• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 22 April 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 22 April 2016"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

IHSG telah memposisikan di bawah dari garis lagging indikator jangka pendeknya, yakni MA5 dan MA20 sebagai sinyal negatif. Demikian sinyal dari leading indicator baik indikator MACD dan Stochastic, terkonfirmasi negatif bagi IHSG. Support level di 4776 dan resistance level di 4900.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 4903.09 +26.494 5,183.52 6,146.66

LQ-45 850.581 +4.879 1,820.93 4,594.98

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Perdagangan IHSG hari ini ditutup menguat 26,49 poin (0,54%) di level 4.903,09. Dari domestik, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 6,75%. Adapun, suku bunga deposit facililty sebesar 4,75% dan lending facility pada level 7,25%. Sejalan reformulasi suku bunga kebijakan, mengumumkan BI 7-day Repo rate tetap 5,50%. Secara rinci struktur suku bunga atau term structure untuk 7 hari sebesar 5,50%, dua minggu sebesar 5,6%, satu bulan 5,8%, tiga bulan 6,20%, enam 6,45%, 9 bulan 6,60% dan 12 bulan 6,75%. BI mengungkapkan bahwa ini sejalan dengan upaya mencapai sasaran inflasi 4% plus minus 1% tahun ini. Sebelumnya pasar memprediksi bahwa BI akan mempertahankan BI Rate hingga pengumuman acuan 7-day repo rate yang mulai diimplementasikan pada Agustus 2016. Di tambah lagi keputusan menahan BI Rate didukung oleh kondisi inflasi yang terkendali terutama setelah pemerintah menurunkan harga BBM. Dari global, saham-saham AS pada Kamis ditutup melemah. Dipihak lain, pelaku pasar berharap pertemuan para pejabat Bank Sentral Eropa akan memberikan informasi akan stimulus baru dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan inflasi. Sementara itu pasar memperkirakan tidak akan ada stimulus baru yang signifikan.Dari regional, Nikkei membukukan gain tiga hari berturut-turut. Bursa Nikkei 225 di Jepang mencatat kenaikan 457,08 poin (2,7%) ke level 17.363,62. Jepang kembali mencatatkan surplus perdagangan per Maret 2016. Penguatan nilai tukar yen membuat biaya impor menjadi lebih murah. Nilai impor Jepang per Maret 2016 turun sebesar 14,9% dibandingkan setahun lalu. Penurunan impor ini lebih besar dibandingkan penurunan impor bulan Februari 2016 yang turun 14,2%. Saat bersamaan, angka ekspor Jepang juga terpangkas 6,8%. Kondisi ini pula yang menyebabkan surplus perdagangan Jepang mencapai ¥ 755 miliar. Ini setara US$ 6,9 miliar. Meski demikian, jumlah surplus itu masih lebih rendah dari prediksi Bloomberg yang sebesar ¥ 834,6 miliar. Namun surplus kali ini masih menjadi yang terbesar sejak Oktober tahun 2010. Indeks Hang Seng ditutup naik 385,94 poin (1,82%) di level 21.622,25 dan indeks Shanghai Composite membukukan penurunan tipis sebanyak 19,69 poin (0,66%) di level 2.952,89. Dari Eropa, pasar saham Eropa dibuka tentatif menguat pada awal perdagangan.

Pertemuan Bank sentral Eropa (ECB) akhirnya memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya. Ketua ECB memprediksi inflasi akan naik di semester II 2016 dan membaik di 2017 dan 2018. ECB concern inflasi rendah akan mengubah perilaku belanja dan investasi. Namun ECB siap untuk menaikkan stimulus jika prospek kawasan Eropa memburuk. Disisi lain, penjualan ritel Inggris pada Maret 2016 turun 1,3% atau terbesar dalam 2 tahun. Penjualan ritel selama 1Q 2016 naik 3,7% YoY. Inggris juga mencatatkan defisit anggaran pada Maret sebesar £4,8 miliar atau 3,9% dari GDP. Dipihak lainnya, sinyal stabilisasi ekonomi Cina diartikan sebagai adanya kelanjutan permintaan minyak dan energi serta komoditas lain. Hal itu diperkirakan akan menstabilkan harga minyak atau menjaga kejatuhan harga minyak lebih jauh. Tanda-tanda stabilitas ekonomi Cina, stabilisasi harga minyak dan pengurangan kenaikan Fed rate di tahun 2016 menjadi dua kali dari rencana semula empat kali menjadi katalis di pasar. Namun investor juga mencermati kinerja perusahaan di 1Q 2016. Kinerja 1Q 2016 akan menjadi dasar penilaian terhadap kinerja tahun 2016 keseluruhan. Bagi bursa saham Indonesia, akhir April adalah batas waktu penyampaian laporan keuangan 1Q 2016. Oleh karena itu pada minggu terakhir April akan dicermati investor. Sementara itu Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) kemarin memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di level 6,75%. Sedang lending facility rate di level 7,25% dan deposit facility rate di 4,75%. Sementara BI 7-day reverse repo rate yang efektif diberlakukan pada Agustus 2016 ditetapkan 5,5%. BI memperkirakan ekonomi Indonesia pada 1Q 2016 tumbuh di kisaran 5,1%-5,2% YoY didorong oleh belanja pemerintah. Pertumbuhan positif di 1Q2016 itu diprediksi berlanjut di 2Q2016 yang diperkirakan di kisaran 5,2%-5,3% YoY. BI memperkirakan inflasi bulan April 2016 di level 0,3% MoM. BI melihat curent account deficit (CAD) 1Q2016 sekitar 2,2% dari GDP, karena ekspor membaik. BI menyatakan akan menjaga rupiah sejalan dengan fundamental. Sentimen yang relatif positif di atas diperkirakan dapat tereliminasikan oleh sentimen dari pasar global. Saham Wall Street berakhir lebih rendah pada Kamis. Penurunan nampak juga terjadi di pasar saham Asia, dimana pada pembukaan sesi I indeks saham utama Asia melemah. Pelemahan yang terjadi pada saham Wall Street dan Asia ini, dapat membayangi tekanan bagi IHSG pada hari ini.

DAILY REPORT

22 April 2016

• HRUM tunda produksi batubara di Tambang Batubara Harum • Produksi nikel INCO turun

• RUPS ACST setujui bagi dividen 2015 Rp 33,5/saham • ACST rights issue 300 juta saham, target dana Rp600 miliar • AUTO dan Bridgestone selesaikan ekspansi tahun ini • AUTO alokasikan belanja modal Rp 1,75 triliun

• Rasio dividen AUTO 2015 sama dengan tahun sebelumnya • SMSM terima dividen interim tahun buku 2016 USD 1,026 juta • Anak usaha APLN klaim telah penuhi syarat perijinan reklamasi • TCID targetkan penjualan double digit di tahun 2016 dan 2017 • RUPS TCID setujui bagi dividen tahun buku 2015 Rp 410/saham • Pemerintah akan perbesar modal BBTN

• BABP jaga NPL di bawah 3%

• MEGA akan turunkan bunga korporasi 200 bos di 2H 2016 • RUPS TURI setujui bagi dividen tahun 2015 total Rp 16/saham • TURI targetkan pertumbuhan pendapatan 10% di 2016 • TURI siapkan capex Rp669 miliar

• Pembiayaan HDFA 1Q16 meningkat 36% • MAPI anggarkan belanja modal Rp 600 miliar • EXCL mulai bukukan laba

• BTEK incar tambahan pendapatan Rp520 miliar • APLI akan buyback saham

Support Level 4890/4876/4868

Resistance Level 4912/4920/4934

Major Trend Down

(2)

     

           

 

 

22 April 2016

22 April 2016

Harum Energy (HRUM) memutuskan untuk menunda ekspansi batubara di Tambang Batubara Harum. Perseroan mengubah alokasi penggunaan dana hasil IPO sebesar Rp 76,8 miliar dari Rp 116,1 miliar. Pemangkasan itu terjadi di Tambang Batubara Harum. Dengan pertimbangan harga batubara di pasar dunia terus menurun, HRUM memutuskan untuk menunda kegiatan produksi batubara di Tambang Batubara Harum hingga 2017. Sisa dana sebesar Rp 76,8 miliar menjadi tidak efektif sehingga perseroan bermaksud untuk mengalihkan alokasi dana tersebut menjadi tambahan modal kerja bagi Mahakam Sumber Jaya tahun ini. Kebutuhan modal kerja terutama untuk pendanaan kegiatan para kontraktor pertambangannya di dalam kegiatan produksi dan pengangkutan batubara. Jumlah produksi batubara di Mahakam Sumber Jaya direncanakan stagnan sebanyak 3,5 juta ton tahun ini.

Saat pemerintah berencana melakukan moratorium lahan pertambangan, Vale Indonesia (INCO) membukukan penurunan produksi nikel. Perseroan memproduksi nikel dalam matte sebanyak 16.894 ton pada kuartal I-2016, lebih rendah 24% QoQ dan 3% YoY. Produksi kuartal I-2016 lebih rendah QoQ karena pelaksanaan aktivitas pemeliharaan yang sudah direncanakan dan sangat penting untuk memastikan operasi kami bisa berfungsi dengan efisien. INCO optimistis dapat mencapai target produksi tahun ini sebesar 80.000 ton.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Acset Indonusa (ACST), anak usaha United Tractors (UNTR), menyetujui untuk dividen tunai sebesar Rp 33,5 per saham. Dividen itu setara dengan 40% laba bersih tahun buku 2015 yang sebesar Rp 41,9 miliar.

Acset Indonusa (ACST), anak usaha United Tractors (UNTR), akan melakukan penerbitan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 300 juta saham dengan nominal Rp 100 saham pada tahun 2016. ACST menargetkan perolehan dana segar sebesar Rp 600 miliar. Dana dari hasil penambahan modal tersebut akan digunakan perseroan untuk mendanai kebutuhan modal kerja dan kebutuhan belanja perseroan. Sekitar 20% dari perolehan dana rights issue akan digunakan untuk belanja modal atau capex selama 2 tahun. Pada 1 Juni 2016 perseroan menargetkan dapat memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Astra Otoparts (AUTO) memastikan perusahaan patungan (JV) Bridgestone Astra Indonesia mulai beroperasi secara bertahap tahun ini. Saat ini, entitas usaha tersebut dalam proses konstruksi pabrik yang memproduksi komponen anti-vibration untuk kendaraan roda empat. JV ini ditargetkan mulai beroperasi 2016, lalu mampu berproduksi secara penuh pada 2018.

