• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Cover: Ridwan. Tata Letak: Aji Abdullatif R. Proofreader: N. Rismawati ISBN: Cetakan Pertama: Juli, 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Desain Cover: Ridwan. Tata Letak: Aji Abdullatif R. Proofreader: N. Rismawati ISBN: Cetakan Pertama: Juli, 2021"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

SISTEM EKONOMI INDONESIA Tim Penulis:

Muchtar Anshary Hamid Labetubun,Esther Kembauw, Muhammad Hasan, Opan Arifudin, Agus Yulistiyono, Dessy Maulina, Rahman Tanjung, Sisca Nopralia,

Hasanuddin & Siti Walida Mustamin, Wiwik Rachmarwi,Hartoto, Muhammad Azizi, Robert Tua Siregar, Akhmad Solikin, Lucky Nugroho.

Desain Cover: Ridwan Tata Letak: Aji Abdullatif R Proofreader: N. Rismawati ISBN: 978-623-6092-78-1 Cetakan Pertama: Juli, 2021

Hak Cipta 2021, Pada Penulis Hak Cipta Dilindungi Oleh Undang-Undang

Copyright © 2021

by Penerbit Widina Bhakti Persada Bandung

All Right Reserved

Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

PENERBIT:

WIDINA BHAKTI PERSADA BANDUNG (Grup CV. Widina Media Utama)

Komplek Puri Melia Asri Blok C3 No. 17 Desa Bojong Emas Kec. Solokan Jeruk Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat

Anggota IKAPI No. 360/JBA/2020

Website: www.penerbitwidina.com Instagram: @penerbitwidina

(4)

iii

Rasa syukur yang teramat dalam dan tiada kata lain yang patut kami ucapkan selain mengucap rasa syukur. Karena berkat rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, buku yang berjudul “Sistem Ekonomi Indonesia” telah selesai disusun dan berhasil diterbitkan, semoga buku ini dapat memberikan sumbangsih keilmuan dan penambah wawasan bagi siapa saja yang memiliki minat terhadap pembahasan tentang Sistem Ekonomi Indonesia.

Akan tetapi pada akhirnya kami mengakui bahwa tulisan ini terdapat beberapa kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sebagaimana pepatah menyebutkan “tiada gading yang tidak retak” dan sejatinya kesempurnaan hanyalah milik Tuhan semata. Maka dari itu, kami dengan senang hati secara terbuka untuk menerima berbagai kritik dan saran dari para pembaca sekalian, hal tersebut tentu sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya kami untuk terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan karya selanjutnya di masa yang akan datang.

Terakhir, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan turut andil dalam seluruh rangkaian proses penyusunan dan penerbitan buku ini, sehingga buku ini bisa hadir di hadapan sidang pembaca. Semoga buku ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Juli, 2021

Tim Penulis

PRAKATA

(5)

iv

DAFTAR ISI

PRAKATA ··· iii

DAFTAR ISI ··· iv

BAB 1 DEFINISI DAN KOMPONEN SISTEM EKONOMI INDONESIA ··· 1

A. Pendahuluan ··· 1

B. Rincian pembahasan materi ··· 3

C. Rangkuman materi ··· 15

BAB 2 LANDASAN FILOSOFIS SISTEM EKONOMI INDONESIA ··· 17

A. Pendahuluan ··· 17

B. Asas sistem ekonomi Indonesia kebersamaan dan kekeluargaan ··· 19

C. Sendi-sendi sistem ekonomi Indonesia ··· 20

D. Prinsip-prinsip penyelenggaraan sistem ekonomi Indonesia ··· 22

E. Harmonisasi sistem ekonomi dengan sistem politik dan sosial ··· 24

F. Rangkuman materi ··· 26

BAB 3 PERKEMBANGAN SISTEM EKONOMI INDONESIA ··· 29

A. Pendahuluan ··· 29

B. Sejarah perkembangan sistem ekonomi Indonesia ··· 31

C. Sejarah ekonomi berulang setiap 35 tahun ··· 40

D. Perekonomian Indonesia menyambut tahun 2020 ··· 42

E. Kembalinya perekonomian ke ekonomi Pancasila ··· 43

F. Garis besar arah kebijakan ekonomi digital Indonesia di tengah Pandemi ··· 46

G. Rangkuman materi ··· 48

BAB 4 BANGUNAN DAN TATAKERJA SISTEM EKONOMI INDONESIA ···· 51

A. Sekilas sistem ekonomi ··· 52

B. Pemikiran ekonomi ··· 53

C. Struktur ekonomi ··· 66

D. Perkembangan ekonomi Indonesia ··· 68

(6)

v

BAB 5 TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA··· 73

A. Pendahuluan ··· 73

B. Definisi pertumbuhan ekonomi ··· 74

C. Teori pertumbuhan ekonomi ··· 74

D. Ciri-ciri pertumbuhan ekonomi ··· 82

E. Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi ··· 83

F. Rangkuman materi ··· 86

BAB 6 PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI ··· 93

A. Pendahuluan ··· 93

B. Teori perubahan struktur ekonomi ··· 94

C. Perubahan struktur ekonomi Indonesia ··· 102

D. Rangkuman materi ··· 110

BAB 7 PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI ··· 113

A. Pendahuluan ··· 113

B. Konsep perencanaan pembangunan ekonomi ··· 114

C. Aspek dalam perencanaan pembangunan ekonomi ··· 119

D. Unsur-unsur perencanaan pembangunan ekonomi ··· 120

E. Syarat-syarat keberhasilan perencanaan pembangunan Ekonomi ··· 120

F. Proses perencanaan ekonomi ··· 123

G. Penerapan perencanaan pembangunan ekonomi dalam sistem Perekonomian ··· 124

H. Perencanaan pembangunan ekonomi melalui pembentukan modal dan tabungan··· 125

I. Perencanaan pembangunan ekonomi dalam RPJMN 2020-2024 ··· 126

J. Perencanaan pembangunan ekonomi dalam mewujudkan Indonesia emas 2045 ··· 127

K. Rangkuman materi ··· 131

BAB 8 SISTEM KEUANGAN DAN MONETER (BAGIAN A) ··· 135

A. Pendahuluan ··· 135

B. Sistem keuangan ··· 136

(7)

vi

D. Rangkuman materi ··· 150

BAB 9 SISTEM KEUANGAN DAN MONETER (BAGIAN B) ··· 153

A. Pendahuluan ··· 153

B. Sistem keuangan ··· 154

C. Sistem moneter ··· 157

D. Rangkuman materi ··· 165

BAB 10 SISTEM FISKAL ··· 167

A. Pendahuluan ··· 167

B. Pengertian fiskal ··· 168

C. Kebijakan fiskal vs moneter ··· 169

D. Kebijakan fiskal ··· 170

E. Instrumen kebijakan fiskal ··· 172

F. Macam-macam kebijakan fiskal ··· 173

G. Bagaimana cara kerja kebijakan fiskal? ··· 174

H. Respon terhadap krisis ··· 176

I. Menyempurnakan respons··· 177

J. Defisit besar dan utang publik yang meningkat ··· 179

K. Tujuan kebijakan fiskal ··· 179

L. Rangkuman materi ··· 181

BAB 11 NERACA PEMBAYARAN ··· 183

A. Pengertian neraca pembayaran ··· 183

B. Komponen neraca pembayaran ··· 185

C. Neraca pembayaran Indonesia ··· 190

D. Rangkuman materi ··· 195

BAB 12 KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA ··· 199

A. Pendahuluan ··· 199

B. Pengertian kependudukan dan tenaga kerja ··· 200

C. Ruang lingkup kependudukan dan tenaga kerja ··· 202

D. Struktur dan komposisi penduduk ··· 204

E. Kepadatan penduduk ··· 208

F. Kondisi sosial kependudukan ··· 212

G. Perubahan penduduk dari waktu ke waktu ··· 213

H. Konsep dasar tenaga kerja ··· 217

(8)

vii

J. Teori pasar tenaga kerja ··· 223

K. Perencanaan ketenagakerjaan di Indonesia dan proyeksi data tenaga kerja ··· 226

L. Rangkuman materi ··· 233

BAB 13 MASALAH PERTANIAN, INDUSTRI, PERDAGANGAN DAN PANGAN ··· 241

A. Pendahuluan ··· 241

B. Pembangunan pertanian ··· 243

C. Pembangunan industri dan perdagangan ··· 247

D. Pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan pangan ··· 249

E. Rangkuman materi ··· 253

BAB 14 PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH ··· 257

A. Pendahuluan ··· 257

B. Teori pembangunan ekonomi daerah ··· 258

C. Perencanaan pembangunan daerah ··· 261

D. Alat analisis pembangunan ekonomi daerah ··· 263

E. Otonomi daerah, desentralisasi fiskal, dan pendanaan pembangunan daerah ··· 267

F. Daya saing daerah, tata kelola pembangunan daerah dan infrastruktur daerah ··· 270

G. Strategi pembangunan kawasan ··· 272

H. Pembangunan desa ··· 275

I. Rangkuman materi ··· 276

BAB 15 SISTEM EKONOMI INDONESIA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0 ··· 281

A. Pendahuluan ··· 281

B. Sistem perekonomian Indonesia dan sejarahnya··· 285

C. Sistem ekonomi Indonesia yang sesuai dengan dinamika saat ini dan yang akan datang ··· 293

D. Rangkuman materi ··· 295

GLOSARIUM ··· 300

(9)

DEFINISI DAN KOMPONEN

SISTEM EKONOMI INDONESIA

Muchtar Anshary Hamid Labetubun, S.H., M.H.

Fakultas Hukum Universitas Pattimura

A. PENDAHULUAN

Setiap negara memiliki suatu sistem ekonomi yang diterapkan berdasarkan situasi dan kondisi yang ada di negara tersebut. Oleh sebab itu, sistem ekonomi setiap negara bisa jadi berbeda-beda. Untuk mengendalikan perekonomian masyarakat, negara harus memiliki suatu sistem. Artinya negara melalui pemerintahnya bertanggung jawab untuk mengatur dan menjaga agar perekonomian stabil bahkan meningkat sehingga mengarah pada kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Ekonomi telah menjadi suatu sistem yang terintegrasi dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat bahkan dalam lingkup lebih luas, yakni negara.

Sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara bergantung pada kesepakatan nasional negara tersebut. Biasanya, kesepakatan nasional ini berdasarkan undang-undang dasar yang dimiliki, selain itu falsafah dan ideologi negara juga sangat memenuhi sistem ekonomi suatu negara (Farida, 2011: 19). Sistem perekonomian Indonesia, dari sejak awal sudah dirumuskan oleh para pendiri bangsa ini yang tercantum dalam UUD ’45

(10)

16 | Sistem Ekonomi Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, A. (2008). Bung Hatta dan Ekonomi Islam, Pergulatan Menangkap Makna Keadilan dan Kesejahteraan. Multi Pressindo.

Dumairy. (1996). Perekonomian Indonesia. Erlangga.

Farida, A. S. (2011). Sistem Ekonomi Indonesia. Pustaka Setia. Grossman, G. (1995). Sistem-Sistem Ekonomi. Bumi Aksara.

Hartono, S. R. (2007). Hukum Ekonomi Indonesia. Bayumedia Publishing. Hidayat, Y., Purwandari, T., & Bachrudin, A. (2016). Mengukur Indeks

Kebahagiaan Penduduk Kota Bandung. Seminar Nasional MIPA. Lampert, H. (1994). Ekonomi Pasar Sosial: Tatanan Ekonomi dan Sosial

Republik Federasi Jerman. Puspa Swara. Subandi. (2011). Sistem Ekonomi Indonesia. Alfabeta.

Suroso. (1997). Perekonomian Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.

Wikipedia. (2021). Sistem. Wikipedia.Org.

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem

Yakin, A. (2015). Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan: Teori, Kebijakan dan Aplikasi bagi Pembangunan Berkelanjutan. Akademika Pressindo.

(11)

LANDASAN FILOSOFIS

SISTEM EKONOMI INDONESIA

Dr. Esther Kembauw, S.P., M.Si.

Program Studi Agribisnis Universitas Pattimura – Ambon

A. PENDAHULUAN

Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau swasta berdasarkan prinsip tertentu dalam rangka mencapai kemakmuran atau kesejahteraan. Sistem ekonomi ini terdapat nilai-nilai dasar yang bersifat ideologis. Nilai-nilai dasar sangat penting karena diatas nilai-nilai dasar itulah dibangun sistem ekonomi. Tanpa landasan ideologis, sistem ekonomi akan kehilangan rohnya, kehilangan jati dirinya, dan berubah menjadi pedoman yang bersifat teknis dan teoritis. ideologis inilah yang akan membedakan antara satu sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya. Sebagai contoh, sistem ekonomi kapitalis berbeda dengan sistem ekonomi sosialis bukan sekedar karena kaidah praktis. Selanjutnya, karena bersifat ideologis, maka nilai-nilai dasar itu tidak hanya menjadi pondasi sistem ekonomi, namun nilai-nilai tadi juga menjadi landasan bagi semua aspek kehidupan, termasuk didalam aspek politik dan sosial.

(12)

28 | Sistem Ekonomi Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

http://blog.unnes.ac.id/ekameiati/2015/11/18/landasan-filosofis-sistem-ekonomi-indonesia/ http://nasional.kompas.com/read/2011/12/22/02061513/kembali.ke.pasa l.33.uud.1945

(13)

PERKEMBANGAN SISTEM

EKONOMI INDONESIA

Dr. Muhammad Hasan, S.Pd., M.Pd.

Universitas Negeri Makassar

A. PENDAHULUAN

Ekonomi merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan terhadap manusia bertambah, oleh karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Perubahan yang secara umum terjadi pada perekonomian yang dialami suatu negara seperti inflasi, pengangguran, kesempatan kerja, hasil produksi, dan sebagainya. Jika hal ini ditangani dengan tepat maka suatu negara mengalami keadaan ekonomi yang stabil, mempengaruhi kesejahteraan kehidupan penduduk yang ada negara tersebut.

Indonesia terletak di Asia Tenggara dan terdiri dari negara kepulauan besar di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, dengan lebih dari 13.000 pulau. Pulau-pulau terbesar adalah Jawa, Kalimantan (bagian selatan pulau Kalimantan), Sumatera, Sulawesi, dan Papua (dahulu Irian Jaya yang merupakan bagian barat Pulau New Guinea). Total luas daratan Indonesia berukuran 1,9 juta kilometer persegi (750.000 mil persegi). Ini adalah tiga kali luas Texas, hampir delapan kali luas Britania Raya dan

(14)

kira-Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia | 49

DAFTAR PUSTAKA

Bawazier, Fuad. 2017. Sistem Ekonomi Pancasila: Memaknai Pasal 33 UUD 1945. Jurnal Keamanan Nasional, 3(2), 233-252.

Booth, Anne. 1998. The Indonesian Economy in the Nineteenth and Twentieth Centuries: A History of Missed Opportunities. London: Macmillan.

Dick, H.W., V.J.H. Houben, J.Th. Lindblad and Thee Kian Wie. 2003. The Emergence of a National Economy in Indonesia, 1800-2000. Sydney: Allen & Unwin.

Hariri, Achmad. 2019. Rekonstruksi Ideologi Pancasila Sebagai Sistem Ekonomi Dalam Perspektif Welfare State. Jurnal Hukum Replik, 7(1), 19-37.

Mubyarto. 2001. Siklus Tujuh Tahunan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 16(3), 246-260.

Nazeri. 2016. Melihat Sistem Perekonomian Indonesia dengan Perspektif Islam. JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam), 1(1), 98-106.

(15)

BANGUNAN DAN TATAKERJA

SISTEM EKONOMI INDONESIA

Opan Arifudin, M.Pd., CBOA., CSRP.

STEI Al-Amar Subang

Perkembangan sistem perekonomian di Indonesia tidak lepas dari peran para pemikir ekonomi Indonesia. Negara kita memiliki banyak tokoh ekonomi yang terkenal dan sangat berpengaruh dalam perkembangan sistem perekonomian Indonesia. Begitu banyaknya tokoh ekonomi di Indonesia yang memberikan pemikiran terkait dengan sistem ekonomi di Indonesia. Sistem ekonomi merupakan suatu susunan dari unsur-unsur ekonomi yang saling berhubungan dan bekerja sama sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan bersama, yaitu terpenuhinya kebutuhan yang bersifat materi. Sistem ekonomi terdiri atas unsur-unsur manusia sebagai subyek, barang-barang ekonomi sebagai obyek, dan seperangkat kelembagaan yang bertugas mengatur dan menjalin hubungan dalam kegiatan ekonomi. Sistem ekonomi yang ada pada setiap negara berbeda-beda. Disesuaikan dengan kebijakan dan tujuan masing-masing negara.

(16)

72 | Sistem Ekonomi Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Chapra, U.M., (2001). The Future of Economics: An Islamic Perspective, Landscape Baru Perekonomian Masa Depan. Terjemahan Amdiar Amir, et al. Jakarta: Shari'ah Economics and Banking Institute. Dumairy. (1996). Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga. Grossman. (2004). Sistem-sistem ekonomi. Jakarta: PT Bumi Aksara

Mubyarto. (2002). Meninjau Kembali Ekonomika Neoklasik. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 17, No.2, 2002, 119-129.

Santosa, (2010). Kegagalan Aliran Neoklasik dan Relevansi Aliran Ekonomi Kelembagaan dalam Ranah Kajian Ilmu Ekonomi, Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang : BP Undip.

Stiglittz, J. E. (2002). Globalization and Its Discontents. New York: WW Norton.

(17)

TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN

EKONOMI INDONESIA

Agus Yulistiyono, S.E., M.M.

Universitas Muhammadiyah Tangerang

A. PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi adalah merupakan permasalahan setiap negara. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu factor yang menentukan pembangunan ekonomi di negara tersebut, semakin baik pertumbuhan ekonomi suatu negara maka semakin baik pula pembangunan

ekonomi di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi. Terdapat faktor-faktor yang dapat mendorong dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia diperlukan usaha keras dari pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat untuk mengoptimalkan potensi-potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam yang gemah ripah loh jinawi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

(18)

Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia | 89

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Alam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga Anonymous. 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintah Daerah.

