ANTAM OECD Converted

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

1.1 LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Penerapan praktik-praktik GCG yang baik merupakan salah satu langkah penting bagi Penerapan praktik-praktik GCG yang baik merupakan salah satu langkah penting bagi perusahaan baik

perusahaan baik swasta maupun swasta maupun Badan Badan Usaha Milik Usaha Milik Negara Negara (BUMN) untuk (BUMN) untuk meningkatkan meningkatkan dandan memaksimalkan nilai perusahaan (

memaksimalkan nilai perusahaan (corporate valuecorporate value), mendoro), mendorong pengng pengelolaan perusahaan elolaan perusahaan yangyang profesional,

profesional, transparan transparan dan dan efisien efisien dengan dengan cara cara meningkatkan meningkatkan prinsip prinsip keterbukaan,keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggungjawab dan adil sehingga dapat memenuhi akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggungjawab dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban

kewajiban secara secara baik baik kepada kepada pemegang pemegang saham, saham, dewan dewan komisaris, komisaris, mitra mitra bisnis, bisnis, sertaserta stakeholders

stakeholders lainnya. lainnya. Beberapa

Beberapa hal hal yang yang perlu perlu dilakukan dilakukan perusahaan perusahaan dalam dalam rangka rangka program program pengembanganpengembangan dan penerapan praktik-praktik GCG:

dan penerapan praktik-praktik GCG: 1.

1. Mengembangkan kebijakan dan peraturan yang dapat menciptakan lingkungan yangMengembangkan kebijakan dan peraturan yang dapat menciptakan lingkungan yang kondusif

kondusif untuk untuk meningkatkan meningkatkan praktek-praktek GCG;praktek-praktek GCG; 2.

2. Mengembangkan model pengelolaan perusahaan yang mampu mendukung tumbuhnyaMengembangkan model pengelolaan perusahaan yang mampu mendukung tumbuhnya profesionalitas, transparansi, akuntabilitas, kesetaraan dan tanggungjawab

profesionalitas, transparansi, akuntabilitas, kesetaraan dan tanggungjawab 3.

3. Mengembangkan sikap dalam melihat implementasi GCG sebagai kebutuhan danMengembangkan sikap dalam melihat implementasi GCG sebagai kebutuhan dan tuntutan

tuntutan etik, etik, bukan bukan semata semata sebagai sebagai kepatuhan kepatuhan terhadap terhadap regulasi.regulasi.

Sebagai acuan praktik GCG yaitu mengacu pada prinsip yang diterbitkan oleh Sebagai acuan praktik GCG yaitu mengacu pada prinsip yang diterbitkan oleh Organisation for

Organisation for Economic Economic Co-operation Co-operation and and DevelopmentDevelopment (OECD) yang merupakan salah(OECD) yang merupakan salah satu lembaga yang memegang peranan penting dalam pengembangan

satu lembaga yang memegang peranan penting dalam pengembangan Good GovernanceGood Governance.. Pertama

Pertama kali OECD mengeluarkan prinsip-prinsipkali OECD mengeluarkan prinsip-prinsip Corporate governanceCorporate governance pada Mei 1999 dan pada Mei 1999 dan telah direvisi pada bulan Desember 2004. Prinsip dasar

telah direvisi pada bulan Desember 2004. Prinsip dasar Corporate governanceCorporate governance yangyang dikeluarkan OECD pada tahun 2004 mencakup:

dikeluarkan OECD pada tahun 2004 mencakup: 1.

1. Memastikan kerangka pengembanganMemastikan kerangka pengembangan Corporate governanceCorporate governance yang efektif; yang efektif; 2.

2. Hak Pemegang Saham dan Fungsi Utama Kepemilikan Saham;Hak Pemegang Saham dan Fungsi Utama Kepemilikan Saham; 3.

3. Perlakuan yang sama terhadap Pemegang Saham;Perlakuan yang sama terhadap Pemegang Saham; 4.

4. Peranan Stakeholders dalamPeranan Stakeholders dalam Corporate governanceCorporate governance;; 5.

5. Keterbukaan dan Transparasi;Keterbukaan dan Transparasi; 6.

(2)

The world’s largest digital library

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

(3)

Cancel Anytime.

Prinsip-prinsip diatas menjadi acuan perusahaan dalam menerapkan sistem tata kelola yang Prinsip-prinsip diatas menjadi acuan perusahaan dalam menerapkan sistem tata kelola yang baik

baik agar agar tujuan tujuan perusahaan perusahaan dapat dapat tercapai tercapai sehingga sehingga menguntungkan menguntungkan baik baik perusahaan,perusahaan, shareholder

shareholder maupun maupun stakeholder stakeholder ..

Lebih lanjut, pihak direksi, dewan komisaris, manajemen dan staf berkomitmen untuk Lebih lanjut, pihak direksi, dewan komisaris, manajemen dan staf berkomitmen untuk menerapkan praktek-praktek GCG dalam pengelolaan kegiatan usahanya. Kesadaran akan menerapkan praktek-praktek GCG dalam pengelolaan kegiatan usahanya. Kesadaran akan pentingnya

pentingnya GCG bGCG bagi perusahaan agi perusahaan adalah karena adalah karena keinginan ukeinginan untuk menegakntuk menegakkan integritas kan integritas dalamdalam menjalankan bisnis yang sehat.

menjalankan bisnis yang sehat.

Penerapan praktek-praktek GCG bersama dengan perangkat manajemen lainnya dapat Penerapan praktek-praktek GCG bersama dengan perangkat manajemen lainnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan memaksimalkan nilai perusahaan (

meningkatkan kinerja perusahaan dan memaksimalkan nilai perusahaan (corporate valuecorporate value).). Praktik GCG antara lain meliputi:

Praktik GCG antara lain meliputi: a.

a. Seleksi dan penunjukan Dewan Komisaris dan DireksiSeleksi dan penunjukan Dewan Komisaris dan Direksi b.

b. Penilaian kinerja Direksi dan Dewan KomisarisPenilaian kinerja Direksi dan Dewan Komisaris c.

c. Tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris dan DireksiTugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris dan Direksi d.

d. Tatanan hubungan Dewan Komisaris dengan manajemen dan pemeTatanan hubungan Dewan Komisaris dengan manajemen dan peme gang sahamgang saham e.

e. Komite auditKomite audit f.

