WALIKOTA MATARAM
DOKUMEN
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
WALIKOTA MATARAM
AKHIR TAHUN ANGGARAN 2015
DISAMPAIKAN
DI DEPAN SIDANG PARIPURNA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KOTA MATARAM
KOTA MATARAM
TAHUN 2016
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T. Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Tahun Anggaran 2015 dalam upaya memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang dalam penyusunannya mengacu pada Pasal 24 Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah
Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat. LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2015 merupakan laporan kinerja Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2015 yang disusun berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban ini disampaikan sebagai salah satu mekanisme konstitusional yang merupakan progress report pelaksanaan tugas Kepala Daerah, juga merupakan wujud kesetaraan dan kemitraan hubungan antara Kepala Daerah yang menjalankan fungsi eksekutif dengan DPRD yang menjalankan fungsi legislatif dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Kondisi tersebut menjadi landasan terbentuknya hubungan cheks and balances yang lebih seimbang antara Kepala Daerah dengan DPRD. Dalam kaitan hubungan tersebut maka Kepala Daerah berkewajiban menyampaikan LKPJ kepada DPRD, akan tetapi tidak dalam konteks menerima atau menolak. Pelaksanaan pemerintahan sepanjang tahun 2015 masih memerlukan penyempurnaan-penyempurnaan, untuk itu masukan, saran, pertimbangan dan koreksi sangat diharapkan sebagai bahan kajian dan evaluasi untuk pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik.
LKPJ Akhir Tahun Anggaran 2015 sebagai laporan tahun kelima penyelenggaraan pemerintahan, selanjutnya dibahas secara internal sesuai tata tertib DPRD dan menghasilkan keputusan DPRD yang disampaikan dalam rapat paripurna istimewa sebagai rekomendasi kepada Kepala Daerah untuk perbaikan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dimasa mendatang.
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 ii Semoga Allah S.W.T Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya untuk kita semua dalam mewujudkan visi Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya.
Mataram, 30 Maret 2016 M 20 Jumadil Akhir 1437 H
WALIKOTA MATARAM,
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 iii
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... I- 1 A. DASAR HUKUM ... I- 2 B. GAMBARAN UMUM DAERAH ... I- 4 1. KONDISI GEOGRAFIS DAERAH ... I- 4 2. KONDISI DEMOGRAFIS ... I- 6 3. PERTUMBUHAN EKONOMI / PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) ... I- 14 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH ... II- 1 A. VISI DAN MISI ... II- 2 A.1. VISI ... II- 2 A.2. MISI ... II- 2 A.3. TUJUAN DAN SASARAN ... II- 3 B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH ... II- 4 C. PRIORITAS DAERAH ... II- 23 BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ... III- 1
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH ... III- 2
A.1. PENDAPATAN DAERAH ... III- 2
A.2. PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) ... III- 3
A.3. DANA PERIMBANGAN ... III- 4
A.4. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH ... III- 5
A.5 TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH KOTA MATARAM TAHUN ANGGARAN 2015 ... III- 8 A.5.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH ... III- 9
a. PENDAPATAN PAJAK DAERAH ... III- 9
b. PENDAPATAN RETRIBUSI DAERAH ... III- 9
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 iv
c. PENDAPATAN PENGELOLAAN KEKAYAAN DAERAH YANG DIPISAHKAN ... III- 11 d. LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH
YANG SAH ... III- 11 A.5.2. DANA PERIMBANGAN ... III- 11
a. BAGI HASIL PAJAK/BAGI HASIL
BUKAN PAJAK ... III- 11 b. DANA ALOKASI UMUM ... III- 12 c. DANA ALOKASI KHUSUS ... III- 12 A.5.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH
YANG SAH ... III- 12 a. PENDAPATAN HIBAH ... III- 12 b. DANA BAGI HASIL PAJAK
DARI PEMERINTAH PROVINSI ... III- 12 c. DANA PENYESUIAN DAN
OTONOMI KHUSUS ... III- 13 d. BANTUAN KEUANGAN DARI PROVINS
ATAU PEMERINTAH DAERAH LAINNYA ... III- 13 e. PENDAPATAN LAINNYA ... III- 13 A.4. PERMASALAHAN DAN SOLUSI ... III- 15 B. PENGELOLAAN BELANJA DAERAH ... III- 17 B.1. KEBIJAKAN UMUM KEUANGAN DAERAH ... III- 17 B.1.1. KEBIJAKAN BELANJA TIDAK LANGSUNG ... III- 18 B.1.2. KEBIJAKAN BELANJA LANGSUNG ... III- 20 B.2. TARGET DAN REALISASI BELANJA ... III- 26 B.3. SURPLUS/DEFISIT APBD ... III- 28 B.4. PEMBIAYAAN DAERAH ... III- 28 a. PENERIMAAN PEMBIAYAAN ... III- 29 b. PENGELUARAN PEMBIAYAAN ... III- 29 c. SISA LEBIH PEMBIAYAAN (SILPA)
TAHUN BERJALAN ... III- 30 B.5. KEBIJAKAN PENERIMAAN PEMBIAYAAN ... III- 31 B.6. KEBIJAKAN PENGELUARAN PEMBIAYAAN ... III- 31 B.7. TARGET DAN REALISASI PEMBIAYAAN DAERAH .... III- 31 B.8. SILPA ... III- 32 B.9. PERMASALAHAN DAN SOLUSI ... III- 33
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 v
BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH .. IV- 1
A. URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN ... IV- 2 1. URUSAN WAJIB PENDIDIKAN ... IV- 2 2. URUSAN WAJIB KESEHATAN ... IV- 5 3. URUSAN WAJIB PEKERJAAN UMUM ... IV- 9 4. URUSAN WAJIB PERUMAHAN ... IV- 15 5. URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG ... IV- 18 6. URUSAN WAJIB PERENCANAAN PEMBANGUNAN ... IV- 22 7. URUSAN WAJIB PERHUBUNGAN ... IV- 26 8. URUSAN WAJIB LINGKUNGAN HIDUP ... IV- 29 9. URUSAN WAJIB PERTANAHAN ... IV- 33 10. URUSAN WAJIB KEPENDUDUKAN DAN CATATAN
SIPIL ... IV- 34 11. URUSAN WAJIB PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK ... IV- 37 12. URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN
KELUARGA SEJAHTERA ... IV- 39 13. URUSAN WAJIB SOSIAL ... IV- 42 14. URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN ... IV- 45 15. URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA KECIL
MENENGAH ... IV- 47 16. URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL ... IV- 50 17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN ... IV- 53 18. URUSAN WAJIB KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA ... IV- 55 19. URUSAN WAJIB KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
DALAM NEGERI ... IV- 57 20. URUSAN WAJIB OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN
UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN
PERSANDIAN ... IV- 61 21. URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN ... IV- 75 22. URUSAN WAJIB PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN DESA ... IV- 78 23. URUSAN WAJIB STATISTIK ... IV- 80 24. URUSAN WAJIB KEARSIPAN ... IV- 82 25. URUSAN WAJIB KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA ... IV- 83 26. URUSAN WAJIB PERPUSTAKAAN ... IV- 86
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 vi
B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN ... IV- 88 1. URUSAN PILIHAN PERTANIAN ... IV- 88 2. URUSAN PILIHAN PARIWISATA ... IV- 91 3. URUSAN PILIHAN KELAUTAN DAN PERIKANAN ... IV- 93 4. URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN ... IV- 95 5. URUSAN PILIHAN INDUSTRI ... IV- 98 6. URUSAN PILIHAN KETRANSMIGRASIAN ... IV- 101
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN ... V- 1
A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA ... V- 1 1. DASAR HUKUM ... V- 2 2. INSTANSI PEMBERI TUGAS PEMBANTUAN ... V- 3 3. SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH YANG
MELAKSANAKAN ... V- 3 4. PROGRAM DAN KEGIATAN YANG DITERIMA
DAN PELAKSANAANYA ... V- 3 5. SUMBER DAN JUMLAH ANGGARAN ... V- 10 6. PERMASALAHAN DAN SOLUSI ... V- 11 B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN ... V- 11
BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN ... VI- 1
A. KERJASAMA ANTAR DAERAH ... VI- 2 B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA ... VI- 15 C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL
DI DAERAH ... VI- 33 D. PEMBINAAN BATAS WILAYAH ... VI- 50 E. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA ... VI- 51 F. PENGELOLAAN KAWASAN KHUSUS ... VI- 59 G. PENYELENGGARAAN KETENTRAMAN
DAN KETERTIBAN UMUM ... VI- 59
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 vii
Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Menurut Rasio Umur dan Jenis Kelamin .. I- 6
Tabel 1.2. Perkembangan IPM Kota Mataram Tahun 2014-2015 ... I- 9 Tabel 1.3. Perkembangan Angka Harapan Hidup di Kota Mataram ... I- 10
Tabel 1.4 Perkembangan Harapan Lama Sekolah di Kota Mataram ... I- 11
Tabel 1.5. Perkembangan Rata-rata lama Sekolah di Kota Mataram ... I- 12 Tabel 1.7. Statistik Ketenagakerjaan Kota Mataram ... I- 18 Tabel 2.1. Kaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis dan Kebijakan ... II- 6 Tabel 2.2 Prioritas Pembangunan Daerah ... II- 23
Tabel 3.1. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah Kota Mataram
Tahun Anggaran 2015 ... III- 8 Tabel 3.2. Pendapatan Tahun Anggaran 2014-2015 ... III- 14
Tabel 3.3. Target dan Realisasi Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2015 ... III- 27 Tabel 3.4. Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014-2015 ... III- 27
Tabel 3.5. Alokasi Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Daerah
Tahun Anggaran 2015 ... III- 32 Tabel 4.1. Realisasi Indikator Kinerja Utama
“Meningkatkan Kualitas Pendidikan’’ ... IV- 3 Tabel 4.2. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatkan Kualitas
dan Derajat Kesehatan Masyarakat” ... IV- 7 Tabel 4.3. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas
Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik’’ ... IV- 11 Tabel 4.4. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Fungsi
Saluran Drainase’’ ... IV- 12 Tabel 4.5. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Optimalisasi Penataan
Sempadan Sungai dan Pantai’’ ... IV- 13 Tabel 4.6. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatkan
Penanganan Rumah Tidak Layak Huni dan
Kawasan Permukiman Kumuh’’ ... IV- 14 Tabel 4.7. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya
Efektivitas Layanan Penanggulangan Bencana Daerah” ... IV- 17 Tabel 4.8. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya
Efektivitas Pemanfaatan dan Pengendalian Ruang
DAFTAR TABEL
DAN GRAFIK
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 viii
yang Berwawasan Lingkungan Hidup’’ ... IV- 20 Tabel 4.9. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatkan Efektivitas
Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan
Good Governance’’ ... IV- 24
Tabel 4.10. Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Tahun 2015 ... IV- 25 Tabel 4.11. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas
Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik’’ ... IV- 28 Tabel 4.12. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya
Ketersediaan Kawasan Resapan Air” ... IV- 31 Tabel 4.13. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas
Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik’’ ... IV- 34 Tabel 4.14. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas
Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Publik’’ ... IV- 35 Tabel 4.16. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya
Kesetaraan Gender’’ ... IV- 38 Tabel 4.17. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya
Kualitas Keluarga’’ ... IV- 41 Tabel 4.18. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Upaya
Penanganan Masalah Sosial Ekonomi Masyarakat’’ ... IV- 44 Tabel 4.19. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya
Ketersediaan Lapangan Kerja” ... IV- 46 Tabel 4.20. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas
Pengembangan Usaha’’ ... IV- 49 Tabel 4.21. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas
Pengembangan Usaha’’ ... IV- 52 Tabel 4.22. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya
Internalisasi Nilai Seni dan Budaya yang Mencerminkan
Kearifan Lokal’’ ... IV- 54 Tabel 4.23. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya
Kualitas Pendidikan’’ ... IV- 56 Tabel 4.24. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya
Kondusifitas Wilayah Kota Mataram’’ ... IV- 59 Tabel 4.25. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya
Kondusifitas Wilayah Kota Mataram’’ ... IV- 60 Tabel 4.26. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya
Kemandirian Pembiayaan Daerah’’ ... IV- 68 Tabel 4.27. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatkan Efektivitas
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 ix
Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan
Good Governance’’ ... IV- 69 Tabel 4.29. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas
Penerapan SPM dan SOP” ... IV- 74 Tabel 4.30. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya
Efektivitas Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah” ... IV- 77 Tabel 4.31. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya
Efektivitas Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan
Good Governance’’ ... IV- 81
Tabel 4.32. Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan
Tahun 2014 ... IV- 82 Tabel 4.33. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Terwujudnya
Pemanfaatan Teknologi Informasi yang Berbudaya ... IV- 85 Tabel 4.34. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya
Kualitas Pendidikan” ... IV- 87 Tabel 4.35. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas
Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah” ... IV- 90 Tabel 4.36. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas
Pengembangan Potensi Unggulan Daerah Berbasis
Sumber Daya Lokal” ... IV- 92 Tabel 4.37. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas
Pemenuhan Pangan Daerah” ... IV- 94 Tabel 4.38. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas
Pengembangan Usaha” ... IV- 97 Tabel 4.39. Realisasi Indikator Kinerja Utama “Meningkatnya Efektivitas
Pengembangan Potensi Unggulan Daerah Berbasis
Sumber Daya Lokal” ... IV- 99 Tabel 4.40 Pencapaian Indikator Program Urusan Ketransmigrsian ... IV- 101
Tabel 5.1. Capaian Indikator Kinerja Penyelenggaraan Tugas
Pembantuan Tahun 2015 ... V- 4
Tabel 5.2. Rincian Jumlah dan Realisasi Anggaran Tugas
Pembantuan di Pemerintah Kota Mataram Tahun 2015 ... V- 10
Tabel 6.1. Jenis dan Jumlah Kejadian Bencana Menurut Kecamatan
di Kota Mataram Tahun 2015 ... VI- 53 Tabel 6.2. Daerah Rawan Bencana Alam di Kota Mataram ... VI- 58
Tabel 6.3. Data Jenis dan Jumlah Gangguan Kriminalitas
di Kota Mataram Tahun 2015*) ... VI- 60
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 x
Grafik 1.1. Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan dan Lingkungan Menurut
Kecamatan di Kota Mataram Tahun 2014 ... I- 4
Grafik 1.2. Perkembangan Pengeluaran Perkapita Kota Mataram
Tahun 2014-2015 (dalam rupiah) ... I- 13 Grafik 1.3. Perkembangan PDRB Kota Mataram 2011-2015 ... I- 14
Grafik 1.4. Perkembangan PDRB Perkapita Kota Mataram 2011-2015 ... I- 14
Grafik 1.5. Kontribusi Sektor PdRB Tahun 2015 ... I- 15
Grafik 1.6. Perkembangan Laju Pertumbuhan
Ekonomi Kota Mataram 2011-2015 ... I- 13 Grafik 1.7. Laju Inflasi Kota Mataram 2011-2015 ... I- 17
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 xi
Gambar 1.1. Letak Geografis Kota Mataram di Provinsi NTB ... I- 5 Gambar 3.1. Komposisi Pendapatan Kota Mataram
Tahun 2014 dan 2015 ... III- 15
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 1 BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan pemerintah daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.52-676 Tahun 2016 tertanggal 12 Februari 2016, Walikota Mataram telah ditetapkan dan kemudian dilantik pada tanggal 17 Februari 2016 oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat untuk melanjutkan pemerintahan di Kota Mataram selama periode 2016-2021.
