• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA KABUPATEN TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA KABUPATEN TANGERANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2012

TENTANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG,

Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Tangerang, merupakan salah satu bidang urusan wajib pemerintahan daerah;

b. bahwa Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat, sehingga Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat;

c. bahwa dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741/MENKES/PER/VII/ 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129 / MENKES/SK/II/ 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, maka perlu menyusun Standar Pelayanan Minimal pada Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja Kabupaten Tangerang;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, huruf b, dan huruf c diatas, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja Kabupaten Tangerang;

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam

Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950);

(2)

2. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah 2 (dua) kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063 );

6. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5072);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005 nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4502); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340) ;

(3)

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 28 Tahun 2004 tentang Akuntabilitas Pelayanan Publik;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Tehknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/ PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

16. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 971 Tahun

2009 tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 971);

17. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik;

(4)

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Nomor 08, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang 0810);

18. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Publik Kabupaten Tangerang, (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 015, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 1508);

19. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 35 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja Kabupaten Tangerang.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BALARAJA KABUPATEN TANGERANG.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan ; 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Tangerang;

4. Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja Kabupaten Tangerang yang selanjutnya disebut RSUD Balaraja adalah Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja Kabupaten Tangerang.

5. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja Kabupaten Tangerang.

6. Dewan Pengawas adalah orang bertugas yang melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan BLUD dibentuk dengan keputusan Bupati atas usulan Direktur dengan keanggotaan yang memenuhi persyaratan dan peraturan yang berlaku.

7. Jenis pelayanan Rumah Sakit adalah pelayanan yang diberikan oleh RSUD Balaraja kepada perorangan meliputi : pelayan medik; pelayanan penunjang medik; pelayanan penunjang non medik; pelayanan administrasi, akuntansi dan keuangan.

8. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Balaraja Kabupaten Tangerang yang selanjutnya disebut dengan SPM RSUD Balaraja adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal.

(5)

9. Indikator Kinerja adalah variable yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan pegukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolak ukur prestasi kuantitatif/kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya perubahan terhadap besaran target atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

10. Standar adalah nilai tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan sesuatu yang harus dicapai.

Pasal 2

(1) SPM RSUD Balaraja dimaksudkan sebagai pedoman dalam melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan pelayanan di RSUD Balaraja.

(2) SPM RSUD Balaraja bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan, pemerataan, dan kesetaraan layanan serta mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan.

BAB I

JENIS PELAYANAN DAN SPM RSUD BALARAJA Bagian Kesatu

Jenis Pelayanan Pasal 3 (1) Jenis pelayanan RSUD Balaraja meliputi :

a. pelayanan Medik;

b. pelayanan Penunjang Medik;

c. pelayanan Penunjang Non Medik; dan

d. pelayanan Administrasi, Akuntansi dan Keuangan.

(2) Pelayanan medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari :

a. pelayanan Gawat Darurat; b. pelayanan Rawat Jalan; c. pelayanan Rawat Inap; d. pelayanan Kamar Bersalin ; e. pelayanan Perawatan Intensif; f. pelayanan Kamar Bedah; g. pelayanan Medikal Chek up; h. pelayanan Pemulasaran Jenazah; i. pelayanan Apotik;

j. pelayanan Ambulans dan Mobil Jenazah; k. pelayanan Rehabilitasi Medik;

l. pelayanan Radiologi dan Diagnostik Elektromedik; m. pelayanan Patologi Klinik; dan

n. pelayanan Patologi Anatomi.

(6)

(3) Pelayanan Penunjang Medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari:

a. pelayanan Farmasi;

b. pelayanan Gizi dan Dietetik; c. pelayanan Sterilisasi; dan d. pelayanan Laudry.

(4) Pelayanan Penunjang Non Medik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari:

a. pelayanan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit; b. pelayanan Sanitasi Rumah Sakit;

c. pelayanan Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit; d. pelayanan Catatan Medik dan Pelaporan; dan e. keamanan dan kebersihan.

(5) Pelayanan Administrasi,Akuntansi dan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d terdiri dari:

a. pelayanan akuntansi dan keuangan; b. pelayanan Jaminan Umum;

c. pelayanan Jaminan Masyarakat Miskin;

d. pelayanan Pengaduan Masyarakat Hukum dan Informasi; e. pelayanan Umum, Administrasi dan Kepegawaian; dan

f. pelayanan Pendidikan, Latihan, Penelitian dan Pengembangan. Bagian Kedua

SPM RSUD Balaraja Pasal 4

(1) RSUD Balaraja menyelenggarakan pelayanan kesehatan di rumah sakit sesuai SPM RSUD Balaraja.

(2) Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi; jenis pelayanan, indikator kinerja dan target kinerja.

(3) Jenis pelayanan, indikator kinerja dan target kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mengacu pada SPM Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Peraturan Bupati ini.

BAB III

PENYELENGGARAAN SPM RSUD BALARAJA Pasal 5

(1) Bupati bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM RSUD Balaraja yang dilaksanakan oleh RSUD Balaraja.

(2) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi tanggung jawab Direktur.

(7)

(3) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit dilakukan oleh tenaga kesehatan dan non kesehatan sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan.

(4) Dalam hal penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai SPM RSUD Balaraja, Direktur dapat melakukan koordinasi dengan Instansi terkait.

Pasal 6

SPM RSUD Balaraja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 merupakan pedoman dalam pencapaian target program kesehatan kabupaten.

BAB IV PELAPORAN

Pasal 7

(1) Direktur menyampaikan laporan teknis tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM RSUD Balaraja kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan tembusan kepada Inspektorat, setelah dilakukan evaluasi oleh Badan Pengawas.

(2) Laporan teknis tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi bahan Bupati dalam membuat kebijakan.

BAB V

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 8

Bupati melaksanakan pembinaan dan pengawasan dalam penyelenggaraan SPM RSUD Balaraja.

Pasal 9

(1) Dewan Pengawas RSUD Balaraja melakukan pembinaan dan pengawasan secara teknis dalam penyelenggaraan SPM RSUD Balaraja.

(2) Hasil pembinaan dan Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Bupati.

BAB VI PEMBIAYAAN

Pasal 10

(1) Pembiayaan penyelenggaraan SPM RSUD Balaraja dibebankan kepada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

(2) Apabila RSUD Balaraja telah melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, pembiayaan penyelenggaraan SPM RSUD Balaraja dapat dibebankan pada Anggaran Operasional RSUD Balaraja.

(8)

BAB VII PENUTUP

Pasal 11

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang. Ditetapkan di Tigaraksa pada tanggal 27-11-2012 BUPATI TANGERANG, ttd. H. ISMET ISKANDAR Diundangkan di Tigaraksa pada tanggal 27-11-20121 PLT. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGERANG, ttd. ISKANDAR MIRSAD

Referensi

Dokumen terkait

Tahap ini adalah proses pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data sebanyak-banyaknya dan sesuai dengan tema penelitian, proses pengumpulan data

Bab 4 ini membahas mengenai pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan penemuan yang berkaitan dengan pengaruh partisipasi masyarakat dalam konservasi cagar

Manipulation check bertujuan untuk menguji apakah manipulasi SM menghasilkan efek SM pada partisipan atau tidak. Hasil yang diharapkan terjadi pada manipulation check adalah:

dari pembelajaran generatif yang dikembangkan peneliti, yaitu (1) dalam RPP, untuk setiap materi baru, guru memberikan gambar (berupa media) dari permasalahan yang

Pemilihan spesifikasi tersebut didasarkan pada perancangan jaringan irigasi curah pada anggrek yaitu pemilihan debit yang keluar dari nozzle yang kecil dan

Penanganan pengaduan, saran dan masukan adalah tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut. Pemantauan, Evaluasi dan Mekanisme Pelaporan Hasil Penelitian SKM

Dalam penelitian ini penulis akan meneliti tentang perilaku ijime, dampak yang timbul dari ijime dan latar belakang yang dimiliki oleh tokoh yang pernah melakukan

Judul dan Kata Kunci dituliskan dalam Bahasa Indonesia, sedangkan Intisari dan Abstract, harus dituliskan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.. Apabila judul terlalu panjang,