f. Pengelolaan resikoPengelolaan resiko

1.2

1.2 TUJUAN PENULISANTUJUAN PENULISAN

Berdasarkan paparan pendahuluan diatas, penulisan ini bertujuan untuk mengkaji Berdasarkan paparan pendahuluan diatas, penulisan ini bertujuan untuk mengkaji tanggung jawab dewan Komisaris dan Direksi pada PT. ANTAM (Persero) Tbk dengan tanggung jawab dewan Komisaris dan Direksi pada PT. ANTAM (Persero) Tbk dengan mengacu

mengacu prinsip OECD prinsip OECD enam serta enam serta implementasinya. Sejauh implementasinya. Sejauh mana mana pihak dpihak direksi dan ireksi dan dewandewan komisaris berkomitmen dan bertanggung jawab untuk menerapkan praktek-praktek GCG komisaris berkomitmen dan bertanggung jawab untuk menerapkan praktek-praktek GCG dalam pengelolaan kegiatan usahanya

dalam pengelolaan kegiatan usahanya

Semakin baik tingkat implementasi ketentuan Good Governance yang dikeluarkan oleh Semakin baik tingkat implementasi ketentuan Good Governance yang dikeluarkan oleh OECD, maka diharapkan dapat menegakkan integritas dalam menjalankan bisnis yang sehat. OECD, maka diharapkan dapat menegakkan integritas dalam menjalankan bisnis yang sehat.

1.3

1.3 RUANG LINGKUP PENULISANRUANG LINGKUP PENULISAN Penulisan ini membatasi

Penulisan ini membatasi ruang lingkup pengkajian pada:ruang lingkup pengkajian pada: 1.

1. Perusahaan PT. ANTAM (Persero) TbkPerusahaan PT. ANTAM (Persero) Tbk 2.

(4)

Cancel Anytime.

(5)

Cancel Anytime.

1.4

1.4 METODE STUDIMETODE STUDI

Dalam pelaksanaannya penulisan ini menggunakan metode studi kepustakaan yaitu dengan Dalam pelaksanaannya penulisan ini menggunakan metode studi kepustakaan yaitu dengan melakukan pengumpulan data dan informasi tentang teori mengenai

melakukan pengumpulan data dan informasi tentang teori mengenai Good CorporateGood Corporate governance

governance. Melakukan penelaahan kesesuaian antara Prinsip dasar. Melakukan penelaahan kesesuaian antara Prinsip dasar Corporate governanceCorporate governance yang

yang dikeluarkan OECD pada tahun 2004 dan implementasinya di perusahaan PT. ANTAMdikeluarkan OECD pada tahun 2004 dan implementasinya di perusahaan PT. ANTAM (Persero) Tbk

(6)

Cancel Anytime.

(7)

Cancel Anytime.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

2.1 DEFINISIDEFINISI CORPORATE GOVERNANCECORPORATE GOVERNANCE DAN PERKEMBANGAN KONSEP DAN PERKEMBANGAN KONSEP CORPORATE GOVERNANCE

CORPORATE GOVERNANCE

2.1.1

2.1.1 DEFINISIDEFINISICORPORATE GOVERNANCECORPORATE GOVERNANCE

Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mendefinisikan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) mendefinisikan corporate governance

corporate governancesebagai berikut: “sebagai berikut: “Corporate governanceCorporate governance is the system by wich business is the system by wich business corporations are directed and controlled. The

corporations are directed and controlled. The corporate governancecorporate governance structure specifies the structure specifies the distribution rights and responsibilities among different participants in the corporation, such as distribution rights and responsibilities among different participants in the corporation, such as the board, the mangers, shareholders and other stakeholders, and spell out rules and procedure the board, the mangers, shareholders and other stakeholders, and spell out rules and procedure for making decisions on corporate affairs.

for making decisions on corporate affairs. By doing this, it also provides tBy doing this, it also provides the structure throughhe structure through which the company objectives are set, and the means of attaining those objectives and which the company objectives are set, and the means of attaining those objectives and monitoring performance”.

monitoring performance”.

Sesuai dengan definisi di atas, menurut OECD

Sesuai dengan definisi di atas, menurut OECD corporate governancecorporate governance adalah system yang adalah system yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan.

dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis perusahaan. CorporateCorporate governance

governance mengatur pembagian tugas, hak dan kewajiban mereka yang berkepentingan mengatur pembagian tugas, hak dan kewajiban mereka yang berkepentingan terhadap kehidupan perusahaan, termasuk pemegang saham, Dewan Pengurus, para manajer, terhadap kehidupan perusahaan, termasuk pemegang saham, Dewan Pengurus, para manajer, dan semua anggota the st

dan semua anggota the stakeholders non-pemegang saham.akeholders non-pemegang saham.

2.1.2

2.1.2 PERKEMBANGAN KONSEPPERKEMBANGAN KONSEP CORPORATE GOVERNANCECORPORATE GOVERNANCE Selama sepuluh tahun terakhir ini, istilah Good

Selama sepuluh tahun terakhir ini, istilah Good Corporate governanceCorporate governance (GCG) kian (GCG) kian populer. Tak

populer. Tak hanya populer, hanya populer, tetapi tetapi istilah istilah tersebut tersebut juga juga ditempatkan di ditempatkan di posisi posisi terhormat. Haterhormat. Hall itu, setidaknya terwujud dalam dua keyakinan. Pertama, GCG merupakan salah satu kunci itu, setidaknya terwujud dalam dua keyakinan. Pertama, GCG merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan persaingan bisnis global - terutama bagi perusahaan yang telah mampu memenangkan persaingan bisnis global - terutama bagi perusahaan yang telah mampu berkembang

berkembang sekaligus sekaligus menjadi menjadi terbuka. terbuka. Kedua, Kedua, krisis krisis ekonomi ekonomi dunia, dunia, di di kawasan kawasan Asia Asia dandan Amerika Latin yang diyakini muncul karena kegagalan penerapan GCG. Di antaranya, Sistem Amerika Latin yang diyakini muncul karena kegagalan penerapan GCG. Di antaranya, Sistem

(8)

Cancel Anytime.