Basri, F., 2002. Perekonomian Indonesia : Tantangan Dan Harapan Bagi Kebangkitan Ekonomi Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Badan Pusat Statistik. 1994-2014. Aceh Dalam Angka. Banda Aceh. BPS Provinsi Aceh

Badan Pusat Statistik. 1994-2014. Aceh Tengah Dalam Angka. Banda Aceh. BPS Provinsi Aceh

Boediono, (1982). Ekonomi Makro Edisi 4. Yogyakarta: BPFE Gujarati, D.N. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.

Laim, D.J. 2010. Analisis Dampak Pemekaran Wilayah Terhadap Perkembangan Perekonomian Wilayah Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Mankiw, N G. 2000. Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga.. Maddala, G.S (2001). Introduction to Econome‐ trics, 3th Edition. England:

John Wiley & Sons, Ltd

Mankiw, N. Gregory, (2005). Macroeconomics, 6th Edition, New York: Worth Publishers

Mangkoesoebroto, Guritno, (2001). Ekonomi Publik, Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE

Riyad, M. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Di Enam Negara ASEAN Tahun 1990- 2009. Fakultas Ekonomi Program Magister Perencanaan Dan Kebijakan Publik Ekonomi Globalisasi. Tesis. Universitas Indonesia.

Sadono, Sukirno. 2006. Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan. Jakarta: Prenada Media Group.

Sukirno, S. 2006. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindoPersada,

Todaro, M.P., dan Smith, S.C. 2006. Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga

(19)

90 | Sistem Ekonomi Indonesia

Jurnal

Aziz E B, Nasrudin. 2016. Estimation Threshold Inflation in Indonesia. Journal of Applied Economic Sciences. 7(45):1376-1383.

Atkinson, Anthony B and Joseph E. Stiglitz (1980). Lectures on Public Economics. New York: McGraw‐Hill

Badan Pusat Statistik. (tt). Statistik Indonesia, berbagai terbitan. Jakarta: BPS

Bania, Gray & Stone (2007). “Growth, Taxes, and Government Expenditures: Growth Hills for U.S State”, National Tax Journal. Barro, Robert (1990). “Government Spending in a Simple Model of

Endogenous Growth”, Journal of Political Economy

Behera J. (2014). Inflation and its impact oneconomic growth: Evidence from six South Asian countries. Journal of Economics and Sustainable Development, 5(7), 145–154

Chowdhury A, Ham R. (2009). Inflation Targeting in Indonesia: Searching for a Threshold. The Singapore of Economic Review. 54(4):645-655. Chowdhury A, Siregar H. (2004). Indonesia’s Monetary Policy Dilemma:

Constraints of Inflation Targeting. The Journal of Developing Areas.37(2):137-153

Damodar, N. Gujarati (2003). Basic Economet‐ rics 4th Edition. New York: McGraw‐Hill

Departemen Keuangan. (2004). Dasar‐dasar Keuangan Publik. Jakarta: Tim Penyusun Badan Pendidikan dan Pelatihan Keua‐ ngan Depkeu.

Dwi Sutatmi, Bernadetta (2008). Makro Eko‐ nomi Indonesia: Prospek Ekonomi 2008 Perkembangan Terkini 2007. Jakarta: Lembaga Penelitian Ekonomi IBII

Enders W. (2015). Applied Econometric Time Series. New York (US): John Wiley & Sons Inc.

Farmer, R. (2002). Macroeconomics, 2nd Edition. South‐Western: Thomson Learning.

Grimes, Arthur, (2003). Economic Growth and the Size & Structure of Government: Implications for New Zealand, Dept. of Economics, University of Waikato

(20)

Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia | 91

Hyman, David, (2005). Public Finance: A Con‐ temporary Application of Theory to Policy, 8th Edition. South Western: Thomson

Kneller, Richard, Michael Bleaney, and Nor‐ man Gemmell (1999). “Fiscal Policy and Growth: Evidence from OECD Coun‐ tries”. Journal of Public Economics

Kuncoro, Mudrajad, (2003). Ekonomi Pemba‐ ngunan: Teori, Masalah dan Kebijakan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Loizides and Vamvoukas, (2001). Govern‐ ment “Expenditure and Economic Growth: Evidence from Trivariate Cau‐ sality Testing”, Journal of Applied Economics

Ndoricimpa A. (2017). Threshold Effects of Inflation on Economic Growth in Africa: Evidence from a Dynamic Panel Threshold Regression Approach. Working Paper Series No. 249. African Development Bank.

Park (2006). Expenditure Composition and Dis‐ tortionary Tax for Equitable Economic Growth, Working Paper, International Monetary Fund. Sasana, H. 2009. Peran Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja Ekonomi Di

Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 10. Fakultas Ekonomi Universitas Dipenogoro, Semarang.

Saeed A A J. (2007). Inflation and economic growth in Kuwait 1985–2005: Evidence from coinetgration and error correction model. Journal of Applied Econometrics and International Development, 7(1), 143– 155.

Sukirno S. (2012). Pengantar Teori Ekonomi Makro Edisi ke 3. Jakarta (ID): PT. RajaGrafindo Persada.

Todaro MP, Smith SC. (2009). Economic Development. Boston (US): Pearson.

Utari D., Cristina R., Pambudi S. 2016. Inflasi di Indonesia: Karakteristik dan Pengendaliannya. Jakarta: BI Institute.

Vinayagathasan T. (2013). Inflation and Economic Growth: A Dynamic Panel Threshold Analysis for Asian Economies. Journal of Asian Economics, 26, 21-41.

Warjiyo P, Juhro SM. (2016). Kebijakan Bank Sentral: Teori dan Praktik. Jakarta (ID): Rajawali Press

(21)

92 | Sistem Ekonomi Indonesia

Widaryoko N. (2013). Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi: Pendugaan Ambang Batas Inflasi di Indonesia [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Web www. kemendagri.go.id https://www.zenius.net/blog/materi-pembahasan-pertumbuhan-ekonomi https://www.ruangguru.com/blog/apa-itu-pertumbuhan-ekonomi-dan-teori-teori-pendukungnya Sumber foto

Adam Smith (https://id.wikipedia.org/wiki/Adam_Smith)

Bruno Hildebrand (https://en.wikipedia.org/wiki/Bruno_Hildebrand) Frederich List (https://id.wikipedia.org/wiki/Friedrich_List)

Harrod Domar (https://id.wikipedia.org/wiki/Roy_Harrod)

Karl Bucher (https://karlbucherprofile.blogspot.com/2019/09/foto-karl-bucher_4.html)

Robert Solow (https://www.nobelprize.org/prizes/economic-sciences/1987/solow/facts/)

Schumpeter (https://www.schumpeter.org/schumpeters-theory) Walt Whitman Rostow (jfklibrary.org)

(22)

PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Dessy Maulina, S.E., M.E.

Universitas Lambung Mangkurat

A. PENDAHULUAN

Pembangunan Ekonomi menjadi bagian yang sangat penting dalam pembangunan nasional secara keseluruhan, karena pada tujuan akhirnya bahwa pembangunan ekonomi harus mencapai kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat dapat diukur dari pendapatan perkapita secara nasional. Untuk meningkatkan pendapatan nasional suatu negara dalam hal ini perlu menargetkan pertumbuhan ekonominya. Dalam sebuah proses pembangunan ekonomi yang berkesinambungan bukan hanya pertumbuhan ekonomi saja yang dapat dilihat dalam suatu negara, namun terdapat secara alamiah perubahan dalam struktur ekonomi apalagi saat ini kita sudah memasuki revolusi industri 4.0 yang berkelanjutan sehingga teknologi mampu merubah segala kegiatan perekonomian yang sederhana menjadi lebih modern.

Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk hingga tahun 2021 ini mencapai 270 juta jiwa lebih, dimana sejak berdirinya negara ini sampai di era orde baru masih sangat mengandalkan sektor pertanian yang tradisional dalam kegiatannya. Namun lambat laun sektor ini makin ditinggalkan masyarakat. Pada pembahasan ini akan diuraikan seputar teori perubahan struktur ekonomi

(23)

Perubahan Struktur Ekonomi | 111

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, L. (2016). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. BPS. (2020). Pendapatan Nasional Indonesia 2015-2019. Jakarta: Badan

Pusat Statistik.

BPS. (2020). Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan I-2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

BPS. (2020). Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

ILO. (2017). Laporan Ketenagakerjaan 2017: Memanfaatkan Teknologi untuk Pertumbuhan. Jakarta: ILO Publications.

Mohammad Saedy Romli1, M. P. (2016). TRANSFORMASI STRUKTURAL: FAKTOR-FAKTOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP DISPARITAS PENDAPATAN DI MADURA. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pembangunan, 28.

Tambunan, T. (2001). Perekonomian Indonesia:Teori dan Temuan Empiris. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Weiss, J. (1993). Industry in Developing Countries : Theory, Policy and Evidence . New York: Routledge.

(24)

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN EKONOMI

Rahman Tanjung, S.E., M.M.

