• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 1. Deskripsi Dioscorea bulbifera L.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 1. Deskripsi Dioscorea bulbifera L."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 1. Deskripsi Dioscorea bulbifera L.

Famili : Dioscoreaceae (gadung

gadungan) Nama Lokal

Indonesia : Huwi buah, Huwi upas, Huwi blicik, Huwi artapel, Jejubug basu, Jejubug endog, Huwi gandul.

Malaysia : Ubi atas , Ubi singapura Inggris : Air potato, Air

yam

China : Huang yao zi

Distribusi

Berasal dari Asia kemudian tersebar luas ke daerah Tropika Asia, Afrika dan Amerika dengan pusat penyebaran adalah Indonesia, Malaysia dan Afrika. Di Indonesia banyak ditemukan di Pulau Jawa dengan ketinggian hingga 800 mdpl (Bimantoro, 1981). Habitat liarnya di hutan, di batas-batas hutan atau ditanam di kebun-kebun penduduk.

Botani

Merupakan tanaman merambat, panjangnya mencapai 3-20 m. Batangnya melilit pada pohon maupun semak. Berbentuk bulat, halus, tidak bercabang, diameternya 0.5 – 0.7 cm. Daunnya tunggal, berbulu, bersusun berseling pada batang, bentuknya bulat, pada bagian pangkal daun terdapat lekukan dan menebal, sedangkan ujung daunnya meruncing, sehingga helaian daun ini tampak berbentuk jantung atau hati. Permukaan bagian atas daun berwarna hijau gelap dan mengkilat, permukaan bagian bawah daun lebih terang, terdiri atas 7 – 13 tulang daun. Besar daun 8 cm x 6 cm sampai 40 cm x 30 cm.

Bunga beraturan selalu berkelamin satu dan berumah dua. Muncul pada bulan Mei – Agustus. Perbungaannya dalam bentuk tandan tumbuh pada ketiak

(3)

daun terdiri atas 2 – 6 bunga atau kadang-kadang bergabung dalam bentuk pseudo terminal recemes. Panjang perbungaan jantan 2 – 12 cm, memiliki enam benang sari yang fertile atau berkurang tiga menjadi staminodia. Panjang perbungaan betina 12 – 35 cm, bakal buah tenggelam, beruang tiga, bakal biji dua buah per ruang (Steenis,1978). Bunga tidak bertangkai, kecil dan sering gugur. Umumnya bunga Dioscorea berwarna hijau atau kehijauan.

Berbuah sepanjang tahun. Buah berbentuk bulat panjang, bagian sisinya sejajar dan di kedua ujungnya membulat atau berbentuk kapsul. Bila telah masak warnanya coklat, tetapi di bagian tengahnya tebal. Bagian yang tebal ini adalah biji yang sebenarnya dan yang di bagian sisinya merupakan sayap yang berfungsi untuk memudahkan penyebaran. Penyebarannya dapat dibantu oleh air.

Tanaman ini membentuk umbi akar yang merupakan dasar batang yang mengalami modifikasi, menggembung sebagai persediaan makanan dan air. Umbi ini biasanya berpasangan, yang besar berpasangan dengan yang kecil. Bentuknya bulat atau berbentuk kepingan seperti kipas angin, berbulu atatu berakar kasar. Kulitnya berwarna coklat kemerah-merahan, sedangkan daging umbi berwarna putih kekuning-kuningan. Pada tanaman dewasa hampir di setiap ketiak daunnya tumbuh umbi (Umbi atas/bulbil) yang bentuknya bulat atau berbentuk seperti kentang, tidak bertangkal, warna kulitnya abu-abu hingga abu-abu kecoklatan, halus dan agak pecah-pecah sangat kecil, bagian dalamnya berwarna hijau, hijau kekuningan. Bulbil memiliki ukuran panjang 4 – 15 cm, lebar 4 – 13 cm dan tebal 4 – 7.5 cm. Sebenarnya umbi ini adalah tunas cabang yang dorman.

Pertumbuhannya cepat pada kondisi terbuka dan sedikit ternaungi. Tumbuhan ini mampu memperbanyak diri melalui biji, umbi dan stek batang. Perbanyakan melalui umbi akar terjadi ketika umbi berada pada kondisi udara yang kering dan telah mengalami masa dorman. Tunas baru akan muncul pada bagian atas umbi atau berdekatan dengan bekas batang yang dulu.

Proses perbanyakan melalui biji prosesnya cukup panjang hingga membentuk umbi yang utuh. Pertumbuhan pertama akan sangat lambat dan hanya memiliki beberapa daun. Akar pertama muncul tapi tebalnya tidak memadai. Akar-akar yang baru akan tumbuh dari batang. Batang kemudian akan membesar dan mulai membentuk umbi. Setelah beberapa lama, batang, daun dan akar akan

(4)

mati, hingga tersisisa umbi kecil saja. Setelah melewati masa dorman umbi ini mulai tumbuh, dengan batang yang lebih besar. Proses ini berulang sampai tiga tahun lamanya hingga membentuk umbi penuh.

Perbanyakan juga dapat terjadi melalui bulbil. Seandainya pangkal batang tumbuhan ini dipotong, maka pada potongan batang atas akan tetap membentuk bulbil, terutama dalam kondisi ternaungi. Menurut Hidajat (1993), berdasarkan pengalaman yang diamati pada tumbuhan liar Dioscorea bulbifera L. yang merambat pada tiang listrik di dalam Kebun Raya Bogor, ternyata sisa batang yang masih melilit pada tiang listrik tersebut tampaknya masih tetap segar sampai lebih dari satu minggu, kemudian mulai muncul bulbil pada ketiak daun sebesar kelereng berwarna ungu kehitaman. Setelah satu minggu daun berangsur-angsur layu dan gugur, begitupun batangnya menjadi kering, tetapi batangnya tetap menempel pada batang tersebut. Bulbil yang dihasilkan cukup banyak dan umumnya sangat peka terhadap sentuhan sehingga mudah terjatuh ke tanah. Bulbil yang jatuh ke tanah biasanya tersebar oleh aliran air hujan atau dibawa oleh pengunjung.

(5)

Lampiran 2. Deskripsi Cissus sicyoides L.

Famili : Vitaceae Nama Lokal

Sisus, Areuy hariang Distribusi

Berasal dari daearah Afrika tropika. Pertama kali ditemukan di Bogor kemudian menyebar ke Bali dan Sulawesi (Heyne, 1987).

Botani

Merupakan tumbuhan terna memanjat, panjangnya 5 – 15 m, hampir selalu tumbuh di tempat dengan kelembapan yang cukup tinggi. Batang dilapisi lilin tipis, hampir selalu bulat silindris, rapuh, jika dibengkokan mudah patah dan menimbulkan suara. Alat pembelit berhadapan atau dekat daun, panjang. Kedudukan daun berseling, bertangkai , yang terbawah kerapkali melekuk, bentuk bulat telur memanjang dengan ujung meruncing panjang, pangkal berbentuk jantung dan bergerigi. Bunga dalam anak payung cukup kecil, berhadapan dengan daun, anak payung bertangkai pendek, bercabang 2 – 3 kali, berkelamin 2, dan kelopaknya berbentuk cawan. Buah buni berbentuk bola buah pir, bila tua berwarna merah atau hitam (Backer dan Bakhuizen , 1965).

