• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem informasi penjualan dan pembelian ikan hias di Toko Tan Karawang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem informasi penjualan dan pembelian ikan hias di Toko Tan Karawang"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Taufiq Rochmani Safary Tempat/ Tanggal Lahir : Karawang/ 02 September 1991 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Golongan Darah : B

Status : Belum Menikah

Alamat : Pasir Jengkol RT 005 / 012 Tanjung Pura, Karawang Barat

Email : taufiqrochmanisafary@gmail.com

PENDIDIKAN

1. (1997 – 2003) : SDN Tanjung Pura 3 Karawang 2. (2003 – 2006) : SMPN 1 Karawang

3. (2006 – 2009) : SMAN 5 Karawang

(5)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam kelulusan Jenjang Strata I (S1) pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

10509075 – Taufiq Rochmani Safary

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(6)

iv

yang telah memberikan rahmat serta berkah-Nya yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Ikan Hias di Toko TAN Karawang”.

Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna mengingat terbatasnya kemampuan serta ilmu yang dimiliki oleh penulis masih kurang. Dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam penyusunan skripsi ini penulis mendapat banyak bantuan dan petunjuk dari berbagai pihak. Secara lengkap penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto. Selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.

3. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom., selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia dan selaku Dosen Wali penulis.

4. Lusi Melian, S.Si., MT. Selaku dosen Pembimbing yang telah memberikan banyak masukan, nasehat dan perhatian dalam penyusunan laporan skripsi ini.

(7)

v

7. Seluruh Dosen dan Staff jurusan Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

8. Bapak Chandra, selaku Pemilik di Toko Ikan Hias TAN Karawang yang telah membimbing dan memberikan arahan selama penyusunan laporan skripsi ini.

9. Mamah, papah, dan adik-adik tercinta penulis, atas Do’a dan kasih sayang yang tidak terhingga yang telah membatu secara moril untuk terselesaikanya laporan skripsi ini.

10.Erick Hermawan, selaku teman penulis, yang telah menyemangati penulis untuk menyelesaikan laporan skripsi ini.

11.Teman-teman disc jokey, detectsound family, westland family, dan detect project family, atas Do’a dan memberikan semangat yang tidak terhingga yang telah membatu secara moril untuk terselesaikanya laporan skripsi ini.

12.Sahabat serta teman di SI-2 yang selama ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan yang selalu membantu di dalam penyusunan laporan skripsi ini.

(8)

vi

Semoga laporan skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, 07 Februari 2014

(9)

vii

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... i

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Maksud Dan Tujuan ... 5

1.5 Kegunaan Penelitian... 6

1.5.1 Kegunaan Akademis ... 6

1.5.2 Kegunaan Praktis ... 7

1.6 Batasan Masalah... 8

(10)

viii

2.1.1 Definisi Sistem ... 11

2.1.2 Elemen Sistem ... 12

2.1.3 Karakteristik Sistem ... 14

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 15

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16

2.4 Mengenal Bahasa Pemrograman ... 17

2.4.1 Mengenal Pemrograman Java ... 18

2.5 Mengenal IDE Netbeans ... 21

2.5.1 Keunggulan Netbeans ... 21

2.5.2 Kelemahan Netbeans ... 22

2.6 Mengenal Database MySQL ... 23

2.7 Penjualan Ikan Hias... 25

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Objek Penelitian ... 28

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 28

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 29

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 29

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 30

(11)

ix

3.2.2.1 Data Primer ... 32

3.2.2.2 Data Sekunder ... 33

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 33

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 34

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 34

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 38

3.2.4 Pengujian Software ... 42

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 44

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 44

4.1.1 Analisis Dokumen ... 44

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 46

4.1.2.1 UsecaseDiagram ... 47

4.1.2.2 Definisi Aktor dan Deskripsinya Yang Sedang Berjalan ... 48

4.1.2.3 Definisi Use Case dan DeskripsinyaYang Sedang Berjalan ... 49

4.1.2.4 Skenario Activity Diagram ...50

(12)

x

4.2.1 Tujuan Perancangan ... 58

4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan ... 58

4.2.3 Peranangan Prosedur Yang Diusulkan ... 59

4.2.3.1 Usecase Diagram ... 59

4.2.3.2 Definisi Aktor dan Deskripsinya Yang Diusulkan ... 61

4.2.3.3 Definisi Use Case dan Deskripsinya Yang Diusulkan ...62

4.2.3.4 Skenario Diagram ...63

4.2.3.5 Activity Diagram ... 70

4.2.3.6 Sequence Diagram ... 75

4.2.3.7 Collaboration Diagram ... 80

4.2.3.8 Class Diagram ... 85

4.2.3.9 Component Diagram ... 86

4.2.3.10 Deployment Diagram ... 87

4.2.4 Perancangan Antar Muka ... 88

4.2.4.1 Struktur Menu ... 88

4.2.4.2 Perancangan Input ... 89

(13)

xi

5.1 Implementasi ... 100

5.1.1 Batasan Implementasi ... 100

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 100

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 101

5.1.4 Implementasi Basis Data ... 102

5.1.5 Implementasi Antar Muka... 106

5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 115

5.2 Pengujian ... 117

5.2.1 Rencana Pengujian ... 117

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 119

5.2.2.1 Pengujian Login ... 119

5.2.2.2 Pengujian Pengisian Data Master ... 120

5.2.2.3 Pengujian Proses ... 124

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 127

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 128

6.1 Kesimpulan ... 128

6.2 Saran ... 129

(14)

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur. ANDI. Yogyakarta.

Munawar. 2005. Pemodelan Visual Dengan UML. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Tata Subtabri. 2012. Konsep Sistem Informasi. ANDI. Yogyakarta.

Verdi Yasin. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Mitra Wacana

Media. Jakarta

Wahyu Nurjaya WK. 2012. Pengolahan Instalasi Komputer. Koposoftware.com.