Terwujudnya pemerintahan daerah yang baik merupakan bagian penting bagi terwujudnya pembangunan suatu daerah. Hal ini bisa dipahami karena terwujudnya pembangunan hakiki suatu daerah tidak bisa dilepaskan dari tiga pemangku kepentingan, yaitu pemerintahan daerah, pihak dunia usaha, dan masyarakat daerah itu sendiri. Oleh karena itu, sinergitas di antara tiga pemangku kepentingan tersebut harus digalang sedemikian rupa agar pembangunan daerah mampu mencapai tujuan utamanya yaitu terciptanya kesejahteraan mayarakat daerah yang bersangkutan. Dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan, Pemerintah Kota Mataram intens melibatkan pemangku kepentingan, diantaranya melalui kegiatan Musrenbang atau Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM) yang outputnya menjadi bahan utama dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang akan dilaksanakan dan dilaporkan sebagai bentuk Akuntabilitas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 2 A. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 memuat kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang dijalankan, kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah termasuk di dalamnya pengelolaan pendapatan daerah dan pengelolaan belanja daerah, serta penyelenggaraan tugas umum pemerintahan. Hal ini dimaksudkan sebagai landasan bagi Pemerintah Kota Mataram dalam menyusun strategi dan arah kebijakan sesuai dengan visi dan misi pembangunan daerah.
Tujuan dari penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 adalah untuk menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan sejak 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015, selain itu sebagai sarana untuk membangun pola kerjasama yang harmonis sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku antara
pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat serta
menginformasikan kepada masyarakat sebagai bahan pengawasan.
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah
Tingkat II Mataram;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan;
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan,
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 3 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2012 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung-jawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
15. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Mataram; 16. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram;
17. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mataram Tahun 2005–2025; 18. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 6 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 4 Daerah Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;
19. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 2011-2015;
20. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Mataram Tahun 2011-2031;
21. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian dari Perangkat Daerah Kota Mataram sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain sebagai bagian dari Perangkat Daerah Kota Mataram; 22. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 10 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;
23. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015;
24. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 16 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016.
C. GAMBARAN UMUM DAERAH 1. Kondisi Geografis Daerah
a. Letak Geografis dan Luas Wilayah
Kota Mataram terletak di ujung bagian barat Pulau Lombok yaitu pada titik koordinat 116o04’ - 116o10’ Bujur Timur dan 08o33’ - 08o38’ Lintang Selatan,
dengan batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan
Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
- Sebelah Timur : Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar
Kabupaten Lombok Barat.
- Sebelah Selatan : Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
- Sebelah Barat : Selat Lombok.
Luas wilayah Kota Mataram 61,30 Km2(6.130 Ha) atau 0,30% dari luas
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 5 Mataram sebagai wilayah terkecil dibandingkan dengan kabupaten/kota yang ada.
Gambar 1.1. Lokasi Kota Mataram dalamPeta Provinsi NTB
Bila dirinci menurut luas wilayah, maka Kecamatan Selaparang merupakan kecamatan terluas yaitu 1.077 Ha atau 17,57% dan Kecamatan Ampenan memiliki luas terkecil yaitu 946,00 Ha atau 15,43%.
Secara administrasi Kota Mataram terbagi dalam 6 wilayah Kecamatan, 50 Kelurahan dan 321 Lingkungan.Kecamatan Cakranegara memiliki jumlah lingkungan terbanyak yaitu 72 lingkungan yang tersebar di 10 kelurahan, sedangkan Kecamatan Sekarbela memiliki jumlah lingkungan terkecil yaitu 34 lingkungan yang tersebar di 5 kelurahan.
b. Topografi
Kota Mataram memiliki topografi bervariasi dari datar sampai agak curam dengan klasifikasi datar (0-2%) seluas 4.652,057 Ha atau 75,9% dari total luas wilayah Kota Mataram. Sedangkan topografi agak landai (2-8%) seluas 1.299,147 Ha atau 21,20%. Kemudian topografi bergelombang (8-15%) seluas 174,283 Ha atau 2,84% dan topografi curam (15% - 25%) seluas 4,568 Ha atau 0,07%. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota Mataram adalah hamparan datar. Ketinggian tanah bervariasi yaitu Kecamatan
Cakranegara mencapai 25m diatas permukaan laut (dpl), Kecamatan
Mataram 15m dpl dan Kecamatan Ampenan 5m dpl. Kota Mataram
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 6 c. Klimatologi
Menurut Stasiun Klimatologi I Mataram, suhu udara rata-rata di Mataram berkisar antara 21,03°C sampai dengan 26,62°C. Untuk kelembaban udara rata-rata bervariasi, dari 77% sampai dengan 87%.
2. Kondisi Demografis a. Jumlah Penduduk
Kota Mataram sebagai pusat pemerintahan, pendidikan, perdagangan dan jasa mendorong terjadimya migrasi yang berdampak pada peningkatan jumlah penduduk. Berdasarkan data BPS, penduduk Kota Mataram pada tahun 2015 tercacatat sebanyak 450.226 jiwa dengan kepadadatan 7.345/km2. Besarnya jumlah penduduk tersebut di satu sisi dapat menjadi potensi Sumber Daya Manusia bagi pembangunan Kota Mataram di segala bidang, namun di sisi yang lain banyak kebutuhan sosial kemasyarakatan yang harus dipenuhi.
Dengan struktur pertumbuhan penduduk Kota Mataram Tahun 2015 dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Menurut Komposisi Umur dan Jenis Kelamin Kelompok
Umur
Jumlah Penduduk (Jiwa)
Laki-Laki Perempuan Jumlah
0-4 21.386 20.561 41.947 5-9 20.216 19.447 39.663 10-14 19.144 18.286 37.430 15-19 22.856 22.993 45.849 20-24 30.221 26.665 56.886 25-29 18.748 19.493 38.241 30-34 17.019 19.635 36.654 35-39 15.546 17.415 32.961 40-44 14.914 16.109 31.023 45-49 12.171 12.817 24.988 50-54 9.575 9.950 19.525 55-59 7.924 8.267 16.191 60-64 5.114 5.612 10.726 65-69 3.586 4.161 7.747
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 7
70-75 2.173 2.862 5.035
75+ 2.003 3.357 5.360
Jumlah 222.596 227.630 450.226
Sumber : BPS Kota Mataram, 2015.
