• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANNOVTIA TARIGAN UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANNOVTIA TARIGAN UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA ABSTRAK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN TEKANAN DARAH ORANG DEWASA HIPERTENSI

STADIUM I SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN REBUSAN DAUN MURBEI (morus alba linn) DI DESA SUKAJAYA

LEMBANG BANDUNG BARAT

DIFFERENCE VALUE OF BLOOD PRESSURE IN ADULT PEOPLE PATIENTS WITH HYPERTENSION STAGE I BEFORE AND AFTER

ADMINISTRATION OF MURBERRY LEAF (morus alba linn)

SUKAJAYA LEMBANG BANDUNG BARAT

ANNOVTIA TARIGAN

UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi kajian pustaka yang peneliti lakukan dimana tidak ditemukan adanya penelitian tentang penggunaan rebusan daun murbei untuk menurunkan tekanan darah orang dewasa dewasa usia 20-45 tahun yang menderita hipertensi stadium I. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tekanan darah orang dewasa penderita hipertensi stadium I sebelum dan sesudah pemberian rebusan daun murbei.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

pra-eksperimental dengan one group pretest-post test design. Populasi yang digunakan adalah orang dewasa usia 20-45 tahun yang menderita

hipertensi stadium I. Sampel pada penelitian berjumlah 20 orang penderita hipertensi stadium I yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah alat ukur tekanan darah (spigmomanometer tipe aneroid), stetoskop, lembar observasi dan alat tulis. Bahan lainnya adalah air rebusan daun murbei dan gelas ukur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum pemberian rebusan daun murbei , rata-rata sampel memiliki tekanan darah dalam klasifikasi

hipertensi stadium I. Setelah intervensi, rata-rata sampel memiliki tekanan darah dalam klasifikasi tekanan darah normal. Ini menunjukkan adanya penurunan tekanan darah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada tekanan darah orang dewasa penderita hipertensi stadium I sebelum dan sesudah pemberian rebusan daun murbei.

(2)

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk promosi kesehatan

kepada masyarakat desa tentang perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian rebusan daun murbei (Morus Alba Linn) pada

penderita hipertensi stadium I di desa Sukajaya.

Bagi masyarakat Sukajaya rebusan daun murbei hanya dapat digunakan hanya pada tekanan darah tinggi.

Untuk bidang penelitian dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan penelitian mengenai perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian rebusan daun murbei (Morus Alba Linn) pada penderita hipertensi stadium II

Kata Kunci: rebusan daun murbei, , tekanan darah, hipertensi

ABSTRACT

This research is done based on literature review in which the researchers did not find any research on the use of scents of murberry leaf (morus alba linn) to lower blood pressure in middle adult people 20-45 years who suffer stage I hypertension . The objective of this research was to determine the difference value of blood pressure of in adult people patients with hypertension stage I before and after the administration of murberry leaf in Sukajaya Bandung Barat.

normal blood pressure classification. It showed a decrease in blood pressure . It can be concluded that there are significant differences in adult blood pressure of hypertensive patients with stage I before and after administration of mulberry leaf decoction. The results of this study would be useful for health promotion to the The method used in this study was

pre - experimental method with one group pretest - posttest design . The population is adult people years old 20 -45 who suffer from stage I hypertension . Samples in the study were 20 patients with stage I hypertension, selected by purposive sampling.

The instrument used are blood pressure measuring devices

(spigmomanometer type aneroid ) , stethoscope , observation sheets and stationery. Other ingredients are mulberry leaves boiled water and a

measuring cup . The results showed that prior administration of mulberry leaf decoction , the average blood pressure in the sample had

hypertension classification stage I. After the intervention , the average blood pressure in the sample had villagers about the differences in blood pressure before and after administration of decoction of leaves of mulberry ( Morus Alba Linn ) in patients with stage I hypertension Sukajaya village .For the people Sukajaya mulberry leaf decoction can be used only on high blood pressure .For the field study can be used as a baseline to develop research on the differences in blood pressure before and after administration of mulberry leaf decoction ( Morus Alba Linn ) in patients with stage II hypertension

(3)

PENDAHULUAN

Sugiharto (2007) menyatakan bahwa hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg. Menurut Rohaendi (2008) peningkatan tekanan darah dapat terjadi karena terlalu banyak mengkomsumsi makanan yang mengandung garam lebih dari 30 gram setiap hari selain itu peningkatan tekan darah yang disebabkan plak di pembuluh darah akibat sering mengkomsumsi makanan tinggi lemak.

