• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERKEMBANGAN TRAFIK DAN KEBUTUHAN BTS PADA JARINGAN GSM

Sri Yusnita1 Dikky Chandra2

ABSTRACT

Increasing the number of subscribers of mobile communication networks especially the 2G GSM network will bring challenges for mobile network service providers namely the availability of sufficient network capacity to ensure connectivity for its customers. For that a mobile communication network service providers need to evaluate the capacity of BTS according to customer growth. Based on data traffic in 2010 up to the Year 2011 can be determined predictions of traffic growth in Muaro Labuh using the trend method, so the need for expansion of 2G GSM base stations on the network can be determined.

Predicted increase in traffic Muaro Labuh in 2012 amounted to 388% compared to the year 2011. To serve the additional traffic would required the addition of 12 TRX for for cell 5 of 7 an existing cell, 3 collocated BTS and 4 BTS splitt cell. Keywords: traffic, collocated, split cell

INTISARI

Meningkatnya jumlah pelanggan jaringan komunikasi seluler khususnya jaringan 2G GSM akan membawa tantangan bagi penyedia jasa jaringan seluler yaitu tersedianya kapasitas jaringan yang memadai untuk menjamin konektifitas bagi pelanggannya. Untuk itu penyedia jasa jaringan komunikasi seluler harus melakukan evaluasi terhadap kapasitas BTSnya sesuai dengan pertumbuhan pelanggan.

Berdasarkan data trafik Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2011 dapat ditentukan prediksi perkembangan trafik pada daerah muaro labuh dengan menggunakan metoda trend, sehingga kebutuhan ekspansi BTS pada jaringan 2G GSM tersebut bisa ditentukan.

Prediksi penambahan trafik di Muaro Labuh Tahun 2012 adalah sebesar 388% dibandingkan Tahun 2011. Untuk melayani penambahan trafik tersebut dibutuhkan penambahan 12 TRX untuk 5 cell dari 7 cell yang ada, 3 BTS collocated dan 4 BTS splitt cell.

Kata Kunci : trafik , collocated, split cel

1

Dosen Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Telekomunikasi

2

(2)

PENDAHULUAN

Mobilitas yang semakin tinggi menyebabkan kebutuhan masyarakat akan tersedianya sarana komunikasi yang praktis dan mudah juga semakin meningkat. Salah satu solusi untuk menjawab kebutuhan masyarakat tersebut adalah tersedianya sarana jaringan telekomunikasi bergerak yang disebut juga teknologi komunikasi seluler.

Pelanggan jaringan komunikasi seluler khususnya jaringan 2G GSM akan bertambah dari hari ke hari. Lonjakan jumlah pelanggan ini tentu menggembirakan pelaku industri jaringan komunikasi seluler. Namun pertumbuhan jumlah pelanggan yang begitu cepat juga membawa konsekuensi serius bagi operator jaringan komunikasi seluler tersebut yaitu tersedianya kapasitas jaringan yang memadai untuk menjamin konektifitas pelanggannya.

Seiring meningkatnya jumlah pelanggan dan trafik maka kapasitas jaringan yang ada tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Untuk itu operator jaringan harus selalu melakukan evaluasi kapasitas BTSnya sesuai dengan pertumbuhan pelanggan. Untuk menentukan kapasitas layanan dimasa mendatang, maka suatu operator akan menerapkan teori peramalan trafik yang akan terjadi di bulan bahkan pada tahun mendatang. Berdasarkan data trafik dan kapasitas BTS yang diperoleh dari awal tahun 2011 sampai akhir 2011 maka penulis membuat analisa perancangan jaringan GSM pada daerah Muaro Labuh dan tren trafik di Tahun 2012.

PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

1. Bagaimana menganalisa tren trafik carried Tahun 2011

2. Bagaimana menentukan prediksii data pelanggan hingga akhir tahun 2012

Tujuan

1. Menentukan Tren traffic untuk menentukan prediksi kebutuhan BTS tahun 2012

2. Merancang Kebutuhan ekspansi jaringan dari BTS GSM berdasarkan tren traffic yang diperoleh

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jaringan Global System for Mobile Communication (GSM)

Global System for Mobile

Communication (GSM) merupakan

standar yang diterima secara global untuk komunikasi selular digital. GSM adalah nama group standardisasi yang di mapankan pada tahun 1982 untuk menghasilkan standar telepon bergerak di Eropa, digunakan sebagai formula spesifikasi untuk Eropa system selular radio bergerak yang bekerja pada frekuensi 900 Mhz.

Jaringan GSM terdiri dari tiga sistem utama yaitu sistem switching (SS), sistem base station (BSS), dan sistem operasi dan support (OSS).

