• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam rangka pencapaian visi-misi dan transparansi pelaksanaan program

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dalam rangka pencapaian visi-misi dan transparansi pelaksanaan program"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

D

alam rangka pencapaian visi-misi dan transparansi pelaksanaan program kerja/kegiatan di lingkungan Politeknik Negeri Bali (PNB), Unit Perencanaan (UP) sebagaimana diamanatkan dalam salah satu tugas pokok dan fungsi (tupoksi) adalah mengkoordinasikan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja (Lakin) lembaga.

Lakin memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai alat kendali dan sekaligus sebagai alat pemacu peningkatan kinerja dari setiap unit-unit kerja (jurusan/unit/bagian/pusat) di lingkungan PNB. Sebagai alat Kendali, Lakin ini diharapkan dapat melaksanakan fungsi

controling terhadap setiap pelaksanaan kegiatan secara akuntabel dan transparan serta

tidak terlepas dari sasaran-sasaran strategis yang telah digariskan dalam Renstra PNB 2015-2019 maupun kebijakan Pemerintah. Sebagai alat Pemacu, Lakin ini diharapkan dapat secara terus menerus mendorong setiap unit kerja untuk dapat meningkatkan kinerja sesuai tupoksinya masing-masing.

Dalam Lakin ini dievaluasi dan dianalisis, sejauhmana target Renstra periode Tahun 2015-2019 telah tercapai. Bagaimana kondisi yang ditunjukan terhadap pencapaian target tersebut dari pelaksanaan program/kegiatan mulai Tahun 2015 sampai saat ini (per 31 Agustus 2017). Demikian halnya bila pencapaian target tersebut dibandingkan dengan target Tahun 2018 dan Tahun 2019, bagaimana kondisi capaian kinerja Tahun ini dan apa yang mestinya diprioritaskan untuk dikembangkan ke depan. Dalam Lakin ini juga dievaluasi akuntabilitas kinerja anggaran per 31 Agustus 2017 terhadap kemampuan serap anggaran unit-unit kerja serta capaian kinerja lembaga.

Berdasarkan hasil monitoring, evaluasi dan analisis kondisi kinerja lembaga selama ini, maka Tim berkontribusi memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan kepada Pimpinan dalam penetapan kebijakan di masa yang akan datang.

A. Dasar Hukum

Lakin ini disusun mengacu pada beberapa sumber hukum, antara lain :

1. Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

2. Permen PAN dan RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

3. Permenristek-dikti No. 13 Tahun 2015 tentang Renstra Kemenristekdikti 2015-2019. 4. STATUTA Politeknik Negeri Bali.

(2)

B. Maksud dan Tujuan

Secara umum maksud dan tujuan disusunnya Lakin 2017 ini adalah untuk dapat mendorong terciptanya sistem akuntabilitas kinerja institusi pemerintah sebagai salah satu syarat terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya (good governance). Sehubungan dengan hal itu, penyusunan Lakin ini mempunyai maksud dan tujuan antara lain sebagai berikut :

1. Memberikan informasi terkait hasil yang telah dicapai institusi terhadap pelaksanaan program/kegiatan selama ini serta permasalahan-permasalahan yang ditemui hingga pertengahan Tahun 2017 ini, upaya penanggulangannya dan rencana pengembangan ke depan.

2. Merupakan pegangan dan pedoman dasar dalam upaya meningkatkan akuntabilitas, transparansi, efisiensi dan efektivitas kerja institusi pada tahun-tahun mendatang. 3. Dijadikan bahan evaluasi terhadap kinerja institusi sesuai capaian target pada

Renstra 2015-2019 yang telah dicapai dari Tahun 2015 hingga pertengahan Tahun 2017 ini.

4. Sebagai bahan masukan dan dasar pertimbangan bagi Pimpinan dalam menetapkan kebijakan untuk penyusunan program/kegiatan tahun-tahun berikutnya, setidaknya hingga akhir Tahun 2019. Harapannya, pada Tahun 2025 PNB mampu meraih visi-misi untuk menjadi terdepan, profesional dan berdaya saing internasional.

(3)

A. RENSTRA 2015-2019

R

encana Strategis (Renstra) PNB periode 2015-2019 didasarkan atas visi, misi, tujuan strategis dan sasaran strategis sebagai berikut:

2.1 Visi

Menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Vokasi Penghasil Lulusan Profesional Berdaya saing Internasional pada tahun 2025.

2.2 Misi

(1) Menyelenggarakan pendidikan vokasi yang dapat diakses secara merata dan berkesetaraan bagi masyarakat

(2) Menyelenggarakan pendidikan bidang vokasi yang berkarakter kebangsaan dengan standar mutu nasional dan regional Asia-Pasifik.

(3) Melaksanakan penelitian bertaraf internasional pada bidang keilmuan dan teknologi terapan

(4) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berlandaskan pada penerapan keilmuan dan teknologi

(5) Menyelenggarakan kerjasama di kawasan regional aspac

(6) Mengembangkan sistem tata kelola yang inovatif, transparan, dan akuntabel didukung oleh sumber-sumber daya yang bertaraf internasional

(7) Membangun keunggulan lembaga yang berorientasi pada kepariwisataan

2.3 Tujuan Strategis

(1) Memberikan kesempatan belajar bagi masyarakat dalam kesetaraan gender, dan pemerataan pendidikan berdasarkan strata sosial-ekonomi, dan wilayah (2) Menghasilkan lulusan yang berkarakter yang berorientasi pada standar mutu

nasional dan regional pada bidang ilmu dan teknologi terapan

(3) Meningkatkan kemampuan dosen dalam melakukan penelitian terapan yang mendapatkan pengakuan internasional

(4)

(4) Mengembangkan inovasi baru yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat

(5) Memperluas jaringan kerjasama tri dharma dalam mencapai kesetaran mutu dengan negara-negara di kawasan regional aspac

(6) Menjamin pengelolaan pendidikan yang berstandar mutu internasional, akuntabel, transparan, produktif, serta efektif dan efisien

(7) Meningkatkan daya saing lulusan dan lembaga yang berorientasi pada keunggulan pariwisata.

2.4 Sasaran Strategis

(1) Terselenggaranya pendidikan tinggi vokasi yang menjamin ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan berkualitas tanpa membedakan status ekonomi, gender dan wilayah;

(2) Terwujudnya sistem pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam mewujudkan mutu lulusan berstandar nasional, regional dan internasional; (3) Terwujudnya organisasi dan kegiatan kemahasiswaan yang kokoh dalam

pengembangan karakter dan jiwa kewirausahaan mahasiswa;

(4) Tersedianya tenaga pendidik yang profesional dan kompeten dalam bidang penelitian dengan berwawasan internasional;

(5) Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan dengan kemampuan inovatif dan kreatif berbasis IPTEKS bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pengabdian pada masyarakat

(6) Terbangunnya akses kerjasama (net-working) tri dharma berskala internasional menuju pada daya saing global

(7) Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan berkualitas setara dengan standar mutu internasional;

(8) Tersedianya sistem informasi yang bermutu bagi proses pembelajaran, layanan sistem manajemen dalam menjamin akuntabilitas tata kelola lembaga

(9) Terwujudnya manajemen satuan pendidikan yang efisien, efektif, akuntabel, profesional, dan transparan, serta iklim akademik yang kondusif.

(10) Terkelolanya sumber-sumber daya bagi peningkatan kemandirian institusi (11) Terbangunnya PT vokasi unggulan yang berpayung pada pariwisata dan

(5)

TABEL 2.1

INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN KEGIATAN

Tujuan 1 : Memberikan kesempatan belajar bagi masyarakat dalam kesetaraan gender, dan pemerataan pendidikan berdasarkan strata sosial-ekonomi, dan wilayah

Kebijakan Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Kegiatan

Peningkatan akses dan pemerataan pendidikan berbasiskan sosial ekonomi, geografis dan berkesetaraan gender

 Rasio kesetaraan gender

 Persentase mahasiswa penerima beasiswa

 Pertumbuhan jumlah mahasiswa

 Persentase mahasiswa penerima beasiswa pemerintah

 Persentase mahasiswa penerima beasiswa non-pemerintah

 Pertambahan jumlah pendaftar

 Jumlah prodi baru (program Diploma dan Magister Terapan)

Tujuan 2 : Menghasilkan lulusan yang berkarakter, berorientasi standar mutu nasional dan regional pada bidang ilmu teknologi terapan

Kebijakan Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Kegiatan

Peningkatan mutu kinerja akademik

Pemantapan Sistem Penjaminan Mutu dan standarisasi internasional

 Waktu tunggu mahasiswa berkarya pertama (bulan)

 Rata-rata IPK lulusan

 Jumlah prodi terakreditasi nasional dan internasional

 Jumlah prodi yang menerapkan kurikulum KKNI berorientasi mutu internasional

 Persentase dosen berkualifikasi S2

 Persentase dosen berkualifikasi S3

 Persentase tenaga pendidik dan kependidikan bersertifikat kompetensi

 Persentase tenaga pendidik dan kependidikan menjadi anggota asosiasi profesi

 Jumlah prodi yang menerapkan sistem penjaminan mutu sesuai SN-PT

 Jumlah prodi yang menerapkan sistem penjaminan mutu berorientasi internasional

 Persentase prodi terakreditasi nasional minimal B Peningkatan Mutu Pembinaan

Kemahasiswaan.

