• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Barat,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Kalimantan Barat,"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat-Nya penyusunan Modul Wawasan Kebangsaan bagi Sekretaris Desa Provinsi Kalimantan Barat dapat diselesaikan.

Modul Wawasan Kebangsaan ini disusun dalam rangka pelaksanaan Diklat Peningkatan Kompetensi Sekretaris Desa Propinsi Kalimantan Barat. Modul ini membahas tentang pengertian wawasan kebangsaan, Makna Wawasan Kebangsaan, Integrasi Nasional dan Peran Sekretaris Desa dalam menumbuhkembangkan Semangat Wawasan Kebangsaan dalam pelaksanaan tugasnya.

Memudarnya semangat kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara merupakan ancaman yang besar bagi integrasi Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Sekretaris Desa, melalui tugas dan fungsinya diharapkan mampu menumbuhkembangkan semangat kebangsaan agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat cq Badan Diklat pada kesempatan ini mengucapkan terimakasih kepada Tim penyusun yang telah membantu penyusunan modul Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada segenap pihak yang telah berpartisipasi dalam perencanaan program dan pelaksanaannya hingga Diklat Peningkatan Kompetensi Sekretaris Desa di Provinsi Kalimantan Barat dapat terselenggara dengan baik

Pontianak, 31 Desember 2013 Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan

Provinsi Kalimantan Barat,

Parbubu Lumban Tobing, S.Sos, MM Pembina Utama Muda

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………...i

DAFTAR ISI………...ii

PETA MODUL ………...iii

Bab I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang………... 1

B. Diskripsi Singkat………... 1

C. Standar Kompetensi..………... 2

D. Waktu Pembeajaran………... 2

Bab II. WAWASAN KEBANGSAAN DAN INTEGRASI NASIONAL A. Pengertian Wawasan Kebangsaan………. 3

B. Makna Wawasan Kebangsaan……….... 7

C. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan……… 8

D. Wawasan Nusantara………... 8

E. Integrasi Nasionnal………... 9

F. Rangkuman………...………... 11

G. Latihan-1………...………... 12

Bab III. PERAN SEKRETARIS DESA DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN SEMANGAT WAWASAN KEBANGSAAN A. Kepemerintahan yang Baik………... 13

B. Peran Sekretaris Desa dalam Menumbuh kembangkan Semangat Wawasan Kebangsaan……….. 14

C. Rangkuman………... 16

D. Latihan-2………... 16

KUNCI JAWABAN LATIHAN-1………... 17

KUNCI JAWABAN LATIHAN-2………... 18

(3)

iii

MODUL–MODUL DALAM DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI

(4)

PETA MODUL

WAWASAN KEBANGSAAN DALAM KERANGKA NKRI DIKLAT PENINGKATAN KOMPETENSI SEKRETARIS DESA

MATERI TUJUAN WAWAWAN KEBANGSAAN DANINTEGRASI NASIONAL Peserta dapat menjelaskan pengertian Wawasan Kebangsaan, Wawasan Nusantara dan Integrasi Nasional secara benar PERAN SEKRETARISDESADALAMM ENUMBUHKEMBANGKAN SEMANGAT WAWASAN KEBANGSAAN Peserta dapat menjelaskan peran sekretaris desa dalam menumbuh kembangkan semangat

wawasankebangsaan dalam pelaksanaan tugasnya

(5)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemahaman terhadap Wawasan Kebangsaan sangat diperlukan oleh aparatur desa, terutama para sekretaris desa yang salah satu tugas utamanya adalah memberikan pelayanan teknis administrasi kepada masyarakat.

Berkembangnya dinamika di dalam masyarakat yang dikarenakan proses globalisasi dan demokrasi, memerlukan aparatur Negara yang cepat dan tanggap dalam menghadapi perubahan tersebut.

Memudarnya semangat kebangsaan yang antara lain ditandai dengan sering terjadinya konflik di dalam masyarakat, mengharuskan para sekretaris desa untuk memahami secara benar makna wawasan kebangsaan.

