ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAERAH (STUDI KASUS PADA PEMERINTAHAN
KOTA MATARAM)
SKRIPSI
Memperoleh Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh :
TUSTA CITTA IHTISAN TRI PRASIDYA
201210170311468
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah serta karunianya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang ANALISIS PENERAPAN STANDAR
AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL DALAM PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI KASUS PADA
PEMERINTAH KOTA MATARAM). Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk
memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penelitian skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan
bantuan dan dukungan. Oleh karena, itu penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Dr. Idah Zuhroh, M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dra. Siti Zubaidah, MM., Ak., CA, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Dr. Ahmad Juanda M.M., Ak., CA. dan Dra. Endang Dwi Wahyuni
M.Si., Ak., CA. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, dan senantiasa memberikan waktu untuk membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Achmad Syaiful Hidayat Anwar SE., M.Sc., Ak. selaku dosen wali yang
studi di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Malang.
5. Untuk Ibu Sri Wibawani (ibunda Ani) yang menjadi ibu kedua penulis selama
masa perkuliahan. Terimakasih atas bimbingan serta kesabaran yang
diberikan untuk penulis.
6. Seluruh dosen dan staff karyawan yang telah memberikan ilmu, pengetahuan,
dan pelayanan terbaik selama bergabung bersama civitas akademika
Universitas Muhammadiyah Malang
7. Sapto Hendri Boedi S dan Ani Priatni selaku Orang tua tercinta atas
kesabarannya yang luar biasa memberikan doa, dukungan, semangat, nasehat,
kasih sayang, dan pengorbanan yang tiada henti, semoga penulis dapat
membanggakan kalian.
8. R. Moh. Dwi Prasetyo dan Ghea Putri Hendriani sebagai kakak yang selalu
mendukung dan sabar mendukung penulis untuk segera lulus.
9. Oddy Andia Putra, Mbak Ayya, Mitha Sukma W. dan Elliska Yuliana
Sebagai sahabat terimakasih atas semangat, doa serta dukungan yang
diberikan selama mengerjakan skripsi
10. Teman-teman Warung Plonyoter’s Coffee yang senantiasa menemani penulis
sampai menjadi wisudawan.
11. Teman-teman Part time Jurusan, PPA (Pusat Pengembangan Akuntansi),
PPAK serta Anak-anak Akuntansi 2012 khususnya Kelas I terimakasih telah
v
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan seluruhnya, yang telah
membantu penyusunan skripsi ini, mendoakan dan memberikan motivasi
kepada penulis. Terimakasih atas semuanya.
Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahnya kepada semua pihak
yang telah memberikan segala bantuan, bimbingan, petunjuk, dan semangat
kepada penulis.
Demikian penelitian ini, semoga dapat bermanfaat untuk penelitian
berikutnya. Dengan kerendahan hati penulis bersedia menerima saran dan kritik
yang membangun demi penelitian yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Malang, 2 Agustus 2016
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 9
B. Tinjauan Pustaka ... 11
1. Akuntansi Pemerintahan ... 11
2. Akuntansi Pemerintahan Berbasis Kas ... 11
3. Konsep Dasar Basis Akrual ... 12
4. Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual ... 14
5. Tujuan Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual ... 14
6. Kerangka Konseptual Standart Akuntansi Pemerintahan ... 15
7. Tujuan dan Ruang Lingkup ... 16
8. Peraturan Pemerintahan Nomor 71 Tahun 2010 ... 17
BAB III. METODE PENELITIAN ... A. Objek Penelitian ... 18
B. Jenis Penelitian ... 18
C. Jenis dan Sumber Data ... 19
D. Teknik Perolehan Data ... 19
vii
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
4.1Gambaran Umum Daerah ... 21
4.1.1 Produk Domestik Regional Bruto ... 22
4.1.2 Struktur Organisasi ... 23
4.1.3 SKPD Pemerintahan Kota Mataram ... 23
4.2 Deskripsi PP 71Tahun 2010 dan Peraturan Pemerintahan Daerah Berbasis Akuntansi Akrual ... 25
4.3 Laporan Keuangan Pemerintahan Kota Mataram Tahun 2015 ... 54
4.4 Analisis Kesesuaian Antara PP 71 Tahun 2010 dengan LKPD Pemerintahan Kota Mataram ... 55
BAB V. SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... A. Kesimpulan ... 67 B. Saran ... C. Keterbatasan ...
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Kota Mataram
Lampiran 2 : Peta Kota Mataram
Lampiran 3 : Contoh format Neraca LKPD Kota Mataram
Lampiran 4 : Contoh format Laporan Arus Kas LKPD Kota Mataram
Lampiran 5 : Contoh format Laporan Perubahan Ekuitas LKPD Kota Mataram
Lampiran 6 : Contoh format Laporan Perubahan saldo anggaran lebih LKPD
Kota Mataram
ix DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik Suatu Pengantar, Jakarta : Erlangga
Siregar, Baldric. 2015. Akuntansi Sektor Publik (Akuntansi Keuangan Pemerintahan Berbasis Akrual), Yogyakarta : SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEM YKPN
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standart Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
Permendagri Nomor 13 tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Penerapan Standart Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah daerah
Sugiarto dan Bagjana. 2013. Peran Akuntansi Pemerintahan Dalam Rangka Membangun Akuntabilitas, Transparansi dan Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah, Jurnal Akuntansi Vol. 5 No 1 Mei :23-25
Mahsun, Sulistyowati, dan Purwanugraha. 2006. Akuntansi Sektor Publik : edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA
Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik. 2006. Standar Akuntansi Pemerintahan : Telaah Kritis PP Nomor 24 tahun 2005. Yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA
Langlelo, Saerang dan Alexander. 2015. Analisis Penerapan Standar akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual dalam Penyajian Laporan Keuangan Pada Pemerintah Kota Bitung, Jurnal EMBA Vol. 3 No 1 maret 2015
Kalalo, Tinangon, dan Elim. 2014. Pengukuran Kinerja Pada Pemerintah Kota Manado, Jurnal EMBA Vol. 2 No.1 Maret 2014
Akuba. 2014. Analisis Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan dalam Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Gorontalo, Universitas Negeri Gorontalo
Halim, Abdul dan Kusufi, Syam 2012. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat.
Ulum, Ihyaul dan Juanda, Ahmad. 2016. Metedologi Penelitian Akuntansi: Edisi 2 (dua). Malang: Aditya Media Publishing.
1
BAB 1
Pendahuluan
A. LATAR BELAKANG
Reformasi pada pemerintahan Indonesia mengakibatkan perubahan
paradigma atas seluruh komponen dalam pemerintahan. Berjalan seiring
waktu paradigma itu pun berkembang menjadi suatu dasar bagi
pemerintahan di Indonesia khususnya dalam bidang Akuntansi
Pemerintahan atau yang biasa kita dengar dengan sebutan Akuntansi Sektor
Publik. Munculnya banyak korupsi serta akuntabilitas yang kurang dan
masyarakat sebagai stake holder juga menuntut atas transparansi dan
akuntabilitas publik atas tuntutan itu pun Organisasi-Organisasi Sektor
Publik semakin meningkatkan perkembangan Akuntansi Sektor Publik.
Istilah “Sektor Publik” menurut Mardiasmo (2009) yang dikutip
Halim (2012) dari sudut pandang ilmu ekonomi dapat dipahami sebagai
suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk
menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan hak publik. Hal inipun sesuai juga dengan dengan penjelasan
Halim (2008) mengutip penjelasan Joedono (2000) istilah sektor publik
tertuju pada sektor Negara, usaha-usaha Negara, dan organisasi Negara, dan
Abdullah (1996) yang menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan sektor
publik adalah pemerintah dan unit-unit organisasinya, yaitu unit-unit yang
dikelola pemerintah dan berkaitan dengan hajat hidup orang banyak atau
2
keamanan. Dengan demikian, bisa diambil kesimpulan bahwa sektor publik
dapat dikonotasikan sebagai perpajakan, birokrasi atau pemerintah.
Pemerintah membuat dasar untuk melakukan reformasi pada
manajemen keuangan pemerintahan khususnya untuk pengelolaan keuangan
negara dengan membuat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang
Keuangan Negara. Undang-Undang tersebut mengatur tentang
prinsip-prinsip pengelolaan keuangan Negara sebagai dasar reformasi pada
manajemen keuangan pemerintahan. Prinsip-prinsip tersebut juga
memperkokoh landasan pelakasanaan desentralisasi dan otonomi daerah
yang telah dimuat dalam UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah
Daerah yang telah disempurnakan dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 dan
UU Nomor 25 Tahun 1999 yang disempurnakan dalam UU Nomor 33
Tahun 2004, yang mengatur tentang Kewenangan dan Sistem Perimbangan
Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Dengan dikeluarkan
ketiga Undang-Undang tersebut diharapkan tuntutan transparansi dan
akuntabilitas oleh masyarakat kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah dapat dipenuhi dengan didukung oleh rencana dan program kerja
yang jelas sesuai dengan kondisi dan prioritas masing-masing.
Salah satu ruang lingkup dari keuangan Negara adalah Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di samping barang-barang
inventaris kekayaan Negara dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Inventaris Negara dan BUMN dikelola langsung oleh Negara, sehingga
keduanya merupakan unsur penting dalam Negara. Sedangkan, pada tingkat
3
lingkup keuangan Negara yaitu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
dan barang-barang Inventaris kekayaan daerah juga dikeloala secara
langsung oleh Pemerintah Daerah.
Hal-hal baru perubahan mendasar dalam ketentuan pengelolaan
keuangan Negara yang diatur oleh UU 17 Tahun 2003 meliputi pengertian
dan ruang lingkup keuangan Negara, asas-asas umum pengelolaan keuangan
Negara, kedudukan Presiden sebagai pemegang kekuasaan pengolahan
keuangan Negara, pendelegasian kekuasaan Presiden kepada Menteri
Keuangan dan Menteri/Pimpinan lembaga, susunan APBN dan APBD,
ketentuan mengenai penyusunan dan penetapan APBN dan APBD,
pengaturan hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan bank sentral,
pemerintah daerah dan pemerintah/lembaga asing, pengaturan hubungan
keuangan antara pemerintah dengan perusahaan Negara, perusahaan daerah,
dan perusahaan swasta, dan badan pengelola dana masyarakat, serta
penetapan bentuk dan batas waktu penyampaian laporan
pertanggungjawaban pelakasanaan APBN dan APBD. UU Nomor 17 Tahun
2003 juga mengamanatkan dalam pasal 32 bahwa bentuk dan isi laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun atau disajikan
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Standar Akuntansi
Pemerintahan disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan
(KSAP) ysng independen dan kemudian ditetapkan dengan peraturan
pemerintah yang terlebih dahulu mendapat pertimbangan dari Badan
4
Sesuai dengan amanat dari UU Nomor 17 Tahun 2003 tersebut,
pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang merupakan SAP pertama
yang dimiliki Indonesia sejak kemerdekaannya. Standar Akuntansi
Pemerintahan dalam PP Nomor 24 tahun 2005 tersebut menggunakan basis
kas untuk pengakuan transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan dan
basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban dan ekuitas dana.
Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 masih bersifat
sementara sebagaimana diamanatkan dalam pasal 36 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang Menyatakan
bahwa selama dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual
belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas.
Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis berbasis kas
menurut pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun. Oleh karena itu, Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 perlu diganti, sebab basis kas terkadang
kurang sesuai dengan transaksi yang tidak berhubungan dengan kas, hal ini
mengakibatkan pada tidak adanya pencatatan pada jurnal keuangan ketika
terdapat transaksi yang sama sekali tidak mempengaruhi kas. Artinya,
penyelenggaraan keuangan tidak cukup dengan basis kas, sehingga
pemerintah membuat ketentuan penyelengaraan akuntansi berbasis akrual
dengan menyusun standar akuntansi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010 yang menyatakan Standar Keuangan Pemerintah berbasis
5
Sesuai dengan Lampiran II PP No. 71 Tahun 2010, Penerapan SAP
berbasis Akrual dapat dilaksanakan secara bertahap. Pemerintah dapat
menerapakan SAP basis kas menuju Akrual (PP No. 24 Tahun 2005) paling
lambat 4 (empat) tahun setelah tahu anggaran 2010 yakni pada tahun 2014.
Selanjutnya, setiap entitas pelaporan baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah wajib melaksanakan SAP berbasis akrual. Laporan
Keuangan yang dihasilkan dari penerapan SAP Berbasis Akrual
dimaksudkan dapat memberi manfaat lebih baik bagi para pemangku
kepentingan, baik para pengguna maupun pemeriksa Laporan Keuangan
pemerintah dan sebagai pemecah masalah Standar Akuntansi sebelumnya.
Karena basis akrual mengakui dan mencatat transaksi serta peristiwa lainnya
pada saat kejadian keuangan terjadi atau pada perolehan (Halim, 2007 dan
Bastian, 2001).
Dengan demikian, tahun 2014 dapat dikatakan sebagai tahun terakhir
penerapan akuntansi kas menuju akrual sekaligus tahun uji coba proses
penerapan akuntansi basis akrual pada tiap pemerintah daerah, maka
diharapkan seluruh entitas pelaporan telah menerapkan basis akuntansi
akrual pada pelaporan keuangannya. Dalam masa-masa transisi, evaluasi
penerapan PP No. 71 Tahun 2010 ini dirasa penting, sebab bagi KSAP
tahun 2014 merupakan tahun penyelesaian berbagai Buletin Teknis Akrual
Paripurna sebagai landasan implemtasi PP No. 71 Tahun 2010 Akrual
Paripurna awal 2015. Pada akhir tahun 2014, diramalkan opini WTP
berbasis menuju akrual dan opini WTP pada akhir tahun 2015 akan
6
tahun pertama (percobaan) menggunakan akuntansi basis Akrual. Jika WTP
tidak menjamin kualitas laporan keuangan, ketaatan penerapan SAP dalam
penyusunan LKPD dapat menjadi solusinya. Dijelaskan dalam penelitian
permana (2011) bahwa, Standar Akuntansi Pemerintahan secara signifikan
berpengaruh dalam meningkatkan kualitas pada Laporan Keuangan
Pemerintahaan Daerah.
Menurut PP No. 71 Tahun 2010, entitas akuntansi adalah unit
pemerintahan penggunaan anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya
wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun Laporan Keuangan untuk
digabunggkan pada entitas pelaporan. Entitas pelaporan adalah unit
pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi atau entitas
Pelaporan yang menurut yang menurut ketentuan peraturan
perundang-perungan wajib menyampaikan laporan pertanggungjwaban berupa Laporan
Keuangan. Kerangka konseptual pada lampiran I PP No. 71 Tahun 2010
menyatakan bahwa, entitas pelaporan yakni pemerintah pusat, Pemerintah
Daerah, Masing-masing kementrian Negara atau lembaga di lingkungan
pemerintah pusat dan satuan organisasi dilingkungan pemerintah pusat/daerah
atau organisasi lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan
organisasi wajib menyajikan laporan keuangan berupa Laporan Keuangan
yang bertujuan umum. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP) No.
1 menjelaskan bahwa Laporan Keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan
oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan
terutama digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang
7
kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas
Pelaporan dan membantu mentukan kekuatannya terhadap
perundang-undangan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual yang harus diselenggarakan
mulai tahun anggaran 2015. Peraturan ini yang membawa perbedaan dalam
standard dan mekanisme penyajian laporan keuangan pada Pemerintah
Daerah, serta didukung oleh Permendagri No. 64 tahun 2013 Pasal 10 ayat (2)
yang menyatakan penerapan SAP berbasis akrual paling lambat mulai tahun
anggaran 2015. Menurut PP No. 71 basis akrual adalah SAP Berbasis Akrual
adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam
pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan
pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang
8
A. RUMUSAN MASALAH
Untuk dapat mengarahkan dan memudahkan dalam melakukan
penelitian yang lebih terfokus dan sistematis serta bedasarkan uraian latar
belakang, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis akrual
pada penyajian laporan keuangan Pemerintah Kota Mataram?
2. Bagaimana kesesuaian penyajian laporan keuangan Pemerintah Kota
Mataram dengan PP No. 71 Tahun 2010?
B. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian disini adalah untuk mendeskripsikan
bagaimana penerapan SAP berbasis akrual pada penyajian laporan keuangan
Pemerintah Kota Mataram serta mendeskripsikan kesesuaian penyajian
laporan keuangan Pemerintah Kota Mataram dengan PP No. 71 Tahun 2010
yang menjadi pedoman SAP berbasis akrual.
C. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan
serta pengetahuan tentang penerapan SAP berbasis akrual pada
penyajian laporan keuangan Pemerintah Kota Mataram.
2. Bagi pembaca diharapkan penelitian ini dapat membantu menamabah
9
bidang akuntansi terutama bagi yang ingin melanjutkan meneliti