• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN USABILITY TESTING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN USABILITY TESTING"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKADEMIK UNIVERSITAS INDO

GLOBAL MANDIRI PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN

METODE PENDEKATAN USABILITY TESTING

Ari Perdana Putra 1 , Ilman Zuhri Yadi 2 , Evi Yulianingsih 3 Mahasiswa Universitas Bina Darma 1 , Dosen Universitas Bina Darma 2,3

Jalan Jenderal Ahmad Yani No.03 Palembang

E–Mail : [email protected] 1 , [email protected] 2 , [email protected] 3

Abstract : Analysis of the information system is very important to produce a system that is simple, effective, efficient, and appropriate for the user. This research aims to design and implement information systems analysis models with the concept model of human information system analysis computer interaction (HCI) with five criteria of Usabilit y Testing is learnability, effeciency, memorability, errors, and satisfaction can be used as a standard to analyze the extent to which the concept of Human- computer Interaction has been applied in the system so it can be k nown what are the weak nesses of the system and thus do repairs to the system. Academic informsi system is a system that provides layananinformasi related to academic utilizing computer technology or computer network or the Internet. Academic information system is the education system that uses an electronic apilik asi to support teaching and learning with the Internet media, computer network s, and computer standlone. Keywords: analysis, Human Computer Interaction, usability testing, academic information system

Abstrak : Analisis sistem informasi sangat penting dilakukan untuk menghasilkan sistem yang mudah, efektif, efisien, dan tepat guna bagi pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menerapkan model analisis sistem informasi dengan konsep model analisis sistem informasi human computer interaction (HCI) dengan lima kriteria Usability Testing yaitu learnability, effeciency, memorability, error, and satisfaction dapat digunakan sebagai standar untuk menganalisa sejauh mana konsep Human -Computer Interaction sudah diterapkan dalam sistem sehingga dapat diketahui apa saja yang menjadi kelemahan sistem dan dengan demikian dapat dilakukan perbaikan terhadap sistem. Sistem informsi akademik adalah sistem yang memberikan layananinformasi yang berhubungan dengan akademik yang memanfaatkan teknologi komputer atau jaringan komputer atau internet. Sistem informasi akademik adalah sistem pendidikan yang menggunakan apilikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komput er standlone.

Kata kunci :analisis, Human Computer Interaction, usability testing, sistem informasi akademik

1. PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat, menyebabkan proses transformasi dan penyampaian ilmu pengetahuan mulai berpindah dari bentuk yang biasa bertatap muka secara langsung ke dalam bentuk

online atau berbasis website, baik secara isi

(content) maupun sistemnya.

Universitas Indo Global Mandiri merupakan salah satu Universitas yang ada di

Sumatera Selatan yang sudah mulai menggunakan dan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sebagai alat bantu dalam penyampaian ilmu pengetahuan dan informasi akademik dalam hal ini sering kita sebut dengan sistem informasi akademik.

sistem informasi akademik merupakan salah satu bentuk implementasi aplikasi yang menggabungkan metode pengajaran dan teknologi informasi (TIK) yang memberikan

(2)

layanan informasi yang berupa data dalam hal yang berhubungan dengan akademik, dimana dalam hal ini pelayanan yang di berikan berupa penyimpanan data untuk mahasiswa baru, pembagian kelas dan jadwal kuliah, penentuan jadwal kartu rencana studi, hingga pemberian informasi hasil dari proses perkuliahan yang ada di Universitas Indo Global Mandiri Palembang.

Untuk melihat sejauh mana penerapan sistem informasi akademik yang sudah digunakan di Universitas Indo Global Mandiri perlu di adakan sebuah evaluasi atau analisis Dengan menggunakan metode pendekatan Human Computer Interaction

(HCI) yang menekankan pada lima kriteria usability testing guna mengetahui sejauh

mana learnability, Efficiency, Memorability,

Errors, dan Satisfaction terhadap pengguna

sistem informasi akademik dalam hal ini adalah mahasiswa Universitas Indo Global Mandiri.

permasalahan-permasalahan yang sering muncul dalam interaksi antara manusia dengan komputer adalah sering terjadinya salah persepsi manusia (user) terhadap sistem

software yang ada, sehingga bukan

efektivitas dan efisiensi kerja yang diperoleh, tetapi justru menyebabkan pekerjaan tidak efisien dan efektif, user sering mengalami kesulitan menggunakan software tersebut karena tidak familiar dengan perangkat lunak

yang ada, maka dari itu perlu diadakan analisis agar suatu sistem dapat lebih dimengerti oleh pengguna (user).

