• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tabel Matrik Pengelolaan Lingkungan Hidup

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tabel Matrik Pengelolaan Lingkungan Hidup"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Kegiatan me Pelaksanaan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

A. TAHAP PRA KONTRUKSI 1 Pembebasan

Lahan

0 Konflik Sosial

Intensitas konflik sosial dan cara penyelesaian permasalahan penyebab konflik

a. Melakukan sosialisasi mengenai batas-batas lahan yang akan dibebaskan.

b. Tidak melakukan pembebasan lahan pada areal yang berpotensi menimbulkan sengketa kepemilikan lahan

c. Penetapan batas-batas kesepakatan penguasaan lahan oleh masing-masing pemilik lahan yang diketahui dan dibenarkan oleh Pemerintah Kecamatan Kota Bangun

d. Pemberian kompensasi atas lahan kepada pemilik lahan sesuai kesepakatan, baik dalam Jenis kompensasi, jumlah, waktu penyampaian dan pihak yang berhak menerima secara transparan tanpa perantara. Desa Sari Nadi Pemrakarsa (

Drs. H. Mohd.

Asrie Hamzah

) berkoordinasi dengan BPN atau Badan Administrasi Pertanahan Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara . selama kegiatan pembebasan lahan berlangsung 2 Penerimaan Tenaga kerja 0 Kesempat an Kerja Jumlah dan proporsi tenaga kerja local yang dikaryakan

a. Memprioritaskan tenaga kerja lokal untuk bekerja di perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi yang telah ditetapkan.

b. Hanya mempekerjakan atau menerima tenaga kerja yang berasal dari luar lokasi proyek untuk menempati posisi/jabatan tertentu serta dengan tingkat keahlian

Desa Sari Nadi Pemrakarsa (

Drs. H. Mohd.

Asrie Hamzah

) berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Kartanegara di sebelum kegiatan penerimaan tenaga kerja berlangsung

(2)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) khusus.

c. Mengumumkan hasil penerimaan tenaga kerja secara transparan

bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara. 3 Mobilisasi Peralatan dan Material Bangunan 0 Keselama tan Kerja

zero accident 1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP). 2. Memasang rambu-rambu keselamatan

kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja selama kegiatan berlangsung.

3. Mewajibkan karyawan yang terlibat dalam kegiatan tersebut untuk menggunakan peralatan K3.

4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal penanganan

keselamatan kerja dan penyediaan tenaga medis.

5. Menggunakan operator berpengalaman saat pengoperasian peralatan konstruksi. 6. Pengaturan kecepatan kendaraan

pengangkut maksimal 40 km/jam

Di sepanja ng lokasi mobilis asi Pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara. selama kegiatan mobilisasi peralatan dan material bangunan berlangsung B TAHAP KONSTRUKSI 1 Pembersihan Lahan dan Pembuatan

0 Vegetasi komposisi dan jenis vegetasi

a. Penanaman cover crop dan atau tanaman penghijauan pada daerah tidak terganggu. b. Melakukan pengayaan terhadap jumlah

sekitar lokasi rencana pemrakarsa ( Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) a. Kegiatan penanaman dan

(3)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Jalan Akses dan jenis vegetasi.

c. Melakukan perawatan vegetasi secara periodik dengan pemupukan dan penyiraman. areal kosong dan kiri-kanan jaringa n jalan akses di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara pengayaan vegetasi dilaksanaka n bersamaan dengan pekerjaan finishing bangunan. b. Kegiatan pemeliharaa n terhadap vegetasi dilaksanaka n selama operasional Satwa Liar

Jenis dan tingkat kemunculan satwa liar

1. Penanaman cover crop dan atau tanaman penghijauan pada daerah tidak terganggu. 2. Melakukan pengayaan terhadap jumlah

dan jenis vegetasi.

