• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Scaffolding

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurnal Scaffolding"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI PELATIHAN SCAFFOLDING BERBASIS ANDROID

APLIKASI PELATIHAN SCAFFOLDING BERBASIS ANDROID

AUGMENTED REALITY

AUGMENTED REALITY

Antony Boska

Antony Boska11, Ananda, Ananda22 & Ibnu Surya & Ibnu Surya33

Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Informatika Politeknik Caltex Riau Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Informatika Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari 1 Rumbai, Pekanbaru 28265 – Riau, Telp. 0761-53939, Fax. 0761-554224 Jl. Umbansari 1 Rumbai, Pekanbaru 28265 – Riau, Telp. 0761-53939, Fax. 0761-554224

www.pcr.ac.id www.pcr.ac.id

E-mail: bozzz_an@yahoo.co.id, ananda@pcr.ac.id, isa@pcr.ac.id  E-mail: bozzz_an@yahoo.co.id, ananda@pcr.ac.id, isa@pcr.ac.id 

Abstrak Abstrak

 Augmented Reali

 Augmented Reality adalah sebuah teknologty adalah sebuah teknologi yang menggabungkan bendi yang menggabungkan benda virtual komputer dena virtual komputer dengan bendagan benda nyata yang menghasilkan suara atau grafis ke dalam

nyata yang menghasilkan suara atau grafis ke dalam dunia nyata. Augmented Realidunia nyata. Augmented Reality berkembang sangatty berkembang sangat  pesat sehingga

 pesat sehingga memungkinkmemungkinkan an pengembangan teknologi pengembangan teknologi ini dibidang ini dibidang konstruksi khususnya konstruksi khususnya scaffolding.scaffolding. Scaffolding dibuat untuk memudahkan dan mengamankan pekerjaan di ketinggian. Scaffolder Scaffolding dibuat untuk memudahkan dan mengamankan pekerjaan di ketinggian. Scaffolder membutuhkan visualisasi 3D agar dapat memahami betul proses pemasangan, pembongkaran scaffolding membutuhkan visualisasi 3D agar dapat memahami betul proses pemasangan, pembongkaran scaffolding serta penghitungan material scaffolding. Untuk itu, dibangunlah sebuah aplikasi pelatihan scaffolding serta penghitungan material scaffolding. Untuk itu, dibangunlah sebuah aplikasi pelatihan scaffolding menggunakan teknologi Augmented Reality yang dapat digunakan kapanpun oleh pekerja melalui menggunakan teknologi Augmented Reality yang dapat digunakan kapanpun oleh pekerja melalui smartphone yang menggunakan OS Android. Aplikasi ini bekerja dengan menyediakan marker sebagai smartphone yang menggunakan OS Android. Aplikasi ini bekerja dengan menyediakan marker sebagai alat peraga yang diidentifikasi menggunakan kamera untuk memunculkan objek 3D pada smartphone alat peraga yang diidentifikasi menggunakan kamera untuk memunculkan objek 3D pada smartphone  Android.

 Android. Hasil Hasil proyek proyek akhir akhir ini ini berupa berupa aplikasi aplikasi mobile mobile pemodelpemodelan an scaffolding scaffolding yang yang dijalankdijalankan an padapada smartphone Android. Aplikasi ini berjalan lancar dan stabil dengan menggunakan smartphone Android smartphone Android. Aplikasi ini berjalan lancar dan stabil dengan menggunakan smartphone Android  yang

 yang memiliki memiliki processor processor dual dual core core serta serta memiliki memiliki fasilitas fasilitas optical optical zoom zoom pada pada kameranya kameranya untukuntuk menghasilkan jarak ideal pendeteksian marker yang lebih luas. Pengujian menunjukkan bahwa menghasilkan jarak ideal pendeteksian marker yang lebih luas. Pengujian menunjukkan bahwa scaffolder, supervisor scaffolding dan inspector konstruksi lebih mudah memahami proses pemasangan scaffolder, supervisor scaffolding dan inspector konstruksi lebih mudah memahami proses pemasangan dan pembongkaran scaffolding, pengawasan dan inspeksi scaffolding sesuai dengan bidang pekerjaan dan pembongkaran scaffolding, pengawasan dan inspeksi scaffolding sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing.

masing-masing.  Kata kunci:

 Kata kunci: Scaffolding, Augmented Reality, Smartphone, Android. Scaffolding, Augmented Reality, Smartphone, Android.

