Archetypes:
Tools for Managing Complexity
Archetypes:
Tools for Managing Complexity
SYSTEM DYNAMICS
SYSTEM DYNAMICS
(Model Kualitatif)
POLA DASAR ARCHETYPES
Bahwa tidak semua problem manajemen
bersifat unik.
Terdapat pola-pola struktur (patterns of
structure) yang terjadi berulang.
Pola-pola struktur itu bisa terjadi di semua
tingkat dan skala organisasi, dari dinamika internal yang sangat personal sampai
hubungan internasional tingkat global.
Karena itu telah diidentifikasi ada generic
1. FIXES THAT FAIL
2. SHIFTING THE BURDEN 3. LIMITS TO GROWTH 4. DRIFTING GOALS
5. GROWTH AND UNDERINVESTMENT 6. SUCCESS TO THE SUCCESSFUL
7. ESCALATION
8. TRAGEDY OF THE COMMONS
ARCHETYPES
1. LIMITS TO GROWTH
Suatu proses tumbuh berlangsung dalam
periode tertentu mewujudkan hasil yang
diinginkan, yang bahkan mendorong sukses tumbuh berikutnya yang luar biasa
(reinforcing).Tetapi pada batas tertentu,
sistem bekerja membatasi laju pertumbuhan sendiri (balancing process), dan bahkan
pada gilirannya memperburuk kinerja pertumbuhan tersebut.
Ada reinforcing process, ada balancing process dan ada limiting factor
STRUCTURE
STRUCTURE
LIMITS TO GROWTH
LIMITS TO GROWTH
Berguna untuk mendeteksi bagaimana efek kumulatif dari sukses pertumbuhan justru membuahkan persoalan di masa depan.
Tekanan apa saja yang dapat dialami oleh
organisasi yang justru diakibatkan oleh sukses pertumbuhannya sendiri.
Berguna untuk mencari jalan untuk menghilangkan tekanan atau mengurangi faktor pembatas sebelum organisasi menjadi terpuruk.
LIMITS TO GROWTH
untuk PERENCANAAN
JIKA PERENCANAAN KITA TANPA
MEMPERTIMBANGKAN FAKTOR PEMBATAS, PERENCANAAN KITA AKAN GAGAL.
DENGAN MEMETAKAN MESIN PERTUMBUHAN DAN BAHAYA PEMBATAS YANG POTENSIAL KETIKA MENYUSUN PERENCANAAN, KITA
DAPAT MENGANTISIPASI PROBLEM DI MASA DEPAN DAN MENGATASI PROBLEM TERSEBUT SEBELUM MENJADI BAHAYA BAGI ORGANISASI
2. SHIFTING THE BURDEN
pengalihan beban
Ada problem, ada symptoms,
Kita sering tertarik pada symptoms, karena problem susah dikenali atau mahal dipecahkan.
Kita mengalihkan fundamental solution ke
symptomatic solution.
Hanya memecahkan symptom, tidak memecahkan problem yang sesungguhnya.
Problem utama bahkan makin memburuk, sistem kehilangan kemampuan untuk memecahkan
SHIFTING THE BURDEN
SHIFTING THE BURDEN
STRUCTURE
USING THE STRUCTURE
Ada dua balancing process
1. Symptomatic balancing process
Kadang memicu efek samping reinforcing
process
2. Fundamental balancing process with delay
Efek samping tersebut makin mempersulit kita untuk menerapkan fundamental solution.
USING THE STRUCTURE
Solusi symptoms cenderung menjadikan
ketagihan.
Sering memicu efek samping yang bersifat reinforcing
Memicu krisis berulang
Makin jauh solusi fundamental, makin kuat
keinginan ke solusi symptoms
3. GROWTH AND
UNDERINVESTMENT
(pertumbuhan dan kekurangan modal)
Ketika proses tumbuh (reinforcing) mencapai batas (balancing),
keterbatasan pertumbuhan ini dapat dihilangkan atau ditunda jika investasi peningkatan kapasitas segera dilakukan.
Tetapi seringkali yang terjadi adalah adanya delay dalam
kebijakan (percieved need) dan implementasi Investasi Peningkatan Kapasitas.
