• Tidak ada hasil yang ditemukan

2 menengah keatas, karena sudah banyak film-film layar lebar yang sudah di tayangkan di televisi. Sebagian banyak orang yang bisa mendapatkan pesan-pe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2 menengah keatas, karena sudah banyak film-film layar lebar yang sudah di tayangkan di televisi. Sebagian banyak orang yang bisa mendapatkan pesan-pe"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1! Latar Belakang Penelitian

Perkembangan informasi pada era globalisasi zaman sekarang ini sangat berkembang pesat, ini sangat berpengaruh terhadap gaya hidup masyarakat sekarang yang tidak bisa terlepas dengan informasi. Masyarakat sekarang sangat mudah mendapat informasi. Dan media masa pun mudah menyampaikan pesan dan informasi kepada khalayak. Meskipun begitu arus informasi yang mengalir akan mempunyai dampak positif maupun negatif.

Media merupakan hasil perkembangan ilmu dan teknologi, sebagai bentuk penguasaan media terhadap hukum-hukum tuhan yang menguasai alam raya. 1 Biasanya pesan yang disampaikan atau perilaku yang diperlihatkan oleh media secara tidak sadar akan dipatuhi oleh khalayak. Dalam komunikasi, media diartikan sebagai wadah menyalurkan gagasan isi jiwa dan kesadaran manusia.

Rutinitas di kota-kota besar dan yang padat membuat penduduknya butuh sarana untuk menyegarkan otak mereka dengan cara berpergian, belanja atupun dengan menoton film-film yang diputar di bioskop. Media yang berkembang sekarang ini tidak hanya sebagai media hiburan, tetapi dalam perkembangan dunia perfilman digunakan sebagai sesuatu alat dan dapat dipergunakan untuk melihat atau memantau kondisi social budaya yang ada di masyarakat. Tapi sekarang hiburan melalui menonton film tidak hanya bisa dinikmati oleh kalangan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

1

Arifin Anwar, 2011, Media dan Komunikasi Politik, Edisi Pertama – cetakan Pertama, Oktober, Hal 10

sekarang yang tidak bisa terlepas dengan informasi. Masyarakat sekarang sangat mudah mendapat informasi. Dan media masa pun mudah menyampaikan pesan dan informasi kepada khalayak. Meskipun begitu arus informasi yang mengalir akan mempunyai dampak positif maupun negatif.

Media merupakan hasil perkembangan ilmu dan teknologi, sebagai bentuk penguasaan media terhadap hukum-hukum tuhan yang menguasai alam raya. Biasanya pesan yang disampaikan atau perilaku yang diperlihatkan oleh media

cara tidak sadar akan dipatuhi oleh khalayak. Dalam komunikasi, media diartikan sebagai wadah menyalurkan gagasan isi jiwa dan kesadaran manusia.

Rutinitas di kota-kota besar dan yang padat membuat penduduknya butuh sarana untuk menyegarkan otak mereka dengan cara berpergian, belanja atupun

(2)

menengah keatas, karena sudah banyak film-film layar lebar yang sudah di tayangkan di televisi. Sebagian banyak orang yang bisa mendapatkan pesan-pesan lewat film tersebut.

Film adalah hasil peroses kreatif para sineas yang memadukan berbagai unsur seperti gagasan, system nilai, pandangan hidup, keindahan, norma, dan tingkah laku manusia. Dengan demikian, film tidak bebas nilai karena di dalamnya terdapat pesan yang dikembangkan sebagai karya kolektif, disini film menjadi alat peranan social. Film sebagai intitusi social memiliki kpribadian mengusung karakter tertentu dengan visi dan misi yang akan menentukan kualitas. Ini sangat dipengaruhi oleh kompetensi yang digunakan serta sumber daya lainnya. Film sebagai karya seni budaya dan sinematografi dapat dipertunjukan dengan atau tanpa suara. Ini bermakna bahwa film merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan-gagasan penting yang disampaikan kepada masyarakat dalam bentuk penontonan. 2

