• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIJI DAN PLANTULA. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Ilmu Tanaman. Disusun oleh: Kelompok 7. Dylis Hartanto ( )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIJI DAN PLANTULA. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Ilmu Tanaman. Disusun oleh: Kelompok 7. Dylis Hartanto ( )"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 1

BIJI DAN PLANTULA

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Ilmu Tanaman

Disusun oleh: Kelompok 7

Dylis Hartanto (150510100196) Indra Permana (150510100205) Fitri Utami Hasan (150510100207) Fathi Habibatur Rahman (150510100217)

Ujang Rohimat (150510100218)

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJAJARAN

(2)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 2 BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Semen (biji) termasuk ke dalam organa reproduktiva. Semen berasal dari ovulum (bakal biji) yang tumbuh membesar. Pembentukan biji bisa melalui amphimixis (fertilisasi) atau apomixis (tanpa fertilisasi). Setelah pembuahan ovulum tumbuh dan berkembang serta mengalami perubahan-perubahan yang cepat menjadi biji. Di dalam biji akan terbentuk endosperm, embrio dan jaringan kulit biji yang kompleks. Sebuah biji umumnya terdiri dari tiga bagian yaitu : tangkai biji (funikulus), spermodermis (kulit biji) dan nukleus seminis (isi biji).Plantula (kecambah) adalah tanaman yang masih muda, yang tumbuh langsung dari biji. Plantula sudah memiliki organ utama yaitu akar, batang dan daun. Selama proses perkecambahan embrio dalam biji menggunakan zat-zat makanan yang ada dalam jaringan cadangan makanan. Dalam proses perkecambahan berlangsung tahapan : imbibisi, perombakan cadangan makanan, translokasi, asimilasi, respirasi dan pertumbuhan.

II. TUJUAN

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memahami dan menjelaskan definisi biji dan plantula, fungsi biji dan plantula, bagian-bagian biji, amphimixis dan apomixis, tahapan proses perkecambahan serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan dalam kaitannya dengan produksi tanaman.

III. RUMUSAN MASALAH

1. Definisi biji 2. Bagian-bagian biji

3. Amphimixis dan apomixes 4. Definisi Plantula

5. Tahapan proses perkecambahan

(3)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 3 BAB II

I. DEFINISI BIJI

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada

Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk

pertumbuhan. (Lihat pergiliran keturunan). Kata "biji" adalah pinjaman dari bahasa Sanskerta.

Biji adalah organa reproduktiva pada cormophyta - Ovulum yang telah matang tumbuh membesar - Berisikan sebuah embryo

- Dengan atau tanpa endospermium

(4)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 4

II. BAGIAN-BAGIAN BIJI

Bagian-Bagian Biji : A. Funiculus (tangkai Biji)

- Tangkai yang melekatkan biji pada plasenta (papan biji) yang ada pada dinding ovarium

- Tangkai biji  melebar  menyelimuti seluruh atau sebagian permukaan biji  Arillus (bag yang dimakan) Contoh : Durian, Rambutan, Dukuh, Manggis, dll

- Hilum : Bekas melekatnya funiculus pada biji  leguminose  melebar : cakram  bagian luar palisade kulit biji pada yang masak ditengahnya : celah sempit  udara masuk  sel “trakheid bar”  katup higroskopis  tergantung klembaban.

B. Spermodermis (testa = kulit biji) - Berasal dari integumentum - Pada Angiospermae :

1. Testa (luar) : tipis, kaku, keras, dll , pelindung bagian dalam biji. 2. Tegmen (dalam) : tipis (selaput)

- Pada Gymnospermae :

1. sarcotesta (lapisan luar) : tebal mendaging. Muda : hijau ; Tua : kuning – merah.

2. Sclerotesta (lapisan tengah) : kuat, keras, berkayu.

3. Endotesta (lapisan dalam) : tipis (selaput), melekat erat pada inti biji.

Papan biji atau tembuni (placenta) tempat pelekatan biji pada daun buah

dengan tembuni

pusar biji (hilus) tempat pelekatan tali pusar pada biji

biji

(5)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 5 BAGIAN-BAGIAN YANG SERING MENYERTAI KULIT LUAR BIJI

1. SAYAP (ALA) Merupakan pelebaran dari kulit luar, sehingga membentuk sayapcontoh : biji kelor (Moringa oleifera Lamk)

2. BULU (COMA)

Merupakan penonjolansel-sel kulit luar biji yang berupa rambut-rambut haluscontoh : biji kapas (Gossypium sp.)