 Jumlah mahasiswa berprestasi nasional (akademik/non akademik)

 Jumlah mahasiswa berprestasi

internasional (akademik/non akademik)

 Jumlah kegiatan kemahasiswaan yang menunjang pembangunan karakter dan entrepreneurship

 Persentase mahasiswa yang melaksanakan program kreatifitas mahasiswa

(6)

Tujuan 3 : Meningkatkan kemampuan tenaga pendidik dan kependidikan dalam melakukan penelitian terapan yang mendapatkan pengakuan nasional dan internasional

Kebijakan Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Kegiatan

Peningkatan mutu kinerja penelitian  Persentase dosen dengan publikasi penelitian tingkat nasional (jurnal ilmiah dan proceeding)

 Persentase dosen dengan publikasi penelitian berskala internasional

 Persentase dosen melakukan penelitian

 Jumlah dosen memenangkan penelitian hibah kompetisi

 Jumlah dosen dengan publikasi pada jurnal penelitian nasional

 Jumlah dosen dengan publikasi pada jurnal penelitian terakreditasi nasional

 Jumlah dosen dengan publikasi penelitian pada proceeding nasional

 Jumlah dosen dengan publikasi penelitian internasional

 Jumlah dosen dengan publikasi pada jurnal penelitian internasional (terindeks/bereputasi)

 Jumlah dosen dengan publikasi penelitian pada proceeding internasional

 Jumlah dosen dengan HAKI/Paten

 Jumlah dosen yang menulis buku ajar

Tujuan 4 : Mengembangkan inovasi baru yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengabdian Kebijakan Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Kegiatan

Peningkatan mutu Kinerja

pengabdian kepada masyarakat

 Persentase dosen melakukan pengabdian berbasis inovasi IPTEK

 Persentase dosen dengan publikasi pengabdian tingkat nasional

 Jumlah dosen melakukan pengabdian berbasis IPTEK Inovatif

 Jumlah dosen memenangkan kompetisi hibah pengabdian

 Jumlah dosen dengan publikasi pengabdian nasional

Tujuan 5 : Memperluas jaringan kerjasama tri dharma dalam mencapai kesetaraan mutu di kawasan regional aspac

Kebijakan Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Kegiatan

Peningkatan Citra, Kemitraan, dan Internasionalisasi institusi

 Jumlah kerjasama kelembagaan  Jumlah kerjasama dengan PT, Pemerintah, dan DUDI dalam negeri

 Jumlah kerjasama dengan PT, Pemerintah, dan DUDI dengan luar negeri

(7)

Tujuan 6 : Menjamin pengelolaan pendidikan yang berstandar mutu internasional, akuntabel, transparan, produktif, efektif dan efisien

Kebijakan Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Kegiatan

Peningkatan Mutu Manajemen,

Sumber Daya dan lingkungan,  Persentase laporan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan tepat waktu

 Persentase daya serap anggaran

 Persentase peningkatan PNBP

 Predikat kualitas pelayanan institusi

 Jumlah temuan hasil audit

 Jumlah PNBP yang berasal dari non SPP

 Persentase unit kerja yang berstandar ISO

 Persentase informasi pendidikan yang terpubikasi

 Persentase sarana dan prasarana sesuai standar nasional PT

 Jumlah di unit kerja yang menerapkan sistem e-Layanan

 Perentase tenaga kependidikan dengan sertifikat fungsional dalam/luar negeri

Tujuan 7 : Meningkatkan daya saing lulusan dan lembaga yang berorientasi pada keunggulan pariwisata

Kebijakan Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Kegiatan

Pengembangan model dan sistem institusi unggulan berpayung pariwisata

 Jumlah program yang berorientasi pada

keunggulan pariwisata  Jumlah kegiatan yang berorientasi keunggulan pariwisata dalam bidang IPTEK

 Jumlah kegiatan yang berorientasi keunggulan pariwisata dalam bidang non akademik

(8)

TABEL 2.2. TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN KEGIATAN DARI TAHUN 2015 S/D 2019 KEBIJAKAN/PROGRAM IKU/IKK KONDISI AWAL (2014) TARGET 2015 2016 2017 2018 2019

1. Peningkatan akses dan pemerataan pendidikan berbasiskan sosial ekonomi, geografis dan berkesetaraan gender

IKU 1.1 Rasio kesetaraan gender (%) 40,9 41,0 41,5 42,0 42,5 43,0

IKU 1.2 Persentase mahasiswa penerima beasiswa 20,3 21,0 22,0 23,0 24,0 25,0 IKU 1.3 Pertumbuhan jumlah mahasiswa (org) 3.169 3.527 3.814 4.059 4.172 4.200

IKK 1.1 Persentase mahasiswa penerima beasiswa

pemerintah 20,3 21,0 21,5 22,0 22,5 23,0

IKK 1.2 Persentase mahasiswa penerima beasiswa

non-pemerintah - - 0,5 1,0 1,5 2,0

IKK 1.3 Pertambahan jumlah pendaftar (org) 3.081 3.552 3.696 3.942 4.188 4.312

IKK 1.4 Jumlah penyelenggaraan prodi Diploma 13 16 17 17 18 18

IKK 1.5 Jumlah penyelenggaraan prodi Magister - - - 1 1 2

2. Peningkatan mutu kinerja akademik

IKU 2.1 Ratios Student in take 1:2,75 1:2,88 1:2,93 1:3,09 1:3,21 1:3,27

IKU 2.2 Waktu tunggu mahasiswa berkarya pertama

(bulan) 3,5 3,2 2,8 2,5 2,5 3,5

IKU 2.3 Rata-rata IPK lulusan 3,34 3,38 3,41 3,47 3,49 3,50

IKK 2.1 Jumlah prodi yang menerapkan kurikulum KKNI

berorientasi mutu internasional - - - 2 prodi 3 prodi 3 prodi

IKK 2.2 Persentase dosen berkualifikasi S2 87,1% 93,4% 94,0% 93,1% 90,9% 90,0%

IKK 2.3 Persentase dosen berkualifikasi S3 4,3% 4,9% 5,4% 6,3% 8,6% 10,0% IKK 2.4 Persentase tenaga pendidik dan kependidikan

bersertifikat kompetensi 16,9% 16,9% 18,0% 20,0% 22,0% 25,0%

IKK 2.5 Persentase tenaga pendidik dan kependidikan

menjadi pengurus/anggota asosiasi profesi 10% 10% 15% 20% 30% 40% 3. Pemantapan Sistem

Penjaminan Mutu dan standarisasi internasional

IKU 3.1 Jumlah prodi terakreditasi 13 13 13 16 16 18

IKK 3.1 Jumlah prodi yang menerapkan sistem

penjaminan mutu sesuai SN-PT 13 16 18 18 18 20

IKK 3.2 Jumlah prodi yang menerapkan sistem

penjaminan mutu berorientasi internasional - - - - 1 2

IKK 3.3 Persentase prodi terakreditasi nasional minimal

(9)

4. Peningkatan Mutu Pembinaan Kemahasiswaan

IKU 4.1 Jumlah mahasiswa berprestasi nasional

(akademik/non akademik) 51 org 51 org 51 org 51 org 51 org 51 org

IKU 4.2 Jumlah mahasiswa berprestasi internasional

(akademik/non akademik) 11 org 14 org 16 org 18 org 18 org 20 org

IKK 4.1 Jumlah kegiatan kemahasiswaan yang

menunjang pembangunan karakter dan entrepreneurship

88 keg 88 keg 88 keg 88 keg 88 keg 88 keg

IKK 4.2 Persentase mahasiswa yang melaksanakan

program kreatifitas mahasiswa 3,0% 3,0% 3,5% 3,8% 4,0% 4,5%

5. Peningkatan mutu kinerja penelitian

IKU 5.1 Persentase dosen dengan publikasi penelitian

tingkat nasional 11,4% 14,3% 17,1% 20,0% 22,9% 25,7%

IKU 5.2 Persentase dosen dengan publikasi penelitian

berskala internasional 2,9% 3,2% 3,7% 4,1% 4,6% 5,0%

IKU 5.3 Persentase dosen melakukan penelitian 20,9% 25,1% 30,0% 36,0% 43,1% 51,7%

IKK 5.1 Jumlah dosen memenangkan penelitian hibah

kompetisi 34 org 78 org 88 org 98 org 108 org 118 org

IKK 5.2 Jumlah dosen dengan publikasi penelitian pada

jurnal nasional 40 org 50 org 60 org 70 org 80 org 90 org

IKK 5.3 Jumlah dosen dengan publikasi penelitian pada

proceeding nasional 34 org 78 org 88 org 98 org 108 org 118 org

IKK 5.4 Jumlah dosen dengan publikasi penelitian pada

jurnal internasional 10 org 10 org 15 org 18 org 19 org 20 org

IKK 5.5 Jumlah dosen dengan publikasi penelitian pada

proceeding internasional 10 org 10 org 15 org 18 org 19 org 20 org

IKK 5.6 Jumlah dosen dengan HAKI/Paten - - 1 org 1 org 1 org 2 org

IKK 5.7 Jumlah buku ajar yang dihasilkan dosen 1 buku 1 buku 5 buku 7 buku 10 buku 12 buku 6. Peningkatan mutu

Kinerja pengabdian kepada masyarakat

IKU 6.1 Persentase dosen melakukan pengabdian

berbasis inovasi IPTEK 3,7% 4,3% 5,7% 7,1% 8,6% 10,0%

IKU 6.2 Persentase dosen dengan publikasi pengabdian

tingkat nasional 3,1% 4,0% 5,4% 6,9% 8,3% 9,7%

IKK 6.1 Persentase dosen melakukan pengabdian

berbasis IPTEK 90,0% 90,0% 91,0% 93,0% 94,0% 95,0%

IKK 6.2 Jumlah dosen memenangkan kompetisi hibah

pengabdian 18 org 18 org 26 org 36 org 46 org 50 org

IKK 6.3 Jumlah dosen dengan publikasi pengabdian

(10)

7. Peningkatan Citra, Kemitraan, dan Internasionalisasi institusi

IKU 7.1 Jumlah kerjasama kelembagaan 19 24 27 30 33 36

IKK 7.1 Jumlah kerjasama dengan PT, Pemerintah, dan

DUDI dalam negeri 15 18 20 22 24 26

IKK 7.2 Jumlah kerjasama dengan PT, Pemerintah, dan

DUDI dengan luar negeri 4 6 7 8 9 10

IKK 7.3 Jumlah mahasiswa asing di PNB 10 org 15 org 15 org 16 org 16 org 17 org 8. Peningkatan Mutu

Manajemen, Sumber Daya dan lingkungan

IKU 8.1 Persentase laporan keuangan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan dan tepat waktu 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