Sejarah film di Indonesia yang pertama adalah film cerita buatan negeri lahir kota bandung dari tangan L. Heuveldrop dan G. Kruger. Ceritanya “Lutung kasarung”, penggarap yang bernama Heuveldrop adalah Belanda totok yang kata Koran telah banyak pengalaman menyutradarai film di Amerika. Tapi produksinya yang digarap pada tahun 1926 dengan cara primitif itu hanya cukup menjadi bahan berita ala kadarnya. Sesudah film tersebut, nama Heuveldrop tidak

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

2 Teguh Trianton, 2013, Film Sebagai Media Belajar, Cetakan Pertama, Yogyakarta, Hal X

dalamnya terdapat pesan yang dikembangkan sebagai karya kolektif, disini film menjadi alat peranan social. Film sebagai intitusi social memiliki kpribadian mengusung karakter tertentu dengan visi dan misi yang akan menentukan kualitas. Ini sangat dipengaruhi oleh kompetensi yang digunakan serta sumber daya lainnya. Film sebagai karya seni budaya dan sinematografi dapat dipertunjukan dengan atau tanpa suara. Ini bermakna bahwa film merupakan media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan-gagasan penting yang disampaikan kepada masyarakat dalam bentuk penontonan. 2

Sejarah film di Indonesia yang pertama adalah film cerita buatan negeri lahir kota bandung dari tangan L. Heuveldrop dan G. Kruger. Ceritanya “Lutung kasarung”, penggarap yang bernama Heuveldrop adalah Belanda totok yang kata

(3)

pernah terdengar lagi . G. Kruger masih terus melanjutkan perintisan ini sampai beberapa tahun kedepan.3

Untuk kali ini rasanya tepat jika kita berpegang pada sebuah pepatah lama yang berbunyi “Tak kenal maka tak sayang” maka dari itu sebelum kita bernjak jauh, alangkah baiknya jika kita mengenal lebih dekat apa itu film. Istilah film awalnya dimaksudkan untuk menyebut media penyimpanan gambar atau biasa disebut celluloid, yaitu lembaran plastik yang dilapisi oleh emulsi (lapisan kimiawi peka cahaya). Bertitik tolak dari situ maka film dalam arti tayangan audio-visual dipahami sebagai potongan-potongan gambar gerak. Kecepatan perputaran potongan-potongan gambar itu dalam satu detik adalah 24 gambar (25-25 frame per second/fps). Ada banyak sekali literatul yang menjelaskan film berdasarkan banyak pengertian semuanya mengerucut pada suatu pengertian yang universal. Film adalah rangkaian gambar yang bergerak berbentuk suatu cerita atau juga biasa disebut movie atau video. Film secara koletif sering disebut ‘sinema’. Gambar hidup adalah bentuk seni atau bentuk popular dari hiburan dan juga bisnis, yang diperankan oleh tokoh-tokoh sesuai karakter di rekam dari benda (lensa) atau animasi. Ada banyak sekali keistimewaan media film, lima diantaranya:

1.! Film dapat menghadirkan pengaruh emosional yang kuat, sanggup menghubungkan penonton dengan kisah-kisah personal.

2.! Film dapat mengilustrasikan kontras visual secara langsung.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

3H . Misbach Jusa Biran, 1982, Sejarah Film Indonesia, Badan Pelaksana F.F.I, Hal 5

disebut celluloid, yaitu lembaran plastik yang dilapisi oleh emulsi (lapisan kimiawi peka cahaya). Bertitik tolak dari situ maka film dalam arti tayangan audio-visual dipahami sebagai potongan-potongan gambar gerak. Kecepatan perputaran potongan-potongan gambar itu dalam satu detik adalah 24 gambar (25-25 frame per second/fps). Ada banyak sekali literatul yang menjelaskan film berdasarkan banyak pengertian semuanya mengerucut pada suatu pengertian yang universal. Film adalah rangkaian gambar yang bergerak berbentuk suatu cerita atau juga biasa disebut movie atau video. Film secara koletif sering disebut ‘sinema’. Gambar hidup adalah bentuk seni atau bentuk popular dari hiburan dan juga bisnis, yang diperankan oleh tokoh-tokoh sesuai karakter di rekam dari benda (lensa) atau animasi. Ada banyak sekali keistimewaan media film, lima

(4)

3.! Film dapat berkomunikasi dengan para penonton tanpa batas menjangkau luas kedalam prespektif pemikiran.

