• Tidak ada hasil yang ditemukan

Arsip Nasional Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Arsip Nasional Republik Indonesia"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Arsip Nasional Republik Indonesia

LEMBAR PERSETUJUAN

Substansi Prosedur Tetap tentang Penyelarasan Mekanisme Kerja Antar Unit Kerja di Lingkungan ANRI telah saya setujui.

Disetujui di Jakarta

pada tanggal Juni 2010

Plt. SEKRETARIS UTAMA,

(2)

PROSEDUR TETAP NOMOR 61 TAHUN 2010

TENTANG

PENYELARASAN MEKANISME KERJA ANTAR UNIT KERJA DI LINGKUNGAN ANRI

BAB I PENDAHULUAN

A. Umum

Sejalan dengan perkembangan instansi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di era reformasi birokrasi sekarang ini tidak terlepas dari masukan (input) pendukung aktivitas kegiatan organisasi yang telah dilakukan, antara lain peningkatan kinerja bidang kelembagaan, ketatalaksanaan dan sumber daya manusia, penyediaan sarana prasarana, serta adanya teknologi informasi. Satu bidang yang dijalankan pada Subbagian Tata Laksana (Subag Tata Laksana) adalah bidang Ketatalaksanaan.

Untuk melihat sampai sejauh mana ketatalaksanaan itu dapat berjalan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing unit kerja di ANRI, diperlukan suatu forum harmonisasi mekanisme kerja antar unit kerja untuk membahas permasalahan yang dalam pelaksanaan kegiatan. Beberapa hal yang dilakukan dalam menganalisis permasalahan meliputi kemampuan sumber daya manusia, perlengkapan dan pendanaan, serta kemampuan koordinasi.

Merupakan tanggung jawab Bagian Organisasi dan Tata Laksana (Bagian Ortala) untuk memfasilitasi kegiatan-kegiatan seperti tersebut di atas agar tercipta harmonisasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari unit-unit kerja di lingkungan ANRI. Menyelenggarakan Rapat Koordinasi/seminar/lokakarya dimaksudkan untuk mendapat masukan bagi efektivitas ketatalaksanaan. Sejalan dengan hal tersebut perlu kiranya dilaksanakan Rapat Koordinasi/Seminar/Lokakarya Penyelarasan Mekanisme Kerja Antar Unit Kerja di Lingkungan ANRI. Rapat Koordinasi ini merupakan media berbagi pengalaman dan informasi (information and knowledge sharing) para pihak terkait untuk mendorong kinerja dan operasional secara efektif dan efisien.

(3)

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 2 -

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, kiranya diperlukan standar operasional prosedur dalam penyelarasan mekanisme kerja antar unit kerja di lingkungan ANRI. Dengan adanya suatu standar dalam pelaksanaan penyelarasan masalah unit kerja ini, Subag Tata laksana dapat memfasilitasi unit kerja untuk mencapai kesepakatan dalam penyelesaian permasalahan peran dan fungsi unit kerja, menyusun rekomendasi dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas ketatalaksanaan di ANRI serta mengantisipasi berbagai persoalan yang mungkin terjadi.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dari Prosedur Tetap Penyelarasan Mekanisme Kerja Antar Unit Kerja ini adalah memudahkan dalam melaksanakan kegiatan penyelarasan mekanisme kerja antar unit kerja di lingkungan ANRI. Tujuan dari Prosedur Tetap Penyelarasan Mekanisme Kerja Antar Unit ini adalah sebagai dasar atau pedoman dalam melaksanakan penyelarasan mekanisme kerja antar unit kerja di lingkungan ANRI.

C. Ruang Lingkup

Materi Prosedur Tetap Penyelarasan Mekanisme Kerja antar Unit Kerja ini meliputi Persiapan Rapat Koordinasi/Seminar/Lokakarya Penyelarasan Mekanisme Kerja Antar Unit Kerja, Pendistribusian Formulir Daftar Inventaris Masalah, Identifikasi Masalah Dalam Daftar Inventarisasi Masalah dan Pelaksanaan Rapat Koordinasi/Seminar/Lokakarya Penyelarasan Mekanisme Kerja Antar Unit Kerja

D. Dasar

1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071);

2. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Operational Prosedur (SOP) Administrasi Pemerintah;

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pedoman Umum Tata Naskah Dinas;

4. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 03 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2010;

(4)

5. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor 06 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Prosedur Tetap di Lingkungan Arsip Nasional Republik Indonesia.

