• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIBPAJAK MEMBAYAR PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN PADA KANTOR BAPENDA KABUPATEN GOWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIBPAJAK MEMBAYAR PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN PADA KANTOR BAPENDA KABUPATEN GOWA"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN

WAJIBPAJAK MEMBAYAR PAJAK HOTEL DAN

PAJAK RESTORAN PADA KANTOR

BAPENDA KABUPATEN GOWA

TUGAS AKHIR KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan UntukMemenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Ahli Madya Perpajakan Pada Program Studi Perpajakan D3

Oleh:

ANDI AMELIA CAHYANTI

105751100817

PROGRAM STUDI D-III PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

ANDI AMELIA CAHYANTI, TAHUN 2020.Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran pada Kantor Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa.Karya Tulis Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Perpajakan Universitas Muhammadiyah Makassar.Dibimbing oleh Pembimbing I Hj.Naidah dan Pembimbing II Muhammad Adil.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran wajib pajak, serta kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa.

Peneltian ini merupakan jenis penelitian yang bersifat deskritif kualitatif.Data penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik penelitian kepustakaan dan penelitian studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Faktor–faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran pada Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa masih sangat kurang efektif dikarenakan tingkat kepatuhan serta kesadaran wajib pajak itu sendiri yang masih kurang dalam membayar pajaknya.

Dalam pelaksanaan penelitian masih ditemui kendala-kendala yang mempengaruhi kesadaran serta kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa.Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti serta dapat dipergunkan sebagai bahan masukan terhadap para pihak yang mengalami dan terlibat langsung dengan judul ini.

Kata Kunci :Faktor–faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran

(6)

v ABSTRACT

ANDI AMELIA CAHYANTI, YEARS 2020. Factors affecting taxpayer compliance to pay Hotel Tax and Restaurant Tax at the Regional Revenue Agency Office of Gowa Regency.Scientific Writing of the Faculty of Economics and Business, Taxation Study Program, Muhammadiyah University of Makassar.Supervised by Advisor 1 Hj.Naidah and Advisor 2 Muhammad Adil.

This study aims to determine the effect of taxpayer awareness, as well as taxpayer compliance in paying hotel tax and restaurant tax in the regional revenue agency of Gowa Regency.

This research is a qualitative descriptive type of research. This research data includes primary data and secondary data. Data collection techniques using library research techniques and documentation study research. The results showed that the factors that influence taxpayer compliance to pay hotel tax and restaurant tax at the regional revenue agency of Gowa Regency are still very ineffective due to the level of compliance and awareness of taxpayers themselves who are still lacking in paying their taxes.

In the implementation of the research, there are still obstacles that affect the awareness and compliance of taxpayers in paying hotel taxes and restaurant taxes in the regional revenue agency of Gowa Regency. The benefit obtained from this research is to provide answers to the problems studied and can be used as input for those who experience and are directly involved with this title.

Keywords: Factors that influence taxpayer compliance to pay hotel tax and restaurant.

(7)

Kata Pengantar

Syukur Allhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan Tugas Akhir Ilmiah (KTI) yang berjudul “Faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran pada BAPENDA Kabupaten Gowa”

Tugas Akhir Karya Tulis Ilmiah yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Diploma (D3) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orangtua penulis bapak Andi Ayonk Hi.Toeng dan ibu Asmahwati Umar yang senantiasa member harapan, semangat, perhatian, kasih saying dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku yang tercinta yang senantiasa mendukung dan member semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi

(8)

vii

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse., M., Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM., Dekan Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Bapak Dr. H. Andi Rustam, SE., MM., Ak., CA., CPA., sebagai ketua prodi D3 perpajakan

4. Ibu Hj. Naidah.SE., M.Si, sebagai pembimbing 1

5. Bapak Muhammad Adil.SE., M.Ak., Ak, sebagai pembimbing 2 6. Bapak/Ibu Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah

7. Para staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Perpajakan (DIII) Angkatan 2017 yang selalu belajar

(9)

bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivias studi penulis.

9. Terimakasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis dapat penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa megharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.

Mudah-mudahan Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Unversitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi fisabilil Haq fastabiqul khairat, Wassalamu alaikum Wr.Wb

Makassar, 19 September 2020

(10)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 3 1.4 Manfaat Penelitian ... 4 BAB IITINJAUANTEORI ... 5 2.1 Landasan teori ... 5 2.1.1 Pengertian Pajak ... 5 2.1.2 Fungsi Pajak... 6 2.1.3 Jenis Pajak ... 7 2.1.4 Pajak Hotel ... 9

2.1.4.1 Pengertian Pajak Hotel ... 9

(11)

2.1.4.3 Objek Pajak ... 9

2.1.5 Pajak Restoran ... 9

2.1.5.1 Pengertian Pajak Restoran ... 9

2.1.5.2 Subjek Pajak ... 10

2.1.5.3 Objek Pajak ... 10

2.1.6 Kepatuhan Wajib Pajak ... 10

2.2 Kerangka Konseptual ... 12

2.3 Metode Penelitian ... 13

2.3.1 Lokasi danWaktu Penelitian... 13

2.3.2 TeknikPengumpulan Data ... 13

2.3.3 Jenis dan Sumber Data ... 14

2.3.4 Teknik Analisis Data ... 15

BAB IIIHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 17

3.1 Sejarah BAPENDA Kabupaten Gowa ... 17

3.2 Struktur organisasi ... 17

3.3 Job Description ... 18

3.4 Hasil Penelitian ... 33

3.5 Pembahasan ... 38

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 41

4.1 Kesimpulan ... 41

4.2 Saran ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 43

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Klasifikasi Pengukuran Kepatuhan Wajib Pajak ... 11

3.1 Wajib Pajak Hotel yang Melapor Tahun 2019-2020 ... 36

3.2 Wajib Pajak Restoran yang Melapor Tahun 2019-2020 ... 37

3.3 Wajib Pajak Hotel yang Membayar Tahun 2019-2020... 37

3.4 Wajib Pajak Restoran yang Membayar Tahun 2019-2020 ... 38

(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan salah-satu penerimaan negara yang bersumber dari masyarakat yang penerimaannya kembali lagi pada Negara.Berdasarkan APBD 2018 komposisi pendapatan daerah terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan dan pendapatan daerah lainnya yang sah. Dari sumber tersebut, secara umum dana perimbangan mempunyai porsi paling besar dibandingkan dengan dengan sumber lainnya, baik secara nasional, Provinsi maupun Kabupaten atau Kota.