Akibatnya, kinerja (demand) justru menurun dan faktor pembatas
(balancing) dari pertumbuhan (reinforcing) tersebut justru meningkat (meningkatnya impact of limiting factors).
Menurunnya kinerja (demand) justru akan makin menurunkan
kemampuan investasi (under investment), dan kemudian bahkan makin menurunkan kapasitas, dan semakin menghancurkan
kinerja (memperburuk demand), makin menurunkan lagi kepampuan investasi (underinvestment)
GROWTH AND UNDERINVESTMENT
GROWTH AND UNDERINVESTMENT
STRUCTURE
MANAGEMENT PRINCIPLE
(pertumbuhan dan kekurangan modal)
JIKA BENAR ADA POTENSI TUMBUH,
BANGUN KAPASITAS TERLEBIH DAHULU MENDAHULUI NAIKNYA DEMAND
STRAGEI MENCIPTAKAN PERMINTAAN EVALUASI TERUS APAKAH KAPASITAS
SUDAH MENCUKUPI UNTUK MEMENUHI KEMUNGKINAN NAIKNYA PERMINTAAN
GROWTH AND UNDERINVESTMENT
Apakah investasi cenderung dibuat sebagai
reaksi terhadap pertumbuhan atau sebagai antisipasi terhadap pertumbuhan.
Apakah justru masalah-masalah yang
disebabkan oleh pertumbuhan, dan bukan perencanaan jangka panjang, yang
digunakan oleh organisasi sebagai alasan untuk melakukan investasi?
Apa yang akan terjadi jika investasi dibuat
lebih cepat sebagai antisipasi adanya limits to growth?
Growth and underinvestment
Amati asumsi dasar yang mendorong keputusaan investasi.
1. past performance (kinerja masa lampau)
2. demand atau faktor- faktor yang mendorong pertumbuhan
Jika ada potensi pertumbuhan, maka bangun kapasitas sebagai antisipasi untuk kenaikan demand di masa mendatang.
CAPITAL PLANNING
lihat gambar
JIKA PERMINTAAN MALAMPAUI KAPASITAS, KINERJA
DAPAT KENA DAMPAKNYA DAN PADA GILIRANNYA MENERPA PERMINTAAN.
JIKA DINAMIKA SEPERTI INI TIDAK DIPAHAMI, PENURUNAN
PERMINTAAN BOLEH JADI DIGUNAKAN SEBAGAI ALASAN UNTUK TIDAK MELAKUKAN INVESTASI GUNA MEMENUHI KEBUTUHAN KAPASITAS.
GROWT AND UNDER INVESTMENT DAPAT DIGUNAKAN
SEBAGAI ALAT UNTUK MEYAKINKAN KEPUTUSAN
INVESTASI DARI SUDUT PANDANG YANG LEBIH TEPAT DENGAN INFORMASI KEKINIAN, BUKAN HANYA
4. SUCCESS TO THE SUCCESFUL
(sukses bagi yang berhasil)
Dalam sistem di mana sumber daya terbatas, pihak yang sukses lebih dulu akan memanfaatkan lebih banyak sumber daya tersebut, dan dengan
sendirinya akan makin memperlebar jurang kinerja di antara para pihak.
Tiga kondisi sistem: 1) zero-sum game 2)
penguasaan sumber daya lebih banyak akan
memicu sukses lebih besar 3) penguasan sumber daya lebih sedikit akan makin memperburuk kinerja
SUCCESS TO THE SUCCESSFUL
SUCCESS TO THE SUCCESSFUL
STRUCTURE
MANAGEMENT PRINCIPLE
Apakah ada sumber daya yang sifatnya
zero-sum game?
Apakah sukses satu pihak tergantung pada
pasokan sumber saya yang sama
Apakah alokasi sumber daya tergantung
pada keberhasilan para pihak?
Pisahkan para pihak supaya tidak saling
bersaing.
Strategi bersaing cost leadership atau
AVOID COMPETENCY TRAPS
Success to the Successful
KEBERHASILAN MAUPUN KEGAGALAN
MUNGKIN DISEBABKAN OLEH KONDISI AWAL DARIPADA DISEBABKAN OLEH KEUNGGULAN INTRINSIK.
