• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORUM PENJAMINAN MUTU PTKIN TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORUM PENJAMINAN MUTU PTKIN TAHUN 2020"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 | r a k e r 2 0 2 0

LAPORAN RAPAT KERJA

FORUM PENJAMINAN MUTU PTKIN TAHUN 2020

(2)

2 | r a k e r 2 0 2 0

Laporan Pelaksanaan Rapat Kerja Forum Penjaminan Mutu PTKIN Tahun 2020

Pontianak, 7-9 Februari 2020

A. Pendahuluan

1. Pada umumnya budaya mutu belum tumbuh dan berkembang di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Boleh dikatakan sebagian besar PTKI belum memahami secara utuh peran dan fungsi penjaminan mutu bagi pengembangan dan keberlanjutan perguruan tinggi, sehingga berakibat pada akuntabilitas publik yang rendah. Penerapan sistem penjaminan mutu internal yang masih lemah di PTKI juga berdampak pada budaya mutu yang kian sulit berkembang. Sebagian besar PTKI malah ditengarai belum memiliki sistem penjaminan mutu internal yang berjalan efektif. Hanya sebagian kecil PTKI saja, terutama yang terakreditasi A, yang dianggap berhasil menanamkan dan menumbuhkan budaya mutu yang cukup kondusif.

2. Dalam konteks pengembangan budaya mutu di PTKI, kegiatan penjaminan mutu harus dilakukan karena dorongan kebutuhan internal (internally driven), bukan karena kebutuhan yang sifatnya ad hoc dan eksternal semata. Tidak seharusnya fungsi sistem penjaminan mutu internal dikerdilkan menjadi sebatas mengisi kelengkapan instrumen akreditasi. Pun pengembangan budaya mutu tidak cukup hanya dengan membentuk unit penjaminan mutu, melainkan perlu didukung dengan komitmen penuh institusi, sistem dan mekanisme penjaminan mutu yang menyatu (embedded) dalam organisasi, serta akuntabilitas kepada pemangku kepentingan melalui kepatuhan (compliance) pada sistem penjaminan mutu eksternal.

3. Komitmen penuh terhadap budaya mutu dapat dilihat dan tercermin dalam kebijakan dan peraturan PTKI dalam mengolah data akademik dan memanfaatkannya untuk mengukur, memantau, memelihara, dan meningkatkan mutu. Sudah saatnya kelengkapan dan akurasi data akademik di PTKI mendapatkan perhatian serius hatta tidak lagi menjadi masalah yang krusial pada saat data akademik tersebut diperlukan, disamping dapat bermanfaat sebagai sumber informasi bagi masyarakat mengenai kinerja progam studi dan PTKI.

4. Dengan mendasarkan pada fakta tersebut, terbentuknya Forum Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di Indonesia adalah keniscayaan. Forum Penjaminan Mutu diharapkan mampu mendorong dan menumbuhkembangkan budaya mutu di PTKI. Berdasarkan Keputusan Dirjen Pendis Nomor 4841 Tahun 2019 tentang Susunan Pengurus Forum Penjaminan Mutu PTKI disebutkan bahwa tugas Forum adalah (1) melakukan koordinasi dengan pelaksana penjaminan mutu di semua PTKIN/PTKIS dalam rangka penerapan SPMI yang terintegrasi dengan sistem information technology (IT), (2) melaksanakan program kolaborasi dan konsultasi implementasi SPMI dengan para pihak terkait untuk menunjang

(3)

3 | r a k e r 2 0 2 0

pelaksanaan dan peningkatan peringkat akreditasi program studi dan akreditasi perguruan tinggi, (3) melakukan pemetaan implementasi SPMI di setiap PTKIN/PTKIS dan memberikan pendampingan bagi PTKIN/PTKIS yang belum menerapkan SPMI, dan (4) menyampaikan laporan secara berkala kepada Direktur PTKI dan Dirjen Pendis.