4.! Film dapat memotivasi penonton untuk membuat perubahan.

5.! Film dapat sebagai alat yang mempu menghubungkan penonton dengan pengalaman yang terpampang melalui bahasa gambar.4

Film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan muatan pesan di baliknya tanpa pernah berlaku sebaliknya. Film umumnya di bangun dengan banyak tanda-tanda ini termasuk sebagai system tanda yang bekerja sama dengan baik dan upaya mencapai efek yang diharapkan. Yang paling penting dalam film adalah gambar dan suara : kata yang diucapkan ditambah dengan suara-suara yang lain serentak mengiri gambar-gambar dan film musik. 5

Film adalah satu media komunikasi massa yang merupakan suatu kekuatan yang dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan tingkah laku. Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang sifatnya audio dan visual dalam bentuk film.6

Akan tetapi sebuah film banyak mengandung fungsi edukatif, informative dan persuasive. Fungsi edukatif dapat tercapai apabila film nasional memproduksi film-film sejarah yang objektif, atau film documenter dan film yang diangkat dari kehidupan sehari-hari secara berimbang.7

Seperti halnya film yang bergenre cerita saat ini. Beberapa film yang seharusnya dikonsumsi oleh masyarakat, ternyata masih diselingi dengan adegan !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

4 Panca Javandalasta, 2011, 5 hari mahir bikin film , MUMTAZ media, Surabaya, hal 1 5

Alex Sobur, 2009, Semiotika komunikasi, Bandung :PT. Remaja Rosdakarya, Hal 128

6

Onong Uchjana Effendy, 1922, Ilmu Komunikasi Teori Praktek, Remaja Rosdakarya : bandung, Hal 2

7 Opcit Elvinaro Ardianto, Lukiati Komala, dan Siti Karlinah, Hal 145

muatan pesan di baliknya tanpa pernah berlaku sebaliknya. Film umumnya di bangun dengan banyak tanda-tanda ini termasuk sebagai system tanda yang bekerja sama dengan baik dan upaya mencapai efek yang diharapkan. Yang paling penting dalam film adalah gambar dan suara : kata yang diucapkan ditambah dengan suara-suara yang lain serentak mengiri gambar-gambar dan film musik.

Film adalah satu media komunikasi massa yang merupakan suatu kekuatan yang dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan tingkah laku. Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang sifatnya audio dan visual dalam bentuk film.6

Akan tetapi sebuah film banyak mengandung fungsi edukatif, informative dan persuasive. Fungsi edukatif dapat tercapai apabila film nasional memproduksi

(5)

yang baik maupun tidak baik. Ada adegan dengan karakter lucu mengasikkan maupun menegangkan dalam memerankannya, ada juga adegan yang dibumbui oleh adegan anarkis dengan kekerasan sehingga adegan tersebut harus dipertimbangkan pantas atau tidak pantas untuk ditonton oleh masyrakat dari berbagai kalangan. Karena manusia khususnya masyrakat baik anak-anak, remaja, maupun dewasa adalah makhluk peniru dan imitative, hal tersebut akan menimbulkan kekhawatiran masyarakat terutama orang tua. Seperti contoh adegan dalam film Minions.

