• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. PENDAHULUAN. Universitas Kristen Petra"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

Universitas Kristen Petra 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Pandangan mengenai betapa pentingnya organisasi atau perusahaan untuk memiliki komitmen mewujudkan tanggung jawabnya terhadap masyarakat, terutama melalui pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) yang baik dan tepat, untuk menjamin keberlangsungan bisnisnya kini semakin berkembang. Hal ini tidak hanya berlaku untuk perusahaan swasta saja, tetapi juga bagi perusahaan-perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 mengenai BUMN, tercantum jelas peran sosial yang melekat pada BUMN, dimana dinyatakan dalam Pasal 2 Ayat 1 (e), yaitu di samping untuk memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional, penerimaan negara dan mengejar keuntungan; salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah “turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.”

Berdasarkan maksud dan tujuan tersebut, pemerintah melalui Menteri BUMN mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor: PER-09/MBU/07/2015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Peraturan yang ditetapkan pada tanggal 3 Juli 2015 ini pada dasarnya mengatur dua hal pokok, yakni penyelenggaraan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan oleh BUMN atau sering disingkat PKBL. Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri, sementara Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN, dan kedua jenis program ini wajib dilaksanakan oleh BUMN.

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. yang seringkali disebut Telkom Indonesia atau Telkom, adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang jasa telekomunikasi yang telah lama berdiri di Indonesia, lebih tepatnya sejak 23 Oktober 1856. Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Selain

(2)

2

Universitas Kristen Petra itu, Telkom Indonesia masih tercatat sebagai emiten dengan nilai kapitalisasi terbesar dibanding emiten BUMN lainnya (www.telkom.co.id, diakses 5 September 2016).

Selain unggul di bidang bisnisnya, sebagai sebuah perusahaan BUMN yang cukup besar, Telkom Indonesia juga tidak melupakan peran sosialnya terhadap masyarakat. Telkom menyelenggarakan 2 jenis program sosial, yaitu CSR PKBL dan CSR non PKBL (Ardiwinata, wawancara tanggal 1 Desember 2016). CSR PKBL dilaksanakan oleh Unit Telkom Community Development Center (CDC) sebagai unit yang mendukung bisnis utama Telkom, yang memiliki posisi strategis dalam hal pemberdayaan komunitas (Andayani, wawancara tanggal 30 Agustus 2016).

Melalui program-program sosial yang dilaksanakannya, Telkom cukup sering menerima penghargaan. Penghargaan-penghargaan yang pernah diterima Telkom atas peran sosialnya antara lain Indonesian Corporate Social Responsibility Award 2008 dari Menteri Sosial, serta Grand Platinum Indonesia CSR Award (ICA) 2014 (www.telkompkbl.com, diakses 1 Desember 2016). Baru-baru ini Telkom Indonesia meraih penghargaan atas komitmennya dalam mengimplementasikan Corporate Social Responsibility (CSR). Melalui program Indonesia Digital Learning (IDL) yang diselenggarakan, Telkom berhasil meraih penghargaan sebagai The Best CSR Program 2016 untuk Kategori Peningkatan Mutu Pendidikan dalam ajang Nusantara CSR Summit & Awards 2016 yang diselenggarakan oleh The La Tofi School of CSR di Jakarta, 18 Oktober 2016 lalu (news.metrotvnews.com, diakses 14 November 2016).

Di tahun 2015, tepatnya pada bulan Agustus, Kementerian BUMN memandatkan semua BUMN di seluruh Indonesia untuk melaksanakan program sosial secara serentak di 34 provinsi di seluruh tanah air, berjudul “BUMN Hadir untuk Negeri”. Program ini adalah program sosial tingkat nasional pertama yang melibatkan dan mensinergikan semua BUMN di seluruh Indonesia (www.swa.co.id, diakses 19 September 2016).

“BUMN Hadir untuk Negeri” sesungguhnya adalah perwujudan praktis dari Gerakan Nasional "Ayo Kerja" yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada peringatan 70 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2015 lalu.

