• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Cover: Ridwan. Tata Letak: Aji Abdullatif R. Proofreader: N. Rismawati ISBN: Cetakan Pertama: April, 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Desain Cover: Ridwan. Tata Letak: Aji Abdullatif R. Proofreader: N. Rismawati ISBN: Cetakan Pertama: April, 2021"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK (TINJAUAN TEORI DAN PRAKTIS)

Tim Penulis:

Imanuddin Hasbi, Dian Cita Sari & Lailatul Isnaini, Dewa Putu Yudhi Ardiana, Dharma Gyta Sari Harahap & Salman Alparis Sormin, Atika Wirdasari, Irwan Soulisa, Yusuf Falaq, Ambar Sri Lestari, Anggi Khairina Hanum Hasibuan, Dianingtyas Murtanti Putri

& Dyah Ajeng Listriani, Supiah Ningsih, Didin Nuruddin Hidayat, Hery Yanto The, Ratna Yulis Tyaningsih, Irwanto, Rikardus Herak.

Desain Cover: Ridwan Tata Letak: Aji Abdullatif R Proofreader: N. Rismawati ISBN: 978-623-6092-38-5 Cetakan Pertama: April, 2021

Hak Cipta 2021, Pada Penulis Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang

Copyright © 2021

by Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung

All Right Reserved

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

PENERBIT:

WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG (Grup CV. Widina Media Utama)

Komplek Puri Melia Asri Blok C3 No. 17 Desa Bojong Emas Kec. Solokan Jeruk Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat

Anggota IKAPI No. 360/JBA/2020

Website: www.penerbitwidina.com Instagram: @penerbitwidina

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang teramat dalam dan tiada kata lain yang patut kami ucapkan selain mengucap rasa syukur. Karena berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, buku yang berjudul “Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis)” telah selesai disusun dan berhasil diterbitkan, semoga buku ini dapat memberikan sumbangsih keilmuan dan penambah wawasan bagi siapa saja yang memiliki minat terhadap pembahasan tentang Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis).

Akan tetapi pada akhirnya kami mengakui bahwa tulisan ini terdapat beberapa kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sebagaimana pepatah menyebutkan “tiada gading yang tidak retak” dan sejatinya kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata. Maka dari itu, kami dengan senang hati secara terbuka untuk menerima berbagai kritik dan saran dari para pembaca sekalian, hal tersebut tentu sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya kami untuk terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan karya selanjutnya di masa yang akan datang.

Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan turut andil dalam seluruh rangkaian proses penyusunan dan penerbitan buku ini, sehingga buku ini bisa hadir di hadapan sidang pembaca. Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan ilmu pengetahuan di Indonesia.

April, 2021

(5)

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ··· iii

DAFTAR ISI ··· iv

BAB 1 URGENSI DAN RUANG LINGKUP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK · 1 A. Pendahuluan ··· 1

B. Pertumbuhan dan perkembangan ··· 3

C. Ruang lingkup perkembangan peserta didik ··· 11

D. Perkembangan masa hidup manusia ··· 13

E. Rangkuman materi ··· 17

BAB 2 KONSEP PERKEMBANGAN DALAM KONTELASI PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN ··· 19

A. Pendahuluan ··· 19

B. Rincian pembahasan materi ··· 20

C. Dinamika perilaku peserta didik dalam perspektif psikologi ··· 24

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak ··· 32

E. Tugas-tugas pada masa perkembangan peserta didik ··· 37

F. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial··· 41

G. Karakteristik perilaku sosial ··· 42

H. Rangkuman materi ··· 49

BAB 3 KONSEP DAN TEORI PERKEMBANGAN MANUSIA ··· 53

A. Konsep perkembangan manusia ··· 53

B. Teori perkembangan kognitif piaget ··· 57

C. Teori sociocultural vygotsky ··· 61

D. Teori psychoanalytic freud ··· 64

E. Teori psychosocial erikson ··· 66

F. Rangkuman materi ··· 67

BAB 4 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ··· 71

A. Pendahuluan ··· 71

B. Karakteristik dasar dalam perkembangan ··· 72

C. Prinsip-prinsip perkembangan ··· 73

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan ··· 75

E. Aliran yang berhubungan dengan faktor yang mempengaruhi perkembangan ··· 83

(6)

v

F. Rangkuman materi ··· 84

BAB 5 PERKEMBANGAN FISIK DAN PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK ··· 87

A. Pendahuluan ··· 87

B. Perkembangan fisik ··· 88

C. Perkembangan psikomotorik ··· 97

D. Hubungan antara perkembangan fisik dan psikomotorik ··· 103

E. Perkembangan fisik dan psikomotorik peserta didik ··· 103

F. Rangkuman materi ··· 104

BAB 6 PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK ··· 107

A. Pendahuluan ··· 107

B. Pengertian perkembangan kepribadian ··· 108

C. Pengertian pertumbuhan ··· 115

D. Fase perkembangan ··· 115

E. Pengertian peserta didik··· 118

F. Rangkuman materi ··· 120

BAB 7 PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK ··· 123

A. Pendahuluan ··· 123

B. Teori perkembangan psikososial ··· 124

C. Bentuk-bentuk perilaku sosial pada anak··· 132

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial peserta didik ··· 134

E. Upaya pengembangan sikap sosial peserta didik ··· 136

F. Rangkuman materi ··· 137

BAB 8 PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN BAHASA PESERTA DIDIK ··· 139

A. Pendahuluan ··· 139

B. Perkembangan kognitif peserta didik ··· 142

C. Perkembangan bahasa peserta didik ··· 144

D. Masalah dan perlindungan pada anak ··· 146

E. Rangkuman materi ··· 150

BAB 9 PERKEMBANGAN MORALITAS DAN KEAGAMAAN PESERTA DIDIK ··· 153

A. Pendahuluan ··· 153

B. Teori perkembangan moral ··· 155

C. Tahapan perkembangan moral ··· 158

(7)

vi

E. Keterkaitan moralitas dan keagamaan ··· 164

F. Tahap perkembangan keagamaan ··· 166

G. Faktor yang mempengaruhi perkembangan keagamaan ··· 167

H. Dampak moralitas dan beragamaan yang bermasalah ··· 168

I. Metode pengembangan moral dan agama peserta didik ··· 169

J. Rangkuman materi ··· 171

BAB 10 MENDORONG KEMANDIRIAN GENERASI Z MELALUI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SAAT PANDEMI COVID-19 ··· 173

A. Fenomena ··· 173

B. Peran komunikasi dalam menciptakan iklim komunikasi··· 175

C. Komunikasi antarpribadi dengan self-efficacy ··· 181

D. Epilog ··· 186

E. Rangkuman materi ··· 188

BAB 11 KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH DASAR ··· 193

A. Pendahuluan ··· 193

B. Karakteristik peserta didik usia sekolah dasar ··· 196

C. Kebutuhan peserta didik usia sekolah dasar ··· 201

D. Pembentukan karakter ··· 202

E. Implikasi karakteristik peserta didik terhadap penyelenggaraan pendidikan bagi anak usia sekolah dasar ··· 208

F. Rangkuman materi ··· 209

BAB 12 KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH ··· 213

A. Pendahuluan ··· 213

B. Peserta didik ··· 214

C. Peserta didik usia menengah ··· 216

D. Karakteristik peserta didik usia sekolah menengah ··· 219

E. Kebutuhan peserta didik usia sekolah menengah ··· 223

F. Rangkuman materi ··· 227

BAB 13 KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PESERTA DIDIK DEWASA ··· 231

A. Pendahuluan ··· 231

B. Andragogi dan pedagogi ··· 233

(8)

vii

D. Kedewasaan dan karakteristik peserta didik dewasa ··· 238

E. Teori-teori belajar peserta didik dewasa ··· 242

F. Teknologi dan pembelajaran peserta didik dewasa ··· 244

G. Rangkuman materi ··· 245

BAB 14 KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKELAINAN ··· 249

A. Pendahuluan ··· 249

B. Pengertian anak berkelainan ··· 250

C. Jenis-jenis anak berkelainan ··· 250

D. Karakteristik anak berkelainan ··· 253

E. Kebutuhan anak berkelainan ··· 274

F. Rangkuman materi ··· 282

BAB 15 ISU DAN PERMASALAHAN PESERTA DIDIK SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN ··· 287