IKU 8.2 Persentase daya serap anggaran 81,51% 90,0% 91,5% 92,0% 92,5% 93,0%

IKU 8.3 Persentase peningkatan PNBP 7,8% 8,0% 8,25% 8,5% 9,0% 10,0%

IKK 8.4 Predikat kualitas pelayanan institusi (skala4) 3,20 3,25 3,25 3,30 3,40 3,50

IKK 8.1 Jumlah temuan hasil audit 0 0 0 0 0 0

IKK 8.2 Jumlah PNBP yang berasal dari non SPP 3,3% 10,0% 11,0% 11,5% 12,0% 12,5%

IKK 8.3 Unit kerja yang berstandar ISO 2 2 2 2 2 2

IKK 8.4 Persentase informasi pendidikan yang

terpubikasi 60,0% 60,0% 80,0% 80,0% 100,0% 100,0%

IKK 8.5 Persentase sarana dan prasarana sesuai standar

nasional PT 85,0% 90,0% 95,0% 95,0% 95,0% 95,0%

IKK 8.6 Jumlah di unit kerja yang menerapkan sistem

e-Layanan 2 3 3 3 3 3

IKK 8.7 Perentase tenaga kependidikan dengan sertifikat

fungsional dalam/luar negeri 16,9% 16,9% 18,0% 18,5% 19,0% 20,0% 9. Pengembangan model

dan sistem institusi unggulan berpayung pariwisata

IKU 9.1 Jumlah program yang berorientasi pada

keunggulan pariwisata - 1 3 3 3 3

IKK 9.1 Jumlah kegiatan yang berorientasi keunggulan

pariwisata dalam bidang IPTEK - 1 2 2 2 2

IKK 9.2 Jumlah kegiatan yang berorientasi keunggulan

(11)

B. RINGKASAN CAPAIAN KINERJA PNB TAHUN 2016

Dari evaluasi dan analisis terhadap capaian kinerja PNB Tahun 2016 yang telah dijabarkan pada Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2016 Bab III terkait dengan akuntabilitas kinerja, dapat diuraikan kembali beberapa hal sebagai berikut :

1. Capaian kinerja pada sasaran program 1 berkenaaan dengan peningkatan akses dan pemerataan pendidikan berbasis sosial ekonomi, geografis dan berkesetaraan gender adalah seperti ditampilkan pada Tabel 2.3 di bawah. Secara umum hasil kinerja masih perlu dioptimalkan, walau rasio kesetaraan gender, pertumbuhan jumlah mahasiswa dan pertambahan jumlah pendaftar relatif meningkat. Untuk penyediaan beasiswa mahasiswa, baik yang bersumber dari dana Pemerintah maupun non-Pemerintah perlu dimaksimalkan.

Rata-rata persentase capaian kinerja terhadap sasaran program 1 dapat dikategorikan relatif baik, yakni sekitar 91,3%. Namun persentase serapan anggaran relatif rendah, yakni sebesar 59 %.

Tabel 2.3. Capaian Kinerja Sasaran Program 1

“Meningkatnya Akses dan Meratanya Pendidikan Berbasiskan Sosial Ekonomi,

Geografis dan Berkesetaraan Gender”

Indikator Kinerja (IKU/IKK) Target Capaian Tahun 2016

2015-2019 2015 Target Realisasi %

1 Rasio kesetaraan gender (%) 43 49,9 41,5 45,97 110,8

2 Persentase mahasiswa penerima beasiswa (%) 25 20,45 22 12,34 57,4 3 Pertumbuhan jumlah mahasiswa (org) 4.200 3.336 3.814 4.773 125,1 4 Persentase mahasiswa penerima beasiswa pemerintah (%) 23 19,2 21,5 12,14 56,5 5 Persentase mahasiswa penerima beasiswa non-pemerintah (%) 2 0,4 0,5 0,3 60 6 Pertambahan jumlah pendaftar (org) 4.312 3.624 3.696 4.789 129,6 7 Jumlah penyelenggaraan prodi Diploma (prodi) 18 13 17 17 100

2. Capaian kinerja pada sasaran program 2 berkenaaan dengan mutu kinerja akademik adalah seperti ditampilkan pada Tabel 2.4 di bawah. Secara umum capaian kinerja meningkat, terlihat dari adanya kenaikan beberapa indikator terhadap capaian Tahun 2015 maupun target Renstra, seperti : waktu tunggu mahasiswa berkarya pertama, rata-rata IPK lulusan, persentase dosen berkualifikasi S3, persentase tenaga pendidik dan kependidikan bersertifikat kompetensi, serta persentase tenaga pendidik dan kependidikan menjadi pengurus/anggota asosiasi profesi. Namun disatu sisi persentase dosen

(12)

berkualifikasi S2 berkurang, hal ini sebagai akibat adanya penambahan jumlah dosen berkualifikasi S3 di mana pada Tahun sebelumnya dosen tersebut masih berstatus S2. Capaian terhadap indikator Ratio Student in take telah melampaui target, namun bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2015 turun sekitar 5,8%. Hal ini perlu ditingkatkan melalui peningkatan kegiatan sosialisasi dan publikasi. Rata-rata persentase capaian kinerja sasaran program 2 relatif bagus berkisar 157,9 %, namun persentase serapan anggaran masih di bawah target, yaitu sebesar 81 %.

Tabel 2.4. Capaian kinerja Sasaran Program 2 “Meningkatnya Mutu Kinerja Akademik”

Indikator Kinerja (IKU/IKK) Target Capaian Tahun 2016

2015-2019 2015 Target Realisasi %

1 Ratio Student in take 1:2,75 1:3.26 1:2,88 1:3,07 106,6

2 Rata-rata IPK lulusan 3,5 3,52 3,41 3,56 104,4

3 Waktu tunggu mahasiswa berkarya pertama (bulan) 3,5 3,1 2,8 1,7 164,7 4 Persentase dosen berkualifikasi S2 %) 90 77,1 93,4 85,39 91,4 5 Persentase dosen berkualifikasi S3 (%) 10 6,4 5,4 8,71 161,3 6 Persentase tenaga pendidik dan kependidikan bersertifikat

kompetensi (%) 25 43,5 18 56,61 314,5

7

Persentase tenaga pendidik dan kependidikan menjadi

pengurus/anggota asosiasi profesi (%)

40 11,7 15 24,31 162,1

3. Capaian kinerja pada sasaran program 3 berkenaaan dengan pemantapan sistem penjaminan mutu dan standarisasi Internasional adalah seperti ditampilkan pada Tabel 2.5 di bawah. Secara umum capaian kinerja masih perlu dioptimalkan, karena jumlah prodi yang menerapkan sistem penjaminan mutu sesuai SN-PT belum mencapai target sesuai harapan. Namun indikator terhadap jumlah prodi terakreditasi dan jumlah prodi terakreditasi nasional minimal B sudah sesuai dengan target dan cukup memuaskan, karena adanya tambahan satu prodi yaitu prodi D-IV Akuntansi Manajerial mendapatkan nilai akreditasi A yang mana sebelumnya B.

Rata-rata persentase capaian kinerja sasaran program 3 dikategorikan relatif baik, yakni berkisar 98%. Namun persentase serapan anggaran relatif rendah, yakni sebesar 84 %, belum sesuai target.

(13)

Tabel 2.5. Capaian Kinerja Sasaran Program 3

“Mantapnya Sistem Penjaminan Mutu dan Standarisasi Internasional”

Indikator Kinerja (IKU/IKK) Target Capaian Tahun 2016

2015-2019 2015 Target Realisasi %

1 Jumlah prodi terakreditasi (prodi) 18 13 13 13 100

2 Jumlah prodi yang menerapkan sistem penjaminan mutu sesuai

SN-PT (prodi) 20 13 18 17 94,4

3 Jumlah prodi terakreditasi nasional minimal B (prodi) 18 13 13 13 100

4. Capaian kinerja pada sasaran program 4 berkenaaan dengan peningkatan mutu pembinaan kemahasiswaan adalah seperti ditampilkan pada Tabel 2.6 di bawah. Secara umum capaian kinerja cukup bagus, bahkan beberapa kinerja capaiannya telah melampaui target Renstra. Namun jumlah mahasiswa berprestasi internasional akademik/non akademik belum mencapai target sesuai harapan, bahkan turun bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2015. Hal ini perlu mendapatkan perhatian untuk dapat meningkatkan kinerja terhadap kegiatan pendukung indikator ini.

Rata-rata persentase capaian kinerja sasaran program 4 cukup bagus berkisar 112,8 %, namun persentase serapan anggarannya relatif lemah sebesar 79 %.

Tabel 2.6. Capaian Kinerja Sasaran Program 4

“Meningkatnya Mutu Pembinaan Kemahasiswaan”

Indikator Kinerja (IKU/IKK) Target Capaian Tahun 2016

2015-2019 2015 Target Realisasi %

1 Jumlah mahasiswa berprestasi nasional (akademik/non akademik)

(orang) 51 46 51 56 109,8

2 Jumlah mahasiswa berprestasi internasional (akademik/non

akademik) (orang) 20 10 16 12 75,0

3

Jumlah kegiatan kemahasiswaan yang menunjang pembangunan karakter dan entrepreneurship (keg)

88 88 88 132 150,0

4 Persentase mahasiswa yang melaksanakan program kreatifitas

(14)

5. Capaian kinerja pada sasaran program 5 berkenaaan dengan peningkatan mutu kinerja penelitian adalah seperti ditampilkan pada Tabel 2.7 di bawah. Secara umum capaian kinerja sangat bagus, terlihat dari semua indikator menunjukan peningkatan yang sangat signifikan. Beberapa indikator capaian kinerjanya naik dari capaian Tahun 2015, bahkan telah melampaui target Renstra.

Rata-rata persentase capaian kinerja sasaran program 5 sangat bagus berkisar 311,3 % dengan persentase serapan anggaran sebesar 97 % di atas serapan anggaran lembaga.