5. Dalam hubungannya dengan pelaksanaan tugas tersebut, Forum Penjaminan Mutu perlu melakukan koordinasi, komunikasi, dan bertatap muka secara langsung antara pengurus (penasehat, pengarah, presidium) dengan menyelenggarakan rapat kerja guna mendiskusikan isu-isu internal dan eksternal yang melingkupi PTKI dan meresponnya dengan menyusun program kerja Forum untuk satu tahun berjalan. Rapat kerja ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Forum Penjaminan Mutu dengan Direktorat PTKI yang dihadiri oleh Direktur PTKI, Kasubdit Kerjasama dan Kelembagaan, Kasubdit Penelitian, serta Kasubdit Ketenagaan pada tanggal 26 September 2019 di Bandar Lampung.

B. Tujuan

1. Melakukan evaluasi terhadap program dan kinerja Forum Penjaminan Mutu tahun 2019 dalam kaitannya dengan tujuan pembentukan Forum Penjaminan Mutu sebagaimana tertuang dalam AD/ART.

2. Membangun mekanisme kerjasama antara Forum Penjaminan Mutu dengan Direktorat PTKI dalam merealisasikan tujuan Forum dan tugasnya.

3. Menyusun rencana kerja Forum Penjaminan Mutu tahun 2020. C. Waktu dan Tempat

Rapat kerja Forum Penjaminan Mutu tahun 2020 dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, yaitu pada Jum’at-Minggu tanggal 7-9 Februari 2020 bertempat di Hotel Orchardz Jl. Gajahmada No. 99 Benua Melayu Darat Pontianak, Kalimantan Barat.

D. Peserta

Rapat kerja dihadiri oleh pejabat IAIN Pontianak sebagai tuan rumah penyelenggaraan rapat dan pengurus Forum Penjaminan Mutu:

1. Dr. Firdaus Achmad, M.Hum (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak)

2. Zidal Huda, M.H (Kasi Penjaminan Mutu Subdit Kerjasama dan Kelembagaan, Direktorat PTKI Kemenag)

3. Prof. Dr. Ali Mudlofir, M.Ag (LPM UIN Sunan Ampel Surabaya) 4. Dr. Akhmad Saehudin, MA (LPM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

5. Dr. Abdul Malik Karim Amrullah (LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) 6. Dr. A. Hasan Asy’ari Ulama’i, M.Ag (LPM UIN Walisongo Semarang)

(4)

4 | r a k e r 2 0 2 0

8. Dr. Rohmad, M.Pd (LPM IAIN Purwokerto) 9. Dr. Askar, M.Pd (LPM IAIN Palu)

10. Dr. Hidayatullah, M.Pd (LPM UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten) 11. Dr. Helmi Syaifuddin, M.Fil.I (LPM UIN Maulana Malik Ibrahim Malang) 12. Yusuf Nalim, M.Si (LPM IAIN Pekalongan)

13. Dr. Yasmadi, M.Ag (LPM UIN Imam Bonjol Padang) 14. Indrawati, SS., M.Pd (UIN Raden Fatah Palembang) 15. Dr. M. Edi Kurnanto, M.Pd (LPM IAIN Pontianak)

16. Dr. Asep Saepul Hamdani, M.Pd (LPM UIN Sunan Ampel Surabaya) 17. Dr. Muhammad Zein, M.Pd (LPM IAIN Ternate)

18. Uswatun Hasanah, M.Pd (LPM IAIN Bone) 19. Dr. Zulkifli, MA (LPM IAIN Pontianak) 20. Dr. Erwin, M.Ag (LPM IAIN Pontianak) 21. Dr. Ibrahim, MA (LPM IAIN Pontianak)

22. Dessy Nurul Fajariah, SE (LPM IAIN Pontianak) 23. Muhammad Hajianto (LPM IAIN Pontianak) 24. Latifah, S.Pd (LPM IAIN Pontianak)

25. Ruswandi, SE (LPM IAIN Pontianak)

26. Ibnu Qoyyim Rabbani, S.Kom (LPM IAIN Pontianak) E. Jadwal Kegiatan

Jum’at, 7 Pebruari 2020

Waktu Acara Keterangan

13.00 – 15.00 Check in Peserta Peserta check in Hotel 15.00 – 15.30 Persiapan pembukaan Ruang Pertemuan 15.30 – 16.00 Pembukaan Rapat Kerja:

1. Selamat Datang dan Sambutan Rektor IAIN Pontianak

2. Kebijakan dan Program Prioritas Direktorat PTKI 2020 oleh Kasubdit Kerjasama dan Kelembagaan

Tempat di Ruang Pertemuan Hotel

16.00 – 18.00 Brainstorming Sasaran Strategis dan

Program Kerja Forum Penjaminan Mutu PTKIN 2020-2021

Ketua Presidium

18.00 – 19.00 Istirahat Sholat dan Makan Malam 19.00 – 23.00 Perumusan Renstra Forum Penjaminan

Mutu PTKIN Tahun 2020-2021

Wakil Ketua Presidium

Sabtu, 8 Pebruari 2020

Waktu Kegiatan Keterangan 07.30 – 08.00 Persiapan

08.00 – 12.00 Strategi Pencapaian Sargis dan Sumber Pendanaan Kegiatan Forum Penjaminan Mutu PTKIN

Sekretaris Presidium

(5)

5 | r a k e r 2 0 2 0

12.30 – 13.30 Makan Siang

13.30 – 15.30 Penyusunan Time Schedule Kegiatan Forum Penjaminan Mutu PTKIN Tahun 2020

Meeting Room 15.30 – 21.00 Icebreaking: Mengenal Lebih Dekat Kota

Pontianak

Pemandu oleh LPM IAIN Pontianak 21.00 – 21.30 Menuju Hotel

Minggu, 9 Pebruari 2020

Waktu Kegiatan Keterangan 08.00 – 11.00 Paparan Hasil Rapat Kerja Presidium Forum

Penjaminan Mutu PTKIN 2020

Tempat di Hotel 11.00 – 11.30 Penutupan Ketua Presidium 12.00 Check out Peserta

F. Hasil yang diharapkan

1. Terwujudnya persamaan persepsi dalam mengimplementasikan tujuan Forum Penjaminan Mutu sebagaimana tertuang dalam AD/ART.

2. Terbangunnya mekanisme kerjasama antara Forum Penjaminan Mutu dengan Direktorat PTKI untuk mengembangkan budaya mutu di PTKI.

3. Terwujudnya rencana kerja tahun 2020 yang sinergis antara Forum Penjaminan Mutu, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri, dan Direktorat PTKI.

G. Pelaksanaan 1. Pembukaan

a. Ketua LPM IAIN Pontianak dalam sambutan pembukaan rapat menyampaikan rasa bangga mendapatkan kehormatan sebagai tuan rumah untuk kegiatan Rapat Kerja Presidium Nasional Forum Penjaminan Mutu PTKIN. Dr. M. Edi Kurnanto, M.Pd mengatakan: “Ini sesungguhnya bukanlah program kerja LPM IAIN Pontianak, tapi kegiatan teman-teman Forum Presidium Penjaminan Mutu Nasional. Teman-teman forum nasional sepakat menunjuk kita LPM IAIN Pontianak sebagai tuan rumah, maka kita laksanakan Raker ini disini. Dan ini tentu suatu kebanggaan tersendiri bagi kita yang mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah”.

b. Rapat Kerja dibuka oleh Wakil Rektor bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga IAIN Pontianak, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum. Dalam sambutannya, Warek APL memberikan apresiasi dan rasa bangganya atas pelaksanaan Raker ini, terutama kepercayaan yang diberikan oleh teman-teman PTKIN se-Indonesia yang telah menunjuk LPM IAIN Pontianak sebagai tuan rumah. Warek APL menggaris-bawahi bahwa era persaingan quality managemen ini, LPM menjadi bagian yang sangat urgen bagi perguruan tinggi. Jika sebelum ini kita hanya meyakini bahwa perpustakaanlah jantung ilmu pengetahuan perguruan tinggi, maka hari ini kita juga meyakini bahwa LPM lah jantungnya mutu perguruan tinggi. Karena itu penting untuk terus mensinergikan kerja-kerja