Latar Belakang Masalah

American Heart Association (2006) menganjurkan penanganan

hipertensi dengan terapi non farmakologi. Hal ini dibuktikan oleh penelitian Trial of Preventing Hypertension (2006) yang menyatakan bahwa dengan terapi non farmakologi mampu menurunkan risiko perkembangan hipertensi sebesar 66% dan 65% juta penduduk Amerika. Tanaman obat banyak diproduksi untuk menanggulangi hipertensi. Penderita hipertensi memerlukan obat dengan jangka waktu yang lama, sehingga memerlukan biaya pengobatan yang berlebih. Salah satu alternatifnya masyarakat dapat menggunakan tanaman obat sebagai obat anti hipertensi di antaranya daun murbei.

Suherman dan Rusli (2010) melakukan penelitian di Universitas Kristen Maranatha Bandung pada 20 orang wanita yang mengidap hipertensi dengan menggunakan cold stress test dan diberikan konsumsi rebusan murbei setiap selama 3 hari, adanya penurunan tekanan darah sistol sebesar 2-6 mmHg dan diastol 8-12 mmHg..

Isdiantoro (2003) telah meneliti pengaruh buah murbei sebagai anti hipertensi. Daun murbei belum pernah diteliti sebagai anti hipertensi. Sehingga peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh daun murbei ( Mori

folium ) sebagai anti hipertensi. Daun murbei antara lain mengandung rutin, isoquersetin, phytoestrogens yang merupakan suatu flavonoid.

Flavonoid bekerja sebagai Angiotensin Converting Enzyme / ACE inhibitor yang menghambat perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi, total peripheral resistance menurun dan penurunan sekresi aldosteron yang menyebabkan terjadinya ekskresi natrium dan air, serta retensi kalium, akibatnya terjadi penurunan tekanan darah (Robinson, 2005).

Siburian (2010:2) menjelaskan bahwa pada tahun 2008 rata-rata kasus penyakit hipertensi di Jawa Barat adalah 980.054 kasus (Dinkes Prop. Jabar, 2008). Berdasarkan hasil surveilens penyakit tidak menular di Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2008, hipertensi merupakan penyakit yang menempati urutan pertama. Jumlah kasus sebesar 7.064 kasus yang dibedakan sebanyak 5.102 kasus Hipertensi Essensial dan

(4)

1.962 kasus hipertensi lain. Hal ini menyebabkan tingginya angka kematian akibat penyakit hipertensi pada lansia.

Uraian di atas merupakan latar belakang yang membuat penulis tertarik untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah pemberian rebusan daun murbei terhadap tekanan darah sehingga penulis memberi judul untuk penelitian ini adalah “PERBEDAAN TEKANAN DARAH ORANG DEWASA (USIA 20-45 TAHUN) HIPERTENSI STADIUM I SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN REBUSAN DAUN MURBEI DI DESA SUKAJAYA LEMBANG BANDUNG BARAT.

Tujuan umum

Tujuan umum dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan pemberian rebusan daun murbei (Morus alba

Linn) terhadap tekanan darah sistol dan diastol pada orang dewasa (usia

20-45 tahun) penderita hipertensi stadium satu di RT 01 RW 04 Desa Sukajaya Lembang Bandung Barat.

