• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEGIATAN KEPEGAWAIAN DI UNIVERSITAS AIRLANGGA131216

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEGIATAN KEPEGAWAIAN DI UNIVERSITAS AIRLANGGA131216"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DI

UNIVERSITAS AIRLANGGA

(2)

1. recrutmen

2. pembuatan bezetting pegawai;

3. Melaksanakan proses usul Prajab dan Pra Tugas;

4. Melaksanakan proses usul penetapan PNS;

5. Melaksanakan proses usul penetapan PNS;

6. Melaksanakan proses kenaikan pangkat dan jabatan;

7. Melaksanakan proses usul Karpeg, Taspen dan Karis/Karsu;

8. Melaksanakan proses DUK dan Statistik;

9. Melaksanakan proses cuti;

10.Proses binap

(3)

Issu kepegawaian yg urgen

• Data pegawai yang valid

(4)

DATA PEGAWAI DALAM CYBERCAMPUS

PEGAWAI UNIVERSITAS AIRLANGGA

TENAGA PENDIDIK/DOSEN TENAGA KEPENDIDIKAN/TENDIK KETERANGAN 1. CPNS/PNS

2. CALON TETAP NON PNS/TETAP NON PNS

3. KHUSUS

4. PENDIDIK KLINIS 5. LUAR BIASA (LB)

1. CPNS/PNS

2. CALON TETAP NON PNS/TETAP NON PNS

3. HONORER 4. KONTRAK 5. MAGANG

1. SK MENTERI 2. SK REKTOR

(5)

DATA PEGAWAI YG DIMASUKKAN DI CYBERCAMPUS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

1. NIP/NIK/NO.URUT 2. NIDN/NIDK/NUP 3. NAMA

4. TEMPAT TGL. LAHIR

5. PENDIDIKAN (RIWAYAT) 6. UNIT KERJA

7. BIDANG ILMU

8. STATUS KEPEGAWAIAN

(6)

9. JENIS KEPEGAWAIAN (CPNS/PNS/CALON TETAP NON PNS/TETAP NON PNS/KHUSUS/PENDIDIK KLINIS/HONORER/KONTRAK/DOSEN LUAR BIASA)

10. PANGKAT; TMT DAN MK (RIWAYAT) 11. PRAJAB TMT

12. JABATAN KEPEGAWAIAN DAN TMT (RIWAYAT) 13. JABATAN STRUKTURAL DAN TMT (RIWAYAT)

14. JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU; TMT DAN KUM (RIWAYAT) 15. DIKLAT/PELATIHAN (RIWAYAT)

16. SEMINAR/WORKSHOP (RIWAYAT)

17. DATA KELUARGA (ISTRI/SUAMI DAN ANAK)

(7)

19. DATA KELUARGA PASANGAN (BPK DAN IBU MERTUA; KAKAK DAN ADIK IPAR)

20. ROTASI/UNIT KERJA ASAL DAN TMT (RIWAYAT) 21. MUTASI MASUK / UNIT KERJA ASAL DAN TMT

22. MUTASI KELUAR / UNIT KERJA YANG DITUJU DAN TMT

23. PENSIUN (BUP/DINI/JANDA/DUDA/DIBERHENTIKAN DENGAN HORMAT/DIBERHENTIKAN DENGAN TIDAK HORMAT) DAN TMT 24. KEGITAN JABATAN KEPEGAWAIAN (FUNGSIONAL UMUM)

25. KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU

(PUSTAKAWAN/PLP/ARSIPARIS/PENGADAAN BARANG DAN JASA) 26. KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL DOSEN /TRIDHARMA

(8)

No. Tingkat Jenis Hukuman Disiplin

1. Ringan

(Ps. 7 ayat 2)

a. Teguran lisan b. Teguran Tertulis

c. Pernyataan tidak puas secara tertulis

2. Sedang

(Ps. 7 ayat 3)

Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun 2. Penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun 3. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah

selama 1 tahun

3. Berat

(Ps. 7 ayat 4)

a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun

b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

c. Pembebasan dari jabatan

d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS

e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

(9)

PELANGGARTAN TERHADAP KETENTUAN JAM KERJA/MASUK 5 hari kerja

Tegoran lisan Atasan

langsung/Pejabat eselon IV

6 s.d. 10 hari Teguran tertulis Atasan

langsung/Pejabat eselon IV

11 s.d. 15 hari Pernyataan tidak puas

KERJA (MENINGGALKAN/TIDAK MASUK KERJA TANPA ALASAN

YANG SAH) Dihitung secara kumulatif baik

jam kerja maupun hari kerja : - 1 hari > 7,5 jam

- 1 minggu > 37,5 jam

Jenis hukuman Pejabat yang memberi Sanksi

Atasan

langsung/Pejabat eselon IV

16 s.d. 20 hari Penundaan KGB selama 1 tahun Pejabat eselon III 21 s.d. 25 hari Penundaan KP selama 1 tahun Pejabat eselon III 26 s.d. 30 hari Penununan pangkat setingkah lebih

rendah selama 1 tahun

Pejabat eselon III

31 s.d. 35 hari Penurunan pangkat se-tingkat lebih rendah selama 3 tahun

(10)

