• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): I. Tujuan Pembelajaran A. Tujuan Akademik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): I. Tujuan Pembelajaran A. Tujuan Akademik"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

(RPP)

I. I. Mata Pelajaran Mata Pelajaran Kelas/Semester Kelas/Semester Pertemuan ke Pertemuan ke Durasi Waktu Durasi Waktu Standar Kompetensi Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar Indikator Indikator TUJUAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN :: :: :: :: :: :: ::

Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi X/1

X/1

36Jam  !" Menit 36Jam  !" Menit

Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 1# Menggunakan peralatan pengukuran presisi 1# Menggunakan peralatan pengukuran presisi $ #Mengeset

$ #Mengeset peralatan pengukuran pem%andingperalatan pengukuran pem%anding 3# Memeli&ara peralatan pengukuran presisi 3# Memeli&ara peralatan pengukuran presisi

1# 'eknik pengukuran (ang sesuai dapat dilakukan 1# 'eknik pengukuran (ang sesuai dapat dilakukan $# Pera)atan rutin dan pen(impanan alat ukur $# Pera)atan rutin dan pen(impanan alat ukur 3# Kali%rasi alat ukur *mengeset titik nol alat ukur+ 3# Kali%rasi alat ukur *mengeset titik nol alat ukur+

A. Tujuan Akademik A. Tujuan Akademik

1. Siswa mengenal macam-macam alat ukur  1. Siswa mengenal macam-macam alat ukur  2. Siswa Siswa m

2. Siswa Siswa mengetahui cara atau teknik pengukuranengetahui cara atau teknik pengukuran 3. Mengetahui cara merawat alat

3. Mengetahui cara merawat alat ukur dengan benar ukur dengan benar  4. Mengetahui cara mengkalibrasi alat ukur 

4. Mengetahui cara mengkalibrasi alat ukur  B. Tujuan Nilai Karakter 

B. Tujuan Nilai Karakter  1. Sikap dan perilaku

1. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yangyang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain 

rukun dengan pemeluk agama lain ReligiusReligius!! 2. Siswa melakukan tindakan yang

2. Siswa melakukan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuhmenunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan 

pada berbagai ketentuan dan peraturan DisiplinDisiplin!! 3. Siswa mampu melakukan perilaku yang

3. Siswa mampu melakukan perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta m

meennyyeelleessaaiikkaan n ttuuggaas ds deennggaan n sseebbaaiikk--bbaaiikknnyyaa. ". "eerriillaakkuu yyaanngg menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai

menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai

hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 

baiknya. Kerja kerasKerja keras!! 4. Siswa mampu bersikap dan

4. Siswa mampu bersikap dan ber perilaku seseorang untuk melaksanakanber perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya!, negara dan sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya!, negara dan #uhan $ang Maha %sa. 

#uhan $ang Maha %sa. Tanggung Jaa!"Tanggung Jaa!"

II. MATERI PEN#AJARAN II. MATERI PEN#AJARAN

A. MATERI A. MATERI

1. Pengukuran presisi 1. Pengukuran presisi

Pengukuran ini digunakan untuk mendapatkan ketelitian 0,05, 0

Pengukuran ini digunakan untuk mendapatkan ketelitian 0,05, 0,02, 0,01 bahkan,02, 0,01 bahkan sampai ukuran micron. Alat-alat ukur yang dipakai antara lain :

sampai ukuran micron. Alat-alat ukur yang dipakai antara lain : a. Jangka sorong ketelitian 0,05 mm

a. Jangka sorong ketelitian 0,05 mm  b. Jangka sorong ketelitian 0,02 mm  b. Jangka sorong ketelitian 0,02 mm

c. ikro meter ketelitian 0,01 mm c. ikro meter ketelitian 0,01 mm

11 11

(2)

d. ikro meter ketelitian 0,001 mm

Pengukuran ini biasanya menggunakan alat ukur tak langsung atau

menggunakan alat ukur yang mempunyai ketelitian 0,5 mm. misalnya rollmeter, bar  meter !mistar ba"a#. $edangkan pada pengukuran dimensi tertentu menggunakan alat ukur tak langsung kemudian untuk mengetahui hasilnya dicocokkkan dengan alat ukur  langsung.