Laju pertumbuhan penduduk apabila di kelola dengan maksimal dan disinergikan dengan laju pertumbuhan ekonomi maka akan membuka peluang
baru bagi pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan intensitas
pembangunan utuk meningkatkan daya saing daerah dalam rangka menghadapi MEA 2016.
b. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Pembangunan manusia merupakan proses memperluas pilihan pilihan penduduk (enlarging the choices of people). Untuk mengukur pilihan pilihan tersebut digunakan Indeks Komposit berdasarkan 3 dimensi parameter yaitu : 1. Derajat Kesehatan dan Usia Hidup (Longetivity) yang diukur dengan
Angka Harapan Hidup (Live Expectancy Rate)
2. Pengetahuan (Knowledge) yang diukur dengan kombinasi antara
harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah.
3. Standar Hidup Layak (Decent Living) penduduk dilihat dari pengeluaran
per kapita disesuaikan. Pengeluaran Perkapita yang disesuaikan ditentukan dari nilai pengeluaran perkapita dan paritas daya beli (Purchasing Power Parity – PPP). Pemilihan parameter tersebut sejalan
dengan definisi pembangunan manusia sebagai suatu proses
memperbesar pilihan pilihan bagi penduduk (a process of enlarging the
people’s choice).
Indeks Pembangunan Manusia merupakan indeks komposit yang dikembangkan UNDP untuk mengukur tingkat pencapaian upaya pembangunan manusia dari berbagai perspektif. Indeks ini dihitung sebagai rata-rata sederhana dari indeks kesehatan, indeks pengetahuan dan indeks pengeluaran. Dengan menggunakan indikator yang lebih tepat dan mampu membedakan dengan baik, IPM dengan metode baru ini memiliki keunggulan yang diharapkan mampu menggambarkan pembangunan manusia lebih baik dan akurat. Dengan memasukkan Angka Harapan Lama Sekolah (HLS atau EYS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS atau MYS) akan didapatkan gambaran yang lebih relevan mengenai pendidikan dan perubahan yang terjadi di dalamnya.
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 8 Produk Nasional Bruto (PNB) yang menggantikan Produk Domestik Bruto (PDB) juga akan lebih mampu menggambarkan pendapatan masyarakat pada suatu wilayah. Penggunaan rata-rata geometrik dalam penghitungan IPM metode baru menggambarkan bahwa capaian suatu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian pada dimensi lain. Artinya untuk mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus memperoleh perhatian yang sama besar mengingat ketiganya merupakan bagian pembangunan manusia yang sama pentingnya.
Dengan metode baru, komponen pembentuk IPM juga mengalami pergantian. Komponen IPM terdiri dari Angka Harapan Hidup (eo), Harapan Lama Sekolah (HLS atau EYS), Rata-rata Lama Sekolah (RLS atau MYS), dan Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan. Masing-masing komponen tersebut terlebih dahulu dihitung indeksnya sehingga bernilai antara 0 (keadaan terburuk) dan 1 (keadaan terbaik). Usia harapan hidup diukur dengan Angka Harapan Hidup atau e0 yang dihitung menggunakan metode tidak langsung
(metode brass, Varian Tussel) berdasarkan variabel rata-rata anak lahir hidup dan rata-rata anak yang masih hidup. Komponen pengetahuan diukur dengan Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah yang dihitung berdasarkan data Susenas Kor dan komponen standar hidup layak diukur dengan pengeluaran per kapita yang telah disesuaikan.
Perkembangan IPM Kota Mataram dengan metode baru dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Pada tahun 2014 pencapaian IPM Kota Mataram berdasarkan rilis BPS Tahun 2015 adalah sebesar 75,93 atau meningkat sebesar 0,71 point dari tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan angka provinsi maka IPM Kota Mataram jauh melampaui IPM Provinsi Nusa Tenggara Barat yang besarnya 64,31, dan jika dilihat peringkat setiap tahunnya Kota Mataram selalu menduduki peringkat pertama se Provinsi Nusa Tenggara Barat, sehingga status pembangunan manusia Kota Mataram berada pada kriteria “Tinggi” (angka IPM antara 70 sampai dengan 79), yaitu sebesar 75,93.
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 9 Tabel 1.2
Perkembangan IPM Kota Mataram Tahun 2014-2015
Tahun IPM Pertumbuhan (Point)
2014 75,22 1,00
2015 75,93 0,71
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang dinilai mencerminkan status kemampuan dasar penduduk, yaitu: Umur panjang dan sehat yang mengukur peluang hidup, berpengetahuan dan berketerampilan,akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak, sehingga hal tersebut tergambarkan dalam komponen pembentuk IPM yaitu Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Melek Huruf (AMH), Rata-rata Lama Sekolah, dan Parietas Daya Beli (Purchasing Power Parity). Uraian masing-masing komponen sebagai berikut:
a. Angka Harapan Hidup (AHH)
Usia harapan hidup secara rata-rata sangat ditentukan oleh tingkat kelangsungan hidup penduduk sejak umur muda, yaitu sejak masa bayi dan dibawah usia lima tahun (balita). Adalah penting untuk melihat dan mengkaji perkembangan dari tingkat kelangsungan hidup tersebut. Perkembangan selama tiga tahun terakhir menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup penduduk Kota Mataram meningkat.
Sejauh ini ada tiga macam sumber data yang dapat digunakan untuk memperoleh data tersebut yaitu Sensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) dan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Untuk mendapatkan angka harapan hidup dan indikator IPM lainnya diperoleh dari hasil Susenas yang dilakukan BPS setiap tahun Guna melihat ukuran capaian angka harapan hidup suatu wilayah, maka angka harapan hidup ini perlu dilihat angka harapan hidup ideal. Angka harapan hidup penduduk yang ideal adalah 85 tahun, sementara angka harapan hidup terendah adalah 25 tahun.
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 10 Tabel 1.3
Perkembangan Angka Harapan Hidup Kota Mataram
Tahun Angka Harapan Hidup Pertumbuhan (Point)
2014 70,03 -
2015 70,18 0.15
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
Selama kurun waktu 2014-2015 angka harapan hidup penduduk Kota Mataram semakin meningkat, artinya kualitas kesehatan mayarakat secara umum telah meningkat seiring dengan peningkatan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang memadai. Namun demikian upaya –upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat harus terus di lakukan dengan lebih memperhatikan masyarakat menengah bawah. Upaya yang dilakukan haruslah bersifat komprehensif dan lintas sektor, agar
perbaikan derajat kesehatan yang ditunjukkan dengan makin
meningkatnya angka harapan hidup dapat terwujud di masa depan. Keberhasilan pemerintah Kota Mataram dalam meningkatkan kualitas hidup manusia telah terbukti dengan makin meningkatnya angka harapan hidup penduduk Kota Mataram dari 70,03 tahun pada 2014 menjadi 70,18 tahun pada tahun 2015.