(3)

3

Universitas Kristen Petra Berdasarkan kesuksesan pelaksanaan program tersebut di tahun 2015 dan besarnya harapan masyarakat akan partisipasi BUMN, Rini Soemarno, Menteri BUMN RI, dalam dalam acara Anugerah BUMN Hadir untuk Negeri di Bandung 19 Februari 2016 lalu mengatakan bahwa program tersebut akan dilaksanakan secara berkala setiap tahun oleh Kementerian BUMN. Tahun 2016 ini adalah tahun kedua pelaksanaan program “BUMN Hadir untuk Negeri”, dengan rangkaian sub-program yang berbeda namun tetap dengan tujuan yang sama. Peneliti akan menunjukkan perbandingan rangkaian sub-program dalam “BUMN Hadir untuk Negeri” di tahun 2015 dan tahun 2016 dalam tabel berikut:

Tabel 1.1. Perbandingan Rangkaian Sub-Program ”BUMN Hadir untuk Negeri” Tahun 2015 dan 2016

Tahun 2015 Tahun 2016

 Upacara Peringatan HUT RI  Lomba-lomba untuk Masyarakat  Bantuan Penambahan Fasilitas

Laboratorium 17 SMK  Jalan Sehat 8 Km

 Pesta Kuliner Kaki-Lima Gratis  Bedah Rumah Veteran

 Pemutaran Film Layar Tancap  Penjualan Sembako Murah  Siswa Mengenal Nusantara  BUMN Mengajar

 Pembinaan Mantan Narapidana  Penyediaan Sarana Air Bersih  Penyediaan Sarana MCK

 Pembangunan Tempat Penitipan Anak  Pembinaan Mantan Atlet Nasional  Pembinaan Desa Terpencil, Perbatasan,

dan Rawan Konflik

 Elektrifikasi Rumah Tangga yang Belum Teraliri Listrik

 Jalan Sehat 5 Km  Pasar Murah  BUMN Mengajar  Bedah Rumah Veteran  Siswa Mengenal Nusantara  Kegiatan Lomba untuk Masyarakat  Upacara Peringatan HUT RI

Dengan sistem pelaksanaan serentak secara nasional oleh seluruh BUMN di Indonesia, Kementerian BUMN menunjuk salah satu BUMN sebagai PIC atau koordinator pelaksana program di setiap wilayah provinsi secara bergilir untuk memastikan bahwa kegiatan “BUMN Hadir untuk Negeri” dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran. PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) di tahun 2016 ini ditunjuk sebagai BUMN koordinator pelaksana program di wilayah Jawa Timur, bersama 5 BUMN pendamping lainnya antara lain PT Garam, PT SIER, PT Petrokimia Gresik, Perum Jasa Tirta I, serta PT Boma Bisma Indra. Di tahun 2015 sebelumnya, Telkom ditunjuk sebagai BUMN ketua kegiatan untuk wilayah

(4)

4

Universitas Kristen Petra Jawa Barat dengan PT Bhanda Ghara Reksa dan Perum Jasa Tirta II sebagai wakil ketua (www.bumnhadiruntuknegeri.com, diakses 19 September 2016).

Melalui program “BUMN Hadir untuk Negeri” tersebut, Menteri BUMN memiliki komitmen untuk menghadirkan BUMN di tengah masyarakat secara langsung (www.okezone.com, diakses 19 September 2016). Rini M. Soemarno, Menteri BUMN RI, mengatakan bahwa “BUMN Hadir untuk Negeri” diselenggarakan dengan tujuan agar BUMN-BUMN dapat saling bersinergi di tempat kerjanya dan bersama membina masyarakat dilingkungannya, serta menjadi tanggung jawab bersama seluruh warga BUMN untuk ikut menyejahterakan masyarakat disekitarnya.

Inisiatif tindakan sosial yang baik ini, selain perlu dipersiapkan secara operasional, juga perlu dikomunikasikan kepada semua stakeholder yang terlibat. Namun, persiapan pelaksanaan program ”BUMN Hadir untuk Negeri 2016” yang termasuk kegiatan CSR PKBL dan terdiri dari 14 sub-program ini menjadi tantangan tersendiri bagi Telkom, dimana waktu persiapan yang tersedia hanya ada sekitar 1 bulan saja, dari bulan Juli sampai pada waktu pelaksanaannya, yaitu bulan Agustus. Apabila dibandingkan dengan program-program CSR PKBL lainnya yang pernah dilaksanakan Telkom, waktu persiapan program ”BUMN Hadir untuk Negeri” ini sangatlah singkat, karena biasanya program CSR PKBL lain setidaknya memerlukan persiapan sejak 3 hingga 4 bulan sebelumnya (Andayani, wawancara tanggal 15 November 2016).