Cissus sicyoides L. memiliki akar hawa yang pada umumnya berwarna merah kehijauan, menggantung dalam jumlah yang cukup banyak. Akar hawa ini biasanya tumbuh pada cabang-cabang yang letaknya di bagian atas. Tumbuhan ini mampu bertahan hidup dengan akar hawanya saja meski batang utamanya dipotong. Tumbuhan sisus banyak ditemukan pada tempat-tempat yang suhunya berkisar antara 22.5 0C – 26.5 0C dan kelembapan relatifnya 80 % – 85 % (Roemantyo dan Purwantoro, 1990).

(6)

Lampiran 3. Deskripsi Paraserianthes falcataria

Famili : Fabaceae Nama Lokal

Indonesia : Sengon, Jeunjing (Sunda),

Sika (Maluku) Inggris : Batai

Distribusi : Menyebar di seluruh jawa, Maluku dan Irian Jaya.

Botani

Pohon berukuran sedang sampai besar, tinggi dapat mencapai 40 m, tinggi batang bebas cabang 20 m. Tidak berbanir, kulit licin, berwarna kelabu muda bulat agak lurus. Diameter pohon dewasa bisa mencapai 100 cm atau lebih. Tajuk berbentuk perisai , jarang, selalu hijau. Daun berwarna hijau pupus, tersusun majemuk menyirip ganda panjang dapat mencapai 40 cm, terdiri dari 8 – 15 pasang anak tangkai daun yang berisi 15 – 25 helai daun, dengan anak daun yang kecil dan mudah rontok. Bunga tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0.5 – 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga jantan dan bunga betina. Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, tidak bersekat-sekat dan panjangnya sekitar 6 – 12 cm. Setiap polong berisi 15 – 30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil, waktu muda berwarna hijau dan berubah menjasi kuning sampai coklat saat tua. Tekstur biji berlilin dan agak keras. Penyerbukan dibantu oleh angin dan serangga.

(7)

Lampiran 4. Deskripsi Mikania micrantha H.B.K.

Famili : Asteraceae Nama Lokal :

Mikania, Sembung rambat (Jawa),

Areuy kapituheur (Sunda).

Distribusi

Tanaman ini berasal dari Amerika, kemudian diintroduksi dari Paraguay pada tahun 1949 ke Kebun Raya Bogor. Pada tahun 1965 digunakan sebagai penutup tanah dan hingga saat ini menyebar ke seluruh Indonesia. Di Papua dapat ditemukan di Merauke, Timika, Nabire dan Sorong. Mikania micrantha telah menggantikan spesies Mikania cordata yang merupakan tumbuhan asli Indonesia (Weber, 2003).

Botani

Tumbuh menjalar dengan panjang 3 – 6 m. Batangnya membelit/memanjat berwarna hijau muda adakalanya bercorak ungu, bentuknya bersegi atau bertulang membujur berambut halus. Pada buku-bukunya terdapat dua helai daun berhadapan, tunas baru dan perbungaan. Antara pertautan kedua tangkai daun terdapat anggota badan (appendage) yang tidak berambut. Buku-buku yang berada di permukaan tanah mengeluarkan akar. Daun yang berada di ujung batang ukurannya lebih kecil. Helai daun berbentuk hati atau bulat telur segi tiga, pangkalnya bersegi tumpul, permukaan tak berambut. Panjang daun 3 – 8 cm dan lebar 1.5 – 6 cm. Tangkai daun berambut halus yang panjangnya 1 – 6 cm. Perbungaan tumbuh dari ketiak daun dan ujung batang/cabang, perbungaan bercabang-cabang, tiap cabang dengan banyak kepala bunga yang tersusun berbentuk malai rata yang longgar. Daun tajuk berwarna putih berbentuk tabung panjangnya 2.5 – 3 mm berlekuk lima, kepala sari hitam keabu-abuan, putik berwarna putih, bulu tambahan atau papus banyak, panjangnya 2.5 mm, mula-mula berwarna putih kemudian menjadi kemerahan. Buah berwarna coklat

(8)

kehitaman, panjang 2 mm mempunyai banyak papus kemerah-merahan panjangnya kurang lebih 2.5 mm (Nasution, 1986).

Lazim ditemukan di semak-semak, tepi hutan, hutan sekunder yang masih muda, di tepi jalan dan tepi sungai. Tumbuh pada tanah lembab atau agak kering di areal terbuka atau sedikit ternaungi. Dapat ditemukan pada ketinggian 0 – 2000 mdpl. Tumbuh dominan membentuk jalinan berlapis, adakalanya membelit dan memanjat pohon lain sehingga menutupi tajuk pohon yang dipanjatnya. Pertumbuhannya akan semakin cepat pada lahan terganggu seperti lahan bekas terbakar. Buah dan bunganya muncul sepanjang tahun. Penyebaran bijinya dibantu oleh media angin. Perbanyakan utama secara vegetatif melalui potongan batangnya dengan tingkat perkecambahan lebih dari 95%. Tingkat perkecambahan melalui biji hanya 60% (Nasution, 1986).

(9)

Lampiran 5. Deskripsi Ficus elastica Roxb.

Famili : Moraceae Nama Lokal

Indonesia : Karet kebo, karet hutan, kadjai (Sumatera) Inggris : Assam rubber, Indian

rubbertree Melayu : Rambong Filipina : Balete Distribusi

Tumbuh pada ketinggian 0 – 500 m di daerah tropis dan subtropis. Botani

Pohon dengan tinggi 8 – 40 m. Dalam keadaan liar mula-mula hidupnya epiphytis, berkecambah pada pohon lain, banyak akar udara yang menuju ke tanah, yang nantinya masing-masing menjadi batang, kemudian tumbuh bersatu menjadi satu batang yang besar. Bagian yang muda merah, gundul, daun penumpu tunggal, bentuk lanset, dari luar merah atau kuning, mengkerut dari dalam keputih-putihan dengan panjang 2.5 – 16 cm. Tulang daun samping halus dan sangat rapat berurutan. Daun tersebar bertangkai cukup panjang, seperti kulit, memanjang atau elliptis, kerapkali dengan pangkal tumpul dan ujung meruncing, tepi rata, dari atas hijau tua dan mengkilat, dari bawah lebih muda dan buram, berbintik-bintik transparan yang rapat, gundul dengan ukuran panjang 8 – 38 cm dan lebar 4 – 20 cm. Buah Ficus kerapkali duduk berpasangan, pada permulaannya tertutup dengan seludang, kuning kehijauan, 1 – 1.5 cm panjangnya. Bunga gal (bunga serangga), bunga jantan dan betina dalam satu bunga periuk tersebar pada seluruh permukaan (Steenis, 1978).

Ficus memiliki simbiosis mutualisme dengan tawon ficus, suatu kerjasama yang sangat erat hubungannya, sehingga kelanjutan dari hidup tumbuhan Ficus tergantung dengan adanya tawon ficus begitu pula sebaliknya (Steenis, 1978). Tawon ficus menyimpan telur-telurnya pada bunga gal. Bunga gal sebenarnya

(10)

adalah bunga betina mandul yang tampak seperti gelembung yang berleher pendek. Pada saat tawon ficus menyimpan telur-telurnya inilah terjadi penyerbukan dari serbuk sari yang menempel di tubuh tawon ficus menuju kepala putik. Penyebaran biji Ficus elastica Roxb dibantu oleh angin.

Ficus elastica Roxb tumbuh menumpang dengan pertumbuhan batang yang membelit batang pohon inangnya. Pada tingkat pertumbuhan berikutnya, akar F.elastica Roxb akan tumbuh mengitari batang inang ini, yang kemudian saling bertemu sehingga membentuk rajutan batang F.elastica Roxb. Pertumbuhan batang akan terus menutupi keseluruhan batang pohon inangnya. Tajuk pohon inang juga akan tertutup oleh tajuk F.elastica Roxb, tentu saja lama-kelamaan pohon inang pun mati (Sastrapradja, 1984).

(11)

Lampiran 6. Deskripsi Limnocharis flava (L.) Buchanan

Famili : Limnocharitaceae

Nama Lokal : Slada sawah kuning, genjer, centongan

Distribusi : Berasal dari Amerika tropis

kemudian menyebar ke Asia Tenggara

Lokasi: Vak II.Qc, II Qe dan II Qd Botani

Termasuk tumbuhan air yang tegak, tingginya bisa mencapai 1 meter. Memiliki daun tunggal dengan tangkai berbentuk segitiga tebal, di dalam tangkai ini berongga dan bergetah putih, panjang tangkai 10-50 cm. Bentuk daun membulat sampai menjantung seperti anak panah, tulang daun secara paralel dari pangkal ke ujung daun, warna daun hijau agak kekuningan, kasap dan agak tebal. Perbungaan memayung, muncul dari tengah, tangkai 10-50 cm, bunga mengelompok di ujung tangkai 5-15 kuntum, kelopak berwarna hijau, mahkota putih dan benagsari berwarna kuning. Masa berbunga sepanjang tahun. Buah majemuk berbentuk elips dengan diameter 1-2 cm. Perbanyakan menggunakan biji dan anakan. Habitat genjer tumbuh ditempat-tempat basah seperti kolam dan sawah, pada ketinggian sampai 1300 m dpl.

Kondisi di Kebun Raya Bogor

Genjer memiliki pertumbuhan dan perkembangbiakan yang cukup cepat. Awalnya genjer merupakan tanaman air koleksi di kolam vak II Qc, namun saat ini genjer telah berkembangbiak dengan cepat, bahkan genjer ini mulai menginvasi kolam lain di dekatnya. Tanaman ini memiliki potensi invasi yang paling besar dibanding spesies lainnya. Jumlah populasi terbanyak pada vak II Qc. Pada vak II Qe dan II Qd populasi genjer berupa individu-individu dewasa yang menyebar, namun belum membentuk koloni yang besar tetapi telah memiliki jumlah anakan yang banyak disekitar tanaman dewasa. Rencana pengendalian oleh manajemen Kebun Raya Bogor akan dilakukan pada akhir tahun 2011 yang dibarengi dengan renovasi kolam.

(12)

Lampiran 7. Deskripsi Bacopa caroliniana Robinson

Famili : Scrophulariaceae

Nama Lokal : Bakopa

Lokasi : Vak II Qe

Distribusi : Kawasan pantai Amerika Utara bagian tengah dan selatan.

Botani

Tumbuhan bergerombol mengapung di permukaan air, seolah-olah membentuk sebuah pulau. Habitatnya adalah di rawa-rawa atau kolam. Tumbuhan air kecil ini berbatang bulat coklat dan berdaging dihiasi oleh bulu-bulu halus, panjang batang 24-60 cm. Daun tak bertangkai, berseling berhadapan mulai dari permukaan hingga ke ujung batang, berbentuk elips dengan panjang 1-2 cm dan lebar 0.5-1 cm. Terdapat rambut halus pada permukaan bawah. Perbungaan muncul di ketiak daun, terutama pada daun, terutama pada daun bagian atas. Bunga dengan tiga kelopak hijau dan lima mahkota berwarna violet, tedapat empat tangkai sari dengan kepala sari yang berlurik violet dan kandung telur berwarna kuning. Perbanyakannya berupa split koloni. Masa berbunga pada bulan Februari – Maret.

Kondisi di Kebun Raya Bogor

Pada mulanya tanaman koleksi. Petumbuhan cepat. Mekoloni, menutup hampir sepertiga bagian kolam vak II Qe. Tanaman yang mudah beradaptasi/ tahan/kuat, mampu hidup di darat juga. Pada waktu kolam dibersihkan, tanaman ini dibuang ke tepi kolam, namun masih bisa bertahan hidup. Lama-kelamaan bisa menutup seluruh kolam. Rencana perawatan/ pengendalian oleh manajemen Kebun Raya Bogor akan dilakukan pada akhir tahun 2011 yang dibarengi dengan renovasi kolam.

(13)

Lampiran 8. Deskripsi Pistia stratiotes L.

Famili : Araceae

Nama Lokal : Kapu-kapu, Kiambang

Distribusi : Tumbuh di daerah tropik

dan subtropik.

Lokasi : Vak II Qa

Botani

Merupakan tumbuhan air tawar. Biasanya ditemukan mengapung pada kolam-kolam ikan ataupun pada air yang mengalir secara perlahan. Terkadang dapat menjadi gulma pada lahan persawahan. Tumbuhan air mengapung yang secara sepintas mirip seperti lobak ini sebenarnya masih satu keluarga dengan talas-talasan. Batangnya sangat pendek. Daun tersusun indah berbentuk roset atau seperti susunan bunga ros, berbulu lembut dan empuk pada kedua permukaan daunnya, berwarna hijau muda. Panjang daun sekitar 15 cm atau bahkan bisa lebih apabila mendapat media yang subur. Perbungaannya tunggal dan sangat kecil. Bunga ini tumbuh ditengah-tengah susunan mahkota daun dengan panjang sekitar 1 cm. Seperti halnya keluarga talas-talasan maka bunga Pistia inipun terdiri dari dua bagian yaitu seludang dan tongkol. Seludang berwarna hijau muda kekuningan sampai agak keputihan. Pada bagian luar seludang berbulu halus dan lembut pada bagian dalamnya tidak berbulu. Pada pertengahan seludang akan berlekuk dan menyempit. Sementara tongkol lebih pendek dari pada seludang dan sebagian dari tongkol menyatu dengan seludang. Buahnya berwarna hijau dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman ini berkembangbiak melalui rimpang.

Konsisi di Kebun Raya Bogor

Sebenarnya bukan tanaman koleksi di Kebun Raya, namun dicoba untuk djadikan tanaman koleksi. Perbanyakannya cepat dan penyebarannya luas karena tanaman ini mudah terbawa oleh arus air, tersebar dalam koloni dan individu-individu pada kolam vak II Qa.

(14)

Lampiran 9. Deskripsi Sagittaria sagittifolia L. subsp. Leucopetala (Miq.) Hartog

Famili : Alismataceae

Nama Lokal : Bia-bia, eceng

Lokasi : Vak II Qc

Distribusi : Berasal dari Brazil

kemudian menyebar ke Eropa dan Asia bagian utara.

Botani

Batang bawah membengkak dan mengeluarkan perakaran yang merayap serta menghasilkan umbi yang membulat. Daun keluar dari tangkai yang bersudut tiga dan bervariasi panjangnya. Daun terdiri tegak di atas air, berbentuk seperti anak panah dan licin sedangkan daun yang masih terendam air berbentuk memita. Tangkai bunga muncul langsung dari bagian akar dan membentuk beberapa lingkar cabang perbungaan, terdapat tiga kuntum tiap cabangnya, mahkota bunga berwarna putih dengan noktah ungu pada bagian dasar. Perbanyakan dilakukan dengan rimpang dan anakan dengan masa berbunga sepanjang tahun.

Kondisi di Kebun Raya Bogor

Pada mulanya merupakan tanaman koleksi. Populasinya semakin banyak, berupa koloni yang semakin menyebar menutup hampir seperempat bagian kolam vak II Qc. Pada saat air kolam menurun/ agak surut pertumbuhan lebih cepat. Tumbuh di tepian kolam dengan genangan air tidak terlalu tinggi.

(15)

Lampiran 10. Deskripsi Oryza barthii A. Chev.

Famili : Poaceae

Distribusi : Banyak dijumpai di

kawasan Afrika

Lokasi : Vak II Qd dan Vak II

Qe

Botani

Tumbuhan ini umumnya berada di areal persawahan. Berumpun, tegak, tingginya lebih dari 1.8 m karena sebagian tanamannya tertanam di lumpur. Seludangnya sedikit kasar, ligulanya sedang, helaian daunnya rata, memita/menggaris, panjangnya 40-65 cm, lebar 2 – 3 cm, ujungnya meruncing. Tangkai perbungaannya tegak, mendukung spikelet yang akan menjadi bulir. Spikelet panjangnya 8 - 12 mm, jangutnya sangat panjang, lemma bagian luar panjangnya 3 mm, lemma fertile bergranula, kasar dengan bristile seperti rambut-rambut, peleanya serupa. Bulirnya melonjong , berwarna kuning emas dengan masa berbunga bulan Maret – Juni.

Kondisi di Kebun Raya Bogor

Merupakan tanaman koleksi di Vak II Qd. Namun telah menyebar ke Vak II Qe. Sifatnya tidak merugikan bagi tanaman lain. Pertumbuhannya lambat dan tumbuh secara berkoloni.

(16)

Lampiran 11. Deskripsi Cecropia adenopus Mart. ex Miq.

Famili : Cecropiaceae

Nama Lokal : Pohon Daun Payung,

Pumpwood (Inggris) Distribusi

Berasal dari Amerika Selatan, ditemukan sepanjang Mexico Selatan sampai Colombia, kemudian menyebar hampir di semua wilayah Jawa Barat.

Botani

Tumbuhan berumah dua berhabitus pohon ini mempunyai tinggi 15 – 20m. Batangnya memiliki rongga pada setiap ruasnya. Daun tersusun berselang dan mengelompok pada ujung batang. Daun tipe menjari dengan 7 – 10 ruas tiap daun, memiliki diameter 30 – 50 cm. Bunga jantan memiliki dua stamen, posisi bunga betina berada diatas bunga jantan. Buahnya berukuran kecil memiliki satu biji di dalamnya. Biji berukuran 2mm memiliki endosperm dan kotiledon pipih. Tumbuhan ini memiliki umur 20 tahun, mulai memproduksi bunga dan buah setelah berusia 3 – 6 tahun. Tumbuhan ini berbunga sepanjang tahun, dengan pembungaan dibantu oleh angin. Penyebaran biji dibantu oleh angin dan hewan terutama oleh kelelawar dan burung. Tumbuhan ini merupakan tipe tumbuhan pioneer, yang biasa ditemukan di tepi hutan, tepi jalan dan selokan. Di Jawa Barat tumbuhan ini hidup pada ketinggian 0 – 1600 m dpl (Lemmens and Bunyapraphastsara, 2003).

(17)

Lampiran 12. Deskripsi Cissus nodosa Blume.

Famili : Vitaceae

Nama lokal : Ki barera lalakona (sunda), Galing ijo, Paliran (jawa), Grape Ivy, Javanese Treebine

Distribusi : Tersebar di seluruh pulau Jawa pada

ketinggian antara 200 – 500 mdpl. Botani

Perdu memanjat panjangnya 5 sampai 10 m. Daun berbentuk bulat telur memanjang, semakin meruncing pada ujung dan membulat pada bagian pangkal. Panjang daun 6 - 18 cm dan lebar 2.5 – 7 cm. Kuncup bunga berbentuk segitiga elips. Mahkota bunga berwarna merah keunguan dan berwarna hijau pada bagian ujungnya, tebal dengan panjang 4 mm. Buah menyerupai Cerry dengan diameter 20 – 25 mm, berwarna merah gelap dan rasanya asam. Batangnya berwarna merah dan memiliki akar hawa. Perbanyakan melalui biji dan organ vegetatif terutama batang dan akar hawa (Backer and Bakhuizen, 1965).

(18)

Lampiran 13. Tanaman Mati Kebun Raya Bogor Tahun 2011

Nama Famili Vak No Tanggal Keterangan Spesimen

Merrillia caloxylon Swingle. Rutaceae XXIV.A. 180 1/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Pteris flabellata Thunb. Acrostichaceae XIX.C.II. 53 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Pteris flabellata Thunb. Acrostichaceae XIX.C.II. 54a 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Dryopteris syrmatica (Willd.) Kuntze Dryopteridaceae XIX.C.II. 55 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Microlepia sp. Dennstaedtiaceae XIX.C.I. 70a 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Selaginella willdenovii (Desv. ex Poir.) Baker Selaginellaceae XIX.C.II. 9 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Asplenium nidus L. Aspleniaceae XIX.C.II. 15 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Cyathea batjanensis (H. Christ) Copel. Cyatheaceae XIX.C.II. 25 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Pteris longipinnula Wall. Acrostichaceae XIX.C.II. 47 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Asplenium belangeri (Bory) Kuntze Aspleniaceae XIX.C.I. 53 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Helminthostachys zeylanica (L.) Hook. Ophioglossaceae XIX.C.I. 20 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Asplenium longissimum Blume Aspleniaceae XIX.C.I. 31 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Pteris ensiformis Burm. f. Acrostichaceae XIX.C.I. 36 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Pteris semipinnata L. Acrostichaceae XIX.C.I. 44 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Pteris semipinnata L. Acrostichaceae XIX.C.I. 44 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Asplenium longissimum Blume Aspleniaceae XIX.C.I. 45 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Helminthostachys zeylanica (L.) Hook. Ophioglossaceae XIX.C.I. 46 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Helminthostachys zeylanica (L.) Hook. Ophioglossaceae XIX.C.I. 47-47a 2/8/2011 Hasil Inspeksi 2

Didymochlaena lunulata Desv. Aspidiaceae XIX.C.I. 52a 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Diplazium pallidum Blume Woodsiaceae XIX.C.III. 12 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Tectaria vasta (Blume) Copel. Aspidiaceae XIX.C.III. 26 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Diplazium bantamense Blume Woodsiaceae XIX.C.III. 40 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Pteris ensiformis Burm. f. Acrostichaceae XIX.C.III. 94 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Asplenium nidus L. Aspleniaceae XIX.C.III. 124 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

(19)

Lampiran 13. (Lanjutan) Tanaman Mati Kebun Raya Bogor Tahun 2011

Nama Famili Vak No Tanggal Keterangan Spesimen

Tectaria vasta (Blume) Copel. Aspidiaceae XIX.C.III. 144 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Tectaria sp. Aspidiaceae XIX.C.III. 151 2/8/2011 Hasil Inspeksi 1

Eugenia uniflora L. Myrtaceae XV.J.B.XIX. 4a 2/25/2011 Akar Busuk 1

Trigonostemon laevigatus Mull. Arg. Euphorbiaceae XV.J.B.XIX. 10 10/11/2010 Leher Batang Busuk 1

Tecoma stans (L.) Juss. ex H.B. & K. Bignoniaceae XI.H. 51 10/12/2010 Akar Busuk 1

Verschaffeltia splendida H.A. Wendl. Arecaceae X.D. 128 11/10/2010 Batang Busuk 1

Phaleria capitata Jack var. grandis Valeton Thymelaeaceae XI.B.VI. 57 11/11/2010 Batang,Akar Busuk 1

Phaleria capitata Jack var. fruticosa Valeton Thymelaeaceae XI.B.VII. 216 11/11/2010 Batang,Akar Busuk 1

Ligustrum sp. Oleaceae IV.A. 211b 11/11/2010 Cendawan 1

Cyrtostachys sp. Arecaceae XIV.A. 159 11/15/2010 Cendawan 1

Fagraea racemosa Jack ex Wall. Loganiaceae X.G. 126 11/23/2010 Busuk 1

Heritiera sp. Sterculiaceae IX.D. 234 11/15/2010 Kering 1

Cinnamomum sp. Lauraceae XX.B. 164a 11/23/2010 Kering 1

Nymphaea lotus L. Nymphaeaceae II.Q.C. 1 8/14/2010 Busuk 1

Nymphaea lotus L. var. rubra Nymphaeaceae II.Q.C. 44 8/14/2010 Kering 1

Nymphaea lotus L. var. rubra Nymphaeaceae II.Q.C. 41 11/19/2010 Habis Dimakan Ikan 1

Nymphaea lotus L. Nymphaeaceae II.Q.C. 61 8/14/2010 Umbi Busuk 1

Nymphaea lotus L. Nymphaeaceae II.Q.C. 66 8/14/2010 Umbi Kering 1

Nymphaea lotus L. Nymphaeaceae II.Q.C. 68 11/24/2010 Habis Dimakan Ikan 1

Nymphoides indica (L.) Kuntze Gentianaceae II.Q.A.

135-135a-135b 9/30/2010 Kering dan Hilang 3

Nymphaea lotus L. Nymphaeaceae II.Q.A. 143 11/2/2010 Busuk Umbi 1

Nymphaea lotus L. Nymphaeaceae II.Q.B. 59 11/2/2010 Busuk Umbi 1

Nymphaea sp. Nymphaeaceae II.Q.A. 150 6/2/2010 Kering 1

Nymphaea sp. Nymphaeaceae II.Q.A. 151 6/2/2010 Kering 1

Nymphaea lotus L. var. rubra Nymphaeaceae II.Q.A. 139 7/31/2010 Umbi Busuk 1

(20)

Lampiran 13. (Lanjutan) Tanaman Mati Kebun Raya Bogor Tahun 2011

Nama Famili Vak No Tanggal Keterangan Spesimen

Polyalthia celebica Miq. Annonaceae X.G. 117a 3/14/2011 Tumbang 1

Nymphoides indica (L.) Kuntze Gentianaceae II.Q.A. 140 1/12/2010 Hilang Hanyut 1

Pittosporum moluccanum (Lam.) Miq. Pittosporaceae XI.B.XV. 229-229a 3/14/2011 Tumbang 2

Terminalia citrina (Gaertn.) Roxb. ex Flem. Combretaceae XI.B.XII. 27 3/14/2011 Tumbang 1

Calamus sp. Arecaceae XIX.C.VIII. 73 3/10/2011 Hasil Inspeksi 1

Selliguea sp. Polypodiaceae XIX.C.VIII. 79 3/10/2011 Hasil Inspeksi 1

Sphaerostephanos polycarpus (Blume) Copel. Thelypteridaceae XIX.C.VIII. 80 3/10/2011 Hasil Inspeksi 1

Dryopteris sp. Aspidiaceae XIX.C.VIII. 83 3/10/2011 Hasil Inspeksi 1

Asplenium sp. Aspleniaceae XIX.C.VIII. 89 3/10/2011 Hasil Inspeksi 1

Thelypteridaceae Thelypteridaceae XIX.C.VIII. 90 3/10/2011 Hasil Inspeksi 1

Pteris pellucida Presl Acrostichaceae XIX.C.VIII. 93 3/10/2011 Hasil Inspeksi 1

Cyathea squamulata (Blume) Copel. Cyatheaceae XIX.C.VIII. 99 3/10/2011 Hasil Inspeksi 1

Lygodium circinnatum (Burm. f.) Sw. Schizaeaceae XIX.C.V. 3 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Marattia fraxinus Sm. (cf.) Marattiaceae XIX.C.V. 24d 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Angiopteris evecta (G. Forst.) Hoffm. Marattiaceae XIX.C.V. 30 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Angiopteris evecta (G. Forst.) Hoffm. Marattiaceae XIX.C.V. 31 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Angiopteris evecta (G. Forst.) Hoffm. Marattiaceae XIX.C.V. 32 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Tectaria melanocaula (Blume) Copel. Aspidiaceae XIX.C.V. 37 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Angiopteris evecta (G. Forst.) Hoffm. Marattiaceae XIX.C.IV. 5a 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Blechnum orientale L. Blechnaceae XIX.C.IV. 21-21a 3/28/2011 Hasil Inspeksi 2

Pronephrium nitidum Holttum Thelypteridaceae XIX.C.IV. 18 4/28/2011 Hasil Inspeksi 1

Tectaria sp. Aspidiaceae XIX.C.IV. 23 3/28/2011 Hasil Inspeksi 1

Cyathea sp. Cyatheaceae XIX.C.IV. 25 3/28/2011 Hasil Inspeksi 1

Pteris sp. Acrostichaceae XIX.C.IV. 27 3/28/2011 Hasil Inspeksi 1

Didymochlaena truncatula (Sw.) J. Sm. Aspidiaceae XIX.C.XII. 13 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

(21)

Lampiran 13. (Lanjutan) Tanaman Mati Kebun Raya Bogor Tahun 2011

Nama Famili Vak No Tanggal Keterangan Spesimen

Nephrolepis sp. Davalliaceae XIX.C.XII. 88a 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Marattia sp. Marattiaceae XIX.C.XII. 17 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Angiopteris sp. Marattiaceae XIX.C.XII. 74 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Coniogramma serrulata Fee Taenitidaceae XIX.C.XII. 106 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Diplazium sp. Woodsiaceae XIX.C.XII. 107 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Diplazium accedens Blume Woodsiaceae XIX.C.XII. 111 3/23/2011 Hasil Inspeksi 1

Diplazium spiniferum Woodsiaceae XIX.C.XII. 113 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Diplazium silvaticum (Bory) Sw. Woodsiaceae XIX.C.XII. 119 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Diplazium accedens Blume Woodsiaceae XIX.C.XII. 122 3/23/2011 Hasil Inspeksi 1

Blechnum sp. Blechnaceae XIX.C.XII. 124 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Diplazium cf. accedens Blume Woodsiaceae XIX.C.XII. 126 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Diplazium xiphophyllum (Baker) C. Chr. Woodsiaceae XIX.C.XII. 130 4/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Asplenium nidus L. Aspleniaceae XIX.C.XI. 13 5/2/2011 Hasil Inspeksi 1

Lygodium circinnatum (Burm. f.) Sw. Schizaeaceae XIX.C.XI. 65 5/2/2011 Hasil Inspeksi 1

Lygodium salicifolium Presl Schizaeaceae XIX.C.XI. 148 5/2/2011 Hasil Inspeksi 1

Blechnum orientale L. Blechnaceae XIX.C.XI. 159 5/2/2011 Hasil Inspeksi 1

Pronephrium sp. Thelypteridaceae XIX.C.XI. 171a 5/2/2011 Hasil Inspeksi 1

Amorphophallus titanum (Becc.) Becc. Araceae XIX.C.XI. 173 5/2/2011 Hasil Inspeksi 1

Amorphophallus titanum (Becc.) Becc. Araceae XIX.C.XI. 174 5/2/2011 Hasil Inspeksi 1

Polypodiaceae Polypodiaceae XIX.C.XI. 190 5/2/2011 Hasil Inspeksi 1

Coniogramma sp. Taenitidaceae XIX.C.XI. 192 5/2/2011 Hasil Inspeksi 1

Microsorium punctatum (L.) Copel. Polypodiaceae XIX.C.XI. 194 5/2/2011 Hasil Inspeksi 1

Diplazium accedens Blume Woodsiaceae XIX.C.XI. 195 5/2/2011 Hasil Inspeksi 1

Stenochlaena palustris (Burm. f.) Bedd. Blechnaceae XIX.C.XI. 196a 5/2/2011 Hasil Inspeksi 1

Hamelia patens Rubiaceae V.E. 161a-161b 1/20/2011 Kering,Busuk Akar 2

(22)

Lampiran 13. (Lanjutan) Tanaman Mati KebunRaya Bogor Tahun 2011

Nama Famili Vak No Tanggal Keterangan Spesimen

Acoelorrhaphe wrightii (Griseb. & H.A. Wendl.)

H.A. Wendl. ex Bec Arecaceae V.J. 11a] 2/10/2011 Kering 1

Podocarpus sp. Podocarpaceae V.F. 139 12/20/2011 Busuk Akar 1

Diospyros cauliflora Blume Ebenaceae IV.D. 127 1/2/2011 Busuk Akar 1

Aiphanes aculeata Willd. Arecaceae XIV.A. 107a 2/17/2011 Busuk 1

Garcinia dulcis Kurz Clusiaceae VI.C. 373 2/9/2011 Rigidoporus 1

Canarium sp. Burseraceae VI.B. 165a 2/9/2011 Rigidoporus 1

Enterolobium cyclocarpum (Jacq.) Griseb. Mimosaceae I.C. 79-79a 3/14/2011 Tumbang Keropos 2

Gleditsia assamica Bor Caesalpiniaceae I.C. 113 3/14/2011 Tumbang 1

Parkia timoriana (DC.) Merr. Mimosaceae I.C. 146 2/14/2011 Batang Atas Patah 1

Triplaris americana L. Polygonaceae X.G. 97 3/14/2011 Batang Atas Patah 1

Parsonsia cumingiana A. DC. Apocynaceae XVII.A. 2a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Strophanthus caudatus (Burm. f.) Kurz var.

undulata Franch. Apocynaceae XVII.A. 16 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Chonemorpha fragrans (Moon) Alston Apocynaceae XVII.A. 27a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Anodendron rubescens Teijsm. & Binn. Apocynaceae XVII.A. 44 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Odontadenia macrantha (Roem. & Schult.)

Markgraf Apocynaceae XVII.A. 51a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Anodendron paniculatum DC. Apocynaceae XVII.A. 52a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Beaumontia jerdoniana Wight. Apocynaceae XVII.A. 63-63a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 2

Beaumontia multiflora Teijsm. & Binn. Apocynaceae XVII.A. 67a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Beaumontia multiflora Teijsm. & Binn. Apocynaceae XVII.A. 68-68a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 2

Prestonia quinquangularis (Jacq.) Spreng. Apocynaceae XVII.A. 69a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Chilocarpus sp. Apocynaceae XVII.A. 75 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Alyxia alata Markgr. Apocynaceae XVII.A. 78a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Prestonia quinquangularis (Jacq.) Spreng. Apocynaceae XVII.A. 114 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

(23)

Lampiran 13. (Lanjutan) Tanaman Mati Kebun Raya Bogor Tahun 2011

Nama Famili Vak No Tanggal Keterangan Spesimen

Leuconotis eugenifolius A. DC. Apocynaceae XVII.A. 158-158a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 2

Wrightia glabra (L.) Kuntz Apocynaceae XVII.A. 132a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Alyxia sp. Apocynaceae XVII.A. 154-154a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 2

Apocynaceae Apocynaceae XVII.A. 155a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Willughbeia integer Pohl Apocynaceae XVII.A. 160a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Alyxia reinwardtii Blume Apocynaceae XVII.A. 168 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Leuconotis eugenifolius A. DC. Apocynaceae XVII.A. 167 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Chonemorpha fragrans (Moon) Alston Apocynaceae XVII.A. 26-26a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 2

Parameria laevigata (Juss.) Moldenke Apocynaceae XVII.A. 39-39a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 2

Beaumontia grandiflora (Roxb.) Wall. Apocynaceae XVII.A. 61-61a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 2

Ichnocarpus ovatifolius A. DC. Apocynaceae XVII.A. 79a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Melodinus lancifolius Ridl. Apocynaceae XVII.A. 80-80a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 2

Chilocarpus suaveolens Blume Apocynaceae XVII.A. 98a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Azima sarmentosa (Blume) Benth. & Hook. Salvadoraceae XVII.A. 103 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Prestonia quinquangularis (Jacq.) Spreng. Apocynaceae XVII.A. 115a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Chonemorpha fragrans (Moon) Alston Apocynaceae XVII.A. 122 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Apocynaceae Apocynaceae XVII.A. 136-136a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 2

Ichnocarpus ovatifolius A. DC. Apocynaceae XVII.A. 137 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Parsonsia cumingiana A. DC. Apocynaceae XVII.A. 139-139a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 2

Strophanthus preussii Engl. & Pax ex Pax Apocynaceae XVII.A. 140a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Willughbeia coriacea Wall. Apocynaceae XVII.A. 145 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Strophanthus divaricatus (Lour.) Hook. & Arn. Apocynaceae XVII.A. 147-147a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 2

Bischofia javanica Blume Euphorbiaceae XVII.A. 149 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Streblus sp. Moraceae XVII.A. 152 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Alyxia sp. Apocynaceae XVII.A. 153-153a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 2

(24)

Lampiran 13. (Lanjutan) Tanaman Mati Kebun Raya Bogor Tahun 2011

Nama Famili Vak No Tanggal Keterangan Spesimen

Cryptocarya nitens Koord. & Valeton Lauraceae XX.A. 63b 8/18/2011 Kering Mendadak 1

Willughbeia integer Pohl Apocynaceae XVII.A. 160a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Strophanthus caudatus (Burm. f.) Kurz Apocynaceae XVII.A. 17a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Ochrosia citrodora Lauterb. & K. Schum. Apocynaceae XVII.A. 163-163a 7/12/2011 Hasil Inspeksi 2

Cryptocarya laevigata Blume Lauraceae XX.A. 106 8/8/2011 Kering 1

Cinnamomum iners Reinw. ex Blume Lauraceae XX.A. 76 8/18/2011 Penggerek Batang 1

Beilschmiedia roxburghiana Nees Lauraceae XX.A. 40 8/18/2011 Tumbang 1

Litsea glutinosa (Lour.) C.B. Rob. Lauraceae XX.C. 50a 8/18/2011 Kering/Rayap 1

Limonia alata Wall. Rutaceae XV.J.B.XVI. 4a 8/18/2011 Penggerek Batang 1

Bauhinia monandra Kurz Caesalpiniaceae XV.J.B.XXI. 22 8/18/2011 Kering 1

Ochna kirkii Oliver Ochnaceae VI.B. 114 8/18/2011 Kering 1

Swintonia sp. Anacardiaceae VII.F. 72 8/18/2011 Kering 1

Koordersiodendron pinnatum Merr. Anacardiaceae VII.F. 73-73a 8/18/2011 Kering 2

Baccaurea motleyana Mull. Arg. Euphorbiaceae VIII.F. 70a 8/18/2011 Kering 1

Altingia excelsa Noronha Hamamelidaceae VIII.B. 189 8/18/2011 Kering 1

Brownea capitella Jacq. Caesalpiniaceae XII.B.IX. 111 4/18/2011 Busuk Akar 1

Rhopaloblaste ceramica (Miq.) Burret Arecaceae XIII.L. 219b 7/20/2011 Busuk Akar 1

Victoria amazonica (Poepp.) Sowerby Nymphaeaceae XX.G.A. 19a 6/27/2011 Batang Lapuk 1

Victoria amazonica (Poepp.) Sowerby Nymphaeaceae XX.G.A. 18 7/8/2011 Cendawan 1

Erythrina crista-galli L. var. hasskarlii Papilionaceae I.C. 77 5/2/2011

Batang Busuk

Tumbang 1

Calamus ciliaris Blume Arecaceae XII.C. 331 6/9/2011 Cendawan 1

Trevesia sundaica Miq. Araliaceae XII.B.VII. 72 6/21/2011 Busuk Akar 1

Kibara serrulata (Blume) Perk. Monimiaceae XII.B.VII. 195 6/21/2011 Busuk Akar 1

Lysiloma latisiliqua (L.) Benth. Mimosaceae XV.J.A.XXII. 11 7/22/2011 Kering 1

Carallia sp. Rhizophoraceae IV.E. 183b 7/19/2011 Busuk Akar 1

(25)

Lampiran 13. (Lanjutan) Tanaman Mati Kebun Raya Bogor Tahun 2011

Nama Famili Vak No Tanggal Keterangan Spesimen

Myxopyrum nervosum Blume Oleaceae XVII.B. 117-117a 9/13/2011 Hasil Inspeksi 2

Coccothrinax crinita Becc. Arecaceae V.K. 148 7/7/2011 Dicuri Orang 1

Myxopyrum nervosum Blume Oleaceae XVII.B. 62 9/13/2011 Hasil Inspeksi 1

Myxopyrum nervosum Blume Oleaceae XVII.B. 107a 9/13/2011 Hasil Inspeksi 1

Jasminum elongatum (Bergius) Willd. Oleaceae XVII.B. 111-111a 9/13/2011 Hasil Inspeksi 2

Jasminum sp. Oleaceae XVII.B. 114 9/13/2011 Hasil Inspeksi 1

Jasminum sp. Oleaceae XVII.B. 118a 9/13/2011 Hasil Inspeksi 1

Randia longiflora Lam. Rubiaceae XVII.C. 77a 9/13/2011 Hasil Inspeksi 1

Coptosapelta tomentosa (Blume) Valeton ex K.

Heyne Rubiaceae XVII.C. 79 9/13/2011 Hasil Inspeksi 1

Schefflera elliptica Harms Araliaceae XVII.C. 138a 9/13/2011 Hasil Inspeksi 1

Schefflera elliptica Harms Araliaceae XVII.C. 155 9/13/2011 Hasil Inspeksi 1

Ligustrum robustum (Roxb.) Blume Oleaceae XVII.C. 195-195a 9/13/2011 Hasil Inspeksi 2

Stephania japonica (Thunb. ex Murr) Miers Menispermaceae XVII.C. 204a 9/13/2011 Hasil Inspeksi 1

Paederia sp. Rubiaceae XVII.C.

207-207a-207b 9/13/2011 Hasil Inspeksi 3

Schefflera longifolia (Blume) Vig. Araliaceae XVII.C. 152 9/27/2011 Hasil Inspeksi 1

Polyalthia sp. Annonaceae XVII.C. 187 9/27/2011 Hasil Inspeksi 1

Caesalpinia sappan L. Caesalpiniaceae XVII.C. 189 9/27/2011 Hasil Inspeksi 1

Canthium dicoccum (Gaertn.) Teijsm. & Binn. Rubiaceae XVII.C. 191 9/27/2011 Hasil Inspeksi 1

Vernonia obtusifolia Less. Asteraceae XVII.C. 192 9/27/2011 Hasil Inspeksi 1

Oleaceae Oleaceae XVII.C. 194-194a 9/27/2011 Hasil Inspeksi 2

Aganope thyrsiflora (Benth.) Polhill Papilionaceae XVII.D. 1 10/11/2011 Hasil Inspeksi 1

Bauhinia fulva Blume ex Korth. Caesalpiniaceae XVII.D. 124-124a 10/12/2011 Hasil Inspeksi 2

Bauhinia scandens L. Caesalpiniaceae XVII.D. 119 10/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Bauhinia sp. Caesalpiniaceae XVII.D. 160 10/12/2011 Hasil Inspeksi 1

(26)

Lampiran 13. (Lanjutan) Tanaman Mati Kebun Raya Bogor Tahun 2011

Nama Famili Vak No Tanggal Keterangan Spesimen

Callerya dasyphylla (Miq.) Schot Papilionaceae XVII.E. 13a 10/25/2011 Hasil Inspeksi 1

Spatholobus sp. Papilionaceae XVII.D. 168 10/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Combretum sp. Combretaceae XVII.D. 170 10/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Bauhinia sp. Caesalpiniaceae XVII.D. 176 10/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Bauhinia sp. Caesalpiniaceae XVII.D. 177-177a 10/12/2011 Hasil Inspeksi 2

Derris trifoliata Lour. Papilionaceae XVII.D. 179 10/12/2011 Hasil Inspeksi 1

Bauhinia sp. Caesalpiniaceae XVII.E. 3 10/25/2011 Hasil Inspeksi 1

Bauhinia scandens L. Caesalpiniaceae XVII.E. 17a 10/25/2011 Hasil Inspeksi 1

Entada phaseoloides (L.) Merr. Mimosaceae XVII.E. 18 10/25/2011 Hasil Inspeksi 1

Acacia pseudointsia Miq. Mimosaceae XVII.E. 51 10/25/2011 Hasil Inspeksi 1

Piptadenia macrocarpa Benth. Mimosaceae XVII.E. 52 10/25/2011 Hasil Inspeksi 1

Acacia pennata (L.) Willd. Mimosaceae XVII.E. 60 10/18/2011 Hasil Inspeksi 1

Aganope heptaphylla (L.) Polhill Papilionaceae XVII.E. 70a 10/25/2011 Hasil Inspeksi 1

Rhynchosia sp. Papilionaceae XVII.E. 71a 10/25/2011 Hasil Inspeksi 1

Aganope heptaphylla (L.) Polhill Papilionaceae XVII.E. 72-72a 10/25/2011 Hasil Inspeksi 2

Camoensia scandens (Welw.) J.B. Gillet Papilionaceae XVII.E. 85 10/18/2011 Hasil Inspeksi 1

Camoensia scandens (Welw.) J.B. Gillet Papilionaceae XVII.E. 86 10/18/2011 Hasil Inspeksi 1

Derris elegans Benth. Papilionaceae XVII.E. 88 10/18/2011 Hasil Inspeksi 1

Camoensia scandens (Welw.) J.B. Gillet Papilionaceae XVII.E. 89a 10/18/2011 Hasil Inspeksi 1

Bauhinia cf. integrifolia Roxb. Caesalpiniaceae XVII.E. 114 10/25/2011 Hasil Inspeksi 1

Ormocarpum orientale (Spreng.) Merr. Papilionaceae XVII.E. 122 10/25/2011 Hasil Inspeksi 1

Horsfieldia sp. Myristicaceae XVII.E. 136 10/25/2011 Hasil Inspeksi 1

Connarus euphlebius Merr. subsp. euphlebius

var. euphlebius Connaraceae XVII.F. 8-8a 10/4/2011 Hasil Inspeksi 2

Connarus lucens Schellenb. Connaraceae XVII.F. 30-30a 10/4/2011 Hasil Inspeksi 2

Sabia javanica (Blume) Backer ex Chen Sabiaceae XVII.F. 44-44a 10/4/2011 Hasil Inspeksi 2

(27)

Lampiran 13. (Lanjutan) Tanaman Mati Kebun Raya Bogor Tahun 2011

Nama Famili Vak No Tanggal Keterangan Spesimen

Allophylus cobbe (L.) Raeusch Sapindaceae XVII.F. 133 9/22/2011 Hasil Inspeksi 1

Ricinodendron heudelotii Pierre Euphorbiaceae XVII.F. 50 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Vitis voineriana Baltet Vitaceae XVII.F. 56a 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Vitaceae Vitaceae XVII.F. 57-57a 10/4/2011 Hasil Inspeksi 2

Cissus hastata (Miq.) Planch. Vitaceae XVII.F. 69a 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Cissus repens Lam. Vitaceae XVII.F. 94a 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Vitis voineriana Baltet Vitaceae XVII.F. 95 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Cissus apoensis Elmer Vitaceae XVII.F. 128-128a 10/4/2011 Hasil Inspeksi 2

Ventilago sp. Rhamnaceae XVII.F. 165-165a 9/22/2011 Hasil Inspeksi 2

Ryssopterys timoriensis (DC.) A. Juss. Malpighiaceae XVII.F. 170a 9/22/2011 Hasil Inspeksi 1

Ryssopterys timoriensis (DC.) A. Juss. Apocynaceae XVII.F. 172a 9/22/2011 Hasil Inspeksi 1

Berchemia floribunda Wall. Rhamnaceae XVII.F. 174 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Tetrastigma sp. Vitaceae XVII.F. 203 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Ventilago sp. Rhamnaceae XVII.F. 205 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Vitis sp. Vitaceae XVII.F. 214-214a 10/4/2011 Hasil Inspeksi 2

Vitaceae Vitaceae XVII.F. 217a 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Caesalpinia sp. Caesalpiniaceae XVII.F. 223 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Rourea minor (Gaertn.) Alston Connaraceae XVII.F. 228 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Agelaea sp. Connaraceae XVII.F. 231 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Ampelocissus thyrsiflora Planch. Vitaceae XVII.F. 235-235a 10/4/2011 Hasil Inspeksi 2

Roureopsis sp. Connaraceae XVII.F. 236a 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Vitis geniculata Miq. Vitaceae XVII.F. 239 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Tetrastigma sp. Vitaceae XVII.F. 241 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Tetrastigma lanceolarium (Roxb.) Planch. Vitaceae XVII.F. 242 10/4/2011 Hasil Inspeksi 1

Vitis geniculata Miq. Vitaceae XVII.F. 288-288a 10/4/2011 Hasil Inspeksi 2

(28)

Lampiran 14. Kebun Raya Bogor

Keterangan : Batas Wilayah Kebun Raya Bogor

Referensi

Dokumen terkait

yang telah menyertai dan melimpahkan berkat, rahmat, serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini dengan judul “RELEVANSI PEMBERHENTIAN KEPALA

Hal itu disebabkan karena dalam menyampaikan materi, guru masih menggunakan cara-cara klasik yaitu menggunakan metode-metode lama, seperti ceramah, kegiatan guru

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan morfin 0,1 mg sebagai kombinasi obat anesthesia spinal untuk pasien yang menjalani operasi pada kelompok perlakuan

Berdasarkan Tabel 6, pada ranah belajar afektif dapat dilihat bahwa kelas eksperimen > kelas kontrol, sehingga rata-rata nilai hasil belajar afektif siswa lebih

Tempat atau lokasi yang akan menjadi tempat penelitian terkait pernasalahan yang akan diteliti yaitu Bimbingan Agama Islam Melalaui Program Pembinaan Aktivis Percikan Iman

Sistem pendukung keputusan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk menentukan pemilihan

Secara umum masyarakat Jawa Barat atau Tatar sunda , sering dikenal dengan masyarakat religius.Kecenderungan ini tampak sebagaimana dalam pameo “ silih asih, silih asah dan

Penyitaan barang jaminan terjadi apabila debitur tidak memenuhi kewajibanya seperti yang dijanjikan, maka debitur dinyatakan lalai atau wanprestasi. 68/DSN-MUI/III 2008