• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diri manusia merupakan alam Akbar (besar). Sedangkan langit dan bumi merupakan alam Asghar (kecil).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Diri manusia merupakan alam Akbar (besar). Sedangkan langit dan bumi merupakan alam Asghar (kecil)."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

digunakan untuk bersujud.

Sebagian ‘ulama berpendapat : Bahwasanya anggota tubuh manusia adalah : Pertama; otak, kedua; urat, ketiga; syaraf, keempat; tulang, kelima; daging, keenam; darah, ketujuh; kulit. Allah  berfirman :









“Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).” (Q.S. Al-Insyiqaq/84 : 19)

Sementara Ahli Isyarat berpendapat : Allah  telah menciptakan manusia pada tujuh anggota tubuh. Serta telah menciptakan semua yang telah diciptakan-Nya baik di langit ataupun di bumi. Maka diri manusia baik yang zhahir atau yang batin merupakan alam. Sementara langit dan bumi serta yang ada diantara keduanya merupakan alam (juga).

Diri manusia merupakan alam Akbar (besar). Sedangkan langit dan bumi merupakan alam Asghar (kecil).

Dalam Khabar : Allah  telah menciptakan kebaikan atas tujuh bagian yaitu: Pertama; kelembutan, kedua; keelokan, ketiga; sinar, keempat; cahaya, kelima; kegelapan, keenam; kelunakan, ketujuh; kehalusan. Lalu ketika Allah  menciptakan alam, terpisahlah bagian-bagian ini atas tiap sesuatu. Serta menjadikan tiap sesuatu tersebut bagian yang satu. Maka dijadikanlah kelembutan untuk surga. Keelokan untuk Huur al-‘Ain, sinar untuk matahari, cahaya untuk rembulan. Allah  berfirman :

(2)















“Dialah yang menjadikan matahari bersinar, dan bulan bercahaya.” (Q.S. Yunus/10 : 5)

Sedangkan kegelapan untuk malam, kelunakan untuk air, dan kehalusan untuk udara. Kemudian langit dan bumi dihias dengan bagian-bagian ini. Inilah yang dinamakan alam Asghar.

Lalu diciptakan Adam dan Hawa adalah merupakan alam Akbar. Kemudian dihiasnya (alam Akbar ini) dengan bagian-bagian tersebut. Maka dijadikanlah kelembutan untuk ruhnya, keelokan untuk pipinya, sinar untuk wajahnya, cahaya untuk kedua matanya, kegelapan untuk rambutnya, kelunakan untuk hatinya, dan kehalusan untuk benaknya.

Anak Adam terjaga dari tiap sesuatu, dan tempat berkumpulnya apa yang terpisah dari tiap sesuatu itu (juga).

Jikalau untuk langit ada ketinggian, maka bagi manusia dengan berdiri tegak. Jika di langit ada matahari dan rembulan, maka bagi manusia ada kedua mata. Jika di langit terdapat bintang-bintang, maka bagi manusia ada gigi-gigi. Jika di langit ada titik air, maka manusia memiliki air mata. Jika di langit ada petir, maka bagi manusia memiliki bersin.

Jika di bumi ada kerendahan, maka manusia diam dan tenang. Jika di bumi ada sungai, maka bagi manusia ada urat dan rambut yang terus tumbuh.

(Ragam yang lain)

Jika di langit terdapat

‘Arsy

maka cita-cita seorang mukmin lebih agung daripadanya. Jika di langit ada surga, maka di dalam diri seorang mukmin terdapat hati yang lebih terhias daripada surga. Karena sesungguhnya surga adalah tempat bersenang, sementara hati adalah tempat

(3)

“Kumpulan kisah-kisah Islami”

kemakrifatan. Penjaga surga adalah (Malaikat) Ridhwan  sementara peneman hati seorang mukmin adalah

Ar-Rahman

.

Diriwayatkan bahwasanya ada seorang Nabi  dari para Nabi-Nabi bertanya : “Ya Ilahi! Setiap malaikat (memiliki tugas) menjaga, maka apakah yang aku harus jaga untuk-Mu?”

Allah  menjawab : “(Yang harus kau jaga) untuk-Ku adalah lebih agung dari ‘Arsy, serta lebih luas dari Kursi. Lebih baik dari surga, dan lebih terhias dari malaikat-malaikat (yaitu) hati. (Karena hati seorang) mukmin buminya adalah Makrifat, langitnya adalah Iman, mataharinya adalah Syauq (kerinduan), bulannya adalah Mahabbah (kecintaan), bintang-bintangnya adalah gagasan-gagasan. Tanahnya adalah cita-cita, dindingnya adalah keyakinan, awannya adalah akal, hujannya adalah Rahmat, pohon-pohonnya adalah Taat, buah-buahnya adalah Hikmah.”

Hati memiliki empat rukun yaitu : Pertama rukun dari tawakal, kedua rukun dari sabar, ketiga rukun dari yakin, dan keempat rukun dari kebesaran.

Hati juga memiliki empat pintu yaitu : Pertama pintu ilmu, kedua pintu kasih sayang, ketiga pintu ridha, keempat pintu sabar, dan setiap kunci adalah pikiran ketahuilah semua itu ada pada hati.”

(Ragam yang lain)

Allah  telah menciptakan di alam (Asghar) ini tujuh langit sementara pada manusia diciptakan dengan tujuh anggota tubuh. Di alam (Asghar) ini diciptakan hewan-hewan sementara pada manusia diciptakan kutu rambut, dan telurnya. Di alam (Asghar) diciptakan matahari begitu juga di hati diciptakan juga yang sama yaitu makrifat. Di alam (Asghar) ada rembulan, sementara pada manusia ada akal. Di alam (Asghar) terdapat bintang-bintang sedangkan pada

(4)

manusia ada ilmu-ilmu. Di alam (Asghar) terdapat burung-burung, sementara pada manusia ada gagasan-gagasan. Di alam (Asghar) terdapat gunung, sementara pada manusia ada tulang belulang. Di alam (Asghar) terdapat empat macam (rasa) air yaitu: tawar, pahit, asin, dan asam, sementara begitu juga pada manusia terdapat air tawar pada mulut, air yang pahit pada kedua telinga, air yang asin pada air mata, sedangkan asam pada hidung. Hal ini sebagaimana yang difirmankan oleh Allah  : “…Maka apakah kamu tidak memperhatikan.” (Q.S. Al-Qashash/28 : 72)

“Hendaknya kamu berfikir wahai anak Adam! Aku telah menciptakanmu dan membentukmu atas tujuh anggota tubuh, juga atas tujuh puluh bagian yang terpisah (menjadi) seratus empatpuluh delapan (bagian), kemudian seratus empatpuluh delapan tulang, lalu atas tigaratus enampuluh urat, serta seratus duapuluh empat ribu tempat tumbuh rambut (baik) di kedua tangan, kedua kaki, kedua mata, kedua telinga dan di sekujur tubuh dengan diisi satu ruh. Begitu pula ‘Arsy dan Kursi, serta surga, dan neraka. Kemudian Lauh dan Qalam, langit dan bumi, sungai dan lautan. Lalu para Nabi dan para Malaikat, jin dan manusia, dari ‘Arsy sampai tanah, dari bintang hingga ikan, dari yang tertinggi hingga yang terendah. Beragam bentuk-bentuk dan jenis-jenis. Sedangkan yang menciptakan mereka semua hanya satu yaitu Dzat Yang Maha Kuat, Perkasa Lagi Berkuasa (Allah ).

(5)

“Kumpulan kisah-kisah Islami”

Allah  telah menciptakan hari yang tujuh yaitu : Ahad, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu.

Jika seseorang yang berakal berfikir dalam kebenaran tanda-tanda ini. Maka kita akan menemukan sebuah pengetahuan; Bahwasanya ketujuh langit, ketujuh bumi, ketujuh lautan, dan ketujuh neraka. Kemudian diciptakan oleh-Nya dari tujuh macam, lalu diberikan-Nya rezeki dari tujuh macam. Seluruh hal yang tujuh ini merupakan dalil bahwasanya Sang Pencipta bukanlah ada tujuh. Akan tetapi, Dia-lah yang telah menciptakan tujuh, dan memberi rezeki kepada yang tujuh , menghidupkan yang tujuh, dan mematikan yang tujuh.

Sebagian ‘ulama berpendapat : Bahwasanya Allah  telah menciptakan langit dan bumi pada hari Ahad. Maka bagi siapapun yang menginginkan untuk membangun dan menanam maka mulailah di hari ini. Allah  telah menciptakan matahari dan rembulan pada hari Senin, dan keduanya bersifat berjalan. Maka, siapapun yang menginginkan untuk melakukan perjalanan maka laksanakanlah di hari ini. Allah  telah menciptakan hewan-hewan dan ternak-ternak pada hari Selasa, dan diperbolehkan (untuk manusia) menyembelihnya, dan menumpahkan darahnya. Maka siapapun yang menginginkan untuk melakukan hijamah (berbekam). Maka laksanakanlah di hari ini. Allah  telah menciptakan lautan dan sungai-sungai pada hari Rabu dan (manusia) diperkenankan untuk meminumnya. Maka siapapun yang menginginkan untuk meminum obat. Maka minumlah di hari ini. Allah  telah menciptakan surga dan neraka pada hari Kamis. Manusia-pun dijadikan (untuk) mengharapkan untuk memasuki neraka, dan diselamatkan dari siksa neraka. Maka, siapapun yang membutuhkan sesuatu kepada Yang Esa, maka mohonlah di hari ini. Kemudian Allah  telah menciptakan Adam dan Hawa di hari Jumat, kemudian menikahkan keduanya di hari itu. Maka siapapun yang menginginkan untuk melakukan ‘Aqd Nikah maka nikahlah di hari Jumat.

(6)

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Amir al-Mukminin Ali bin Abi Thalib  tentang semua makna itu dalam syair : “Hari ternikmat adalah hari Sabtu, (hari yang)baik”

“Untuk berburu jika kamu menginginkan tanpa ada kegagalan.” “Pada hari Ahad membangunlah”

“Karena pada hari itu Allah memulai dalam penciptaan langit.” “Pada hari Senin jika kamu ingin bepergian”

“Di dalamnya kau selamat dari musibah dan bala.” “Jika kau ingin mengeluarkan darah maka di hari Selasa”

“Karena di hari itu adalah waktunya untuk menumpahkan darah.” “Jika kamu ingin meminum sesuatu untuk mengobatimu”

“Maka kenikmatan itu terdapat di hari Rabu.” “Pada hari Kamis ditunaikanlah hajat”

“Karena sesungguhnya Allah menetapkan Qadha.” “Hari Jumat menikahlah di hari itu”

“Lapangnya urusan akan keberadaan wanita.” “Ilmu ini tidak didapatkan kecuali”

“Dari Nabi atau diwasiatkan para Nabi.”

Sebagian ‘ulama berpendapat : Bahwasanya Allah  menamakan hari yang pertama dengan nama Ahad ialah karena :

Pertama : Pada hari ini Allah  memulai dalam menciptakan sesuatu. Allah  berfirman : “Hari Ahad adalah hari yang pertama tidak ada sesuatu sebelumnya (yang diciptakan). Sedangkan Penguasa kalian telah ada sebelum segala sesuatu ada.” Tiada Ilah selain Dia zat Penguasa lagi Maha Benar dan Nyata.

“Katakan pada hatimu jika sedang menginginkan hawa nafsu”

“Apa yang dicinta kecuali untuk kekasih yang pertama.”

Maksud dari kekasih yang pertama ialah Allah  Dzat Yang paling (tetap ada hingga) akhir, di kala jelas atau tersimpan. Lalu anda berpindah hati kepada rasa cinta kepada ibu,

(7)

“Kumpulan kisah-kisah Islami”

kemudian rasa cinta kepada bapak. Kemudian mencintai kepada selain keduanya baik anak-anak, istri, dan harta. Maka jika anda mati terputuslah hati dari mencintai mereka, serta hati mereka terputus akan cintanya kepada anda. Lalu Allah  berfirman : “Hambaku! Aku adalah kekasihmu yang pertama. Kamu mencintai-Ku di hari pertimbangan. Semua yang dicintai akan kembali kepadamu, sedangkan Aku adalah asal (cinta)mu. Maka kembalilah kepada-Ku hingga Aku muliakan dirimu dengan kemuliaan kekasih.”

Hal ini seperti yang tercantum dalam kitab-Nya :





















“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.” (Q.S. Al-Fajr/89 : 27 – 28)

(Perumpamaan

yang

lain)

“Hambaku! Aku

menganugerahimu dengan empat kekasih : Pertama kekasih yang baik pada permulaannya untukmu, namun tidak baik diakhirnya untukmu. Kedua kekasih yang baik diakhirnya untukmu, namun tidak baik pada permulaannya untukmu. Ketiga kekasih yang baik untuk tubuh zhahirmu, namun tidak baik untuk batinmu. Keempat kekasih yang baik untuk batinmu, namun tidak baik untuk zhahirmu.”

Adapun yang kekasih yang pertama adalah kedua orang tuamu. Keduanya membantumu ketika kamu masih kecil. Lalu ketika dirimu menjadi besar keduanya justru menjadi lemah hingga keduanya tidak mampu untuk merawatmu (namun justru kamu yang merawatnya). Sedangkan kekasih yang kedua adalah anak-anakmu. Kau membantu mereka hingga akhir usiamu (ketika mereka dewasa mereka merawatmu). Ketiga yaitu kekasih yang baik untuk zhahirmu namun tidak baik bagi batinmu adalah teman-teman, dan sahabat dari (golongan) pria. Sedangkan yang terakhir yaitu kekasih yang baik bagi batinmu namun tidak baik bagi zhahirmu yaitu istrimu. Mereka

(8)

menentramkan batinmu dari segala urusanmu, namun mereka tidak sanggup untuk membantu urusanmu yang zhahir.

Kemudian Allah  berfirman : “Hambaku! Jika kamu menginginkan untuk mencintai sesuatu. Maka cintailah Aku. Karena Aku adalah kekasih yang baik di awal ataupun di akhir. Kekasih yang baik untuk zhahir ataupun batin.”

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Wallace and Abbott (2009) indikator pemberdayaan sosial dapat dilihat dari political empowerment, economic empowerment, social psychological empowerment,

Sumber daya alam merupakan kekayaan alam yang diciptakan oleh Tuhan untuk kesejahteraan manusia. Semua yang ada di ala mini merupakan sumber daya alam yang

Sifat inseparability dari jasa, di mana produksi dan konsumsi dilakukan bersamaan membuat hubungan antara karyawan dan konsumen sangat berpengaruh terhadap

Pendidikan Agama Islam Khareul Azmi, S.Sos.I, M.Sos.I PU Pendidikan Agama Islam Syaiful Anwar, S.Ag, MM PV Pendidikan Agama Protestan Yunias Suprayogi, S.Th PU Perkembangan

No Nama Perguruan Tinggi Skema Judul NIM Nama Mahasiswa Insentif (Rp.) Universitas Pembangunan. Nasional Veteran Jawa Timur

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan juga menunjukkan penyebab kesulitan yang dialami siswa yaitu siswa kurang teliti dalam melakukan operasi hitung

Konsepsi Hukum Islam memandang hubungan hukum manusia dengan tanah dan lingkungan alam, bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi, untuk memimpin alam

Ini wewenang dari Tuhan semesta alam adalah persis di langit langit yang dekat/yang merupakan izin dari.. Allah untuk menembus ke pertemuan yang ditinggikan. Arti yang tepat