• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI DERMATOFITA PADA SISIR TUKANG PANGKAS DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI DERMATOFITA PADA SISIR TUKANG PANGKAS DI KELURAHAN PADANG BULAN KECAMATAN MEDAN BARU"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI DERMATOFITA

PADA SISIR TUKANG PANGKAS

DI KELURAHAN PADANG BULAN

KECAMATAN MEDAN BARU

Oleh: BENNY 120100250

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

IDENTIFIKASI DERMATOFITA

PADA SISIR TUKANG PANGKAS

DI KELURAHAN PADANG BULAN

KECAMATAN MEDAN BARU

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan sarjana kedokteran

Oleh: BENNY 120100250

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

-Judul Penelitian

Nama I\NM

LEMBAR PENGESAIIAN

; Identifikasi Dermatofita pada Sisir Tukang Pangkas di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru

: Benny

:120100250250

Penguji I,

7

@r. dr.Imam Putra, MIIA, Sp.KK) (dr. Tetty Aman Nasution, M.Med.Sc)

I\[IP. 1 NrP. 19700109199702001 Penguji

II,

"---(dr.Ilhamd, Sp.PD) l\rP. 19660423199603100r

Medan,

Desember 2015

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

( Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH ) l\[IP. 1954022019801 I 1001

(4)

ABSTRAK

Latar Belakang : Dermatofita dan nondermatofita adalah golongan jamur yang menyebabkan mikosis superfisialis. Mikosis superfisialis adalah infeksi jamur yang terutama mengenai lapisan keratin kulit, rambut, dan kuku . Sisir tukang pangkas dapat menjadi media yang baik dalam penularan dermatomikosis pada masyarakat awam.

Tujuan : Mengidentifikasi spesies dermatofita yang terdapat pada sisir yang digunakan tukang pangkas yang berlokasi di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru.

Metode : Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan rancangan potong lintang. Penelitian ini mendeskripsikan spesies dermatofita pada 30 sisir tukang pangkas dari 8 tempat pangkas pria di Kelurahan Padang Bulan (total

sampling).

Hasil : Penelitian ini menunjukkan bahwa 5 tukang pangkas (35,7%) tidak pernah membersihkan sisir yang digunakan dan 9 tukang pangkas (64,3%) menggunakan air untuk membersihkan sisir yang digunakan. Seluruh tukang pangkas (100%) tidak memiliki jadwal yang teratur untuk mengganti sisir yang digunakan. Pada pemeriksaan langsung KOH pada kerokan sisir didapatkan hasil positif (+) spora/hifa pada seluruh sisir. Pada pemeriksaan kultur jamur dengan media Sabaroud dextrose agar (SDA) ditemukan 70% jamur dari golongan yang bukan merupakan penyebab dermatomikosis superfisialis, 20% jamur golongan dermatofita, dan 10% tidak ditemukan koloni jamur.

Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa dalam sisir tukang pangkas terdapat 6,7% Trichophyton mentagrophytes, 6,7% Trichophyton rubrum, 3,3%

Trichophyton schoenleinii, dan 3,3% Trichophyton violaceum.

(5)

iii ABSTRACT

Backgrgound : Dermatophytes and nondermatophytes are groups of fungi that cause superficial mycoses. Superficial mycoses is a fungal infection that primarily infected the keratin layer of the skin, hair, and nails. The barber’s comb can be a good medium in the transmission of Dermatomycosis to the people.

Objective : To identify the species of dermatophyte that found on a comb that used

by barbers in Padang Bulan, Medan Baru.

Methods : This study is a descriptive observational approach cross-sectional

design. This study describes the species of dermatophyte on 30 combs of barber from 8 barbershop for men in Padang Bulan (total sampling).

Results : This study shows that 5 barbers ( 35.7 % ) never clean the combs and 9

barbers ( 64.3 % ) used water to clean the combs that they used. All of barbershop (100%) did not have a regular schedule for replacing the combs that they used. On direct examination of KOH in scraping comb, it was obtained positive (+) spores/ hyphae on all of comb. On examination of fungal culture with Sabaroud dextrose agar (SDA) medium, found 70% fungi of the group is not the agent of superficial dermatomycosis, 20% fungi is the group of dermatophytes and 10% was not found the colonies of fungi.

Conclusion : This study shows that the comb of barber cantained 6,7%

Trichophyton mentagrophytes, 6,7% Trichophyton rubrum, 3,3% Trichophyton

schoenleinii, and 3,3% Trichophyton violaceum.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena kasih-Nya telah memampukan penulis untuk menyelesaikan penelitian karya tulis ilmiah dengan judul “ Identifikasi Dermatofita pada Sisir Tukang Pangkas di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru”. Laporan hasil penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Sarjana Kedokteran, Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini penulis banyak menemukan kesulitan. Namun, berkat bantuan dari banyak pihak penulis dapat menyelesaikan penelitian karya tulis ilmiah. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setingi-tinginya kepada:

1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD-KGEH selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Sutomo Kasiman, Sp. Pd, Sp.JP (K), selaku komisi etik penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Sumatera Utara yang telah memberikan izin penelitian

3. Dr. dr. Imam Budi Putra, MHA, Sp.KK selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan tenaga, pikiran, dan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan-masukan dalam proses penulisan proposal penelitian karya tulis ilmiah ini. Juga kepada dr. Tetty Aman Nasution, M. Med.Sc dan dr. Ilhamd, Sp. Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan saran dan masukan yang membangun untuk penelitian ini. 4. Ibu Raffidah, S. Si yang membantu penulis melaksanakan penelitian di

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5. Pemilik tempat pangkas dan tukang pangkas yang bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini.

(7)

v

6. Kedua orang tua penulis yakni, Chandra dan Lanna Duma Siregar dan juga saudara, Kristina, Senja Lestari, Mika Yuanni, Donny, dan Clara Sinta yang telah mendoakan, memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam menyelesaikan penelitian ini.

7. Sahabat-sahabat penulis, Desti Laura Sinaga, Herlita Purba, Landong Sihombing, Orlando F.M. Sinaga, Rio H. Siahaan, dan Rizki I. Damanik yang telah memberikan dukungan, motivasi dan bantuan kepada penulis. 8. Teman-teman kelompok bimbingan penelitian penulis, Ayu Sri Astuti

Sihotang dan Yashotahai A/P Rajendran yang telah memberikan saran, kritikan dan motivasi selama penelitian. Juga teman-teman stambuk 2012 lainnya yang telah meberikan bantuan kepada penulis.

9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan langsung maupun tidak langsung.

Penulis menyadari bahwa penulisan penelitian karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan karya tulis ilmiah ini di kemudian hari.

Medan, 2015

(8)

DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ... i ABSTRAK ... ii ABSTRACK ... iii KATA PENGANTAR ... iv DAFTAR ISI ... vi DAFTAR SINGKATAN ... ix DAFTAR TABEL ... x DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Rumusan Masalah ...2

1.3. Tujuan Penelitian ... 2

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Dermatomikosis ... 4 2.2. Dermatomikosis Superfisialis ... 4 2.3. Dermatofitosis ... 5 2.3.1. Defenisi ... 5 2.3.2. Etiologi ... 5 2.3.3. Gambaran klinis ... 10 2.4. Nondermatofitosis ... 13 2.4.1. Defenisi ... 13 2.4.2. Etiologi ... 14 2.4.3. Gambaran klinis ... 16 2.5. Jamur Kontaminan ... 17

