• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

293

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN SECARA ONLINE

Wardoyo1, Meilani Dwiati Susilo 2

1Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma,Jakarta,wardoyo@staff.gunadarma.ac.id 2Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma,Jakarta,meilanimds@yahoo.co.id

ABSTRAK:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, kepercayaan, kemudahan, keamanan, dan persepsi risiko terhadap keputusan pembelian online secara parsial dan simultan. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data primer dengan cara penyebaran kuesioner online sebanyak 150 kepada konsumen yang aktif di media sosial dan tinggal di daerah JABODETABEK. Data tersebut diolah menggunakan metode uji asumsi klasik, analisis regresi linear berganda, uji T, uji F, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel kepercayaan, kemudahan, keamanan, dan persepsi risiko memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian secara online, sedangkan variabel kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara online. Hasil uji F menunjukkan kualitas pelayanan, kepercayaan, kemudahan, keamanan, dan persepsi risiko berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara online, dan model dinyatakan fit.

Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Kepercayaan, Kemudahan, Keamanan, Persepsi Risiko, dan Keputusan

pembelian online

ABSTRACT:

This study aims to determine the quality of service, trust, convenience, security, and risk perception of online purchasing decisions and simultaneously. In this study the data used is primary data by spreading the questionnaire online as much as 150 for consumers who are active in social media and live in the area JABODETABEK. The data were processed using classical test method, multiple linear regression analysis, T test, F test, and determination. The result of this research shows that partially trust, ease, security, and risk perception variables have a significant influence on online purchasing decision, while service quality variable is not significant to online purchase decision. F test results show the quality of service, trust, ease, security, and perceptions of significant risk to online purchasing decisions, and models accordingly.

Keywords: Service quality, Trust, Ease, Security, Risk perception, and Online purchase decision

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi internet mempermudah masyarakat untuk berbelanja. Konsumen tidak perlu lagi untuk mendatangan pusat perbelanjaan atau took untuk berbelanja, namun cukup dengan menggunakan gawai (gadget) konsumen bisa berbelanja dengan mengunjungi berbagai situs web yang sering disebut dengan online shopping. Online shopping membuat kita semakin mudah berbelanja tanpa menghabiskan waktu dan tenaga Karen kemudahan inilah membuat online shopping semakin diminati. Melalui online pembeli dapat melihat berbagai produk yang ditawarkan melalui web yang dipromosikan oleh penjual.Online shopping memungkinkan pembeli dan penjual untuk tidak bertatap muka secara langsung,

(2)

294

sehingga hal ini memungkinkan penjual memiliki kesempatan mendapatkan pembeli dari luar negeri (Wardoyo dan Andini, 2017).

Menurut Sunarto (2009) e-commerce merupakan salah satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. Terdapat banyak jenis e-commerce yang berkembang di dunia, namun hanya ada beberapa jenis e-commerce yang berkembang di Indonesia. Salah satu jenis commerce yang saat ini berkembang pesat di Indonesia adalah e-commerce jenis Marketplace.

Marketplace merupakan sebuah tempat dimana penjual dapat membuat akun dan menjual barang dagangnya. Salah satu keuntungan berjualan di marketplace adalah penjual tidak perlu membuat situs atau toko online pribadi. Penjual hanya perlu menyediakan foto produk dan mengunggahnya yang kemudian dilengkapi dengan deskripsi produk tersebut. Selanjutnya, apabila ada pembeli yang ingin membeli produk yang ditawarkan, pihak penjual akan diberi notifikasi oleh sistem dari e-commerce.

Menurut Kotler dan Armstrong (2012) Keputusan pembelian yaitu beberapa tahapan yang dilakukan oleh konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk. Tidaklah mudah seorang konsumen memutuskan untuk membeli produk, apalagi untuk sebuah produk yang berharga mahal. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen antara lain rasa percaya, persepsi risiko, keamanan, kualitas pelayanan dan sebagainya. Keputusan pembelian melalui beberapa tahap mulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian hingga perilaku pasca pembelian. Selain kualitas pelayanan, kepercayaan dan keamanan, persepsi risiko pula akan menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Dimana konsumen yang lebih waspada terhadap risiko kegagalan maupun risiko lainnya yang akan merugikan konsumen sebelum melakukan pembelian secara online.

Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, kepercayaan, kemudahan, keamanan, dan persepsi risiko terhadap keputusan pembelian online secara parsial dan simultan.

TINJAUAN LITERATUR

Kualitas Pelayanan

Tjiptono (2011), mengemukakan bahwa kualitas pelayanan merupakan tingkatan kondisi baik buruknya sajian yang diberikan oleh penjual dalam rangka memuaskan konsumen dengan memberikan atau menyampaikan keinginan atau permintaan konsumen melebihi apa yang diharapkan konsumen. Menurut Rahma, dkk (2012) kualitas pelayanan yang diberikan oleh jasa berbeda dengan kualitas yang diberikan secara online. Meskipun produsen tidak dapat bertatap muka, namun produsen dapat memberikannya melalui penampakan produk yang dilihat konsumen, ketepatan produk yang ada digambar dan produk sesungguhnya, hingga keamanan yang diberikan produsen untuk konsumen tentang data pribadi untuk keperluan mengirim produk. Sistem pelayanan perlu didukung oleh kualitas pelayanan, fasilitas yang memadai dan etika atau tata krama. Kualitas pelayanan yang baik bisa meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap suatu brand atau merek. Sedangkan tujuan memberikan pelayanan adalah untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, sehingga berdampak dengan menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan (Andriyani, 2014). Kualitas pelayanan

(3)

295

sangat penting dalam proses keputusan pembelian karena pelayanan yang memuaskan konsumen akan berdampak pada terjadinya pembelian berulang-ulang yang pada akhirnya akan meningkatkan penjualan. Berdasarkan kaitan antara variabel kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian di atas, maka dapat dibuat hipotesis :

H1 : Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Secara Online.

Kepercayaan

Donney dan Cannon (2005), menyatakan bahwa kepercayaan merupakan suatu proses menghitung (calculative process) antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Hubungan jangka panjang akan meningkatkan tingkat trust pelanggan terhadap harapan yang akan diterima perusahaan sehingga akan mengurangi kegelisahan pelanggan terhadap pelayanan yang diterima Donney dan Cannon (2005). Kepercayaan pelanggan dipengaruhi dengan apa yang telah diterima dan dialami pelanggan (customer perceived value).

Menurut Adityo dan Khasanah (2010) ketika seseorang berbelanja online, hal utama yang menjadi pertimbangan seorang pembeli adalah apakah mereka percaya kepada website yang menyediakan online shopping dan penjual online pada website tersebut. Kepercayaan pembeli terhadap website online shopping terletak pada popularitas website online shopping, semakin popularitas suatu website maka pembeli lebih yakin dan percaya terhadap website tersebut. Semakin berkembangnya teknologi, semakin berkembang pula modus penipuan berbasis teknologi pada online shop. Konsumen harus lebih dahulu mengecek keberadaan penjual online, biasanya pada situs online shopping akan menampilkan informasi tentang penjual – penjual yang lapaknya sering diakses oleh konsumen lain. Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H2 : Kepercayaan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Secara Online. Kemudahan

Kemudahan penggunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Hadirnya internet tentu menambah kemudahan dalam segala aspek kehidupan, tidak terkecuali pada kegiatan jual-beli yang saat ini dapat dilakukan secara online. Dimanapun dan kapanpun asalkan terkoneksi dengan internet setiap orang yang ingin melakukan pembelian secara online dapat dengan mudah melakukannya. Kemudahan transaksi di online shop juga menjadi prioritas utama. Keyakinan akan kemudahan penggunaan, yaitu tingkatan dimana pembeli percaya bahwa teknologi atau sistem tersebut dapat digunakan dengan mudah dan bebas dari masalah (Iswara, 2016).

