ABSTRACK
THE INFLUENCE OF INTERNAL CONTROL AND ORGANIZATIONAL COMMITMENT ON IMPLEMENTATION OF PERFORMANCE BASED
BUDGETING
(Cencus at Kecamatan Of Tasikmalaya) by:
ANITA LIANTI NPM: 123403254 AnitaLianti@gmail.com
Under Guldance of:
Dr. Jajang Badruzaman S.E.,M.SI.,AK.,CA R. Neneng Rina Andriani S.E.,M.M.,AK.,CA
The purpose of this research to know : (1) the execution of internal control, organizational commitment and implementation of performance based budgeting in the Kecamatan of Tasikmalaya (2) the influence by directly and indirectly of the internal control and organizational commitment on implementation on performance based budgetingat Kecamatan of Tasikmalaya. The method which used in this research is analytical descriptive method with cencus approach. This analysis tool which used in this research is path analysis which interval scale measurement. Directly and indirectly hypothesis examination is using t-test and a hypothesis examination is using F-test with significant level (α) which us equal to 0,05 the results of research indicated that; (1) the internal control, organizational commitment and implementation of performance based budgeting at Kecamatan of Tasikmalaya is well done; (2) internal control and organizational commitment by directly and indirectly have on effected on significant to implementation of performance based budgeting.
Keywords : internal control, organizational commitment and the immplemtation of the performance based budgeting.
ABSTRAK
PENGARUH PENGAWASAN INTERN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP ANGGARAN BERBASIS KINERJA
(Sensus pada Kecamatan Kota Tasikmalaya) Oleh:
ANITA LIANTI NPM: 123403254
Dibawah Bimbingan:
Dr. Jajang Badruzaman S.E.,M,SI.,AK.,CA R. Neneng Rina Andriani S.E.,M.M.,AK.,CA
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pengawasan intern, komitmen organisasi dan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya (2) pengaruh secara langsung maupun tidak langsung pengawasan intern dan komitmen organisasi terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus. Alat analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis) dengan skala pengukuran interval. Pengujian hipotesis secara langsung dan tidak langsung dengan menggunakan uji t dan menggunakan uji F dengan tingkat signifikasi (α) yang digunakan sebesar 0,05. Hasil penelitian menjunjukkan bahwa; (1) pengawasan intern, komitmen organisasi dan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya telah dilaksanakan dengan baik; (2) pengawasan intern dan komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja.
Kata Kunci: Pengawasan Intern, Komitmen Organisasi dan Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Wacana tentang kepemerintahan yang baik merupakan isu yang paling mengemuka belakangan ini. Tuntutan masyarakat agar pengelola negara
dijalankan secara amanah dan bertanggung jawab adalah sejalan dengan keinginan global masyarakat internasional pada saat ini. Kata governance dalam bahasa inggris sering diartikan dengan tata kelola atau pengelolaan dengan kata dasar to
govern yang bermakna “memerintah” diartikan sebagai menguasai atau mengurus
negara atau mengurus daerah sebagai bagian dari negara. Pemerintah merupakan kemudi dalam bahasa latin artinya Gubernaculum.
Pemerintah yang baik, bersih, dan beribawa membutuhkan peningkatan peran pengawasan intern yang memadai dilingkungan pemerintahan, dengan demikian, fungsi pencegahan korupsi bisa berjalan dengan baik dan pemberantasan korupsi bisa dijalankan lebih optimal. Diharapkan pengawasan intern pemerintah nantinya benar-benar dapat menjadi fungsi pengawasan yang baik. Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), diperlukan peran pengawasan interen pemerintah secara optimal dan berkualitas. Melalui pengawasan intern dapat diketahui sejauh mana suatu Instansi pemerintahan telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien, sesuai dengan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di indonesia.
Dalam kehidupan berorganisasi dibutuhkan suatu komitmen organisasi dalam setiap diri karyawannya. Komitmen orgnasisasi merupakan sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi.
Untuk menciptakan pengawasan intern dan sebuah komitmen organisasi, juga pentingnya perbaikan demi menciptakan sebuah kepercayaan positif terhadap kemajuan pemerintah itu sendiri. Keberhasilan dari sistem pengelolaan adalah tercapainya suatu implementasi atau pelaksaan tujuan yang telah ditetapkan dan yang direncanakan. Disini pelaksanaan anggaran berbaisis kinerja merupakan tujuan dari tingkat keberhasilan yang di ukur dari dua kategori yaitu pengawasan intern dan komitmen organisasi.
Melihat sangat pentingnya pelaksanaan anggaran berbasis kinerja ini, maka pengawasan intern dan komitmen organisasi harus senantiasa dapat menciptakan perubahan dan melakukan pengaruh yang lebih besar dalam peningkatan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja yang ada di Pemerintahan khususnya pada Kecamatan-kecamatan Kota Tasikmalaya. Sehingga pada akhirnya akan memunculkan keyakinan dan kepercayaan dari sebagai pihak yang meningkat. Dengan melihat pentingnya pengawasan intern dan komitmen organisasi terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja
Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang telah didefinisikan diatas yang merupakan dasar pembahasan maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pengawasan intern, komitmen organisasi dan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengawasan intern dan komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deksriptip analisis dengan pendekatan sensus. Metode deskriptif analisis adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari peneliti deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenoma yang diselidiki (Nazir, 2003: 54).
Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi objek dan benda lainnya. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. (Sugiyono, 2007: 61).
Dalam penelitian ini, yang mejadi populasi sasaran yang penulis teliti adalah subjek yang berhubungan dengan Pengawasan Intern dan Komitmen Organisasi dalam kaitannya dengan Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja yaitu pada Kecamatan Pemerintah Kota Tasikmalaya.
Teknik Analisis Data
Pengertian Validitas Alat Ukur
Uji ini dilakukakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat kesalahan yang kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang memadai. Validitas menunjukkan sejauhmana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur, dengan menggunakan 3 (tiga) pendekatan yaitu : validity content validity, criterion related validity, dan construk validity (Indriantoro : 2002). Uji validitas diukur dengan cara menghitung korelasi masing-masing pertanyaan dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah produk moment (product moment) sebagai berikut:
𝑟 = 𝑛 𝑋1𝑌1− 𝑋1 𝑌1 𝑛 𝑋𝑖2− 𝑋
Pengujian Realibilitas Alat Ukur
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan konsisten dalam mengungkapkan fenomena tertentu dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda (Nur Indriantoro: 2002). Untuk menguji tingkat konsistensi (uji reliaibitas) instrumen penelitian dapat digunakan beberapa pengujian diantaranya uji belah dua dan uji alpha Cronbach. Dalam penelitian ini akan digunakan uji Alfa Cronbach, adapun kaidah keputusan menggunakan nilai kritis berdasarkan Alfa Cronbach yaitu jika nilai koefisien 0,70 maka instrumen tersebut dinyatakan reliable (Hair et.al : 1998).
Alfa Cronbach dihitung dengan rumus sebagai berikut :
𝜶 = 𝑲𝒓
𝟏+ 𝒌−𝟏 𝒓 (Rambat Lupiyoadi:2001)
Metode Analisis Data
Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptip untuk melihat karakteristik sampel yang terjaring dalam penelitian ini dan analisis jalur path (path analysis). Analisis jalur dapat dilakukan apabila seluruh jawaban dari responden mempunyai skala pengukuran minimal interval.
Untuk dapat melakukan analisis dengan dengan analisis jalur perlu dilakukan pengoalahan data yang di[eroleh dari responden. Data mentah yang diperoleh dari jawaban responden terhadap instrumen penelitian (kuesioner) yang disebar harus diolah menjadi data baku, instrumen oenelitian yang dibuat bertujuan untuk menstransformasi data kualitatif kedalam bentuk kuantitatif agar dapat dianalisis dengan metode statistik yang diterapkan.
Teknik yang digunakana penulis untuk mengolah jawaban kualitatif kedalam bentuk kuantitatif adalah menggunakan skala likert (likert scale). Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Begitupun untuk menilai jawaban yang diberikan dalam menguji variabel yaitu lima tingkat bergerak 1 sampai dengan 5 untuk membentuk skor tiap pertanyaan yang menggunakan skala likert yang jelas datanya berdasarkan skala interval (sekaran dalam sugiana, 2008:103).
Item-item yang disusun harus terdiri dari item positif dan negatif. Adapun daftar pertanyaan dengan menetapkan skala likert pada alternatif jawaban yang didapat akan dinilai dengan skor sebagai berikut:
Tabel 3.2
Skor untuk setiap pertanyaan
Jawaban untuk nilai positif Jawaban untuk nilai negatif
5 1
4 2
3 3
2 4
1 5
Struktur analisis jalur yang mereflesikan variabel yang diteliti dalam penelitian ini disajikan dalam gambar sebagai berikut:
𝝆𝒀𝑿𝟏 𝝆𝒀𝜺 𝒙𝟏𝒙𝟐 𝝆𝒀𝑿𝟐 Gambar 3.1 Paradigma Penelitian Keterangan: x1 = Pengawasan Intern x2 = Komitmen Organisasi
Y = Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja 𝜀 = Faktor-faktor lain yang tidak diketahui
rx1x2 = Koefisien Korelasi variabel 𝑥1 dengan variabel 𝑥2 PYX 1= Koefisien jalur variabel 𝑥1 terhadap variabel Y PYX 2= Koefisien jalur 𝑥2 terhadap variabel Y
PY ε = Koefisien jalur 𝜀 terhadap Y
1. Menghitung koefisien jalur Px2x1 = rx2x1 dengan rumus
𝜀
𝑋1
Y
𝑟𝑋𝑖𝑋𝑗 =
𝑛 𝑛ℎ =1𝑋𝑖ℎ𝑋𝑗 ℎ− 𝑛ℎ =1𝑋𝑖ℎ 𝑛ℎ =1𝑋𝑗 ℎ
𝑛 𝑛ℎ =1𝑋𝑖ℎ2− 𝑛ℎ =1𝑋𝑖ℎ 2 𝑛 𝑛ℎ =1𝑋𝑗 ℎ2− 𝑛ℎ =1𝑋𝑗 ℎ2 2
,
(Sitepu, 1994 : 19)
Koefisisen korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antar variabel kuat.
