• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pembelian konsumen, sehingga perusahaan mampu mengembangkan barang dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. pembelian konsumen, sehingga perusahaan mampu mengembangkan barang dan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Perilaku Konsumen

Tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi pembeli agar bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan. Adalah penting bagi pihak perusahaan untuk mengetahui dan memahami prilaku pembelian konsumen, sehingga perusahaan mampu mengembangkan barang dan jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Membahas faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan membeli dari konsumen perlu bagi perusahaan untuk mengetahui teori tentang perilaku konsumen.

Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (2000 : 10), perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Menurut Engel. J.F. Backwell dkk (1994 : 5), perilaku konsumen adalah “....as those activities directly involved in obtaining, consuming, and disposing of products and services, including the decision processes that precede and follow these actions”. Artinya seperti halnya aktivitas yang secara langsung dapat dilibatkan dalam hal menghasilkan, mengkonsumsi, dan pelayanan yang meliputi proses pengambilan keputusan terlebih dahulu dan diikuti kemudian oleh tindakan.

(2)

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa prilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan melalui evaluasi dalam kegiatan individu, yang secara langsung terlibat secara fisik dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa. Agar memudahkan didalam mempelajari perilaku pembeli atau konsumen, digunakan berbagai macam model perilaku konsumen yang merupakan suatu kerangka kerja yang disederhanakan untuk menggambarkan aktifitas konsumen. Salah satunya adalah model perilaku konsumen menurut Philip Kotler (2002:183) :

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen

Rangsangan Pemasaran Rangsangan lingkungan Karakteristik Pembeli Proses Keputusan Pembeli Keputusan Pembelian -Produk -Harga -Sal. Distribusi -Promosi -Ekonomi -Teknologi -Politik -Budaya -Budaya -Sosial -Pribadi -Psikologi - Pemahaman Masalah - Pencarian Informasi - Pemilihan alternatif - Keputusan pembelian - Perilaku pasca pembelian - Pemilihan produk - Pemilihan merek - Pemilihan saluran pembelian - Penentuan waktu pembelian - Jumlah pembelian

Sumber : Philip Kotler (2002:183)

Model perilaku konsumen tersebut memperlihatkan adanya rangsangan pemasaran dari lingkungan memasuki kesadaran pembeli. Karakteristik-karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusan menimbulkan keputusan

(3)

pembelian tertentu. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli mulai dari kedatangan rangsangan dari luar dan keputusan pembelian dari pembeli. Ada dua komponen yang terjadi dalam diri pembeli mulai dari kedatangan rangsangan dan tanggapan yang diberikan yaitu karakteristik pembeli dan proses keputusan pembeli atau proses pembelian.

2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Philip Kotler (1997 : 153 ), perilaku konsumen dipengaruhi faktor-faktor kebudayaan, sosila, pribadi dan psikologis.

Gambar 2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

SOSIAL  Kelompok Acuan  Keluarga  Peran dan status sosial  Kelas Sosial BUDAYA  Kultur  Subkultur  Kelas Sosial KEPRIBADIAN

 Usia dan tahap siklus hidup  Pekerjaan  Keadaan Ekonomi  Gaya hidup  Kepribadian

dan konsep diri  Kelas Sosial KEJIWAAN  Motivasi  Persepsi  Pengetahuan  Keyakinan dan pendirian PEMBELI

(4)

Menurut Philip Kotler (2002 : 183), faktor utama yang mempengaruhi perilaku konsumen :

1. Faktor Budaya

Faktor-faktor budaya memberikan pengaruh paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Peranan dari budaya, subbudaya, dan kelas sosial pembeli sangatlah penting.

a. Budaya (cultur)

Adalah susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari anggota suatu masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Perilaku manusia dipertimbangkan secara luas. Setiap kelompok atau masyarakat memiliki budaya, dan pengaruh budaya pada perilaku pembelian sangat beraneka ragam di tiap negara. Kegagalan menyesuaikan pada perbedaan-perbedaan ini dapat mengakibatkan pemasaran yang tidak efektif atau kesalahan-kesalahan yang memalukan.

b. Sub-Budaya

Adalah sekelompok orang dengan sistem nilai bersama bedasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama. Setiap kebudayaan mengandung subkebudayaan (subculture) yang lebih kecil, atau kelompok orang-orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama.

