• Tidak ada hasil yang ditemukan

VEKTOR PENYAKIT. Vol. 10 No. 1 JUNI 2016 JURNAL. Journal of Disease Vector ISSN: E-ISSN: A K S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VEKTOR PENYAKIT. Vol. 10 No. 1 JUNI 2016 JURNAL. Journal of Disease Vector ISSN: E-ISSN: A K S"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL

VEKTOR PENYAKIT

ISSN: 1978-3647

E-ISSN: 2354-8835

Journal of Disease Vector

Vol. 10

No. 1

JUNI 2016

vektorpenyakit@litbang.depkes.go.id

B A A D K A T I H US

(2)

Dewan Redaksi

Volume 10 No.1 Juni 2016

Jurnal Vektor Penyakit merupakan media publikasi dan informasi hasil - hasil penelitian dan pengembangan, tinjauan hasil - hasil penelitian, metodologi dan pendekatan-pendekatan baru dalam penelitian yang berkaitan dengan vektor

penyakit dan usaha pengendalian penyakit bersumber binatang.

Jurnal ini merupakan jurnal publikasi ilmiah resmi Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Balai Litbang P2B2) Donggala, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,

Kementerian Kesehatan RI. Penanggung Jawab :

Jastal, SKM, M.Si (Kepala Balai Litbang P2B2 Donggala) Pemimpin Redaksi :

Rosmini, SKM, M.Sc (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes) Anggota Dewan Redaksi :

w Sitti Chadijah, SKM, M.Si (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

w Junus Widjaja, SKM, M.Sc (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

w Hayani Anastasia, SKM, MPH (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

w Made Agus Nurjana, SKM, M.Epid (Epidemiologi dan Biostatistik, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes)

w Anis Nurwidayati, S.Si, M.Sc (Biologi Lingkungan, Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbangkes) Mitra Bestari :

w Prof. dr. Agus Suwandono,MPH,Dr.PH (Biomedik ,Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbangkes)

w Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes, M.ScPH (Epidemiologi , FKM, Universitas Hasanuddin)

w Prof. Dr. drg A Arsunan Arsin, M.Kes (Epidemiologi Penyakit Menular, FKM, Universitas Hasanuddin)

w dr. Hasanuddin Ishak, M.Sc, PhD (Entomologi Kesehatan, FKM, Universitas Hasanuddin )

w Dr. Lif.Sc I Nengah Suwastika, M.Sc, M.Lif.Sc (Biologi Sel dan Molekuler, Universitas Tadulako ) Redaksi Pelaksana:

Mujiyanto, S.Si, MPH Sekretaris: Riri Arifah Patuba, SKM

Staf Sekretariat: Ni Nyoman Veridiana, SKM

Alamat Redaksi:

Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Balai Litbang P2B2) Donggala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Jl. Masitudju No.58, Labuan Panimba, Labuan, Donggala, Sulawesi Tengah 94252 Website e-journal : http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/vektorp

E-mail : vektorpenyakit@litbang.depkes.go.id , jvektorpenyakit@gmail.com Terbit dua kali setahun, edisi Juni dan Desember

Dalam proses akreditasi

JURNAL

VEKTOR PENYAKIT

Journal of Disease Vector

B A A K D A T I H US E-ISSN: 2354-8835

(3)

Pengantar Redaksi

Jurnal Vektor Penyakit volume 10 nomor 1 tahun 2016 menyajikan lima artikel yaitu yang pertama berjudul “Umur Relatif Nyamuk Anopheles di Desa Rejeki Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi”. Artikel ini ditulis oleh Yuyun Srikandi, dkk bertujuan untuk mengetahui umur relatif nyamuk Anopheles di Desa Rejeki, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah dengan desain studi potong lintang. Dalam tulisan ini disebutkan bahwa umur relatif An. barbirostris dan An. nigerrimus di Desa Rejeki memenuhi syarat untuk merefleksikan potensi penularan malaria di wilayah tersebut.

Artikel selanjutnya ditulis oleh Hasrida Mustafa, dkk yang berjudul “Pengukuran Konsentrasi dan Kemurnian DNA Genom Nyamuk Anopheles barbirostris”. Pengukuran konsentrasi DNA dilakukan dengan menggunakan nano spectrofotometer. Konsentrasi dan kemurnian DNA Anopheles barbirostris menunjukkan rata-rata sampel tidak terkontaminasi dan memenuhi syarat untuk dilakukan proses selanjutnya yaitu amplifikasi DNA.