Demikian jika hubungan antar variabel tidak kuat maka nilai r akan kecil, besarnya koefisien korelasi ini akan diinterprestasikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Penafsiran Derajat Hubungan
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,699 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,00 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono, 2007
2. Pengujian secara simultan menggunakan rumus sebagai berikut :
𝜌𝑌𝑥1 = 𝑏 𝑛ℎ =𝐼𝑋𝑖ℎ 2 𝑌ℎ2 𝑛 ℎ =𝐼 ,i=1,2,3...k (sitepu,1994: 17) Keterangan :
pXYi = Koefisien jalur dari Xi terhadap Y
byxi = Koefisien regresi dari variabel Xi terhadap variabel Y 3. Pengujian Faktor residu/sisa
𝜌𝑌𝜀𝑖 = 1 − 𝑅2𝑌
Dimana: 𝑅𝑌𝑋2 1𝑋2𝑋3….𝑥𝑘 = 𝜌
𝑌𝑥1𝑟𝑌𝑥1
𝑘 𝑖−𝐼
4. Pengujian hipotesis operasional
a) Menguji keberartian (signifikan) dari hubungan variabel bebas 𝑥1 dengan variabel Xj.
Ho : 𝑟𝑥1𝑥2 = 0 Ha : 𝑟𝑥1𝑥2 = 0
Dengan kriteria penolakan Ho jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Rumus statistik yang digunakan adalah : 𝑡 = 𝑛−2
1−𝑟2... (Sugiyono, 2009:250)
b) Pengujian secara simultan Ho : 𝑃𝑌𝑋 1 = 𝑃𝑌𝑋 2 = 0 Ha : 𝑃𝑌𝑋 1 ≠ 0
Dengan kriteria penolakan Ho jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Uji signifikasi menggunakan rumus:
𝐹 = 𝑛−𝑘−1 𝑅𝑌𝑋 1𝑋 2…….𝑋 𝐾
2
𝐾(1−𝑅𝑌𝑋 1𝑋 22 ) ...(sitepu, 1994:25)
Statistik uji ini mengikuti distribusi F dengan derajat 𝑉1 = k dan 𝑉2 = n-k-1
c) Pengujian secara varsial Hipotesis operasional: Ho : 𝑃𝑌𝑋𝑖 = 0
Uji signifikan menggunakan dua arah, dimana kaidah keputusannya sebagai berikut:
Terima Ho jika -t½ α ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔≤ t½ α
Tolak Ho jika -t½ α > 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > t½ α Uji statistik menggunakan rumus:
ti
𝑃𝑌𝑋 1
1−𝑅𝑌𝑋 1…𝑥𝑘 𝑛 −𝑘−1 1−𝑅𝑥 𝑖𝑥1… 𝑥𝑖 …𝑥𝑘
; 𝑖 = 1,2,3 … , 𝑘 𝑆𝑖𝑡𝑒𝑝𝑢, 1994: 28
Statistik uji diatas mengikuti distribusi t.
Untuk mencari pengaruh langsung variabel 𝑥1, 𝑋2, 𝑌 TABEL 3.5
Formula Untuk Mencari Pengaaruh Langsung dan Tidak Langsung Variabel Penelitian
NO Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak
Langsung Total pengaruh 1 𝒀 ← 𝑿𝟏 → 𝝆𝒀𝑿𝟏 𝟐 𝒀 ← 𝑿𝟏 → 𝑿𝟐 → 𝒀 𝝆𝒀𝑿𝟏. 𝒓𝑿𝟏𝑿𝟐. 𝝆𝒀𝑿𝟐 A B
Total pengaruh 𝑿𝟏terhadap Y A+B=C
2 𝒀 ← 𝑿𝟐 → 𝝆𝒀𝑿𝟐 𝟐 𝒀 ← 𝑿𝟏 → 𝑿𝟐 → 𝒀
𝝆𝒀𝑿𝟐. 𝒓𝑿𝟏𝑿𝟐. 𝝆𝒀𝑿𝟏
D E
Total pengaruh 𝑿𝟐terhadap Y D+E=F
Total pengaruh 𝑿𝟏dan 𝑿𝟐terhadap Y C+F=G
3 Pengaruh faktor residu H
4 Total I
Dalam proses perhitungan Path Analisis di atas, penulis menggunakan software SPSS versi 16.0.