(5)

c. Kelas Sosial

Hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial (social classes) adalah bagian-bagian masyarakat yang relative permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai,kepentingan, dan perilaku yang sama.

2. Faktor Sosial

Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan proses pembelian terdiri atas :

a. Kelompok

Merupakan kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu maupun bersama dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok (group) kecil. Kelompok tersebut terdiri dari dua jenis yaitu kelompok acuan (reference group) yang berfungsi sebagai titik banding referensi baik langsung maupun tidak yang membentuk sikap dan perilaku seseorang. Jenis kelompok yang kedua yaitu pemimpin opini, yaitu orang-orang di dalam kelompok acuan yang dapat memberi pengaruh karena keahlian khusus, pengetahuan, kepribadian, maupun karakteristik lainnya. b. Keluarga

Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan pengaruh tersebut telah diteliti secara ekstensif.

(6)

c. Peran dan Status

Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat ditetapkan baik lewat perannya maupun statusnya dalam organisasi tersebut. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Seseorang seringkali memilih produk yang menunjukkan status mereka dalam masyarakat.

3. Faktor Pribadi

Karakteristik pribadi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk. Karakteristik pribadi yang dimiliki konsumen terdiri dari :

a. Umur dan Tahap Siklus Hidup

Seseorang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama hidup mereka. Selera terhadap makanan, pakaian, mebel dan rekreasi sering kali berhubungan dengan usia. Pembelian juga dibentuk oleh tahap siklus hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui keluarga sesuai dengan kedewasaan anggotanya.

b. Pekerjaan

Pekerjaan akan mempengaruhi barang dan jasa yang akan dibelinya. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerja yang memiliki minat diatas rata – rata produk dan jasa mereka

c. Situasi Ekonomi

Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produknya, jika indicator-indikator ekonomi menunjukkan datangnya resesi, orang

(7)

pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, mereposisi, dan menetapkan kembali harga produk mereka dengan cepat.

d. Gaya Hidup (lifestyle)

Merupakan pola kehidupan seseorang seperti yang diperlihatkannya dalam kegiatan, minat, dan pendapat-pendapatnya. Orang-orang yang berasal dari subkebudayaan, kelas sosial,dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang cukup berbeda.

e. Kepribadian dan Konsep diri

Kepribadian (personality) adalah karakterisrik psikologis yang unik dari seseorang yang menghasilkan tanggapan-tanggapan yang relatif konsisten dan menetap terhadap lingkungannya. Sedangkan Dasar pemikiran konsep diri adalah bahwa apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi dan mencerminkan identitas mereka bahwa “kita adalah yang kita punya.”

4. Faktor Psikologis a. Motivasi.

Motif (dorongan) adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak agar memperoleh kepuasan pada kebutuhannya. Teori motivasi Freud menganggap bahwa manusia pada umumnya tidak sadar mengenai kekuatan psikologis yang sebenarnya membentuk perilaku mereka. Sedangkan teori motivasi Maslow membagi kebutuhan yang menjadi motivasi bagi seseorang secara

(8)

berurutan sebagai berikut: kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan untuk aktualisasi diri dan seseorang akan mencoba memenuhi kebutuhan dari urutan yang paling penting.

b. Persepsi

Persepsi merupakan proses dimana seseorang memilih, mengatur dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.

c. Pembelajaran

Pembelajaran (learning) menggambarkan perubahan perilaku individu yang muncul dari pengalaman. Signifikan dari teori pembelajaran bagi orang pemasaran adalah karena mereka dapat membangun permintaan produk dengan mengaitkannya dengan dorongan-dorongan yang kuat, meggunakan petunjuk-petunjuk motivasi, dan memberikan penguatan yang positif.

d. Keyakinan dan sikap

Suatu keyakinan (belief) adalah pemikiran deskriptif seseorang mengenai sesuatu. Sedangkan sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan yang relatif konsisten seseorang atas sebuah objek atau gagasan

(9)

2.1.3 Tipe- tipe Perilaku Pembelian

Empat tipe perilaku membeli konsumen berdasarkan derajat keterlibatan pembeli dalam membeli dan derajat perbedaan diantara beberapa merek, ( Kotler, 2000 : 202 ).