Metoe pengukuran

%ntuk mendapatkan benda ker"a yang presisi. &emampuan melakukan

 pengukuran memegang peranan yang sangat penting. %ntuk melihat berbagai ukuran dimensi benda ker"a kita dapat menggunkan beberapa "enis alat ukur. 'erdasarkan cara  pembacaan skala ukurnya, alat ukur dibagi men"adi 2 yaitu :

a. A!at ukur !angsung

(ang dimaksud dengan alat ukur langsung adalah "enis alat ukur yang datanya dapat langsung dibaca pada alat ukur tersebut digunakan. )ontoh : "angka sorong, micrometer, mistar, busur dera"at !be*el protector# dan l ain-alin. Alat ukur ini

 biasanya digunakan untuk mengukur bagianbagian yang mudah diukur dan di"angkau oleh alat ukur langsung.

". A!at ukur tak !angsung

(ang dimaksud dengan alat ukur tak langsung adalah "enis alat ukur yang datanya hanya dapat dibaca dengan bantuan alat ukur langsung. )ontoh : telescoping gauge, inside caliper, outside caliper dan lain-lain. Alat ukur ini dipakai untuk 

mengukur bagian-bagaian yang tidak dapat di"angkau oleh alat ukur langsung. Pada alat ukur langsung memiliki beberapa tingkatan ketelitian. %ntuk itu kita harus dapat menentukan alat ukur "enis apa yang harus kita gunakan berdasarkan tingkatan toleransi yang ingin kita capai. +isamping kepresisian alat ukur dan suhu ruang !kurang lebih120# yang menentukan kebenaran/ketepatan dari hasil pengukuran, aktor lainnya adalah posisi dan sikap seaktu melakukan pengukuran, antara lain : a. akukan pengukuran dalam keadaan mesin berhenti

 b. etakkan sensor ukur tegak lurus terhadap bidang ukur 

c. 'erilah penerangan yang cukup pada saat melakukan pengukuran d. Pembacaan skala nonius harus tegak lurus terhadap skala utama e. %ntuk "enis peker"aan yang dituntut dengan kepresisian tinggi

sebaiknya perlu dilakukan pengukuran beberapa kali. 3al ini untuk  menghindari ter"adainya kesalahan pengukuran.

(3)

#. Jenis$%enis A!at ukur

a. Mistar &eser'ernier Ca!ipers

$kala adalah alat pembanding yang pada umumnya terdapat pada semua  "enis alat ukur sehingga memungkinkan mendapat hasil pengukuran yang tepat.

$kala pada mistar geser terbagi men"adi 2 bagian, yaitu: a. $kala utama

 b. $kala nonius

$kala utama terdiri dari skala standar yang pembagiannya sama seperti  pada mistar ba"a. $edangkan skala nonius dibuat pan"ang tertentu sehingga dapat

dibagi kedalam beberapa bagian, dimana tiap bagiannya menun"ukkan pan"ang yang proporsional terhadap skala pada bagian skala utama.

Bagian$ "agian istar geser

$ecara umum bagian mistar geser terdiri dari:

a. 4ahang tetap/i6ed "a, yang bingkainya terdapat pembagian skala yang sangat teliti.

 b. 4ahang gerak/sliding "a, yang skala noniusnya dapat digerakkan sepan"ang  bingkai. 'agian yang lainnya untuk "enis mistar geser tertentu, kadangkadang

dilengkapi dengan pengatur gerakan yang halus sepan"ang bingkainya dan  "uga dilengkapi dangan bagian untuk mengukur kedalaman. 'agian-bagian

mistar geser sebagaimana !7ambar 1# adalah:

8 'eam !'atang/rangka# 8 i6ed "a !rahang tetap# 8 $liding Ja !rahang gerak# 8 ain scale !skala tetap# 8 9ernier scale !skala nonius#

8 ine ad"ustment !Penggerak halus# 8 )lamping scres !'aut pengencang#

7ambar 1. 'agian dari mistar geser/*ernier caliper 

*ungsi istar geser

istar geser dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pengukuran, diantaranya untuk mengukur:

(4)

a. &etebalan, "arak luar atau diameter luar.  b. &edalaman.

c. ;ingkat/step.

d. Jarak celah atau diameter dalam.

7ambar 2. )ontoh penggunaan mistar geser 

Prinsip ska!a etri+

Prinsip dari skala metric yang memiliki ketelitian 0,05 mm adalah pada rahang gerak terbagi men"adi 20 bagian/garis. Jarak dari 0 sampai 20 <1= mm, yang "arak antara garis satu dengan yang lainnya 1= : 20 < 0,=5 mm. " adi selisih dari dua skala ini adalah 1 mm > 0,=5 mm < 0,05 mm. +engan demikian, berarti  "uga mistar geser ini mampu mengukur sampai ukuran terkecil 0,05 mm !lihat

gambar #

(5)

7ambar . Prinsip $kala metric

Pe"a+aan istar geser kete!itian ,-, 

)ontoh pembacaan mistar geser ketelitian 0,05 mm pada pengukuran =,5 mm sebagaimana gambar 152 adalah: ada pengukuran =,5 mm, maka kedudukan garis-garis ukurnya adalah sebagai berikut:

a. 7aris 0 pada skala nonius terletak antara garis ke = dan 10 pada skala tetap.  b. 7aris ke 10 skala nonius segaris dengan salah satu garis pada skala tetap.

7ambar ?. )ontoh pengukuran =,5 mm

". Mikroeter

ikrometer merupakan alat ukur linier yang mempunyai &etelitian/ kecermatan yang lebih baik daripada mistar geser. 'agian-bagian mikrometer  dapat dilihat pada gambar 5.

(6)

7ambar 5. ikrometer luar dengan nama bagiannya.

*ungsi ikroeter

ikrometer dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pengukuran, diantaranya untuk mengukur:

a. +iameter luar 

 b. &etebalan suatu benda ker"a c. pan"ang dari suatu bagian

Pe"a+aan ikroeter

Pada bagian tabung ukur dan tabung putar terdapat angka-angka dan garis-garis !7ambar @#, angka-angka inilah yang menun"ukkan ukuran benda yang diukur. Angka-angka yang terdapat pada tabung ukur menun"ukkan mm, misalnya 0 > 5 > 10 > 15 > 20 > 25. dari 0 > 5 "araknya adalah 5 mm. demikian pula 5 > 10  "araknya adalah 5 mm, dan seterusnya. +ari angka ke angka ini dibagi dalam 5  bagian, sehingga 1 bagian "araknya 1 mm. pada bagian garis baah terdapat pula

garis-garis ukur pembagi dua, yang artinya antara garis atas dan garis baah  "araknya 0,5 mm.

$edangkan pada tabung putar terdapat garis-garis ukur yang banyaknya 50  buah !7ambar #. Apabila tabung putar diputar satu kali !misalnya dari 0 sampai

ke 0 lagi#, maka poros geser akan bergerak 0,5 mm. Jika diputar 2 kali berarti 2 6 0,5 mm < 1 mm dan seterusnya. +engan demikian tabung putar dibagi dalam 50  bagian, maka 1 bagian "araknya 0,5 mm : 50 < 0,01 mm !7ambar #

7ambar @.;abung ukur dan tabung garis

1@

(7)

7ambar . Penun"ukkan "arak ukur 

Conto/ Pe"a+aan Mikroeter

)ontoh pembacaan mikrometer kapasitas 0 > 25 mm ketellitian/kecermatan 0,01, pada pengukuran 5,@2 mm !7ambar =#

7ambar =. )ontoh pembacaan mikrometer 

Pada pengukuran 5,@2 mm, maka kedudukan garis-garis ukurannya adalah sebagai berikut:

a. Pada tabung ukur terlihat dengan "elas garis ukur millimeter yang ke 5.  b. 7aris ukur 0,5 mm pada tabung ukur terletak antara garis ke 5 dan ke @, dan

terlihat posisi tabung putarnya melebihi garis ukur 0,5 mm.

(8)

c. Pada tabung putar posisi garis ke 12 segaris dengan garis tengah pada tabung ukur. Jadi cara pembacaannya adalah: 5 mm B 0,5 mm B 0,12 mm < 5,@2 mm.

Pee!i/araan a!at ukur se+ara uu • • • • • • • •

+i"aga pada suhu 20° ) supaya tidak ter"adi perubahan isik akibat meningkatnya suhu.

+i"aga pada kondisi tidak terlalu lembab supaya tidak berkorosi !kelembaban udara 50 : @0C#

+iberi *aselin setelah alat ukur dipakai

+i"auhkan dari getaran, goncangan atau benturan

$etelah dipakai dimasukkan kembali ke kotak penyimpananya, dan untuk alat yang besar misalnya proil proyektor harus selalu ditutup dengan kain/plastik  seaktu tidak dipakai.

+ipakai sesuai dengan ungsinya.

3indarkan dari pemakaian secara gegabah dan serampangan

+ipakai menurut petun"uk operasional dan keselamatan ker"a yang telah ditentukan masing-masing

Pee!i/araan istar geser (ernier Ca!iper)

7ambar 10. istar geser  Cara Pera0atan

!1# $ebelum dan sesudah pemakaian, alat ukur harus selalu dibersihkan. 'ila selesai pemakaian beri sedikit *aselin dan disimpan lagi ke tempat semula !2# ur/baut pengunci hendaknya di"aga "angan sampai lepas atau hilang. !# Pakailah kain panas/strimin sebagai tempat alat ukur.

(9)

Pee!i/araan Mikroeter Luar

7ambar 11. $atu set mikrometer luar  Ka!i"rasi • • • • • • •

$tel lebih dahulu mikrometer yang akan diperiksa pada kedudukan minimum/nol.

Pasangkan mikrometer tersebut pada dudukannya pada posisi yang mudah bagi  pembacaan ukurannya.

Jepitlah blok ukur 1 mm diantara dua landasan mikrometer, dan catat beberapa mikron penyimpangannya !B atau - #

)atat pula penyimpangan- penyimpangan pembacaan untuk blok ukur 2 mm,  mm dan seterusnya s.d. 25 mm. %ntuk memudahkan kesimpulan, salinlah data  penyimpangan tersebut diatas, kedalam bentuk graik.

embersihkan dan melekatkan blok ukur harus benar-benar baik.

Perhatikan pada aktu mengeset besarnya tekanan mulut ukur t erdengar dari  bunyi gigi gelincir.

%ntuk peker"aan-peker"aan yang lebih teliti, kertaan dan kese"a"aran muka ukur landasan "uga perlu diperiksa !dengan plat optik#.

Pera0atan

!1# $esudah pemakaian, bersihkanlah permukaan pengukuran dan bagian-bagian lainnya, dan gunakanlah bahan anti korosi. 'agian-bagian yang berulir harus dilumasi secukupnya dengan oli yang berkualitas tinggi, misalnya oli yang dipergunakan untuk "am/arlo"i.

!2# Jika tidak dipergunakan !sesudah pemakaian# mikrometer luar harus ditempatkan dalam sebuah peti kayu. ikrometer yang lebih besar harus digantungkan dengan penun"angnya yang khusus ! sadle shaped support #.

(10)

!# ;empat penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar matahari lansung dan luktuasi tempertatur.

!?# 'atang ukur standar yang pan"ang harus ditempatkan dengan hati-hati supaya tidak ter"adi lenturan.

Kese!aatan Ker%a

!1# Jangan menarik mikrometer keluar dari benda ker"a u ntuk dilihat hasil  pengukurannya. 3al ini bisa merusak landasan.

!2# Jangan mengukur benda ker"a yang sedang berputar atau bergerak  !# 3ati-hatilah pada aktu mengukur dan gunakan recet "ika spindel sudah

mendekati benda yang diukur.

III. MET$DE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Penga"aran angsung atau &onstrukti*isme

2. etode : )eramah,;anya"aab,$imulasi,Praktek dan Pengamatan

I%. KE#IATAN PEMBELAJARAN

A. PENA23L3AN • • • • •

engkoordinasikan sisa untuk siap bela"ar 

engadakan apersepsi tentang materi yang akan dibahas enyampaikan materi yang akan dibahas

en"elaskan ge"ala realitas yang ada

emoti*asi dan men"elaskan tu"uan pembela"aran B. KE&IATAN INTI • • • • •

elakukan pengamatan obyek  elakukan study pustaka elakukan penya"ian data elakukan analisa data embuat kesimpula C. TINAK LANJ3T • • • • enerapkan konsep Pengembangan konsep emberikan e*aluasi Penugasan ! P4 # 20

(11)

. S3MBER BELAJAR 

1. $umber : ingkungan,'uku 4eerensi,Dara $umber  2. Alat

. 'ahan

: Peralatan ab,Alat Peraga,Alat $ederhana : Alat ;ulis !Alat habis pakai#

%I. PENILAIAN & E%ALUA'I &&M &&3 ' ()!

A. '(al

1. $ebutkan macam macam alat ukur presisiE

2. 7ambarkan alat ukur "angka sorong dan sebutkan bagian-bagiannyaE

3. +apat digunakan untuk kegiatan pengukuran apa sa"akah alat ukur "angka sorongF

4. 'agaimana cara peraatan rutin terhadap mikrometerF

). 'erapa hasil pengukuran berikutF

B. Kun)i Jaa!an

1 Mistar geser *angka Sorong!,Mikrometer 

2 a. +eam +atangrangka! b. ied jaw rahang tetap! c. Sliding *aw rahang gerak! d. Main scale skala tetap! e. /ernier scale skala nonius!

0. ine adjustment "enggerak halus! g. lamping screws +aut pengencang!

 a. &etebalan, jarak luar atau diameter luar. b. &edalaman.

c. #ingkatstep.

d. *arak celah atau diameter dalam.

(12)

? a. Sesudah pemakaian, bersihkanlah permukaan pengukuran dan bagian-bagian lainnya, dan gunakanlah bahan anti korosi. +agian-bagian yang berulir harus dilumasi secukupnya dengan oli yang berkualitas tinggi, misalnya oli yang dipergunakan untuk jamarloji. b. *ika tidak dipergunakan sesudah pemakaian! mikrometer luar harus

ditempatkan dalam sebuah peti kayu. Mikrometer yang lebih besar  harus digantungkan dengan penunjangnya yang khusus sadle shaped support !.

c. #empat penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar matahari lansung dan 0luktuasi tempertatur.

d. +atang ukur standar yang panjang harus ditempatkan dengan hati-hati supaya tidak terjadi lenturan.

5     ,3) 1),) 2,4) 15,5 mm mm mm mm 22

(13)

 DG. $GA JAHA'AD 'IDA4 $&G4   1 15 2 25  10 ? 5 5 15 J%A3 100 *. Kriteria Penilaian *6M789 S&:; "%;:7%98< <=78= 8&9=; ' engetahui :

&epala $& P74  &araang

!...#

> 1 *6M789 S&:; M8>=M87

&arawang, September 214 ?uru Mata "elajaran,

!...#

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya, pada pasien yang mendapatkan terapi inisial lebih dari 6 hari setelah konsumsi alkohol menunjukkan hasil yang bervariasi, yaitu 43,75% pasien dengan

Melihat dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya bahwa permasalahan yang ada di KJKS BMT Bina Ummat Sejahtera Lasem yang sering terjadi dan

Dialog Antar Agama adalah sesuatu yang menuntut sikap terbuka dari pada defensif, semangat untuk belajar satu sama lain disertai dengan sikap rendah hati dari pada perasaan

maka ruang lingkup pembahasan pada penelitian ini akan difokuskan pada unsur- unsur kebudayaan yang berkaitan dengan mitologi dan budaya tradisional Jepang yang meliputi, sistem

Efek pada organ target Tidak ada efek yang diketahui pada kondisi penggunaan normal BAGIAN 2: Identifikasi bahaya.. Pernyataan Bahaya

bolavoli yang diperuntukkan anak Sekolah Dasar, atau yang setara dengannya. Dewasa ini permainan bolavoli termasuk permainan yang populer diantara cabang olahraga yang lainnya.

Tujuan penulis dalam melakukan penelitian adalah untuk mengetahui apakah media adobe flash sebagai bahan ajar pendukung pembelajaran kosakata Bahasa Jepang tingkat dasar

 Lombok Utara : Infrastruktur Pendukung, Efektivitas Promosi dan Penguasaan Bahasa Inggris Masih Perlu Perhatian.  Tana Toraja : Penguasaan Bahasa, Biro