Guna memudahkan mengukur dan menginterprestasikan capaian angka harapan hidup suatu wilayah terhadap angka harapan hidup ideal maka angka tersebut perlu dihitung angka indeksnya. Dari angka indeks tersebut dapat dilihat sudah sejauh mana capaian tersebut menuju angka ideal dan berapa persen lagi angka tersebut menuju angka ideal.
Pencapaian indeks harapan hidup yang terus bergerak menuju angka harapan hidup yang ideal. Seiiring dengan bertambahnya usia harapan hidup penduduk di Kota Mataram, tentunya indeks harapan hidup juga mengalami kenaikan.
b. Harapan Lama Sekolah (HLS)
HLS digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan diberbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya pendidikan yang diharapkan dapat dicapai setiap anak. Dari tabel dibawah ini terlihat bahwa tahun 2015 harapan lama sekolah di Kota
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 11 Mataram telah mencapai 15,27 tahun, hal ini menunjukkan bahwa lamanya sekolah yang diharapkan akan dirasakan oleh anak di masa mendatang adalah 15,27 tahun (setara dengan pendidikan Diploma III).
Tabel 1.4
Perkembangan Harapan Lama Sekolah Kota Mataram
Tahun HLS Pertumbuhan (point)
(1) (2) (3)
2014 14,82 -
2015 15,27 0,45
Dari tahun ke tahun terlihat perkembangan harapan lama sekolah penduduk Kota Mataram. Peningkatan partisipasi anak sekolah mendorong harapan lama sekolah terus meningkat. Berikut adalah grafik perkembangan komponen harapan lama sekolah di Kota Mataram dari tahun ke tahun sebagaimana ditunjukan grafik berikut:
Grafik 1.1
Perkembangan Komponen Harapan Lama Sekolah Kota Mataram Tahun 2014-2015 (dalam tahun)
c. Rata-rata Lama Sekolah
Rata–rata lama sekolah merupakan cermin dari tingkat pendidikan penduduk secara keseluruhan. Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk maka semakin tinggi pula angka rata-rata sekolah dan pada akhirnya akan meningkatkan pengetahuan penduduk. Dari tabel dibawah ini terlihat bahwa angka rata-rata lama sekolah sebagai berikut:
14.82 15.27 14.2 14.4 14.6 14.8 15 15.2 15.4 15.6 2014 2015 H L S HLS
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 12 Tabel 1.5
Perkembangan Rata-rata Lama Sekolah di Kota Mataram
Tahun RLS Pertumbuhan
(point)
(1) (2) (3)
2014 9,89 -
2015 10,12 0,23
Dengan komposisi penduduk yang relatif besar di usia muda, tampaknya perlu dipersiapkan sarana penunjang pendidikan yang memadai, utamanya ditujukan bagi penduduk usia 10-14 tahun. Intervensi strategi dalam menaikkan SDM ini yaitu dengan program pendidikan dasar 9 tahun masih perlu dipacu disamping terus dijalankan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) seperti program paket A, B dan C dan keaksaraan fungsional untuk yang putus sekolah pada usia 15 tahun keatas.
SDM berkualitas merupakan faktor utama dalam persaingan di era globalisasi. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah khususnya pemerintah daerah perlu lebih mengedepankan upaya peningkatan kualitas SDM program-program yang lebih berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pendidikan baik formal maupun non formal. Keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan, sangat terkait sosial ekonomi rumah tangga. Latar belakang pendidikan keluarga, terutama pendidikan kepala keluarga sangat berpengaruh kepada kelanjutan pendidikan anggota keluarganya. Selain itu, keadaan ekonomi keluarga juga mendukung kelanjutan pendidikan anggota keluarga.
d. Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan
Ukuran kesejahteraan penduduk suatu wilayah dapat digambarkan oleh tingkat pendapatannya. Semakin tinggi tingkat pendapatan berarti semakin tinggi kemampuan penduduk untuk memenuhi kebutuhannya atau dengan kata lain penduduk semakin sejahtera. Akan tetapi karena sulitnya memperoleh informasi mengenai pendapatan, maka salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur kesejahteraan adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga. Pengeluaran konsumsi yang tinggi
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 13 umumnya identik dengan pendapatan rumah tangga yang tinggi. Dengan pendapatan rumah tangga yang tinggi, maka alokasi biaya untuk investasi kesehatan dan pendidikan akan menjadi lebih tinggi sehingga pada gilirannya berperan dalam meningkatkan indeks pembangunan manusia di wilayahnya.
Dengan tujuan untuk semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Mataram dari segi ekonomi maka pemerintah Kota Mataram harus mengambil langkah, yaitu menggerakkan sektor-sektor riil yang ada dengan memberdayakan masyarakat. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh Kota Mataram harus berkualitas. Di mana pertumbuhan ekonomi harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kota Mataram.
Grafik 1.2
Perkembangan Pengeluaran Per Kapita Kota Mataram Tahun 2014-2015 (dalam Ribu Rupiah)
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa pengeluaran per kapita penduduk Kota Mataram sebesar Rp.13,021 juta per tahun. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar Rp.12,748 juta pertahun. 12,600 12,650 12,700 12,750 12,800 12,850 12,900 12,950 13,000 13,050 2014 2015 12,748 13,021
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 14 3. Pertumbuhan Ekonomi/Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kota Mataram dapat diukur dengan menggunakan beberapa indikator,antara lain: laju pertumbuhan ekonomi, laju inflasi, tingkat pengangguran terbuka, tingkat partisipasi angkatan kerja, PDRB per kapita dan tingkat daya beli masyarakat.
Grafik 1.3
Perkembangan PDRB Kota Mataram 2011-2015
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015
Grafik 1.4
Perkembangan PDRB Per Kapita 2011-2015
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015
5,495 6,092 7,022 8,116 9,380 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 2011 2012 2013 2014 2015
PDRB Kota Mataram (miliar Rp.)
PDRB Kota Mataram Power (PDRB Kota Mataram)
13,504 14,745 16,734 18,822 20,171 0 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 2011 2012 2013 2014 2015
Perkembangan PDRB PER KAPITA 2011-2015
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 15 Grafik 1.5
Kontribusi Sektor PDRB Tahun 2015
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2015
Pada tahun 2015 laju pertumbuhan ekonomi Kota Mataram mengalami peningkatan sebesar 0,20 dari 8,38 tahun 2014 menjadi 8,58. Empat sektor terbesar penyumbang ekonomi Kota Mataram diatas masuk kedalam kelompok sektor tersier (sektor perdagangan hotel & restoran, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, sektor bangunan dan sektor listrik, gas, dan air bersih dan sektor jasa- jasa)dengan kontribusi sebesar 56,20 persen terhadap pembentukan PDRB Kota Mataram. Sektor perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2015 berkontribusi pada pembentukan PDRB Kota Mataram sebesar 10,78 persen. Posisi Kota Mataram sebagai ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadikannya sebagai pusat perdagangan, dimana arus keluar masuk barang dari berbagai daerah berada di Kota Mataram. Dari sisi dominasi sektor, terjadi pergeseran posisi dari dominasi sektor Perdagangan , Hotel dan Restoran tahun 2014 ke sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan tahun 2015 dengan besaran kontribusi terhadap pembentukan PDRB Kota Mataram sebesar 12,32 persen.