Sepanjang tahun ini, Astra Otoparts (AUTO) mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 1,75 triliun atau turun 50% dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 3,5 triliun. Perseroan menurunkan capex karena hanya fokus melakukan perbaikan proses manufaktur. AUTO juga melanjutkan program efisiensi operasional tahun ini.

Rasio dividen terhadap laba bersih Astra Otoparts (AUTO) tahun buku 2015 sama seperti periode sebelumnya yaitu di kisaran 40%. Adapun dividen per lembar saham pada tahun buku 2015 mencapai Rp 27. Sementara itu, pada kuartal I-2016, perseroan memperkirakan pertumbuhan mencapai 10%. Pencapaian penaikan kinerja pada 3 bulan pertama tahun ini tak terlepas dari kontribusi pertumbuhan penjualan pada sektor after market dan

ekspor dengan rerata hampir menyentuh 10%. Adapun penjualan produk original equipment manufacturer (OEM) stagnan.

Selamat Sempurna (SMSM) telah menerima pembagian dividen interim tahun buku 2016 dari anak usahanya, yaitu Bradke Synergies Sdn.Bhd. mencapai USD 1.026.430,59 atau setara dengan 4.000.000 ringit Malaysia. Kepemilikan saham perseroan di Bradke sebesar 100%.

Proses reklamasi ditunda oleh pemerintah sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Salah satu aspek yang akan dievaluasi oleh pemerintah adalah aspek peraturan yang dianggap masih banyak tumpang tindih. Dari sembilan pengembang yang menggarap 17 pulau reklamasi, salah satu pengembangnya yaitu PT Muara Wisesa Samudera (MWS) yang merupakan anak usaha Agung Podomoro Land (APLN). PT MWS Pramono mengklaim telah memenuhi persyaratan termasuk perizinan untuk melakukan reklamasi. Reklamasi yang dilakukan MWS sudah mencapai 18% untuk pengurugan tanah daratan. Sementara tanah di dalam laut luasnya telah mencapai 65 hektar dari total 161 hektar.

Mandom Indonesia (TCID) menargetkan pertumbuhan penjualan double digit pada tahun 2016 dari penjualan tahun 2015 sebesar Rp 2,31 triliun. Perseroan tetap optimis kinerja tahun 2016 akan lebih baik dibanding tahun lalu, meskipun kondisi perekonomian domestik dan global belum stabil. Perseoran menargetkan penjualan Rp 3 triliun pada tahun 2017. Untuk mencapai target penjualan tersebut perseroan akan mengeluarkan produk-produk baru pada tahun 2016. Perseroan juga telah menyiapkan strategi guna mewujudkan target pertumbuhan penjualan. Beberapa upaya akan terus dilakukan untuk mempertahankan kinerja penjualan ekspor. Diantaranya memperkuat penjualan produk non-aerosol di beberapa negara, menjalin kerja sama dengan perusahaan OEM (Original Equipment Manufacturer) di dalam dan luar negeri dalam upaya memenuhi permintaan produk yang mengandung aerosol.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Mandom Indonesia (TCID) menyetujui pembagian dividen tahun buku 2015 senilai total Rp 82,43 miliar atau Rp 410 per saham. Nilai itu setara dengan 15,1% dari laba bersih tahun buku 2015.

Pemerintah akan memperbesar bisnis Bank Tabungan Negara (BBTN) dan menargetkan aset BBTN meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun ke depan. Pemerintah juga berkomitmen memperkuat permodalan BBTN melalui holding bank BUMN yang akan terbentuk tahun ini.

Bank MNC Internasional (BABP) berupaya menjaga rasio kredit bermaslaah (NPL) di bawah 3% hingga akhir Desember 2016. Tahun lalu, perseroan berhasil menurunkan NPL menjadi 2,97% dari posisi akhir 2014 yang mencapai 5,88%.

Bank Mega (MEGA) pada semester II 2016 akan menurunkan bunga sektor korporasi sebesar 200 bps. Perseroan akan menurunkan bertahap. Tahap pertama akan dilakukan pada pertengahan tahun sebesar 1%, tahap kedua akan diturunkan 1% mendekati akhir tahun. Dengan penurunan ini diharapkan pada akhir tahun suku bunga korporasi Bank Mega bisa menjadi 11,5%. Penurunan bunga ini dimungkinkan karena cost of fund kredit korporasi sudah mulai turun. Selain sektor korporasi, beberapa sektor kredit lain seperti sektor usaha kecil dan komersial juga akan dipangkas.

(3)

     

           

 

 

22 April 2016

22 April 2016

(TURI) menyetujui untuk membagikan dividen total senilai Rp 89,28 miliar atau Rp 16 per saham setara dengan 30,66% dari laba bersih tahun buku 2015 sebagai dividen tunai. Sebesar Rp 4 per saham telah dibayarkan sebagai dividen interim pada 11 Desember 2015, dan sisanya senilai Rp 66,96 miliar atau sebesar Rp 12 per saham akan dibayarkan sebagai dividen final.

Tunas Ridean (TURI) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% menjadi Rp11,7 triliun sepanjang 2016. Perolehan pendapatan akan ditopang oleh pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor yang diharapkan mulai menanjak pada semester II/2016 seiring dengan akselerasi pertumbuhan ekonomi dan pemulihan daya beli.

Tunas Ridean (TURI) akan menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp669 miliar tahun ini. Peseroan akan menggunakan sebagian capex untuk ekspansi bisnis penyewaan mobil. Saat ini perseroan memiliki 7.600 unit mobil sewa. Perseroan berencana menambah sekitar 760 mobil baru atau 10% dari mobil rental eksisting tahun ini.

Radana Bhaskara Finance (HDFA) mencatatkan penyaluran pembiayaan hingga kuartal I/2016 mencapai Rp546,1 miliar. Nilai tersebut meningkat 36,32% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp400,6 miliar. Kendaraan baru masih mendominasi pembiayaan perseroan pada tiga bulan pertama tahun ini. Namun demikian, perseroan berupaya memperbesar segmen lain seperti multiguna. Tahun ini, dari target pembiayaan Rp2,4 triliun, sekitar 33% akan dikontribusikan dari pembiayaan multiguna, kendaraan bekas dan griya.

Mitra Adiperkasa (MAPI) menganggarkan dana Rp 600 miliar untuk belanja modal penambahan gerai baru sepanjang tahun ini. Perseroan berencana menambah area ritel seluas 50.000-60.000 meter persegi hingga akhir 2016. Rencana ini sejalan dengan target jangka menengah perseroan dan akan berlanjut pada 2017. Penambahan area akan ditingkatkan pada semester II/2016. Sebagian berlokasi di Jakarta dan lainnya di luar Jakarta tetapi masih berkonsentrasi di Pulau Jawa. MAPI memperkirakan pertumbuhan kinerja tahun ini tidak jauh berbeda dari proyeksi 2015, yakni berada di kisaran 11%-12%.

XL Axiata (EXCL) membukukan laba bersih senilai Rp 169,26 miliar pada kuartal I-2016 atau membaik dibandingkan periode sama tahun lalu yang membukukan rugi bersih Rp 758,07 miliar. Pendapatan naik tipis sekitar 2,3% YoY menjadi Rp 5,61 triliun. Laba bersih didukung oleh penguatan nilai tukar Rupiah terhadap USD. Hal ini menyebabkan keuntungan selisih kurs mencapai Rp 471,86 miliar pada kuartal I-2016, dibandingkan periode sama tahun lalu dengan rugi kurs Rp 1,01 triliun. EBITDA naik 17% YoY menjadi Rp 2,2 triliun pada kuartal I-2016.

Bumi Teknokultura Unggul (BTEK) mengincar tambahan pendapatan sekitar US$40 juta atau Rp520 miliar per tahun setelah proses pengambilalihan saham PT Golden Harvest Cocoa Indonesia selesai. Perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa terkait proses akuisisi tersebut pada 27 April 2016. Setelah mendapatkan persetujuan pemegang saham, perseroan akan meminta persetujuan OJK dan melaporkannya pada BEI.

Asiaplast Industries (APLI) akan melakukan pembelian kembali saham yang ke IV dengan tujuan memberikan fleksibilitas kepada perseroan untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien sehingga memungkinkan perseroan untuk menurunkan biaya

modal dan meningkatkan EPS, ROA, dan ROE. Disamping itu, buyback tersebut juga membantu stabilisasi harga saham agar lebih mencerminkan kondisi fundamental perseroan. Adapun pelaksanan pembelian kembeli saham ke IV ini akan dilakukan setelah perseroan memperoleh persetujuan dari RUPSLB tanggal 31 Mei 2016. Apabila telah memperoleh persetujuan, maka aksi korporasi tersebut akn dilaksanakan dalam periode sejak 1 Juni 2016 sampai 30 Nopember 2017. Perseroan akan melakukan pembelian kembali IV maksimal sejumlah 0,84% dari jumlah saham yang telah dikeluarkan perseroan sejumlah 1,5 miliar saham dengan jumlah nilai nominal seluruh saham yang akan di-buyback sebanyak-banyaknya Rp1.267.140.000.

