• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Facebook

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Facebook"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek penelitian yang diambil oleh penulis dalam skripsi ini adalah pengguna situs jejaring sosial Facebook.

Facebook menurut Wikipedia (2015) adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada 4 Februari 2004. Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang mahasiswa Harvard kelahiran 14 Mei 1984. Pada awal masa kuliahnya, situs jejaring sosial ini keanggotaannya masih dibatasi untuk mahasiswa dari Harvard College. Dalam dua bulan selanjutnya, keanggotaannya diperluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Universitas Boston, MIT, Tufts), Rochester, Stanford, NYU, Northwestern, dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Sampai akhirnya, pada September 2006, Facebook mulai membuka pendaftaran bagi siapa saja yang memiliki alamat email. Fitur yang ditawarkan Facebook sebagai situs jejaring sosial membuat banyak orang menggunakannya.

Gambar 1.1 Logo Facebook Sumber : www.facebook.com

Berdasarkan data dari Facebook Insight dalam Isparmo (2014). Berikut ini merupakan jumlah pengguna Facebook berdasarkan demografinya menurut data statistik 2014 :

(2)

2

Wanita lebih dominan dibadingkan pria dalam menggunakan Facebook di dominasi oleh usia 19-24 tahun dengan besar 57 %, tetapi untuk usia 25-34 tahun jumlah pria pengguna Facebook lebih besar dibandingkan wanita dengan jumlah 33%.

Gambar 1.2

Jumlah Pengguna Facebook Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Sumber : www.isparmo.web.id

(3)

3 2. Berdasarkan Jenis Pekerjaan.

Masyarakat yang bekerja pada bagian manajemen ternyata lebih dominan menggunakan Facebook karena dari data statistik tersebut terdapat 28% pekerja dengan profesi manajemen menggunakan Facebook, disusul oleh pekerja sales dengan jumlah 27% pengguna, dan di urutan ke 10 atau terakhir ditempati oleh business and financial operation dengan jumlah sebesar 4%.

Gambar 1.3

Jumlah Pengguna Facebook Berdasarkan Jenis Pekerjaan Sumber : www.isparmo.web.id

(4)

4

3. Berdasarkan Status Hubungan dan Tingkat Pendidikan

Pengguna Facebook didominasi oleh masyarakan yang masih single yaitu 41%. Sedangkan dalam tingkat pendidikan, kebanyakan pengguna Facebook merupakan mahasiswa yang masih berkuliah dengan jumlah sebesar 68%.

Gambar 1.4

Jumlah Pengguna Facebook Berdasarkan Status Hubungan dan Tingkat Pendidikan

Sumber : www.isparmo.web.id

1.2 Latar Belakang Penelitian

Seperti yang kita ketahui, di era globalisasi saat ini internet sudah menjadi gaya hidup masyarakat dunia, terlebih media-media sosial yang merupakan kebutuhan untuk berkomunikasi dan berbagi informasi satu dengan yang lainnya tanpa mengkhawatirkan jarak dan waktu. Berbagai jenis media sosial dengan kelebihannya masing-masing telah merancah ke seluruh penjuru dunia. Menurut data yang dipublikasikan web statista per Januari 2015, Facebook merupakan situs jejaring sosial terpopuler dengan jumlah pengguna terbanyak di dunia, yaitu sekitar 1,3 M. Whatsapp, aplikasi chatting berada di peringkat ke 4 dengan jumlah 600 juta pengguna, Instagram dengan 300 juta pengguna di peringkat 10, disusul twitter

(5)

5 dengan jumlah 284 juta pengguna, serta di peringkat 14 diraih oleh aplikasi chat LINE dengan 170 juta pengguna.

Gambar 1.5

Urutan Media Sosial Paling Populer di Dunia Sumber : www.statista.com

Di Indonesia sendiri, jumlah pengguna dan penetrasi internet menurut hasil riset yang telah dirilis oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2014 yang digelar atas kerjasama dengan pihak Pusat Kajian Komunikasi (PusKaKom) FISIP Universitas Indonesia itu, disebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia kini telah mencapai angka 88,1 juta.