3.2.4.1 Pengujian Hipotesis
1) Penetapan Hipotesis
Ho : 𝜌𝑌𝑋1 = 0 Pengawasan Intern secara parsial
berpengaruh tidak signifikan terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja Ha ∶ 𝜌𝑌𝑋 1 ≠ 0 Pengawasan Intern secara parsial berpengaruh terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja
Ho : 𝜌𝑌𝑋 2 = 0 Komitmen Organisasi secara parsial berpengaruh terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja
Ha: 𝜌𝑌𝑋 2≠ 0 Komitmen Organisasi secara parsial berpengaruh terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja
𝐻𝑜: 𝜌𝑌𝑋 1= 𝜌𝑌𝑋 2 = 0 Pengawasan Intern dan Komitmen Organisasi secara simultan berpengaruh tidak terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja
𝐻a: 𝜌𝑌𝑋 1 = 𝜌𝑌𝑋 2 ≠ 0 Pengawasan Intern dan Komitmen Organisasi secara simultan berpengaruh terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja
2) Penetapan Tingkat Signifikan
Tarif Signifikaan (α) ditetapkam sebesar 5%, karena kriteria taarif signifikan ini yanng umum digunakan pada penelitian ilmu – ilmu sosial dan dianggap cukup ketat mewakili hubungan antara variabel yang diteliti.
3) Uji Signifikan
Secara simultan menggunakan uji F Secara parsial menggunakan uji t 4) Kaidah keputusan
Kriteria pengujian ditetapkan dengan membandingkan nilai rs hitung dan rs tabel dengan tingkat signifikansi 𝛼 = 0,05 , dapat dirumuskan sebagai berikut: Secara parsial Tolak Ho jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑡1 2𝛼 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡 > 𝑡 1 2𝛼 Terima Ho jika – 𝑡1 2𝛼 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡 1 2𝛼 Secara Simultan
Tolak Ho jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙dan terima Ho jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
5) Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang telah ditetapkan itu diterima atau ditolak.
PEMBAHASAN
Deskripsi hasil penelitian ini akan menunjukkan keberadaan Kecamatan Kota Tasikmalaya, mengenai : Pengaruh Pengawasan Intern dan Komitmen Organisasi Terhadap Anggaran Berbasis Kinerja. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh dengan pengumpulan data melalui pengirima kuesioner secara langsung kepada responden yang tersebar pada 10 Kecamatan Kota Tasikmalaya dengan responden terpilih kepada Camat, Sekmat dan Bagian Keuangan, sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh masing-masing Kecamatan, kuesioner diambil kembali. Semua kuesioner yang disebar sebanyak 30 kuesioner, masing-masing Kecamatan disebar 3 kuesioner. Dari 30 kuesioner yang disebar, semuanya dikembalikan dan tidak ada yang tergolong cacat dan rusak.
Daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden terdiri dari dua kelompok yaitu variabel independen dalam hal ini pengawasan intern dan komitmen organisasi serta variabel dependen yaitu pelaksanaan anggaran berbasis kinerja. Seluruh pengujian uji validitas dapat dilihat dalam lampiran uji validitas, berdasarkan dari hasil perhitungan product moment pearson dari kelompok variabel independen yaitu pengawasan intern terdapat 6 nomor yang tidak valid yaitu nomor 1,4,5,8,12. Sedangkan untuk kelompok variabel dependen yaitu pelaksanaan anggaran berbasis kinerja kinerja terdapat satu nomor yang tidak valid yaitu nomor 9. Nomor-nomor tersebut dinyatakan tidak valid karena 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih kecil dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, yaitu lebih kecil dari 0,361. Dengan demikian
pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak dapat diteruskan ke pengujian selanjutnya (uji reliabilitas) dikarenakan tidak memenuhi kriteria valid.
Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejumlah mana jawaban responden atas pertanyaan dapat diandalkan dan dipercaya. Dengan kata lain pengukuran konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap objek yang sama dan dengan alat ukur yang sama.
Pengujian reliabilitas alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasi Alfa Cronbach. Statistik yang digunakan untuk mengetahui apakah pengukuran yang dibuat reliable. Jika nilai dari Alfa
Cronbach mendekati 1 atau lebih dari 0,361, maka pengukuran yang digunakan
adalah reliable atau jawaban responden akan cenderung sama walaupun diberikan kepada orang yang berbeda. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan
menggunakan program SPSS versi 16.0 diketahui bahwa nilai alpha variabel 𝑋1, 𝑋2, dan Y sebesar 0,693, 0,826, dan 0,834 atau lebih dari 0,361 (lampiran 4)
artinya bahwa semua item pertanyaan dinyatakan reliable.
Tabel 4.10
“Rekapitulasi tanggapan responden mengenai variabel Pengawasan Intern”
No Pertanyaan Skor yang di
targetkan Skor yang diperoleh Kategori 1 2 3 4 5 1 Apakah struktur organisasi yang dibuat pada tempat Bapak/Ibu bekerja ini dapat
mencerminkan gambaran umum fungsi dan unit kerja?
150 124 Baik
2 Apakah struktur organisasi yang dibuat pada tempat Bapak/Ibu bekerja ini sama dengan struktur organisasi lain?
150 103 Cukup
3 Apakah kebijakan pelaksanaan pada tempat Bapak/Ibu bekerja sudah sesuai dengan aturan yang berlaku?
150 136 Sangat
Baik
4 Apakah setiap kegiatan selalu dilakukan penyusunan rencana kerja terlebih dahulu?
150 139 Sangat
Baik
5 Apakah dibuat prosedur untuk setiap fungsi unit kerja pada tempat Bapak/Ibu bekerja ini?
150 126 Baik
6 Apakah prosedur kerja pada tempat Bapak/Ibu bekerjaini dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku?
150 130 Sangat
Baik
Jumlah 900 758 Sangat
1. Menentukan nilai tertinggi secara keseluruhan : 30 x 5 x 6 = 900 2. Menentukan nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 6 =180 3. Menentukan batas interval dengan menggunakan rumus:
NJI = 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 −𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 = 900−180 5 = 720 5 = 144
4. Menentukan klasifikasi penilaian mengenai pengawasan intern adalah sebagai berikut:
Nilai 180 – 324 Sangat rendah Nilai 325 – 469 Rendah Nilai 470 – 614 Cukup Nilai 615 – 759 Baik
Nilai 800 – 944 Sangat baik
Dengan demikian nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden mengenai pengawasan intern pada Kecamatan Sekota Tasikmalaya adalah 758. Hal ini menunjukkan kedalam interval berkategori baik yang artinya bahwa pengawasan intern yang dilakukan atasan terhadap bawahan telah dilakukan dengan baik pada Kecamatan Kota Tasikmalaya, atau dengan kata lain Kecamatan Kota Tasikmalaya selalu melakukan pengawasan intern dengan baik
Tabel 4.21
“Rekapitulasi tanggapan responden mengenai variabel Komitmen Organisasi”
No Pertanyaan Skor yang
Ditargetkan
Skor yang diperoleh
Kategori
1 2 3 4 5
1 Apakah setiap tugas yang telah dikerjakan selalu ada tim pemantauan atau tidak?
150 124 Baik
2 Apakah tugas pemantauan selalu dikerjakan diakhir pelaksanaan tugasnya?
150 124 Baik
3 Apakah dalam penyusunan rencana kerja
kesekretariatan di tempat Bapak/Ibu bekerja ini dibuat berdasarkan aturan yang berlaku 150 132 Baik 4 Apakah dalam 4melaksanakan penyusunan rencana kerja kesekretariatan di tempat Bapak/Ibu bekerja harus sama aturan nya dengan tim penyusun rencana kerja kesekretariatan di tempat lain?
150 116 Baik
5 Apakah pembinaan
organisasi ini harus di taati oleh semua pegawai yang bekerja pada tempat lain?
150 137 Sangat
Baik
6 Apakah peraturan yang dibuat untuk pembinaan organisasi sudah sesuai pedoman yang ada?
150 125 Baik
7 Apakah penyelenggaraan pembinaan organisasi ini dibuat untuk menghadapi publik?
150 125 Baik
8 Apakah ada tim khusus untuk menyiapkan program pembinaan untuk
meningkatkan perekonomian?
9 Apakah dalam program penyusunan pembinaan untuk meningkatkan perekonomian sudah sesuai aturan yang berlaku?
150 124 Baik
10 Apakah dengan adanya program penyusunan pembinaan untuk meningkatkan
perekonomian ini bisa meningkatkan
perekonomian yang ada saat ini?
150 116 Baik
Jumlah 1500 1237 Baik
Untuk menyederhanakan interpretasi setiap tanggapan responden penulis mengacu pada kriteria yang dikemukakan Sudjana (1997:79), dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai tertinggi secara keseluruhan : 30 x 5 x 10 = 1500 2. Menentukan nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 10 = 300 3. Menentukan batas interval dengan menggunakan rumus:
NJI = 𝐷𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 −𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 = 1500 −300 5 = 1200 5 = 240
4. Menentukan klasifikasi penilaian mengenai pengawasan intern adalah sebagai berikut:
Nilai 300 – 540 Sangat rendah Nilai 541 – 781 Rendah Nilai 782 – 1022 Cukup Nilai 1023 – 1263 Baik
Nilai 1264 – 1504 Sangat baik
Dengan demikian nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden mengenai komitmen organisiasi pada Kecamatan Sekota
Tasikmalaya adalah 1237. Hal ini menunjukkan kedalam interval berkategori baik yang artinya bahwa komitmen organisasi telah dilaksanakan dengan baik pada Kecamatan Kota Tasikmalaya, hal tersebut dinayatakan bahwa responden mempunyai komiten organisasi dengan ditunjukkan pada pekerjaan yang ia lakukan, serta tugas pokok dan fungsi dari Kecamatan yang disesuaikan dengan indikator untuk setiap pernyataan pertanyaan yang diajukan, yaitu melaksanakan tugas pemantauan, melaksanakan penyusunan rencana kerja kesekretariatan, menyelenggarakan pembinaan organisasi, dan adanya program penyusunan pembinaan untuk meningkatkan perekonomian. Indikator tersebut sangat erat kaitan nya dengan tugas pokok dan fungsi Kecamatan.
