• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teori dan Praktek Bantuan Hidup Dasar 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teori dan Praktek Bantuan Hidup Dasar 2012"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

DIKLAT

(2)

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Pen

Penyakit jantung yakit jantung merupakan penyebabmerupakan penyebab nomor satu kematian di dunia

nomor satu kematian di dunia

Di jakarta tahun 2008

Di jakarta tahun 2008 prevalensiprevalensi penyakit jantung sebesar 7.2 %. penyakit jantung sebesar 7.2 %.

40 %

40 % penyakit jantung korpenyakit jantung koroner akutoner akut mengalami irama ventrikel takikardi mengalami irama ventrikel takikardi ventrik

ventrikel el fibrilasifibrilasi  asistole. asistole.

Terapi optium ventrikel fibrilasi adalah Terapi optium ventrikel fibrilasi adalah Resusitasi jantung paru (RJP) atau Cardio Resusitasi jantung paru (RJP) atau Cardio Pulmonal Resucitation (CPR)

(3)
(4)

Location of The Heart in The Thorax

Location of The Heart in The Thorax

(5)

Heart Valves

(6)

What does cardiovascular system do?

What does cardiovascular system do?

(7)

BANTUAN HIDUP DASAR

BANTUAN HIDUP DASAR

•• Bantuan hidup dasar (BHD) merupakan layananBantuan hidup dasar (BHD) merupakan layanan kesehat

kesehatan dasar yang dilakukan terhadap pasien an dasar yang dilakukan terhadap pasien yangyang mengancam jiwa sampai pasien tersebut mendapat mengancam jiwa sampai pasien tersebut mendapat pelayanan secara paripurna.

pelayanan secara paripurna.

•• Secara umum, pengamatan dan intervensi dalamSecara umum, pengamatan dan intervensi dalam tindakan BHD merupakan suatu rantai yang tidak tindakan BHD merupakan suatu rantai yang tidak terputus ,

terputus , disebut sebagai rantai kelangsungdisebut sebagai rantai kelangsungan hidupan hidup (chain of survival)

(8)

KETERLAMBATAN BHD

KETERLAMBATAN BHD

Ket

Keterlambatan erlambatan BHD BHD Kemungkinan Kemungkinan berhasilberhasil

1

1 menit menit 98 98 dari dari 100100

3

3 menit menit 50 50 dari dari 100100

10

(9)

Tujuan BHD

Tujuan BHD

1.

1.

Me

Menc

nceg

egah

ah be

berh

rhen

enti

tin

nyya

a si

sirrkkul

ulas

asii

atau berhentinya pernafasan

atau berhentinya pernafasan

2

2..

M

Me

em

mb

be

eri

rikka

an ba

n ban

nttu

ua

an e

n ekksstte

errn

na

all

terhadap sirkulasi dan ventilasi

terhadap sirkulasi dan ventilasi

dari pasien yang mengalami henti

dari pasien yang mengalami henti

 jantung atau hen

 jantung atau henti nafas melalui

ti nafas melalui

resusitasi

(10)

BANTUAN HIDUP DASAR TERKINI

BANTUAN HIDUP DASAR TERKINI

Beberapa

Beberapa perubahan sangperubahan sangat mendasar at mendasar dan berbeda dan berbeda dengandengan panduan BHD yang telah

panduan BHD yang telah dikenal sebelumndikenal sebelumnya, seperti:ya, seperti: 1.

1. PPenengegenanalalan kn konondidisi hsi henenti jti janantutung mng menendadadadak sek segegerara berdasarkan penilaian respon pasien dan tidak adanya berdasarkan penilaian respon pasien dan tidak adanya napas.

napas. 2

2.. PPeerriinnttaahh “look, listen and feel ““look, listen and feel “ dihilangkan dari algoritmadihilangkan dari algoritma BHD.

BHD. 3.

3. PPenenekekananan ban banantutuan kan komomprpresesi dai dada yda yanang teg terusrus-m-menenerueruss dalam melakukan RJP oleh tenaga yang tidak terlatih dalam melakukan RJP oleh tenaga yang tidak terlatih

American Heart Association telah mengeluakan American Heart Association telah mengeluakan

pedoman baru BHD sejak Oktober 2010 pedoman baru BHD sejak Oktober 2010

(11)

BANTUAN HIDUP DASAR TERKINI

BANTUAN HIDUP DASAR TERKINI

4.

