Nama : Kamelia
Nama : Kamelia
NPM : 54412020
NPM : 54412020
Kelas : 1IA01
Kelas : 1IA01
UNIVERSITAS GUNADARMA
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kata Pengantar
Kata Pengantar
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan YangPuji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan
Nya saya dapat menyelesaikan karya ilmiahkarya ilmiahyang membahas topik utama mengenaiyang membahas topik utama mengenai
“Kemiskinan”. Karya Ilmiah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial
“Kemiskinan”. Karya Ilmiah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dasar.Dasar.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen yang telah memberikanyang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan karya ilmiah in
kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan karya ilmiah in i.i.
Karya Ilmiah ini masih
Karya Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik danmengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini.kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini memberikan
Semoga karya ilmiah ini memberikan informasi bagi pembaca dan dapat bermanfaat.informasi bagi pembaca dan dapat bermanfaat.
Depok, 26 Januari 2013 Depok, 26 Januari 2013
Penyusun Penyusun
Daftar Isi
Daftar Isi
Kata Pengantar Kata Pengantar ...22 Daftar Isi Daftar Isi ... ... 33 Abstrak Abstrak... ... 44 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN...55I.1 Latar Belakang Masalah...5
I.1 Latar Belakang Masalah...5
I.2 I.2 Rumusan Rumusan Masalah ...Masalah ... 6... 6
I.3 Tujuan Penulisan...6
I.3 Tujuan Penulisan...6
I.4 Metode Penulisan...6
I.4 Metode Penulisan...6
BAB II PEMBAHASAN BAB II PEMBAHASAN ...7...7
II.1 Definisi Kemiskinan...7
II.1 Definisi Kemiskinan...7
II.2 Penyebab Kemiskinan...8
II.2 Penyebab Kemiskinan...8
ii.3 Dampak Kemiskinan...10
ii.3 Dampak Kemiskinan...10
ii.4 Solusi Mengatasi Kemiskinan...11
ii.4 Solusi Mengatasi Kemiskinan...11
BAB III PENUTUP BAB III PENUTUP...13...13
III.1 Kesimpulan...13
III.1 Kesimpulan...13
III.2 Kritik dan Saran...14
III.2 Kritik dan Saran...14
BAB IV DAFTAR PUSTAKA BAB IV DAFTAR PUSTAKA...15...15
Abstrak
Abstrak
Penulisan karya tulis tentang masalah sosial ini sendiri memiliki tujuan untuk memenuhi Penulisan karya tulis tentang masalah sosial ini sendiri memiliki tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu sosial dasar.Selain itu semoga karya tulis ini memiliki manfaat untuk tugas mata kuliah ilmu sosial dasar.Selain itu semoga karya tulis ini memiliki manfaat untuk memberi pengetahuan terhadap pembaca.
memberi pengetahuan terhadap pembaca.
Pengerjaan karya tulis tentang masalah sosial yang mengambil pokok utama yaitu Pengerjaan karya tulis tentang masalah sosial yang mengambil pokok utama yaitu kemiskinan, saya sendiri mengambil beberapa materi untuk pengerjaan karya tulis ini dari kemiskinan, saya sendiri mengambil beberapa materi untuk pengerjaan karya tulis ini dari berbagai sumber.
berbagai sumber.
Melalui karya tulis ini dapat diharapkan bahwa pembaca dapat mengerti pengertian dari Melalui karya tulis ini dapat diharapkan bahwa pembaca dapat mengerti pengertian dari kemiskinan, penyebab dari kemiskinan, dampak atau akibat yang ditimbulkan dari kemiskinan, penyebab dari kemiskinan, dampak atau akibat yang ditimbulkan dari kemiskinan yang merupakan salah satu masalah sosial dan solusi yang dapat dilakukan kemiskinan yang merupakan salah satu masalah sosial dan solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah kemiskinan.
untuk mengurangi jumlah kemiskinan.
Kata kunci
Kata kunci : definisi kemiskinan, penyebab kemiskinan, dampak kemiskinan, solusi : definisi kemiskinan, penyebab kemiskinan, dampak kemiskinan, solusi mengatasi kemiskinan.
BAB I
BAB I
Pendahuluan
Pendahuluan
1.1
1.1 Latar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah
Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada
Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnyamasa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masa kini mereka minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan modern pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan pelayanan kesehatan, dan kemudahan - kemudahan tidak menikmati fasilitas pendidikan pelayanan kesehatan, dan kemudahan - kemudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.
lainnya yang tersedia pada jaman modern. Pemerintah Indonesia yang berorientasiPemerintah Indonesia yang berorientasi mengembangkan Indonesia menjadi negara maju dari segi ekonomi tentu menganggap mengembangkan Indonesia menjadi negara maju dari segi ekonomi tentu menganggap kemiskinan adalah mas
kemiskinan adalah masalah alah mutlak yang harus mutlak yang harus segera diselesaikan disasegera diselesaikan disamping masalah lainmping masalah lain yaitu ketimpangan pendapatan, strukturisasi pemerintahan, inflasi, defisit anggaran dan lain yaitu ketimpangan pendapatan, strukturisasi pemerintahan, inflasi, defisit anggaran dan lain lain.
lain.