Untuk operasional pelaksanaan program ”BUMN Hadir untuk Negeri” ini secara keseluruhan, Telkom membentuk satuan tugas (satgas) khusus, dengan Alex J. Sinaga sebagai ketua penanggung jawab utamanya. Oleh karena di tahun 2016 ini Telkom ditunjuk sebagai BUMN koordinator pelaksana program ”BUMN Hadir untuk Negeri” di wilayah Jawa Timur, Telkom Regional V yang menangani wilayah Jatim, Bali, Nusra memiliki peran yang cukup signifikan, terutama Unit CDC dan Public Relations Telkom Regional V, dengan bantuan kerja sama dari Telkom pusat.

Bila Unit CDC lebih banyak menangani operasional pelaksanaan program di lapangan, disini Public Relations berperan dalam persiapan dan pelaksanaan program pada aspek komunikasinya. CSR sendiri merupakan salah satu aktivitas

(5)

5

Universitas Kristen Petra keseharian praktisi Public Relations (Theaker, 2001, p.7). Edward L. Bernays seperti yang dikutip oleh Grunig (1984) dalam buku Public Relations and Corporate Social Responsibility (2011, p.193), menyatakan bahwa “Public Relations is the practice of social responsibility”. Dari pernyataan Edward ini, ditunjukkan bahwa fokus terbesar dari kegiatan Public Relations adalah melakukan kegiatan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Dalam praktiknya, Public Relations Telkom Regional V tidak berperan dalam implementasi aksi CSR di lapangan, namun bertugas dalam aspek komunikasi kegiatan, yaitu untuk mempublikasikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut, baik melalui media massa lokal maupun media massa regional. Public Relations juga menjalin relationship dengan para stakeholder terkait, misalnya dengan pemerintah kabupaten lokasi pelaksanaan program (Andayani, wawancara tanggal 14 September 2016).

Telkom Indonesia, khususnya Telkom Regional V, sebagai BUMN yang ditunjuk sebagai BUMN koordinator pelaksana program di wilayah Jawa Timur, perlu menyusun suatu strategi komunikasi yang tepat dan efektif, agar dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan 5 BUMN pendamping sebagai stakeholder-nya dan sekaligus menjadi perwakilan kelima BUMN tersebut untuk mengomunikasikan program “BUMN Hadir untuk Negeri” ini sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

Pada 28 Oktober 2016 lalu, Menteri BUMN Rini M. Soemarno memberikan apresiasi pada Telkom beserta kelima BUMN pendamping atas keberhasilan

Gambar 1.1. dan 1.2. Pemberitaan Telkom dalam Kegiatan ”BUMN Hadir untuk Negeri” di Media Massa sebagai Bukti Peran Public Relations

Sumber: www.antarajatim.com dan www.metrotvnews.com, diakses 15 Oktober 2016

(6)

6

Universitas Kristen Petra mereka menjadi pelaksana terbaik Program “BUMN Hadir untuk Negeri”, yaitu di wilayah Jawa Timur.

Selain itu, pelaksanaan program juga direspon positif oleh masyarakat. Seperti yang dikutip oleh salah satu situs berita Jawa Timur, dimana kehadiran dua direksi perusahaan BUMN dalam program BUMN Mengajar di SMAN 1 Gresik dan SMK PGRI 1 Gresik untuk sharing knowledge pada tanggal 9 Agustus 2016, mendapat antusiasme cukup tinggi dari para siswa. Menurut M. Iqbal siswa kelas XII SMA Negeri 1 Gresik, kegiatan ini sangat informatif bagi siswa kelas XII karena yang disampaikan mengenai masa depan. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini sangat menarik, banyak memberi motivasi, dan membuat para siswa memiliki modal untuk masuk ke dunia kerja nantinya (www.beritajatim.com, diakses 19 September 2016). Selain itu, Ponimin, salah satu pejuang veteran yang menerima bantuan bedah rumah veteran di Surabaya, juga mengucapkan terima kasih kepada BUMN atas bantuan pembangunan rumah yang telah diberikan, dan ia berharap agar program ini dapat berlanjut dan banyak orang-orang tidak mampu yang dapat dibantu lagi seperti dirinya (Arsip Public Relations Telkom Regional V, 2016).