Untuk mengidentifikasi perbedaan tekanan darah sebelum pemberian rebusan daun Murbei pada penderita hipertensi stadium satu di RT 01 RW 04 Desa Sukajaya Bandung Barat.Untuk mengidentifikasi perbedaan tekanan darah sesudah pemberian rebusan daun Murbei pada penderita hipertensi stadium satu di RT 01 RW 04 Desa Sukajaya Bandung Barat.Untuk mengetahui ada perbedaan yang signifikan pada tekanan darah sebelum sesudah pemberian rebusan daun Murbei di RT 01 RW 04 Desa Sukajaya, Bandung Barat.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi:

Penderita hipertensi agar mengetahui bahan alami yang dapat digunakan untuk menurunkan tekanan darah.Bidang penelitian, sebagai bahan untuk dikembangkan pada penelitian berikutnya .

TINJAUAN PUSTAKA

Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai Oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (Silent Killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya (Sustrani, 2004). Penyakit hipertensi merupakan penyakit kelainan jantung

(5)

yang ditandai oleh meningkatnya tekanan darah (Rusdi dan Nurlaela, 2009).

Hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik karena gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini dapat terjadi apabila terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang garam dan air dari dalam tubuh. Peningkatan volume darah terjadi sebagai akibatnya sehingga jantung harus memompa darah lebih cepat yang disebut dengan peningkatan tekanan darah untuk dapat mengalirkan darah tersebut pada jaringan dan organ-organ. Tekanan darah manusia sangat berhubungan dengan sistem Renin Angiotensin Aldosteron (RAA). Ginjal berperan penting dalam kelangsungan sistem RAA tersebut yang mengatur keseimbangan cairan, natrium dan kalium. Cara kerja RAA meningkatkan tekanan darah berawal dari angiotensinogen yang dirubah oleh renin yang dihasilkan ginjal menjadi angiotensin I. Enzim dari paru-paru yaitu Angiotensin I Converting Enzym (ACE) merubah angiotensin I menjadi angiotensin II (Udjianti, 2010). Pencegahan hipertensi dapat dilakukan dengan cara mengatur pola makan dan minum yang sehat, yaitu makanan dan minuman yang mengandung rendah lemak, gula, natrium dan tinggi kalium, gaya hidup aktif dan pengendalian stres. Hal ini juga berguna dalam mencegah dan mengobati hipertensi (Rudianto, 2013). Sumber mineral seperti kalium, mangan, dan magnesium. Kalium merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah. Pemanfaatan daun murbei dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi yaitu dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (melalui air seni) (Mangonting, 2008). Pencegahan hipertensi dapat dilakukan dengan cara mengatur pola makan dan minum yang sehat, yaitu makanan dan minuman yang mengandung rendah lemak, gula, natrium dan tinggi kalium, gaya hidup aktif dan pengendalian stres. Hal ini juga berguna dalam mencegah dan mengobati hipertensi (Rudianto, 2013). Sumber mineral seperti kalium, mangan, dan magnesium. Kalium merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah. Daun murbei mengandung mineral yaitu potassium, magnesium, dan pospor. Selain itu daun murbei juga bersifat diuretic karena mengandung banyak air sehingga membantu menurunkan tekanan darah (Myrank, 2009). Penderita hipertensi sangat disarankan untuk mengkonsumsi daun murbei karena kandungan mineral kalium, magnesium, dan serat di dalam daun murbei bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.

(6)

Serta mineral magnesium yang juga berperan melancarkan aliran darah dan menenangkan saraf. Yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian rebusan daun murbei adalah spigmomanometer aneroid dan stetoskop.

Perhitungan dan pengolahan data pada penelitian ini menggunakan SPSS 16 dengan prosedur uji rata-rata sampel berhubungan.

