• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Pendirian Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Pendirian Pondok Pesantren Tahfidz Al Qur"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PENDIRIAN PONDOK

PROPOSAL PENDIRIAN PONDOK

PESANTREN TAHFIDZ AL QUR'AN

PESANTREN TAHFIDZ AL QUR'AN

“albayan lil muslimin ”

“albayan lil muslimin ”

PROPOSAL PENDIRIAN PONDOK PESANTREN TAHFIDZ AL

PROPOSAL PENDIRIAN PONDOK PESANTREN TAHFIDZ AL QUR'ANQUR'AN

“albayan lil muslimin ” “albayan lil muslimin ”

 Assalamu

 Assalamu’alaiku

’alaikum warohma

m warohmatulloh

tulloh

Bismillahirrohmanirrohim  Bismillahirrohmanirrohim 

$¯RÎ)

$¯RÎ)

ß`øtwU

ß`øtwU

$u

$uZ

Zø9

ø9¨“

¨“ tR 

tR 

t•

t• ø.

ø.ÏÏe%

e%!!$#

$#

$¯RÎ)ur 

$¯RÎ)ur 

¼çms9

¼çms9

tbqÝàÏÿ»ptm:

tbqÝàÏÿ»ptm:

ÇÒÈ

ÇÒÈ

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar- benar memeliharanya[793].

 benar memeliharanya[793].

ayat Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya. ayat Ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.

Akan didirikan pondok pesantren tahfidzul Qur'an, untuk

Akan didirikan pondok pesantren tahfidzul Qur'an, untuk mencetak generasi Islam

mencetak generasi Islam

yang Qur'ani, bisa

yang Qur'ani, bisa mengikuti perkemban

mengikuti perkembangan zaman serta

gan zaman serta mempunyai iman,

mempunyai iman,

ketaqwaan dan akhlaq yang baik.

ketaqwaan dan akhlaq yang baik.

YAYASAN PENDIDIKAN ALQUR‟AN

YAYASAN PENDIDIKAN ALQUR‟AN

“ALBAYAN LIL MUSLIMIN”

“ALBAYAN LIL MUSLIMIN”

Alamat

Alamat kantor kantor pusat pusat :: Jl. Mertojoyo

Jl. Mertojoyo blok blok M16 RT 04 M16 RT 04 RW 10RW 10

Kel. Merjosari Kec. Lowokwaru Kota Malang Kel. Merjosari Kec. Lowokwaru Kota Malang Jawa Timur 65144 Jawa Timur 65144 Telepon Telepon : : (0341)560314-731294(0341)560314-73129466 Hanphone Hanphone : : 085233322648,/089903990085233322648,/0899039902626 E-Mail

E-Mail : : muslimin.pppa@gmail.commuslimin.pppa@gmail.com Website

Website : : http://albayan http://albayan lil lil muslimin.blogspot.commuslimin.blogspot.com dan

dan tolong-menolonglah tolong-menolonglah kamu kamu dalam dalam mengerjakan) mengerjakan) kebajikan kebajikan dan dan takwa,[ takwa,[ Q.SQ.S .almaidah 2 ]

(2)

Kemajuan zaman yang telah terjadi dewasa ini, tidak serta merta menjadikan akhlak dan  pengetahuan agama seseorang semakin menjadi baik. Bahkan, kemajuan teknologi yang ada

sekarang telah banyak disalahgunakan untuk kepentingan yang merusak jati diri manusia itu

sendiri sebagai makhluk yang beradab, bahkan merusak tatanan agama yang telah disyari‟atkan

oleh sang pemilik kehidupan ini.

Akibat yang terjadi adalah kita sulit mendapatkan anak-anak yang mampu mempelajari dan

menghafal al Qur‟an dengan baik dan benar, apalagi mau mengamalkan kandungan yang ada di

dalamnya. Bahkan anak-anak tersebut sudah sangat jarang mengenal siapa saja tokoh-tokoh

 pejuang Islam dikalangan para sahabat, tabi‟in, tabi‟ut tabi‟in dan generasi-generasi sesudahnya.

`s9ur  4ÓyÌö• s? y7Ytã ߊ qåkuŽ ø9$# Ÿwur  3“ t• »|Á¨Y9$# 4Ó®Lym yìÎ6®Ks? öNåktJ¯=ÏB 3 ö@è% ž cÎ) “ y‰èd «!$# uqèd 3“ y‰çlù;$# 3 ÈûÈõs9ur  |M÷èt7¨?$#  Nèduä!#uq÷dr& y‰÷èt/ “ Ï%©!$# x8uä!%y` z`ÏB ÉOù=Ïèø9$# $tB y7s9 z`ÏB «!$# `ÏB <c’ Í<ur  Ÿwur  AŽ • ÅÁtR  ÇÊËÉÈ

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan

 sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (Al Baqarah [2] : 120)

Adanya pola pikir dan pendidikan yang demikian membentuk karakter anak yang brutal dan susah terkendali, sehingga mereka mempunyai sifat egois yang tinggi, mudah tersinggung, melalai-lalaikan bahkan meremehkan masalah agama, bersikap masa bodoh, tidak mau diatur, dan berbagai sifat yang buruk lainnya. Lebih parahnya lagi adalah dengan sebab kebodohan dan ketidakpedulian ummat muslim akan masalah agamanya, banyak anak-anak sekarang yang sudah tidak mempunyai adab (akhlak) lagi kepada orangtuanya. Anak-anak tersebut mulai berani membantah perk ara ma‟ruf yang diperintahkan orangtuanya, bahkan banyak diantara mereka

yang mulai berani melawan atau bahkan dengan tega menyakiti maupun membunuh orangtuanya sendiri (akibat permintaannya tidak dituruti).