Bandung.

http://www.sarjanaku.com/ Pengertian Sistem dan Karakteristiknya/

12 Desember 2013

http://hermansyah.info/ Contoh Pemrograman Dasar Menggunakan Bahasa

Pemrograman Java/ 12 Desember 2013

http://zeroturnaround.com/ Java Appliaction Server/ 12 Desember 2013

http://agusdono.blogspot.com/ Budidaya Ikan Hias Dan Pemasarannya /

12 Desember 2013

(15)
(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Potensi sumber daya alam dan klimatologi Indonesia sangat cocok untuk pengembangan berbagai macam sektor usaha agrobisnis, termasuk salah satunya adalah sektor perikanan. Salah satu potensi sektor perikanan yang memiliki keunggulan kompetitif untuk menggerakkan perekonomian nasional adalah komoditas ikan hias, baik ikan hias air laut maupun air tawar, karena sangat potensial sebagai sumber pendapatan masyarakat dan penghasil devisa negara. Budidaya ikan hias ternyata mampu memberikan kehidupan bagi banyak orang yang menekuninya. Selain orang suka akan keindahan ikan hias ,banyak pula orang yang menggantungkan hidupnya dari membudidayakan dan memasarkan ikan hias yang jenisnya bermacam-macam.

(17)

ikan hias TAN yang masih menggunakan sistem manual ingin diubah menjadi sistem komputerisasi. Komputer sebagai salah satu tekhnologi yang di harapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan di lengkapi piranti piranti pendukung lainnya sehingga tidak hanya berfungsi sebagai mesin ketik, tetapi juga sebagai alat pengolah data yang mempunyai produktifitas yang tinggi. Jika ditinjau saat ini, perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan sangat membutuhkan komputer untuk mengolah data agar segala kebutuhan informasi dapat di sajikan dengan cepat, tepat, dan akurat.

(18)

Toko Ikan Hias “TAN” yang beralamatkan di Jl. Tuparev, Gg. Rumput No. 271, Karawang merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang penjualan ikan hias. Sistem pengolahan data di toko ini masih bersifat manual. sehingga rentan terjadi kesalahan dalam proses pencatatan. Dengan cara yang masih manual, prosedur pelayanan penjualan terhadap konsumen dan pembelian barang kepada supplier menjadi tidak efektif dan menghambat proses dalam mendapatkan informasi mengenai penjualan, pembelian dan stock barang. Penyimpanan data yang masih dalam bentuk arsip sehingga dapat memperlambat pembuatan laporan. Pencarian data yang masih manual sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan data yang dicari. Belum diterapkannya sistem komputerisasi pada Toko Ikan Hias TAN Karawang, memungkinkan terjadinya kesalahan pencatatan dalam rekapitulasi data penjualan, data barang, dan juga kesalahan dalam proses perhitungan transaksi penjualan dan pembelian barang guna untuk mendapatkan informasi mengenai pendapatan dan pengeluaran pada Toko Ikan Hias TAN Karawang.

(19)

rangka penyusunan skripsi ini mengambil judul: “SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN IKAN HIAS DI TOKO TAN KARAWANG”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan yaitu :

1. Belum efektifnya sistem pencatatan penjualan ikan hias di Toko TAN Karawang masih bersifat manual dan belum terkomputerisasi.

2. Kesulitan dalam mengontrol stock ikan hias yang berdampak tidak akuratnya data stock ikan hias.

3. Kesulitan dalam mendata pembelian ikan hias dari supplier dan penjualan ikan hias serta data makanan ikan hias yang di jual.

4. Sulitnya membuat laporan keuangan yang tepat dan akurat karena menggunakan sistem manual bukan sistem yang sudah terkomputerisasi.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun Rumusan maslah yang terdapat pada Toko Ikan Hias TAN

(20)

4. Bagaimana Implementasi sistem informasi penjualan pada Toko Ikan Hias TAN?

1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penulis dilakukannya penelitian di Toko Ikan Hias TAN Karawang Ini, ialah :

1. Untuk membangun sistem informasi penjualan pada Toko Ikan Hias TAN Karawang yang terkomputerisasi

2. Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk mempermudah dalam pengolahan data seperti, data penjualan, data stock barang atau persediaan barang, data supplier, transaksi penjualan, transaksi pembelian barang, transaksi retur barang sehingga diharapkan dapat mempermudah dalam pengelolaan data pada Toko TAN Karawang ini secara cepat, dan akurat.

Adapun tujuan dari penulis melakukan penelitian di Toko Ikan Hias TAN Karawang ini ,ialah :

Adapun tujuan dari penulis melakukan penelitian di Toko Ikan Hias TAN Karawang ini ,ialah :

(21)

2. Perancangan sistem informasi penjualan di Toko Ikan Hias TAN Karawang hanya ada proses pembelian barang dan penjualan barang. Untuk itu akan dibuatkan aplikasi berbasis komputer sesuai kebutuhan pemakai sistem agar sistem informasi penjualan lebih mudah, akurat, dan efisien.

3. Pengujian sistem informasi penjualan di Toko Ikan Hias TAN Karawang masih bersifat manual untuk itu akan diterapkan metode pungujian software agar tidak terjadi kesalahan data seperti fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface, kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal, kesalahan kinerja, inisialisasi, dan kesalahan kesalahan terminasi. Metode yang digunakan dalam pengujian software ini adalah metode Black Box Testing.

(22)

1.5. Kegunaan Penelitian 1.5.1. Kegunaan Akademis

1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau pun dapat digunakan sebagai media untuk menambah wawasan terhadap Sistem Informasi

2. Bagi Peneliti Lain

Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran dan pengembangan ilmu Sistem Informasi yang telah di dapat selama di bangku kuliah.

3. Bagi Penulis

Kegunaan dari penelitian ini bagi penulis adalah untuk menerapkan ilmu dan pengembangan pengetahuan yang didapat selama dibangku kuliah. Dengan penyusunan proposal pengajuan skripsi ini diharapkan timbul suatu motivasi untuk meningkatkan kemampuan penguasaan disiplin ilmu yang ditekuni dalam bidang komputer dan dalam pembuatan aplikasi.

1.5.2. Kegunaan Praktis 1. Bagi Perusahaan

(23)

2. Bagi Pihak Lain

Dengan diterapkannya Sistem Informasi yang telah dibuat, sekiranya dapat mempermudah dalam melakukan kegiatan pembelian ikan hias yang lebih baik dan cepat kepada konsumen, sehingga konsumen terasa terlayani dengan baik dan merasa puas dengan sistem yang telah dibuat.

