TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH
Jabatan : Kasi Kesiswaan
Intansi : Kanwil Kemenag Prov Jateng
Alamat K : Jl Sisingamangaraja 5 Semarang
Alamat R : Jl Sidomukti XI/18 Tlogosari Semarang HP. : 081542471847 / 08122537593
Email : kesiswaan.bidpenmajateng@gmail.com
Nama : Akhmad Su’aidi
NIP
: 195904241984021001
LEMBAGA
LEMBAGA SISWASISWA @ SISWA@ SISWA JUMLAHJUMLAH
MIS 524.910 800.000 419.928.000.000
PPS Ula 2.598 800.000 2.078.400.000
MTsS 360.440 1.000.000 360.440.000.000 PPS Wustha 21.517 1.000.000 21.517.000.000
MAS 99.839 1.200.000 119.806.800.000
PPS Ulya 864 1.200.000 1.036.800.000
924.807.000.000
TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH
DANA BOS TA 2105 YANG TERSALUR
DANA BOS TA 2105 YANG TERSALUR
Sumber : DIPA Kanwil Kemenag Jateng
NO LEMB AGA
JUMLAH DLM DIPA JUMLAH TERSALUR
SALDO
SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN
TAHAP 2,3,4 (MI,MTs) TAHAP 2 (MA)
KEKURANGAN
TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN
MI 9.186 5.511.600.000 179 35.800.000 5.547.400.000 MTs 21.298 15.973.500.000 0 0 15.973.500.000 MA 6.539 3.923.400.000 0 0 3.923.400.000
TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH
TAHAP 2,3,4 (MI,MTs)
TAHAP 2 (MA) KEKURANGAN TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN
TAHAP 2,3,4 (MI,MTs) TAHAP 2 (MA)
KEKURANGAN
TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN
MI 5.675 3.405.000.000 0 0 3.405.000.000 MTs 8.357 6.267.000.000 0 0 6.267.000.000 MA 3.823 2.293.800.000 0 0 2.293.800.000
TAHAP 2,3,4 (MI,MTs)
TAHAP 2 (MA) KEKURANGAN TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN
TAHAP 2,3,4 (MI,MTs) TAHAP 2 (MA)
KEKURANGAN
TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN
MI 22.864 13.718.400.000 601 120.200.000 13.838.600.000 MTs 19.045 14.283750.000 279 69.750.000 14.353.500.000 MA 9.516 5.709.600.000 0 0 5.709.600.000
TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH
TAHAP 2,3,4 (MI,MTs)
TAHAP 2 (MA) KEKURANGAN TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN
TAHAP 2,3,4 (MI,MTs) TAHAP 2 (MA)
KEKURANGAN
TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN
TAHAP 2,3,4 (MI,MTs) TAHAP 2 (MA)
KEKURANGAN
TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN
MI 20.569 12.341.400.000 0 0 12.341.400.000 MTs 9.591 7.193.250.000 0 0 7.193.250.000 MA 2.431 1.458.600.000 235 141.000.000 1.599.600.000
TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH
TAHAP 2,3,4 (MI,MTs)
TAHAP 2 (MA) KEKURANGAN TAHAP 1 JUMLAH SISWA ANGGARAN SISWA ANGGARAN
Alasan Pemerintah
Merubah Penyaluran
BOS Dari Akun 57
(Bansos)
HASIL REVIU BELANJA BANTUAN SOSIAL OLEH BPKP
Tidak Tepat Sasaran :
Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang penerimanya tidak memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PMK 81/PMK.05/2012 tentang Belanja Bantuan Sosial. Hal ini terjadi karena kegiatan-kegiatan tersebut tidak dapat dimasukkan dalam Belanja Modal maupun Belanja Barang sehingga oleh K/L dimasukkan dalam Belanja Bantuan Sosial.Tumpang Tindih:
Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan yang memiliki kesamaan baik substansi maupun penerimanya diantara Eselon I pada K/L (dalam satu K/L) yang bersangkutan atau diantara K/L yang direviu (antar K/L).
Tidak Transparan dan Tidak Akuntabel:
Anggaran yang direncanakan untuk membiayai kegiatan :
1.Rencana pelaksanaannya tidak didukung dengan Pedoman Penyaluran yang jelas;
2.Program, Kegiatan dan Pedoman nya tidak dipublikasikan secara luas;
Dijadikan alat politik dan menumbuh
suburkan manipulasi penggunaan uang negara
Tidak ada kontrol dari pemerintah
terhadap penggunaan uang negara.