4. PPeruerubabahahan n ururututan an pepertrtololononggan an BHBHD D dedengnganan mendahulukan

mendahulukan komprkompresi esi sebelum sebelum melakukanmelakukan

pertolongan bantuan nafas (CAB dibandingkan ABC) pertolongan bantuan nafas (CAB dibandingkan ABC) 5.

5. RResesususititasasi i jajantntunung pg paru aru (R(RJPJP) ) yayang ng efefekektitif df dililakakukukanan sampai didapatkan

sampai didapatkan kembalinkembalinya sirkulasi spontan ya sirkulasi spontan atauatau penghentian upaya resusitasi.

penghentian upaya resusitasi. 6.

6. PPenieningkngkatatan an fofokukus ms metetode ode ununtuk tuk menimeningkngkatkatkan an kukualialitatass RJP yang baik.

RJP yang baik. 7.

(12)

Early

Early access access PPengenalan engenalan Kejadian Kejadian Henti Henti JantungJantung &

& Aktivasi gawat Aktivasi gawat darurat darurat segerasegera Early

Early CPR CPR Resustasi Resustasi jantung jantung paruparu

segera

segera

Early

Early defibrillation defibrillation Defibrilasi segeraDefibrilasi segera Early

Early advance advance care care ACLS ACLS & & PPostost resustation care

resustation care

 AHA Guidelines 2010

 AHA Guidelines 2010

ALUR BANTUAN HIDUP DASAR

ALUR BANTUAN HIDUP DASAR

(13)

Early acces

Early acces

Early CPR

Early CPR

Early defibrillation

Early defibrillation

Early advence care

Early advence care

American Heart Association 2010

American Heart Association 2010

(14)

“Call for help”

“Call for help”

Circulation

Circulation

 Airway

 Airway

URUTAN TINDAKAN BANTUAN HIDUP DASAR

URUTAN TINDAKAN BANTUAN HIDUP DASAR

Breathing

Breathing

Cek Respon

Cek Respon

Danger

Danger

(15)

NILAI

NILAI

RESPON P

RESPON P

ASIEN

ASIEN

Periksa korban

Periksa korban

dengan menggoncangkan

dengan menggoncangkan

bahu

bahu

Are you all right ?´ Are you all right ?´ Hati-hati kemungkinan Hati-hati kemungkinan

trauma leher trauma leher

•• Respon (+)Respon (+)  jaga posisi pasien/ posisikan jaga posisi pasien/ posisikan pada posisi mantap aktifkan sistem respon pada posisi mantap aktifkan sistem respon gawat darurat Pantau tanda-tanda vital

gawat darurat Pantau tanda-tanda vital kon

kontinoe hingtinoe hingga bantuan datang.ga bantuan datang.

•• Respon (-)Respon (-) Aktivasi sistem respon gawatAktivasi sistem respon gawat darurat

(16)

LEARN CPR

LEARN CPR

EARLY CPR

EARLY CPR

CPR

CPR

YOU CAN DO IT

YOU CAN DO IT

(17)

RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) /

RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) /

CARDIO PULMONAR RESCUCIATION (CPR)

CARDIO PULMONAR RESCUCIATION (CPR)

••

RJP adalah suatu usaha mengembalikan fungsi

RJP adalah suatu usaha mengembalikan fungsi

pernapasan dan fungsi jantung yang

pernapasan dan fungsi jantung yang

terganggu atau gagal secara mendadak.

terganggu atau gagal secara mendadak.

(18)

Cepat, tidak menunda dan hati-hati

Cepat, tidak menunda dan hati-hati

Cermat, tetap tenang dan tidak

Cermat, tetap tenang dan tidak

panik

panik

Tepat, cara yang ditetapkan tidak

Tepat, cara yang ditetapkan tidak

menyimpang dari kaidah yang

menyimpang dari kaidah yang

berlaku.

(19)

INDIKASI RJP

INDIKASI RJP

Henti napas

Henti napas

..

Henti jantung

Henti jantung

(20)

Henti napas

Henti napas

.

.

••

Penyebab : tenggelam, stroke, obstruksi jalan napas

Penyebab : tenggelam, stroke, obstruksi jalan napas

akibat benda asing, menghirup asap, keracunan obat,

akibat benda asing, menghirup asap, keracunan obat,

tersengat listrik, tercekik, trauma, MCI, dll.

tersengat listrik, tercekik, trauma, MCI, dll.