Berbicara tentang kekerasan maka kita akan membahas pola pikir kehidupan manusia yang sangat emosional, sejalan dengan itu kekerasan akan terus mengalami perkembangan kemajuan teknologi. Banyak para pembuka agama yang mangatakan tindakan kekerasan itu tidak akan memberikan hal yang positif, karena agama sendiri mengajarkan tentang perdamaian dan kebersamaan sesama makhluk Tuhan. Tulisan ini akan mendeskripsikan tentang arti negatifnya dalam berfikir primitif dengan cara kekerasan. Cerita film Minions Setelah sebelumnya menjadi bagian cerita dari film Despicable Me dan Despicable Me 2 dan menarik banyak perhatian penonton karena polah tingkahnya yang lucu, Minions kini hadir dalam layar lebar sebagai cerita utuh yang berdiri sendiri. Film Minions yang diproduksi oleh Hollywood dan dirilis pada tahun 2015 ini merupakan film animasi dengan genre komedi-keluarga. Film Minions yang merupakan produksi dari Universal Pictures ini diproduseri oleh Chris Meledandri dan Janet Healy.

menimbulkan kekhawatiran masyarakat terutama orang tua. Seperti contoh adegan dalam film Minions.

Berbicara tentang kekerasan maka kita akan membahas pola pikir kehidupan manusia yang sangat emosional, sejalan dengan itu kekerasan akan terus mengalami perkembangan kemajuan teknologi. Banyak para pembuka agama yang mangatakan tindakan kekerasan itu tidak akan memberikan hal yang positif, karena agama sendiri mengajarkan tentang perdamaian dan kebersamaan makhluk Tuhan. Tulisan ini akan mendeskripsikan tentang arti negatifnya dalam berfikir primitif dengan cara kekerasan. Cerita film Minions Setelah sebelumnya menjadi bagian cerita dari film Despicable Me dan Despicable Me 2 dan menarik banyak perhatian penonton karena polah tingkahnya yang lucu,

(6)

Minions telah rilis di Amerika Serikat dan tayang di Indonesia pada bulan Juni 2015. Disutradarai oleh Pierre Coffin (yang juga merupakan sutradara Despicable Me dan Despicable Me 2) dan Kyle Balda, film Minions menghadirkan sejumlah aktor papan atas sebagai pengisi suaranya. Antara lain: Sandra Bullock (sebagai pengisi suara Scarlett Overkill), Jon Hamm (pengisi suara Herb Overkill), Michael Keaton, Katy Mixon (pengisi suara Tina) dan Peter Serafinowicz.

Kisah film ini dimulai saat subuh. Bermula dari sel tunggal berwarna hijau, Minions tumbuh dan berkembang dan kemudian hidup mengikuti takdirnya menjadi pelayan makhluk terkeji. Para Minion pernah melayani makhluk-makhluk terkuat dan terjahat di bumi: Dinosaurus, manusia prasejarah, Drakula, Firaun, tentara, namun mereka selalu mengacaukannya. Mudah menemukan majikan, tapi sulit untuk mempertahankannya. Gara-gara ulah mereka yang tak sengaja dan konyol, majikan mereka mati.

Sebuah Minions yang bernama Kevin mengajukan usul untuk mencari dan menemukan majikan baru. Pasukan yang terdiri dari tiga minion ini, yakni Kevin sendiri ditemani dua orang kawannya si Stuart sang pemberontak dan Bob mungil yang gemar berpetualang, kemudian memulai perjalannya hingga bertemu Scarlett Overkill, penjahat perempuan tak tertandingi. Setelah mengikuti seleksi dengan mengambil berlian dari tangan Scarlett, tiga Minions ini akhirnya mengabdi pada Scarlett Overkill dan membantu rencana Herb Overkill (suami Scarlett) untuk menguasai dunia.

Serafinowicz.

Kisah film ini dimulai saat subuh. Bermula dari sel tunggal berwarna hijau, Minions tumbuh dan berkembang dan kemudian hidup mengikuti takdirnya menjadi pelayan makhluk terkeji. Para Minion pernah melayani makhluk-makhluk terkuat dan terjahat di bumi: Dinosaurus, manusia prasejarah, Drakula, Firaun, tentara, namun mereka selalu mengacaukannya. Mudah menemukan majikan, tapi sulit untuk mempertahankannya. Gara-gara ulah mereka yang tak sengaja dan konyol, majikan mereka mati.