Milana Salim, dkk menyampaikan tulisan yang berjudul “Hubungan Kandungan Hara Tanah dengan Produksi Senyawa Metabolit Sekunder pada Tanaman Duku (lansium domesticum corr var duku) dan Potensinya sebagai Larvasida di Desa Simpang Agung Provinsi Sumatera Selatan dan Desa Rengas Bandung Provinsi Jambi”. Hasil pemeriksaan sampel tanah ditemukan bahwa kandungan hara tanah dari Desa Rengas Bandung lebih tinggi dibandingkan dengan Desa Simpang Agung, sedangkan hasil uji larvasida menunjukkan ekstrak dari Desa Simpang Agung lebih berpotensi sebagai larvasida dibandingkan ekstrak dari Desa Rengas Bandung, “Beauveria bassiana sebagai Alternatif Hayati dalam Pengendalian Nyamuk” merupakan judul artikel keempat di Jurnal Vektor Penyakit edisi 10 tahun 2016 yang ditulis oleh Bina Ikawati. Artikel ini merupakan hasil penelusuran jurnal dan laporan penelitian tentang jamur B. bassiana. Kesimpulan dari tulisan ini yaitu B. bassiana bersifat atraktan bagi nyamuk meskipun memiliki sifat pathogen dan juga terbukti efektif dalam membunuh Genus Culex, Aedes, Anopheles dalam penelitian skala laboratorium. Artikel Budi Hairani dan Listiena Indriyati yang berjudul “Prevalensi Trichuriasis pada Anak di

Sekolah Dasar Negeri Harapan Maju: Studi Kasus di Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi

Kalimantan Selatan” merupakan artikel penutup pada edisi ini. Hasil pemeriksaan tinja

menunjukkan prevalensi infeksi T. trichiura yang tertinggi yaitu sebanyak 12,8% yang ditemukan pada anak perempuan dan anak umur 10-12 tahun. Demikian informasi singkat kelima artikel yang dimuat di edisi kali ini. Semoga bermanfaat untuk peningkatan ilmu pengetahuan dan juga dalam pengendalian penyakit, khususnya penyakit tular vektor.

Salam Sehat

Dewan Redaksi

Volume 10 No. 1 Juni 2016

Journal of Disease Vector

E-ISSN: 2354-8835 ISSN: 1978-3647

(4)

Volume 10 Nomor 1 Juni 2016

DAFTAR ISI

ARTIKEL

vektorpenyakit@litbang.depkes.go.id

Journal of Disease Vector

1–6

7–10

11–18

19–24

25–32

E-ISSN: 2354-8835

Umur Relatif Nyamuk Anopheles di Desa Rejeki, Kecamatan Palolo

Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah

(

Yuyun Srikandi, Yusran Udin, Risti, Hasrida Mustafa, Malonda

Maksud, Ade Kurniawan)

Pengukuran Konsentrasi dan Kemurnian DNA Genom Nyamuk

Anopheles barbirostris

(Hasrida Mustafa, Indra Rachmawati, Yusran Udin )

Hubungan Kandungan Hara Tanah dengan Produksi

Senyawa Metabolit Sekunder pada Tanaman Duku

(Lansium domesticum Corr var Duku) dan

Potensinya sebagai Larvasida

(

Milana Salim, Yahya, Hotnida Sitorus, Tanriwotun Ni’mah, Marini

)

Beauveria bassiana sebagai Alternatif Hayati dalam

Pengendalian Nyamuk

(Bina Ikawati)

Prevalensi Trichuriasis pada Anak di Sekolah Dasar Negeri

Harapan Maju: Studi Kasus di Kabupaten Tanah Bumbu

Provinsi Kalimantan Selatan

(5)

Journal of Disease Vector

Volume 10 No. 1 Juni 2016

ABSTRACT SHEET

NLM : QX 515

Yuyun Srikandi, Yusran Udin, Risti, Hasrida Mustafa, Malonda Maksud, Ade Kurniawan

(Zoonoses Research Office of Donggala, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

The Longevity of Anopheles in Palolo Sub Distric, Sigi Regency, Central Sulawesi Province