Selain akibat dari kurangnya perhatian orangtua atas perkara agama dan akhlak, pola fikir dan sifat yang demikian juga terbentuk akibat salah dalam memilih lingkungan dan teman

NAMA KEGIATAN

PENDIRI N PONDOK PES NTREN

TAHFIDZ AL QUR AN “albayan lil muslimin”

(3)

 pergaulannya. Padahal teman dan lingkungan merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam  pembentukan karakter dan akhlak

Allah swt telah mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya mendidik anak dan mengarahkan mereka agar memilih teman-teman yang baik, serta siapa-siapa saja yang harus dan layak kita gauli;

#sŒÎ)ur  |M÷ƒ r&u‘ tûïÏ%©!$# tbqàÊqèƒ s†  þ’ Îû $uZÏF»tƒ #uä óÚÍ ôãr'sù öNåk÷]tã 4Ó®Lym (#qàÊqèƒ s† ’ Îû B]ƒ ωtn ¾ÍnÎŽ ö• xî 4 $¨BÎ)ur  y7¨ZuŠ Å¡Yムß`»sÜø‹ ¤±9$# Ÿxsù ô‰ãèø)s? y‰÷èt/ 3“ t• ò2Éj‹ 9$# yìtB ÏQöqs)ø9$# tûüÏHÍ>»©à9$# ÇÏÑÈ

“ Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan

menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang  yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).” (Al An‟am [6] : 68)

Í‘ sŒur  š úïÏ%©!$# (#rä‹ sƒ ªB$# öNåks]ƒ ÏŠ $Y6Ïès9 #Yqôgs9ur  ÞOßgø?§ sïur  äo4qu‹ ysø9$# $u‹ ÷R‘ ‰9$# 4 ö• Åe2sŒur  ÿ¾ÏmÎ/  br& Ÿ@|¡ö6è? 6§øÿtR  $yJÎ/ ôMt6|¡x. }§øŠ s9 $olm; `ÏB Âcrߊ «!$# @’ Í<ur  Ÿwur  Óì‹ Ïÿx© ÇÐÉÈ

“ Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda  gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya

 sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada  Allah…..” (Al An‟am [6] : 70) É‹ è{ uqøÿyèø9$# ó ßDù&ur  Å$ó ãèø9$$Î/ óÚÌ• ôãr&ur  Ç`tã š úüÎ=Îg»pgø:$# ÇÊÒÒÈ

“ Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari  pada orang-orang yang bodoh.” (Al A‟raaf [7] : 199)

Rasulullah r sendiri telah memberikan nasehat kepada kita agar mampu menjadi pribadi

muslim yang baik. Abu Hurairah berkata, telah bersabda Rasulullah , “Tanda-tanda baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (HR Tirmidzi) Pada hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda, “Seseorang tidak akan sampai pada derajat taqwa sebelum ia meninggalkan perkara yang tidak berguna karena khawatir berbuat  sia-sia.”

Adanya degradasi moral yang sudah begitu parah ini menyebabkan beralihnya kebiasaan dan kesenangan anak-anak serta para remaja muslim, dari senang berlama-lama membaca Al

Qur‟an menjadi senang berlama-lama membaca koran dan majalah atau melihat TV/bioskop;

dari senang menghadiri majelis-majelis ta‟lim menjadi senang mencari dan menghadiri acara

-acara hiburan (seperti konser, pesta-pesta atau perayaan, diskotik atau -acara pertemanan); dari senang menolong dan mengutamakan (itsar ) sesama menjadi senang membuat susah orang lain

(dengan cara meng” ghibah”, menfitnah, menjatuhkah dan berbagai tipu daya lainnya); dari

senang menyedekahkan hartanya di jalan Allah menjadi senang membelanjakan dan menghambur-hamburkan uangnya.

(4)

Ini adalah sebagain kecil dari berbagai macam penyimpangan moral dan akhlak yang sudah begitu akut dan telah menjangkiti generasi ummat Islam dewasa ini. Maka sudah

sewajarnya jika pada masa sekarang ini kemampuan anak dalam memahami Al Qur‟an sangat

rendah, apalagi untuk mau menghafalkan dan mengamalkan isinya. Sehingga yang akan terjadi

adalah lambat laun agama Islam hanyalah tersisa namanya saja, dan Al qur‟an hanya tersisa

tulisannya saja. Dan ini mulai terbukti dimana sangat banyak dikalangan orang Islam sendiri yang tidak mengerti apa itu Islam, meninggalkan sebagian (ataupun seluruhnya) ajaran Islam,  bahkan mulai banyak yang berani menentang dan mempertanyakan kebenaran ajaran Islam.

Mereka mulai ragu dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama Islam.

Ini sangat sesuai dengan apa yang telah diberitakan oleh Rasulullah dalam kitab Al Misykat;

Artinya; “ Akan datang suatu zaman bahwa tidak akan tersisa Islam kecuali namanya saja dan tidak pula Al Qur’an kecuali tulisannya saja.”

Dikalangan anak-anak, para remaja, orang-orang dewasa bahkan sampai pada orang tua,

 banyak yang belum bisa membaca Al Qur‟an dengan baik dan benar (mengerti hukum-hukum tajwid   dan mengamalkan tanda baca dan waqaf nya). Kemampuan membaca mereka hanya

sekedar mampu membedakan huruf-hurufnya saja, atau hanya mampu membaca Al Qur‟an

dengan terbata-bata, bahkan ada yang sama sekali tidak bisa membedakannya (membaca).