Dirjen Pendis mengevaluasi,
keberadaan BOS membuat
perkembangan madrasah tumbuh subur (ditunjang juga dengan kemudahan
memperoleh ijin operasional) tetapi
menjauhkan madrasah dari lingkungan (menurunnya partisipasi masyarakat).
SYARAT PENYALURAN DANA BOS
1. KPA dapat membuka rekening pengeluaran atas nama BPP dengan persetujuan kuasa BUN.
2. PPK menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM) BOS yang diajukan oleh setiap Madrasah.
4. Madrasah harus menyampaikan SPPB dan RKAM setiap pengajuan pencairan dana BOS.
5. Madrasah dapat menyampaikan RKAM dalam
satu tahun anggaran.
6. BPP merekapitulasi RKAM setiap madrasah, kemudian PPK dan BPP mengajukan rekapitulasi RKAM tersebut ke Bendahara Pengeluaran (BP)
sebagai pedoman kebutuhan Pembayaran
Langsung (LS) belanja barang/jasa, Uang
Persediaan (UP) atau Tambahan Uang
1. Pembayaran di atas Rp. 50.000.000,-
kepada
satu
penyedia
barang/jasa
menggunakan mekanisme pembayaran
langsung (LS) belanja barang/jasa oleh
PPK, namun di bawah Rp. 50.000.000,-
juga dapat dilakukan mekanisme LS.
3. PPK dapat menerbitkan Surat Permohonan Pembayaran Langsung (SPP-LS) apabila per-syaratan pembayaran tagihan sudah terpenuhi dan sudah diuji secara materil.
4. KPA dapat mengeluarkan SPM-LS sebagai
pengajuan pencairan terhadap pihak penyedia barang/jasa kepada KPPN.
5. Pembayaran LS selain ditujukan kepada pihak
penyedia barang/jasa atas dasar perjanjian/ kontrak, ditujukan pula ke Bendahara Penge-luaran untuk keperluan pembayaran honora-rium dan perjalanan dinas atas dasar surat
1. Pembayaran sampai dengan Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) kepada satu penyedia barang/jasa dapat menggunakan mekanisme UP/TUP melalui PPK dan BPP.
2. KPA mengajukan permintaan UP/TUP kepada Kepala KPPN setempat.
4. KPA dapat mengajukan persetujuan besaran UP melampaui besaran yang ditetapkan sesuai pagu DIPA kepada Kepala Kanwil DJPB berdasarkan pengajuan rekapitulasi RKAM dari BPP kepada BP. 5. Pembayaran melebihi Rp. 50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah) kepada satu penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan UP oleh PPK setelah mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan atas permintaan KPA.
7. Jika diperlukan dapat dilakukan mekanisme uang muka dengan menyalurkan dana UP oleh BPP kepada pihak madrasah swasta berdasarkan Surat Perintah Bayar (SPBy) yang ditandatangani oleh BPP, Kepala Madrasah, dan PPK atas nama KPA dengan memperhatikan batas waktu pertanggungjawaban.
8. Madrasah dapat membelanjakan sendiri atas uang muka tersebut sesuai RKAM yang telah diajukan dengan memperhatikan akuntabilitas laporan pertanggungjawaban.
9. Setiap BPP dapat mengajukan penggantian UP melalui BP apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan paling sedikit 50% (lima puluh persen) sehingga BP dapat melakukan penggantian (revolving) UP yang telah digunakan sepanjang dana yang dapat dibayarkan dengan UP masih tersedia dalam DIPA.