Perkembangan struktur perekonomian Kota Mataram mengarah kepada Kota dengan struktur jasa (Service City), dimana Kota Mataram yang menjadi Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat mempunyai fungsi-fungsi utama sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan, jasa dan pariwisata, sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan perkantoran pemerintahan dan fasilitas sosial,
2.47 0.25 6.39 10.34 9.25 10.78 4.93 12.32 8.58 0 2 4 6 8 10 12 14 PERTANIAN PERTAMBANGAN & PENGGALIAN INDUSTRI PENGOLAHAN LISTRIK, GAS & AIR BERSIH BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN JASA-JASA
Kontribusi Sektor PDRB
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 16 pusat pelayanan bagi kegiatan perdagangan serta pusat kegiatan bisnis. Karena fungsinya sebagai pusat pelayanan–pelayanan tersebut, maka kebutuhan akan jasa pendukungnya cukup tinggi.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dicerminkan oleh laju PDRB berdasarkan harga konstan. Berbagai kebijakan diambil pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil. Kebijakan tersebut akan tercermin dari kondisi makro ekonomi yang kondusif seperti tingkat inflasi yang cukup terkendali dan nilai tukar rupiah yang semakin menguat terhadap mata uang asing terutama Dolar Amerika (USD). Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya mencerminkan aktifitas perekonomian suatu daerah. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan, sedangkan pertumbuhan yang negatif menunjukkan terjadinya perlambatan dalam kegiatan perekonomian.
Grafik 1.6
Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Mataram 2011-2015
Salah satu indikasi stabilnya perekonomian suatu daerah adalah stabilnya inflasi/ deflasi. Inflasi atau deflasi adalah perubahan harga barang di tingkat konsumen, atau merupakan perubahan dari indeks harga konsumen (IHK). Dalam PDRB, kenaikan harga barang-barang dicerminkan oleh perkembangan laju indeks harga implisit (IHI). Indeks harga implisit menggambarkan tingkat inflasi yang menyeluruh dari seluruh kegiatan perekonomian mulai sektor pertanian sampai dengan jasa-jasa atau dengan kata lain tingkat perubahan indeks harga implisit menggambarkan tingkat perubahan harga yang terjadi pada sektor/sub sektor. Secara agregat indeks harga implisit menunjukkan
7.87 3.02 8.05 8.38 8.58 0 2 4 6 8 10 2011 2012 2013 2014 2015
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 17 tingkat perubahan harga yang terjadi di suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.
Perkembangan harga barang akan mempengaruhi kemampuan
masyarakat membeli barang-barang kebutuhan hidup. Sehingga dalam hal ini pertumbuhan ekonomi yang tinggi apabila tanpa diikuti oleh stabilnya harga-harga barang, dikatakan belum mampu menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Perkembangan inflasi Kota Mataram tahun 2015 menunjukkan penurunan yang signifikan dari 7,18 tahun 2014 menjadi 3,25. Stabilnya harga baik dari komponen administered price maupun volatile food berkontribusi positif dalam penurunan angka inflasi Kota Mataram.
Grafik 1.7
Laju Inflasi Kota Mataram 2011-2015
Sementara tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah juga sangat tergantung pada potensi sumber daya yang dimiliki daerah tersebut.Begitu pula dengan beragamnya kegiatan perekonomian yang ada, sangat tergantung pada sumber daya yang tersedia. Gambaran kondisi ketenagakerjaan seperti persentase angkatan kerja yang bekerja dan persentase tingkat pengangguran terbuka sangat berguna untuk melihat prospek ekonomi yang ada di Kota Mataram. 6.38 4.1 9.27 7.18 3.25 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015
Laju Inflasi Kota Mataram 2011-2015 (%)
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 18 Tabel 1.7
Statistik Ketenagakerjaan Kota Mataram
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
TINGKAT PARTISIPASI
ANGKATAN KERJA (TPAK) (%) 60,23 61,38 55,45 61,20 63,31 UMR (Rp.) 966.000 1.043.000 1.120.000 1.400.000 1.550.000 TINGKAT KESEMPATAN KERJA
(TKK) (%) 91,64 93,24 94,51 95,21 92,50
TINGKAT PENGANGGURAN
TERBUKA (%) 8,36 6,76 5,49 4,79 7,50
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Mataram, 2015
Indikator ketenaga kerjaan yang cukup penting dalam mengukur tingkat kesempatan kerja (TKK) yang dapat menggambarkan peluang seseorang penduduk usia kerja yang termasuk angkatan kerja untuk bekerja. Dari data tersebut diatas TKK mengalami penurunan sebesar (2,71%) dari 95,21% pada Tahun 2014 menjadi 92,50% pada Tahun 2015, penurunan TKK dimaksud bukan karena ketidak berhasilan pencapaian kerja ketenaga kerjaan tetapi disebabkan oleh semakin tingginya jumlah angkatan kerja yang ada di Kota Mataram, mengingat Kota Mataram sebagai pusat pemerintahan, pusat pendidikan serta pusat perdagangan dan jasa yang menjadi penyumbang tingginya jumlah angkatan kerja.
Sebagai Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram menjadi tempat tujuan sebagian besar para pencari kerja. Pada tahun 2011, Upah Minimum Kota Mataram adalah sebesar, Rp.966.000,00. Seperti biasanya Upah Minimim Kota Mataram selalu lebih tinggi dibanding Upah Minimum Provinsi NTB, yaitu sebesar Rp.950.000,00. Seiring dengan meningkatnya nilai kebutuhan masyarakat pekerja, Pemerintah Kota Mataram menetapkan UMR terbaru mulai Januari 2015 sebesar Rp.1.550.000,00.
Meningkatnya jumlah penduduk dan daya beli masyarakat, maka meningkat pula kebutuhan penduduk terhadap barang dan jasa. Sebagai ibukota Provinsi, Kota Mataram merupakan pusat perdagangan. Hal tersebut tercermin dalam nilai tambah bruto sektor perdagangan, hotel dan restoran. Tahun 2013 sektor perdagangan, hotel dan restoran telah mencapai nilai sebesar Rp.1,41 trilliun, diantarannya dihasilkan dari kegiatan perdagangan besar dan eceran Rp.1,27 trilliun, dan sisanya dihasilkan dari kegiatan hotel dan restoran.
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 II - 1
BAB II
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengarahkan adanya satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan perencanaan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Selanjutnya, secara lebih teknis diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
Tahun 2015, menjadi tahun terakhir kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Mataram periode 2010-2015. Untuk itu, dalam penyusunan dokumen perencanaan sejak berakhirnya masa kepemimpinan kepala daerah periode 2010-2015 (Bulan Agustus 2015) sampai dengan ditetapkannya RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021 berpedoman kepada RPJMD Kota Mataram tahun 2011-2015 dan RPJPD Kota Mataram Tahun 2005-2025 sebagaimana ditegaskan dalam Bab X RPJMD Kota Mataram 2011-2015 tentang Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan.