HASIL DAN ANALISIS

Untuk menjawab identifikasi masalah pertama, yaitu: “Bagaimanakah perbedaan tekanan darah pada orang dewasa (usia 20-45 tahun) hipertensi stadium I di Desa Sukajaya, Bandung Barat sebelum diberi rebusan daun murbei (Morus alba Linn)?” maka diukur tekanan darah orang dewasa hipertensi stadium I sebelum pemberian rebusan daun murbei kemudian dicari nilai rata-rata masing kelompok menggunakan rumus (Sunyoto, 2012). Tekanan darah sistolik sebelum pemberian rebusan daun murbei adalah 144 mmHg dan tekanan darah diastolik 94 mmHg. Menurut klasifikasi tekanan darah, nilai ini termasuk dalam klasifikasi tekanan darah hipertensi stadium I. Klasifikasi menurut Rudiato (2013), hipertensi stadium I merupakan keadaan dimana nilai sistol dari tekanan darah seseorang adalah 140-159 mmHg dan memiliki nilai diastol 90-99 mmHg (National High Blood Pressure Education Program , 2004). Peningkatan tekanan darah ini diduga terjadi karena adanya faktor keturunan, tingginya asupan natrium, obesitas, konsumsi alkohol dan rokok, dan stres emosional. Pria biasanya memiliki beban kerja jantung yang lebih berat, dan wanita biasanya mengalami peningkatan tekanan darah pada saat kehamilan dan setelah menopause (Rudianto 2013). Hipertensi memerlukan penanganan untuk mencegah berbagai komplikasi yang dapat terjadi. Dalam penelitian ini, intervensi yang dilakukan adalah melalui pengobatan komplementer dan alternatif pemberian 250 ml rebusan air daun murbei ( Morus alba Linn) setiap hari pada pagi dan sore selama enam hari

Untuk menjawab identifikasi masalah kedua, yaitu: “Bagaimanakah perbedaan tekanan darah pada orang dewasa (usia 20-45 tahun) hipertensi stadium I di Desa Sukajaya, Bandung Barat sesudah diberi rebusan daun murbei (Morus alba Linn)?” nilai tekanan darah sistol sesudah mengkomsumsi rebusan daun murbei (Morus Alba Linn) selama 6 hari adalah 123,5 mmHg dan tekanan darah sistol 83,5 mmHg dan termasuk kategori normal

Untuk menjawab identifikasi masalah ketiga, yaitu: “Adakah perbedaan signifikan tekanan darah pada orang dewasa (20 – 45 tahun) hipertensi stadium satu di RT 01 RW 04 di Desa Sukajaya, Bandung Barat sebelum dan sesudah pemberian rebusan daun Murbei (Morus alba

(7)

Linn)?” maka dilakukan proses uji hipotesa dengan uji beda rata-rata sampel yang berhubungan dengan menggunakan rumus Sunyoto (2012). Maka dilakukan proses uji hipotesa dengan uji beda rata-rata sampel dengan menggunakan rumus Sunyoto (2012):

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Sistolik_Sebelum 144.00 20 5.982 1.338

Sistolik_Sesudah 123.50 20 4.894 1.094

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Sistolik_Sebelum &

Sistolik_Sesudah 20 .216 .361

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Sistolik_Sebelum - Sistolik_Sesudah 20.50 0 6.863 1.535 17.288 23.712 13.35 8 19 .000

(8)

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Diastolik_Sebelum 94.50 20 8.256 1.846

Diastolik_Sesudah 83.50 20 4.894 1.094

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 Diastolik_Sebelum &

Diastolik_Sesudah 20 .111 .642

hasil pengolahan data diatas, didapati bahwa hasil thitung untuk tekanan darah sistol adalah 13,4 mmHg dan tekanan darah diastol adalah 5,4 mmHg.Menurut Sunyoto (2012:82) pada kriteria pengujian dua pihak, jika

t

hitung <

t

tabel, maka H0 diterima dan

t

hitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat (+) atau (-). Dengan demikian pengujian dua pihak untuk tekanan darah sistol didapatkan bahwa 13.4 > 1.729 maka thitung > ttabel Artinya,

nilai H0 dalam penelitian ini ditolak dan Ha diterima dengan tingkat signifikansi kepercayaan 95%, nilai α =0.05 dan df=n-1=19

Berdasarkan olahan diatas Nilai thitung Diastolik 5,4 dan ttabel 1.729 menurut Sunyoto (2012) Pengujian dua pihak tekanan darah diastol didapatkan bahwa 5,4 > 1.72 maka thitung > ttabel. Artinya, H0 dalam

penelitian ini ditolak dan Ha diterima dengan tingkat signifikansi

kepercayaan 95 %,nilai α =0.05 dan df=n-1=19

Analisa data di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan meminum rebusan daun murbei (Morus Alba Linn) terhadap tekanan darah sistol dan diastol pada orang dewasa (usia 20-45 tahun) penderita hipertensi stadium satu di Desa Sukajaya, Bandung Barat. Hal tersebut menunjukkan bahwa rebusan daun murbei dapat menurunkan tekanan darah.Berdasarkan penelitian Suherman dan Rusli (2010) melakukan penelitian di Universitas Kristen Maranatha Bandung pada 20 orang wanita yang mengidap hipertensi dengan menggunakan cold stress test

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Diastolik_Sebelum - Diastolik_Sesudah 11.00 0 9.119 2.039 6.732 15.268 5.395 19 .000

(9)

dan diberikan konsumsi rebusan murbei setiap selama 3 hari, adanya penurunan tekanan darah sistol sebesar 2-6 mmHg dan diastol 8-12 mmHg.

Menurut penelitian yang dilakukan Desyana (2010) di Poltekkes Soepraoen Malang pada 16 orang dewasa dengan tekanan darah tinggi. Penelitian tersebut menggunakan minuman herbal daun murbei selama satu minggu. Didapati bahwa terdapat penurunan tekanan darah sistol rata-rata 6,38 mmHg dan diastol 4,59 mmHg. Daun murbei mengandung mineral yaitu potassium, magnesium, dan pospor. Selain itu daun murbei juga bersifat diuretic karena mengandung banyak air sehingga membantu menurunkan tekanan darah (Myrank, 2009).

Penderita hipertensi sangat disarankan untuk mengkonsumsi daun murbei karena kandungan mineral kalium, magnesium, dan serat di dalam daun murbei bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Serta mineral magnesium yang juga berperan melancarkan aliran darah dan menenangkan saraf.(Sadoso, 2005)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang diperoleh peneliti dari penelitian ini adalah: Tekanan darah sistol dan diastol pada orang dewasa penderita hipertensi stadium satu sebelum pemberian daun murbei (Morus alba Linn) berada dalam klasifikasi hipertensi stadium I. Setelah diberikan air rebusan daun murbei (Morus alba Linn) tekanan darah sistol dan diastol pada orang dewasa penderita hipertensi stadium satu berada dalam klasifikasi normal. Jadi ada perbedaan yang signifikan terhadap tekanan darah orang dewasa usia 20-45 tahun penderita hipertensi stadium I sebelum dan sesudah pemberian rebusan daun murbei (Morus Alba Linn) terhadap tekanan darah sistol dan diastol pada orang dewasa penderita hipertensi stadium I Setelah mengadakan penelitian dan menarik kesimpulan, maka peneliti ingin memberikan saran yang dapat berguna bagi Ketua RT dan RW Sukajaya masyarakat Sukajaya dan bidang penelitian.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi ketua RT dan RW memberikan promosi kesehatan untuk masyarakat di desa Sukajaya. Bagi masyarakat Sukajaya terutama penderita Tekanan Darah Tinggi dianjurkan sebelum menggunakan rebusan daun murbei (Morus

Alba Linn ) benar – benar mengukur tekanan darah sebelum pelaksanaan

karena penggunaan rebusan daun murbei hanya dilakukan pada saat tekanan darah tinggi. Masyarakat juga dianjurkan agar tidak menggunakan rebusan daun murbei pada saat mengkomsumsi obat-obatan kimia secara rutin. Pada Bidang Penelitian dapat digunakan sebagai data dasar untuk mengembangkan penelitian selanjutnya mengenai “perbedaan tekanan darah orang dewasa (usia 20-45 tahun) hipertensi stadium II sebelum dan sesudah pemberian rebusan daun murbei (Morus Alba Linn

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, A. D., & Warren, A. 2009. [Online]. Available:

http://yayanakhyar.wordpress.com [10 Januari 2014].

Crowin, R. B.,. Sylvia, Anderson. ,Wiryadagdo., & Eddy S.,Wijaya,K. 2004. Buku pintar menaklukkan hipertensi. Jakarta: Ladang Pustaka & Intimedia.

Dewi, N. 2012. Untung segunung bertanam daun murbei. Yogyakarata: Pustaka Baru Press.

Effendi, 2007. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Bina Pustaka. Julius, A. 2009.,Gray,Al., Anggraini. Metode penelitian keperawatan da n

teknik analisa data. Jakarta: Salemba Medika.

Lanny Sustraini , dkk. 2010. Apa yang seharusnya anda ketahui tentang

tekanan darah tinggi. Yogyakarta: Citra Aji Parama.

Marliani, L. & Tatan. 2007. 100 question & answers hipertensi. Jakarta: Gramedia.

Myrank. 2009. Bebas hipertensi tanpa obat. Jakarta: Agromedia

Nursalam, 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu

keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. 2008. Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik

keperawatan professional. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam, 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu

keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. 2008. Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik

keperawatan professional. Jakarta: Salemba Medika.

Robinson,Milss Bone J., Sasodo. 2005. Pakan ulat sutra morus . [Online]. Available:

http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/phytochemicals/garlic/#table 1 [10 Januari 2014].

Sani, A. 2008. Hypertension, current perspective: clinical practice pocket

(11)

Setiawati, S. 2009. Panduan hidup sehat bebas kolesterol, stroke,

hipertensi & serangan jantung. Yogyakarta: Araska.

Sharifi, A. M., Darabi R., & Akbarioo N. 2003. Investigation of

antihypertensive mechanism of murberry leaf 2k1c hypertensive rat. 86(2):219-224

Sugiyono. 2008. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta

Sunarto. 2011. Ajaibnya terapi herbal tumpas penyakit darah tinggi. Jakarta: Dunia Sehat.

Sunarto, 2012. Keampuhan Daun Murbei (Morus alba Linn). Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Suryabrata, S. 2008. Metodologi penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Susilo, Y. & Wulandari, A. 2011. Cara jitu mengatasi hipertensi. Yogyakarta: Andi.

Sutanto. 2009. Awas 7 penyakit degeneratif. Yogyakarta: Paradigma Indonesia.

Suyanto. 2011. Metodologi dan aplikasi penelitian keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Syahrir, S. K., Mukherjee P. K. & Maulik S. K. 2009. Morus as an

antioxidant: the good, the bad and the ugly. 12(2):97-106

Williams,L., S., dan Hopper, P.,D., 2003.. Understanding Medical Surgical

Nursing. 2nd Edition .Philadelphia:F.A Davis Company Wirawan, T. 2013. Menentukan hipertensi dan diabetes. Platinum.

Referensi

Dokumen terkait

Data yang dibutuhkan yaitu data system, jenis komponen, penyebab gangguan serta data-data yang pendukung lainnya yaitu data dari total pelanggan, lama padam atau lamanya

Dengan adanya sistem pendukung keputusan untuk menentukan pegawai teladan di UPT Puskesmas Pringsewu diharapkan akan sangat membantu dalam memberikan penilaian pegawai

yang akan di serahkan ke atasan hanya berupa ketikan dari mesin ketik dan berupa nota-nota pembelian barang-barang yang digunakan untuk membuat sebuah inventory, sehingga

II- Iguhit ang kung ito ay dulot ng masustansiyang pagkain at iguhit ang kung ito ay dulot ng hindi gaanong masustansiyang

Sedangkan pembahasan yang dimaksud adalah membandingkan hasil perhitungan intensitas hujan antara hasil pengukuran dengan metode Talbot, Sherman, Ishiguro sehingga didapatkan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio visual dalam mengembangkan kemampuan menyimak anak usia 5- 6 tahun di TK Mutiara Hati

sayangnya pada tutorial online TAP Kimia yang baru kita lewat banyak teman- teman yang tidak ikut berpartisipasi terutama pada inisiasi awal yang sebenarnya sangat bermanfaat