• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRACT. v(k + 1) = A v(k),

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRACT. v(k + 1) = A v(k),"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

Dwi Setiawan, 2016. APLIKASI ALJABAR MAKS-PLUS PADA MASALAH PENJADWALAN PENGOPERASIAN BUS BATIK SOLO TRANS (BST) KORI-DOR SATU DI SURAKARTA. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sebelas Maret.

Aljabar maks-plus merupakan cabang ilmu matematika bidang aljabar. Alja-bar maks-plus dinotasikan dengan Rmax yang merupakan himpunan dari Rϵ = R∪{ϵ = −∞} dengan dua operasi biner yaitu maksimum yang dinotasikan ⊕ dan penjumlahan yang dinotasikan⊗. Aljabar maks-plus dapat digunakan untuk me-nyelesaikan beberapa permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan tersebut diantaranya, masalah sistem produksi, sistem transportasi, dan sistem penjadwalan. Contoh yang disebutkan merupakan contoh dari discrete event

sys-tem (DES). Suatu DES dapat diselesaikan dengan sissys-tem linier maks-plus waktu

invarian.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengaplikasikan aljabar maks-plus pada masalah penjadwalan. Penjadwalan yang dimaksud adalah jadwal pengoperasi-an bus BST koridor satu di Surakarta dengpengoperasi-an menentukpengoperasi-an waktu keberpengoperasi-angkatpengoperasi-an dari setiap shelter. Dalam penelitian ini ditentukan jadwal keberangkatan bus BST dari dua model yang berbeda, yaitu model yang mengabaikan lampu merah (model bus priority) dan model yang memperhatikan lampu merah (model bus re-guler). Dalam pembuatan jadwal, secara umum dilakukan dengan menyelesaikan sistem persamaan linier

v(k + 1) = A⊗ v(k).

Dengan v(k) merupakan keberangkatan ke-(k) dan A merupakan matriks yang elemennya berupa waktu tempuh bus antar shelter. Selanjutnya menentukan nilai eigen dan vektor eigen dari matriks A. Dari nilai eigen dan barisan vektor eigen diperoleh jadwal keberangkatan bus BST dari setiap shelter. Nilai eigen yang dihasilkan merepresentasikan periode keberangkatan bus dengan nilai eigen model

bus priority adalah 13.2 menit dan model bus reguler adalah 17.733 menit. Jadwal

keberangkatan BST secara periodik berdasarkan persamaan v(k + 1) = λ⊗ v(k), dengan λ merupakan nilai eigen dari masing-masing model.

Kata kunci: aljabar max-plus, BST, bus, nilai eigen, penjadwalan, shelter, dan

vektor eigen.

(3)

ABSTRACT

Dwi Setiawan. 2016. APPLICATIONS OF MAX-PLUS ALGEBRA ON THE SCHEDULING PROBLEMS OPERATION OF THE FIRST CORRIDOR BATIK SOLO TRANS (BST) IN SURAKARTA. Faculty of Mathematics and Natural Sciences. Sebelas Maret University.

The max-plus algebra is a branch of mathematical sciences field of algebra. The max-plus algebra is denoted by Rmax sets of Rϵ = R ∪ {ϵ = −∞} with two binary operations, there are maximum dentoted by ⊕ and addition denoted by ⊗. Max-plus algebra is appropiately to solve live problems. Those problems include the problems of production system, transportation system, and scheduling system. The examples of that are examples of discrete event system (DES). A DES can be solved with a system of max-plus linear invariant time.

The purpose of this research is to apply the max-plus algebra in scheduling problems. Scheduling in question is operating schedules of the first corridor BST in Surakarta to determine the time of departure for each shelter. In this research the schedule of BST departure is determined by two different models. There are bus priority model and regular bus model. The schedule of manufacture was done by complete the linear equation system

v(k + 1) = A⊗ v(k),

with v(k) is a departure to-k and A is a matrix element in the form of travel time bus between the shelter. Furthermore determine the eigenvalues and eigenvectors of matrix A. Base on eigenvalues and rows of eigenvectors were obtained schedule of BST for each shelter. The result of eigenvalues represent the period of bus departure, with eigenvalues bus priority model is 13.2 minutes and regular bus model is 17.733 minutes. Departures of BST periodically based on the equation

v(k + 1) = λ⊗ v(k), with λ is the eigenvalues of each model.

(4)

MOTO

If you believe, nothing is impossible

(Penulis)

Change your habbit or Habbit will be change you

(Penulis)

Alon-alon waton kelakon

(Falsafah Jawa)

Hasil tidak akan mengkhianati usaha

(Penulis)

Niat, usaha, dan doa

satu paket menuju keberhasilan yang tidak bisa terpisahkan

(Penulis)

(5)

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk

Ibuku Sumiyem dan bapakku Suparman yang senantiasa mendoakan dan memberikan kasih sayangnya selama ini

Kakak dan Adik-adiku si Kembar (Alex Nugroho dan Adi Mustofa) yang senantiasa memberikan motivasi serta memberikan waktu bercandanya

disela-sela pennyusunan karya ini

Om, Bude dan Bulik terimakasih atas bantuan dan doa-doanya

Teman-teman matematika 2011 terimakasih untuk empat tahun terakhir ini yang telah membuat cerita dalam perjalananku hingga terselesaikanya karya ini

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih pe-nulis sampaikan kepada

1. Drs. Siswanto, M.Si. sebagai Pembimbing I yang telah memberikan bim-bingan materi dan penulisan dalam skripsi ini,

2. Dr. Sutanto, S.Si., DEA sebagai Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan dalam penulisan skripsi ini, dan

3. teman-teman matematika 2011 serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam penulisan karya ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat.

Surakarta, Januari 2016

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK . . . iii

ABSTRACT . . . iv

MOTO . . . v

PERSEMBAHAN . . . vi

KATA PENGANTAR . . . vii

DAFTAR ISI . . . viii

DAFTAR TABEL . . . x

DAFTAR GAMBAR . . . xi

NOTASI DAN SIMBOL . . . xii

I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang . . . 1 1.2 Perumusan Masalah . . . 3 1.3 Tujuan . . . 3 1.4 Manfaat Penelitian . . . 3 II LANDASAN TEORI 4

(8)

2.2.7 Sistem Linear Maks-Plus Waktu Invarian (SLMI) . . . 13 2.2.8 Nilai Eigen dan Vektor Eigen . . . 13 2.3 Kerangka Pemikiran . . . 15

III METODE PENELITIAN 17

IV HASIL DAN PEMBAHASAN 18

4.1 Kondisi Pengoperasian BST di Lapangan . . . 18 4.2 Model Aljabar Maks-Plus Pada Masalah Penjadwalan BST . . . . 20 4.3 Jadwal Pengoperasian BST . . . 28 4.3.1 Kendala (Lampu Merah) Diabaikan . . . 29 4.3.2 Pengoperasian BST dengan Kendala Diperhatikan . . . 36

V PENUTUP 41 5.1 Kesimpulan . . . 41 5.2 Saran . . . 42 DAFTAR PUSTAKA 43 LAMPIRAN . . . 45 ix

(9)

DAFTAR TABEL

2.1 Lama bus BST berhenti di shelter . . . 16

4.1 Waktu tempuh perjalanan bus BST . . . 19

4.2 Pemisalan shelter . . . 20

4.3 Jadwal keberangkatan BST 1 . . . 35

4.4 Jadwal keberangkatan BST 2 . . . 39

5.1 Jadwal keberangkatan BST . . . 41

5.2 Jadwal keberangkatan bus BST model bus priority . . . 48

(10)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Graf sederhana . . . 7

2.2 Graf berarah . . . 8

2.3 Graf berbobot . . . 8

4.1 Rute sederhana yang dilalui BST . . . 18

4.2 Jadwal Keberangkatan BST . . . . 40

5.1 Rute yang ditempuh BST . . . . 45

5.2 Bus BST tampak depan . . . . 46

5.3 Bus BST tampak belakang . . . . 46

5.4 Bus BST tampak samping . . . . 47

5.5 Bus BST tampak dalam . . . . 47

(11)

NOTASI DAN SIMBOL

G : grup

R : ring

F : field

S : semiring

R : himpunan bilangan real Rmax : aljabar maks-plus

Rϵ : himpunan elemen pada aljabar maks-plus yaitu R dan ϵ = − ∝

: union

+ : operasi penjumlahan dalam aljabar biasa

× : operasi perkalian dalam aljabar biasa

: operasi maksimum dalam aljabar maks-plus

: operasi penjumlahan dalam aljabar maks-plus Rm×n

max : himpunan matriks berukuran m× n dalam aljabar maks-plus

λ : nilai eigen

v : vektor eigen

V (G) : himpunan vertex pada graf G

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Aljabar maks-plus merupakan cabang dari ilmu matematika bidang aljabar. Struktur aljabar maks-plus mengacu pada struktur aljabar secara umum. Dalam aljabar operasi yang digunakan secara umum adalah penjumlahan (+) dan per-kalian (×). Menurut Muchlisah [9, 10] dan Hungerford [7] suatu himpunan tak kosong yang dilengkapi dengan operasi biner penjumlahan dan perkalian akan membentuk suatu ring(R) jika merupakan suatu grup komutatif terhadap pen-jumlahan dan bersifat asosiatif terhadap perkalian serta bersifat distributif terha-dap penjumlahan dan perkalian. Suatu ring(R) dapat membentuk suatu field(F) atau lapangan jika merupakan division ring yang bersifat komutatif. Menurut Rudhito [11] struktur dari aljabar maks-plus adalah semifield idempoten yang dinotasikan sebagai Rmax. Aljabar maks-plus (Rmax) merupakan himpunan dari Rϵ =R ∪ {ϵ = −∞} dengan dua operasi biner yaitu maksimum yang dinotasikan

⊕ dan penjumlahan yang dinotasikan ⊗.

Aljabar maks-plus dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa persalahan dalam kehidupan sehari-hari. Permapersalahan tersebut diantaranya, ma-salah sistem manufaktur fleksibel, jaringan telekomunikasi, sistem proses paralel, sistem traffic control, dan sistem logistik [14]. Contoh yang disebutkan meru-pakan contoh dari discrete event system (DES). Suatu sistem dikatakan DES apabila sistem tersebut akan bekerja pada suatu komponen jika telah selesai dari komponen sebelumnya. Menurut Schutter [12] beberapa klasifikasi masalah yang termasuk ke dalam DES dapat diselesaikan dengan menggunakan sistem linier maks-plus waktu invarian (SLMI). Menurut Heidergot [6] SLMI dibedakan men-jadi dua, yaitu SLMI yang mempunyai jadwal keberangkatan khusus dan SLMI

(13)

yang tidak memiliki jadwal keberangkatan khusus. SLMI yang tidak memiliki jadwal keberangkatan khusus disebut SLMI autonomous.

Aljabar maks-plus juga dapat diaplikasikan dalam masalah penjadwalan [1, 17, 18]. Sebagai contoh aplikasi penjadwalan dalam bidang transportasi publik. Transportasi publik merupakan sistem transportasi yang disediakan pemerintah untuk masyarakat umum. Salah satu contohnya adalah transportasi publik di kota Solo yaitu Batik Solo Trans (BST). Keberadaan BST diharapkan dapat membantu masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari. Dengan adanya aktivitas masyarakat yang beragam tentu saja kebutuhan akan transportasi dengan BST juga beragam. Sehingga diperlukan adanya jadwal dalam pengoperasian BST agar semua kebutuhan masyarakat terpenuhi. Dalam pembuatan jadwal, kondisi lapangan merupakan satu hal yang sangat perlu diperhatikan.

Kondisi lapangan yang perlu diperhatikan dalam masalah penjadwalan ini adalah rute yang akan dilalui serta tempat pemberhentian bus (shelter ) yang disinggahi BST sementara dan waktu tempuh antar shelter. Data tersebut akan direpresentasikan ke dalam bentuk graf berarah dengan vertex-vertexnya adalah

shelter pilihan dan jarak antar shelter sebagai edge serta waktu tempuh antar shelter sebagai bobot dari edge. Selanjutnya, graf tersebut diubah ke dalam

bentuk matriks dan diselesaikan dengan menggunakan SLMI. Pada sistem linier maks-plus waktu invarian akan diperoleh nilai eigen dan vektor eigen sebagai hasil akhir dari penelitian ini. Nilai eigen dan vektor eigen tersebut selanjutnya direpresentasikan dalam masalah penjadwalan.

(14)

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, didapat rumusan masalah yaitu ba-gaimana mengaplikasikan aljabar maks-plus pada masalah penjadwalan peng-operasian BST koridor satu di Surakarta.

1.3

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengaplikasikan aplikasi aljabar maks-plus pada masalah penjadwalan pengoperasian BST koridor satu di Sura-karta dengan menentukan waktu keberangkatan dari setiap shelter dalam model aljabar maks-plus.

1.4

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas tentang aljabar maks-plus khususnya pada masalah nilai eigen dan vektor eigen.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang aplikasi aljabar maks-plus. Penelitian ini difokuskan pada aplikasi alja-bar maks-plus tentang masalah penjadwalan keberangkatan bus BST di Surakarta. Hal serupa juga dapat dikerjakan pada masalah penjadwalan keberangkatan dan kedatangan kereta api di stasiun, penjadwalan kebe-rangkatan dan kedatangan pesawat di suatu bandara serta masalah sistem produksi.

Referensi

Dokumen terkait

As part of this Agreement, and without additional compensation, Contractor acknowledges and agrees that any and all tangible and intangible property and work products,

Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja lain seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja

atas berkat dan karunia-Nya yang tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Tanggung Jawab Penyidik Polri terhadap.. Penggelapan Barang

Pelaksanaan Pendaftaran Hak Milik atas tanah melalui PRONA pada tahun 2014 di Kabupaten Purworejo telah sesuai dengan Keputusan Menteri.. Dalam Negeri Nomor 189

Selain berpikir kritis indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi juga harus mencakup keterampilan berpikir kreatif. Telah dijelaskan pada saat triangulasi sumber

Oemar Muhammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), h.. Sebagai administrator, berarti guru merencanakan kegiatan belajar mengajar,

[r]

Biaya tetap meliputi biaya tanah untuk fasilitas umum, biaya sertifikasi tanah, biaya pembuatan jalan, biaya pemasaran, biaya konstruksi taman & pintu gerbang, biaya