Mereka membaca Al Qur‟an dengan terbata-bata dan sama sekali tidak memperhatikan makhrojul   huruf dan maad  bacaan Al Qur‟an serta tanda-tanda waqaf nya. Itupun masih bisa dikatakan lumayan karena mereka masih mau membaca Al Qur‟an. Dan banyak pula diantara

orang-orang Islam yang sama sekali tidak mau (peduli) membaca Al Qur‟an, padahal hak Al Qur‟an itu minimal dihatamkan dua kali dalam setahun. Penyusun  Majma’   (dalam Kitab Fadhilah Al Qur‟an, oleh Syekhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandhalawi rah.)

telah mengutip babarapa hadits dari Rasulullah yang diantara isinya adalah barangsiapa

mengkhatamkan Al Qur‟an dalam empat puluh hari, maka sungguh ia telah berlambat-lambat

(dalam agama).

Yang paling baik adalah menghatamkan Al Qur‟an dalam masa tiga hari ataupun tujuh

hari, kemudian disertai dengan memahami makna yang terkandung di dalamnya. Inilah yang

menjadi kebiasaan para sahabat, tabi‟in dan para shalihin. Mereka menghatamkan Al Qur‟an setiap pekan, dimulai pada hari jum‟at dan akan selesai (khatam) pada hari kamis. Malam hari

mereka sibukkan dirinya dengan membaca dan merenungi makna Al Qur‟an, kemudian pada

siang harinya mereka disibukkan mengamalkan apa-apa yang terkandung di dalam Al Qur‟an. “Wahai Ahli Al Qur’an, jangan jadikan Al Qur’an sebagai bantal, dan bacalah dengan

sungguh- sungguh pada siang dan malam, sebarkanlah ia, dan bacalah ia dengan suara yang merdu.  Renungkanlah isinya agar kamu beruntung, dan janganlah kamu meminta disegerakan upahnya

(di dunia), karena sesungguhnya ia memiliki ganjaran (di akherat).”

(HR Baihaqi, dalam kita b Syu‟bul Imaan. Diriwayatkan oleh Ubaidah Al Mulaiki

dari Rasulullah )

(5)

Ini merupakan salah satu bagian dari beberapa penyebab yang menjadikan ummat ini semakin rusak dan melemah. Kita semua tahu bagaimana kondisi anak-anak dan pemuda pemudi Islam dewasa ini!? Kehancuran akhlak, kebobrokan moral, menjadi anak yang cengeng dan manja, tidak punya pendirian dan jati diri, serta suka akan berbagai bentuk permainan dan hura-hura, merupakan beberapa hal dari sekian banyak penyakit yang telah menjangkiti generasi

ummat Islam. Dan semua itu berawal dari ditinggalkannya Al Qur‟an sebagai pegangan hidup

dan penyelamat masa depannya.

Imam Malik bin Anas rah telah meriwayatkan di dalam kitab beliau „ Al Muwaththa‟,

sesungguhnya telah sampai berita kepadanya bahwa R asulullah r bersabda, “ Aku tinggalkan di tengah-tengah kalian dua perkara yang mana kalian sekali-kali tidak akan pernah tersesat  selama kalian berpegang teguh pada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan sunnah Nabi-Nya.” (HR

Imam Malik, di dalam Al Muwaththa‟, Bab Larangan Membicarakan Perihal Taqdir, hal 702) “ Aku tinggalkan pada kalian dua nasehat, yang satu berbicara dan yang lainnya diam. Y ang

berbicara adalah Al Qur’an dan yang diam adalah mengingat maut .”

Dari Abu Najih al-'Irbadh bin Sariyah t, katanya: "Pada suatu hari setelah shalat shubuh, Rasulullah r pernah memberikan nasehat kepada kami dengan sebuah nasehat yang amat menyentuh hingga membuat air mata berlinangan dan hati bergetar. Karenanya ada seseorang

 berkata: „Sesungguhnya nasehat ini merupakan ucapan selamat tinggal, karena itu kepada apakah engkau mengajak kami wahai Rasulullah?‟

Rasulullah r menjawab, „Saya wasiatkan kepada kalian, hendaklah kalian semua bertaqwa kepada Allah, juga harus mendengarkan dan mentaati pemimpin (Amir) walaupun  yang memerintah kalian itu seorang hamba sahaya dari Habsyi. Kerana sesungguhnya

barangsiapa yang masih (dikaruniai) hidup panjang di antara kalian (setelahku), ia akan melihat berbagai perselisihan yang banyak sekali. Maka dari itu hendaklah engkau semua berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang memperoleh  petunjuk (Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali y ). Gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi-gigi  geraham kalian (yakni berpegang teguhlah padanya sekuat-kuatnya). Dan jauhilah olehmu  semua dari melakukan perkara-perkara yang baru, kerana sesungguhnya yang demikian itu

adalah sesat ." (HR Imam Abu Dawud dan Tirmidzi)

Ketika berbagai macam penyakit telah menggerogoti ummat ini, maka harus segera dicarikan solusi dan obat yang tepat untuk menyembuhkannya. Jika tidak, maka penyakit- penyakit tersebut akan semakin parah dan sulit untuk disembuhkan. Begitu juga ibaratnya hati

setiap manusia, jika manusia berbuat satu kemaksiatan (dosa), maka akan terbentuk satu titik hitam yang menempel lekat di dalam hati. Jika ia sungguh-sungguh bertaubat maka titik hitam itu akan menghilang. Namun jika mereka berbuat kemaksiatan lagi maka titik hitam yang  berikutnya juga akan menempel, dan begitulah seterusnya hingga semua titik hitam tersebut akan menutupi seluruh hati manusia (seiring dengan bertambahnya perbuatan maksiat yang mereka kerjakan), sehingga hati menjadi keras dan berkarat.

Akibatnya adalah manusia sudah tidak mempunyai kemampuan lagi untuk melaksanakan  perintah-perintah Allah Y dan menjauhi segala larangan-Nya, tidak ada lagi perasaan benci atas  perbuatan mungkar walaupun itu dilakukan di depan matanya (bahkan dirinyapun turut larut dalam perbuatan mungkar tersebut), tidak bisa membedakan lagi mana yang makruf dan mana

(6)

yang mungkar, tidak mau (sulit untuk) berbuat kebaikan dan hatinya selalu cenderung pada kemaksiatan.

Allah Y telah menerangkan perbuatan mereka yang telah saya sebutkan di muka dengan firman-Nya;

ž xx.

(

2ö@t/

tb#u‘

4’ n?tã

 NÍkÍ5qè=è%

$¨B

(#qçR%x.

tbqç6Å¡õ3tƒ

ÇÊÍÈ

“Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati-hati mereka.” (Al Muthaffifiin : 14)

Mudah-mudahan Allah Y melindungi diri kita dari perkara yang demikian, amiin.

Selain dari pada itu, orang yang tidak terdapat Al Qur‟an di dalam hatinya maka akan

sangat sulit untuk mengerjakan perbuatan- perbuatan yang ma‟ruf. Mereka akan selalu terpuruk

dan terjerumus dalam lembah kemaksiatan, dan sulit untuk keluar daripadanya. Tiadalah

kebaikan yang tersisa di dalam hatinya kecuali kalimat Tuhannya “L aa ilaaha ill allaah ”.

Bagaikan rumah kosong yang di dalamnya tidak menyisakan barang-barang apapun sebagai keperluan hidup dalam berumah tangga, kecuali hanya tinggal bangunan rumahnya saja. Dan

sungguh… orang yang menjadi penghuni rumah kosong tersebut sangat jauh dari kebahagiaan

dan ketentraman, dan bahkan yang terjadi adalah sebaliknya, para penghuninya lebih dekat pada kehinaan dan kebinasaan.

Dari Ibnu Abbas y, telah bersabda Rasulullah r, “Sesungguhnya orang yang di dalam hatinya tiada sedikitpun dari Al Qur’an adalah seperti rumah yang kosong .” (HR Tirmidzi)

Dan salah satu cara untuk menghapus titik-titik hitam yang sudah melekat kuat di dalam hati adalah dengan memperbanyak membaca, bertafakkur dan bertadabbur akan kandungan yang

terdapat di dalam Al Qur‟an. Inilah kabar yang telah diberitakan oleh Allah Y dan telah

disampaikan Rasulullah r, serta merupakan salah satu cara yang paling mujarab yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan penyakit ummat yang sudah sedemikian parah (berkarat) ini.

$pkš ‰r'¯»tƒ

â¨$¨Z9$#

ô‰s%

 Nä3ø?uä!$y_ 

×psàÏãöq¨B

`ÏiB

öNà6În/§‘

Öä!$xÿÏ©ur 

$yJÏj9

’ Îû

Í‘ r߉ Á9$#

“ Y‰èdur 

×puH÷qu‘ ur 

tûüÏYÏB÷sßJù=Ïj9

“ Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang

 yang beriman.” (Yunus : 57)

Dari Ibnu Umar y, telah ber sabda Rasulullah r, “Sesungguhnya hati itu berkarat  sebagaimana besi berkarat jika terkena air .” Tanya sahabat, “ Apa pembersihnya ya  Rasulullah?” Beliau bersabda, “ Banyak mengingat maut dan membaca Al Qur’an.” (HR

Baihaqi)

Kalau kita hanya berpangku tangan melihat semua penderitaan, kehinaan dan keruntuhan ummat ini, maka tunggulah saat terjadinya kehancuran agama yang sangat kita cintai ini. Akan terjadi fitnah besar yang segera menimpa ummat ini atas kelalaian akan tugas dan

tanggungjawabnya untuk menjaga, menyebarkan dan mengamalkan ajaran Al Qur‟an. Para

 pemimpin akan berbuat semena-mena, rakyat banyak yang tertindas dan berbuat anarkis, korupsi merajalela, kemaksiatan terjadi merata dimana-mana, semua orang akan berlaku seenaknya

(7)

sendiri (dengan dalih kebebasan), anak-anak tidak lagi menghormati orang tua dan orang tuapun tidak menyayangi anak-anak, para ulama‟ tidak ditempatkan sebagaimana mestinya (dimuliakan)

 bahkan ajarannyapun dianggap sebagai mainan dan gurauan belaka, orang-orang berani melakukan kemaksiatan secara terang-terangan, yang halal diharamkan dan yang harampun  banyak yang dihalalkan, serta masih banyak lagi berbagai macam bentuk fitnah yang sedang/dan

akan menimpa ummat ini.

Ibnu Abbas y telah berkata, ketika Jibril u turun menemui Rasulullah r, maka ia

mengabarkan akan adanya banyak fitnah kepada beliau. Rasulullah r bertanya, “ Bagaimana  jalan keluar darinya, wahai Jibril ?”