••

Tanda

Tanda

 –

 –

tanda:

tanda:

Dengan tidak adanya gerakan dada dan Dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udaraaliran udara pernafasan dari pasien.

pernafasan dari pasien.

Pada awal henti nafas oksigPada awal henti nafas oksigen masih di en masih di dalam darah untukdalam darah untuk beberapa menit dan jantung masih dapat mensirkulasikan beberapa menit dan jantung masih dapat mensirkulasikan darah ke otak dan organ vital lainnya.

darah ke otak dan organ vital lainnya.

Jika pada keadaan ini diberikan bantuan nafas, maka akanJika pada keadaan ini diberikan bantuan nafas, maka akan sangat bermanfaa

sangat bermanfaat sehingga pasien dapat t sehingga pasien dapat tetap hidup dantetap hidup dan mencegah henti jantung.

(21)

Henti jantung

Henti jantung

••

Pada saat terjadi henti jantung,

Pada saat terjadi henti jantung, secara

secara

langsung

langsung akan terjadi henti sirkulasi.

akan terjadi henti sirkulasi.

••

Henti sirkulasi ini akan dengan cepat

Henti sirkulasi ini akan dengan cepat

menyebabkan otak dan organ vital kekurangan

menyebabkan otak dan organ vital kekurangan

oksigen.

(22)

RJP tidak diperlukan pada kondisi?

RJP tidak diperlukan pada kondisi?

1.

1. Ke

Keadaa

adaan he

n henti

nti jan

jantung

tung di sa

di sara

rana/f

na/fasil

asilita

itas k

s keseh

esehat

atan

an

(disaksikan)

(disaksikan)

 jika kita menyaksikan sendiri keadaan

 jika kita menyaksikan sendiri keadaan

henti jantung

henti jantung



 segera RJP, kecuali pada keadaan sbb:

 segera RJP, kecuali pada keadaan sbb:

Ada permintaan dari keluarga inti yang berhak secara sah Ada permintaan dari keluarga inti yang berhak secara sah memberikan dan menandatangani penolakan tindakan memberikan dan menandatangani penolakan tindakan resusitasi.

resusitasi.

Tindakan RJP yang dilakukan membahayakan penolong Tindakan RJP yang dilakukan membahayakan penolong

Henti jantung pada stadium akhir penyakit / telah mendapat Henti jantung pada stadium akhir penyakit / telah mendapat pertolongan dengan terapi yang maksimal untuk proses

pertolongan dengan terapi yang maksimal untuk proses penyakit terminal.

(23)

RJP tidak diperlukan pada kondisi?

RJP tidak diperlukan pada kondisi?

2.

2. KeKeadaaadaan hn henenti ti janjantuntung dg diluiluar ar sarsaranaana/f/fasiasilitlitas as kkeseesehathatanan (tidak disaksikan). Dalam hal ini penolong

(tidak disaksikan). Dalam hal ini penolong tidak mengetahuitidak mengetahui berapa lama keadaan henti jantung telah berlangsung.

berapa lama keadaan henti jantung telah berlangsung. KitaKita tidak perlu melakukan RJP apabila:

tidak perlu melakukan RJP apabila:

Tanda kematian yang irreversible seperti: kaku mayat, lebam mayat Tanda kematian yang irreversible seperti: kaku mayat, lebam mayat dan pembusukan telah terjadi

dan pembusukan telah terjadi

Tindakan RJP yang akan

Tindakan RJP yang akan dilakukan membahaydilakukan membahayakan penolongakan penolong

Penderit

Penderita dengan trauma yang tidak bisa a dengan trauma yang tidak bisa diselamatkdiselamatkan an seperti hangusseperti hangus terbakar

(24)

K

KOMPLIKASI

OMPLIKASI RJP

RJP

Fraktur iga & sternum,sering terjadi

Fraktur iga & sternum,sering terjadi

terutama pada orang tua, RJP tetap

terutama pada orang tua, RJP tetap

diteruskan walaupun terasa ada

diteruskan walaupun terasa ada fraktur

fraktur

iga. Fraktur mungkin terjadi bila posisi

iga. Fraktur mungkin terjadi bila posisi

tangan salah.

tangan salah.

Pneumothorax

Pneumothorax

Hemothorax

Hemothorax

Kontusio paru

Kontusio paru

Laserasi hati dan limpa, posisi tangan yang

Laserasi hati dan limpa, posisi tangan yang

terlalu rendah akan menekan procesus

terlalu rendah akan menekan procesus

xipoideus ke arah hepar dan limpa.

(25)

KAPAN RJP DIHENTIKAN ?

KAPAN RJP DIHENTIKAN ?

•• Asistole yang menetap > 10 menit.Asistole yang menetap > 10 menit.

•• Tidak ada respon setelah dilakukan tindakan RJPTidak ada respon setelah dilakukan tindakan RJP selama 25-30 menit.

selama 25-30 menit.

•• Secara etik, penolong RJP selalu menerimaSecara etik, penolong RJP selalu menerima

keputusan klinik yang layak untuk memperpanjang keputusan klinik yang layak untuk memperpanjang atau

atau mengakhiri mengakhiri usaha pertolousaha pertolongan ngan resusitasi.resusitasi.

•• Kembalinya ventilasi & Kembalinya ventilasi & sirkulasi spontansirkulasi spontan

•• Ada petugas yang lebih bertanggung Ada petugas yang lebih bertanggung jawab ataujawab atau kompet

(26)

CIRLULATION

CIRLULATION

Kompresi Jantung

Kompresi Jantung

Diberikan pada pasien tanpa

Diberikan pada pasien tanpa

nadi

nadi

Cek Denyut Nadi

Cek Denyut Nadi



Dewasa (> 1 th) : teraba a.

Dewasa (> 1 th) : teraba a.

karotis

karotis

Bayi (< 1 th ) raba a.

Bayi (< 1 th ) raba a.

brachialis /

brachialis /

a. femoralis

a. femoralis



2-3 jari disamping jakun

2-3 jari disamping jakun



Lakukan selama 10 detik

Lakukan selama 10 detik

Kondisi khusus : bagi penolong awam

Kondisi khusus : bagi penolong awam pasien tidak

pasien tidak

sadar & tanpa nafas /pola nafas gasping

(27)
(28)
(29)

••

Posisi pasien : Permukaan datar &

Posisi pasien : Permukaan datar &

keras

keras

••

Posisi penolong berlutut disamping

Posisi penolong berlutut disamping

pasien

pasien

••

Lokasi kompresi dibagian bawah

Lokasi kompresi dibagian bawah

sternum

sternum

Telapak tangan saling berkaitan

Telapak tangan saling berkaitan

2 jari diatas ujung bawah tulang dada

2 jari diatas ujung bawah tulang dada

Kompresi Jantung Pada Dewasa

Kompresi Jantung Pada Dewasa

(30)

•• Kompresi dada dengan irama teratur, kecepatan ± 100 x / menitKompresi dada dengan irama teratur, kecepatan ± 100 x / menit

•• Penolong awam Penolong awam : : kompresi kompresi dada dada 100 100 x/ x/ menit tanpa menit tanpa interupsiinterupsi

•• Penolong terlatih : kompresi & ventilasi 30 :2Penolong terlatih : kompresi & ventilasi 30 :2

(setiap 30 kali kompresi, beri 2 napas bantuan) (setiap 30 kali kompresi, beri 2 napas bantuan)

•• Evaluasi nadi setiap siklus kompresiEvaluasi nadi setiap siklus kompresi

Kompresi Ventilasi Kompresi Ventilasi

30 : 2 30 : 2

Perhatikan : recoil dinding dada Perhatikan : recoil dinding dada

(31)

KOMPRESI JANTUNG PADA ANAK

KOMPRESI JANTUNG PADA ANAK

•• Lokasi kompresi disetengah bawah tulangLokasi kompresi disetengah bawah tulang dada :

dada :

Gunakan tumit satu tangan, hindari jari-jari Gunakan tumit satu tangan, hindari jari-jari pada tulang iga anak tekan tulang dada

pada tulang iga anak tekan tulang dada 2,5-4 cm

2,5-4 cm

•• Kecepatan komprKecepatan kompresi 1esi 100x/menit00x/menit 1 Penolong

1 Penolong  Kompresi Ventilasi 30 : 2 Kompresi Ventilasi 30 : 2 2 Penolong

2 Penolong  Kompresi Ventilasi 15 : 2 Kompresi Ventilasi 15 : 2 Anak usia 1-8 tahun

(32)

BAYI

BAYI

••

Lokasi setengah bawah sternum

Lokasi setengah bawah sternum

bawah garis

bawah garis intermammaria

intermammaria

••

Gunakan 2 jari satu tangan

Gunakan 2 jari satu tangan

••

Tekan sternum 1,25 -2,5 & angkat

Tekan sternum 1,25 -2,5 & angkat

tanpa melepas jari.

tanpa melepas jari.

••

Kecepatan kompresi : 100 x / menit

Kecepatan kompresi : 100 x / menit

Bila : Bila : 1

1.. PPeennoollonong seg sennddiirriiaann  kompresi kompresi ventilasi 30 : 2

ventilasi 30 : 2 2

2.. PPeennoolloonngg  Kompresi Ventilasi Kompresi Ventilasi 15 : 2

(33)

A I R W A Y

A I R W A Y

Buka Jalan Nafas

Buka Jalan Nafas

Pada Pasien tidak sadar Pada Pasien tidak sadar Lidah Jatuh Kebelakang Lidah Jatuh Kebelakang (obstru

(obstruksi jalan ksi jalan nafas)nafas)

Atasi Dengan Atasi Dengan

Head tilt

Head tilt – – Chin lift Chin lift Jaw Thrust Jaw Thrust

Head tilt

Head tilt – – Chin lift  Chin lift ManouverManouver

•• Dorong dahi Dorong dahi kebelakkebelakangang – – Angkat dagu Angkat dagu

••  Tidak boleh pada curiga trauma tulang Tidak boleh pada curiga trauma tulang leher

leher

Jaw Thrust manouver Jaw Thrust manouver

•• Dorong rahang ke depanDorong rahang ke depan

(34)

Mulut ke mulut

Mulut ke mulut

TTAB AB FOUR FOUR TTAB AB FIVEFIVE

Breathing

Breathing

Bantuan PernafasanBantuan Pernafasan

Diberikan setelah selesai 1 siklus kompresi (30 x Diberikan setelah selesai 1 siklus kompresi (30 x kompresi)

kompresi)

Berbagai macam cara pemberian bantuan nafas Berbagai macam cara pemberian bantuan nafas

Paling umum digunakan Paling umum digunakan

Tehnik ini dilakukan dengan cara : Tehnik ini dilakukan dengan cara :

•• Pertahankan posisiPertahankan posisi head tilt chin lifthead tilt chin lift sambil jari telunjuksambil jari telunjuk dan ibu jari tangan menjepit hidung

dan ibu jari tangan menjepit hidung

•• Buka mulut pasien, tarik nafas panjang, Buka mulut pasien, tarik nafas panjang, tempelkantempelkan bibir penolong ,

bibir penolong , hembuskan nafas perlahan.hembuskan nafas perlahan. •• Perhatikan gerakan dadaPerhatikan gerakan dada

(35)

Mulut ke

Mulut ke

hidung

hidung

Pada kondisi-kondisi tertentu

Pada kondisi-kondisi tertentu



 trismus

 trismus

Caranya hampir sama dengan bantuan nafas

Caranya hampir sama dengan bantuan nafas

mulut ke mulut tetapi pada teknik ini

mulut ke mulut tetapi pada teknik ini

mulut

mulut

lebih dirapatkan dan hembusan nafas

lebih dirapatkan dan hembusan nafas

dilakukan ke lubang hidung

dilakukan ke lubang hidung

Mulut ke

Mulut ke

sungkup

sungkup

Kelebihan : pencegahan infeksi dapat dengan

Kelebihan : pencegahan infeksi dapat dengan

tekhnik

tekhnik

 jaw thrust

 jaw thrust

Cara :

Cara :

Letakkan sungkup melingkupi mulut & hidung

Letakkan sungkup melingkupi mulut & hidung

dengan ibu jari dan jari telunjuk. Pastikan tepi

dengan ibu jari dan jari telunjuk. Pastikan tepi

rapat dengan wajah penderita.

rapat dengan wajah penderita.

Lakukan

Lakukan

head tilt chin lift 

head tilt chin lift 

 atau

 atau

 jaw thrust

 jaw thrust

dengan sisa jari

dengan sisa jari

Hembuskan nafas secara

Hembuskan nafas secara

perlahan

perlahan

(36)

Dengan Kantung Pernafasan

Dengan Kantung Pernafasan

Untuk mengoptimalkan oksigenisasi (100 % dengan reservoir)

Untuk mengoptimalkan oksigenisasi (100 % dengan reservoir)

dipakai dirumah sakit

dipakai dirumah sakit

Cara :

Cara :

•• Letakkan sungkup ke muka dengan cengkraman E-C clamp sambilLetakkan sungkup ke muka dengan cengkraman E-C clamp sambil mengangkat dagu

mengangkat dagu

•• Dengan tangan satunya , pompa kantung sekitar 1/3 volume kantungDengan tangan satunya , pompa kantung sekitar 1/3 volume kantung ((±± 500 ml) dalam 1 detik 500 ml) dalam 1 detik

•• Perhatikan gerakan dadaPerhatikan gerakan dada •• Pada 2 penolong :Pada 2 penolong :

 –

 – Satu orang memegang sungkupSatu orang memegang sungkup  –

(37)

Angka keberhasilan Angka keberhasilan

menurun sebanyak 7-10 % menurun sebanyak 7-10 % dalam setiap menit

dalam setiap menit kete

keterlambatan pengrlambatan penggunaangunaan defibrillator

defibrillator Defibrilasi adalah tindakan

Defibrilasi adalah tindakan

memberikan kejut listrik

memberikan kejut listrik

pada kasus henti jantung,

pada kasus henti jantung,

sesuai dengan indikasi kejut

sesuai dengan indikasi kejut

listrik.

listrik.

 Alat Praktis

 Alat Praktis

Automated

Automated

External

External

Defibrilator (AED)

Defibrilator (AED)

Early Defibrillation

Early Defibrillation

(38)
(39)

a

arr y

y

v

va

an

nc

ce

e

Care

Care

••  American Heart Association American Heart Association tahun 2010tahun 2010

•• Setelah ROSCSetelah ROSC  ACLS ACLS

Post resuscitation care Post resuscitation care

•• Posisi Miring MantapPosisi Miring Mantap •• Persiapan rujuk ke RSPersiapan rujuk ke RS •• Evaluasi terus menerusEvaluasi terus menerus

Posisi Miring Mantap Posisi Miring Mantap

(40)

1.

1. Pa

Past

stik

ikan li

an ling

ngku

kung

ngan am

an aman un

an untu

tuk per

k perto

tolo

long

ngan

an

2.

2. Se

Sela

lalu m

lu mel

elak

akuk

ukan p

an pem

emer

erik

iksa

saan s

an seb

ebel

elum

um

melakukan suatu tindakan

melakukan suatu tindakan

3.

3. Hi

Hind

ndar

ari a

i ana

nalilisa

sa ira

irama

ma te

terla

rlalu

lu la

lama

ma

4.

4. Hi

Hind

ndari p

ari pem

emer

erik

iksa

saan d

an den

enyu

yut ya

t yang s

ng ser

erin

ing &

g &

tidak tepat

tidak tepat

5.

5. Ja

Jang

ngan t

an ter

erla

lalu l

lu lam

ama un

a untu

tuk me

k memb

mber

erik

ikan na

an nafa

fas

s

bantuan

bantuan

6.

(41)

Referensi

Dokumen terkait

penyakit diabetes mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mendapat kelainan jantung bawaan terutama yang kadar gulanya tidak terkontrol dengan angka kejadian 3% - 5 %,

Tujuan yang akan dicapai dalam pelatihan bantuan hidup dasar (BHD) kepada kader kesehatan ini adalah terciptanya tenaga awam yang mampu mengenali kondisi henti jantung yang

Hemodialisis adalah proses yang digunakan pada pasien dalam keadaan kronis dan memerlukan terapi dialysis jangka pendek atau pasien dengan penyakit.. ginjal stadium akhir

Dengan demikian maka diajukan penelitian yang berjudul “ Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Jantung Menggunakan Metode Certainty Factor”.. Dalam penelitian yang

Target yang ditetapkan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini kepada Gapoktan Tani Mulyo antara lain: 1 Terdapat peningkatan pengetahuan Gapoktan tentang konsep penyakit jantung,

Kelengkapan unsur isi buku 20% Komponen Yang Dinilai Nilai Akhir yang Diperoleh Nilai Maksimal Buku 40 Refrensi Monograf Book Chapte GJ D D Nilai Pengusul = Hasil

BHD ialah untuk melakukan oksigenasi darurat dan terdiri dari langkah-langkah A airway control = penguasaan jalan napas; B breathing support = bantuan pernapasan yaitu ventilasi buatan

Target yang ditetapkan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini kepada Gapoktan Tani Mulyo antara lain: 1 Terdapat peningkatan pengetahuan Gapoktan tentang konsep penyakit jantung,