• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

NOMOR 13 TAHUN 2007

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN, PEMERIKSAAN HEWAN POTONG DAN DAGING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

Menimbang : a. bahwa dalam, rangka meningkatkan pelayanan, penertiban pemotongan hewan serta untuk memberikan jaminan kesehatan terhadap hewan yang dipotong/disembelih yang dagingnya dikonsumsi oleh masyarakat, maka perlu diadakan perubahan terhadap Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 15 Tahun 2001 tentang Retribusi Rumah Potong Hewan, Pemeriksaan Hewan Potong dan Daging (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2001 Nomor : 04, Seri : B);

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 15 Tahun 2001 Retribusi Rumah Potong Hewan, Pemeriksaan Hewan Potong dan Daging.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2824);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209):

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41) sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1977 tentang Penolakan, Pencegahan, Pemberantasan dan Pengobatan Penyakit Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3101);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1983 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3253);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4130;

13. Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 555/KPTS/TN.204/9/1986 Tahun 1986 tentang Syarat-syarat Rumah Potong Hewan dan Usaha Pemotongan Hewan;

14. Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 295/KPTS/TN-240/5/1989 Tahun, 1989 tentang Pemotongan Babi, Penanganan Daging Babi dan Ikutannya;

15. Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 413/ KPTS/ TN/ 310/ 1992 tentang Pemotongan Hewan Potong dan Penanganan Daging serta Hasil Ikutannya;

(3)

16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah

17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 tentang Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah;

18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemeriksaan Retribusi Daerah;

19. Instruksi Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian Nomor 18 Tahun 1979 dan Nomor : 05/Ins/UM/3/1979 tentang Pencegahan Larangan Pemotongan Ternak Sapi/ Kerbau Betina Bunting dan atau Sapi/Kerbau Bibit;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 24 Tahun 2000 tentang Rincian Kewenangan Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2000 Nomor : 14, Seri : D);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kelembagaan, Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2000 Nomor : 15, Seri : D), sebagaimana diubah pertama kali dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 29 Tahun 2000 (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2000 Nomor : 23, Seri : D) dan diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan. Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2002 (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2002 Nomor : 6, Seri : D);

22. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 15 Tahun 2001 tentang Retribusi rumah Potong Hewan, Pemeriksaan Hewan Potong dan Daging (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2001 Nomor : 04, Seri : B).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

Dan

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN, PEMERIKSAAN REWAN POTONG DAN DAGING.

(4)

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 15 Tahun 2001 tentang, Retribusi Rumah Potong Hewan Pemeriksaan Hewan Potong dan Daging (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2001 Nomor : 04, Seri : B) diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal I angka 7, angka 8 dan angka 9 diubah, dan di antara angka 9 dan angka 10 disisipkan 1 (satu) angka yakni angka 9a, sehingga berbunyi sebagai berikut:

7. Rumah Potong Hewan adalah tempat yang disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan pemotongan hewan sesuai peruntukannya;

8. Hewan adalah hewan potong/sembelihan, yaitu sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, rusa, babi atau hewan lain;

9. Daging adalah seluruh bagian dari hewan yang dipotong/disembelih termasuk isi rongga perut dan dada yang lazim dikonsumsi manusia;

9a. Hasil ikutan adalah hasil samping dari pemotongan hewan potong/sembelihan berupa darah, kulit, bulu, lemak, tanduk, tulang dan kuku;

2. Ketentuan Pasal 25 diubah sehingga keseluruhan Pasal 25 diubah sebagai berikut:

Pasal 25

(1)Struktur tarif digolongkan berdasarkan jenis pelayanan, jenis hewan potong, jumlah hewan yang dipotong, dan jumlah hari sewa tempat pemotongan/kandang.

(2)Pemotongan/penyembelihan hewan potong di Rumah Potong Hewan dikenakan retribusi penyewaan kandang dan pemakaian tempat pemotongan.

(3)Struktur dan besarnya tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut:

No JENIS PELAYANAN JENIS HEWAN DIPOTONG TARIF

1 2 3 4

1. Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong

Sapi/Kerbau/Kuda Rp. 12.500,-/ekor

Babi Rp. 10.000,-/ekor

Kambing/Domba/Rusa Rp. 10.000,-/ekor

2. Penyewaan Kandang Sapi/Kerbau/Kuda Rp. 7.500,-/ekor/hari

Babi Rp. 5.000,-/ekor/hari

Kambing/Domba/Rusa Rp. 5.000,-/ekor/hari

3. Pemakaian Tempat Pemotongan Sapi/Kerbau/Kuda Rp. 15.000,-/ekor

Babi Rp. 12.000,-/ekor

(5)

4. Pemeriksaan Daging Sapi/Kerbau/Kuda - 1 s.d 20 kg - 20 s.d 50 kg - 50 s.d 75 kg - 75 s.d 100 kg

- Untuk berat lebih 100 kg kelebihannya dihitung Rp. 500,-/kg Rp. 5.000,- Rp. 7.500,- Rp. 10.000,- Rp. 15.000,- Babi - 1 s.d 20 kg - 20 s.d 50 kg - 50 s.d 75 kg - 75 s.d 100 kg

- Untuk berat lebih 100 kg kelebihannya dihitung Rp. 500,-/kg Rp. 5.000,- Rp. 6.000,- Rp. 8.000,- Rp. 10.000,- Kambing/Domba/Rusa - 1 s.d 5 kg - 5 s.d 10 kg

- Untuk berat lebih 100 kg kelebihannya dihitung Rp. 500,-/kg

Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-

5. Pemeriksaan Hewan Betina Sapi/kerbau Rp. 50.000,-

(4)Besarnya tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) setiap tahun dapat ditinjau kembali dengan peraturan Bupati setelah mendapat persetujuan pimpinan DPRD.

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat

Ditetapkan di Pangkalan Bun pada tanggal 30 Maret 2007

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

Cap/ttd.

(6)

Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 4 April 2007.

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT,

Cap/ttd.

Drs. KUSNAN ARIADY N. NIP. 010 072 420

Referensi

Dokumen terkait

Dari keseluruhan data titik sampel Desa Kuta Rakyat, Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo yang diperoleh pada Tabel 4 maka diketahui nilai erosi yang tertinggi

Berkaitan dengan hal tersebut Lembaga Kearsipan sebagai institusi yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan kearsipan statis harus menyadari sejak awal, bahwa untuk

mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang

Menggunapakai pendekatan pengurusan keselamatan perlindungan berdasarkan risiko membolehkan organisasi untuk menyusun keutamaan terhadap aktiviti-aktiviti bagi mencegah

Sedangkan pada nasi yang dikunyah terdapan saliva yang mengandung enzim amilase, disini terjadi penguraian amilum dengan enzim, ikatan semu antara iodium dengan amilum

Besarnya kontribusi atau pengaruh dari Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah secara bersama-sama memiliki pengaruh

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME yang senantiasa melimpahkan kekuatan dan pertolongan sehingga penulis dapat menyelesakan skripsi yang berjudul yang