• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 8 Komposit Dan Polimer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 8 Komposit Dan Polimer"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

8

8

KOMPOSIT DAN POLIMER

KOMPOSIT DAN POLIMER

8.1 KOMPOSIT 8.1 KOMPOSIT

Material komposit yaitu suatu material yang tersusun atas suatu campuran atau Material komposit yaitu suatu material yang tersusun atas suatu campuran atau kombinasi dari dua atau lebih baik secara makro maupun mikro unsur pokok yang kombinasi dari dua atau lebih baik secara makro maupun mikro unsur pokok yang  berbeda

 berbeda dalam bdalam bentuk entuk serta komposisi serta komposisi kimianya, dkimianya, dan padan pada daa dasarnya tidak sarnya tidak dapat dapat dipisahdipisah  –pisahkan

 –pisahkan antara antara satu satu dengan dengan yang yang lainyya. lainyya. Komposit, Komposit, yang yang mana mana terdiri terdiri atas atas dua dua atauatau lebih

lebih material material – m– material aterial tersendiri tersendiri yang tergabung yang tergabung dalam dalam suatu suatu unit sunit strukturtruktur makroskopik, yang tyerbuat dari bermacam – macam kombinasi atas material ketiga – makroskopik, yang tyerbuat dari bermacam – macam kombinasi atas material ketiga – tiganya

tiganya

Dari kedua pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa material komposit Dari kedua pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa material komposit adalah suatu kombinasi atau campuran yang tersusun dari dua atau lebih bahan yang adalah suatu kombinasi atau campuran yang tersusun dari dua atau lebih bahan yang mempunyai sifat berbeda – beda membentuk suatu kesatuan. Bahan yang satu berperan mempunyai sifat berbeda – beda membentuk suatu kesatuan. Bahan yang satu berperan sebagai penguat ( reinforcement ), biasanya berupa serbuk dan bahan lain yang lain sebagai penguat ( reinforcement ), biasanya berupa serbuk dan bahan lain yang lain sebagai pengikat ( matriks ). Dengan mengkombinasikan bahan – bahan tersebut maka sebagai pengikat ( matriks ). Dengan mengkombinasikan bahan – bahan tersebut maka akn diperoleh suatu bahan dengan sifat yang baru karena masing – masing bahan akan akn diperoleh suatu bahan dengan sifat yang baru karena masing – masing bahan akan saling menghilangkan sifat – sifat asalnya.

saling menghilangkan sifat – sifat asalnya.

Hal yang perlu diperhatikan pada komposit yang diperkuat agar dapat Hal yang perlu diperhatikan pada komposit yang diperkuat agar dapat membentuk produk yang efektif adalah :

membentuk produk yang efektif adalah : 1.

1. Komponen penguat harus memiliki modulus elastisitas yang lebih tinggi dari padaKomponen penguat harus memiliki modulus elastisitas yang lebih tinggi dari pada komponen matriknya.

komponen matriknya. 2.

2. Harus ada ikatan permukaan yang kuat antara komponen penguat dan matriks. ( SriatiHarus ada ikatan permukaan yang kuat antara komponen penguat dan matriks. ( Sriati Djaprie,1991).

Djaprie,1991).

Keuntungan penggunaan bahan komposit adalah : Keuntungan penggunaan bahan komposit adalah :

(2)

1.

1. Bobotnya ringan tapi mempunyai kekuatan dan kekakuan yang baik.Bobotnya ringan tapi mempunyai kekuatan dan kekakuan yang baik. 2.

2. Hasil akhir yang lebih baik.Hasil akhir yang lebih baik. 3.

3. Biaya produksi lebih murah.Biaya produksi lebih murah. 4.

4. Umur pemakaian lama.Umur pemakaian lama. 5.

5. Tahan terhadap korosi.Tahan terhadap korosi.

Sedangkan kekurangan dari material komposit adalah : Sedangkan kekurangan dari material komposit adalah : 1.

1. Komposit tertentu peka terhadap perubahan temperatur yang drastis.Komposit tertentu peka terhadap perubahan temperatur yang drastis. 2.

2. Beberapa penyusun bahan komposit mudah terbakar.Beberapa penyusun bahan komposit mudah terbakar. 3.

3. Perbaikan lebih sulit bila terjadi kerusakan.Perbaikan lebih sulit bila terjadi kerusakan.

8.1. A. Klasifikasi Material Komposit 8.1. A. Klasifikasi Material Komposit

Pengklasifikasian material komposit berdasarkan pada bentuk matriksnya. Pengklasifikasian material komposit berdasarkan pada bentuk matriksnya. A.Metal Matrix Composite ( MMCs )

A.Metal Matrix Composite ( MMCs )

Komposit ini menggabungkan campuran dari keramik dan logam, seperti karbid semen Komposit ini menggabungkan campuran dari keramik dan logam, seperti karbid semen atau magnesium diperkuat dengan serat yang mempunyai kekuatan tinggi.

atau magnesium diperkuat dengan serat yang mempunyai kekuatan tinggi. B.Ceramic Matrix Composites ( CMCs ).

B.Ceramic Matrix Composites ( CMCs ).

Keramik ini tidak umum digunakan sebagai matriks komposit. Oksida aluminium Keramik ini tidak umum digunakan sebagai matriks komposit. Oksida aluminium karbid silicon adalah material yang dapat dilekatkan dengan serat untuk perbaikan sifat karbid silicon adalah material yang dapat dilekatkan dengan serat untuk perbaikan sifat  – sifatnya, khususnya dalam aplikasi pada suhu tinggi.

 – sifatnya, khususnya dalam aplikasi pada suhu tinggi. C.

C. Polymer Matrix Composites ( PMCs )Polymer Matrix Composites ( PMCs )

Resin thermosettimg sangat luas digunakan sebagai plymer dalam PMCs. Epoxy dan Resin thermosettimg sangat luas digunakan sebagai plymer dalam PMCs. Epoxy dan  polyester

 polyester pada pada umumnya umumnya dicampur dicampur dengan dengan serat serat penguat, penguat, dan dan phenolic phenolic dicampurdicampur dengan serbuk. Thermoplastik juga diperkuat biasanya dengan serbuk.

dengan serbuk. Thermoplastik juga diperkuat biasanya dengan serbuk.

8.1.B.. Sifat – sifat Material komposit. 8.1.B.. Sifat – sifat Material komposit.