Pedoman masa transisi dimaksud bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD Kota Mataram berakhir dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam tahun pertama masa pemerintahan baru. Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama dan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya.
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 II - 2 A. VISI DAN MISI
1. VISI
Dalam RPJMD Kota Mataram 2011-2015 ditetapkan Visi pembangunan Kota Mataram tahun 2011-2015 adalah:
“Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”. Kota Mataram merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah, yang berwenang mengatur dan melaksanakan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat kota menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Makna yang terkandung dalam Visi Kota Mataram adalah:
a. Maju, mengandung makna bahwa dalam lima tahun terjadi peningkatan kualitas SDM Kota Mataram, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya, sehingga kemajuan yang dicapai berlandaskan nilai-nilai keagamaan dan kearifan lokal untuk mewujudkan masyarakat Gumi Mentaram yang sejahtera. Kemajuan ini dapat diukur berdasarkan perbaikan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
b. Religius, mengandung makna dalam lima tahun terjadi peningkatan kualitas masyarakat kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan, mengedepankan kebersamaan serta toleransi yang tinggi antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan masyarakat madani. Nilai-nilai religius menjadi spirit dalam menentukan kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan. c. Berbudaya, mengandung makna dalam lima tahun terjadi peningkatan kualitas
masyarakat yang memiliki keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas yang saling berterima dalam kemajemukan, menguatnya identitas dan karakter masyarakat yang mandiri, bermoral dan bermartabat. Masyarakat berbudaya tidak hanya dapat dilihat dari berkembangnya adat istiadat, melainkan juga pada berkembangnya infrastruktur yang berkarakter kearifan lokal.
2. MISI
Untuk mencapai Visi “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius, dan
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 II - 3 a. Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan
kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya.
b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing.
c. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi ekonomi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah.
d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). e. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan.
3. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dan Sasaran pembangunan Kota Mataram dalam pencapaian Visi, ditetapkan sebagai berikut:
a. Misi Pertama bertujuan untuk Menciptakan suasana Kota Mataram yang
kondusif, dinamis dan harmonis, dengan sasaran: 1) Meningkatnya Kondusivitas
wilayah Kota Mataram; dan 2) Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama.
b.
Misi Kedua bertujuan untuk Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas, dengan sasaran: 1) Meningkatkan kualitas pendidikan; 2) Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat; 3) Meningkatnya internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal; 4) Meningkatnya kesetaraan gender; dan 5) Meningkatnya kualitas keluarga.
c.
Misi Ketiga bertujuan untuk (i) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat; (ii) Meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi daerah; (iii) Meningkatkan investasi, dengan sasaran: 1) Meningkatnya pendapatan per kapita; 2)Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat; 3) Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja; 4) Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah; 5) Meningkatnya efektivitas pemenuhan kebutuhan pangan daerah; 6) Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal; 7) Meningkatnya kemandirian pembiayaan daerah; 8) Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM; 9)
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 II - 4 Meningkatnya efektivitas pengembangan usaha; dan 10) Meningkatnya kepastian berinvestasi
.
d. Misi Keempat bertujuan untuk (i) Meningkatkan kemitraan antara pemerintah,
masyarakat dan swasta dalam pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar; (ii) Meningkatkan kualitas pelayanan; (iii) Memperluas akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan, kesehatan, air bersih, persampahan, sanitasi, perijinan, transportasi, kependudukan dan catatan sipil, dengan sasaran: 1) Meningkatnya efektivitas penyelenggaraan pemerintahan
berdasarkan Good Governance; 2) Meningkatnya efektivitas penerapan SPM dan SOP; dan 3) Meningkatnya efektivitas pemerataan dan kualitas pelayanan publik. e. Misi Kelima bertujuan untuk (i) Menurunkan luas wilayah banjir/ genangan dan
abrasi di wilayah kota; (ii) Meningkatkan kualitas lingkungan Padat, Kumuh dan Miskin (PAKUMIS); (iii) Meningkatkan media ekspresi dan ruang publik; (iv) Merwujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,
dengan sasaran: 1) Meningkatnya fungsi saluran drainase; 2) Meningkatnya ketersediaan kawasan resapan air; 3) Optimalisasi penataan sempadan sungai dan pantai; 4) Meningkatnya penanganan perumahan tidak layak huni dan kawasan permukiman kumuh; 5) Meningkatnya ketersediaan media ekpresi dan ruang publik; Meningkatnya efektivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang yang berwawasan lingkungan hidup; dan Meningkatnya efektivitas layanan penanggulangan bencana daerah.
B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH
Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan, diperlukan strategi yang tepat dalam penentuan kebijakan dan program yang dijalankan.
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditentukan. Sedangkan strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif guna mewujudkan visi dan misi dalam rangka pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, untuk peningkatan kualitas pembangunan segala aspek masyarakat secara nyata.
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 II - 5 Adapun pemetaan rinci keterkaitan antara Visi, Misi, Sasaran Strategis, Strategi, dan Arah Kebijakan pembangunan Kota Mataram adalah sebagai berikut:
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 II - 6 Tabel. 2.1
Kaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Strategis, Dan Kebijakan
VISI : TERWUJUDNYA KOTA MATARAM YANG MAJU, RELIGUS, DAN BERBUDAYA
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
a. Meningkatkan rasa “AMAN” masyarakat Kota Mataram yang ditunjukkan dengan kehidupan yang kondusif, dinamis, dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya
Menciptakan suasana Kota Mataram yang kondusif, dinamis dan harmonis yang dilandasi nilai agama dan budaya
Meningkatnya
kondusivitas wilayah Kota Mataram
Peningkatan mekanisme identifikasi dan pemantauan
Menurunkan potensi gangguan terjadinya pelanggaran Menurunkan gangguan dan
potensi terjadinya pelanggaran tramtib
Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan
Peningkatan pemahaman tupoksi dalam pelaksanaan tugas Meningkatkan pelatihan peningkatan kompetensi Peningkatan kompetensi personil Menurunkan pelanggaran K3 di tengah masyarakat Peningkatan pengawasan PEMILU/ PILKADA
Menurunkan angka pelanggaran Pemilu/Pemilukada
Peningkatan pencegahan dan penanganan tindakan pelanggaran hukum dan HAM
Mengoptimalkan peran dan fungsi pembinaan, pencegahan,
pelanggaran hukum dan HAM