(9)

vii

2.5.1. Aspergillus sp. ... 17

2.5.2. Penicillium ... 17

2.6. Penegakan Diagnosis ... 17

2.6.1. Pemeriksaan langsung ... 17

2.6.2. Pembiakan atau kultur ... 18

2.6.3. Reaksi imunologis (alergi) ... 20

2.6.4. Biopsi atau pemeriksaan histopatologi ... 20

2.6.5. Pemeriksaan dengan sinar Wood ... 20

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL ... 22

3.1. Kerangka Konsep ... 22

3.2. Defenisi Operasional ... 22

3.2.1. Dermatofita ... 22

3.2.2. Tukang pangkas ... 22

3.2.3. Sisir tukang pangkas ... 23

3.2.4. Pemeriksaan KOH ... 23

3.2.5. Kultur jamur ... 23

BAB IV METODE PENELITIAN ... 24

4.1. Jenis Penelitian ... 24

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 24

4.2.1. Waktu penelitian ... 24

4.2.2. Tempat penelitian ... 24

4.3. Populasi dan Sampel ... 24

4.3.1. Populasi ... 24

4.3.2. Sampel ... 24

4.4. Teknik Pengumpulan Sampel ... 25

4.5. Bahan dan Cara Kerja ... 25

4.5.1. Pengambilan bahan ... 25

4.5.2. Pemeriksaan laboratorium ... 25

4.6. Pengolahan dan Analisa Data ... 26

4.6.1. Pengolahan data ...26

(10)

4.7. Ethical Clearance ... 27

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

5.1. Hasil Penelitian ... 28

5.1.1. Deskripsi lokasi penelitian ... 28

5.1.2. Deskripsi karakteristik sampel penelitian ... 28

5.1.3. Distribusi sampel berdasarkan tempat pangkas ... 28

5.1.4. Distribusi sampel berdasarkan lama penggunaan ... 29

5.1.5. Distribusi jumlah pelanggan sehari ... 29

5.1.6. Distribusi riwayat sisir dibersihkan ... 30

5.1.7. Distribusi cara membersihkan sisir ...30

5.1.8. Distribusi jadwal penggantian sisir ... 30

5.1.9. Distribusi hasil pemeriksaan KOH ... 31

5.1.10. Distribusi hasil kultur ... 31

5.2. Pembahasan ... 33

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 35

6.1. Kesimpulan ... 35

6.2. Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(11)

ix

DAFTAR SINGKATAN

KOH : Kalium Hidroksida SDA : Sabaroud Dextrose Agar

(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Dermatofita Penyebab Tine Kapitis ... 13 Tabel 5.1. Distribusi sampel berdasarkan tempat pangkas ... 28 Tabel 5.2. Distribusi sampel berdasarkan lama penggunaan ... 29 Tabel 5.3. Distribusi tukang pangkas berdasarkan jumlah

pelanggan dalam satu hari ... 29 Tabel 5.4 Distribusi sisir berdasarkan riwayat dibersihkan ... 30 Tabel 5.5 Distribusi tukang pangkas berdasarkan cara

membersihkan sisir ... 30 Tabel 5.6 Distribusi hasil pemeriksaan KOH 10% ... 31 Tabel 5.7. Distribusi hasil kultur berdasarkan lama penggunaan sisir . 31 Tabel 5.8. Distribusi hasil kultur berdasarkan riwayat sisir

dibersihkan ... 31 Tabel 5.9. Distribusi hasil kultur berdasarkan golongan ... 32 Tabel 5.10. Distribusi hasil kultur berdasarkan spesies ... 32

(13)

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1. Makroskopis Epidermophyton floccosum ... 6