(6)

6 | r a k e r 2 0 2 0

mutu yang dalam hal ini dinakhodai oleh LPM, dengan kerja-kerja akademik lainnya.

c. Ketua Presidium Forum Penjaminan Mutu dalam sambutannya menegaskan bahwa pentingnya Raker Forum Presidium ini untuk membincangkan banyak hal yang terkait dengan pengembangan mutu PTKIN, termasuk merumuskan program-program kerja strategis yang harus diperjuangkan untuk memajukan mutu PTKIN Indonesia. Raker ini diharapkan mampu melahirkan kesepakatan kerja dan program strategis dalam fungsinya sebagai jembatan kerjasama, komunikasi dan koordinasi antar LPM PTKIN Indonesia. Dr. Hidayatullah, M.Pd. pada kesempatan sambutannya sekaligus memohon diri pamit dari kepengurusan Forum Penjaminan Mutu ini karena baru saja dilantik sebagai Dekan Fakultas Saintek di UIN Banten.

d. Kasi Penjaminan Mutu pada Subdit Kerjasama dan Kelembagaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Zidal Huda, S.Ag., MH., dalam sambutannya juga berharap banyak dengan kehadiran Forum Penjaminan Mutu PTKI ini bagi pengembangan Mutu PTKIN. Ia berharap Raker ini selain menjadi ajang silaturrahim, komunikasi dan koordinasi antara LPM PTKIN, juga menjadi jembatan yang baik antara PTKIN dengan Kementerian Agama, terutama Subdit Mutu dalam merumuskan pengembangan mutu PTKIN di Indonesia.

e. Pada pembukaan ini juga disampaikan oleh panitia mengenai agenda raker yang akan berlangsung selama tiga hari dengan rangkaian kegiatan pembukaan pada jum`at malam, kemudian dilanjutkan dengan agenda utama Brainstorming sasaran strategis dan program kerja forum, dan perumusan renstra Forum Penjamu PTKIN 2020-2021. Pada hari Sabtu membicarakan tentang strategi pencapaian sargis dan sumber pendanaan kegiatan forum, dan penyusunan time scheedule kegiatan tahun 2020. Adapun sesi icebreaking dilakukan kunjungan ke tempat-tempat bersejarah dan wisata di Kota Pontianak pada hari sabtu sore. Kemudiaan hari terakhir, minggu pagi adalah paparan hasil Raker Forum dan penutupan Raker sebelum tengah hari yang menandakan berakhirnya seluruh rangkaian Raker Forum Penjaminan Mutu PTKIN di Pontianak tahun 2020.

2. Brainstorming

Pada sesi brainstorming ini, Dr. Helmi Syaifuddin menjadi fasilitator raker dengan notulen Yusuf Nalim, M.Si. Fasilitator menyampaikan beberapa isu utama, baik internal maupun eksternal, yang melingkupi PTKI dan isu-isu tersebut berkaitan langsung dengan keberadaan Forum. Peserta rapim merespon isu-isu tersebut dengan menyampaikan apa saja risiko dan pengaruh isu-isu tersebut bagi kelangsungan pendidikan tinggi di PTKI, kemudian mengusulkan program dan strategi pelaksanaannya.

a. Beberapa isu eksternal yang menjadi pemantik brainstorming dalam rangka merumuskan program strategis Forum Penjaminan Mutu antara lain regulasi kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Setidaknya ada 4 hal yang

(7)

7 | r a k e r 2 0 2 0

menjadi titik tekan kebijakan Mendikbud dan menjadi bahasan dalam

brainstorming, yaitu:

1) Sistem akreditasi perguruan tinggi. Dalam program Kampus Merdeka, program re-akreditasi bersifat otomatis untuk seluruh peringkat dan bersifat sukarela bagi perguruan tinggi dan prodi yang sudah siap naik peringkat. Akreditasi yang sudah ditetapkan BAN-PT tetap berlaku selama 5 tahun namun akan diperbaharui secara otomatis. Pengajuan re-akreditasi PT dan prodi dibatasi paling cepat 2 tahun setelah mendapatkan akreditasi yang terakhir kali. Untuk perguruan tinggi yang berakreditasi B dan C bisa mengajukan peningkatan. Evaluasi akreditasi akan dilakukan BAN-PT jika ditemukan penurunan kualitas meliputi pengaduan masyarakat dengan disertai bukti konkret, serta penurunan tajam jumlah mahasiswa baru yang mendaftar dan lulus dari prodi ataupun perguruan tinggi.

2) Hak belajar tiga semester di luar prodi. Perguruan tinggi memberikan hak kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar prodi dan melakukan perubahan definisi Satuan Kredit Semester (SKS). Setiap SKS diartikan sebagai 'jam kegiatan', bukan lagi 'jam belajar'. Kegiatan di sini berarti belajar di kelas, magang atau praktik kerja di industri atau organisasi, pertukaran pelajar, pengabdian masyarakat, wirausaha, riset, studi independen, maupun kegiatan mengajar di daerah terpencil. Setiap kegiatan yang dipilih mahasiswa harus dibimbing oleh seorang dosen yang ditentukan kampusnya. Daftar kegiatan yang dapat diambil oleh mahasiswa dapat dipilih dari program yang ditentukan pemerintah dan/atau program yang disetujui oleh rektornya. Perguruan tinggi wajib memberikan hak bagi mahasiswa untuk secara sukarela mengambil ataupun tidak SKS di luar kampusnya sebanyak dua semester atau setara dengan 40 SKS.

3) Pembukaan prodi baru. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta (PTS) diberikan otonomi untuk melakukan pembukaan atau pendirian program studi baru. Otonomi diberikan jika PTN dan PTS tersebut sudah memiliki akreditasi A dan B, dan telah melakukan kerja sama dengan organisasi dan/atau universitas yang masuk dalam QS Top 100 World Universities. Pengecualian berlaku untuk prodi kesehatan dan pendidikan. Kerja sama dengan organisasi mencakup penyusunan kurikulum, praktik kerja atau magang, dan penempatan kerja bagi para mahasiswa. Tracer study wajib dilakukan setiap tahun.

4) Kemudahan menjadi PTN-BH. Kebijakan terkait kebebasan bagi PTN Badan Layanan Umum (BLU) dan Satuan Kerja (Satker) untuk menjadi PTN Badan Hukum (PTN BH). Kemendikbud akan mempermudah persyaratan PTN BLU dan Satker untuk menjadi PTN BH tanpa terikat status akreditasi.

(8)

8 | r a k e r 2 0 2 0

b. Isu eksternal lainnya yang menjadi perhatian peserta raker adalah 5 program prioritas yang dicanangkan oleh Menteri Agama pada 2020, yaitu:

1) Pemberantasan korupsi dengan pendekatan: tutup semua peluang korupsi, buka akses whistle blower dan penegakan hukum.

2) Peningkatan kualitas haji dan pembenahan umrah. Caranya, dengan penguatan manasik, menjaga kaulitas layanan, evaluasi kompherensif dan penguatan pengawasan.

3) Pembenahan pendidikan keagamaan lewat pembenahan kurikulum keagamaan, revisi buku ajar untuk penguatan paham moderat dan pengarusutamaan paham moderat bagi guru, dosen dan tenaga kependidikan.

4) Deradikalisasi lewat diklat aparatur dan juru dakwah.

5) Sertifikasi halal, dengan prinsip akuntabel, tidak memberatkan dan prosedur yang simpel dan jelas.

c. Beberapa isu internal PTKI yang menjadi bahasan dalam forum adalah persoalan dokumen SPMI (kebijakan, standar, manual, dan formulir SPMI), implementasi siklus PPEPP, penyusunan dokumen Laporan Kinerja Program Studi/Perguruan Tinggi dan laporan Evaluasi Diri, lebih khusus lagi persoalan IKU dan IKT dan pencapaiannya. Dalam banyak hal, implementasi SPMI di PTKIN masih perlu dilakukan pendampingan atau sharing pengalaman dari PTKIN yang telah mencapai benchmarking. Khusus untuk pengelolaan pendidikan tinggi, kaitannya dengan alih status STAIN menjadi IAIN dan IAIN menjadi UIN, bahwa dalam hal perubahan tersebut PTKIN harus merespon tantangan yang ada dan menerapkan paradigma baru sesuai kebutuhan masyarakat. Ada tiga pilar utama paradigma pendidikan tinggi, yaitu kemandirian dalam pengelolaan (otonomi), akuntabilitas, dan penjaminan mutu.

d. Paradigma pendidikan tinggi ini memberikan otonomi kepada perguruan tinggi untuk menjalankan misi akademisnya, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kemudian, menuntut perguruan tinggi akuntabel dalam hal nilai akademis dan kinerja manajemennya. Dan, perguruan tinggi harus bertanggung jawab terhadap mutu pendidikan dan buku programnya serta derajat akademisnya yang diberikan.

e. Isu-isu internal dalam organisasi Forum Penjaminan Mutu sendiri banyak yang dieksplorasi dan menjadi perhatian peserta raker. Terutama kegiatan forum yang harus sinergi dengan program Direktorat PTKI, penggalian sumber dana untuk kebutuhan sosial-kemanusiaan maupun kegiatan forum lainnya, penguatan sosialisasi kegiatan forum melalui webiste resmi forum, dan peraturan tentang mekanisme pergantian kepengurusan forum untuk antar waktu.

(9)

9 | r a k e r 2 0 2 0

f. Dari beberapa pandangan yang disampaikan oleh peserta raker, dan berdasarkan hasil dialog yang cukup intens, berikut disampaikan poin-poin usulan kegiatan yang seyogyanya dilakukan oleh Forum Penjaminan Mutu dalam satu tahun ini.

1) Zidal Huda

a) Pendampingan Penyusunan LKPT dan LED APT b) Pendampingan Penyusunan Dokumen SPMI PTKI c) Pemetaan Level PTKIS

d) Re-submit usulan LAM Keagamaan e) Rekrutmen Asesor Keagamaan f) Pelatihan OBE

g) Akreditasi Internasional Program Studi 2) Prof. Ali Mudhofir

a) Rekrutmen asesor serdos 3) Dr. Fajri Ismail

a) Kerjasama internasional bidang Penjaminan mutu dengan lembaga LN b) Refreshment penyusunan dokumen SPMI

c) Usulan/sumbangsih pemikiran Forum mengenai kampus merdeka d) Penyusunan Renstra Forum Penjaminan Mutu PTKIN (roadmap) e) Monitoring dan Evaluasi Kinerja LPM di PTKIN

f) Iuran Tahunan Anggota Forum untuk sosial – kemanusiaan

g) Penyebutan nama untuk posisi Pengarah pada SK Pengurus Forum Penjamu

4) Dr. Muhammad Zein

a) Persyaratan pengangkatan pengurus Forum perlu diatur di AD/ART b) Segmentasi program akreditasi internasional (tidak diberlakukan secara

menyeluruh di semua PTKIN)

c) Pengembangan BKD Online di PTKIN d) Pemutakhiran dokumen SPMI

e) Penyusunan IKU dan IKT Program Studi

f) Time Schedule Pertemuan Forum Penjamu PTKIN tahun 2020 g) Output kegiatan Forum Penjamu dalam bentuk Buku ber-ISBN 5) Dr. Yasmadi

a) Integrasi program subdit kelembagaan dengan program forum penjamu PTKIN

b) Memperhatikan signifikansi output kegiatan forum Penjamu

c) Melibatkan forum LP2M dan forum Pusat Data (PTIPD) dalam kegiatan Forum Penjamu

3. Pleno Hasil Rapat Kerja

1. Berkenaan dengan usulan program dan kegiatan yang dihasilkan dari sesi brainstorming sangat banyak dan hampir semuanya penting untuk dilaksanakan, sementara Forum sangat menyadari keterbatasan sumberdayanya, maka dengan mendasarkan pada skala prioritas dan mempertimbangkan sumberdaya dan kemampuan forum dalam melaksanakan

(10)

10 | r a k e r 2 0 2 0

kegiatan dalam satu tahun tersebut akhirnya ditetapkan beberapa program sebagai rencana kegiatan Forum Penjaminan Mutu PTKI tahun 2020.