1.6. Batasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang dikaji, maka ruang lingkup penelitian dibatasi pada :

1. Sistem informasi yang dirancang meliputi proses pemesanan ikan hias (pembelian) dari Supplier, pengecekan stock barang, pengolahan transaksi penjualan ikan hias, laporan stock ikan hias dan laporan keuangan pada Toko Ikan Hias TAN Karawang

2. Tidak membahas tentang retur barang yang rusak atau cacat dari konsumen.

3. Dalam proses transaksi penjualan dan pembelian, pembayaran dilakukan secara tunai.

4. Penjualan barang hanya di dalam kota Karawang dan hanya bisa dilakukan secara langsung di toko.

(24)

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

(25)

10

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan data

Wawancara Observasi 2 Analisis Sistem

Analisis Dokumen Sistem

Analisis Sistem yang sedang berjalan 3 Perancangan Sistem

Perancangan Prosedur

Perancangan Antar Muka Program Aplikasi 4 Pengembangan Sistem

(26)

11 2.1. Konsep Dasar Sistem

Definisi Sistem Informasi dibangun oleh dua unsur utama yaitu sistem dan informasi. Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai Sistem Informasi, maka definisi mengenai sistem, informasi, dan sistem informasi akan diuraikan sebagai berikut.

2.1.1. Definisi Sistem

Sistem mempunyai beberapa pengertian, tergantung dari sudut pandang mana kata tersebut didefinisikan. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu:

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya,pendekatan prosedur adalah pendekatan yang menekankan pada konsep sistem berdasarkan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem.

(27)

Definisi sistem menurut Tata Sutabri (2012 : 10) Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.

Definisi sistem menurut Verdi Yasin (2012 : 260) Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Dari kedua pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan dari sub sistem atau jaringan kerja yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2. Elemen Sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :

1. Tujuan

(28)

2. Masukan

Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak.

3. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.

4. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

5. Batas

(29)

6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian diwujudkan dengan menggunakan umpan balik, yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses.

7. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

2.1.3. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau ciri-ciri tertentu, yaitu: 1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan

2. Batas Sistem

Batas sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan Luar Sistem

(30)

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Dengan penghubung suatu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input).

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan menjadi masukan (input) menjadi keluaran (output).

8. Sasaran Sistem

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran.

2.2. Konsep Dasar Informasi

(31)

1. Siklus Informasi

Siklus informasi untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.

Gambar 2.1. Transformasi Data Menjadi Informasi

(Sumber : Abdul Kadir.2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta)

2. Kualitas dan Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005:10), kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi yang harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance).

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

(32)

c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap–tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) yang dimaksud Sistem Informasi adalah suatu sistem yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi terdiri dari beberapa komponen, antara lain :

1. Hardware : CPU, disk, terminal, printer.

2. Software : sistem operasi, Sistem Basis Data, program pengontrol komunikasi, program aplikasi

3. Personal : yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem.

4. Data : data yang tersimpan dalam jangka waktu tertentu.

2.4. Mengenal Bahasa Pemrograman

(33)

memungkinkan seorang programmer dapat menentukan secara persis data mana yang akan diolah oleh komputer, bagaimana data ini akan disimpan/diteruskan, dan jenis langkah apa secara persis yang akan diambil dalam berbagai situasi.

Menurut tingkat kedekatannya dengan mesin komputer, bahasa pemrograman terdiri dari:

1. Bahasa Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode bahasa biner, contohnya 01100101100110.

2. Bahasa Tingkat Rendah, atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan (bah.Inggris Assembly), yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode-kode singkat (kode mnemonic), contohnya MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb.

3. Bahasa Tingkat Menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai campuran instruksi dalam kata-kata bahasa manusia (lihat contoh Bahasa Tingkat Tinggi di bawah) dan instruksi yang bersifat simbolik, contohnya {, }, ?, <<, >>, &&, ||, dsb.

4. Bahasa Tingkat Tinggi, yaitu bahasa komputer yang memakai instruksi berasal dari unsur kata-kata bahasa manusia, contohnya begin, end, if, for, while, and, or, dsb.

(34)

2.4.1. Bahasa Pemrograman Java

Java adalah bahasa pemrograman yang dapat dijalankan di berbagai komputer termasuk telepon genggam. Bahasa ini awalnya dibuat oleh James Gosling saat masih bergabung di Sun Microsystems saat ini merupakan bagian dari Oracle dan dirilis tahun 1995. Bahasa ini banyak mengadopsi sintaksis yang terdapat pada C dan C++ namun dengan sintaksis model objek yang lebih sederhana serta dukungan rutin-rutin aras bawah yang minimal. Aplikasi-aplikasi berbasis java umumnya dikompilasi ke dalam p-code (bytecode) dan dapat dijalankan pada berbagai Mesin Virtual Java (JVM). Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat umum/non-spesifik (general purpose), dan secara khusus didisain untuk memanfaatkan dependensi implementasi seminimal mungkin. Karena fungsionalitasnya yang memungkinkan aplikasi java mampu berjalan di beberapa platform sistem operasi yang berbeda, java dikenal pula dengan slogannya, "Tulis sekali, jalankan di mana pun". Saat ini java merupakan bahasa pemrograman yang paling populer digunakan, dan secara luas dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi berbasis web.

Kelebihan dari bahasa pemrograman Java diantaranya :

(35)

dijalankan di atas beberapa platform tanpa perubahan. Kelebihan ini memungkinkan sebuah program berbasis java dikerjakan diatas operating system Linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows. Platform yang didukung sampai saat ini adalah Microsoft Windows, Linux, Mac OS dan Sun Solaris. Penyebanya adalah setiap sistem operasi menggunakan programnya sendiri-sendiri (yang dapat diunduh dari situs Java) untuk meninterpretasikan bytecode tersebut.

2. OOP (Object Oriented Programming - Pemrogram Berorientasi Objek)

3. Perpustakaan Kelas Yang Lengkap, Java terkenal dengan kelengkapan library/ perpustakaan (kumpulan program program yang disertakan dalam pemrograman java) yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini ditambah dengan keberadaan komunitas Java yang besar yang terus menerus membuat perpustakaan-perpustakaan baru untuk melingkupi seluruh kebutuhan pembangunan aplikasi.

4. Bergaya C++, memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman C++ sehingga menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java. Saat ini pengguna Java sangat banyak, sebagian besar adalah pemrogram C++ yang pindah ke Java. Universitas-universitas di Amerika Serikat juga mulai berpindah dengan mengajarkan Java kepada murid-murid yang baru karena lebih mudah dipahami oleh murid dan dapat berguna juga bagi mereka yang bukan mengambil jurusan komputer.