3. SALUT BIJI (ARILLUS)

Merupakan pertumbuhan dai tali pusarcontoh : biji durian (Durio zibethinus Murr.) 4. SALUT BIJI SEMU (ARILLODIUM)

Merupakan pertumbuhan dari sekitar liang bakal biji (micropyle)contoh : arillus pada biji pala (Myristica fragrans Houts)

5. PUSAR BIJI (HILUS)

Merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar, contoh : biji kacang panjang (Vigna sinensis Endl.)

6. LIANG BIJI (MICROPYLE)

Liang kecil bekas masuknya buluh serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan. Tepi liang ini sering tumbuh menjadi badan berwarna keputih-putihan, lunak, yang disebut

(6)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 6 contoh : biji jarak (Ricinus communis L.)

7. BEKAS-BEKAS PEMBULUH PENGANGKUTAN (CHALAZA)

Merupakan tempat pertemuan antara integumen dengan nuseluscontoh : biji anggur (Vitis vinifera L.)

8. TULANG BIJI (RAPHE)

Terusan tali pusar pada biji, biasanya terdapat pada biji yang berasal dari bakal biji yang mengangguk (antropus)Contoh : biji jarak (Ricinus communisL.)

III. AMPHIMIXIS DAN APOMIXES

Amphimixis

- biji : sperma + ovum zigot (2n) Fertilisasi Apomixis

- tanpa fertilisasi

- Macam-macam apomixis : 1.Partenogenesis :

- embrio dari biji berasal dari ovum haploid  steril  partenogenesis haploid. Contoh : Leunca (Leucena glauca)

- Ovum  diploid  partenogenesis diploid Contoh : Taraxacum, Alchemilla.

2. Apogami : embrio dari biji berasal dari sel haploid  sel synergia, sel antipoda  steril.

Contoh : Lilium sp 3. Poliembrioni

- Dalam 1 biji terdapat lebih dari 1 embrio - Dalam 1 Ovulum : - amphimixis

- apogami

- adventif embrioni

- Dari 1 biji yang berkecambah  1 tanaman

Contoh : Jeruk (Citrus Sp); Mangga (Mangifera indica); dukuh (Lansium

domesticum).

(7)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 7 KECAMBAH (PLANTULA) adalah Tumbuhan kecil yang baru keluar dari biji yang masih tergantung pada persediaan makanan pada biji

Kecambah dibedakan menjadi :

1. Perkecambahan di atas tanah (epigaeis)

Terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga, sehingga lembaganya terangkat ke atas, muncul di atas tanah

contoh : kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) 2. Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis)

Bila daun lembaga tetap tinggal di dalam kulit biji dan tetap di dalam tanahcontoh : kacang kapri (Pisum sativum L.)

V. TAHAPAN PROSES PERKECAMBAHAN

Imbibisi

Merupakan proses difusi yaitu molekul-molekul substansi benih .hal ini terjadi karena perbedaan tekanan difusi (potensial air),tekanan difusi (potensial air) di luar benih lebih besar dari potensial air di dalam benih.pada saat benih dapat berkecambah memiliki kadar air minimum yang di sebut tahap kandungan air kritis (%) .tahap kandungan air kritis untuk tiap benih berlainan,karena jumlah air yang dapat di abssorbsi oleh benih tergantung pada komposisi kimia benih.benih dengan kandungan protein tinggi akan mengabsorbsi air lebih besar dari pada benih dengan kandungan karbohidrat tinggi.kecepatan imbibisi oleh benih juga bervariasi misalnya benih kedele lebih cepat daripada benih leguminosae yang berukuran kecil.imbibisi terutama dipengaruhi oleh permeabilitas kulit benih terhadap air,temperature,luas permukaan benih yang berhubungan dengan air,jenis benih,tingkat kerusakan benih,umur benih dan komposisi kimia benih.Kulit benih yang bersifat impermeable terhadap air akan sukar atau tidak dapat berkecambah.kulit benih yang bersifat semipermeabel atau selektif permeable akan terhindar dari keracunan.