Seluruh fungsi dari radio dilakukan di BSS, dimana terdiri dari

Base Station Controller (BSC) dan Base Transceiver Stations (BTS).

BSC menyediakan seluruh fungsi pengawasan dan hubungan fisik antara MSC dan BTS. BSC merupakan switch berkapasitas tinggi yang melakukan fungsi sebagai

handover, data konfigurasi cell, dan

kontrol level daya radio frequency (RF) di Base Ttransceiver Stations. Sejumlah BSC dapat dilayani oleh satu MSC. BTS menangani antarmuka radio ke Mobile Station. BTS adalah perlengkapan radio yang diperlukan untuk melayani setiap

(3)

panggilan di masing-masing cell dalam suatu jaringan.

Teori Trafik

Secara umum trafik dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan telekomunikasi. Besaran dari suatu trafik telekomunikasi diukur dengan satuan waktu, sedangkan nilai trafik dari suatu kanal adalah lamanya waktu pendudukan pada kanal tersebut. Salah satu tujuan perhitungan trafik adalah untuk mengetahui unjuk kerja jaringan (Network Performance) dan mutu pelayanan jairngan telekomunikasi (Quality of Service).

Volume Trafik (V) didefinisikan sebagai jumlah total waktu pendudukan. Intensitas Trafik (A) didefinisikan sebagai jumlah total waktu pendudukan dalam suatu selang pengamatan tertentu (per satuan waktu). V =

  T t t dt t J 0 ) ( ... (1) Dimana :

T = periode waktu pengamatan J(t) = jumlah kanal yang diduduki saat t A =

T

V

T

ik

VolumeTraf

(2)

           n p p n p p t t T t p A pt T dt t J T A dt t J T T V A 0 0 0 0 p diskrit J(t) 1 ) ( 1 T t 0 dimana ) ( 1 Dimana

p = jumlah saluran yang diduduki tp = total waktu pemdudukan p

saluran

Grade Of Service (GOS)

Grade of Service (GOS) adalah

probabilitas panggilan ditolak (diblok) selama jam sibuk. Secara sederhana pengertiannya adalah sebagai berikut, untuk GOS sebesar 2% berarti dalam 100 panggilan akan terdapat 2 panggilan yang tidak mendapatkan saluran atau di blok oleh sistem. Dalam lingkungan

wireless, target desain GOS adalah

2% atau 5%. Tabel GOS diperlukan untuk mengetahui berapa kanal yang dibutuhkan untuk minimum GOS yang disyaratkan.

Terdapat perbedaan antara

blocking rate dan blocking probability. Blocking rate didefinisikan sebagai

jumlah yang terukur dari suatu base

station, sedangkan blokcing

probability didefinisikan sebagai

peluang suatu panggilan di-block karena ketiadaan kanal bebas pada suatu base station. Pada sejumlah kanal ketika beban bertambah maka

blocking probability juga meningkat.

Blocking probability digunakan

sebagai ukuran Grade Of Service (GOS).

PERANCANGAN JARINGAN 2G GSM DI DAERAH MUARO LABUH

Perancangan meliputi beberapa tahapan, yaitu pengumpulan data, pemrosesan data dan analisa data. Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap pengumpulan data, berasal dari penjumlahan trafik busy hour per hari di area Muara Labuh. Kemudian dicari trafik tertinggi dalam seminggu yang diamati dari minggu pertama sampai minggu ke-52. Data yang diperlukan selanjutnya adalah data jumlah pelanggan yang didapatkan dari data trafik dibagi data trafik per user

2. Tahap pemrosesan data, merupakan hasil tren dari data trafik dan data jumlah pelanggan dalam setengah tahun ke depan.

(4)

Tren data merupakan bentuk prediksi dengan metode lineast least square yang ada pada Microsoft excel.

3. Tahap analisa data, data hasil prediksi dianalisa untuk mendapatkan jumlah kebutuhan upgrade kapasitas hardware berupa kebutuhan TRX dan BTS untuk satu tahun ke depan

Jaringan 2G di Muara Labuh

Gambar 1. Penyebaran BTS di Muara Labuh

Tabel 1. Data BTS di Daerah Muara Labuh

Prediksi Data Pelanggan Hingga Akhir Tahun 2012

Perhitungan prediksi data pelanggan dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar pertumbuhan pelanggan hingga akhir tahun 2012. Dari data pelangan yang ada dari awal Tahun 2011 sampai akhir Tahun

(5)

2011 dapat diprediksi data jumlah pelanggan hingga akhir Tahun 2012.