Dengan demikian, jika disesuaikan dengan jumlah populasi penduduk Indonesia yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 252,5 juta jiwa, maka pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan 16,2 juta jiwa dari total 71,9 juta pengguna di tahun 2013 lalu. Bila dilihat dari wilayah domisilinya, 78,5% dari total 88,1 juta pengguna internet di Indonesia tinggal di wilayah Indonesia bagian barat. Ibukota DKI Jakarta menjadi wilayah dengan penetrasi paling tinggi dengan 65% pengguna internet. Disusul oleh DI Yogyakarta yang

(6)

6

memiliki 63% pengguna internet. Tercatat ada sekitar 53 juta pengguna internet terkonsentrasi di pulau Jawa dan Bali. Sedangkan posisi terendah di tempati oleh Papua yang hanya memiliki 20% pengguna internet dari total jumlah populasi penduduknya. (Maulana, 2015).

Gambar 1.6

Pengguna Facebook di Indonesia Sumber : www.emarketer.com

Menurut website eMarketer (2015) Hampir 63 Juta masyarakat di Indonesia mengakses facebook dengan menggunakan mobile phone setidaknya sekali setiap bulan di tahun ini. Indonesia merupakan negara ketiga dari pengguna facebook terbanyak setelah US dan India.Pada tahun 2015 dapat dilihat dalam gambar diatas bahwa pengguna Facebook di Indonesia mencapai 92,4% bahkan akan terus bertambah hingga 98,8% pengguna di tahun 2018.

Menurut situs Komputer (2014) Selain jumlah pengguna yang termasuk tinggi, Facebook juga telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari dan tidak semua pengguna menyadari bahaya mengintai dari media sosial terutama Facebook. Pada tahun 2014 vendor penyedia solusi keamanan Trend Micro mengungkapkan beberapa cara penipuan yang digunakan penjahat maya untuk menjebak korbannya melalui jejaring sosial Facebook, yaitu :

(7)

7 1. Aplikasi Facebook Color Changer : Aplikasi ini menarik pengguna dengan feature untuk mengubah warna Facebook mereka. Aplikasi ini juga mengarahkan pengguna ke situs palsu dan mengelabui mereka untuk berbagi aplikasi dengan teman-teman, termasuk menggunakan video tutorial untuk mengelabui pengguna untuk mengklik iklan. Aplikasi ini membajak profil pengguna maupun profil teman-temannya, bahkan menginfeksi perangkat mobile dengan virus.

2. Aplikasi Who Viewed Your Facebook Profile, atau Siapa yang Melihat Profile Facebook Anda : Penipuan di media sosial Facebook ini memikat pengguna dengan pesan dari teman atau iklan yang di-posting di dinding mereka, dan mengundang pengguna untuk memeriksa siapa saja yang melihat profil Facebook mereka. Setelah mengklik, profil pengguna dan jejaring sosial mereka akan terkena scammer.

3. Video Facebook dengan judul yang menarik dan mencolok : Penjahat Cyber di dunia maya sering menggunakan judul menarik seperti “Not Safe for Work” atau “Outrageous” untuk memancing pengguna mengklik video yang mengarahkan mereka ke situs palsu dan mencuri informasi pribadi mereka. Penipuan ini juga menyebabkan infeksi virus ke perangkat pengguna, seperti Rootkit yang sulit untuk dihapus.

4. Video Tanpa Busana di Facebook : Penipuan Facebook yang berisi video tanpa busana biasanya datang begitu iklan posting dengan link yang mengarahkan pengguna ke situs youtube palsu. Situs palsu tersebut kemudian meminta pengguna meng-indtall updater untuk memperbaiki Adobe Flash Player mereka yang “rusak”. Setelah di klik, installer Flash Player palsu tersebut akan menginfeksi perangkat dengan menginstal malware (biasanya trojan) sebagai plugin browser. Tidak hanya mencuri foto Facebook dari pengguna, tapi trik semacam ini juga mengajak teman-teman pengguna untuk menonton video yang sama.