(9)

Cancel Anytime.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka tidak mengherankan jika selama dasawarsa Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka tidak mengherankan jika selama dasawarsa 1990-an, tuntutan terhadap penerapan GCG secara konsisten dan komprehensif datang secara 1990-an, tuntutan terhadap penerapan GCG secara konsisten dan komprehensif datang secara beruntun. Mereka

beruntun. Mereka yang menyuarakan yang menyuarakan hal hal itu itu di di antaranya antaranya adalah adalah berbagai berbagai lembaga investasilembaga investasi baik domestik

baik domestik maupun mancanegara, maupun mancanegara, termasuk itermasuk institusi nstitusi sekaliber World sekaliber World Bank, IMF, Bank, IMF, OECD,OECD, dan APEC. Dengan melontarkan beberapa prinsip umum dalam CG seperti fairness, dan APEC. Dengan melontarkan beberapa prinsip umum dalam CG seperti fairness, transparency, accountability, stakeholder concern, dapat disimpulkan bahwa penerapan GCG transparency, accountability, stakeholder concern, dapat disimpulkan bahwa penerapan GCG diyakini akan menolong perusahaan dan perekonomian negara yang sedang tertimpa krisis diyakini akan menolong perusahaan dan perekonomian negara yang sedang tertimpa krisis bangkit menuju

bangkit menuju ke arah yang ke arah yang lebih sehat, maju, lebih sehat, maju, mampu bersaing, mampu bersaing, dikelola secara dinamis sertadikelola secara dinamis serta profesional.

profesional. Ujungnya Ujungnya adalah adalah daya daya saing saing yang yang tangguh, tangguh, yang yang diikuti diikuti pulihnya pulihnya kepercayaankepercayaan investor.

investor.

Sangat jelas bahwa perhatian terhadap

Sangat jelas bahwa perhatian terhadap corporate governancecorporate governance belakangan ini terutama belakangan ini terutama dipicu oleh skandal spektakuler perusahaan-perusahaan publik di Amerika dan Eropa, seperti dipicu oleh skandal spektakuler perusahaan-perusahaan publik di Amerika dan Eropa, seperti Enron, Worldcom, Tyco, London & Commonwealth, Poly Peck, Maxwell, dan Enron, Worldcom, Tyco, London & Commonwealth, Poly Peck, Maxwell, dan lain-lain.Cadbury Report (UK) dan Treadway Report (US) secara mendasar menyebutkan bahwa lain.Cadbury Report (UK) dan Treadway Report (US) secara mendasar menyebutkan bahwa keruntuhan perusahaan-perusahaan publik tersebut dikarenakan oleh kegagalan strategi keruntuhan perusahaan-perusahaan publik tersebut dikarenakan oleh kegagalan strategi maupun praktik curang dari manajemen puncak yang berlangsung tanpa terdeteksi dalam maupun praktik curang dari manajemen puncak yang berlangsung tanpa terdeteksi dalam waktu yang cukup lama karena lemahnya pengawasan yang independen oleh corporate boards. waktu yang cukup lama karena lemahnya pengawasan yang independen oleh corporate boards.

Isu

Isu corporate governancecorporate governance itu sendiri muncul sejak diperkenalkannya pemisahan antara itu sendiri muncul sejak diperkenalkannya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Namun istilah

kepemilikan dan pengelolaan perusahaan. Namun istilah corporate governancecorporate governance itu sendiri itu sendiri secara eksplisit muncul pertama kali

secara eksplisit muncul pertama kali pada tahun 1984 dalam tulisan Robert I. Tricker berjudulpada tahun 1984 dalam tulisan Robert I. Tricker berjudul ““Corporate governanceCorporate governance – – Practices, Procedures, and Power in British Companies and Their Practices, Procedures, and Power in British Companies and Their Board of Directors”. Di dalam bukunya, Tricker memandang

Board of Directors”. Di dalam bukunya, Tricker memandang corporate governancecorporate governance memiliki memiliki empat kegiatan utama sebagai berikut:

empat kegiatan utama sebagai berikut: 1.

1. Direction, formulating the strategic direction from the future of the enterprise in the longDirection, formulating the strategic direction from the future of the enterprise in the long term;

term; 2.

2. Executive action, involvement in crucial executive decisions;Executive action, involvement in crucial executive decisions; 3.

3. Supervision, monitoring and oversight of management performance, Supervision, monitoring and oversight of management performance, andand 4.

4. Accountability, recognizing responsibilities to those making legitimate demand forAccountability, recognizing responsibilities to those making legitimate demand for accountability.

accountability.

Sedangkan dalam konsep

(10)

Cancel Anytime.

(11)

Cancel Anytime.

pihak

pihak lain. lain. Inilah Inilah yang yang tersirat tersirat dalam dalam hubungan hubungan fidusia fidusia yang yang dikehendaki dikehendaki para para pemegangpemegang saham. Dengan kata lain, stewardship theory memandang manajemen sebagai dapat diperca saham. Dengan kata lain, stewardship theory memandang manajemen sebagai dapat diperca yaya untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik pada umumnya maupun untuk bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik pada umumnya maupun shareholders pada khususnya.

shareholders pada khususnya.

Sementara itu, agency theory yang dikembangkan oleh Michael Johnson, seorang Sementara itu, agency theory yang dikembangkan oleh Michael Johnson, seorang professor dari Harvard, memandang bahwa manajemen perusahaan sebagai ‘agents’ bagi para professor dari Harvard, memandang bahwa manajemen perusahaan sebagai ‘agents’ bagi para pemegang saham,

pemegang saham, akan bertindak akan bertindak dengan penuh dengan penuh kesadaran bagi kesadaran bagi kepentingannya sendiri, kepentingannya sendiri, bukanbukan sebagai pihak yang arif dan bijaksana serta adil terhadap pemegang saham sebagaimana sebagai pihak yang arif dan bijaksana serta adil terhadap pemegang saham sebagaimana diasumsikan dalam stewardship model. Bertentangan dengan stewardship theory, agency diasumsikan dalam stewardship model. Bertentangan dengan stewardship theory, agency theory memandang bahwa manajemen tidak dapat dipercaya untuk bertindak dengan theory memandang bahwa manajemen tidak dapat dipercaya untuk bertindak dengan sebaik- baiknya bagi kepentingan pub

baiknya bagi kepentingan publik pada umumnya maupun lik pada umumnya maupun shareholders pada khususnya.shareholders pada khususnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, agency theory mendapat respons lebih luas karena Dalam perkembangan selanjutnya, agency theory mendapat respons lebih luas karena dipandang lebih mencerminkan kenyataan yang ada. Berba

dipandang lebih mencerminkan kenyataan yang ada. Berba gai pemikiran mengenaigai pemikiran mengenai corporatecorporate governance

governance berkembang dengan bertumpu pada agency theory di mana pengelolaan berkembang dengan bertumpu pada agency theory di mana pengelolaan perusahaan harus

perusahaan harus diawasi diawasi dan dikendalikan dan dikendalikan untuk memastikan untuk memastikan bahwa pengelolaan bahwa pengelolaan dilakukandilakukan dengan penuh kepatuhan kepada berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Upaya ini dengan penuh kepatuhan kepada berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Upaya ini menimbulkan apa yang disebut sebagai agency costs, yang menurut teori ini harus dikeluarkan menimbulkan apa yang disebut sebagai agency costs, yang menurut teori ini harus dikeluarkan sedemikian rupa sehingga biaya untuk mengurangi kerugian yang timbul karena sedemikian rupa sehingga biaya untuk mengurangi kerugian yang timbul karena ketidakpatuhan setara dengan peningkatan biaya enforcement-nya.

ketidakpatuhan setara dengan peningkatan biaya enforcement-nya.