Tren Trafik Carried Tahun 2011

Gambar 2 memperlihatkan pertumbuhan trafik dari Januari 2011 hingga akhir Tahun 2011

Gambar 2. Tren Trafik Hingga Akhir Tahun 2011

Pengumpulan data trafik diurutkan berdasarkan periode minggu dimulai dari minggu pertama sampai pada minggu ke-52 di Tahun 2011. Data trafik di area Muara Labuh dapat dilihat pada Tabel berikut ini

Tabel 2. Perkembangan Trafik di Muara Labuh 2011

Dari Tabel 2 diatas dapat dilihat Prediksi penambahan trafik di Tahun 2012 dengan menggunakan metode

trend yaitu dengan membandingkan

(6)

dan trafik minggu 20 Tahun 2011. Penambahan trafik yang terjadi yaitu sebesar 388% dibandingkan dari

Tahun 2011 seperti ditunjukkan dalam Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Prediksi penambahan Trafik Tahun 2012

Pertambahan Trafik 2011-w20 2011-w52 Penambahan Trafik (%) Muara Labuh 497.44 1929.55 388

Prediksi Trafik di akhir tahun 2012 dapat diperoleh dari perkalian antara trafik pada akhir 2011 dikalikan dengan growth factor

sehingga untuk total trafik pada

masing-masing BTS di akhir tahun 2012 dan BTS yang harus dilakukan penambahan kapasitas dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini:

Tabel 4. Tabel kebutuhan Up Grade

Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa: 1. Terdapat 5 cell yang harus ditambah kapasitas TRXnya

(Cell upgrade)

- Muara Labuh DCS – 1 sebanyak 3 TRX

- Muara Labuh DCS – 3 sebanyak 3 TRX

- Pasir Muara Labuh GSM 3 sebanyak 1 TRX - Pasir Muara Labuh

DCS-2 sebanyak 1 TRX - Pasir Muara Labuh

DCS-3 sebanyak 4 TRX

2. Terdapat 3 Site Collocated atau penambahan BTS DCS 1800 pada site yang sama: - BTS Sungai Pagu DCS - 1 - BTS Sungai Pagu DCS - 2 - BTS Sungai Pagu DCS - 3

3. Terdapat 4 Split cell atau pembangunan 4 buah BTS baru karena kapasitas GSM 900 dan DCS 1800 yang sudah penuh:

- Muara Labuh - Pasar Muara Labuh - Pasar Muara Labuh - Pasir Muara Labuh

KESIMPULAN

1. Prediksi penambahan trafik di Tahun 2012 dengan menggunakan metode trend

(7)

adalah sebesar 388%% dibandingkan dari Tahun 2011

2. Untuk melayani penambahan trafik sebesar 388% tersebut dibutuhkan penambahan 12 TRX untuk 5 cell, 3 BTS Collocated dan 4 BTS splitt cell.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ajay R Mishra. 2007. Advanced

Cellular Network Planning and

Optimisation 2G/2.5G/3G

Evolution to 4G. John Willey &

Sons Ltd, England.

[2] Vijay K.Greg. 2002. Wireless

Network Evolution 2G to 3G.

Gambar

Gambar 1. Penyebaran BTS di Muara Labuh
Gambar  2  memperlihatkan  pertumbuhan  trafik  dari  Januari  2011  hingga akhir Tahun 2011
Tabel 3. Prediksi penambahan Trafik Tahun 2012  Pertambahan  Trafik  2011-w20  2011-w52  Penambahan Trafik (%)  Muara Labuh  497.44  1929.55  388

Referensi

Dokumen terkait

Pada proses komputasi numerik untuk aplikasi pengambilan keputusan pada kasus nilai akhir suatu mata kuliah, tidak semua digit dilibatkan, jumlah (panjang) digit yang

Robot dengan konsep holonomic berdasarkan penggeraknya adalah jenis Robot beroda, tetapi susunan dan posisi roda pada holonomic tidak bisa seperti pada pemasangan

Berdasarkan penelitian didapatkan kualitas fisik es krim dengan penambahan Hidrolisat Protein Ikan Mujair pada konsentrasi yang berbeda tidak berbeda nyata dengan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pada siklus 1 dan siklus II maka dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik pembelajaran card sort dapat

Dalam scenario baseline, petumbuhan PDB ril diperkirakan ~5% YoY antara 2018-2030, jumlah lapangan kerja tambahan di tahun 2030 diperkirakan sekitar 22 juta dengan

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala bekat, kasih dan karuniaNya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis diberi kelancaran dan mampu menyelesaikan dengan

Perkerasan kaku (Rigid pavement) adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton sebagai bahan utama perkerasan tersebut, merupakan salah satu jenis perkerasan jalan

Alasan peneliti menggunakan Teori Interaksionisme Simbolik pada penelitian ini karena dilihat dari adanya interaksi yang bersifat simbolik di dalam suatu kelompok