Menurut Amijaya (2010) kemudahan ini akan berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi persepsi seseorang tentang kemudahan menggunakan sistem, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan teknologi informasi. Produsen maupun perusahaan biasanya menciptakan kemudahan dalam memperoleh produk dengan cara mengirimkan suatu produk ataupun barang yang dipesan oleh pelanggan. Faktor kemudahan juga terkait dengan bagaimana operasional bertransaksi secara online. Biasanya calon pembeli akan mengalami kesulitan pada saat pertama kali bertransaksi online, dan cenderung mengurungkan niatnya karena faktor keamanan serta tidak tahu cara bertransaksi online. Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

(4)

296

H3 : Kemudahan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Secara Online. Keamanan

Dengan banyaknya kasus penipuan, faktor keamanan juga merupakan salah satu masalah penting yang dihadapi para pengguna e-commerce. Kasus penipuan yang terjadi dalam transaksi online tentu mengkhawatirkan bagi penjual maupun pembeli, dengan banyaknya kasus tersebut tentu membuat pembeli dan penjual lebih selektif ketika melakukan transaksi melalui media online. Kejahatan dengan media internet sangat banyak dan terus berkembang serta memiliki bentuk yang beragam. Park dan Kim (2006) mendefinisikan keamanan (security) sebagai kemampuan toko online dalam melakukan pengontrolan dan penjagaan keamanan atas transaksi data konsumen. Beliau mengatakan bahwa jaminan keamanan dalam pembentukan kepercayaan dengan mengurangi perhatian konsumen tentang penyalahgunaan data pribadi dan transaksi data. Ketika jaminan keamanan yang diperoleh dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen, maka konsumen akan bersedia membuka informasi pribadinya kepada penjual dan akan membeli dengan rasa aman.

Menurut Nuseir et., al (2010), keamanan bisa memiliki arti yang berbeda bagi setiap orang dan dalam konteks yang berbeda pula ketika berbelanja online. Ketika akan berbelanja online konsumen berharap data pribadinya akan disimpan dengan baik dan tidak disalahgunakan; pembayaran mereka akan terjamin, terutama untuk mereka yang menggunakan kredit; serta jaminan bahwa barang akan mereka terima sesuai dan tepat waktu. Hal penting dalam keputusan pembelian online adalah keamanan, pengelola online shop harus peduli mengenai hal ini, harus ada sistem keamanan yang kuat supaya hacker (peretas) tidak dapat meretas website dan mengambil data penting di website tersebut. Peretas dapat merubah data yang akhirnya berujung pada kesalahpahaman antara penjual dan pembeli, hal ini bisa menjadi sangat serius ketika barang salah kirim dan konsumen juga butuh jaminan bahwa orang lain tidak dapat masuk ke akun pribadinya untuk melakukan aktivitas yang tidak sesuai kehendaknya. Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H4 : Keamanan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Secara Online. Persepsi Risiko

Dalam transaksi online, individu akan cenderung untuk melihat risiko yang mungkin akan muncul dari transaksi yang akan dilakukan, karena sifatnya yang tidak bertemu langsung antara penjual dan pembeli. Transaksi e-commerce akan memunculkan persepsi risiko yang berbeda-beda bagi setiap pembelinya. Kekhawatiran ini biasa terjadi dalam bentuk risiko kehilangan uang, waktu pengiriman produk dan kualitas produk itu. Kenyataan ini akan sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara online untuk berbelanja melalui layanan e-commerce. Konsumen dituntut untuk lebih pintar dalam mengevaluasi berbagai hal secara lebih mendetail ketika akan berbelanja melalui online shop (Mulyana, 2016).