Gambar 1.3. Piagam Penghargaan Pelaksana Terbaik Provinsi Jawa Timur Sumber: Arsip Public Relations Telkom Regional V, 2016

Gambar 1.4. Kutipan Testimoni Siswa Peserta BUMN Mengajar Sumber: www.beritajatim.com, diakses 19 September 2016

(7)

7

Universitas Kristen Petra Bagi Telkom sendiri, testimoni-testimoni positif yang muncul ini menandakan bahwa program tersebut telah diterima dengan baik oleh masyarakat (Andayani, wawancara tanggal 14 September 2016). Respon positif dari masyarakat ini, juga menunjukkan adanya keselarasan antara tujuan program sosial yang dilaksanakan perusahaan dengan harapan dari masyarakat, atau yang disebut Bhattacharya dan Sen (2004) dalam Coombs dan Holladay (2012) sebagai identification (identifikasi/pengenalan). Bhattacharya dan Sen (2004) dalam Coombs dan Holladay (2012, p.33) mendefinisikan identification sebagai “the sense of attachment or connection consumers feel with companies engaging in CSR activities they care about (perasaan terikat atau terkoneksi yang dirasakan konsumen dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan CSR yang mereka pedulikan)”.

Publik akan teridentifikasi dengan organisasi ketika mereka melihat ada elemen atau unsur dari diri mereka terdapat pada organisasi tersebut. Pada gilirannya, publik akan lebih cenderung untuk mendukung perusahaan ketika mereka teridentifikasi dengan perusahaan tersebut. Melalui proses identification itu, publik menyadari bahwa ada bagian dari identitas diri mereka yang tercermin atau direfleksikan melalui identitas perusahaan. Apabila perusahaan melakukan tindakan sosial yang tidak dianggap bernilai oleh publik atau masyarakat, tidak akan terjadi proses identification. Oleh karena itu, adanya komunikasi dengan publik akan menghasilkan kesadaran (awareness) mengenai kebutuhan sosial apa yang perlu dipenuhi dan akhirnya memfasilitasi terjadinya proses identification antara publik dengan perusahaan (Coombs & Holladay, 2012, p.33).

Gambar 1.5. Testimoni Penerima Bantuan Bedah Rumah Veteran Sumber: Arsip Public Relations Telkom Regional V, 2016

(8)

8

Universitas Kristen Petra Keberhasilan Telkom ini membuat peneliti tertarik untuk mengetahui, bagaimana strategi komunikasi yang diterapkan oleh Telkom, khususnya oleh staf Public Relations Telkom Regional V dalam program CSR “BUMN Hadir untuk Negeri 2016”. Program ini menarik, tidak seperti program-program CSR lain, yang pada umumnya dilaksanakan hanya oleh 1 perusahaan saja, atau perusahaan bekerjasama dengan lembaga sosial seperti Non-Profit Organization (NGO), sebagai upaya memperoleh awareness maupun legitimasi dari masyarakat atau komunitas bagi perusahaan tersebut. Dalam program CSR “BUMN Hadir untuk Negeri” ini, Telkom dituntut untuk mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan para stakeholder-nya, terutama dengan 5 BUMN lain yang menjadi pendamping pelaksana program bersama Telkom di wilayah Jawa Timur. Telkom sekaligus juga harus mampu menjadi perwakilan kelima BUMN tersebut untuk mengomunikasikan program “BUMN Hadir untuk Negeri” ini sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan memunculkan terjadinya identification seperti yang telah peneliti paparkan sebelumnya.

Hallahan et al. (2007, p.3) dalam Asmuß (2016, p.197), mendefinisikan strategi komunikasi sebagai “the purposeful use of communication by an organization to fulfill its mission (penggunaan komunikasi secara bertujuan oleh sebuah organisasi untuk memenuhi misinya)”. Sedangkan Middleton dalam Cangara (2013, p.61) menyatakan strategi komunikasi sebagai kombinasi yang terbaik dari semua unsur komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima, sampai pada pengaruh (efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal.

