• Tidak ada hasil yang ditemukan

CATATAN LEBARAN Menu Bahagia di Hari Raya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CATATAN LEBARAN Menu Bahagia di Hari Raya"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN NO: 2086-2083

EDISI NO.7 TAHUN KE-39/ JULI 2015

CATATAN LEBARAN

(2)

2

TIM REDAKSI

TR

Pembina :

Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Barat

Pengarah :

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat

Anggota Pengarah : Kabid Dan Pembimas di lingkungan Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera

Barat ,

Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten/ Kota Se-Sumatera Barat

Pemimpin Redaksi :

H. M. Rifki, M.Ag (Kepala Subbag Informasi dan Humas)

Wakil Pemimpin Redaksi : Amrizal, M.Ag

Sekretaris : Risna Yanti, S.Sos.I

Wk.Sekretaris : Al Fajri, SHI., MA Bendahara : Muslimah ,S.Th.I., M.Ag

Dewan Redaksi :

Abrar Munanda, M.Ag | Amrizal, M.Ag | Ulil Amri, MA | Anton Akbar, M.Ag | Metra Suryati, S.Ag |

Risna Yanti, S.Sos.I | Muslimah, S.Th.I.,M.Ag | Efrian, S.Kom | Ariesta Nurman Sasono, S.Hi | Rhama Eka Putra,

ST | Fitra Dewi, A.Md Kontributor Kanwil :

Drs. Zilwadi | Dra. Hj. Nurjami’ah Azfa Manik | Ariesta Nurman Sasono, S.Hi | Zulfahmi, S.Ag |

Welhendri, S.Ag., MA | Taslim Perdana, S.Kom | M.Rida, SE |

Elvira Hayu,S.Kom Reporter Daerah : Syafrizal | Agussalim |

M. Yusuf Aunur Sabri | Mardinata Jalpida | Zulkifli | Afdhal Dinilhaq |Andri Susanto | Alfia Pharma | Nori Bahar| Suhardi | Fakhmi | Milaul Hamdi | Rita Royani | David Abdullah | Azwar Hadi | Emi Ratna Aprilana | Abuzar Ghafari | Syamsul Bahri | Diana | Yonadri | Zulhafendi | Fransica Zola | Indra

Gunawan | Design Grafis :

Efrian, S.Kom Ade Putra, S.Kom

Sirkulasi : Arman, SE | Pranoto | Parman

| Zulfariswan S.Sos | Alamat Redaksi :

Kanwil Kemenag Sumbar Jl.Kuini No.79 B Padang, Telp.(0751) 28220, 21686, Fax. (0751) 22583

Website : http://sumbar.kemenag.go.id email : pab@kemenag.go.id Rekening PAB: Majalah PAB Kanwil Kemenag

Sumbar

Bank Nagari Syari’ah Cab.Padang : No. Rek: 7100.02.20.12049-4 Percetakan : CV Sejahtera - Jakarta Tim Redaksi menerima tulisan berbentuk cerpen, puisi dan artikel dari pembaca dan siswa

madrasah. Tulisan tersebut dikirim ke email : pab@kemenag.go.id

Penanda Tanganan Prasasti Peresmian Pintu Gerbang MAN 2 Padang oleh Kakanwil didampingi Kakan Kemenag dan

Ketua DWP Hj.Agrina Salman (25 I 5).ulil

Kakanwil didampingi Ketua DWP, Kakan Kemenag Kota Padang dan Kepala RA Mewisuda murid RA Ikhlas di Aula

Kanwil, Selasa (9 Juni). Rina

Kakanwil Kemenag H. Salman Menjadi Penceramah Perdana Program Ramadan babuko Basamo kerja sama Kemenag

(3)

LAPORAN KHUSUS

SEPUTAR KANWIL

BERITA DAERAH

FOKUS UTAMA

FOKUS UTAMA

FOKUS UTAMA

11

12

9

7

4

20

30

LAPORAN PILIHAN

SEPUTAR KANWIL

FOKUS UTAMA

KARISMA

BERITA DAERAH

ARTIKEL

Pembaca yang budiman. Di awal penerbitan majalah edisi Juli 2015 dan dalam suasana Ramadhan 1436 H, segenap redaksi mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1436 H dan selamat menyongsong hari kemenangan 1 syawal. Kami juga mohon maaf atas keterlambatan kedatangan majalah edisi Juni lalu, hal itu di sebabkan karena persoalan teknis pendistribusian.

Pada edisi ini, Redaksi PAB mengupas tentang semangat Lebaran sebagai wujud rasa kebahagiaan umat Muslim setelah berpuasa selama sebulan penuh, mulai dari penelusuran seluk beluk lebaran, artikel, cerpen hingga puisi memenuhi ruang edisi kali ini. Semoga kita di beri anugerah oleh Allah SWT prediket Takwa sebagaimana yang di janjikan Allah bagi orang yang berpuasa dengan sempurna. Kita juga bermohon kehadirat Allah, kiranya Ramadhan kali ini bukanlah Ramadhan terakhir dalam hidup kita, sehingga di Ramadhan 1437 H, kita masih diberikan kesempatan untuk menambah amal ibadah kepada-Nya..

Sebagai implementasi terhadap nilai-nilai Ramadhan yang telah kita lewati, maka segenap redaksi PAB menghimbau segenap masyarakat kiranya dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh kederhanaan jauh dari unsur hura-hura, foya-foya dan berlebih-lebihan.

Semoga Ramadhan tahun ini membuat kita makin peka terhadap nasib dan kehidupan kaum dhuafa. Selama Sebulan kita telah merasakan bagaimana nasib orang miskin yang makan hanya dua kali sehari sebagaimana kita makan hanya di saat sahur dan berbuka, bahkan ada di antara kita yang merasakan bagaimana orang fakir yang makan sekali sehari sebagaimana kita makan sekali sehari karena tidak sempat sahur, karena ketiduran.

Kiranya empaty terhadap penderitaan fakir miskin juga telah kita tunaikan dalam bentuk pembayaran zakat fitrah menjelang shalat idul fitri. Allah akan kecewa jika di hari Lebaran masih ada tetangga dan masyarakat fakir miskin yang kelaparan, tentu saja akan berimbas kepada masyarakat sekitarnya, dan bisa jadi amal ibadah puasa disekitar si miskin itu tidak sempurna di di terima Allah SWT.

Pembaca setia PAB, tayangan dokumetasi kegiatan yang di kemas dalam laporan daerah, tetap menjadi muatan wajib di majalah edisi kini, di samping tulisan dan laporan lainnya. Sekali lagi kami ucapkan selamat menikmati sajian PAB. Terima kasih.. ( Rifki)

DAFTAR ISI

Salam Redaksi

Selamat Meraih Kemenangan

53

LAPORAN UTAMA

LAPORAN KHUSUS

Menu Bahagia

di Hari Raya

Menu Bahagia

di Hari Raya

Menu Bahagia di Hari Raya

Menu Bahagia di Hari Raya

Madrasah Persembahkan Prestasi Nasional untuk SumbarMadrasah Persembahkan Prestasi Nasional untuk Sumbar

Wisuda ke 31, Lulusan RA Ikhlas Me-ningkat 100 Persen

Wisuda ke 31, Lulusan RA Ikhlas Me-ningkat 100 Persen

Senandung Alqur’an dari Jantung Kota Padang untuk Pelosok NegeriSenandung Alqur’an dari Jantung Kota Padang untuk Pelosok Negeri

PPSN Kombinasi Mentalitas Santri dan Pramuka

PPSN Kombinasi Mentalitas Santri dan Pramuka

RA di Sumbar Mulai menggeliat dengan Prestasi

RA di Sumbar Mulai menggeliat dengan Prestasi

Kemenag Lima Puluh Kota Terus Bersolek Kemenag Lima Puluh Kota

Terus Bersolek

LAKSANAKAN KEGIATAN SESUAI ATURAN, PROPOSIONAL DAN

PROFE-SIONAL

LAKSANAKAN KEGIATAN SESUAI ATURAN, PROPOSIONAL DAN

(4)

4

44

Catatan Lebaran

Menu Bahagia di Hari Raya

ABDULLAH KHUSAIRI

S

iapa yang pernah mengalami hal ini? Bagi yang pernah, inilah trage-di paling mengerikan bagi lidah keti-ka selera sampai di ujungnya. Saat sel-era sedang tinggi untuk makan renda-ng masakan orarenda-ng tercinta di hari raya Idul Fitri, pada saat itu pula yang ter-gigit bukan daging. Langkuas! Bumbu yang tak berbeda dengan daging-dag-ing dalam balutan serbuk cokelat kehi-tam-hitaman itu.

P eristiwa ini juga diabadikan pa-da banyak foto-foto yang apa-da di jeja-ring sosial dan dunia maya, seperti di Facebook, Twitter, BBM, Linked, Path, Instagram, dll. Dikirim dari akun yang satu ke akun yang lain, mungkin seb-agai hiburan. Bagi mereka yang pernah mengalaminya, akan senyum-senyum melihatnya. Senyum dikulum-kulum.

“Ondeh mandeh, indak ba saka!” Suaranya tertahan. Mulutnya penuh. Berbuka puasa hari itu, ia menggeru-tu. Aroma Onde-onde yang sejak dihi-dangkan sangat menggoda selera teta-pi saat dikunyah satu, ternyata terteta-pil- terpil-ih yang indak ba saka. Pada saat itu, bermacam-macam reaksi orang. Yang jelas, menggerutu dan sakit hati. Sel-era makan onde-onde tertahan di li-dah. Termakan sudah, terasa sudah, tapi ada yang kurang. Tak bergula di dalamnya!

Minuman dingin segera diraih, agar Onde-onde segera masuk ke pe-rut. Lalu ambil yang satu lagi dengan segenap harapan Onde-onde pakai gu-la di dagu-lamnya. Terbayang, betapa menderitanya mereka yang meneguk paksa Onde-onde itu. Wajahnya tentu masam ketika itu.

Oi ayai... tagigik lado...

” Ini di peristiwa lain lagi. Wajahnya mem-erah. Matanya menyipit. Peluh men-gucur. Tangannya menggapai-gapai ge-las pge-lastik berisi air. Ia baru saja ter-gigit lado kutu di dalam sayur. Sayur kangkung itu dimasak bercampur cabe rawit hijau yang diiris-iris. Berbaur dengan kangkung segar berenang-re-nang di dalam kuah.

Ini ulah anggota Pramuka yang piket di tenda. Mereka mendapat

gil-“Oi mak, langkueh bukan dagiang!” Wajahnya

memerah seketika. Segera ia menyambar gelas air

putih, direguknya hingga tandas. Tapi aroma

lang-kuas tidak pergi begitu saja dari mulutnya. Selera

makan pun hilang entah kemana.

ambah khusus oleh oknum iseng den-gan cabe rawit lebih banyak. Oknum anggota yang piket itu, segera men-dengar kabar siapa yang bernasib sial, makan lado kutu dan harus minum ban-yak. Kali ini, mereka tersenyum puas, menikmati satu dua orang yang men-gamuk karena kepedasan.

iran memasak menjelang anggota lain yang ikut kegiatan di lapangan. Ketika pasukan pulang dari kegiatan dengan selera dan penat memuncak, langsung sikat nasi dan sayur yang terhidang.