Pemanfaatan dana BOS Madrasah berpedoman
pada Petunjuk Teknis tahun 2015 yang telah diterbitkan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;
Penerima bantuan harus melampirkan
bukti-bukti laporan pertanggung-jawaban berupa bukti pembelian, kuitansi,
perjanjian/kontrak, penetapan keputusan ketika mengajukan dana Bantuan
Operasional tahap berikutnya;
Proses pencairan dana BOS MI dan MTs dapat
dilakukan dua tahap dengan menggabungkan dua triwulan dalam satu semester, semester satu (triwulan 1+2) dan semester 2 (triwulan 3+4);
LS UP
Pejabat Perbendaharaan:
KPA, PPK, PPSPM Pejabat Perbendaharaan: KPA, PPK, BP/BPP, PPSPM 1. Pembuatan Komitmen
antara PPK dengan Pihak Ketiga :
(Perjanjian/Surat Keputusan)
2. Pengajuan tagihan disertai kontrak/ kuitansi/bukti pengeluaran
1. Permintaan besaran UP untuk BP/BPP
- Dispensasi besaran UP (Kanwil DJPB)
- Dispensasi pembayaran dengan UP melebihi Rp 50 juta (Dirjen PB)
2. BP/BPP membayarkan dana UP
berdasarkan SPBy yang diterbitkan oleh PPK berdasarkan bukti
pemngeluaran/Surat Keputusan
3. Penggantian UP/Revolving setelah UP dipergunakan minimal 50% oleh BP/ masing-masing BPP
Sudah menyerahkan SPJ tahap sebelumnya
1
Menyerahkan RKAM yang disetujui PPK 2
Menyerahkan DRPP yang disetujui PPK
3
Menyerahkan daftar PTK Honorer disertai nominatifnya
4
Menyerahkan daftar panitia kegiatan disertai nominatifnya
5
Mekanisme pengambilan dana BOS
TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH
6
Setelah menerima dana, Madrasah WAJIB serahkan SPJ sesuai SPPB
Menyerahkan SPPB
Dasar Penggunaan dana BOS
Dasar Penggunaan dana BOS
Kesepakatan dan keputusan Kepala
Madrasah / Dewan Guru dan Komite Madrasah,
Salah satu sumber penerimaan dalam
RAKM/RAPBM,
Disetujui oleh PPK
PENGGUNAAN DANA BOS
PENGGUNAAN DANA BOS
BAGI MI, MTS DAN MA
1
1.
Pengantar dari Kepala Madrasah
2. RAKM Triwulan
3.
Surat Perjanjian Pemberian Bantuan K
epala
Madrasah dengan PPK
4.
Kwitansi pembayar
an langsung sesuai PMK
190
5.
Rekapitulasi Bukti Pengeluaran yang
diketahui PPK
6.
Bukti Pengeluaran (Nota/kwitansi belan
ja)
7.
Bukti Pengembalian
Kelebihan dana BOS
8.
Lampiran-lampiran
JENIS KOMPONEN PEMBIAYAAN BUKTI LPJ
1. Belanja Barang/Jasa/ Bahan Habis Pakai :
a. Pengembangan Perpustakaan b. Pembelian bahan-bahan habis
pakai
c. Langganan daya dan jasa d. Perawatan Madrasah
e. Pembiayaan Pengelolaan BOS
a. Kuitansi/Bukti
Pembayaran/Pembelian
b. Faktur Pajak dan SSP
c. Nota/bukti penerimaan barang
d. Bukti lainnya (foto fisik) untuk perawatan gedung
JENIS KOMPONEN PEMBIAYAAN BUKTI LPJ
2. Belanja Kegiatan
a. Penerimaan Peserta Didik Baru b. Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
Siswa
c. Ulangan dan Ujian
d. Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan
e. Pembelian perangkat komputer f. Biaya lainnya yang bersifat
pembelian barang
a. Kuitansi/Bukti Pembelian
b. Faktur Pajak dan SSP
c. Nota/bukti penerimaan barang/jasa dan bukti lainnya (foto fisik)
d. Surat Keputusan Kepala Madrasah/Yayasan tentang
panitia/petugas beserta lampiran nama dan besaran nominatifnya
e. Daftar tanda terima pembayaran panitia/petugas dan bukti foto kegiatan
f. Biaya transport/akomodasi
dibuktikan dengan tiket/ karcis/bukti riil dan bukti pembayaran
JENIS KOMPONEN
PEMBIAYAAN BUKTI LPJ
2. Honorarium guru honorer dan tenaga kependidikan honorer
a. Surat Keputusan Kepala Madrasah/Yayasan dan disertakan lampiran nama-nama
guru/tenaga kependidikan honorer dan besaran nominatifnya
b. Bukti pembayaran
4. Bantuan siswa miskin a. Kuitansi
b. Bukti pembayaran
c. Bukti Pembelian
5. Pembiayaan pengelolaan
BOS a.b. KuitansiBukti pembayaran
c. Bukti Pembelian
d. Surat Keputusan Kepala Madrasah/ Yayasan dan disertakan lampiran nama dan besaran nominatifnya
JENIS KOMPONEN PEMBIAYAAN BUKTI LPJ 1. Belanja Barang/Jasa/ Bahan
Habis Pakai :