Keempat tipe itu adalah :

a. Perilaku pembelian yang rumit

Para konsumen menjalani atau menempuh suatu perilaku membeli yang kompleks bila mereka semakin terlibat dalam kegiatan membeli dan menyadari perbedaan penting diantar beberapa merek produk yang ada. Para konsumen makin terlibat dalam kegiatan membeli bila produk yang akan dibeli itu mahal, jarang dibeli, beresiko dan amat berkesan. Biasanya konsumen tidak banyak megetahui tentang penggolongan produk dan tidak belajar tentang produk.

b. Perilaku pembelian pengurang ketidaknyaman

Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam kegiatan membeli sesuatu, tetapi dia hanya melihat sedikit perbedaan dalam merek. Keterlibatan yang mendalam disebabkan oleh kenyataan bahwa barang yang dibeli itu mahal harganya, jarang dilakukan dan beresiko. Pembeli akan memilih-milih sambil mempelajari apa yang tersedia tetapi dia akan cepat membeli karena perbedaan merek tidak ditekankan. Pembeli mungkin menjawab terutama terhadap harga yang pantas atau kemudahan pembelian ditinjau dari waktu atau tempat.

(10)

c. Perilaku pembelian karena kebiasaan

Banyak produk yang dibeli dalam keadaan konsumen kurang terlibat dan tidak terdapat perbedaan nyata antara merek. Para konsumen sedikit sekali terlibat dalam membeli jenis produk tersebut.

d. Perilaku pembelian yang mencari variasi

Dalam beberapa situasi, membeli keterlibatan konsumen rendah, tetapi ditandai oleh perbedaan merek yang nyata. Dalam situasi demikian sering kita melihat konsumen banyak melakukan pergantian merek.

2.1.4 Tahap-tahap Dalam Proses Keputusan Pembelian

Menurut Philip Kotler (1997 :170) ada lima tahap dalam proses membeli yang dilalui oleh konsumen meliputi:

Gambar 2.3 Model Lima Tahap Proses Pembelian

Menurut Kotler (2002: 204) menyatakan bahwa tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian yang dilalui konsumen meliputi :

1. Pengenalan Masalah merupakan tahap awal dimulainya proses pembelian. Pada tahap ini pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan aktualnya dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan itu dapat ditimbulkan oleh rangsangan eksternal maupun internal diri pembeli yang kemudian menjadi dorongan untuk mencari pemuasan terhadap kebutuhan tersebut. Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Pasca Pembelian

(11)

2. Pencarian Informasi. Pada tahap ini konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak lagi, baik secara aktif maupun tidak. Melalui pengumpulan informasi, konsumen akan mengatasi tentang merek-merek yang bersaing dan keistimewaan merek tersebut, dan dengan informasi yang lebih banyak lagi akan mengantarkan konsumen kepada keputusan akhir mereka. 3. Evaluasi Alternatif. Pada tahap ini konsumen akan dihadapkan kepada

beberapa alternative pilihan merek yang tersedia. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana bagi konsumen dalam situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan yang berorientasi kognitif, yaitu menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk terutama secara sadar dan rasional.

4. Keputusan Pembelian. Dalam tahap ini, konsumen akan membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan, dimana konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli produk yang paling disukai. Namun, ada dua faktor yang berada diantara niat pembeli dan keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak terantisipasi.

5. Perilaku Pasca Pembelian. Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu yang akan mempengaruhi perilaku pembelian berikutnya. Konsumen yang puas cenderung akan menjadi sarana yang baik dalam mempromosikan produk tersebut kepada orang lain.

(12)

2.1.5 Proses Keputusan Pembeli

Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh terhadap para pembeli dan mengembangkan suatu pemahaman mengenai bagaimanan sebenarnya para konsumen membuat keputusan pembeli mereka. Para pemasar harus mengidentifikasika siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis keputusan dan langkah dalam proses pembelian.

a. Orang yang mempengaruhi ( influences ). Seseorang yang memberikan pengaruh adalah orang yang pandangan atau nasehatnya diperhitungkan dalam memnuat keputusan akhir.

b. Pembuat keputusan ( decides ). Pembuat keputusan adalah seseorang yang pada akhirnya menentukan sebagian besar atau keseluruhan keputusan membeli : apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana membeli, atau dimana membeli.

c. Pembeli ( buyer ). Pembeli adalah seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya.

d. Pemakai ( user ). Pemakai adalah seseorang atau beberapa orang yang menikmati atau memakai produk atau jasa.