Perombakan

Hampir tiap jaringan makanan cadangan dalam benih yang masih kering mengandung cadangan makanan yang tidak larut,karena itu zat-zat makanan itu sukar bergerak atau mengalir ketempat yang memerlukan yaitu embryo.embryo

(8)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 8 hanya mengandung cadangan makanan untuk permulaan perkecambahan saja.selanjutnya embryo mendapat zat-zat makanan dari endosperm,periderm dan kutiledon.cadangan makanan tersebut supaya dapat sampai pada embryo harus mengalami perombakan sehingga menjadi larut dan mudah bergerak atau mengalir.perombakan cadangan makanan merupakan proses biokimia terutama reaksi-reaksi hidrolisis dengan bantuan enzim-enzim.misalnya karbohidrat menjadi glukosa oleh enzim amylase,diastase,dan fosforilase,lemak menjadi asam lemak dengan gliserol oleh enzim lipase dan fosfolipase,protein menjadi asam-asam amino oleh enzim protease.

Translokasi

Bahan makanan yang sudah di rombak akan larut karena itu akan mudah bergerak dan di alirkan dengan car difusi dan osmosis.dengan translokasi bahan-bahan makanan tersebut dapat mencapai bagian-bagian embryo yang memerlukannya,misalnya titik-titik tumbuh pada embryo.Bahan makanan tersebut selanjutnya akan digunakan oelh embryo dalam berbagai sintesis melalui proses anabolisme dan katabolisme.

Sintesis

Sintesis merupakan proses transformasi penggunaan hasil perombakan zat-zat makanan untuk membentuk dinding sel dan protoplasma dengan bantuan berbagai enzim.bahan dinding sel hampir seluruhnya berasal dari karbohidrat,protoplasma berasal dari protein,disamping oleh zat-zat makanan lainnya.

Respirasi

Respirasi bertujuan untuk menghasilkan energy atau tenaga.pada proses respirasi sel-sel hidup menggunakan oksigen dari udara atau dari air sehingga terjadi oksidasi yang menghasilkan energy atau panas.energi tersebut digunakan untuk tiap reaksi fisika-kimia atau reaksi biokimia dalam perkecambahan.pada benih yang sedang berkecambah glukosa di oksidasi melalui tahapan glikolisis dan siklus krebs serta transfer energy sehingga terjadi senyawa berenergi tinggi yaitu ATP.

(9)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 9 Pertumbuhan

Pada proses perkecambahan dalam pertumbuhannya dimulai dengan proses mitosis dari embryo.pertumbuhan (mitosis) bagian-bagian embryo untuk berbagai spesies tidak sama,ada yang dimulai di bagian plumulae dan ada bagian radicula.pada golongan dicotiledonae seperti kedele (Glycine max),kapas (Gossypium sp.),polongan (Leguminosae),mitosis mulai pada bagian radicula sehingga akar yang terjadi menembus kulit benih,kemudian dari radix primaria ini keluar bulu-bulu akar.kemudian bagian hypocotyls dari caulinum tumbuh memanjang an keluar dari benih bersama-sama dengan plumulae.Cotyledo terangkat keatas permukaan tanah.tipe perkecambahan cara ini di sebut epigaesis (epigeal).cotyledo kemudian berubah warna menjadi hijau dan dapt digunakan untuk fotosintesis .tetapi umumnya tidaj panjang kemudian gugur,sementara paa kecambah sudah terbentuk daun-daun normal untuk melansungkan fotosintesis.

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

PERKECAMBAHAN

Air dan kelembaban : air merupakan syarat pokok untuk memulai pekecambahan karena air mempengaruhi aktivitas enzim-enzim.karena itu air menyebabkan berlansungnya proses-proses fisiologi benih.misalnya respirasi,sintesis protoplasma,perombakan cadangan makanan dan translokasi zat-zat makanan yang sudah larut oleh enzinm-enzim.jumlah air yang di absorbsi benih selama perkecambahan berbeda-beda,meskipun dari spesies tanaman tidak sama.jadi bergantung kepada masing-masing benih.kelembaban tanah yang baik untuk perkecambahan umumnya berada pada kapasitas lapang(field capacity) atau sedikit di bawahnya.dapat pula kelembaban tanah itu yang paling baik pada titik layu permanen(permanent wilting) atau sesikit di bawahnya.kelembaban yang berlebihan menyebabkan benih akan terganggu sebab aerasi menjadi jelek,kecuali untuk benih yang mampu melakukan respirasi secara an aerob seperti benih padi.

