• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan metode survei yaitu penelitian yang datanya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini menggunakan metode survei yaitu penelitian yang datanya"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan prosedur untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian. Desain penelitian ini menggunakan metode survei yaitu penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atau populasi untuk mewakili seluruh populasi yang ada. Pengambilan sampel ini menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Metode survei ini bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan, data dikumpulkan melalui individu atau sampel fisik tertentu dengan tujuan agar dapat menggeneralisasikan terhadap apa yang diteliti (Hendrawati, 2016).

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus di PT. Pertani (Persero) Cabang Surabaya. Studi kasus adalah metode penelitian dalam ilmu sosial yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis. Kata lainnya yaitu suatu strategi riset dan penelaahan empiris yang menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan nyata. Studi kasus pada penelitian ini dilakukan pada konsumen yang mengkonsumsi beras anggrek plicata di PT. Pertani (Persero) Cabang Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena dengan mengembangkan model-model matematis berupa angka.

(2)

21 3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dibantu dengan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari sumbernya, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber. Data sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya. Variabel dan indikator dalam penelitian ini adalah :

Tabel 1. Variabel dan Indikator Penelitian

No. Variabel Indikator Keterangan

1. Persepsi Harga (X1)

1. Keterjangkauan Harga Harga beras Anggrek Plicata terjangkau oleh semua kalangan

2. Harga bersaing Harga beras Anggrek Plicata dapat bersaing degan produk beras lainnya 3. Kesesuaian harga dengan

kualitas produk

Harga beras Anggrek Plicata sesuai dengan mutu dan kualitas dari beras 4. Kesesuaian harga dengan

manfaat produk

Harga beras Anggrek Plicata sesuai dengan manfaatnya

2. Kualitas Beras (X2)

1. Warna beras putih bersih Beras Anggrek Plicata berwarna putih bersih 2. Beras tidak berkutu Beras Anggrek Plicata

tidak berkutu 3. Rasa beras yang enak dan

pulen

Rasa beras Anggrek Plicata enak dan pulen

4. Aroma beras tidak apek Aroma beras Anggrek Plicata tidak apek

5. Jumlah butir patah Dalam beras Anggrek Plicata jumlah beras patahan sekitar 5%

(3)

22

No. Variabel Indikator Keterangan

6. Bersih dari kotoran atau benda asing

Beras Anggrek Plicata bersih dari kotoran seperti batu atau kerkil

7. Jumlah beras menir Dalam beras Anggrek Plicata jumlah beras menir sekitar 0% atau tidak ada 8. Daya tahan beras Daya tahan beras berkisar

antara 3 bulan lebih 3. Keputusan

Pembelian Beras (Y)

1. Pengenalan Kebutuhan Pembelian sebagai alternatif utama dalam pemenuhan kebutuhan 2. Keputusan pembelian

beras

Konsumen melakukan pembelian dengan waktu relatif singkat.

3. Penilaian pasca pembelian beras

Konsumen bersedia untuk melakukan kunjungan kembali.

4. Frekuensi pembelian beras Pembelian beras dilakukan secara berkala dalam waktu yang ditentukan. Sumber : Data Primer, diolah 2020

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive. Purposive sampling adalah salah satu teknik sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab masalah penelitian. Penelitian ini dilaksankan di PT. Pertani (Persero) Cabang Surabaya, tepatnya di Jl. Raden Wijaya No. 6-10 Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto. Pemilihan lokasi ini dikarenakan. Lokasi ini dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa PT. Pertani (Persero) Cabang Surabaya ini adalah salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang agribisnis dimana perusahaan ini

(4)

23

sebagai penyedia benih padi sekaligus hasil beras yang diproduksi di dalam negeri.

Perusahaan ini juga turut andil dalam sumbangsih ketahanan pangan di Indonesia dengan perluasan pemasaran yang menjangkau di seluruh pelosok negeri. PT. Pertani (Persero) juga ikut serta dalam mendukung program-program pemerintah seperti program penyedia Benih Bantuan yang berkerja sama dengan Dinas Pertanian masing-masing daerah dan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Tingkat penjualan beras yang terhitung besar menjadikan perusahaan ini tetap bertahan walaupun merupakan BUMN yang sedang sakit namun kegiatan pemasaran tetap digencarkan untuk menunjang profit dari usaha agribisnis ini. 3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik yang digunakan dalam penentuan sampel yaitu non-probability sampling dimana semua populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi responden atau sampel. Pengambilan responden dilakukan menggunakan metode accidental sampling, yaitu pengambilan sampel secara kebetulan yang digunakan bila peneliti tidak tahu pasti jumlah populasi unit analisa atau tidak ada lembaga atau instansi yang dapat memberikan keterangan tentang jumlah populasi (Ibrahim, 1996).

Penentuan jumlah sampel berdasarkan jumlah minimal 40 responden. Pada saat penelitian menggunakan regresi linier berganda (multivariate) maka jumlah sampel yang diteliti minimal 10 dari jumlah setiap variabel yang diteliti (Sugiyono, 2012). Sampel yang menjadi responden adalah sampel yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan sehingga memudahkan peneliti

(5)

24

mengambil data yang valid. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 60 responden. Responden yang telah ditetapkan oleh peneliti harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Responden telah melakukan pembelian produk beras Anggrek Plicata minimal sekali, sehingga dipastikan responden telah mengenal dan pernah mengkonsumsi produk tersebut.

2. Usia responden adalah minimal 17 tahun keatas, dengan usia tersebut responden dapat dipastikan menjawab pertanyaan yang diajukan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) yakni dari jawaban kuisioner dari penelitian atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder) yakni dari gambaran umum PT. Pertani (Persero).

Metode pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode ini menunjukkan suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan sebagainya. Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya. Berikut metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini :

(6)

25 1. Penelitian Lapang

Penelitian lapang adalah survei atau peninjauan secara langsung ke lokasi penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data primer dengan metode :

a. Penyebaran Kuisioner

Kuisioner adalah angket yang berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Penelitian ini menggunakan angket atau kuisioner tertutup dengan skala likert, yang mana kuisioner bisa diberikan pada responden secara langsung dan ada beberapa yang tidak langsung.

b. Wawancara

Teknik wawancara merupakan teknik dialog yang dilakukan kepada pihak-pihak terkait di Toko Pertani outlet dari PT. Pertani (Persero) Cabang Surabaya untuk mengetahui karakteristik konsumen pada produk Beras Anggrek Plicata.

2. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan adalah pengamatan yang dilakukan dengan mempelajari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan. Penelitian kepustakaan digunakan untuk mempelajari metode penelitian dan sebagai landasan teori penelitian. Sumber penelitian kepustakaan bersumber dari jurnal dan website yang berhubungan dengan penelitian

3.6 Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan

(7)

26

untuk menguji variabel persepsi harga dan kualitas produk untuk mengetahui sejauh mana variabel tersebut berpengaruh terhadap keputusan pembelian beras Anggrek Plicata. Analisis kualitatif digunakan untuk menjelaskan karakteristik konsumen dan proses pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian beras Anggrek Plicata. Analisis yang digunakan untuk mengolah data digunakan beberapa metode, antara lain:

3.6.1 Uji Instrumen Data

Uji validitas dan Reliabilitas digunakan untuk menjawab tujuan penelitian pertama. Sebelum data hasil penelitian dilakukan analisis regresi linier berganda, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas.

a. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan atau kevalidan suatu instrumen. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk menguji validitas digunakan bantuan program SPSS dengan cara membandingkan nilai Rhitung dengan Rtabel dengan df-n = 60-2 = 58 dengan probabilitas 0,05.

 Nilai R hitung ≥ Nilai R tabel = Valid  Nilai R hitung ≤ Nilai R tabel = Tidak Valid b. Uji reliabilitas

Setelah alat ukur dinyatakan valid, kemudian alat ukur tersebut diuji dengan uji reliabilitas. Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuisioner. Kuesioner reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang

(8)

27

kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama (Simamora, 2003). Menurut Ghozali (2011), uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan dengan menggunakan koefisien alpha dengan memanfaatkan bantuan SPSS dan batas krisis untuk mencapai nilai alpha untuk mengidentifikasi kuisioner yang reliabel adalah 0,60 dengan ketentuan sebagai berikut:

 Nilai Cronbach’s Alpha ≥ 0,60 = Reliabel  Nilai Cronbach’s Alpha ≤0,60 = Tidak Reliabel 3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuisioner, selanjutnya item pernyataan yang valid dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi: 1. Uji Normalitas

Uji normalitas pada asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan yang akan digunakan dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak (Ghozali,2011). Berdistribusi normal berati data mendekati nilai rata – rata yang artinya setengah data memiliki nilai lebih besar atau sama dengan nilai rata-ratanya (Arifin, 2008). Pada penelitian ini diguanakan uji Kolmogorov smirnov untuk menentukan apakah data yang yang diuji berdistribusi normal atau tdik dengan melihat tabel Kolmogorov smirnov dengan probabilitas 0,05 dengan ketentuan sebagai berikut:

Sig ≥0,05 = Data berdistribusi Normal

(9)

28 2. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas pada asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi yang ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas (Ghozali, 2011). Ghozali (2011) untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan mengamati nilai Variance inflation Factor (VIF), dan nilai tolerance. Batas VIF adalah 10 dan nilai tolerance kurang dari 0,10 dengan ketentuan sebagai berikut :

VIF ≥ 10 dan tolerance ≥ 0,10 = Terjadi Multikolinearitas VIF ≤ 10 dan tolerance ≤ 0,10 = Tidak terjadi Multikolinearitas 3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas pada asumsi klasik digunakan untuk menilai ada atau tidaknya kesamaan varian dari residual pada regresi linear. Asumsi klasik pada regresi linier harus memenuhi syarat yaitu tidak adanya heteroskedastisitas. Metode pengujian yang digunakan yaitu dengan metode scatter plot, dengan melihat grafik scatter plot titik-titik tidak membentuk bola dan tersebar pada titik- titik tersebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y.

3.6.3 Uji Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengukur beberapa variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian. Analisis regresi berganda dilakukan untuk menganalisis variabel independent yang jumlahnya lebih dari satu (persepsi harga dan kualitas produk). Analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (Sugiyono, 2012).

(10)

29

Penelitian ini, digunakan alat bantu program SPSS untuk mempermudah mengolah data dan akan didapatkan output berupa hasil data yang sudah dikumpulkan, kemudian hasil olahan data tersebut dilakukan interpretasi analisis terhadapnya. Persamaan regresi berganda yaitu :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan : Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta

X1 = Persepsi Harga X2 = Kualitas Produk

b1 = koefisien regresi Persepsi Harga b2 = koefisien regresi Kualitas Produk e = Eror atau sisa

1. Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dan nilai probabilitas 0,05 dengan ketentuan sebagai berikut:

a. 𝐻0 diterima apabila Nilai Sig ≥ 0,05 atau F hitung ≤ F tabel =

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara bersama-sama.

b. 𝐻1 ditolak apabila Nilai Sig ≤ 0,05 atau F hitung ≥ F table =

Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara bersama-sama.

(11)

30 2. Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independent secara individu (parsial) terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel persepsi harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian beras Anggrek Plicata. Pengujian ini dilakukan untuk membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel dan nilai probabilitas 0,05 dengan ketentuan sebagai berikut:

1. 𝐻0 diterima apabila Nilai Sig ≥ 0,05 atau thitung ≤ ttabel =

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara parsial.

2. 𝐻1 ditolak apabila Nilai Sig ≤ 0,05 atau thitung ≥ ttabel =

Terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian secara parsial.

3. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisisen determinasi merupakan alat untuk mengukur seberapa besar persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Semakin besar Koefisien Determinasi (𝑅2) (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa kemampuan model variabel independen yang digunakan semakin kuat pengaruhnya terhadap variabel dependen. Sebaliknya semakin kecil Koefisien Determinasi (𝑅2) (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa semakin kecil pengaruhnya terhadap variabel dependen.

(12)

31 3.6.4 Analisis Deskriptif

Menganalisis proses pengambilan keputusan pembelian, maka perlu dilakukan analisis deskriptif. Langkah awal analisis deskriptif dengan membuat tabel frekuensi sederhana berdasarkan alternatif jawaban. Data karakteristik dan pengambilan keputusan pembelian responden dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama ke dalam tabel. Data yang telah dikelompokkan ke dalam tabel, kemudian jawaban tersebut dipersentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase terbesar merupakan jawaban yang paling dominan dari masing-masing variabel yang diteliti. Karakteristik konsumen adalah ciri individu yang berperan sebagai pembentukan sikap dan merupakan petujuk penting mengenai nilai-nilai yang dianut oleh seorang konsumen. Indikator yang diukur pada karakteristik konsumen adalah :

a) Kepribadian merupakan pola perilaku yang konsisten dan bertahan lama, dengan memahami karateristik kepribadian tersebut dapat diketahui perilaku konsumen yang bersifat permanen guna menjadikan dasar untuk memposisikan produk dipasar. Berikut ini indikator dari kepribadian :

1. Berdasarkan jenis kelamin yaitu laki – laki atau perempuan

2. Berdasarkan usia atau umur menunjukkan waktu lahir sampai sekarang

3. Profesi adalah kegiatan keseharian yang dilakukan oleh responden untuk menambah penghasilan.

4. Tingkat pendidikan yakni tingkat pendidikan formal yang ditempuh oleh responden.

(13)

32

b) Munandar (2012), gaya hidup seseorang adalah fungsi dari ciri-ciri dalam diri individu yang telah dibentuk melalui interaksi sosial sewaktu orang tersebut menjalankan kehidupan. Indikator dari gaya hidup ini adalah : 1. Pendapatan per bulan adalah jumlah yang dihasilkan dari penghasilan per

bulan bekerja atau usaha konsumen tersebut.

2. Lingkungan adalah tempat tinggal dari responden dimana memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian.

3.7 Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan kuisioner dengan Skala likert, yaitu skala yang menunjukkan tingkatan jawaban yang berisi empat tingkatan. Jawaban satiap tingkatan mempunyai nilai atau skor dari sisi negative dan positif, dimana skor tertinggi adalah 5 dari skor terendah dengan nilai 1. Berikut tabel skor skala likert pada penelitian ini:

Tabel 2. Bobot Skor Skala Likert

No Simbol Keterangan Skor

1 SS Sangat Setuju 5

2 S Setuju 4

3 RR Tidak Memutuskan 3

4 TS Tidak Setuju 2

5 STS Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Data Diolah, 2020

Metode pengukuran data pada penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala Likert menggunakan beberapa butir pertanyaan untuk mengukur perilaku individu atau konsumen dengan merespon 5 titik pilihan pada setiap butir pertanyaan, yakni: sangat setuju, setuju, tidak memutuskan, tidak setuju, sangat tidak setuju.

Gambar

Tabel 1. Variabel dan Indikator Penelitian
Tabel 2. Bobot Skor Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Penyusunan tugas akhir ini guna memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri pada Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan

Karena itu jelas ‘Abdullah termasuk kelompok pertama orang-orang yang masuk Islam.. Ketika Rasulullah mengizinkan para sahabat hijrah ke Madinah, ‘Abdullah bin

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing seperti Sansekerta, Arab, Portugis, Belanda,

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi atau lembaga yang terkait dengan penelitian yang dilakukan, yaitu mengenai pengelolaan dana penguatan modal di

motivasi ekstrinsik terhadap prestasi kerja agen asuransi Bumida. Syariah

Uji validitas internal instrumen adalah kuesioner yang telah memiliki validitas isi dan konstruk yang tinggi, yaitu pertanyaan dalam instrumen benar– benar

Catatan kaki (footnote) adalah catatan kaki halaman untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat, peryataan, atau ikhtisar. Cara ini agak rumit, tetapi memiliki

penyesuaian karena migrasi tidak dilakukan bersama seluruh keluarga batihnya, serta toleransi sebagai sesama migran dari pulau yang sama, (2) penyesuaian fungsi