Sebuah Minions yang bernama Kevin mengajukan usul untuk mencari dan menemukan majikan baru. Pasukan yang terdiri dari tiga minion ini, yakni Kevin sendiri ditemani dua orang kawannya si Stuart sang pemberontak dan Bob mungil

(7)

Kevin menghubungi teman-temannya untuk mengabarkan bahwa mereka berhasil mendapatkan majikan baru. Minion lainnya senang dan bersiap menyusul mereka. Tiga Minion dibawah ke Inggris untuk menjalankan tugas pertama: mencuri mahkota ratu Elizabeth. Scarlet mengancam akan membunuh mereka jika gagal menjalankan tugasnya. Dibekali senjata dari Herb, berangkatlah mereka ke istana Buckingham untuk mengambil mahkota. Saat mereka hampir berhasil mengambil mahkota, para penjaga istana datang dan mengambilnya duluan untuk dikenakan oleh ratu. Mereka berusaha mengejar kereta ratu. Adegan kejar-mengejar pun seru. Mereka nyaris tertangkap, karena terkepung. Namun Bob berhasil mencabut pedang Excalibur, sehingga ia diangkat menjadi raja.

Scarlet marah karena mengira Minion mengkhianatinya. Ia datang ke istana dan hendak menghancurkan Minion. Namun, Minion menyerahkan mahkota ke Scarlet. Pelayan kerajaan mencegah, Bob tidak bisa menyerahkan begitu saja tahta miliknya karena hukum. Akhirnya, di sebuah persidangan, Bob menyerahkan kekuasaannya pada Scarlet. Bukannya berterima kasih, Scarlet yang jahat malah memenjarakan para Minions di ruang bawah tanah.

Untungnya, Minions berhasil menemukan jalan keluar dan membawa karangan bunga untuk meminta maaf pada Scarlett. Tapi lagi-lagi mereka mengacaukannya dengan menjatuhkan lampu di atas kepala Scarlett saat pelantikannya sebagai ratu. Scarlett marah besar dan hendak menghancurkan Minions. Bob dan Stu tertangkap saat dikejar-kejar penjahat suruhan Scarlett. Kevin terdesak sampai ke markas Scarlett dan tak sengaja masuk ke mesin yang membuat ia menjadi raksasa. Ia pun berusaha mendatangi Scarlett yang hendak mengambil mahkota, para penjaga istana datang dan mengambilnya duluan untuk dikenakan oleh ratu. Mereka berusaha mengejar kereta ratu. Adegan kejar-mengejar pun seru. Mereka nyaris tertangkap, karena terkepung. Namun Bob berhasil mencabut pedang Excalibur, sehingga ia diangkat menjadi raja.

Scarlet marah karena mengira Minion mengkhianatinya. Ia datang ke istana dan hendak menghancurkan Minion. Namun, Minion menyerahkan mahkota ke Scarlet. Pelayan kerajaan mencegah, Bob tidak bisa menyerahkan begitu saja tahta miliknya karena hukum. Akhirnya, di sebuah persidangan, Bob menyerahkan kekuasaannya pada Scarlet. Bukannya berterima kasih, Scarlet yang jahat malah memenjarakan para Minions di ruang bawah tanah.

(8)

meledakkan Stuart dan Bob dengan dinamit.

Berbadan raksasa, Kevin berhasil membebaskan Stuart dan Bob. Namun Scarlett hendak menembak mereka bertiga. Saat itu, ratusan Minion datang dan membuat Scarlett terkejut. Kevin berhasil mengalahkan Scarlett dengan memasukkan bom ke mulutnya. Ia sempat dikira mati, tapi ia ternyata hidup. Minions bersorak. Tahta diserahkan kembali pada sang ratu, yang sebagai balasan memberikan hadiah pada Kevin, Stuart dan Bob. Bob mengucapkan: “terima kasih, terima kasih”.

Screenplay 3D-CG dari film Minions ini dikerjakan oleh Brian Lyncs dengan Chris Renaud sebagai pemegang tampuk eksekutif produser. Dan yang paling istimewa adalah soundtrack utama film ini diisi oleh lagu Foxy Lady dari mendiang Jimi Hendrix.

Kekerasan didefinisikan sebagai prinsip tindakan yang mendasar diri pada kekuatan untuk memaksa pihak lain tanpa persetujuan. Dalam kekerasan terkadang unsur dominasi terhadap pihak lain berbagai bentuknya : fiksi, verbal, moral, psikologis, atau melalui gambar, pengondidian yang merugikan, kata-kata yang menonjolkan dan penghinaan merupakan ungkapan nyata kekerasan. Logika kekerasan merupakan logika kamatian karena bisa melukai tubuh, melukai secara psikologis, merugikan dan bisa menjadi ancaman terhadap integrasi pribadi.8

Beberapa tahun terakhir ini adegan kekerasan banyak ditayangkan dalam film. Perkelahian, pemukulan, pembunuhan dan sebagainya yang merusak dan merugikan orang lain selalu muncul dalam film. Meningkatkan proporsi adegan

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

8

Heryatmoko, 2007, Etika Komunikasi : Manipulasi Media, Kekerasan dan pornografi. Kanisius : Yogyakart, Hal 119

memberikan hadiah pada Kevin, Stuart dan Bob. Bob mengucapkan: “terima kasih, terima kasih”.

Screenplay 3D-CG dari film Minions ini dikerjakan oleh Brian Lyncs dengan Chris Renaud sebagai pemegang tampuk eksekutif produser. Dan yang paling istimewa adalah soundtrack utama film ini diisi oleh lagu Foxy Lady dari mendiang Jimi Hendrix.

Kekerasan didefinisikan sebagai prinsip tindakan yang mendasar diri pada kekuatan untuk memaksa pihak lain tanpa persetujuan. Dalam kekerasan terkadang unsur dominasi terhadap pihak lain berbagai bentuknya : fiksi, verbal, moral, psikologis, atau melalui gambar, pengondidian yang merugikan, kata-kata yang menonjolkan dan penghinaan merupakan ungkapan nyata kekerasan. Logika

(9)

dalam film-film melahirkan kecaman, timbulnya pengaruh negatif bagi penonton. Kecemasan munculnya pengaruh negatif semakin bertambah karena karakteristik penonton yang didominasi anak di bawah umur. Salah satu dugaan dampak negatif film anak dibawah umur adalah perilaku agresi. Perilaku agresi menurut Baron (Koeswara, 1988) adalah tingkah laku yang titunjukan untuk melukai dan mencelakakan individu lain yang tidak mengingikan datangnya tingkah laku tersebut9.

Dalam topik kekerasan diatas membuat penulis tertaik untuk meneliti tentang tindakan kekerasan khususnya yang terjadi di lingkungan anak di bawah umur. Dalam melakukan kekerasan terdapat berbagai jenis penyerangan dan alat yang digunakan pun sangat beragam. Penulis memilih lingkungan anak kecil sebagai daerah pelaku kekerasan, karena di dalam lingkungan anak kecil terkadang orang tua tidak memperhatikan secara rutin apa yang dilakukan anak-anaknya terhadap teman sebayanya. Beragam tindak kekerasan terkadang mereka lakukan terhadap teman sebayanya, hal ini dipicu pada adegan-adegan kekerasan dalam film yang mereka tonton.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin meneliti adegan kekerasan yang terdapat pada film “Minions” peneliti akan melakukan pemahaman dan penafsiran adegan pada film ini dengan menggunakan analisis semiotika Charles Sander Peirce, untuk menemukan aspek-aspek kekerasan yang tersirat di dalam film “Minions” kedalam klasifikasi yang telah ada agar dapat di mengerti dan dipahami pembacanya nanti.

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

9 Respository.ipb.ac.id/handel/123456789/52366 Diakses pada, Minggu 7 Juni 2015 . Pukul 18:18

tersebut9.

Dalam topik kekerasan diatas membuat penulis tertaik untuk meneliti tentang tindakan kekerasan khususnya yang terjadi di lingkungan anak di bawah umur. Dalam melakukan kekerasan terdapat berbagai jenis penyerangan dan alat yang digunakan pun sangat beragam. Penulis memilih lingkungan anak kecil sebagai daerah pelaku kekerasan, karena di dalam lingkungan anak kecil terkadang orang tua tidak memperhatikan secara rutin apa yang dilakukan anak-anaknya terhadap teman sebayanya. Beragam tindak kekerasan terkadang mereka lakukan terhadap teman sebayanya, hal ini dipicu pada adegan-adegan kekerasan dalam film yang mereka tonton.

(10)

1.2 Unit analisis

Unit analisis adalah setiap unit yang akan dianalisa, digambarkan, atau dijelaskan dengan penjelasan-penjelasan deskriptif. Yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah gambar, suara dan teks dalam film “Minions”. Ruang lingkup penelitian tentang nilai kekerasan yang diteliti memfokuskan pada setiap adegan yang mengandung bentuk kekerasan yang dianalisis menggunakan analisis semiotik Charles Sanders Peirce.

1.3! Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka fokus penelitian dalam penelitian ini adalah : “Representasi bentuk kekerasan dalam film “Minions”

1.4 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah bagaimanakah penggambaran atau representasi bentuk kekerasan dalam film Minions.

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui representasi bentuk kekerasan dalam audio dan visual pada film “Minions”.

analisis semiotik Charles Sanders Peirce.

Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka fokus penelitian dalam penelitian ini adalah : “Representasi bentuk kekerasan dalam film “Minions”

1.4 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah bagaimanakah penggambaran atau representasi bentuk kekerasan dalam film Minions.

(11)

1.6! Manfaat Penelitian

1.6.1 Manfaat Akademis

Secara akademis hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan sebagai bahan evaluasi untuk perkembangan ilmu komunikasi jurusan Broadcasting, khususnya penelitian tentang sikap kekerasan yang terdapat dalam film.

1.6.2! Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pembuat film khususnya produser, dalam membuat suatu produksi film agar memberikan tayangan yang mendidik dan berkualitas sehingga memberikan pesan positif bagi seluruh audiens.

dalam film.

Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pembuat film khususnya produser, dalam membuat suatu produksi film agar memberikan tayangan yang mendidik dan berkualitas sehingga memberikan pesan positif bagi seluruh audiens.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam buku-buku pengantar ‘ulu>m al-Qur’a>n atau i‘ja>z al-Qur’a>n , kemukjizatan numerik al-Qur’an ( al-i‘ja>z al-‘adadi> atau al-i‘ja>z

Energi arc flash terbesar terjadi di bus 4 dan bus 5 sehingga kedua bus tersebut masuk dalam kategori 3.Potensi besarnya energi arc flash dipengaruhi oleh

Dalam rangka koordinasi dan sinkronisasi penyusunan RKA BSN dengan seluruh Unit Kerja di lingkungan BSN, Bagian Perencanaan dan Program mengagendakan rapalrapat

Perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang belum lahir baru, walaupun mungkin merupakan perbuatan-perbuatan yang diperintahkan oleh Allah, dan memiliki manfaat yang

Pesona keindahan dan keunikan panorama alam seperti wisata pantai serta seni budayanya merupakan potensi wisata yang dapat menjadi tujuan bagi para wisatawan domestik maupun

‘Tata bahasa’ ini kemudian banyak dianggap sebagai dasar penting kerangka analisa multimodality , dan bersandar pada kerangka ini banyak kajian telah dilakukan

Pembelian impulsif dalam penelitian ini terdiri dari dua dimensi, yaitu dimensi kognitif dan afektif. Dalam banyak hal ketika dikaitkan dengan gender, dalam pem- belian yang

Belajar sains sarat akan kegiatan berpikir yang dikembangkan melalui 8 macam keterampilan generik sains (Brotosiswoyo, 2000), yang meliputi: (1) pengamatan langsung dan tak