Jibril menjawab, “ Kitabullah.” (HR Razin, dalam kitab Ar Rahmatul Mahdah)

Dan semua bentuk fitnah tersebut sudah banyak yang terjadi di depan kita, dan bahkan anda bisa mendengar dan juga bisa kita lihat dengan mata kepala sendiri. Berapa banyak ummat muslim yang saat ini ditindas, dilecehkan, dihinakan, dijajah, dibunuh, diperkosa, harta benda mereka dirampas, dan yang diusir dari kampung halamannya. Demikian juga fitnah-fitnah yang terjadi diantara kaum muslimin sendiri seperti adanya sikap saling merendahkan satu dengan yang lainnya, mencemooh, menghina, menghalalkan darah saudara seiman, berpecah belah, timbulnya berbagai macam amalan (juga agama atau aliran baru) yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah r, bahkan sampai dengan munculnya banyak orang yang mengaku sebagai nabi  palsu. Bahkan mereka (orang-orang kafir) sangat berani menghina dan melecehkan nabi kita

Muhammad r, yang mana tidak pernah terjadi ketika ummat ini dalam keadaan kuat dan disegani.

Belum lagi fitnah-fitnah yang dengan sengaja telah disebarkan oleh kaum misionaris yang ingin melemahkan dan menghancurkan agama Islam. Mereka telah merusak pola pikir, budaya dan akhlak (moral) generasi Islam, bahkan mereka telah berani membuat hadits-hadits palsu, dan

yang terkini adalah membuat qur‟an palsu dalam bahasa (tulisan) arab. Mereka telah menyebarkan qur‟an tersebut di kalangan masyarakat (Islam) awam dan masyarakat (awam) menyangka bahwa itu adalah sama seperti Al Qur‟an yang selama ini menjadi pegangan dan

rujukan kaum muslimin.

Bagaimana tidak … mereka (ummat Islam) tidak pernah menghapalkan Al Qur‟an, tidak

mengerti isinya, tidak pernah mengajarkan kepada anak-anaknya mengenai Al Qur‟an, tidak mengerti bahasa arab, bahkan tidak bisa membaca Al Qur‟an dengan baik dan benar. Dengan

kondisi pengetahuan dan kefahaman ummat Islam terhadap agamanya yang seperti ini,  bagaimana mungkin ummat ini bisa menjaga kemuliaan dan kehormatan agamanya!?

Dari Abu Musa Al Asy‟ari t berkata, telah bersabd a Rasulullah r, “Sesungguhnya sebagian dari mengagungkan Allah adalah memuliakan seorang muslim yang sudah tua, memuliakan  seorang penghapal Al Qur’an yang tidak melampaui batas dalam bacaan dan tajwidnya juga tidak pernah meninggalkan baca Al Qur’an, dan menghormati pemimpin yang adil .” (HR Abu

Dawud, bab Tentang Memperlakukan Orang Lain Sesuai dengan Kedudukannya, Hadits Nomor 4843)

Maka jika ummat Islam tidak segera bangkit dan saling bahu-membahu untuk menegakkan dan mengokohkan agama ini, mereka akan semakin terjerumus ke lubang kebinasaan dan kehinaan yang paling dalam, serta akan semakin jauh meninggalkan agamanya. Dan kita hanya tinggal menunggu waktu saja, bagaimana keruntuhan dan kehancuran ummat Islam ini akan

(8)

tidak akan tersisa Islam kecuali namanya saja dan tidak pula Al Qur’an kecual i tulisannya  saja.” Dan semuanya itu sudah mulai (banyak yang) terjadi di tengah-tengah kemerosotan dan

 penderitaan ummat Islam.

t

Dari Hadzaifah bin Yaman t berkata, dari Ra

sulullah r bersabda, “ Barangsiapa tidak memperhatikan urusan kaum muslimin, maka ia bukanlah termasuk

 golongan mereka…”

(HR At Tahabrani, At Targhib Wat Tarhib)

Demikian ini merupakan kondisi nyata yang telah menimpa ummat Islam, yang berawal dari ditinggalkannya ajaran Islam dan tidak mendakwahkan serta tidak mau menyebarkan Al

Qur‟an. Maka pantaslah kala itu bahwa Imam Malik rah. telah memberikan arahannya untuk

mengembalikan kejayaan dan kewibawaan ummat ini dengan berkata;

“Tidak akan menjadi baik ummat (pada kurun atau abad) terakhir ini, kecuali dengan cara  perbaikan (seperti yang terjadi pada) ummat terdahulu.”

Jika ummat ini mau kembali kepada ajaran yang benar, mau mendakwahkan dan

menyebarkan Al Qur‟an (mau mengusahakan agar Al Qur‟an bisa wujud dalam hati setiap

ummat Islam), mau mengukuti jalan hidup orang-orang yang telah sukses (yaitu Rasulullah dan  para sahabatnya), mau berlaku zuhud dan tidak cinta akan dunia, serta bersabar dalam menghadapi segala kesulitan dan tidak mengharap untuk dimulyakan (dihormati) oleh orang lain, maka kemuliaan dan kehormatan Islam akan kembali bersinar. Allah swt akan kembali menolong dan memuliakan ummat Islam, dan Allah swt akan memasukkan rasa takut dalam hati-hati orang kafir (terhadap Islam), dan mereka (orang-orang kafir) akan menghormati atau tunduk  patuh di bawah panji-panji Islam.