E. Pengertian

Dalam Prosedur Tetap ini yang dimaksud dengan:

1. Penyelarasan adalah pelurusan masalah-masalah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi unit kerja.

2. Mekanisme adalah cara kerja suatu organisasi.

3. Sinkronisasi adalah Penyesuaian dalam melaksanakan tugas masing-masing dengan menerapkan prinsip koordinasi, dan integrasi.

4. Harmonisasi adalah upaya mencari keselarasan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi antar unit kerja.

5. Unit Kerja adalah satuan kerja yang mempunyai tugas dan fungsi dalam lingkup struktur organisasi.

6. Fasilitator adalah unit kerja yang memfasilitasi pertemuan antar unit kerja yang mempunyai masalah untuk mencapai suatu titik temu. Dalam hal ini fasilitator adalah Bagian Ortala.

7. Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) adalah formulir yang berisi nomor, permasalahan, unit kerja terkait, solusi yang diharapkan, dan keterangan.

8. Rapat Koordinasi (Rakor) adalah satu bentuk forum diskusi antar unit kerja untuk menyelaraskan tugas dan fungsi dari unit kerja yang tumpang tindih dalam pelaksanaannya.

9. Rekomendasi adalah hasil dari Rakor yang akan diajukan kepada Kepala ANRI melalui Sekretaris Utama.

(5)

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 4 -

BAB II

PROSEDUR PENYELARASAN

MEKANISME KERJA ANTAR UNIT KERJA

A. Persiapan Rakor/Seminar/Lokakarya Penyelarasan Mekanisme Kerja Antar Unit Kerja

1. Kabag Ortala memerintahkan Kasubag Tata Laksana untuk menyusun Keputusan Kepala tentang Tim Penyelarasan Mekanisme Kerja yang keanggotaannya terdiri atas pejabat struktural, pejabat fungsional, dan staf sesuai dengan fungsinya.

2. Kasubag Tata Laksana mengarahkan Staf untuk menyiapkan bahan penyusunan Keputusan Kepala tentang Tim.

3. Staf menyiapkan dan menyampaikan bahan penyusunan Keputusan Kepala tentang Tim untuk mendapat koreksi dari Kasubag Tata Laksana.

4. Kasubag Tata Laksana menyusun konsep Keputusan Kepala tentang Tim dan memerintahkan Staf Tata Laksana membuat nota dinas untuk Kabag Ortala.

5. Kabag Ortala memberikan arahan, koreksi, dan menandatangani nota dinas tentang penyampaian konsep Keputusan Kepala tentang Tim kepada Karo Hukum dan Kepegawaian.

6. Karo Hukum dan Kepegawaian memproses lebih lanjut penyusunan Keputusan Kepala tentang Tim Penyelarasan Mekanisme Kerja.

7. Kabag Ortala menerima Keputusan Kepala tentang Tim dan memerintahkan Kasubag Tata Laksana dan Staf untuk digandakan dan disimpan.

8. Kasubag Tata Laksana menyiapkan rencana kerja dan teknis pelaksanaan Rakor bersama dengan Tim.

9. Kasubag Tata Laksana membuat konsep formulir DIM dan memerintahkan Staf untuk membuat nota dinas dari Kabag Ortala kepada Karo Hukum dan Kepegawaian.

10. Staf Tata Laksana membuat nota dinas tentang penyampaian konsep formulir DIM. 11. Kabag Ortala memberikan arahan dan koreksi. Jika tidak ada perubahan,

menandatangani nota dinas tentang konsep formulir DIM untuk disampaikan kepada Karo Hukum dan Kepegawaian.

12. Karo Hukum dan Kepegawaian mengoreksi dan menetapkan format formulir DIM, apabila tidak ada perubahan.

13. Kabag Ortala menerima format formulir DIM hasil kesepakatan dan persetujuan untuk diproses lebih lanjut.

(6)

B. Pendistribusian Formulir Daftar Inventaris Masalah

1. Kasubag Tata Laksana memerintahkan Staf membuat konsep nota dinas tentang penyampaian formulir DIM dari Karo Hukum dan Kepegawaian untuk seluruh unit kerja di lingkungan eselon II.

2. Staf Tata Laksana membuat konsep nota dinas tentang penyampaian formulir DIM. 3. Kasubag Tata Laksana mengoreksi konsep nota dinas tentang penyampaian formulir DIM

untuk disampaikan kepada Kabag Ortala.

4. Kabag Ortala memberikan arahan dan koreksi serta menandatangani nota dinas penyampaian formulir DIM untuk disampaikan kepada Karo Hukum dan Kepegawaian. 5. Karo Hukum dan Kepegawaian memberikan arahan dan koreksi. Jika tidak ada

perubahan, Karo Hukum dan Kepegawaian menandatangani nota dinas penyampaian formulir DIM.

6. Kabag Ortala memerintahkan Kasubag Tata Laksana dan Staf untuk menggandakan nota dinas tentang penyampaian formulir DIM dan mendistribusikan ke seluruh unit kerja di lingkungan eselon II.

7. Staf Tata Laksana mendistribusikan formulir DIM ke seluruh unit kerja di lingkungan eselon II.

C. Identifikasi Masalah Dalam Daftar Inventarisasi Masalah

1. Staf Tata Laksana menerima formulir DIM yang telah diisi oleh unit kerja setingkat eselon III.

2. Kasubag Tata Laksana bersama staf mengompilasi DIM dari tiap unit kerja antara masalah internal unit kerja dengan masalah eksternal antar unit kerja di lingkungan ANRI.

3. Kasubag Tata Laksana menyampaikan hasil kompilasi DIM dari unit kerja kepada Kabag Ortala untuk didiskusikan/dibahas permasalahan unit kerja yang telah diterima khususnya masalah yang terjadi lintas unit kerja.

4. Kabag Ortala bersama Tim menentukan prioritas permasalahan yang harus segera diselesaikan dalam suatu Rakor.

D. Pelaksanaan Rakor/ Seminar/ Lokakarya Penyelarasan Mekanisme Kerja Antar Unit Kerja

1. Kasubag Tata Laksana memerintahkan staf untuk membuat dua konsep surat undangan Rakor yang ditujukan kepada unit kerja eselon I, konsep surat undangan Rakor yang melampirkan unit kerja eselon II, III, IV.

(7)

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

- 6 -

2. Staf Tata Laksana menyampaikan konsep surat undangan Rakor dan nota dinas dari Kabag Ortala untuk Karo Hukum dan Kepegawaian dan Sekretaris Utama kepada Kasubag Tata Laksana.

3. Kasubag Tata Laksana memberikan arahan dan koreksi. Jika tidak ada perubahan, KaSubag Tata Laksana menyampaikan konsep surat undangan Rakor dan nota dinas kepada Kabag Ortala.

4. Kabag Ortala mengoreksi dan menandatangani nota dinas tentang konsep surat undangan Rakor untuk disampaikan kepada Karo Hukum dan Kepegawaian.

5. Karo Hukum dan Kepegawaian memberikan arahan dan koreksi. Jika tidak ada perubahan, Karo Hukum dan Kepegawaian menandatangani surat undangan Rakor kepada seluruh unit kerja eselon II, III, dan IV, serta memproses surat undangan untuk eselon I.

6. Kabag Ortala menerima dua surat undangan Rakor yang telah ditandatangani oleh Karo Hukum dan Kepegawaian dan Sekretaris Utama, selanjutnya memerintahkan Staf untuk menggandakan serta mendistribusikannya kepada Pejabat Eselon I, II, III, dan IV melalui Kasubag Tata Laksana.

7. Staf Tata Laksana mendistribusikan surat undangan Rakor kepada Pejabat eselon I, II, III, dan IV.

8. Kasubag Tata laksana bersama Staf mempersiapkan bahan yang diperlukan untuk Rakor penyelarasan mekanisme antar unit kerja.

9. Staf Tata Laksana membuat nota dinas dari Kabag Ortala untuk Karo Hukum dan Kepegawaian tentang bahan materi Rakor kepada Kasubag Tata Laksana.

10. Kasubag Tata Laksana menyampaikan nota dinas kepada Kabag Ortala tentang bahan materi Rakor kepada Karo Hukum dan Kepegawaian.

11. Karo Hukum dan Kepegawaian memberikan arahan dan koreksi. Jika tidak ada perubahan, Karo Hukum dan Kepegawaian menyetujui bahan materi Rakor tentang prioritas permasalahan dari unit kerja.

12. Kabag Ortala bersama Tim melaksanakan Rakor dengan peserta dari unit kerja di lingkungan ANRI.

13. Kabag Ortala bersama dengan Tim menyusun rekomendasi dari hasil Rakor penyelarasan mekanisme antar unit kerja.

14. Karo Hukum dan Kepegawaian menyampaikan nota dinas dan rekomendasi dari hasil Rakor penyelarasan mekanisme antar unit kerja kepada Sekretaris Utama melalui Kasubag Tata Usaha Sekretaris Utama.

(8)

BAB IV PENUTUP

Prosedur Tetap tentang Penyelarasan Mekanisme Kerja ini kiranya dapat menjadi acuan bagi Bagian Ortala untuk memfasilitasi unit kerja dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan antar unit kerja, sehingga tercipta iklim yang kondusif antar unit kerja di Lingkungan ANRI. Prosedur Tetap Penyelarasan Mekanisme Kerja antar Unit Kerja di Lingkungan ANRI ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal Juni 2010

Plt. KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN,

(9)

Arsip Nasional Republik Indonesia

LAMPIRAN PROSEDUR TETAP NOMOR 61 TAHUN 2010

TENTANG

PENYELARASAN MEKANISME KERJA ANTAR UNIT KERJA DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

PROSEDUR TETAP TENTANG PENYELARASAN MEKANISME KERJA ANTAR UNIT KERJA DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN 1 DIAGRAM ALIR PERSIAPAN RAPAT KOORDINASI/SEMINAR/

LOKAKARYA PENYELARASAN MEKANISME KERJA ANTAR UNIT KERJA

LAMPIRAN 2 DIAGRAM ALIR PENDISTRIBUSIAN FORMULIR DAFTAR INVENTARIS

MASALAH

LAMPIRAN 3 DIAGRAM ALIR IDENTIFIKASI MASALAH DALAM DAFTAR INVENTARIS

MASALAH

LAMPIRAN 4 DIAGRAM ALIR PELAKSANAAN RAPAT KOORDINASI/SEMINAR/

LOKAKARYA PENYELARASAN MEKANISME KERJA ANTAR UNIT KERJA

(11)

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -2- Lampiran 1 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal: Juni 2010 DIAGRAM ALIR

PERSIAPAN RAPAT KOORDINASI/SEMINAR/LOKAKARYA PENYELARASAN MEKANISME KERJA ANTAR UNIT KERJA

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Staf Subag Tata

Laksana

Kasubag Tata

Laksana Kabag Ortala

Karo Hukum dan Kepegawaian

1 Memerintahkan untuk menyusun

Keputusan Kepala tentang Tim Penyelarasan Mekanisme Kerja yang keanggotaannya terdiri atas pejabat struktural, pejabat fungsional, dan staf.

2 Mengarahkan untuk menyiapkan

bahan penyusunan Keputusan Kepala tentang Tim.

3 Menyiapkan dan menyampaikan

bahan penyusunan Keputusan Kepala tentang Tim untuk mendapat koreksi.

4 Menyusun konsep Keputusan Kepala

tentang Tim dan memerintahkan Staf untuk membuat nota dinas.

5 Memberikan arahan dan koreksi dan

memerintahkan untuk membuat nota dinas penyampaian konsep

Keputusan Kepala tentang Tim.

6 Memproses lebih lanjut penyusunan

Keputusan Kepala tentang Tim Penyelarasan Mekanisme Kerja.

Tidak

7 Menerima Keputusan Kepala tentang

Tim dan memerintahkan untuk digandakan dan disimpan.

8 Menyiapkan rencana kerja dan teknis

pelaksanaan bersama dengan Tim. a. Karo Hukum dan Kepegawaian

mengarahkan;

b. Kabag Ortala mengorganisasikan; c. Kasubag Tata Laksana

melaksanakan;

d. Staf Subag Tata Laksana membantu menyiapkan bahan.

(12)

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Staf Subag Tata

Laksana

Kasubag Tata

Laksana Kabag Ortala

Karo Hukum dan Kepegawaian

9 Membuat konsep formulir Daftar

Inventarisasi Masalah (DIM).

10 Membuat nota dinas penyampaian

konsep formulir DIM.

11 Memberikan arahan dan koreksi. Jika

tidak ada perubahan, menandatangani nota dinas tentang penyampaian konsep formulir DIM.

Tidak

12 Mengoreksi dan menetapkan format

formulir DIM, apabila tidak ada perubahan.

13 Menerima format formulir DIM hasil

kesepakatan dan persetujuan. Ya

(13)

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -4- Lampiran 2 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal: Juni 2010 DIAGRAM ALIR

PENDISTRIBUSIAN FORMULIR DAFTAR INVENTARIS MASALAH

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Staf Subag Tata

Laksana

Kasubag Tata

Laksana Kabag Ortala

Karo Hukum dan Kepegawaian

1 Memerintahkan membuat konsep

nota dinas tentang penyampaian formulir DIM.

2 Membuat nota dinas tentang

penyampaian formulir DIM dari Karo Hukum dan Kepegawaian untuk seluruh unit kerja di lingkungan eselon II.

3 Mengoreksi konsep nota dinas

tentang penyampaian formulir DIM.

4 Memberikan arahan dan koreksi

serta menandatangani nota dinas penyampaian formulir DIM.

5 Memberikan arahan dan koreksi.

Jika tidak ada perubahan, menandatangani nota dinas penyampaian formulir DIM.

Tidak

6 Memerintahkan untuk

menggandakan nota dinas tentang penyampaian formulir DIM.

Ya

7 Memerintahkan untuk

mendistribusikan ke seluruh unit kerja di lingkungan eselon II.

8 Mendistribusikan formulir DIM ke

seluruh unit kerja di lingkungan eselon II.

(14)

Nomor : Tahun 2010

Tanggal: Juni 2010

DIAGRAM ALIR

IDENTIFIKASI MASALAH DALAM DAFTAR INVENTARIS MASALAH

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Staf Subag Tata

Laksana

Kasubag Tata

Laksana Kabag Ortala

Karo Hukum dan Kepegawaian

1 Menerima formulir DIM yang

telah diisi oleh unit kerja setingkat eselon III.

2 Mengompilasi DIM dari tiap unit

kerja antara masalah internal unit kerja dengan masalah eksternal antar unit kerja di lingkungan ANRI.

3 Menyampaikan hasil kompilasi

DIM dari unit kerja untuk

didiskusikan/dibahas permasalahan unit kerja yang telah diterima khususnya masalah yang terjadi lintas unit kerja.

4 Menentukan prioritas

permasalahan yang harus segera diselesaikan dalam suatu rakor. a. Karo Hukum dan Kepegawaian

mengarahkan; b. Kabag Ortala

mengorganisasikan; c. Kasubag Tata Laksana

melaksanakan;

d. Staf Subag Tata Laksana membantu menyiapkan bahan. Norma Waktu : 5 hari kerja

(15)

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -6- Lampiran 4 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal: Juni 2010 DIAGRAM ALIR

PELAKSANAAN RAPAT KOORDINASI/SEMINAR/LOKAKARYA PENYELARASAN MEKANISME KERJA ANTAR UNIT KERJA

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Staf Subag

Tata Laksana

Kasubag Tata

Laksana Kabag Ortala

Karo Hukum dan Kepegawaian

Sestama

1 Memerintahkan staf untuk

membuat dua konsep surat

undangan rakor yang melampirkan unit kerja eselon I, dan konsep surat undangan rakor yang melampirkan unit kerja eselon II, III, IV.

2 Menyampaikan konsep surat

undangan rakor dan nota dinas dari Kabag Ortala untuk Karo Hukum dan Kepegawaian dan Sekretaris Utama.

3 Memberikan arahan dan koreksi.

Jika tidak ada perubahan, menyampaikan konsep surat undangan rakor dan nota dinas.

4 Mengoreksi dan menandatangani

nota dinas tentang konsep surat undangan rakor.

5 Memberikan arahan dan koreksi.

Jika tidak ada perubahan, menandatangani surat undangan rakor kepada seluruh unit kerja eselon II, III, dan IV, dan

memproses surat undangan untuk eselon I

6 Menerima dua surat undangan

rakor yang telah ditandatangani oleh Karo Hukum dan

Kepegawaian dan Sekretaris Utama, selanjutnya

memerintahkan Staf untuk menggandakan serta

mendistribusikannya kepada Pejabat Eselon I, II, III, dan IV.

7 Mendistribusikan surat undangan

rakor kepada Pejabat eselon I, II, III, dan IV.

8 Mempersiapkan bahan yang

(16)

No Tahap Kegiatan

Unit Penyelesaian Staf Subag

Tata Laksana

Kasubag Tata

Laksana Kabag Ortala

Karo Hukum dan Kepegawaian

Sestama

9 Membuat nota dinas tentang bahan

materi rakor.

10 Menyampaikan nota dinas kepada

Kabag Ortala tentang bahan materi rakor kepada Karo Hukum dan Kepegawaian.

11 Memberikan arahan dan koreksi.

Jika tidak ada perubahan, menyetujui bahan materi rakor tentang prioritas permasalahan dari unit kerja.

Tidak

12 Melaksanakan rakor dengan

peserta dari unit kerja di lingkungan ANRI.

a. Karo Hukum dan Kepegawaian sebagai Penanggung jawab dan pembicara;

b. Kabag Ortala sebagai Ketua dan Moderator;

c. Kasubag Tata Laksana sebagai Sekretaris dan Moderator; d. Staf Subag Tata Laksana

sebagai Anggota dan menjadi Notulen.

Ya

12 Menyusun rekomendasi dari hasil

rakor penyelarasan mekanisme antar unit kerja;

a. Karo Hukum dan Kepegawaian menyampaikan hasil

rekomendasi; b. Kabag Ortala

mengorganisasikan; c. Kasubag Tata Laksana

memerintahkan untuk membuat salinan rekomendasi;

d. Staf Subag Tata Laksana menyiapkan bahan dan

membuat salinan rekomendasi.

13 Menerima rekomendasi dari hasil

rakor penyelarasan mekanisme antar unit kerja melalui Kasubag TU Sestama.

Norma Waktu : 30 hari kerja

Plt. KEPALA BIRO HUKUM DAN KEPEGAWAIAN,

(17)

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA -8- Lampiran 5 Prosedur Tetap Nomor : Tahun 2010 Tanggal: Juni 2010 CONTOH

FORMULIR DAFTAR INVENTARIS MASALAH

Satuan Kerja eselon II:

NO UNIT KERJA

PERMASALAHAN SEPUTAR PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI

UNIT KERJA YANG TERKAIT

SOLUSI YANG

DISARANKAN KET

Nama Jabatan Eselon II

Gambar

DIAGRAM ALIR

Referensi

Dokumen terkait

nanopartikel Ag pada fiber dalam jumlah banyak, sebaran distribusi lebih rata dan ukuran nanopartikel Ag yang dihasilkan dapat dikontrol, sehingga dapat meningkatkan sifat

03 Tahun 2003 tentang Penyempurnaan Organisasi dan Tata Kerja Arsip Nasional Republik Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik

(1) Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Non Keuangan dan Non Kepegawaian Arsip Nasional Republik Indonesia digunakan sebagai pedoman dalam penyusutan arsip yang

(1) Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Non Keuangan dan Non Kepegawaian Arsip Nasional Republik Indonesia digunakan sebagai pedoman dalam penyusutan arsip yang

Peningkatan kadar kolesterol dalam serum darah antara lain disebabkan oleh terganggunya mekanisme dalam pengubahan kolesterol menjadi asam empedu dan berbagai senyawa

Tujuan penulisan skripsi ini adalah melakukan studi tentang perencanaan teknis proyek dan memberikan gambaran mengenai sistem pengendalian waktu dan biaya dengan

Realisasi (Rp. Koordinasi Penerapan Keserasian di Lingkungan Perumahan dalam Pelaksanaan Hunian Berimbang TA. Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Rumah Umum dan Komersial

Bahwa dalam tanggapan/pembelaannya Terlapor II pada pokoknya menyampaikan indikasi persekongkolan atau kerjasama dengan Terlapor IV dan Terlapor III, hal tersebut memang