Schiffman et al. dalam Suresh (2011) mengatakan bahwa persepsi akan resiko adalah sebuah ketidakpastian yang dihadapi konsumen ketika mereka tidak dapat meramalkan konsekuensi dimasa yang akan datang atas keputusan pembelian yang mereka lakukan. Di dalam transaksi perdagangan online, setidaknya ada tiga macam resiko yang mungkin terjadi yaitu risiko produk, risiko transaksi, dan resiko psikologis. Risiko produk mengacu pada ketidakpastian bahwa produk yang dibeli akan sesuai dengan yang diharapkan, sedangkan risiko transaksi adalah ketidak-pastian yang akan

(5)

297

berakibat merugikan konsumen dalam proses transaksi, dan risiko psikologis adalah ketakutan-ketakutan, yang mungkin terjadi selama pembelian atau setelah pembelian.

Penelitian sebelumnya yaitu Suhir, Suyadi dan Riyadi (2014) melalui data primer yang diperoleh dari hasil kuesioner kepada pengguna situs website www.Kaskus.co.id, menemukan bahwa Persepsi Risiko mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian secara online pada situs website www.Kaskus.co.id. Berdasarkan uraian diatas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H5 : Persepsi Risiko berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Secara Online Berdasarkan uraian hipotesis tersebut, maka kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1 Model Penelitian METODE PENELITIAN

Obyek penelitian adalah konsumen yang aktif di media sosial dan tinggal di daerah JABODETABEK. Data primer diperoleh dari responden melalui penyebaran kuesioner berupa profil responden, kualitas pelayanan, kepercayaan, kemudahan, keamanan, dan persepsi risiko, serta keputusan pembelian. Sampel diambil berdasarkan simple random sampling sebanyak 150 responden.Teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji F, uji t, serta regresi linier berganda.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Hasil Penelitian

Nilai r hitung diperoleh dari nilai Corrected Item-Total Correlation yang diolah menggunakan SPSS 22. Pengujian menggunakan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau alpha 0,05 dimana df = n – 2 = 30 – 2 = 28. Dengan n = 130 dan alpha 0,05 maka diperoleh r-tabel = 0,361. Berdasarkan hasil uji diperoleh hasil bahwa semua item pernyataan valid. Berdasarkan uji reliabilitas diperoleh hasil semua variable dinyatakan reliable karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60.

(6)

298

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Ganda

Model Unstandardized Coefficient Standardized Coefficient t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 3.603 2.163 1.666 .098 Kualitas Pelayanan .105 .070 .103 1.488 .139 Kepercayaan .147 .060 .171 2.471 .015 Kemudahan .207 .081 .185 2.568 .011 Keamanan .311 .054 .399 5.786 .000 Persepsi Risiko .254 .069 .251 3.707 .000

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Berdasarkan tabel 1 diperoleh persamaan Regresi Linier Berganda sebagai berikut :

Y= 3,603 + 0,105 Kualitas Pelayanan+ 0,147 Kepercayaan + 0,207 Kemudahan+ 0,311 Keamanan + 0,254 Persepsi Risiko

Tabel 2 Hasil Uji F

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 462.139 5 92.428 20.758 .000b

Residual 641.194 144 4.453

Total 1103.333 149

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 2 tersebut dapat dilihat nilai Fhitung sebesar 20,758 dan Ftabel sebesar 2,28.

Dengan demikian Fhitung lebih besar dari Ftabel (20,758 > 2,28) pada tingkat kepercayaan

95% atau α = 0,05 dan tingat signifikan sebesar 0,000 atau kurang dari α = 0,05, artinya bahwa variabel independent yaitu kualitas pelayanan, kepercayaan, kemudahan, keamanan, dan persepsi risiko secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian secara online, dan model dinyatakan fit.

Tabel 3 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 3 menunjukkan nilai R sebesar 0,647 atau 64,7% dan nilai R Square sebesar 0,419 atau 41,9%. Artinya kemampuan variabel independent yaitu, kualitas pelayanan, kepercayaan, kemudahan, keamanan, dan persepsi risiko, sedangkan variabel dependent yaitu keputusan pembelian sebesar 41,9%, sedangkan sisanya sebesar 58,1%

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .647a .419 .399 2.110

(7)

299

dipengaruhi oleh variabel independent lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini, seperti harga, promosi, kualitas produk.