Tabel 2.7. Capaian Kinerja Sasaran Program 5

“Meningkatnya mutu kinerja penelitian”

Indikator Kinerja (IKU/IKK) Target Capaian Tahun 2016

2015-2019 2015 Target Realisasi %

1 Persentase dosen dengan publikasi penelitian tingkat nasional (%) 25,7 53,95 17,1 52,70 308,2 2 Persentase dosen dengan publikasi penelitian berskala internasional (%) 5 8,72 3,7 4,8 129,7 3 Persentase dosen melakukan penelitian (%) 51,7 46 30 54 181,0 4 Jumlah dosen memenangkan penelitian hibah kompetisi (org) 118 83 88 190 215,9 5 Jumlah dosen dengan publikasi penelitian pada jurnal nasional (org) 90 83 60 188 313,3 6 Jumlah dosen dengan publikasi penelitian pada proceeding nasional 118 153 88 112 127,3 7 Jumlah dosen dengan publikasi penelitian pada jurnal internasional 20 2 15 17 113,3 8 Jumlah dosen dengan publikasi penelitian pada proceeding

internasional (org) 20 30 15 17 113,3

9 Jumlah buku ajar yang dihasilkan dosen (buku) 12 1 5 5 100

6. Capaian kinerja pada sasaran program 6 berkenaaan dengan peningkatan mutu kinerja pengabdian kepada masyarakat adalah seperti ditampilkan pada Tabel 2.8 di bawah. Secara umum capaian kinerja sudah bagus, terlihat dari beberapa indikator telah melampaui target di atas 100%. 4 (empat) indikator menunjukan adanya peningkatan capaian kinerja dari capaian Tahun 2015, bahkan juga telah melampaui target Renstra. Namun indikator jumlah dosen memenangkan hibah kompetisi pengabdian belum sesuai target, bahkan cendrung turun bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2015.

Rata-rata persentase capaian kinerja sasaran program 6 cukup bagus berkisar 189 %, namun persentase serapan anggarannya relatif rendah sebesar 74%.

(15)

Tabel 2.8. Capaian Kinerja Sasaran Program 6

“Meningkatnya Mutu Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat”

Indikator Kinerja (IKU/IKK) Target Capaian Tahun 2016

2015-2019 2015 Target Realisasi %

1 Persentase dosen melakukan pengabdian berbasis inovasi IPTEK 10 6,57 5,7 6,7 117,5 2 Persentase dosen dengan publikasi pengabdian tingkat nasional (%) 9,7 13,71 5,4 8,4 155,6 3 Persentase dosen melakukan pengabdian berbasis IPTEK (%) 95 96,7 91 203 223,1 4 Jumlah dosen memenangkan kompetisi hibah pengabdian (org) 50 8 26 24 92,3 5 Jumlah dosen dengan publikasi pengabdian nasional (org) 50 48 26 30 115,4

7. Capaian kinerja pada sasaran program 7 berkenaaan dengan peningkatan citra, kemitraan, dan Internasionalisasi institusi adalah seperti ditampilkan pada Tabel 2.9 di bawah. Secara umum capaian kinerja sudah bagus, terlihat dari keempat indikator telah melampaui target di atas 100 %. Capaian kinerja lembaga terhadap kegiatan pencitraan, kemitraan dan internasionalisasi institusi melalui kegiatan kerjasama kelembagaan, kerjasama dengan PT, Pemerintah, DUDI dalam negeri maupun luar negeri serta jumlah mahasiswa asing di PNB semuanya naik, bahkan 2 (dua) indikator telah melampaui target Renstra.

Rata-rata persentase capain kinerja sasaran program 7 kategori bagus berkisar 172,3 %, namun persentase serapan anggarannya sangat lemah, yaitu sebesar 8 %.

Tabel 2.9. Capaian Kinerja Sasaran Program 7

“Meningkatnya Citra, Kemitraan, dan Internasionalisasi institusi”

Indikator Kinerja (IKU/IKK) Target 2015- Capaian Tahun 2016

2019 2015 Target Realisasi %

1 Jumlah kerjasama kelembagaan 36 39 27 27 100

2 Jumlah kerjasama dengan PT, Pemerintah, dan DUDI dalam negeri 26 30 7 20 285,7 3 Jumlah kerjasama dengan PT, Pemerintah, dan DUDI dengan luar

negeri 10 9 6 7 116,7

(16)

8. Capaian kinerja pada sasaran program 8 berkenaaan dengan peningkatan mutu manajemen, sumber daya dan lingkungan adalah seperti ditampilkan pada Tabel 2.10 di bawah. Secara umum capaian kinerja berangsur-angsur telah membaik, terlihat dari laporan keuangan sudah sesuai perundang-undangan dan tidak ada temuan. Pengelolaan sumber daya sudah relatif bagus dengan adanya 2 unit kerja berstandar ISO dan 3 unit kerja telah menerapkan e-layanan. Sebesar 48,65 % staf pegawai dan dosen sudah tersertifikasi. Predikat kualitas layanan dan sebagian sapras diasumsikan sudah sesuai standar nasional, serta sistem publikasi pendidikan sudah berjalan sesuai rencana. Namun yang perlu mendapatkan perhatian lembaga yaitu daya serap anggaran secara komulatif masih di bawah target walau sudah ada peningkatan bila dibandingkan dengan persentase daya serap anggaran Tahun 2015. Persentase PNBP yang berasal dari non SPP relatif kecil sekitar 26,8 %, namun sudah meningkat bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2015. Beberapa indikator juga telah sesuai bahkan melampaui target Renstra.

Rata-rata persentase capaian kinerja sasaran program 8 cukup bagus, berkisar 115,4 % dengan persentase serapan anggaran sebesar 92 % di atas persentase serapan anggaran lembaga.

Tabel 2.10. Capaian Kinerja Sasaran Program 8

“Meningkatnya Mutu Manajemen, Sumber Daya dan lingkungan”

Indikator Kinerja (IKU/IKK) Target Capaian Tahun 2016

2015-2019 2015 Target Realisasi %

1 Persentase laporan keuangan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan tepat waktu (%) 100 100 100 100 100

2 Persentase daya serap anggaran (%) 93 67,56 91,5 80,01 87,4 3 Persentase peningkatan PNBP (%) 10 12,8 8,3 14,45 174,1 4 Persentase sarana dan prasarana sesuai standar nasional PT (%) 95 90 95 95 100 5 Predikat kualitas pelayanan institusi (skala 4) 4 3,7 3,25 3,60 110,8

6 Jumlah temuan hasil audit 0 0 0 0 100

7 Persentase PNBP yang berasal dari non SPP (%) 25 2,33 11 2,95 26,8

8 Unit kerja yang berstandar ISO (unit) 2 2 2 2 100

9 Persentase informasi pendidikan yang terpublikasi (%) 100 60 80 80 100 10 Jumlah di unit kerja yang menerapkan sistem e-Layanan (uni) 3 3 3 3 100 11 Perentase tenaga kependidikan dengan sertifikat fungsional

(17)

9. Capaian kinerja pada sasaran program 9 berkenaaan dengan pengembangan model dan sistem institusi unggulan berpayung pariwisata adalah seperti ditampilkan pada Tabel 2.11 di bawah. Secara umum capaian kinerja melalui pengembangan program yang berorientasi pada keunggulan pariwisata sudah semuanya terealisasi sesuai target, bahkan ada 2 (dua) indikator capaiannya di atas 100 %. Secara umum kinerja terhadap sasaran 9 cukup bagus, terlihat dari semua indikator capaiannya meningkat bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2015, bahkan telah sesuai juga dengan target Renstra.

Rata-rata persentase capaian kinerja sasaran prougrm 9 cukup bagus berkisar 155,6 %, namun persentase serapan anggarannya relatif rendah, yakni sebesar 25 %.

Tabel 2.11. Capaian Kinerja Sasaran Program 9

“Mengembangnya Model dan Sistem Institusi Unggulan Berpayung Pariwisata”

Indikator Kinerja (IKU/IKK) Target Capaian Tahun 2016

2015-2019 2015 Target Realisasi %

1 Jumlah program yang berorientasi pada keunggulan pariwisata (prog) 3 1 3 5 166,7 2 Jumlah kegiatan yang berorientasi keunggulan pariwisata dalam bidang

IPTEK (keg) 2 2 2 4 200

3 Jumlah kegiatan yang berorientasi keunggulan pariwisata dalam bidang

(18)

A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA KEGIATAN SEMESTER I

Untuk mengetahui seberapa besar target dalam dokumen Renstra Tahun 2015-2019 telah tercapai khususnya dalam pelaksanaan kegiatan mulai bulan Januari hingga 31 Agustus 2017, maka dilakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan setiap semester (pertengahan Tahun anggaran) dengan cara membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target indikator kinerja yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh lembaga melalui pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan (eksekusi) oleh unit-unit kerja di lingkungan PNB. Seberapa besar tingkat capaian kinerja dari target sesuai IKU/IKK yang telah ditetapkan dalam Renstra dapat direalisasikan. Bagaimana kebijakan selanjutnya bila capaian kinerja telah sesuai dengan target yang ditetapkan, serta apa upaya yang mesti dilakukan bila ada indikasi capaian kinerja belum tercapai atau bahkan ada indikasi kegagalan dalam pencapaian target.