Abstract Abstract

 Augmented

 Augmented Reality Reality is is a a technology technology that that combines combines computer computer virtual virtual objects objects with with real real objects objects thatthat generates a sound or

generates a sound or graphics into the real world. Agraphics into the real world. Augmentugmented Reality evolves rapidly and thued Reality evolves rapidly and thus allow thes allow the developmen

development of t of this technology in this technology in constructconstruction, especially scaffolding. Scaffoldinion, especially scaffolding. Scaffolding is g is made to ease and made to ease and toto secure jobs in height. The scaffolder will require 3D visualization in order to understand the correct secure jobs in height. The scaffolder will require 3D visualization in order to understand the correct  process

 process of of erection, erection, dismantlindismantling g of of scaffolding scaffolding and and calculating calculating the the amount amount of of scaffolding scaffolding material.material. Therefor was built a

Therefor was built a scaffoldiscaffolding training application that uses Augmented Reality technology that ng training application that uses Augmented Reality technology that can becan be used at any time by the workers through a smartphone using the Android OS. This application works by used at any time by the workers through a smartphone using the Android OS. This application works by  providing a mark

 providing a marker as props that were er as props that were identified using Androidentified using Android smartphone camid smartphone camera to display 3D obera to display 3D objectsjects on the smartphone. The results of this final project is a mobile application of scaffolding modelling that on the smartphone. The results of this final project is a mobile application of scaffolding modelling that runs on Android smartphone. This application runs smoothly and stabilized using Android smartphone runs on Android smartphone. This application runs smoothly and stabilized using Android smartphone with dual core processor and has a optical zoom facility on the camera to produce the ideal distance with dual core processor and has a optical zoom facility on the camera to produce the ideal distance detection marker wider. Tests showed that the scaffolder, scaffolding supervisor and inspector of detection marker wider. Tests showed that the scaffolder, scaffolding supervisor and inspector of construction easier to understand the process of erection and dismantling of scaffolding, scaffolding construction easier to understand the process of erection and dismantling of scaffolding, scaffolding supervision and inspection in accordance with the

supervision and inspection in accordance with the scope of work (SOW) respectively.scope of work (SOW) respectively.  Keywords:

 Keywords: Scaffolding, Augmented Reality, Smartphone, Android.Scaffolding, Augmented Reality, Smartphone, Android.

1. PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Departemen Tenaga Kerja Singapore Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Departemen Tenaga Kerja Singapore tahun 2005, menunjukkan bahwa penyumbang terbesar (75%) dari kecelakaan kerja adalah dari tahun 2005, menunjukkan bahwa penyumbang terbesar (75%) dari kecelakaan kerja adalah dari sektor konstruksi khususnya yang menyangkut pekerjaan di ketinggian. Untuk melindungi sektor konstruksi khususnya yang menyangkut pekerjaan di ketinggian. Untuk melindungi keselamatan tenaga kerja di sektor konstruksi ini, pemerintah mengeluarkan peraturan yang keselamatan tenaga kerja di sektor konstruksi ini, pemerintah mengeluarkan peraturan yang

(2)

menyangkut penggunaan perancah atau yang lebih dikenal dengan scaffolding dan petugasnya (Disnakertrans RI 2005).

Scaffolding  adalah bangunan peralatan yang dibuat untuk sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja, bahan-bahan serta alat-alat pada setiap pekerjaan konstruksi  bangunan termasuk pekerjaan pemeliharaan dan pembongkaran. Scaffolding  yang sesuai dan aman harus disediakan untuk semua pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dengan aman oleh seseorang yang berdiri di atas konstruksi yang kuat dan permanen, kecuali apabila pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan aman dengan mempergunakan tangga. Scaffolding harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat sehingga dapat menahan dengan aman tenaga kerja, peralatan dan bahan yang dipergunakan. Lantai scaffolding  harus diberi pagar pengaman, apabila tingginya lebih dari 1.8 meter.

