Pertumbuhan Ekonomi China : Tahun ini Pemerintah Targetkan 7%.
Ramayana Bidik Kenaikan Penjualan 7%-8%.
NRCA Sudah Kucurkan Rp15,16 Miliar Untuk Buyback Saham.
BDMN Bidik Pertumbuhan Kredit 10%.
DAILY RESEARCH
Statistics Highlight
Opening Today Nikkei AORD
Change
Market Preview
I
HSG akhir pekan lalu bergerak fluktuatif diwarnai aksi ambil untung namun berhasil tutup tipis di teritori positif. Aksi ambil untung mendominasi saham sektor konsumsi. Sedangkan aksi beli lanjutan melanda saham tambang,perbankan, otomotif dan infrastruktur. IHSG sempat koreksi 36 poin di sesi pertama namun berhasil berbalik arah dan tutup menguat tipis 6,844 poin di 4850,883.Berlanjutnya aksi beli asing pada perdagangan akhir pekan lalu dengan pembelian bersih mencapai Rp306,87 miliar menjadi penopang penguatan indeks. Derasnya arus dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia tersebut kembali mengangkat rupiah terhadap dolar AS akhir pekan lalu di Rp13159 atau menguat 0,76%. Ini merupakan posisi terkuat rupiah terhada dolar sejak 3 Juni 2015 lalu.
Selama sepekan terakhir IHSG menguat 2,5%. Sejak awal tahun IHSG telah mengat 5,6%
(YTD). Penguatan IHSG sepekan kemarin terutama ditopang masuknya arus dana asing dengan pembelian bersih mencapai Rp2,26 triliun. Pembelian bersih asing sejak awal tahun hingga akhir pekan kemarin mencapai Rp3,79 triliun. Dari eksternal, tren bullish pasar terutama ditopang kebijakan stimulus lanjutan yang dilakukan sejumlah otoritas moneter sejumlah kawasan terutama oleh Bank Sentral China (PBoC) untuk menahan tren perlambatan ekonomi negara tersebut. Rebound lanjutan harga minyak mentah pekan kemarin hingga 9,6% di USD35,92/barel yang diikuti dengan kenaikan harga sejumlah komoditas tambang turut menopang aksi beli saham tambang pekan kemarin.
Pada perdagangan awal pekan ini, IHSG diperkirakan akan bergerak bervariasi dengan peluang penguatan terbatas karena dibayangi aksi ambil untung jangka pendek. Pergerakan positif harga komoditas tambang akhir pekan lalu masih berpeluang mengangkat saham sektoral berbasiskan komoditas. Dari domestik, sentimen positif ditopang penguatan rupiah atas dolar AS. IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4810 dan resisten di 4880.
S1 4810 S2 4770 R1 4880 R2 4900
Top Gainers IDR % Chg
SMMT 75 33.93 19
JKSW 78 18.18 12
CENT 144 11.63 15
PNBSW 110 10.00 10 IIKP 3,500 9.55 305
Top Losers IDR % Chg
TKIMW 42 (37.31) (25)
BABPW 12 (14.29) (2)
JKON 720 (10.00) (80)
LPGI 4,500 (10.00) (500)
DPNS 342 (9.76) (37)
Top Value IDR % (miliar) TLKM 3,430 2.69 366.233 BBCA 13,525 0.56 310.867 BBRI 11,150 1.59 294.991 ASII 6,875 (3.17) 279.082 BBNI 5,150 3.00 245.692 Top Volume IDR % (juta)
BKSL 65 6.56 291.855 META 112 2.75 244.591 ANTM 387 1.57 201.451 ELSA 298 1.02 163.099 BWPT 239 (2.05) 136.720 Index Last Chg % DJIA 17006.77 62.87 0.37 S&P 500 1999.99 6.59 0.33 FTSE 100 6199.43 68.97 1.13 CAC 40 4456.62 40.54 0.92 DAX 9824.17 72.25 0.74 NIKKEI 225 17014.78 54.62 0.32 HANGSENG 20176.70 234.94 1.18 STI 2837.00 49.38 1.77 SHENZHEN 1706.97 (51.16) (2.91) SHANGHAI 2874.15 14.39 0.50 Exchange Rates Chg % IDR/USD 13131.00 (104.00) (0.79) USD/EUR 1.101 0.01 0.53 JPY/USD 113.74 0.05 0.04 IDR/SGD 9490.00 (45.30) (0.48) IDR/AUD 9680.00 (60.96) (0.63) TLKM USD IDR Chg % TLK.NYSE 52.41 3441 1.07 2.08 IHSG 4,850.88 Change 6.84 Change (%) 0.14 Change (%/ytd) (7.19) Total Value (IDR triliun) 5.584 Total Volume (miliar saham) 5.960 Net Foreign Buy (IDR miliar) 306.873