Peningkatan pencegahan dan penanganan pelanggaran Perda Mengoptimalkan pengawalan Perda Meningkatnya toleransi masyarakat dalam kehidupan beragama
Optimalisasi peran forum komunikasi umat beragama
Memantapkan hasil kesepakatan forum umat beragama
Peningkatan koordinasi pencegahan dan penanganan konflik
Optimaliasasi peran kelembagaan adat keagamaan
Meningkatkan kegiatan keagamaan
Memantapkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 II - 7
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang handal dan religius untuk mendorong daya saing daerah
Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas
Meningkatnya kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas/mutu pendidikan
Memantapkan manajemen dan pelayanan pendidikan
Optimalisasi pelayanan pendidikan
Memantapkan manajemen dan pelayanan pendidikan
Peningkatan kualifikasi guru Meningkatkan akses dan peluang guru untuk memenuhi kualifikasi Peningkatan akses
perpusatakan bagi masyarakat
Meningkatkan daya dukung dan sosialisasi peran perpustakaan
Peningkatan minat baca masyarakat
Memantapkan peran dan fungsi perpustakaan daerah
Meningkatnya kualitas dan derajat kesehatan masyarakat
Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak
Meningkatkan penanganan dan layanan kesehatan ibu melahirkan Peningkatan layanan
kesehatan anak
Mengoptimalkan upaya kesehatan masyarakat
Peningkatan layanan kesehatan anak
Mengoptimalkan upaya peningkatan kesehatan balita Peningkatan kompetensi dan
jumlah bidan
Mengoptimalkan peran dan fungsi Bidan
Peningkatan pelayanan kesehatan dasar
Mengoptimalkan peran, fungsi dan layanan Puskesmas/Pustu
Peningkatan pelayanan RSU Mengoptimalkan pelayanan RSU Kota Mataram
Peningkatan pelayanan kesehatan dasar
Meningkatkan jumlah dan
kualitas/kompetensi tenaga medis Peningkatan pelayanan
kesehatan bagi penduduk penerima JAMKESMAS
Mengoptimalkan layanan
kesehatan bagi masyarakat miskin
Peningkatan pembinaan dan pengawasan HIV/AIDS
Mengoptimalkan sosialisasi dan layanan HIV/AIDS
Meningkatnya
internalisasi nilai seni dan budaya yang mencerminkan kearifan lokal Optimalisasi penyelenggaraan event budaya Meningkatkan frekuensi
penyelenggaraan event budaya
Peningkatan eksistensi kebudayaan daerah
Meningkatkan keterbukaan dan akses pembentukan kelompok adat
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 II - 8
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya kesetaraan gender
Peningkatan kesetaraan gender
Optimalisasi kesetaraan gender
Peningkatan akses perempuan dalam pembangunan
Meningkatkan upaya partisipasi perempuan
Pemantapan penanganan potensi dan kasus KDRT
Menurunkan jumlah kasus KDRT
Meningkatnya kualitas keluarga
Peningkatan pendampingan, pembinaan dan penyuluhan kepada keluarga
Meningkatkan upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
Peningkatan pendampingan, pembinaan dan penyuluhan KB
Meningkatkan sosialisasi guna pemahaman ber-KB
c. Memberdayakan
ekonomi rakyat berbasis potensi lokal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian daerah 1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Meningkatnya
pendapatan per kapita
Peningkatan daya saing ekonomi daerah
Meningkatkan distribusi dan sirkulasi ekonomi daerah Meningkatnya upaya penanganan masalah sosial ekonomi masyarakat Peningkatan program pengentasan kemiskinan Mengoptimalkan penanganan penduduk miskin Pengurangan Jumlah Penduduk Miskin
Pemberdayaan Penduduk Rentan Miskin
Peningkatan upaya penanganan PMKS
Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan kesejahteraan sosial dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Meningkatnya ketersediaan lapangan kerja Peningkatan kesempatan kerja
Meningkatkan peluang lapangan kerja
Peningkatan kapasitas penduduk usia produktif
Mengoptimalkan penanganan pengangguran terbuka Meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi daerah Pengembangan sistem ekonomi daerah
Mengoptimalkan kebijakan ekonomi daerah
Meningkatnya Efektifitas Pemenuhan Kebutuhan Pangan Daerah
Peningkatan sistem
pembinaan dan penyuluhan
Mengoptimalkan peran dan fungsi kelembagaan ketahanan pangan
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 II - 9
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
2. Meningkatkan kapasitas dan kemandirian ekonomi daerah Meningkatnya efektivitas pengembangan potensi unggulan daerah berbasis sumber daya lokal
Peningkatan sistem
pembinaan dan penyuluhan
Meningkatkan dampak penyuluhan terhadap pemenuhan pangan daerah
Peningkatan pengembangan Industri
Mengoptimalkan pengembangan peluang dan pemasaran
Pengembangan klaster unggulan
Meningkatkan daya saing klaster unggulan daerah
Peningkatan pengembangan Industri Rumah Tangga
Mengoptimalkan peluang dan pemasaran IRT
Peningkatan pemahaman dan promosi tentang kepariwisataan
Mengoptimalkan sosialisasi dan promosi destinasi pariwisata
Meningkatnya
Kemandirian Pembiayaan Daerah
Peningkatan manajemen keuangan daerah serta Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah
Optimalisasi manajemen pendapatan daerah
Meningkatnya efektivitas pengembangan sistem dan akses permodalan UMKM
Peningkatan intervensi program bagi
pengembangan usaha mikro/kecil
Mengoptimalkan penanganan dan peningkatan pendapatan usaha kecil/ mikro
Peningkatan asset UMKM Mengoptimalkan besaran dan pola distribusi bantuan usaha
mikro/kecil 3. Meningkatkan investasi Meningkatnya efektivitas
pengembangan usaha
Peningkatan pemahaman untuk membuka lapangan usaha baru
Meningkatkan upaya promosi dan peluang usaha
Pemantapan kelembagaan pengrajin
Mengefektifkan peran lembaga UMKM Pemantapan kelembagaan koperasi Mengoptimalkan manajemen koperasi Peningkatan kapasitas koperasi
Mengoptimalkan peran koperasi untuk pelayanan kebutuhan masyarakat
Pemerintah Kota Mataram
LKPJ Walikota Mataram Akhir Tahun Anggaran 2015 II - 10
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGIS STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Meningkatnya kepastian berinvestasi
Pengembangan promosi investasi
Meningkatkan intensitas promosi investasi
Pengembangan peluang investasi
Meningkatkan daya saing investasi daerah
Peningkatan potensi/obyek kerjasama daerah
Memantapkan indentifikasi potensi yang dapat dikerjasamakan Peningkatan manajemen
pelayanan satu atap (one
stop service)
Mengoptimalkan fungsi dan peran kelembagaan investasi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance). 1. Peningkatan kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta dalam pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Meningkatnya Efektivitas Penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan Good Governance Peningkatan akses masyarakat dalam pembangunan Mengefektifkan keterbukaan informasi dan partisipasi
stakeholders
Peningkatan sistem
perencanaan pembangunan sesuai UU Nomor 25 Tahun 2004
Memantapkan sinkronisasi rencana pembangunan daerah
Pemantapan pengawasan/ pembinaan SKPD
Memantapkan mekanisme fungsi pengawasan/ pembinaan SKPD Pemantapan pengawasan/
pembinaan SKPD
Meningkatkan kualitas pengawas (auditor)
Peningkatan manajemen keuangan daerah
Mengoptimalkan sistem pengelolaan keuangan daerah Peningkatan manajemen
keuangan daerah
Meningkatkan opini WDP menjadi WTP
Peningkatan Manajemen Aset Daerah
Mengoptimalkan sistem pencatatan aset daerah
Pemantapan tata arsip SKPD Mengoptimalkan peran arsip dalam rangka tertib administrasi
Peningkatan manajemen pelaporan dan pengendalian pembangunan
Optimalisasi mekanisme pelaporan, pengendalian, pengadaan
barang/jasa Peningkatan manajemen
evaluasi
Memantapkan sistem dan mekanisme evaluasi