Perbandingan terbesar dana perimbangan ditunjukan oleh komposisi pendapatan daerah pada tingkat Kabupaten atau Kota dimana porsi PAD relatif sangat kecil. Kondisi yang lebih baik ditunjukan pada tingkat provinsi dengan kontribusi dana perimbangan dan PAD yang hampir sama besar. Dari data tersebut membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten atau Kota secara umum masih sangat bergantung pada dana transfer dari pusat dalam mendanai belanja daerahnya dibandingkan dengan Pemerintah Provinsi.

(15)

Menurut Kesit (2005:2) pajak daerah “adalah pungutan wajib atas orang pribadi atau badan yang dilakukan oleh pemerintah daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah”.

Oleh karena itu, tingkat kepatuhan wajib pajak sangat dipengaruhi oleh kesadaran dari wajib pajak itu sendiri. Hal ini disebabkan karena kesadaran wajib pajak sangat menyangkut aspek moral dalam Bidang Perpajakan yaitu, kewajiban moral dari wajib pajak dalam menjalankan kewajiban perpajakannya sebagai warga negara yang baik serta kesadaran moral wajib pajak atas alokasi penerimaan pajak oleh Pemerintah.

Maka dari itu jenis pajak daerah kabupaten/kota yang diterapkan di Indonesia meliputi; pajak hotel, pajak restoran, pajak reklame, pajak mineral bukan logam serta batuan, pajak hiburan, pajak parkir, pajak air tanah, pajak penerangan jalan, pajak sarang burung walet, pajak bumi bangunan pedesaan serta perkotaan, bea perolehan hak atas tanah dan bangunan.

Perlu diketahui pajak hotel maupun pajak restoran merupakan salah-satu sumber penerimaan yang berpotensi,artinya hasil pajak cukup besar sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dan

(16)

3 lajupertumbuhannya diperkirakan sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi daerah.Pajak Hoteldan Restoran adalah pajak yang dikenakan atas pelayanan yang disediakan denganpembayaran di hotel dan atau restoran di Bapenda Kabupaten Gowa.

Dengan demikian berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin mengangkat judul “Faktor–faktor yang mempengaruhi kepatuhan

wajib pajak membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran pada Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA)Kabupaten Gowa.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran pada Bapenda Kabupaten Gowa?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran pada Bapenda Kabupaten Gowa.

(17)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagi Penulis

Penelitian diharapkan bisa menambah wawasan dan memperluas pengerahuan kita dibidang perpajakan, agar penulis bisa membandingkan antara teori dan fakta lapangan.

2. Bagi Pembaca

a) Penelitian diharapkan bisa digunakan sebagai bahan referensi dan alat perbandingan bagi peneliti yang melakukan penelitian yang sama.

b) Penelitian ini juga bisa dijadikan sebagai bahan dalam melakukan diskusi terkait dengan judul penelitian.

c) Agar penelitian ini bisa mengembangkan ilmu dibidang perpajakan serta dapat memecahkan masalah terkait dengan objek yang diteliti.

(18)

5

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak

Pajak merupakan salah-satu penerimaan Negara yang bersumber dari masyarakat yang penerimaannya kembali lagi pada Negara.

Berdasarkan pendapat Djajadinigrat (2009)Pajak merupakankontribusi yang dapat memberikan sebagian dari kekayaan ke negara yang disebabkan oleh suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan, akan tetapi tidak ada jasa timbal balik, dari negara secara langsung, untuk menjaga kesejahteraan secara umum.

BagiSoemitro dalam Mardiasmo (2016) Pajak merupakan retribusi kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan serta dapat digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

Sedangkan bagi Anderso dalam Muhammad Djafar Saidi (2014) “Pajak merupakan pembayaran yang bersifat memaksa kepada Negara

(19)

yang dibebankan pada pendapatan kekayaan seseorang yang diutamakan untuk membiayai pengeluaran pemerintah”.

Adapun bagi Feldeman dalam Siti Resmi (2017) “Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.”

2.1.2 Fungsi Pajak

Fungsi pajak terdiri dari 2 macam, yaitu : 1) Fungsi Pembiayaan (Budgetair)

Sebagai sumber biaya bagi pemerintah untuk membayar setiap pengeluarannya.

2) Fungsi Mengatur (Regulerend)

Untuk mengatur serta menjalankan tugas bagi pemerintah pada bidang sosial maupun ekonomi.

(20)

7

2.1.3 Jenis Pajak

Jenis pajak yang berlaku di Indonesia di kelompokan menjadi 3 bagian antara lain:

1) Menurut Golongan a. Pajak Langsung

Pajak yang ditanggung sendiri oleh Wajib Pajak bersangkutan dan tidak dapat dilimpahkan kewajiban perpajakannya kepada pihak lain. Contohnya Pajak Penghasilan (PPH).

b. Pajak Tidak Langsung

Pajak yang dapat dilimpahkan kewajiban perpajakannya kepada orang lain.

Contohnya: Pajak Pertambahan Nilai (PPN). 2) Menurut Sifat

a. Pajak Subjektif

Pajak yang dikenakan pada keadaan subjek pajak (Wajib pajak) sehingga dapat mempengaruhi besarnya kewajiban perpajakan yang dibayarkan oleh Wajib Pajak.Contoh Pajak Penghasilan (PPh) dengan memperhatikan penghasilan tidak kena pajak (PTKP).

(21)

b. Pajak Objektif

Pajak yang dikenakan pada objek pajak tanpa melihat kondisi dari wajib pajak.

Misalnya; pajak pertambahan nilai. 3) Menurut Lembaga Pemungut.

a. Pajak Negara atau Pajak Pusat

Pajak yang pemungutannya dilakukan oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara. Contoh: PPh, PPN, PPnBM.

b. Pajak Daerah

Pajak daerah merupakan pajak yang dibebankan oleh pemerintah daerah untuk membayar pengeluaran daerahnya.

Misalnya: pajak hotel, pajak restoran, pajak air permukaan, pajak reklame, pajak rokok, pajak hiburan, pajak penerangan jalan, pajak mineral bukan logam serta batuan, pajak parkir, pajak sarang burung walet, pajak bumi serta bangunan, atau pun bea perolehan atas tanah serta bangunan.

(22)

9

2.1.4 Pajak Hotel

2.1.4.1 Pengertian Pajak Hotel

Pajak hotel ialah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan menyediakan fasilitas jasa penginapan serta peristirahatan dengan pungutan sesuai harga hotel masing-masing.

2.1.4.2 Subjek Pajak

Subjek pajak hotel ialah perseorangan atau badan yang dikenakan dan ditetapkan menjadi subjek pajak dalam melakukan pembayaran kepada pengelola hotel.

2.1.4.3 Objek Pajak

Objek pajak ialah setiap transaksi pembayaran hotel yang dikenakan pajak atas fasilitas dan sarana prasarana hotel.