Pemahaman wawasan kebangsaan yang benar diharapkan dapat meningkatkan kinerja para aparatur desa dalam hal memberikan pelayanan teknis administrasi yang lebih baik dan tidak diskriminatif sehingga dapat mewujudkan tata kepemerintahan yang baik dalam rangka meningkatkan kewibawaan Pemerintah dan menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa.

B. Diskripsi Singkat

Wawasan kebangsaan sebagai sudut pandang suatu bangsa dalam memahami jati diri dan lingkungan keberadaannya, pada dasarnya merupakan penjabaran dari falsafah bangsa, sesuai dengan keadaan wilayah suatu negara dan sejarah yang dialami bangsa itu. Wawasan kebangsaan menentukan cara suatu bangsa memanfaatkan kondisi geografis, sejarah, sosial-budaya dalam mencapai cita-cita dan

(6)

menjamin kepentingan nasional serta bagaimana bangsa itu memandang diri dan lingkungan baik ke dalam maupun keluar.

Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka makna dan hakikat serta pengejawantahan wawasan kebangsaan tersebut penting dipahami oleh setiap warga negara Indonesia, termasuk Pegawai Negeri Sipil (PNS), mengingat kedudukannya sebagai salah satu unsur aparatur negara yang berperan sebagai perekat kesatuan dan persatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. C. Standar Kompetensi

1. Kompetensi Dasar

Setelah mempelajari mata diklat Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), para peserta diharapkan memiliki kesadaran sebagai bangsa yang mampu memandang diri dan lingkungannya di dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa dan tujuan nasional dalam kerangka NKRI. 2. Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta mampu:

a. menjelaskan pengertian wawasan kebangsaan dalam kerangka NKRI;

b. menguraikan pengertian dan konsep integrasi nasional;

c. Menjelaskan peranan sekretaris desa dalam menumbuhkembangkan semangat wawasan kebangsaan.

D. Waktu Pembelajaran

Waktu pembelajaran untuk materi Wawasan Kebangsaan ini adalah sebanyak 2 JP @ 45 menit.

(7)

3 BAB II

WAWAWAN KEBANGSAAN DAN INTEGRASI NASIONAL

A. Pengertian Wawasan Kebangsaan

Dalam pergaulan sehari-hari, kita sering mendengar orang menyebut istilah Wawasan Kebangsaan. Kalau ada orang yang tidak memasang bendera merah-putih pada hari-hari besar Nasional, atau orang yang tidak hafal lagu kebangsaan Indonesia, maka orang sering mengatakan bahwa orang tersebut memiliki wawasan kebangsaan yang rendah. Lalu pertanyaannya apakah Wawasan Kebangsaan tersebut dan kenapa wawasan kebangsaan tersebut perlu dipahami, dihayati dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari ? Setelah mempelajari bab ini, peserta diklat diharapkan mampu

menjelaskan pengertian Wawasan Kebangsaan, Wawasan Nusantara dan Integrasi Nasional secara benar

(8)

Istilah Wawasan Kebangsaan terdiri dari dua suku kata yaitu “Wawasan” dan “Kebangsaan”. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2002) dinyatakan bahwa secara etimologis istilah “wawasan” berarti: (1) hasil mewawas, tinjauan, pandangan dan dapat juga berarti (2) konsepsi cara pandang. Wawasan Kebangsaan sangat identik dengan Wawasan Nusantara yaitu cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan kepulauan nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan (Suhady dan Sinaga, 2006).