Success to the Successful DAPAT DIGUNAKAN OLEH SUATU ORGANISASI UNTUK MENGOREKSI MENTAL MODEL DARI STRATEGI
KEBERHASILANNYA DENGAN CARA UNLEARNING
APA YANG SUDAH DIPERCAYA BAGUS SUPAYA DAPAT MENEMUKAN PENDEKATAN DAN
5. TRAGEDY OF THE COMMONS
kesulitan bersama
Jika sumber daya milik bersama digunakan secara besar-besaran, sumber daya milik bersama tersebut akan terkuras, dan karena itu setiap orang justru
akan mengalami kesulitan.
Individu memanfaatkan sumberdaya milik bersama untuk keuntungannya sendiri tanpa
mempertimbangkan akibat yang akan ditanggung bersama atas tindakan semua orang.
Pada saat tertentu semua orang akan menanggung kerusakan sumber daya bersama tersebut, dan
Resource Allocation
Bila kita menghadapi systemic structure
seperti ini, solusi tidak tergantung pada masing-masing individu
Insentive apakah yang bisa dinikmati individu
dalam jangka pendek untuk mengendalikan perilakunya.
Apakah dampak jangka panjang dapat
ditunjukkan segera kepada masing-masing
Perlu governing body yang dapat berfungsi
TRAGEDY OF THE COMMONS
TRAGEDY OF THE COMMONS
STRUCTURE
MANAGEMENT PRINCIPLE
KELOLA SUMBER DAYA BERSAMA DIDIK TIAP PIHAK
BUAT FORMULA PENGANTURAN
MELALUI PENGENDALIAN DIRI
BENTUK MEKANISME PENGATURAN
Resource Allocation
Interaksi yang kompleks dari tindakan banyak
individu, mungkin akan membuahkan hasil yang tidak diinginkan bersama.
Pola dasar ini membantu kita untuk
mengkaitkan efek kolektif dari tindakan individu secara jangka panjang, dan
membantu mengembangkan
langkah-langkah pengelolaan sumber daya bersama secara lebih efektif.
6. FIXES THAT FAIL
perbaikan yang gagal
Perbaikan cepat memang dapat mengatasi problem symptom. Tapi perbaikan ini akan memicu
timbulnya akibat yang tidak disengaja (unintended
solution).
Akibat yang tidak disengaja tersebut, dengan
adanya delay, justru dapat menjadikan problem symptom kembali ke titik awal atau bahkan jatuh lebih buruk lagi.
Keadaan ini menyebabkan kita selalu kembali ke solusi cepat lagi yang hanya mengatasi problem symptom.
FIXES THAT FAIL
FIXES THAT FAIL
PROBLEM SYMPTOM FIX UNINTENDED CONSEQUENCE + -+ + B1 R2 STRUCTURE STRUCTURE
Fixes that Fail
Untuk menghindari fixes that fail memerlukan
pengakuan bahwa perbaikan yang kita ambil hanya mengatasai symptom, dan beralih ke komitmen untuk mengatasi problem yang sesungguhnya.
Pindahnya ke solusi fundamental akan
mengindarkan kita dari solusi masa lampau yang berulang yang hanya mengatasi
Problem solving: Fixes for Falling Sales
lihat gambar
Identifikasi problem symptom
Petakan intervensi saat ini dan telaah bagaimana hal ini mengatasi
problem symptom
Petakan konsekuensi yang tidak diinginkan dari intervensi tersebut. Identifikasi penyebab fundamental dari problem symptom
Temukan hubungan antara loop perbaikan (intervensi) dengan penyebab fundamental. Apakah ada hubungan keduanya?
Identifikasi intervensi yang high leverage. Tambah atau kurangi link dalam diagram untuk memperoleh intervensi yang fundamental.
Petakan efek samping yang potensial dari setiap intervensi supaya dapat diantisipasi atau dihindari.
MANAGEMENT PRINCIPLE
JAGA FOKUS JANGKA PANJANG
JANGAN TERBUAI DENGAN SOLUSI
JANGKA PENDEK
BILA TERPAKSA “SOLUSI JANGKA
PENDEK” TERSEBUT HANYA BERSIFAT
BUY TIME SAMBIL TETAP MELAKUKAN
7. DRIFTING GOAL
sasaran yang berubah
Perbedaan antara kinerja yang ditargetkan dengan kinerja yang nyata, dapat diatasi dengan dua cara:
1. mengoreksi tindakan untuk mencapai target, atau 2. menurunkan target.