Berdasarkan perkembangan dan permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik melakukan tugas akhir dengan judul “Analisis sistem informasi akademik di Universitas Indo Global Mandiri Palembang dengan menggunakan metode pendekatan usability

testing”.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Metode usability testing pada

Penerapan usability testing Untuk Mengukur

Penggunaan Situs Web sistem informasi

akademik di Universitas Indo Global Mandiri Palembang yaitu :

a. Learnability merupakan sistem informasi akademik di Universitas Indo Global

Mandiri Palembang mudah dipelajari,

sehingga user dapat dengan mudah

mencari menu-menu atau menggunakan fasilitas yang ada di website tersebut. b. Efficiency merupakan sistem informasi

akademik di Universitas Indo Global

Mandiri Palembang hendaknya efisen

penggunannya sehingga user yang telah

mempelajari website dapat mencapai

tingkat produktivitas yang tinggi terhadap website.

(3)

c. Memorability merupakan Kemungkinan

pengguna mengingat interaksi dengan sistem yang pernah dilakukan dalam rangka mengulangi kebenaran dan mencegah kesalahan.

d. Errors adalah Kesalahan terjadi karena masalah internal sistem atau karena kesalahan pengguna (user). Jika karena kesalahan pengguna (user), seberapa besar kesalahan yang dilakukan dan seberapa mudah mereka mengatasi kesalahan tersebut.

e. Satisfaction merupakan sistem informasi akademik di Universitas Indo Global

Mandiri Palembang nyaman untuk

digunakan sehingga memuaskan

pemakainya yang ditunjukan dengan

komentar yang positif dan akan kembali lagi untuk menggunakan website tersebut. Langkah-langkah dalam melakukan uji ketergunaan yaitu :

1. Planning a usability test

Perencanaan uji tergunaan merupakan faktor yang penting karena faktor ini akan menentukan keberhasilan uji ketergantungan. Di dalam perencanaan ini perlu mencakup tujuan, permasalahan profil responden, daftar soal, peralatan yang akan digunakan, data yang harus dikumpulkan.

2. Selecting a representative sample and

recruting participants

Penetapan responden merupakan element penting. Responden yang dipilih seharusnya disesuaikan dengan ciri dan kondisi responden yang akan menggunakan situs atau pun sistem.

3. Condocting the usability test

Yakin terhadap pelaksanaan uji tergantungan

4. Debriefing the participant

Debriefing dimaksudkan untuk

menanyakan kepada responden tentang semua yang telah dilakukan selama pengujian.

5. Analyzing the data of the usability test Analisis data dimaksudkan sebagai pengelompokan data sesuai dengan kategori data yang telah terkumpul.

6. Reporting the results making

recommendations to improve the design and effectivenes of the produst.

Pembuatan laporan uji ketergunaan hendaknya memuat masalah dan usulan untuk memperbaikinya.

2.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data untuk penelitian analisis sistem informasi akademik di Universitas Indo Global Mandiri Palembang dengan menggunakan metode pendekatan

usability testing, digunakan beberapa cara,

yaitu:

(4)

Pengumpulan data dengan menganalisa agar dapat melihat langsung bagai mana sistem berjalan dan mampu menghasilkan gambaran lebih baik terhadap sistem yang di analisis.

2. Metode Dokumentasi

Dalam penelitian dokumentasi dapat membantu dalam penelitian ini berupa foto-foto kegiatan pada saat analisis dan

pengambilan data yang dapat dijadikan bukti dari penelitian yang dilakukan penulis. 3. Metode Quisioner

Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya.

2.2 Metode Pengujian

Analisis Berdasar Usability Testing

Langkah-langkah pengumpulan data

dilakukan berdasarkan scrip yang sudah disiapkan sebelumnya, dan dalam setiap bagian akan dilakukan pencatatan apabila

ditemukan pertanyaan–pertanyaan dari

responden. Selain pencatatan pertanyaan

setiap responden, juga dilakukan pencatatan respon dari setiap kegiatan responden dalam

menjawab Task yang diberikan Untuk

mempermudah dalam proses dokumentasi dan mempermudah dalam proses pencatatan.