2.1.5 Pajak Restoran

2.1.5.1 Pengertian Pajak Restoran

Pajak restoran ialah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran dengan menyediakan fasilitas makanan serta minuman dengan pungutan sesuai harga restoran masing-masing.

Tarif Pajak Restoran ditetapkan dengan nilai penjualan diatas Rp 5.000.000,- s.d Rp 15.000.000,- per bulan sebesar 5% serta

(23)

nilai penjualan diatas Rp 15.000.000.,- per bulan sebesar 10% yang terhitung dalam pajak daerah Kabupaten atau Kota.

2.1.5.2 Subjek Pajak

Subjek pajak merupakan orang pribadi atau badan yang bisa dikenakan pajak serta pihak yang membeli makanan atau minuman dari restoran.

2.1.5.3 Objek Pajak

Objek pajak merupakan setiap transaksi pembayaran restoran yang dikenakan pajak atas fasilitas sarana dan prasarana restoran.

2.1.6 Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan wajib pajak merupakan suatu tindakan patuh dan sadar terhadap ketertiban pembayaran dan pelaporan kewajiban perpajakan masa dan tahunan dari wajib pajak yang berbentuk sekumpulan orang atau modal yang merupakan usaha sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku .

Definisi Kepatuhan Wajib Pajak menurut James dan Alley (1999) dalam (Simanjuntak dan mukhlis, 2012:84) dapat dilihat secara sederhana atau secara lebih komprehensif.Secara sederhana menerutnya kepatuhan wajib pajak adalah sekedar menyangkut sejauh mana wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai aturan

(24)

11 perpajakan yang berlaku. Dengan demikian tingkat kepatuhan dapat diukur dari adanya tax gap, yaitu perbedaan antara apa yang tersurat dalam aturan perpajakan dengan apa yang dilaksanakan oleh wajib pajak.

Tabel 2.1 Klasifikasi Pengukuran Kepatuhan Wajib Pajak

No. Presentase Kategori

1 0,00-10% Sangat Kurang

2 10,10-20% Kurang

3 20,10-30% Sedang

4 30,10-40% Cukup Efektif

5 40,10-50% Efektif

6 Di atas 50% Sangat Efektif

Sumber : (Data Bidang Penetapan, Penagihan dan Pembukuan)

Untuk mengetahui tingkat kepatuhan wajib Pajak Hotel dan Restoran pada Bapenda Kabupaten Gowa diukur sesuai table diatas (tabel 1.6), jika hasil kepatuhan yang diperoleh dari perbandingan antara realisasi SPT dengan WP Terdaftar Wajib SPT dan memperoleh hasil kontribusi sebesar 10% maka kontribusi Pajak Hotel kurang efektif.

(25)

2.2 Kerangka Konseptual

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepatuhan wajib Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap penerimaan pajak daerah diKabupaten Gowa melalui BapendaKabupaten Gowa.Untuk itu peneliti membutuhkan data wawancara maupun data pengamatan yang berasal dari pajak daerah agar mengetahuikepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran yang diperoleh Bapenda Kabupaten Gowa.Setelah data diperoleh, maka data kemudian dianalisisdengan menggunakan pendataan kualitatif. Berdasarkan uraian tersebut berikut kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 2.2

Gambar (2.2) Kerangka Konseptual Bapenda Kabupaten

Gowa

Faktor-faktor yang mempengaruhi wajib pajak membayar Pajak Hotel

dan Pajak Restoran

Pembayar Pajak Hotel dan

(26)

13

2.3 Metode Pelaksanaan Penelitian 2.3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA)Kabupaten Gowa, bertepatan di jalan Tumanurung Raya No.2, Kabupaten Gowa, adapun waktu penelitianyaitu mulai bulan Juni sampai Juli 2020.

2.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mempermudah penulis dalam mendapat data yang valid dan reliable. Dalam penelitian tersebut antara lain:

1) Studi kepustakaan

Mengumpuldata yang relevan sesuai topik serta masalah yang akan diteliti. Informasi yang diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, serta sumber-sumber yang tertulis baik tercetak maupun elektronik.

2) Pengamatan (observation)

Melakukan pengamatan secara langsung di lapangan objek penelitian yang ada pada Kabupaten Gowa tepatnya di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa mengenai meningkatkan kualitas pelayanan pajak terhadap kesadaran wajib pajak dalam

(27)

membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran pada Bapenda Kabupaten Gowa.

3) Wawancara

Pengumpulan data dengan cara wawancara dilakukan untuk mencari informasi dari narasumber, cara pengumpulan data yang diperoleh dari wawancara yaitu melalui pegawai pajak yang melayani wajib pajak dalam membayar pajakdi BAPENDA Kabupaten Gowa, berupa wawancara secara langsung yang berhubungan dengan menaikkan kualitas pelayanan wajib pajak terhadap kesadaran membayar pajak.

4) Dokumentasi

Pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan melalui pengambilan data-data yang berhubungan dengan penelitian dari tempat penelitian yaitu BAPENDA Kabupaten Gowa.

2.3.3 Jenis dan Sumber Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.Dimana penilitianini dilakukan dilapangan dan survey secara langsung ditempat yang akan diteliti. Data yang diperoleh dari penelitian dapat berupa hasil pengamatan, hasil wawancara dengan narasumber, dokumentasi, serta catatan lapangan yang disusun peneliti selama proses penelitian dilapangan.Jenis data yang digunakan dalam penelitian

(28)

15 kualitatif sumber data yang diperoleh berasal dari kata-kata atau tindakan dan selebihnya merupakan data.

1) Data primer

Data yang diperoleh secara langsung dari pejabat yang berwenang atau pejabat yang melakukan pemeriksaan yang terdapat di Badan Pendapatan Daerah (BAPENDA) Kabupaten Gowa.

2) Data sekunder

Data ini digunakan sebagai data penunjang bagi penyusun dalam penelitian ini.Data ini diperoleh dari dokumentasi objekpenelitian serta dari buku-buku yang berkaitan dengan objek yang diteliti dan literatur lainnya yang digunakan dalam melakukan penelitian ini atau data-data yang sudah ada seperti data yang berasal dari jurnal-jurnal yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

2.3.4 Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan dalam menyelesaikan penelitian atau permasalahan yang ada ditempat penelitian.Analisis data dilakukan saat pengumpulan data dilapangan secara berkesinambungan. Apabila jawaban dari hasil wawancara belum memuaskan maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan sampai peneliti mendapatkan data yang ingin diperoleh. Aktivitas dalam analisis data dengan memerlukan teknik analisis data kualitatif dilakukan dengan tiga tahap yaitu:

(29)

1) Reduksi data

Teknik menganalisis data dengan cara merangkum, memilah hal yang besifat pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang besifat penting. Reduksi data dilakukan dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap data yang diperoleh.