(36)

1. Tulis sekali, jalankan di mana saja - Masih ada beberapa hal yang tidak kompatibel antara platform satu dengan platform lain. Untuk J2SE, misalnya SWT-AWT bridge yang sampai sekarang tidak berfungsi pada Mac OS X. 2. Mudah didekompilasi. Dekompilasi adalah proses membalikkan dari kode jadi

menjadi kode sumber. Ini dimungkinkan karena kode jadi Java merupakan bytecode yang menyimpan banyak atribut bahasa tingkat tinggi, seperti nama-nama kelas, metode, dan tipe data. Hal yang sama juga terjadi pada Microsoft .NET Platform. Dengan demikian, algoritma yang digunakan program akan lebih sulit disembunyikan dan mudah dibajak/direverse-engineer.

3. Penggunaan memori yang banyak. Penggunaan memori untuk program berbasis Java jauh lebih besar daripada bahasa tingkat tinggi generasi sebelumnya seperti C/C++ dan Pascal (lebih spesifik lagi, Delphi dan Object Pascal). Biasanya ini bukan merupakan masalah bagi pihak yang menggunakan teknologi terbaru (karena trend memori terpasang makin murah), tetapi menjadi masalah bagi mereka yang masih harus berkutat dengan mesin komputer berumur lebih dari 4 tahun.

2.5. Mengenal IDE Netbeans

(37)

Netbeans memiliki IDE (Integrated Development Environment), ada juga yang bilang Integrated Design Environment dan Integrated Debugging Environment, yakni sebuah program/alat bantu yang terdiri atas Editor, Compiler, Debugger dan Design yang terintegrasi dalam satu aplikasi.

2.5.1. Keunggulan Netbeans

1. Netbeans GUI Builder gratis dengan ribuan plug In yang bisa kita download langsung di website resminya, maupun dari pihak ketiga.

2. Netbeans GUI Builder sangat kompetebel dengan Swing karena memang langsung dikembangkan oleh Sun Microsystem yang notabenenya sebagai pengembang Swing.

3. Netbeans tidak hanya dapat digunakan buat java saja, karena Netbeans dapat di gunakan untuk bahasa pemograman lain seperti C/C++, Ruby, dan PHP. 4. Netbeans GUI Builder sangat cocok untuk digunakan dalam pengembangan

sistem berskala Enterprise.

5. Pada paket tertentu, Netbeans juga menyertakan GlassFish V2 UR2 dan Apache Tomcat 6.0.16 .

2.5.2. Kelemahan Netbeans

(38)

2. Netbeans mempatenkan source untuk Java GUI yang sedang dikerjakan dalam sebuah Generated Code, sehingga programmer tak dapat mengeditnya secara manual.

3. Dari segi sumber daya, Netbeans memerlukan sumber daya yang besar, seperti Memory dan ruang hard disk.

4. Netbeans memerlukan dukungan prosesor yang cukup handal untuk mendapatkan performa maksimalnya.

2.6. Mengenal Database MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing, MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya.

(39)

1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

4. 'Performance tuning', MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

(40)

9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10.Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11.Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

12.Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13.Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani alter table, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.7. Penjualan Ikan Hias

(41)

potensi ekonomis budidaya ikan hias lebih menggiurkan dibandingkan dengan ikan konsumsi. Dengan pola pemeliharaan dan pemberian makanan yang hampir sama dengan ikan konsumsi , budidaya ikan hias mampu menghasilkan pemasukan yang lebih besar karena harga ikan hias lebih mahal. Kunci membudidayakan ikan hias adalah telaten dan senang di dalam memeliharanya.

Jika dibandingkan dengan budidaya ikan konsumsi pemeliharaanya hampir sama sedangkan masalah penjualan biasanya ikan konsumsi dihargai dengan sistem kiloan, ikan hias dihargai dengan sistem per ekor, dengan demikian bisnis budidaya ikan konsumsi lebih menekankan kuantitas, sehingga memerlukan lahan yang luas dan sarana yang lebih banyak.

Hasil budidaya Ikan hias lebih menekankan kualitas sehingga bisa dilakukan di lahan sempit dan bisa dilakukan sebagai usaha sampingan. Jika tidak memiliki kolam yang luas, budidaya ikan hias bisa dilakukan di dalam akuarium atau bak semen yang cukup kecil. Jika lahan yang tersedia cukup kecil, kita harus lebih selektif dalam memelihara ikan hias. Ikan-ikan hias yang dipelihara cukup yang berkualitas bagus sedangkan yang berkualitas kurang bagus harus segera diafkir karena memakan tempat.

(42)

tersebut merupakan ikan hias yang biasa dicari penghobi dan dibudidayakan petani ikan.

Salah satu alasan mengapa budidaya ikan hias dipilih selain memiliki nilai jual yang tinggi, proses pemijahan dan perawatan benih tidak terlalu membutuhkan modal yang besar dan usaha pembenihan/dibudidayakan ikan hias tersebut masih di didaerah tertentu saja sehingga masih memiliki potensi yang luas. Karena suka terkadang penggemar ikan hias bersedia mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah untuk memiliki seekor ikan hias yang diidam-idamkannya.

(43)

28

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan tentang sejarah Toko Ikan Hias TAN, visi dan misi Toko Ikan Hias TAN, struktur organisasi dan deskripsi tugas semua bagian dalam organisasi.

3.1.1. Sejarah Singkat Toko Ikan Hias TAN Karawang

Toko Ikan Hias TAN mulai dirintis sejak tahun 1978 tepat nya 35 tahun yanglalu oleh Bpk. Chandra atau yang lebih dikenal dengan sapaan Ko Chandra yang membuka tokonya di Jalan Tuparev, Gang Rumput, No. 271.

Pada awalnya Toko Ikan Hias TAN hanya memiliki tiga orang karyawan dimana karyawan tersebut masih kerabat dengan pemilik toko. Barang yang di perdagangkannya pun masih kurang lengkap.

(44)

3.1.2. Visi dan Misi Sinar Toko Ikan Hias TAN Karawang Visi dari Toko Ikan Hias TAN :

“Menjadi Toko ikan hias yang mengutamakan kepuasan konsumen dan

mejaga kualitas produk dalam memenuhi kebutuhan konsumen”.

Misi dari Toko Ikan Hias TAN :

1. Memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen.

2. Melestarikan ikan hias dan menjadi wadah bagi pecinta ikan hias.

3.1.3. Struktur Organisasi Toko Ikan Hias TAN Karawang

Struktur organisasi adalah kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk guna terciptanya sistem kerja kolektif yang harmonis dan dimanis serta terciptanya efektivitas dan efisiensi kerja yang maksimal. Oleh karena itu dibentuklah struktur organisasi guna mempermudah pembagian tugas dan tanggung jawab.