Berikut ini beberapa kasus tentang penyalahgunaan situs jejaring sosial Facebook :

(8)

8

Tabel 1.1

Tabel Daftar Kasus Facebook (2010-2015)

No. Waktu Peristiwa Sumber

1. 07/06/2013 Kasus bekas direktur keamanan Facebook yang pindah kerja ke dinas rahasia AS, NSA, menunjukkan kerja sama erat antara dinas rahasia dan jaringan sosial. Menurut berbagai laporan, penyadapan data besar-besaran oleh NSA tidak hanya terbatas pada musuh, tetapi juga teman. Dari mana dinas rahasia Amerika Serikat ini mendapatkan informasi sekian banyak? Sumbernya berusia sekitar sepuluh tahun, namun telah menginfiltrasi hampir semua aspek kehidupan kita: jaringan sosial. Mei lalu New York Times melaporkan, bekas direktur keamanan Facebook, Max Kelly, tahun 2010 berpindah kerja ke Dinas Rahasia Nasional AS, NSA. Bekas direktur keamanan platform sosial media terbesar di dunia itu direkrut NSA hanya beberapa bulan setelah program pengamatan NSA, PRISM mulai mengakses data Facebook. Perpindahan Kelly itu dirahasiakan selama tiga tahun. Perekrutan ini menunjukkan bagaimana eratnya aktivitas dinas rahasia AS dengan jaringan sosial.

Knight (2013)

(9)

9 2. 04/02/2010 Di Indonesia terdapat kasus penipuan dengan

mengatasnamanakan perusahaan Coca-Cola dan Sony. Sebuah grup Facebook yang mengatasnamakan Coca-Cola dan Sony berusaha menggaet Facebooker dengan promo tiket gratis piala dunia dan sejumlah hadiah uang. Namun, disinyalir ini hanya aksi penipuan untuk mencuri data personal Facebooker.

Wahyu (2010)

3. 13/09/2015 Polda Metro Jaya mengungkap kasus penipuan melalui situs jejaring sosial Facebook. Warga negara asing yang jadi pelaku penipuan berhasil ditangkap. Para penipu yang menggunakan akun Facebook palsu dan mengajak korban berkenalan dan bertemu untuk menyampaikan bisnis dolar yang menurutnya ada cap United Nation atau PBB lalu mereka memperdaya korban dengan meminta menyetorkan uang secara bertahap.

Friastuti (2015)

Menarik untuk diketahui, faktor-faktor apa yang menyebabkan kasus-kasus ini terjadi. Salah satu faktor yang diasumsikan menjadi pemicu diantaranya adalah rendahnya tingkat kesadaran pengguna internet terhadap rambu-rambu dan aturan dalam berkomunikasi dengan menggunakan media ini. Sebuah penelitian di tahun 2014 dalam jurnalnya Dhull (2014) menyatakan bahwa pengguna jejaring sosial sangat mudah untuk berinteraksi dengan siapapun dan berbagi informasi dengan pengguna lainnya, karena kemudahan ini, jejaring sosial menjadi sarana untuk bertemu dan berinteraksi dengan teman lama atau teman baru. Banyak dari pengguna yang membuka data pribadinya seperti nama, jenis kelamin, foto, nomor telepon, dll. Penelitian ini juga menyatakan bahwa wanita muda lebih memperhatikan privasi mereka dibandingkan pria, tetapi bukan berarti wanita lebih

(10)

10

aman dibandingkan pria, karena menurut media di India pengguna wanita lebih banyak dibandingka pria, maka dari itu wanita memiliki resiko lebih tinggi ketika menggunakan jejaring sosialnya. Begitu pula di Indonesia, data statistik Isparmo (2014) menyatakan bahwa pengguna Facebook lebih banyak pada kaum pria dibandingkan wanita, maka dari itu pria memiliki resiko lebih tinggi ketika menggunakan jejaring sosial Facebook . Selain itu, Facebook (2015) dalam peraturan privasinya menyatakan ada beberapa peraturan seperti tidak mengganggu pengguna lain dan bertindak jahat, atau mengirimkan konten dengan unsur kekerasan/pornorafi. Tetapi berdasarkan kasus-kasus yang dipaparkan sebelumnya menyatakan bahwa masih banyak pelaku yang melanggar perjanjian tersebut. Hal ini juga membuktikan bahwa memang peraturan pada Facebook sudah ada tetapi terhitung masih kurang ketat dalam mengontrol pelanggannya.

1.3 Perumusan Masalah

Menurut Mishna et.al (2009) Ketika sebuah situs semakin dikenal, situs tersebut akan menjadi sebuah unsur potensial untuk para pemuda dengan resiko yang tinggi dan merusak kebiasaan. Teori ini memaparkan bahwa jejaring sosial yang sangat dikenal khususnya Facebook merupakan situs yang memiliki resiko yang besar, dan dari kasus-kasus yang dipaparkan di latar belakang, masih banyak pengguna situs jejaring sosial yang belum menyadari rabu-rambu atau aturan yang harus diperhatikan dalam berkomunikasi dengan jejaring sosial. Padahal, banyak kasus-kasus terjadi seputar dampak negatif penggunaan media jejaring sosial, termasuk di Indonesia, diakibatkan oleh faktor ketidakpahaman akan keamanan informasi ketika berinternet dan mengakses situs jejaring sosial. Selain itu, keamanan juga berkaitan dengan bisnis yang berjalan, menurut McLeod&Schell (2008:269) keamanan informasi dilakukan untuk menghindari resiko-resiko seperti pencurian yang bisa jadi mengakibatkan berkurangnya jumlah kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, dibuktikan dalam Infospesial (2010) menyatakan bahwa pada saat itu terjadi peningkatan pencarian kata “bagaimana menghapus akun di Facebook” dalam Google hingga mencapai rekor tertinggi karena adanya kontroversi atas lalainya pengelola Facebook dalam melindungi ruang pribadi

(11)

11 (privasi) pemilik akun sehingga kegiatan yang ia lakukan dalam akunnya dapat dilihat oleh orang lain. Maka dari itu, penulis tertarik untuk melihat bagaimana kesadaran (awareness) pengguna Facebook dalam menggunakan media tersebut dengan penelitian yang berjudul Pengukuran Kesadaran Keamanan Informasi pada Pengguna Jejaring Sosial Facebook di Indonesia.

1.4 Pertanyaan Penelitian

Rumusan masalah yang ingin diselesaikan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana security awareness pengguna situs jejaring sosial Facebook

di Indonesia berdasarkan kelompok jenis kelamin dan apakah terdapat hubungan dari keduanya?

2. Bagaimana security awareness pengguna situs jejaring sosial Facebook di Indonesia berdasarkan kelompok usia dan apakah terdapat hubungan dari keduanya?

3. Bagaimana security awareness pengguna situs jejaring sosial Facebook di Indonesia berdasarkan kelompok latar belakang pendidikan dan apakah terdapat hubungan dari keduanya?

4. Bagaimana security awareness pengguna situs jejaring sosial Facebook di Indonesia berdasarkan kelompok pendapatan dan apakah terdapat hubungan dari keduanya?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengukur tingkat security awareness pengguna situs jejaring sosial Facebook di Indonesia berdasarkan kelompok jenis kelamin dan mengetahui hubungan dari keduanya.

2. Untuk mengukur tingkat security awareness pengguna situs jejaring sosial Facebook di Indonesia berdasarkan kelompok jenis usia mengetahui hubungan dari keduanya.

(12)

12

3. Untuk mengukur tingkat security awareness pengguna situs jejaring sosial Facebook di Indonesia berdasarkan kelompok latar belakang pendidikan dan mengetahui hubungan dari keduanya.

4. Untuk mengukur tingkat security awareness pengguna situs jejaring sosial Facebook di Indonesia berdasarkan kelompok pendapatan dan mengetahui hubungan dari keduanya.

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini memaparkan bagaimana sistem keamanan informasi pada jejaring sosial yaitu Facebook dengan mengukur information security awareness dari penggunanya. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan berupa informasi, khususnya terkait dengan information security awareness yang ada pada pengguna jejaring sosial Facebook. Disamping itu, untuk menambah kesahihan 4 kategori information security awareness sebagai alat ukur dalam pengukuan information security awareness terhadap situs jejaring sosial, khususnya Facebook, dan diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan penelitian berikutnya.

1.6.2 Manfaat Praktis

Hasil dari penelitian pengukuran information security awareness ini akan memiliki nilai yang baik dalam memberi pengetahuan serta masukan bagi pengguna Facebook di Indonesia. Karena Facebook merupakan jejaring sosial dengan jumlah pengguna terbesar yaitu 1,3 M menurut data www.statista.com per Januari 2015, maka dari itu hal ini adalah potensi besar dalam terjadinya resiko yang dialami oleh penggunanya dilihat dari banyaknya kasus pelanggaran keamanan pada Facebook, salah satunya penipuan yang dilakukan oleh warga negara asing kepada warga negara Indonesia. Selain manfaatnya bagi pengguna Facebook pada umumnya, penelitian ini pula diharapkan secara praktis bagi pelaku bisnis yang menggunakan fasilitas Facebook sebagai sarana untuk menjalankan bisnisnya agar lebih waspada dalam menggunakan fitur-fitur Facebook termasuk dalam penyebaran informasi di dalamnya. Selain itu pula manfaat bagi bisnis Facebook sendiri dalam hal awareness ini adalah dengan lebih menjaga data-data pengguna agar tidak disalah

(13)

13 gunakan, serta memaksimalkan bisnis Facebook, salah satunya dengan memperketat kebijakannya untuk menghindari terjadinya pelanggaran seperti penipuan tentang bisnis kepada warga negara Indonesia yang dilakukan oleh warga negara asing.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian 1.7.1 Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan 2 variabel, yaitu :

1. Security Awareness, dengan sub variabel sebagai berikut: - Basic Awareness

- Technival Awareness

- Advocacy

- Responsiveness

2. Demografi, dengan sub variabel sebagai berikut : - Usia

- Jenis Keamin

- Latar Belakang Pendidikan - Pendapatan

1.7.2 Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi dan Objek Penelitian yang peneliti gunakan yaitu : a. Penelitian ini dilaksanakan di Indonesia.

b. Objek dari penelitian ini adalah pengguna jejaring sosial Facebook yang menggunakan Facebook setidaknya minimal 1 kali setiap bulannya, karena menurut eMarketer (2015) Hampir 63 Juta masyarakat di Indonesia mengakses facebook dengan menggunakan mobile phone setidaknya sekali setiap bulan di tahun 2015.

1.7.3 Waktu dan Periode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada periode bulan Juli 2015 – Desember 2015.

1.8 Sistematika Penelitian BAB I PENDAHULUAN

(14)

14

Dalam bagian ini dijelaskan gambaran umum, perumusan masalah, pertanyaan peenelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bagian ini dibahas tinjauan pustaka terkait dengan permasalahan dan variabel yang ingin ditelaah secara lebih mendalam, yaitu mengenai information security awareness untuk kemudian digunakan dalam menyusun kerangka pemikiran dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bagian ini dijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan, meliputi jenis penelitian, variabel operasional, tahapan penelitian, teknik sampling, teknik pengumpulan data, pengujian validitas, pengujian reliabilitas, dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasannya diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. Setiap aspek pembahasan dimulai dari hasil analisis data, kemudian diiterpretasikan dan selanjutnya diikuti oleh penarikan kesimpulan. Dalam kesimpulan juga dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya atau landasan teoritis yang relevan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bagian ini terdiri dari kesimpulan hasil penelitian dengan cara uraian padat dan saran yang merupakan implikasi kesimpulan dan berhubungan dengan masalah dan alternatif pemecahan masalah.

Gambar

Tabel Daftar Kasus Facebook (2010-2015)

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber antara lain dari Bank Sentral Nigeria, Kantor Federal Statistik dan Organisasi Perdagangan Pangan dan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua memiliki peran yang besar dalam membentuk perilaku prososial remaja sehingga apabila orang tua

dibantu perencana Comprehensive Planning Perencana dibantu aspirasi masyarakat Strategic Planning Stakeholders di- bantu perencana Participatory Planning Masyarakat

Persetujuan tertulis dibuat dalm bentuk pernyataan yang tertuang dalam formulir persetujuan tindakan kedokteran sebelum ditandatangani atau dibubuhkan cap ibu

Cooper, (1982:38) latihan aerobik adalah kerja tubuh yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan proses metabolisme energi selama latihan. Sehingga latihan aerobik

orang ketiga, perubahan dari keadaan informal atau sebaliknya, perubahan subjek, dan untuk bergengsi. Pembicara terkadang melakukan alih kode ke lawan bicaranya untuk tujuan

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak mencakup kegiatan pengelolaan secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan terhadap jenis-jenis yang

(2) Menjelaskan penerapan model kooperatif tipe Contextual Teaching and Learning Pada Tema 4 Berbagai Pekerjaan Muatan IPS dan Bahasa Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar