• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DESA BARUKAN KECAMATAN MANISRENGGO KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DESA BARUKAN KECAMATAN MANISRENGGO KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN

DESA BARUKAN KECAMATAN MANISRENGGO

KABUPATEN KLATEN

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Sofyan Aji Pratama

09.12.3567

kepada

JURUSAN SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM

(2)
(3)

3

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DESA BARUKAN KECAMATAN MANISRENGGO KABUPATEN KLATEN

Sofyan Aji Pratama Jurusan Sistem Informasi STMIK Amikom Yogyakarta

ABSTRACT

Barukan village located in the district of Klaten, Central Java Province is

one of the district office that serves as the main assessor's population. Population

information system is intended to increase efficiency in the public service. Village

recreated Manisrenggo Klaten been still using information systems in the form of

manuals, making it difficult and slow in the process of adding, changing or

deleting data in particular provide population data reports. The purpose of the

information system is to improve the efficiency in terms of community service.

Data collection techniques with computer systems can reduce errors

inputting data, with the establishment of population information system

applications, the data about the population can be managed easily. With

specialized training for staff to embed that data accuracy is critical to support the

achievement of kualitaas information. The information system is equipped with a

password so that data security is guaranteed. Analysis of system requirements is

essential to support system performance, cost-benefit analysis to assess whether

the system is feasible to be applied or not. Analysis in order to minimize system

failure and human resources.

Based on the results of this study concluded that some of this software can

be used to handle the data entry, data changes, deletions and searches population

data, the system can also provide the data report.

(4)

4

1. Pendahuluan

Desa Barukan yang terletak di kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah merupakan salah satu kantor kelurahan yang bertugas sebagai pendata penduduk paling utama. Sistem informasi kependudukan dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dalam hal pelayanan masyarakat. Kelurahan Barukan Manisrenggo Klaten selama ini masih menggunakan sistem informasi dalam bentuk manual sehingga menyulitkan serta memperlambat dalam proses penambahan, perubahan maupun penghapusan data khususnya memberikan laporan data penduduk. Tujuan dari sistem informasi ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dalam hal pelayanan masyarakat.

Teknik pendataan dengan sistem komputer mampu mengurangi kesalahan penginputan data, dengan dibuatnya aplikasi sistem informasi kependudukan maka data tentang penduduk dapat dikelola dengan mudah. Dengan pelatihan khusus bagi para staf dengan menanamkan bahwa keakuratan data sangatlah penting guna menunjang tercapainya kualitaas informasi. Sistem informasi yang dibuat dilengkapi dengan password sehingga keamanan data lebih terjamin. Analisis kebutuhan sistem sangat penting guna menunjang kinerja sistem. Analisis guna meminimalisasi kegagalan sistem maupun sumber daya manusia.

Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal yaitu perangkat lunak ini dapat digunakan untuk menangani proses pengisian data, perubahan data, penghapusan dan pencarian data penduduk, sistem ini juga dapat memberikan laporan data penduduk baik berupa tabel maupun grafik.

Pembuatan sistem informasi ini dibahas sebagai laporan skripsi dengan judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DESA BARUKAN KECAMATAN MANISRENGGO KABUPATEN KLATEN”.

2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Mc.Leod (1995; Al Fatta, 2007, h.4) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen – elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

(5)

5

2.2 Pengertian Informasi

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi yang menerimanya.

Menurut Raymond McLeod : “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.”

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan suatu kenyataan. Data dapat berupa symbol-simbol huruf, angka, bentuk, suara, sinyal dan gambar.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Pengertian Sistem Informasi menurut Mc. Leod : “ Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi. “

Sistem informasi dapat juga didefinisikan sebagai suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroprasi dengan carra yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang mengutungkan.

2.4 Kependudukan

Kependudukan sebenarnya merupakan basis utama dan focus dari segala persoalan pembangunan. Hampir semua kegiatan pembangunan baik yang bersifat sektoral maupun lintas sector terarah dan terkait dengan penduduk atau dengan kata lai penduduk yang baik akan melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang baik pula. Jumlah penduduk yang besar tetap akan berarti bila sebagian besar dari mereka mampu berkarya dan berpatisipasi dalam pembangunan. Sebaliknya jumlah penduduk yang besar akan menambah beban ekonomi dan pembangunan, bila tidak dapat diberdayakan secara baik (Cahyono,2003:23).

Sebagaimana diketahui bawa kinerja pelayanan masyarakat di bidang administrasi kependudukan terutama pelayanan yang menyentuh masyarakat banyak seperti pelayanan surat keterangan keluarga, Akte kelahiran dan lain-lain, dewasa ini masih belum memuaskan. Masih kuurangnya kinerja pelayanan masyarakat tersebut dampaknya sangat besar terutama terhadap bidang sosial dan ekonomi. Masyarakat pada era reformasi saat ini semakin kritis dan semakin menyadari akan hak-haknya untuk memperoleh pelayanan yang baik, sedangkan pemerintah yang berkewajiban

(6)

6

memberrikan pelayanan yang baik kepada masyarakat belum mampu memenuhi tuntutan tersebut.

Dibidang kependudukan, persoalan yang menjadi tantangan di Kecamatan Manisrenggo adalah belum cepatnya penyajian informasi data kependudukan. Padahal informasi tersebut sangatlah dibutuhkan untuk perencanaan berbagai aspek kependudukan, termasuk perencanaan kebutuhan pendidikan, kesehatan, sarana dan prasaran, ketentraman dan ketertiban dan sebagainya. Bentuk partisipasi yang diharapkan dari setiap keluarga dalam kaitannya dengan administrasi kependudukan adalah kepala keluarga atau wakilnya, secara konsisten melaporkan keadaan keluarganya. Mengenai jumlah keluarga yang bertambah atau jumlah keluarga yang berkurang.

Dengan adanya sistem infornasi data kependudukan ini dapat diaplikasikan sebagai sarana rekam data kependudukan dengan mengakses data-data yang dibutuhkan oleh seorang penduduk sehingga sistem informasi data kependudukan ini akan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang lebih berkualitas bagi kebijakan pembangunan disuatu wilayah tertentu.

3. Analisis

3.1 Analisis Kelemahan Sistem

Alat ukur yang digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem yaitu analisis PIECES (Perfomance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services).

3.1.1 Analisis Kinerja (Perfomance Analysis)

Analisis ini mengukur jumlah produksi (throughput) dan waktu tanggap (response time) dari suatu sistem. Seberapa bagus indikator jumlah produksi dan waktu tanggap suatu sistem dalam menyelesaikan bisnis dengan cepat sehingga tujuan dapat segera tercapai.

Kelurahan Barukan akan banyak pengunjung yang membutuhkan pelayanan pada pukul 09.00 s/d 11.00. Berikut ini merupakan perhitungan mengenai analisis perbandingan throughput dan response time pada Kelurahan Barukan :

Lama kerja : 120 menit

(7)

7

Pelayanan untuk 1 orang : 20 menit

Throughput = 12 * 20 menit = 240 menit

Response Time = 120 / 12 orang = 10 menit

Dari hasil perhitungan diatas menunjukkan masih kurang efektifnya waktu pelayanan, karena masih dimungkinkan pengunjung akan bertambah. Dan jika pelayanan masih dilakukan selama 20 menit akan merugikan pengunjung yang lain.

Dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kelemahan kinerja Kelurahan barukan adalah :

a. Pelayanan pengolahan data penduduk membutuhkan waktu sekitar 20 menit sehingga memperlambat proses kerja yang dilakukan.

b. Kesulitan dalam melakukan pencarian arsip laporan penduduk yang masih bersifat manual.

3.1.2 Analisis Informasi (Information Analysis)

Informasi merupakan hal paling penting dalam sebuah sistem informasi. Karena informasi itulah yang dibutuhkan manajemen dalam pengambilan keputusan dan merencanakan langkah selanjutnya.

Sistem lama yang segala pekerjaan (proses pencarian, pencatatan data dan pengolahan data masih bersifat manual) dinilai belum bisa bebas dari kesalahan dan informasi yang diberikan harus jelas mencerminkan maksudnya karena dari sumber informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut. Misalnya petugas menuliskan nama penduduk contohnya Djoko ditulis Joko.

Proses yang berkaitan dengan pencarian data (mencari satu persatu) dan mengolah data masih menggunakan cara manual berdasarkan dokumen-dokumen yang ada, menyebabkan informasi yang diminta tidak sesuai dengan permintaan yang diinginkan dan menimbulkan ketidaktepatan waktu dalam memberikan informasi kepada penduduk yang membutuhkan.

Proses pencarian arsip laporan yang tidak sesuai dengan urutan yang benar karena banyaknya informasi yang harus diperiksa atau dilihat satu persatu untuk mencari dan menemukan informasi yang diinginkan sehingga menyebabkan laporan belum sesuai dengan kebutuhan. Masalah

(8)

8

ini harus diperbaiki dengan membuat suatu media informasi yang lebih cepat dan akurat untuk melakukan pencarian dan perubahan yang lebih baik. Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut mempunyai manfaat bagi pemakainya. Relevansi untuk setiap orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Pada kator kelurahan Barukan masih sulit menghasilkan informasi yang relevan bagi pemakainya. Hal ini disebabkan data-data tersebut masih terpisah yang berbentuk hardcopy.

3.1.3 Analisis Ekonomi (Economic Analysis)

Analisis ini menilai sistem yang dikembangkan akan membantu manajemen dalam hal pengurangan dan keuntungan dari segi ekonomi. Sistem yang dikembangkan akan memberikan penghematan operasional, sehingga dapat menekan pengeluaran organisasi. Sementara keuntungan didapat dari meningkatnya nilai informasi dan keputusan yang dihasilkan.

Keuntungan menjadi berkurang karena masih banyaknya kelemahan yang terdapat pada sistem lama. Penggunaan kertas, tinta, alat tulis dan tempat penyimpanan untuk menyimpan dokumen tidak sedikit karena banyaknya data yang diinputkan atau diproses dan apabila terjadi kesalahan maka akan menambah biaya.

3.1.4 Analisis Kontrol (Control Analysis)

Analisis ini mengendalikan sistem dalam hal meningkatkan kinerja sistem, melindungi data dan informasi dari kerusakan, mencegah atau mendeteksi kesalahan sistem.

Sulit melakukan pengendalian terhadap informasi penduduk yang banyak jumlahnya karena data yang tersimpan dalam bentuk dokumen manual, jika lalai maka data akan hilang. Apabila informasi yang dicatat dalam buku pencatatan hilang karena tidak ada sistem keamanan dan mudah rusak, maka mengakibatkan pencarian data terganggu, sehingga penyajian informasi kepada pimpinan (Kepala Desa ) menjadi terhambat.

(9)

9

3.1.5 Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis)

Berkaitan dengan penggunaan sumber daya yang digunakan untuk menghindari pemborosan. Pemakaian secara maksimal sumber daya yang tersedia adalah efisiensi dari sistem yang dikembangkan.

Berjalannya sistem manual menyebabkan banyak pemborosan baik dari segi waktu, tenaga dan biaya terbuang sehingga dirasa kurang efisien. Tidak dapat dipungkiri lagi kalau tingkat ketelitian dan kemampuan manusia cukup terbatas sedangkan pengolahan data dan laporan masih mengandalkan pada kemampuan manusia. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan.

3.1.6 Analisis Pelayanan (Service Analysis)

Sistem yang dikembangkan harus bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada pengguna dan dapat dijadikan acuan dalam operasional organisasi tersebut.

Penduduk belum merasa puas karena pelayanan yang diberikan kepada penduduk belum maksimal dan belum seperti yang diharapkan karena masih menggunakan sistem manual.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan sistem bertujuan untuk menjamin bahwa sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan dari obyek penelitian. Analisis kebutuhan sistem menjelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun pada kantor Kelurahan Barukan. Sistem informasi yang baik harus dapat menganalisa dan memenuhi kebutuhan pemakainya.

3.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional

Penyajian informasi yang berupa laporan-laporan kependudukan di Kelurahan Barukan dinilai kurang relevan, maka sistem yang sedang berjalan perlu dikembangkan sehingga menghasilkan sistem informasi yang handal dan relevan. Adapun yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Sistem harus dapat melakukan pencatatan data penduduk

2. Sistem harus dapat melakukan pencatatan data kelahiran penduduk 3. Sistem dapat melakukan pencatatan data kematian penduduk 4. Sistem dapat melakukan pencatatan data perpindahan penduduk

(10)

10

5. Sistem dapat melakukan pencatatan data pendidikan 6. Sistem dapat melakukan pencatatan data pekerjaan 7. Sistem dapat mencetak laporan

3.2.2 Analisis Kebutuhan Nonfungsional

Kebutuhan nonfungsional adalah tipe kebutuhan yang berisi properti yang dimiliki oleh sistem. Kebutuhan nonfungsional meliputi kebutuhan teknologi sebuah sistem informasi berbasis komputer terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), keamanan dan arsitektur sistem, serta perangkat manusia (brainware). Rincian kebutuhan teknologi yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi kependudukan adalah sebagai berikut :

a. Kebutuhan perangkat keras (hardware)  Alat Masukan

Alat masukkan digunakan untuk memasukkan data atau program yang akan diproses oleh komputer. Alat masukkan yang akan digunakan dalam sistem informasi kependudukan ini adalah mouse dan keyboard.

 Alat Pemroses

Alat pemroses digunakan untuk memproses instruksi dalam pengolahan data. Alat pemroses yang akan digunakan dalam sistem informasi kependudukan ini adalah Central Processing Unit (CPU). CPU yang akan digunakan dan sudah tersedia di kantor Kelurahan Barukan dengan rincian Prosesor Dual Core 1.30 GHz dan RAM 2 GB.

 Alat Penyimpanan Data

Perangkat keras ini digunakan untuk menyimpan data dan program. Alat yang digunakan adalah harddisk.

 Alat Keluaran

Alat keluaran digunakan untuk menampilkan hasil atau keluaran data pada monitor ataupun laporan yang akan dicetak dengan printer.

b. Kebutuhan perangkat lunak (software)

Perangkat lunak merupakan program yang berisi instruksi atau perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan kegiatan seperti menghitung, menggambar, dan menghasilkan suara, sehingga ada komunikasi antara komputer dengan pemakai. Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi kependudukan ini adalah Windows 7 sebagai sistem operasi, NetBeans 6.8 dan XAMPP for Windows 1.7.3 sebagai pendukung pengolahan datanya.

(11)

11

c. Keamanan dan arsitektur sistem

Sistem yang dibuat menggunakan perangkat lunak di atas akan dilengkapi dengan sistem keamanan berupa sistem password setiap pertama kali aplikasi dijalankan, jadi tidak semua orang bisa menggunakan aplikasi tersebut. Selain itu aplikasi akan dibangun dengan konsep arsitektur single tier disesuaikan dengan infrastruktur yang sudah ada di kantor Kelurahan Barukan.

d. Kebutuhan perangkat manusia (brainware)

Brainware yang dibutuhkan dalam pembuatan dan pengoperasian sistem informasi kependudukan ini adalah :

 Analis Sistem

Analis sistem bertugas mempelajari, menganalisa, dan memberikan penjelasan terhadap suatu masalah untuk diselesaikan oleh sistem yang baru.

 Programmer

Programmer bertugas melakukan penulisan kode sesuai dengan hasil dari analis sistem.

 Operator

Operator bertugas mengoperasikan sistem yang telah dibuat berupa pengolahan data dengan komputer.

3.3 Analisis Kelayakan Sistem

Semua kebutuhan sistem yang telah didefinisikan dalam analisis kebutuhan sistem belum tentu layak. Untuk menentukan kebutuhan sistem tersebut layak atau tidak maka dibutuhkan analisis kelayakan sistem. Analisis ini terdiri dari 4 (empat) aspek.

3.3.1 Kelayakan Teknis

Kelayakan teknis berkaitan dengan kebutuhan sistem yang telah disusun dari aspek teknologi yang digunakan. Perangkat teknologi berupa hardware dan software yang sebagian besar sudah tersedia pada kantor Kelurahan Barukan, hanya kurang dua software yang belum tersedia, yaitu XAMPP for Windows 1.7.3 dan JDK. Pembuatan aplikasi sistem informasi kependudukan dirancang user friendly untuk memudahkan pengoperasiannya, selain itu pegawai kependudukan di kantor kelurahan juga sudah biasa mengoperasikan komputer. Dari analisis yang telah dilakukan tidak ditemukan hambatan-hambatan berarti dalam menerapkan sistem baru ini.

(12)

12

3.3.2 Kelayakan Operasional

Sistem informasi kependudukan harus bisa menyelesaikan masalah-masalah yang dialami oleh Kelurahan Barukan dibidang kependudukan. Dengan adanya sistem ini informasi yang dibutuhkan akan didapatkan dengan cepat dan tepat waktu. Laporan bulanan kependudukan yang biasanya pembuatannya bisa mencapai satu hari dan merupakan pemborosan waktu pegawai, tidak akan terjadi lagi. Pencarian data penduduk yang biasanya pegawai kelurahan tidak sanggup, dengan adanya sistem ini maka pencarian data penduduk akan lebih mudah.

Sistem informasi kependudukan ini juga tidak memerlukan operator dengan keahlian khusus untuk mengoperasikannya karena sistem dirancang untuk mudah dioperasikan. Selain itu akan dilakukan pelatihan terlebih dahulu sehingga akan memudahkan user untuk mengoperasikannya.

3.3.3 Kelayakan Hukum

Penerapan sistem yang baru harus sesuai dengan hukum yang berlaku di negara ini. Jangan sampai dikemudian hari menimbulkan masalah karena perijinan penggunaan aplikasi. Perangkat lunak yang digunakan harus resmi (legal) sesuai dengan perijinan, sehingga tidak melanggar ketentuan hukum. Dari aspek kelayakan hukum, sistem baru ini layak pakai karena menggunakan software yang legal.

(13)

13

3.4 Flowchart Sistem

Data Penduduk Data Pindahan Data Kelahiran Data Kematian

Olah Data Penduduk Olah Data Pindahan Olah Data Kelahiran Olah Data Kematian Pembuatan Laporan Penduduk Pembuatan Laporan Pindahan Pembuatan Laporan Kelahiran Pembuatan Laporan Kematian Laporan

Penduduk Laporan Pindahan Laporan Kelahiran Laporan Kematian Penduduk Pindahan Kelahiran Kematian Input Data Penduduk Input Data Pindahan Input Data Kelahiran Input Data Kematian KK Olah Data KK Input Data KK Data KK Pembuatan Laporan KK Laporan KK

(14)

14

3.5 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah logical model dari sistem informasi yang menjelaskan kepada pemakai bagaimana fungsi-fungsi dalam sebuah sistem secara logika akan bekerja. DFD yang diusulkan dalam pembuatan sistem informasi pendudukan ini adalah sebagai berikut :

1) Diagram Konteks Petugas Sistem Informasi Kependudukan Data Penduduk Data Kelahiran Data Kematian Data Pindahan Data KK Kepala Desa Laporan Data Penduduk

Laporan Data Kelahiran Laporan Data kematian Laporan Data Pindahan Laporan Data KK Data Penduduk Data Kelahiran Data Kematian Data Pindahan Data KK Data Akun

(15)

15

2) DFD

Proses-proses dalam sistem informasi kependudukan akan lebih dijabarkan lagi dalam DFD yang dapat dilihat dalam Gambar 3.3 berikut ini.

Petugas

Kepala Desa

1

Olah Data

Penduduk

2

Olah Data

Kelahiran

3

Olah Data

Kematian

4

Olah Data

Pindahan

5

Olah Data

KK

Penduduk

Kelahiran

Kematian

Pindahan

KK

6

Pembuatan

Laporan

Penduduk

7

Pembuatan

Laporan

Kelahiran

8

Pembuatan

Laporan

Kematian

9

Pembuatan

Laporan

Pindahan

10

Pembuatan

Laporan

KK

Gambar 3.3 DFD

(16)

16

4. Pembahasan

4.1 Pembahasan Listing Program

Implementasi yang telah dibahas sebelumnya menunjukkan tidak adanya kesalahan kode program yang ditemukan. Program berjalan lancar disertai validasi-validasi yang memudahkan pengguna untuk menjalankan program, seperti peringatan jika data belum lengkap, penyimpanan berhasil, dan peringatan jika akan dilakukan penghapusan data.

4.2 Pembahasan Basis Data

Perancangan basis data yang telah ada membuat data yang ada menjadi fleksibel. Misalkan tabel agama, dulu agama cuma ada lima, tetapi seiring perkembangan zaman dan peraturan dari pemerintah, jumlah agama bisa bertambah. Hal ini telah diantisipasi dengan adanya tabel agama, jika ada penambahan agama, maka pengguna tinggal menambahkan data agama melalui form agama. Selain agama, data yang bisa berubah seperti dusun, status nikah, hubungan keluarga, pekerjaan, dan pendidikan juga dibuat tabel sendiri untuk mengantisipasi perubahan berdasarkan peraturan pemerintah.

4.3 Pembahasan Antarmuka

Antarmuka aplikasi sistem informasi kependudukan dirancang untuk memudahkan dalam penggunaannya. Misalnya untuk memasukkan data penduduk, pengguna tinggal memilih data agama, status nikah, hubungan keluarga, pekerjaan dan pendidikan, tidak perlu mengetikkan satu persatu. Sedangkan untuk mencari data penduduk atau umur penduduk, pengguna juga tinggal memasukkan nilai yang diinginkan.

(17)

17

5. Kesimpulan

Dengan diterapkannya sistem informasi kependudukan pada Kelurahan Barukan, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan perbandingan sistem yang baru ini. Sistem yang diusulkan dapat memberikan layanan sebagai berikut :

e. Memudahkan pihak pegawai di kantor Kelurahan Barukan dalam mengelola data penduduk dari input data, proses data dan output data baik penduduk yang masuk ataupun penduduk yang keluar serta dalam mengolah data kelahiran dan kematian.

f. Mampu memberikan surat-surat keterangan penduduk masuk, penduduk keluar, kelahiran dan kematian secara cepat dan tepat waktu.

g. Mampu memberikan laporan-laporan atau rekapitulasi data penduduk berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan, jenis kelamin, agama, kematian dan kelahiran.

h. Mampu menyediakan laporan atau rekapitulasi sewaktu-waktu Kepala Desa membutuhkan.

i. Mampu mengendalikan kemungkinan adanya data ganda karena setiap data yang sudah ada dimasukkan kembali aka nada peringatan dari sistem bahwa data sudah ada.

(18)

18

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta, Hanif. Analisis & Perancangan Sistem Informasi. Penerbit ANDI : Yogyakarta.

Hermawan, Benny. 2004. Menguasai Java 2 & Object Oriented Programming.

Penerbit ANDI : Yogykarta.

Huda Miftakhul, Huda. 2009. Membuat Aplikasi Rental dengan JAVA dan

MySQL. Penerbit Elex Media Komputindo : Jakarta.

Jeffery L.Whitten et al. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem. Penerbit ANDI.

Kusrini,M.Kom. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data.

Penerbit ANDI : Yogyakarta.

Rachmad Hakim S, Sutarto, M.Si. 2009. Mastering JavaTM. Penerbit PT Elex

Media Komputindo : Jakarta.

Raymond Mc.Leod,jr. 2001. Management Informatika System.Prentice Hall.

Rickyanto, Asak. 2004. Pemrograman Database Java dengan JDBC. Penerbit ANDI : Yogyakarta.

Gambar

Gambar 3.1 Flowchart Sistem

Referensi

Dokumen terkait

100 mW, maka dirancanglah sebuah antena Yagi yang memiliki pola pancaran yang lurus dan terarah (directional), karena dengan pola pancaran yang lurus dapat mencapai jarak

Bursa Efek Indonesia, berbeda dengan peneliti melakuka n penelitian di BADAN NARKOT Persamaan dari kedua penelitian adalah keduanya membahas mengenai tema manajemen

agar tidak terjadi kesalahpahaman antar pelaksana kebijakan, implementasi kebijakan yang berhasil bisa jadi gagal ketika para pelaksana tidak sepenuhnya menyadari

Mereka menjadi yakin ketika Kesatria Putih yang sudah tidak berkerudung lagi itu berkata, “Akulah Anusapati, Putera Mahkota Kerajaan Singasari yang besar, Putera Sri Rajasa

Untuk menangani permasalahan yang ada maka dibuatlah suatu program sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan Handphone, khususnya Handphone NOKIA CDMA

dapat dilihat bahwa besarnya nilai R square adalah sebesar 0,696 ini berarti pengaruh variabel motivasi, Kepemimpinan dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 69,6

Menurut Sosrodarsono (2002), bendungan urugan merupakan bendungan yang dibangun dengan cara menimbunkan bahan-bahan, seperti: batu, krakal, krikil, pasir, dan tanah, pada

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus merupakan garda terdepan dalam pengembangan bidang penelitian yang