2.1.6 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran pemasaran ( marketing mix ) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya dipasar sasaran, ( Kotler, 2000 : 18 ). Yang termasuk bauran pemasaran yaitu:

(13)

a. Product (Produk)

Sifat-sifat produk atau factor-faktor yang terkandung dalam sebuah produk seperti kualitas, harga, penampilan, pilihan yang ada, gaya, ukuran, jaminan dan pelayanan berupa kecepatan penyelesaian, yang kesemuanya itu dapat menjamin agar produk tersebut dapat memnuhi kebutuhan dan keinginan dari para pembeli. Banyak konsumen mengukur sebuah produk dari penmapilan kemasannya dan merek produk.

b. Price (Harga)

Harga merupakan satu-satunya unsure bauran pemasaran yang menghailkan pendapatan. Harga juga merupakan salah satu unsure bauran pemasaran paling fleksibel. Dalam sejarah, harga umumnya memiliki peranan dalam pilihan pembeli atau dengan kata lain juga mempengaruhi perilaku pembelian konsumen.

c. Promotion (Promosi)

Dengan kategori ini, pengaruh dari iklan dan promosi lainnya adalah unsur yang penting. Bahwa kegiatan periklanan atau promosi menjadi sangat penting dalam rangka memenuhi tiga tujuan :

- untuk memberitahu konsumen

- untuk membujuk konsumen dalam membeli suatu barang - untuk mengingat konsumen bahwa mereka sangat dihargai.

(14)

d. Place (Saluran distribusi)

Lokasi jelas sangat berpengaruh terhadap pemilihan suatu produk. Pada umumnya konsumen akan memilih suatu produk yang mudah didapatkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

e. People (Personal)

Personal merupakan kunci utama dalam mennciptakan pelayanan pada konsumen, dan para konsumen biasanya menghubungkan sifat personel berikut pelayanannya dengan perusahaan setempat.

Semua orang yang memainkan suatu peran dalam waktu riil jasa (selama berlangsungnya proses komunikasi dan jasa) baik semua sikap dan tindakan karyawan bahkan cara bgerpakaian dan penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau jasa yang ditawarkan. Personel merupakan titik kontak utama dengan konsumen yang penyajian jasanya merupakan faktor yang akan digunakan konsumen untuk menilai keberadaan/wujud jasa yang dimintanya. Si pemberi jasa dapat menjadi sangat menetukan dalam penyajian jasa sebab menjadi petunujk tentang karakteristik maupun kualitas jasa yang akan diterima konsumen sehingga personel itulah yang menjadi titk penting dari waktu riil pelayanan jasa.

f. Physical Evident (Fasilitas fisik)

Fasilitas fisik meliputi tingkat sekeliling yang jelas dan aset-aset tersembunyi dari pandangan umum untuk menyediakan pelayanan dalam rangka untuk mendapatkan pengakuan dari konsumen dalam

(15)

pengelolaannya. Physical facility berarti membuat lingkungan fisik yang lebih menarik di tempat jasa itu dilakukan.

Fasilitas fisik mencakup semua hal yang nyata berkenaan dengan suatu jasa, sebab pengelolaan suatu lingkungan fisik yang lebih baik akan sangat mendukung dimana sebuah jasa tersebut disampaikan serta dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi.

g. Management process (Proses manajemen)

Proses manajemen adalah proses penyampaian jasa yang lebih unggul yang meliputi prosedur, jadwal kerja, mekanisma, aktivitas dan rutinitas untuk menyalurkan jasa kepada konsumen. Penting bagi perusahaan untuk mendesain sebuah proses jasa yang dapat mencerminkan kemudahan bagi konsumen sebab jasa memiliki karakteristik yang kompleks, sehingga konsumen tidak merasakan serangkaian tindakan yang rumit untuk menyelesaikan proses jasa yang diinginkannya. Proses tersebut mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran dikoordinasikan untuk menjamin kualitas jasa yang diberikan kepada konsumen. Dan proses ini terjadi di luar pandangan konsumen.