Up: 178 Down: 113 Unchange: 103
Commodities Price Chg % Oil (US$/barrel) 35.92 1.23 3.55 CPO (RM/M.T) 2507.00 5.00 0.20 Gold (USD/T.oz) 1270.70 6.80 0.54 Nikel (USD/M.T 9340.00 350.00 3.89 Timah (USD/M.T) 17025.00 600.00 3.65 Coal (USD/M.T) 50.00 1.45 2.99
News Update
2
Pertumbuhan Ekonomi China: Tahun Ini, Pemerintah Targetkan 7%. China ingin memperbesar pertumbuhan ekonomi dari sebesar 6,5% menjadi 7% pada 2016 dan menjaga inflasi konsumen sekitar 3%, ujar PM Li Keqiang dalam sambutannya yang disiapkan untuk dikirimkan pada pembukaan pertemuan tahunan parlemen pada Sabtu (5/3/2016). Pemerintah juga bertujuan untuk mmenaikkan pertumbuhan tahunan yang luas untuk M2 (uang )beredar sekitar 13% dan defisit anggaran sebesar 3% dari produk domestik bruto pada 2016. Pertumbuhan ekonomi China melambat menjadi 6,9% pada 2015, terlemah dalam seperempat abad. Ekonom memperkirakan pertumbuhan tahun ini sekitar 6,5%. (Bisnis.com, 5/3/2016)
Ramayana Bidik Kenaikan Penjualan 7-8%. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mengincar pertumbuhan penjualan sebesar 7-8% tahun ini dibandingkan realisasi tahun lalu senilai Rp8 triliun. Pertumbuhan didorong perbaikan ekonomi dan berjalannya kerja sama strategis dengan Spar International untuk mengembangkan supermarket. Tahun lalu perseroan membukukan penurunan penjualan 2% menjadi Rp8 triliun. Tahun ini perseroan akan mengkonversi sebanyak 25 gerai supermarket menjadi Spar meningkat dari realisasi tahun lalu sebanyak 15 gerai. Saat ini perseroan memiliki sebanyak 101 gerai supermarket dari total 113 gerai yang dikuasai Ramayana. Tahun ini perseroan menyiapkan belanja modal sebesar Rp300-Rp400 miliar sama dengan alokasi tahun lalu. (InvestorDaily, 3/3/2016)
NRCA Sudah Kucurkan Rp15,16 Miliar Untuk Buyback Saham. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) telah melakukan pembelian kembali (buyback) saham di BEI. Selama periode Desember 2015 hingga 2016, perseroan telah melakukan buyback sebanyak 24.879.000 lembar saham NRCA. Rata-rata harga buyback sahamNRCA Rp609,75 per saham. Selama periode tersebut perseroan telah mengeluarkan dana sekitar Rp15,16 miliar. (IQ Plus, 4/3/2016)
BDMN Bidik Pertumbuhan Kredit 10%. Bank Danamon Tbk (BDMN) tahun ini membidik pertumbuhan kredit sebesar 10%, naik dari tahun lalu yang turun 7% menjadi Rp129,4 triliun dibandingkan tahun sebelumnya Rp139,1 triliun. Perseroan memprediksi pembiayaan syariah tumbuh 20% tahun ini dan UKM di atas 10%. Likuiditas perseroan sejak awal tahun ini telah bertambah Rp700-800 miliar akibat kebijakan penurunan Giro Wajib Minimum Primer oleh Bank Indonesia (BI). (IQ Plus, 4/3/2016)
INAF Melanjutkan Private Placement Anak Usaha. PT Indofarma Tbk (INAF) melanjutkan rencana menjual sebagian saham anak usahanya, PT Indofarma Global Medika, yang bergerak di bidang trading dan distribusi. INAF berniat melakukan private placement atas saham Global Medika demi mengurangi utang kredit modal kerja ke Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Maybank Indonesia. Nilai kredit tersebut mencapai Rp 500 miliar. Saat ini INAF menggenggam 99,99% saham IGM. INAF berniat menjual 20% saham IGM dengan target perolehan dana Rp 200 miliar. (kontan.com, 5/3/2016)