2) Penyajian data

Sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan selanjutnya. Bentuk penyajian data antara lain berupa teks naratif, matrik, grafik, maupun bagan, namun dalam penelitian ini bentuk penyajian data lebih merajuk pada penyajian secara deskriptif. 3) Menarik kesimpulan

Semua data yang telah direduksi, digambarkan lagi secara rinci agar mudah dipahami oleh peneliti maupun orang lain. Data yang dirincikan ini adalah data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data baik berupa pengamatan maupun penelitian.

(30)

17

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Singkat Badan Pendapatan Daerah Kab.Gowa

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa atau disingkat Bapenda Gowa ditetapkan menurut Peraturan Bupati Gowa Nomor 69 Tahun 2016 di Sungguminasa pada tanggal 23 Desember 2016, Bupati Gowa yakni Adnan Purichta Ichsan YL.

3.2 Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Badan, sebagai berikut:

1) Kepala Badan 2) Sekretariat

o Sub. Bagian Perencanaan dan Pelaporan o Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian o Sub. Bagian Keuangan

3) Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan

o Sub. Bidang Perencanaan Pendapatan

o Sub. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah o Sub. Bidang Hukum dan Perundang-Undangan

4) Bidang Pelayanan Pendapatan Daerah

(31)

o Sub. Bidang Pelayanan BPHTB

o Sub. Bidang Pelayanan Pendapatan Lainnya

5) Bidang Penetapan, Penangihan dan Pembukuan

o Sub. Bidang Penetapan o Sub. Bidang Penagihan o Sub. Bidang Pembukuan

6) Bidang Pengawasan dan Pengendalian

o Sub. Bidang Penertiban dan Keberatan o Sub. Bidang Pengawasan

o Sub. Bidang Pengelolaan Benda Berharga

3.3 Job Description 11) Kepala Badan

 Pasal 4

(1) Kepala Badan memilikipekerjaan membantu Bupati melakukan urusan pemerintahan dibidang pendapatan daerah berdasarkan kewenangan dan tugas pembantuan yang ditugaskan Kepala Daerah sesuai peraturan perundang-undangan.

(2) Kepala Badan dalam melakukan pekerjaan sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan strategi urusan Pemerintahan Bidang Pendapatan Daerah.

(32)

19 b. Penerapan evaluasi dan pelaporanurusan Pemerintah

Bidang Pendapatan Daerah.

c. Penerapan Administrasi Badan; dan

d. Penerapan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait tugas dan fungsinya.

(3) Rincian pekerjaan dan fungsi sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) sebagai berikut :

a. Membuat kebijakan teknis, operasional dan strategi dalam penyelenggaraan kegiatan badan;

b. Membuat program kerja dinas sebagai pedoman dalam melakukan tugas;

c. Mengoordinasikan dengan unsur terkait lainnya dalam setiap penyelenggaraan kegiatan badan;

d. Membina satuan organisasi dalam ruang lingkup badan.

12) Sekretaris

 Pasal 5

(1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris memiliki pekerjaan membantu Kepala Badan dalam melakukan koordinasi kegiatan, memberikan pelayanan teknis dan administrasi penyusunan program, pelaporan umum, kepegawaian dan keuangan dalam lingkup dan fungsi :

(2) Untuk melakukan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris menyelenggarakan fungsi :

(33)

b. Pengoordinasian penyelenggaraan adminstrasi keuangan, dan

c. Penerapan tugas kedinasan lain sesuai bidang pekerjaannya

(3) Rincian pekerjaan dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) sebagai berikut :

a. Merancang operasional kerja sekretariat berdasarkan rencana dan sasaran yang telah ditetapkan sebagai pedoman kerja.

b. Membagi pekerjaan kepada bawahan agar tercipta kelancaran tugas;

c. Memberi pekerjaan kepada bawahan dalam melakukan urusan tata usaha, perlengkapan, keuangan, aset, perencanaan dan pelaporan serta pembinaan kepegawaian;

d. Memeriksa pelaksaan pekerjaan Sub. Bagian Perencanaan dan Pelaporan, Sub. Bagian Keuangan, Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian.

 Pasal 6

(1) Sub. Bagian Perencanaan dan Pelaporan dipimpin oleh Kepala Sub. Bagian yang memilikipekerjaan membantu Sekretaris dan mengumpulkan bahan dan melakukan penyusunan program, penyajian data dan informasi, serta penyusunan laporan.

(34)

21 (2) Tugas sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) sebagai

berikut:

a. Merencanakan kegiatan pada Bagian Perencanaan dan Pelaporan;

b. Memeriksa hasil kerja bawahan dalam pelaksanaan kegiatan pada Bagian Perencanaan dan Pelaporan; c. Mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam Pelaksanaan

Kegiatan pada bagian Perencanaan dan Pelaporan; d. Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan Bagian

Perencanaan dan Pelaporan dan memberi saran kepada atasan atas pelaksanaan kegiatan Bagian Perencanan dan Pelaporan

 Pasal 7

(1) Sub. Bagian Umum serta Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub. Bagian yang mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan urusan ketatausahaan, administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang, urusan rumah tangga serta mengelola administrasi kepegawaian.Administrasi Pengadaan, Pemeliharaan dan Penghapusan Barang, urusan rumah tangga serta mengolala Administrasi kepegawaian.

(2) Tugas sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:

(35)

a. Merencanakan kegiatan pada bagian umum dan kepegawaian;

b. Membagi tugas kepada masing-masing bawahan pada lingkup bagian umum dan kepegawaian;

c. Menyedia pelaksanaan bawahan atas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pada bagian umum dan kepegawaian;

d. Memeriksa hasil kerja bawahan dalam pelaksanaan kegiatan pada bagian umum dan kepegawaian;

e. Mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam pelaksanaan kegiatan pada bagian umum dan kepegawaian;

 Pasal 8

(1) Sub. Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub. Bagian yang memiliki pekerjaan membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan pengelolaan administrasi dan pelaporan keuangan.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut: a. Merencanakan kegiatan pada Sub. Bagian Keuangan; b. Memberi tugas kepada masing-masing bawahan pada

lingkup Sub. Bagian Keuangan;

c. Menyedia pelaksanaan bawahan atas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pada Sub. Bagian Keuangan

(36)

23 d. Memeriksa hasil kerja bawahan dalam pelaksanaan

kegiatan pada Sub. Bagian Keuangan;

e. Mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam pelaksanaan kegiatan pada Sub. Bagian Keuangan;

13) Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan

 Pasal 9

(1) Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan dipimpin oleh Kepala Bidang yang memiliki pekerjaan membantu Kepala Badan dalam mengordinasikan Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan.