Penggunaan scaffolding yang begitu penting pada setiap kegiatan konstruksi khususnya di ketinggian, membuat setiap perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi mewajibkan setiap karyawannya untuk mengikuti pelatihan scaffolding  yang berguna untuk mencegah atau mengurangi kecelakaan kerja pada setiap kegiatan konstruksi yang dilakukan. Pada saat  pelaksanaan proses pelatihan scaffolding, para trainer scaffolding  yang akan memberikan  pelatihan-pelatihan kepada para p ekerja konstruksi, membutuhkan suatu visualisasi scaffolding

yang interaktif agar dapat dimengerti oleh para pekerja.

Oleh karena itu, agar pembuatan scaffolding lebih tergambar dengan jelas, pada proyek akhir ini dibangun Aplikasi Pelatihan Scaffolding Berbasis Android Augmented Reality dengan menggunakan Unity 3D.

Hasil proyek akhir ini berupa aplikasi mobile  pemodelan  scaffolding  yang dijalankan  pada smartphone  Android. Pengujian menunjukkan bahwa scaffolder , supervisor scaffolding dan inspector konstruksi lebih mudah memahami proses pemasangan dan pembongkaran scaffolding,  penghitungan material yang akan digunakan serta pengawasan dan inspeksi scaffolding sesuai dengan bidang pekerjaan masing-masing.

Tujuan dari proyek akhir ini adalah membangun aplikasi pelatihan scaffolding berbasis AR yang mampu menampilkan objek 3D pada smartphone Android.

Perumusan masalah dari pembuatan proyek akhir ini adalah bagaimana membuat aplikasi pelatihan scaffolding berbasis AR pada smartphone Android.

Ruang lingkup masalah dalam proyek akhir ini adalah aplikasi ini digunakan sebagai simulasi pemasangan dan pembongkaran scaffolding  yang digunakan pada saat pelatihan scaffolding  dibagian teori dengan ukuran scaffolding 1 bay 1 lift , kemudian perancangan alat  peraga scaffolding  berbasis AR, membangun aplikasi AR menggunakan library  Vuforia, software menggunakan Blender dan Unity 3D, aplikasi ini dibuat untuk smartphone  Android versi 2.3 (Gingerbread) dan versi-versi setelahnya dan aplikasi ini berjalan pada smartphone dengan arsitektur ARMv7.

Manfaat dari proyek akhir ini untuk mempermudah para scaffolder, supervisor scaffolding  dan inspector konstruksi memahami proses pemasangan dan pembongkaran scaffolding  serta pengawasan dan inspeksi scaffolding  sesuai dengan scope of work   (SOW) masing-masing dan untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam melakukan proses  penghitungan material scaffolding.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Scaffolding

Scaffolding/  perancah adalah bangunan peralatan yang dibuat untuk sementara dan digunakan sebagai penyangga tenaga kerja, bahan-bahan serta alat-alat pada setiap pekerjaan konstruksi bangunan termasuk pekerjaan pemeliharaan dan p embongkaran (Chevron 2006). 2.1.1 SOP PemasanganScaffolding (Scaffolding Erection)

Berikut adalah prosedur pemasangan scaffolding yang telah ditetapkan berdasarkan standar internasional:

(3)

a. Mengamati potensi bahaya di sekitar lokasi kerja dan melakukan tindakan  pencegahan (menghilangkan potensi bahaya atau sekurang-kurangnya mengurangi  potensi bahaya):

- Menentukan lokasi/letak scaffolding yang akan dipasang.