Dalam Pembuatan sebuah material komposit, suatu pengkombinasian optimum Dalam Pembuatan sebuah material komposit, suatu pengkombinasian optimum dari sifat – sifat bahan penyusunnya untuk mendapatkan sifat – sifat unggul sangat dari sifat – sifat bahan penyusunnya untuk mendapatkan sifat – sifat unggul sangat diharapkan. Beberapa material komposit polymer diperkuat serbuk memiliki kombinasi diharapkan. Beberapa material komposit polymer diperkuat serbuk memiliki kombinasi sifat – sifat yang ringan, kaku, kuat dan mempunyai nilai kekerasan yang cukup tinggi. sifat – sifat yang ringan, kaku, kuat dan mempunyai nilai kekerasan yang cukup tinggi.

Sifat – sifat dari material komposit ditentukan oleh tiga

(3)

1.

1. Bobotnya ringan tapi mempunyai kekuatan dan kekakuan yang baik.Bobotnya ringan tapi mempunyai kekuatan dan kekakuan yang baik. 2.

2. Hasil akhir yang lebih baik.Hasil akhir yang lebih baik. 3.

3. Biaya produksi lebih murah.Biaya produksi lebih murah. 4.

4. Umur pemakaian lama.Umur pemakaian lama. 5.

5. Tahan terhadap korosi.Tahan terhadap korosi.

Sedangkan kekurangan dari material komposit adalah : Sedangkan kekurangan dari material komposit adalah : 1.

1. Komposit tertentu peka terhadap perubahan temperatur yang drastis.Komposit tertentu peka terhadap perubahan temperatur yang drastis. 2.

2. Beberapa penyusun bahan komposit mudah terbakar.Beberapa penyusun bahan komposit mudah terbakar. 3.

3. Perbaikan lebih sulit bila terjadi kerusakan.Perbaikan lebih sulit bila terjadi kerusakan.

8.1. A. Klasifikasi Material Komposit 8.1. A. Klasifikasi Material Komposit

Pengklasifikasian material komposit berdasarkan pada bentuk matriksnya. Pengklasifikasian material komposit berdasarkan pada bentuk matriksnya. A.Metal Matrix Composite ( MMCs )

A.Metal Matrix Composite ( MMCs )

Komposit ini menggabungkan campuran dari keramik dan logam, seperti karbid semen Komposit ini menggabungkan campuran dari keramik dan logam, seperti karbid semen atau magnesium diperkuat dengan serat yang mempunyai kekuatan tinggi.

atau magnesium diperkuat dengan serat yang mempunyai kekuatan tinggi. B.Ceramic Matrix Composites ( CMCs ).

B.Ceramic Matrix Composites ( CMCs ).

Keramik ini tidak umum digunakan sebagai matriks komposit. Oksida aluminium Keramik ini tidak umum digunakan sebagai matriks komposit. Oksida aluminium karbid silicon adalah material yang dapat dilekatkan dengan serat untuk perbaikan sifat karbid silicon adalah material yang dapat dilekatkan dengan serat untuk perbaikan sifat  – sifatnya, khususnya dalam aplikasi pada suhu tinggi.

 – sifatnya, khususnya dalam aplikasi pada suhu tinggi. C.

C. Polymer Matrix Composites ( PMCs )Polymer Matrix Composites ( PMCs )

Resin thermosettimg sangat luas digunakan sebagai plymer dalam PMCs. Epoxy dan Resin thermosettimg sangat luas digunakan sebagai plymer dalam PMCs. Epoxy dan  polyester

 polyester pada pada umumnya umumnya dicampur dicampur dengan dengan serat serat penguat, penguat, dan dan phenolic phenolic dicampurdicampur dengan serbuk. Thermoplastik juga diperkuat biasanya dengan serbuk.

dengan serbuk. Thermoplastik juga diperkuat biasanya dengan serbuk.

8.1.B.. Sifat – sifat Material komposit. 8.1.B.. Sifat – sifat Material komposit.

Dalam Pembuatan sebuah material komposit, suatu pengkombinasian optimum Dalam Pembuatan sebuah material komposit, suatu pengkombinasian optimum dari sifat – sifat bahan penyusunnya untuk mendapatkan sifat – sifat unggul sangat dari sifat – sifat bahan penyusunnya untuk mendapatkan sifat – sifat unggul sangat diharapkan. Beberapa material komposit polymer diperkuat serbuk memiliki kombinasi diharapkan. Beberapa material komposit polymer diperkuat serbuk memiliki kombinasi sifat – sifat yang ringan, kaku, kuat dan mempunyai nilai kekerasan yang cukup tinggi. sifat – sifat yang ringan, kaku, kuat dan mempunyai nilai kekerasan yang cukup tinggi.

Sifat – sifat dari material komposit ditentukan oleh tiga

(4)

1.

1. Material yang digunakan sebagai bentuk jkomponen dalam komp[osit.Material yang digunakan sebagai bentuk jkomponen dalam komp[osit. 2.

2. Bentuk geometri dari unsur – unsur pokok dan akibat struktur dari sisitemBentuk geometri dari unsur – unsur pokok dan akibat struktur dari sisitem komposit.

komposit. 3.

3. Cara dimana bentuk satu mempengaruhi bentuk lainnya.Cara dimana bentuk satu mempengaruhi bentuk lainnya. Aturan Campuran

Aturan Campuran

Sifat – sifat material komposit merupakan suatu fungsi dari matrerial awalnya. Sifat – sifat material komposit merupakan suatu fungsi dari matrerial awalnya. Sifat – sifat khusus material komposit dapat ditentukan dengan suatu cara yaitu suatu Sifat – sifat khusus material komposit dapat ditentukan dengan suatu cara yaitu suatu aturan campuran, yang meliputi perhitungan berat rata – rata dari material unsur – unsur aturan campuran, yang meliputi perhitungan berat rata – rata dari material unsur – unsur  pokoknya.

 pokoknya. Berat jenis Berat jenis merupakan merupakan suatu cosuatu contoh ntoh dari dari aturan aturan rata – rata – rata. Massa rata. Massa dari suadari suatutu material komposit adalah jumlah dari massa – massa matriks dan bahan penguatnya m material komposit adalah jumlah dari massa – massa matriks dan bahan penguatnya m

m

mcc= m= mmm + m + mrr (8.1 )(8.1 )

dimana m adalah massa, lb ( kg ); dan subskript c, m , dan r melambangkan komposit, dimana m adalah massa, lb ( kg ); dan subskript c, m , dan r melambangkan komposit, matriks, dan bahan penguat. Dengan cara yang sama, volume dan komposit adalah matriks, dan bahan penguat. Dengan cara yang sama, volume dan komposit adalah  penjumlahan dari volume unsur – unsur pokoknya.

 penjumlahan dari volume unsur – unsur pokoknya. Vc

Vc = = Vm+Vr+Vv Vm+Vr+Vv (8.2 (8.2 ))