(4)

      

 

 

 

 

 

22 April 2016

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 43.37 0.19 TLKM (US) 55 18,032 -358

Natural Gas (US$)/mmBtu 2.06 -0.01 ANTM (GR) 0.04 564 -15

Gold (US$)/Ounce 1249.00 0.94

Nickel (US$)/MT 9100.00 -225.00

Tin (US$)/MT 17150.00 -50.00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 50.50 -11.90

Coal (RB) (US$)/MT* 52.95 -10.41

CPO (ROTH) (US$)/MT 745.00 2.50

CPO (MYR)/MT 2673.00 26.50

Rubber (MYR/Kg) 714.50 -3.00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 708.26 -0.78

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F

Market Cap (USD

Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17982.52 -0.63 3.20 16.68 14.83 3.05 2.90 5,419.1

USA NASDAQ COMPOSITE 4945.89 -0.05 -1.23 21.02 17.79 3.41 3.10 7,764.6

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6381.44 -0.45 2.23 17.10 14.52 1.77 1.71 1,584.9

CHINA SHANGHAI SE A SH 3090.22 -0.66 -16.58 13.03 11.53 1.39 1.28 3,845.6

CHINA SHENZHEN SE A SH 1933.32 -1.23 -19.96 25.45 20.73 3.04 2.74 3,015.4

HONG KONG HANG SENG INDEX 21622.25 1.82 -1.33 11.53 10.43 1.09 1.02 1,757.7

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 4903.09 0.54 6.75 15.31 13.25 2.30 2.07 396.0

JAPAN NIKKEI 225 17363.62 2.70 -8.77 16.32 15.01 1.42 1.34 2,849.3

MALAYSIA KLCI 1721.47 0.73 1.71 16.54 15.32 1.74 1.64 261.9

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2960.78 0.37 2.71 13.37 12.66 1.13 1.09 306.1

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 13,152.50 8.50 1000 IDR/ USD 0.08 0.0000

EUR/IDR 14,848.78 -0.09 EUR / USD 1.13 0.0002

JPY/IDR 120.15 0.39 JPY / USD 0.01 0.0000

SGD/IDR 9,747.14 -16.84 SGD / USD 0.74 0.0000

AUD/IDR 10,190.29 -80.32 AUD / USD 0.77 0.0010

GBP/IDR 18,836.88 9.04 GBP / USD 1.43 -0.0001

CNY/IDR 2,029.00 -2.42 CNY / USD 0.15 -0.0003

MYR/IDR 3,385.24 -14.00 MYR / USD 0.26 -0.0012

KRW/IDR 11.61 0.03 100 KRW / USD 0.09 0.0002

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.04

BI Rate (%) Indonesia 6.75 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.05

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.04

PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.81

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description March-16 February-16 Description Rate (%)

Inflation YTD % 0.62 0.42 SBI (9M) 6.60

Inflation YOY % 4.45 4.42 SBIS (9M) 6.60

Inflation MOM % 0.19 -0.09 SBI (12M) 6.75

Foreign Reserve (USD) 107.50 Bn 104.54 Bn SBIS (12M) 6.75

(5)

      

 

 

 

 

 

22 April 2016

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

25 Apr US New Home Sales Naik menjadi 522 ribu dari 512 ribu

25 Apr US New Home Sales MoM Tetap 2.0%

26 Apr US Durable Goods Orders Naik menjadi 1.7% dari -3.0%

26 Apr US Consumer Confidence Index Turun menjadi 96.0 dari 96.2

27 Apr US Advance Goods Trade Balance Naik menjadi -$62.80 Bn dari -$62.86 Bn

27 Apr US Pending Home Sales MoM Turun menjadi 0.1% dari 3.5%

27 Apr US Pending Home Sales YoY --

28 Apr FOMC Rate Decision Tetap 0.25% - 0.50%

28 Apr Initial Jobless Claims --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

UNVR IJ 46500 2.65 8.65 ASII IJ 7525 -0.66 -1.91 BBRI IJ 10700 2.15 5.19 BSDE IJ 1910 -3.05 -1.09 TLKM IJ 3630 1.26 4.28 BIRD IJ 4460 -7.85 -0.90 BMRI IJ 9875 1.28 2.73 LPPF IJ 17725 -1.53 -0.76 BNLI IJ 1135 24.73 2.50 PGAS IJ 2570 -1.15 -0.69 TPIA IJ 4200 18.31 2.02 PWON IJ 525 -2.78 -0.68 MEGA IJ 2950 5.36 0.98 GGRM IJ 65500 -0.53 -0.64 ADRO IJ 750 4.17 0.91 EXCL IJ 3855 -1.91 -0.61 INCO IJ 1990 4.74 0.85 INTP IJ 20000 -0.74 -0.52 PLIN IJ 3350 8.06 0.84 CTRA IJ 1320 -2.58 -0.51

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Bank Ganesha Banking &

Finance

102-105 6100.00 TBA TBA Indo Premier Securities

PT Buyung Poetra Sembada

(6)

      

 

 

 

 

 

 

22 April 2016

22 April 2016

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

BBTN 34.95 Cash Dividend 19 Apr-16 20 Apr-16 22 Apr-16 12 May-16

MPPA 26.00 Cash Dividend 20 Apr-16 21 Apr-16 25 Apr-16 13 May-16

PTBA 289.73 Cash Dividend 21 Apr-16 22 Apr-16 26 Apr-16 18 May-16

TGKA 106.50 Cash Dividend 21 Apr-16 22 Apr-16 26 Apr-16 18 May-16

LINK 42.00 Cash Dividend 22 Apr-16 25 Apr-16 27 Apr-16 19 May-16

MEGA 75.58 Cash Dividend 22 Apr-16 25 Apr-16 27 Apr-16 19 May-16

ADRO $0.0013 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16

TRIS 8.00 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16

CINT 8.00 Cash Dividend 25 Apr-16 26 Apr-16 28 Apr-16 20 May-16

ACST 33.50 Cash Dividend 26 Apr-16 27 Apr-16 29 Apr-16 20 May-16

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BEKS Rights Issue 1000:256 200-225 TBA TBA TBA

RIMO Rights Issue 2:167 265.00 04 Apr’16 05 Apr’16 11 Apr – 09 May’16

MCOR Rights Issue 100:154 100.00 07 Apr’16 08 Apr’16 14 Apr – 27 Apr’16

BSIM Rights Issue 13:1 400.00 04 May’16 09 May’16 13 May – 26 May’16

BBYB Rights Issue 5:4 115-150 10 May’16 13 May’16 17 May – 23 May’16

EXCL Rights Issue 100:32 TBA 13 May’16 16 May’16 20 May – 26 May’16

BNLI Rights Issue TBA TBA 17 May’16 18 May’16 24 May – 30 May’16

AALI Rights Issue 4:1 TBA 30 May’16 31 May’16 06 Jun – 10 Jun’16

ACST Rights Issue 5:3 TBA 08 Jun’16 09 Jun’16 15 Jun – 21 Jun’16

RMBA Rights Issue 36:145 480.00 09 Jun’16 10 Jun’16 16 Jun – 22 Jun’16

BINA Rights Issue TBA TBA 10 July’16 11 July’16 15 Jul – 21 Jul’16

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

TLKM RUPST 22-Apr-16

BNII RUPST 22-Apr-16

WOMF RUPST/LB 22-Apr-16

LPGI RUPST 25-Apr-16

LPLI RUPST 25-Apr-16

UNTR RUPST 25-Apr-16

LPPS RUPST 25-Apr-16

BFIN RUPST/LB 25-Apr-16

ARNA RUPST 27-Apr-16

HMSP RUPST/LB 27-Apr-16

DSSA RUPST 27-Apr-16

ASII RUPST 27-Apr-16

TMAS RUPST/LB 27-Apr-16

BDMN RUPST 28-Apr-16

AKRA RUPST 28-Apr-16

INDY RUPST/LB 28-Apr-16

ELSA RUPST 28-Apr-16

WIKA RUPST 28-Apr-16

BBKP RUPST/LB 28-Apr-16

IATA RUPST/LB 28-Apr-16

BTEL RUPSLB 28-Apr-16

BTPN RUPST/LB 28-Apr-16

DEWA RUPST/LB 29-Apr-16

(7)

      

 

 

 

 

 

22 April 2016

22 April 2016

UNVR

TRADING BUY

S1 45375 R1 47375 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 43375 R2 49375

Closing

Price 46500

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 45375-Rp 47375

• Entry Rp 46500, take Profit Rp 47375

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 88.33 Negatif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 59.38 Positif

Bollinger Band (Mid) 43565 Positif

MA5 45095 Positif 34,000 36,000 38,000 40,000 42,000 44,000 46,000 48,000 50,000

October November December 2016 February March April UNVR Wedge 43,565 42,875 42,510.2 42,045 38,650 38,650 38,650 44,000 44,471.9 45,095 46,500 46,500 46,500 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 92.01, Stochastic %K = 87.38, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 87.3788

80 20 87.3788 92.0105 92.0105 -800 -600 -400 -200 0 200 400 0 UNVR - MACD (5,3) = -490.74, Signal() = -401.89

-490.736 -401.89 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNVR - TSI(3,5,3) = 59.38, Volume() = 3,727,500.00

48.7079 0.00000 59.3798

3,727,500

UNVR - William's % R(14) = -12.25, Volume() = 3,727,500.00 -12.2549 3,727,500

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

MEDC

TRADING BUY

S1 1455 R1 1655 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 1255 R2 1855

Closing

Price 1585

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 1455-Rp 1655 • Entry Rp 1585, take Profit Rp 1655

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 17.66 Positif

MACD -2.29 Positif

True Strength Index (TSI) -13.31 Positif

Bollinger Band (Mid) 1472 Positif

MA5 1435 Positif 800 1,200 1,600 2,000 2,400

October November December 2016 February March April

MEDC Broadening Wedge

1,488.75 1,472 1,435 1,345 1,231 1,231 1,067 1,585 1,585 1,585 1,860 2,643.75 2,643.75 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 MEDC - Stochastic %D(6,3,3) = 16.94, Stochastic %K = 33.92, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

20 16.9424 16.9424 33.9218 33.9218 80 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 0.0 MEDC - MACD (5,3) = -12.06, Signal() = 9.22

-12.0558 9.22491 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 MEDC - TSI(3,5,3) = -13.31, Volume() = 11,531,700.00

-13.3119 -27.3763 0.00000

11,531,70

MEDC - William's % R(14) = -53.40, Volume() = 11,531,700.00 -53.3981

11,531,70

(8)

      

 

 

 

 

 

22 April 2016

22 April 2016

ADRO

TRADING BUY

S1 725 R1 770 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 695 R2 800

Closing

Price 750

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 725-Rp 770

• Entry Rp 750, take Profit Rp 770

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 57.30 Positif

MACD 5.73 Positif

True Strength Index (TSI) 22.25 Positif

Bollinger Band (Mid) 691 Positif

MA5 711 Positif 480.0 540.0 600.0 660.0 720.0 780.0

October November December 2016 February March April ADRO Wedge Bullish Breakout 713.75 711 690.75 671.25 671.25 665 641.991 740.833 740.833 745 750 750 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 ADRO - Stochastic %D(6,3,3) = 48.78, Stochastic %K = 67.32, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

48.777 48.777 20 67.3246 67.3246 80 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 ADRO - MACD (5,3) = -8.24, Signal() = -4.41

-8.24246 -4.41022 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADRO - TSI(3,5,3) = 22.25, Volume() = 128,642,400.00

12.8626 0.00000 22.2507

128,642,40

ADRO - William's % R(14) = -9.52, Volume() = 128,642,400.00 -9.52381 128,642,40

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

BBRI

TRADING BUY

S1 10550 R1 10800 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 10350 R2 11000

Closing

Price 10700

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral

Prediksi • Trading range Rp 10550-Rp 11000 • Entry Rp 10700, take Profit Rp 11000

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 25.23 Positif

MACD -28.57 Positif

True Strength Index (TSI) 2.27 Positif

Bollinger Band (Mid) 10712 Negatif

MA5 10315 Positif 8,400 9,000 9,600 10,200 10,800 11,400 12,000

October November December 2016 February March April BBRI Downward Sloping Channel

10,700 10,700 10,378.1 10,315 9,800 9,625 9,625 10,700 10,788.8 11,234.4 11,350 11,350 11,425 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BBRI - Stochastic %D(6,3,3) = 49.33, Stochastic %K = 68.40, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

49.3284 49.3284 20 68.3973 68.3973 80 -300 -200 -100 0 100 200 0 BBRI - MACD (5,3) = -58.56, Signal() = -4.25

-58.5597 -4.25284 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 BBRI - TSI(3,5,3) = 2.27, Volume() = 41,401,200.00

0.00000 -20.2455 2.27202

41,401,20

BBRI - William's % R(14) = -34.55, Volume() = 41,401,200.00 -34.5455 41,401,20

(9)

      

 

 

 

 

 

22 April 2016

22 April 2016

ADHI

TRADING BUY

S1 2820 R1 2900 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 2770 R2 2950

Closing

Price 2855

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 2820-Rp 2900 • Entry Rp 2855, take Profit Rp 2950

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 74.43 Negatif

MACD 19.94 Positif

True Strength Index (TSI) 38.60 Positif

Bollinger Band (Mid) 2707 Positif

MA5 2790 Positif 1,800 2,000 2,200 2,400 2,600 2,800 3,000

October November December 2016 February March April ADHI Upward Sloping Channel

2,790 2,781.88 2,735 2,735 2,728.25 2,710 2,567.68 2,840 2,855 2,855 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ADHI - Stochastic %D(6,3,3) = 61.38, Stochastic %K = 74.15, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

61.3833 61.3833 20 74.1528 74.1528 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 0.0 ADHI - MACD (5,3) = -17.46, Signal() = -13.07

-17.4605 -13.0682 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ADHI - TSI(3,5,3) = 38.60, Volume() = 42,462,800.00

30.833 0.00000 38.5957

42,462,80

ADHI - William's % R(14) = -13.04, Volume() = 42,462,800.00 -13.0435 42,462,80

Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com

BISI

TRADING BUY

S1 1670 R1 1750 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 1610 R2 1810

Closing

Price 1715

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 1670-Rp 1750 • Entry Rp 1715, take Profit Rp 1750

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 33.02 Positif

MACD 1.53 Positif

True Strength Index (TSI) 27.48 Positif

Bollinger Band (Mid) 1692 Positif

MA5 1662 Positif 1,000 1,200 1,400 1,600 1,800

October November December 2016 February March April BISI Downward Sloping Channel

1,660 1,643.33 1,643.33 1,590 1,586.25 1,586.25 1,505.8 1,662 1,692.25 1,710 1,715 1,715 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BISI - Stochastic %D(6,3,3) = 59.42, Stochastic %K = 72.07, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

59.4198 59.4198 20 72.069 72.069 80 -40.0 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 BISI - MACD (5,3) = -10.61, Signal() = -4.70

-10.6114 -4.69898 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BISI - TSI(3,5,3) = 27.48, Volume() = 2,503,800.00

6.67171 0.00000 27.4756

2,503,800

BISI - William's % R(14) = -26.47, Volume() = 2,503,800.00 -26.4706 2,503,800

(10)

      

 

 

 

 

 

 

22 April 2016

22 April 2016

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

21-04-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Sell 16050 16050 15925 15625 15925 16225 16525 Positif Negatif Negatif 18300 15575

LSIP Trading Sell 1680 1680 1660 1615 1660 1705 1750 Negatif Negatif Negatif 1840 1530

SGRO Trading Sell 2005 2010 2000 1990 2000 2010 2020 Negatif Negatif Positif 2025 1820

Mining

PTBA Trading Buy 7700 7700 7775 7525 7650 7775 7900 Positif Positif Positif 7725 6075

ADRO Trading Buy 750 750 770 695 725 770 800 Positif Positif Positif 800 640

MEDC Trading Buy 1585 1585 1655 1255 1455 1655 1855 Positif Positif Positif 1860 905

INCO Trading Buy 1990 1990 2025 1835 1930 2025 2120 Positif Positif Positif 2045 1710

ANTM Trading Buy 720 710 750 690 710 730 750 Negatif Negatif Positif 740 417

TINS Trading Sell 845 845 835 810 835 860 885 Negatif Negatif Positif 945 635

Basic Industry and Chemicals

WTON Trading Buy 995 995 1010 960 985 1010 1035 Positif Positif Positif 1040 955

SMGR Trading Buy 10525 10525 10575 10325 10450 10575 10700 Positif Positif Positif 10800 10000

INTP Trading Sell 20000 20000 19875 19625 19875 20125 20375 Negatif Negatif Negatif 20850 19250

SMCB Trading Buy 1155 1155 1180 1110 1145 1180 1215 Negatif Positif Positif 1295 985

Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 7525 7525 7425 7200 7425 7650 7875 Negatif Negatif Negatif 7850 6575

GJTL Trading Sell 705 705 695 670 695 720 745 Negatif Negatif Negatif 820 595

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 7250 7250 7300 7050 7175 7300 7425 Positif Positif Positif 7500 6800

GGRM Trading Buy 65500 65500 65875 64625 65250 65875 66500 Negatif Negatif Negatif 68600 58750

UNVR Trading Buy 46500 46500 47375 43375 45375 47375 49375 Positif Negatif Positif 46000 41975

KLBF Trading Sell 1410 1415 1395 1375 1395 1415 1435 Negatif Positif Negatif 1470 1270

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1910 1910 1960 1810 1885 1960 2035 Positif Negatif Positif 2005 1675

PTPP Trading Buy 3805 3805 3830 3760 3795 3830 3865 Positif Positif Positif 3985 3685

WIKA Trading Buy 2710 2710 2745 2635 2690 2745 2800 Positif Negatif Positif 2730 2505

ADHI Trading Buy 2855 2855 2900 2770 2820 2900 2950 Positif Negatif Positif 2840 2635

WSKT Trading Buy 2280 2280 2335 2165 2250 2335 2420 Positif Negatif Positif 2270 1880

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 2570 2570 2545 2480 2545 2610 2675 Negatif Negatif Negatif 2860 2575

JSMR Trading Buy 5375 5375 5400 5250 5325 5400 5475 Positif Positif Positif 5700 5200

ISAT Trading Buy 6425 6425 6475 6125 6300 6475 6650 Positif Positif Positif 6450 5500

TLKM Trading Buy 3630 3630 3670 3510 3590 3670 3750 Positif Positif Positif 3715 3265

Finance

BMRI Trading Buy 9875 9875 9950 9600 9775 9950 10125 Positif Positif Positif 10450 9200

BBRI Trading Buy 10700 10700 11000 10350 10550 10800 11000 Positif Positif Positif 11500 9800

BBNI Trading Buy 4930 4930 4960 4840 4900 4960 5025 Positif Positif Positif 5450 4800

BBCA Trading Buy 13100 13100 13150 12900 13025 13150 13275 Positif Positif Positif 13925 12875

BBTN Trading Buy 1720 1710 1730 1690 1710 1730 1750 Positif Positif Positif 1865 1625

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 16900 16900 17125 16225 16675 17125 17575 Positif Negatif Positif 17050 14875

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Indikator sakit jiwa ditandai dengan ketidakmampuan seseorang mengekspresikan emosi, antara lain: wajah dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh. Penyimpangan komunikasi:

Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu studi analisa life cycle cost untuk mengetahui kategori biaya apa saja yang terdapat dalam Proyek pembangunan hostel pada kawasan Rumah

PERANCANGAN SISTEM Perencaan sistem ini terdiri dari pembuatan hardware yang terdiri dari rangkaian minimum system ATmega 128 dan rangkaian serial serta perancangan

Amerika Serikat yang dipengaruhi oleh “perang suci” terhadap Hitler dan pandangan politik di Amerika yang diperngaruhi oleh jutaan pemilih dari negara-negara Eropa Timur,

Kakék juga berpesan, “Kalau Ujang dan Buyung ingin berburu, jangan suka pergi ke hutan yang luar dari hutan kita ini.. Sebab kalau meréka pergi ke hutan lain, nanti

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian emulse rumput mutiara (Hedyotis corymbosa L. Lamk.) dapat menurunkan kadar glukoda darah pada mencit Balb/c yang

Untuk tujuan legal dan peraturannya, maka limbah radioaktif dapat didefinisikan sebagai suatu bahan yang mengandung, atau terkontaminasi dengan, radionuklida yang

Chepalothorax berbentuk rostrum pendek lurus bergerigi dan berambut halus, warna rostrum coklat tua, susunan gerigi rostrum bagian atas dan berbulu halus, jumlah gerigi