- Memastikan letak benda-benda dan peralatan umum di sekitar tempat kerja berada dalam lingkup daerah yang aman untuk dilalui.

 b. Permukaan tanah tidak rata/bergelombang. Meratakan tanah untuk dudukan base  plate. Memasang tiang scaffolding  tegak lurus di atas base plate  atau sole  plate/wood  dan memastikan tiang tidak akan t erbenam bila terbebani.

c. Memasang ledger pipe  (pipa memanjang) mendatar level dengan menggunakan clamp rigid  pada tiang dan berada di dala m diantara tiang.

d. Memasang transom (pipa melintang) dengan menggunakan clamp rigid  pada tiang dan di dalam tiang serta mendatar level.

e. Memasang bracing (pipa diagonal) membentuk diagonal dengan clamp swivel pada tiang dan di luar tiang.

f. Memasang ladder  (tangga) di salah satu sisi tangga bisa terbuat dari aluminium atau terbuat dari material pipa scaffolding sendiri yang dipotong sesuai ukura n standard . g. Memasang  plank   (lantai kerja) di atas pipa ledger   / pipa transom  diikat dengan

kawat ke pipa ledger  / pipa transom.

h. Memasang guard rail (hand rail) maksimum 120cm dan mid rail  dipasang maksimum 90cm di bawah hand rail.

 j. Memasang toe board  disemua sisi lantai kerja maksimum 20cm atau sama dengan  papan lantai atau minimum 10cm.

k. Memasang tag scaffolding hijau untuk scaffolding yang aman. Memasang tag scaffoldingmerah untuk scaffolding yang tidak aman.

2.1.2 SOP Pembongkaran Scaffolding (Scaffolding Dismantle)

Berikut adalah prosedur pembongkaran scaffolding yang telah ditetapkan berdasarkan standar internasional:

a. Memberi tanda scaffolding.

- Mengganti dan memasang tanda merah (red tag) pada scaffolding  (yang menyatakan bahwa hanya petugas scaffolding  yang diijinkan membongkar scaffolding).

 b. Melepaskan guard rail.

- Melepaskan guard rail  dan menurunkannya dengan tali secara estafet dan tidak dijinkan dilempar atau dijatuhkan.

c. Membongkar toe board .

- Melepaskan toe board   dan menurunkannya dengan tali secara estafet dan tidak dijinkan dilempar atau dijatuhkan.

d. Membongkar lantai kerja.

- Menggunakan tang potong untuk melepaskan ikatan kawat pada papan lantai kerja dan menurunkannya dengan tali secara estafet dan tidak dijinkan dilempar atau dijatuhkan.

e. Membongkar tangga.

- Melepaskan tangga secara bertahap. f. Melepaskan bracing.

- Melepaskan bracing secara bertahap. g. Melepaskan transom dan ledger .

- Melepaskan transom dan ledger  bagian atas secara bertahap. - Melepaskan tiang dan alas satu persatu.

(4)

2.2 Android

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile  berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Pada awalnya sistem operasi ini dikembangkan oleh Android Inc., sebuah perusahaan yang kemudian dibeli oleh Google dan akhir-akhir ini bekerja sama dengan Open Handset Alliance (OHA). Android menyediakan  platform yang terbuka lebar bagi para pengembang yang ingin menciptakan aplikasi sendiri  pada mobile Android (open source). Terdapat juga Android Market yang menyediakan ribuan aplikasi, baik gratis maupun berbayar, serta memiliki aplikasi native  Google yang terintegrasi, seperti push email GMail, Google Talk, Google Maps dan Google Calendar (Nazruddin Safaat, 2011).

2.3  Augmented Reality (AR)

AR merupakan upaya penggabungan dunia nyata dengan dunia virtual yang dibuat melalui komputer sehingga batas antara keduanya sangat tipis. AR adalah variasi dari Virtual  Enviroment(VE) atau yang lebih dikenal dengan Virtual Reality (VR). Virtual Reality memiliki arti sebuah situasi dimana pengguna secara keseluruhan berada di dalam lingkungan maya. Ketika berada di lingkungan itu pengguna sendiri tidak dapat melihat dunia nyata disekitarnya. Berbeda dengan AR yang masih dapat melihat dunia nyata dan objek maya yang hanya ditampilkan ke lingkungan nyata. Oleh karena itu, AR hanya sebagai tambahan realitas dan  bukan menggantikannya (Azuma, 1997).