Jika hal tersebut di atas juga dilakukan oleh generasi ummat pada saat ini, akan menjadikan

ummat ini sebagai ummat yang berkualitas dan kuat. Al Qur‟an akan hidup pada hati-hati setiap

orang yang beriman, sehingga mereka mampu menampakkan akhlak yang mulia, mengembalikan moral yang telah tercabik-cabik, menghidupkan kembali amalan-amalan (dan  budaya) Islam yang selama ini telah menghilang, menjadikan orang-orang Islam sebagai pribadi- pribadi yang Islami (Islam sejati) serta akan menjadi panutan bagi setiap orang (baik itu orang kafir, apalagi kaum muslimin), dan puncaknya adalah akan banyak orang-orang di luar Islam

 

 

ٌ 

 :



      

 :

 

 

ً 

(9)

yang masuk (tunduk atau pasrah) ke dalam agama Islam secara berbondong-bondong, sebagaimana telah terjadi pada zaman Nabi dan para sahabat

#sŒÎ)

uä!$y_ 

ã• óÁtR 

«!$#

ßx÷Gxÿø9$#ur 

ÇÊÈ

|M÷ƒ r&u‘ ur 

}¨$¨Y9$#

š cqè=ä{ô‰tƒ

’ Îû

Ç`ƒ ÏŠ

«!$#

%[`#uqøùr&

ÇËÈ

“ Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong .” (An Nashr : 1-2)

Ini adalah sedikit alasan yang melatarbelakangi mengapa perlunya didirikan Ma‟had Pendidikan Alqur‟an dan Dakwah Islamiyah,

Selain daripada itu semua adalah untuk mewujudkan beberapa perkara yang dirasa sangat  penting demi kelangsungan hidup beragama, dan juga untuk kebahagiaan, ketentraman dan

kesuksesan ummat Islam itu sendiri, diantaranya;

 Menjaga kemurnian Al Qur‟an dan Al Hadits serta ajaran-ajarannya dari

penyimpangan- penyimpangan yang telah dilakukan oleh kaum misionaris, orang-orang munafik dan para  penganut Islam Liberal. Mencetak generasi-generasi Islam yang hafal Al Qur‟an dan Al

Hadits.

 Memberikan pemahaman yang benar mengenai Al Qur‟an dan As Sunnah, sesuai dengan

 petunjuk Rasulullah , para sahabat dan para ulama‟ rasyidiin.

 Untuk membumikan Al Qur‟an dan As Sunnah pada setiap orang mukmin (khususnya

 para hufadz Al Qur‟an), sehingga bisa menjadi contoh kehidupan yang baik bagi kaum

muslimin (khususnya) dan orang-orang non muslim (umumnya). Menumbuhkan ruh keislaman hingga mengakar kuat dalam hati-hati dan kehidupan kaum mu‟minin.

 Mencetak kader-kader Islam yang rabbaniyah, berkualitas dan bertanggung jawab pada

diri dan agamanya.

 Membentuk kader yang mau memikirkan kelangsungan perkembangan agama Islam dan

kondisi ummat, yang dewasa ini semakin dilanda kemerosotan.

 Menciptakan kehidupan yang harmonis dan seimbang antara pemimpin (umara‟) dan

rakyat, antara orang tua dan orang muda, antara orangtua dengan anak-anaknya, dan

antara alim ulama‟ dengan ummat.

Pendirian PPABM ini didasarkan pada firman-firman Allah swt dan hadits-hadits Rasulullah sebagaimana yang akan kami sebutkan di bawah ini. Selain itu juga

mempertimbangkan akan besarnya fadhilah (keutamaan) dalam menghafal Al Qur‟an dan Al

Hadits serta menuntut Ilmu. Dan yang terutama sekali adalah untuk siar Islam serta li i’laai kalimatillah, sehingga dapat digunakan untuk mempersiapkan bekal dan sebagai tabungan masa

(10)

depan di akherat bagi orangtua, anak, pihak pengelola maupun kaum muslimin yang ikut membantu terlaksanannya pendirian pondok pesantren ini.

$pkš ‰r'¯»tƒ

â¨$¨Z9$#

ô‰s%

 Nä3ø?uä!$y_ 

×psàÏãöq¨B

`ÏiB

öNà6În/§‘

Öä!$xÿÏ©ur 

$yJÏj9

’ Îû

Í‘ r߉ Á9$#

“ Y‰èdur 

×puH÷qu‘ ur 

tûüÏYÏB÷sßJù=Ïj9

“ Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penye mbuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang

 yang beriman.”(Yunus : 57)

ö@t/

uqèd

7M»tƒ #uä

×M»oYÉi t/

’ Îû

͑ r߉߹

š úïÏ%©!$#

(#qè?ré&

zOù=Ïèø9$#

4

$tBur 

߉ysøgs†

!$uZÏF»tƒ $t«Î/

ž wÎ)

š cqßJÎ=»©à9$#

ÇÍÒÈ

“Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.” (Al

„Ankabuut : 49)

tA$s%ur 

tûïÏ%©!$#

(#rã• xÿx.

Ÿwöqs9

tAÌh“ çR 

Ïmø‹ n=tã

ãb#uäö• à)ø9$#

\'s#÷Häd

Zoy‰Ïnºur 

4

y7Ï9ºx‹ Ÿ2

|MÎm7s[ãZÏ9

¾ÏmÎ/

x8yŠ #xsèù

(

çm»oYù=¨?u‘ ur 

Wx‹ Ï?ö• s?