3. Melakukan perawatan vegetasi secara periodik dengan pemupukan dan penyiraman. sekitar lokasi areal kosong dan kiri-kanan jaringa n jalan akses pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara a. Kegiatan penanaman dan pengayaan vegetasi dilaksanaka n bersamaan dengan pekerjaan finishing bangunan. b. Kegiatan

(4)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) pemeliharaa n terhadap vegetasi dilaksanaka n selama operasional 0 Tata Aliran Permukaa n terjadinya genangan di sekitar lokasi jaringan jalan akses

1. Melakukan kegiatan pembersihan lahan secara terencana dan bertahap serta dilakukan saat musim panas.

2. Permukaan jalan dibuat agak cembung untuk menghindari genangan air. 3. Melakukan penanaman cover crop dan

atau tanaman penghijauan pada sisa lahan terbuka.

4. Melakukan pemeliharaan tanaman melalui pemupukan dan penyiraman tanaman.

5. Membuat fasilitas pengendali erosi terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan pembersihan lahan

6. Dalam pembangunan jalan, harus memperhatikan trace jalan terutama kelerengan di atas 15% harus mengikuti putaran garis kontur, di kanan dan kiri jalan dibangun saluran air dengan gorong-gorong.

7. Melakukan perawatan dan pengerasan jalan dengan sirtu/laterit untuk mencegah erosi dan sedimentasi

sekitar lokasi pember sihan lahan dan rencana jaringa n jalan akses. Lokasi pemant auan adalah sekitar lokasi rencana jaringa n jalan akses pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara selama berlangsungn ya kegiatan pembersihan lahan dan pembuatan jaringan jalan dan operasional

(5)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 0 Erosi besarnya laju

erosi yang terjadi mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 Tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa (ambang kritis erosi sebesar 9 ton/ha/tahun)

1. Melakukan kegiatan pembersihan lahan secara terencana dan bertahap serta dilakukan saat musim panas.

2. Permukaan jalan dibuat agak cembung untuk menghindari genangan air. 3. Melakukan penanaman cover crop dan

atau tanaman penghijauan pada sisa lahan terbuka.

4. Melakukan pemeliharaan tanaman melalui pemupukan dan penyiraman tanaman.

5. Membuat fasilitas pengendali erosi terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan pembersihan lahan.

6. Dalam pembangunan jalan, harus memperhatikan trace jalan terutama kelerengan di atas 15% harus mengikuti putaran garis kontur, di kanan dan kiri jalan dibangun saluran air dengan gorong-gorong.

7. Melakukan perawatan dan pengerasan jalan dengan sirtu / laterit untuk mencegah erosi dan sedimentasi.

8. Melakukan perawatan jalan dan fasilitas pengendali erosi secara berkala dan berkesinambungan terutama saat musim hujan sekitar lokasi pember sihan lahan dan rencana jaringa n jalan akses pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara selama berlangsungn ya kegiatan pembersihan lahan dan pembuatan jaringan jalan dan operasional Sediment asi Volume beban sedimen pada

1. Melakukan kegiatan pembersihan lahan secara terencana dan bertahap serta

sekitar lokasi pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie selama berlangsungn

(6)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) badan perairan

sekitar

dilakukan saat musim panas.

2. Permukaan jalan dibuat agak cembung untuk menghindari genangan air. 3. Melakukan penanaman cover crop dan

atau tanaman penghijauan pada sisa lahan terbuka.

4. Melakukan pemeliharaan tanaman melalui pemupukan dan penyiraman tanaman.

5. Membuat fasilitas pengendali erosi terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan pembersihan lahan.

6. Dalam pembangunan jalan, harus memperhatikan trace jalan terutama kelerengan di atas 15% harus mengikuti putaran garis kontur, di kanan dan kiri jalan dibangun saluran air dengan gorong-gorong.