a. Pengembangan Perpustakaan b. Pembelian bahan-bahan habis
pakai
c. Langganan daya dan jasa d. Perawatan Madrasah
e. Pembiayaan Pengelolaan BOS f. Biaya lain yg sifatnya pembelian
barang
a. Surat Perjanjian/Kontrak
b. Kuitansi/Bukti
Pembayaran/Pembelian
c. Faktur Pajak dan SSP
d. Nota/bukti penerimaan barang
JENIS KOMPONEN PEMBIAYAAN BUKTI LPJ
2. Belanja Kegiatan
a. Penerimaan Peserta Didik Baru b. Pembelajaran dan Ekstrakurikuler
Siswa
c. Ulangan dan Ujian
d. Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan
a. Kuitansi/Bukti Pembelian
b. Faktur Pajak dan SSP
c. Nota/bukti penerimaan
barang/jasa dan bukti lainnya (foto fisik)
d. SK honor panitia/petugas beserta lampiran nama dan besaran
nominatif yg ditandatangani PPK
e. Daftar tanda terima pembayaran panitia/petugas dan bukti foto kegiatan
f. Biaya akomodasi dibuktikan dengan bukti pembayaran
JENIS KOMPONEN PEMBIAYAAN BUKTI LPJ
3. Belanja Pegawai
• Honorarium guru honorer dan tenaga kependidikan honorer
• Honorarium panitia/ petugas kegiatan
a. SK honor PTK honorer beserta lampiran nama-nama guru/tenaga
kependidikan honorer dan besaran nominatif yg ditandatangi PPK
b. SK honor
panitia/petugas beserta lampiran nama-nama
guru/tenaga
kependidikan honorer dan besaran nominatif yg ditandatangi PPK
JENIS KOMPONEN PEMBIAYAAN BUKTI LPJ
4. Belanja Bansos
Bantuan siswa miskin a. Kuitansi
b. Bukti pembayaran
c. Bukti Pembelian
5. Perjalanan Dinas
• Transportasi pengelolaan BOS
• Transportasi kegiatan pengembangan profesi PTK
• Transportasi kegiatan ulangan dan ujian
• Transportasi kegiatan
pembelajaran dan ekskul siswa
Biaya transport/akomodasi dibuktikan dengan
1. Prioritas kegiatan operasional madrasah/PPs 2. Tidak diperkenankan menggunakan dana BOS
dengan peruntukan.
3. Jika dana BOS tidak mencukupi (13 item
pembelanjaan) dapat mempertimbangkan
sumber pendapatan lain yang sah
4. Pembelian barang/jasa per belanja tidak melebihi Rp. 10 juta
5. Biaya transportasi dan uang lelah bagi guru PNS di luar jam mengajar, mengikuti batas kewajaran sesuai ketentuan
1. Disimpan lama dengan maksud dibungakan; 2. Dipinjamkan kepada pihak lain;
3. Membeli lembar kerja siswa (LKS)
4. Membiayai kegiatan tidak prioritas madrasah dan biaya besar, 5. Membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru;
6. Membeli bukan inventaris madrasah, kecuali untuk siswa miskin penerima BSM;
7. Digunakan untuk rehabilitasi sedang dan berat; 8. Membangun gedung/ruangan baru;
9. Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran;
10. Dobel anggaran SEPERTI memberikan honor kepada tenaga guru yang sudah menerima TPG, honor diberikan pada jam kelebihan dari 24 jam mengajar
12.Membiayai kegiatan tidak berkaitan operasional madrasah,
13.Membiayai kegiatan diselenggarakan lembaga di luar Kemenag
Larangan Penggunaan Dana BOS
Larangan Penggunaan Dana BOS
Pembatalan BOS 2015
Apabila Madrasah penerima BOS :
1.
Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai
penerima BOS*) atau tutup/bubar, maka
bantuan dibatalkan dan dana BOS harus
disetorkan kembali ke Kas Negara. Tim
Manajemen BOS Kab/Kota
bertanggung-jawab dan berwenang untuk membatalkan
madrasah tersebut sebagai penerima BOS.
2.
Tidak menyerahkan LPJ tahap sebelumnya
TIM MANAJEMEN BOS PROVINSI JAWA TENGAH
Bagi madrasah swasta
yang memperoleh ijin
operasional pada tahun
2015 tidak mendapatkan
dana BOS karena tidak
tersedia dana buffer
BOS 2014 (AKUN 57) BOS 2015 (AKUN 52)
PENYALURAN
PENYALURAN
Secara LS di depan 1. Secara LS di belakang 2. UP danTUP
PELAPORAN (LPJ)
PELAPORAN (LPJ)
Sesuai Juknis Sesuai Juknis ditambah dengan : 1.Surat Perjanjian Pemberian
Bantuan Ka Mad dengan PPK
2.Kwitansi pembayaran langsung sesuai PMK 190
3.Rekapitulasi Bukti Pengeluaran yang diketahui PPK
Tersedia Buffer Tidak tersedia Buffer
Ikhlas, Integritas dan Bersih