Widyaiswara Bkpsdm Kabupaten Karawang

A. PENDAHULUAN

Negara tercinta kita Indonesia merupakan salah satu Negara Sedang Berkembang (NSB) yang saat ini sedang gencar-gencarnya melakukan pembangunan, baik itu pembangunan secara fisik, seperti infrastruktur maupun pembangunan sumber daya manusia.

Mulai dari membangun jalan, jembatan, bangunan-bangunan publik seperti: Rumah Sakit, Sekolah dan Pasar. Belum lagi dengan adanya rencana pemindahan ibu kota Negara ke pulau Kalimantan sesuai dengan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024. Selain itu, Indonesia juga tengah gencar melakukan pembangunan di Kawasan Indonesia Timur serta tidak lupa juga dengan tetap menjaga momentum pertumbuhan di pulau Jawa.

Indonesia terus melakukan pemerataan pembangunan tersebut dengan tujuan untuk memperkecil kesenjangan antar wilayah, mengurangi kesenjangan pendapatan pada seluruh lapisan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan masyarakat. Dari hal-hal tersebut, tentunya diperlukan suatu perencanaan pembangunan yang matang yang harus

(25)

Perencanaan Pembangunan Ekonomi | 133

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, C. F. (2021) Kerja Keras Menuju Indonesia Emas 2045, Koran

Sindo. Available at:

https://nasional.sindonews.com/read/357116/18/kerja-keras-menuju-indonesia-emas-2045-1615115002 (Accessed: 30 April 2021).

Arsyad, L. (1999) Ekonomi Pembangunan. Keempat. Yogyakarta: STIE YKPN.

Arsyad, L. (2014) Konsep dan pengukuran pembangunan ekonomi, Lincolin Arsyad. Jakarta: Universitas Terbuka.

Bappenas (2020) Indonesia 2045:Berdaulat, Maju, Adil dan Makmur. Jakarta: Kementerian PPN / Bappenas. Available at: https://www.bappenas.go.id/files/Visi Indonesia 2045/Ringkasan Eksekutif Visi Indonesia 2045_Final.pdf.

Hasan, M. and Azis, M. (2018) PEMBANGUNAN EKONOMI & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Strategi Pembangunan Manusia dalam Perspektif Ekonomi Lokal. Makasar: CV. Nur Lina.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2017) Peta Jalan Generasi Emas Indonesia 2045. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Manullang, M. (2005) Dasar-Dasar Manajemen. Yogyakarta: Gajah Mada

Press.

Muhyiddin (2020) ‘Covid-19, New Normal dan Perencanaan Pembangunan di Indonesia Covid-19’, The Indonesian Journal of Development Planning, IV(2), pp. 240–252.

Pasaribu, R. B. F. (2013) ‘Perencanaan Pembangunan Ekonomi’, in Sabtu, 28 September 2013. Jakarta: Universitas Gunadarma, pp. 149–175. Purba, B. et al. (2021) Ekonomi Pembangunan. 1st edn. Medan: Yayasan

Kita Menulis.

Rustiadi, E. (2009) Perencanaan dan Pembangunan Wilayah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Setiadi, H. (2014) Dasar-dasar Teori Perencanaan, Modul 1 Dasar-Dasar Teori Perencanaan. Jakarta: Universitas Terbuka.

(26)

134 | Sistem Ekonomi Indonesia

Suandi, E. (2011) Perencanaan Pajak. Edited by Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Sukirno, S. (2014) Ekonomi Pembangunan: Proses, masalah, dan dasar Kebijakan. Kedua. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sule, E. T. and Saefullah, K. (2008) Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Supoyo (2015) ‘Ramalan Berbasis Ilmiah’, Majalah Perencana Bappeda Kabupaten Blora, pp. 54–58.

Wibowo, E. (2008) ‘PERENCANAAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DI INDONESIA’, Ekonomi dan Kewirausahaan, 8(1), pp. 16–24.

(27)

SISTEM KEUANGAN

DAN MONETER (BAGIAN A)

Sisca Nopralia, S.Pd., M.Si.

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Sjakhyakirti

A. PENDAHULUAN

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, setiap bangsa dan negara sangat bergantung pada sistem keuangan untuk menjalankan suatu negara. Jika bisa mengelola sistem keuangan dengan baik, negara tersebut bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat. Dengan kata lain kondisi ekonomi meroket sehingga suatu negara tersebut akan mencapai kemajuan dalam kemakmuran bernegara.

Sistem keuangan sendiri adalah sistem yang terdiri atas lembaga keuangan, pasar keuangan, infrastruktur keuangan, serta perusahaan non keuangan dan rumah tangga yang saling berinteraksi dalam pendanaan dan/atau penyediaan pertumbuhan perekonomian. Pada dasarnya sistem keuangan merupakan tatanan dalam perekonomian suatu Negara yang memiliki peranan penting terutama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa dibidang keuangan. Fasilitas jasa keuangan tersebut diberikan oleh lembaga-lembaga keuangan, termasuk pasar uang dan pasar modal. Dimana fasilitas Fasilitas jasa keuangan tersebut diberikan oleh lembaga-lembaga keuangan, termasuk pasar uang dan pasar modal. Sementara

(28)

152 | Sistem Ekonomi Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi 5, (Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI, 2005, h.1.

https://eosteknologi.com/mengenal-lebih-dalam-apa-itu-sistem-keuangan/akses.14 April 2021, pukull 21.00 wib.

http://catatan-ekonomi.blogspot.com/2009/08/pengertian-sistem-keuangan.html/diakses 15 April 2021 pukul 12.00 wib.

Marunung, J. & Marunung, A.H. 2009. Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Moneter. Jakarta: Salemba Ed.Empat.

Rimsky K. Judisseno, Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005, hal. 14.

(29)

SISTEM KEUANGAN

DAN MONETER (BAGIAN B)

Hasanuddin, S.E.Sy., M.E.

1

Siti Walida Mustamin, S.Pd., M.Si.

2

Universitas Muhammadiyah Makassar

A. PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi dan inflasi sering digunakan sebagai tolok ukur dalam stabilitas ekonomi dan moneter atau stabilitas harga suatu negara (Dhal, et al, 2011). Beberapa ekonom berpendapat bahwa kebijakan moneter tidak cukup untuk mengatasi kekhawatiran tentang risiko krisis dan guncangan dalam perekonomian, sehingga diperlukan ketahanan sistem keuangan terhadap guncangan perekonomian, agar fungsi intermediasi, sistem pembayaran dan penyebaran risiko tetap berjalan dengan semestinya yang dikenal dengan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK). Secara umum, stabilitas sistem keuangan didefinisikan sebagai ketahanan sistem keuangan terhadap guncangan perekonomian, sehingga fungsi intermediasi, sistem pembayaran dan penyebaran risiko tetap berjalan dengan semestinya (Bank Indonesia, 2007a).

Stabilitas sistem keuangan dapat tercapai dengan menjaga stabilitas harga melalui pengendalian inflasi dan suku bunga. Perkembangan suku bunga (BI rate), inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia cenderung

(30)

166 | Sistem Ekonomi Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia, Volume 1, Nomor 1, Juli 1998.Jain, Subhash C.,Manajemen Pemasaran Internasional, Jakarta: Erlangga, 1996 Boediono, 2000. Ekonomi Internasional, BPFF, Yogyakarta

M. Umer Chapra, 1999. Islam dan Tantangan Ekonomi Islamisasi Ekonomi Kontemporer, Surabaya: Risalah Gusti

M. Umer Chapra, 2000. Sistem Moneter Islam, Jakarta: Gema Insani Pres Muhammad, 2002. Kebijakan Moneter dan Fiskal dalam Ekonomi Islam,

(Jakarta: PT. Salemba Empat

Pusat Bahasa Depdiknas, 2008. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta

Silvanita, Ktut. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Erlangga: Jakarta.

Sundjaja Ridwan S. & Barlian Inge, 2003. Manajemen Keuangan, edisi ke lima, Literata Lintas Media, Jakarta,

(31)

SISTEM FISKAL

Wiwik Rachmarwi, S.T., M.B.A.

Universitas Krisnadwipayana

A. PENDAHULUAN

Kebijakan fiskal adalah cara pemerintah menyesuaikan tingkat pengeluaran dan tarif pajaknya untuk memantau dan mempengaruhi perekonomian suatu negara. Ini adalah strategi dari kebijakan moneter di mana bank sentral mempengaruhi jumlah uang beredar suatu negara. Kedua kebijakan ini digunakan dalam berbagai kombinasi untuk mengarahkan tujuan ekonomi suatu negara. Berikut ini sekilas tentang bagaimana kebijakan fiskal bekerja, bagaimana ia harus dipantau, dan bagaimana implementasinya dapat mempengaruhi orang-orang yang berbeda dalam suatu perekonomian.