Journal of Disease Vector Vol 10 No. 1, Juni 2016; p 1– 6

The longevity of the mosquito is one of factors that determines a species becomes as malaria vector. The research was conducted to determine the longevity of Anopheles mosquitoes in Rejeki Village, Palolo District, Sigi Regency with a cross-sectional design. The longevity was estimated by using parity proportion. The results showed that longevity of An. nigerrimus was 20,96 days, An. barbirostris was 11,64 days, An. indefinitus was 7,02 days and An. tesselatus was 5,32 days. From the results can be concluded that the longevity of An. barbirostris and An. nigerrimus is eligible to be malaria vector in Rejeki Village and needs to be confirmed by ELISA test furthermore. Keywords: longevity, mosquitoes, anopheles, malaria _________________________________________________________________ NLM : QX 515 Hasrida Mustafa, Indra Rachmawati, Yusran Udin (Zoonoses Research Office of Donggala NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia) Genomic DNA Concentration and Purity Measurement of Anopheles barbirostris Journal of Disease Vector Vol 10 No. 1, Juni 2016; p 7–10

The purity and concentration of DNA information from some sample are important to measure the degree of contamination. Anopheles barbirostris mosquitoes samples from Kalukutinggu Village was extracted to obtain the genome DNA using PureLink Genomic DNA mini Kits. The purity and concentration of DNA Anopheles b a r b i r o s t r i s w a s m e a s u r e d b y u s i n g n a n o spectrophotometer. The results showed that DNA concentrationwas 17,33 – 34,79 ug/ml, and their purity were 1,90 average. The purity and concentration of the DNA from the samples showed were not contaminated and eligible for the next step, that is DNA amplification. Keywords : measurement, DNA concentration, DNA purity, Anopheles barbirostris _________________________________________________________________ NLM : QX 600 Milana Salim, Yahya, Hotnida Sitorus, Tanriwotun Ni’mah, Marini (Zoonoses Research Office of Baturaja, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

The Relation of Nutrient Soil Content to the Secondary Metabolites Production in Duku Plant (Lansium domesticum Corr var Duku) and It’s Larvacide Potential

Journal of Disease Vector Vol. 10 No. 1, Juni 2016; p 11–18

Duku is a plant that grows in the tropics and has bioactivity as pesticide. Compounds that have the potential as a pesticide on duku is secondary metabolites. This study aimed to determine the correlation between the soil nutrient and secondary metabolites on duku also their larvacidal potency. The research was done by comparing the measurement of physical and chemical soil, phytochemical test and larvacial test against the sample. This study was conducted from February to November 2014, in the Village Simpang Agung South Sumatra province and village Rengas Bandung Jambi Province. The extraction and characterization of secondary metabolites was conducted at the Laboratory of Pharmacy Center, Biomedical and Health Basic Technology, National Institute of Health and Research Development. Larvicidal potency test was conducted in Vector Borne Disease Research and Development Unit Baturaja. The results showed that soil nutrient content of Rengas Bandung Villagewas higher than the Simpang Agung due to the regularly maintainingand fertilizing.The larvicidal test showed extracts from Simpang AgungVillage more potent than extracts from the village Rengas Bandung, possibly due to the more secondary metabolites produced in samples from Simpang Agung. Keywords : duku, secondary metabolites, larvacides, nutrient content ________________________________________________________________________ NLM : QX 600 Bina Ikawati (Zoonoses Research Office of Banjarnegara, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia) Beauveria bassiana as Alternative for Mosquito Biological Control Journal of Disease Vector Vol 10 No. 1, Juni 2016; p 19–24 E-ISSN 2354-8835 E-ISSN 2354-8835 E-ISSN 2354-8835 ISSN 1978-3647 ISSN 1978-3647 ISSN 1978-3647

(6)

Trichuriasis is an infectious disease due to nematode Trichuris trichiura. Trichuriasis prevalence is the highest among infectious diseases due to other parasitic worms in Indonesia. Elementary school-age children at high risk of this disease. This study aimed to determine the prevalence of trichuriasis in children of elementary school age in Tanah Bumbu regency. This research was conducted in 2015 with cross sectional design, using purposive sampling method. A total of 250 children from Harapan Maju Elementary School was selected as samples, their stools were examined with native method (direct). The results showed the parasitic worms were T. trichiura, Ascaris lumbricoides, hookworm and Enterobius vermicularis. The prevalence of T. trichiura was the highest, as many as 32 children (12.8%) were infected from a total of 250 samples. T. trichiura infection was found in the form of a single and mixed infection with other parasitic worms. Trichuriasis more commonly found in girls and boys aged 10-12 years. Helminthic treatment needs to be done selectively for infected children using the broad-spectrum drugs. Behavioral and environmental factors of patients with intestinal helminths need to be identified spesificly. Furthermore it would be analyzed to determine the factors involved in the transmission of parasitic diseases. In order to prevent the transmission within the school need the improvements of school infrastructure such as the provision of public hand washing, covered trash bin, paving or cemented for the school yard.

Keywords : Trichuriasis, school children, prevalence _________________________________________________________________

Mosquitoes are insects that can transmit the diseases. Biological materials that are entomopathogenic, such as Beauveria bassiana can be used to control mosquitoes. This review aimed to identify how the characteristics, safety, and study conducted on B. basiana in the area of ​​controlling vector-borne diseases. Methode of this review was done by collecting journals and research reports about the fungus B. bassiana. B. bassiana is a microscopic fungus that parasitic on the host, with a body shaped fine threads (hyphae) that form colonies called mycelia. It killed the host system in which the spores penetrate the cuticle mechanically or chemically that released enzymes or toxins. Furthermore it released beauverin toxins that make the tissue damage of insect body, that cause death within a few days. In general compounds in B. bassiana has no risk to humans, and do not harmful to the environment. Many studies showed that B. bassiana is an attractant for mosquitoes despite having pathogenic properties. This fungus is proven effective in killing genus Culex, Aedes, Anopheles in the laboratory research.

Keywords: Beauveria bassiana, biological material, mosquito

_________________________________________________________________ NLM : WC 860

Budi Hairani, Liestiana Indriyati

(Zoonoses Research Office of Tanah Bumbu, NIHRD, Ministry of Health Republic of Indonesia)

Prevalence of Trichuriasis in Children in Harapan Maju Public Elementary School: A Case Study in Tanah Bumbu Regency South Kalimantan Province

(7)

NLM : QX 515 Yuyun Srikandi, Yusran Udin, Risti, Hasrida Mustafa, Malonda Maksud, Ade Kurniawan (Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI ) Umur Relatif Nyamuk Anopheles di Desa Rejeki Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah Jurnal Vektor Penyakit Vol 10 No. 1, Juni 2016; Hal 1–6

Umur relatif nyamuk merupakan salah satu faktor yang menentukan suatu spesies nyamuk bisa menjadi vektor. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui umur relatif nyamuk Anopheles di Desa Rejeki, Kecamatan Palolo, Kab. Sigi dengan desain studi potong lintang. Umur relatif nyamuk diperkirakan dengan menghitung proporsi parous. Hasil penelitian menunjukan bahwa An. nigerrimus memiliki umur relatif 20,96 hari, An. barbirostris = 11,64 hari, An. vagus = 7, 63 hari, An. indefinitus = 7,02 hari, dan An. tesselatus = 5,32 hari. Umur relatif An. barbirostris dan An. nigerrimus di Desa Rejeki memenuhi syarat untuk merefleksikan potensi penularan malaria di wilayah tersebut. Perlu dilakukan konfirmasi melalui uji ELISA. Kata kunci: umur relatif, nyamuk, Anopheles, malaria _________________________________________________________________ NLM : QX 515 Hasrida Mustafa, Indra Rachmawati, Yusran Udin (Balai Litbang P2B2 Donggala, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

Pengukuran Konsentrasi dan Kemurnian DNA Genom Nyamuk Anopheles barbirostris

Jurnal Vektor Penyakit Vol 10 No. 1, Juni 2016; Hal 7–10

Informasi mengenai konsentrasi dan kemurnian DNA sangat diperlukan untuk mengetahui derajat kontaminasi suatu sampel. Telah dilakukan ekstraksi genom DNA