AISA Kembali Fokus pada Khitah Bisnis. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) ingin melepas anak usahanya, PT Golden Plantation Tbk (GOLL). AISA akan kembali pada khitah bisnisnya sebagai perusahaan yang bergerak di sektor konsumer. Ada dua skema penjualan GOLL yang disiapkan AISA. Skema pertama adalah pembagian dividen untuk mendivestasikan sahamnya di anak usaha yang bergerak pada bisnis perkebunan sawit tersebut. Namun skema ini gagal, jadi perseroan akan menjualnya langsung kepada investor strategis. Gundukan utang GOLL yang mencapai Rp1,1 triliun membuat kualitas keuangan AISA tertekan. Rasio utang atau debt to equity ratio (DER) AISA terlihat tertekan akibat dari kondisi ini. Sepanjang tahun 2014, DER perseroan masih 0,85 kali, namun pada 3Q15 DER AISA melompat jadi 0,98 kali. Angka ini di atas rata-rata DER industri yang sebesar 0,5 kali. Sejauh ini, kontribusi pendapatan GOLL rata-rata hanya sekitar 2% terhadap total pendapatan AISA. (kontan.com, 5/3/2016)
Stock Picks 3
LSIP 1460‐1580. Harga saham emiten perkebunan PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP)
akhir pekan lalu berhasil rebound 3% tutup di Rp1485. Selama sepekan harga sahamnya menguat
7%. Penguatan harga sahamnya terutama dipicu kondisi pasar yang kondusif dan tren bullish
harga komoditas yang mengangkat kembali saham sektor perkebunan. Harga komoditas CPO
sepanjang awal tahun ini hingga awal Maret lalu bergerak relatif stabil di kisaran RM2500/MT.
Tahun ini kinerja emiten perkebunan berpeluang tumbuh lebih baik ketimbang tahun lalu
menyusul pergerakan harga komoditasnya yang cenderung menguat. Tahun lalu kinerja perseroan
tertekan akibat turunnya harga jual rata‐rata produk komoditas seperti produk sawit dan karet.
Penjualan perseroan tahun lalu turun 11,36% mencapai Rp4,19 triliun dari tahun sebelumnya
Rp4,73 triliun. Volume penjualan CPO perseroan tahun lalu naik 5,1% mencapai 471.827 ton dari
449,021 ton. Volume penjualan karet naik 2,7% mencapai 12306 ton. Laba bersih perseroan tahun
lalu turun 32,93% mencapai Rp623,31 miliar dari tahun sebelumnya Rp929,41 miliar. Marjin
bersih tertekan menjadi 14,88% dari 19,66%. Selain dipicu penurunan rata‐rata harga jual produk
sawit dan karet, penurunan laba bersih turut dipicu meningkatnya beban usaha seperti beban
penjualan dan distribusi naik 17,37% dan beban umum dan administrasi naik 5,74%. Pencapaian
kinerja perseroan tersebut di bawah perkiraan kami sebelumnya. Penjualan 2015 sebelumnya
diperkirakan mencapai Rp4,49 triliun dan laba bersih Rp673,27 miliar. Tahun ini penjualan bersih
diperkirakan berpeluang menguat 10% mencapai Rp4,61 triliun turun dari estimasi sebelumnya
Rp4,93 triliun. Sedangkan laba bersih diperkirakan tumbuh 25,7% mencapai Rp783,46 miliar turun
dari estimasi sebelumnya Rp838 miliar. EPS proyeksi tahun ini diperkirakan Rp114,83 turun dari
perkiraan sebelumnya Rp122,87. Saat ini di harga Rp1485 saham perseroan ditransaksikan
dengan PE 16,3x (E/15) dan PE 12,9x (E/16). Harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan
PE 14x atau mencapai Rp1600 turun dari target sebelumnya Rp1722. Dari harga saat ini masih
memiliki ruang penguatan 7,8%. Secara technical peluang penguatan akan menguji resisten di
