• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Keausan ( LA )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Uji Keausan ( LA )"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

I. REFERENSI

1. ASTM.C.131-1996 2. ASTM.C.33-1996 3. SNI.03-2417-1990

II. TUJUAN

1. Dapat menentukan sifat agregat kasar berdasarkan keausannya dalam kaitan penggunaan untuk bahan campuran beton.

2. Dapat melaksanakan pengujian kekerasan agregat kasar dengan menggunakan metoda keausan / abrasi.

3. Dapat menghitung sifat keras agregat kasar dengan menentukan persentase jumlah bagian berat yang aus ( lolos ayakan 1.70 mm / no.12 ) setelah mendapatkan abrasi pada mesin Los Angeles.

4. Dapat menggunakan peralatan sesuai dengan prosedur standard pengujian.

III. DASAR TEORI

Pada pekerjaan sipil khususnya sipil transportasi, objek bangunan yang dikerjakan sangat dipengaruhi oleh kondisi agregat terutama pada tingkat keausan agregat. Seperti pada pekerjaan jalan, baik yang Rigid atau pun yang Hexible pavement, agregat akan mengalami proses tambahan seperti pemecahan, pengikisan akibat cuaca, pengikisan ketika pencampuran dan akibat penghamparan dan pemadatan.

Setelah jalan dapat dioperasikan, agregat masih mengalami proses pengausan oleh roda-roda kendaraan. Oleh karena itu, agregat harus mendapat perlakuan khusus untuk mengetahui daya tahan terhadap keausan.

(2)

- Pemecahan (rusting)

- Penurunan mutu (degradation) - Penghancuran (disintegration)

Ketahanan agregat terhadap keausan akibat pengikisan dapat diketahui melalui percobaan laboratorium dengan menggunakan mesin Los Angeles. Penggolongan tingkat keausan agregat diindikasikan oleh nilai abrasi dari hasil pengujian mesin Los Angeles terdiri dari:

-agregat keras nilai abrasi < 20% -agregat lunak nilai abrasi > 50%

Pada konstruksi pekerjaan jalan, penggunaan agregat yang tidak memenuhi syarat keausan akan mengkibatkan, antara lain :

-terganggunya kestabilan konstruksi perkerasan -terganggunya pelekatan aspal terhadap agregat

Uji keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles dapat dilakukan dengan 500 atau 1000 putaran dengan kecepatan 30-33 rpm. Keausan pada 500 putaran menurut PB-0206-76 manual pemeriksaan bahan jalan, maksimum adalah 40%

Mesin Los Angeles merupakan salah satu mesin untuk pengujian keausan / abrasi agregat kasar, fungsinya adalah kemampuan agregat untuk menahan gesekan, dihitung berdasarkan kehancuran agregat tersebut yaitu dengan cara mengayak agregat dalam ayakan no.12 (1.70 mm). Sebelum melakukan pengujian keausan / abrasi harus melakukan analisa ayak terlebih dahulu untuk mengetahui gradasi agregat yang paling banyak, apakah masuk pada tipe A, B,

(3)

C, atau D dan dapat menentukan banyaknya bola baja yang akan digunakan dapat dilihat pada Grading of Test Sample.

Rumus :

% lolos # 1.70 mm (no.12) / nilai abrasi = W1-W2 x 100 % W1

Dimana :

- W1 = Berat total agregat semula (gram)

- W2 = Berat total agregat tertahan ayakan no.12 ( gram )

TABEL I

Grading Of Test Sample : (ASTM C.131-96, Berat benda uji setiap abrasi :

Ukuran ayakan (mm)

Gradasi dan berat untuk setiap ukuran ( gram ) lolos Tertahan A B C D 37,5 25,0 1250 ± 25 25,0 19,0 1250 ± 25 19,0 12,5 1250 ± 25 2500 ± 10 12,5 9,5 1250 ± 25 2500 ± 10 9,5 6,3 2500 ± 10 6,3 4,75 2500 ± 10 4,75 2,36 5000 ± 10 Total 5000 ± 10 5000 ± 10 5000 ± 10 5000 ± 10

Jumlah Bola Baja 12 11 8 6

IV. PERALATAN DAN BAHAN 1. Peralatan

(4)

Cawan Oven Timbangan (Kafasitas 5000gr)

Ayakan 9.5 mm Ayakan 12.5 mm

Ayakan 19 mm

Ember (Alat Bantu)

Mesin LA (Los

Angeles)

2. Bahan

• Agregat kasar dalam keadaan kering oven yaitu dihasilkan dari pengeringan oven pada suhu (110 ± 5)ºC sampai berat tetap.

• Gradasi B = - lolos # 19 tertahan pada # 12,5 = 2500 gram - lolos # 12,5 tertahan pada # 9 = 2500 gram

- jumlah bola baja 11 buah.

V. LANGKAH KERJA

1. Persiapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.

(5)

3. Cuci benda uji / agregat kemudian keringkan. Oven pada suhu 110º C ± 5º C sampai berat tetap.

4. Timbang agregat yang tertahan pada ayakan 12.5 dan 9.5 masing-masing 2500 gr (W1).

5. Masukkan benda uji 5000 gr disertai dengan bola baja (jumlah bola baja disesuaikan dengan gradasinya) ke dalam mesin Los Angeles dan Putar mesin Los Angeles dengan kecepatan 30-33 rpm, sebanyak 500 putaran.

.

6. Keluarkan benda uji dari mesin, kemudian saring dengan menggunakan ayakan no.12 (1.70 mm).

(6)

7. Cuci agregat yang tertahan di ayakan no.12 (1.70 mm) kemudian keringkan di oven pada suhu 110 ± 5º C sampai berat tetap.

8. Timbang benda uji yang telah di cuci (W2 gram).

9. Hitung persentase benda uji yang lolos ayakan no.12 (1.70 mm sampai satu desimal).

(7)

Contoh : Batu Pecah (Split) Dikerjakan : kel. 3&4 (2GA)

Asal : Ex. Lab. Uji Bahan Diperiksa : Tim Instruktur

Tanggal uji: Tanggal :

I II II IV 25,0 mm (1 in) 19,0 mm (3/4 in) 12,5 mm (1/2 in) 2501.3 2501.3 2501.1 2501.1 9,5 mm (3/8 in) 2500.5 2500.5 2500.2 2500.2 6,3 mm (1/4 in) W1 - W2 20.20 20.28 19.99 19.99 W1 Catatan: 1.

2. ASTM C.33-93, Nilai Abrasi Agregat Kasar Maksimum 50% 3. ASTM C.131-96, Berat benda uji untuk setiap gradasi:

A B C D 25,0 mm (1 in) 1250 - - 19,0 mm (3/4 in) 1250 - - 12,5 mm (1/2 in) 1250 2500 - 9,5 mm (3/8 in) 1250 2500 - 6,3 mm (1/4 in) - - 2500 -- - 2500 -- - - 5000 5000 5000 5000 5000 12 11 8 6 X 100% UKURAN AYAKAN W2 9,5 mm (3/8 in) 5001.8 9,5 mm (3/8 in) 37,5 mm (1 1/2 in) 4,75 mm (no.4)

Jumlah Bola Baja (buah) Jumlah Berat Benda Uji

(gram) W1 5001.80

3991.50 Nilai Abrasi Benda Uji

(%) 5001.30 5001.30 4,75 mm (no.4) LOLOS/TEMBUS TERTAHAN GRADASI 25,0 mm (1 in) 19,0 mm (3/4 in) 12,5 mm (1/2 in) 2,36 mm (no.8)

ABRASI AGREGAT KASAR MENGGUNAKAN LA MACHINE (LA)

(SNI 03-2417-1990/ ASTM C.131-1996)

Pemeriksaan Abrasi agregat kasar dilakukan minimal dalam 2 kali percobaan, dan nilai Abrasi agregat kasar diambil rata-ratanya

BERAT BENDA UJI (GR)/JENIS GRADASI

19,0 mm (3/4 in) 12,5 mm (1/2 in)

NOMOR CONTOH

4001.60 4001.60

20.11 Berat benda uji tertahan

ayakan no.12, setelah Abrasi (gram) 3987.50 TERTAHAN 37,5 mm (1 1/2 in) 25,0 mm (1 in) LOLOS/TEMBUS 6,3 mm (1/4 in) Total (Gram) 4,75 mm (no.4) 4,75 mm (no.4) 2,36 mm (no.8) 6,3 mm (1/4 in) Catatan :

1. Pemeriksaan abrasi agregat kasar dilakukan minimal dalam 2 kali percobaan, dan nilai abrasi agregat kasar diambil rata-ratanya.

2. Menurut ASTM C.33-1993, nilai abrasi agregat kasar maksimum 50 %. 3. Menurut ASTM C.131-1996, berat benda uji untuk setiap gradasi harus

(8)

VII. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian abrasi agreagat kasar menggunakan mesin

Los Angeles didapat nilai abrasi rata–rata sebesar 20,11 % yang

mengindikasikan bahwa agregat tersebut dapat digolongkan sebagai agregat tahan aus, sebagai bahan beton mutu tinggi. Dapat dilihat pada TABEL III.

.

Bandung, Januari 2007

Dosen Pembimbing

Rochaeti, ST

Referensi

Dokumen terkait

Cara ujinya adalah masukkan benda uji yang telah disiapkan ke dalam mesin abrasi, putar mesin kecepatan 30 rpm sampai 33 rpm dengan jumlah putaran untuk masing-masing gradasi

“ Analisis Keausan Baja St 40 Menggunakan Tribotester Pin On Disk dengan Variasi Kondisi Pelumas ”.Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Wahid Hasyim,

Pada pengujian keausan telah didapatkan nilai hasil rata-rata spesifik abrasi dari tiap sampel dengan nilai 0.0018 mm 3 /mm untuk asbestos dan 0.002 mm 3 /mm

Penelitian penambahan bata merah dari limbah sebagai substitusi agregat halus. Proses penambahan bata merah yaitu dihancurkan menggunakan mesin los angeles sehingga

Peralatan yang digunakan adalah timbangan dengan kapasitas 5 kg dengan ketelitian 0,1 % dan berat contoh... Pemeriksaan keausan agregat dengan mesin

Peralatan Peralatan yang digunakan pada pengujian ini an~ra lain: • Mesin abrasi Los Angeles, terdiri dari silinder baja tertutup pada kedua sisinya dengan diameter dalam 711 mm 28

SNI 2417:2008 2 dari 9 3.6 gradasi E material agregat kasar dari ukuran butir maksimum 75 mm 3 inci sampai dengan agregat ukuran butir 37,5 mm 1½ inci 3.7 gradasi F material