Sesuai dengan penelitian-penelitian yang

dilakukan sebelumnya, maka untuk dapat

memperoleh sumber data utama penelitian ini akan menggunakan 3 cara yaitu:

a. Memberikan soal-soal atau kuisioner, yang dalam uji ketergunaan dikenal dengan user task based, yang harus dijawab oleh peserta yang berkaitan dengan situs sistem informasi akademik.

c. Mengamati dan mencatat perilaku tertentu

dari para peserta selama melakukan

pengisian kuisioner yang di berikan bisa menjawab atau tidak.

Dari proses yang telah dilakukan,

selanjutnya dilakukan rekapitulasi seluruh

jawaban responden. Hasil dari rekapitulasi tersebut kemudian dilakukan coding, yaitu melakukan pembobotan terhadap jawaban responden. Soal yang dengan jawaban sangat setuju dikodekan dengan angka 5 (lima), jawaban setuju dikodekan dengan angka 4

(empat), jawaban ragu-ragu dikodekan

dengan angka 3 (tiga), jawaban tidak setuju dikodekan dengan angka 2 (dua), jawaban sangat tidak setuju dikodekan dengan angka 1

(satu), Bagian yang terakhir adalah

menentukan prosentasi setiap jawaban dari reponden.

Selain dilakukan rekapitulasi dari

jawaban responden dan dihitung

prosentasenya, setiap responden juga dicatat

waktu yang digunakan untuk menjawab

setiap soal yang diberikan. Dari pencatan waktu tersebut akan dapat dilihat berapa lama

(5)

setiap responden menjawab pertanyaan, sehingga akan dapat dibandingkan dengan teori yang ada bahwa waktu yang dibutuhkan kurang lebih sekitar 1 jam.

Pengamatan langsung ini dilakukan dengan mengakses secara langsung sistem

informasi akademik di Universitas Indo

Global Mandiri Palembang. Dari analisis tersebut, akan dilakukan pencatatan terhadap seluruh bagian didalam aplikasi.

Sama seperti halnya pada analisis menggunakan usability testing, dari proses yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan rekapitulasi. Hasil dari rekapitulasi tersebut

kemudian dilakukan coding. Penilaian

diberikan dengan aturan, untuk bagian yang dengan ada dan tidak diberikan penilaian

yaitu untuk ada dikodekan dengan angka 1

(satu) apabila jawaban “sangat tidak setuju” angka 2 (dua) apabila jawaban “tidak setuju” angka 3(tiga) apabila jawaban “ragu-ragu” angka 4 (empat) apabila jawaban “setuju” atau angka 5 (lima) apabila jawaban “sangat setuju”. Dari setiap point Task dihitung jumlah persentasenya berdasarkan jumlah responden dibagi 100 %. Dari setiap point task pada setiap subbagian dihitung subtotal prosentasenya dan yang terakhir adalah menghitung total prosentase dari keseluruhan jawaban yang diberikan responden baik dari jawaban responden yang menjawab sangat setuju hingga sangat tidak setuju.

3. LANDASAN TEORI

3.1 Usability

Definisi usability :

1. Menurut JeffAxup (2004) usability adalah sebuah ukuran sebuah karakteristik yang mendeskripsikan seberapa efektif seorang pengguna dalam berinteraksi dengan suatu produk. Usability juga merupakan ukuran seberapa mudah suatu produk bisa dipelajari dengan cepat dan seberapa mudah suatu produk bisa digunakan.

2. Menurut International Organization for

Standardization (1998) usability dapat

didefinisikan sebagai tingkat di mana sebuah produk bisa digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan efektif, efisien, dan memperoleh kepuasan dalam konteks penggunaannya.

3. Menurut Dumas et.al (1999) usability digunakan untuk mengukur tingkat pengalaman pengguna ketika berinteraksi dengan produk sistem. Secara umum, usability mengacu kepada bagaimana pengguna bisa memperlajari dan menggunakan produk untuk memperoleh tujuannya, dan seberapa puas mereka terhadap penggunaannya.