36 s.d. 40 hari Pemindahan dalam rang-ka penurunan jabatan setingkat lebih rendah

Pejabat eselon II

41 s.d. 45 hari Pembebasan dari jabatan Rektor a.n. Menteri

Lebih dari 46 hari Pemberhentian dengan hormat TAP Pemberhentian tidak dengan hormat

(11)

Wajib menjatuhkan hukuman disiplin kepada PNS yang melakukan pelanggaran disiplin

Apabila tidak menjatuhkan hukuman disiplin, pejabat tsb dijatuhi hukuman disiplin oleh atasannya.

Hukuman disiplinnya sama dengan hukuman disiplin yg seharusnya dijatuhkan kpd PNS yg melakukan pelanggaran tersebut

Disamping menjatuhkan hukuman disiplin kepada atasan, atasan yang lebih tinggi juga menjatuhkan hukuman disiplin terhadap PNS yg melakukan pelanggaran disiplin tersebut.

KEWAJIBAN PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM

Apabila tidak terdapat pejabat yang berwenang

menghukum,maka kewenangan menjatuhkan hukuman disiplin menjadi kewenangan pejabat yang lebih tinggi.

(12)

7 HR KRJ

7 HR KRJ PNS YG DIDUGA MELANGGAR

DISIPLIN

TDK HADIR HADIR

PEMANGGILAN I I

PEMERIKSAAN

TDK HADIR HADIR

PEMANGGILAN I SECARA TERTULIS O/

ATASAN LANGSUNG

PEMERIKSAAN PENJATUHAN HD O/ PJBW

BERDSRKAN ALAT BUKTI & KETERANGAN YG ADA

HADIR PNS YG DIDUGA

MELANGGAR DISIPLIN

PEMANGGILAN DAN PEMERIKSAAN, PENJATUHAN, DAN PENYAMPAIAN KEPUTUSAN HUKUMAN DISIPLIN

1. PEMANGGILAN

(13)

PNS DIBERI PHOTO COPY BAP

PENJATUHAN HD BAP

PEMERIKSAAN O/ ATASAN

LANGSUNG/TIM

PNS BERSEDIA/TDK BERSEDIA MENANDATANGANI BAP TTD PEJABAT YG MEMERIKSA

& PNS YG DIPERIKSA TERTUTUP

DISEBUTKAN JENIS PELANGGRAN DISIPLIN YG

DILAKUKAN

3. PENYAMPAIAN HUKUMAN DISIPLIN (HD)

Disampaikan scr tertutup oleh PYBM atau pejabat lain

paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak kepts ditetapkan.

(14)

KEGIATAN KEPEGAWAIAN AWAL TAHUN 2017

(BULAN JANUARI)

• PEMBUATAN SKP

• PROSES PENSIUN

• PROSES KENAIKAN PANGKAT PERIODE APRIL (TGL. 2- 20 Januari)

• PROSES USUL CPNS KE PNS (< 5 HARI KERJA SETELAH SERTIFIKAT DISERAHKAN)

• PENGISIAN FORMAT DATA TERKAIT RENCANA REKRUTMEN TENAGA

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk kategori Pemula, dan untuk peserta yang tidak memperoleh lawan tandingnya, dapat dikembalikan uangnya pada saat registrasi ulang, atau mengikuti seleksi gladiator..

Rasionalnya : klien harus dicoba berinteraksi secara bertahap agar terbiasa membina hubungan yang sehat dengan orang lain. 4.) Kaji pengetahuan klien tentang manfaat

Pada pasal 35 huruf a Undang-Undang Administrasi Kependudukan adalah sebuah pasal yang memberikan dasar hukum dilaksanakannya perkawinan beda agama di Indonesia. Pada

Berdasarkan analisa permasalahan yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari rumusan masalah mengenai sistem informasi manajemen arsip kependudukan

Adapun perbandingan Di dalam pembagian SHU pada kedua sistem tersebut adalah jumlah sisa hasil usaha yang di bagikan kepada tiap-tiap anggota yaitu pada sistem proporsional jumlah

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa instrumen observasi keterampilan generik sains dalam bentuk lembar observasi

Menurut Henderson (2003) pengembangan resiliensi di lingkungan sekolah (resiliency-building factor) dapat dilihat melalui 6 aspek, yaitu meningkatkan ikatan siswa

Sudihantara, M.S selaku dosen wali dan dewan penguji yang telah mengiringi perjalanan penulis dari awal menginjakkan kaki di Fakultas Psikologi Universitas Katolik