2.4 Vuforia (QCAR)

Vuforia Augmented Reality adalah sebuah library untuk membangun aplikasi AR yang dikembangkan oleh vendor semi conductor Qualcomm yang berasal California, Amerika Serikat.  Library Vuforia memungkinkan para developer mengembangkan sebuah pengalaman 3D yang lebih interaktif. Vuforia library menawarkan keuntungan sebagai berikut:

1. Computer vision technology,untuk menyelaraskan marker dengan objek 3D. 2. Di dukung oleh berbagai development tools, seperti Unity 3D dan Xcode. 3. Bebas royalti, baik dalam pengembangan maupun penjualan.

2.5 Unity 3D

Unity 3D adalah sebuah software yang digunakan untuk membuat game  3D atau content  interaktif lainnya, seperti visualisasi arsitektur atau animasi 3D yang bersifat real time. Unity 3D mendukung beberapa bahasa pemrograman seperti Java Script, C/C++ dan Boo Script.

2.6 Blender

Blender adalah software 3D modelling yang dapat digunakan untuk membuat visualisasi 3D serta siaran dan video berkualitas bioskop, sedangkan penggabungan mesin 3D real-time memungkinkan penciptaan konten 3D interaktif untuk pemutaran yang berdiri sendiri. Blender memiliki berbagai macam kegunaan termasuk pemodelan, rendering, animasi, texturing, rigging, editing non-linear, scripting, composite dan banyak lagi.

2.7 Audacity

Audacity adalah software perekaman suara gratis yang terbaik. Aplikasi ini tidak hanya merekam saja, tapi juga bisa melakukan teknik pengolahan audio digital. Aplikasi ini dapat  berjalan di berbagai versi sistem operasi seperti Windows, Mac Os dan Linux. Kelebihan yang

dimiliki oleh Audacity antara lain:

1. Mengkonversi berbagai audio menjadi bentuk digital.

2. Mendukung banyak jenis file audio seperti MP3, WAV, AIFF dan lain-lain. 3. Mengubah tempo dan nada.

(5)

III. PERANCANGAN

Adapun perancangan dalam menyelesaikan proyek akhir ini antara lain: 3.1 Flowchart Pembuatan Aplikasi

Gambar 3.1 Flowchart pembuatan aplikasi

Pada proses pembuatan aplikasi, objek 3D scaffolding  dibuat dan dianimasikan di Blender, kemudian objek 3D scaffolding  dieksport dengan ekstensi .fbx. Langkah berikutnya membuat projek baru di Unity 3D, mengimport objek 3D scaffolding, marker   dan library QCAR SDK, kemudian coding di editor  Unity 3D. Projek di build  menggunakan Andoid SDK sehingga terbentuk apilikasi dengan ekstensi .apk. Aplikasi dijalankan di smartphone  Android, kemudian mengarahkan kamera smartphone  Android ke marker , kamera mengidentifikasi marker  dan objek 3D scaffolding tampil di atas marker .

3.2 Flowchart Pembuatan Marker

Gambar 3.2 Flowchart pembuatan marker

Pada proses pembuatan marker  dapat digunakan aplikasi image editing seperti

Photoshop. Setelah pembuatan marker  selesai, marker  di upload  ke website Qualcomm, dataset  dari hasil upload marker  di download  kemudian diimport ke dalam Unity 3D.

(6)

3.3 Flowchart Penggunaan Aplikasi

Gambar 3.3 Flowchart penggunaan aplikasi

Proses penggunaan aplikasi AR scaffolding diawali dengan menjalankan aplikasi di smartphone Android, kemudian mengarahkan kamera smartphone Android ke arah marker  dengan mengatur posisi marker . Setelah marker  terdeteksi maka objek 3D scaffolding akan tampil dilayar smartphone.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tampilan AR Proses PemasanganScaffolding

Gambar 4.1.a dan 4.1.b merupakan tampilan 3D dari tahap awal dan tahap akhir proses  pemasangan scaffolding yang sesuai dengan standar internasional.

Gambar 4.1.a dan 4.1.b Proses pemasangan scaffolding

4.2 Tampilan AR Proses Pembongkaran Scaffolding

Gambar 4.2.a dan 4.2.b merupakan tampilan 3D dari tahap awal dan tahap akhir proses  pembongkaran scaffolding yang sesuai dengan standar internasional.