Pada Lakin ini disajikan hasil pengukuran terhadap capaian kinerja PNB sesuai target sasaran strategis per kebijakan/program seperti tertera pada Renstra 2015-2019 yang terdiri atas : 9 (Sembilan) kebijakan/program, 20 (dua puluh) indikator kinerja utama (IKU) serta 37 (tiga puluh tujuh) indikator kinerja kegiatan (IKK). Selanjutnya dilakukan evaluasi dan analisis terhadap capaian kinerja lembaga pada kondisi pertengahan Tahun 2017 ini, membandingkan dengan capaian kinerja sebelumnya (Tahun 2015 dan Tahun 2016) maupun terhadap target Renstra Tahun 2018 dan Tahun 2019. Adapun hasil pengukuran adalah seperti disajikan pada Tabel 3.1 sampai 3.9, berikut analisis capaian per sasaran kebijakan/program sebagai berikut ;

3.1. Capaian Kinerja Sasaran Kebijakan “Peningkatan akses dan pemerataan

pendidikan”

Pada Renstra periode Tahun 2015-2019, PNB telah menetapkan kebijakan/program 1, yaitu “Peningkatan akses dan pemerataan pendidikan” dalam rangka pencapaian sasaran strategis “Terselenggaranya pendidikan tinggi vokasi yang

menjamin ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan berkualitas tanpa membedakan status ekonomi, gender, dan wilayah” melalui strategi pencapaian sasaran

(19)

pendidikan dan publikasi secara berkelanjutan” yang didukung 3 (tiga) indikator kinerja

utama (IKU) dan 5 (lima) indikator kinerja kegiatan (IKK) sesuai Tabel 3.1 di bawah. Berdasarkan data hasil pengukuran seperti ditunjukan pada tabel 3.1 diketahui ada sejumlah 4 (empat) indikator di mana persentase capaiannya telah melampaui target Tahun 2017 bahkan juga telah melampaui target Tahun 2018 dan Tahun 2019, sedangkan 4 (empat) indikator lainnya belum mencapai target. Berikut diuraikan analisis capaian kinerja per indikator (IKU/IKK), permasalahan/kendala yang dihadapi dan solusi serta rekomendasi pengembangan ke depan.

Tabel 3.1. Rekapitulasi capaian kinerja sasaran kebijakan/program 1 periode Tahun 2015-2019 “Meningkatnya akses dan meratanya pendidikan yang berbasis sosial

ekonomi, geografis dan berkesetaraan gender”

IKU 1.1. Rasio Kesetaraan Gender

Rasio kesetaraan gender adalah merupakan indikator kinerja utama yang menunjukan persentase jumlah mahasiswa perempuan terhadap total jumlah mahasiswa aktif di PNB. Pada saat ini, tercatat sejumlah 1813 orang mahasiswa berjenis kelamin perempuan dari total 3866 orang mahasiswa sedang menuntaskan pendidikan di PNB yang tersebar di 6 (enam) Jurusan. Kondisi ini menunjukan bahwa target Tahun ini telah terealisasi sebesar 47% dari target 42% dengan persentase capaian sebesar 111,7 %. Terjadi kenaikan capaian bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2016 sebanyak 1,03%. Bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2015 terjadi penurunan capaian sebanyak 2,9%. Namun bila dibandingkan antara capaian Tahun 2017 ini dengan target Tahun 2018 sebesar 42,5% dan Tahun 2019 sebesar 43%, maka persentase capaiannya secara berturut-turut sekitar 110,3% dan 109,1%.

Mencermati perkembangan data di atas dapat disimpulkan bahwa rasio jumlah mahasiswa perempuan dan mahasiswa laki-laki telah mendekati keseimbangan dengan fluktuasi sekitar 2% dari target. Kondisi ini menunjukan bahwa ada indikasi sistem pendidikan politeknik sudah dapat diterima di masyarakat, khususnya di daerah Bali. Dengan demikian tujuan strategis sesuai Renstra untuk “Memberikan kesempatan

belajar bagi masyarakat dalam kesetaraan gender, dan pemerataan pendidikan berdasarkan strata sosial-ekonomi, dan wilayah” sudah terlaksana.

Agar rasio kesetaraan antara jumlah mahasiswa perempuan dan laki-laki tetap seimbang maka strategi pencapaiannya perlu dikembangkan, diantaranya melalui

(20)

peningkatan kuantitas maupun kualitas kegiatan promosi/sosialisasi/publikasi dengan mengembangkan model-model kegiatan yang dapat menyentuh secara langsung kebutuhan masyarakat ke depan.

IKU 1.2. Persentase mahasiswa penerima beasiswa

Persentase mahasiswa penerima beasiswa adalah merupakan indikator kinerja utama, di mana pada semester I Tahun 2017 ini capaian terhadap target 23 % mahasiswa penerima beasiswa belum sesuai harapan. Sampai bulan Agustus 2017, PNB hanya mampu merealisasikan beasiswa sebesar 13 %. Terjadi penurunan capaian bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2015, yakni turun sekitar 6,5 %. Namun bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2016, terjadi kenaikan sekitar 1,6 %. Kondisi ini juga menunjukan bahwa capaian Tahun 2017 relatif rendah bila dibandingkan antara realisasi Tahun ini dengan target Tahun 2018 dan Tahun 2019, yakni berkisar 50 %.

PNB mengelola beasiswa untuk dapat membantu mahasiswa dalam menuntaskan pendidikannya bersumber dari dana Pemerintah dan non-Pemerintah. Pada Tahun 2017 ini, sejumlah 499 orang dari total mahasiswa aktif 3866 orang menerima beasiswa yang bersumber dari dana Pemerintah, diantaranya : PPA (Peningkatan Prestasi Akademik) dan BBM (Bantuan Belajar Mahasiswa) sejumlah 42 orang, BIDIKMISI sebanyak 273 orang, ADIK sebanyak 11 orang, Swadana sebanyak 75 orang, PEDP sebanyak 12 orang, Pemda Jembrana sebanyak 67 orang dan Pemprov Bali sebanyak 19 orang.

Rendahnya capaian ini disebabkan karena sampai tengah Tahun ini beasiswa yang bersumber dari non- pemerintah belum terealisasi. Hal ini mestinya menjadi perhatian serius lembaga untuk mencarikan solusi melalui peningkatan kinerja bidang kerjasama dengan melakukan pendekatan terhadap pihak swasta. Meningkatkan kerjasama yang bersifat melembaga, baik di dalam maupun di luar daerah bahkan luar negeri sehingga target akhir dari Renstra 2015-2019 tercapai.

Kondisi ini menunjukan bahwa pencapaian sasaran strategis Renstra masih relatih lemah, tercermin dari statistik data capaian kinerja yang telah diukur tidak konsisten. Dicermati juga terhadap capaian Tahun ini bila dibandingkan dengan target Tahun 2018 dan Tahun 2019, masih relatif rendah. Untuk itu strategi pencapaianya perlu dikembangkan melalui peningkatan akses kerjasama pembiayaan pendidikan dengan meningkatkan kinerja unit kerjasama yang ada.

IKU 1.3. Pertumbuhan jumlah mahasiswa

Pertumbuhan jumlah mahasiswa dari Tahun 2015 terus meningkat, rata-rata peningkatannya sekitar 700 mahasiswa. Pada Tahun 2017 ini, realisasi target terhadap indikator ini adalah sebanyak 5.298 dari target 4.059 mahasiswa dengan persentase capaian sebanyak 130,5%. Terjadi kenaikan jumlah mahasiswa dari Tahun 2015 maupun Tahun 2016 berturut-turut sebanyak 1437 dan 525 mahasiswa. Bila

(21)

dibandingkan antara realisasi Tahun 2017 ini dengan target yang dipasang pada Tahun 2018 sebanyak 4.172 mahasiswa dan Tahun 2019 sebanyak 4.200 mahasiswa, maka target tersebut telah terlampaui dengan persentase capaian secara berturut-turut sekitar 127% dan 126,1%.

Pertumbuhan jumlah mahasiswa per 31 Agustus 2017 sebanyak 5.298 mahasiswa adalah merupakan akumulasi dari jumlah mahasiswa PNB sebanyak 4.470 mahasiswa (sebelum dikurangi wisudawan) dan mahasiswa PDD sebanyak 828 mahasiswa. Bertambahnya jumlah mahasiswa pada Tahun ini karena ada kebijakan lembaga (student body) untuk menambah jumlah mahasiswa pada beberapa kelas menjadi 30 mahasiswa disamping karena sudah dibukanya prodi D-IV Teknik Otomasi.

Kondisi ini menunjukan bahwa kepercayaan masyarakat pada PNB yang menerapkan sistem pendidikan tinggi vokasi semakin baik. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa sasaran strategis sesuai Renstra melalui kebijakan peningkatan akses dan pemerataan pendidikan telah tercapai. Beberapa hal yang perlu diupayakan lembaga ke depan dengan bertambahnya jumlah mahasiswa aktif yang belum sesuai dengan pertambahan jumlah kelas maupun workshop/laboratorium adalah dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas sapras agar sesuai dengan peningkatan jumlah mahasiswa tersebut. Dengan demikian ke depan diharapkan arah kebijakan lembaga adalah memprioritaskan penambahan jumlah ruang kelas, workshop/laboratorium beserta perangkat pendukung pembelajaran.

IKK 1.1. Persentase mahasiswa penerima beasiswa Pemerintah

Sampai pertengahan Tahun 2017, persentase mahasiswa penerima beasiswa pemerintah terealisasi 13% dari target 22% dengan persentase capaian sebanyak 59,1%. Bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2015 terjadi penurunan sebanyak 5,2%, namun di sisi lain terjadi kenaikan sebanyak 1,86 % terhadap capaian Tahun 2016. Bila dibandingkan antara realisasi Tahun 2017 ini dengan target Tahun 2018 sebesar 22,5% dan Tahun 2019 sebesar 23% maka persentase capaiannya secara berturut-turut sekitar 57,8 % dan 56,5 %, masih relatif rendah.

Kondisi ini menunjukan bahwa pencapaian sasaran strategis pada Renstra masih relatif lemah terkait penyediaan beasiswa ini. Untuk itu ke depan perlu diupayakan agar terus meningkat sehingga target 23% pada Tahun 2019 tercapai sesuai harapan. Strategi pencapaian perlu dikembangkan dengan mengupayakan adanya renegosiasi kepada pihak Pemerintah Pusat dan Pemda, serta perlu juga diupayakan adanya penjajakan/pendekatan kepada pihak BUMN/BUMD di sekitar daerah Bali untuk dapat menyediakan bantuan beasiswa terhadap mahasiswa PNB.