Temperatur : proses perkecambahan memerlukan temperature yang cocok karena temperature sangat berpengaruh terhadap reaksi-reaksi enzimatis dan respirasi.tiap jenis benih memiliki kisaran temperature yang

(10)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 10 berlainan.umumnya benih memiliki batas temperature minimum dan maksimum yang luas,tetapi memiliki temperature optimum yang sempit,yaitu berkisar antara 18-300 celcius.temperature optimumnya biasanya mendekati temperature maksimumnya.

Oksigen : oksigen di perlukan untuk respirasi dan dari respirasi di hasilkan energy dan panas untuk proses perkecambahan.oksigen baru dapat digunakan oleh benih bila benih mendapat air yang cukup.

Cahaya: dapat menstimulir proses perkecambahan pada benih-benih tanaman sayuran,bunga-bunga an dan kebanyakan rumput-rumputan.sedangkan untuk benih-neih tanaman lainnya akan menghambat proses perkecambahan.kepekaan benih terhadap cahaya karena adanya pigmen-pigmen yaitu fitokrom.benih terlambat perkecambahannya bila mendapat cahaya dengan panjang gelombang antara 700-760 milli micron,cahaya ini mudah di absorbsi oleh fitokhrom tersebut.benih umumnya akan teransang perkecambahannya bila mendapt cahaya dengan panjang gelombang antara 600-680 miili-mikron.

(11)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 11 BAB III

I. PERTANYAAN-PERTANYAAN

1. Jelaskan apa yang disebut funikulus !

2. Jelaskan apa yang disebut arillus, berikan contohnya! 3. Jelaskan apa yang disebut spermodermis!

4. Sebutkan alat-alat tambahan yang sering terdapat pada biji! 5. Jelaskan apa yang disebut nukleus seminis!

6. Jelaskan apa yang disebut amphimixis dan apomixes! 7. Jelaskan tahapan-tahapan proses perkecambahan!

8. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji!

II. JAWABAN

1. Funikulus(tangkai biji)adalah tangkai yang melekatkan biji pada placenta (papan biji) yang ada pada dinding ovartum.Kadang-kadang tangkai biji ini tumbuh menyelimuti seluruh atau sebagian besar permukaan biji. Funikulus ini melekat pada biji pada bagian pusat biji dan bekas melekatnya funikulus pada biji di sebut hilum.Hilum sering terlihat jelas pada biji-biji tanaman

Leguminosae .Pada tanaman tersebut hilum melebar berbentuk cakram,lapisan luarnya tersusun dari sel-sel yang di sebut kulit biji.Pada biji yang telah masak di tengah –tengah palisade terdapat celah sempit yang dapat membantu udara masuk kedalam biji.Celah tersebut terisi oleh sekelompok sel-sel trakheid berbentuk batang yang di sebut Trakheid bar,yang mempunyai ruang-ruang udara.Kulit biji tanaman Leguminosae bersifat impermeable terhadap air,kecuali pada bagian hilumnya.Tampaknya hilum tersebut merupakan katup higroskopik,bila kelembaban rendah katub akan membuka dan bila kelembaban tinggi akan tertutup.Jadi hilum itu berfungsi mengatur keadaan biji selama biji itu dalam proses pemasakan.

2. Arillus adalah pertumbuhan tangkai biji yang melebar.Arillus menyelimuti seluruh atau sebagian besar permukaan biji.Arillus biasanya merupakan

(12)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 12 bagian yang biasa dimakan,dapat berwarna atau mendaging dan berair,dapat mendaging dan kering serta dapat pula memberikan rasa manis dan berbau khas.Buah-buah yang bijinya mempunyai arillus antara lain: Durian (Durio zibethinus),rambutan (Nephilium lappactum),dukuh(Lancium

domesticum),manggis (Garcinia mangosta )dan lain-lain.