“Kebangsaan” berasal dari kata “bangsa” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) berarti kelompok masyarakat yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta berpemerintahan sendiri. Sementara “kebangsaan” mengandung arti (1) ciri-ciri yang menandai golongan bangsa, (2) perihal bangsa; mengenai (yang bertalian dengan) bangsa, (3) kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara. Dengan demikian wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai konsepsi cara pandang yang dilandasi akan kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara akan diri dan lingkungannya di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Rasa kebangsaan adalah kesadaran berbangsa yaitu rasa persatuan dan kesatuan yang lahir secara alamiah karena adanya kebersamaan sosial yang tumbuh dari kebudayaan, sejarah, dan aspirasi perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan sejarah masa kini. Rasa kebangsaan merupakan perekat yang mempersatukan dan memberi dasar keberadaan (raison d’être) bangsa-bangsa di dunia.

Dalam konteks kehidupan sehari-hari di dinamika kehidupan bermasyarakat dan bernegara, pemahaman akan wawasan kebangsaan ini semakin hari semakin memudar. Hal ini ditandai dengan banyaknya konflik yang terjadi dan semakin tipisnya semangat kebangsaan. Oleh karena itu pemahaman tentang kebangsaan yang benar perlu mendapatkan perhatian semua anak bangsa.

Memahami makna wawasan kebangsaan Indonesia, berarti memahami tentang sejarah perjuangan bangsa,

(9)

5

kebudayaan, sejarah, dan aspirasi perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan sejarah masa kini.

Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 telah mengonsepkan pikiran wawasan kebangsaan Indonesia dalam pemikiran Kepulauan Nusantara. Pemikiran ini dilanjutkan oleh Kerajaan Majapahit seperti yang tersirat dalam Sumpah Palapa Gadjah Mada yang meyakini adanya kesatuan kehidupan di wilayah Nusantara. Pada awal abad ke-20, Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908 dan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 memperlihatkan wawasan kebangsaan dalam tekad dan keinginan membangun persatuan dan kesatuan karena menyadari adanya kebhinekaan dan keragaman budaya, agama, etnis, dan suku yang akhirnya menuju kepada perjuangan kemerdekaan nasional.

Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum Kolonial terus menggunakan politik “devide et impera”. Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara.

Dalam perkembangan berikutnya, muncul kesadaran bahwa perjuangan yang bersifat nasional, yakni perjuangan yang berlandaskan persatuan dan kesatuan dari seluruh bangsa Indonesia akan mempunyai kekuatan yang nyata.

Kesadaran tersebut kemudian mendapatkan bentuk dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang merupakan tonggak awal sejarah perjuangan bangsa yang bersifat nasional itu, yang kemudian disusul dengan lahirnya gerakan-gerakan kebangsaan di bidang politik, ekonomi dan perdagangan, pendidikan, kesenian, pers dan kewanitaan.

Tekad perjuangan itu lebih tegas lagi dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dengan ikrar “Satu Nusa, Satu

(10)

Bangsa, dan menjunjung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia”. Wawasan kebangsaan tersebut kemudian mencapai satu tonggak sejarah, bersatu padu memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Wawasan kebangsaan Indonesia tidak mengenal adanya warga negara kelas satu, kelas dua, mayoritas atau minoritas. Hal ini antara lain dibuktikan dengan tidak dipergunakannya bahasa Jawa misalnya, sebagai bahasa nasional tetapi justru bahasa melayu yang kemudian berkembang menjadi bahasa Indonesia.

Dorongan yang melahirkan kebangsaan kita bersumber dari perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan, memulihkan martabat kita sebagai manusia. Wawasan kebangsaan Indonesia menolak segala diskriminasi suku, ras, asal-usul, keturunan, warna kulit, kedaerahan, golongan, agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kedudukan maupun status sosial. Konsep kebangsaan kita bertujuan membangun dan mengembangkan persatuan dan kesatuan.

Derasnya pengaruh globalisasi, bukan mustahil akan memorak-morandakan adat budaya yang menjadi jati diri kita sebagai suatu bangsa dan akan melemahkan paham nasionalisme. Paham nasionalisme adalah suatu paham yang menyatakan bahwa loyalitas tertinggi terhadap masalah duniawi dari setiap warga bangsa ditunjukan kepada negara dan bangsa.

Wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai sudut pandang/cara memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal (Suhady dan Sinaga, 2006).

Dengan demikian dalam kerangka NKRI, wawasan kebangsaan adalah cara kita sebagai bangsa Indonesia di dalam memandang diri dan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan pertahanan keamanan, dengan berpedoman pada falsafah

(11)

7

Pancasila dan UUD 1945 atau dengan kata lain bagaimana kita memahami Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan POLEKSOSBUD dan HANKAM.

Akhirnya, bagi bangsa Indonesia, untuk memahami bagaimana wawasan kebangsaan perlu memahami secara mendalam falsafah Pancasila yang mengandung nilai-nilai dasar yang akhirnya dijadikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku yang bermuara pada terbentuknya karakter bangsa.

B. Makna Wawasan Kebangsaan

Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki makna sebagai berikut.

1. Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;

2. Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan;

3. Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik;

4. Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-tengah tata kehidupan di dunia;

5. NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.

Ditinjau dari makna tersebut di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa makna utama wawasan kebangsaan Indonesia adalah persatuan dan Kesatuan. Hal ini sangat penting karena Bangsa Indonesia memilki banyak keragaman, baik adat, bahasa, suku maupun agama. Apabila makna wawasan kebangsaan ini tidak dihayati dengan benar, maka kondisi ini akan mengakibatkan terjadinya perpecahan di antara

(12)

anak bangsa. Sebagai contoh, banyak sekali konflik yang terjadi di dalam masyarakat dikarenakan rendahnya pemahaman terhadap kebhinekaan Bangsa Indonesia. Mungkin masih segar dalam ingatan kita beberapa konflik yang terjadi di tanah air dikarenakan kurang dimaknainya makna wawasan kebangsaan misalnya konflik etnis di Sambas dan Sampit serta lepasnya wilayah Timor-timur dari pelukan Ibu Pertiwi.

C. Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan

Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa memiliki enam dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu:

1. penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa;

2. tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka, dan besatu;

3. cinta akan tanah air dan bangsa; 4. demokrasi atau kedaulatan rakyat; 5. kesetiakawanan sosial;

6. masyarakat adil-makmur D. Wawasan Nusantara

Untuk dapat memahami bagaimana wawasan kebangsaan bagi bangsa Indonesia, perlu dipahami secara mendalam falsafah Pancasila, yang mengandung nilai-nilai dasar yang akhirnya dijadikan pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku yang bermuara pada terbentuknya karakter bangsa.

Dengan letak geostrategik Nusantara di posisi silang hubungan antar bangsa, maka wawasan kebangsaan Indonesia tidak hanya bersifat "Inward looking" dan mengisolasi diri. Laut bagi Bangsa Indonesia bukan menjadi pemisah tetapi justru ke luar sebagai wahana dalam berhubungan dengan bangsa lain, sedangkan ke dalam merupakan unsur pemersatu.

Wawasan Nusantara adalah pandangan yang menyatakan bahwa negara Indonesia merupakan suatu satu

(13)

9

kesatuan dipandang dari segala aspeknya. Wawasan Nusantara adalah pandangan hidup bangsa Indonesia dalam mendayagunakan konstelasi Indonesia, sejarah dan kondisi sosial budaya untuk mengejawantahkan segala dorongan dan rangsangan di dalam usaha mencapai perwujudan aspirasi bangsa dan tujuan nasional, yang mencakup kesatuan di dibidang Politik, Sosial-Budaya, Ekonomi dan Pertahanan Keamananan.

E. Integrasi Nasional

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat betapa besar keragaman Bangsa Indonesia, apabila hal ini tidak dapat dipersatukan, maka hal ini merupakan suatu ancaman yang besar terhadap keutuhan Republik Indonesia Salah satu upaya guna menyatukan keragaman tersebut adalah melalui Integrasi Nasional

Istilah Integrasi Nasional terdiri dari dua kata yaitu "Integrasi " dan "Nasional". Istilah Integrasi mempunyai arti "pembauran atau penyatuan hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat". Sedangkan istilah "Nasional" mengandung Tahukah anda arti kata INDONESIA? . Indonesia berasal dari

bahasa latin (Indus)= Hindia dan Neso = Pulau. Artinya Kepulauan yang berada di Hindia. Indonesia memiliki 13.487 Pulau dan terdiri dari 1.128 etnis dengan luas Daratan 1.992.570

(14)

pengertian: (1) kebangsaan; (2) bersifat bangsa sendiri;meliputi suatu bangsa, misalnya cita-cita nasional, tarian nasional, perusahaan nasional" (KBBI, 1989). Hal-hal yang menyangkut bangsa itu sendiri dapat juga berupa adat istiadat, suku, warna kulit, keturunan, agama, budaya, wilayah/daerah dan sebagainya.

Integritas nasional sebagai upaya atau proses pembauran berbagai aspek yang menjadi ciri dan atribut bangsa harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai satu bangsa.

Negara ialah suatu masyarakat yang integral, segala golongan, segala bagian, segala anggotanya berhubungan erat satu sama lain dan merupakan persatuan masyarakat yang organis. Hal yang terpenting dalam negara yang berdasarkan aliran pikiran integral ialah penghidupan bangsa seluruhnya. Negara tidak memihak kepada sesuatu golongan yang paling kuat, atau yang paling besar, tidak menganggap kepentingan seseorang sebagai pusat, akan tetapi negara menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai persatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Integrasi nasional dapat dipahami dari dua segi yaitu (1) integrasi nasional secara Vertikal dan (2) integrasi Nasional secara Horizontal.

Integrasi nasional secara vertikal membahas bagaimana mempersatukan pemerintah nasional dengan rakyatnya, yang tersebar dalam daerah yang luas. Oleh karena rakyat itu hidup di bawah kepemimpinan pimpinannya masing-masing, maka Integrasi nasional secara vertikal ini juga akan berarti mempersatukan pemerintah pusat dengan kepemimpinan di tingkat daerah.

Integrasi nasional secara horizontal membahas

bagaimana mempersatukan rakyat yang majemuk, hidup dalam berbagai golongan primordial yang beranekaragam nilai lembaga serta adat kebiasaannya, sehingga merasa bagian dari satu bangsa yang sama.

(15)

11

Khusus tentang Integrasi nasional yang vertikal ada 4 (empat) tugas konstitusional yang bersifat abadi dari pemerintah Indonesia: yaitu (1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. (2) memajukan kesejahteraan umum, (3) mencerdaskan kehidupan bangsa, dan akhirnya (4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Empat tugas pemerintah yang juga disebut "TUJUAN NASIONAL", sekaligus menjadi tolok ukur bagi keberhasilan atau kegagalannya.

F. RANGKUMAN

Wawasan kebangsaan dapat diartikan sebagai sudut pandang/cara memandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

Memahami makna wawasan kebangsaan Indonesia, berarti memahami tentang sejarah perjuangan bangsa, kebudayaan, sejarah, dan aspirasi perjuangan masa lampau, serta kebersamaan dalam menghadapi tantangan sejarah masa kini. Wawasan Kebangsaan dibangun berdasarkan adanya perasaan senasib dan sepenangungan.

Makna utama dari Wawasan Kebangsaan adalah Mengutamakan PERSATUAN dan KESATUAN di atas kepentingan pribadi dan Golongan

Integritas nasional sebagai upaya atau proses pembauran berbagai aspek yang menjadi ciri dan atribut bangsa harus dapat menjamin terwujudnya keselarasan, keserasian dan keseimbangan dalam mencapai tujuan bersama sebagai satu bangsa.

Ada 2 aspek dalam Integritas Nasional, yaitu Integritas secara Vertikal , yaitu bagaimana menyatukan rakyat dengan pemerintah dan Integritas secara Horisontal, yaitu bagaimana membaurkan berbagai atribut komponen bangsa agar menjadi serasi, selaras dan seimbang.

(16)

G. LATIHAN-1

1. Coba saudara jelaskan pengertian Wawasan Kebangsaan ?

2. Apa makna utama wawasan Kebangsaan ? 3. Integrasi Nasional adalah upaya pembauran. Apa

(17)

13 BAB III

PERAN SEKRETARIS DESA

DALAM MENUMBUHKEMBANGKAN SEMANGAT WAWASAN KEBANGSAAN

Tujuan berbangsa dan bernegara sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945, akan tercapai apabila didukung oleh kepemerintahan yang baik. Salah satu wujud kepemerintahan yang baik adalah adanya aparatur yang bersih dan bebas dari KKN.

Adanya kepemerintahan yang baik, bersih dan bebas KKN, akan menimbulkan kewibawaan Pemerintah, selanjutnya adanya kewibawaan tersebut akan memunculkan adanya kepercayaan terhadap Pemerintah. Adanya kepercayaan terhadap Pemerintah, akan semakin memperkokoh rasa berbangsa dan bernegara.

Setelah mengenal dan memahami arti Wawasan Kebangsaan, selanjutnya adalah bagaimana Sekretaris Desa mampu menerapkan semangat Wawasan Kebangsaan tersebut dalam pelaksanaan tugasnya???.

Salah satu cara untuk menerapkan hal tersebut adalah dengan melaksanakan tata kepemerintahan yang baik

A. Kepemerintahan yang Baik

KEPEMERINTAHAN yang baik (good governance) adalah penyelenggaraan pemerintahan negara yang solid dan bertanggungjawab, serta efisien dan efektif dengan menjaga, mensinergikan interaksi yang konstruktif antara negara, sektor swasta, dan masyarakat yang menjunjung tinggi keinginan (kehendak rakyat) dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan nasional,

Selesai mempelajari bab ini, peserta diklat

diharapkan mampu menjelaskan peran sekretaris

desa dalam menumbuhkembangkan semangat

wawasan kebangsaan dalam pelaksanaan

(18)

kemandirian, pembangunan berkelanjutan, dan berkeadilansosial.

Tata laksana pemerintahan yang baik walaupun tidak dijalankan dengan sempurna, tapi paling tidak apabila dipatuhi dapat mengurangi penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi. Tata laksana pemerintahan yang baik dapat dipahami dengan memberlakukan delapan karakteristik yaitu :

1. Partisipasi aktif 2. Tegaknya Hukum 3. Transparansi 4. Partisipasi

5. Berorientasi pada musyawarah untuk mendapatkan mufakat 6. Keadilan Keadilan dan perlakuan yang sama untuk semua

orang

7. Efektif dan ekonomis

8. Serta dapat dipertanggungjjawabkan

Berlakunya karakteristik-karakteristik di atas biasanya menjadi jaminan untuk:

 Meminimalkan terjadinya korupsi

 Pandangan minoritas terwakili dan dipertimbangkan

 Pandangan dan pendapat kaum yang paling lemah didengarkan dalam pengambilan keputusan.

TERWUJUDNYA kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan kunci keberhasilan bangsa dalam mengatasi berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi, untuk itu diperlukan aparatur negara yang berkualitas yang mampu mengayomi terciptanya pemerintahan yang bertanggungjawab demi terwujudnya nilai-nilai serta prinsip-prinsip Kepemerintahan yang baik (Good Gomernance). B. Peran Sekretaris Desa dalam Menumbuhkembangkan

Semangat Wawasan Kebangsaan

Pertanyaan mendasar yang barangkali dapat diajukan dalam topik ini adalah bagaimana peran sekretaris desa dalam menumbuhkembangkan semangat wawasan kebangsaan

(19)

15

dalam pelaksanaan tugasnya. Untuk Wilayah Kalimantan Barat, tugas ini bertambah kompleks mengingat kondisi geografisnya yang bertetangga dengan negara Malaysia sehingga merupakan tantangan tersendiri bagi sekretaris desa dalam melaksanakan tugasnya.