Definisi yang pertama menekankan "penggunaan yang mudah" tentang suatu sistem dan tindakan yang harus dengan mudah dilakukan. Definisi yang kedua adalah

(6)

menarik sebab menambahkan gagasan di mana usabilitas tidak didefinisikan dalam konsep umum, tetapi dikhususkan untuk konteks dan para pemakai individu. Lebih dari itu, tidak hanya terbatas kepada "penggunaan yang mudah", tetapi menjelaskan bahwa tujuan di mana suatu produk digunakan harus dicapai dengan efektivitas, efisiensi dan kepuasan. Definisi yang ketiga menekankan usabilitas itu pada ukuran suatu kondisi ketika pengguna berinteraksi dengan sistem, seberapa puas mereka terhadap penggunaannya.

3.2 Komponen Usability Testing

Sastramihardja (2006:143) mengemukakan komponen usability testing terdiri dari :

a. Learnability, ditandai dengan tingkat keberhasilan penyelesaian task untuk

setiap jenis partisipan dan rasio halaman yang dikungjungi rata-rata hasil

yang didapat 90%.

b. Efficiency, kelompok pengguna dalam mengerjakan task cukup beragam,

terlihat dari deviasi standar setiap jenis partisipan. Secara keseluruhan

proses navigasi lancar (mayoritas pengguna tidak pernah melakukan

penekanan tombol back).

c. Satisfaction, pengguna ditunjukan dengan komentar yang positif, misalnya

menyarankan peningkatan estetika rancangan.

3.3 Pemilihan Responden Usability Testing

Krug (2006:138) mengatakan bahwa: “In most cases, I tend to think the ideal

number of users for each round of testing is three, or at most four”. Atau bisa diartikan

dalam “kebanyakan kasus, saya

cenderung berpikir jumlah pengguna yang ideal untuk setiap putaran pengujian

tiga, atau empat paling banyak”.

Rusidi (2011:2), pemilihan responden yang akan memberikan tanggapan terhadap kuisioner sejumlah 3 (tiga) kategori responden dengan pemisahan yaitu mahasiswa pengguna aktif (aktif menggunakan internet dan sering mengakses sistem informasi akademik tersebut), mahasiswa pengguna terampil (terampil menggunakan sistem informasi akademik) dan mahasiswa pengguna awam.

3.4 Pengukuran Usability

Menurut Rusidi (2011:3), pengukuran

usability dilakukan untuk menilai

apakah interaksi antara pengguna dengan aplikasi dapat berjalan dengan baik. Pengukuran dilakukan mengikuti konsep user

(7)

pengukuran dan bukan pengujian, sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan dan mengeksplorasi pertanyaan.

2. Memilih paradigma dan teknik pengukuran.

4. Memilih sampel yang akan menjadi responden dalam menjawab pertanyaaan kuisioner.

5. Mempersiapkan kondisi pengukuran. 6. Merencanakan jalannya pengukuran. 7. Melakukan analisis dan penyajian data. 3.5 Tujuan Pengukuran Usability

Menurut Rusidi (2011:4), pengukuran dilakukan dalam rangka mengidentifikasi permasalahan usability yang dapat mempengarhui interaksi sistem (perangkat lunak) dengan pengguna pada hasil perancangan aplikasi. Pengukuran dengan menguji cobakan perangkat lunak aplikasi kepada sejumlah partisipan (bertindak sebagai responden pengguna aplikasi) sambil melakukan observasi. Selanjutnya partisipan dimana mengisi kuesioner untuk memperoleh gambaran tingkat kepuasan dalam pengoperasian aplikasi. Masukan dari partisipan digunakan sebagai umpan balik dalam melengkapi prasyarat fungsional maupun kebutuhan interaksi pengguna.

3.6 Teknik Pengukuran Usability Menurut Rusidi (2011:4), sesuai dengan tujuan pengukuran, maka paradigm pengukuran yang dipilih adalah usability testing dengan fokus pada mengukur performansi pengguna melalui pelaksanaan sejumlah task atau pertanyaan untuk kuisioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dalam paradigama ini, pengukuran dilakukan pengguna. Teknik pengukuran yang dipilih adalah user testing.

