• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

55 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

H3I adalah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkembang pesat dan beroperasi dengan lisensi nasional 2G/GSM 1800 MHz dan 3G/WCDMA di Indonesia. H3I menyediakan layanan internet bergerak yang berkualitas dan inovatif, serta layanan komunikasi telepon dan SMS yang terjangkau dengan merek “3” (baca: Tri), dan terus melakukan ekspansi cakupan layanan HSDPA hingga ke seluruh wilayah negeri untuk menghadirkan pengalaman berinternet kelas dunia bagi Indonesia1.

H3I merupakan anggota dari grup Hutchison Whampoa yang menyediakan layanan telekomunikasi bergerak di Indonesia, Vietnam, Sri Lanka, Australia, Austria, Denmark, Hong Kong, Irlandia, Italia, Macau, Swedia dan Inggris2. Provider 3 mempunyai beberapa produk yang dikeluarkan di Indonesia, produk tersebut adalah sebagai berikut3 :

1. Cengli : Bonus goceng berkali-kali selama 30 hari yang dapat digunakan untuk internetan apa saja selama 24 jam.

2. Indie+ : Indie+, memberikan kantong kredit senilai Rp.200.000,- untuk pulsa dan kuota. Pakai dulu, bayar kapan kamu suka.

1http://tri.co.id/about

2 Ibid 3

(2)

3. Always on : Dengan perdana AlwaysOn (AON) nikmati kebebasan berinternet tanpa syarat. Bebas Akses Aplikasi & 11 situs Populer full speed, bonus kuota tiap bulan dan masa aktif hingga setahun.

4. Jumbo : Buat pengguna Smartphone yang mau puas nelpon, SMS, dan internetan dengan kuota besar serta masa aktif kartu panjang. Hanya dengan perdana Jumbo, dapatkan lebih dari yang kamu bayar.

5. Jagoan Internet : Buat kamu yang suka nelpon dan SMS tarif yang gak menjebak dan gampang ngitungnya. Plus gratis SMS langsung 1.000 SMS (ke sesama Tri) dan 30 SMS (ke operator lain) hanya dengan kirim satu SMS/hari. 6. Blackberry : Hanya dengan Rp 125 ribu, nikmati layanan BlackBerry® Socialite selama 3 bulan, dan bonus pulsa Rp 50 ribu yang bisa dipakai untuk apa saja selama kartu aktif. Jadi, kamu hanya membayar Rp 25ribu per bulan untuk layanan BlackBerry mu. Semuanya dapat kamu nikmati langsung tanpa harus isi ulang.

Tri sendiri mengklaim telah mendapatkan 2.3 juta pelanggan sampai kuartal kedua tahun 2008.Pada tanggal 8 September 2008, Tri mempromosikan SMS gratis ke semua operator, semua orang . Pada tahun 2009 Tri menjadi salah satu sponsor tur Asia Manchester United ,dan akhirnya djadikan salah satu sponsor resmi Manchester United62.

Pada Februari 2013, Garibaldi Thohir bekerjasama dengan

NorthstarPacific, perusahaan yang terafiliasi dengan TPG Capital, memborong 35% saham milik Charoen Pokphand Group di PT Hutchison CP Indonesia.

62

(3)

Sebelumnya CP telah melepas 65% saham PT Cyber Access ke Hutchison Whampoa Limites. Dengan adanya perubahan kepemilikan saham, PT Hutchison CP Telecommunications (HCPT) atau yang dikenal dengan merk Tri, berubah nama menjadi PT Hutchison 3 Indonesia63.

Unit bisnis Hutchinson di Indonesia ini termasuk jajaran operator kecil. Saat ini Hutchison 3 Indonesia berada di posisi keempat sebagai operator terbesar berdasarkan jumlah pelanggan. Hingga 30 Juni 2012, Hutchison 3 telah memiliki 21 juta pelanggan dan menguasai pangsa pasar hingga 10%64.

4.1.1 Deskripsi Provider 3 versi Indie+

Indie+ adalah layanan yang menggabungkan keuntungan prabayar dengan kenyamanan paskabayar. Pada setiap pembelian Indie+, selain mendapatkan pulsa juga akan mendapatkan kantong kredit. Kantong kredit adalah pulsa senilai tertentu yang dapat ditukarkan dengan pulsa telpon, sms atau internetan. Bedanya dengan pulsa biasa, kantong kredit bisa dipakai terlebih dahulu dan dibayar belakangan, seperti layaknya paskabayar. Tidak usah takut biaya tagihan meledak, karena jumlah kantong kredit bisa diatur sesuai pilihanmu. Kantong kredit bukan uang tunai, tidak dapat ditransfer dan hanya dapat ditukarkan dengan pulsa dan kuota Tri.