Agency costs ini mencakup biaya untuk pengawasan oleh pemegang saham; biaya yang Agency costs ini mencakup biaya untuk pengawasan oleh pemegang saham; biaya yang dikeluarkan oleh manajemen untuk menghasilkan laporan yang transparan, termasuk biaya dikeluarkan oleh manajemen untuk menghasilkan laporan yang transparan, termasuk biaya audit yang independen dan pengendalian internal; serta biaya yang disebabkan karena audit yang independen dan pengendalian internal; serta biaya yang disebabkan karena menurunnya nilai kepemilikan pemegang saham sebagai ben

menurunnya nilai kepemilikan pemegang saham sebagai bentuk ‘bonding expenditures’ yangtuk ‘bonding expenditures’ yang diberikan kepada manajemen dalam bentuk opsi dan berbagai manfaat untuk tujuan diberikan kepada manajemen dalam bentuk opsi dan berbagai manfaat untuk tujuan menyelaraskan kepentingan manajemen dengan pemegang saham.

menyelaraskan kepentingan manajemen dengan pemegang saham.

2.2

2.2 PRINSIP-PRINSIP OECD 2004 MENGENAIPRINSIP-PRINSIP OECD 2004 MENGENAI CORPORATE GOVERNANCECORPORATE GOVERNANCE Prinsip-prinsip OECD 2004 mengenai coporate governance ini menjadi acuan

Prinsip-prinsip OECD 2004 mengenai coporate governance ini menjadi acuan masyarakatmasyarakat internasional dalam pengembangan

internasional dalam pengembangan corporate governancecorporate governance, namun OECD menjelaskan tidak, namun OECD menjelaskan tidak satu modal pengembangan

(12)

masing-The world’s largest digital library

Cancel Anytime.

(13)

Cancel Anytime.

Sementara itu banyak juga negara yang menggunakan two tier system dimana pengawasan Sementara itu banyak juga negara yang menggunakan two tier system dimana pengawasan perusahaan

perusahaan dilakukan dilakukan oleh oleh “Board “Board of of Commisoner” Commisoner” dan dan pengurusan pengurusan perusahaan perusahaan dilakukan dilakukan oleholeh “Directors”. Oleh karena itu, penerjemahan yang dilakukan dalam studi ini adalah

“Directors”. Oleh karena itu, penerjemahan yang dilakukan dalam studi ini adalah mengikutimengikuti sistem dimana Indonesia menggunakan two tier system, sehingga istilah “Board” dalam OECD sistem dimana Indonesia menggunakan two tier system, sehingga istilah “Board” dalam OECD diartikan sebagai “Dewan Komisaris, dan “Key Executives” sebagai “Direksi”.

diartikan sebagai “Dewan Komisaris, dan “Key Executives” sebagai “Direksi”. Secara umum terdapat enam prinsip

Secara umum terdapat enam prinsip corporate governancecorporate governance dalam Prinsip-prinsip OECD dalam Prinsip-prinsip OECD 2004 mengenai

2004 mengenai corporate governancecorporate governance. Keenam prinsip ini menjelaskan hal-hal yang. Keenam prinsip ini menjelaskan hal-hal yang mencakup, kerangka dasar

mencakup, kerangka dasar corporate governancecorporate governance, hak pemegang saham, kesetaraan perlakuan, hak pemegang saham, kesetaraan perlakuan pemegang saham,

pemegang saham, peranan peranan stakeholders, ketestakeholders, keterbukaan dan rbukaan dan transparansi, transparansi, serta serta tanggung jawabtanggung jawab dewan komisaris. Sedangkan fokus dalam penulisan ini yaitu mengenai prinsip OECD Enam dewan komisaris. Sedangkan fokus dalam penulisan ini yaitu mengenai prinsip OECD Enam yaitu Jawab Dewan Komisaris dan Direksi.

yaitu Jawab Dewan Komisaris dan Direksi.

2.2.1

2.2.1 PRINSIP ENAM OECD TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS DANPRINSIP ENAM OECD TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

DIREKSI

Prinsip GCG dari OECD yang terakhir (ke-en

Prinsip GCG dari OECD yang terakhir (ke-enam) berkaitan dengan tanggung jawab dewanam) berkaitan dengan tanggung jawab dewan komisaris dan direksi perusahaan. Dalam prinsip ini dinyatakan bahwa kerangka kerja tata komisaris dan direksi perusahaan. Dalam prinsip ini dinyatakan bahwa kerangka kerja tata kelola perusahaan harus memastikan pedoman strategis perusahaan, monitoring yang efektif kelola perusahaan harus memastikan pedoman strategis perusahaan, monitoring yang efektif terhadap manajemen oleh dewan, serta akuntabilitas dewan terhadap perusahaan dan terhadap manajemen oleh dewan, serta akuntabilitas dewan terhadap perusahaan dan pemegang saham.

pemegang saham.

Berkaitan dengan adanya dua macam struktur pengawasan dan

Berkaitan dengan adanya dua macam struktur pengawasan dan pengelolaan perusahaan dipengelolaan perusahaan di antara anggota OECD, yaitu two tier boards dan unitary board, prinsip ini secara umum dapat antara anggota OECD, yaitu two tier boards dan unitary board, prinsip ini secara umum dapat diterapkan baik pada perusahaan yang memisahkan fungsi dewan komisari

diterapkan baik pada perusahaan yang memisahkan fungsi dewan komisari s sebagai pengawass sebagai pengawas (non-executive director) dan dewan direksi sebagai pengurus perusahaan (executive director), (non-executive director) dan dewan direksi sebagai pengurus perusahaan (executive director), maupun pada perusahaan yang menyatukan antara pengawas dan pengurus perusahaan dalam maupun pada perusahaan yang menyatukan antara pengawas dan pengurus perusahaan dalam

(14)

Cancel Anytime.