IKK 1.2. Persentase mahasiswa penerima beasiswa non-Pemerintah

Pertengahan Tahun 2017 ini, lembaga belum mampu merealisasikan pemberian beasiswa yang bersumber dari dana non-Pemerintah. Capaian kinerja terhadap

(22)

indikator ini masih nol. Bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2016, maka terjadi penurunan. Pada Tahun 2016 lembaga pernah menyalurkan beasiswa untuk 13 orang mahasiswa yang bersumber dari dana kerjasama dengan pihak swasta, yaitu dengan Condrad Hotel (Hilton). Di mana pada tahun sebelumnya juga pernah mengelola beasiswa yang bersumber dari yayasan Supersemar, namun Tahun sekarang tidak ada.

Bila kita bandingkan antara realisasi Tahun 2017 ini dengan target yang dipasang pada Tahun 2018 sebanyak 1,5%, dan Tahun 2019 sebanyak 2%, maka kinerja Tahun ini dikategorikan relatif rendah. Kondisi ini menunjukan bahwa pencapaian sasaran strategis Renstra terkait dengan penyediaan beasiswa khususnya yang bersumber dari dana non-Pemerintah masih relatif lemah. Untuk itu strategi pencapaian sasaran dengan mengembangkan akses kerjasama pembiayaan pendidikan perlu ditingkatkan melalui memperluas jaringan kerjasama dengan pihak swasta. Perlu juga adanya penjajagan terhadap yayasan Supersemar maupun yayasan-yayasan lainnya yang dapat menyediakan bantuan beasiswa. Bahkan sudah saatnya lembaga meningkatkan kerjasama yang tidak saja dengan pihak industri dalam negeri, namun pihak luar negeri yang bersifat internasional. Meningkatkan peran nyata bidang kerjasama, mengingat visi lembaga pada Tahun 2025 yang sudah semestinya mampu berdaya saing internasional.

IKK 1.3. Pertambahan jumlah pendaftar

Capaian target kinerja terhadap pertambahan jumlah pendaftar pada Tahun 2017 ini telah terlampaui. Target pendaftar sebanyak 3.942 terealisasi sebanyak 5.712 pendaftar dengan persentase capaian sebanyak 144,9%. Pertambahan jumlah pendaftar dari Tahun 2015 terus mengalami peningkatan, rata-rata sekitar 1000 pendaftar setiap Tahun. Bahkan juga bila dibandingkan antara realisasi Tahun 2017 ini dengan target Tahun 2018 sebanyak 4.188 dan Tahun 2019 sebanyak 4.312 pendaftar, maka target Tahun 2018 dan Tahun 2019 itu juga telah terlampaui secara berturut-turut sekitar 136,4% dan 132,5 %.

Terjadinya peningkatan terhadap pertambahan jumlah pendaftar yang relatif tinggi, antara lain dikarenakan telah dibukanya prodi D4 Teknik Otomasi dan kelas PLN pada jurusan Teknik Elektro. Kondisi ini menunjukan bahwa sasaran strategis untuk “memperluas akses layanan pendidikan” melalui strategi pencapaian yaitu mengembangkan sistem penerimaan mahasiswa baru melalui 3 (tiga) jalur penerimaan sudah sesuai. Namun perlu juga diupayakan adanya peningkatan kualitas dan kuantitas promosi/sosialisasi/publikasi melalui pengembangan model-model kegiatan inovatif yang mampu menerobos dunia Internasional.

IKK 1.4. Jumlah penyelenggaraan prodi Diploma

Capaian kinerja terhadap jumlah penyelenggaraan prodi diploma telah melampaui target, dari target 17 prodi menjadi 18 prodi. Pada Tahun anggaran 2017 ada tambahan

(23)

satu prodi, yaitu prodi D-IV Teknik Otomasi. Di mana pada Tahun 2016, PNB mengelola sebanyak 17 prodi yang terdiri dari 13 prodi internal (9 prodi D-III + 4 prodi D-IV) dan 4 prodi eksternal (Program Diploma di luar Domisili). Capaian target terhadap jumlah penyelenggaraan prodi diploma ini juga sudah sesuai dengan target Tahun 2018 dan Tahun 2019, yaitu 18 prodi. Dengan telah tercapainya target Renstra hingga Tahun 2019, maka sebaiknya target Renstra untuk Tahun 2018 dan 2019 ditinjau kembali.

Kondisi ini menunjukan bahwa sasaran strategis untuk memberikan akses layanan pendidikan yang luas kepada masyarakat telah terealisasi sesuai harapan. Namun ke depan perlu diupayakan untuk membuka prodi yang melaksanakan pendidikan berbasis layanan pendidikan internasional, khususnya pada tingkat Asia Pasific. Hal ini merupakan wujud komitmen lembaga sebagai langkah persiapan menuju daya saing internasional pada Tahun 2025.

IKK 1.5. Jumlah penyelenggaraan prodi Magister

Penyelenggaraan program studi magister pada Tahun 2017 ini belum terealisasi, walau sudah menjadi target lembaga sebanyak 1 (satu) prodi. Dengan demikian persentase capaian kinerja terhadap IKK 1.5. ini masih nol. PNB juga telah memasang target untuk menyelenggarakan prodi magister sebanyak 1 prodi pada Tahun 2018 dan 2 prodi pada Tahun 2019.

Kondisi ini menunjukan bahwa capaian kinerja terhadap sasaran strategis Renstra terkait dengan program ini masih relatif rendah. Lembaga nampaknya belum memiliki kesiapan untuk merealisasikan prodi magister. Namun untuk lebih pastinya perlu mendapatkan konfirmasi apa alasan yang terkait dengan hal ini. Lembaga masih memiliki waktu untuk merealisasikan program ini setidaknya dalam kurun waktu 2 tahun ke depan dengan mengembangkan strategi pencapaian target yang terprogram.

Menjamurnya keberadaan lembaga pendidikan dalam bidang vokasi yang sekarang sedang berkembang khususnya di daerah Bali yang menawarkan sejumlah kelebihan, maka sudah saatnya diupayakan membuka prodi magister mengingat ada beberapa Jurusan yang sudah memiliki kesiapan sumber daya serta ketersediaan sapras. Hal ini tentunya diawali dengan suatu kajian, baik ke dalam (internal) maupun ke luar (eksternal) secara komprehensif. Seperti telah diutarakan pada bagian sebelumnya, bahwa lembaga sudah semestinya mulai sekarang melakukan persiapan menuju suatu langkah nyata menuju cita-cita berdaya saing internasional.

3.2. Capaian Kinerja Sasaran Kebijakan “Peningkatan mutu kinerja akademik”

Pada Renstra periode Tahun 2015-2019, PNB telah menetapkan kebijakan/program 2, yaitu “Peningkatan mutu kinerja akademik” dalam rangka pencapaian sasaran strategis “Mewujudkan sistem pembelajaran yang kreatif dan

(24)

internasional” melalui strategi pencapaian sasaran “Meningkatkan mutu sistem dan proses layanan pendidikan, serta penguatan sistem penjaminan mutu mengacu pada standar mutu internasional” yang didukung 3 (tiga) indikator kinerja utama (IKU) dan 5

(lima) indikator kinerja kegiatan (IKK) sesuai Tabel 3.2 di bawah.

Berdasarkan data hasil pengukuran seperti ditunjukan pada tabel 3.2 terlihat bahwa ada sejumlah 6 (enam) indikator telah melampaui target Tahun 2017 ini dan 2 (dua) indikator belum tercapai. Dari 6 (enam) indikator tersebut, 4 (empat) diantaranya telah melampaui target Tahun 2018 dan Tahun 2019. Berikut diuraikan analisis capaian kinerja per indikator (IKU/IKK), permasalahan/kendala yang dihadapi dan solusi serta rekomendasi pengembangan ke depan.

Tabel 3.2. Rekapitulasi capaian kinerja sasaran kebijakan/program 2 periode Tahun 2015-2019 “Meningkatnya Mutu Kinerja Akademik”

IKU 2.1. Ratio Student in Take

Rasio student in take merupakan indikator kinerja utama yang membandingkan antara jumlah pendaftar dengan jumlah mahasiswa yang diterima. Pada Tahun 2017, jumlah pendaftar adalah sebanyak 5.712 orang, sedangkan yang diterima sebanyak 1.651 orang dengan rasio 1:3,5. Dengan demikian target Tahun 2017 sebesar 1:3,09 telah terlampaui dengan persentase capaian sebesar 113,3%. Bila dibandingkan antara realisasi Tahun 2017 ini dengan target Tahun 2018 sebesar 1:3,21 dan Tahun 2019 sebesar 1:3,27 maka target ini juga telah terlampaui dengan persentase capaiannya secara berturut-turut sebesar 109% dan 107%.

Dari tahun ke tahun capaian kinerja terkait dengan indikator IKU 2.1 ini mengalami kenaikan, di mana persentase capaian pada Tahun 2015 dan Tahun 2016 secara berturut-turut adalah sebesar 113,2% dan 105,8%. Kondisi ini menunjukan bahwa terjadi kenaikan capaian kinerja dengan persentase capaian rata-rata 110%. Artinya jumlah pendaftar dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, ini mengindikasikan adanya peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap PNB yang menerapkan sistem pendidikan vokasi. Namun yang perlu dicermati adalah target selanjutnya agar disesuaikan kembali, mengingat pada Tahun ini semua target tersebut sudah terealisasi. Sebagai bahan pertimbangan lembaga, dalam menentukan target agar terlebih dahulu melaksanakan survey untuk mengetahui perkembangan dan kebutuhan

(25)

masyarakat maupun industri sebagai pengguna alumni. Mempertimbangkan juga target pencapaian visi yaitu berdaya saing internasional pada Tahun 2025 agar digunakan sebagai landasannya.

IKU 2.2. Rata-rata IPK lulusan

Rata-rata indek prestasi komulatif (IPK) lulusan pada Tahun ajaran 2016/2017adalah sebesar 3,56 dengan persentase capaian kinerja sekitar 102,6 % dari target sebesar 3,47. Kondisi ini menunjukan bahwa target kinerja telah tercapai sesuai harapan bahkan melampaui target sekitar 2,6%. Bila dibandingkan dengan rata-rata IPK lulusan Tahun 2015 dan 2016 secara berturut turut sebesar 3,52 dan 3,56, capaian kinerja Tahun 2017 naik sekitar 1,1 %. Begitu juga bila dibandingkan antara realisasi Tahun 2017 ini dengan target Tahun 2018 dan Tahun 2019 sebesar 3,5, maka target tersebut juga telah terlampaui dengan persentase capaiannya sekitar 101,7%.