A. Pendahuluan ··· 287

B. Rincian pembahasan materi ··· 291

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan ··· 307

D. Permasalahan aktual pendidikan dan penanggulangannya ··· 308

E. Implikasi dalam dunia pendidikan ··· 309

F. Solusi dari permasalahan peserta didik ··· 311

G. Rangkuman materi ··· 313

BAB 16 PERANAN GURU DALAM MEMFASILITASI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK ··· 317

A. Pendahuluan ··· 317

B. Peran seorang guru dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik ··· 318

C. Komponen kinerja profesional guru ··· 322

D. Hal-hal yang perlu di ketahui oleh guru dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik ··· 325

E. Kriteria guru dalam mengoptimalkan perkembangan peserta didik ··· 325

F. Rangkuman materi ··· 327

GLOSARIUM ··· 330

(9)

URGENSI DAN RUANG LINGKUP

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Dr. Imanuddin Hasbi, S.T., M.M

Universitas Telkom

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan kegiatan yang terus-menerus yang berkelanjutan dan sangat menentukan kesejahteraan dan kemakmuran individu, kelompok, masyarakat, serta bangsa. Kualitas pendidikan sebagai tolak ukur yang menentukan kemajuan dan martabat bangsa sepanjang masa.

Badan dunia UNESCO pengertian Pendidikan adalah “education is now engaged is preparinment for a life society which does not yet exist” atau bahwa pendidikan itu sekarang adalah untuk mempersiapkan manusia bagi suatu tipe masyarakat yang masih belum ada. Konsep sistem pendidikan mungkin saja berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat dan pengalihan nilai-nilai kebudayaan (transfer of culture value). Konsep pendidikan saat ini tidak dapat dilepaskan dari pendidikan yang harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan pendidikan masa lalu, sekarang, dan masa datang.

(10)

18 | Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis) 6. Diskusikanlah:

a. Karakteristik sepanjang rentang kehidupan manusia, sebutkan 5 hal yang paling berpengaruh pada kehidupan Anda!

b. Bagaimana kedinamisan faktor keturunan dan lingkungan mempengaruhi perkembangan individu?

c. Bagaimana faktor bakat (talent) terhadap perkembangan individu menjadi sesuatu?

DAFTAR PUSTAKA

Izzaty, Rita Eka, dkk. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Yoyakarta: FIP Universitas Negeri Yogyakarta.

Masganti. (2012). Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana Publishing.

Nurdyansyah dan Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajran. Sidoarjo: Nizamial Learning Center.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi

(11)

KONSEP PERKEMBANGAN DALAM

KONTELASI PSIKOLOGI DAN PENDIDIKAN

Dr. Dian Cita Sari, M.Pd.I

1

Dra. Lailatul Isnaini

2

UIN Sultan Thaha Jambi

1

, BPSDM Provinsi Jambi

2

A. PENDAHULUAN

Dalam perkembangan peserta didik ada dua istilah yang muncul, pertama adalah istilah “Perkembangan” dan kedua adalah istilah “Pertumbuhan”. Kedua istilah menimbulkan keambiguan bahkan ada yang mendefinisikan perkembangan dan pertumbuhan adalah sama. Perkembangan dan pertumbuhan sebenarnya juga memang mempunyai kesamaan yaitu yang berarti adanya perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang menuju kepada kemajuan-kemajuan. Namun perbedaannya pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi secara kuantitatif pada aspek jasmani, biologis, anatomis dan fisiologis. Sedangkan perkembangan adalah perubahan-perubahan yang bersifat kualitatif pada aspek pematangan fungsi organ individu. Pengkajian ini tentunya tidak bisa lepas dari tatanan Psikologi, yaitu Psikologi Perkembangan.

(12)

Konsep Perkembangan dalam Kontelasi Psikologi dan Pendidikan | 51

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Juntika Nurihsan, 2006, Bimbingan & Konseling dalam berbagai latar kehidupan, Bandung: PT. Refika Aditama.

Andi Mappiare, 1996, Pengantar Konseling dan Psikoterapi, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hidayati, Wiji dan Sri Purnami. 2008. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Penerbit Teras

Hurlock, Elisabeth B. 2004. Psikologi Perkembangan suatu Pendekatan Kehidupan. Jakarta : Erlangga

Muro, J. Jam and Kottman, Tery. 1995. Guidance and counseling in The Elementary School and Middle School. Iowa: Brown and Benchmark Publisher.

Martinis Yamin, 2006, Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada Press.

Muhibbin Syah, 2005, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nana Syaodih Sumadinata. 2004. Landasan Psikologi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ngalim Purwanto. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik, 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Ramayulis, 2002, Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia

Sumadi Suryabrata, 2004, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Syamsu Yusuf L.N, & A. Juntika Nurihsan, 2005, Landasan Bimbingan dan Konseling, Bandung: Rosdakarya.

Syamsu Yusuf LN, 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Sardiman, A.M. 2007, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Suardiman, Siti Partini. 2006. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

(13)

52 | Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis)

Tulus Tu’u, 2004, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi siswa, Jakarta: Grasindo.

Wasty Soemanto, 2003, Psikologi Pendidikan (Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan).

Jakarta: Rineka Cipta.

W.S. Winkel, 1994. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

(14)

KONSEP DAN TEORI

PERKEMBANGAN MANUSIA

Dewa Putu Yudhi Ardiana, S.Kom., M.Pd

STMIK STIKOM Indonesia

A. KONSEP PERKEMBANGAN MANUSIA

Salah satu ciri manusia sebagai makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Meskipun sering dianggap mirip, kata pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda. Pertumbuhan berkaitan dengan adanya perubahan biologis seperti peningkatan ukuran dan struktur. Sebagai contoh seorang anak ketika usia 4 tahun akan mempunyai tinggi badan yang berbeda dengan tingginya ketika usia 12 tahun. Anak tersebut mengalami peningkatan tinggi badan ketika usia 12 tahun. Sedangkan perkembangan berkaitan dengan adanya perubahan proses mental seperti perubahan persepsi dan tingkah laku. Pertumbuhan mungkin membawa atau tidak perkembangan, sedangkan perkembangan mungkin terjadi tanpa pertumbuhan (Sit, 2017).

Pertumbuhan berkaitan dengan apa yang dapat dilihat dari luar dan dapat dihitung atau diukur dengan angka atau kuantatif seperti tinggi dan berat badan, sedangkan perkembangan tidak hanya apa yang terlihat di luar tetapi yang terjadi didalam manusia itu sendiri dan tidak dapat

(15)

Konsep dan Teori Perkembangan Manusia | 69

DAFTAR PUSTAKA

Cambridge University Press. (2021). sociocultural. Retrieved February 1, 2021, from https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/ sociocultural

Cherry, K. (2020). The 4 Stages of Cognitive Development Background and Key Concepts of Piaget’s Theory. Retrieved January 15, 2021, from

https://www.verywellmind.com/piagets-stages-of-cognitive-development-2795457

Encyclopædia Britannica. (2021a). Jean Piaget. Retrieved February 1, 2021, from https://www.britannica.com/biography/Jean-Piaget#/media/1/459096/231160

Encyclopædia Britannica. (2021b). Sigmund Freud. Retrieved February 2, 2021, from https://www.britannica.com/biography/Sigmund-Freud#/media/1/219848/19114

Harasim, L. (2017). Learning Theory and Online Technologies. Learning Theory and Online Technologies (2nd ed.). New York, NY, USA: Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315716831

Kail, R. V., & Cavanaugh, J. C. (2019). Human Development A Life-Span View (8th ed.). Boston, MA: Cengage Learning.

Pritchard, A. (2014). Ways of learning learning theories and learning styles in the classroom (3rd ed.). London: David Fulton.

Robson, S. (2012). Developing Thinking and Understanding in Young Children : an Introduction for Students. (2nd ed.). New York: Routledge.

Santrock, J. W. (2011). Child development : an introduction. McGraw-Hill. Santrock, J. W. (2017). Educational Psychology (6th ed.). New York:

McGraw-Hill Education.

Schreiber, L. M., & Valle, B. E. (2013). Social Constructivist Teaching Strategies in the Small Group Classroom. Small Group Research, 44(4), 395–411. https://doi.org/10.1177/1046496413488422

Schunk, D. H. (2012). Learning Theories: An Educational Perspective (6th ed.). Boston, MA: Pearson.

(16)

70 | Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis)

Sigelman, C. K., & Rider, E. A. (2018). Life-Span Human Development (9th ed.). Boston, MA: Cengage Learning.

Simarmata, J., Ramadhani, Y. R., Rahim, R., Mawati, A. T., Siregar, R. S., Ardiana, D. P. Y., … Purba, P. B. (2021). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yayasan Kita Menulis.

Sit, M. (2017). Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini Edisi Pertama. Depok: Kencana.

Slavin, R. E. (2018). Educational Psychology : theory and practice (12th ed.). NY, NY: Pearson.

Vygotsky, L. S. (1978). Mind and Society: The Development of Higher Psychological Processes. Harvard University Press.

Woolfolk, A. (2016). Educational Psychology (13th, glob ed.). Essex, England: Pearson International.

(17)

FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN

Dharma Gyta Sari Harahap, M.Pd

1

Salman Alparis Sormin, M.Pd

2

Universitas Graha Nusantara

A. PENDAHULUAN

Perkembangan merupakan proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme disertai dengan bertambahnya ukuran, berat, serta tinggi yang sifatnya tidak dapat kembali lagi ke keadaan semua atau irreversible. Perkembangan juga dapat diartikan dengan bertambahnya kemampuan atau skill dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks sebagai hasil dari proses pematangan. Selain itu, perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif yang didalamnya berupa perubahan secara psikologis. Perubahan tidak terlepas dari perubahan yang terjadi pada struktur biologis,meskipun tidak semua perubahan kemampuan dan sifat psikis dipengaruhi oleh perubahan struktur biologis.

Ciri-ciri perkembangan adalah perubahan yang progresif dan berkelanjutan dalam diri individu yang dimulai dari lahir sampai mati. Ciri-ciri lain dari perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya berlangsung

(18)

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan | 85

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, N. (2018). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Deepublish. Hurlock, E.B. (2012). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan (terjemahan). Jakarta: Erlangga. Woolfolk, A.E & McCune-Nicholich, L. (2004). Educational Psychology for

(19)

PERKEMBANGAN FISIK DAN

PSIKOMOTORIK PESERTA DIDIK

Atika Wirdasari, M.Pd

STAI Ahsanta Jambi

A. PENDAHULUAN

Sejak dalam kandungan, semua manusia pastinya mempunyai perkembangan yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya, tak terkecuali perkembangan fisik dan psikomotorik. Perkembangan fisik dan psikomotorik sangatlah memiliki pengaruh terhadap perkembangan tingkah laku individu. Hal ini di sebabkan karena sejalan dengan bertambahnya usia, karakteristik perkembangan fisik setiap individu tentunya juga akan terus selalu berkembang. Tak berbeda dengan perkembangan fisik, karakteristik perkembangan psikomotorik individu juga sejalan dengan bertambahnya usia individu tersebut. Contohnya saja individu yang awal mulanya bergantung pada orang lain menjadi lebih mandiri dan berkembang terus hingga mampu mengatur kehidupannya sendiri, Karena adanya proses perkembangan tersebut. Sehingga Dari pemaparan tersebut dapat kita simpulkan bahwa perkembangan fisik individu sejalan dengan perkembangan psikomotoriknya.

(20)

106 | Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis)

DAFTAR PUSTAKA

Az-Za’balawi, Sayyid. M. (2007). Pendidikan Remaja antara Islam dan Ilmu Jiwa. Jakarta: Gema Insani Press

Cholidja, H. (1994). Dimensi dimensi psikologi pendidikan. Surabaya: AL Ikhlas.

Elizabet, B. H. (1980) Developmental Psychology, Terj. Istiwidayanti, S. (1991). Psikologi Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Hasan, Aliah. P. (2006). Psikologi Perkembangan Islami: Menyingkap Rentang Kehidupan Manusia dari Prakelahiran Hingga Pascakematian. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Novan. A, Barnawi. (2012). Format PAUD. Jogjakarta: Arruz Media.

Syarifan, N. (2017). Perkembangan Peserta Didik Perspektif Islam. Yogyakarta: Titah Surga.

(21)

PERKEMBANGAN

KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK

Irwan Soulisa, S.Pd., M.Pd

Universitas Victory Sorong

A. PENDAHULUAN

Setelah mempelajari bab ini diharapkan peserta didik dapat memahami

1. Pengertian perkembangan kepribadian dan perkembangan biologis serta perkembangan Psikis

2. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Individu 3. Fase Perkembangan dan criteria Fase perkembangan

4. Pengertian Peserta Didik dan Karakteristik Perkembangan Peserta Didik.

Pada umumnya guru disetiap jenjang pendidikan menghadapi berbagai macam sifat, kepribadian, temperamen, tingkah laku dari siswa dimana antara siswa yang satu berbeda dengan siswa yang lain. Hal ini dikarenakan perkembangan dari peserta didik tersebut belum stabil sehingga perubahan-perubahan dapat mempengaruhi proses belajar mengajar siswa dan bisa dicegah apabila guru memperhatikan dan

(22)

Perkembangan Kepribadian Peserta Didik | 121

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sujianto, Agus 1984. Psikologi kepribadian, Jakarta: Angkasa Baru Monks,AMP Knoers dan Siti Rahayu Hadinoto, 2019. Psikologi

Perkembangan, Yogyakarta: Gaja Mada University Perst

Sudarman Danim, 2014. Perkembangan peserta Didik. Surakarta: Alfabeta Sujiono, Yuliani Nurani. (2009) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: PT Indeks

Sumantri,Mulyani dan Sumantri. 2006, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

(23)

PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK

Yusuf Falaq, M.Pd

IAIN KUDUS

A. PENDAHULUAN

Kematangan yang dicapai oleh tiap individu dalam hubungan sosial tidak lepas dari peran perkembangan sosialnya. Proses terleburnya norma moral, norma kelompok maupun tradisi serta membentuk komunikasi dan kerja sama dalam proses belajar menyesuaikan diri adalah definisi perkembangan sosial.

Manusia sebagai makhluk sosial tidak akan dapat hidup tunggal, yang berarti butuh interaksi dengan manusia lainnya. Kemampuan interaksi sosial anak muncul bahkan sejak kurang dari 1 tahun. Pada usia 6 bulan, seorang bayi telah dapat mengenal manusia lain, utamanya ibu dan anggota keluarganya. Pada usia ini seorang anak mulai mampu membedakan beberapa ekspresi yang ditampilkan ibu maupun keluarganya, seperti arti senyum maupun marah hingga merasa nyaman ketika diberikan kasih sayang. Kodrat dalam berinteraksi sosial dimiliki oleh setiap manusia. Dalam agama Islam, seseorang tidak dapat dikatakan beriman seutuhnya jika hubungan antar sesama manusia tidak berjalan baik. Dalam Al Qur’an Surah Al-Baqoroh ayat 30:

(24)

138 | Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis)

TUGAS DAN EVALUASI

1. Bagaimana definisi tentang perkembangan sosial menurut saudara? 2. Jelaskan dengan contoh mengenai teori Ericson!

3. Dalam perkembangan sosial tiap individu berproses untuk menuju kematangan sosial. Apa makna kematangan sosial menurut analisis saudara?

4. Bagaimana peran orang tua dan guru dalam mengawal perkembangan sosial seorang anak?

5. Ada 5 faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial peserta didik. Berikan 5 analisis saudara mengenai tiap faktor tersebut disertai dengan contoh kasus yang terjadi di lingkungan saudara!

DAFTAR PUSTAKA

Asan, Aliah B. Purwakania. (2008). Psikologi Perkembangan Islami: Menyingkap Rentang Kehidupan Manusia dari prakelahiran hingga pascakematian, Jakarta: Rajagrafindo.

Feist, Jess dan George J. Feist. (2013). Theories of Personality, English Edition cet 8, Boston: McGraw Hill.

Hurlock, Elizabeth B. (1998). Developmental Psychology: A life-Span Approach 5 ed. Terjemahan Istiwidayanti dan Soedjarwo. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta: Erlangga.

Az-zabalawi, Sayyid Muhammad. (2010). Pendidikan Remaja antara Islam dan Ilmu Jiwa. Jakarta: Gema Insani Press.

(25)

PERKEMBANGAN KOGNITIF

DAN BAHASA PESERTA DIDIK

Dr. Ambar Sri Lestari, M.Pd

UIN Sunan Gunung Djati Bandung

A. PENDAHULUAN

Dalam satu tahun ini sejak awal 2020 dunia diguncang oleh pandemic Covid-19 yang dimulai di kota Wuhan dinegara China dan akhirnya merambah diseluruh penjuru dunia, semua mengalami keadaan yang sama yaitu terjangkit Covid-19 yang mempengaruhi segala aspek kehidupan dan aktivitas manusia disegala bidang tak terkecuali pendidikan. Pemerintah diawal pandemic Covid-19 merebak menerapkan kebijakan lock-down pada masing-masing wilayah negara yang tingkat penyebarannya tinggi hingga sampai sekarang sudah satu tahun lebih aktivitas manusia harus berdampingan dengan pandemic Covid-19, dan di tahun 2021 ini dibeberapa negara berhasil memproduksi vaksin untuk dapat memberikan imun pada warganya di masing-masing negara. Situasi seperti ini tentu memaksa bidang pendidikan untuk menyelenggarakan pembelajaran daring/online untuk meminimalisir tingkat penularan Covid-19 pada cluster sekolah. Tentu kondisi ini membawa pengaruh pada peserta didik untuk menyesuaikan diri dalam belajar secara online, dimana

(26)

Perkembangan Kognitif dan Bahasa Peserta Didik | 151

DAFTAR PUSTAKA

Crain, William. (2007). Teori Perkembangan/Konsep dari Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cicchetti, D & Toth, Sheree L.(2006). “Children’s Basic Memory Processes, Stress, and Maltreatment”. Journal. Development and Psychopathology 183). 2006, 759–769.

Dierking, Lynn. (2015). Learning Theory and Learning Styles: An Overview. Journal of Museum Education. 16(1), 4-9

Kennedy, Emma-Kate & Jeremy J. Monsen. (2016). Evidence-Based Practice in Educational and Child Psychology: Oppotunities for Practitioner-Researchers Using Problem Based Methodology. Journal Educational & Child Psychology. 33(3), 11-25.

Mano, Michelle S.M. (2018). The Relationship Between Contextual Characteristics and The Integrational Correlation of Education in Developing Countries. International Journal of Education Development. Elsevier, 62(1), 22-37.

Runesson, U. (2015). Pedagogycal and Learning Theories and The Improvement and Development of Lesson Studies. International Journal for Lesson and Learning Studies.

DIVA. 4(3), 186-193.

Ramdhani, Rekha Budi. (2016). The Develpment of Edutaintment Learning Model in Social Science Education. International Journal Pedagogy Social Studies. 1(2), 265-274.

Santrock, J. W. (2004). Psikologi Pendidikan; edisi terjemahan. Jakarta : Prenadamedia Grup.

Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak (Edisi 11 Terjemahan). Jakarta: Erlangga

Santrock, John W. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana. Soemanto, W. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. (2008). Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Jilid 1. Edisi Kedelapan. Jakarta: PT Indeks.

Slavin, Robert E. (2011). Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Jilid 2. Edisi Kesembilan. Jakarta: PT. Indeks.

(27)

152 | Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis)

Surna, I. N., & Pandeirot. (2014). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Gelora Aksara Pratama.

Syah, M. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Press.

Sudaryono. Kekerasan pada Anak: Bentuk, Penanggulangan, dan Perlindungan pada Anak Korban Kekerasan. Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 10. No. 1. Maret 2007.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2011 tentang Pedoman Penanganan Anak Korban Kekerasan. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, 2011.

(28)

PERKEMBANGAN MORALITAS

DAN KEAGAMAAN PESERTA DIDIK

Anggi Khairina Hanum Hasibuan, M.Si

Universitas Pertahanan

A. PENDAHULUAN

Pengembangan moral dan agama sangat erat kaitannya dengan budi pekerti, sikap sopan santun, dan kemauan melaksanakan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Pembahasan filosofis yang di kemukakan oleh Kilpatrick pendidikan moral akan terus berkembang dengan berbagai pendapat pakar dalam aspek budi pekerti, nilai moral dan keagamaan. (William Kilpatrick, 1993).

Kata Moral berasal dari bahasa Latin Mores yang berarti tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, atau kebiasaan. Moral adalah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia mana yang baik dan wajar. Moral merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam kehidupannya dengan kelompok sosial dan masyarakat. Moral merupakan standar baik-buruk yang ditentukan bagi individu sebagai anggota sosial. Moralitas merupakan aspek kepribadian yang diperlukan seseorang dalam kaitannya dengan kehidupan sosial secara harmonis, adil, dan seimbang. Perilaku moral

(29)

Perkembangan Moralitas dan Keagamaan Peserta Didik | 171 pendidikan pada nilai dan juga sifat selama jangka waktu tertentu atau menyatukan nilai-nilai dan sifat-sifat tersebut ke dalam kurikulum.

J. RANGKUMAN MATERI

Perkembangan moral dan agama berjalan beriringan seiring bertambahnya usia peserta didik. Dalam teori Kolberg adanya 6 tahap yang dilakukan pada proses perkembangan moralitas juga diaplikasikan dalam pengembangan keagamaan. Pentingnya kemampuan perkembangan moralitas dan keagamaan menjadi utama dalam setiap proses perkembangan ilmu peserta didik. Kesalahan transformasi ilmu agama akan memiliki dampak yang buruk bagi anak hingga usia dewasa. Sehingga diperlukan beberapa metode dan prinsip dalam pengembangannya.

TUGAS DAN EVALUASI

1. Definisi moralitas adalah...

2. Apakah hubungan moralitas dengan agama? 3. Sebutkan tahap perkembangan agama! 4. Sebutkan tahap perkembangan moralitas!

5. Syarat pendidik perkembangan moral dan agama adalah...

DAFTAR PUSTAKA

Fathiyah, Kartika. 2007. Problem, Dampak dan Solusi Tranformasi Nilai-Nilai Agama Pada Anak Prasekolah. Jurnal Dinamika Pendidikan

Mei 2007

Fitri, Mardi. 2020. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Moral pada Anak usia Dini.Al Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini Vol.3 No.1 2020 http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ al-athfaal.

Hasanah, Uswatun. 2018. Metode Pengembangan Moral Dan Disiplin Bagi Anak Usia Dini. Jurnal Perempuan dan Anak. Vol. 02 No. 01 hal 90-116

(30)

172 | Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis)

Khoiriah, Iswatun. 2019. Perkembangan Nilai Agama-Moral Siswa Usia Dasar (tercapai) Studi kasus di MI Ma’arif Bego. Schemata Jurnal Pascasarjana IAIN Mataram. Vol 8. No.2 pp1-10.

Kilpatrick, William. 1993. Why Johnny can't tell right from wrong: And what we can do about it. Simon and Schuster.

Nabilah, Ifat. 2019. Analisis Perkembangan Nilai Agama-Moral Siswa Usia Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. Volume 6 Nomor 2, Desember 2019

Osadi, Uswatul. 2017. Perkembangan Moral menurut Para Ahli. https://www.kompasiana.com/usfitriyah/58bd698a337a61ed09456

535/perkembangan-moral-menurut-para-ahli#:~:text=Perkembangan%20moral%20(moral%20development) %20adalah,sengan%20orang%20lain%20(Hurlock).diakses 01-03-2021

Pranoto, Y. K. S. 2017. Kecerdasan Moral Anak Usia Prasekolah. Edukasi, 2(1), Article 1.

https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/edukasi/article/view/962 diakses tanggal 2 Maret 2021

Syafrillsyah, dkk. 2017. Moral dan Akhlaq dalam Psikologi Moral Islami.

Psikosilamedia Jurnal Psikologi.

file:///C:/Users/HP/Downloads/2414-5808-1-PB%20(1).pdf (diakses tanggal 16 maret 2020)

Taqwa, Santana. 2018. Implementasi program RISMA sebagai usaha pengembangan sikap keberagamaan peserta didik di SMA Negeri 1 Sukaresmi Kabupaten Cianjur. Thesis. UIN Sunan Gunung Djati: Bandung

Yusuf, S. 2016. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

(31)

MENDORONG KEMANDIRIAN

GENERASI Z MELALUI KOMUNIKASI

ANTARPRIBADI UNTUK MENINGKATKAN

SELF-EFFICACY SAAT PANDEMI COVID-19

Dianingtyas Murtanti Putri, S.Sos., M.Si

1

Dyah Ajeng Listriani, S.I.Kom

2

Universitas Bakrie

A. FENOMENA

Adanya pandemi COVID-19 yang melanda seluruh lapisan masyarakat di dunia tak terkecuali negara Indonesia. Bukan saja pada beragam sektor terdampak akan tetapi mengubah perilaku terkait gaya hidup serta pola hidup juga turut berubah. Masalah lainnya yang menjadi tantangan hingga kini adalah masalah kesehatan mental berefek jangka panjang, mengapa demikian? Masa pandemi sudah memasuki tahun kedua, dimana meningkatnya jumlah pasien positif corona di tanah air per 31 Januari 2021 menurut Kementerian Kesehatan adalah 1.066.313 orang. Kemudian, bertambah menjadi 14.518 orang (1,38%), dilansir dari cnbcindonesia.com dalam 14 hari terakhir dimulai dari 17 sampai dengan 30 Januari 2021 diperkirakan rata-rata pasien positif bertambah 12.119 orang setiap

(32)

Mendorong Kemandirian Generasi Z | 191

DAFTAR PUSTAKA

Andiarna, F., & Kusumawati, E. (2020). Pengaruh Pembelajaran Daring terhadap Stres Akademik Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Psikologi, 16(2), 139.

https://doi.org/10.24014/jp.v16i2.10395

Barseli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep Stres Akademik Siswa. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 5(3), 143.

https://doi.org/10.29210/119800

DeVito, J. A. (2016). The Interpersonal Communication Book, Global Edition.

Dew, J. P., Anderson, B. L., Skogrand, L., & Chaney, C. (2017). Financial Issues in Strong African American Marriages: A Strengths-Based Qualitative Approach. Family Relations, 66(2), 287–301. https://doi.org/10.1111/fare.12248

Fauziah, N., Rafiyah, I., & Solehati, T. (2018). Parent’s Anxiety Towards Juvenile Deliquency Phenomenon in Bandung, Indonesia. NurseLine Journal, 3(2), 52. https://doi.org/10.19184/nlj.v3i2.7286

Goleman, D. (2016). Emotional Intelligence. PT Gramedia, Jakarta.

Griffin, E. (2012). A First Look At Communication Theory Eight Edition. New York: McGraw-Hill.

Handayani, I. (2019). Konsep Bimbingan dan Konseling Pribadi-Sosial dalam Pengembangan Positive Mental Attitude Generasi Z. NALAR: Jurnal Peradaban Dan Pemikiran Islam, 3(1), 51–63. https://doi.org/10.23971/njppi.v3i1.1283

Kurniasari, A., Pribowo, F. S. P., & Putra, D. A. (2020). Analisis Efektivitas Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (Bdr) Selama Pandemi Covid-19. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan Dan Hasil Penelitian, 6(3), 1–8.

Lange, C. G., & James, W. (1922). The Emotions (Vol. 1). https://doi.org/https://doi.org/10.1037/10735-000

Reisenzein, R. (2017). Varieties of Cognition-Arousal Theory. Emotion Review, 9(1), 17–26. https://doi.org/10.1177/1754073916639665

(33)

192 | Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis)

Rustika, I. M. (2012). Efikasi Diri: Tinjauan Teori Albert Bandura. Buletin Psikologi, 20(1–2), 18–25. https://doi.org/10.22146/bpsi.11945 Santika, I. G. N. (2020). Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Menghadapi

Persoalan Covid- 19 : Sebuah Kajian Literatur. Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 6(2), 127–137.

Seiler, W. J., & Beall, M. L. (2011). Communication: Making Connections, 8th Edition.

https://www.pearson.com/us/higher-education/product/Seiler-

Communication-Making-Connections-8th-Edition/9780205691265.html

Suwartini, S. (2016). Teori Kepribadian Social Cognitive : Kajian Pemikiran Albert Bandura. Al-Tazkiah: Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam, 5(1), 37–46.

Wood, J. T. (2014). Communication Mosaics: An Introduction to the Field of Communication (USA).

(34)

KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN

PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH DASAR

Supiah Ningsih, S.E., M.M

STIE Muhammadiyah ASAHAN, Sumatera Utara

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Ada beberapa karakteristik anak di usia Sekolah Dasar yang perlu diketahui oleh para guru pendidik untuk mengetahui keadaan peserta didik khususnya di tingkat Sekolah Dasar. Sebagai guru harus dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai dengan keadaan siswanya, oleh sebab itu sangatlah penting bagi seorang pendidik mengetahui karakteristik siswanya. Adapun selain karakteristik, hal lain yang perlu diperhatikan yaitu kebutuhan peserta didik. Hal ini menjadi sorotan bagi para guru, dimana kedua hal tersebut menjadi faktor lahirnya siswa dan siswi Sekolah Dasar yang berprestasi.

Pendidikan telah dianggap sebagai pusat keunggulan dalam mempersiapkan karakter manusia yang unggul. Pendidikan karakter telah menjadi bagian dari pendidikan di Indonesia yang dimulai sejak awal dalam “sejarah” bangsa. Ini juga penting untuk menghadapi tantangan global, yang mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum. Krisis

(35)

Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah Dasar | 211

DAFTAR PUSTAKA

Cahyaningsih, Dwi Sulistyo., (2011). Pertumbuhan Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta: Trans Info Media.

Cheung, C. kiu, and T. Y. Lee, Improving Social Competence through Character Education. Evaluation and Program Planning 33(3): 255– 63. 2010.

Dharma, K., dkk. (2011). Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik disekolah. Bandung : Rosda Karya.

Havighurst, Robert. J. 1985. Human Development & Education. Terjemahan Moh. Kasiran. Surabaya : Sinar Jaya.

Mochtar Buchori (2007).

http://baliteacher.blogspot.com/2010/02/karakteristikanak-sd.html. Diposkan oleh Teacher Creative Corner di Kamis, Februari 11, 2010.

Seifert dan Haffung (2007). Dalam

http://khadijah2sby.com/goresan-pena-sd/76- memahami-karakteristis-siswa-sd-dalampembelajaran.html.

Sumantri dkk (2005). Dalam

http:// beranda.blogsome.com/2008/02/07/membangunkarakter-anak/.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Zubaedi.( 2011). Desain Pendidikan Karakter:Konsepsi dan Aplikasinya dalam lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana

(36)

KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN

PESERTA DIDIK USIA SEKOLAH MENENGAH

Didin Nuruddin Hidayat, M.A.TESOL., Ph.D

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

A. PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan tentang karakteristik dan kebutuhan peserta didik usia sekolah. Agar penjabaran dari bab ini cukup mudah ditelaah, maka dibuatkan sub bab agar lebih memfokuskan tiap pembahasannya. Di bagian awal, dijabarkan tentang peserta didik, berbagai teori dan definisi coba diuraikan hingga akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa peserta didik adalah individu atau orang yang memperoleh jasa pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan, atensi, supaya berkembang serta bertumbuh dengan bagus dan mempunyai kebahagiaan dalam menyambut pelajaran yang diserahkan oleh gurunya. Setelah membahas tentang peserta didik, maka diuraikan lagi tentang peserta didik usia menengah. Setelah itu barulah dijabarkan lebih jauh tentang bagaimana karakteristik peserta didik usia sekolah menengah serta apa saja kebutuhan dari peserta didik usia sekolah menengah. Lebih jauh lagi, berikut akan dipaparkan tentang point-point tersebut.

(37)

Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Usia Sekolah Menengah | 229

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. (2019). Psikologi Umum, Edisi Revisi 2009.

Berzonsky, M. D., Rice, K. G., & Neimeyer, G. J. (1990). Identity status and self-construct systems: Process X structure interactions. Journal of Adolescence, 13(3), 251-263.

Burhanuddin, I., & Ali, M. (2003). Manajemen Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang.

Desmita, D. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik: Remaja Rosdakarya.

Djamarah, S. B. (2011). Psikologi Belajar, Edisi ketiga, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dusek, J. B., & Danko, M. (1994). Adolescent coping styles and perceptions of parental child rearing. Journal of Adolescent Research, 9(4), 412-426.

Hamalik, O. (2002). Pendidikan guru berdasarkan pendekatan kompetensi: Bumi Aksara.

Havighurst, S., & Kehoe, C. (2017). The role of parental emotion regulation in parent emotion socialization: Implications for intervention Parental stress and early child development (pp. 285-307): Springer. Hoffnung, M., Hoffnung, R., Seifert, K. L., Hine, A., Ward, L., Pausé, C., . . .

Burton Smith, R. (2015). Lifespan Development: a chronological approach [3rd Australasian edition]: Wiley.

Hurlock, E. B. (2001). Developmental psychology: Tata McGraw-Hill Education.

Indonesia, K. B. B. (2008). Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Undang-undang Republik Indonesia tentang sistem pendidikan nasional, 20 C.F.R. (2003).

Jayantini, S. (2007). Memahami Kebutuhan Khas Remaja. Antara Psikologis dan Sosiologis Rabu, 31.

Maslow, A., & Rogers, C. (1979). Humanistic psychology. Journal of Humanistic Psychology, 19(3), 13-26.

(38)

230 | Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis)

in understanding of the term, and the role of experience. British Journal of Developmental Psychology, 24(4), 801-821.

Murray, C. (1985). Adolescent Life Experiiences, GR Adams, T. Gullota, Brooks/Cole (1983), p. 554: Academic Press.

Piaget, J. (2003). Part I: Cognitive Development in Children--Piaget Development and Learning. Journal of research in science teaching, 40.

Prayitno, E. (1991). Perkembangan Peserta Didik. Dirjen Dikti: Jakarta. Santrock, J. W. (2018). Educational psychology: McGraw-Hill Education

New York.

Sarwono, S. W. (1994). Pendidikan Reproduksi Sehat bagi Anak dan Remaja. Jakarta: Kantor Menteri Negera. Kependudukan.

Sitepu, B. P. (2014). Pengembangan sumber belajar. Jakarta: Rajawali Pers. UPI, T. D. A. P. (2009). Manajemen pendidikan. Bandung: Alfabeta.

(39)

KARAKTERISTIK DAN

KEBUTUHAN PESERTA DIDIK DEWASA

Hery Yanto The, S.Sos., M.M., Ph.D

Zhejiang Yuexiu University of Foreign Languages

A. PENDAHULUAN

“Responsible adult: taking on the new-found responsibilities that come with being a grown-up, such as getting a job, buying a house and having children. Irresponsible adult: now the restrictions of childhood have been removed you can do or act however you want. For example, staying up as late as you like, drinking alcohol, spending your money as you choose.” (Stirling, 2018: p. 17-18)

Mengapa di dalam masyarakat ada orang dewasa yang tidak sukses atau belum sukses? Apa yang menjadi faktor penentu kedewasaan seseorang sehingga mereka dapat menjalani proses belajar sebagai peserta didik dewasa? Bagaimana pengajar (guru, dosen, pelatih, instruktur, tutor) dapat membantu peserta didik dewasa untuk mencapai keberhasilan? Kutipan pernyataan Stirling (2018) yang disajikan pada bagian pembukaan bab ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

(40)

Karakteristik dan Kebutuhan Peserta Didik Dewasa | 247

DAFTAR PUSTAKA

Alimuddin, Z, & Fitri, K. (2019). Cara mengajar Lebih Efektif dengan Menggunakan PCK Bagi Guru Social Sciences & Humanity. Barito Kuala: HAFECS.

Andrea, A., Antonis, B., & Rita, P. (2014). Handbook for Adult Teaching Staff: Basic Teaching Principles for Adults Who Belong to Vulnerable Social Groups. Nicosia: Frederick University Publication.

Bandura, A. (1977). Social learning Theory. NJ: Prentice Hall.

Bandura, A. (1982). Self-efficacy mechanism in human agency. American Psychologist. 37 (2): 122–147.

Bélanger, P. (2011). Theories in Adult Learning and Education. Opladen; Farmington Hills: Verlag Barbara Budrich. doi:10.2307/j.ctvbkjx77 Bryant, L. C., Vincent, R., Shaqlaih, A., & Moss, G. (2013). Behaviorism and

behavioral learning theory. In B. J. Irby, G. Brown, R. Lara-Alecio, & S. Jackson (Eds.), The handbook of educational theories (p. 91–103). IAP Information Age Publishing.

Caffarella, R.S., & Barnett, B.G. (1994). Characteristics of adult learners and foundations of experiential learning. New Directions for Adult

and Continuing Education, 1994(62),

https://doi.org/10.1002/ace.36719946205

Canêo, L. F., & Neirotti, R. (2017). The Importance of the Proper Definition of Adulthood: What is and What is Not Included in a Scientific Publication. Brazilian journal of cardiovascular surgery, 32(1), 60. https://doi.org/10.21470/1678-9741-2016-0049

Chan, J., & Mo, Z. (2018). Never Grow Up. UK: Simon & Schuster.

Cummins, J., Brown, K., & Sayers, D. (2007). Literacy, technology, and diversity: Teaching for success in changing times. Boston: Pearson. Oblinger, D. G., & Hawkins, B. L. (January 01, 2006). The Myth about

Student Competency. Educause Review, 41, 2, 12-13.

Karaman, A, (2017). The Place of Pedagogical Content Knowledge in Teacher Education. Atlas Journal of Science Education, 2 (1), pp. 56-60. https://doi.org/10.5147/ajse.v2i1.76

(41)

248 | Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis)

Kern, R., Ware, P., & Warschauer, M. (January 01, 2004). Crossing frontiers: new directions in online pedagogy and research. Annual Review of Applied Linguistics, 24, 243.

Knowles, M.S. (1988). The adult learner: A neglected species. Houston, TX: Gulf.

Knowles, M. S. (2014). The Adult Learner: The definitive classic in adult education and human resource development. London and New York: Routledge.

Knowles, M. S., Holton, E. F., Swanson, R. A., & Robinson, P. A. (2020). The adult learner: The definitive classic in adult education and human resource development. London and New York: Routledge.

Kokkos, A. (2005). Adult Learning Investigating the Domain. Athens: Metaixmio.

Mezirow, J. (2000). Learning to think like an adult: Core concepts of transformation theory. In Mezirow, J.

(Ed.), Learning as transformation: Critical perspectives on a theory in progress. San Francisco: JosseyBass Publishers.

Pelé, & Winter, B. (2014). Why Soccer Matters. NewYork: Celebra.

Petrie, P, Boddy, J, Cameron, C, Heptinstall, E, McQuail, S, Simon, A, & Wigfall, V. (2009). Pedagogy: A holistic approach to work with children and young people, across services: European models for practice, training, education and qualification. London: University of London Institute of Education, Thomas Coram Research Unit.

Rogers, A., & Horrocks, N. (2010). Teaching Adults. New York: McGraw Hill. Stirling, I. (2018). Not Ready to Adult Yet, A Totally Ill-Informed Guide to

Life. London: Harper Collins.

Tight, M. (2002). Key Concepts in Adult Education and Training. Taylor & Francis Ltd.

TEAL Center Staff. (2011). Adult Learning Theories, TEAL Center Fact Sheet No. 11. USA: Department of Education, Office of Vocational and

Adult Education (OVAE),

https://lincs.ed.gov/sites/default/files/11_%20TEAL_Adult_Learning _Theory.pdf

Vygotsky, L. S. (1980). Mind in society: The development of higher psychological processes. Harvard university press.

(42)

KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN

PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKELAINAN

Ratna Yulis Tyaningsih, M.Pd

Universitas Mataram

A. PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang jenis, karakteristik, dan kebutuhan pendidikan bagi anak berkelainan. Terdapat berbagai istilah yang berkaitan dengan pendidikan bagi anak berkelainan yang beberapa sering digunakan di masyarakat yaitu sekolah luar biasa (SLB), pendidikan khusus, pendidikan inklusi, anak luar biasa, anak berkebutuhan khusus (ABK), anak berkelainan, impairment, disability, handycapped dan disorder. Dengan memahami berbagai istilah ini, akan memberikan wawasan yang mendalam bagi seorang guru dan orang tua tentang pendidikan bagi anak berkelainan. Dengan demikian, sebagai guru dan orang tua dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman dalam mengenali anak yang mengalami kelainan dan memberikan pelayanan pendidikan yang tepat.

Sebelumnya, istilah yang digunakan untuk menyebut anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan pendidikan bagi anak-anak ini disebut dengan pendidikan luar biasa. Kemudian sejak berlakunya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP No. 17

(43)

284 | Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrachman, M. Dr. (2000). Pengembangan PLB. Jakarta: Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia ke 4: 19-22 September 2000

Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dermawan, O. (2013). Strategi Pembelajaran Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB. Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 6(2). https://doi.org/10.15575/psy.v6i2.2206

Hallahan, Danniel P. & Kauffman, J. M. (2005). Exceptional Learners: Introduction to Special Education. United States: Allyn & Bacon. Heward, W. L. (2013). Exceptional children : an introduction to special

education (10th ed.). United States: Pearson Education, Inc.

Irdamurni. (2020). Pendidikan Inklusif: Solusi dalam Mendidik Anak Berkebutuhan Khusus. Jakarta: KENCANA.

Kirk, S.; Gallagher, J.J.; Coleman, M.R.; & Anatasiow, N. (2009). Educating Exceptional Children. Boston, New York: Houghton Miffl in Harcourt Publishing Company.

Lisinus, R. & Sembiring, P. (2020). Pembinaan Anak Berkebutuhan Khusus (Sebuah Perspektif Bimbingan dan Konseling). Yayasan Kita Menulis. Mahastuti, D. (2011). Mengenal Lebih Dekat Anak Lambat Belajar.

Personifikasi, 2(1), 42–48.

Marani, A. (2017). Kurikulum Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Jurnal Studia Insania, 5(2), 105–119.

https://doi.org/10.18592/jsi.v5i2.1358

Ni’matuzzahroh & Nurhamida, Y. (2016). Individu Berkebutuhan Khusus dan Pendidikan Inklusi. Malang: UMM Press.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

Pandji, D & Wardhani, W. (2013). Sudahkah Kita Ramah ANAK SPECIAL NEEDS? Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sulthon. (2020). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Depok: Rajagrafindo Persada.

(44)

Karakteristik dan Kebutuhan Pendidikan Bagi Anak Berkelainan | 285 Suryaningrum, C., Ingarianti, T. M., & Anwar, Z. A. (2016). Pengembangan model deteksi dini anak berkebutuhan khusus (ABK) pada tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) di kota Malang. Jurnal Ilmiah

Psikologi Terapan, 4(1), 62–74.

https://doi.org/10.22219/jipt.v4i1.2878

Switri, E. (2020). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Pasuruan: Penerbit Qiara Media.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

(45)

ISU DAN PERMASALAHAN PESERTA DIDIK

SERTA IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN

Dr. Irwanto, S.Pd.T., M.Pd

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu parameter yang sangat penting dalam membangun sumber daya manusia yang cerdas, bermartabat, berakhlak muliah, beragama, berwibawa, berkualitas dan berdaya-saing tinggi, baik untuk tingkat lokal maupun global. Dalam tingkat lokal, dapat bermanfaat bagi pembangunan dan kehidupan bangsanya sendiri. Sedangkan tingkat global, dapat memiliki daya-saing yang tinggi dalam permainan percaturan kehidupan dunia secara menyeluruh. Komponen-komponen pendidikan tersebut dapat dikatakan sebagai alat untuk pencapaian tujuan pendidikan yaitu kurikulum yang ideal serta dapat menyesuaikan dalam kehidupan yang riil. Kurikulum dapat dirumuskan secara luas dan sempit. Kurikulum secara luas adalah proses penemuan pengalaman peserta didik, baik di dalam maupun luar yang masih berada di bawah bimbingan sekolah tersebut. Sedangkan secara sempit, kurikulum adalah seperangkat materi dan rencana pembelajaran yang disampaikan guru di dalam kelas secara interaktif. Kurikulum memiliki komponen tujuan pembelajaran, bahan-ajar,

(46)

314 | Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis)

DAFTAR PUSTAKA

American School Counselor Association. (2004). ASCA National Standards

for Students. Alexandria, VA: ASCA.

Amirin, Tatang M. 1992. Pokok-pokok Teori Sistem, Jakarta: Rajawali Pers Annisatul Inayah. 2019. Permasalahan Pokok Pendidikan. Academia. Bani

Quraisy.

https://www.academia.edu/32008797/PERMASALAHAN_POKOK_P

ENDIDIKAN. 19 Desember 2019.

Creswell, J.W. 2002. Research Design. Jakarta: KIK Press.

Desmita. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Dewantara, Ki Hadjar. 1977. Karya Ki Hadjar Dewantara bagian pertama:

pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa. Dhakiri, Moh. Hanif. 2000. Paulo Freire, Islam dan Pembebasan. Jakarta:

Djembatan.

Drikarya. 1991. Drikarya; tentang Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Elmubarok, Zaim. 2008. Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung:

Alfabeta.

Furqon. 2005. Konsep dan Aplikasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Bandung: Pustaka

Giyats Shifa Nugraha. 2014. Artikel Permasalahan Pendidikan di Indonesia. https://www.kompasiana.com/giyatsshifa/54f9951da33311a13d8b

582c/artikel-permasalahanpendidikan-di-indonesia. 15 Desember

2019

Hasbulloh. 2012, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada (Rajawali Pers)

http://cafestudi061.wordpress.com/2008/09/17/masyarakat-masadepan/

http://fatamorghana.wordpress.com/2008/07/14/bab-iv-perkiraan-danantisipasi-terhadap- masyarakat-masa-depandoc/

Idris, Zahara & Lisma Jamal. 1992. Pengantar Pendidikan, Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana.

Immegart, Glenn L & Francis J. Pilecki, 2006, An Intoduction to Systems for to Educational Administrator, California: Addison Wesley Publishing Company.

(47)

Isu dan Permasalahan Peserta Didik | 315 Kenichi Ohmae. 1996. Berakhirnya Negara Bangsa, terj. Sunarto Ndaru

Mursito, Jurnal Analisis CSIS XXV, No.2.

Mastuhu. Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional Abad 21. Yogyakarta: Safiria Insania Press. 2003.

Mc. Ashan, H. H., 1983, Comprehensive Planning for School Administrations, USA: Advocate Publishing Group.

Mokhamad Ishaq Tholani. 2013. Problematika Pendidikan di Indonesia (Telaah Aspek Budaya). Jurnal Pendidikan; Vol. 1, No. 2; Juli 2013. ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-3759.

Pidarta, M. 2007. Landasan Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta.

Santrock, J.W. 2003. Adolescence (Perkembangan Remaja) Terjemahan. Jakarta: Erlangga.

Sri Maiyeni, Fitria Kasih & Rahma Wira Nita. 2014. Permasalahan Peserta Didik Kelas Tinggi di SD Negeri 19 Pasar Ambacang Durian Tarung Kecamatan Kuranji Padang. Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat.

Suyomukti, Nurani. 2008. Pendidikan Berperspektif Global. Yogyakarta: Al-Ruzz Media.

Tauchid, Mochammad. 1972. Cita-cita dan ilmu hidup Tamansiswa. Dalam Peringatan 50 tahun Taman Siswa. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.

Tirtarahardja U dan La Sulo S. L. 2005. Pengantar Pendidikan, Jakarta; Rineka Cipta.

Tirtarahardja, Umar & S.L. La Sulo, 2005. Pengantar Pendidikan, Penerbit Rineksa Cipta Jakarta.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20. Tahun 2005. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wahyudin Dinn dkk. 2006. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

(48)

PERANAN GURU DALAM MEMFASILITASI

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Rikardus Herak, S.Pd., M.Pd

Universitas Katolik Widya Mandira

A. PENDAHULUAN

Guru memegang peranan yang sangat strategi dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik. Keberadaan guru tentu tidak digantikan oleh unsur yang lain, apalagi dalam masyarakat yang multikultural dan multidimensional. Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan Peserta Didik. Guru di tuntut harus profesional agar menghasilkan lulusan yang berkualitas. Guru mengemban tanggung jawab besar terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam kelas guna membantu proses perkembangan Peserta Didik.

Dalam Perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti sekarang ini seorang guru juga di tuntut untuk bisa beradaptasi dan juga terus meningkatkan kompetensinya, karena tugas guru bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar mengajar. Lebih lanjut tugas guru seperti mendidik dengan menyampaikan ilmu

(49)

Peranan Guru dalam Memfasilitasi Perkembangan Peserta Didik | 329

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghazali, I. (2000). Mengobati Penyakit Hati Membangun Ahlak Mulia, alih bahasa: Muhammad Al-Baqir, Bandung: Karisma

Burhanuddin. (1994). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gunarsa, S. (2000). Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT BPK Gunung Mulia

Gie, T. L. (2002). Cara Belajar Efisien I. Yogyakarta: PUBIB.

Jhonson, E. B. (2007). Contextual teaching and learning, Bandung: MLC Harris, L. C., Ogbonna, E. (2001). Leadership Style and Market Orientation:

An Empirical Study, European Journal of Marketing, 35,5/6. Hurlock, E. (2006). Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga Ornstein, A. C. (1990). Curriculum: Foundations, Principles and Issues. New Jersey: Prentice-Hall.

Purwantoro, N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Slameto. (2002). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

(50)
(51)

340 | Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis)

Dr. Imanuddin Hasbi, S.T., M.M

Penulis menempuh pendidikan jenjang S1 Teknik Manajemen & Industri, Universitas Pasundan Bandung, S2 Magister Manajemen, Sekolah Tinggi Manajemen Bandung dan S3 Administrasi Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. Pendidikan dan pelatihan sertifikasi profesi Metodologi Asesor dari BNSP, sertifikasi profesi keahlian bidang Brand, Service, dan Selling dari BNSP & Markplus Institut, dan sertifikasi profesi Certified Coaching Entrepreneurship dari Coaching Indonesia. Penulis sebagai dosen menjalankan misi tridharma perguruan tinggi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat bidang Manajemen, Administrasi dan Kewirausahaan, di Universitas Telkom. Penulis menulis buku Manajemen Sumber Daya Manusia, Rencana Pemasaran Efektif, Riset Pemasaran, Entrepreneurship, Manajemen Sumber Daya Manusia (Sebuah Strategi, Perencanaan, Dan Pengembangan), Manajemen Pariwisata, Sosiologi Komunikasi, Manajemen Risiko, Perilaku Konsumen, Komunikasi Organisasi, Tata Hukum Indonesia, dan Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Dr. Dian Cita Sari, M.Pd.I

Penulis meraih beasiswa Doktoral pada dua Bidang, yaitu: Manajemen dan Islamic Studies. Mengikuti konferensi dan e-Course luar negeri, meliputi: Mesir, Madinah, Malaysia, Thailand, Vietnam, Turki, Taiwan, Jepang, Yordania, Inggris dan Amerika Serikat. Puluhan penelitiannya telah publikasi. Penulis berkeliling menekuni ruang belajar mulai pelatihan, bimbingan teknis, seminar, baik sebagai panitia, peserta maupun Panelis.

(52)

Profil Penulis | 341

Dra. Lailatul Isnaini

Penulis adalah seorang kandidat doktor manajemen pendidikan Islam UIN Sultan Thaha Jambi. Beliau Lahir pada tanggal 4 November 1963. Meraih gelar Sarjana dari IAIN Sultan Thaha Jambi, 1990 dan gelar magister manajemen dari Universitas Terbuka tahun 2016. Beliau adalah seorang widyaiswara pada BPSDM Jambi dan merupakan instruktur LEMHANAS. Email:

anand.isnaini@gmail.com

Dewa Putu Yudhi Ardiana, S.Kom., M.Pd

Penulis lahir di ujung barat pulau Bali pada tahun 1987. Merupakan anak tertua dari dua bersaudara. Mempunyai hobi membaca dan sepak bola. Penulis mempunyai prinsip bahwa kegagalan adalah awal dari kesuksesan sehingga jangan pernah menyerah untuk mencoba. Penulis berlatar belakang pendidikan sarjana Teknik Informatika dan magister Teknologi Pembelajaran. Saat ini penulis aktif sebagai dosen di STMIK STIKOM Indonesia mengajarkan mata kuliah yang berkaitan dengan programming dan human computer interaction.

Dharma Gyta Sari Harahap, M.Pd

Penulis lahir di Padangsidimpuan pada tanggal 19 Agustus 1988. Merupakan salah satu Dosen tetap di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan. Menyelesaikan Program Sarjana (S1) dan Magister (S2) di Universitas Negeri Medan dengan Program Studi Pendidikan Biologi. Dan pada tahun 2019 melanjutkan kuliah program Doktor di Universitas Negeri Padang pada Program Studi Ilmu Pendidikan. Selain menjadi Dosen Penulis juga aktif mengajar di SMK Swasta Kampus Padangsidimpuan pada bidang studi IPA.

(53)

342 | Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori dan Praktis)

Salman Alparis Sormin, M.Pd

Penulis lahir di Simatorkis pada tanggal 08 September 1988. Merupakan salah satu Dosen tetap di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan. Menyelesaikan program (S1) di Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan Tapanuli Selatan pada program studi Pendidikan Sejarah dan Magister (S2) di Universitas Negeri Padang pada program studi Pendidikan Sejarah. Pada tahun 2019 melanjutkan kuliah program Doktor di Universitas Negeri Padang pada Program Studi Ilmu Pendidikan.

Atika Wirdasari, M.Pd

Penulis lahir di Jambi, 8 April 1995 merupakan putri pertama dari pasangan bapak A. Somad, S.Pd dan Ibu Azmiyah. Kakak dari Ahmad Ariq, S.T dan Adilah Miranda. Menikah dengan Erlangga, S.T tahun 2017 dan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Muhammad Hafizhul Afkar tahun 2018. Menyelesaikan pendidikan di SDN No 88 Kota Jambi tahun 2006, MTsN 1 Kota Jambi tahun 2009, MAN 1 Kota Jambi tahun 2012, memperoleh gelar sarjana pendidikan di PG-PAUD FKIP Universitas Jambi tahun 2017 dan menyelesaikan program Magister Pendidikan konsentrasi Pendidikan Anak Usia Dini di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tahun 2019. atikawirdasari@gmail.com

Irwan Soulisa, S.Pd., M.Pd

Penulis lahir di Negeri Lima Ambon. 01 Januari 1978. Memperoleh gelar sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Victory Sorong pada tahun 2012 dan Pendidikan S-2 pada Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Cenderawasih Jayapura lulus tahun 2016. Mulai Karier pernah menjadi guru SMP Negeri 9 kota Sorong 2009-2011, SMA YPPK AGUSTINUS kota Sorong 2010-2015, di dunia Akademik sebagai kaprodi Bahasa dan sastra

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam proposal ini adalah untuk mengetahui faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor lingkungan

Yayasan Ulumuddin As-Syahidiyah Cikampek ini dihadapkan pada berbagai persoalan pengelolaan dana SPP, yaitu penerimaan kas masuk dan pengeluaran kas tidak dapat diketahui

(b) Sentiasa menziarahi anak-anak – ramai ibu bapa yang bekerja lebih senang anak-anak menyambung pelajaran di sekolah berasrama penuh- memanglah pencapaian akademik

Biasanya ada satu sepasang saraf tulang belakang (kiri dan kanan) untuk tiap vertebra, ikan se hingga panjang kurus dengan banyak tulang seperti belut akan memiliki lebih

Bahwa mengenai seleksi administrasi yang dilakukan Dinas Pendidikan Kota Makassar adalah wewenang yang harus dilakukan agar dapat proses seleksi bisa berjalan sesuai dengan

profesional, saya rasa di Gorontalo belum ada peternakan sapi yang dikelola secara profesional oleh pemiliknya, Bagaimana peran Pemda dan Perbankan agar satu kata dalam

1) Tetapkan tarikh untuk Pendengaran Permohonan di hadapan Hakim. 2) Serah Notis Permohonan yang telah dimeterai dan ditandatangan oleh Pendaftar kepada PAP untuk

Dari hasil identifikasi potensi bahaya di area kerja coal yard dapat diamati faktor-fakor yang paling dominan berisiko terhadap gangguan kesehatan pekerja adalah