Penelitian mengenai strategi komunikasi pernah dilakukan oleh Lenny Fransiskus, mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra angkatan 2002, dengan judul “Strategi Komunikasi CSR PT Telkom Divre V”. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa PT Telkom Divre V melakukan strategi komunikasi dengan kunjungan ke media dan menjalin hubungan yang baik dengan media. Dalam melakukan strategi tersebut, PT Telkom Divre V memiliki prosedur mutu yang mempertimbangkan sasaran komunikasi, tujuan isi pesan komunikasi, media komunikasi dan komunikator,

(9)

9

Universitas Kristen Petra dimana hal tersebut sesuai dengan teori mengenai korelasi antar komponen dalam strategi komunikasi (Fransiskus, 2006, p.72).

Ada pula penelitian lain oleh Vincent Dutot, Eva Lacalle Galvez, dan David W. Versailles, dengan judul “CSR Communications Strategies through Social Media and Influence on E-Reputation: An Exploratory Study”. Penelitian ini menyelidiki bagaimana tindakan perusahaan pada media sosial mengubah persepsi pelanggan terhadap mereka. Hasilnya menunjukkan bahwa ada hubungan antara strategi komunikasi CSR dengan e-reputation. Kedua strategi yang dipaparkan (strategi kemampuan dan strategi CSR) dapat digunakan dan memiliki pengaruh langsung pada e-reputation perusahaan. Jika sebuah perusahaan ingin mengembangkan reputasi online-nya, perusahaan harus memfokuskan komunikasinya pada produk, layanan dan kualitas tindakannya, karena hal-hal tersebut yang paling banyak dipertimbangkan dan diperhatikan oleh pelanggan (Dutot, Galvez, & Versailles, 2016, p.381).

Peneliti juga mengambil referensi penelitian yang terkait dengan fenomena kerjasama Telkom dengan kelima BUMN pendampingnya dalam melaksanakan program CSR “BUMN Hadir untuk Negeri”, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Andre Nijhof, Theo de Bruijn, dan Hakan Honders, dengan judul “Partnerships for Corporate Social Responsibility: A Review of Concepts and Strategic Options”. Melalui penelitian ini, ditunjukkan bahwa selama ini kebanyakan perusahaan yang melaksanakan CSR lebih memilih untuk bekerjasama dan melibatkan Non-Profit Organization (NGO) atau LSM sebagai perwakilan dari masyarakat, daripada bekerjasama dengan perusahaan lain (Nijhof, Bruijn, & Honders, 2008, p.165).

Penelitian yang dilakukan peneliti kali ini berbeda dengan penelitian di atas karena fokus peneliti bukan pada strategi komunikasi seluruh kegiatan CSR perusahaan, melainkan spesifik hanya pada strategi komunikasi salah satu program CSR yang dilaksanakan Telkom di wilayah Jawa Timur atas mandat dari Kementerian BUMN, yaitu “BUMN Hadir untuk Negeri” tahun 2016. Adanya mandat dari Kementerian BUMN tersebut membuat praktik derma sosial atau CSR yang dilakukan Telkom terlihat “imperatif” atau hanya karena kepatuhan terhadap ‘perintah’ pemerintah belaka.

(10)

10

Universitas Kristen Petra Namun hal ini disanggah oleh Ivone Andayani selaku Manager Secretary & Public Relations Telkom Regional V, yang menyatakan bahwa walaupun pelaksanaan program ”BUMN Hadir untuk Negeri” memang utamanya karena untuk ’menjalankan perintah’ Kementerian BUMN semata (bersifat ’imperatif’), tetapi Telkom tetap menunjukkan komitmen dan kesungguhannya untuk bertanggung jawab sosial kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan kebutuhan dan keinginan masyarakat itu sendiri. Melalui program ini, Telkom ingin menunjukkan pada masyarakat, bahwa Telkom sebagai satu-satunya BUMN penyelenggara layanan infokom di Indonesia yang sebagian besar labanya masuk ke kas pemerintahan, juga peduli pada kebutuhan masyarakat dan menggunakan keuntungan perusahaan untuk menyelenggarakan program sosial, sehingga masyarakat mau beralih menjadi pemakai setia produk maupun layanan jasa dari Telkom Indonesia (Andayani, wawancara tanggal 15 November 2016).

Apabila berdasarkan tinjauan pustaka yang digunakan, penelitian yang dilakukan oleh Lenny Fransiskus menggunakan tinjauan mengenai strategi komunikasi yang dipaparkan oleh Onong Uchjana Effendy (2004), yang menjelaskan komponen-komponen komunikasi dan faktor-faktor pendukung serta penghambatnya. Sedangkan penelitian yang peneliti lakukan kali ini menggunakan tinjauan strategi komunikasi dari Phil Jones (2008), yang terdiri dari 5 tahap, yaitu strategic analysis and planning (analisis dan perencanaan strategis), strategic design and implementation planning (perencanaan desain dan implementasi strategis), launching the strategy (meluncurkan strategi), follow-up and commitment (tindakan lanjutan dan komitmen), serta embedding the strategy and tracking the results (menanamkan strategi dan melacak hasilnya).

Berdasarkan hal-hal yang telah peneliti paparkan di atas, peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi komunikasi Public Relations PT Telekomunikasi Indonesia Regional V Jatim, Bali, Nusra dalam program CSR “BUMN Hadir untuk Negeri 2016”, sehingga perusahaan tetap mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan stakeholder-nya, terutama kelima BUMN pendamping pelaksana program dan sekaligus menjadi perwakilan kelima BUMN tersebut untuk mengomunikasikan program “BUMN Hadir untuk Negeri” ini sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan memunculkan

(11)

11

Universitas Kristen Petra terjadinya identification. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan metode penelitian studi kasus.

1.2. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian yang telah peneliti paparkan di atas, fokus penelitian ini yaitu “Bagaimana strategi komunikasi Public Relations PT Telekomunikasi Indonesia Regional V Jatim, Bali, Nusra dalam program CSR “BUMN Hadir untuk Negeri” 2016?”

1.3. Tujuan Penelitian

Dari fokus penelitian yang dikemukakan, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi Public Relations PT Telekomunikasi Indonesia Regional V Jatim, Bali, Nusra dalam program CSR “BUMN Hadir untuk Negeri” 2016.

1.4. Manfaat Penelitian

Dari penelitian mengenai bagaimana strategi komunikasi Public Relations PT Telekomunikasi Indonesia Regional V Jatim, Bali, Nusra dalam program CSR “BUMN Hadir untuk Negeri” 2016, manfaat yang bisa dicapai adalah:

1.4.1. Manfaat Akademis

Peneliti berharap agar hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam melengkapi kajian teori strategi komunikasi dari Phil Jones, terutama terkait fenomena program CSR yang dijalankan oleh perusahaan BUMN.

1.4.2. Manfaat Praktis

Peneliti juga berharap agar hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan rekomendasi bagi PT Telekomunikasi Indonesia Regional V Jatim, Bali, Nusra maupun perusahaan BUMN lainnya untuk dijadikan salah satu acuan dalam menciptakan strategi komunikasi program CSR yang efektif dan tepat sasaran.

(12)

12

Universitas Kristen Petra 1.5. Batasan Penelitian

Untuk mempermudah dan memperlancar penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti akan memberikan batasan penelitian yaitu:

1. Fokus penelitian ini adalah strategi komunikasi dalam program CSR yang dijalankan oleh Public Relations PT Telekomunikasi Indonesia Regional V Jatim, Bali, Nusra, khususnya pada program ”BUMN Hadir untuk Negeri” tahun 2016.

2. Objek yang akan diteliti adalah strategi komunikasi Public Relations PT Telekomunikasi Indonesia Regional V Jatim, Bali, Nusra dalam program CSR “BUMN Hadir untuk Negeri 2016”.

3. Subjek yang akan diteliti adalah Dadi Ahdyan Ardiwinata selaku Manajer CDC Area 5 Jatim, Bali, Nusra dan Ivone Andayani selaku Manager Secretary & Public Relations PT Telekomunikasi Indonesia Regional V Jatim, Bali, Nusra.

4. Lokasi penelitian adalah Kantor Pusat PT Telekomunikasi Indonesia Regional V Jatim, Bali, Nusra; yang terletak di Jalan Ketintang No. 156 Surabaya.

5. Penelitian mengenai strategi komunikasi ini hanya dilakukan selama periode bulan Desember 2016 – Mei 2017.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal penelitian ini terdiri dari 5 bab, yang disusun secara rinci dan berkesinambungan, guna mendukung isi dari tiap bab secara keseluruhan. Adapun sistematika penulisan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

BAB 1: PENDAHULUAN

Secara garis besar, pendahuluan berisi latar belakang yang berhubungan dengan pemilihan topik; fokus penelitian yang menyangkut fenomena utama yang diangkut dalam penelitian; tujuan penelitian yang berisi harapan yang hendak dicapai dari penelitian; manfaat penelitian yang berisi kegunaan yang dapat diambil dari hasil

(13)

13

Universitas Kristen Petra penelitian; batasan masalah yang berfungsi untuk membatasi kegiatan penelitian; serta sistematika penulisan dalam penelitian ini.

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA

Bagian ini berisi tinjauan pustaka yang digunakan dalam membahas fenomena yang tengah diteliti. Penelitian ini adalah mengenai bagaimana strategi komunikasi Public Relations PT Telekomunikasi Indonesia Regional V Jatim, Bali, Nusra dalam program CSR “BUMN Hadir untuk Negeri 2016”. Pada bab ini peneliti menjabarkan teori strategi komunikasi, teori Public Relations, serta teori CSR. Pada bab ini juga berisikan nisbah antar konsep dan kerangka pemikiran. BAB 3: METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah dalam pengerjaan penelitian secara terinci yang meliputi definisi konseptual, jenis penelitian, metode penelitian, subjek dan objek penelitian, unit analisis, jenis sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis data, serta uji keabsahan data untuk menganalisa data yang telah diperoleh di lapangan.

BAB 4: ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan berisi penjabaran mengenai profil perusahaan yang merupakan subjek penelitian secara singkat. Peneliti juga akan memaparkan hasil temuan di lapangan mengenai rumusan masalah, menganalisis hasil temuan berdasarkan tinjauan pustaka yang peneliti gunakan di bab 2, serta mendeskripsikannya menjadi sebuah bentuk penelitian kualitatif.

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian terakhir ini akan berisi kesimpulan berdasarkan hasil olah data dan pembahasan yang ada di bab 4. Peneliti juga akan memberikan saran, baik saran bagi penelitian selanjutnya maupun bagi perusahaan berdasarkan hasil temuan data, agar dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki atau meningkatkan kinerja perusahaan mereka khususnya dalam bidang strategi komunikasi public relations.

Gambar

Tabel 1.1. Perbandingan Rangkaian Sub-Program ”BUMN Hadir untuk Negeri”
Gambar 1.1. dan 1.2. Pemberitaan Telkom dalam Kegiatan ”BUMN Hadir  untuk Negeri” di Media Massa sebagai Bukti Peran Public Relations
Gambar 1.3. Piagam Penghargaan Pelaksana Terbaik Provinsi Jawa Timur  Sumber: Arsip Public Relations Telkom Regional V, 2016
Gambar 1.5. Testimoni Penerima Bantuan Bedah Rumah Veteran  Sumber: Arsip Public Relations Telkom Regional V, 2016

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol biji delim merah (Punica granatum L) 40% terhadap waktu penyembuhan luka tikus (Rattus novergicus) strain

Orang Rimba memiliki pengetahuan dalam pengelolaan sumber daya alam yang dimilikinya, salah satunya adalah sumber daya madu hutan yang dihasilkan oleh lebah madu

Permasalahan yang timbul bagi perusahaan adalah bagaimana untuk mengurangi lead time pencarian produk/material di gudang barang jadi dengan menerapkan FIFO

(a) Ruang yang memiliki jiwa (spirit of place), ditandai tata ruang yang menunjukkan hubungan antara penguasa (manusia) dengan Sang Khalik maupun rakyat, (b)

Oleh karena itu iman kepada takdir memberikan arti dimana kita wajib mempercayai bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini, dalam kehidupan dan diri manusia, adalah menurut

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena anugerah, berkat dan cinta kasih-Nya yang begitu besar sehingga Penulisan Hukum yang berjudul “Kriteria

Metode klasifikasi kemometrik dapat digunakan untuk menguji keberadaan gelatin babi pada sampel permen lunak jelly yang beredar di pasaran yang juga

Maksud dari pengecatan ini adalah untuk mengetahui bentuk dan sifat bakteri terhadap pengecatan gram, yang berwarna merah termasuk kelompok bakteri gram negatif,