Kondisi ini menunjukan bahwa strategi pencapaian sasaran dan kebijakan untuk meningkatkan mutu sistem dan proses layanan pendidikan dapat dikatakan sudah sejalan dengan sasaran Renstra 2015-2019.

Dengan telah terlampauinya target Renstra hingga Tahun 2019, maka disarankan untuk menyesuaikan kembali target Renstra agar sesuai dengan kondisi akhir. Hal ini tentunya juga dibarengi dengan upaya untuk meningkatkan kualitas proses pelaksanaan akademik yang mengacu pada standar yang ada.

IKU 2.3. Waktu tunggu mahasiswa berkarya pertama

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh UP2AI bahwa waktu tunggu mahasiswa berkarya pertama pada Tahun 2017 ini masih seperti kondisi Tahun 2016, yaitu terealisasi sekitar 1,7 bulan dengan persentase capaian kinerja sekitar 147,1 % dari target 2,5 bulan. Kondisi ini menunjukan bahwa waktu tunggu mahasiswa untuk mendapatkan pekerjaan pertama lebih cepat 0,8 bulan dari target. Bahkan juga lebih cepat 2,4 bulan capaian Tahun ini bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2015 yang terealisasi sekitar 3,5 bulan. Demikian halnya bila kita bandingkan antara realisasi Tahun 2017 ini dengan target Tahun 2018 dan Tahun 2019, maka target tersebut telah terlampaui dengan persentase capaian sebesar 205,3% dan 205,9%. Untuk itu maka target Renstra selanjutnya perlu disesuaikan kembali agar lebih realistis sesuai kondisi di lapangan.

Tercapainya target kinerja terhadap meningkatnya rata-rata IPK lulusan dengan persentase capaian sebesar 102,6%, maka secara tidak langsung hal ini berdampak terhadap berkurangnya waktu tunggu mahasiswa berkarya pertama. Peningkatan kinerja ini mengindikasikan bahwa : mutu kinerja akademik relatif meningkat dan mungkin juga proses pembelajaran melalui pengembangan metodelogi pengajaran dapat diterima mahasiswa. Namun hal ini mestinya dilakukan survey secara langsung untuk memperoleh gambaran lebih realistis.

(26)

Hal ini mengindikasikan bahwa lulusan sudah mulai dikenal di masyarakat khususnya pada pengguna lulusan, disamping karena kompetensi lulusan relatif cukup memadai kebutuhan dunia kerja. Untuk terus dapat meningkatkan kinerja ini maka perlu diupayakan adanya uji-uji kompetensi terhadap mahasiswa dengan melibatkan lembaga-lembaga terkait, disamping melalui pemberian softskill sesuai bidangnya masing-masing. Meningkatkan kualitas komunikasi dengan pihak pengguna (industri) melalui pemberdayaan ikatan alumni di lapangan, serta terus menerus menigkatkan pencitraan yang baik di masyarakat melalui peningkatan kualitas sosialisasi dan publikasi.

IKK 2.1. Jumlah prodi yang menerapkan kurikulum KKNI berorientasi mutu internasional

Hingga pertengahan Tahun 2017 ini satupun prodi yang ada belum menerapkan kurikulum KKNI berorientasi mutu internasional, pada hal dalam Renstra telah terpasang target sejumlah 2 prodi pada Tahun 2017, 3 prodi Tahun 2018 dan juga 3 prodi Tahun 2019. Dengan demikian persentase capaian kinerja terhadap IKK 2.1 ini masih nol.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa prodi-prodi yang ada di lingkungan PNB belum memiliki kesiapan dalam menghadapi persaingan global, baik tingkat Asia Pasific mapun internasional secara luas. Dengan demikian maka sasaran strategis pada Renstra 2015-2019 yaitu “Terwujudnya sistem pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam

mewujudkan mutu lulusan berstandar nasional, regional dan internasional” dengan

strategi pencapaiannya “Meningkatkan mutu sistem dan proses layanan pendidikan, serta

penguatan sistem penjaminan mutu mengacu pada standar mutu internasional” belum

terealisasi secara maksimal.

Dengan adanya persaingan terbuka melalui pasar bebas tingkat Asean “MEA” (Masyarakat Ekonomi Asean), maka sudah semestinya hal ini menjadi cambuk bagi lembaga untuk mendorong prodi-prodi yang ada agar menyiapkan diri. Demikian juga bila memaknai visi lembaga di mana pada Tahun 2025 sudah terdepan, profesional dan berdaya saing internasional, maka hal ini semestinya juga menjadi “warning” bagi lembaga.

Untuk itu sudah saatnya lembaga menyiapkan kembali perangkat pendukung dalam rangka penerapan kurikulum tersebut agar sesuai dengan sasaran dan target yang telah ditetapkan lembaga melalui Renstra 2015-2019. Meningkatkan kualitas sumber daya dan profesionalisme SDM yang tentunya sudah berlandaskan pada sistem pendidikan internasional sudah semestinya menjadi prioritas program lembaga ke depan.

IKK 2.2. Persentase dosen berkualifikasi S2

Per 31 Agustus 2017, jumlah dosen PNB sesuai data PDDikti (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi) yang sudah berkualifikasi S2 adalah sebanyak 307 dosen atau

(27)

sekitar 86,48% dari 355 dosen. Persentase capaian pada Tahun 2017 ini adalah sekitar 92,9%, masih di bawah target. Namun bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2015 dan 2016, capaian Tahun ini meningkat secara berturut-turut sekitar 10% dan 2%. Bila dibandingkan antara realisasi Tahun 2017 dengan target Tahun 2018 sebanyak 90,9% dan Tahun 2019 sebanyak 90%, maka capaian Tahun ini masih di bawah target tersebut berkitar 5%.

Kondisi ini menunjukan bahwa dari tahun ke tahun jumlah dosen PNB dengan status kualifikasi pendidikan S2 meningkat. Terlihat dari adanya peningkatan persentase capaian dari Tahun 2015 hingga Tahun 2017 secara bertahap yakni sebesar 83,1%, 91,4% dan 92,9%. Dari total 355 jumlah dosen tersebut, yang terekam pada bagian Kepegawaian per 31 Agustus 2017 adalah : 6 orang dinyatakan pensiun, 5 orang baru selesai studi S2, 5 orang status alih tugas dan 8 orang sedang studi S2.

Beberapa hal yang mendorong Dosen di lingkungan PNB untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya minimal S2 antara lain karena :

 adanya peraturan Mendiknas nomor 47 Tahun 2009 tentang sertifikasi Pendidik untuk Dosen ;

 adanya peraturan lain terkait dengan prasyarat meningkatkan jenjang kepangkatan/jabatan fungsionalnya yang semakin ketat.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sistem pembinaan dosen telah sesuai dengan harapan. Namun yang perlu diperhatikan lembaga, bagaimana upaya ke depan yang mesti dilakukan untuk pemberdayaan dosen agar dapat berkontribusi maksimal untuk kemajuan lembaga.

IKK 2.3. Persentase dosen berkualifikasi S3

Berdasarkan data statistik dosen sampai akhir Agustus 2017 pada PDDikti terekam bahwa dosen PNB yang berkualifikasi S3 adalah sebanyak 29 orang atau sebesar 8,17% dari total 355 dosen. Artinya persentase capaian dosen dengan status jenjang pendidikan S3 adalah sejumlah 129,1% dari target 6,3%. Terjadi kenaikan capaian bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2015 yakni sebesar 6,4%. Namun bila dibandingkan antara capaian Tahun ini dengan target sebesar 8,6% pada Tahun 2018 dan 10% pada Tahun 2019, maka capaian Tahun ini sekitar 94,99% dan 81,7% dari target tersebut.

Analisis terhadap capaian kinerja IKK 2.3 ini tidak dapat dipisahkan dengan IKK 2.2, karena saling terkait. Pada satu sisi adanya penurunan capaian terhadap status dosen dengan kualifikasi pendidikan S2, karena sebagian dosen yang tadinya memiliki status S2 telah menuntaskan pendidikannya hingga menyandang status S3.

Sementara dapat dianalisis bahwa persentase capaian kinerja terhadap IKK 2.3 naik dari Tahun 2015 ke Tahun 2016, namun setelah itu turun hingga Tahun 2019. Kondisi ini mengindikasikan bahwa setelah Tahun 2016 terjadi penurunan semangat/motivasi dosen untuk meningkatkan status kualifikasi pendidikan dari S2 ke S3. Belum diketahui

(28)

secara pasti apa penyebab turunnya kinerja ini, namun lembaga sudah semestinya mencarikan solusi terhadap kondisi ini agar target Tahun 2018 dan 2019 tercapai.

IKK 2.4. Persentase tenaga pendidik dan kependidikan bersertifikat kompetensi

Pada Tahun 2017, persentase tenaga pendidik dan kependidikan bersertifikat kompetensi adalah sekitar 64,19%. Capaian target kinerja pada Tahun 2017 telah terlampaui dengan persentase capaian sekitar 320,9% dari target 20%. Persentase tenaga pendidik dan kependidikan bersertifikat kompetensi dari Tahun 2015 terus meningkat, di mana pada Tahun 2015 terealisasi sekitar 43,5% dan Tahun 2016 sekitar 56,61%. Bahkan bila dibandingkan antara capaian Tahun 2017 ini dengan target pada Tahun 2018 sebesar 22% dan Tahun 2019 sebesar 25%, maka target tersebut juga telah terlampaui dengan persentase capaian Tahun ini berturut-turut sekitar 291,8% dan 256,7%.