7. Melakukan perawatan dan pengerasan jalan dengan sirtu/laterit untuk mencegah erosi dan sedimentasi.

8. Melakukan perawatan jalan dan fasilitas pengendali erosi secara berkala dan berkesinambungan terutama saat musim hujan pember sihan lahan dan rencana jaringa n jalan akses Hamzah) di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara ya kegiatan pembersihan lahan dan pembuatan jaringan jalan dan operasional 0 Kualitas Air tingkat kekeruhan air yang mengacu pada Peraturan

a. Melakukan kegiatan pembersihan lahan secara terencana dan bertahap serta dilakukan saat musim panas.

b. Permukaan jalan dibuat agak cembung

lahan dan rencana jaringa pemrakarsa (AND/ AMIR) di bawah pengawasan dari selama kegiatan pembersihan lahan dan

(7)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Kelas 2 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (TSS = 50 mg/1)

untuk menghindari genangan air. c. Melakukan penanaman cover crop dan

atau tanaman penghijauan pada sisa lahan terbuka.

d. Melakukan pemeliharaan tanaman melalui pemupukan dan penyiraman tanaman.

e. Membuat fasilitas pengendali erosi terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan pembersihan lahan.

f. Dalam pembangunan jalan, harus memperhatikan trace jalan terutama kelerengan di atas 15% harus mengikuti putaran garis kontur, di kanan dan kiri jalan dibangun saluran air dengan gorong-gorong.

g. Melakukan perawatan dan pengerasan jalan dengan sirtu/laterit untuk mencegah erosi dan sedimentasi.

h. Melakukan perawatan jalan dan fasilitas pengendali erosi secara berkala dan berkesinambungan terutama saat musim hujan n jalan akses Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara pembuatan jaringan jalan dan operasional 0 Keselama tan kerja

zero accident a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP). b. Pengaturan jam kerja karyawan secara

shift untuk menghindari kelelahan kerja yang bisa berakibat pada kecelakaan kerja. rencana jaringa n jalan akses pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja selama kegiatan pembuatan jalan akses berlangsung

(8)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) c. Mewajibkan karyawan yang terlibat

dalam kegiatan tersebut untuk menggunakan peralatan K3.

d. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal penanganan

keselamatan kerja dan penyediaan tenaga medis.

e. Memasang rambu-rambu keselamatan kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja selama kegiatan berlangsung

f. Mewajibkan karyawan yang terlibat dalam kegiatan tersebut untuk menggunakan peralatan K 3

g. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal penanganan keselatan kerja dan penyediaan tenaga medis

Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara 2 Pembanguna n Instalasi Pengolahan dan Stockyard (Areal Penimbunan) 0 Keselama tan Pekerja

zero accident 1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP). 2. Pengaturan jam kerja karyawan secara

shift untuk menghindari kelelahan kerja yang bisa berakibat terjadinya kecelakaan kerja.

3. Mewajibkan karyawan yang terlibat dalam kegiatan tersebut untuk menggunakan peralatan K3.

4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal penanganan

keselamatan kerja dan penyediaan tenaga

lokasi sekitar tamban g lokasi stone crusher pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah pengawasan Badan Lingkungan selama kegiatan pembangunan lokasi stone crusher berlangsung

(9)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) medis.

5. Memasang rambu-rambu keselamatan kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja selama kegiatan tersebut berlangsung Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara 3 Pembanguna n Basecamp 0 Keselama tan Pekerja

zero accident 1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP). 2. Pengaturan jam kerja karyawan secara

shift untuk menghindari kelelahan kerja yang bisa berakibat pada kecelakaan kerja.

3. Memasang rambu-rambu keselamatan kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja selama kegiatan berlangsung.

4. Mewajibkan karyawan yang terlibat dalam kegiatan tersebut untuk menggunakan peralatan K3.

5. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal penanganan

keselamatan kerja dan penyediaan tenaga medic lokasi pemban gunan baseca mp pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara pembangunan basecamp berlangsung 4 Pembanguna n Saluran Drainase 0 Keselama tan Pekerja

zero accident a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP). b. Pengaturan jam kerja karyawan secara

shift untuk menghindari kelelahan kerja yang bisa berakibat terjadinya kecelakaan kerja.

c. Mewajibkan karyawan yang terlibat

Lokasi tamban g pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai selama kegiatan pembangunan saluran drainase berlangsung

(10)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) dalam kegiatan tersebut untuk

menggunakan peralatan K3.

d. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal penanganan

keselamatan kerja dan penyediaan tenaga medis.

e. Memasang rambu-rambu keselamatan kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja selama kegiatan konstruksi

f. Menggunakan operator berpengalaman untuk mengoperasikan peralatan yang digunakan. Kartanegara di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara C TAHAP OPERASI 1 Penambanga n Batugamping 0 Keselama tan Pekerja

zero accident 1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP). 2. Pengaturan jam kerja karyawan secara

shift untuk menghindari kelelahan kerja yang bisa berakibat terjadinya kecelakaan kerja.

3. Mewajibkan karyawan yang terlibat dalam kegiatan tersebut untuk menggunakan peralatan K3

4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal penanganan

keselamatan kerja dan penyediaan tenaga medis.

5. Memasang rambu-rambu keselamatan kerja untuk menghindari terjadinya

Lokasi penam banga n pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara selama kegiatan penambangan berlangsung

(11)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) kecelakaan kerja selama kegiatan

operasional.

6. Menggunakan operator berpengalaman untuk mengoperasikan peralatan yang digunakan 2 Pengangkuta n dan Penimbunan Tanah Penutup 0 Kualitas Udara sebaran debu di udara mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara (debu : 230 pg/m3)

a. Mengatur kecepatan kendaraan pengangkut hingga 40 Km/jam.

b. Melakukan pengerasan dan pemadatan jalan angkut dengan agregat/sirtu c. Melakukan penyiraman pada jalur jalan

angkut secara periodik khususnya pada saat cuaca terik

di sepanj ang lokasi penga ngkuta n pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara selama berlangsungn ya aktivitas pengangkutan bahan galian 0 Keselama tan dan Kesehata n Pekerja terjadi saat berlangsungnya pengangkutan dan penimbunan bahan galian golongan C adalah terjadinya gangguan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja

1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP), 2. Pengaturan jam kerja karyawan secara

shift untuk menghindari kelelahan kerja yang bisa berakibat terjadinya kecelakaan kerja.

3. Mewajibkan karyawan yang terlibat dalam kegiatan tersebut untuk menggunakan peralatan K3.

4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal penanganan

keselamatan dan kesehatan kerja serta penyediaan tenaga medis

5. Memasang rambu-rambu keselamatan

sepanj ang lokasi penga ngkuta n bahan galian pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Kartanegara dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah pengawasan Badan selama kegiatan pengangkutan dan penimbunan bahan galian berlangsung

(12)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) dan kesehatan kerja untuk menghindari

terjadinya gangguan terhadap

keselamatan dan kesehatan kerja selama berlangsungnya kegiatan tersebut. 6. Menggunakan operator berpengalaman

untuk mengoperasikan peralatan yang digunakan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara 0 Kualitas Air tingkat kekeruhan air yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Kelas 2 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (TSS = 50 mg/1)

a. Membuat saluran drainase di sekeliling lokasi penimbunan yang mengarah pada kolam pengolahan air limbah (sediment pond)

b. Melakukan pengolahan terhadap air limbah sebelum dibuang ke badan perairan.

c. Melakukan perawatan dan perbaikan kolam pengolahan air limbah (sediment pond) lokasi penim bunan (stock yard). pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara selama kegiatan pengangkutan dan penimbunan bahan galian 3 Pengolahan Bahan 0 Kualitas Udara sebaran debu di udara mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara (debu :

1. Mengolah bahan galian (batugamping) dalam kondisi lembab untuk mengurangi tebaran debu saat pengolahan.

2. Pada musim kemarau, timbunan batugamping diupayakan dalam kondisi lembab dengan melakukan penyiraman air sebanyak 25% dari total timbunan batugamping.

3. Pengayaan jumlah dan jenis tanaman

di sepanj ang lokasi bahan galian (Batug ampin g). pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai selama berlangsungn ya aktivitas bahan galian (batugamping ).

(13)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 230 pg/m3). berdaun lebar pada buffer zone lokasi

pengolahan batugamping. Kartanegara. 0 Kebising an dampak berdasaran SK MENAKER No. Kep-51/MEN/1999 sebesar 85 dB (A) dengan nilai toleransi +3 dB (A) untuk kebisingan di lingkungan kerja.

a. Melakukan pengayaan jumlah dan jenis tanaman berdaun lebar pada buffer zone lokasi pengolahan Batugamping.

b. Melakukan perawatan terhadap peralatan unit stone crusher.

lokasi pengol ahan bahan galian pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara . selama berlangsungn ya aktivitas pengolahan bahan galian 0 Keselama tan dan Kesehata n Pekerja terjadinya intensitas gangguan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja

1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP). 2. Pengaturan jam kerja karyawan secara

shift untuk menghindari kelelahan kerja yang bisa berakibat terjadinya kecelakaan kerja.

3. Mewajibkan karyawan yang terlibat dalam kegiatan tersebut untuk menggunakan peralatan K3.

4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal penanganan kecelakaan kerja serta penyediaan tenaga medis. 5. Menggunakan operator berpengalaman

untuk mengoperasikan peralatan yang

Lokasi stone crushe pemrakarsa (AND/ AMIR) berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara selama kegiatan pengolahan bahan galian berlangsung

(14)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) digunakan 4 Pengangkuta n Bahan Galian ke lokasi pembuatan jalan 0 Keselama tan dan Kesehata n Kerja terjadinya gangguan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja

a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP). b. Pengaturan jam kerja karyawan secara

shift untuk menghindari kelelahan kerja yang bisa berakibat terjadinya kecelakaan kerja.

c. Melengkapi karyawan yang terlibat dalam kegiatan tersebut dengan peralatan K3. d. Melakukan koordinasi dengan instansi

terkait dalam hal penanganan

keselamatan dan kesehatan kerja serta penyediaan tenaga medis.

e. Memasang rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja untuk menghindari terjadinya gangguan terhadap

keselamatan dan kesehatan kerja selama berlangsungnya kegiatan tersebut. f. Menggunakan operator berpengalaman

untuk mengoperasikan peralatan yang digunakan Sepanj ang lokasi penga ngkuta n bahan galian pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Kartanegara dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara selama kegiatan pengangkutan bahan galian ke luar areal penambangan 0 Kualitas Udara sebaran debu di udara mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran

1. Mengatur kecepatan kendaraan pengangkut hingga 40 Kmfjam. 2. Melakukan pengerasan dan pemadatan

jalan angkut dengan agregat/sirtu. 3. Melakukan penyiraman pada jalur jalan

angkut secara periodik khususnya pada saat cuaca terik

di sepanj ang lokasi penga ngkuta n pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten selama berlangsungn ya pengangkutan bahan galian keluar dari areal penambangan

(15)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Udara (debu : 230 Ng/m3) Kutai Kartanegara . 0 Krosing Jalan

zero accident a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP). b. Pengaturan jam kerja karyawan secara

shift untuk menghindari kelelahan kerja yang bisa berakibat terjadinya kecelakaan kerja.

c. Mewajibkan karyawan yang terlibat dalam kegiatan tersebut untuk menggunakan peralatan K3.

d. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal penanganan

keselamatan kerja dan penyediaan tenaga medis.

e. Memasang rambu-rambu keselamatan kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja selama kegiatan operasional.

f. Menggunakan operator berpengalaman untuk mengoperasikan peralatan yang digunakan.

g. Membangun Pos Penjagaan pada Krosing Jalan untuk mengatur lalulintas agar tidak terjadi kecelakaan dan memprioritaskan Transportasi umum terlebih dahulu

Lokasi penga ngkuta n penam banga n pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Kutai Kartanegara selama kegiatan pengangkutan penambangan berlangsung 5 Operasional Basecamp 0 Sanitasi Lingkung limbah domestik yang berasal dari

1. Pembuatan bak penampungan sampah khusus limbah padat pada tiap-tiap unit

lokasi baseca pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie selama berlangsungn

(16)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) an pekerja yang

beraktivitas pada lokasi basecamp

yang menghasilkan limbah padat pada areal base camp.

2. Melokalisir limbah padat organik dan membuangnya dengan sistem land fill pada bagian khusus di lokasi proyek. 3. Pembuatan toilet lengkap dengan

septictank pada tiap unit yang

menghasilkan limbah cair sesuai standart kesehatan.

4. Melakukan penguraian secara biologi pada septictank yang ada untuk mencegah terjadinya luapan limbah cair.

5. Memasang papan larangan membuang sampah di sembarang tempat.

mp Hamzah) di bawah pengawasan dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara ya operasional basecamp 6 Operasional Bengkel dan Genset 0 Kualitas

Air ceceran/tumpahan oli dan minyak pelumas bekas mengacu pada SK Gubernur Kalimantan Timur No. 26 Tahun 2002 Tentang Pengolongan dan Baku Mutu Air Limbah di Provinsi Kalimantan

a. Melakukan pemberian pelumas mesin secara hati-hati agar tidak tumpah! tercecer dan masuk ke badan perairan sekitarnya.

b. Bila terjadi ceceran/tumpahan minyak dan oli sesegera mungkin dilakukan pembersihan dengan menggunakan spons yang memiliki days serap tinggi terhadap minyak/ oli.

c. Menampung oli bekas dalam drum dan menempatkannya di tempat yang aman dan tertutup sebelum diserahkan kepada pihak yang berwenang dan memiliki ijin khusus. lokasi sekitar bengk el dan genset pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara . selama operasional bengkel

(17)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Timur (minyak

dan lemak 10 mg/I)

d. Lantai tempat penampungan oli dan minyak bekas serta lokasi stone crusher dibuat permanen, kedap air dan dibuat paritan di sekelilingnya yang mengarah pada cil trap.

e. Menyediakan tempat khusus yang beratap untuk tempat penyimpanan sementara limbah B3 untuk oli bekas, accu bekas maupun filter bekas.

7 Reklamasi dan Revegetasi Lahan Awal

0 Vegetasi komposisi dan jenis vegetasi

1. Penanaman cover crop dan atau tanaman penghijauan.

2. Melakukan pengayaan terhadap jumlah dan jenis vegetasi.

3. Melakukan perawatan vegetasi secara periodik dengan pemupukan dan penyiraman lokasi bekas lahan tamba ng pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara . selama kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan

kecil erosi Besarnya laju erosi yang terjadi mengacu pada peraturan pemerintah no. 150 tahun 2000 tentang pengendalian kerusakan tanah

a. Penanaman cover crop dan atau tanaman penghijauan

b. Melakukan pengayaan terhadap jumlah dan jenis vegetasi

c. Melakukan pemeliharaan tanaman melalui pemupukan dan penyiraman tanaman lokasi bekas lahan tamba ng pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara selama kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan

(18)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) untuk produksi biomasa ( ambang kritis erosi sebesar 9 ton/ha/tahun) . kecil Sediment asi volume beban sedimen pada badan perairan sekitar

1. Penanaman cover crop dan atau tanaman penghijauan.

2. Melakukan pengayaan terhadap jumlah dan jenis vegetasi.

3. Melakukan pemeliharaan tanaman melalui pemupukan dan penyiraman tanaman lokasi bekas lahan tamba ng pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara selama kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan

D TAHAP PASCA OPERASI 1 Reklamasi

dan Revegetasi Lahan Lanjutan

kecil Vegetasi komposisi dan jenis vegetasi

a. Penanaman cover crop dan atau tanaman penghijauan.

b. Melakukan pengayaan terhadap jumlah dan jenis vegetasi.

c. Melakukan perawatan vegetasi secara periodik dengan pemupukan dan penyiraman lokasi bekas lahan tamba ng pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara selama kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan

kecil Erosi besarnya laju erosi yang terjadi mengacu pada mengacu pada

1. Penanaman cover crop dan atau tanaman penghijauan.

2. Melakukan pengayaan terhadap jumlah dan jenis vegetasi.

lokasi bekas lahan tamba pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah selama kegiatan reklamasi dan revegetasi

(19)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Peraturan Pemerintah Nomor 150 Tahun 2000 Tentang Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa (ambang kritis erosi sebesar 9 ton/ha/tahun).