Gambar 2.2. Mikroskopis Epidermophyton floccosum ... 6

Gambar 2.3. Makroskopis Microsporum audouinii ... 6

Gambar 2.4. Mikroskopis Microsporum audouinii ... 6

Gambar 2.5. Makroskopis Microsporum canis ... 7

Gambar 2.6. Mikroskopis Microsporum canis ... 7

Gambar 2.7. Makroskopis Microsporum gypseum ... 7

Gambar 2.8. Mikroskopis Microsporum gypseum ... 7

Gambar 2.9. Makroskopis Microsporum mentagrophytes ... 8

Gambar 2.10. Mikroskopis Microsporum mentagrophytes ... 8

Gambar 2.11. Makroskopis Trichophyton rubrum ... 8

Gambar 2.12. Mikroskopis Trichophyton rubrum ... 8

Gambar 2.13. Makroskopis Trichophyton schoeleinii ... 9

Gambar 2.14. Mikroskopis Trichophyton schoenleinii ... 9

Gambar 2.15. Makroskopis Trichophyton tonsurans ... 9

Gambar 2.16. Mikroskopis Trichophyton tonsurans ... 9

Gambar 2.17. Makroskopis Trichophyton verrucosum ... 10

Gambar 2.18. Mikroskopis Trichophyton verrucom ... 10

Gambar 2.19. Makroskopis Trichophyton violaceum ... 10

Gambar 2.20. Mikroskopis Trichophyton violaceum ... 10

Gambar 2.21. Makroskopis Malasezia furfur ... 14

Gambar 2.22. Mikroskopis Malasezia furfur ... 14

Gambar 2.23. Makroskopis Piedra hortai ... 14

Gambar 2.24. Mikroskopis Piedra hortai ... 14

Gambar 2.25. Makroskopis Cladosporium werneckii ... 15

Gambar 2.26. Mikroskopis Cladosporium werneckii ... 15

(14)

Gambar 2.28. Mikroskopis Trichosporon beigelii ... 15 Gambar 3.1. Kerangka konsep ... 22

(15)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Halaman

Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 39 Lampiran 2 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PARTISIPAN

PENELITIAN ... 40 Lampiran 3 SURAT PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) ... 41 Lampiran 4 STATUS PENELITIAN ... 42 Lampiran 5 SURAT EHICAL CLEARENCE ... 43 Lampiran 6 SURAT PENGANTAR PENELITIAN KE

DEPARTEMEN MIKROBIOLOGI FK USU ... 44 Lampiran 7 SURAT IZIN PENELITIAN DARI BALITBANG

KOTA MEDAN ... 45 Lampiran 8 SURAT IZIN PENELITIAN DARI KECAMATAN

MEDAN BARU ... 46 Lampiran 9 SURAT PENGANTAR PENELITIAN KE

KELURAHAN PADANG BULAN ... 47 Lampiran 10 SURAT SELESAI MELAKUKAN PENELITIAN DI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FK USU ... 48 Lampiran 11 Gambar sampel penelitian (sisir) ... 49 Lampiran 12 Gambar saat melakukan penelitian di Laboratorium

FK USU ... 50 Lampiran 13 Gambar Makroskopis ... 51 Lampiran 14 Gambar Mikroskopis ... 52

Referensi

Dokumen terkait

Chang (Chang et al., 2004) proposed the local linear embedding based super reso- lution method, the example-based method can roughly regarded as nearest neighbor based

Aspek-aspek operasional kegiatan usaha Wajib Pajak termasuk rincian fungsi-fungsi yang diselenggarakan oleh unit-unit yang berada dalam organisasi perusahaan Wajib Pajak.

This method implies a mainly planar scene to avoid mismatches; (ii) coregistration of both the dense 3D point clouds from RGB images and from TIR images by coregistering 2D

Kendal Honorarium Tim Pengadaan Barang Dan Jasa dan PPHP, Dekorasi dan Dokumentasi, fotocopy, Makanan Dan Minuman Rapat/Kegiatan, Perjalanan Dinas Dalam Daerah, Perjalanan Dinas

The data were classified into adequate travel modes and the trip purposes were detected and classified as individuals home and significant locations need to be anonymised to protect

[r]

Menghayati dan Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif

2.Menambah diagnosis yang tidak ada pada pasien yang diberikan pelayanan untuk tujuan meningkatkan tingkat keparahan atau untuk tujuan mendapatkan grouping pada kelompok tariff yang