Rp1530 hingga Rp1580. Sedangkan level support bergeser ke Rp1460. Pasar yang tengah bullish
berpeluang mengangkat harga sahamnya dalam jangka pendek. Trading Buy, SL 1380
4
Stock Picks
PPRO 200‐220. Harga saham emiten properti PT PP Property Tbk (PPRO) akhir pekan lalu berhasil tutup di
atas Rp200 yakni di Rp210. Ini merupakan level tertinggi harganya sejak perdagangan 20 Mei 2015 lalu. Pergerakan harga sahamnya saat ini bullish ditopang membaiknya iklim makro ekonomi Indonesia dan kinerjanya yang tumbuh kuat tahun lalu. Sepanjang 2015 lalu perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih 183% mencapai Rp300 miliar dari tahun sebelumnya Rp106 miliar. Pendapatan bersih mencapai Rp1 triliun naik 245,8% dibandingkan tahun sebelumnya Rp290 miliar. Perolehan pendapatan perseroan tersebut terutama ditopang proyek Grand Kemala Lagoon dan Grand Sungkono Lagoon masing‐masing menyumbangkan pendapatan Rp572 miliar dan Rp425 miliar. Kedua proyek tersebut ditambah dengan proyek Dharmahusada Lagoon masih menjadi andalan perseroan untuk menggenjot pendapatan tahun ini dimana perseroan menargetkan marketing sales mencapai Rp2,6 triliun atau tumbuh 30%. Belanja modal tahun ini dialokasikan Rp1,1 triliun. Perseroan juga akan bekerjasama dengan sejumlah pihak seperti Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) dan PT Sentul City Tbk (BKSL) untuk menggarap sejumlah proyek properti. Untuk mendanai sejumlah proyek tahun ini perseroan pada kuartal pertama tahun ini berencana menerbitkan MTN senilai Rp300 miliar. Tahun ini pendapatan usaha ditargetkan tumbuh 40% mencapai Rp1,96 triliun dengan laba bersih tumbuh 37% mencapai Rp411,6 miliar. Secara valuasi saat ini harga sahamnya relatif murah karena hanya diperdagangkan dengan PBV 0,8x dan PE 5,5x (E/16). Saham perseroan diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PBV 1,3x dan PE 7x atau mencapai target harga di Rp267. Secara technical harga sahamnya bergerak dalam tren bullish dengan target resisten terdekat di kisaran Rp215 hingga Rp220. Sedangkan level support saat ini bergeser ke Rp200 dari sebelumnya di Rp190. Sepanjang bertahan di atas Rp200, peluang penguatan akan berlanjut. Maintain Buy, SL 197 Senin, 7 Maret 2016
5
Stock Picks
RALS 790‐840. Harga saham emiten perdagangan ritel Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) sejak
pertengahan Februari lalu bergerak bullish begitu harganya berhasil break resisten di Rp650. Akhir pekan lalu penguatan harga sahamnya tertahan di resisten Rp840 dan tutup di Rp815. Ini merupakan level harganya tertinggi sejak perdagangan 24 April 2015 lalu. Kondisi pasar yang bergerak bullish terutama ditopang ekspektasi membaiknya prospek pertumbuhan ekonomi domestik tahun ini, turunnya bunga, dan penguatan rupiah atas dolar AS akan mendorong daya beli masyarakat yang berpotensi mendorong pertumbuhan kinerja emiten perdagangan ritel tahun ini. Dari sisi kinerja, tahun lalu total pendapatan perseroan mengalami penurunan 2% atau mencapai Rp5,74 triliun. Pencapaian pendapatan tersebut di atas perkiraan sebelumnya yang sebesar Rp5,48 triliun. Tahun ini manajemen menargetkan pendapatan bisa tumbuh sekitar 8% atau mencapai Rp6,2 triliun. Perkiraan ini di atas perkiraan sebelumnya sebesar Rp5,87 triliun. Sedangkan di bottom line, laba bersih