3. Melakukan pemeliharaan tanaman melalui pemupukan dan penyiraman tanaman. ng pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara . lahan kecil Sediment asi volume beban sedimen pada badan perairan sekitar

a. Penanaman cover crop dan atau tanaman penghijauan.

b. Melakukan pengayaan terhadap jumlah dan jenis vegetasi.

c. Melakukan pemeliharaan tanaman melalui pemupukan dan penyiraman tanaman lokasi bekas lahan tamba ng pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara selama kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan 0 Kualitas Air tingkat kekeruhan air mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Kelas 2 Tentang

1. Penanaman cover crop dan atau tanaman penghijauan.

2. Melakukan pengayaan terhadap jumlah dan jenis vegetasi.

3. Melakukan pemeliharaan tanaman melalui pemupukan dan penyiraman tanaman. lokasi bekas lahan tamba ng pemrakarsa (\Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) di bawah pengawasan dari Badan Lingkungan Hidup Kabupaten selama kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan

(20)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) Pengelolaan Air dan Pengendalian Pencemaran Air (TSS = 50 mg/l). Kutai Kartanegara . 0 Keselama tan Pekerja

zero accident a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP). b. Melengkapi karyawan yang terlibat dalam

kegiatan tersebut dengan peralatan K3. c. Melakukan koordinasi dengan instansi

terkait dalam hal penanganan

keselamatan kerja dan penyediaan tenaga medis. lahan bekas tamba ng pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara selama berlangsungn ya kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan 2 Demobilisasi Peralatan 0 Keselama tan Pekerja

zero accident 1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP). 2. Memasang rambu-rambu keselamatan

kerja untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja selama kegiatan berlangsung.

3. Melengkapi karyawan yang terlibat dalam kegiatan tersebut dengan peralatan K3. 4. Melakukan koordinasi dengan instansi

terkait dalam hal penanganan

keselamatan kerja dan penyediaan tenaga di sepanj ang jalur yang dilalui saat demob ilisasi peralat an pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah pengawasan Badan selama kegiatan demobilisasi peralatan berlangsung

(21)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) medis. berlan gsung Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara 3 Pemutusan Hubungan Kerja 0 Kesempat an Kerja jumlah dan proporsi tenaga kerja lokal yang di PHK

a. Melakukan PHK secara bertahap. b. Melakukan pembayaran atau upah/gaji

kepada karyawan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Upah Minimum Provinsi (UMP). kantor manaj emen (Drs. H. Mohd. Asrie Hamza h) pemrakarsa (Drs. H. Mohd. Asrie Hamzah) berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah pengawasan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kutai Kartanegara setelah berakhirnya kegiatan proyek

Referensi

Dokumen terkait

transportasi ini, maka perlu dilakukan perhitungan harga pokok produksi dengan memperhatikan aktivitas yang menimbulkan biaya dan dapat mempengaruhi biaya produksi,

"at warna ini tidak mempunyai daya serap terhadap serat-serat tekstil tetapi dapat bersenyawa dengan oksida-oksida logam yang dipergunakan sebagai mordan, membentuk

Sehubungan dengan adanya penyajian kembali beberapa item tertentu seperti yang dijelaskan dalam Catatan 41 atas laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 28 April 2015 Direksi

masyarakat terkait vsi dan misi yang ingin dicapai untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah, Rekruitmen pegawai berbasis kompetensi, Mengalokasikan

Selain program LGC, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga memprogramkan kegiatan yang bersifat inovatif yaitu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa),

membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi, sehingga barang yang dibutuhkan dapat tersedia sesuai dengan yang direncanakan. Salah satu alasan

Dengan tersusunnya Perubahan RENSTRA Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ruang Kabupaten Kutai Kartanegara guna memenuhi tuntutan Peraturan Perundang-Undangan mengenai

Sejak dimulainya kegiatan pengupasan tanah pucuk pada tahap operasi hingga 3 tahun setelah selesainya revegetasi terakhir untuk setiap lubang bekas tambang dan/atau suatu