Adapun struktur organisasi yang terdapat pada Toko Ikan Hias TAN dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Toko Ikan Hias TAN Karawang Pemilik/ Admin

(45)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Adapun deskripsi mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab pada Sinar Kencana Meubel adalah sebagai berikut:

1. Pemilik / Admin

Pemilik sekaligus merangkap menjadi admin berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer dan supervisor, pemimpin / leader, innovator dan motivator. Berikut adalah penjabarannya :

a. Memimpin dan mengkoordinasi seluruh kegiatan Toko Ikan Hias TAN b. Menerima laporan dari tiap-tiap bagian kerja.

c. Membuat keputusan untuk meningkatkan kinerja dan mengoptimalkan profit perusahaan.

2. Bagian Pembelian

Bagian Pembelian bertanggung jawab kepada pemilik toko sebagai berikut : a. Membuat list barang yang ingin di pesan dari Suplier

b. Membuat dan bertanggung jawab atas laporan pembelian barang. c. Membuat dan bertanggung jawab atas laporan stock barang. d. Menerima barang dan mengecek barang yang datang.

e. Membuat laporan barang yang sudah masuk untuk di teruskan kepada pemilik toko.

3. Bagian Penjualan / Kasir

Bagian penjualan bertanggung jawab kepada pemilik toko sebagai berikut: a. Bertanggung jawab atas transaksi penjualan.

(46)

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data agar mencapai tujuan tertentu. Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri variabel, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja program dirancang dan diimplementasikan kepada pengguna (user) dalam perusahaan.

(47)

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis dan metode pengumpulan data digunakan penulis untuk mendapatkan data sebagai bahan kajian dalam penelitian ini dengan tujuan membuat suatu perancangan sistem informasi.

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan ujian, dokumentasi, dan lainnya. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan, tergantung pada masalah yang dihadapi

Dalam hal ini penulis menggunakan metode pengumpulan data berupa sumber data primer (observasi dan wawancara) dan sumber data sekunder (dokumentasi).

3.2.2.1. Data Primer

Sumber data atau informasi penelitian ini berdasarkan kepada jenis data yang diperlukan. Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu. Teknik pengumpulan data dalam rangka pengumpulan informasi mengenai objek penelitian ini, yaitu:

1. Metode Observasi

(48)

Karawang. Hal ini dilakukan untuk melihat secara langsung masalah – masalah yang berhubungan dengan pokok bahasan penelitian.

2. Metode Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara bertatap muka antara pengumpul data dan narasumber yang dimaksud. Wawancara dilakukan kepada Pemilik / Owner sehingga diperoleh sistem yang sedang berjalan di Toko Ikan Hias TAN Karawang.

3.2.2.2. Data Sekunder

Jenis data sekunder yaitu data yang didapat dari dokumentasi – dokumentasi yang ada di perusahaan. Dilakukan dengan menelaah data sekunder yang digunakan untuk menunjang, melengkap idan menyempurnakan data primer, diperoleh dari dokumen perusahaan, internet, dan data – data dari perusahaan serta hasil penelitian yang ada hubungannya dengan bahasan ini.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

(49)

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan Pemodelan Berorientasi Objek yang ditandai dengan adanya diagram Usecase Diagram, Activity Diagram, Sequential Diagram, Collaboration Diagram, Class Diagram, Component Diagram dan Deployment Diagram.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan penulis dalam melakukan pengembangan sistem kepegawaian ini yaitu menggunakan model prototype. Model prototype adalah metode pengembangan sistem yang digunakan penulis dalam penelitian ini. Karena penulis memulai penelitian ini dengan mengumpulkan kebutuhan yang diperlukan dari pada sistem atau perangkat lunak yang akan dibuat.

(50)

Gambar 3.2. Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype (Sumber : Abdul Kadir.2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta)

(51)

memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.

Berikut ini beberapa tahapan-tahapan dalam Prototyping yang akan dipakai oleh penulis dalam merancang sebuah sistem, yaitu sebagai berikut: 1. Pengumpulan kebutuhan, User dan pengembang bersama-sama

mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototyping, Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada user (misalnya dengan membuat input dan format output)

3. Evaluasi protoptyping, Evaluasi ini dilakukan oleh user apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann user.

4. Mengkodekan sistem, Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai .

5. Menguji sistem, Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain. 6. Evaluasi sistem, User mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah

sesuai dengan yang diharapkan.

7. Menggunakan sistem, Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima user siap untuk digunakan.

(52)

1. Feasibility prototyping. Digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk sistem informasi yang akan disusun.

2. Requirement prototyping. Digunakan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user. Misalnya dalam sebuah perusahaan terdapat user direktur, manajer, dan karyawan. Maka penggunaan sistem dapat dibedakan berdasarkan user tersebut sesuai dengan kebutuhannya.

3. Desain Prototyping. Digunakan untuk mendorong perancangan sistem informasi yang akan digunakan.

4. Implementation prototyping. Merupakan lanjutan dari rancangan protipe, prototype ini langsung disusun sebagai suatu sistem informasi yang akan digunakan.

Dalam sistem ini, penulis menggunakan jenis requirement prototyping untuk pengembangannya.

Keunggulan metode Prototyping:

1. Adanya komunikasi baik antara pengembang dengan pelanggan.

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.

(53)

5. Penerapan lebih mudah karena pemakai akan mengetahui apa yang diharapkan.

Kelemahan metode Prototyping :

1. Kualitas sistem kurang baik karena hanya mengedepankan aspek kenyamanan user.

2. Pengembang kadang-kadang menggunakan implementasi yang sembarangan.

3. Tidak mencerminkan proses perancangan yang baik.

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu yang digunakan dalam perancangan sistem adalah sebagai berikut:

1. Usecase Diagram

(54)

Use case menjelaskan tentang cara kerja dari sistem setelah mendapat inputan dari actor. Cara kerja ini dijelaskan secara rinci. Use case menjelaskan tentang hal-hal seperti, masukan dari seorang actor dan bagaimana keluaran yang diterima oleh actor lain, dan cara kerja yang dapat merubah suatu masukan menjadi keluaran.

Use case merupakan suatu diagram yang sangat berguna bagi pihak analis saat mengelompokkan fungsi-fungsi dari sistem. Hubungan-hubungan antara cases dan diagram-diagram yang berhubungan dapat membantu pihak analis untuk membuat struktur dari sebuah sistem. Tetapi use cases bukanlah sebuah alat desain, mereka tidak digunakan untuk memspesifikasikan sebuah software atau mereka tidak melibatkan sebuah keberadaan kelas-kelas dan obyek-obyek. Use case merupakan sebuah deskripsi tentang sebuah sistem yang secara murni terpisah dari tahap desain sebuah software.

2. Activity Diagram

(55)

dari level atas secara umum.Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

3. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal. Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya. Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/ metode dari class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya diawali dengan diterimanya sebuah message

4. Collaboration Diagram

(56)

5. Class Diagram

Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket di dalam sistem. Class diagram memberikan gambaran sistem secara statis dan relasi antar mereka. Biasanya, dibua beberapa class diagram untuk sistem tunggal. Beberapa diagram akan menampilkan subset dari kelas-kelas dan relasinya. Dapat dibuat beberapa diagram sesuai dengan yang diinginkan untuk mendapatkan gambaran lengkap terhadap sistem yang dibangun.

6. Component Diagram

Component diagram adalah diagram UML yang menampilkan komponen dalam sistem dan hubungan antara mereka. Pada component view, akan difokuskan pada organisasi fisik sistem. Pertama, diputuskan bagaimana kelas-kelas akan diorganisasikan menjadi kode pustaka. Kemudian akan dilihat bagaimana perbedaan antara berkas eksekusi, berkas dynamic link library (DDL), dan berkas runtime lainnya dalam sistem.

7. Deployment Diagram

(57)

3.2.4. Pengujian Software

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan. Metode yang digunakan dalam pengujian software ini adalah metode Black Box Testing.

Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.

Pengujian black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

(58)

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses databaseeksternal. 4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Berbeda dengan pengujian white box, pengujian black box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Pengujian black box harus dapat menjawab pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana validitas fungsional diuji.

2. Kelas input apa yang akan membuat kasus pengujian menjadi lebih baik.

3. Apakah sistem akan sangat sensitive terhadap harga input tertentu.

4. Bagaimana batasan dari suatu data diisolasi.

5. Kecepatan data apa dan volume data apa yang akan ditoleransi oleh sistem.

6. Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap sistem operasi.

(59)

44 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Langkah-langkah analisis sistem antara lain :

1. Identify, yaitu memahami masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Tahap analisis ini sangat penting karena dalam tahap ini apabila terdapat kesalahan, maka akan menyebabkan kesalahan terhadap tahap selanjutnya. Maka perlu tingkat ketelitian dan kecermatan yang tinggi untuk mendapatkan kualitas kerja sistem yang baik. Analisis yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk dijadikan landasan usulan perancangan sistem.

4.1.1. Analisis Dokumen

(60)

dokumen yang akan diproses oleh sistem yang biasanya dilakukan oleh entitas luar sistem. Dokumen Proses adalah dokumen yang diperlukan oleh sistem dalam melakukan kegiatan pendafataran dan pengajuan, sedangkan yang menjadi Dokumen Output adalah dokumen yang dihasilkan oleh proses olahan sistem, yang berasal dari dalam sistem ke entitas luar. Dan dokumen-dokumen yang digunakan sebenarnya cukup banyak, baik itu yang berupa data dalam bentuk simpanan (database) maupun yang bisa dijadikan laporan maupun dokumen dalam bentuk fisik (masukan dan keluaran). Namun yang akan dibahas dan dijelaskan dalam analisa ini adalah dokumen yang dirasa cukup sering digunakan dan diperlukan dalam aktivitas penjualan di toko ikan hias TAN Karawang, dokumen tersebut diantaranya adalah :

1. Pembelian barang yang berisikan informasi membuat list barang yang ingin di pesan

(61)

untuk di teruskan pada pemilik toko c.Sumber : Suplier

d.Distribusi : Bagian Pembelian

e.Atribut : nomor_barang, satuan, qty, harga_satuan, diskon, harga, sub_total, ekstra_diskon, cash_diskon, total, ppn, ongkos_angkut, grand_total, terbilang, catatan

2 Penjualan barang

a.Deskripsi : Dokumen ini merupakan dokumen yang berisikan informasi menginput barang yang di di jual kepada konsumen

b.Fungsi : membuat laporan penjualan barang yang terjual ke konsumen, membuat laporan keuangan penjualan barang, membuat struk penjualan

c.Sumber : Konsumen d.Distribusi : Kasir

e.Atribut : nomor_barang, nama_barang, satuan, qty, harga_satuan, diskon, harga, sub_total, ekstra_diskon, cash_diskon, total, ppn, ongkos_angkut, grand_total, terbilang, catatan

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

(62)

Analisis sistem ini dapat dijadikan sebagai suatu landasan usulan perancangan sistem yang sedang berjalan yang dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada serta dari urutan kejadian tersebut. Berikut merupakan analisis sistem yang sedang berjalan.

4.1.2.1. Usecase Diagram

Usecase Diagram dari sistem yang sedang berjalan, digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1. Usecase Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan

(63)

1. Proses pertama, yaitu pembelian barang dimana Bagian pembelian sebagai Actor utama yang membuat list barang yang ingin di pesan dari Suplier, peran dari actor berikut nya Suplier yaitu mengkonfirmasikan barang yang ada dan memberikan langsung barang yang dipesan ke Bagian Pembelian. Lalu Bagian Pembelian menerima barang dan mengecek barang yang datang, lalu Bagian pembelian membuat laporan barang yang sudah masuk tersebut untuk di teruskan kepada pemilik toko.

2. Proses kedua, yaitu penjualan barang dimana Konsumen memberikan barang yang ingin di beli kepada Kasir sebagai actor yang menginputkan data barang yang dijual, lalu menginformasikan total harga pembelian yang harus dibayarkan oleh konsumen. Lalu Konsumen menerima informasi dan melakukan pembayaran. Lalu Kasir membuat struk penjualan. Lalu Konsumen menerima struk penjualan.

4.1.2.2. Definisi Aktor dan Deskripsinya

(64)

Tabel 4.2

Definisi Aktor dan Deskripsinya

NO AKTOR DESKRIPSI

1 Bagian Pembelian

Orang yang membuat daftar permintaan barang kepada supplier dan mengecek barang yang masuk.

2 Supplier Orang yang menyediakan barang untuk di jual ke toko.

3 Kasir

Orang yang bertugas menerima daftar barang yang dibeli oleh konsumen dan mengurus pembayaran barang yang dibeli konsumen.

4 Konsumen Orang yang membeli barang dari toko.

4.1.2.3. Definisi Use Case dan Deskripsinya

Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor. Berikut adalah deskripsi pendefinisian use case pada Sistem Informasi Penjualan Ikan Hias di Toko TAN Karawang.

Table 4.3

Definisi Use Case dan Deskripsinya

No Use Case Deskripsi

1 Pembelian Barang Merupakan proses barang masuk dari supplier yang akan di jual di toko ini.

(65)

4.1.2.4. Skenario Activity Diagram

a) Skenario Activity Diagram Sistem Pembelian Barang Yang Sedang Berjalan 1. Nama Usecase : Pembelian Barang

2. Aktor : Bagian Pembelian dan Suplier 3. Tipe : Primary

4. Tujuan : Membuat laporan barang yang sudah masuk untuk di teruskan kepada pemilik toko

Tabel 4.4.

Skenario Pembelian Barang Yang Sedang Berjalan No : A01

Nama Pembelian barang

Tujuan

membuat laporan barang yang sudah masuk untuk di teruskan kepada pemilik toko

Deskripsi Tipe Primary

Aktor Bagian Pembelian dan Suplier Skenario Utama Kondisi Awal -

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Bagian Pembelian membuat list barang yang ingin dipesan

(66)

3. Suplier mengkonfirmasi barang yang ada dan memberikan langsung barang yang dipesan ke Bagian Pembelian

4. Bagian Pembelian menerima barang tersebut dan mengecek barang yang datang

5. Bagian pembelian membuat laporan barang yang sudah masuk tersebut untuk di teruskan kepada

b) Skenario Activity Diagram Sistem Penjualan BarangYang Sedang Berjalan 1. Nama Usecase : Penjualan Barang

2. Aktor : Kasir, Konsumen 3. Tipe : Primary

4. Tujuan : Agar laporan barang yang dijual terinputkan dengan baik

Tabel 4.5.

Skenario Penjualan Barang Yang Sedang Berjalan No : A02

Nama Penjualan Barang

(67)

Deskripsi Tipe Primary

Aktor Kasir, Konsumen

Skenario Utama Kondisi Awal -

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Konsumen memberikan barang yang ingin dibeli 2. Kasir menginputkan barang yang dijual

3. Kasir menginformasikan total harga pembelian yang harus dibayarkan oleh konsumen

4. Konsumen menerima informasi dan melakukan pembayaran

5. Kasir membuat struk penjualan 6. Kosumen menerima struk penjualan

Kondisi Akhir

Laporan penjualan barang terinputkan dengan baik

4.1.2.5. Activity Diagram

1. Activity Diagram Sistem Pengolahan Pembelian Barang Yang Sedang Berjalan

(68)

a) Bagian Pembelian akan membuat list barang. b) LaluBagian Pembelian memberikan kepada Suplier. c) Lalu Suplier menerima pemesanan.

d) Dan kemudian Suplier akan mengkonfirmasi.

e) Lalu Bagian Pembelian mengecek barang yang datang.

(69)
(70)

2. Activity Diagram Sistem Pengolahan Penjualan Yang Sedang Berjalan

Proses pengolahan penjualan di Toko Ikan Hias TAN Karawang secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Konsumen memberikan barang yang ingin dibeli b) Lalu Kasir menginput barang yang dijual

c) Dan kemudian Kasir menginformasikan total harga pembelian yang harus dibayar oleh konsumen

d) Lalu Konsumen menerima informasi dan melakukan pembayaran e) Lalu Kasir membuat struk penjualan

(71)

Gambar 4.3. Activity Diagram Pengolahan Penjualan Yang Sedang Berjalan

4.1.3. Kesimpulan Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

(72)

mencatat segala jenis laporan, sehingga dapat mengganggu proses pembelian dan penjualan di Toko Ikan Hias TAN Karawang.

Belum adanya sistem komputerisasi yang dapat mengefisienkan waktu serta ke akuratan mengolah dan menginputkan data laporan pembelian dan penjualan barang. Solusi nya dengan menerapkan Program Aplikasi khusus yang mampu menangani sistem-sistem tersebut agar terintegrasi dengan baik di Toko Ikan Hias TAN Karawang.

(73)

4.2. Perancangan Sistem

Adapun tujuan dan gambaran dari perancangan sistem yang dikembangkan, yaitu:

4.2.1. Tujuan Perancangan

Perancangan sistem ini dilakukan setelah tahap analisis sistem berjalan dikerjakan, dalam hal ini telah didapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Pada dasarnya tahap perancangan ini bertujuan untuk:

1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya seputar program aplikasi yang akan dibuat.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan

(74)

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Usulan atau rancangan dari analisis sistem yang akan dikembangkan adalah sebagai berikut :

4.2.3.1. Usecase Diagram

Usecase diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

“bagaimana”. Sebuah Usecase mempresentasikan sebuah interaksi antara Aktor dengan sistem. Berikut adalah perancangan Usecase nya:

(75)

Dalam usecase diagram diatas, dapat terlihat terdapat 5 proses inti yang intinya Admin menginputkan data-data master yaitu data master barang, data karyawan, data konsumen, dan data suplier

5. Proses ketiga, yaitu yaitu permintaan barang dimana Bagian pembelian sebagai Actor utama yang membuat list permintaan barang sebagai informasi bagian pembelian yang akan diminta ke banyak supplier. peran dari actor berikut nya Suplier yaitu mengkonfirmasikan barang yang ada dan memberikan langsung barang yang dipesan ke Bagian Pembelian. Lalu Bagian Pembelian menerima barang dan mengecek barang yang datang, lalu Bagian pembelian membuat laporan barang yang sudah masuk tersebut untuk di teruskan kepada pemilik toko.

6. Proses keempat, yaitu pengecekan barang masuk, mengecek data dari list permintaan barang sama atau tidak dengan barang masuk dari suplier

(76)

informasi dan melakukan pembayaran. Lalu Kasir membuat struk penjualan. Lalu Konsumen menerima struk penjualan.

4.2.3.2. Definisi Aktor Yang di Usulkan

Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri. Berikut adalah deskripsi pendefinisian aktor yang di usulkan pada Sistem Informasi Penjualan Ikan Hias di Toko TAN Karawang.

Tabel 4.6.

Definisi Aktor dan Deskripsinya Yang Diusulkan

NO AKTOR DESKRIPSI

1 Admin / Pemilik

Orang yang mengelola data-data seperti data barang, data karyawan, data supplier yang akan di gunakan di program yang di usulkan.

2 Bag. Pembelian

Orang yang membuat daftar permintaan barang kepada supplier dan mengecek barang yang masuk.