Dalam kurun waktu tertentu penurunan target tersebut akan menurunkan kinerja organisasi, di mana penurunan kinerja ini berlangsung secara
bertahap, bahkan tanpa tindakan apapun, sehingga tidak disadari oleh organisasi.
DRIFTING GOALS
DRIFTING GOALS
STRUCTURE
Drifting goals
Adanya pergeseran kinerja, mengindikasikan
bahwa kita menghadapi pola dasar Drifting Goals, di mana tindakan korektif yang nyata tidak atau belum diambil.
Yang utama untuk menghindari pergeseran
sasaran adalah memastikan faktor apa saja yang ditetapkan untuk mencapai sasaran tersebut. Ini untuk mengetahui tindakan korektif apa yang tepat guna menghindari pergeseran sasaran.
Drifting quality standard: staying in Vision
Banyak organisasi yang sulit mencapai visi
dan misinya
Banyak tekanan untuk mengalihkan
perhatian dari pencapaian sasaran tersebut.
Dengan pola dasar drifting goals kita dapat
menjaga upaya pencapaian target, visi dan misi.
Drifting quality standard
lihat gambar
Identifikasi pergeseran pengukuran kinerja
Lihat sasaran yang dicapai yang bertentangan dengan sasaran
yang diinginkan
Identifikasi prosedur standar utk memperkecil gap. Apakah
prosedur standar ini ada yang tak secara sengaja menyumbang pada turunnya target?
Pelajari sejarahnya dari sasaran tersebut. Apakah sasaran
tersebut telah makin diturunkan dalam kurun waktu tertentu?
Ukur sasaran tersebut dengan standar ekesternal. Perjelas visi yang akan melibatkan semua orang
Ciptakan rencana transisi. Temukan langkah apa yang akan
diambil untuk mencapai visi, dan menetapkan target waktu pencapaian sasaran.
8. ESCALATION
eskalasi, percepatan
Persepsi ada ancaman memicu satu pihak
mengambil langkah-langkah yang kemudian dianggap sebagai ancaman pihak lain. Para pihak terus saling melakukan usaha-usaha untuk mengalahkan pihak lainnya dalam suasana persiangan yang main keras.
Masing-masing merasa terancam oleh
tindakan pihak lain sehingga masing-masing akan melakukan tindakan untuk memperoleh rasa aman
Escalation
Dalam situasi Eskalasi, satu pihak (A) mengambil langkah untuk menghadapi kemungkinan adanya ancaman.
Langkah satu pihak (A) ini dianggap oleh lain pihak (B) telah menciptakan ketidakseimbangan dalam sistem sehingga (B) merasa terancam.
Akibatnya (B) merespon tindakan untuk
memperkecil gap, dan hal ini menciptakan kesan ketidakseimbangan dari sudut pandang (A).
Hal tersebut telah mendorong reinforcing process berupa peningkatan ketegangan keduanya, yang membentuk konfigurasi angka 8 dari dua balancing loops
ESCALATION
ESCALATION
STRUCTURE
Escalating Frequent Flyer Promotions
lihat gambar
Membiarkan kompetisi terus berlangsung
tidak akan menguntungkan para pihak
Bagaimana cara memecahkan kompetisi
eskalatif tersebut atau bagaimana menghindarinya.
Escalating Frequent Flyer Promotions
lihat gambar
Identifikasi variabel kompetisi. Apakah hanya variabel tunggal? Tetapkan pemain kunci
Petakan apa yang terancam. Apakah tindakan perusahan Anda
benar-benar memicu ancaman riil atau sekedar memelihara core value yang sudah tidak relevan?
Reevaluasi ukuran kompetisi. Dapatkah variabel yang menjadi
fondasi persaingan (harga, kualitas, dll) mengalami pergeseran?
Ukur adanya delay yang mungkin dapat mengurangi adanya
ancaman
Identifikasi sasaran yang lebih besar yang melebihi sasaran
kedua belah pihak.
Hindari jebakan eskalasi di masa depan dengan menciptakan