Sebelum Depresi Hebat, yang berlangsung dari 29 Oktober 1929, hingga awal masuknya Amerika ke dalam Perang Dunia II, pendekatan pemerintah terhadap ekonomi adalah laissez-faire. Setelah Perang Dunia II, ditentukan bahwa pemerintah harus mengambil peran proaktif dalam perekonomian untuk mengatur pengangguran, siklus bisnis, inflasi, dan biaya uang. Dengan menggunakan campuran kebijakan moneter dan fiskal (bergantung pada orientasi politik dan filosofi mereka yang berkuasa pada

(32)

182 | Sistem Ekonomi Indonesia

TUGAS DAN EVALUASI

1. Apa yang lebih efektif untuk ekonomi kita, kebijakan fiskal atau moneter? Jelaskan!

2. Apa tantangan menggunakan kebijakan fiscal untuk membantu menstabilkan ekonomi?

3. Jika inflasi merupakan masalah utama dalam perekonomian, apa tanggapan kebijakan fiskal yang benar dari perspektif ekonomi? 4. Bagaimana pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal yang

berbeda untuk mengurangi pengangguran?

5. Apa saja masalah dalam menggunakan kebijakan fiskal secara efektif?

DAFTAR PUSTAKA

Daniel, James, Jeffrey Davis, Manal Fouad, and Caroline Van Rijckeghem, 2006, “Fiscal Adjustment for Stability and Growth,” IMF Pamphlet 55 (Washington: International Monetary Fund).

Heller, Peter S., 2005, “Understanding Fiscal Space,” IMF Policy Discussion Paper 05/4 (Washington: International Monetary Fund).

International Monetary Fund, 2008, “Fiscal Policy as a Countercyclical Tool,” World Economic Outlook, Chapter 5 (Washington, October). International Monetary Fund, 2009, “The State of Public Finances: Outlook

and Medium-Term Policies After the 2008 Crisis” (Washington); available at www.imf.org/external/np/pp/eng/2009/030609.pdf Gilarso, T. 2004. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: Kanisius Spilimbergo, Antonio, Steve Symansky, Olivier Blanchard, and Carlo

Cottarelli, 2008, “Fiscal Policy for the Crisis,” IMF Staff Position Note 08/01 (Washington: International Monetary Fund).

Soesastro, Hadi dkk (penyunting). 2005. Pemikiran dan Permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir. Yogyakarta: Kanisius

(33)

NERACA PEMBAYARAN

Ir. Hartoto, M.Si.

STAI Miftahul Ulum Tanjungpinang

A. PENGERTIAN NERACA PEMBAYARAN

Menurut Sukirno (2004:390), neraca pembayaran (balance of payments (BOP)) merupakan catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan antar negara dalam periode tertentu. Menurut Salvatore (1997:67), BOP merupakan ringkasan laporan semua transaksi keuangan penduduk antar negara dalam periode tertentu. Sedangkan menurut Apridar (2009:135), BOP merupakan catatan dalam periode tertentu tentang transaksi ekonomi antara penduduk antar negara.

Menurut Hady (2001: 79), BOP merupakan suatu catatan sistematis tentang transaksi ekonomi yang disusun secara periode tertentu meliputi catatan perdagangan barang atau jasa, transfer moneter antar penduduk antar negara. Anzarullah (2018), BOP merupakan catatan transaksi internasional penduduk antar negara periode satu tahun. Sedangkan menurut Kasir Pintar (2021), neraca pembayaran merupakan ringkasan transaksi yang terjadi antara penduduk antar negara pada periode waktu tertentu.

(34)

Neraca Pembayaran | 197

DAFTAR PUSTAKA

Amir, MS. 2007 Ekspor Impor: Teori & Tterapannya. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta

Bachrawi Sanusi. 2000. Pengantar Perencanaan Pembangunan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Jakarta.

Hamdy Hady. 2001. Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional (Buku 1 dan Buku 2), Edisi Revisi. PT. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Hartoto, dkk (2021).Perdagangan Internasional dalam Manajemen Ekonomi Internasiona.PT. Penerbit Widina, Bandung.

Irawan dan M. Suparwoko. 2002. Ekonomika Pembangunan, Edisi Keenam. BPFE.Yogyakarta.

Lincolin Arsyad. 1999. Ekonomi Pembangunan. Penerbit STIE Yayasan Keluarga Pahlawan Negara.Yogyakarta.

Lincolin Arsyad. 1999. Pengantar Perencanaan dan Pembangunan, Ekonomi Daerah, Edisi Pertama.BPFE.Yogyakarta.

Michael P. Todaro. 2000. Ekonomi untuk Negara Berkembang (Buku 1 dan Buku 2). Edisi ketiga. PT. Bumi Askara, Jakarta.

ML. Jhingan. 2002. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Penerbit PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Mudrajad Kuncoro. 2003. Ekonomi Pembangunan, Teori, Masalah, dan Kebijakan, Edisi ketiga.UPP< AMP YKPN, Yogyakarta.

P Rahardja, M Manurung. 2008. Pengantar ilmu ekonomi (Mikroekonomi dan Makroekonomi). Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Putong Iskandar. 2003. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, Pernerbit PT. Ghalia. Indonesia.

Sadono Sukirno. 2017. Makro Ekonomi Teori Pengantar Cet ke-20. PT.Raja Grafindo. Jakarta.

Tim Lembaga Penelitian Ekonmi IBII. 2002. Makro Ekonomi Indonesia.PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Tulus Tambunan. 2001. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran, Teori dan Temuan Empiri.LP3ES, Jakarta.

(35)

198 | Sistem Ekonomi Indonesia

Yuyun Wirasasmita. 2002. Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi, Universitas Borobudur, Jakarta

https://www.hestanto.web.id/bisnis-internasional/diakses tgl21 Desember 2020, jam: 20.43 https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?jdl=Dianggap_N egara_Maju__Ekspor_Produk_Andalan_Indonesia_Berpotensi_Turu n&news_id=116340&group_news=IPOTNEWS&news_date=&taging _subtype=PG002&name=&search=y_general&q=,&halaman=1/diak ses tgl24 Desember 2020, jam: 09.19

https://statistik.kemendag.go.id/indonesia-trade-balance/diakses tgl19 Desember 2020, jam: 11.16 https://www.tokopedia.com/find/impor?page=97/diakses tgl09 Desember 2020, jam: 20.12 https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/diakses tgl22 Desember 2020, jam: 17.12 https://www.slideshare.net/ariefanzarullah1/analisis-neraca-pembayaran-indonesia-fulldiakses 15 April 2021 jam 14.21.

https://www.wartaekonomi.co.id/read223842/apa-itu-neraca-perdagangan.html diakses 15 April 2021 jam 13.47.

https://www.wartaekonomi.co.id/read224019/apa-itu-defisit-transaksi-berjalan.htmldiakses 15 April 2021 jam 13.47.

https://www.bappenas.go.id/files/data/bi/Neraca%20Pembayaran%20Ind onesia_Ringkasan.pdfdiakses 15 April 2021 jam 14.12.

https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_234321.aspx, diakses 15 April 2021 jam 09.14.

https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Pages/NPI-Triwulan-IV-2020.aspx, diakses 15 April 2021 jam 10.31.

https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Documents/NPI-Triwulan-IV-2020.pdf, diakses 15 April 2021 jam 11.16.

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/apa-saja-komponen-dalam-neraca-pembayaran-10516/diakses 15 April 2021 jam 14.32.

(36)

KEPENDUDUKAN DAN TENAGA KERJA

Muhammad Azizi, S.E., M.Si.

Universitas Tomakaka Mamuju

A. PENDAHULUAN

Dalam definisi pembangunan, kependudukan yang merupakan pemegang penting dalam sistem ekonomi khususnya di Indonesia. Kependudukan adalah segala hal yang berkaitan dengan kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), serta perpindahan (migrasi) yang memengaruhi keadaan sosial, ekonomi, budaya maupun politik suatu negara. Makin lengkap dan akurat data kependudukan yang tersedia makin mudah dan tepat rencana pembangunan itu dibuat. Sebagai contoh, dalam perencanaan sumber daya manusia diperlukan data mengenai jumlah penduduk dalam usia sekolah, dan para pekerja. Banyak lagi contoh-contoh lain tentang data kependudukan sangat diperlukan dalam perencanaan pembangunan.

Beberapa problematika yang terkait dengan ketenagakerjaan adalah pengangguran, upah minimum, dan minimnya lapangan pekerjaan. Untuk mengatasi hal tersebut dimana jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak hingga mencapai nomor empat penduduk terbanyak di dunia, bisa dapat dipecahkan dengan data kependudukan yang akurat dan kebijakan pemerintah baik dari sisi pendidikan, perundang-undangan, perluasan lapangan kerja, pelayanan informasi, upah pekerja dan lain sebagainya.

(37)

Kependudukan dan Tenaga Kerja | 239

TUGAS DAN EVALUASI

1. Apa urgensi mempelajari kependudukan dan tenaga kerja? 2. Apa manfaat mempelajari kependudukan dan tenaga kerja? 3. Apa yang dimaksud dengan Pertumbuhan penduduk? 4. Apa yang dimaksud dengan kepadatan penduduk?

5. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertambahan penduduk! 6. Bagaimana pengaruh kepadatan penduduk terhadap ketersediaan

lahan?

7. Apa yang dimaksud dengan pasar tenaga kerja?

8. Jelaskan yang dimaksud dengan pelaku, prinsip, fungsi dan manfaat pasar tenaga kerja?

9. Sebutkan dan jelaskan mengenai penggolongan pasar tenaga kerja?

DAFTAR PUSTAKA

Astrid S , Susanto, Dr, Phill. 1983. Pengantar Sosiologi. Bira Cipta.

Arfida BR. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.

Ayudha Prayoga (Ed), 2007. Dasar-dasar Demografi. Jakarta. LP3ES.

Becker, Gary.S., 2007. Economic Theory. New Jersey:Transaction Publishers.

Bintarto. 1989. Interaksi Desa-Kota. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Cole, Lawrence E. 1953. Human Behavior, Psychology as Bio Social

Science. New York: World Book Company

David Lucas, dkk. 1995. Pengantar Kependudukan.Yogyakarta. Gadjahmada University Press.

Departemen Dalam Negeri RI. (1985). National Urban Development

Strategy. Jakarta.

Djambatan Sri Hayati, 2006. Ekologi, Lingkungan Hidup dan pembangunan. Jakarta. Grasindo.

Faturochman, dkk (Ed). 2004. Dinamika Kependudukan dan Kebijakan. Yogyakarta. Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan. UGM.

(38)

240 | Sistem Ekonomi Indonesia

Hatt & Reis. (1966). Cities and Society. New York: The Free Press Ida bagus Mantra, 2007. Demografi Umum. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Lembaga Demografi FE UI. 1981. Dasar-Dasar Demografi Edisi 2000.

Jakarta: Lembaga Penerbit F.E.U.I.

Pembangunan Daerah, Dirjend. 1989. Peraturan Menteri Dalam Negeri

Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota. Jakarta.

Payaman Simanjuntak. 1980. Ekonomi Sumber Daya Manusia, Jakarta Rozy Munir, 1986, Teori-teori Kependudukan. Jakarta. Bumi Aksara.

Said Rusli, 1982. Pengantar Ilmu kependudukan. Jakarta. LP3ES.

Sarlito. WS. 1992. Psikologi Lingkungan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Siregar, Kemal N. dan Agus Suwandono. 1992. Artikel: Transisi Demografi di Indonesia Vol. II No. 01. Media Litbangkes.

Sudarti. 2003. Jurnal Penelitian: Transisi Demografi Penduduk Jawa Timur.

Malang: Lembaga Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang.

Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Departemen

Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

Undang-Undang No. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Buruh Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

(39)

MASALAH PERTANIAN, INDUSTRI,

PERDAGANGAN DAN PANGAN

Robert Tua Siregar, Ph.D.

STIE Sultan Agung

A. PENDAHULUAN

Indonesia diketahui selaku suatu negeri agraris yang memiliki tanah sedemikian itu besar yang dapat digunakan oleh warga dekat selaku mata pencaharian. Tetapi zona agraris ataupun pertanian di Indonesia tidak cuma bisa dipakai selaku mata pencaharian masyarakat saja, hendak namun pula bisa dipakai buat tingkatkan perekonomian Indonesia. Daya saing produk pertanian Indonesia menaiki posisi yang lumayan besar di pasar global. Zona pertanian di Indonesia berfungsi dalam tingkatkan perkembangan ekonomi Indonesia di masa kesejagatan (Widodo, 2013). Zona pertanian jadi penopang aktivitas ekonomi warga pada biasanya. Tidak cuma selaku basis pangan warga tiap harinya, tetapi selaku basis devisa Negeri pula. Area pertanian hingga saat ini ini sedang jadi harapan absorbsi daya kegiatan dari durasi ke durasi. Perihal ini dilandasi sebab sifat dari kegiatannya bertabiat konvensional serta produk dari pertanian senantiasa diperlukan (Rahayu and Budi, 2013). Maksudnya, bertugas dalam area pertanian tidak wajib memiliki keahlian yang besar. Alhasil

(40)

Masalah Pertanian, Industri, Perdagangan dan Pangan | 255

DAFTAR PUSTAKA

Arvianti, E. Y. et al. (2019) ‘Gambaran Krisis Petani Muda Indonesia’,

Agriekonomika, 8(2), pp. 168–180. doi:

10.21107/agriekonomika.v8i2.5429.

Aziza, T. N. (2009) ‘Menilik kebijakan pembangunan pertanian’, Jurnal Borneo Administrator, 5(2).

Bantacut, T. (2014) ‘Agenda Pembangunan Pertanian dan Ketahanan Pangan 2014-2019’, Pangan, 23(3), pp. 278–295.

Indonesian Bank (2015) ‘menyebabkan pertumbuhan ekonomi, akan tetapi justru pertumbuhan human capital yang bertumpu pada pendidikan sebagai sumber penting dari kemajuan ekonomi negara-negara maju. Studi empiris yang menjustifikasi temuan ini akhirnya mendorong lahirnya paradigma’, Jurnal Maritime Economy, 52, pp. 1–52.

Ir. Hotden Leonardo Nainggolan, MSi dan Ir. Johndikson Aritonang, M. (2012) ‘Pengembangan Sistem Agribisnis Dalam Rangka Pembangunan Pertanian Berkelanjutan’, in Seminar Nasional “Pertanian Presisi Menuju Pertanian Berkelanjutan, pp. 1–11. Kusumaningrum, S. I. (2019) ‘Pemanfaatan sektor pertanian sebagai

penunjang pertumbuhan perekonomian indonesia’, Jurnal Transaksi, 11(1), pp. 80–89. Available at:

http://ejournal.atmajaya.ac.id/index.php/transaksi/article/view/47 7/283.

Nuraeni, Y. (2019) ‘Perluasan Kesempatan Kerja dengan Pengembangan Agroindustri di Daerah Kantong Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) Expansion of Employment Opportunities by Agroindustry Development in Indonesian Migrant Workers Areas Indonesia termasuk salah satu negara pengi-’, Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri, 8(2), pp. 107–116. Available at: http://www.industria.ub.ac.id.

(41)

256 | Sistem Ekonomi Indonesia

Purwaningsih, Y. (2008) ‘KETAHANAN PANGAN: SITUASI, PERMASALAHAN, KEBIJAKAN, DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT’, Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan. doi: 10.23917/jep.v9i1.1028.

Rahayu, M. and Budi, A. (2013) ‘Pembangunan Perekonomian Nasional Melalui Pemberdayaan Masyarakat Desa’, Jakarta, www. kelembagaandas. wordpress. ….

Robert Tua Siregar Et All (2020) Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Y. Available at: https://kitamenulis.id/2020/11/12/ekonomi-dan-bisnis-indonesia/.

Robert Tua Siregar Et All (2021) Ekonomi Industri. Yayasan Kita Menulis. Available at: https://kitamenulis.id/2021/05/10/ekonomi-industri/. Setjen DPR-RI (2015) ‘Permasalahan dan upaya peningkatan produktivitas

pertanian’, Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN, pp. 111–

119. Available at:

http://www.dpr.go.id/doksetjen/dokumen/apbn_PERMASALAHAN_ DAN_UPAYA_PENINGKATAN_PRODUKTIVITAS_PERTANIAN2014082 1143024.pdf.

Setyanto, A. and Irawan, B. (2016) ‘Pembangunan Berbasis Wilayah : Dasar Teori , Konsep Operasional Dan Implementasinya Di Sektor Pertanian’, Ekoregion, (Kementerian Pertanian Republik Indonesia), pp. 62–82.

Supriyati, E. S. (2006) ‘Peranan, peluang dan kendala pengembangan Agroindustri di Indonesia’, Forum Penelitian Agro Ekonomi, 24(2), pp. 92–106.

Suradisastra, K. (2016) ‘Strategi Pemberdayaan Kelembagaan Petani’, Forum penelitian Agro Ekonomi. doi: 10.21082/fae.v26n2.2008.82-91.

Wardhiani, W. F. (2019) ‘Peran Politik Pertanian dalam Pembangunan Pertanian menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 di Sektor Pertanian’, JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 3(2), pp. 83–94.

Widodo, et al. (2013) ‘Perencanaan Pembangunan Distribusi dan Akses Pangan Masyarakat (Studi pada Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Banyuwangi)’, Wacana.

(42)

PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAH

Akhmad Solikin, S.E., M.A., Ph.D., CA.

Politeknik Keuangan Negara STAN

A. PENDAHULUAN

Bagi Indonesia sebagai negara kesatuan, keberhasilan pembangunan ekonomi daerah sangat berperan penting bagi suksesnya pembangunan ekonomi daerah. Pembangunan ekonomi Indonesia secara nasional tidak akan berhasil tanpa pembangunan ekonomi daerah yang berhasil. Salah satu tantangan pembangunan ekonomi nasional adalah kesenjangan antara satu daerah dengan daerah lainnya (Ariwibowo, Wirapraja, & Wijoyo, 2019). Pada masa Orde Baru, terdapat konvergensi antara daerah atau kabupaten yang kurang maju bisa mengejar ketertinggalan dari kabupaten yang maju, dengan kepadatan penduduk merupakan faktor yang penting dalam proses mengejar ketinggalan tersebut (Karmaji, 2010). Dalam era desentralisasi fiskal, proses konvergensi tersebut terus berlanjut, terutama bagi daerah-daerah yang belanjanya difokuskan pada bidang pendidikan dan kesehatan (Negara & Khoirunurrofik, 2020).

Pembangunan perekonomian daerah hanyalah salah satu lingkup dalam pembangunan daerah. Ditinjau dari tiga pilar pembangunan berkelanjutan (sustainable development), terdapat dua pilar yang lain yaitu pembangunan sosial dan pembangunan lingkungan hidup (Sun’an & Senuk, 2015). Aspek dalam pembangunan ekonomi mencakup misalnya

(43)

Pembangunan Ekonomi Daerah | 277

daerah serta lokasi strategis daerah. Pembangunan ekonomi pada level desa menjadi semakin penting dengan pengalokasian Alokasi Dana Desa dan Dana Desa, serta pembentukan BUMDesa, sehingga diharapkan pembangunan ekonomi daerah bisa dimulai dari desa dengan segala potensinya.

TUGAS DAN EVALUASI

1. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara teori basis ekonomi dan teori lokasi!

2. Bagaimana pendapat Saudara tentang kegiatan utama KEK dikaitkan dengan potensi pembangunan daerah yang bersangkutan?

3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dana perimbangan keuangan! 4. Jelaskan peran Dana Desa dalam meningkatkan perekonomian desa! 5. Pernyataan yang kurang tepat tentang Musrenbang ….

a. dilakukan secara berjenjang,

b. berperan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, c. merupakan proses top-down,

d. proses untuk menyusun RPJMD dan RKPD.

DAFTAR PUSTAKA

Agustian, A. & Friyatno, S. (2013). Analisis program Master Plan Percepatan dan Perluasan Program Pembangunan Ekonomi Nasional (MP3EI) Koridor Sulawesi dalam mendorong pertumbuhan produksi pertanian tanaman pangan nasional. Prosiding Seminar Nasional Hari Pangan Sedunia Ke-33. Jakarta: Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementerian Pertanian.

Ananda, C. F. (2017). Pembangunan Ekonomi Daerah: Dinamika dan Strategi Pembangunan. Malang: UB Press.

Arifin, B., Wicaksono, E., Tenrini, R. H., Wardhana, I. W., Setiawan, H., Damayanty, S. A., . . . Handoko, R. (2020). Village fund, village-owned enterprises, and employment: Evidence from Indonesia. Journal of Rural Studies, 79, 382-394.

(44)

278 | Sistem Ekonomi Indonesia

Ariwibowo, H., Wirapraja, A., & Wijoyo, I. (2019). Mudah Memahami dan Mengimplementasikan Ekonomi Makro: Disertai Teori, Soal Diskusi, dan Studi Kasus. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Badrudin, R. (2017). Ekonomika Otonomi Daerah. Edisis Kedua. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

BPS. (2020). Indeks Pembangunan Manusia 2019. Jakarta: BPS. BPS. (2019). Indeks Pembangunan Desa 2018. Jakarta: BPS.

Damanhuri, D. S. (2006). Korupsi, Reformasi Birokrasi dan Masa Depan Ekonomi Indonesia. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

Dewan Nasional KEK. (2021). Peta Sebaran KEK. https://kek.go.id/peta-sebaran-kek. Diakses 22 April 2021.

Elfindri, Ekwarso, H. & Zamzami. (2019). Ekonomi Pembangunan Daerah. Depok: RajaGrafindo Persada.

Firdaus, M. (2016) Ketimpangan pembangunan antar wilayah di Indonesia: Fakta dan strategi inisiatif. Dalam Priyarsono, D. S. (Ed.). Evidence-Based Policy: Dari Riset ke Kebijakan. Volume I. Pertumbuhan dan Pemerataan Pendapatan. Bogor: IPB Press.

Gruber, J. (2012). Public Finance and Public Policy, 4th ed. New York: Worth Publishers.

Hasan, S. (2018). Sistem perencanaan pembangunan dalam penataan hukum nasional (Suatu kajian terhadap Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Meraja Journal, 1(3), 55-65.

Iskandar, A. (2019). Desetralisasi dan efisiensi belanja fungsi pedidikan serta implikasinya terhadap kesejahteraan masyarakat di Propinsi Sulawesi Selatan. Info Artha, 5(1), 11-24.

Karmaji. (2010). Pertumhunan ekonomi dan konvergensi ekonomi regional di Indonesia. Dalam Susanto, A.B. dkk. Reinvensi Pembangunan Ekonomi Daerah: Bagaimana Membangun Kesejahteraan Daerah. Jakarta: Esensi.

Kementerian Desa dan PDTT. (2020). Peringkat Status Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi, Kabupaten, Kecamatan, Desa. Jakarta: Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa dan PDTT.

(45)

Pembangunan Ekonomi Daerah | 279

Kementerian PPN/Bappenas & BPS. (2015). Indeks Pembangunan Desa 2014: Tantangan Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Desa. Jakarta: Kementerian PPN/Bappenas & BPS.

Kementerian Ristek/BRIN. (2020). Laporan Indeks Daya Saing Daerah Tahun 2020. Jakarta: Kementerian Ristek/BRIN.

Kuncoro, M. (2019). Ekonomika Desa: Teori, Strategi, & Realisasi Pembangunan Desa. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Kuncoro, M. (2004). Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang. Jakarta: Erlangga.

Martawardaya, B. & Hanafi, M. F. (2015). Menelaah dampak pembangunan otonomi daerah: Pendekatan data panel dinamik 2007-2016. Dalam ILUNI FEB UI. Indonesia Tahun 2030: Ide dan Gagasan Ekonom Muda FEB UI. Jakarta: Kontan Publishing.

Ma’ruf, A. (2001). Analisis kinerja pembangunan melalui indeks pembangunan manusia: Studi kasus pada 14 kecamatan di DIY. Jurnal Ekonomi dan Studi Pembangunan, 2(1), 69-88.

Mujib, M. (2019). Analisis kebutuhan investasi sector potensial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi d Kabupaten Lamongan pada tahun 2020. Oeconomicus: Journal of Economics, 3(2), 47-63.

Negara, B. P. & Khorunurrofik. (2020). Does fiscal decentralization affect on the convergence per capita income in Indonesia? Jurnal Manajemen Keuangan Publik, 4(1), 23-37.

Paellorisky, M. O. & Solikin, A. (2019). Village fund reform: A proposal for more equitable allocation formula. Jurnal Bina Praja, 11(1), 1-13. Panjaitan, P. U. B. (2013). Analisis hukum fasilitas bagi investor di Kawasan

Ekonomi Khusus berdasarkan Undang-undang nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan Undang-undang nomor 39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi Khusus. USU Law Journal, 2(2), 112-123.

Purwoko. (2012). Model Ekonomi Berbasis Input-Output: Konsep, Pembangunan dan Aplikasi. Yogyakarta: Deepublish.

Putra, W. P. (2019). Perekonomian Indonesia: Penerapan Beberapa Teori Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Depok: Rajawali Pers.

(46)

280 | Sistem Ekonomi Indonesia

Qomarayanti, F. F. & Solikin, A. (2019). The efficiency of the government’s health spending: A case study of Papua Province, Indonesia in 2016. Dalam Solikin et al. (Eds.). Public Sector Accountant and Quantum Leap: How Far We Can Survive in Industrial Revolution 4.0? London: Taylor & Francis.

Sjanfrizal. (2019). Analisis Ekonomi Regional dan Penerapannya di Indonesia. Depok: Rajawali Pers.

Sudarsono & Handayani, D. (2015). A Point of Entry into Understanding of the Indonesian Economy. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Suharyani & Mahi, B. R. (2018). Aglomerasi dan perbedaan produktivitas perusahaan di dalam dan di luar Kawasan Berikat. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Pembangunan, 18(2), 103-120.

Sun’an, M. & Senuk, A. (2015). Ekonomi Pembangunan Daerah. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Suryani, N. I. & Febriani, R. A. (2019). Kawasan ekonomi khusus dan pembangunan ekonomi regional: Sebuah studi literatur. Convergence: The Journal of Economic Development, 1(1), 40-54. Tarigan, R. (2016). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Edisi Revisi.

Jakarta: Bumi Aksara.

Tarigan, R. (2015). Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.

Wardhana, I. W. (2018). Evaluating fiscal incentives’ effectiveness for the tourism special economic zone: Case of Tanjung Lesung. Dalam Parjiono, Sujai, M. & Rahman, A. B. (Eds.). Urbanization, Human Capital & Regional Development: The Indonesian Experiences. Jakarta: Gramedia.

Yustika, A. E. (2011). Dari Krisis ke Krisis: Potret Terkini Perekonomian Nasional. Malang: UB Press.

(47)

SISTEM EKONOMI INDONESIA

DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Lucky Nugroho, S.E., M.M., M.Ak., MCM.

Universitas Mercu Buana-Bank Mandiri Syariah (BSM)

A. PENDAHULUAN

Salah satu indikator sejahtera dan kemajuan suatu negara diukur dari tingkat perekonomiannya. Semakin baiknya pertumbuhan ekonomi pada suatu negara, maka makin sejahtera negara tersebut. Lebih lanjut, untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi tersebut diperlukan interaksi dan keterkaitan antar elemen para pelaku ekonomi sehingga diperlukan adanya sebuah sistem ekonomi. Adapun sistem adalah sebagi berikut:  Sekelompok elemen yang saling terkait atau saling bergantung dan

saling berinteraksi membentuk sebuah mekanisme yang kompleks;  Seperangkat gagasan atau prinsip yang saling terkait;

 Sekelompok elemen yang terkait secara fungsional;  Metode yang terstruktur dan sistematis.

Berdasarkan hal tersebut, maka definisi dari sistem ekonomi adalah bagaimana cara pemerintah suatu negara mengelola dan mengatur serta menganalisa produksi dan konsumsi barang dan jasa dalam perekonomian (Throsby, 1994). Lebih lanjut, analisis produksi mencakup pertimbangan

(48)

296 | Sistem Ekonomi Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, K., Mahalik, M. K., & Shahbaz, M. (2016). Dynamics between economic growth, labor, capital and natural resource abundance in Iran: An application of the combined cointegration approach.

Resources Policy, 49, 213–221.

https://doi.org/10.1016/j.resourpol.2016.06.005

Ariadi, N. E., & Sugiarto, D. (2003). Studi Sistem Ekonomi Islam sebagai Sistem Ekonomi Alternatif (Telaah Kritis Terhadap Pola Kebijakan Ekonomi Orde Baru). Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 2(1), 23–46. https://doi.org/10.21098/bemp.v2i1.190

Arifin, S. (2003). Efektifitas Kebijakan Suku Bunga Dalam Rangka Stabilisasi Rupiah Di Masa Krisis. Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 1(3), 1–26. https://doi.org/10.21098/bemp.v1i3.174

Bahari, N. P., Nugroho, L., Badawi, A., & Hidayah, N. (2021). Analisa Manfaat Pembiayaan Gadai Emas Syariah: Studi Kasus Bank Syariah Mandiri-Tomang Raya. Jurnal REKSA: Rekayasa Keuangan, Syariah, Dan Audit, 8(1), 15–30.

Dalimunthe, Z. A. (2014). Ketergantungan Perekonomian, Trilogi Pembangunan Indonesia dan Pemilu 2014. Jurnal Ekonomi, 16(2),

241–248. Retrieved from

http://ejournal.borobudur.ac.id/index.php/1/article/download/254 /251

Fasa, I., Febrianty, M., Khoerulloh, A. K., Arisa, A., Utami, W., Santoso, I. R., … Haerany, A. (2020). Eksistensi Bisnis Islami Di Era Revolusi Industri 4.0. Widina Bhakti Persada Bandung. Retrieved from www.penerbitwidina.com

Fiarti, D., & Chariri, A. (2016). Pengaruh karakteristik komite audit terhadap luas lingkup integrated reporting. Universitas Diponegoro. Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/48834/

Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M. (2020). The Determinants of Micro , Small and Medium Enterpreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks (Religion, Religiousity and Location of Islamic Banks). In The 1st Annual Conference Economics,

(49)

Sistem Ekonomi Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0 | 297

Business, and Social Sciences (pp. 1–10). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775

Hiyanti, H., Nugroho, L., Sukmadilaga, C., & Fitrijanti, T. (2019). Peluang dan Tantangan Fintech (Financial Technology) Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 5(03), 326–333.

Ihwanudin, N., Maulida, S., Ilham Akbar Fatriansyah, A., Sari Rahayu, S., Nugroho, L., Widyastuti, S., … Arzhi Jiwantara, F. (2020). Pengantar Perbankan Syariah (Konsep, Regulasi & Praktis). Widina Bhakti Persada Bandung. Retrieved from www.penerbitwidina.com

Kartini, D. (2016). Perbankan dalam pusaran krisis moneter 1997-1998 | Liputan Khusus Perbankan. Retrieved May 7, 2021, from https://lipsus.kontan.co.id/v2/perbankan/read/320/perbankan-dalam-pusaran-krisis-moneter

Moroney, J. R., & Toevs, A. L. (1977). Factor Costs and Factor Use: An Analysis of Labor, Capital, and Natural Resource Inputs and Alden L . Toevs Published by : Southern Economic Association Stable URL : https://www.jstor.org/stable/1057576. Southern Economic Journal, 44(2), 222–239.

Mubyarto. (1999). Sistem dan Politik Berjiwa Kerakyatan. Economic Journal of Emerging Markets, 4(2), 121–125.

Nugroho, L. (2020a). Kemandirian UMKM dan Kemandirian Ekonomi Bangsa. In Indonesia Maju dan Bangkit (1st ed., pp. 1–11).

Pasuruan, Jawa Timur. Retrieved from

https://books.google.co.id/books/about/INDONESIA_MAJU_DAN_B ANGKIT.html?id=lz4DEAAAQBAJ&redir_esc=y

Nugroho, L. (2020b). Kemandirian UMKM dan Kemandirian Ekonomi Bangsa. In Indonesia Maju dan Bangkit (1st ed.). Pasuruan, Jawa

Timur: Qiara Media. Retrieved from

https://books.google.co.id/books/about/INDONESIA_MAJU_DAN_B ANGKIT.html?id=lz4DEAAAQBAJ&redir_esc=y

Nugroho, L., & Arafah, W. (2020). Eksistensi Dan Tantangan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) Pada Era Globalisasi. In Sumitro, A. Suroso, & S. Nurhayati (Eds.), Manajemen Hasil Pemikiran dari Para Dosen Perguruan Tinggi di Indonesia (Vol. First, pp. 172–187).

(50)

298 | Sistem Ekonomi Indonesia

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Nugroho, L., & Chowdhury, S. L. K. (2015). Mobile Banking for Empowerment Muslim Women Entrepreneur: Evidence from Asia (Indonesia and Bangladesh). Tazkia Islamic Finance and Business Review, 9(1), 83–100.

Nugroho, L., Husnadi, T. C., Utami, W., & Hidayah, N. (2017). Maslahah and Strategy to Establish A Single State-Owned Islamic Bank in Indonesia. Tazkia Islamic Finance and Business Review, 10(1), 17–

33. Retrieved from

http://www.tifbr-tazkia.org/index.php/TIFBR/article/view/97/106

Nugroho, L., Mastur, A. A., & Wahyono, T. (2021). Comparative Analysis of the Determinant Factors of Return on Assets between Islamic Commercial Banks ( BUS ) and Islamic Business Units ( UUS ) Analisis Perbandingan. Jurnal Economia, 17(1), 124–140.

Nugroho, L., & Nugraha, E. (2020). The Role of Islamic Banking and E-Commerce for The Development of Micro, Small, and Medium Entrepreneur Businesses. Business, Economics and Management Research Journal - BEMAREJ, 3(1), 11–24.

Nugroho, L., & Tamala, D. (2018a). Persepsi Pengusaha UMKM Terhadap Peran Bank Syariah. SIKAP: Sistem Informasi, Keuangan, Auditing Dan Perpajakan, 3(1), 49–62. Retrieved from http://jurnal.usbypkp.ac.id/index.php/sikap

Nugroho, L., & Tamala, D. (2018b). Persepsi Pengusaha UMKM Terhadap Peran Bank Syariah. Jurnal SIKAP (Sistem Informasi, Keuangan, Auditing Dan Perpajakan), 3(1), 49–62.

Nugroho, L., Utami, W., & Nemoto, M. (2020). The Conception and Practices of Social Enterprise Between Indonesia and South Korea. AL–FARABI International Journal on Social Sciences, 5(4), 41–48. https://doi.org/10.46291/Al-Farabi.050404

Nugroho, L., Utami, W., Sanusi, Z. M., & Setiyawati, H. (2018). Corporate Culture and Financial Risk Management in Islamic Social Enterprises (Indonesia Evidence). International Journal of Commerce and Finance, 4(January), 12–24.

Pranoto, E. (2018). Pembangunan Sistem Hukum Ekonomi Indonesia Berlandaskan Pada Nilai Pancasila Di Era Globalisasi. Spektrum

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam proposal ini adalah untuk mengetahui faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor lingkungan

Yayasan Ulumuddin As-Syahidiyah Cikampek ini dihadapkan pada berbagai persoalan pengelolaan dana SPP, yaitu penerimaan kas masuk dan pengeluaran kas tidak dapat diketahui

(b) Sentiasa menziarahi anak-anak – ramai ibu bapa yang bekerja lebih senang anak-anak menyambung pelajaran di sekolah berasrama penuh- memanglah pencapaian akademik

Bahwa mengenai seleksi administrasi yang dilakukan Dinas Pendidikan Kota Makassar adalah wewenang yang harus dilakukan agar dapat proses seleksi bisa berjalan sesuai dengan

profesional, saya rasa di Gorontalo belum ada peternakan sapi yang dikelola secara profesional oleh pemiliknya, Bagaimana peran Pemda dan Perbankan agar satu kata dalam

Seorang anak dengan baju putih dan rok merah sedang naik ayunan menandakan bahwa dia adalah anak kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan masih suka

Dari hasil identifikasi potensi bahaya di area kerja coal yard dapat diamati faktor-fakor yang paling dominan berisiko terhadap gangguan kesehatan pekerja adalah

Penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 21 Januari 2015 di Terminal Tirtonadi Surakarta didapatkan hasil perbedaan bakteriologi Escherichia coli pada sumber air minum