Kondisi ini menunjukan bahwa lembaga telah melaksanakan pembinaan sumber daya manusia (SDM) dengan meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan secara berkala. Namun yang perlu dipikirkan, bagaimana pengelola SDM bersangkutan agar capaian kinerja ini bermanfaat untuk kemajuan lembaga ke depan. Untuk itu sebagai bahan pertimbangan dapat disampaikan beberapa, antara lain :

- target Renstra 2015-2019 sudah semestinya ditinjau kembali, khususnya terkait dengan kebijakan pengembangan kompetensi SDM mengingat capaian kinerja ini sudah melampaui target bahkan hingga Tahun 2019;

- perlu adanya korelasi tingginya capaian kinerja ini dengan peningkatan kinerja lainnya, khususnya terhadap kebijakan yang mengarah ketercapaian visi-misi lembaga pada Tahun 2025;

- perlu adanya kebijakan yang memprioritaskan ketercapaian target kinerja yang dapat menopang tercapainya visi-misi melalui perencanaan strategi pencapaian secara terprogram dan realistis.

IKK 2.5. Persentase tenaga pendidik dan kependidikan menjadi pengurus/ anggota asosiasi profesi

Tenaga pendidik dan kependidikan menjadi pengurus/anggota asosiasi profesi hingga Tahun 2017 terealisasi sekitar 22,93% yang tersebar di semua jurusan. Persentase capaian kinerja Tahun ini sekitar 114,7% dari target 20%, turun sekitar 1,42% bila dibandingkan dengan capaian Tahun 2016 dan naik sekitar 11,23% terhadap capaian Tahun 2015. Bila dibandingkan antara realisasi Tahun 2017 ini dengan target Tahun 2018 sebesar 30% dan Tahun 2019 sebesar 40%, maka capaian Tahun ini berturut-turut sekitar 76,4% dan 57,3% dari target-target tersebut.

Hal ini mengindikasikan bahwa sekitar 22,93% tenaga pendidik dan kependidikan berperan aktif dan dapat diterima di masyarakat, baik sebagai anggota maupun

(29)

pengurus suatu organisasi/asosiasi profesi. Kondisi ini menunjukan bahwa setiap tahun terjadi peningkatan peran tenaga pendidik maupun kependidikan di masyarakat sesuai bidang keahlian maupun profesinya. Hal ini perlu diupayakan terus meningkat agar tenaga pendidik dan kependidikan dapat menambah wawasan serta meningkatkan profesionalisme pada bidangnya masing-masing. Namun yang perlu dikedepankan adalah menjadi pengurus/anggota profesi pada tingkat nasional, regional maupun internasional. Harapannya agar tenaga pendidik maupun kependidikan bersangkutan dapat berkontribusi melalui memediasi kebutuhan lembaga dengan pihak luar, seperti : instansi pemerintah, BUMN, BUMD maupun perusahaan-perusahan swasta (industri, dll), baik yang ada di dalam maupun di luar negeri.

3.3. Capaian Kinerja Kebijakan “Pemantapan sistem penjaminan mutu dan standarisasi internasional”

Pada Renstra periode Tahun 2015-2019, PNB telah menetapkan kebijakan/program 3, yaitu “Pemantapan sistem penjaminan mutu dan standarisasi

internasional” dalam rangka pencapaian sasaran strategis “Mewujudkan sistem pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam mewujudkan mutu lulusan berstandar nasional, regional dan internasional” melalui strategi pencapaian sasaran “Meningkatkan mutu sistem dan proses layanan pendidikan, serta penguatan sistem penjaminan mutu mengacu pada standar mutu internasional” yang didukung 1 (satu) indikator kinerja

utama (IKU) dan 3 (tiga) indikator kinerja kegiatan (IKK) seperti Tabel 3.3 di bawah. Berdasarkan data hasil pengukuran seperti ditunjukan pada tabel 3.3. terlihat bahwa 1 (satu) indikator telah tercapai pada Tahun 2017 ini bahkan juga terhadap target Tahun 2018, sedangkan 3 (tiga) belum tercapai. Berikut diuraikan analisis capaian kinerja per indikator (IKU/IKK), permasalahan/kendala yang dihadapi dan solusi serta rekomendasi pengembangan ke depan.

Tabel 3.3. Rekapitulasi capaian kinerja sasaran kebijakan/program 3 periode Tahun 2015-2019 “Mengembangnya sistem penjaminan utu dan standarisasi internasional”

IKU 3.1. Jumlah prodi terakreditasi

Hingga saat ini jumlah prodi yang dikelola lambaga adalah sebanyak 18 prodi, diantaranya 14 prodi internal dan 4 prodi eksternal (PDD). Pada Tahun 2017 ini jumlah prodi terakreditasi yaitu sejumlah 14 prodi internal yang akan dievaluasi lebih lanjut. Adapun peringkat akreditasi yang diperoleh masing-masing prodi bervariasi, di mana

(30)

diantaranya terdiri dari 4 prodi memperoleh peringkat A, yaitu prodi : DIII Akuntansi, DIII Usaha Perjalanan Wisata, DIV Akuntansi Manajerial dan DIV Manajemen Bisnis Pariwisata. 9 prodi dengan peringkat B, yaitu prodi : DIII Manajemen Informatika, DIII Teknik Listrik, DIII Teknik Pendingin & Tata Udara, DIII Teknik Mesin, DIII Teknik Sipil, DIII Administrasi Bisnis, DIII Perhotelan, DIV Manajemen Proyek Konstruksi dan DIV Manajemen Bisnis Internasional. Sedangkan 1 prodi baru yaitu prodi DIV Teknik Otomasi, karena prodi ini baru dibuka maka secara otomatis memperoleh peringkat C.

Kondisi ini menunjukan bahwa capaian kinerja pada Tahun 2017 ini masih di bawah target dengan persentase capaian kinerja sekitar 88% dari target 16 prodi. Bila dibandingkan antara realisasi Tahun 2017 ini dengan target Tahun 2018 dan Tahun 2019 secara berturut-turut sebanyak 16 prodi dan 18 prodi, maka persentase capaian kinerja pada Tahun ini terealisasi sekitar 87,5% dan 72,2%.

Untuk dapat meningkatkan capaian kinerja terhadap IKU 3.1 ini, maka perlu membuka prodi baru. Saran untuk pengembangan prodi baru, agar diprioritaskan prodi yang bertaraf setidaknya regional Aspac. Secara bertahap nantinya diharapkan dapat membuka prodi yang bertaraf internasional untuk menjawab target visi Tahun 2025. Dengan dibukanya prodi baru, maka secara otomatis persentase capaian terhadap target prodi terakreditasi akan naik. Namun sebagai pertimbangan sebelum membuka prodi baru yang bertaraf regional maupun internasional, sebaiknya lembaga memprioritaskan kebijakan terkait kesiapan sumber daya pendukung.

IKK 3.1. Jumlah prodi yang menerapkan sistem penjaminan mutu sesuai SN-PT

Undang-Undang No. 20 Th. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional serta Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-PT) khususnya pasal 91, di mana setiap perguruan tinggi diwajibkan untuk memelihara dan meningkatkan mutu pendidikannya secara berkelanjutan.

Sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi di Perguruan Tinggi adalah merupakan proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan. Untuk dapat menetapkan dan memenuhi standar mutu pengelolaan sistem pendidikan tinggi secara berkesinambungan dan konsisten, PNB melalui unit kerja yaitu Unit Penjaminan Mutu Akademik (UPMA) yang secara khusus ditugaskan untuk mengelola sistem penjaminan mutu kegiatan akademik di lingkungan PNB menyediakan produk layanan pendidikan dan produk-produk pendidikan berkualitas sesuai harapan stakeholders.

Hingga Tahun 2017, PNB mengelola 18 Prodi yang terdiri atas : 14 Prodi dari internal dan 4 Prodi dari eksternal (PDD). Ke-18 Prodi yang ada semuanya sudah menerapkan sistem penjaminan mutu sesuai SN-PT, sehingga persentase capaian terhadap kinerja ini telah mencapai 100%. Bahkan capaian Tahun ini juga sudah sesuai dengan target Tahun 2018 sebanyak 18 prodi. Namun bila dibandingkan terhadap target Tahun 2019 sebanyak 20 prodi, persentase capaian Tahun ini masih sekitar 90%.

Ada beberapa permasalahan klasik yang dihadapi PNB terkait penerapan sistem penjaminan mutu di lingkungan PNB sesuai temuan UPMA dalam pelaksanaan

Gambar

TABEL 2.2. TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN KEGIATAN DARI TAHUN 2015 S/D 2019  KEBIJAKAN/PROGRAM  IKU/IKK  KONDISI AWAL  (2014)  TARGET 2015 2016 2017  2018  2019  1
Tabel 2.3. Capaian Kinerja Sasaran Program 1
Tabel 2.4. Capaian kinerja Sasaran Program 2
Tabel 2.6. Capaian Kinerja Sasaran Program 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul : “PENGARUH OPINI AUDIT, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN KAP, PERGANTIAN MANAJEMEN, UKURAN PERUSAHAAN DAN AUDIT FEE

Apakah Anda pernah merasa tidak nyaman (sakit, pegal-pegal, kram, ngilu) pada otot dan tulang Anda.. 

Menggunakan 626 dataset dari flavia , pengujian dilakukan dengan menganalisis performa dari dimensi fraktal dan lacunarity ketika digunakan secara terpisah dan ketika

Pengetahuan akan sifat lalat seperti ini, dapat dimanfaatkan untuk mencari atau menemukan sumber lalat, yakni dengan mencari tempat-tempat yang kotor seperti gundukan kotoran,

Sementara itu kelompok yang mengalami inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,32 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan

Data Primer : data yang diperoleh langsun dari hasil wawancara, yaitu data tentang pengajuan raperda, berapa yang kemudian disahkan dan berpa pula yang di tolak oleh

Jumlah preposisi yang diperoleh atau dimiliki Anak Usia 5,0 tahun di empat PAUD di kota Banjarmasin adalah 2 kosakata. Tidak ditemukan preposisi dalam bahasa Banjar yang

Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran tipe think pair share dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri