1 Jurnal : Susi Eriyanti Tarihoran
JUDUL: HUBUNGAN POLA TIDUR DENGAN PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA BANDUNG
Abstrak
Penulisan Skripsi ini dilatar belakangi oleh pengalaman penulis saat berkuliah di Universitas Advent Indonesia (UNAI) Bandung, saat belajar di tingkat III dimana saat pola tidur terganggu maka belajar tidak konsentrasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang hubungan pola tidur dengan prestasi belajar mahasiswa di UNAI Bandung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif korelasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 117 mahasiswa keperawatan tingkat III UNAI Bandung yang secara keseluruhan dijadikan sampel. Teknik yang dilakukan untuk pemelitian ini adalah sampling jenuh. Instrumen yang digunakan adalah dalam bentuk kuesioner yang terdiri dari 12 pernyataan yang diambil dari teori Amir (2007), Muskibin (2005), Rafkonowledge (2004), Siallagan (2010), Stoppart (2003), Siregar (2011) dan Uliyah (2006). Prestasi belajar dinilai dengan menggunakan Indeks Prestasi mahasiswa Keperawatan dari UNAI Bandung.
Ada hubungan yang signifikan antara pola tidur dengan prestasi belajar Mahasiswa Keperawatan tingkat III di Universitas Advent Indonesia Bandung.
TITLE: RELATIONSHIP WITH SLEEP PATTERNS IN NURSING STUDENT ACHIEVEMENT LEARNING UNIVERSITY ADVENT INDONESIA
BANDUNG
Abstract
Thesis writing is motivated by the author's experience while studying at the Adventist University of Indonesia (UNAI) Bandung, while studying at third level where the current is disrupted sleep patterns learned not concentration. The purpose of this study is to describe the relationship with the sleep patterns of student achievement in UNAI Bandung.
The method used is descriptive correlation method. The population used in this study were 117 nursing students a level III UNAI Bandung overall sampled. The technique is performed for sampling pemelitian saturated. The instrument used was in the form of a questionnaire consisting of 12 statements taken from the theory of Amir (2007), Muskibin (2005),
Rafkonowledge (2004), Siallagan (2010), Stoppart (2003), Siregar (2011) and Uliyah (2006) . Learning achievement was assessed using Student Nursing GPA of UNAI Bandung.
There is a significant relationship between sleep patterns and the learning achievement level III Nursing Students in Indonesia Bandung Adventist University.
2 1. PENDAHULUAN
Pola tidur yang termasuk dalam faktor fisiologis juga memengaruhi prestasi belajar pada mahasiswa. Tidur merupakan proses fisiologis yang amat penting untuk manusia serta memberi pengaruh besar terhadap psikologi dan kesehatan fisik terutama kepada mahasiswa yang sedang dalam proses belajar.
1.1 Latar Belakang Masalah
Penelitian Buysse, Jia, Liu, dan Zhao (2007) tentang sleep pattern and problems
among chinese adolescent yang dilakukan pada anak remaja di China. Penelitian
menyebutkan bahwa 18.8% melaporkan pola tidur yang buruk, 26,2% tidak merasa puas dengan masa tidurnya, 16.1% mengalami insomnia dan 17.9% mengantuk pada siang hari, yang menyebabkan gangguan dalam konsentrasi dan proses belajar.
Penelitian Listiani (2005) tentang pengaruh kedisiplinan siswa dan iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa kelas II SMK Negeri 5 Semarang. Hasil menunjukkan bahwa siswa yang mengalami gangguan pola tidur pada malam hari akan merasa lelah dan merasa mengantuk pada saat siang hari sehingga tidak konsentrasi dalam belajar dan menyebabkan nilai anak didik menurun.
Pengalaman penulis saat berkuliah di Universitas Advent Indonesia (UNAI), sering mengalami pola tidur yang tidak teratur sehingga menyebabkan konsentrasi belajar turun. Demikian juga saat penulis
berbincang-bincang dengan mahasiswa keperawatan UNAI Bandung, mengatakan bahwa disaat kurang tidur, cara belajar tidak menentu. Hal ini mengakibatkan pelajaran yang disampaikan dosen kurang dimengerti, sehingga saat dilakukan evaluasi, hasil tidak memuaskan. Berdasarkan masalah di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian ilmiah dengan judul: “HUBUNGAN POLA TIDUR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN TINGKAT III UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA BANDUNG.”
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah pola tidur yang dimiliki oleh mahasiswa keperawatan tingkat III di Universitas Advent Indonesia (UNAI) Bandung?
2. Sampai sejauh mana prestasi belajar yang dimiliki oleh mahasiswa keperawatan tingkat III di UNAI Bandung?
3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara pola tidur dengan prestasi belajar mahasiswa keperawatan tingkat III di UNAI Bandung?
1.3 Tujuan Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan pola tidur dan prestasi belajar mahasiswa keperawatan tingkat III di UNAI Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
Penulis berharap agar hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi:
1. Mahasiswa Keperawatan, sebagai bahan masukan agar menerapkan pola tidur yang efektif dan cukup sehingga dapat mengembangkan konsentrasi dalam belajar.
3 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Pola Tidur
Pada bagian ini diuraikan tentang pengertian tidur, teori tidur, dan pola tidur. 2.1.1 Pengertian Tidur
Tidur dapat didefenisikan sebagai keadaan teratur, kambuhan, mudah reversible yang ditandai dengan keadaan yang relatif diam dan peningkatan pada ambang respon terhadap rangsangan luar relative terhadap keadaan terjaga (Buku Saku Psikiatrik, 2003:333).
2.1.2 Teori Tidur
Green (2011), menjelaskan tentang teori yang membahas bagaimana tidur bisa terjadi.
Restoration Theory yang telah diperkenalkan oleh Oswald (1966). Menurut Oswald, fungsi
daripada tidur adalah untuk mengembalikan (restore) fungsi tubuh semasa periode tanpa aktivitas supaya fungsi biologi tubuh yang adekuat dapat dipastikan.
Hibernation Theory oleh Webb (1974) yang dikutip oleh Mcconnell (2011:324).
Teori ini merupakan salah satu teori evolusi mengenai tidur. Teori evolusi pada umumnya mencanangkan bahwa tidur berlaku untuk membenarkan peluang yang lebih baik kepada organisme supaya dapat bertahan pada lingkungan yang berbahaya.
2.1.3 Pola Tidur
Pola tidur adalah model, bentuk atau corak tidur dalam jangka waktu yang relatif menetap dan meliputi jadwal jatuh (masuk) tidur dan bangun, irama tidur, frekuensi tidur dalam sehari, mempertahankan kondisi tidur dan kepuasan tidur (Depkes dalam Siallagan, 2010).
Pola tidur normal dipengaruhi oleh gaya hidup termasuk stress pekerjaan, hubungan keluarga dan aktivitas sosial yang mengarah pada insomnia dan penggunaan medikasi untuk tidur. Penggunaan jangka panjang medikasi tersebut dapat mengganggu pola tidur dan memperburuk masalah tidur (Potter & Perry, 2003).
2.2 Konsep Dasar Prestasi Belajar
Dalam konsep belajar ini dibahas mengenai pengertian belajar, dan prestasi belajar. 2.2.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan (Muhibbin Syah, 2003). Slameto (2010:2) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan.
2.2.2 Prestasi Belajar
Hasil belajar merupakan segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukan (Listiani, 2005). Salah satu petunjuk dari keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar adalah prestasi belajar individu secara maksimal. Prestasi belajar di dalam pendidikan diidentikkan dengan hasil belajar atau output dari proses belajar (Widianingsih, 2001). Prestasi belajar juga dapat diartikan sebagai hasil dari suatu aktivitas belajar yang dilakukan berdasarkan pengukuran dan penilaian terhadap hasil pendidikan yang diwujudkan berupa angka ataupun nilai maupun indeks prestasi (Aiyuda, 2009).
4 METODOLOGI
3.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif korelasi. Dalam buku Nursalam (2008:82) menjelaskan bahwa metode penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang hubungan keadaan secara objektif. Pada penelitian ini metode deskriptif korelasi digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan pola tidur dengan prestasi belajar mahasiswa keperawatan di UNAI Bandung.
3.2 Populasi
Riduwan (2011:7) mengemukakan bahwa populasi adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 117 mahasiswa keperawatan tingkat III di UNAI Bandung.
3.3 Kriteria Memilih Sampel
Kriteria yang digunakan dalam memilih sampel pada penelitian ini adalah:
1. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan tingkat III UNAI tahun ajaran 2012/2013 Bandung.
2. Responden berada di tempat pada saat data dikumpulkan. 3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner yang terdiri dari 12 pernyataan yang diambil dari teori Amir (2007), Muskibin (2005), Rafkonowledge (2004), Siallagan (2010), Stoppart (2003), Siregar (2011) dan Uliyah (2006) dan prestasi belajar diukur dari Indeks prestasi mahasiswa. Menurut Arikunto (2003:128) bahwa kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Setelah pernyataan disusun, dikonsultasikan kepada empat orang ahli untuk mendapatkan content validity.
3.5 Proses Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilaksanakan oleh penulis setelah terlebih dahulu mendapat ijin dari Dekan Fakultas Keperawatan dan dilakukan dengan mengambil waktu luang yang telah disepakati dengan mahasiswa. Sebelumnya penulis menghubungi teman ditiap section yang dikenal untuk menunjukkan nama mahasiswa yang menjadi responden pada penelitian. Kemudian penulis menghubungi responden dan membuat kesepakatan untuk meminta waktu luang mengisi kuesioner yang diberikan.
3.6 Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan melalui kuesioner, data diolah guna memberikan hasil penelitian.
5 HASIL DAN ANALISIS
4.1 Analisis dan Interpretasi Data
Untuk memperoleh hasil penelitian ini, maka data yang diperoleh melalui jawaban kuesioner dari 117 orang responden dianalisis dan diinterpretasikan. Data yang telah dikumpulkan diolah untuk menjawab identifikasi masalah pertama sampai ketiga.
4.2 Masalah Pertama: Pola Tidur yang Dimiliki Oleh Mahasiswa Keperawatan UNAI Bandung
4.2.1 Analisis Data
Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa nilai skor rata-rata pola tidur mahasiswa keperawatan UNAI Bandung adalah 36,085 %. Menurut tabel kategori pola tidur mahasiswa maka nilai tersebut berada pada kategori rendah.
4.2.2 Interpretasi Data
Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa keperawatan tingkat III tahun ajaran 2012/2013 memiliki pola tidak teratur. Hal ini berarti bahwa pola tidur mahasiswa tidak merasa lelap dengan masa tidur, lelah, gelisah, mengalami insomnia, sering mengantuk pada siang hari, dan juga sering mengalami gangguan dalam konsentrasi belajar.
Buysee, Jia, Liu, dan Zhao (2007) mengatakan bahwa individu yang memiliki pola tidur yang tidak teratur akan mengalami masa tidur atau proses tidur yang tidak lelap. Individu tersebut juga mengalami insomnia, sering mengantuk pada siang hari, sehingga menyebabkan gangguan dalam konsentrasi dan proses belajar.
4.3 Masalah Kedua: Prestasi Belajar Mahasiswa Keperawatan UNAI Bandung
Untuk menjawab identifikasi masalah yang kedua: “Sampai sejauh mana prestasi belajar yang dimiliki oleh mahasiswa keperawatan tingkat III di UNAI Bandung?” maka yang dilihat adalah indeks prestasi akhir mahasiswa yang datanya diambil dari Biro Administrasi Akademik (BAA) UNAI Bandung, kemudian dihitung rata-rata indeks prestasi sesuai perumusan masalah pertama.
4.3.1 Analisis Data
Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai skor rata-rata indeks prestasi mahasiswa keperawatan tingkat III UNAI Bandung adalah 2,98. Menurut tabel kategori indeks prestasi mahasiswa maka nilai tersebut berada pada kategori cukup.
4.3.2 Interpretasi Data
Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa keperawatan tingkat III UNAI Bandung tahun ajaran 2012/2013 memiliki indeks prestasi cukup. Hal ini berarti bahwa mahasiswa kurang mampu menggunakan waktu yang baik sehingga menyebabkan sering mengalami gangguan dalam konsentrasi belajar, kegiatan belajar yang kurang dan cara belajar tidak maksimal.
Widianingsih (2001) mengatakan bahwa salah satu petunjuk dari keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar adalah prestasi belajar individu secara maksimal. Tetapi apabila prestasi belajar rendah maka kegiatan belajar tidak maksimal.
6 4.4 Masalah Ketiga: Hubungan yang Signifikan antara Pola Tidur dengan Prestasi
Belajar Mahasiswa Keperawatan.
Untuk menjawab identifikasi masalah ketiga yaitu: “Apakah ada hubungan yang signifikan antara pola tidur dengan prestasi belajar mahasiswa keperawatan tingkat III di UNAI Bandung?” maka digunakan nilai korelasi r product moment. Pengujian signifikansi korelasi dikerjakan dengan menggunakan tabel atau dapat juga dihitung dengan menggunakan uji t.
4.4.1 Analisa Data
Dari hasil olahan data diatas diketahui bahwa nilai dari thitung adalah 38,23 dan ttabel
adalah 1,98081. Harga t tersebut dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n – 2 =
117 – 2 = 115. Dengan dk 115 dan dengan taraf kesalahan ditetapkan sebesar 5% maka ttabel = 1,98081. Menurut Sugiyono (2008:97) pada kriteria pengujian dua pihak,
bila thitung< ttabel maka Ho diterima dan harga thitung adalah mutlak, jadi tidak dilihat (+)
dan (-) dimana ttabel dicari dari tabel distribusi “t”. Harga thitung lebih besar dari ttabel
(38,23>1,98081) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Gambar 4.1 Distribusi Normal (Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho)
4.4.2 Interpretasi Data
Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara pola tidur dengan prestasi belajar mahasiswa Keperawatan tingkat III UNAI Bandung. Dengan kata lain bahwa mahasiswa yang pola tidurnya tidak teratur akan menimbulkan rasa mengantuk di siang hari, rasa lelah, berpengaruh terhadap mood, terjadi gangguan konsentrasi dalam belajar. Individu tersebut juga akan terganggu proses berpikir inovatif, kurang waspada, persepsi dan daya ingat berkurang dan hasil belajar tidak optimal.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Eliasson (2009) yang menyatakan bahwa mahasiswa yang memiliki pola tidur yang tidak teratur atau kekurangan tidur akan menimbulkan rasa mengantuk di siang hari, rasa lelah dan berpengaruh juga kepada suasana hati (mood). Ini akhirnya dapat membuat penurunan prestasi belajar. Oleh karena itu tidur sangat berpengaruh besar dalam hal kewaspadaan, energi, suasana hati, berat badan, persepsi, dan daya ingat.
Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho Thitung= 38,23 Ttabel = 1,98081 Thitung= - 38,23 Ttabel = - 1,98081
7
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan penelitian tentang hubungan pola tidur dengan prestasi belajar mahasiswa keperawatan UNAI Bandung, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan. Selain itu penulis juga memberikan saran-saran bagi bidang keperawatan dan bidang penelitian.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang penulis peroleh dari penelitian ini adalah:
1. Mahasiswa keperawatan tingkat III tahun ajaran 2012/2013 di UNAI Bandung memiliki pola tidur yang tidak teratur.
2. Mahasiswa keperawatan tingkat III tahun ajaran 2012/2013 di UNAI Bandung memiliki prestasi belajar cukup.
3. Ada hubungan yang signifikan antara pola tidur dengan prestasi belajar mahasiswa keperawatan tingkat III tahun ajaran 2012/2013 di UNAI Bandung.
5.2 Saran
Setelah penulis melakukan penelitian dan menarik kesimpulan, maka penulis juga ingin memberikan saran yang dapat bermanfaat serta berguna untuk diberikan bagi bidang keperawatan yaitu Dekan keperawatan serta bidang penelitian.
5.2.1 Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi
dekan fakultas keperawatan untuk mengajak para dosen saat rapat dosen untuk memotivasi mahasiswa menerapkan pola tidur yang baik, agar prestasi belajar mahasiswa boleh lebih tinggi.
5.2.2 Bidang Penelitian
Diharapkan metode penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk dikembangkan dalam penelitian berikut yaitu pengaruh perilaku belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa di UNAI Bandung.
8 DAFTAR PUSTAKA
Aiyuda, N. 2009. Pengaruh Kualitas Tidur terhadap Prestasi Belajar, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau. Available from: http://www.scribd.com/doc/27709071/Makalah-Psi-Islam-Pengaruh-Kualitas-Tidur-Terhadap-Prestasi-Belajar [Accesed 17 April 2011]
Ali, M. 2009. Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional. Jakarta: Grasindo.
Amir, N. (2007). Gangguan tidur pada Lansia, Diagnosis dan Penatalaksanaan. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran.
Bastable, S. 2002. Perawat Sebagai Pendidik. EGC, Jakarta.
Buysse, D. J., et al. (1989). The Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI): A new Instrument for
Psychiatric Practice and Research, Pittsburgh: Elsevier Scientific Publishers
Ireland Ltd.
Bordui, F. Steven, P.J.M, dan Wayde, J.A.G. 2002. Ilmu Keperawatan. Jakarta: EGC. Daldiyono. 2009. How To Be A Real and Succesful Student. Jakarta: Gramedia.
Dempsey, P.A. dan Dempsey, A.D. 2002. Riset Keperawatan: Buku Ajaran dan Latihan. Edisi ke-1. Jakarta: EGC.
Djiwandono, SEW. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Eliasson, A.R., and Lettieri, C.J., 2009. Early to Bed, Early to Rise! Sleep Habits and
Academic Performance in College Students, USA. Available from:http://www.springerlink.com/content/ d8u404v8753652x1/ [Accessed 22 February 2011]
Gunarsah, S.D. 2008. Psikologi Keperawatan. Jakarta: Gunung Mulia. Gulo. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
Hegner, B. 2003. Asisten Keperawatan Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta: EGC. Hidayat, A.A. 2006. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data Jakarta:
Salemba Medika.
Japardi, I., 2002. Gangguan Tidur, Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara. Available from:http://repository.usu.ac.id/ bitstream/123456789/1948/1/ bedahiskandar% 20japardi12.pdf [Accessed 3 June 2011]
Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com), 2010 Kartono. 2009. Sekolah Bukan Pasar. Jakarta: Gramedia. Koesoema, D. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo.
9
Kozier, B. et al. (2004). Fundamentals of Nursing Consepts, Process, and Practice, New Jersey: Pearson Prentise Hall.
Lanywati E. 2008. Insomnia Gangguan Sulit Tidur. Yogyakarta: Kanisius
Lima, P.F et al. 2009. Changes of Sleep Habits of Medical Students According to Class
Starting Time: A Longitudinal Study. Available from: http://www.icb.usp.br/~flass/hypnos/vol001/HYP2-2002.pdf [Accessed 17 April 2011]
Listiani, P. 2005. Pengaruh Kedisiplinan Siswa dan Iklim Sekolah terhadap Prestasi Belajar
Siswa Kelas II SMK Negeri 5 Semarang, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Semarang. Available from:
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/import/640.pdf [Accessed 26 February 2011]
Masidjo, I 2010. Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Maulany R.F, dan Setio M. 2003. Buku Saku Psikiatri. Jakarta: EGC.
McElroy, T., and Mosteller, L.,2006. The Influence of Circadian Type, Time of Day and
Class Difficulty on Students’ Grades, Psychology Department, Appalachian State
University.Availablefrom:http://www.investigacionpsicopedagogica.org/revista/arti culos/10/english/Art_10_146 [Accessed 22 February 2011]
Mitchell and Reece C. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga. Morgan, H. 2006. Leadership Coaching. Jakarta: Transmedia.
Muhidin, S.A. dan Abdurahman, M. 2009. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.
Musbikin, I. (2005). Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan, Yogyakarta: Mitra Pustaka. Mulyatiningsih, R. 2006. Bimbingan Sosial Belajar dan Karier. Jakarta: Grasindo.
Nursalam, (2008). Konsep & Penerapan Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman
Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.
Olivia, F. 2008. Teknik Membaca Efektif. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Petersen, L. 2006. Bagaimana Memotivasi Anak Belajar. Jakarta: Grasindo.
Potter, P. A & Perry, A. G. (2003). Fundamentals of Nursing, (5th ed), St. Louis: Mosby. Prayitno. 2010. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
10 Rafknowledge. (2004). Insomnia dan Gangguan Tidur Lainnya, Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo. Simkin, P. (2008). Panduan Lengkap Riduwan. 2011. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Rimm, S. 2006. Mengapa Anak Pintar Memperoleh Nilai Buruk. Jakarta: Grasindo. Siallagan, A.M. (2010). Pola Tidur Ibu pada Masa Kehamilan. Medan
Siregar, M.H. 2011. Mengenal Sebab-Sebab,dan Akibat-akibat,dan Cara Terapi Indomnia. Jogjakarta: Buku Kita
Slameto, 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Stoppard, M. (2007). Panduan Mempersiapkan Kehamilan dan Kelahiran, Yogyakarta:
Pustaka Horizona.
Subiyanto, I., 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta: Akutansi STIE. Sugiyono, D. 2008. Metode Untuk Penelitian. Bandung: IKAPI.
Suryabrata S., 2004. Psikologi Pendidikan. P.T. Raja Grafindo Persada: Jakarta.
Swanburg, Russel. 2002. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Untuk Perawat Klinis. Jakarta: EGC.
Uliyah, M. & A. Aziz. (2006). Ketrampilan Dasar Praktek Klinik Kebidanan, Jakarta: Salemba Medika.
Wahyuni, A.S., 2011. Statistika Kedokteran. Bamboedoea Communication:Jakarta Timur Wahyuningsih. 2004. Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Perilaku Belajar Pada Siswa
SMU Kelas II Lab School Jakarta Timur. [online]. Available: http://www.pustakaskripsi.com/hubungan-antara-kecerdasan-emosional-dengan-prestasi-belajar-pada-siswa-kelas-ii-smu-lab-school-jakarta-timur-69.html. Widianingsih, L., 2001. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Siswa SMP Negeri dan Swasta di Kota Blitar, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Indonesia.
Wolfson, A.R, Carskadon, M.A. 1998. Sleep Schedules and Daytime Functioning in
Adolescent. Available from: http://www.jstor.org/pss/1132351 [Accessed 26 April