Sastramihardja (2006:143) mengemukakan komponen pengukuran

usability testing terdiri dari learnability, efficiency, memorability, errors, dan

satisfaction. Sistem pengukuran untuk

usability testing web dalam thesis Rusidi

dilakukan pengguna melalui pelaksanaan sejumlah task atau pertanyaan berdasarkan komponen learnability, efficiency, satisfaction. Teknik pengukuran yang dipilih

adalah user testing dan proses pengujian tersebut di dokumentasikan menggunakan

webcame.

Sistem penilaian dalam thesis Rusidi dengan menggunakan skala likert dilakukan dengan merubah kedalam bentuk angka dari setiap jawaban dengan aturan angka 1 (satu) apabila jawaban “sangat tidak setuju” angka 2 (dua) apabila jawaban “tidak setuju” angka 3(tiga) apabila jawaban “ragu-ragu” angka 4 (empat) apabila jawaban “setuju” atau angka

(8)

5 (lima) apabila jawaban “sangat setuju”. Dari setiap point Task dihitung jumlah persentasenya berdasarkan jumlah responden dibagi 100 %. Dari setiap point task pada setiap subbagian dihitung subtotal prosentasenya dan yang terakhir adalah menghitung total prosentase dari keseluruhan jawaban yang diberikan responden baik dari jawaban responden yang menjawab sangat setuju hingga sangat tidak setuju.

4. HASIL DAN PEMBHASAN 4.1 Hasil

Hasil dari usability testing untuk mengukur penggunaan website sistem informasi akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Penelitian ini hanya digunakan untuk menganalis website sistem informasi akademik di Universitas Indo Global Mandiri Palembang, penelitian ini hanya membahas manfaat yang di dapat dari sistem yang diterapkan dalam website sistem informasi akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Berikut tampilan dari

website sistem informasi akademik

Universitas Indo Global Mandiri Palembang seperti dibawah ini.

4.1.1 Uji Kuisioner

Rekapitulasi jawaban dari responden sudah dikumpulkan yaitu dengan menghitung presentase pada task pada “formulir uji

ketergunaan”. Perhitungan bentuk angka 5 (lima) apabila jawaban “sangat setuju”, bentuk angka 4 (empat) apabila jawaban “setuju”, bentuk angka 3 (tiga) apabila jawaban “ragu”, bentuk angka 2 (dua) apabila jawaban “tidak setuju”, bentuk angka 1 (satu) apabila jawaban “sangat tidak setuju”, dari setiap task point di hitung stiap presentase dari keseluruhan jawaban yang diberikan responden.

4.1.1.1 Uji Validitas

Jika skor dari dua instrumen berbeda yang mengukurkonstruk yangsama mempunyai korelasi tingg, maka perlu dilakukan validitas konvergen. Hal ini membuktikan bahwa alat ukur tersebut secara tepat mengukur konstruk yang dimaksud. Untuk menguji validitas konvergen, syarat yang digunakan untuk pemeriksaan awal skor loading adalah adalah memenuhi level 0.5 yang dianggap signifikan secara partikal. Semakin tinggi nilai factor loading, semakin penting peranan loading dalam menginterpretasikan matrik factor, (Hair et.al.,2006). Jika skor loading < 0.5 maka indikator dapat dihapus konstruknya karena tidak termuat ke konstruk yang mewakilinya. Hasil uji validitas bisa dilihat pada gambar berikut.

(9)

Sumber: data output SmartPLS (2016) Gambar 4.15 SmartPLS

Gambar 4.15 menjelaskan pada saat menginputkan data X1 atau variabel Learnability dengan 6 pertanyaan, X2 atau variabel Efficiency dengan 4 pertanyaan, X3 atau variabel Memorability dengan 5 pertanyaan dan X4 atau variabel sebanyak 6 pertanyaan dan Y atau variabel Satisfaction sebanyak 6 pertanyaan.