2.1.7 Karakteristik Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Kelas sosial seseorang ditandai oleh sekumpulan variabel-variabel diantaranya adalah jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan motivasi konsumen.

(16)

1. Jenis pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola pembelian suatu produk. Jenis pekerjaan antara konsumen yang satu dengan konsumen yang lain terhadap pembelian akan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Pekerjaan merupakan sesuatu yang dilakukan (diperbuat,dikerjakan) sebagai tugas, kewajiban, atau pencaharian untuk mendapatkan nafkah. Terdapat beberapa jenis pekerjaan yang dikelompokkan, antara lain:

a. Wiraswasta, adalah orang yang pandai atau berbakat dalam hal mengenali produk baru, menentukan cara menciptakan produk baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru kemudian memasarkannya, serta mengatur pemodalan operasinya.

b. Pegawai Negeri, adalah pegawai pemerintah di luar masalah politik yang bertugas melaksanakan administrasi pemerintahan berdasarkan perundang-undangan yang telah ditetapkan.

c. Pegawai Swasta, adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan) yang bukan pegawai negeri dan mendapatkan gaji atau upah.

d. Pelajar atau Mahasiswa adalah orang yang masih terikat dalam bidang pendidikan.

2. Tingkat pendapatan dan penghasilan

Faktor struktural adalah suatu kekuatan yang dapat mempengaruhi konsumsi dan tabungan. Yang termasuk dalam faktor ini adalah distribusi

(17)

pendapatan, bahwa hasrat konsumsi dan tabungan dari keluarga-keluarga yang berpendapatan rendah jauh lebih tinggi dari pada hasrat konsumsi dan tabungan dari keluarga-keluarga yang berpandapatan tinggi. Disamping itu pula jumlah anggota rumah tangga merupakan faktor yang non ekonomis yang dapat mempengaruhi tingkat konsumsi dan tabungan masyarakat.

3. Tingkat pendidikan

Pendidikan atau pembelajaran meliputi perubahan dalam perilaku seseorang yang diperoleh dari pengalaman dan proses belajar berdasarkan tingkat pendidikan. Sebagian besar perialaku manusia merupakan hasil belajar.

4. Motivasi

Motif ( dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak. Menurut basu swasta (2000 :77), motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Secara definitif dapat dikatakan bahwa motif adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang dirahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan. Motif-motif manusia dalam melakukan pembelian untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Menurut dasar pengaruhnya pada proses pembelian. Motif pembelian dapat dibedakan menjadi:

(18)

a. Motif pembelian primer (primory buying motive) adalah motif yang menimbulkan perilaku pembelian terhadap kategori-kategori umum (biasa) pada suatu produk. Contoh motif ini antara lain: keinginan untuk menikmati kesenangan, motif untuk tahu, kebutuhan untuk berafiliasi dengan orang lain.

b. Motif pembelian selektif (selective buying motive) adalah motif yang mempengaruhi keputusan tentang model dan merek dari kelas-kelas produk, atau macam penjualan yang dipilih untuk suatu pembelian. Contoh motif ini antara lain: motif ekonomi, status, keamanan, prestasi dan sebagainya.

2) Berdasarkan faktor yang membuat orang membeli, motif dapat dibedakan menjadi motif rasional dan motif emosional

a. Motif rasional adalah motif yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan seperti yang ditunjukkan oleh suatu produk pada konsumen. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dapat berupa faktor ekonomi, kualitas, pelayanan, ketersediaan dan sebagainya. b. Motif emosional adalah motif pembelian yang berkaitan dengan

perasaan atau emosi individu, seperti kebanggaan, kesehatan, kenyamanan dan kepraktisan.