Tabel 4.34
Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Variabel Anggaran Berbasis Kinerja”
No Pertanyaan Skor yang
ditargetkan
Skor yang diperoleh
Kategori
1 2 3 4 5
1 Apakah informasi yang dibutuhkan publik dapat mudah diperoleh atau diakses?
150 115 Baik
2 Apakah peraturan yang menjamin hak untuk mendapatkan informasi bagi publik selalu dibuat?
150 123 Baik
3 Apakah peraturanyang dibuat untuk publik sedah sesuai dengan pedoman yang ada?
150 131 Sangat
Baik 4 apakah dalam
pelaksanaan anggaran perkiraannya selalu terukur secara rasional?
150 138 Sangat
5 Apakah dalam
pelaksanaan anggaran dapat dicapai untuk setiap sumber
pendapatan yang telah dianggarkan?
150 114 Baik
6 Apakah anggaran yang sudah terlaksana sesuai dengan aturan yang berlaku?
150 133 Sangat
Baik 7 Apakah dalam
pelaksanaan anggaran selalu tepat guna?
150 136 Sangat
Baik 8 Apakah dalam
pelaksanaan anggaran selalu tepat waktu dalam keberhasilan nya?
150 109 Baik
9 Apakah dalam
pelaksanaan anggaran selalu mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja?
150 135 Sangat
Baik 10 Apakah perencanaan
alokasi biaya didasarkan pada output dan outcome yang dihasilkan?
150 134
Sangat Baik 11 Apakah pada tempat
Bapak/Ibu bekerja selalu dibuat pendekatan kinerja sesuai dengan aturan yang berlaku?
150 128 Baik
Jumlah 1650 1396 Sangat
Baik
Untuk menyederhanakan interpretasi setiap tanggapan responden penulis mengacu pada kriteria yang dikemukakan Sudjana (1997:79), dengan langkah-langkah sebagai berikut:
5. Menentukan nilai tertinggi secara keseluruhan : 30 x 5 x 11 = 1650 6. Menentukan nilai terendah secara keseluruhan : 30 x 1 x 11 = 3300
7. Menentukan batas interval dengan menggunakan rumus: NJI = Data terbesar −data terkecil
Jumlah kriteria pertanyaan =
1650 −330
5 =
1320
5 = 264
8. Menentukan klasifikasi penilaian mengenai pengawasan intern adalah sebagai berikut:
Nilai 330 – 595 Sangat rendah Nilai 596 – 860 Rendah Nilai 864 – 1125 Cukup Nilai 1126 – 1390 Baik
Nilai 1391 – 1655 Sangat baik
Dengan demikian nilai yang diperoleh dari perhitungan terhadap tanggapan responden mengenai pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan sekota Tasikmalaya adalah 1396. Hal ini menunjukkan kedalam iterval berkategori sangat baik yang artinya bahwa pelaksanaan anggaran berbasis kinerja sudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan yang dianggarkan, indikator yang digunakan juga telah sesuai dengan tugas dan pokok sesuai dengan implementasi anggaran berbasis kinerja yaitu berorientasi pada hasil dan berkaitan erat dengan visi misi dan rencana strategi organisasi, indikator yang diambil yaitu transparasi dan akuntabilitas anggaran, disiplin anggaran, efisiensi dan efektifitas dan disusun dengan pendekatan kinerja.
Pengaruh Pengawasan Intern Secara Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya
Untuk pengujian secara langsung dan tidak langsung mengenai pengawasan intern terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dapat dilihat dari perhitunagan SPSS (lampiran 5). Berdasarkan hasil perhitungan di dapat nilai koefisien jalur (𝝆𝑋𝑌1) sebesar 0,513 dengan kategori sedang (Sugiyono, 2009: 248). Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa pengaruh pengawasan intern terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja (0,513)2 sebesar 0,263 atau sebesar 26,3%. Sedangkan pengaruh langsung dan tidak langsung variabel X1 terhadap Y melalui X2 adalah sebesar 0,050 (Tabel
4.35) atau sebesar 0,50%. Ini artinya bahwa apabila pengawasan intern kuat akan mendukung komitmen organisasi yang pada akhirnya akan memberi pengaruh terhadap peningkatan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja.
Untuk pengujian signifikasi pengaruh pengawasan intern secara langsung dan tidak langsung terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dilakukan uji t. Dari hasil analisis (lampiran 5) di peroleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 3,475 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 db n-2 = 28 dan α = 0,05, maka diperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 2,048 dengan demikian 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan tingkat signifikasi sebesar 0,002 yang berarti lebih
dari α = 0,05. Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna hipotesis nol (HO)
pada tingkat keyakinan 95% pengawasan intern secara langsung berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja
Pengaruh Komitmen Organisasi Secara Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja
Untuk pengujian secara langsung dan tidak langsung mengenai komitmen organisasi terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dapat dilihat dari perhitunagan SPSS (lampiran 5). Berdasarkan hasil perhitungan di dapat nilai koefisien jalur (𝝆𝑋𝑌2) sebesar 0,321 dengan kategori sedang (Sugiyono,
2002:248). Berdasarkan hasil perhitunagan koefisien determinasi menunjukkan bahwa pengawasan intern terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja (0,321)2 sebesar 0,103 atau sebesar 10,3%. Sedangkan pengaruh langsung dan tidak langsung variabel X2 terhadap Y melalui X1 adalah sebesar 0,050 (Tabel 4.35) atau sebesar 05,0% ini artinya bahwa apabila komitmen organisasi telah dilaksanakan dengan baik maka akan mendukung komitmen organisasi yang pada akhirnya akan memberi pengaruh terhadap peningkatan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja.
Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan bahwa komitmen yang tinggi menjadikan individu lebih mementingkan organisasi dari pada kepentingan pribadi dan brusaha menjadikan organisasi menjadi lebih baik. Komitmen organisasi yang rendah akan membuat individu untuk berbuat untuk kepentingan pribadinya. Selain itu, komitmen organisasi dapat merupakan alat bantu psikologis dalam menjalankan organisasinya untuk pencapaian kinerja yang
diharapkan (Nouri dan Parker, 1996; McClurg, 1999; Chong dan Chong, 2002; Wentzel, 2002). Apabila kecamatan melaksanakan unsur-unsur dalam komitmen organisasi dengan baik maka kualitas pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pun akan ikut semakin baik pula.
Untuk pengujian signifikasi pengaruh komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dilakukan uji t. Dari hasil analisis (lampiran 5) diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 2,173 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 db n-2 = 28 dan α = 0,05, maka diperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 2,048 dengan demikian
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dan tingkat signifikasi sebesar 0,039 yang berarti lebih dari α = 0,05. Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna hipotesis nol (HO) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% komitmen organisasi secara langsung berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja
Pengaruh Pengawasan Intern dan Komitmen Organisasi Secara Langsung dan Tidak Langsung Terhadap Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja
Untuk pengujian secara langsung dan tidak langsung mengenai pengawasan intern dan komitmen organisasi terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dapat dilihat dari perhitungan SPSS (lampiran 5). Berdasarkan hasil perhitungan di dapat nilai koefisien jalur (ρYX 1.𝝆𝒀𝑿𝟐) sebesar 0,682 dan hasil
perhitungan koefisien determinasi menunjukkan bahwa pengaruh pengawasan intern dan komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja (0,682)2 sebesar 0,465 atau sebesar
46,5%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pengawasan intern dan komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja sebesar 46,5% (Sitepu, 1994 : 28).
Untuk pengujian signifikasi pengaruh pengawasan intern dan komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dilakukan uji F. Dari hasil analisis (lampiran 5) diketahui Fhitung adalah sebesar 11,732 dan Ftabel db n-k-1 = 27 menunjukkan nilai 3,35 dengan demikian Fhitung lebih besar dari Ftabel (11,723 > 3,35) dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 yang berarti lebih rendah dari tingkat α = 0,05 masih menunjukan positif. Dari hasil pengujian tersebut mengandung makna hipotesis alternatif (HO) diterima dan hipotesis nol (Ha) ditolak, artinya bahwa variabel pengawasan intern dan komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja hal tersebut sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nur Fitriani Hermawan (2014).
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:
1. a. Pelaksanaan pengawasan intern pada kecamatan kota tasikmalaya telah berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan dengan kecamatan kota Tasikmalaya telah memiliki sistem pengawasan intern untuk mengawasi
seluruh kegiatan Pemerintah dan sesuai aturan yang ada atau yang sudah berlaku dan sesuai dengan indikator nya dari pengawasan intern yaitu adanya struktur organisai, penyusunan kebijaksanaan pelaksanaan, menyusun rencana kerja dan prosedur kerja.
b. Komitmen organisasi pada Kecamatan Kota Tasikmalaya telah berjalan dengan baik, hal ini dibuktikan bahwa dalam komitmen organisasi senantiasa menerapkan prinsip-prinsip komitmen organisasi dalam menjalankan segala aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan telah melaksanakan unsur-unsur dari tugas pokok yang ada yaitu melaksanakan tugas pemantauan, melaksanakan penyusunan rencana kerja kesekretariatan, menyelenggarakan pembinaan organisasi dan adanya program penyusunan pembinaan untuk meningkatkan perekonomian.
c. Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Tasikmalaya telah berjalan dengan baik yaitu dengan dilaksanakannya unsur-unsur utama dari pelaksanaan anggaran berbasis kinerja yang dihasilkan oleh Pemerintah telah memenuhi karakteristik-karakteristik tertentu sehingga menjadikan tolok ukur dalam prestasi Pemerintah Kota Tasikmalaya diantaranya yaitu transparansi dan akuntabilitas anggaran, disiplin anggaran, efisiensi dan efektifitas serta disusun dengan pendekatan kinerja.