Gambar 4.16 smartPLS

Pada gambar 4.16 pertanyaan pada kuisioner telah di input ke dalam SmartPLS dan menghasil kan data untuk variabel X1 atau Learnability semua telah memenuhi

memnuhi uji validitas karena telah melampaui 0.5, untuk variabel X2 atau

Efficiency terdapat satu yang tidak memenuhi

syarat uji validitas yaitu pada variabel x2_3 dengan nilai 0.437, untuk variabel X3 atau variabel Memorability semua telah memenuhi syarat uji validitas karena telah melampaui 0.5, untuk variabel X4 atau Errors terdapat 3 variabel yang tidak memenuhi syarat uji validitas yaitu pada x4_1 dengan nilai 0.309, pada x4_2 dengan nilai 0.078, dan x4_3 dengan nilai0.434, sedangkan pada viriabel Y atau Satisfaction semua telah mencapai syarat uji validitas.

Sumber: data output (2016)

(10)

4.1.1.2 Hasil Uji Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel, nilai batas yang di terima untuk tingkat reliabilitas komposit (pc) adalah ≥ 0.7 berdasarkan hasil pada tabel , diketahui bahwa nilai composite reliability terdapat satu yang tidak mencukupi nilai composite yaitu variabel Efficiency yaitu 0.654 pada variabel x4 atau Error.

Sumber: data input (2016)

Gambar 4.18 Composit Reliability

4.2 Pembahasan

Dari hasil kuisioner yang dilakukan peneliti menggunakan beberapa variabel dari teori Usability testing dengan 65 orang responden yang didapatkan dari hasil penyebaran kuisioner di Universitas Indo Global Mandiri Palembang kepada mahasiswa fakultas ekonomi dengan rekapitulasi keseluruhan variabel.

1. Leranability

Kemudahan yang dirasakan oleh pengguna (user) dalam menyelesaikan tugasnya ketika pertama kali berhadapan dengan

sistem informasi akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang.

2. Efficiency

Seberapa cepat pengguna (user) dapat menyelesaikan tugasnya serta ketepatan dalam memperoleh informasi selama menggunakan sistem informasi akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang.

3. Memorability

Kemungkinan pengguna mengingat interaksi dengan sistem yang pernah dilakukan dalam rangka mengulangi dan mengingat kembali menu-menu dari sistem informasi akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang.

4. Errors

Kesalahan yang terjadi karena masalah internal sistem atau karena kesalahan pengguna (user), seberapa besar kesalahan yang dilakukan dan seberapa mudah penggguna mengatasi masalah tersebut

5. Satisfaction

Mendefinisikan apakah sebuah sistem telah memuaskan pengguna baik dari faktor learnability, efficiency,

memorability maupun errors yang

dirasakan penggguna dari sebuah sistem. Dari hasil uji yang diproses dengan

smartPLS terhadap hasil kuisioner diperoleh

(11)

1. Faktor Learnability mempengaruhi

usability Sistem Informasi Akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Hasil analisis menunjukan koefisien jalur pengaruh langsung adalah P Value = 0.025 signifikan. Sehingga dikatakan Sistem Informasi Akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang sudah cukup mudah dimengerti.

2. Faktor Efficiency tidak mempengaruhi

usability Sistem Informasi Akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Hasil analisis menunjukan koefisien jalur pengaruh langsung adalah P Value = 0.973 tidak signifikan. Sehingga dikatakan Sistem Informasi Akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang belum cukup cepat dan effisien untuk digunakan.

3. Faktor Memorability mempengaruhi

usability Sistem Informasi Akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Hasil analisis menunjukan koefisien jalur pengaruh langsung adalah P Value = 0.000 signifikan. Sehingga dikatakan Sistem Informasi Akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang sudah dikatakan mudah untuk diingat kembali.

4. Faktor Error tidak mempengaruhi

usability Sistem Informasi Akademik

Universitas Indo Global Mandiri Palembang. Hasil analisis menunjukan koefisien jalur pengaruh langsung adalah P Value = 0.649 tidak signifikan. Sehingga dikatakan Sistem Informasi Akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang masih cukup banyak terjadi kesalahan saat mengakses

5. Faktor satisfaction sebagai variabel pengukur kepuasan terhadap keempat variabel diatas dinyatakan reliabel dan mencukupi nilai standar composite sehingga bisa disimpulkan bahwa sistem informasi akademik Universitas Indo Global Mnadiri Palembang telah cukup memenuhi kepuasan bagi pengguna (user) sistem informasi akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang.

6. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas dalam bab sebelumnya maka di simpulkan bahwa:

1. Dari pengujian tersebut didapatkan bahwa pada pengukuran usability pada variabel Learnability dinyatakan sudah cukup baik, hasil tersebut didapat dari hasil uji hipotesis dengan P Value = 0.025 signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengguna dalam hal

(12)

ini mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Indo Global Mandiri Palembang sudah cukup mengerti dan memahami pada saat menggunjungi situs

website sistem informasi akademik

Universitas Indo Global Mandiri Palembang.

2. Pada pengukuran usability pada variabel

effeciency dinyatakan belum cukup baik,

hasil tersebut didapat dari hasil uji hipotesis dengan P Value = 0.973 tidak signifikan. karena bagi pengguna pada saat mencari informasi yang dibutuhkan masih belum cepat dan effisien saat digunakan.

3. Pada pengukuran usability pada variabel

memorabilty dinyatakan cukup baik,

hasil tersebut didapat dari hasil uji hipotesis dengan P Value = 0.000 signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengguna dapat dengan mudah mengingat letak menu-menu pada sistem informasi akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang.

5.2 SARAN

Berdasarkan dengan hasil penyebaran kuisioner pada responden dan pengamatan langsung oleh peneliti, maka saran yang diberikan untuk perkembangan website

sistem informasi akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembanng adalah:

1. Perlu ditingkatkan efficiency atau kecepatan terhadap sistem informasi akademik Universitas Indo Global Mandiri Palembang, mengingat hasil dari uji hipotesis pengguna pada saat mencari informasi yang dibutuhkan masih belum cepat dan effisien saat digunakan.

2. Untuk pihak pengembangan perlu dilakukan perbaikan atau pengupdatetan terhadap kesalahan-kesalahan kecil pada website Sistem Informasi Akademik Universitas Indo Global Mandiri Palmbang mengingat masih banyak terjadinya kesalahan atau

error pada menu-menu yang ada di

Sistem Informasi Akademik Tersebut sehingga mahasiswa semakin nyaman dalam mengakases Sistem Informasi Akademik tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

1. Anderson dan Gerbing.(1998:340) dalam Ghozali. 2005.dalam hal kompleksitas Model, PLS dapat menampung sampai 100 konstruk dan indikator.

2. Chin. (1998) dalam Ghozali. (2006), PLS tidak mengasumsikan adanya distribusi Tertentu untuk estimasi parameter.

3. Nelsen. 201, Usability adalah atribut kualitas yang menilai betapa mudahnya user interface digunakan

4. Sugiyono. 2007:163. Teori pengumpul data kuisioner. Bandung : Alfabeta.

(13)

5. Wiyono. 2011, Covergent Validity

dianggap Valid apabila nilai Outer Loading diatas 0.50.

6. Wold. 1982 dalam Ghozali. 2005, Menghindarkan masalah indeterminacy dan memberikan definisi yang pasti dari komponen skor.

Gambar

Gambar  4.17 Outer Loadings SmartPLS
Gambar  4.18 Composit Reliability

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengujian usability diantaranya learnability yaitu seberapa mudahnya suatu sistem dipergunakan, efficiency yaitu seberapa cepat

Tugas akhir ini menjelaskan tentang bagaimana tingkat penerimaan pengguna aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIA) berbasis Android di Universitas Muhammadiyah

Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan pada sistem informasi akademik terhadap kepuasan pengguna yang ada di Universitas Abdurrab

sudah selayaknya pengolahan data akademik pada SLTP ADABIYAH Palembang saat ini perlu menggunakan suatu aplikasi khusus yang digunakan untuk mengolah data serta mudah

Hasil rekapitulasi jawaban responden terampil Setelah diketahui hasil dari perhitungan masing-masing komponen untuk pengguna aktif maka selanjutnya menentukan hasil uji ketergunaan

Melalui pendekatan dengan pemuda pemudi di Desa Tanjung Baru, Metode pelaksanaan kegiatan Mahasiswa KKN Tematik Universitas Indo Global Mandiri yang di gunakan dalam meningkatkan

Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik menganalisis tingkat kepuasan dosen dalam penerapan sistem SIAKAD agar bertujuan pertama untuk meningkatkan pelayanan akademik secara lengkap