(2) Untuk melakukan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Bidang Perencanaan serta Pengembangan Pendapatan mempunyai fungsi :

a. Perumusan prosedur teknis Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan;

b. Penerapanprosedur Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan;

c. Penerapan evaluasi dan pelaporan Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan;

d. Penerapan administrasi Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pendapataan;

(37)

 Pasal 10

(1) Sub. Bidang Perencanaan Pendapatan dipimpin oleh Kepala Sub. Bidang yang memiliki pekerjaan membantu Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) sebagai berikut: a. Merencanakan kegiatan pada Sub. Bidang perencanaan

Pendapatan;

b. Membagi tugas kepada masing-masing bawahan pada lingkup Sub. Bidang Perencanaan Pendapatan;

c. Penyedia pelaksanaan bawahan atas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pada Sub. Bidang Perencanaan Pendapatan;

d. Memeriksa hasil kerja bawahan dalam pelaksanaan kegiatan pada Sub. Bidang Perencanaan Pendapatan; e. Mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam pelaksanaan

kegiatan Sub. Bidang Perencanaan Pendapatan  Pasal 11

(1) Sub. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang memiliki pekerjaan membantu Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan Pendapatan dalam melakukan Pengembangan Pendapatan Daerah.

(38)

25 a. Merencanakan kegiatan pada Sub. Bidang

Pengembangan Pendapatan Daerah;

b. Membagi tugas kepada masing-masing bawahan pada pada lingkup Sub. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah;

c. Penyedia pelaksanaan bawahan atas pemasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pada Sub. Bidang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pada Sub. Bidang Pengembangan Pendapatan Daerah;

 Pasal 12

(1) Sub. Bidang Hukum dan Perundang-Undangan dipimpin oleh Kepala Sub. Bidang yang memiliki pekerjaan membantu Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pendapatan dalam Penerbitan Produk Hukum dan Perundang-Undangan.

(2) Tugas yang dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:

a. Merencanakan kegiatan pada Sub. Bidang Hukum dan Perundang-Undangan;

b. Membagi tugas kepada masing-masing bawahan pada lingkup Sub. Bidang Hukum dan Perundang-Undangan;

c. Penyedia pelaksanaan bawahan atas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pada Sub. Bidang Hukum dan Perundang-Undangan;

(39)

d. Memeriksa hasil kerja bawahan dalam pelaksanaan kegiatan Sub. Bidang Hukum dan Perundang- Undangan.

14) Bidang Pelayanan Dan Pendapatan Daerah

 Pasal 13

(1) Bidang Pelayanan dan Pendapatan Daerah dipimpin oleh Kepala Bidang yang memiliki pekerjaan membantu Kepala Dinas dalam mengoordinasikan Pelayanan Pendapatan Daerah.daerah.

(2) Untuk melakukan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala Bidang Pelayanan dan Pendapatan Daerah sebagai berikut :

a. Penerapan kebijakan teknis Bidang Pelayanan Pendapatan Daerah;

b. Penerapan evaluasi dan pelaporan Bidang Pelayanan Pendapatan daerah;

c. Penerapan evaluasi dan pelaporan Bidang Pelayanan Pendapatan Daerah;

d. Penerapan tugas Kedinasan lain Bidang Pelayanan Pendapatan Daerah.

 Pasal 14

(1) Sub. Bidang Pelayanan PBB-P2 dipimpin oleh Kepala Sub. Bidangyang memiliki pekerjaan membantu Kepala Sub.

(40)

27 Pelayanan Pendapatan Daerah dalam melaksanakan Pelayanan PBB-P2.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:

a. Merencanakan kegiatan pada Sub. Bidang Pelayanan PBB-P2;

b. Penyedia pelaksanaan bawahan atas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pada Sub. Bidang Pelayanan PBB-P2;

c. Memeriksa hasil kerja bawahan dalam pelaksanaan kegiatan pada Sub. Bidang Pelayanan PBB-P2;

d. Mengevaluasi hasil kerja bawahan dalam pelaksanaan kegiatan pada Sub. Bidang PBB-P2;

 Pasal 15

(1) Sub. Bidang Pelayanan BPHTB dipimpin oleh Kepala Sub. Bidang yang memiliki pekerjaan membantu Kepala Bidang Pelayanan Pendapatan Daerah dalam melakukan Pelayanan BPHTB.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut: a. Merencanakan kegiatan pada Sub. Bidang Pelayanan

BPHTB;

b. Membagi tugas kepada masing-masing bawahan pada lingkup Sub. Bidang Pelayanan BPHTB;

(41)

c. Penyedia pelaksanaan bawahan atas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pada Sub. Bidang Pelayanan BPHTB;

d. Memeriksa hasil kerja bawahan dalam pelaksanaan kegiatan pada Sub. Bidang Pelayanan BPTHB;

 Pasal 16

(1) Sub. Bidang Pelayanan dan lainnya dipimpin oleh Kepala Sub. Bidang yang memiliki pekerjaan membantu Kepala Bidang Pelayanan pendapatan daerah dalam melakukan pelayanan pendapatan lainnya.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut: a. Merencanakan kegiatan pada Sub. Bidang Pelayananan

pendapatan lainnya;

b. Membagi tugas kepada masing-masing staf pada lingkup Sub. Bidang Pelayanan pendapatan lainnya; c. Penyedia pelaksanaan bawahan atas permasalahan yang

dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pada Sub. Bidang Pelayanan pendapatan lainnya;

15) BidangPenetapan,Penagihan, dan Pembukuan.

 Pasal 17

(1) Bidang Penetapan, Penagihan dan Pembukuan dipimpin oleh kepala dinas yang mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam Penetapan, Penagihan dan Pembukuan pajak daerah dan pendapatan lainnya.

(42)

29 (2) Untuk melakukan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Penetapan, Penagihan dan Pembukuan memiliki fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis Bidang Penetapan, Penagihan dan Pembukuan;

b. Penerapan kebijakan teknis Bidang Penetapan, Penagihan, dan Pembukuan;

c. Penerapan evaluasi dan pelaporan Bidang Penetapan, Penagihan dan Pembukuan;

 Pasal 18

(1) Sub. Bidang Penetapan dipimpin oleh Kepala Sub. Bidang yang memiliki pekerjaan membantu Kepala Bidang Penetapan, Penagihan dan Pembukuan dalam melakukan penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut: a. Merencanakan kegiatan pada sub. Bidang Penetapan; b. Membagi tugas kepada masing-masing bawahan pada

lingkup Sub. Bidang Penetapan;

c. Penyedia pelaksanaan bawahan atas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pada Sub. Bidang Penetapan;

(43)

 Pasal 19

(1) Sub. Bidang Penagihan dipimpin oleh Kepala Sub. Bidang yang mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Penetapan, Penagihan, dan Pembukuan dalam melakukan penagihan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut: a. Merencanakan kegiatan pada Sub. Bidang Penagihan; b. Membagi tugas kepada masing-masing bawahan pada

lingkup Sub. Bidang Penagihan;

c. Penyedia pelaksanaan bawahan atas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pada Sub. Bidang Penagihan;

 Pasal 20

(1) Sub. Bidang Pembukuan dipimpin oleh Kepala Bidang yang memiliki pekerjaan membantu Kepala Bidang Penetapan, Penagihan, dan Pembukuan dalam melakukan pembukuan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya. (2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:

a. Merencanakan kegiatan pada Sub. Bidang Pembukuan; b. Membagi tugas kepada masing-masing bawahan pada

(44)

31 c. Penyedia pelaksanaan bawahan atas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pada Sub. Bidang Pembukuan;

16) Bidang pengawasan dan pengendalian

 Pasal 21

(1) Bidang Pengawasan dan Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian pajak daerah, retribusi daerah, dan pengendalian lainnya.