Pembahasan

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Secara Online

Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara online. Kondisi ini mengindikasikan bahwa masih banyak konsumen yang kurang memperhatikan kualitas pelayanan dalam berbelanja online, konsumen lebih fokus pada barang yang dipesan.

Menurut Sunyoto (2012), mutu pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen, yaitu adanya kesesuaian antara harapan dengan persepsi manajemen, adanya kesesuaian antara persepsi atas harapan konsumen dengan standar kerja karyawan, adanya kesesuaian antara standar kerja karyawan dengan pelayanan yang diberikan dengan pelayanan yang dijanjikan dan adanya kesesuaian antara pelayanan yang diterima dengan yang diharapkan dengan konsumen.

Pengaruh Kepercayaan terhadap Keputusan Pembelian Secara Online

Hasil penelitian menunjukan bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian secara online. Kondisi ini mengindikasikan bahwa sebelum melakukan transaksi online, konsumen membutuhkan kepercayaan yang sangat kuat untuk mendorong keputusan pembelian secara online.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Arasu dan Viswanathan (2011), melalui studi yang dilakukan pada konsumen online di Malaysia, menemukan bahwa faktor keamanan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dalam mempengaruhi keputusan pembelian melalui social networking websites. Sejalan juga dengan penelitian Ismayanti, Suardana dan Negara (2015) melalui data primer yang diperoleh dari hasil kuesioner kepada wisatawan domestic maupun mancanegara yang menggunakan situs booking.com.

Pengaruh Kemudahan terhadap Keputusan Pembelian Secara Online

Hasil penelitian menunjukan bahwa kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian secara online. Kondisi ini mengindikasikan bahwa kemudahan dalam membeli barang secara online sangatlah penting karena dengan banyaknya kemudahan yang diberikan oleh penjual online maka konsumen dapat lebih mudah dalam berinteraksi, dapat berbelanja dengan mudah, dapat mencapai informasi dengan mudah serta tidak membuat konsumen bingung dan menjadi tidak nyaman. Sehingga nantinya dapat menjaga loyalitas dan kepuasan konsumen.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Riyadi dan Ardiyanto (2015) melalui data primer yang diperoleh dari hasil kuesioner kepada konsumen www.petersaysdenim.com. Adanya pengaruh yang signifikan menunjukkan bahwa tingkat kemudahan dalam proses penggunaan website petersaysdenim.com mempengaruhi konsumen untuk mengambil keputusan pembelian secara online. Sejalan juga dengan penelitian Suhir, Suyadi, dan Riyadi (2014) melalui data primer yang diperoleh dari hasil kuesioner kepada responden pengguna situs website www.kaskus.co.id.

(8)

300

Pengaruh Keamanan terhadap Keputusan Pembelian Secara Online

Hasil penelitian menunjukan bahwa keamanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian secara online. Kondisi ini mengindikasikan bahwa konsumen tidak akan melakukan pembelian tanpa adanya jaminan keamanan, karena tanpa jaminan keamanan yang memadai tentunya akan menimbulkan kekhawatiran pada konsumen, yang pada akhirnya menghalangi mereka untuk melakukan pembelian. Dan sebaliknya ketika online shop mampu meningkatkan keamanan dan memberikan jaminan kepada konsumennya maka keyakinan konsumen dalam berbelanja pun akan meningkat.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Arasu dan Viswanathan (2011) yang berjudul Web Services and e-Shopping Decisions: A Study on Malaysian e-Consumer yang menunjukkan bahwa faktor keamanan memiliki hubungan positif dan signifikan dalam memengaruhi keputusan pembelian online. Sejalan juga dengan penelitian Tugiso, Haryono dan Minarsih (2016) melalui data primer pelanggan yang berbelanja berbagai produk di Online Shop NUMIRA Semarang.

Pengaruh Persepsi Risiko terhadap Keputusan Pembelian Secara Online

Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian secara online. Kondisi ini mengindikasikan bahwa persepsi risiko yang semakin tinggi menyebabkan seseorang mempunyai ketakutan lebih tinggi saat bertransaksi secara online. Sebaliknya persepsi risiko yang rendah membuat seseorang tidak merasa takut dalam melakukan transaksi online. Dalam konteks transaksi online, konsumen akan cenderung untuk melihat risiko yang mungkin akan muncul dari transaksi yang akan dilakukan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Suhir, Suyadi dan Riyadi (2014) melalui data primer yang diperoleh dari hasil kuesioner kepada pengguna situs website www.Kaskus.co.id, menemukan bahwa Persepsi Risiko mempunyai pengaruh yang dominan terhadap keputusan pembelian secara online pada situs website www.Kaskus.co.id. Sejalan juga dengan penelitian Anandita dan Saputra (2015) melalui studi yang dilakukan pada Mahasiswa di kota Surakarta melalui situs jejaring sosial.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka diperoleh simpulan sebagai berikut :

1. Secara parsial variabel kepercayaan, kemudahan, keamanan, dan persepsi risiko memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian secara online, sedangkan variabel kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara online.

2. Secara simultan variabel kualitas pelayanan kepercayaan, kemudahan, keamanan, dan persepsi risiko diketahui bahwa berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian secara online.

Implikasi

1. Penting bagi Pengusaha Online Shop untuk menjaga kualitas pelayanan, kepercayaan, kemudahan, keamanan, dan persepsi risiko pada konsumen mereka.

(9)

301

Ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan, mengembangkan usaha, dan mempertahankan kelangsungan usaha mereka.

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan metode lain dalam meneliti kualitas pelayanan, kepercayaan, kemudahan, keamanan, dan persepsi risiko terhadap keputusan pembelian secara.

DAFTAR PUSTAKA

Adityo, Benito dan Khasanah, Imroatul. 2010. Analisis Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online di Situs Kaskus. Jurnal. Semarang: Universitas Diponegoro.

Amijaya, Gilang Rizky. 2010. Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Minat Menggunakan Internet Banking (Studi Pada Nasabah Bank BCA). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Andriyani, Dewi. 2014. Pengaruh Faktor Keamanan, Pengetahuan Teknologi Internet, Kualitas Layanan dan Persepsi Resiko terhadap Keputusan Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosial. Skripsi Tidak Diterbitkan. Bengkulu: Universitas Bengkulu.

Davis, Fred D. 2008. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly Vol 13 (3): 319-340. Doney, P.M., dan Cannon, J.P., 1997. An Examination of the Nature of Trust in

Buyer-Seller Relationship, Journal of Marketing, Vol. 61, April: 35-51

Featherman, dan Pavlou., 2002, Predicting E-Service Adoption: A Perceive Risk Facets Perspective, International Journal of Human-Computer Studies, 59 (04), hal. 1034-1046.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19.Ed. 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ismayanti, Ni Wayan Nonik, Suardana I Wayan, dan Negara, I Made Kusuma. 2015. Pengaruh Kepercayaan Dan E-Service Quality Terhadap Keputusan Pembelian Akomodasi Di Bali Pada Situs Booking.com. Jurnal IPTA. Vol.3 No.1.

Iswara, Danu. 2016. Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, Kualitas Informasi, Dan Persepsi Risiko Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Pengguna Media Sosial Instagram Di Kota Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. Prinsip-prinsipPemasaran. Edisi13. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kusumah, Ryan (2015). Analyze the effect of Trust, Price,Quality and Perceived Risk toward consumer purchase behaviour in online shops Instagram. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol. 15 No. 05

Masoud, E.Y. 2013. The Effect of Perceived Risk on Online Shopping in Jordan. European Journal of Business and Management, Vol. 5. No. 6.

(10)

302

Nuseir, Mohammed T et al. 2010. Evidence of Online Shopping: A Consumer Perspective. International Review of Business Research Papers, (6)5 90-106 Park, Chung-Hoon., and Young-Gul Kim. 2006. The Effect of Information Satisfaction

and Relational Benefit on Consumers Online Site Commitmennts. Journal of Electronic Commerce in Organizations, 4 (1), hal. 70-90.