2. Prinsip utama yang dipertahankan oleh Forum adalah program dan kegiatan yang ditetapkan tersebut merupakan program yang bersifat urgen dan merupakan kelanjutan dari program sebelumnya sehingga terbangun suatu tahap peningkatan yang berkelanjutan.

Tabel Rencana Kegiatan Forum Penjaminan Mutu PTKI Tahun 2020

No Kegiatan Pelaksanaan

1. Pendataan Struktur dan Personalia LPM PTKIN Februari 2020 2. Penguatan fungsi Website resmi Forum Penjamu Februari 2020 3. Lokakarya Implementasi IKU dan IKT Menuju PTKIN

Unggul

Maret 2020 4. Lokakarya Pelaksanaan Survei Kepuasan Layanan di

PTKIN

Maret 2020 5. Lokakarya Pelaksanaan Tracer Study di PTKIN Maret 2020 6. Survei Pemetaan Mutu Kelembagaan PTKIN dan PTKIS April 2020

7. Re-submit Usulan LAM Keagamaan April 2020

8. Pelatihan Pemutakhiran Dokumen SPMI di PTKIN (PTKIS Sekitarnya)

Mei-Juni 2020 9. Workshop penyusunan LKPT dan LED PTKIS

Bermitra dengan Kopertais (PTKIN Asuh)

Mei-Juni 2020 10. Seminar Internasionalisasi Program Studi di PTKIN Juni 2020 11. Pelatihan Outcome Based Education (OBE) September 2020

H. Penutup

1. Rapat kerja ini dilaksanakan dengan semangat kebersamaan dan kepedulian Forum Penjaminan Mutu terhadap masa depan PTKIN dan PTKIS di Indonesia. Setiap rumusan hasil rapat kerja ini sudah dibahas secara seksama dengan mempertimbangkan risiko dan aspek lain yang melingkupinya.

2. Program kerja Forum Penjaminan Mutu tahun 2020 akan dilaksanakan dengan menjalin kemitraan dengan Direktorat PTKI, melalui Subdit Kerjasama dan Kelembagaan, PTKIN, dan Kopertais di Indonesia.

3. Semoga hasil ijtihad dalam rapat kerja ini mendapatkan ridha Allah dan dimudahkan pelaksanaannya.

(11)

11 | r a k e r 2 0 2 0

FOTO-FOTO KEGIATAN

Pembukaan Rapat Kerja Forum Penjaminan Mutu PTKIN pada 7/2/2020 di Pontianak. Dari kiri: Dr. Hidayatullah (Ketua Presidium), Dr. Firdaus Achmad (Warek I IAIN Pontianak), Zidal Huda, M.H (Kasi Penjaminan Mutu Subdit Kerjasama dan Kelembagaan)

Estafet kepemimpinan presidium Forum Penjaminan Mutu PTKIN dari Dr. Hidayatullah (UIN Banten) ke Dr. Helmi Syaifuddin (UIN Malang)

(12)

12 | r a k e r 2 0 2 0

Peserta rapat kerja menyimak pemaparan isu eksternal dan isu internal sebagai bahan diskusi untuk penyusunan program kerja Forum Penjaminan Mutu PTKIN tahun 2020

Peserta rapat aktif merespon isu-isu terbaru yang melingkupi PTKIN dengan manawarkan pandangan-pandangannya dalam sesi Brainstorming Raker Forum Penjamu PTKIN di Pontianak

(13)

13 | r a k e r 2 0 2 0

Pleno merumuskan program kerja Forum Penjaminan Mutu PTKIN tahun 2020 pada Rapat Kerja di Pontianak (9/2/2020)

(14)

14 | r a k e r 2 0 2 0

Gambar

Tabel Rencana Kegiatan Forum Penjaminan Mutu PTKI Tahun 2020

Referensi

Dokumen terkait