(2) Untuk melakukan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi :

a. Perumusan strategi teknis Bidang Pengawasan dan Pengendalian;

b. Penerapan kebijakan teknis Bidang Pengawasan dan Pengendalian

c. Penerapan evaluasi dan pelaporan Bidang Pengawasan dan Pengendalian;

d. Penerapan tugas kedinasan lain sesuai bidangnya.  Pasal 22

(1) Sub. Bidang Penertiban dan Keberatan dipimpin oleh Kepala Sub. Bidang yang memiliki pekerjaan membantu Kepala Bidang Pengawasann dan Pengendalian dalam

(45)

Penertiban dan Keberatan pajak daerah, retribusi daerah, dan pendapatan lainnya.

(2) Tugas yang dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut:

a. Merencanakan kegiatan pada Sub. Bidang Penertiban dan Keberatan;

b. Membagi tugas kepada masing-masing bawahan pada lingkup Sub. Bidang Penertiban dan Keberatan;

c. Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan pada sub. Bidang Penertiban dan Keberatan;

d. Melaksanakan program dan kegiatan Sub. Bidang Penertiban dan Keberatan;

 Pasal 23

(1) Sub. Bidang Pengawasan dipimpin oleh Kepala Sub. Bidang yang memiliki pekerjaan membantu Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian dalam melaksanakan Pengawasan dan Pengendalian pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai berikut: a. Merencanakan kegiatan pada Sub. Bidang Pengawasan

dan Pengendalian;

b. Membagi tugas kepada masig-masig bawahan pada lingkup Sub. Bidang Pengawasan dan Pengendalian; c. Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan pada

(46)

33 d. Melaksanakan program dan kegiatan Sub. Bidang

Pengawasan dan Pengendalian;  Pasal 24

(1) Sub. Bidang Pengelolaan Benda Berharga dipimpin oleh Kepala Sub. Bidang yang memiliki pekerjaan membantu Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian dalam Pengelolaan Benda Berharga.

(2) Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1):

a. Merencanakan kegiatan pada Sub. Bidang Pengelolaan Benda Berharga;

b. Membagi tugas kepada masing-masing bawahan pada lingkup Sub. Bidang Pengelolaan Benda Berharga; c. Menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan pada

Sub. Bidang Pengelolaan Benda Berharga;

d. Melaksanakan program dan kegiatan Sub. Bidang Pengelolaan Benda Berharga;

3.4 Hasil Penelitian

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan bagian yang menjadi substansi dari penelitian ini yaitu “Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran pada kantor Bapenda Kabupaten Gowa”, dengan metode analisis yang digunakan yakni analisis deskriptif kualitatif.

(47)

Penelitian ini dilakukan di kantor Bapenda Kabupaten Gowa, untuk mengetahui bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran pada kantor Bapenda Kabupaten Gowa.

Adapun hasil wawancara yang dilakukan di Bapenda Kabupaten Gowa sebagai berikut:

Narasumber (Kepala Bidang Penetapan, Penagihan, dan Pembukuan)

1. Apa saja faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran pada Bapenda Kabupaten Gowa?

“Faktornya yaitu :

"1) Sosialisasi yang masih harus dikembangkan agar tertanamnya kesadaran atas kepatuhan wajib pajak.

2) Keamanan data dalam sistem pemungutan self assesstment masih belum efektif karena masih terjadi kesalahan erorr dalam penerapannya

3) Kurangnya pemahaman edukasi perpajakan dari sosialisasi yang dilakukan Bapenda Kabupaten Gowa“

2. Berapa target dan realisasi pajak hotel dan pajak restoran dikenakan 2 tahun terakhir?

“Target realisasi pajak hotel dan pajak restoran dari tahun ketahun itu mengalami peningkatan, akan tetapi kalau targetnya terealisasi saya kira targetnya memang tinggi supaya kita memacu untuk kita bisa maksimalkan”.

Adapun target yang dikenakan 2 tahun terakhir ini yaitu : Pajak Hotel :

 2019 (Rp 400.000.000,-)  2020 (Rp 1.000.000.000,-)

(48)

35 Pajak Restoran :

 2019 (Rp 4.300.000.000,-)  2020 (Rp 6.000.000.000,-)

3. Adakah kendala yang dihadapi dalam pembukuan atau pencatatan wajib pajak membayar pajak hotel dan pajak Restoran pada Bapenda Kabupaten Gowa?

“Tidak ada kendala yang terjadi selama pembukuan atau pencatatan, karena penerimaan langsung terekam dalam SIMDA (Sistem Implementasi Manajemen Pendapatan Daerah) dan dilakukan seleksi langsung kepada bendahara masing-masing oleh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah)”.

4. Adakah upaya memudahkan pembayaran pajak hotel dan pajak restoran oleh wajib pajak di Kabupaten Gowa?

“Salah satu kemudahan yang disediakan dalam pembayaran pajak adalah dapat melakukan transfer yang selanjutnya wajib pajak dapat mengirim melalui e-mail dan dapat langsung melihat bukti transfernya”.

5. Apa tanggapan wajib pajak mengenai pemungutan pajak hotel dan pajak restoran di bapenda gowa?

“Sosialisasi mengenai sistem pemungutan yang ada di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Gowa salah satunya Self Assesstment System itu sendiri dari pihak kantor mengadakan kunjungan langsung kesuluruh kecamatan di Kabupaten Gowa. dan mengenai tanggapan wajib pajak mengenai Self Assestment System tanggapan mereka Positif karena wajib pajak itu sendiri yang menghitung besar/kecilnya pajak yang harus dibayar dan implementasi dari tanggapan tersebut cukup baik terbukti dengan meningkatnya partisipasi wajib pajak dalam membayar pajak yang secara otomatis mempengaruhi besarnya penerimaan PAD (Pendapatan Asli Daerah).”