(15)

Cancel Anytime.

hukum yang berlaku, terutama di bidang perpajakan, persaingan usaha, perburuhan, dan hukum yang berlaku, terutama di bidang perpajakan, persaingan usaha, perburuhan, dan lingkungan hidup.

lingkungan hidup.

Dewan perlu memiliki akuntabilitas terhadap perusahaan dan pemegang saham serta Dewan perlu memiliki akuntabilitas terhadap perusahaan dan pemegang saham serta bertindak

bertindak yang yang terbaik terbaik untuk untuk kepentingan mekepentingan mereka. reka. Dewan Dewan juga juga diharapkan diharapkan bertindak bertindak secarasecara adil kepada pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya, seperti kepada karyawan, kreditur, adil kepada pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya, seperti kepada karyawan, kreditur, pelanggan, pemasok dan masyarakat sekitar perusahaan.

pelanggan, pemasok dan masyarakat sekitar perusahaan. Secara lebih rinci, prinsip ta

Secara lebih rinci, prinsip tanggung jawab dewan ini dapat diuraikan menjadi enam sub prinsip,nggung jawab dewan ini dapat diuraikan menjadi enam sub prinsip, sebagai berikut:

sebagai berikut: A.

A. Anggota dewan harus bertindak berdasarkan informasi yang jelas, dengan itikad Anggota dewan harus bertindak berdasarkan informasi yang jelas, dengan itikad yang baik,yang baik, berdasarkan

berdasarkan due due diligence diligence dan dan kehati-hatian, kehati-hatian, serta serta demi demi kepentingan kepentingan perusahaan perusahaan dandan pemegang saham.

pemegang saham.

Sub prinsip ini menyatakan dua elemen penting dari tanggung jawab pengelolaan Sub prinsip ini menyatakan dua elemen penting dari tanggung jawab pengelolaan (fiduciary duty) dewan, yaitu kewajiban kehati-hatian (duty of care) dan kewajiban (fiduciary duty) dewan, yaitu kewajiban kehati-hatian (duty of care) dan kewajiban kesetiaan (duty of loyalty). Dalam kewajiban kehati-hatian, dewan diharapkan bertindak kesetiaan (duty of loyalty). Dalam kewajiban kehati-hatian, dewan diharapkan bertindak berdasarkan informasi yang cukup, deng

berdasarkan informasi yang cukup, dengan itikad baik dengan seksama (due diligent) danan itikad baik dengan seksama (due diligent) dan hati-hati. Di banyak Negara, telah terdapat suatu s

hati-hati. Di banyak Negara, telah terdapat suatu s tandar yang menjadi referensi mengenaitandar yang menjadi referensi mengenai perilaku de

perilaku dewan wan yang bagaimana yang bagaimana yang dapat yang dapat dianggap merupalan dianggap merupalan tindakan tindakan yang prudentyang prudent dalam suatu keadaan tertentu.

dalam suatu keadaan tertentu.

Kewajiban kesetiaan merupakan hal yang paling penting karena sangat berpengaruh Kewajiban kesetiaan merupakan hal yang paling penting karena sangat berpengaruh terhadap efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG yang lain. Sebagai contoh: pelayanan terhadap efektifitas penerapan prinsip-prinsip GCG yang lain. Sebagai contoh: pelayanan yang sama kepada semua pemegang saham, pengawasan terhadap transaksi kepada pihak yang sama kepada semua pemegang saham, pengawasan terhadap transaksi kepada pihak terafiliasi, dan penyusunan kebijakan remunerasi bagi dewan dan manajemen perusahaan. terafiliasi, dan penyusunan kebijakan remunerasi bagi dewan dan manajemen perusahaan. B.

B. Apabila keputusan dewan dapat mempengaruhi suatu kelompok pemegang saham secaraApabila keputusan dewan dapat mempengaruhi suatu kelompok pemegang saham secara berbeda

(16)

Cancel Anytime.

(17)

Cancel Anytime.

terhadap komitmen-komitnmen jangka panjang yang dibuat perusahaan. Banyak terhadap komitmen-komitnmen jangka panjang yang dibuat perusahaan. Banyak perusahaan

perusahaan menyusun menyusun suatu suatu kode kode etik etik (code (code of of conducts) conducts) berdasarkan berdasarkan suatu suatu standarstandar profesional agar tujuan

profesional agar tujuan ini dapat dini dapat dilaksanakan dengan ilaksanakan dengan jelas dan operasional. Djelas dan operasional. Dalam hal inialam hal ini terdapat beberapa perusahaan yang telah menerapkan OECD Guidlines for Multinational terdapat beberapa perusahaan yang telah menerapkan OECD Guidlines for Multinational Enterprises yang mencerminkan ke empat prinsip yang terkandung dalam ILO Declaration Enterprises yang mencerminkan ke empat prinsip yang terkandung dalam ILO Declaration on Fundamental Labour Rights.

on Fundamental Labour Rights. D.

D. Fungsi-fungsi utama yang harus dimiliki oleh suatu dewan adalah sebagai berikut:Fungsi-fungsi utama yang harus dimiliki oleh suatu dewan adalah sebagai berikut: 1.

1. Menelaah dan mengarahkan strategi perusahaan, rencana utama, kebijMenelaah dan mengarahkan strategi perusahaan, rencana utama, kebij akan mengenaiakan mengenai resiko, anggaran tahunan, dan rencana usaha, menetapkan sas

resiko, anggaran tahunan, dan rencana usaha, menetapkan sas aran kinerja, memonitoraran kinerja, memonitor penerapan dan kinerja perusahaan

penerapan dan kinerja perusahaan serta memantau belanja modal yang bserta memantau belanja modal yang besar, akuisisiesar, akuisisi dan divestasi.

dan divestasi. 2.

2. Memonitor efektifitas praktik tata kelola perusahaan serta membuat perubahan-Memonitor efektifitas praktik tata kelola perusahaan serta membuat perubahan- perubahan yang diperlukan.

perubahan yang diperlukan. 3.

3. Menyeleksi, memberikan kompensasi, memonitor serta bila perlu mengganti pejabatMenyeleksi, memberikan kompensasi, memonitor serta bila perlu mengganti pejabat eksekutif serta mengawasi perencanaan penggantian pejabat.

eksekutif serta mengawasi perencanaan penggantian pejabat. 4.