(7)

4.3 Tampilan Scaffolding 3 Bay 3 Lift

Gambar 4.3 merupakan tampilan 3D dari scaffolding dengan ukuran 3 bay 3 lift. Bay adalah istilah yang digunakan untuk ukuran jarak anatara pipa standar (tiang) atau digunakan untuk setiap lebar dari scaffolding. Lift  adalah istilah yang digunakan untuk setiap t ingkatan dari scaffolding.

Gambar 4.3 Tampilan 3D dari scaffolding 3 bay 3 lift .

4.4 Tampilan Scaffolding 1 Bay 3 Lift

Gambar 4.4 merupakan tampilan 3D dari scaffolding dengan ukuran 1 bay 3 lift. Bay adalah istilah yang digunakan untuk ukuran jarak antara pipa standar (tiang) atau digunakan untuk setiap lebar dari scaffolding. Lift  adalah istilah yang digunakan untuk setiap t ingkatan dari scaffolding.

Gambar 4.4 Tampilan 3D dari scaffolding 1 bay 3 lift .

4.5 Analisa

Uji coba aplikasi dilakukan pada hardware  dan OS Android yang berbeda-beda yaitu Samsung Galaxy Tab 7 Plus, Samsung Galaxy Nexus S, Samsung Galaxy S2 dan Samsung Galaxy W. Adapun spesifikasi hardware yang digunakan dalam pengujian serta hasil pengujian  pada aplikasi ini dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.

(8)

1. Tabel 4.2 menunjukkan spesifikasi hardware yang digunakan dalam pengujian aplikasi  pelatihan scaffolding berbasis Android AR.

Tabel 4.2 Spesifikasi hardware sebagai bahan uji aplikasi

Device OS Processor Kamera Fasilitas Optical Zoom Galaxy Tab 7 Plus 3.1 Dual-core 1.2 GHz 3.15 MP Tidak ada Galaxy S2 2.3 Dual-core 1.2 GHz 8 MP Ada Galaxy Nexus S 2.3 Dual-core 1 GHz 5 MP Tidak ada Galaxy W 2.3 1.4 GHz 5 MP Tidak ada Galaxy S2 4.0 Dual-core 1.2 GHz 8 MP Ada

2. Tabel 4.3 menunjukkan hasil rendering ( frame per second ) objek menggunakan smartphone Android yang berbeda-beda.

Tabel 4.3 Hasil rendering objek pada smartphone Android

Device Scene Description Items Scene Scaffolding Erection Scene Scaffolding Dismantle Scene Scaffolding 3 Bay 3 Lift Scene Scaffolding 1 Bay 3 Lift Galaxy Tab 7 Plus 30 - 31 30 – 31 30 – 31 14 – 15 25 - 26 Galaxy S2 OS 2.3 30 - 31 30 – 31 30 – 31 14 – 15 25 - 26 Galaxy Nexus S 24 - 25 24 – 25 24 – 25 12 – 13 15 - 16 Galaxy W 16 - 17 16 – 17 16 – 17 10 – 11 12 - 13 Galaxy S2 OS 4.0 30 - 31 30 – 31 30 – 31 14 – 15 25 - 26

 Rendering  merupakan proses konversi dari objek 3D ke format gambar atau 2D (http://www.arsindo.com). Pengujian yang dilakukan digunakan untuk mengetahui kemampuan hardware  dalam rendering  jumlah  frame  tiap detiknya. Tabel 4.3 menunjukkan bahwa scene description items, scene scaffolding erection dan scene scaffolding dismantle memiliki rata-rata rendering  mencapai 27  frame per second , scene scaffolding 3  bay 3  lift   memiliki rata-rata rendering mencapai 14 frame per second   dan scene scaffolding 1  bay 3  lift  memiliki rata-rata rendering mencapai 22 frame per second . Berdasarkan hardware yang digunakan, Galaxy Tab 7 Plus dan Galaxy S2 memiliki rata-rata rendering  mencapai 27  frame per second , Galaxy  Nexus S memiliki rata-rata rendering  mencapai 21  frame per second   sedangkan Galaxy W

memiliki rata-rata rendering mencapai 15 frame per second .

Hasil dari pengujian rendering frame per second   dengan menggunakan smartphone Android yang berbeda menunjukkan bahwa objek 3D pada scaffolding 3 bay 3 lift  dan objek 3D  pada scaffolding 1 bay 3 lift  menghasilkan rendering frame per second  yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan menu lainnya. Hal ini dikarenakan jumlah vertex  (titik pertemuan garis  pada objek) yang ada pada objek 3D scaffolding 3 bay 3 lift  dan 3D scaffolding 1 bay 3 lift  jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah vertex yang pada setiap objek 3D manual items, scaffolding erection dan scaffolding dismantle. Kemudian smartphone  Android yang memiliki  processor  dual core (Samsung Tab 7 Plus, Galaxy S2 dan Nexus S) menghasilkan jumlah rendering frame per second  yang lebih besar dibandingkan dengan smartphone  Android yang hanya memiliki processor single core (Galaxy W).

(9)

Gambar 4.6 Coding penghitungan rendering frame per second 

Gambar 4.6 menunjukkan coding  penghitungan rendering frame per second   yang dijadikan sebagai salah satu bahan pengujian pada aplikasi pelatihan scaffolding  berbasis Android AR untuk menentukan kemampuan hardware  dalam menjaga kelancaran dan kestabilan pada saat menampilkan objek 3D.

3. Tabel 4.4 menunjukkan jarak ideal pendeteksian marker   untuk menampilkan objek yang stabil menggunakan smartphone Android yang berbeda.

Tabel 4.4 Jarak ideal pendeteksian marker  menggunakan smartphone Android dengan satuan cm.

Device Jarak Ideal Galaxy Tab 7 Plus 14 – 160 Galaxy S2 OS 2.3 5 – 270 Galaxy Nexus S 9 – 170 Galaxy W 7 – 150 Galaxy S2 OS 4.0 13 – 230

Dari hasil pengujian jarak ideal pendeteksian marker   yang telah dilakukan sebanyak empat kali percobaan menunjukkan bahwa untuk menampilkan objek 3D yang stabil, Galaxy Tab 7 Plus memiliki jarak ideal 14 hingga 160 cm dari marker , Galaxy S2 dengan OS Android 2.3 memiliki jarak ideal 5 hingga 270 cm, Galaxy Nexus S memiliki jarak ideal 9 hingga 70 cm, Galaxy W memiliki jarak ideal 7 hingga 150 cm dan Galaxy S2 dengan OS Android 4.0 memiliki jarak ideal 13 hingga 230 cm. Hal ini menunjukkan bahwa faktor yang sangat  berpengaruh untuk menentukan jarak ideal pada pendeteksian marker   adalah fasilitas optical  zoom pada kamera serta kompatibilitas antara kamera dengan OS yang digunakan. Pendeteksian marker  yang dilakukan dengan menggunakan Galaxy Tab 7 plus, Galaxy Nexus S dan Galaxy W menghasilkan nilai jarak ideal yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai jarak ideal  pendeteksian marker  menggunakan Galaxy S2. Hal dikarenakan smartphone Tab 7 Plus, Nexus S dan Galaxy W tidak memiliki fasilitas optical zoom.  Kemudian pendeteksian marker   yang dilakukan dengan menggunakan Galaxy S2 dengan OS 4.0 tidak menghasilkan nilai jarak ideal yang optimal yang disebabkan oleh ketidaksesuaian antara kamera pada Galaxy S2 dengan OS Ice Cream Sandwich. Coding penghitungan jarak ideal pendeteksian marker  dapat dilihat pada gambar 4.7.

(10)

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Aplikasi ini terbukti mempermudah scaffolder, supervisor scaffolding  dan inspector konstruksi memahami proses pemasangan dan pembongkaran scaffolding  serta  pengawasan dan inspeksi scaffolding  sesuai dengan scope of work   (SOW) masing-masing serta menghindari terjadinya kekeliruan dalam melakukan proses penghitungan material scaffolding.

2. Fasilitas optical zoom pada kamera serta kompatibilitas kamera dengan OS smartphone Android mempengaruhi jarak ideal p ada pendeteksian marker .

3. Aplikasi dapat berjalan dengan lancar dan stabil menggunakan smartphone  Android yang memiliki processor dual core.

5.2 Saran

Adapun saran untuk perbaikan dan pengembangan selanjutnya dari aplikasi ini, yaitu: 1. Aplikasi dapat dikembangkan menggunakan platform lain seperti iOS.

2. Aplikasi dapat dijalankan tanpa menggunakan marker  kertas (markerless). VI. DAFTAR PUSTAKA

[1] Azuma, Ronald T. 1997. A Survey of Augmented Reality, Hughes Research Laboratories, Malibu. Diambil 18 November 2011 dari:

http://www.cs.unc.edu/~azuma/ARpresence.pdf

[2] Chevron. 2006. Scaffolding Training. Indonesia: Author . [3] Chevron. 2011. IBU FSWP Guidebook . Indonesia: Author .

[4] Disnakertrans RI. 2005. Himpunan Peraturan Perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta, Indonesia.

[5] Eastman Impex. (2000). Scaffolding Formwork Shoring. Diambil 15 November 2011 dari: http://www.scaffoldingeastman.com/downloads/scaffolding.pdf

[6] Henrysson, Anders & Ollila, Mark.(t.t). Augmented Reality on Smartphones. Norrk ping Visualization and Interaction Studio, Link ping University, Swedia. Diambil 28

 November 2011 dari:

http://nzdis.otago.ac.nz/projects/projects/berlin/repository/revisions/38/entry/trunk/Master's %20Docs/Papers/Augmented%20Reality%20on%20Smartphones.pdf

[7] Milgram, Paul & Kishino, Fumio. 1994. A Taxonomy of Mixed Reality Visual Displays, University of Toronto. Diambil 15 November 2011 dari:

http://web.cs.wpi.edu/~gogo/hive/papers/Milgram_IEICE_1994.pdf

[8] Safaat, Nazrudin. 2011. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC  Berbasis Android. Bandung: Informatika.

Gambar

Gambar 3.1 Flowchart pembuatan aplikasi
Gambar 4.1.a dan 4.1.b Proses pemasangan scaffolding 4.2 Tampilan AR Proses Pembongkaran Scaffolding
Gambar 4.3 Tampilan 3D dari scaffolding 3 bay 3 lift . 4.4 Tampilan Scaffolding 1 Bay 3 Lift
Tabel 4.2 Spesifikasi hardware sebagai bahan uji aplikasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Setup data lokasi berisi nama pos pengamatan, Id pos pengamatan, Nama pos pengamatan, induk sungai, data gcografi, lokasi, tanggal pencatatan, debit sungai.Gambar 5.5 menunjukkan

jumlah perubahan kimia yang terjadi pada proses elektrolisis bergantung pada jumlah muatan listrik dan waktu kontak elektrolisis tersebut, pada hasil penelitian di atas penurunan

Hal ini berarti besarnya kontribusi pesan dan endorser pada iklan televisi dalam mempengaruhi keputusan pembelian minuman You C 1000 Vitamin di wilayah Surabaya Selatan secara

Dari hasil perhitungan efisiensi, efektivitas pemungutan Pajak Hotel dan Restoran diatas, dapat dilihat bahwa sebelum dijalankannya otonomi daerah di Kabupaten Sleman yaitu pada

(2011) yang menyatakan bahwa masalah terbesar personal hygiene pada siswa SD Negeri Jatinangor adalah aspek kebersihan mulut dan gigi (88,9% tidak hygiene dan 11,1% hygiene), aspek

Menurut Nasution (1982), kusisoner terbuka akan memberikan kesempatan bagi responden untuk memberikan jawaban secara bebas tanpa dibatasi oleh pilihan jawaban yang

Selanjutnya RKPD Minahasa Tenggara tahun 2017 disusun dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Kelloway, Turner, Barling dan Loughlin (2012) yang membuat penyelidikan tentang hubungan antara persepsi pekerja terhadap gaya