Satu dua di antara sayur yang tersedia dalam piring-piring itu,

(5)

dit-mikirkannya. Akal bekerja punya garis batas.

Hal di atas peristiwa kehidupan yang tampak sederhana. Tak ada yang luar biasa. Tapi bagaimana, misalnya, cerita seseorang yang tak lulus ma-suk menjadi Satpam di sebuah Bank. Ia patah hati. Lalu mengambil jalur lain, jadi pedagang saja. Lalu, 15 ta-hun kemudian ia kaya raya. Suatu hari ia mengenang, seandainya ia diteri-ma jadi Satpam. Tentu saja, jalan hidupnya akan berbeda.

Pada kasus lain, ada seseorang yang menjadi sopir dengan kemam-puan akal sederhana, jika ia cekatan akan mendapat penumpang banyak. Makanya ia fokus menyetir dan menca-ri penumpang. Setiap hamenca-ri, setiap wak-tu. Modal pemikiran seperti ini mem-bawanya banyak dapat uang, ia baha-gia.

Sementara sopir yang lain lagi, ia berpendapat, soal rezeki ia serah-kan kepada Allah. Ketika datang wak-tu zhuhur dan ashar tiba, ia shalat. Wa-lau pada jam tersebut, penumpang se-dang ramai-ramainya. Ia tak peduli. Rezeki sudah ada yang mengatur. Mod-al pemikiran seperti ini, ternyata ia tak kekurangan uang, ia juga bahagia.

Menyingkap Nasib

P

ernahkah terpikirkan, kenapa di antara banyak daging itu, yang ter-pilih adalah Langkuas? Kenapa tangan memilih Onde-onde yang tak diisi gula? Kenapa mengambil piring sayur yang memang ditambah Cabe rawitnya? Sia-pa yang mengatur hal-hal demikian?

Bagi sebagian orang, persoalan ini sangat sepele, kebetulan dan tak per-lu dibahas, menghabis waktu dan biar-lah semua itu berlalu sebagai nasib na-as yang tak perlu dikenang. Tapi tung-gu dulu, ini bisa jadi persoalan serius. Tak bisa dibawa angin lalu. Ini diba-wa ke persoalan hukum. Hukum akal, hukum sebab akibat, hukum alam dan tentu saja hukum tuhan.

Mari kita simak pendapat dua ku-tub pemikiran keagamaan yang sela-lu membuat kening berkerut. Ada ku-tub Ekstrem, yang menyatakan, hidup ini sudah ada yang mengatur. Sekecil apa pun peristiwa yang terjadi di alam ini, tak akan pernah luput dari pen-gaturan tersebut. Kutub ini dalam ka-jian Ilmu Kalam, diwakili oleh paham Jabariyyah. Paham patalis, minimnya akal manusia dalam menguasai dirin-ya. Hidup ditaqdirkan oleh Yang Maha Hidup. Harus siap menerima kenyataan apa pun. Termasuk tergigit langkuas!

Ada kutub lain, yang berlawan-an dengberlawan-an kutub Ekstrem, yaitu kutub

Liberal. Kutub ini menyatakan, semua yang dilakukan oleh manusia karena hasil dari oleh nalar sendiri. Akal yang berdiri sendiri, berpikir merdeka untuk berbuat sesuatu. Kutub ini dalam ka-jian Ilmu Kalam, diwakili oleh paham Mu’tazilah. Paham yang berpendapat, hukum alam sudah diturunkan Yang Maha Pencipta, Allah SWT, ke dunia. Karena itu, manusia berbuat sekehen-dak akal yang telah diberikan. Adapun wahyu, hadir sebagai tuntunan.

Sekarang, kembali ke persoalan Langkuas, Onde-onde, sayur pakai la-do kutu? Karena ditakdirkan seseorang mendapatkannya atau karena hanya pilihan akal semata? Ada banyak jaw-aban yang akan diungkapkan, namun dua kutub ini bisa kelihatan bagaimana cara berpikir seseorang. Boleh setuju boleh tidak, dua hal di atas juga sering dihadapkan menjadi pilihan dalam ke-hidupan ini. Benarlah kata orang, hid-up adalah pilihan.

Bagi yang berpikir ekstrim, terpili-hnya Langkuas dari sekian banyak dag-ing, Onde-onde tak bergula dari seki-an bseki-anyak di dalam piring, sayur pak-ai cabe rawit khusus, semua itu adalah karena nasib yang harus diterima. Sek-alipun sudah dipilih, nyatanya masih terkena juga. Sementara, bagi yang berpikir liberal, ini karena ketida-kjelian akal dalam memilih. Tidak awas dan tidak sampai sama sekali akal

me-Pernahkah terpikirkan,

kenapa di antara banyak daging itu, yang

terpilih adalah Langkuas?

Kenapa tangan memilih Onde-onde yang

tak diisi gula?

Kenapa mengambil piring sayur yang

me-mang ditambah Cabe rawitnya?

(6)

6

66

lu ada dalam kehidupan. Apalagi dalam pemahaman keagamaan, khususnya dalam area Filsafat Islam dan Teologi Islam. Ilmu ini memang mengajak olah pikir yang selalu menggiring seseorang untuk tetap kritis dengan keadaan. Bu-kan berarti harus menjadi pegangan antara satu dengan yang lainnya, teta-pi sebagai alat agar tetap menggunak-an akal dmenggunak-an wahyu ymenggunak-ang tepat. Kare-na keduanya adalah Rahmat Allah SWT kepada ummat Manusia.

Jan pakai tarompa kida

sa-do e,

” kata teman saya yang lebih me-milih moderat. Berada di tengah. Wa-lau ia sendiri tidak begitu menger-ti bagaimana harus memaknai dalam bentuk konseptual. Namun yang jelas, alam pikiran memang dipengaruhi oleh keluasan pengetahuan dan pengala-man.

Dua kutub ini menjadi kemestian ketika memilih jalan kebahagiaan du-nia dan akhirat. Jalan bahagia, seru-pa kata peseru-patah dari Hindi; aku meng-gerutu karena tak punya sepatu hing-ga aku melihat orang yang tidak punya kaki! Sederhana sekali, kecuali kalau sudah diprovokatori oleh hawa nafsu. Alam pikiran akan mengajak berpikir di luar keadaan dan diluar kemampuan. Itulah jalan penderitaan. Keinginan memang sumber penderitaan!

Pilihan Hidup

H

idup kita memang selalu diha-dapkan pada pilihan demi pilihan. Ada pilihan sederhana, ada pilihan tidak sederhana, ada pilihan penuh resiko, ada pilihan tidak beresiko. Ada yang harus mengadu kepada Allah SWT. Tahajud di tengah malam. Ada yang langsung saja, menurut kadar pikiran yang dimiliki. Tak perlu mengadu. Akal sudah bisa membantu untuk memilih.

Namun dalam kajian spiritual, wa-cana ini tidaklah bisa sesederhana itu. Apalagi dalam filsafat. Kutub-kutub pe-mikiran selalu memberi corak tersend-iri bagi kesuksesan seseorang. Mereka yang dinamis, biasanya mampu mele-wati setiap gelombang, seperti pemain selancar pada gelombang di lautan. Ada pula yang harus melalui sarat den-gan jatuh bangun.

Begitulah. Kata-kata bijak yang selalu memberi pencerahan; kita me-mang tidak bisa merubah arah angin tapi kita bisa merubah arah layar. Per-tanyaannya, bagaimana dengan hal-hal prinsip dalam agama? Di sini sering tergelincir, kadang-kadang anggapan prinsip dalam agama ternyata tidak begitu prinsip. Di sini pula, senyatan-ya, pengetahuan agama sangat menen-tukan, termasuk teologi.

Hal-hal di atas tadi menggambar-kan suasana pemikiran ekstrim dan liberal di tengah ummat. Wacana ini merupakan dasar kajian yang penting namun jarang menjadi pendekatan. Karena memang menjadi kajian yang dianggap paling rawan. Tidak semua orang bisa masuk ke wilayah ini. Apa-lagi di tengah masyarakat yang mu-lai serba praktis. Kalau diajak berpikir agak sedikit mengerut kening, mereka cenderung tak mau. Tak ada gunanya.

Wacana ekstrim-liberal tidak akan pernah habis. Meminjam istilah Har-un Nasution (1919-1998), tradisional-ra-sional merupakan dua kutub yang

sela-Bahagia Idul Fitri

Idul Fitri adalah segenap ceri-ta bahagia. Bersalam-salaman, seru-pa orang pulang menang perang. Ter-pancar kebahagiaan pada hari nan fitri. Perang bathin melawan hawa nafsu sa-tu bulan penuh sudah dilewatkan. Ta-hun depan berharap masih bisa berte-mu kembali. Ini juga pilihan. Keharu-san di hari nan fitri.

Hari-hari berikutnya, kita kemba-li diganyang nasib yang mengitari ja-lan hidup. Kita mesti memilih agar se-lamat, agar bahagia. Alam pikiran kita memang menjadi tuas yang akan men-gambil jalan. Namun apakah alam piki-ran yang menjadi penalapiki-ran itu selalu ditambah dengan pengetahuan? Ada-kah iman di dada akan diajak serta? Apakah semata hanya nafsu dan keingi-nan dari perut saja? Kembali kita men-jalani sebuah renungan bijak usai leb-aran ini. Hidup akan selalu

mengantar-kan pilihan-pilihan untuk dijalanmengantar-kan. Sebagai menu kehidupan.

Menu bahagia adalah pilihan teta-pi tidak bisa serta merta mendapat-kan bahagia. Selalu ada jalan berliku lebih dahulu, selalu ada pahit sebelum manis. Selalu apa yang kita pikirkan, kita rasakan, tak semudah dijalank-an. Tetapi yang perlu, hidup kita, ki-ta yang pikirkan. Hidup itu apa yang kita pikirkan. Semua itu membutuhkan spiritualitas. Tidak bisa lepas. Serupa kita menjalankan ibadah puasa, ber-lapar-lapar hingga berbuka. Manis dan indah terasa ketika berbuka dan ketika Idul Fitri tiba.