2. a. Pengaruh pengawasan intern terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya yang dilaksanakan oleh pimpinan terhadap bawahannya telah dilaksanakan dengan baik, dimana pengawasan
adalah salah satu fungsi manajemen yang menjamin bahwa tujuan dan tugas-tugas organisasi akan terlaksana dengan baik.
b. Pengaruh komitmen organisasi terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya telah dilaksanakan dengan baik yaitu dengan memiliki komitmen organisasi yang kuat itu akan mempengaruhi individu untuk bekerja keras dalam mencapai tujuan yang ditentukan. Hal ini berarti bahwa komitmen organisasi yang baik akan menghasilkan pelaksanaan anggaran berbasis kinerja yang baik pula.
c. Pengaruh pengawasan intern dan komitmen organisasi terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya masih berjalan dengan baik, karena pengawasan intern dan komitmen organisasi secara langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja, maka apabila pengawasan intern dan komitmen organisasi dilaksanakan dengan baik dan bersamaan maka pelaksanaan anggaran berbasis kinerja yang dihasilkan pun akan baik.
Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan yang telah dikemukakan, maka Penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya sebagai berikut:
Bagi Kecamatan Tasikmalaya:
Untuk mempertahankan pengawasan intern yang sudah diterapkan pada Kecamatan dan senantiasa meningkatkan atau menerapkan pengawasan intern
untuk lebih mengimplementasikan anggaran yang sudah ditetapkan, karena sampai sejauh ini pengawasan intern sangat berpengaruh besar terhadap pelaksanaan anggaran berbasis kinerja yang sudah diterapkan dengan baik pada Kecamatan Kota Tasimalaya.
Bagi Peneliti Selanjutnya:
Bagi pihak pihak lain yang akan melakukan penelitian yang sama, disarankan memperluas ukuran sampel untuk memperoleh hasil penelitian yang optimal.
Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran berbasis kinerja pada Kecamatan Kota Tasikmalaya. Karena dalam penelitian ini hanya variabel pengawasan intern dan komitmen organisasi yang termasuk dalam model analisis penelitian. Faktor-faktor lain menurut Grifiin (200) tersebut misalnya profesionalisme, akuntabilitas kinerja, politik dan budaya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim. 2007. Anggaran Berbasis Kinerja. Jakarta: Salemba Empat.
Dina Haya Sufya (2013). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Atasan Terhadap
Komitmwn Organisasi Karyawan. Skripsi Pada Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Erni Sule. 2005. Pengawasan Intern. Jakarta: Salemba Empat.
Fery Lauresius Sihalolo dan Halim Abdul. 2005. Pengaruh Faktor-faktor
Kinerja Instansi Pemerintah. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) Solo
VIII. 774-790.
Gunawan Cahyasumirat (2006). Pengaruh profesionalisme dan komitmen
organisasi terhadap kinerja internal auditor. Skripsi Pada Jurusan FE
Universitas Diponegoro.
Haspiarti (2012). Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Instansi
Pemerintah. Skripsi Pada Jurusan Akuntansi FE dan Universitas
Hasanuddin.
Herviantika Arissanti (2013). Pengaruh Komitmen Oeganisasi Terhadap
Organizational Citizenship Behaviour Karyawan. Skripsi Pada Jurusan
Akuntansi FE Universiatas Padjajaran.
Griffin. 2002. Komitmen Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Ihyaul Ulum. 2009. Audit Sektor Publik suatu Pengantar. Malang: Bumi Aksara. J. Sumarso (2005). Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dan Kinerja Manajerial. Tesis Pada Jurusan Akuntansi STIE Y.A.I.
Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pengawasan Melekat. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI.
Maria Novita Ari Sulisiana (2013). Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja
Terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah. Skripsi Fakultas Pendidikan
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan.
Mooney D. James. 2004. Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. Pemeriksa Akuntan. Edisi 3. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, YPKN, 1990.
Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Nirwan Sitepu. 1994. Path Analysis. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nisa Noor Wahid. 2008. Pengaruh Siklus Anggaran Dan Pengawasan Intern
Terhadap Good Governance Pemerintah Daerah. Skripsi Pada Fakultas
Nur Fitriani Hermawan. 2014. Pengaruh Pengawasan Intern Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Anggaran Berbasis Kinerja. Skripdi Pada Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Siliwangi.
Nolaputra Nopa Purnama. 2009. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap
Pelaksanaan Anggaran Berbasis Kinerja. Skripsi Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi.
Peraturan Pemerintah. 2005. Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Daerah pasal 24. Nomor 75.
Peraturan Walikota Tasikmalaya Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Pengawasan Intern di Lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya.
Riskawati Salawati (2013). Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja Terhadap
Efektivitas Pengndalian. Skripsi Pada Universitas Gorontalo.
Robbins and Judge. 2007. Commitment and Organization. Englewood Cliffs, N. Prentice Hall.
Santy Try Agustin (2008). Sistem Pengukurankinerja Dan Kinerja Pegawai
Dalam Oeganisasi Sektor Publik. Skripsi Pada Jurusan Akuntansi FE
Universitas Diponegoro.
Siswanto. 2005. Pengantar Manajemen. Bandung: PT. Bumi Aksara Sugiyono. 2009. Metode Sampling Jenuh. Bandung: CV Alfabeta.
Suryanto. 2002. Jenis-jenis Pengawasan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Yang Bersih
dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.