Sekretaris desa, sebagai aparatur negara mempunyai peran yang sangat penting sebagai perekat persatuan bangsa. Sekretaris desa yang kompeten dan memahami arti wawasan kebangsaan dengan benar diharapkan akan mampu menumbuhkan kepercayaan kepada pemerintah sehingga dapat meningkatkan semangat kebangsaan di dalam masyarakat.

Oleh karena itu, peran yang dapat dilakukan oleh sekretaris desa dalam menumbuhkembangkan semangat kebangsaan dalam pelaksanaan tugasnya antara lain dapat dilakukan dengan :

1. Memberikan pelayanan yang tidak diskriminasi, yaitu pelayanan yang adil dan tidak membeda-bedakan masyarakat berdasarkan suku, golongan, agama ataupun pangkat maupun status sosial.

2. Memberikan pelayanan yang profesional, cepat , jelas, tidak bertele-tele dan transparan.

3. Memiliki sikap cinta tanah-air. Sikap cinta tanah air dapat diwujudkan dalam bentuk kepeloporan dalam kegiatan-kegiatan hari besar Nasional seperi Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia maupun peringatan hari-hari besar Nasional lainnya.

4. Menjadi pelopor dalam gerakan persatuan dan kesatuan bangsa, misalnya menjadi pengiat dalam kegiatan gotong royong

5. Menjadi mediator dalam kegiatan musyawarah dalam pengambilan keputusan di desa.

6. Menjadi pelopor dalam kegiatan-kegiatan pengembangan wawasan kebangsaan di masyarakat, misalnya menjadi pembina karang taruna atau kelompok pemuda.

7. Memberikan pemahaman yang benar tentang makna wawasan kebangsaan pada masyarakat.

(20)

C. Rangkuman

Tata laksana pemerintahan yang baik dapat dipahami dengan memberlakukan delapan karakteristik yaitu :1)Partisipasi aktif 2).Tegaknya Hukum 3).Transparansi 4). Partisipasi 5).Berorientasi pada musyawarah untuk mendapatkan mufakat, 6). Keadilan dan perlakuan yang sama untuk semua orang, 7).Efektif dan ekonomis 8).Serta dapat dipertanggungjjawabkan.

Tata pemerintahan yang baik, diharapkan dapat menimbulkan kewibawaan pemerintah yang selanjutnya diharapkan dapat lebih meningkatkan kepercayaan masyarakat pada Pemerintah. Meningkatnya kepercayaan

pada pemerintah diharapkan akan mampu

menumbuhkembangkan semangat kebangsaan.

Peran sekretaris desa dalam upaya

menumbuhkembangkan semangat wawasan kebangsaan antara lain dapat dilaksanakan dengan cara 1). Memberikan pelayanan yang tidak diskriminatif 2). Memberikan pelayanan yang professional 3). Menjadi pelopor gerakan persatuan dan kesatuan masyarakat dan 4). Memberikan pemahaman yang benar tentang makna wawasan kebangsaan kepada masyarakat.

D. LATIHAN-2

1. Jelaskan hubungan antara Pemerintahan yang baik dengan Semangat Kebangsaan ?

2. Jelaskan Peran Sekretaris Desa dalam menumbuhkembangkan semangat wawasan kebangsaan dalam masyarakat ?

(21)

17

KUNCI JAWABAN

LATIHAN-1

1.

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang suatu bangsa tentang jati dirinya yang meliputi cara pandang kedalam (Inward looking) yang berhubungan dengan sejarah perjuangan, adat istiadat, keragaman budaya maupun keluar (outward looking) yang berhubungan tata cara pergaulan di dunia Internasional atau berhubungan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Wawasan Kebangsaan juga mengatur bagaimana suatu bangsa bersifat dan bertingkah laku sesuai dengan falsafah bangsanya. Untuk Indonesia falsafah hidup yang dianut adalah Pancasila. Bagaiaman setiap warga Negara Indonesia mengamalkan Pancasila dalam sendi-sendi kehidupanyan merupakan salah satu aspek pecerminan wawasan kebangsaan yang dimiliki.

2.

Makna Utama dari wawasan Kebangsaan adalah Persatuan dan

Kesatuan. Persatuan tidak boleh mematikan keragaman, sebaliknya keragaman tidak boleh memecah-belah persatuan. Untuk itu dalam memaknai wawasan kebangsaan diperlukan semangat toleransi yang tinggi untuk menghargai adanya perbedaan.

3.

Tujuan Integrasi Nasional adalah untuk menyatukan semua komponen/atribut bangsa yang beragam agar menjadi harmonis. Ada 2 (dua) komponen dalam Integrasi Nasional, yaitu secara Horisontal, mempersatukan atribut anak bangsa yang beragam dan secara vertical yaitu bagaimana mengharmoniskan antara Pemerintah dengan rakyat.

(22)

LATIHAN-2

1. Hubungan antara Kepemerintahan yang Baik dengan semangat Wawasan Kebangsaan. Pelaksanaan Kepemerintahan yang baik akan menumbuhkan kepercayaan terhadap Pemerintah, yang selanjutnya akan memperkuat semangat kebangsaan. Pelaksanaan Kepemerintahan yang baik akan terlihat dari keseimbangan pembangunan/pertumbuhan ekonomi, keadilan bagi seluruh rakyat dan pemerataan pembangunan dan berkuranngya tindak pidana korupsi.

2. Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh sekretaris desa dalam menumbuhkembangkan semangat kebangsaan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari antara lain dapat dilakukan dengan cara memberikan pelayanan yang tidak diskriminatif, professional, transparan, bebas KKN, menjadi pelopor dalam kegiatan-kegiatan dalam masyarakat seperti gotong royong, peringatan hari-hari Nasional; ataupun perayaan keagamaan.

(23)

19

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pendidikan dan Pelatihan Depdagri, Kementerian Dalam Negeri. Modul Diklat Kesatuan Bangsa dan Politik. (Kesbangpol). Jakarta . 2010.

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK), Kementerian Keuangan. Modul Diklat Wawasan Kebangsaan . Jakarta . 2011

Sinaga, AM. Idup Suhady, Wawasan Kebangsaan Dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara-Republik Indonesia. Jakarta. 2006.

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan urutan supplier bahan baku plate steel pada makalah ini mengunakan metode Promethee dilakuan menggunakan Software Visual Promethee dengan input kaidah maksimasi/

Suatu program atau kebijakan dapat dilaksanakan dengan optimal jika sudah ada pemahaman yang sama, terutama pihak pelaksana (KPT) dan pihak masyarakat yang memiliki usaha

Pengelolaan tagihan siswa di SMP Muhammadiyah 1 Kartasura selama ini masih dilakukan secara manual dengan menggunakan buku, sehingga hal tersebut sangat menghambat kinerja

(3) Penilaian barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan dalam rangka pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh Tim yang ditetapkan oleh Bupati, dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio likuiditas, rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas berupa Current Ratio (CR), Return On Assets (ROA), dan

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Berkehendak dan yang telah mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga atas kuasa-Nyalah Seminar Nasional Teknologi

Tingginya obesitas pada remaja ada kecenderungan mengalami peningkatan, dengan pola makan yang sudah berubah serta aktivitas fisik yang kurang dengan latar

Komunikasi getok tular semakin diminati oleh pelaku bisnis, karena mudah menyebar melalui media dan masyarakat cenderung lebih mempercayai cerita orang lain yang