4. Menyesuaikan remunerasi eksekutif kunci dan dewan dengan kepentingan jangkaMenyesuaikan remunerasi eksekutif kunci dan dewan dengan kepentingan jangka panjang dari perusahaan dan pemegang

panjang dari perusahaan dan pemegang saham.saham. 5.

5. Memastikan proses nominasi dan pemilihan dewan secara transparan dan formal.Memastikan proses nominasi dan pemilihan dewan secara transparan dan formal. 6.

6. Memonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan dari manajemen, anggotaMemonitor dan mengelola potensi benturan kepentingan dari manajemen, anggota Dewan serta pemegang saham, termasuk penyalahgunaan aset perusahaan dan Dewan serta pemegang saham, termasuk penyalahgunaan aset perusahaan dan penyelewengan dalam transaksi dengan pihak y

penyelewengan dalam transaksi dengan pihak yang mempunyai hubang mempunyai hubungan istimewa.ungan istimewa. 7.

7. Memastikan integritas sistem pelaporan akuntasi dan keuangan perusahaan, termasukMemastikan integritas sistem pelaporan akuntasi dan keuangan perusahaan, termasuk audit independen, serta memastikan bahwa sistem pengendalian yang tepat telah audit independen, serta memastikan bahwa sistem pengendalian yang tepat telah diterapkan, khususnya mengenai sistem manajemen resiko, pengendalian keuangan diterapkan, khususnya mengenai sistem manajemen resiko, pengendalian keuangan dan operasional, serta kesesuaian dengan peraturan perundangan serta dan operasional, serta kesesuaian dengan peraturan perundangan serta

(18)

standard-The world’s largest digital library

Cancel Anytime.

(19)

Cancel Anytime.

1.

1. Dewan komisaris harus mempertimbangkan untuk menugaskan anggota dewanDewan komisaris harus mempertimbangkan untuk menugaskan anggota dewan komisaris dalam jumlah yang cukup yang mampu melakukan penilaian yang komisaris dalam jumlah yang cukup yang mampu melakukan penilaian yang independen untuk tugas-tugas dimana terdapat potensi

independen untuk tugas-tugas dimana terdapat potensi benturan kepentingan.benturan kepentingan. 2.

2. Apabila komite-komite di bawah dewan komisaris telah terbentuk, mandat, komposisiApabila komite-komite di bawah dewan komisaris telah terbentuk, mandat, komposisi dan prosedur kerja mereka harus ditentukan dengan baik dan diungkapkan oleh dan prosedur kerja mereka harus ditentukan dengan baik dan diungkapkan oleh Dewan.

Dewan. 3.

3. Anggota dewan harus dapat mengikatkan diri mereka secara eAnggota dewan harus dapat mengikatkan diri mereka secara e fektif kepada tanggungfektif kepada tanggung jawab mereka.

jawab mereka. F.

F. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya, anggota dewan komisaris harus memilikiDalam rangka memenuhi tanggung jawabnya, anggota dewan komisaris harus memiliki akses terhadap infomasi yang akurat, relevan dan tepat waktu.

akses terhadap infomasi yang akurat, relevan dan tepat waktu.

Informasi yang diperoleh secara akurat, relevan dan tepat waktu dibutuhkan dalam Informasi yang diperoleh secara akurat, relevan dan tepat waktu dibutuhkan dalam mendukung tugas pembuatan keputusan-keputusan bagi perusahaan. Anggota dewan mendukung tugas pembuatan keputusan-keputusan bagi perusahaan. Anggota dewan komisaris pada umumnya tidak memiliki akses yang sama sebagaimana yang dimiliki komisaris pada umumnya tidak memiliki akses yang sama sebagaimana yang dimiliki manajemen perusahaan terhadap informasi mengenai kondisi perusahaan. Untuk itu, peran manajemen perusahaan terhadap informasi mengenai kondisi perusahaan. Untuk itu, peran dewan pengawas ini dapat ditingkatkan dengan menyediakan akses kepada manajer kunci dewan pengawas ini dapat ditingkatkan dengan menyediakan akses kepada manajer kunci tertentu seperti sekretaris perusahaan dan internal auditor ataupun mempekerjakan tertentu seperti sekretaris perusahaan dan internal auditor ataupun mempekerjakan penasehat independen dari luar perusahaan.

(20)

Cancel Anytime.

(21)

Cancel Anytime.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1

3.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAANGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.1

3.1.1 SEJARAH PERUSAHAANSEJARAH PERUSAHAAN

Perusahaan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 5 Juli 1968 Perusahaan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk didirikan pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan Peraturan

berdasarkan Peraturan Pemerintah No. Pemerintah No. 2222 Tahun 1968, dengan nama “Perusahaan Negara (PN)Tahun 1968, dengan nama “Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang”, dan

Aneka Tambang”, dan diumumkan dalam tambahan No. 36, Berita Negara No. 56, tanggal 5diumumkan dalam tambahan No. 36, Berita Negara No. 56, tanggal 5 Juli 1968.

Juli 1968. Pada saat pembentukannya, ANTAM merupakan penggabungan dari TujuhPada saat pembentukannya, ANTAM merupakan penggabungan dari Tujuh perusahaan negara yaitu :

perusahaan negara yaitu : 1.

1. BPU Perusahaan-perusahaan Tambang Umum NegaraBPU Perusahaan-perusahaan Tambang Umum Negara – – Jakarta. Jakarta. 2.

2. PN Tambang Emas CikotokPN Tambang Emas Cikotok – – Banten Selatan. Banten Selatan. 3.

3. PN Pertambangan Bauksit KijangPN Pertambangan Bauksit Kijang – – Pulau Bintan Pulau Bintan 4.

4. PN Logam MuliaPN Logam Mulia – – Jakarta. Jakarta. 5.

5. PT (Negara) Pertambangan Nikel IndonesiaPT (Negara) Pertambangan Nikel Indonesia – – Sulawesi Tenggara. Sulawesi Tenggara. 6.

6. Proyek Pertambangan Intan MartaputraProyek Pertambangan Intan Martaputra – – Kalimantan Selatan. Kalimantan Selatan. 7.

7. Proyek Emas Logas - Pekanbaru, Riau.Proyek Emas Logas - Pekanbaru, Riau.

Pada tanggal 14 Juni 1974, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1974, status Pada tanggal 14 Juni 1974, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1974, status perusahaan

perusahaan diubah diubah dari dari perusahaan perusahaan negara negara menjadi menjadi perusahaan perusahaan negara negara perseroan perseroan terbatasterbatas (“perusahaan perseroan”) dan sejak itu

(“perusahaan perseroan”) dan sejak itu dikenal sebagaidikenal sebagai “Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka“Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang”.

Tambang”.

Dalam perkembangan selanjutnya, ANTAM memperluas operasinya dengan tambahan Dalam perkembangan selanjutnya, ANTAM memperluas operasinya dengan tambahan Tiga unit pertambangan lainnya dan Satu unit eksplorasi. Pertambangan Pasir Besi Cilacap Tiga unit pertambangan lainnya dan Satu unit eksplorasi. Pertambangan Pasir Besi Cilacap memulai operasinya pada tanggal 10 Juni 1971, sedangkan pertambangan nikel Gebe dimulai memulai operasinya pada tanggal 10 Juni 1971, sedangkan pertambangan nikel Gebe dimulai

(22)

Cancel Anytime.

(23)

Cancel Anytime.

4.

4. Unit Pertambangan Emas PongkorUnit Pertambangan Emas Pongkor – – Pongkor, Jawa Barat. Pongkor, Jawa Barat. 5.

5. Unit Pertambangan Pasir Besi CilacapUnit Pertambangan Pasir Besi Cilacap – – Cilacap, Jawa Tengah. Cilacap, Jawa Tengah. 6.

6. Unit Pengolahan dan Pemurnian Logam MuliaUnit Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia – – Jakarta, DKI. Jakarta, DKI. 7.

7. Unit GeologiUnit Geologi – – Jakarta, DKI. Jakarta, DKI.

Kantor pusat perusahaan berlokasi di Gedung Aneka Tambang Jl. Letjen

Kantor pusat perusahaan berlokasi di Gedung Aneka Tambang Jl. Letjen T.B. SimatupangT.B. Simatupang No.

No. 1, 1, Lingkar Lingkar Selatan, Selatan, Tanjung Tanjung Barat, Barat, Jakarta, Jakarta, Indonesia. Indonesia. Disamping Disamping itu, itu, perusahaan perusahaan jugajuga memiliki Kantor Perwakilan Makassar yang berada di Jalan DR. Ratulangi No. 60, yang memiliki Kantor Perwakilan Makassar yang berada di Jalan DR. Ratulangi No. 60, yang membantu pembelian persediaan barang dan pendistribusian produk Nikel.

membantu pembelian persediaan barang dan pendistribusian produk Nikel.

Hasil produksi PT Antam,Tbk adalah Nikel, Emas dan Perak, Bauksit, Pasir Besi, dan Hasil produksi PT Antam,Tbk adalah Nikel, Emas dan Perak, Bauksit, Pasir Besi, dan Geologi

Geologi

3.1.2

3.1.2 VISI DAN MISI PERUSAHAANVISI DAN MISI PERUSAHAAN 3.1.2.1

3.1.2.1 VISI PERUSAHAANVISI PERUSAHAAN Visi Antam 203

Visi Antam 2030 adalah “Menjadi korporasi global terkemuka melalui diversifikasi dan0 adalah “Menjadi korporasi global terkemuka melalui diversifikasi dan integrasi

integrasi usaha berbasis sumber daya alam”usaha berbasis sumber daya alam”. Adapun arti visi tersebut yaitu:. Adapun arti visi tersebut yaitu: a.

a. KorporasiKorporasi

Badan usaha holding yang memberi nilai tambah kepada stakeholder Badan usaha holding yang memberi nilai tambah kepada stakeholder b.

b. Global TerkemukaGlobal Terkemuka

•

(24)

Cancel Anytime.

(25)

Cancel Anytime.

b.

b. Mengoptimalkan sumber daya dengan mengutamakan keberlanjutan, keselamatan Mengoptimalkan sumber daya dengan mengutamakan keberlanjutan, keselamatan kerjakerja dan kelestarian lingkungan.

dan kelestarian lingkungan. c.

c. Memaksimalkan nilai perusahaan bagi pMemaksimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan.emegang saham dan pemangku kepentingan. d.

d. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan serta kemandirian ekonomiMeningkatkan kompetensi dan kesejahteraan karyawan serta kemandirian ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasi.

masyarakat di sekitar wilayah operasi.

3.1.3

3.1.3 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAANSTRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN 3.1.3.1

3.1.3.1 KOMPOSISI DEWAN KOMISARISKOMPOSISI DEWAN KOMISARIS

Komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan Komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis ANTAM untuk memungkinkan pengambilan memperhatikan visi, misi, dan rencana strategis ANTAM untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang

keputusan yang efektif, tepat dan cepat, serta defektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak secara independenapat bertindak secara independen. . KomposisiKomposisi Dewan Komisaris ANTAM per tanggal 31 Desember 2017 berjumlah 6

Dewan Komisaris ANTAM per tanggal 31 Desember 2017 berjumlah 6 (enam) orang, dengan(enam) orang, dengan susunan sebagai berikut:

(26)

Cancel Anytime.

(27)

Cancel Anytime.

Dewan Komisaris bertugas mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi sebagai Dewan Komisaris bertugas mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi sebagai pengurus

pengurus Perusahaan yang Perusahaan yang pelaksanaan tugas, pelaksanaan tugas, tanggung tanggung jawab dan jawab dan kewenangannya kewenangannya dilaporkandilaporkan kepada RUPS. Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, lingkup pekerjaan Dewan kepada RUPS. Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, lingkup pekerjaan Dewan Komisaris berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perusahaan Komisaris berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perusahaan antara lain:

antara lain: 1.

1. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perusahaan oleh Direksi sertaMelakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perusahaan oleh Direksi serta memberikan persetujuan atas rencana pengembangan Perusahaan, Rencana Jangka memberikan persetujuan atas rencana pengembangan Perusahaan, Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan

rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan Perusahaan;kegiatan Perusahaan; 2.

2. Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab serta tugas yang secara khusus diberikanMelakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab serta tugas yang secara khusus diberikan kepada Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan

kepada Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan, keputusanAnggaran Dasar Perusahaan, keputusan RUPS dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip RUPS dan ketentuan peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip profesionalisme,

profesionalisme, efisiensi, efisiensi, transparansi, transparansi, kemandirian, akuntabilitaskemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, pertanggungjawaban serta kewajaran;

serta kewajaran; 3.