3 Supplier Orang yang menyediakan barang untuk di jual ke toko.

4 Kasir / Bag. Penjualan

Orang yang bertugas menerima daftar barang yang dibeli oleh konsumen dan mengurus pembayaran barang yang dibeli konsumen.

(77)

4.2.3.3. Definisi Use Case Yang di Usulkan

Use Case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor. Berikut adalah deskripsi pendefinisian use case yang di usulkan pada Sistem Informasi Penjualan Ikan Hias di Toko TAN Karawang.

Tabel 4.6.

Definisi Aktor dan Deskripsinya Yang Diusulkan

NO USE CASE DESKRIPSI

1 Pengolahan Data Master

Merupakan proses penginputan data-data seperti data barang, data karyawan, data supplier yang akan di gunakan di program yang di usulkan.

2 Permintaan Barang Merupakan proses penginputan daftar barang yang ingin di beli dari supplier. 3 Pengecekan Barang Masuk Merupakan proses pengecekan barang

yang masuk ke gudang dari supplier.

4 Penjualan Barang

(78)

4.2.3.4. Skenario Diagram

Skenario yang diusulkan adalah sebagai berikut : 1. Skenario DiagramLogin Yang Diusulkan

a. Nama Usecase : Login.

Skenario Login Yang Diusulkan No : A01

Nama Login

Tujuan Agar dapat masuk dan mengakses Program Aplikasi Deskripsi

Tipe Primary

Aktor Admin, Bagian Pembelian, dan Kasir Skenario Utama Kondisi Awal -

Aksi Aktor Reaksi Sistem

6. Admin, Bagian Pembelian, dan Kasir memasukkan username dan password

(79)

mengecek username dan password 8. Mendapatkan pesan dari sistem :

a) Apabila username / password tidak valid, maka memasukkan username/ password lagi atau keluar dari program aplikasi

b) Apabila username/ password valid, maka Admin, Bagian Pembelian, dan Kasir dapat mengakses Program Aplikasi

2. Skenario Diagram Sistem Pengolahan Data Master Yang Diusulkan

a. Nama Usecase : Pengolahan Data Master. b. Aktor : Admin.

c. Tipe : Primary.

(80)

Tabel 4.8.

Skenario Pengolahan Data Master Yang Diusulkan No : A02

Nama Pengolahan Data Master

Tujuan

Menginputkan data-data master yaitu data master barang, data karyawan, data konsumen, dan data suplier.

Deskripsi Tipe Primary

Aktor Admin

Skenario Utama Kondisi Awal -

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Admin menginputkan data-data master di program aplikasi.

(81)

3. Skenario Diagram Permintaan Barang Yang Diusulkan a. Nama Usecase : Permintaan Barang.

b. Aktor : Bagian Pembelian dan Suplier. c. Tipe : Primary.

d. Tujuan : Membuat list permintaan barang yang ingin di pesan kepada banyak suplier.

Tabel 4.9.

Skenario Permintaan Barang Yang Diusulkan No : A03

Aktor Bagian Pembelian dan Suplier Skenario Utama Kondisi Awal -

Aksi Aktor Reaksi Sistem

7. Bagian Pembelian membuat list barang yang ingin dipesan (inputkan ke program)

(82)

data tersebut dan akan mengeluarkan nya sebagai laporan 9. Bagian Pembelian memberikan data list

barang yang dipesan pada Suplier

Kondisi Akhir

List permintaan barang terdaftar dengan baik

4. Skenario Diagram Pengecekan Barang Masuk Yang Diusulkan a. Nama Usecase : Pengecekan Barang Masuk.

b. Aktor : Bagian Pembelian dan Suplier. c. Tipe : Primary.

d. Tujuan : Mengecek barang yang masuk sama atau tidak dengan list permintaan barang.

Tabel 4.10.

Skenario Pengecekan Barang Masuk Yang Diusulkan No : A04

Nama Pengecekan Barang Masuk

Tujuan

Mengecek barang yang masuk sama atau tidak dengan list permintaan barang

(83)

Aktor Bagian Pembelian dan Suplier Skenario Utama Kondisi Awal -

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Suplier mengkonfirmasi barang yang ada dan meberikan langsung barang yang di pesan Bagian Pembelian

2. Bagian Pembelian menerima barang yang ada dan mengecek barang yang datang 3. Bagian pembelian membuat laporan

barang yang sudah masuk tersebut untuk di teruskan kepada pemilik toko

4. Sistem akan menyimpan data tersebut dan akan mengeluarkan nya sebagai laporan

Kondisi Akhir

(84)

5. Skenario Diagram Penjualan Barang Yang Diusulkan

a. Nama Usecase : Penjualan Barang.

b. Aktor : Konsumen dan Kasir.

c. Tipe : Primary.

d. Tujuan : Agar laporan yang dijual terinputkan dengan baik.

Tabel 4.11.

Skenario Penjualan Barang Yang Diusulkan No : A05

Nama Penjualan Barang

Tujuan Agar laporan yang dijual terinputkan dengan baik Deskripsi

Tipe Primary

Aktor Konsumen dan Kasir

Skenario Utama Kondisi Awal -

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Konsumen memberikan barang yang ingin dibeli

Gambar

Gambar 3.2. Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype
Tabel 4.1.
Gambar 4.1.  Usecase Diagram Sistem Yang Sedang Berjalan
Table 4.3 Definisi Use Case dan Deskripsinya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada system informasi Penjualan, Pembelian dan persediaan barang di Toko Sawargi Putra yang terdiri dari beberapa tampilan-tampilan dan proses yang berhubungan dengan

Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian Barang pada Toko Sensha Shop dapat. diimplementasikan dengan baik dan sesuai dengan apa

SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BAJU DI TOKO RIZAL BERBASIS

Membuat aplikasi yang dapat menunjang pihak Toko “X” untuk menghitung pemotongan sebuah busa secara otomatis. Membuat aplikasi yang dapat memberikan laporan keuangan

untuk melaksanakan suatu penelitian, metodologi yang digunakan pada perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian barang pada toko Underground

Berdasarkan implementasi dan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya oleh penulis, dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada

Bagaimana implementasi dari hasil perancangan sistem informasi penjualan kedalam bentuk bahasa pemograman sehingga menghasilkan program aplikasi berbasis database

Untuk proses pembelian stok, toko aquarium misisipi sendiri melakukan pembelian pada tiga suplayer, suplayer pertama adalah Nabila farm suplayer ini menjual berbagai jenis ikan