Selamat hari raya Idul Fitri, mo-hon maaf lahir dan bathin. Pilih jalan dan menu kehidupan yang paling mem-bahagiakan. Awas tagigik langkueh! Salam. [] (Penulis Jurnalis Senior dan Dosen Fakultas dan Ilmu Komunkasi IAIN Imam Bonjol Padang)

FENOMENA

IRONIS DI HARI KEMENANGAN

(7)

Wajah penuh suka cita, senyum merekah mewarnai suasana hati kaum muslimin menyambut datangnya hari kemenangan. Se-antero dunia bergem-bira menyambut datangnya bulan sy-awal. Setelah sebulan penuh menah-an lapar, haus dmenah-an hal-hal ymenah-ang dapat mengurangi bahkan membatalkan iba-dah puasa. Segenap shoimin dan sho-imat merasakan kemerduan lantunan takbir, tahmid dan tahlil di malam 1 syawal.

Sorak sorai penuh tawa mewarnai jalanan kampung di pedesaan. Kemi-lau obor-obor rakyat, menerangi bu-mi diiringi dengan lantunan kalimat tauhid. Truk dengan bak terbuka, mo-tor dan mobil pribadi bahkan dengan becak seadanya pun ikut asyik masyuk dengan suasana lebaran nan suka cita. Sungguh pengalaman yang mengha-rukan nan selalu di tunggu-tunggu ma-syarakat tiap tahunnya. Sedih bercam-pur kerinduan melanda warga yang ti-dak bisa ikut larut dengan suasana demikian.

Kondisi seperti ini, memang telah di gambarkan Rasulullah dalam had-itsnya yang menyatakan bahwa ada dua kebahagiaan bagi orang berpua-sa yakni, kebahagian pertama tatkala mereka merasakan nikmatnya berbuka puasa. ( baik berbuka puasa tiap hari maupun berbuka di saat malam tera-khir ramadhan, menyambut lebaran).

Sementara kebahagiaan kedua orang berpuasa adalah tatkala mas-ing-masing orang berpuasa melapork-an eksistensi puasa ymelapork-ang mereka laku-kan setiap tahun di hadapan Allah di suatu masa kelak.

Keceriaan dan kemeriahan me-nyambut datangnya Idul Fitri semesti-nya di jalani dengan mengedepankan kaidah ajaran Islam yang kaffah, seka-ligus mengedepankan prinsip kesale-han sosial dengan menjalin silaturrah-mi harmonis.

Namun, dalam perjalanan pener-apan idul fitri, terkadang ada beber-apa kebiasaan sebagian masyarakat yang menyalahi ketentuan syariat Is-lam bahkan melanggar hubungan sos-ial yang harmonis.

Menurut pantauan penulis, ada be-berapa kebiasaan jelek yang di jalani sebagian masyarakat dalam memeri-ahkan hari Raya Idul Fitri, kiranya per-lu di introspeksi dan di perbaiki di ma-sa datang. Kebiama-saan jelek tersebut antara lain:

MEMAKNAI LEBARAN

DENGAN MELEBARKAN

KEINGINAN

Entah dari mana asal kata Leba-ran yang di pakaikan pada perayaan Idul Fitri itu berasal. Dari pemaha-man katanya saja sudah mengandung pengertian negatif. Lebaran yang ber-dasar dari kata Lebar dan di tambah kata akhiran an. Berarti ada kata dasar Lebar.

Apa singkronisasinya dengan Idul Fitri. Saya hingga kini belum tahu per-sis sejarahnya kenapa di pakai istilah Lebaran untuk Hari Raya. Kenapa tidak Akbar saja yang mengandung pema-haman Kebesaran Allah, yang seja-lan dengan kalimat tahmid, takbir dan tahlil.

Kadang-kadang sebagian masyara-kat mengalami salah penafsiran den-gan penggunaan Idul Fitri denden-gan kata Lebaran tersebut. Sehingga ada di an-tara mereka yang merayakan Idul Fitri dengan melebarkan keinginan. Mere-ka melebarMere-kan nafsu setelah sebulan penuh di kekang selama Ramadhan. Naudzubillahi min dzalik.

Praktek yang dilakukan cenderung melampai batas, jauh dari ketentu-an ajarketentu-an Islam. Mereka rayakketentu-an Idul Fitri dengan mengumbar kemewahan, mulai dari cara berpakaian, berbagai

perhiasan, dan makan makanan den-gan berlebih-lebihan. Bahkan ada yang menghiasi Idul Fitri dengan minuman keras.

Coba kita renungkan, bagaima-na perasaan si fakir miskin, tatkala ki-ta sama-sama berangkat dari rumah menuju lapangan shalat Idul Fitri. Mer-eka saksikan se akan-akan ada perlom-baan kemewahan di peragakan oleh sebagian masyarakat yang baru usai berpuasa.

Mereka hanya bermodalkan zakat fitrah yang hanya melapangkan ke-hidupannya di hari Raya tersebut, lalu setelah idul fitri berlalu mereka kem-bali ke suasana kelaparan dan serba kekurangan. Mereka kembali berpuasa menahan lapar tiada berujung.

Bukankah harusnya, Ramadhan me-nyadarkan kita, arti solidaritas. Orang kaya semestinya ber empaty terhadap fakir miskin, sehingga mereka mera-sakan bagaimana lapar dan haus me-landa, tatkala kita hanya makan dua kali sehari yakni di saat sahur dan ber-buka, bahkan ada di antara kita yang makan sekali sehari, di sebabkan kare-na ketiduran waktu sahur.

Oleh karena itu, kita kembali kan kepada ajaran Islam yang menyuruh ki-ta merayakan Idul Fitri dengan bersa-haja, jauh dari kesan bermewah-me-wahan dengan tetap mengedepankan

FENOMENA

IRONIS DI HARI KEMENANGAN

(8)

8

888

PENGEMIS BERBALUT

MENAMBANG

Tidak ada satu ajaran Islam pun yang mengajarkan umatnya untuk menjadi pengemis dan meminta-minta di saat Idul fitri. Rasulullah murka jika masih ada orang kelaparan di hari raya Idul Fitri sehingga puasa orang di seki-tarnya tidak akan sempurnya di terima Allah. Makanya waktu yang tepat me-nyerahkan zakat fitrah adalah malam takbiran atau sebelum shalat Idul Fitri, tujuannya tak lain adalah untuk men-gantisipasi agar si miskin tidak memin-ta-minta di saat syawal tersebut.

Ironis memang, di sebagian tempat masih ada orang miskin yang meman-faatkan situasi keramaian shalat idul Fitri untuk tetap ber operasi dengan meminta-minta di saat shalat Idul Fitri. Mereka tetap mengais rezeki dari bu-daya mengemis. Saya termasuk orang yang dongkol jika masih menyaksikan ada peminta-minta di hari Raya Idul Fitri. Harus ada ketegasan semua pihak untuk menyadarkan pengemis untuk ti-dak meminta-minta di hari raya idul fitri dan menyadarkan muzakki untuk mendistribusikan zakat fitrah di wak-tu yang afdhal.

Di sisi lain, tak jarang pula kita saksikan rombongan anak-anak, seak-an tseak-anpa di komseak-ando, sehabis shalat Idul Fitri, mereka bergerak menuju rumah-rumah masyarakat untuk men-jalankan budaya “menambang”. Tak perduli apakah penghuni rumah ke-nal atau tidak keke-nal dengan mereka,

yang jelas mereka ucapkan salam la-lu hanya berdiri di depan rumah sam-bil menunggu si empunya rumah kelu-ar dengan membawa uang kertas bkelu-aru. Habis itu mereka pergi ke rumah lain-nya untuk melanjutkan misi menam-bang.

Budaya seperti ini, menurut saya mengajarkan anak-anak untuk menjadi pengemis. Sehingga tak jarang mereka kelak dewasa bisa jadi menjadi penge-mis berdasi. Budaya ini harus di henti-kan. Cukuplah mereka melakukan sila-turahmi kepada keluarga dekat/ jauh dan teman dari orang tua mereka. Se-hingga tatkala si pemilik rumah mem-beri mereka ampau hari raya, kesan-nya adalah memberi kepada kepada kemenakan/ keluarga bukan memberi kepada pengemis jalanan.

solidaritas sosial.

HARI-HARI PENUH

“PEPERANGAN”

Kebiasaan turun temurun dari se-bagian anak-anak kita di saat Idul Fitri, adalah merayakannya dengan membe-li pistol-pistol mainan. Dulu di zaman tahun 1970-1980-an, anak-anak han-ya mengenal pistol air. Tapi kemajuan teknologi saat ini, pistol mainan anak-anak sudah mirip dengan pistol TNI-Polri yang biasa di pakai di medan per-tempuran.

Pistol laras panjang itu pun sudah berisi peluru plastik. Tembakannya ju-ga menyakitkan. Bahkan tidak jarang ada anak-anak yang menghabiskan si-sa bulan syawal di Rumah si-sakit, karena mata mereka tertembak pistol mainan berpeluru.

Kenapa kebiasaan ini selalu terjadi. Tidak adakah permainan alternatif lainnya untuk anak-anak di saat leba-ran. Kadang-kadang pemandangan iro-nis kita saksikan selama perayaan idul fitri. Ada ojek motor yang di lengkapi dengan kelambu anti peluru. Ada anak-anak saling menembak ketika truk bak terbuka berisi puluhan anak-anak sa-ling tembak menembak tatkala truk mereka berpapasan.

Semestinya pasca Ramadhan men-didik kita untuk memperkuat silatur-rahmi. Menjaga dan memupuk hubun-gan sosial yang harmonis. Bukan men-gajarkan anak-anak untuk saling me-nyakiti. Kita tidak menginginkan ad-anya sikap mental yang salah terhadap putera putri kita di saat Idul Fitri. Jan-gan sampai mereka bangga menyaksi-kan orang lain terluka dan teraniaya gara-gara menjadi sasaran peluru pis-tol mainan.

Kita harus mulai berfikir men-carikan alternatif permainan yang mengedepankan arti silaturrahmi dan persaudaraan tanpa menafikan dunia perkembangan anak-anak.

(9)

MASJID SENYAP, PANTAI

SESAK

Pemandangan keramaian Masjid dengan segala aktifitas ramadhannya, biasanya hanya berlangsung di awal ra-madhan saja. Tatkala rara-madhan makin meninggalkan kita, maka manusia pun mulai meninggalkan masjid.

Semula masjid/surau siang malam berdentang dengan kegiatan pesantren ramadhan, tadarusan sampai tengah malam, hingga berbagai ceramah dak-wah yang tak kenal waktu. Semua akan kembali seperti biasa tatkala ramad-han usai. Masjid kembali di ramaikan oleh tiang-tiang penyangga dan beber-apa orang pengurus yang masih setia. Pola keramaian masyarakat bera-lih dari masjid ketempat pusat kera-maian lainnya. Pesisir pantai ramai berdesak desakan. Ruas jalan tera-sa sempit karena di isi truk-truk tera-sawit yang membawa anak manusia menuju tempat hiburan. Kadang-kadang are-na pesta pantai di bumbui pula dengan penampilan tarian artis yang menghe-bohkan. Seolah mereka lupa, seakan berada di dunia gemerlap (dugem) bu-kan di Hari Raya.