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

1. Penelitian yang dilakukan oleh Putu Yuska Aryantika (2006) dengan judul “Analisis perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor honda supra fit pada PT. Astra International HSO Tbk-Honda Cabang Denpasar”. Dalam

(19)

penelitian ini permasalahan yang dihadapi yaitu bagaimana hubungan antara jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, motivasi , kelompok sosial konsumen dengan pembelian sepeda motor Honda Supra Fit berdasarkan tipe NF100 L/BN0 (tanpa rem cakram) dan tipe NF100 LD/BM0 (dengan rem cakram). Dari analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel jenis pekerjaan, motivasi, tingkat pendidikan, kelompok sosial konsumen tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan pemilihan tipe sepeda motor Honda Supra Fit pada PT. Astra International HSO Tbk-Honda Cabang Denpasar. Sedangkan untuk variabel tingkat pendapatan konsumen memiliki hubungan yang signifikan dengan pemilihan tipe sepeda motor Honda Supra Fit pada PT. Astra International HSO Tbk-Honda Cabang Denpasar.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Ni Luh Eka Susanti (2008) dengan judul ”Analisis Perilaku Konsumen dalam keputusan pembelian sim card code division multiple access (CDMA) di kota denpasar. Dalam penelitian ini permasalahan yang dihadapi yaitu bagaimana mengetahui perilaku konsumen yang dipertimbangkan dalam keputusan pembelian SIM Card Code Division Multiple Access (CDMA) di Kota Denpasar. Dari hasil analisis penelitian menyimpulkan faktor-faktor yang dianggap penting dalam mengambil keputusan pembelian Sim Card Code Division Multiple Access (CDMA) di Kota Denpasar adalah faktor tarif percakapan ekonomis, kualitas suara, pengetahuna dan iklan di media massa.

(20)

Persamaan dari penelitian yang dilakukan penulis dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti mengenai perilaku konsumen. Sedangkan perbedaan kedua peneliti tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah :

1. Dari segi lokasi penelitian, penulis mengadakan penelitian pada BMI Computer Denpasar.

2. Dari segi objek penelitian, penulis meneliti hubungan beberapa aspek demografi, motivasi dan bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen dalam pembelian notebook Acer Aspire tipe 2920 dan 2920Z, penelitian ini dilakukan selama tahun 2008 karena merupakan data terakhir dan terbaru sebelum tahun 2009 di BMI Computer Denpasar.

2.3 Rumusan Hipotesis

Diduga terdapat hubungan antara variabel-variabel dibawah ini :

1. variabel jenis pekerjaan memiliki hubungan yang signifikan dengan pembelian notebook Acer Aspire tipe 2920 dan 2920Z.

2. variabel tingkat pendapatan memiliki hubungan yang signifikan dengan pembelian notebook Acer Aspire tipe 2920 dan 2920Z.

3. variabel tingkat pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan pembelian notebook Acer Aspire tipe 2920 dan 2920Z.

4. variabel motivasi memiliki hubungan yang signifikan dengan pembelian notebook Acer Aspire tipe 2920 dan 2920Z.

5. variabel bauran pemasaran memiliki hubungan yang signifikan dengan pembelian notebook Acer Aspire tipe 2920 dan 2920Z.

Gambar

Gambar 2.1  Model Perilaku Konsumen
Gambar 2.2  Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Gambar 2.3  Model Lima Tahap Proses Pembelian

Referensi

Dokumen terkait

Tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku dari waktu ke waktu dalam wilayah hukum di mana kantor cabang Bank maupun media Jasa Bank dan/atau Rekening berada,

Walaupun keputusan untuk membeli sama sekali tidak bisa dipaksakan oleh perusahaan, akan tetapi karena adanya motif-motif pembelian, maka para perusahaan dapat mempengaruhi

1) Researching and writing on International Human Right Law and Business Corporation. 2) Preparing lecture notes, examination paper and answer scheme. 3)

Dari penelitian dihasilkan perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kel- ompok reparasi dengan penambahan fiber rami dan kelompok reparasi dengan penambahan

Tiga pengaturan diatas yaitu pengaturan kertas, font dan spasi dalam melakukan editing hasil copas materi dari internet dapat membuat karya ilmiah kita lebih

Perangkat pembelajaran PBL dengan APM pada kelas eksperimen juga dapat meningkatkan sikap percaya diri siswa karena sintak yang ada pada PBL memungkinkan guru

1. Tanggung jawab perusahaan hanya terbatas pada usaha mencari laba maksimal. Jika perusahaan dapat mengumpulkan laba yang sebesar- besarnya tanpa memperhatikan efek

Berdasarkan keseluruhan hasil perhitungan dari pengolahan data yang telah dilakukan dan pengujian hipotesis maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa mahasiswa memberikan respon