ÇÌËÈ

“ Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; Demikianlah[6] supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya

 secara tartil (teratur dan benar).” (Al Furqaan : 32)

÷rr&

÷Š Η 

Ïmø‹ n=tã

È@Ïo?u‘ ur 

tb#uäö• à)ø9$#

¸x‹ Ï?ö• s?

ÇÍÈ

“ Atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al Quran itu dengan tartil  [7] ( perlahan-lahan).”

(Al Muzzammil : 4)

Dari Utsman bin „Affan sesungguhnya Rasulullah bersabda, “Orang yang terbaik diantara kalian adalah orang yang belajar Al Qur’an dan mengajarkannya.” (HR Bukhari, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa‟i dan Ibnu Majah)

Dari Umar bin Khaththab , telah bersabda Rasulullah , “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat beberapa kaum dengan Al Qur’an ini dan merendahkan yang lainnya dengannya pula.”

(HR Muslim)

Dari Ibnu Mas‟ud , telah bersabda Rasulullah , “Barang siapa membaca satu huruf dari

Kitab Allah, maka baginya satu hasanah (kebaikan). Dan satu hasanah itu sama dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan bahwa alif laam miim itu satu huruf, akan tetapi alif  satu

huruf, lam satu huruf danmim satu huruf.” (HR Tirmidzi)

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Tidaklah berkumpul suatu kaum dalam  satu rumah dari rumah-rumah Allah, mereka membaca kitab Allah, saling mengajarkannya  sesama mereka, kecuali diturunkan kepada mereka sakinah, rahmat menyirami mereka, para malaikat akan mengerumuni mereka, dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di kalangan malaikat yang ada di sisi-Nya.” (HR Muslim, Abu Daud)

(11)

Dari Mu‟adz al Juhani sesungguhnya Rasulullah bersabda, “ Barangsiapa membaca Al Qur’an dan beramal dengannya, maka pada hari Kiamat kedua ibu-bapaknya akan dipakaikan mahkota yang sinarnya lebih bagus (terang) daripada sinar matahari, seandainya matahari itu berada dalam rumah-rumah kalian di dunia. (Jika ibu-bapaknya saja memperoleh pahala  seperti itu) maka bagaimana menurut perkiraanmu pahala bagi orang yang mengamalkannya  sendiri?” (HR Abu Daud, bab Pahala Membaca Al Qur‟an, Hadits nomor 1453)

Imam Thabrani rah. di dalam kitab Jam’ul Fawaid  telah meriwayatkan hadits dari Anas t, Rasulullah r bersabda, “ Barangsiapa mengajarkan anaknya membaca Al Qur’an, maka dosa-dosanya yang akan datang dan yang telah lalu akan diampuni. Dan barangsiapa yang mengajarkan anaknya hingga menjadi hafidz Al Qur’an, maka pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan wajah yang bercahaya seperti cahaya bulan purnama, dan dikatakan kepada anaknya, ‘Mulailah membaca Al Qur’an!’ Ketika anaknya mulai membaca satu ayat Al Qur’an, ayah (orangtua)nya dinaikkan satu derajat hingga terus bertambah tinggi sampai tamat bacaannya.”

Dari Abdullah t berkata, telah bersabda Rasulullah r, “ Belajarlah Al Qur’an dan ajarkanlah kepada orang lain; Belajarlah (tuntutlah) ilmu dan ajarkanlah kepada orang lain;  Pelajarilah perkara-perkara yang fardhu (ilmu faraaidh   yaitu pembagian harta pusaka) dan

ajarkanlah manusia dengannya, karena aku adalah manusia yang akan ditarik dari dunia ini (wafat), dan sesungguhnya ilmu pengetahuan juga akan segera diangkat, sehingga (suatu saat nanti) dua orang akan berselisih tentang perkara yang fardhu, sedangkan tidak ada seorangpun  yang memberitahukan pada keduanya tentang perkara fardhu tersebut .” (HR Baihaqi dalan

Syu‟bul Iman II/255)

Dari Abu Hurairah t berkata, telah bersabda Rasulullah r, “Sesungguhnya diantara amal-amal kebaikan seorang mu’min yang akan terus mengikutinya walaupun setelah wafatnya ialah; (1) Ilmu yang ia ajarkan dan ia sebarkan; (2) Anak shalih yang ia tinggalkan; (3) Mushaf Al Qur’an yang ia wariskan (ajarkan); (4) Masjid yang ia bangun; (5) Rumah (peristirahatan) untuk para musafir yang ia bangun; (6) Sungai yang ia alirkan; dan (7) Sedekah yang ia berikan dari hartanya ketika ia masih hidup dan masih sehat. (Pahala amal-amal ini) terus mengalir kapadanya meskipun ia telah meninggal dunia.” (HR Ibnu Majah, bab Pahala yang Mengajarkan

Kebaikan pada Manusia, Hadits nomor 242)

Visi

 Menjaga kemurnian Al Qur‟an dan Al Hadits serta ajaran-ajarannya dari berbagai macam

 penyimpangan dan penyalahgunaan.

 Membumikan Al Qur‟an dan As Sunnah pada setiap orang mukmin. Mencetak generasi

-generasi muda Islam yang rabbaniyah, berkualitas dan bertanggung jawab pada diri dan

agamanya, serta hapal Al Qur‟an dan Al Hadits.

 Membentuk mental yang baik dan akhlak yang mulia pada setiap santri, serta membina

lingkungan sekitar yang kondusif bagi perkembangan mental anak dan jasmaninya.

 Membentuk kader yang mau memikirkan kelangsungan perkembangan agama Islam dan

kondisi ummat, serta menyebarkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Al Qur‟an dan

As – Sunnah.

(12)

 Menciptakan kehidupan yang harmonis dan seimbang antara pemimpin (umara‟) dan

rakyat, antara orang tua dan orang muda, antara orangtua dengan anak-anaknya, dan

antara alim ulama‟ dengan ummat.

Misi

 Menyelenggarakan proses pendidikan yang mengajarkan materi Al Qur‟an, Al Hadits dan

Fiqih, dengan cara menghaal naskah dan pemberikan pemahaman yang benar mengenai

Al Qur‟an, As Sunnah dan ijma‟ ulama‟.

 Mengajarkan dan menjelaskan kandungan yang ada di dalam Al Qur‟an dan As Sunah

serta mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, hingga dapat menumbuhkan ruh keislaman yang mengakar kuat dalam hati-hati dan kehidupan kaum mu‟minin

(khususnya para santri).

 Mengajarkan akhlak Rasulullah r serta cara mengatasi problem yang menimpa diri

sendiri (dan orang lain). Membentuk mental yang kuat pada setiap santri.

 Menyelenggarakan kegiatan extra yang bermanfaat (seperti olahraga, skill ketrampilan

dll) dan sesuai dengan sunnah Nabi

 Melatih setiap santri untuk terjun langsung di tengah-tengah masyarakat, agar mau dan

mampu mempraktekkan serta mendawahkan segala yang pernah didapat selama masa  pembelajaran, yang sesuai dengan Al Qur‟an dan Al Hadits serta ijma‟ ulama‟. Belajar memberikan arahan kepada masyarakat (temasuk umara‟) dalam merealisasikan ajaran

 Nabi dan hubungan antar sesama masyarakat.

1.  pembebasan tanah 5H

2. Pembangunan gedung PPABM

3. Pengadaan infrastuktur serta sarana dan prasara. 4. Penyusunan dan evaluasi sistem pendidikan. 5. Mencetak buku belajar mengaji metoda bm

1. Sub kegiatan:

a. Pembuatan desain gedung  b. Pembuatan bangunan pokok

(13)

c.  Finishing  gedung

d. Starter santri

e. Perumusan Sistem & Kurikulum Pendidikan

3. Gambar Desain Bangunan

Lihat lampiran

4. Rencana anggaran awal:

1.Mencetak buku belajar mengaji metoda bm 1000 paket , [ I paket 25000 * 1000 = 25 jt ]

2. pembebasan tanah 5 hektar per meter 50 rb * 5h = 2.500,000,000:00 3. kendaraan mobil dan sepeda motor untuk operasional bm.

[ hibah atau waqof ]

4. pengandaan alqur‟an rosm utsmaniy [ hibah atau waqof ]

5. Susunan panitia pelaksana:

Susunan Panitia Pelaksana Pendirian

Penasehat

1 bpk KH Marzuqi musytamar 2.  bpk H Fahimin suharno 3 bpk H Siswo sofwan

Pembina

ust Ahmad Muslimin Alhafidh

PONDOK PES NTREN

(14)

Pengelola : pondok pesantren alqur‟an albayan lil muslimin

Ketua Pelaksana : bpk H Fahimin Suharno Sekertaris : ust Hasan Bisri

Bendahara : ustdzah Robiatul Adawiyah Bid. Pembangunan : ust Alwi almajidi

Bid. Pendidikan ust M Zainuddin

Umum :Ahmad Shodiqin

KONTAC PERSON :

 A Muslimin : (0341)7312946 ,0852 333 226 48  H Fahimin S : (0341) 560314 , -081310003405

Alamat kantor :

Jl Mertojoyo m16 Rt 04 Rw 10 Merjosari Lowokwaru Malang 56144 Jawa Timur

tlp : 0341560314-7312946

 E-Mail : muslimin.pppa@gmail.com

 Website : http://albayan lil muslimin.blogspot.com

salurkan donasi anda melalui : rek bank syariah mandiri malang.  bsm: 7033528862 an. muslimin

info program : 03417312946 –  08523322648 -081310003405

 jazakumulloh khoiron katsiro...amiiin.

Demikianlah proposal kami sampaikan. Semoga Allah meringankan langkah Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam mensukseskan pelaksanaan sehingga dapat menjadi tabungan amal saleh di akhirat kelak. Amin.

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan.. strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya

Peneliti berkesimpulan bahwasanya fitnah wanita lebih berat daripada fitnah-fitnah lainnya. Wanita merupakan sesuatu yang sangat disukai oleh para kaum pria. Maka dari

Karena hati manusia berada di antara Jari-jemari Allah q, maka Allahlah yang mampu memberikan hidayah kepada hati tersebut agar tetap istiqamah di atas kebenaran

7 Belanja Hibah kepada Dewan Paroki Gereja Katholik (7 lokasi Klaten)

Pendeskripsian kualitas relasi lebih detail setelah dilakukan uji beda, maka dikatakan bahwa kualitas relasi antara yang dihasilkan menunjukkan perbedaan yang dianggap

Belanja jasa konsultan perencanaan Teknis Pembangunan Gedung Laboratorium Komputer SMAN 1 Kec. Bunguran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa korelasi adalah “hubungan timbal balik atau sebab akibat”. 1 Dengan demikian korelasi dapat disimpulkan sebagai hubungan

 Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian