• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK BERBASIS SPRING : MODUL CORE SYSTEM DAN MANAJEMEN SOURCE CODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK BERBASIS SPRING : MODUL CORE SYSTEM DAN MANAJEMEN SOURCE CODE"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT

LUNAK BERBASIS SPRING : MODUL CORE SYSTEM DAN MANAJEMEN

SOURCE CODE

Glend S. Maatita

1

, Febriliyan Samopa

2

, Radityo Prasetianto Wibowo

3

1,2,3

Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

(ITS) Surabaya, 60111, Indonesia

Telp: (031)5939214, Fax : (031) 5964965

Email :

glend_maatita@yahoo.com

1

,

iyan@is.its.ac.id

2

,

radityo.p.w@gmail.com

3

Abstrak

Manajemen proyek diperlukan untuk

mengelola jalannya proyek agar proyek

berjalan dan selesai dengan baik serta dapat

dipertanggung jawabkan hasilnya. Namun,

mengelola proyek pengembangan perangkat

lunak adalah hal yang tidak mudah untuk

dilakukan. Untuk itu, tim proyek dapat

memanfaatkan TI untuk pengelolaan proyek,

yaitu dalam bentuk penggunaan aplikasi

manajemen proyek. Aplikasi manajemen proyek

yang baik harus dapat secara fleksibel

menyesuaikan kebutuhan dari tim proyek.

Dengan kata lain, aplikasi manajemen proyek

tersebut dapat ditambah/dikurangi

fungsionalitasnya agar sesuai dengan

kebutuhan dari tim proyek.

Salah satu teknologi yang dapat

digunakan dalam mengembangkan aplikasi

yang fleksibel sesuai dengan pengertian

fleksibel diatas adalah OSGi (Open Services

Gateway Initiative Framework). OSGi

merupakan suatu kontainer, lingkungan

deployment dan platform service yang

mengimplementasi sebuah model komponen

yang dinamis untuk aplikasi yang

dikembangkan menggunakan Java. Dengan

menggunakan OSGi sebagai kontainer tempat

aplikasi dideploy, sebuah aplikasi Java dapat

dipecah menjadi bundle-bundle kecil yang

berdiri sendiri dan yang saling berinteraksi

dalam pertukaran data melalui sebuah

mekanisme yang sudah disediakan oleh OSGi.

Di sisi lain, Spring Framework sebagai salah

satu stack development dalam pengembangan

aplikasi Java sudah menjembatani agar

aplikasi Java yang dikembangkan diatas Spring

Framework dapat dengan mudah dideploy ke

kontainer OSGi, yaitu dengan menggunakan

library dari Spring yaitu Spring DM (Dynamic

Modules).

Hasil yang dicapai dalam Tugas Akhir ini

adalah sebuah aplikasi manajemen proyek

perangkat lunak yang dikembangkan

menggunakan Spring Framework dan dideploy

ke kontainer OSGi dengan dukungan dari

Spring DM. Sehingga aplikasi manajemen

proyek yang dihasilkan ini adalah aplikasi yang

modular, dapat ditambah fungsionalitasnya

melalui bundle-bundle yang juga dideploy ke

OSGi Container sebagai komponen dari

aplikasi manajemen proyek ini.

Key Words: aplikasi manajemen proyek, OSGi, Spring

1. Pendahuluan

Banyak proyek pengembangan perangkat

lunak yang mengalami kegagalan. Kegagalan

tersebut dapat berarti keluaran (output yang

dihasilkan) maupun berjalannya proyek tidak

sesuai dengan yang direncanakan (dari sisi

waktu, biaya, dan cakupan). Dari sisi waktu,

penyelesaian proyek lebih lama dari waktu

yang telah ditentukan dan disepakati. Dari sisi

biaya, biaya proyek membengkak melebihi

ketentuan biaya yang disepakati. Dan dari segi

cakupan, cakupan tidak sesuai atau meleset

dengan apa yang direncakan.

Kegagalan-kegagalan tersebut dapat disebabkan oleh

banyak faktor, salah satunya adalah

(2)

pengelolaan proyek yang kurang baik sehingga

proyek mengalami kegagalan. Oleh karena itu,

dalam mengelola proyek, dikenal suatu bidang

ilmu yang disebut Manajemen Proyek, dengan

berbagai macam panduannya yang terkenal dan

dipakai secara luas, seperti PMBOK (Project

Management Body of Knowledge).

Manajemen proyek diperlukan untuk mengelola

jalannya proyek agar proyek berjalan dan

selesai dengan baik serta dapat dipertanggung

jawabkan hasilnya. Proyek pengembangan

perangkat lunak, seperti halnya proyek lainnya,

memerlukan manajemen proyek yang baik

dalam mengelola berjalannya proyek. Namun,

mengelola proyek pengembangan perangkat

lunak adalah hal yang tidak mudah untuk

dilakukan. Oleh karena itu, tim proyek dapat

memanfaatkan kemajuan TI untuk

mempermudah pengelolaan proyek, yaitu dalam

bentuk penggunaan aplikasi manajemen proyek.

Sudah cukup banyak aplikasi manajemen

proyek yang beredar di pasaran berserta

keunggulan fitur masing-masing. Aplikasi

manajemen proyek yang baik tidak hanya dapat

membantu tim proyek dalam mengelola proyek

yang ditanganinya, lebih dari itu, aplikasi

manajemen proyek yang baik dapat secara

fleksibel menyesuaikan kebutuhan dari tim

proyek. Dengan kata lain, aplikasi manajemen

proyek tersebut dapat ditambah/dikurangi

fungsionalitas untuk menyesuaikan dengan

kebutuhan dari tim proyek.

2. Tinjauan Pustaka

Dalam pembangunan aplikasi, digunakan beberapa dasar dari beberapa sumber bacaan tentang konsep dan teknologi apa saja yang akan digunakan atau di terapkan.

2.1. Manajemen Proyek

Manajemen Proyek adalah merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh lagi manajemen proyek menggunakan pendekatan hirarki vertical dan horizontal. (H. Kurzner, 1982)

Salah satu panduan dalam menjalankan manajemen proyek yaitu PMBOK (Project

Management Body Of Knowledge) terbagi dari 39

proses manajemen kedalam sembilan knowledge area, sebagaimana terlihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Project Management Body Of Knowledge (Project Management Institute, 2008) 2.2. Spring

Spring (termasuk Spring MVC) merupakan framework handal yang sudah digunakan secara luas. Spring dianggap sebagai standard stack development untuk pembuatan aplikasi berbasis Java EE. Dasar arsitektur dari Spring adalah container Inversion of Control (IoC) berdasar dari kegunaan JavaBean [4]. Hal ini memungkinkan Spring dapat melakukan Dependency Injection pada suatu object. Dependency Injection salah satu implementasi dari IoC yang dikhususkan pada kemampuan suatu container untuk meng-inject dependency dari suatu object melalui object lain. Spring menyediakan berbagai abstraksi untuk mengakses data. Spring dapat dengan mudah diintegrasikan dengan berbagai macam ORM dan library untuk mengakses data seperti Hibernate, Ibatis, maupun menggunakan JDBC biasa. Gambar 2.2 menunjukkan 17 modul yang terbagi menjadi beberapa kategori pada Spring Framework .

(3)

2.3. Hibernate

Hibernate berfungsi untuk memetakan data dari suatu model object (dalam kasus ini adalah Java Class) ke tabel database relasional. Selain itu Hibernate juga menyediakan data query dengan menggunakan HQL maupun SQL. Hibernate juga dapat dengan sangat mudah diintegrasikan dengan Spring. Gambar 2.4 memperlihatkan arsitektur dari Hibernate.

Gambar 2.4 Hibernate (King, 2011)

Layer terbawah adalah database. Hibernate menyediakan abstraksi akses data ke berbagai macam database seperti Oracle, MySQL, PostgreSQL, dan DBMS lainnya. Layer diatas database merupakan layer dimana Hibernate bekerja. Secara umum, fungsi utama dari Hibernate terletak pada dua obyek di layer ini, yaitu XML Mapping yang berisi pemetaan class-class Java ke tabel-tabel pada database dan file hibernate.properties yang berisi keterangan mengenai database yang dipakai, driver yang digunakan, dan berbagai variable lainnya yang digunakan oleh XML mapping. Sedangkan Persistence Object merepresentasikan object dari Java Application (dalam kasus ini berupa Java Class) yang dipetakan ke tabel-tabel database relasional.

2.4. OSGi dan Spring DM

OSGi merupakan suatu konsep baru dalam pola pengembangan perangkat lunak berbasis Java. Secara umum, OSGi memecah aplikasi menjadi modul-modul kecil (dalam OSGi dikenal dengan nama Bundle) yang secara terpisah melakukan proses tersendiri di dalamnya. Bundle-bundle tersebut kemudian saling berinteraksi dalam pertukaran data melalui service-service yang telah didaftarkan ke OSGi container. Gambar 2.5 menjelaskan proses interaksi antar bundle yang terjadi di dalam container OSGi.

Gambar 2.5 Interaksi OSGi (Walls, 2009)

Spring DM sendiri merupakan library yang dapat dijadikan solusi dalam mengembangkan aplikasi berbasis Spring yang dapat di deploy di container OSGi. Gambar 2.6 memperlihatkan konsep dasar dari Spring DM.

Gambar 2.6 Konsep Spring DM (Walls, 2009)

Spring DM tersusun dari kumpulan OSGi bundles yang memungkinkan Spring DM mengatur konfigurasi dari aplikasi berbasis Spring yang di deploy di OSGi container, Spring DM bahkan bisa menjalankan aplikasi web melalui OSGi container.

3. Pembahasan

Aplikasi manajemen perangkat lunak ini, dikembangkan dengan framework Spring dan dideploy ke OSGi Container . Di dalam OSGi Container juga dideploy bundles Tomcat, Hibernate, Srping Library, dan berbagai bundle lain dari komponen yang akan menempel diatas nantinya. Dibawah OSGi tetap membutuhkan JVM (Java Virtual Machine). Pada 3.1 dibawah ini merupakan arsitektur sistem yang akan dibuat.

(4)

3.1. Pembuatan Aplikasi

Sistem berbasis web ini dikembangakan dengan menggunakan bahasa pemrograman berbasis Java menggunakan framework Spring. Piranti lunak (editor) utama yang digunakan adalah editor open-source Eclipse Helios. Tahapannya meliputi persiapan lingkungan pengembangan aplikasi, konfigurasi awal Spring Framework MVC, penulisan kode program, pembuatan view, persiapan lingkungan untuk OSGi deployment, uji coba, dan analisis ujicoba

3.1.1. Persiapan lingkungan pengembangan aplikasi

Pengembangan aplikasi ini dilakukan dengan menggunakan laptop yang memiliki spesifikasi dan detail perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat dilihat pada Table 5.1 berikut ini.

Table 3.1 Spesifikasi perangkat keras dan lunak

Spesifikasi

Prosesor : Intel Pentium (R) Dual-Core CPU E5700 @ 3.00 GHz

Memori : 2.00 GB RAM Sistem Operasi : Ubuntu Desktop Edition

Struktur Directory Project

Pada tahapan ini, dilakukan pembuatan struktur direktory untuk penempatan source files yang akan dibuat. Pada awalnya membuat nama project terlebih dahulu, kemudian membuat sub-direktori src’ sebagai tempat file source Java yang akan dibuat nantinya serta sub-direktori ‘war’ untuk menyimpan apapun yang seharusnya menjadi file WAR yang akan digunakan dalam package dan untuk mendeploy aplikasi. Semua

file source selain source Java juga diletakkan dalam

direktori ‘war’. Dalam direktori ‘war’ dibuat sub-direktori ‘WEB-INF’ yang berfungsi untuk sub-direktori pelengkap dalam pembuatan aplikasi berbasis web. Direktori struktur yang dibuat seperti pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Struktur Direktori

Konfigurasi File untuk Pembuatan Aplikasi

Pada pengembangan aplikasi berbasis Spring ini dibutuhkan beberapa file yang memiliki kegunaan masing-masing. File-file konfigurasi tersebut pada umumnya berupa file XML dan file yang berekstensi ‘.properties’. File konfigurasi pertama yang harus disetting adalah build.xml. Ant akan melakukan build ataupun deploy sesuai dengan konfigurasi yang ada di build.xml ini. Gambar 5.4 berikut memperlihatkan potongan kode pada build.xml untuk melakukan build dan deploy.

Gambar 3.2 Script build.xml

Berikutnya adalah setting konfigurasi file utama dari Spring yaitu applicationContext.xml. File applicationContext.xml berisi konfigurasi bean-bean yang digunakan dalam aplikasi. Gambar 3.3 berikut memperlihatkan konfigurasi pada file applicationContext.xml.

Gambar 3.3 Konfigurasi pada applicationContext.xml

File konfigurasi penting yang lain adalah hibernate.cfg.xml. Gambar 5.7 berikut memperlihatkan konfigurasi pada file hibernate.cfg.xml.

(5)

Gambar 3.4 Konfigurasi pada file hibernate.cfg.xml 3.1.2 Penulisan Kode Program

Tahap ini merupakan tahap penulisan kode. Penulisan kode sepenuhnya dilakukan di directory src. Agar penulisan kode lebih rapi dan terstruktur, penulis memisahkan file-file source Java ke dalam beberapa package sesuai fungsinya, yaitu:

Package ‘projectapp.model’

Package ini berisi file-file POJO (Plain Old Java Object) yang digunakan untuk merepresentasikan seluruh data yang digunakan pada aplikasi ini ke dalam class Java. POJO ini dapat mereprenstasikan tabel-tabel yang ada pada database maupun data yang ditampilkan pada view. Gambar 5.8memperlihatkan potongan kode program dari salah satu file Java dalam package model yaitu Client.java. File ini menyimpan atribut yang dimiliki tabel Client pada database beproject_db.

Package ‘projectapp.service’

Package ini khusus berisi class-class interface yang harus diimplementasi terlebih dahulu agar dapat digunakan. Class-class interface ini sangat berguna dalam pengimplementasian teknologi OSGi pada aplikasi ini, dimana untuk menggunakan suatu OSGi service, suatu bundle tidak dapat langsung mengakses class yang menyediakan service tersebut, akan tetapi harus melalui class interface dimana class yang menyediakan service

tersebut mengimplementasi interface tersebut.Gambar 5.9 memperlihatkan potongan kode pada file ClientDao

Gambar 3.6 Potongan kode ClientDao Package ‘projectapp.controller’

Package Controller ini berisi class Java yang berfungsi sebagai Controller pada aplikasi. Controller ini memiliki fungsi menangani request dan mengembalikan response ke user client. Request yang ditangani oleh controller pada aplikasi ini meliputi banyak hal, yang utama adalah menagani reques untukmembuat, membaca, menghapus, memperbarui data. Gambar 5.10 memperlihatkan salah satu method untuk proses membuat dari salah satu file Java dalam package controller yaitu ClientController.java.

Gambar 3.7 Potongan Kode ClientController.java

Package ‘projectapp.servicedao’

Package ini merupakan package yang berisi class-class Java yang akan menangani proses untuk menyediakan fungsionalitas pada class DAO yang hanya berisi interface pada subbab package service sebelumnya. Gambar 5.11 memperlihatkan salah satu method dalam salah satu class Java yang ada dalam package servicedao.

(6)

Class-class pada package projectapp.servicedao menyediakan mekanisme untuk pengaksesan penuh terhadap database yang meliputi proses insert, update, delete, dan retrieve dengan menggunakan Hibernate.

Package ‘projectapp.serviceosgi’

Package ‘projectapp.serviceosgi’ berfungsi hampir sama dengan ‘projectapp.servicedao’. Perbedaannya adalah class-class pada ‘projectapp.serviceosgi’ ditujukan khusus sebagai implementasi dari interface DAO pada class-class yang berada pada package ‘projectapp.sevice’. Class-class pada package inilah yang akan menyediakan OSGi service untuk mengakses data pada core system. Gambar 3.9 memperlihatkan salah satu method dalam salah satu file Java yang ada dalam package serviceosgi.

3.1.3 Pembuatan View

Aplikasi ini menggunakan Java Server Pages (JSP) untuk komponen view dengan dipercantik dengan CSS. Dan untuk memperkuat user interface, digunakan JQuery. Berikut ini contoh beberapa tampilan yang masing-masing mewakili proses retrieve, create, update, dan detail.

3.1.4 Persiapan lingkungan untuk OSGi Deployment

Deployment OSGi memerlukan suatu lingkungan khusus agar OSGi Container dapat terinstall dengan benar dan bundle yang terinstall pada OSGi Container dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu penulis menyiapkan suatu directory khusus dengan beberapa sub directory dan

file sebagai tempat menjalankan OSGi Container yang diberi nama BeProject

3.1.5 Deployment

Proses deployment dengan menggunakan teknologi OSGi sangat berbeda dengan deployment Java Application pada umumnya. Untuk deployment pada OSGi Container ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan, antara lain:

• Pemecahan aplikasi menjadi beberapa bundle Pada proses deployment aplikasi manajemen proyek ini, penulis memecah aplikasi menjadi lima bundle sesuai dengan package yang ada pada directory ‘src’ yaitu:

1. projectapp.controller dan

projectapp.servicedao, akan menjadi

projectapp-web.war

2. projectapp.model, akan menjadi

projectapp-model.jar

3. projectapp.service, akan menjadi

projectapp-service.jar

4. projectapp.serviceosgi, akan menjadi

projectapp-osgi.jar

Aplikasi inti terletak pada bundle projectapp-web.war. Bundle ini berisi semua file konfigurasi dan file-file JSP untuk view. Selain itu, walaupun class-class pada package projectapp.servicedao dan projectapp.serviceosgi sama mengimplementasi class-class yang ada pada package projectapp.service, penulis membedakan class-class tersebut dan memisahkannya ke package berbeda. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yaitu:

1. Pada prakteknya penulis menggunakan class-class pada package projectapp.servicedao untuk pengaksesan database pada bundle projectapp-web.war. Sedangkan untuk

class-class pada package projectapp.serviceosgi, penulis khusus

menggunakannya sebagai class-class yang menyediakan OSGi Service untuk dipakai oleh bundle lain. Operasi database yang ada pada

class-class pada package projectapp.serviceosgi juga penulis

batasi, yaitu hanya menyediakan operasi retrieve yang notabene adalah read-only. Untuk operasi-operasi database yang mengubah value pada data di database, penulis tidak menyertakannya di class-class tersebut. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa OSGi Service yang disediakan oleh core sytem hanya service yang menyediakan operasi

retrieve pada data yang ada di database.

2. Penggunaan library yang berbeda untuk pengaksesan database pada kedua package

Gambar 3.9 ClientDaoOsgi Gambar 3.8 Potongan ClientDaoImpl.java

(7)

tersebut. Untuk class-class pada projectapp.servicedao, penulis menggunakan Hibernate sedangkan untuk

class-class pada projectapp.serviceosgi, penulis menggunakan JDBC. Perbedaan penggunaan ini disebabkan karena Hibernate tidak bisa digunakan pada bundle yang menyediakan OSGi Service yang digunakan oleh bundle lain. Untuk kasus ini, package projectapp.servicedao disatukan dengan package projectapp.controller menjadi bundle projectapp-web.war sehingga proses pengaksesan data pada database terjadi di internal bundle projectapp-web.war dan tidak perlu menggunakan OSGi Service dari bundle lain. Untuk itu, penggunaan Hibernate tidak masalah untuk masalah ini. Permasalahan terjadi untuk package projectapp.serviceosgi yang menjadi bundle projectapp-osgi.jar. Bundle ini menyediakan OSGi Service untuk digunakan oleh komponen-komponen aplikasi manajemen proyek ini sehingga penggunaan Hibernate pada projectapp.serviceosgi menjadi tidak memungkinkan. Sebagai gantinya, digunakan JDBC untuk pengaksesan database.

3.1.5 Analisis Uji Coba

Pada saat tahapan implementasi dan uji coba, penulis menemukan beberapa permasalahan. Permasalahan-permasalahan tersebut terutama terjadi pada saat proses deployment bundle ke OSGi Container. Beberapa permasalahan yang ditemui penulis antara lain:

• Apache Tomcat tidak dapat meng-compile JSP pada bundle projectapp-web.war. Sumber permasalahan disebabkan karena beberapa library yang berkaitan dengan JSP Taglibs belum diimpor oleh bundle projectapp-web.war sehingga Apache Tomcat yang penulis gunakan tidak dapat mengcompile file JSP menjadi Servlet. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, penulis mendefinisikan semua library JSP Taglib pada MANIFEST.MF di bundle projectapp-web.war

• Hibernate tidak dapat dipakai pada bundle untuk menyediakan akses ke database pada OSGi Service yang digunakan oleh bundle lain. Sehingga pemakaian Hibernate untuk akses data pada bundle yang menyediakan OSGi Service tidak memungkinkan untuk dilakukan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :  Hibernate menggunakan session dalam setiap

koneksi ke database. Session ini digunakan oleh Hibernate Transaction Manager untuk

melakukan operasi database. Akan tetapi, session ini tidak bisa diekspor sebagai OSGi Service  Untuk mengakses sebuah OSGi Service yang

disediakan oleh suatu class, suatu bundle hanya dapat mengakses class interface dimana class penyedia service tersebut mengimplementasi class interface tersebut. Hibernate sendiri tidak menyediakan interface untuk mengakses class Hibernate Transaction Manager.

• Driver MySQL tidak dikenali ketika menggunakan class Driver Manager bawaan dari Spring, yaitu org.springframework.jdbc.datasource .DriverManagerDataSource. Dan sebagai solusinya, penulis mengganti class Driver Manager bawaan dari Spring dengan driver manager dari

Apache, yaitu org.apache.commons.dbcp.BasicDataSo

urce.

4. Saran dan Kesimpulan

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tugas akhir ini, maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi manajemen proyek perangkat lunak berbasis Spring yang dikembangkan pada Tugas Akhir ini berhasil di-deploy diatas OSGi Container dan berjalan dengan lancar. Hal ini dibuktikan dengan terpenuhinya semua test case yang dirancang untuk uji coba fungsionalitas dari aplikasi ini. Sehingga penulis bisa membuat aplikasi manajemen proyek ini menjadi aplikasi berbasis komponen.

4.2 Saran

Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian mendatang yaitu:

• Pertukaran data dengan menggunakan OSGi Service pada aplikasi manajemen proyek ini hanya bersifat satu arah yaitu dari core system ke komponen. Untuk penelitian dan percobaan yang akan datang, penulis menyarankan untuk memodifikasi core system sehingga core system ini memiliki mekanisme untuk pertukaran data melalui OSGi Service yang bersifat dua arah, yaitu antara core system dengan komponen, maupun antar komponen.

• Penelitian selanjutnya dapat menambahkan library lain untuk manajemen source code, misalnya Git atau Mercury.

(8)

Daftar Pustaka

Brampton, M. (2008). PHP5 CMS Framework

Development. Birmingham: PACK Publishing.

Basecamp, T. (2011). Homepage. Dipetik February 24, 2011, dari http://basecamphq.com/: http://basecamphq.com/tour/

Collins-Sussman, B., Fitzpatrick, B. W., & Pilato, C. M. (2008). http://svnbook.red-bean.com/en/1.5/svn-book.html.

Jira, T. (2011). Introduction. Dipetik Februari 24, 2011,

dari http://www.atlassian.com: http://www.atlassian.com/software/jira/

Johnson, R. (2005, Mei 1). Introduction to the Spring

Framework. Dipetik Februari 24, 2011, dari

http://www.theserverside.com:

http://www.theserverside.com/news/1364527/Introduction -to-the-Spring-Framework

King, G. (2011). http://docs.jboss.org/hibernate/core/3.6/ Martin, B. (2008). PHP 5 CMS Framework Development. Birmingham: Packt Publishing.

Project Management Institute, I. (2008). A Guide To The

Project Management Body of Knowledge. Pennsylvania:

Project Management Institute, Inc.

Rooney, G., & Haarmans, G. (2006).

http://subversion.open.collab.net/articles/IntroductionTo VersionControl.html.

Rosenberg, D., & Matt, S. (2007). Use Case Driven

Object Modelling with UML. Apress Publisher.

SpringSource. (2010).

http://static.springsource.org/spring/docs/3.0.x/spring-framework-reference/html/overview.html.

Subversion, A. (2011). FAQ. Dipetik Februari 21, 2011, dari Apache Subversion Features: http://subversion.apache.org/docs/

Tempo, I. (2007, Februari 20). Belanja TI Indonesia US$

4 Miliar Tahun Ini. Dipetik Februari 24, 2010, dari

http://www.tempointeraktif.com:

http://www.tempointeraktif.com/hg/ekbis/2007/02/20/brk, 20070220-93734,id.html

Walls, C. (2009). Creating Flexible Applications with

OSGi and Spring. Dallas: www.pragprog.com.

Westland, J. (2006). The Project Management Life Cycle. London: Kogan Page Limited.

Gambar

Gambar  2.1 Project Management Body Of  Knowledge   (Project Management Institute, 2008) 2.2
Gambar 2.4 Hibernate  (King, 2011)
Table 3.1 Spesifikasi perangkat keras dan lunak
Gambar 3.4 Konfigurasi pada file hibernate.cfg.xml  3.1.2 Penulisan Kode Program
+2

Referensi

Dokumen terkait

Apabila pelamar memberikan keterangan/data yang tidak benar dan dikemudian hari diketahui, baik pada setiap tahapan pendaftaran, seleksi, maupun setelah diangkat menjadi

penelitian berjudul Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan Pembibitan PT Hindoli (a Cargill Company ) Mukut Musi Banyuasin..

Hasil penelitian 90,8 % ibu nifas melakukan inisiasi menyusu dini terhadap Proses laktasi/ lancarnya proses laktasi pada 3 hari pertama setelah melahirkan pada ibu yang melakukan

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan maka hipotesis adalah: ada pengaruh analisis perilaku konsumen yang signifikan terhadap hasil produksi jambu madu Usaha

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan kegiatan yang penting dalam pelaksanaan PPL. Saat praktik mengajar mahasiswa akan dituntut untuk mengajar langsung di dalam

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data angket maka secara umum hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan siswa tentang layanan informasi bidang pribadi pada

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai adalah menunjukkan bahwa metode optimasi tersebut sesuai untuk masalah invers problem pada sistem reaksi

Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak air kulit kayu mahoni dan senyawa rutin memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, sedangkan sampel kitosan, nanokitosan, nanopartikel dengan