3. Melakukan tindakan untuk kepentingan Perusahaan dan bertanggung jawab kepada RUPS;Melakukan tindakan untuk kepentingan Perusahaan dan bertanggung jawab kepada RUPS; 4.

4. Menunjuk penilai (assessor) independen dalam proses penerapan GCG di PerusahaanMenunjuk penilai (assessor) independen dalam proses penerapan GCG di Perusahaan melalui proses sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan jasa yang bilamana melalui proses sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan jasa yang bilamana diperlukan dapat meminta bantuan Direksi

diperlukan dapat meminta bantuan Direksi dalam proses penunjukkannya;dalam proses penunjukkannya; 5.

(28)

Cancel Anytime.

(29)

Cancel Anytime.

9.

9. Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi yang telah dipublikasikan serta padaMemberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi yang telah dipublikasikan serta pada setiap waktu yang diperlukan mengenai perkembangan Perusahaan dan melaporkan hasil setiap waktu yang diperlukan mengenai perkembangan Perusahaan dan melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham Seri A

pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna tepat pada waktunya;Dwiwarna tepat pada waktunya; 10.

10. Memberikan persetujuan atas usulan Direksi tentang Kepala Memberikan persetujuan atas usulan Direksi tentang Kepala Satuan Pengawas Intern yangSatuan Pengawas Intern yang telah melalui mekanisme internal Perusahaan;

telah melalui mekanisme internal Perusahaan; 11.

11. Memantau efektivitas pelaksanaan fungsi pengawasan internal Perusahaan secara periodikMemantau efektivitas pelaksanaan fungsi pengawasan internal Perusahaan secara periodik serta pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS;

serta pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS; 12.

12. Memberikan arahan atas tata kelola teknologi informasi, kebijakan mutu dan pelayanan,Memberikan arahan atas tata kelola teknologi informasi, kebijakan mutu dan pelayanan, kebijakan proses pengadaan, termasuk memantau efektivitas pelaksanaannya secara kebijakan proses pengadaan, termasuk memantau efektivitas pelaksanaannya secara periodik serta pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan An

periodik serta pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan Anak perusahaan;ak perusahaan; 13.

13. Melakukan pengkajian secara berkala atas efektivitas sistem manajemen risiko danMelakukan pengkajian secara berkala atas efektivitas sistem manajemen risiko dan pengendalian internal Perusahaan;

pengendalian internal Perusahaan; 14.

14. Memberikan arahan mengenai pengawasan dan pemantauan perjanjian pihak ketigaMemberikan arahan mengenai pengawasan dan pemantauan perjanjian pihak ketiga (pengawasan dan pemantauan kepatuhan Direksi dalam menjalankan peraturan (pengawasan dan pemantauan kepatuhan Direksi dalam menjalankan peraturan perundang-undangan y

perundang-undangan yang berlaku dan perjanjian dengan pihak kang berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga);etiga); 15.

15. Melaksanakan proses penunjukan calon auditor eksternal sesuai dengan ketentuanMelaksanakan proses penunjukan calon auditor eksternal sesuai dengan ketentuan pengadaan barang dan jasa di Perusahaan, dan apabila diperlukan dapat meminta bantuan pengadaan barang dan jasa di Perusahaan, dan apabila diperlukan dapat meminta bantuan Direksi dalam proses penunjukkannya, serta menyampaikan kepada RUPS mengenai Direksi dalam proses penunjukkannya, serta menyampaikan kepada RUPS mengenai alasan pencalonan tersebut dan besarnya honorarium/imbal jasa yang diusulkan untuk alasan pencalonan tersebut dan besarnya honorarium/imbal jasa yang diusulkan untuk

(30)

Cancel Anytime.

(31)

Cancel Anytime.

20.

20. Meningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara bekesinambungan untukMeningkatkan kompetensi dan pengetahuannya secara bekesinambungan untuk menjalankan fungsi sebagai Dewan Komisaris secara profesional;

menjalankan fungsi sebagai Dewan Komisaris secara profesional; 21.

21. Setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkanSetiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris;

berdasarkan keputusan Dewan Komisaris; 22.

22. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugianSetiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian Perusahaan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam

Perusahaan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya;menjalankan tugasnya; 23.

23. Tanggung jawab berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan KomisarisTanggung jawab berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris atas kepailitan karena kesalahan dan kelalaian dalam pengawasan terhadap Direksi;

atas kepailitan karena kesalahan dan kelalaian dalam pengawasan terhadap Direksi; 24.

24. Anggota Dewan Komisaris tidak dapat mengemban tanggung jawab atas kerugian yangAnggota Dewan Komisaris tidak dapat mengemban tanggung jawab atas kerugian yang terjadi dalam operasional Perusahaan apabila dapat membuktikan bahwa anggota Dewan terjadi dalam operasional Perusahaan apabila dapat membuktikan bahwa anggota Dewan Komisaris:

Komisaris: a.

a. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentinganTelah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan;

Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan; b.

b. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atasTidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi yang telah mengakibatkan kepailitan;

tindakan pengurusan Direksi yang telah mengakibatkan kepailitan; c.

c. Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnyaTelah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kepailitan tersebut;

kepailitan tersebut; d.

(32)

Cancel Anytime.

(33)

Cancel Anytime.

(34)

Cancel Anytime.

(35)

Cancel Anytime.

Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab Direksi sebagai berikut:

Adapun tugas dan tanggung jawab Direksi sebagai berikut: 1.

1. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Memimpin, mengurus, dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan danPerseroan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan;

senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan; 2.

2. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perseroan sesuai dengan peraturanMenguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perseroan sesuai dengan peraturan perundangan yang b

perundangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan;erlaku dan Anggaran Dasar Perseroan; 3.

3. Mengkaji Visi dan Misi Perseroan secara berkala dan memberikan persetujuan (apabilaMengkaji Visi dan Misi Perseroan secara berkala dan memberikan persetujuan (apabila terdapat perubahan);

terdapat perubahan); 4.

4. Melaksanakan prinsip pengelolaan GCG, dimana salah seorang anggota Direksi ditunjukMelaksanakan prinsip pengelolaan GCG, dimana salah seorang anggota Direksi ditunjuk oleh Rapat Direksi sebagai

oleh Rapat Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG dipenanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di Perseroan termasuk di dalam membangun BUMN yang bersih dan bebas dari gratifikasi, Perseroan termasuk di dalam membangun BUMN yang bersih dan bebas dari gratifikasi, fraud, dan KKN;

fraud, dan KKN; 5.

(36)

Cancel Anytime.