Jadi dapat disimpulakan dari hasil wawancara diatas bahwa dengan adanya Sosialisasi yang berjalan lancar sesuai dengan

(49)

prosedur maka tanggapan dari wajib pajak itu sendiri mempengaruhi tingkat partisipasi dalam melaporakan dan membayar pajak.

6. Mengenai pemungutan dari pembayaran pajak hotel dan pajak restoran di bapenda apa tergolong aman?

“Belum aman, karena bisa terjadi erorr akibat keteledoran wajib pajak dalam melaporkan dan membayar wajib pajaknya.”

Jadi dapat disimpulakan dari hasil wawancara diatas bahwa keamanan data dengan menggunakan sistem Self Assesstment System belum efektif pada penerapannya.

3.4.1 Jumlah Wajib Pajak Hotel yang Melapor Tahun 2019-2020

Tabel 3.1 Wajib Pajak Hotel yang Melapor Tahun 2019-2020

Tahun

Lapor Wajib pajak

Jumlah Wajib Pajak yang melapor

2019 Badan 25

2020 Badan 30

Sumber : (Data melapor Tahun 2019-2020)

Dari tabel diatas menunjukkan jumlah Wajib Pajak Hotel yang melapor pada Tahun 2019-2020 mengalami peningkatan. Pada Tahun 2019 jumlah Wajib Pajak Hotel yang melaporkan untuk badan sebanyak 25 wajib pajak atau 1,6% dan pada Tahun 2020 mengalami kenaikan peningkatan pelaporan untuk badan sebanyak 30 wajib pajak atau 33,3%. Maka bisa disimpulkan bahwa pelaporan Pajak Hotel sudah efektif khususnya di Kabupaten Gowa.

(50)

37

3.4.2 Jumlah Wajib Pajak Restoran yang Melapor Tahun 2019-2020

Tabel 3.2 Wajib Pajak Restoran yang Melapor Tahun 2019-2020

Tahun

Lapor Wajib pajak

Jumlah Wajib Pajak yang melapor

2019 Badan 93

2020 Badan 256

Sumber : (Data melapor Tahun 2019-2020)

Dari tabel diatas menunjukkan jumlah Wajib Pajak Restoran yang melapor pada Tahun 2019-2020 mengalami peningkatan. Pada Tahun 2019 jumlah Wajib Pajak Restoran yang melaporkan untuk badan sebanyak 93 wajib pajak atau 4,62%dan pada Tahun 2020 mengalami kenaikan peningkatan pelaporan untuk badan sebanyak 256 wajib pajak atau 2,34%. Maka bisa disimpulkan bahwa pelaporan Pajak Restoran sangat efektif khususnya di Kabupaten Gowa.

3.4.3 Jumlah Wajib Pajak Hotel yang Membayar Tahun 2019-2020

Tabel 3.3 Wajib Pajak Hotel yang Membayar Tahun 2019-2020

Tahun

Lapor Wajib pajak

Jumlah Wajib Pajak yang membayar (Rp)

2019 Badan 822.256.753

2020 Badan 728.499.430

Jumlah 1.550.756.183

Sumber : (Bidang Penetapan, Penagihan dan Pembukuan)

Dari tabel diatas menunjukkan jumlah Wajib Pajak Hotel yang membayar pada Tahun 2019 untuk badan sebanyak 822.256.753 wajib pajak dan pada Tahun 2020 untuk badan sebanyak 728.499.430 wajib

(51)

pajak. Maka dari itu, jumlah perolehahan Wajib Pajak Hotel pada tahun 2019-2020 sebanyak 1.550.756.183 wajib pajak.

3.4.4 Jumlah Wajib Pajak Restoran yang Membayar Tahun 2019-2020

Tabel 3.4 Wajib Pajak Restoran yang Membayar Tahun 2019-2020

Tahun

Lapor Wajib pajak

Jumlah Wajib Pajak yang membayar (Rp)

2019 Badan 3.298.404.478

2020 Badan 3.753.103.951

Jumlah 7.051.508.429

Sumber : (Bidang Penetapan, Penagihan dan Pembukuan)

Dari tabel diatas menunjukan jumlah Wajib Pajak Restoran yang membayar pada Tahun 2019 untuk badan sebanyak 3.298.404.478 wajib pajak dan pada Tahun 2020 untuk badan sebanyak 3.753.103.951 wajib pajak. Maka dari itu, jumlah perolehahan Wajib Pajak Restoran pada tahun 2019-2020 sebanyak 7.051.508.429 wajib pajak.

3.5 Pembahasan

3.5.1 Persentase Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Hotel dan Restoran Tahun 2019-2020

Tabel 3.5 Presentase Kepatuhan Wajib Pajak Tahun 2019–2020

Wajib pajak Wajib Pajak yang Terdaftar Wajib SPT

Badan 4.120.661.231

Badan 4.481.603.381

(52)

39

Wajib pajak Realisasi SPT 2019-2020

Badan 41.126.612.192

Badan 44.816.033.504

Jumlah 85.942.645.696

Presentase Kepatuhan Realisasi SPT : WP Terdaftar Wajib SPT Presentase Kepatuhan 85.942.645.696 : 8.602.264.612 = 10%

Sumber : (Bidang Penetapan,Penagihan dan Pembukuan)

Dari tabel diatas menunjukkan realisasi kepatuhan pelaporan wajib pajak Hotel dan Restorandi Bapenda KabupatenGowa Tahun 2019-2020 sebanyak 85.942.645.696 wajib pajak dari 8.602.264.612 wajib pajak yang terdaftar SPT. Maka dari itu, adapun persentase kepatuhan pajak yang dicapai oleh Bapenda Kabupaten Gowa Tahun 2019-2020 sebanyak 10%. Ini menunjukkan kepatuhan wajib pajak dalam pelaporan pajaknya sangat kurang efektif.

3.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Membayar Pajak Hotel dan Pajak Restoran Pada Bapenda Kabupaten Gowa

Setelah dianalisa, dari hasil data yang diolah dengan demikian wajib pajak hotel yang melapor di tahun 2019 sebanyak 25 wajib pajak atau 1,6% dan mengalami peningkatan pada tahun 2020 sebanyak 30 wajib pajak atau 33,3%. Maka dari itu pelaporan wajib pajak hotel kurang efektif khususnya di Kabupaten Gowa. Sedangkan, wajib pajak Restoran yang melapor tahun 2019 sebanyak 93 wajib pajak atau 4,62%

(53)

dan mengalami peningkatan yang drastis sebanyak 256 wajib pajak atau 2,34%.

Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi wajib Pajak Hotel dan Restoran dalam membayar pajak pada Bapenda Kabupaten Gowa adalah:

1) Sosialisasi yang masih harus dikembangkan agar tertanamnya kesadaran atas kepatuhan wajib pajak.

2) Keamanan data dalam sistem pemungutan self assesstment masih belum efektif karena masih terjadi kesalahan erorr dalam penerapannya

3) Kurangnya pemahaman edukasi perpajakan dari sosialisasi yang dilakukan Bapenda Kabupaten Gowa

Berdasarkan faktor-faktor yang disimpulkan dari data yang telah diolah dari Bapenda Kabupaten Gowa maka tingkat yang membayar pajak hotel dan restoran yang masih sangat kurang efektif.

(54)

41

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari beberapapembahasandanserangkaian penelitian yang telahpenulis lakukan di Kantor Bapenda Kabupaten Gowa di perolehkesimpulansebagaiberikut:

Faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak kurangefektif terhadap kesadaran wajib pajakitu sendiri untuk membayar Pajak Hoteldan PajakRestorandi Bapenda Kabupaten Gowa.

Total rata-rata persentase kepatuhanwajib pajak selama 2 tahun terakhir dari target pencapaiannnya sebesar 10%. Jadi selama 2 tahun terakhir yaitu tahun 2019-2020 masih dibawah rata-rata dari target penerimaan.

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memberikan saran kepada Bapenda Kabupaten Gowa, diantaranya:

Tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajaknya harus dipertahakan dan ditingkatkan, agar wajib pajak sadar dalam membayar pajak serta penerimaan PPh badan dapat dioptimalkan.

Melakukan sosialisasi dan penyuluhan secara intensif yang berkaitan dengan hal perpajakan melalui media masa, media elektronik

(55)

dan spanduk.Hal ini dikarenakan masih banyak wajib pajak yang belum memiilki kesadaran dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

(56)

43

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku & Artikel

Dewi, Putu Septiana dan I Made Sukarta., 2015, Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Hotel, Bali: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

(Unud),Vol.13.No.2 Nov. 2015. (hal 599-614), ISSN: 2302-8556

Fajarwati, I. (2006). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Pelaksanaan Pemeriksaan untuk Meningkatkan Penerimaan dari Sektor Pajak (Studi Kasus pada KPP Batu). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang.

Gunadi. 2005 “ Fungsi Pemeriksaan Terhadap Peningkatan Kepatuhan Pajak”, Jurnal Perpajakan Indonesia.

Khuriyah, L. (2014). Analisis Efektivitas Sistem Pemungutan Pajak Restoran dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan Kota Batu Tahun Anggaran 2009-2013). Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB)|Vol.2 No.2September

2014|administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Krisbianto, E. (2007). Efektivitas Pelaksanaan Pemeriksaan dalam Rangka Meningkatkan Penerimaan Negara dari Sektor Pajak (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Tulungagung). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang. Hal 60-65.

Mardiasmo 2010, Perpajakan, Edisi revisi 2010, Andi Offset, Yogyakarta Mardiasmo. 2011 “Perpajakan”, Edisi Revisi 2011, Yogyakarta: Andi Mardiasmo (2016)Perpajakan, Edisi terbaru 2016, Yogyakarta:Andi.

Nilasari, Retno. 2007. Analisis PengaruhTingkat Kepatuhan Wajib Pajak Hotel dan Restoran TerhadapPenerimaan Pajak Daerah.FakultasEkonomi dan Sosial Universitas Negri Syarif Hidayatullah Jakarta2008.

Nurmantu, Safri 2005, Pemahaman Tentang Kepatuhan Wajib Pajak, Diakses pada tanggal 12 Desember 2013 dari http://cinta-inten.blogspot.com/2009/12/ Pemahaman Tentang Wajib Pajak.

(57)

Pajak Hotel Atas Rumah Kos Terdaftar Di Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang).JurnalMahasiswa Perpajakan, 7(1).

Pekerti. T. C (2015) Pengaruh Sosialisasi Perpajakan Terhadap Pengetahuan Wajib Pajak Yang Mendukung Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada Wajib Republik, Indonesia, Undang-undang

Nomor 25 Tahun 2002 Tentang Pajak Restoran, Peraturan Daerah Kota Palembang

Trisnawati, Ni uh Mika., 2015, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kepatuhan Wajib Pajak Membayar Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan di Kota Denpasar, Tesis, Pascasarjana Universitas

Udayana, Denpasar. Sumber Internet (https://www.hestanto.web.id/penerimaan-pajak/13 April 2020/15:00) (https://shallmanalfarizy.com/2017/11/pengertian-pajak-restoran/13 April 2020/ 15:01) (https://ojs.unud.ac.id/index.php/EEB/article/view/15361/12355/22 April 2020/14:00) (https://www.slideshare.net/mobile/Uofa_Unsada/2010420016-agnes-sophia-irmawati/03 September 2020/22:08)

(58)
(59)

DOKUMENTASI

Halaman Depan Kantor

(60)

46

Ruang Bidang Penetapan, Penagihan dan Pembukuan

Gambar

Tabel 2.1 Klasifikasi Pengukuran Kepatuhan Wajib Pajak
Tabel 3.2 Wajib Pajak Restoran yang Melapor Tahun 2019-2020  Tahun
Tabel 3.4 Wajib Pajak Restoran yang Membayar Tahun 2019-2020  Tahun

Referensi

Dokumen terkait

GROUND FLOOR Andesit RTM Batu Paras Putih Batu Kebumen Andesit RTM Keramik Mosaik Andesit RTM Andesit Honed Candi RTM 98 Lampiran 3.. Material Plan

Isi pokok BETA terdiri dari enam bagian yaitu: (1) bagian pertama merupakan lembaran catatan guru dan catatan orang tua murid, pada bagian ini merupakan halaman

Asset sumber daya manusia yang dimiliki oleh RT 12 Kelurahan Tanjung Palas berada dalam keadaan cukup baik, bahkan masyarakat sudah memiliki kemampuan yang cukup

Fasa 2 dengan konsep Do-it-Yourself (DIY). • Setiap pasukan akan dibimbing oleh seorang mentor yang terdiri daripada pensyarah Universiti Malaya yang akan ditentukan

Produksi limbah pertanian berdasarkan nutrien BK, PK, dan TDN ditampilkan pada tabel 9. Kandungan nutrien pada lima belas kecamatan terpilih sangat berpontesi untuk

Namun semakin banyaknya produsen lain yang membuat tempat makan dengan tampilan visual dan promosi yang lebih menarik, membuat Soto Ojolali kalah bersaing,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bukti empiris adanya pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap firm value dan dengan di mediasi oleh firm performance

Pelaksanaan ICT pendidikan bagi guru dapat menggunakan terminologi bahwa e- learning yang diterapkan memiliki makna „‟ Pembelajaran baik secara formal maupun