TM

Anopheles barbirostris dengan metode PureLink Genomic DNA mini Kits untuk mendapatkan DNA genom yang kemudian diukur konsentrasi dan kemurniannya. Sampel nyamuk Anopheles barbirostris yang digunakan berasal dari desa Kalukutinggu dan Palolo. Pengukuran konsentrasi DNA dilakukan dengan menggunakan nano spectrofotometer dan diperoleh konsentrasi DNA sekitar 17.33 - 34.79 µg/ml dengan tingkat kemurnian rata-rata 1,90. Hasil Konsentrasi dan kemurnian DNA An. barbirostris menunjukkan rata-rata sampel tidak

Volume 10 No.1 Juni 2016

LEMBAR ABSTRAK

Journal of Disease Vector

E-ISSN 2354-8835 E-ISSN 2354-8835 E-ISSN 2354-8835 ISSN 1978-3647 ISSN 1978-3647 ISSN 1978-3647

terkontaminasi dan memenuhi syarat untuk dilakukan proses selanjutnya yaitu amplifikasi DNA. Kata kunci : pengukuran, konsentrasi DNA, kemurnian DNA, Anopheles barbirostris ________________________________________________________________ NLM : QX 600

Milana Salim, Yahya , Hotnida Sitorus , Tanwirotun

Ni'mah , Marini

(Balai Litbang P2B2 Baturaja, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

Hubungan Kandungan Hara Tanah dengan Produksi Senyawa Metabolit Sekunder pada Tanaman Duku ( L a n s i u m d o m e s t i c u m C o r r v a r D u k u ) d a n Potensinya sebagai Larvasida

Jurnal Vektor Penyakit Vol. 10 No. 1, Juni 2016; Hal 11–18

Duku merupakan tanaman yang tumbuh di wilayah tropis dan memiliki bioaktifitas sebagai pestisida. Senyawa yang berpotensi sebagai pestisida pada tanaman duku merupakan senyawa metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kandungan hara tanah dengan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan serta potensinya sebagai larvasida. Pengamatan dilakukan dengan cara membandingkan hasil uji fisika dan kimia tanah, uji fitokimia dan uji larvasida terhadap sampel. Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan November 2014, pengambilan sampel pada bulan April 2014 di Desa Simpang Agung Provinsi Sumatera Selatan dan Desa Rengas Bandung Provinsi Jambi, proses ekstraksi dan karakterisasi dilakukan di Laboratorium Farmasi Pusat Biomedis dan Teknologi Kesehatan Dasar Badan Litbang Kesehatan, dan uji potensi larvasida dilakukan di Loka Litbang P2B2 Baturaja. Berdasarkan hasil pemeriksaan sampel tanah, kandungan hara tanah dari Desa Rengas Bandung lebih tinggi dibandingkan dengan Desa Simpang Agung, hal ini dikarenakan di Desa Rengas Bandung dilakukan pemeliharaan dan pemupukan secara teratur. Uji larvasida menunjukkan ekstrak dari Desa Simpang Agung lebih berpotensi sebagai larvasida dibandingkan ekstrak dari Desa Rengas Bandung, kemungkinan dikarenakan senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan pada sampel dari Desa Simpang Agung lebih banyak.

Kata kunci : tanaman duku, metabolit sekunder, larvasida, kandungan hara

________________________________________________________________ _

(8)

NLM : QX 600

Bina Ikiawati

(Balai Litbang P2B2 Banjarnegara, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

Beauveria bassiana sebagai Alternatif Hayati dalam Pengendalian Nyamuk

Jurnal Vektor Penyakit Vol. 10 No. 1, Juni 2016; Hal 19–24

Nyamuk merupakan serangga yang dapat menularkan penyakit. Bahan hayati yang bersifat entomopatogen yang dapat digunakan untuk mengendalikan nyamuk diantaranya Beauveria bassiana. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah sifat dan karakteristik, keamanan penggunaan, dan penelitian yang pernah dilakukan mengenai B. basiana dalam bidang pengendalian vektor penular penyakit. Studi literatur dilakukan dengan mengumpulkan jurnal dan laporan penelitian tentang jamur B. bassiana. B. bassiana adalah jamur mikroskopik bersifat parasit terhadap inang, dengan tubuh berbentuk benang halus (hifa) yang membentuk koloni yang disebut miselia. Sistem dalam membunuh inang yaitu spora masuk menembus kutikula secara mekanis dan atau kimiawi dengan mengeluarkan enzim atau toksin. Selanjutnya mengeluarkan racun beauverin yang membuat kerusakan jaringan tubuh serangga yang dapat menyebabkan kematian dalam hitungan hari. Secara umum dapat dinyatakan senyawa dalam B. bassiana tidak memiliki risiko terhadap manusia, dan tidak berbahaya untuk lingkungan. Penelitian menunjukkan B bassiana bersifat atraktan bagi nyamuk meskipun memiliki sifat pathogen. Jamur ini terbukti efektif dalam membunuh Genus Culex, Aedes, Anopheles dalam penelitian skala laboratorium.

Kata kunci : Beauveria bassiana, bahan hayati, nyamuk _________________________________________________________________ NLM : WC 860

Budi Hairani, Liestiana Indriyati

(Balai Litbang P2B2 Tanah Bumbu Badan Litbang

Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI )

Prevalensi Trichuriasis pada Anak di Sekolah Dasar Negeri Harapan Maju: Studi Kasus di Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan

Jurnal Vektor Penyakit Vol 10 No. 1, Juni 2016; Hal 24–32

Trichuriasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing Trichuris trichiura. Prevalensi trichuriasis termasuk yang tertinggi di Indonesia dibandingkan penyakit infeksi yang disebabkan oleh jenis cacing lainnya. Anak- anak usia sekolah dasar berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini. Studi ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi trichuriasis pada anak-anak usia sekolah dasar di Kabupaten Tanah Bumbu. Penelitian dengan desain cross sectional dilakukan pada tahun 2015, metode sampling menggunakan purposive sampling. Sebanyak 250 anak-anak dari SDN Harapan Majuyang terpilih sebagai sampel diperiksa fesesnya dengan metode natif (langsung). Jenis cacing yang ditemukan pada pemeriksaan adalah T. trichiura, Ascaris lumbricoides, Hookworm dan Enterobius vermicularis. Prevalensi infeksi T. trichiura merupakan yang tertinggi yaitu sebanyak 32 anak (12,8%) yang terinfeksi dari total 250 sampel. Infeksi T. trichiura ditemukan dalam bentuk infeksi tunggal dan infeksi campuran dengan cacing jenis lain. Trichuriasis lebih banyak ditemukan pada anak perempuan dan anak umur 10-12 tahun. Perlu dilakukan pengobatan kecacingan secara selektif bagi anak-anak yang menderita kecacingan dengan obat cacing yang berspektrum luas. Faktor perilaku dan lingkungan dari penderita kecacingan perlu diketahui secara spesifik dan dianalisa untuk menentukan faktor yang lebih berperan dalam penularan kecacingan. Untuk mencegah terjadinya penularan di lingkungan sekolah perlu adanya perbaikan infrastruktur sekolah seperti penyediaan tempat cuci tangan umum, penampungan sampah tertutup, halaman sekolah yang masih berupa tanah sebaiknya disemen/paving.

Kata kunci: trichuriasis, anak sekolah, prevalensi

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi struktur dalam sebuah organisasi adalah memberikan seluruh informasi kepada seluruh anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau pekerjaan yang harus dikerjakan,

Pada Penelitian ini: membahas mengenai kedekatan produk yang dominan dibeli oleh konsumen dan produk sejenis untuk memperoleh efisien jarak sehingga dapat

Oleh karena itu, munculah sebuah ide untuk membuat inovasi baru dari buah alpukat untuk dijadikan isian maupun topping roti donat, dengan nama produk DOMIKADO (Donat Miks

Pada akhirnya, desainer harus mampu menyelesaikan Tugas Akhir dalam program studi desain produk sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana sekaligus sebagai ajang

Solusi dari kompleksitas teknik dan formulasi interpretasi dilakukan melalui analisis yang mendalam terkait dengan bentuk dan struktur musik, penggunaan pendekatan dan metode

Karena sebagian ikhwah Salafiyin tidak tunduk dan hormat dengan nasehat dan bantahan para Ulama Kibar, bahkan ada diantara mereka mencela para Ulama –

Hal ini menunjukkan bahwa besarnya variasi yang memberikan pengaruh bersama-sama antara motivasi dan kompensasi terhadap disiplin kerja dosen dan karyawan di Sekolah

Pembentukan perilaku ibadah seseorang secara eksternal bisa dibentuk melalui bimbingan agama Islam kepada orang tersebut, karena bimbingan agama Islam dapat membantu