Bukankah Ramadhan hakikatnya bulan latihan. Latihan rajin beriba-dah, latihan mengendalikan nafsu, lati-han shalat berjamaah,dll. Maksudnya, selepas Ramadhan semua menjadi ke-biasaan yang mesti di pertahankan di luar Ramadhan. Tapi yang terjadi jauh dari perkiraan.

Ramadhan berlalu begitu saja, ak-tifitas mereka kembali seperti sebe-lum ramadhan, seakan Ramadhan tak memiliki dampak/ impact terhadap prilaku mereka. Mereka menunggu datangnya ritual Ramadhan tahun yang akan datang. Padahal tidak seorang

pun mampu memprediksi apakah mer-eka akan bertemu dengan Ramadhan berikutnya.

Demikian beberapa fenomena se-bagian masyarakat dalam ber-hari raya yang dipaparkan, semoga menjadi pe-mikiran positif bagi pihak yang berkom-peten. Kiranya kita mampu menemu-kan solusi kreatif dalam memberimenemu-kan pencerdasan kepada umat dalam me-maknai Hari Raya Idul Fitri yang sesuai dengan Syariat Islam.

Pemandangan keramaian Masjid

den-gan segala aktifitas ramadhannya,

bi-asanya hanya berlangsung di awal

ra-madhan saja. Tatkala rara-madhan makin

meninggalkan kita, maka manusia pun

(10)

10

10

10

Madrasah Persembahkan

Prestasi Nasional untuk Sumbar

Padang, PAB - Kementerian Agama provinsi Sumatera Barat terus berusa-ha untuk meningkatkan kualitas pelay-anan pendidikan di Sumatera Barat. Berbagai kegiatan dan program diran-cang untuk mewujudkannya, sampai ke tingkat Kankemenag dan madrasah se-bagai gardu terdepan dalam pelayanan pendidikan. Peningkatan pelayanan ini juga ditandai berbagai prestasi. Prestasi penting yang berhasil diraih Kementerian Agama provinsi Sumatera Barat, Juara 1 Lomba PBB Pada keg-iatan Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) yang dilaksanakan di Magelang Mei 2015 lalu. Perkemahan Pramuka Madrasah Nasional (PPMN) 2015 merupakan wujud dukungan Ke-menterian Agama dalam merevitalisasi gerakan pramuka di Indonesia khusus-nya dari aspek pendidikan dasar dan menengah.

Kontingen yang berjumlah 28 orang ini dipimpin langsung Kakanwil Ke-menag Sumbar Drs. H. Salman, MM dan Kabid Pendidikan Madrasah Drs. H. Ar-tis Arjun, M.M.Pd serta Kasi Kesiswaan Drs. Kasmir, MM bersama 2 orang pela-tih, 2 orang pendamping, 5 orang offi-cial dan 16 orang siswa madrasah yang berasal dari beberapa kabupaten ko-ta yang dipilih berdasarkan hasil selek-si yang dilakukan beberapa waktu lalu. Di hadapan lebih dari seribu adik-adik pramuka Madrasah Aliyah per-wakilan setiap provinsi di Indone-sia, Menag menyampaikan harapan-nya agar mereka dapat mengisi keg-iatan pramuka dengan aktivitas yang bermanfaat untuk masa depan. “

Sa-ya berharap gerakan pramuka di

madrasah dapat menjadi

ben-teng pertahanan penyebaran

vi-rus dekadensi moral remaja,

” te-gasnya.

Dengan begitu, Menag yakin anak-anak madrasah, melalui gerakan pramuka akan tumbuh menjadi ben-teng pertahanan NKRI, serta banben-teng keislamanan dan keindonesiaan.

Selain itu, Menag juga menga-jak adik-adik pramuka madrasah un-tuk menjadikan kegiatan PPMN ini se-bagai awal yang baik dalam berlatih kepemimpin dan menjadi warga nega-ra yang hebat, kuat, dan berkanega-rakter. “

Percuma kita pintar dan

mem-punyai IQ tinggi, jika kita tidak

bermanfaat bagi sesama,

” te-gasnya.

Menag meminta adik-adik pramu-ka madrasah untuk menjadi ang-gota pramuka yang berkarakter dan berintegritas. Menurutnya, anggota pramuka dituntut tetap memegang ni-lai-nilai idealisme yang tinggi agar

kip-rahnya bisa bermanfaat bagi orang lain. “

Ingat, anggota pramuka bukan

hanya berfikir untuk diri

sendi-ri, tapi apa yang bisa dilakukan

untuk orang lain,

” pekiknya. “I

t-ulah tipologi aktivis yang layak

menjadi calon pemimpin

bang-sa,

” tandasnya.

Madrasah Sumbar Raih

Adi-wiyata Nasional

Sementara itu, beberapa madrasah juga berhasil meraih penghargaan Adi-wiyata Mandiri Tahun 2015. Sekolah Adiwiyata ini menerima penghargaan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo bersama penyerahan penghar-gaan Kalpataru. Pengumuman dan pe-nyerahan penghargaan sekolah Adi-wiyata Mandiri merupakan salah sa-tu puncak rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup 2015 di Indonesia.

Penganugerahan penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri ini dilaku-kan langsung Presiden RI, Ir. Joka Widodo di Istana Kepresidenan Bogor pada Jumat, 5 Juni 2015.

Adiwiyata merupakan salah satu penghargaan lingkungan hidup yang di-berikan Kementerian Lingkungan Hid-up. Penerimanya sekolah-sekolah yang dinilai berbudaya lingkungan. Tujuan-nya untuk mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkun-gan hidup melalui tata sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

Sebagai salah satu lembaga yang turut serta mendidik dan mencer-daskan anak bangsa dilandasi dengan iman dan taqwa, Madrasah juga ber-tanggung jawab dalam upaya perlind-ungan dan pengelolaan lingkperlind-ungan hidup. Sejak dimulai kegiatan ini, ti-dak sedikit madrasah yang telah

ber-hasil meraih penghargaan ini. Tahun 2015 ini, dua madrasah berhasil meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandi-ri yakni

MTS Negeri Kuranji, Kota

Padang dan MTS Negeri IV

Ang-kat Candung, Kab. Agam.

Keberhasilan lainnya yang diraih Bidang Pendidikan Madrasah dengan diterimanya piagam penghargaan EMIS Award atas keberhasilan Madrasah se Sumatera Barat melakukan Updating Data EMIS Online Semester Genap Ta-hun Pelajaran 2014/2015. Penghargaan ini merupakan dukungan dari seluruh madrasah dan RA untuk mensukseskan program pendataan satu pintu EMIS.

Kabid Pendidikan Madrasah mene-gaskan bahwa hasil pendataan EMIS ini akan digunakan sebagai dasar pengam-bilan kebijakan di Bidang Pendidikan madrasah mulai dari perencanaan Pro-gram, Pemberian bantuan rehab dan RKB, BOS, kartu Indonesia Pintar dan lain sebagainya. (Fauqo/Im/Rina) Presiden RI Ir. Joko Widodo

meny-erahkan tropy Adiwiyata Mandiri 2015 kepada Kepala MTsN Kuranji Dra. Hj. Marlina di Istana Bogor pada tanggal 5

(11)

11

Geliat Tim Ramadhan Provinsi

Berdakwah Lebih Dekat Kepada Masyarakat

Padang, PAB - Telah menjadi Komit-men KeKomit-menterian Agama untuk bersat-upadu dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak untuk meningkatkan pelayanan kehidupan beragama kepa-da masyarakat. Untuk menghidupkan kegiatan di bulan Ramadhan 1436 H, Kementerian Agama bersama Pemer-intah Provinsi melaksanakan kegiatan safari ramadhan keberbagai daerah di Sumatera Barat.

Safari Ramadhan yang daksanakan oleh berbagai instansi ini terbagi ke-dalam beberapa tim. Kanwil Kemen-terian Agama tergabung dalam Tim 1 bersama Gubernur Sumatera Barat yang melakukan kunjungan safari Ra-madhan sebanyak 15 kali ke seluruh wilayah Sumatera Barat. Tim yang dik-etuai oleh Gubernur Sumbar H.Irwan Prayitno beranggotakan 14 orang yang berasal dari pemprov sumbar dan Kan-wil Kemenag.

Pada setiap Kunjungan yang di-lakukan rombongan selalu memba-wa ustad yang memberikan ceramah dan imam. Dalam sambutannya guber-nur selalu mengajak masyarakat un-tuk mensyukuri nikmat yang telah di-dapatkan agar kehidupan kita dapat

beralan dengan tenang. “

Kita harus

menjadi masyarakat yang

bi-sa bersyukur terhadap semua

yang telah kita miliki, seperti

kemauan pembangunan

ma-syarakat sumatera barat

”.

Hari

pertama

Ramadhan Guber-nur beserta rombongan mendatan-gi masjid al-Imam Gunung Panmendatan-gilun Padang. Pada setiap kunjungan safa-ri ramadhan Gubernur dan Rombon-gan memberikan bantuan berupa uang dan Al-Quran untuk masid yang dikun-jungi (18/6).

Pada hari

kedua

sesuai dengan jadwal yang telah dibuat tim yang melakukan kunjungan ke masjid Istiqa-mah Air Bangis Pasaman Barat jumat (19/6). Adpun daftar kunjungan Tim Ramadhan yang diketuai oleh Guernur akan mengunjungi :

Masjid Nurul Huda Korong

Gadang Kuranji Padang (21/6),

Masid Baiturrahman Nagari

Sungai Lansek Sijunjung (22/6),

Masjid Mukhlisin Padang Sarai

Koto Tangah ( 23/6),

Masjid Jamiaturrahman nagari

Kambang Pesisir Selatan (24/6),

Masid raya Sijunjung (25/6),

Masjid Makmur Simabur Tanah

Datar ( 26/6),

Masjid Baitul Mukminin Sungai

Talang Kabupaten Lima Puluh

Kota (29/6),

Masid Raya Koto Baru Solok

(30/6),

Masid Baiturrahman Lolong

Karan Padang (1/7),

Masjid Raya Kasiak Koto Sani

Singkarak (2/7),

Masjid Nurul Huda Tarusan

Pe-sisir Selatan (4/7),

Masjid jamiak Binuang Pasaman

(8/7),

Masjid baitul makmur

Belimb-ing Padang (9/7).

Kunjungan Tim Gubernur ini sela-lu diikuti oleh Kanwil Kemenag Sum-bar dan kakankemenag Kabupaten Ko-ta yang didaKo-tangi. (ulil)

(12)

12

12

12

Padang, PAB - Prestasi Madrasah di du-nia pendidikan tidak lagi diragukan. Kementerian Agama yang menaungi lembaga pendidikan agama ini selalu memacu prestasi siswa dengan bebagai ajang lomba. Salahsatunya melalui ke-giatan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) yang digelar Bidang Pendidikan Ma-drasah Kanwil Kemenag Sumbar di MAN 2 Padang, Senin (15/6) lalu.

Iven tahunan ini diikuti 500 leb-ih siswa madrasah se Sumatera Barat. Mulai dari tingkat MI, Mts dan MA. Ke-giatan ini dilaksanakan serentak se In-donesia yang dimulai tepat pukul 09.00 WIB dengan waktu 90 menit. Kepala Bi-dang Pendidikan Madrasah H. Artis Ar-jun mewakili Kakanwil membuka KSM di hadapan Kakan Kemenag se Suma-tera Barat dan Kepala Madrasah yang siswanya ikut dalam kompetisi ini.

Menurut Ketua Panitia Kasmir, KSM kegiatan yang memberikan perhatian pada kekuatan jiwa, otot dan otak siswa dalam mengembangkankreatifit-as dan prestmengembangkankreatifit-asi serta mutu madrmengembangkankreatifit-asah. Kompetisi ini salahsatu proses pembe-lajaran untuk berekspresi, bertindak sportif serta beraktualisasi diri, tutur Kasmir.

Dikatakannya, KSM bertujuan me-ningkatkan mutu pendidikan sains ma-drasah secara komprehensif melalui penumbuhkembangan budaya bela-jar, kreatifitas dan motovasi meraih prestasi terbaik dengan kompetisi yang sehat dan menjunjung tinggi sportifit-as serta nilai-nilai islam dalam mema-hami sains.

Kasmir, Kasi Kesiswaan Bidang Penmad ini melaporkan bahwa ada 9 bidang studi yang diperlombakan. Matematika dan Agama Islam untuk semua tingkatan, IPA tingkat MI, Bilogi tingkat MTs dan MA, Fisika tingkat MTs dan MA, Kimia tingkat MA, Ekonomi tingkat MA, Geografi tingkat MA serta Tafsir dan Hadits tingkat MAK.

Sementara H. Artis Arjun Kepala Bidang Penmad ketika membuka ke-giatan berskala nasional ini sangat bangga dengan prestasi yang telah di-raih madrasah bahkan prestasi ini su-dah sampai ke international. Seperti yang diraih MAN IC serpong, satu-sat-unya perwakilan Indonesia dalam Mod-el United Nation (MIMUN) di Moscow, Rusia.

Namun Artis sangat menyayangkan madrasah di Sumatera Barat tidak di-beri kesempatan untuk ikut di olim-piade atau ajang sejenis yang dilak-sanakan Dinas Pendidikan. Kabid Pen-mad akan menuntut dan mempertan-yakan kenapa madrasah tidak bisa ikut dalam olimpiade tersebut.

“Kita sangat menyayangkan di

Su-Didiskriminasi Ikut Olimpiade,

Madrasah Tetap Lebih Baik

HASIL KSM PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

matera Barat madrasah tidak bisa ikut dalam ajang olimpiade. Sementara se-cara nasional madrasah di Provinsi lain bisa ikut dalam ajang yang sama. Kita akan tuntut dan pertanyakan kenapa madrasah tidak bisa ikut”, kata Artis diiringi tepuk tangan siswa dan guru.

“ini seperti ada diskriminasi. Atau “ketakutan” (menirukan ungkapan Ka-kan Kemenag), karena prestasi Ma-drasah di Sumatera Barat sudah san-gat diperhitungkan. Hari ini, bebera-pa madrasah menerima penghargaan adiwiyata dari Gubernur. Bahkan ada dua madrasah kita menerima adiwaya-ta nasional dari presiden”, ungkap Ka-bid Penmad.

Diakhir sambutannya juga me-nyampaikan bahwa prestasi madrasah hanya kurang di ekspose di media mas-sa. Kepada peserta KSM berpesan un-tuk berfastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan.

Suasana Ujian KSM di MAN 2 Padang (rina)_2

Setelah beberapa hari, usai keg-iatan berskala nasional ini panitia telah menemukan pemenang yang akan me-wakili Sumatera ke KSM Nasional Agus-tus mendatang. Dari 28 bidang study (agama dan umum_red) hanya 11 (se-belas) bidang study yang diutus ke KSM Nasional. Siswa utusan Sumatera Barat ini telah berhasil menyingkirkan siswa kab/kota lain dengan meraih peringkat satu. Berikut nama siswa yang meraih tiket ke KSM Nasional di Palembang Agustus Mendatang. Rina_Risna

(13)

Padang, PAB - Wisuda moment yang paling ditunggu setiap orang. Namun bagi murid TK RA ikhlas ini wisuda ma-sih seperti arena bermain. Seakan tak menjadi istimewa bagi mereka. Wisu-da sebuah penghargaan bagi murid RA ikhlas yang telah menamatkan iqra.

Menutup tahun pelajaran 2014/2015, Raudhatul Athfal (RA) Ikh-las gelar wisuda dan perpisahan. Wisu-da RA Ikhlas binaan Dharmawanita Kanwil Kemenag ini sudah ke yang 31 kalinya sejak berdiri tahun 1984. Un-tuk tahun 2015 ini ada 187 murid yang tamat 136 diantaranya wisuda iqra.

Kepala RA Gusnelawati, ketika di-wawancara mangatakan jumlah murid yang lulus tahun ini dua kali lipat

leb-Wisuda ke 31, Lulusan RA Ikhlas Meningkat

100 Persen

Kakan Kemenag Kota Padang, H. Japeri bersama Sekretaris DWP, H. Elita Bustari mewisuda dan membagikan Al-qur’an kepada

mu-rid RA Alikhlas (Rina)

Suara hiruk pikuk mengisi setiap sudut ruangan. Baju kebesaran wisuda tak

halangi mereka berekspresi. Berlari ke sana kemari tanpa beban. Yaaahhh....

tingkah murid RA Ikhlas membuat geregetan setiap orang tua dan tamu

un-dangan. Senyum simpul mengiri setiap tingkah lucu mereka.

ih banyak dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 98 orang. Hal ini ju-ga bertambahnya jumlah lokal yang dibangun 2103 lalu. Sehingga murid yang setiap tahun meningkat bisa ter-tampung.

“Tahun pelajaran 2014/2015 ada 190 murid, tiga diantaranya mengu-lang karena belum cukup usia untuk masuk SD/MI. Dari 187 murd yang

lu-lus tahun ini, 136 sudah bisa mengikuti wisuda iqra. Artinya mereka telah bisa membaca alqur’an dengan lancar, ung-kap Nela sapaan akrabnya.

Hadir dalam acara istimewa ini Ka-kanwil Kemenag Sumbar, H. Salman, Ketua Dharmawanita Ny. Agrina Salman beserta pengurus, Kakan Kemenag Ko-ta Padang, H. Japeri bersama

bebera-“Tahun pelajaran 2014/2015 ada 190 murid, tiga

dianta-ranya mengulang karena belum cukup usia untuk

ma-suk SD/MI. Dari 187 murd yang lulus tahun ini, 136

su-dah bisa mengikuti wisuda iqra. Artinya mereka telah

bisa membaca alqur’an dengan lancar, ungkap Nela

(14)

14

14

pa pejabat di jajarannya.

Ny. Agrina Salman sekaligus pem-binan RA Ikhlas dalam sambutannya menyampaikan bahwa RA didirikan dan dibina Dharmawanita Kanwil Ke-menag Sumbar. Kini RA yang berdi-ri 17 Desember 1984 sudah berusia 31 tahun. Tujuan RA didirikan membantu meletakkan dasarke arah perkemban-gan sikap prilaku, pengetahuan, keter-ampilan dan daya cipta yang diperluka anak didik. Agar mereka menjadi mus-lim yang menghayati dan mengamal-kan, papar Istri Kakanwil ini

Dikatakannya, Raudhatul Athfal merupakan satuan pendidikan anak usia dini yang memiliki karakteristik keagamaan. Maka tujuan pendidikan RA harus memunculkan ciri khas ke-agamaan. Seperti, membaca Al-qur’an, belajar shalat, belajar hadist dan pen-didikan agama lainnya, kata Agrina Sementara Kakanwil Kemenag, H. Salman tak bisa mengungkapkan kekagumannya melihat murid-murid RA Ikhlas yang selama kegiatan ber-langsung, ribut dan sibuk dengan di-ri dan teman-temannya. Sehingga ke-giatan wisuda tak seperti wisuda um-umnya yang pernah dilaksanakan. Kakanwil mengucapkan terimakasih kepada Kepala, guru dan dharmawa-nita yang telah membeikan perhatian dan sumbangsih untuk kemajuan RA Ikhlas. Kepada walimurid H. Salman

juga mengucapkan terimakasih kare-na telah mempercayakan pendidikan anak-anaknya di RA binaan dharmawa-nita Kanwil Kemenag.

“Anak-anak RA, anak kita bersama. Ki-ta memilki kewajiban yang sama men-didik mereka menjadi penerus bang-sa yang memiliki mental dan keiman-an ykeiman-ang kuat untuk memimpin bkeiman-angsa ke depan. Saya yakin 20 atau 30 tahun lagi mereka lebih hebat dari kita seka-rang, ungkap Kakanwil dihadapan ratu-san murid dan walimurid.

Perpisahan dan wisuda iqra’ ini meriah

dan sangat kental dengan nuansa keke-luargaan. Sesekali muncul rasa bangga dan haru orangtua melihat kreatifitas mereka dalam balutan tari dan lantu-nan lagu islami dari anak-anak RA ini. Rina_risna

(15)

Padang, PAB - Ramadhan 1436 H ramadhan penuh berkah bagi jajaran Kanwil Kementerian Agama Sumatera Barat. Berbagi prestasi dan program diluncurkan dalam bulan penuh berkah ini. Perolehan opini WTP dan Laporan Keuangan terbaik kategori Satker terbesar hadiah terindah bagi jajaran Kemenag.

Setelah menjalin kerjasama den-gan televisi lokal dalam program Syiar ramadhan, Kanwil Kemenag pun men-jalin kerjasama dengan RRI Padang dalam program tadarus. Tadarus ini ju-ga bekerjasama denju-gan STAIPIQ (Seko-lah Tinggi Agama Islam Pendidikan Il-mu Alqur’an).

Mengawali kegiatan tadarus ini, Wali Kota Padang bersama Kakanwil yang diwakili Kabag TU, membuka ke-giatan ini jumat (19/6) lalu. Hadir pe-jabat di Lingkungan Kanwil Kemenag, Pimpinan RRI dan STAIPIQ bersama mahasiswa yang akan mengisi ruang udara RRI dengan lantunan ayat suci Al-qur’an.

Walikota Padang, H. Mahyeldi An-sharullah ketika membuka kegiatan ini mengatakan bahwa program tadarus ini harus tetap ada. Karena tadars men-jadi bukti dari falsafah adat minangka-bau, adat basandi syarak syarak basan-di kitabullah (adat bersenbasan-dikan syara’ syarak bersendikan abdulla_red).

Walikota mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Kanwil Kemenag, Staipiq dan RRI atas eksisnya program tadarus ini.

saya bersyukur dengan

program yang menyuarakan

alqur’an di tengah-tengah

ma-syarakat. Khusus untuk Staipiq

Senandung Alqur’an dari Jantung Kota Padang

untuk Pelosok Negeri

yang telah menghadirkan

ma-hasiswanya, mudah-mudahan

Staipiq tetap melahikan qori dan

hafiz yang menjaga kemurnian

Al-qur’an

”, ungkap H. Mahyeldi.

Dengan adanya kegiatan

tadarus yang diperdengarkan

melalui udara masyarakat bisa

mendengarkan dan mengikuti

lantunan ayat-ayat suci alqur’an

ini. Disamping itu, masyarakat

juga bisa membetulkan bacaan

dan qiraat mereka dengan baik

dan tepat,

tambah Walikota Ibukota Sumbar ini.

Walikota yang terkenal denga pro-gram religius ini menyatakan ini adalah ruhnya masyarakat minangkabau yang terkenal dengan masyarakat religi-us. Menyambut peringatan hari ke-merdekan RI ke 70, Mahyeldi akan melakukan doa bersama di mesjid-mesjid yang ada di Kota Padang un-tuk mendoakan bangsa dan rakyat In-donesia.

Sebelumnya, Punil, pimpinan RRI mengatakan kegiatan ini sudah 25 ta-hun dilaksanakan di Radio milik pemer-intah ini. “

Mudah-mudahan dari

jantung Kota Padang ini

kuman-dang Alqur’an akan menerobos

ke pelosok desa dan penjuru

du-nia. Karena RRI sudah bisa

diak-ses melalui, rri.co.id,

jelas per-wakilan pimpinan RRI ini.

Sementara Kakanwil Kemenag Sumbar diwakili kabag TU, H Bustari mengatakan bahwa tadarus dan keg-iatan keagamaan lainnya menjadi buk-ti bahwa penyambutan ramadhan me-riah. Walapun ada sebagian masyara-kata mengatakan sambutan ramadhan kurang hangat di Sumatera Barat.

Tadarus ini menjadi bukti

dan menjawab berbagai kritikan

bahwa penyambutan ramadhan

di Sumatera Barat masih meriah.

Saya berharap kegiatan ini tetap

ada dan memberikan motivasi

bagi masyarakat dalam

mening-katkan kegiatan tadarus selama

bulan ramdahan

, harap H. Bustari.

Usai dibuka secara resmi Wali Ko-ta Padang secara live, qori-qoriah yang dipimpin ustadz Parlaungan lang-sung mengumandangkan ayat-ayat su-ci alqur’an dengan irama muratal. Ri-na_risna

Walikota Padang, Kabag TU bersama jajaran Kanwil saat pembukaan kegiatan Tadarus di RRO (Rina)

Qori yang berasal dari Mahasiswa STAIPIQ Melantunkan ayat suci Alqur’an dalam tadarus RRI (Rina)

(16)

16

16

16

16

RAMADHAN BERKAH

Kemenag Pertahankan WTP dan Laporan

Keuangan Terbaik

Padang, PAB - Ramadhan penuh berkah. Kalimat ini telah dibuktikan Jajaran kanwil Kemenag Sumbar. Memasuki Ramadhan ber-ita baik berhembus terkait laporan keuangan Kementerian Agama Tahun anggaran 2014 meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), berita baik lainnya kembali ber-hembus bagi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sematera Barat.

Melalui acara Persiapan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga Berbasis Akrual Semester I Tahun Anggaran 2015 yang dikemas Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Ditjen PBN) Provinsi Suma-tera Barat, diumumkan juga peraih laporan keuangan terbaik untuk Kementerian/ Lembaga (K/L) di Wilayah Sumatera Barat, Selasa (16/6) lalu.

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat yang mencakup 324 satuan kerja dibawahnya berhasil meraih peringkat III untuk kategori UAPPAW besar dibawah Kepolisian Negara RI POLDA Sumatera Barat pada peringkat I dan Kantor Wilayah Hukum dan Keamanan pada per-ingkat II. Sementara perper-ingkat IV diduduki Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Pemukiman Provinsi Sumatera Barat dan peringkat V diraih Pengadilan Tinggi Agama Padang.

Seperti yang dilaporkan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Perbendaharaan Negara Provinsi Sumatera Barat R. Wiwin Istanti, penyusunan laporan keuangan merupakan suatu kewajiban bagi K/L yang tertuang dalam Undang–undang nomor 17 tahun

2003. “

Untuk tahun 2015 ini suatu

keharusan bagi K/L untuk membuat

laporan keuangan berbasis akrual

” ungkap Wiwin.

Seperti yang diungkapkan Wiwin, Men-teri Keuangan sebagai Bendahara Umum Negara menghimpun laporan keuangan dari seluruh K/L yang telah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai laporan pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Berbagai kendala tentu

di-hadapi Kementerian Keuangan

dalam rangka implementasi Sistem

Akuntansi Instansi berbasis akrual

ini

”, ungkap Wiwin. “

Termasuk resiko

ketidaksiapan Sumber Daya

Manu-sia dan Ketidaksempurnaan aplikasi

untuk menyusun laporan keuangan

berbasis akrual ini

” tambah Wiwin.

Aplikasi SAKTI yang disiapkan Kemen-terian Keuangan memang jauh masih dari sempurna. “

Untuk itu kita siapkan

aplikasi sementara yang bernama

SAIBA (Sistem Akuntansi Instansi

Basis Akrual)

” tambah wanita berkaca-mata ini.

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat yang diwakili oleh Kepala Bagian Tata Usaha Drs. H. Bustari, MM hadir menerima penghargaan yang langsung diserahkan Kakanwil Ditjen PBN Kanwil Sumbar. “

Ini

merupakan hasil kerja keras kita dan

operator satker – satker di daerah

termasuk madrasah. Harus kita

pertahankan bahkan harus

diting-katkan”

, ungkap Bustari.

Sementara Kakanwil Kemenag Sumbar H. Salman, sangat bangga atas opini WTP yang telah diraih Kementerian Agama. Kakanwil juga sangat berterimakasih kepada seluruh jajaran Kementerian Agama Suma-tera Barat yang memiliki satker terbesar.

Prestasi ini milik pegawai

Kementerian Agama. Saya

men-gucapkan terimakasih atas kinerja

dan kerjasama yang baik selama ini

terutama dalam laporan keuangan

berbasis akrual. Prestasi ini hadiah

terindah bagi Kementerian Agama

di awal ramadhan tahun ini

”, ungkap H. Salman.

Disamping itu, H. Salman sebagai orang nomor 1 di Lembaga Umat Sumatera Barat menghimbau seluruh jajarannya untuk tetap disiplin menjalankan tugas selama bulan suci ramadhan. “J

angan jadikan ramadhan

penghalang untuk melaksanakan

kinerja sebagai ASN. Jadilah contoh

yang baik di tengah-tengah

ma-syarakat terutama dalam

berubudi-yah kepada Allah

”, harap H. Salman (Ef/ Rina)

Kabag TU H. Bustari menerima penghargaan Laporan Keuangan Terbaik III kategori Satker Terbesar se Sumatera Barat (Ef)

(17)

Jupagni, M.Ag (nomor 2 dari kanan) berfoto bersama Direktur Urais dan Binsyar bersama peserta lain setelah menerima penghargaan

Padang, PAB - Awal Juni, menyambut ramadhan (5/6) lalu, bertempat di Wis-ma Bahtera Cipayung Bogor, hari baha-gia bagi keluarga besar Kanwil Kemen-terian Agama Provinsi Sumatera Barat khususnya jajaran Bidang Urais dan Binsyar. Kenapa tidak, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam Kementerian Aga-ma menyerahkan piagam penghargaan kepada Jupagni, M. Ag, utusan Suma-tera Barat dalam Lomba Karya Tulis Il-miah tingkat Provinsi Sumatera Barat sebagai peringkat 6 Lomba Karya Tulis Ilmiah Penghulu tingkat Nasional yang berlangsung tanggal 3-5 Juni 2015.

Pelaksanaan lomba tahun ini lu-ar biasa dlu-ari tahun-tahun sebelumnya karena langsung dibuka Menteri Agama RI, H. Lukman Saifuddin, di Aula Ke-menterian Agama Jalan M.H. Thamrin Jakarta Pusat. Usai pembukaan peser-ta dibawa dengan bus ke lokasi lomba di Cipayung Bogor. Di sela-sela pelak-sanaan lomba, para petinggi Ditjen Bi-mas Islam Kementerian Agama RI mu-lai dari Dirjen Bimas Islam, Sesditjen Bimas Islam dan Direktur Urais dan Binsyar memberikan pencerahan kepa-da semua peserta tentang peluang kepa-dan tantangan tugas dan fungsi jajaran

Bi-mas Islam Kementerian Agama. Dengan mengangkat judul “Fenom-ena Nikah di Kantor Urusan Aga-ma, Studi Kasus pada KUA Kecamatan Mungka Kabupaten Limapuluh Kota”, Jupagni berhasil mempertahankan tu-lisannya di depan Dewan Juri yang dik-etuai Prof. Dr. H. Muhammad Hisyam, MA.

Walaupun hanya mendapatkan per-ingkat 6, H. Salman, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Suma-tera Barat tetap memberikan apresia-si yang luar biasa. Dihadapan H. Dam-ri Tanjung, Kepala Bidang Urusan Aga-ma Islam, dan H. Edison, Kepala Seksi Kepenghuluan, yang ikut mendampingi peserta ke Cipayung, Kakanwil men-gucapkan selamat atas keberhasilan tersebut.

Kepala Bidang Urusan Agama Is-lam dan Binsyar, H. Damri Tanjung san-gat berbahagia dengan apresiasi terse-but, seraya mengatakan bahwa motto kita dalam mengikuti lomba di tingkat manapun adalah berusaha dan persiap-kan diri maksimal. Persoalan hasil tak-dir Allah Swt. Jadi, apapun yang sudah diraih harus disyukuri. Kepada Jupag-ni, Kepala Bidang menyampaikan agar mensyukuri apa yang diraih dan terus pacu prestasi untuk masa yang akan

datang.

Pada waktu yang bersamaan, ju-ga dilaksanakan Musabaqah Baca Kitab (MBK) penghulu tingkat nasional. H. M. Nur Ilyas, M,Ag yang mewakili Suma-tera Barat ke tingkat nasional belum mampu meraih prestasi 6 besar. Na-mun kepada yang bersangkutan, Ke-pala Bidang Urais dan Binsyar tetap memberikan semangat dan penghar-gaan karena telah berusaha maksimal untuk musabaqah tersebut.Mudah-mu-dahan untuk ivent nasional tahun beri-kutnya utusan Sumatera Barat dapat mengukir prestasi yang lebih baik, amin. (Edison/Rina)

Dengan “Fenomena Nikah”Jupagni

Persembahkan Prestasi untuk Sumbar

(18)

18

18

Tim Kesenian Kontingen Sumbar yang tampil di PPSN IV

Banjarmasin, PAB - Suasana sejuk me-nyelimuti pagi di tambang lokasi Perke-mahan Pramuka Santri Nusantara IV di Kalimantan Selatan. Ribuan peserta perkemahan yang berasal dari seluruh Indonesia berkumpul di lokasi ini. Men-teri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Perkemahan Pramuka Sant-ri (PPSN) ke-4 di Bumi Perkemahan Agro Wisata Tambang Ulang, Kabupat-en Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Se-latan, Selasa (2/6). Kegiatan pramuka yang diikuti lebih dari 4.000 santri per-wakilan masing-masing provinsi dari seluruh Indonesia ini diselenggarakan dari 1-7 Juni 2015.

Direktur PD Pontren, Mohsen al-Idrus dalam sambutannya pada acara pembukaan, berjanji akan mengambil satu orang tiap kontingen untuk dijadi-kan regu dan diikutdijadi-kan dalam kegiatan di luar negeri. Menurutnya, gerakan pramuka santri bukanlah sesuatu yang ahistoris dalam konteks Indonesia, na-mun memiliki dasar yang kuat. Pramu-ka santri bahPramu-kan mempunyai keunggu-lan karena memadukan nilai-nilai Is-lam dan ilmu kepanduan. “

Akan ada

persentuhan nilai-nilai dari

ked-uanya. Ada perjalinan kuat

anta-ra Islam dan Nusantaanta-ra, dan

ini-lah saini-lah satu wijud dari

penge-jawantahan Islam Nusantara,

” ungkap Mohsen.

PPSN ke-4 mengambil tema: “

Kuatkan Jati Diri Santri yang

Berakhlak Mulia, Berwawasan

Perkemahan Santri Nusantara IV

PPSN Kombinasi Mentalitas Santri dan Pramuka

Laporan : ulil Amri

Nusantara, untuk Menjaga

Ling-kungan dan Bela Negara

”. Menu-rut Menag, tema ini relevan dengan situasi dan kondisi Indonesia saat ini. “

Saya perlu menggaris bawahi

tiga kata kunci dalam tema,

yak-ni: akhlak mulia, berwawasan

Nusantara, serta jaga

lingkun-gan dan bela negara. Semoga

ti-ga matra ini tidak sekedar

slo-gan, tapi mampu

diimplementa-sikan dalam kehidupan

sehari-hari,

” harapan Menag RI saat menjadi Pembina Upacara Pembukaan PPSN ke-4.

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin menilai program Perkema-han Pramuka Santri Nusantara (PPSN) yang diselenggarakan Kementerian Agama ini merupakan kombinasi men-talitas yang serasi antara pramuka dan santri. “Pramuka dan santri adalah se-buah kombinasi mentalitas yang sera-si. Santri merupakan individu yang re-ligius, mandiri, dan disiplin. Sedang Pramuka, juga mengajarkan hal sama, yang tercermin dalam Dasa Dharma Pramuka,” terang Menag

Gerakan kepanduan Praja Muda Karana atau Pramuka mengajarkan 10 dharma yang dikenal dengan Dasa Dharma Pramuka. Kesepuluh dharma itu adalah

1)

takwa Kepada Tuhan Yang

Maha Esa;

2)

cinta alam dan kasih sayang

sesama manusia;

3)

patriot yang sopan dan

ksa-tria;

4)

patuh dan suka

bermusy-awarah;

5)

rela menolong dan tabah;

6)

rajin, terampil, dan gembira;

7)

hemat, cermat, dan

bersa-haja;

8)

disiplin, berani, dan setia;

9)

bertanggungjawab dan

dapat dipercaya; serta

10)

suci dalam pikiran,

perkata-an, dan perbuatan.

“Dan, Dharma ke-10 seolah

merupakan rangkuman

pemiki-ran asli pendidikan yang

men-jabarkan tujuan pendidikan atas

tiga ranah, yakni efektif, kognitif

dan psikomotorik,

” tegas Menag.

sementara itu Kakanwil kemenag. Sumbar H. Salaman didampingi ka-bid Pakis H.Afrijal memimpin devile kontingen sumbar pada acara pembu-kaan. Kakanwil mengharapkan agar semua kontingen Sumbar sehat dan dapat berjuang secara maksimal di ajang Perkemahan Santri ini. Dalam acara pembukaan nampak hadir ka-kankemenag kab/kota beserta beserta ketua DWP dan anggota DPRD Sumbar dari komisi V.

Suasana berbeda ditunjukan dalam ajang PPSN IV di kalimantan selatan. Jika sebelumnya PPSN lebih berorien-tasi kepada perlombaan yang diada-kan, maka pada tahun ini lebih menitik beratkan kepada pembekalan kepada

(19)

Kabag TU Menyaksikan Penampilan Teknologi Terapan oleh Kontingen Sumbar

para peserta Perkemahan. dari 7 hari pelaksanaan Perkemahan hanya diberi-kan waktu satu hari untuk mengada-kan perlombaan seperti mading, men-garang bahasa arab, Inggris dll. setiap harinya peserta dibagi dalam bebera-pa kelompok berdasarkan Giat yang di-laksnakan. Ada kelompok yang mem-pelajari tentang penanggulangan ben-cana, kemampun kepramukaan, men-cari jejak, P3K, labirin, tataboga. Pen-didikan ini bertujuan untuk mening-katkan keterampilan yang dimiliki oleh santri pramuka, sehingga dapat mem-bentuk pribadi santri yang tangguh. Menurut Pinkonda H. Amrizal Kontin-gen Sumbar yang terdiri dari 6 sang-ga putra dan putri yang akan mengiku-ti beberapa jenis Giat Prestasi di loka-si perkemahan.

Zulfahmi dindampingi Kontingen sumbar bahwa seluruh kontingen Sum-bar terbagi habis untuk mengikuti ber-bagai kegiatan seperti : labirin, per-mainan air, navigasi darat, disaster risk, permaian rakyat, P3k, outbound, teknologi tepat guna, teknik sablon, in-dustri perlengkapan kemah, jurnalistik demikian ungkap zulfahmi bindamping sumbar. Berbagai giat prestasi ini akan diikuti oleh sangga putra dan putri.

Kakanwil kemenag Prop. kaliman-tan selakaliman-tan H. M. Thamrin sebagai ket-ua panitia menyampaikan laporan pa-da acara penutupan bahwa perkema-han yang dilaksanakan dari tangga 1-7 juni 2015. berjalan sesuai dengan schejule yang telah dibuat dan seluruh peserta yang berjumlah 2081 peser-ta dalam keadaan sehat walafiat.

se-mentara direktur Pendidikan diniyah kementerian agama RI H.Mukhsin me-nyampaikan bahwa kegiatan perjema-han ini begitu berkesan sehingga wa-laupun telah 7 hari namun masih berat untuk meninggalkan kegiatan ini.Pada perkemahan ini banyak kreasi yang di-hasilkan oleh para santri pramuka. pa-da perkemahan ini juga diikuti satu tim dari kab. kudus yang semuanya meru-pakan hafiz al quran 30 juz. ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pimpinan daerah kalimantan selatan dan kwarnas serta kementerian agama kalimantan selatan dan semua pihak. penggurus kwarnas H. Mardani me-nyampaikan apresiasi atas.terlaksnan-ya Perkemahan Pramuka Santri Nusan-tara yang dilaksnakan satu kali tiga ta-hun. kami mengucapkan selamat kepa-da santri pramuka yang menkepa-dapatkan golden tiket yang akan mengikuti out-bond pramuka asean.

Gubernur kalimantan selatan H.Rudi dalam sambutannya ketika menjadi inspektur upacara menyam-paikan harapan agar perkemahan ini dapat menjadi momentum bagi selu-ruh santri menyadari pentingnya akan pramuka dikalangan santri. ger-akan pramuka sebagai pelopor pem-bentukan watak generasi muda yang tangguh memperkuat fungsi pondok pesantren. Santri Pramuka juga ha-rus mampu menjadi pelopor untuk merubah kebiasaan buruk yang ada pada generasi muda. Peran gerakan pramuka dikalangan santri harus terus berbenah diri dan melakukan regen-erasi sebaik baiknya dan lebih banyak

berkiprah untuk langsung memban-tu masyarakat. menumemban-tup sambutannya gubernur mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang nembantu suksesnya acara perkemahan santri di kalimantan selan. Kontingen sumatra barat dalam acara penutupan ini dip-impin oleh kakanwil kemenag sumbar yangl diwakili oleh Kabag TU H. Bus-tari didampingi oleh kabid pakis H. Af-rijal. pada pengumuman juara kontin-gen sumbar memperoleh satu golden tiket ke asean atas nama fadhil dan ha-rapan satu lomba K3.

(20)

20

20

20

Sisa sisa kitab yang masih terimpan

Koto Baru, PAB - Menyongsong masuknya bulan ramadhan, Senin (15/6) lalu menjadi hari bersejarah bagi MAN 1 Kabupaten Solok (MAN Koto Baru), karena hari itu pukul 07.45 Wib, Kepala MAN Drs. H. Syamsul Bahri menerima piagam pengharaag sebagai Ma-drasah Adiwiyata dari Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di halaman Kantor Gubernur Jl. Sudirman Padang. Dengan demikian MAN Koto Baru sudah menyandang status Madrasah Adiwiyata Propinsi.

Turut mendampingi Syamsul Bahri pada upacara tersebut Wakil Bupati Solok Drs. H. Desra Ediwan Tanur, MM. Dengan bangga pejabat yang murah senyum ini merangkul H. Syamsul untuk berfoto sebagai bentuk ke-banggaan atas prestasi yang diraih MAN Koto Baru dan mengharumkan nama Kabupaten Solok.

“Ini perjuanzgan keras keluarga be-sar MAN Koto Baru Solok, Guru, Siswa, Tim Pengelola Adiwiyata dan terima kasih pada Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Solok yang telah memberikan dukungan penuh baik moril maupun materil terumata ke-pala KLH inuk Eni Suryani yang tak kenal lelah mengunjungi dan mendukung penuh

MAN Koto Baru menuju predikat adiwiyata ini”. Begitu Sambutan singkat H. Syamsul

di-hadapan Wabup selesai Upacara.

Selang dua hari kemudian, giliran Pemer-intah Kabupaten Solok yang mengundang Ke-pala MAN Koto Baru untuk hadir pada Upaca-ra Hari Lingkungan Hidup tingkat Kabupaten Solok di Arosuka. Pada Kesempatan ini MAN Koto Baru yang telah menerima rediket Adi-wiayata Kabupaten dan Adiwiyata Propin-si diberi reward berupa satu unit Motor pen-gangkut Sampah Roda 3.

“Selamat untuk MAN Koto Baru,

semo-ga motor ini menjadi penambah seman-gat untuk terus mengelola Adiwiyata dan Cinta Lingkungan di Madrasah. Tularkan semangat cinta lingkungan ini pada ma-drasah dan sekolah lainnya di Kabupaten Solok”. Begitu pesan Wabup Desra saat

pe-nyerahan kunci motor pada Syamsul Bahri. Kakankemenag Kabupaten Solok Drs. H. Kardinal, N, MM yang didampingi Kasubag TU H. Syamsir, S.Pd.I dan Kepala Seksi Pendidi-kan Madrasah Sesmadewita, S.Sos.I, M.Ap yang menyambut kedatangan motor pen-gangkut sampah sebagai wujud kesuksesan Adiwiyata ini di Kantor Kemenag Kabupat-en Solok.

Adiwiyata dalam Genggaman MAN 1 Kab. Solok

Kardinal dalam kegembiraannya men-gatakan semoga keberhasilan MAN Koto Baru tahun 2015 ini menjadimotivasi bagi 53 ma-drasah lainnya di Kabupaten Solok, begitu ju-ga denju-gan MTsN Koto Baru yang untuk tahun ini baru meraih prediket Adiwiyata Kabupat-en Solok, semoga ditahun berikutnya bisa ju-ga meraih Adiwiyata Propinsi. FENDI/Shika

(21)

21

Koto Baru, PAB - Jauhnya jarak antara Suri-an dSuri-an Koto Baru diwarnai liku jalSuri-an Suri-antara Lolo hingga Lubuk Selasih tak kendurkan semangat dan fisik duta MTsN Gadung Su-rian untuk tampil di AKSIOMA Kabupaten Solok tahun 2015. Kontingen yang dipimpin oleh Kepala MTsN Surian Kamsuir, M.Pd.I dengan manajer Atman Adrianto, S.Ag ampu membawa pulang 3 medali emas di tiga cabang berbeda.

Torehan Prestasi di Tapal Batas

MTsS Tiga Batur

Hattrick

, Nilai UN Tertinggi

Medali emas pertama diraih oleh Tota-rahman dari cabang Tenis Meja Putra, putra Gaduang nagari Surian yang masih duduk dikelas VII ini meraih medali emas setelah difinal menundukan utusan MTsN Talang Babungo. Medali emas kedua masih dari Ca-bang Tenis Meja. Ihdina Maulani meraih juara satu mengikuti Totarahman setelah berhasil menundukan perlawanan dari MTsN Koto Baru. Berikutnya Widia Arifin Ahmad juga

mencatatkan namanya di papan skor cabang Atletik. Anak Suliti ini menjuarai juara lari 400 meter putra.

Kamsuir cukup bangga dengan perole-han prestasi ini. Seperti yang disampaikan Kakankemenag Drs H Kardinal N MM saat acara pembukaan, tiga putra putri dari Tapal Batas ini diharapkan mampu mengibarkan panji Kabupaten Solok ditingkat Propinsi nantinya dan segenap warga madrasah MTsN Gaduang Surian mendoakan ketinga juga mampu membawa nama Sumatera Barat ke Pentas Nasional.

Dengan adanya prestasi ini Kamsuir meminta guru olahraga sekaligus pelatih bagi ketiganya untuk menjaga kondisi dan meningkatkan kemampuan mereka untuk prestasi yang lebih baik lagi dengan tingka-tan yang lebih tinggi. Khusus untuk prestasi yang telah diraih Kepala Madrasah bersama guru pendamping akan membicrakan reward spesial untuk siswa-siswi ini dengan Komite Madrasah. Kita tak ingin prestasi anak-anak ini hanya sebatas mengangkat nama madrasah, kita ingin memberikan per-hatian lebih agar mampu menjadi motivasi bagi yang siswa lainnya untuk ikut berpresta-si dalam berbagai cabang dan kegiatan, begitu KAmsuir menutup pembicaraannya. FENDI/Shika

Sisa sisa kitab yang masih terimpan

Sariilamak, PAB - Bertepatan dengan upacara hari Kesadaran Nasional, yang diperingati pada tanggal 17 setiap bulanya, Kantor Kementerian Agama Lima Puluh Kota telahpun menjadikanya sebagai upa-cara rutin dan terjadwal setiap bulanya, yang dilebur dengan rapat koordinasi di lingkungan Kemenag Lima Puluh Kota. Pada rapat koordinasi bulan ini, Kemen-terian Agama melalui seksi pendidikan Madrasah memberikan piagam penghar-gan kepada madrasah peraih nilai tertinggi pada Ujian Nasioanal (UN) Tahun 2015. H.Gusman Piliang, Kakan Kemenag Lima Puluh Kota menyampaikan, atas nama pribadi dan kelembagaan saya sampaikan apresiasi serta rasa bangga yang setinggi-tingginya kepada madrasah yang tahun ini keluar sebagai peraih nilai tertinggi untuk setiap jenjang pendidikan pada UN Tahun 2015, prestasi tersebut tentu sangat membanggakan kita semua keluarga besar Kemenag Lima puluh Kota, madrasah mampu mengukir nilai terbaik ditenggah-tenggah persaingan ketat dengan Sekeloh umum di tingkat Kabupaten.

Ini bukti nyata, bahwa madrasah dengan segala kelebihan dan kekurang-anya tetap mampu menunjukan eksisten-sinya dalam sistem pendidikan Nasional yang majemuk, menukuk disampaikan, kedepanya kita semua tentu berharap prestasi ini dapat kita pertahankan dan kita tingkatkan untuk menjadi yang terbaik di tingkat Provinsi, pungkas Alumni MAN

Padang Japang ini penuh pengharapan. Terpisah H.Safrijon Kasi Pendidikan madrasah mengurai, tahun ini alhamdulillah madrasah Lima Puluh Kota dapat mengukir prestasi presetius pada capaian nilai UN Tahun 2015, untuk SMA/MA program Ilmu Pengeta-huan Sosial (IPS), MAS As-Sa’adiyah meraih nilai tertinggi di Kabupaten Lima Puluh Kota, yang paling membanggakan lagi MTsS Tiga Batur meraih nilai tertinggi UN Tahun 2015 tinggkat SMP/MTs, prestasi MTsS Tiga Batur tersebut diperoleh tiga tahun berturut-turut, tidak ka-lah mentereng MIS Muhammadiyah Pangkalan meraih nilai tertinggi di tingkat MI

Lebih lanjut dipaparkan, prestasi yang kita raih hari ini merupakan pertaruhan dari kerja keras kita semua di madrasah, oleh se-bab itu kedepanya saya berharap agar seluruh insan madrasah untuk terus bekerja keras, bekerja cerdas serta bekerja ikhlas dalam melahirkan program penompang prestasi madrasah, apakah itu prestasi di bidang aka-demik, maupun prestasi di bidang yang lainya, simpul Bapak mudah senyum ini.(APP/Shika)

(22)

22

Padang, PAB - - Bertempat di GOR Khatib sulaiman Kota Padang Panjang 14 sampai 17 Mei 2015 para karateka MIN Lubuk Buaya Padang akhirnya berhasil meraih 4 medali perunggu . Dalam lomba yang diikuti oleh lebih dari 200 peserta ini kontingen MIN Lubuk Buaya berhasil meraih 4 medali perunggu untuk nomor komite usia dini dan pra pemula atas nama M. Maulana Syafril, komite pra pemula plus 35 kg putra, Fadilah Muhamad Febri komite usia dini plus 35 kg putra, Hawa Kasya komite usia dini kelas min 35 kg. putri dan Oswaldo komite usia dini plus 30 kg putra.

Sebelum berangkat menuju kejuaraan wilayah Sumbar, Riau, dan Jambi yang memperebutkan piala Walikota Padang Pan-jang para karateka cilik ini dilepas langsung oleh Dansub Denpom 1/4 Padang Panjang, Lettu (CPM) Sudirman, SH yang mewaki Dandenpom Padang, juga turut hadir Kapol-sek Koto Tangah, Kompol Jhond Hendri SH, kepala MIN Lubuk Buaya Rusmatul Amri, S .Pd , Majelis Guru , dan orang tua murid.

Lettu (CPM) Sudirman SH, Mengatakan Denpom 1/4 Padang selaku Pembina Lem-kari dojo MIN Lubuk Buaya merasa senang dan bangga karena anak didik kita berhasih meraih prestasi. Pada kesempatan lain Dan-denpom Padang, Mayor (CPM) Didik Haryadi berjanji akan memberikan bonus kepada karateka yang meraih mendali dan diundang pada ulang tahun Polisi Militer nanti.

Kepala sekolah MIN Lubuk Buaya Rusmatul Amri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya atas raihan siswa MIN lubuk Buaya ini. “Kami akan lebih memperhatikan ekstrakulikuler Karate ini kedepan agar bisa

22

22

22

MIN Lubuk Buaya Sabet 4 Medali

Pengarahan dari Denpom 1/4 Padang, Kapolsek koto tangah, kepala MIN Lubuk Buaya, Serta pelatih sebelum

keberangka-tan ke Padang Panjang.

Foto bersama sebelum keberangkatan

meraih prestasi yang lebih baik” ungkap pria yang biasa dipanggil Pak Ujang ini.

Guru sekaligus pelatih karate MIN Lubuk Buaya Riko Syahputra DAN 1 Lemkari mengatakan bahwa siswa MIN Lubuk Buaya yang mengikuti eksra kurikuler karate men-capai 80 orang lebih, tapi yang ikut lomba hanya 17 siswa karena keterbatasan dana. (Riko S.)

Gambar

Foto bersama  sebelum keberangkatan

Referensi

Dokumen terkait

terkontaminasi dengan batran pencemar yang berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri, sisa-sisa pupuk atau pestisida dari daerah pertanian, limbah rumatr sakit,

Di samping peluang yang dimiliki, banyak tantangan yang akan dihadapi dalam melaksanakan Pembangunan Jangka Panjang II (PJP II). Tantangan tersebut disebabkan adanya perubahan

Hasil penelitian ini secara simultan kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan dan citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan

Mode gerakan heave dengan kecepatan V = 0 knot ditunjukkan pada Gambar 5, dapat dilihat nilai RAO yang dihasilkan untuk kapal dengan cadik circular yang

Dengan memakai persentase komposisi kategori pesawat yang sama dengan perhitungan eksisting, dliakukan perhitungan simulasi untuk menentukan kapasitas runway tunggal,

penyusunan kembali kata-kata yang mengalami proses stemming berlebih. Langkah-langkah algoritma Nazief & Adriani adalah:.. 1) Kata yang belum di-stemming dicari pada kamus,

Dari hasil analisis diketahui pengabungan semua email dari pengirim yang sama sebelum dilakukan text mining akan membuat informasi yang didapat dari seorang

Hal ini berkaitan dengan tugas guru dalam kompetensi professional yang dicontohkan oleh guru pembimbing, dimulai dari persiapan mengajar sampai pada saat mengajar