Pemerintah Indonesia sendiri memiliki program-program dalam menangani masalah Pemerintah Indonesia sendiri memiliki program-program dalam menangani masalah kemiskinan. Program pemerintah untuk menangani
kemiskinan. Program pemerintah untuk menangani masalah kemiskinan telah berhasilmasalah kemiskinan telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta (40,1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta (40,1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11,3%) pada ta
juta (11,3%) pada tahun 1996. Namun, berbahun 1996. Namun, berbagai hal yang terjadi gai hal yang terjadi di Indonesia membawadi Indonesia membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, seperti: krisis ekonomi yang terjadi
dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, seperti: krisis ekonomi yang terjadi sejak Julisejak Juli 1997, bencana alam gempa bumi, dan tsunami yang terjadi di Aceh dan Sumatra Utara pada 1997, bencana alam gempa bumi, dan tsunami yang terjadi di Aceh dan Sumatra Utara pada akhir Desember 2004. Menurut
akhir Desember 2004. Menurut perhitungan BPS (Biro Pusat Statistik) jumlah pendudukperhitungan BPS (Biro Pusat Statistik) jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 49,5 juta jiwa (24,2%) pada tahun 1998.
miskin meningkat menjadi 49,5 juta jiwa (24,2%) pada tahun 1998.
Untuk mengukur kemiskinan, Indonesia melalui BPS menggunakan pendekatan Untuk mengukur kemiskinan, Indonesia melalui BPS menggunakan pendekatan kebutuhan dasar (
kebutuhan dasar (basic needsbasic needs) yang dapat diukur den) yang dapat diukur dengan angka atau hitungan Indeksgan angka atau hitungan Indeks Perkepala (
Perkepala (Head Count Index Head Count Index ), yakni jumlah dan persentase penduduk miskin yang berada di), yakni jumlah dan persentase penduduk miskin yang berada di bawah garis kemiskinan.
bawah garis kemiskinan.
Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut berbagai macam aspek Kemiskinan merupakan hal yang kompleks karena menyangkut berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan sebagainya. Masalah kemiskinan yang dihadapi di setiap negara akan
laju pertumbuhan penduduk yang kemudian menghasilkan ketimpangan dalam distribusi laju pertumbuhan penduduk yang kemudian menghasilkan ketimpangan dalam distribusi pendapatan nasional maupun pembangunan, dan pendidikan yang menjadi modal utama pendapatan nasional maupun pembangunan, dan pendidikan yang menjadi modal utama untuk dapat bersaing di dunia kerja dewasa ini.
untuk dapat bersaing di dunia kerja dewasa ini.
I.2 Rumusan Masalah I.2 Rumusan Masalah
I.2.1. Apakah definisi dari
I.2.1. Apakah definisi dari kemiskinan?kemiskinan?
I.2.2. Apakah definisi kemiskinan menurut para I.2.2. Apakah definisi kemiskinan menurut para ahli?ahli? I.2.3. Apa penyebab kemiskinan?
I.2.3. Apa penyebab kemiskinan?
I.2.4. Apakah dampak yang ditimbulkan dari
I.2.4. Apakah dampak yang ditimbulkan dari kemiskinan?kemiskinan? I.2.5. Bagaimana solusi untuk mengatasi kemiskinan? I.2.5. Bagaimana solusi untuk mengatasi kemiskinan?
I.3 Tujuan penulisan I.3 Tujuan penulisan
I.3.1. Untuk mengetahui lebih lanjut definisi dari kemiskinan. I.3.1. Untuk mengetahui lebih lanjut definisi dari kemiskinan. I.3.2. Untuk mengetahui definisi
I.3.2. Untuk mengetahui definisi kemiskinan menurut para ahli.kemiskinan menurut para ahli. I.3.3. Untuk mengetahui faktor
I.3.3. Untuk mengetahui faktor – –faktor penyebab kemisikinan.faktor penyebab kemisikinan. I.3.4. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari
I.3.4. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari kemiskinan.kemiskinan. I.3.5. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi kemiskinan.
I.3.5. Untuk mengetahui solusi untuk mengatasi kemiskinan.
I.3.6.Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai masalah
I.3.6.Untuk menambah pengetahuan penulis mengenai masalah – – masalah sosial dimasalah sosial di Indonesia khususnya masalah kemiskinan.
Indonesia khususnya masalah kemiskinan.
I.4 Metode Penulisan I.4 Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode studi pustaka dan browsing internet
Penulis menggunakan metode studi pustaka dan browsing internet dalam penulisan karyadalam penulisan karya tulis.
BAB II
BAB II
Pembahasan
Pembahasan
II.1 Definisi Kemiskinan II.1 Definisi Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyaibiasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti
dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak adanya akses terhadaptidak adanya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.
kehormatan yang layak sebagai warga negara.
Menurut Badan Pusat Statistik, kemiskinan adalah ketidakmampuan memenuhi standar Menurut Badan Pusat Statistik, kemiskinan adalah ketidakmampuan memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makan maupun n
minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makan maupun n on makan.on makan. Membandingkan tingkat konsumsi penduduk dengan garis
Membandingkan tingkat konsumsi penduduk dengan garis kemiskinan atau jumlahkemiskinan atau jumlah rupiah untuk konsumsi orang perbulan. Definisi menurut UNDP
rupiah untuk konsumsi orang perbulan. Definisi menurut UNDP dalam Cahyat (2004), adalahdalam Cahyat (2004), adalah ketidakmampuan untuk memperluas pilihan-pilihan hidup, antara lain dengan memasukkan ketidakmampuan untuk memperluas pilihan-pilihan hidup, antara lain dengan memasukkan penilaian tidak adanya partisipasi dalam pengambilan kebijakan publik sebagai salah satu penilaian tidak adanya partisipasi dalam pengambilan kebijakan publik sebagai salah satu indikator kemiskinan.
indikator kemiskinan.
Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan relatif, kemiskinan Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian: kemiskinan relatif, kemiskinan kultural dan kemiskinan absolut. Seseorang yang tergolong kemiskinan relatif sebenarnya kultural dan kemiskinan absolut. Seseorang yang tergolong kemiskinan relatif sebenarnya telah hidup di
telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakatbawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedangkan kemiskinan kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekitarnya. Sedangkan kemiskinan kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari fihak
sekalipun ada usaha dari fihak lain yang membantunya. Kemiskinan Absolut adalah lain yang membantunya. Kemiskinan Absolut adalah sejumlahsejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkan sumberdaya yang cukup untuk memenuhi penduduk yang tidak mampu mendapatkan sumberdaya yang cukup untuk memenuhi kebutuha dasar. Mereka hidup dibawah tingkat pendapatan riil minimum tertentu atau kebutuha dasar. Mereka hidup dibawah tingkat pendapatan riil minimum tertentu atau
dibawah “garis kemiskinan internasional”. Garis tersebut tidak
dibawah “garis kemiskinan internasional”. Garis tersebut tidak mengenal tapal batas anatarmengenal tapal batas anatar
negara, tidak tergantung pada tingkat pendapatan per kapita di sutau negara ,dan juga negara, tidak tergantung pada tingkat pendapatan per kapita di sutau negara ,dan juga memperhitungkan perbedaan tingkat harga antar negara dengan mengukur penduduk memperhitungkan perbedaan tingkat harga antar negara dengan mengukur penduduk miskin sebagai orang yang hidup kurang dari Rp 10.000,- perhari. (Todaro, 2006)
miskin sebagai orang yang hidup kurang dari Rp 10.000,- perhari. (Todaro, 2006)
Banyak pendapat di kalangan pakar ekonomi
Banyak pendapat di kalangan pakar ekonomi mengenai definisi dan klasifikasi kemiskinanmengenai definisi dan klasifikasi kemiskinan ini. Dalam bukunya T
dari tiga macam, yakni kemiskinan umum, kemiskinan kepulauan, dan kemiskinan kasus. dari tiga macam, yakni kemiskinan umum, kemiskinan kepulauan, dan kemiskinan kasus. Pakar ekonomi lainnya melihat secara global, yakni kemiskinan massal/kolektif, kemiskinan Pakar ekonomi lainnya melihat secara global, yakni kemiskinan massal/kolektif, kemiskinan musiman (
musiman (cyclical cyclical ), dan kemiskinan individu.), dan kemiskinan individu.
Kemiskinan, menurut Sharp et al., dapat disebabkan oleh ketidaksamaan pola Kemiskinan, menurut Sharp et al., dapat disebabkan oleh ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya, perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia dan disebabkan kepemilikan sumber daya, perbedaan dalam kualitas sumber daya manusia dan disebabkan oleh perbedaan akses dalam modal. Sedangkan lingkaran setan kemiskinan versi Nurkse oleh perbedaan akses dalam modal. Sedangkan lingkaran setan kemiskinan versi Nurkse sangat relevan dalam menjelaskan fenomena kemiskinan yang terjadi di negara-negara sangat relevan dalam menjelaskan fenomena kemiskinan yang terjadi di negara-negara terbelakang. Menurutnya negara miskin itu miskin karena dia miskin (
terbelakang. Menurutnya negara miskin itu miskin karena dia miskin (a poor country is poor a poor country is poor because it is poor
because it is poor ).).
ii.2 Penyebab Kemiskinan ii.2 Penyebab Kemiskinan
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan: Kemiskinan banyak dihubungkan dengan: 1. Penyebab individual,
1. Penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dariatau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.
perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. 2. Penyebab keluarga, yang
2. Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. 3. Penyebab sub-budaya (
3. Penyebab sub-budaya (subcultural subcultural ), yang menghubungkan kemiskinan dengan), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam
kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar.lingkungan sekitar. 4. Penyebab agensi,
4. Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain,yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi. 5. Penyebab struktural, yang memberikan
5. Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil darialasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
struktur sosial.
Jika lebih dikaji ulang dari berbagai aspek sebenarnya banyak sekali penyebab-penyebab Jika lebih dikaji ulang dari berbagai aspek sebenarnya banyak sekali penyebab-penyebab kemiskinan. Beberapa ahli dan beberapa pihak
kemiskinan. Beberapa ahli dan beberapa pihak pun memiliki pendapat-pendapat sendiripun memiliki pendapat-pendapat sendiri mengenai penyebab kemiskinan itu sendiri. Berikut beberapa pendapat ahli dan pihak mengenai penyebab kemiskinan itu sendiri. Berikut beberapa pendapat ahli dan pihak mengenai penyebab kemiskinan :
mengenai penyebab kemiskinan : o
kerja, rendahnya produktivitas tenaga kerja disebabkan oleh tingginya pertumbuhan tenaga kerja, rendahnya produktivitas tenaga kerja disebabkan oleh tingginya pertumbuhan tenaga kerja, tingginya angka pengangguran dan rendahnya investasi
kerja, tingginya angka pengangguran dan rendahnya investasi perkapita.perkapita.
o
o Studi empiris Pusat Penelitian Sosial Studi empiris Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Departemen Pertanian (1995)Ekonomi Departemen Pertanian (1995)yangyang dilakukan pada tujuh belas propinsi di
dilakukan pada tujuh belas propinsi di Indonesia, menyimpulkan bahwa ada enam faktorIndonesia, menyimpulkan bahwa ada enam faktor utama penyebab kemiskinan, yaitu:
utama penyebab kemiskinan, yaitu: 1. Rendahnya kualitas sumber daya
1. Rendahnya kualitas sumber daya manusia, hal ini ditunjukkan dengan rendahnyamanusia, hal ini ditunjukkan dengan rendahnya tingkat pendidikan, tingginya angka ketergantungan, rendahnya tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, tingginya angka ketergantungan, rendahnya tingkat kesehatan, kurangnya pekerjaan alternatif, rendahnya etos kerja, rendahnya keterampilan dan kurangnya pekerjaan alternatif, rendahnya etos kerja, rendahnya keterampilan dan besarnya jumlah anggota keluarga.
besarnya jumlah anggota keluarga.
2. Rendahnya sumber daya fisik, hal ini ditunjukkan oleh rendahnya kualitas dan aset 2. Rendahnya sumber daya fisik, hal ini ditunjukkan oleh rendahnya kualitas dan aset produksi serta modal kerja.
produksi serta modal kerja.
3. Rendahnya penerapan teknologi, ditandai oleh
3. Rendahnya penerapan teknologi, ditandai oleh rendahnya penggunaan inputrendahnya penggunaan input mekanisasi pertanian.
mekanisasi pertanian.
4. Rendahnya potensi wilayah yang ditandai dengan oleh rendahnya potensi fisik dan 4. Rendahnya potensi wilayah yang ditandai dengan oleh rendahnya potensi fisik dan infrastruktur wilayah.
infrastruktur wilayah.
5. Kurang tepatnya kebijaksanaan yang dikukan oleh p
5. Kurang tepatnya kebijaksanaan yang dikukan oleh p emerintah dalam investasi dalamemerintah dalam investasi dalam rangka pengentasan kemiskinan.
rangka pengentasan kemiskinan.
6. Kurangnya peranan kelembagaan yang ada. 6. Kurangnya peranan kelembagaan yang ada. o
o Asnawi (1994)Asnawi (1994)menyatakan suatu keluarga menjadi miskin disebabkan oleh tiga faktormenyatakan suatu keluarga menjadi miskin disebabkan oleh tiga faktor yaitu: faktor sumber daya manusia, faktor sumber daya
yaitu: faktor sumber daya manusia, faktor sumber daya alam, faktor teknologi. Sumberalam, faktor teknologi. Sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pendidikan, dependensi ratio, nilai sikap,
daya manusia ditentukan oleh tingkat pendidikan, dependensi ratio, nilai sikap,
partisipasi, keterampilan pekerjaan, dan semuanya itu tergantung kepada sosial budaya partisipasi, keterampilan pekerjaan, dan semuanya itu tergantung kepada sosial budaya masyarakat itu sendiri, jika faktor sosial budaya masyarakat itu sendiri masih terbelakang masyarakat itu sendiri, jika faktor sosial budaya masyarakat itu sendiri masih terbelakang maka rendahlah mutu sumber daya
maka rendahlah mutu sumber daya manusianya. Sebaliknya jika sosial budaya modernmanusianya. Sebaliknya jika sosial budaya modern sesuai dengan tuntutan pembangunan maka tinggilah mutu sumber daya manusia sesuai dengan tuntutan pembangunan maka tinggilah mutu sumber daya manusia tersebut
tersebut o
o Menurut Ginanjar (1996) ada 4 Menurut Ginanjar (1996) ada 4 faktor penyebab kemiskinan, faktor-faktor tersebutfaktor penyebab kemiskinan, faktor-faktor tersebut antara lain:
antara lain:
a. Rendahnya taraf pendidikan. a. Rendahnya taraf pendidikan. b. Rendahnya taraf kesehatan. b. Rendahnya taraf kesehatan. c. Terbatasnya lapangan kerja. c. Terbatasnya lapangan kerja. d. Kondisi keterisolasian.
II.3 Dampak Kemiskinan II.3 Dampak Kemiskinan
Dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks. Dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks. Pertama, pengangguran. Sebagaimana kita ketahui jumlah pengangguran terbuka tahun Pertama, pengangguran. Sebagaimana kita ketahui jumlah pengangguran terbuka tahun
2007 saja sebanyak 12,7 juta orang. Jumlah yang cukup “fantastis” mengingat krisis 2007 saja sebanyak 12,7 juta orang. Jumlah yang cukup “fantastis” mengingat krisis
multidimensional yang sedang dihadapi bangsa saat ini. multidimensional yang sedang dihadapi bangsa saat ini.
Dengan banyaknya pengangguran berarti banyak masyarakat tidak memiliki penghasilan Dengan banyaknya pengangguran berarti banyak masyarakat tidak memiliki penghasilan karena tidak bekerja. Karena tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan mereka tidak karena tidak bekerja. Karena tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Secara otomatis pengangguran telah mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Secara otomatis pengangguran telah menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Sehingga, akan memberikan dampak secara menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Sehingga, akan memberikan dampak secara langsung terhadap tingkat pendapatan, nutrisi, dan
langsung terhadap tingkat pendapatan, nutrisi, dan tingkat pengeluaran rata-rata.tingkat pengeluaran rata-rata.
Kedua, kekerasan. Sesungguhnya kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir ini
Kedua, kekerasan. Sesungguhnya kekerasan yang marak terjadi akhir-akhir ini merupakanmerupakan efek dari pengangguran. Karena seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah melalui jalan efek dari pengangguran. Karena seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah melalui jalan yang benar dan halal. Ketika tak ada lagi jaminan bagi seseorang dapat bertahan dan yang benar dan halal. Ketika tak ada lagi jaminan bagi seseorang dapat bertahan dan menjaga keberlangsungan hidupnya maka jalan pintas pun dilakukan. Misalnya, merampok, menjaga keberlangsungan hidupnya maka jalan pintas pun dilakukan. Misalnya, merampok, menodong, mencuri, atau menipu (dengan cara mengintimidasi orang lain) di atas menodong, mencuri, atau menipu (dengan cara mengintimidasi orang lain) di atas kendaraan umum dengan berpura-pura kalau sanak keluarganya ada yang sakit dan butuh kendaraan umum dengan berpura-pura kalau sanak keluarganya ada yang sakit dan butuh biaya besar untuk operasi. Sehingga dengan
biaya besar untuk operasi. Sehingga dengan mudah ia mendapatkan uang dari memalak.mudah ia mendapatkan uang dari memalak.
Ketiga, pendidikan. Tingkat putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang terjadi Ketiga, pendidikan. Tingkat putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang terjadi dewasa ini. Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin tidak dapat lagi dewasa ini. Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin tidak dapat lagi menjangkau dunia sekolah atau
menjangkau dunia sekolah atau pendidikan.pendidikan.
Keempat, kesehatan. Seperti kita ketahui, biaya pengobatan sekarang sangat mahal. Keempat, kesehatan. Seperti kita ketahui, biaya pengobatan sekarang sangat mahal. Hampir setiap klinik pengobatan apalagi rumah sakit swasta besar menerapkan tarif atau Hampir setiap klinik pengobatan apalagi rumah sakit swasta besar menerapkan tarif atau ongkos pengobatan yang biayanya melangit. Sehingga, biayanya tak terjangkau oleh ongkos pengobatan yang biayanya melangit. Sehingga, biayanya tak terjangkau oleh kalangan miskin.
berdampak langsung terhadap meningkatnya jumlah orang miskin.
berdampak langsung terhadap meningkatnya jumlah orang miskin. Kesemuanya menambahKesemuanya menambah deret panjang daftar kemiskinan. Dan, semuanya terjadi hampir merata di setiap daerah di deret panjang daftar kemiskinan. Dan, semuanya terjadi hampir merata di setiap daerah di Indonesia. Baik di perdesaan maupun p
Indonesia. Baik di perdesaan maupun perkotaan.erkotaan.
II.4 Solusi Mengatasi Kemiskinan II.4 Solusi Mengatasi Kemiskinan
Penanganan berbagai masalah di
Penanganan berbagai masalah di atas memerlukan strategi penanggulangan kemiskinanatas memerlukan strategi penanggulangan kemiskinan yang jelas. Pemerintah Indonesia dan
yang jelas. Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak terkait lainnya patut mendapatberbagai pihak terkait lainnya patut mendapat acungan jempol atas berbagai usaha
acungan jempol atas berbagai usaha yang telah dijalankan dalam membentuk strategiyang telah dijalankan dalam membentuk strategi penanggulangan kemiskinan. Hal pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintahan baru penanggulangan kemiskinan. Hal pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintahan baru adalah menyelesaikan dan
adalah menyelesaikan dan mengadaptasikan rancangan strategi penanggulanganmengadaptasikan rancangan strategi penanggulangan kemiskinan yang telah berjalan. Kemudian hal
kemiskinan yang telah berjalan. Kemudian hal ini dapat dilanjutkan dengan tahapini dapat dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan. Berikut ini dijabarkan sepuluh langkah yang dapat diambil dalam pelaksanaan. Berikut ini dijabarkan sepuluh langkah yang dapat diambil dalam mengimplementasikan strategi pengentasan kemiskinan tersebut.
mengimplementasikan strategi pengentasan kemiskinan tersebut.
1)
1) Peningkatan Fasilitas Jalan dan Listrik di PedesaanPeningkatan Fasilitas Jalan dan Listrik di Pedesaan
Berbagai pengalaman di China, Vietnam dan
Berbagai pengalaman di China, Vietnam dan juga di Indonesia sendiri menunjukkan bahwajuga di Indonesia sendiri menunjukkan bahwa pembangunan jalan di area pedesaan merupakan cara yang
pembangunan jalan di area pedesaan merupakan cara yang efektif dalam mengurangiefektif dalam mengurangi kemiskinan. Jalan nasional dan jalan provinsi di
kemiskinan. Jalan nasional dan jalan provinsi di Indonesia relatif dalam keadaan yang baik.Indonesia relatif dalam keadaan yang baik. Tetapi, setengah dari jalan kabupaten berada dalam kondisi yang
Tetapi, setengah dari jalan kabupaten berada dalam kondisi yang buruk. Sementara itu limaburuk. Sementara itu lima persen dari populasi, yang be
persen dari populasi, yang berarti sekitar 11 juta orang, tidak mendapatkan akses jalanrarti sekitar 11 juta orang, tidak mendapatkan akses jalan untuk setahun penuh. Hal yang sama dapat terlihat pada penyediaan listrik. Saat ini masih untuk setahun penuh. Hal yang sama dapat terlihat pada penyediaan listrik. Saat ini masih ada sekitar 6000 desa, dengan populasi sekitar 90 juta orang belum menikmati tenaga ada sekitar 6000 desa, dengan populasi sekitar 90 juta orang belum menikmati tenaga listrik.
listrik.
2)
2) Perbaikan Tingkat Kesehatan Melalui Fasiitas Sanitasi yang Lebih Perbaikan Tingkat Kesehatan Melalui Fasiitas Sanitasi yang Lebih BaikBaik
Indonesia sedang mengalami krisis penyediaan fasilitas sanitasi. Hanya kurang d
Indonesia sedang mengalami krisis penyediaan fasilitas sanitasi. Hanya kurang d ari satuari satu persen limbah rumah tangga di
persen limbah rumah tangga di Indonesia yang menjadi bagian dari Indonesia yang menjadi bagian dari sistem pembuangan.sistem pembuangan. Penyediaan fasilitas limbah lokal tidak dibarengi dengan penyediaan
Penyediaan fasilitas limbah lokal tidak dibarengi dengan penyediaan fasilitasfasilitas pengumpulan, pengolahan dan pembuangan akhir. Pada tahun 2002,
pengumpulan, pengolahan dan pembuangan akhir. Pada tahun 2002, pemerintah hanyapemerintah hanya menyediakan anggaran untuk perbaikan sanitasi sebesar 1/1000 dari anggaran
menyediakan anggaran untuk perbaikan sanitasi sebesar 1/1000 dari anggaran yangyang disediakan untuk penyediaan air. Akibatnya, penduduk miskin cenderung menggunakan disediakan untuk penyediaan air. Akibatnya, penduduk miskin cenderung menggunakan
air dari sungai yang telah tercemar. Tempat tinggal mereka juga sering berada di dekat air dari sungai yang telah tercemar. Tempat tinggal mereka juga sering berada di dekat tempat pembuangan limbah. Hal ini
tempat pembuangan limbah. Hal ini membuat penduduk miskin cenderung menjadi lebihmembuat penduduk miskin cenderung menjadi lebih mudah sakit dan tidak produktif.
mudah sakit dan tidak produktif.
3)
3) Pembatasan Pajak dan Retribusi Daerah yang Merugikan Usaha Lokal dan Orang MiskinPembatasan Pajak dan Retribusi Daerah yang Merugikan Usaha Lokal dan Orang Miskin
Salah satu sumber penghasilan terpenting bagi penduduk miskin di
Salah satu sumber penghasilan terpenting bagi penduduk miskin di daerah pedesaan daerah pedesaan adalahadalah wiraswasta dan usaha pendukung pertanian. Setengah dari penghasilan masyarakat petani wiraswasta dan usaha pendukung pertanian. Setengah dari penghasilan masyarakat petani miskin berasal dari
miskin berasal dari usaha pendukung pertanian. Untuk meningkatkan penghasilan tersebut,usaha pendukung pertanian. Untuk meningkatkan penghasilan tersebut, terutama yang berasal dari usaha kecil dan menengah, perlu dibangun iklim usaha yang terutama yang berasal dari usaha kecil dan menengah, perlu dibangun iklim usaha yang lebih kondusif. Sayangnya, sejak proses desentralisasi dijalankan, pemerintah daerah lebih kondusif. Sayangnya, sejak proses desentralisasi dijalankan, pemerintah daerah berlomba-lomba meningkatkan pendapatan mereka dengan cara
berlomba-lomba meningkatkan pendapatan mereka dengan cara mengenakan pajak danmengenakan pajak dan pungutan daerah yang lebih tinggi. Usahawan pada saat ini harus mengeluarkan biaya yang pungutan daerah yang lebih tinggi. Usahawan pada saat ini harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mengurus berbagai izin yang
tidak sedikit untuk mengurus berbagai izin yang sebelumnya dapat mereka peroleh secarasebelumnya dapat mereka peroleh secara cuma-cuma. Belum lagi beban dari berbagai
cuma-cuma. Belum lagi beban dari berbagai pungutan liar yang harus dibayarkan untukpungutan liar yang harus dibayarkan untuk menjamin pengangkutan barang berjalan secara lancar dan aman. Berbagai biaya
menjamin pengangkutan barang berjalan secara lancar dan aman. Berbagai biaya iniini menghambat pertumbuhan usaha di tingkat lokal dan menurunkan harga jual yang menghambat pertumbuhan usaha di tingkat lokal dan menurunkan harga jual yang diperoleh penduduk miskin atas barang yang mereka
diperoleh penduduk miskin atas barang yang mereka produksi.produksi.
4)
4) Menyediakan Lebih Banyak Dana Untuk Daerah-Daerah Menyediakan Lebih Banyak Dana Untuk Daerah-Daerah yang Tergolong denganyang Tergolong dengan Penghasilan Penduduk Rendah
Penghasilan Penduduk Rendah
Kesenjangan fiskal antar daerah di Indonesia sangatlah terasa. Pemerintah daerah
Kesenjangan fiskal antar daerah di Indonesia sangatlah terasa. Pemerintah daerah terkaya diterkaya di Indonesia mempunyai pendapatan per penduduk 46 kali lebih tinggi dari pemerintah di Indonesia mempunyai pendapatan per penduduk 46 kali lebih tinggi dari pemerintah di daerah termiskin. Akibatnya pemerintah daerah yang miskin sering tidak dapat
daerah termiskin. Akibatnya pemerintah daerah yang miskin sering tidak dapat menyediakan pelayanan yang mencukupi, baik dari segi
menyediakan pelayanan yang mencukupi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas.kuantitas maupun kualitas. Pemberian dana yang terarah dengan
Penutup
Penutup
III.1 Kesimpulan III.1 Kesimpulan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyaibiasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup .
dengan kualitas hidup .
Kemiskinan banyak dihubungkan dengan: Kemiskinan banyak dihubungkan dengan: 1. Penyebab individual,
1. Penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dariatau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin.
perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. 2. Penyebab keluarga, yang
2. Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. 3. Penyebab sub-budaya (
3. Penyebab sub-budaya (subcultural subcultural ), yang menghubungkan kemiskinan dengan), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam
kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar.lingkungan sekitar. 4. Penyebab agensi,
4. Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain,yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi.
5. Penyebab struktural, yang memberikan alasan
5. Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil daribahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
struktur sosial.
Dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak
Dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak dan kompleks. Pertamadan kompleks. Pertama pengangguran, kedua kekerasan, ke
pengangguran, kedua kekerasan, ketiga tiga pendidikan, keempat kesependidikan, keempat kesehatan, kelima konflik sosialhatan, kelima konflik sosial bernuansa SARA.
bernuansa SARA.
Solusi mengatasi kemiskinan diantaranya : Solusi mengatasi kemiskinan diantaranya :
1)
1) Peningkatan Fasilitas Jalan dan Listrik di PedesaanPeningkatan Fasilitas Jalan dan Listrik di Pedesaan 2)
2) Perbaikan Tingkat Kesehatan Melalui Fasiitas Sanitasi yang Lebih Perbaikan Tingkat Kesehatan Melalui Fasiitas Sanitasi yang Lebih BaikBaik 3)
3) Pembatasan Pajak dan Retribusi Daerah yang Pembatasan Pajak dan Retribusi Daerah yang Merugikan Usaha Lokal dan OrangMerugikan Usaha Lokal dan Orang Miskin
Miskin 4)
4) Menyediakan Lebih Banyak Dana Untuk Daerah-Daerah Menyediakan Lebih Banyak Dana Untuk Daerah-Daerah yang Tergolong denganyang Tergolong dengan Penghasilan Penduduk Rendah
III. 2 Kritik dan Saran III. 2 Kritik dan Saran
Penanganan berbagai masalah di atas
Penanganan berbagai masalah di atas memerlukan strategi penanggulangan kemiskinan yangmemerlukan strategi penanggulangan kemiskinan yang jelas. Pemerintah Indonesia dan b
jelas. Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak terkait lainnya patut mendapat acunerbagai pihak terkait lainnya patut mendapat acungan jempol atasgan jempol atas berbagai usaha yang telah dijalankan
berbagai usaha yang telah dijalankan dalam membentuk strategi penanggulangan kemiskinan. Haldalam membentuk strategi penanggulangan kemiskinan. Hal pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintahan baru
pertama yang dapat dilakukan oleh pemerintahan baru adalah menyelesaikan dan mengadaptasikanadalah menyelesaikan dan mengadaptasikan rancangan strategi penanggulangan kemiskinan yang telah berjalan. Kemudian hal ini dapat
rancangan strategi penanggulangan kemiskinan yang telah berjalan. Kemudian hal ini dapat dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan.
dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan.
Semua itu harus dilakukan pemerintah dengan benar-benar, tegas dan disiplin dan begitu pula Semua itu harus dilakukan pemerintah dengan benar-benar, tegas dan disiplin dan begitu pula sebagai warga negara yang baik kita harus mendukung setiap program Pemerintah yang baik untuk sebagai warga negara yang baik kita harus mendukung setiap program Pemerintah yang baik untuk kemajuan negara ini di kemudian hari.
BAB IV
BAB IV
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
http://appifrend.wordpress.com/2011/12/25/makalah-masalah-kemiskinan-dan-penanggulangannya/ penanggulangannya/ http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan http://www.siteresourcehttp://www.siteresources.worldbank.org/INTINs.worldbank.org/INTINDONESIA/ResourcesDONESIA/Resources/Publication/280016-
/Publication/280016-11061303054
1106130305439/617331-111039/617331-1110769011447/810769011447/810296-11107690296-1110769073153/reducing73153/reducingpoverty.pdf poverty.pdf
http://www.bps.go.id/brs_file/kemiskinan_02jan12.pdf
http://www.bps.go.id/brs_file/kemiskinan_02jan12.pdf
www.p2kp.org/p
www.p2kp.org/pustaka/files/modul_pelaustaka/files/modul_pelatihan08/A/2/b/02/Modul-Konsetihan08/A/2/b/02/Modul-Konsep-PNPM-Mandiri-
p-PNPM-Mandiri-Perkotaan.pdf