Dimana V adalah volume, in

Dimana V adalah volume, in22, (cm, (cm22), ), VVvv merupakan volume dari beberapa kekosongan merupakan volume dari beberapa kekosongan

dalam komposit ( contohnya pori – pori ). Berat jenis dari komposit adalah massanya dalam komposit ( contohnya pori – pori ). Berat jenis dari komposit adalah massanya dibagi dengan volumenya.

dibagi dengan volumenya. ρ ρcc== Vc Vc mc mc = = Vc Vc m m m mmm r r  (8.3 (8.3 )) sehingga massa matriks dari massa bahan penguat merupakan perkalian berat jenis sehingga massa matriks dari massa bahan penguat merupakan perkalian berat jenis dengan volumenya.

dengan volumenya. m

mmm = = ρρmm. V. Vmm dan m dan mr r  = = ρρr r . V. Vr r    (8.4)(8.4)

dengan mensubstitusikan faktor – faktor ini maka akan menjadi persamaan dengan mensubstitusikan faktor – faktor ini maka akan menjadi persamaan

ρ

ρcc = f  = f mm . . ρρmm + f  + f rr..ρρrr (8.5)(8.5)

dimana f 

dimana f mm = = VVmm // VcVc   dan f   dan f r r  = = VVr r  // VcVc   merupakan perbandingan volume  merupakan perbandingan volume

sederhana dari matriks dan bahan penguatnya ( Groover,1996: 227 – 228 ). sederhana dari matriks dan bahan penguatnya ( Groover,1996: 227 – 228 ).

Material komposit mempunyai beberapa karakteristik yang berbeda dari material Material komposit mempunyai beberapa karakteristik yang berbeda dari material  – mnaterial

(5)

sifat – sifat material biasa, dan yang lainnya merupakan penemuan baru yang perlu diadakan penganalisaannya.

Material komposit merupakan material inhomogenous ( heterogen ) karena terdiri dari bahan – bahan yang berbeda dan nonisotropik. Material komposit mempunyai sifat mekanik yang baik sebagai akibat dari perpaduan antara bahan  pengikat ( matriks ) dengan bahan penguat ( reinforcement agent ), yang saling memberikan sifat – sifat menguntungkan dibandingkan dengan material teknik biasa lainnya.

Suatu benda yang inhomogenous mempunyai sifat yang tidak seragam, yaitu sifatnya merupakan suatu fungsi dari posisi dalam benda. Material orthotropik mempunyai sifat – sifat material yang berbeda dalam tiga arah yang saling tegak lurus  pada satu titik dalam benda, dan mempunyai tiga bidang yang saling tegak lurus dari

simetri benda. Material anisotropik mempunyai sifat yang berbeda dalam semua arah  pada suatu titik dalam benda , mereka tidak sebidang secara simetris.

Dengan sifat non homogennya maka bahan komposit sering dipelajari dari dua sudut pandang yang berbeda yaitu secara mikro mekanik serta secara makro mekanik. Mikro Mekanik

Pengkajian bahan komposit dengan menitikberatkan pada interaksi atau hubungan antara bahan – bahan pembentuknya. Pengkajian ini dalam skala makroskopik.

Makro mekanik.

Kaji bahan komposit dimana bahan dianggap hpmogen dan pengaruh bahan –  bahan pembentuknya hanya dideteksi sebagai sifat yang tampak secara keseluruhan pada  bahan komposit. Dalam hal ini tidak diperhatikan secara sendiri – sendiri.( Jones :10 –

14).

8.1.C. Bahan – bahan Penyusun Material Komposit

Material komposit tersusun atas beberapa bahan penyusun diantaranya yaitu :  bahan pengikat ( matriks ), bahan penguat ( reinforcement agent ), bahan aditif, dan  bahan penyusun lainnya.

(6)

A. Pengertian bahan pengikut.

Bahan pengikut ( matriks ) merupakan suatu bahan penyusun material komposit yang fungsinya untuk mengikat bahan pengikat secara bersama – sama membentuk suatu unit struktur atau elemen material komposit yang mampu menerima beban.

Bahan yang umum digunakan sebagai matriks adalah berupa bahan metal atau  polimer. Untuk saat ini polimer cenderung digunakan karena lebih ringan dan lebih

tahan terhadap abrasi.

Fungsi matriks dalam material komposit adalah :

1. Menjaga agar filler atau pengisi tetap dalam struktur kompositnya. 2. Membantu mendistribusikan beban yang diterima oleh komposit.

3. Melindungi filler  dari kerusakan yang ditimbulkan lingkungan sekitarnya.

B. Sifat – sifat bahan pengikat.

Matriks mengikat serat – serat secara bersama – sama untuk membentuk susunan elemen yang mampu menerima beban, melindungi dari kerusakan, memindahkan, serta mendistribusikan pembebanan pada serbuk – serbuk, dan pada banyak keadaan memberikan sifat – sifat yang dibutuhkan seperti : mampu terhadap pukulan ( ductility ), mempunyai nilai kekerasan ( toughness), penyekat listrik ( electric insulation ) bagi matriks polymer. Dari sifat – sifatnya diatas, maka matriks berfungsi sebagai  penyokong, pelindung, pemindah, serta pendistribusi pembebanan kepada bahan penguat

material komposit ( Gibson,1994:11-12 ). C. Macam – macam bentuk bahan pengikat.

Ada beberapa bentuk matriks yang digunakan sebagai bahan pengikat dalam  pembuatan material komposit, yaitu : logam, keramik, dan polymer. Suatu kombinasi yang dimungkinkan dari penggabungan dua bahan penyusun material komposit diperlihatkan pada tabel 2.1.

Suatu kombinasi yang tidak mudah untuk dilakukan yaitu penggabungan antara  bahan polymer dengan bahan matriks loga. Sedangkan yang mungkin untuk dilakukan  pengkombinasian yaitu antara komponen – komponen dari jenis material yang sama

(7)

1). Matriks Logam

Logam digunakan sebagai bahan matriks dalam material komposit matriks logam ( MMCs ) yang diperkuat dengan bahan penguat diantaranya yaitu : partikel keramik, serat dari bermacam – macam material.

2). Matriks keramik

Keramik mempunyai beberapa sifat yang menarik, yaitu : mempunyai kekuatan tinggi, kekerasan yang tinggi, dan kekuatan pemampatan yang baik serta berberat jenis rendah. Dengan sifat – sifatnya tersebut, keramik mempunyai beberapa kekurangan yaitu : sebagian besar keuletan dan kekuatan tariknya rendah, serta rentan terhadap keretakan akibat panas ( Groover,1996: 230 – 234 ).

3). Matriks Polymer

Polymer merupakan molekul dengan berat yang besar dan terbentuk oleh satuan struktur secara berulang yang disebut monomer. Dengan berat yang dimilikinya maka  polimer akan mencair dengan sangat kental jika dipanaskan, dan pada temperatur yang

relatif rendah bahan ini dapat dicetak dengan ekstrusi , penekanan dan injeksi yang menyebabkan ongkos pembuatannya lebih rendah dibandingkan dengan bahan logam dan kerami. Proses dengan biaya yang relatif murah membuat bahan polymer mudah ditemui dalam berbagai pemanfaatan. Berdasarkan bentuk ikatannya polymer dibagi tiga yaitu: ( Young, RJ and P.A level,1992:10 )

8.2 POLIMER

Seperti pada bahasan di atas,  polymer merupakan molekul dengan berat yang  besar dan terbentuk oleh satuan struktur secara berulang yang disebut monomer. Untuk mempelajari polimer maka perhatikan bagan dan pengertian-penertian dasar tentang  polimer berikut :

(8)

Bagan Sederhana Ilmu dan Teknologi Polimer Proses Polimerisasi Mekanisme dan Kenetika Polmerisasi Polikondensasi Poliadisi Metoda Polimerisasi dalam Industri Polimerisasi Emulsi Polimerisasi Suspensi Polimerisasi Massa (bulk) Teknologi Polimer/Polimer engineering polymers processing Struktur Polimer / Plastik

Sifat-sifat lelehan polimer/plastik Sifat-sifat mekanis plastik: viskoelastisitas creep, hardness, facture dan sebagainya

Polimerisasi Larutan

Pemprosesan plastik Ekstrusi

Cetak injeksi (injection moulding) Thermoforming Calendering Rotation moulding Compression moulding Trasfer moulding Reinforce plasties Fabrikasi dan Finishing Machining dari plastik Perakitan

Decorating Ilmu dan Teknologi

(9)

Beberapa pengertian dasar polimer :

1. Segmen( Satuan berulang /repeating unit) adalah radikal polivaten berulang (repeating polyvalent radikal) yang berasal dari molekul-molekul fungsional asal.

2. Monomer adalah bila segmen atau struktur berulang polifungsional diturunkan dari satu jenis molekul tunggal.

Dengan perkataan lain bila bahan asal sebagai suatu jenis molekul bepolimerisasi sendiri pada kondisi-kondisi percobaan tertentu yang menghasilkan segmen dari  polimer tertentu disebut monomer.

Contoh: Segmen, Monomer

Polimer Segmen Monomer

-CH2-CH(CH2-CH)2-CH2-CH- -CH2 CH- CH2 = CH

| | | |

Polisstirin

 NH2-(CH2)5-Co-(NH(CH2)5)Co -NH(CH2)5-CO- NH2 (CH2)5CooH

| t-amono

Polikapro laktam (H2C)5 NH - caproic acid

|

O=C-OH

Ho-(oc(CH2)4 – (Coo)n - H -OC-(CH2)4COO- Hooc-(CH2)4CooH

 polyadipic annydride asam adipat

(10)

3...Komer (comer) berasal dari perkataan Co dengan dan mer (bagian lain) Contoh:

n Ho – (CH2) – n Hooc – (cHn) – mCooH

H – (O(CH2)n – OOC (CH2)m CO)n – OH

segmen dalam polimer

komonomer = suatu monomer yang berpolmerisasi dalam lingkungan monomer atau komer lain.

Contoh: a) n H2 = CH  - CH2 – CH2 – CH – (CH2 – CH)- (n-1) | | | monomer polimer  b) n CH2 = CH  - CH2 – CH – (CH –2CH) – (n-1) | | CH CN c) m CH2 = CH + n CH2 = CH  | | CN komonomer komonomer - CH2 – CH – CH2 – CH- (CH2 CH)-(m-1) (CH2 – CH)-(n-1) | | | | CN CN

d) HC = CH  tidak terjadi polimerisasi

| | O=C C=O \ / O O O O O O O

(11)

e) n CH2 = CH + n HC = CH – (CH2 – CH – HC = CH)-(n-1) | | | | | | polimer o=c c=o co co \ / \ / o o komonomer komer CH2 – CH – HC – CH | | | co co \ / o f) n CH2 = CH2 + n CO (CH2 – CH2 – Co)n

-komonomer komer polimer

g) n CH2 = CCL2 – n O2  - (CH2 – CCL2 – O – O)n

-komonomer komer polimer

4. Telomer adalah suatu persenyawaan kimia yang dapat membentuk bagian akhir dan  polimer (end part, end group) biasanya bersifat monofungsional atau dapat

menghasilkan radikal radikal monofungsional. Contoh:

a) n HO (CH2)y OH + (n + 1) HOOC (CH2)y COOH + 2 ROH

komer komer telomer

ROOC (CH2)y CO (O(CH2)y – OOC(CH2)y – OC)n – RO

Telomerised polymer  b) n CH2 = CH + CCL4   (CHH2 – CH)n – CCL9 | telomer | monomer O O O O O

(12)

atau – ( CH2 – CH)n – cl

|

ccl – telomerised polyetrene

5. Polimer adalah senyawa molekul-molekul besar yang terjadi berdasarkan reaksi kimia kontinu dari molekul-molekul kecil sehingga terbentuk ikatan kimia yang kuat.

Monomer berasal dari kata mono = satu dan meros = bagian

Makromolekul yang disebut polimer berasal dari kata poly = banyak dan meros =  bagian

Sehinga Kopolimer = suatu polimer lebih daris satu jenis segmen Contoh: a) n CH2 – CH2 + m CH2 – CH2  ( CH2CH2O)n – (CH2 CH2 NH)m -\ / \ / O NH  b) n CH2 = CH + m CH2 = CH  - (CH2 – CH)n – (CH – CH)m -| | | | COOH COOH

Heteropolimer adalah polimer-polimer yang diperoleh dengan jalan mereaksikan definisi tertentu dengan zat lain seperti maleicanhydrida yang tidak berpolimerisasi.

Contoh:

a) Stilbene + maleic anhydridedidihkan>

n H C 2 o / \ co co H C6 | | | | CH HC CH CH 5

6  hanya mengandung satu jenis segmen

O

(13)

 b) Olefin (R 2 C = CH2) + maleic anhydrazide O O / \ / \ CO CO R  R  CO CO | | | | | | CH) HC C (C CH HC | | R  R 

6. Derajat polimerisasi rata-rata = DP

DP = Jumlah rata-rata satuan monomer dalam suatu molekul polimer

= Jumlah rata-rata molekul yang beraksi dengan pusat aktif (active centre) mulai dari pembentukan hingga pengakhirannya.

Definisi kinetis DP = awal reaksi Kecepatan n keseluruha reaksi Kecepatan = Ri Rp

Derajat polimerisasi jumlah rata-rata = DPn

DPn  =

= = ~ o i ~ o i ni DPc ni

DPc  = Derajat polimerisasi polimer dengan rantai Derajat polimerisasi berat rata-rata = DPw

DPw = DPi ni DPi ni ~ o i ~ o i 2

= =

(14)

2 DP = 2 ~ o i ~ o i 9 DPi ni DPi ni

= = 5. a). m w = wi Σ mi Σwi mi mi ni Σ mi mi ni Σ

=

n1m12= 2 x (19000)2 = 722.106 n2m22= 3 x (19500)2 = 1140750000 n3m32= 4 x (20000)2 = 1600.106 n4m42= 2 x (21000)2 = 882.106 ni mi mi = 4344750000 nimi= 2 x 19000 = 38000 3 x 19500 = 58500 4 x 20000 = 80000 2 x 21000 = 42000 nimi = 218500 M w =

= = o i ~ o i 2 mi ni mi ni = 19884,43936 218500 4344750000

=

M w =

= = o i ~ o i ni mi ni = 19863,63636 11 218500

=

n m w m = 63636 , 19863 43936 , 19884 = 1,001047291 = 1 (monodisperse)

(15)

 b) Pertambahan 4 molekul dengan B.M = 1000 ni Mi Mi = 4.344.750.000 + 4 (1000)2 = 4348750000 ni MI = 218500 + 4 (1000)2 = 4218500 15 218500 0 ~ 0

=

Σ

Σ

=

= = − ni mi ni w  M  i i -= 14566,66667 66667 , 14566 746 , 19902

=

mn mw = 1,366321235

c. Penahanan 4 molekul dengan M = 10000

ni Mi Mi = 4344750000 + 4 (100000)2 = 4,434475 . 1010 ni mi = 218500 + 4 (100000)2 = 4,0000218 . 1010 10 10 0 2 ~ 0 10 . 0000 , 4 10 . 434475 , 4

=

Σ

Σ

=

= = mi ni mi ni w m i i = 1,108612708 15 10 . 0000218 . 4 10 0 ~ 0

=

Σ

Σ

=

= = mi ni mi ni n m i i = 2666681200 2666681200 108612708 , 1

=

n m w m = 4,1572749 . 1010

Kesimpulan : Penambahan 4 molekul baru dengan masing-masing B.M 1000 dan 100000 ternyata berpengaruh pada

n M w M dan n M w, M 6. Asal : Polimer alam dan polimer sintetik

(16)

Contoh :

Polimerisasi : Alkohol + asam eater + air

Polidisi : n CH2 = CHCI (CCH2 – CH - )n

* Struktur ada tiga jenis 1. Linier 2. Bercabang 3. Berikatan silang Polimerisasi Kondinsasi Reaksi sintetik Reaksi polimerisasi Polimerisasi adisi (Polikondensasi) (poliadisi) n HO - CH2 - CH2 - OH + n O C O - O - C O OH CI P.V.C

(17)

* Geometri

Contoh :

CIS – Polisoprin = Karet alam (elastomer) trans – polisoprin (gutta  percha, plastik).

 b. nead to tail – nead – to – nead tail – to – tail

s kontinu acak Konfirmasi acak

atau :

Isotatik : (dd, dd, dd, II, II, II)

Sindotaktik : (dl, dl, dl)

Atatik : (dl, dl, Id, dl)

Geometri

Konfigurasi Konformasi

(18)

-* Kristalinitas

* Komposisi

Berdasarkan susunan unit uang : a. Homopolimer

 b. Heteropolimer

7. Penggunaan polimer

Penggunaan polimer tergantung pada sifat-sifat polimer lain = berat molekul, temperatur transisi gelas (Tg) titik lelah (Tm).

Hubungan antara = B. Mg Tg, Tm dan sifat polimer. Kristalinitas

Fasa Kristalin ada Semi kristalin Fasa amorf

Fluida mobil Fluida kental

Karet

Plastik kenyal

Plastik yang kristalin seba ian

Tm Tg 10.000.000 105 109 10 T°C

(19)

Tanda panah : arah perubahan keadaan interelasi keadaan “bulk polymer”

8. Metode polimerisasi dalam industri dan masalah – masalahnya.

a. Sejak penemuan polimersintetis pertama yang dibuat oleh Leo Beake Lavid, yakni  polifenol Formaldehida (Bakelit) pada tahun 1907 maka banyaknya jenis polimer

sebagai hasil riset laboratorium meningkat secara eksponensial.

 b. Sarjana teknik kimia harus memiliki atau menentukan hal-hal yang menarik dari  produk-produk baru, dan bilamana produk baru itu berharga dan berfaedah – maka

dia dapat memproduksi bahan tersebut secara komersial.

c. ada 4 cara polimerisasi dalam industri yang digunakan pada proses – proses  polimerisasi berdasarkan pada proses polimerisasi adisi atau polikondensasi dalam

sistem fasa homogen atau heterogen yakni:

1. Polimerisasi secara susensi (suspensian polymerisation) 2. Polimerisasi secara emulsi (simulsion polymerisation)

3. Polimerisasi secara massa atau “bulk” (bulk polymerisation). 4. Polimerisasi secara larutan (solution polymerisation).

Dalam proses khususnya untuk membuat suatu polimer tertentu perlu dipikirkan dan diperhatikan:

- Cara atau teknik yang harus dipergunakan

Karet atau plastik fleksibel Termoset Lelehan

Plastik industri (engineering plastic)

Gelas Plastik kristal Serat

Tinggi Tenaga inter molekul

Rendah Rendah

Temperatur Tinggi

(20)

- Kebaikan–kebaikan dan keburukan-keburukan dari masing-masing cara tersebut diatas.

- Jenis pelarut, katalis, inisiator, innibitor, dan aditif yang harus dipilih - Jenis reaktor dan alat-alat yang dipergunakan

- Kondisi-kondisi operasi yang harus dipilih supaya sistem produksi menjadi efisien dan efektif.

d. Susunan dari sistem polimerisasi suspensi, berdasarkan pada jenis dan banyaknya  bahan-bahan stabilisator dan pendispersi yang dipakai adalah faktor yang

menentukan dalam merencanakan pabrik polimer untuk membuat temoplastik e. Pada cara polimerisasi emulsi “pelarutan” dari” monomer-monomer” dengan

menggunakan bahan-bahan pengemulsi (emulsifier) dalam air sebagai suatu fasa kontinu adalah syarat utama untuk berhasilnya polimerisasi dan monomer-monomer atau pasangan monomer-monomer-monomer-monomer untuk menghasilkan bermacam-macam polimer dan kopolimer.

f. Penelitian mekanisme-mekanisme reaksi polimerisasi dari monomer – monomer murni dalam sistem homogen atau heterogen menghasilkan dasar analisa teknologi dari proses polimerisasi massa (bulk polymerisation).

g. Masalah utama yang terdapat dalam industri – industri polimer ialah sebagai contoh :

- Masalah yang terdapat dalam sistem reaktor. - Produk dan hasil buangannya

- Pemanfaatan kembali (daur ulang) dari monomer yang berbahaya. - Pengaduan dan gangguan-gangguan dalam sistem reaktor batch - Sistem pengeringan yang mempengaruhi kualitas produk.

9. Pembuatan polietin linier dengan proses phillips

Proses philips menggunakan tekanan rendah untuk membuat polietilin linier atau high density polyethylene dan kopolimer polietilin dengan butene – i. inti  prosesnya adalah penggunaan katalis padat : chromium oxide on silica – alumina  base.

Setelah pemurnian, monomer-monomer dan katalis diumpankan secara kontinu kedalam reaktor yang beroperasi pada tekanan 400 Psig dan 300°F. luluk (Slurry)

(21)

katalis yang masuk kedalam reaktor mengandung 1% berat katalis. Sikloheksana dipakai bahan atau medium pengangkut polimer dan medium pemindah medium  pemindah panas.

Pada proses polimerisasi larutan seperti phillips ini, polimerisasi berlangsung  pada permukaan tetapi polimernya segera larut begitu dia terbentuk. Umumnya  berat–molekul polimer polimer naik sesuai dengan tekanan dan sesuai dengan

turunannya temperatur reaktor.

Katalis dipisahkan dari larutan dengan penambahan air. Steam stripping menghilangkan pelatur sikoheksana.

Setelah stripping maka polimernya dipisahkan dari air dan dikeringkan dalam  pengering putar dengan pemanas kukus yang mengurangi kelembaban menjadi di  bawah 2% polimernya sekarang berupa remah kering. Remah kering tersebut kemudian dimasukkan ke dalam ekstroder dimana sisa kelembabannya dihilangkan dan dibubuhi antioksidan.

Hasil ekstrusi yang berupa lelahan kemudian didinginkan dan dipotong dengan chipper lalu dibungkus untuk dijual.

10.Sekarang banyak pendisain material dan para ahli teknologi yang menaruh perhatian  pada plastik karena: plastik dapat menghasilkan sifat-sifat gabungan yang tidak

mungkin diperoleh pada jenis bahan-bahan lain. Sifat-sifat menguntungkan dari plastik

- Ringan

- Tangguh (Resihence) - Tahan korosi

- Warna yang tahan lama - Transparan

- Mudah memprosesnya.

Ada dua golongan plastik yang penting 1. Bahan-bahan termoplastik

a. Pada termoplastik rantai-rantai yang panjang dilihat oleh gaya /tenaga van der waals yang relatif lemah.

(22)

b. Bila bahan dipanaskan maka tenaga-tenaga intra molekul menjadi lemah, sehingga bahan menjadi lemah dan fleksibel, dan pada tempat tinggi bahan tersebut menjadi lelehan yang viskos.

c. Bila lelahan termoplastik didinginkan maka bahan terebut menjadi padat /beku kembali cycle pelunakan karena pemasaran dan pembekuan karena pendinginan dapat dilakukan berulang-ulang (teoristis tanya batas) dari hal tersebut sebetulnya merupakan dasar dari metode-metode proseesing untuk bahan termoplastik. Hal tersebut berarti bahwa sifat termoplastik adalah sensitif terdapat panas yang sekaligus merupakan sifat buruk (Analogi) = lelehan yang dilelehkan oleh panas dan beku oleh pendinginan.

Contoh bahan termoplastik

Polietilin, polivinilkularida, pdistirena, nilon, selulosa asetat, asetat  polikarbonat, polimetil meta krilat dan poliprop lina dan polikopilina.

2. Bahan-bahan Termoplastik

Bahan termoplastik dihasilkan dengan cara reaksi kimia alam dua tahap.

Tahap pertama

Menghasilkan rantai-rantai molekul pajang serupa dengan termoplastik, tetapi dia dapat bereaksi lebih lanjut.

Tahap kedua

Terjadi pada waktu proses mencetak (maolding), biasanya dengan menggunakan  panas dan tekanan.

8.3 TERMOPLASTIK

Jenis polimer yang mempunyai bentuk ikatan lurus. Apabila polimer thermoplastik dipanaskan kenaikan temperatur akan meningkatkan gerakan atom untuk saling memisahkan diri sehingga gaya ikat akan menurun yang mengakibatkan bahan melunak dan mudah dibentuk.Berdasarkan struktur molekulnya termoplastik dibagi 2 yaitu :

(23)

Termasuk jenis ini polietylen nilon, polipropilene yang mempunyai molekul tersusun secara teratur yang membentuk kristal. Tetapi pada kenyataannya sulit ditemukan material murni kristalin, kebanyakan semi kristalin dengan derajat kristalinitas tertentu.

 b. Polimer Amorf

Polimer yang memiliki susunan molekul yang tidak teratur, contoh polimetil matakrilot.

8.3.A. Termoset

Polimer yang mempunyai bentuk silang ( crosslingking ) dimana rantai – rantai molekul saling dihubungkan, sehingga walaupun mengalami pemanasan dan penekanan masing – masing rantai molekul tidak bisa saling bergerak aktif. Dengan demikian  proses pembentukan termoset dilakukan sebelum terjadi hubungan silang yaitu dengan

resin – resinnya. Contoh dari polimer termoset yaitu resin polyester, resin epoksi, resin renol dan sebagainya.

8.3.B. Elastomer

Polimer berantai panjang yang mempunyai deformasi elastis yang besar dengan  bentuk ikatan seperti kumparan terpuntir.

8.3.C. Sifat – sifat polymer

Sifat – sifat khas bahan polymer pada umumnya adalah :

a. Mampu cetaknya baik, pada temperatur relatif rendah bahan dapat dicetak dengan penyuntikan, penekanan, ekstrusi,. Sehingga ongkos pembuatan relatif lebih rendah daripada logam dan keramik.

 b. Produk yang ringan dan kuat dapat dibuat. Berat jenis polymer lebih rendah daripada logam dan keramik.

c. Banyak diantara polymer bersifat isolasi listrik yang baik. Polymer mungkin juga dibuat konduktor dengan jalan mencampurkannya dengan serbuk logam, butiran karbon, dan sebagainya.

(24)

d. Baik sekali dalam ketahanan air dan ketahanan zat kimia.

e. Produk – produk dengan sifat yang cukup berbeda dapat dibuat tergantung pada cara pembuatannya. Dengan mencampur pemlastik, pengisi, agar sifat – sifatnya dapat  berubah dalam daerah yang luas.

f. Umumnya bahan polymer lebih murah

g. Kurang tahan terhadap panas. Hal ini sangat berbeda dengan logam dan keramik h. Kekerasan permukaannya sangat kurang. Bahan polymer yang keras ada namun masih jauh dibawah logam dan keramik.

i. Kurang tahan terhadap pelarut. Umumnya larut dalam zat pelarut tertentu kecuali  beberapa bahan khusus seperti polytetrafluorethylene, jika tidak dapat larut maka akan mdah retak karena kontak yang terus menerus dengan pelarut dan disertai dengan adanya tegangan.

 j. Mudah termuati listrik secara elektrostatik

k. Beberapa bahan tahan abrasi, atau mempunyai koefisien gesek yang kecil. ( Surdia dan saito,1999 : 173 )

(25)

Tabel 8.1 Sifat fisik dan kimia polimer

Umumnya pada bahan polymer modulus elastik untuk tekanan berbeda denagan tarik, tegangan tekan yang besar terjadi pada bagian yang mengalami tegangan tekan. Selanjutnya pada bahan polymer kekuatan tekan jauh lebih besar daripada kekuatan tariknya, hal inilah yang menyebabkan patah karena tekukan pada bagian yang mengalami tegangan tarik. Hal ter sebut ditunjukkan pada tabel ...

(26)

Kekuatan impak pada bahan polymer pada umumnya lebih kecil daripada kekuatan impak bahan logam. Jika ikatan antar molekulnya, atau berat molekulnya  besar, kekuatan impak biasanya juga besar. Namun tidak sesederhana itu, contohnya  polietilene yang berkristal dan mempunyai daya tarik – menarik antar molekulnya

lemah, namun tidak patah pada pengujian impak, hanya mengalami bengkok.

8.4 POLIETILEN

1). Jenis dan cara produksi

Polietilene dibuat dengan cara polimerisasi gas etilene yang dapat kita peroleh dengan memberi gas petrolium pada pemecahan minyak ( nafta ), gas alam atau asiteli. Polimerisasi etilen ditunjukkan pada reaksi dibawah

Gambar 8.1 Struktur atom polietilen

( Sumber :Tata Surdia, Saito Shinroku, Pengetahuan Bahan Teknik, 2000 : 171 )

Yang digolongkan menjadi polietilene tekanan tinggi, tekanan medium dan tekanan rendah oleh tekanan pada polimerisasinya atau masing – masing menjadi  polietilene masa jenis rendah ( LDPE ) dengan masa jenis 0.910 – 0,926, politilene masa  jenis medium ( MDPE ) dengan masa jenis 0,926 – 0,940 dan polietilene masa jenis tinggi ( HDPE ) dengan masa jenis 0.941 – 0.965. Menurut masa jenisnya , karena sifat  – sifatnya erat hubungannya dengan masa jenisnya ( kristalinitas ), termasuk  polipropilen yang sama disebut poliolefin. Sebgai tambahan semuanya ada lah polietilene denagn berat molekul rendah ( 1000 – 12.000 ), polietilene dengan berat molekul sangat tinggi ( 1 – 4 juta ) demikian juga polietilene yang dikopolimerkan, polietilene yang diikat silangkan dan polietilene dibusakan.

(27)

 Polimer HDPE ( High Density Polyethilene )

Pada penelitian ini matriks yang digunakan yaitu matriks polimer polietilen jenis HDPE ( High Density Polyetilene ). Polietilen dibuat dengan jalan polimerisasi dari gas etilen yang diperoleh dengan memberi hidrogen gas petroleum pada pemecahan minyak, gas alam atau asitelin.

Sifat- sifat dari polietilen adalah sebagai berikut :

- Massa jenisnya yang rendah yaitu berkisar 910 – 960 kg/m3.

- Kekuatan tariknya semakin tinggi bila massa jenisnya naik tetapi berbanding terbalik dengan kekuatan impact .

- Memiliki sifat isolasi listrik yang baik.

- Mempunyai sifat- sifat kimia yang stabil dan tahan terhadap berbagai bahan kimia kecuali kalida dan oksida kuat.

- Mempunyai mampu cetak yang baik.

Material ini mempunyai berat molekul terendah 1.000- 12.000 sedangkan untuk  berat tertingginya 1-4 juta begitu juga dengan polietilen yang dipolimerkan dan  polietilen yang disilangkan juga dibusakan karena berat molekul yang tinggi sifatnya sama dengan sifat parafin yang mudah terbakar, menjadi cair dan rata bila terjatuh diatas air.

HDPE ( High Density Polyetilene ) mempunyai kepadatan pada range 935- 965 Kg/m3  dan memiliki permukaan yang jernih dibandingkan dengan jenis LDPE ( Low  Density Polyethilene ). Kelebihan bahan HDPE yaitu mempunyai kekuatan dan kekakuan lebih baik. Polietilene jenis HDPE mempunyai kristalinitas tinggi mencapai 85- 95 % sehingga gaya antar molekulnya kuat bahan ini memiliki kekuatan mekanik yang baik dan titik lunak yang tinggi. Sifat kimianya cukup stabil dan tahan terhadap  jenis bahan kimia. Adapun kekurangan dari bahan ini adalah dalam pembuatan produk

(28)

Gambar 8.2 Biji Plastik HDPE

Sumber : http://www.indonetwork.co.id/all.ch/0.html

2) Sifat – Sifat Polietilene

Secara kimia polietilene memerupakan parafin yang mempunyai berat molekul yang sangat tinggi. Karena itu sifat – sifatnya serupa dengan parafin. Terbakar kalau dinya;lakan dan menjadi rata kalau dijatuhkan diatas air.

a. Hubungan dengan masa jenis

Dengan cara polimerisasi etilen yang berbeda didapat struktur molekul yang  berbeda pula pada polietilene masa jenis rendah, molekul – molekulnya tidak

mengkristal secara baik tetapi mempunyai banyak cabang. Di pihak lain  polietilene tekanan rendah kurang bercabang dan merupakan rantai lurus, karena

itu masa jenisntya lebih besar sebab mengkristal secara baik sehingga mempunyai kristalinitas tinggi. Karena kristal yang terbentuk baik itu mempunyai gaya molekul kuat, maka bahan ini memeiliki kekuatan mekanik yang tinggi dan titik lunak yang tinggi pula.

(29)

Tabel 2.3 Sifat Polietilene Menurut Massa Jenis

 b) Hubungan Dengan Berat Molekul

Sifatnya cukup berubah oleh perubahan massa jenis, kalau massa jenis (kristalinitas) sama, sifat – sifat mekanik dan mampu olahnya berbeda menurut ukuran molekul. Karena berat molekul kecil, kecairannya pada waktu cair lebih baik sedangkan ketahanan akan zat pelarut dan kekuatannya menurun.Umumnya indeks cair ( MI ) dipergunakan untuk menyatakan berat molekul. Polietilene pada temperatur tetap 1900C diekstrusi melalui lubang dengan diameter 2,1 mm dan panjang 8 mm, memberikan 2161 g selama 10 menit. Jumlah yang terekstrusikan dalam gram adalah indeks cair.

(30)

Tabel 2.4 Perubahan Sifat Polietilene Oleh Massa Jenis Dan Indeks Cairan ( MI )

c ) Sifat – sifat Listrik

Polietilene merupakan polimer non polar yang khas memiliki sifat – sifat listrik yang baik. Terutama sangat baik dalam sifat khas frekwensi tinggi, banyak dipakai sebagai bahan isolasi untuk rada, TV dan berbagai alat komunikasi. Akan mempunyai sifat lebih baik lagi kalau masa jenisnya tinggi.

(31)

Tabel 2.5 Sifat listrik isolator polimer

d) Sifat – Sifat Kimia

Polietilene adalah bahan polimer yang sifat – sifat kimianya cukup stabil tahan  berbagai bahan kimia kecuali kalida dan oksida kuat. Ia larut dalam hidrokarbon

aromatik dan larutan hidrokarbon yang terklorinasi diatas temperatur 700C, tetapi tidak ada pelarut yang dapat melarutkan polietilene secara sempurna pada temperatur biasa. Karena bersifat non polar polietilene tidak mudah diolah dengan merekat dan mencap. Perlu perlakuan tambahan tertentu seperti oksidasi pada permukaan atau pengubahan struktur permukaannya oleh sinar elektron yang kuat. Kalau dipanaskan tanpa  berhubungan dengan oksigen, hanya mencair sampai suhu 3000C, kemudian terurai karena thermal kalau melampaui temperatur tersebut. Tetapi kalau dipanaskan dengan

(32)

disertai adanya oksigen akan teroksidasi walaupun baru 500C. Karena polietilene lemah terhadap sinar UV, bahan anti oksida seperti turunan naftilamin, atau bahan pengabsorb UV seperti serbuk karbon, bensofenon, ester asam salisil, dicampurkan untuk memperbaiki ketahanan UV, perlu menjadi perhatian karena polietilene akan retak di  bawah pengaruh tegangan apabila berhubungan dengan berbagai surfakta, minyak

mineral, alkali, alkohol dan sebagainya.

(33)

e) Permeabilitas Gas

Film polietilene sangat sukar ditembus air, tetapi mempunyai permeabilitas cukup tinggi terhadap CO2, pelarut organik, parfum, dan sebagainya. Polietilene masa

 jenis tinggi kurang permeabel daripada polietilene dengan masa jenis rendah.3) 3) Polietilene Keperluan Khusus

a) Polietilene berberat molekul rendah ( 1000 – 1200 )

Dapat diperoleh berbagai mutu mulai dari pelumas pada temperatur sampai  bahan dengan titik cair 1000C tergantung pada masa jenis dan berat molekulnya. Dipergunakan untuk memperbaiki mampu cetak denagn mencampur atau dipakai untuk membuat kertas tahan air, kain tanpa tenunan, pelapis dan seterusnya, dengan jalan  pelapisan.

 b) Polietilene berberat molekul sangat tinggi ( 1 – 4 juta )

Bahan ini sukar untuk diolah karena kecairannya yang buruk, walaupun agak lunak denagn meningkatnya temperatur. Tetapi ia mempunyai ketahanan impak yang  baik, ketahanan abrasi yang sangat baik, mempunyai sifat mekanik yang baik dan  pemelaran yang kecil pada temperatur sekitar 1000C.

c) Polietilene berikatan silang

Kalau secara antar molekul diikat silangkan oleh penyinaran radioaktif energi tinggi seperti sinar elektron, beta atau gama. Kekuatan tarik, ketahanan retak tegang menjadi lebuh baik dan titik lunaknya meningkat 2500C.

d) Polietilene busa

Kalau polietilene diikat silangkan dan dan dibusakan, masa jenisnya bervariasi dari daerah yang cukup lebar. Maka bahan ini dapat dipergunakan untuk isolasi dan  bahan akustik. Bhan busa rendah dipakai sebagai bahan pen gganti kayu.

4) Mampu Olah

Polietilene mudah diolah, maka dari itu sering dicetak dengan penekanan, injeksi, ekstrusi peniupan dan dengan hampa udara. Perlu diperhatikan bahwa  penyusutannya tinggi.

Gambar

Tabel 8.1 Sifat fisik dan kimia polimer
Gambar 8.1 Struktur atom polietilen
Gambar 8.2  Biji Plastik HDPE
Tabel  2.3 Sifat Polietilene Menurut Massa Jenis
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini, dapat kita simpulkan bahwa peninggian struktur berdampak pada perpanjangan umuroperasi.Dengan dilakukannya peninggian struktur, maka perpanjangan umur

Penyair Sulawesi Tenggara yang pertama menggunakan internet sebagai sarana publikasi puisi adalah Abdul Razak Abadi yang juga dikenal dengan nama Adhi Rical. la

Kedua, pelayanan pemuda harus dapat mengambil keuntungan sebesar-besarnya dari kemajuan teknologi digital dengan memanfaatkan blog, media sosial (Facebook, Twitter,

Responden meliputi 29 dokter Puskesmas pena- talaksana TB Paru, petugas TB paru Puskesmas, petugas laboratorium Puskesmas, dokter penatalaksana TB paru, petugas TB Paru rumah

Jawaban yang benar adalah ‘tidak memiliki arti sama atau berlawanan (Nomor 3).. Maka tulislah 3 pada tanda kurung di

Ukuran jarak antara pisau atas ke pisau bawah yang terdapat pada mesin ini yang ditentukan oleh per setelan adalah 1,5 – 3,0 cm, ukuran ini juga harus disesuaikan dengan

Manfaat yang diharapkan menyumbang informasi bagi masyarakat terutama bagi santriwati yang ruang lingkup kesehariannya berada di dalam pondok pesantren mengenai bagaimana

Perancangan web aplikasi e-learning ini bertujuan untuk memudahkan proses perkuliahan yang sebenarnya dapat dilakukan dimana dan kapan saja dengan data materi dan kuis mata kuliah