tahun lalu diperkirakan mencapai Rp389,40 miliar atau tumbuh 9,7% dari 2014 lalu sebesar Rp355,07 miliar. EPS 2015 lalu diperkirakan sebesar Rp54,87. Sedangkan tahun ini laba bersih berpeluang mencapai Rp434 miliar naik dari perkiraan sebelumnya Rp410,79 miliar. EPS proyeksi 2016 diperkirakan Rp61,12 naik dari perkiraan sebelumnya Rp57,89. Dalam kondisi pasar bullish, saham perseroan berpeluang ditransaksikan dengan PE 17x atau mencapai Rp1040. Target harga ini naik dari target kami sebelumnya di Rp810. Secara technical pergerakan harganya membentuk pola bullish continuation. Namun harga sahamnya saat ini rawan aksi ambil untung mengingat posisinya berada di area overbought dan terbentuk pola doji star setelah uptrend channel mengindikasikan sinyal pembalikan arah. Level resisten saat ini di Rp840 sedangkan support di Rp790. Sell on Strength, SL 750 Saham Pilihan BBRI 11275-11600 Buy, SL 11000 BMRI 9700-9900 Buy, SL 9500 BBNI 5200-5400 Buy, SL 4950 CTRA 1330-1400 Buy, SL 1280 INCO 1700-1850 TB, SL 1600 TINS 605-635 TB, SL 580 SMCB 970-1030 Buy, SL 945 Senin, 7 Maret 2016
Stock View
6 Senin, 7 Maret 2016
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE
IHSG 4850.88 4873.55 4896.23 4815.29 4779.71 PERKEBUNAN AALI 15100 15,208.33 15,316.67 14,958.33 14,816.67 3,725,866.00 36.80 485.51 114.55 7.78 BWPT 250 254.33 258.67 242.33 234.67 LSIP 1485 1,498.33 1,511.67 1,458.33 1,431.67 1,279,973.00 40.33 32.78 122.48 11.33 SGRO 1850 1,855.00 1,860.00 1,840.00 1,830.00 649,627.93 10.94 29.32 141.04 15.77 SIMP 391 396.00 401.00 383.00 375.00 3,171,052.00 2.40 12.14 92.44 8.05 UNSP 50 33.33 16.67 33.33 16.67 659,213.38 36.97 21.64 ‐571.51 0.58
PERTAMBANGAN BATU BARA
ADRO 680 690.00 700.00 665.00 650.00 9,632,947.40 33.83 45.68 269.20 3.72 BORN 50 33.33 16.67 33.33 16.67 BRAU 82 54.67 27.33 54.67 27.33 BUMI 50 50.00 50.00 50.00 50.00 9,572,406.53 4.50 191.78 ‐751.57 0.07 DEWA 50 33.33 16.67 33.33 16.67 631,292.51 8.52 ‐0.52 ‐77.95 ‐23.93 HRUM 775 800.00 825.00 745.00 715.00 1,460,386.97 ‐32.82 45.54 81.61 4.25 ITMG 6650 6,916.67 7,183.33 6,516.67 6,383.33 5,742,974.57 5.02 968.54 ‐299.21 1.72 PTBA 5800 5,900.00 6,000.00 5,725.00 5,650.00 3,093,648.00 11.39 232.76 8.74 6.23 PTRO 320 339.33 358.67 301.33 282.67 929,699.70 5.15 23.76 ‐67.39 3.37
PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI
BIPI 50 50.00 50.00 50.00 50.00 999,850.63 1,185.87 4.39 5,114.26 2.85
ELSA 299 307.33 315.67 292.33 285.67 918,296.00 ‐12.25 7.42 56.06 10.07
ENRG 50 50.00 50.00 50.00 50.00 2,210,590.04 27.13 4.86 2,610.69 2.57
ESSA 1550 1,566.67 1,583.33 1,516.67 1,483.33 126,590.83 22.89 42.71 28.12 9.07
MEDC 970 981.67 993.33 961.67 953.33 2,303,371.50 7.08 122.83 131.12 1.97
PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA
ANTM 403 409.67 416.33 392.67 382.33 INCO 1780 1,818.33 1,856.67 1,718.33 1,656.67 2,430,306.44 ‐3.23 20.62 ‐33.11 21.58 TINS 610 621.67 633.33 601.67 593.33 SEMEN INTP 20400 20,608.33 20,816.67 19,983.33 19,566.67 4,499,774.00 6.65 289.47 ‐7.03 17.62 SMCB 1000 1,015.00 1,030.00 970.00 940.00 2,356,126.00 9.11 42.23 75.57 5.92 SMGR 10425 10,491.67 10,558.33 10,341.67 10,258.33 6,177,992.74 11.44 219.66 5.39 11.86
LOGAM DAN SEJENISNYA
GDST 57 58.67 60.33 55.67 54.33 333,609.60 28.88 2.97 59.01 4.79 JPRS 120 122.00 124.00 118.00 116.00 158,603.63 98.78 6.50 ‐0.37 4.61 KRAS 404 409.00 414.00 394.00 384.00 5,240,035.36 ‐12.47 ‐33.57 ‐698.77 ‐3.01 PAKAN TERNAK CPIN 3475 3,516.67 3,558.33 3,396.67 3,318.33 6,719,521.00 19.02 40.34 ‐7.84 21.54 JPFA 815 821.67 828.33 801.67 788.33 5,674,518.00 14.33 4.97 ‐72.07 41.03
OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA
ASII 6900 6,958.33 7,016.67 6,808.33 6,716.67 49,821,000.00 6.73 116.76 9.68 14.77
GJTL 565 580.00 595.00 545.00 525.00 3,199,668.00 5.32 96.23 ‐2.66 1.47
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
ICBP 15925 16,091.67 16,258.33 15,591.67 15,258.33 7,355,089.00 21.44 0.12 6.96 24.94 INDF 7475 7,633.33 7,791.67 7,158.33 6,841.67 16,365,578.00 27.30 156.42 90.13 11.95 MYOR 29500 29,666.67 29,833.33 29,166.67 28,833.33 3,498,158.85 30.25 133.69 ‐45.72 55.17 ROTI 1265 1,271.67 1,278.33 1,251.67 1,238.33 464,595.48 27.03 12.10 9.45 26.14 GGRM 66200 66,591.67 66,983.33 65,616.67 65,033.33 15,670,252.00 23.99 736.58 35.34 22.47 INAF 327 334.00 341.00 323.00 319.00 155,073.95 25.62 ‐12.39 250.04 ‐6.60 KAEF 1190 1,216.67 1,243.33 1,176.67 1,163.33 867,027.74 8.45 4.21 ‐4.38 70.71 KLBF 1320 1,328.33 1,336.67 1,308.33 1,296.67 4,066,502.64 16.52 10.52 11.04 31.37
KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
7
EMITEN LAST R1 R2 S1 S2 REV Q1 2014 G (%) EPS Q1 14 G (%) PE
PROPERTI DAN REAL ESTAT
APLN 325 327.00 329.00 323.00 321.00 1,165,134.03 1.99 14.43 20.67 5.63 ASRI 367 370.33 373.67 361.33 355.67 871,134.65 ‐3.40 15.77 ‐23.45 5.82 BKSL 78 82.33 86.67 69.33 60.67 BSDE 1745 1,760.00 1,775.00 1,725.00 1,705.00 1,254,119.10 ‐39.62 27.93 ‐60.73 15.62 COWL 610 611.67 613.33 606.67 603.33 64,709.78 ‐6.38 1.59 ‐30.99 95.65 CTRA 1345 1,358.33 1,371.67 1,328.33 1,311.67 1,202,303.51 ‐10.35 15.01 5.45 22.40 CTRP 393 396.67 400.33 388.67 384.33 251,211.60 ‐58.80 4.89 ‐84.29 20.09 CTRS 1865 1,885.00 1,905.00 1,850.00 1,835.00 347,893.21 27.73 66.20 25.74 7.04 ELTY 50 33.33 16.67 33.33 16.67 KIJA 243 244.67 246.33 239.67 236.33 725,835.40 ‐3.64 15.03 51.33 4.04 MDLN 385 390.33 395.67 374.33 363.67 KONSTRUKSI BANGUNAN ADHI 2610 2,638.33 2,666.67 2,588.33 2,566.67 1,439,602.33 5.83 9.01 40.67 72.39 DGIK 64 71.33 78.67 53.33 42.67 480,924.22 52.77 1.81 ‐44.42 8.84 PTPP 3705 3,761.67 3,818.33 3,661.67 3,618.33 1,999,368.48 55.72 12.69 44.39 73.01 SSIA 685 695.00 705.00 670.00 655.00 918,070.21 ‐17.06 2.64 ‐93.80 64.91 TOTL 580 583.33 586.67 573.33 566.67 547,807.36 ‐6.30 11.12 ‐20.80 13.04 WIKA 2470 2,501.67 2,533.33 2,431.67 2,393.33 2,791,666.54 6.24 27.28 6.78 22.63 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI
PGAS 2650 2,660.00 2,670.00 2,635.00 2,620.00
JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA
CMNP 1775 1,778.33 1,781.67 1,773.33 1,771.67 262,850.17 17.13 53.83 8.63 8.24 JSMR 5350 5,433.33 5,516.67 5,258.33 5,166.67 2,079,705.80 ‐13.14 55.30 16.71 24.19 TELEKOMUNIKASI BTEL 50 33.33 16.67 33.33 16.67 471,133.26 ‐31.12 6.89 ‐316.19 1.81 EXCL 4130 4,268.33 4,406.67 3,998.33 3,866.67 5,512,751.00 9.78 44.41 20.12 23.25 ISAT 5675 5,791.67 5,908.33 5,441.67 5,208.33 5,773,177.00 ‐0.26 147.24 ‐1,224.62 9.64 TLKM 3415 3,456.67 3,498.33 3,351.67 3,288.33 21,250,000.00 8.71 36.20 4.95 23.58 TRANSPORTASI GIAA 445 452.67 460.33 433.67 422.33 9,206,681.81 17.35 ‐82.55 469.78 ‐1.35 MBSS 233 244.33 255.67 221.33 209.67 435,871.55 21.78 59.94 3.87 0.97 WINS 115 124.00 133.00 104.00 93.00 518,942.64 36.32 23.63 53.05 1.22
KONSTRUKSI NON BANGUNAN
INDY 165 180.67 196.33 144.67 124.33 2,753,426.38 52.84 17.64 3.30 2.34 BANK BBCA 13575 13,675.00 13,775.00 13,500.00 13,425.00 10,261,849.00 32.93 148.65 26.73 22.83 BBKP 565 571.67 578.33 551.67 538.33 1,641,517.00 15.99 27.33 9.08 5.17 BBNI 5275 5,325.00 5,375.00 5,200.00 5,125.00 7,526,634.00 26.65 128.30 15.63 10.28 BBRI 11375 11,475.00 11,575.00 11,175.00 10,975.00 17,099,293.00 28.06 240.57 16.71 11.82 BBTN 1680 1,695.00 1,710.00 1,655.00 1,630.00 3,123,112.00 28.06 32.29 2.24 13.01 BDMN 3800 3,830.00 3,860.00 3,775.00 3,750.00 5,612,922.00 17.40 91.25 ‐13.01 10.41 BJBR 940 948.33 956.67 928.33 916.67 2,124,681.00 12.48 33.55 ‐12.29 7.00 BMRI 9775 9,825.00 9,875.00 9,675.00 9,575.00 14,313,290.00 25.54 211.05 10.27 11.58 BNGA 595 600.00 605.00 585.00 575.00 4,883,839.00 15.02 43.71 4.22 3.40
PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI
AKRA 7700 7,808.33 7,916.67 7,633.33 7,566.67 5,630,170.96 3.52 46.44 14.36 41.45 INTA 254 254.33 254.67 253.33 252.67 398,931.00 ‐48.89 37.27 87.86 1.70 UNTR 14975 15,266.67 15,558.33 14,766.67 14,558.33 13,901,385.00 11.66 42.26 39.66 88.58 PERDAGANGAN ECERAN MAPI 4980 5,071.67 5,163.33 4,816.67 4,653.33 2,675,101.00 26.32 27.42 ‐27.88 45.41 RALS 815 840.00 865.00 795.00 775.00 1,184,904.00 9.45 5.73 ‐2.88 35.58
ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA
MNCN 1850 1,890.00 1,930.00 1,825.00 1,800.00 1,496,466.00 9.55 27.61 ‐7.99 16.75 PERUSAHAAN INVESTASI
BRMS 50 50.00 50.00 50.00 50.00 55,860.54 ‐9.06 ‐5.88 94.31 ‐2.13
Corporate Action
8
Code Name Type Date Time Venue
BABP Bank MNC Internasional Tbk. AGM 28/04/2015 0:14:00
MNC Tower, Auditorium Lt B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat
BABP Bank MNC Internasional Tbk. EGM 28/04/2015 0:14:00
MNC Tower, Auditorium Lt. B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat
ASII Astra International Tbk. AGM 28/04/2015 0:08:30 The Ritz‐Carlton Jakarta, Pacific Place
NRCA Nusa Raya Cipta Tbk AGM 28/04/2015 0:10:00
Hotel Gran Melia, Ruang Legian 2, Jl. HR. Ra‐ suna Said Blok X‐0 Kav.4, Kuningan, Jakarta
12950
RAJA Rukun Raharja Tbk. AGM 29/04/2015 0:10:00 Intercontonental mid plaza hotel
BPFI Batavia Prosperindo Finance Tbk AGM 30/04/2015 0:01:00 Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 BPFI Batavia Prosperindo Finance Tbk EGM 30/04/2015 0:10:00 Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 BPII Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk AGM 30/04/2015 0:14:00 Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan BPII Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk EGM 30/04/2015 0:14:00 Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan
BRAU Berau Coal Energy Tbk EGM 30/04/2015 0:10:00
ASBI Asuransi Bintang Tbk. AGM 30/04/2015 0:14:00
ASBI Asuransi Bintang Tbk. EGM 30/04/2015 0:14:00
TOTL Total Bangun Persada Tbk. AGM 30/04/2015 0:09:30
PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐
karta 11440
TOTL Total Bangun Persada Tbk. EGM 30/04/2015 0:09:30
PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐
karta 11440
TAXI Express Transindo Utama Tbk AGM 30/04/2015 0:09:30
Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend.
Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190
TAXI Express Transindo Utama Tbk EGM 30/04/2015 0:09:30
Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend.
Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190 NAGA Bank Mitraniaga Tbk AGM 5‐Apr‐15 0:10:00
Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410 NAGA Bank Mitraniaga Tbk EGM 5‐Apr‐15 0:10:00
Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410
SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk AGM 5‐May‐15 0:14:00
Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta
Selatan 12910
SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk EGM 5‐May‐15 0:14:00
Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta
Selatan 12910
Corporate Action
9
EMITEN JUMLAH DIVIDEN CUM DIVIDEN RECORDING DATE PEMBAYARAN
DIVIDEN KETERANGAN
PLIN 70 15‐Apr‐15 20‐Apr‐15 7‐May‐15
ITMG 645 8‐Apr‐15 13‐Apr‐15 24‐Apr‐15
SMBR 8.34385 8‐Apr‐15 13‐Apr‐15 30‐Apr‐15
WTON 11,82 9‐Apr‐15 14‐Apr‐15 5‐May‐15
BJBR 71.6 8‐Apr‐15 13‐Apr‐15 30‐Apr‐15
MERK 6500 10‐Apr‐15 15‐Apr‐15 5‐May‐15
PGAS 144,84 13‐Apr‐15 16‐Apr‐15 8‐May‐15
BDMN 81,50 14‐Apr‐15 17‐Apr‐15 8‐May‐15
GEMS 3,36 13‐Apr‐15 16‐Apr‐15 20‐Apr‐15 Dividen Interim
KAEF 8.4488 15‐Apr‐15 20‐Apr‐15 8‐May‐15
BBCA 98 16‐Apr‐15 21‐Apr‐15 13‐May‐15 Dividen Final
BJTM 41,86 15‐Apr‐15 20‐Apr‐15 8‐May‐15
ACST 42 15‐Apr‐15 20‐Apr‐15 4‐May‐15
LEAD 40 7‐Apr‐15 10‐Apr‐15 30‐Apr‐15
JASS 159 ‐ 16‐Apr‐15 23‐Apr‐15
AALI 472 21‐Apr‐15 24‐Apr‐15 15‐May‐15
TURI 10 22‐Apr‐15 27‐Apr‐15 15‐May‐15
BFIN 54 22‐Apr‐15 27‐Apr‐15 15‐May‐15
ASGR 52 23‐Apr‐15 28‐Apr‐15 20‐May‐15
SMGR 375,34 23‐Apr‐15 28‐Apr‐15 20‐May‐15
TOBA ‐ 23‐Apr‐15 28‐Apr‐15 20‐May‐15
JASS 100 ‐ 28‐Apr‐15 7‐May‐15 Dividen Interim
MDIA 10 24‐Apr‐15 29‐Apr‐15 21‐May‐15
SSMS 22,65 24‐Apr‐15 29‐Apr‐15 21‐May‐15
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
Branch Office
Jakarta:Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12
Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811
Yogyakarta:
Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165 Phone : 0274-543944
Solo:
Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Surakarta,
Jawa Tengah 57162 (0271) 717417
Makassar :
Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122
Sampit :
Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322
Phone : +62 531 31992 Panin Bank Centre
4th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 727 99888 Fax : +62 21 571 0895
Web : www.firstasiacapital.com E-mail : cs@firstasiacapital.com
First Asia Research Team :
Ivan Kurniawan (ivan@firstasiacapital.com) David Nathanael (david.sutyanto@firstasiacapital.com)