3. Spermodermis adalah kulit yang melindungi atau membungkus keseluruhan isi biji.umumnya berasal dari integumentum (selaput bakal biji).

Pada golongan angiospermae spermodermis terdiri dari dua lapisan:

Testa (kulit luar) : lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam.Ada yang tipis,kaku,keras seperti kayu atau batu,warna dan gambaran yang bermacam-macam.lapisan luar ini merupakan pelindung bagian dalam biji.

Tegmen (kulit dalam) :lapisan ini biasanya tipis berupa selaput.

Pada golongan gymnospermae biasanya kulit biji ini terdiri dari tiga lapisan: Sarcotesta (lapisan luar) : biasanya tebal berdaging,pada waktu muda

berwarna hijau dan bila tua berwarna kuning dan kemudian menjadi merah.

Scelorotesta (lapisan tengah) : merupakan lapisan yang kuat dan keras,berkayu.

Endotesta (lapisan dalam) : biasanya tipis berupa selaput,seringkali melekat erat pada inti biji.

4. Alat-alat tambahan yang sering terdapat pada biji adalah

Ala (sayap) :alat ini memudahkan disebarkan oleh angin.misalnya biji pada spatodea ( Spathodea campanulata ),biji kelor (Moringa oleifera). Coma (bulu) :merupakan penonjolan sel-sel kulit luar biji berupa

rambut-rambut halus.rambut-rambut ini memudahkan diterbangkan oleh angin,sehingga biji-biji dapat menyebar lebih jauh dan memudahkan biji mendapatkan air sehingga biji-biji mudah tumbuh.misalnya biji kapas (

(13)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 13 Arillus (selapu biji) : biasanya berasal dari funiculus yang tumbuh

melebar dan meluas sehingga menutupi seluruh permukaan biji .misalnya durian (Durio zibethinus ).

Arillodium (selaput biji palsu) : seperti arillus tetapi tidak berasal dari funiculus,melainkan pertumbuhan dari micropyl yang berkembang menjadi selaput biji.misalnya biji pala (Myristica fragrans.)

Hilus ( hilum=pusat biji) : bagian dari kulit luar biji yang merupakan bekas perlekatan dari funiculus.misalnya buji kacang panjang ( Vigna

sinensis ), kacang merah (Phaseolus fragrans).

Micropyl (lubang biji) :micropyl pada ovulum bekas jalan masuknya buluh tepung sari ke dalam ovulum waktu fertilisasi.Micropyl ini bila berkembang akan menjadi caruncula yaitu suatu bagian biji yang menonjol keluar .misalnya biji jarak ( Ricinus communis ).bila micropyl ini tumbuh meluas menutupi permukaan biji,maka akan menjadi selaput yang disebut arillodium.

Chalaza : merupakan bekas berkas pembuluh yang terletak pada pertemuan integumentum pada pangkal nucellus .misalnya biji anggur (

Vitis venifera ).

Rafe (tulang biji):yaitu terusan funiculus pada biji.misalnya biji jarak (Ricinus communis)

5. Nucleus seminis (inti biji) : semua bagian biji yang terletak di sebelah dalam spermodermis.inti biji terdiri dari:

Embryo (lembaga) ;merupakan bakal tanaman baru.

Embryo umumbya terjadi karna proses peleburan antara inti sel telur dengan inti sel sperma dari buluh tepung sari (pollen tube).hasil peleburan ini disebut zigot yang selanjutnya akan mengadakan mitosis dari perkembangan.dari zigot akan berkembang berbentuk bundar atau lonjong yang di sebut fase globular.pada golongan dicotyledoneae dari fase globular akan menjadi bentuk jantung yang di sebut bentuk hati ( heart-shape) dan dari heart shaped akan berubah menjadi bentuk torpedo (torpedo shaped).fase tersebut sering di sebut juga pro-embryo.pro-embryo memiliki semacam tangkai yang di sebut suspensor dan

(14)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 14 suspensor inti pada pangkalnya berhubungan dengan sel yang di sebut sel basal.dari pro embryo maka terjadi embryo (lembaga).lembaga di dalam biji telah memperlihatkan adanya differensiasi dalam tiga bagian:

Radicula (akar lembaga) : yaitu calon akar yang nantinya akan menjadi radix primaria (akar tunggang).radicula tumbuh menembus kulit biji melalui micropyl.pada golongan monocotyledoneae radicula itu berada dalam suatu selaput yang menyelubungi radicula dan di sebut coleorhizae.

Cauliculus (batang lembaga ): merupakan daun pertama suatu tanaman.

Albumen (putih lembaga) :

Albumen (putih lembaga) adalah bagian nucleus seminis,yang merupakan jaringan tempat menyimpan cadangan makanan bagi embryo.berdasarkan asalnya,albumen di bedakan jadi dua macam:

Endosperm : albumen yang terjadi dari inti kandung lembaga sekunder dalam saccus embryonalis yang di sebut juga albumen dalam.

Periperm :albumen yan terjadi di luar saccus embryonalis,misalnya berasal dari nucellus atau integument dan sering di sebut albumen luar.

6. Amphimixis adalah pembentukan biji yang embryonya terjadi karna adanya peleburan atau perkawinan antara inti generatif (inti sperma) dari buluh tepung sari (pollen tube) dengan inti ovum dari ovum dalam saccus embryonalis.dari peleburan tersebut dihasilkan zigot yang normal yaitu diploid(2n).dari zigot tersebut akan tumbuh menjadi embryo yang diploid yang seterusnya akan berkembang menjadi tanaman yang diploid juga.amphimixis adalah cara pembentukan biji yang normal.

Apomixis adalah pembentukan biji yang embryonya terbentuk dengan cara yang menyimpang dari yang normal.yaitu tanpa melalui proses peleburan

(15)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 15 (fertilisasi) dari ovum atau dari sel-sel lainnya yang bukan ovum.apomixis ada beberapa macam yaitu:

Parthenogenesis: pristiwa terbentuknya embryo dari biji berasal dari ovum tanpa melalui proses peleburan dengan inti sperma.karena itu embryo yang terjadi akan bersifat haploid dan seterusnya akan menjadi tanaman yang haploid juga.

Apogami :peristiwa terbentuknya embryo ari biji berasal dari sel-sel haploid (n) dalam saccus embryonalis,misalnya dari sel synergid atau sel antipoda .sel-sel tersebut dapat lansnung tumbuh dan berkembang menjadi tanaman haploid.biasanya tanaman demikian bersifat steril juga.misalnya terdapat pada Lilium sp.

Adventif embryonic: peristiwa terjadinya embryo dari sel-sel diploid(2n),yang berada di sekitar saccus embryonalis seperti dari sel-sel nucellus atau dari sel-sel-sel-sel integumentum.tanaman yang terjadi dari sel-sel nucellus misalnya terdapat pada jeruk (Citrus spp.) sedangkan yang berasal dari sel-sel integumentum misalnya terdapat pada jambu bol (Eugenia jombos).

7. Tahapan-tahapan proses perkecambahan!

 Imbibisi

Merupakan proses difusi yaitu molekul-molekul substansi benih .hal ini terjadi karena perbedaan tekanan difusi (potensial air),tekanan difusi (potensial air) di luar benih lebih besar dari potensial air di dalam benih.pada saat benih dapat berkecambah memiliki kadar air minimum yang di sebut tahap kandungan air kritis (%) .tahap kandungan air kritis untuk tiap benih berlainan,karena jumlah air yang dapat di abssorbsi oleh benih tergantung pada komposisi kimia benih.benih dengan kandungan protein tinggi akan mengabsorbsi air lebih besar dari pada benih dengan kandungan karbohidrat tinggi.kecepatan imbibisi oleh benih juga bervariasi misalnya benih kedele lebih cepat daripada benih leguminosae yang berukuran kecil.imbibisi terutama dipengaruhi oleh permeabilitas kulit benih terhadap air,temperature,luas permukaan benih yang berhubungan dengan air,jenis benih,tingkat kerusakan benih,umur benih

(16)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 16 dan komposisi kimia benih.Kulit benih yang bersifat impermeable terhadap air akan sukar atau tidak dapat berkecambah.kulit benih yang bersifat semipermeabel atau selektif permeable akan terhindar dari keracunan.

 Perombakan

Hampir tiap jaringan makanan cadangan dalam benih yang masih kering mengandung cadangan makanan yang tidak larut,karena itu zat-zat makanan itu sukar bergerak atau mengalir ketempat yang memerlukan yaitu embryo.embryo hanya mengandung cadangan makanan untuk permulaan perkecambahan saja.selanjutnya embryo mendapat zat-zat makanan dari endosperm,periderm dan kutiledon.cadangan makanan tersebut supaya dapat sampai pada embryo harus mengalami perombakan sehingga menjadi larut dan mudah bergerak atau mengalir.perombakan cadangan makanan merupakan proses biokimia terutama reaksi-reaksi hidrolisis dengan bantuan enzim-enzim.misalnya karbohidrat menjadi glukosa oleh enzim amylase,diastase,dan fosforilase,lemak menjadi asam lemak dengan gliserol oleh enzim lipase dan fosfolipase,protein menjadi asam-asam amino oleh enzim protease.

 Translokasi

Bahan makanan yang sudah di rombak akan larut karena itu akan mudah bergerak dan di alirkan dengan car difusi dan osmosis.dengan translokasi bahan-bahan makanan tersebut dapat mencapai bagian-bagian embryo yang memerlukannya,misalnya titik-titik tumbuh pada embryo.Bahan makanan tersebut selanjutnya akan digunakan oelh embryo dalam berbagai sintesis melalui proses anabolisme dan katabolisme.

 Sintesis

Sintesis merupakan proses transformasi penggunaan hasil perombakan zat-zat makanan untuk membentuk dinding sel dan protoplasma dengan bantuan berbagai enzim.bahan dinding sel hampir seluruhnya berasal dari karbohidrat,protoplasma berasal dari protein,disamping oleh zat-zat makanan lainnya.

(17)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 17

 Respirasi

Respirasi bertujuan untuk menghasilkan energy atau tenaga.pada proses respirasi sel-sel hidup menggunakan oksigen dari udara atau dari air sehingga terjadi oksidasi yang menghasilkan energy atau panas.energi tersebut digunakan untuk tiap reaksi fisika-kimia atau reaksi biokimia dalam perkecambahan.pada benih yang sedang berkecambah glukosa di oksidasi melalui tahapan glikolisis dan siklus krebs serta transfer energy sehingga terjadi senyawa berenergi tinggi yaitu ATP.

 Pertumbuhan

Pada proses perkecambahan dalam pertumbuhannya dimulai dengan proses mitosis dari embryo.pertumbuhan (mitosis) bagian-bagian embryo untuk berbagai spesies tidak sama,ada yang dimulai di bagian plumulae dan ada bagian radicula.pada golongan dicotiledonae seperti kedele (Glycine max),kapas (Gossypium sp.),polongan

(Leguminosae),mitosis mulai pada bagian radicula sehingga akar yang terjadi menembus kulit benih,kemudian dari radix primaria ini keluar bulu-bulu akar.kemudian bagian hypocotyls dari caulinum tumbuh memanjang an keluar dari benih bersama-sama dengan plumulae.Cotyledo terangkat keatas permukaan tanah.tipe perkecambahan cara ini di sebut epigaesis (epigeal).cotyledo kemudian berubah warna menjadi hijau dan dapt digunakan untuk fotosintesis .tetapi umumnya tidaj panjang kemudian gugur,sementara paa kecambah sudah terbentuk daun-daun normal untuk melansungkan fotosintesis.

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji!

 Air dan kelembaban : air merupakan syarat pokok untuk memulai pekecambahan karena air mempengaruhi aktivitas enzim-enzim.karena itu air menyebabkan berlansungnya proses-proses fisiologi benih.misalnya respirasi,sintesis protoplasma,perombakan cadangan makanan dan translokasi zat-zat makanan yang sudah larut oleh enzinm-enzim.jumlah air yang di absorbsi benih selama perkecambahan

(18)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 18 berbeda-beda,meskipun dari spesies tanaman tidak sama.jadi bergantung kepada masing-masing benih.kelembaban tanah yang baik untuk perkecambahan umumnya berada pada kapasitas lapang(field capacity) atau sedikit di bawahnya.dapat pula kelembaban tanah itu yang paling baik pada titik layu permanen(permanent wilting) atau sesikit di bawahnya.kelembaban yang berlebihan menyebabkan benih akan terganggu sebab aerasi menjadi jelek,kecuali untuk benih yang mampu melakukan respirasi secara an aerob seperti benih padi.

 Temperatur : proses perkecambahan memerlukan temperature yang cocok karena temperature sangat berpengaruh terhadap reaksi-reaksi enzimatis dan respirasi.tiap jenis benih memiliki kisaran temperature yang berlainan.umumnya benih memiliki batas temperature minimum dan maksimum yang luas,tetapi memiliki temperature optimum yang sempit,yaitu berkisar antara 18-300 celcius.temperature optimumnya biasanya mendekati temperature maksimumnya.

 Oksigen : oksigen di perlukan untuk respirasi dan dari respirasi di hasilkan energy dan panas untuk proses perkecambahan.oksigen baru dapat digunakan oleh benih bila benih mendapat air yang cukup.

 Cahaya: dapat menstimulir proses perkecambahan pada benih-benih tanaman sayuran,bunga-bunga an dan kebanyakan rumput-rumputan.sedangkan untuk benih-neih tanaman lainnya akan menghambat proses perkecambahan.kepekaan benih terhadap cahaya karena adanya pigmen-pigmen yaitu fitokrom.benih terlambat perkecambahannya bila mendapat cahaya dengan panjang gelombang antara 700-760 milli micron,cahaya ini mudah di absorbsi oleh fitokhrom tersebut.benih umumnya akan teransang perkecambahannya bila mendapt cahaya dengan panjang gelombang antara 600-680 miili-mikron.

(19)

Kelompok 7 | Biji dan Plantula 19 BAB IV

I. KESIMPULAN

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae).

Biji adalah organa reproduktiva pada cormophyta yang Ovulum yang telah matang tumbuh membesar, Berisikan sebuah embryo, Dengan atau tanpa endospermium, Keseluruhannya terbungkus oleh spermodermis.

Bagian-Bagian Biji terdiri atas Funiculus (tangkai Biji) dan Spermodermis (testa = kulit biji). Bagian-bagian yang sering menyertai kulit luar biji Sayap (ala), Bulu (coma), Salut biji (arillus), Salut biji semu (arillodium), Pusar biji (hilus), Liang biji (micropyle), Bekas-bekas pembuluh pengangkutan (chalaza), Tulang biji (raphe).

Kecambah (plantula) adalah tumbuhan kecil yang baru keluar dari biji yang masih tergantung pada persediaan makanan pada biji. Kecambah dibedakan menjadi Perkecambahan di atas tanah (epigaeis) dan Perkecambahan di bawah tanah (hypogaeis)

tahapan proses perkecambahan diawali proses Imbibisi, lalu Perombakan, Translokasi, Sintesis, Respirasi, Pertumbuhan

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan biji adalah Air dan kelembaban, Temperatur, Oksigen. Cahaya.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dalam ranah fikih, para ulama sepakat bahwa pencurian merupakan satu kejahatan yang masuk dalam jarimah ḥudūd. Hukaman pokok bagi pelaku pencurian adalah

Dalam hal beragam spesies hasil ekstraksi DB18C6,T,(CoL 3 ) 2 , dapat ditandai bahwa ekstraksi yang paling baik diperoleh dengan T = Sr dibandingkan dengan T = Ba,

Pernyataan di atas yang merupakan kebaikan dari sistem ekonomi liberal adalah .... Suatu negara sedang mengalami inflasi yang sangat tinggi sehingga harga barang-barang melambung yang

asid hidroklorik 1.0 mol dm -3 -3  serta radas yang lain, rancang  serta radas yang lain, rancang satu eksperimen untuk menentukan kepekatan larutan satu eksperimen untuk

• Mengidentifikasi polusi /pencemaran lingkungan • Menjelaskan pengertian limbah • Menjelaskan penggolongan limbah • Menjelaskan sifat polutan dan sumber

Pengukuran resistivitas batuan merupak metode “aktif”, yaitu pengukuran dengan memberika Pengukuran resistivitas batuan merupak metode “aktif”, yaitu pengukuran dengan memberika arus

Perangkat Daerah yang melaksanakan sub urusan pemerintahan bidang bencana yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 16 Tahun 2011