Pavlou, P. A., dan Gefen, D., 2002. Building Effective Online Marketplaces with Institution-based Trust, Proceedings of Twenty-Third International Conference on Information Systems, pp. 667-675.

Rahma dkk. 2012. Hubungan Antara Kualitas Layanan dan Harga dengan Kepuasan Konsumen Onlne Shopping pada Mahasisa Unversitas Surabaya. Jurnal Universitas Surabaya.

Raje, Archana., dan Vandana, Tandon Khanna., 2012, Impact of E-Service Quality on Consumer Purchase Behaviour in an On-line Shopping, IJCSMS International Journal of Computer Science and Management Studies, 12 (02), hal.1-5.

Schiffman, Leon G., Leslie Lazar Kanuk, & H. Vard Hansen. (2010). Consumer Behaviour. 2nd Ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Suhir, Moch., dkk. 2014. Pengaruh Persepsi Risiko, Kemudahan dan Manfaat Terhadap Keputusan Pembelian Secara Online. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 8 No. 1 Februari 2014.

Sunarto, Andi. 2009. Seluk Beluk E-Commerce. Yogyakarta: Garailmu.

Sunyoto, Danang. 2012. Dasar-dasar Manajemen Pemasaran Konsep, Strategi, dan Kasus. Yogyakarta : CAPS.

Suresh, A.M., dan Shashikala R. 2011. Identifying Factors of Consumer Perceived Risk towards Online Shoppingin India. IPEDR, Vol. 12.

Tjiptono, Fandy. 2011. Pemasaran Jasa. Penerbit Bayumedia Publishing. Malang. Wardoyo, dan Intan Andini. 2017. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap

Keputusan Pembelian Secara Online Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma. Jurnal Manajemen Daya Saing. Volume 19 Nomor 1.

Zendehel, Marzieh., Paim, HJ., Bojei, B., dan Osman, BT. 2011. The Effects on Trust on Online Malaysian Students Buying Behavior. Australian Journal of Basic and Applied Sciences., pp:1125-1126.

BIODATA

Penulis pertama adalah dosen pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarm, Jakarta. Beliau mendapatkan gelar Doktor Ekonomi, dari Universitas Gunadarma, Jakarta, Indonnesia pada tahun 2010. Fokus penelitiannya adalah Kewirausahaan, Pemasaran, UMKM dan Keuangan Mikro. Pernah aktif pada kegiatan community development, utamanya Lembaga Keuangan Mikro.

Penulis kedua adalah alumni Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Indonesia. Beliau mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi, dari Universitas Gunadarma Indonesia pada tahun 2017. Fokus penelitiannya adalah pemasaran.

Gambar

Gambar 1 Model Penelitian  METODE PENELITIAN
Tabel 2 Hasil Uji F

Referensi

Dokumen terkait

Kemampuan dan kemauan membayar konsumen sangat penting sebab tanggapan konsumen terhadap pelayanan akan mempengaruhi tingkat penggunaan pelayanan dan pendapatan yang

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Manfaat geladikarya yang diharapkan bagi perusahaan adalah diketahuinya struktur permodalan yang optimal guna mencari sumber pembiayaan yang memiliki biaya paling minimum,

hipotesis peneliti, dilakukan analisis statistik dengan analisis regresi. Cara pengambilannya menggunakan teknik random sampling, yaitu cara pengambilan/pemilihan

Konsentrasi K+ dlm larutan tanah merupakan indeks ketersediaan kalium, karena difusi K+ ke arah permukaan akar berlangsung dalam larutan tanah dan kecepatan difusi tgt pada

Sektor perikanan merupakan suatu komoditas yang bernilai bagi suatu negara, mengingat konsumsi ikan di merupakan suatu komoditas yang bernilai bagi suatu negara,

Menurut Gagne, Wager, Goal, & Keller [6] menyatakan bahwa terdapat enam asusmsi dasar dalam desain instruksional. Keenam asumsi dasar tersebut dapat dijelaskan