63ibid

64

(4)

4.1.2 Storyline Iklan Provider 3 Indie+

Iklan Provider 3 versi anak kecil diawali dengan pengambilan gambar seorang anak perempuan yang mengenakan pakaian berwarna putih dan rok berwarna merah. Pengambilan gambar anak kecil secara close up disertai dengan prolog “kalau aku udah gede, aku mau jadi eksmud”. Lalu dilanjutkan dengan pengambilan gambar dari jauh yang mana memperlihatkan anak perempuan tersebut dengan bermain ayunan dengan latar belakang rumah susun yang berantakan. Scene selanjutnya adalah seorang anak laki-laki, dengan kulit hitam, rambut keriting gimbal dan didukung dengan prolog “mau jadi bos”.

Lalu pengambilan gambar dari jauh sama dengan scene pertama dimana anak laki-laki tersebut sedang berdiri didalam pipa besar. Lalu ada seorang anak laki-laki yang diambil tampak belakang dan samping dengan keadaan sedikit gelap. Anak tersebut sedang menuangkan sirup jeruk ke dalam air putih dan disambung dengan prolog “hari-hari ngomong campur bahasa inggris”. Selanjutnya adalah scene dimana ada lapangan golf yang bertaburan bola golf juga dengan suasana di malam hari, lalu dilanjutkan dengan dua orang anak laki-laki yang sedang tiduran di lapangan golf tersebut, lalu kedua anak tersebut duduk di bangku pemain golf dan berdiri disebelah pemain golf yang sedang dewasa sambil berbincang-bincang.

Scene kedua anak laki-laki tersebut didukung dengan prolog “tiap jumat pulang kantor nongkrong bareng sesama eksmud ngomongin proyek besar, biar keliatan sukses”. Lalu ada seorang anak perempuan yang lain dari scene pertama. Anak tersebut diambil gambar secara close up lalu gambar ketika ia sedang

(5)

bermain dengan kedua temannya. Scene tersebut didukung dengan prolog “suara agak digedein, biar kedengeran cewe di meja sebelah. Lalu ada anak perempuan yang berbeda lagi yang sedang berdiri didepan kerumunan orang dewasa yang sedang lalu lalang, anak tersebut berkata “kalau weekend sarapan di cafe sambil sibuk laptop-an”.

Lalu ada anak perempuan kembali yang sedang duduk di restoran diantara orang dewasa yang berbincang-bincang. Dia sedang memainkan minum sirup jeruknya ditengah keramain tersebut sampai dengan restoran tersebut sepi dan menyisakan anak perempuan itu dan seorang ibu dan anaknya. Scene ini didukung dengan prolog “pesen kopi secangkir harga 40ribuan, minumnya pelan-pelan demi wifi gratis”. Setelah anak perempuan tersebut, dilanjutkan dengan seorang anak laki-laki yang berada di swalayan. Dibelakang anak laki-laki tersebut nampak rak minyak dan didepannya ada seorang pramuniaga yang sedang menyusun mie instan di rak. Anak lelaki tersebut dengan dialog “kalau tanggal tua, pagi siang malam makannya mie instan”.

Lalu ada anak laki-laki di scene kedua dengan kulit hitam dan rambut keriting dan latar pipa besar mengucapkan dialog “kalo mau nelpon bisanya cuman missed call”. Lalu kembali ke anak perempuan yang sedang memainkan minuman jeruknya yang mengatakan “jadi orang gede menyenangkan tapi susah dijalanin”. Diakhir scene tersebut ada teks “THINK AGAIN”. Ada juga teks yaitu “DAPATKAN KANTONG KREDIT SENILAI RP. 200RIBU UNTUK PULSA & KUOTA”, “PAKAI DULU, BAYAR KAPAN KAMU SUKA” dan announcer.

(6)

4.1.3 Story Board Iklan Provider 3 (three) indie+

Dalam proses pembuatan Iklan, sebelum melakukan proses pengambilan gambar, perusahaan dan biro iklan harus melewati pembuatan story board. Story board secara sederhana dapat diartikan sebagai papan cerita. Dalam pengertian yang lebih luas, storyboard merupakan rangkaian gambar sketsa yang mempresentasikan alur cerita yang berfungsi sebagai alat perencanaan dalam proses pembuatan film atau iklan yang memadukan antara narasi dan visual65. Berikut adalah storyboard dari Iklan Provider 3 (tri) indie+ :

Tabel 4.1

Story Board Iklan Provider 3 (Tri)

No Scene Audio

65 Enterprise, Jubilee, 30 Bisnis Berbasis Ide Bagi Siapa Pun, JakartaPT Elex Media Komputindo,

(7)

1 Kalo aku udah gede, aku mau jadi eksmud

2 Mau jad bos

3 Hari-hari ngomong campur

(8)

4 Tiap jumat pulang kantor, nongkrong bareng sesama eksmud, ngomongin proyek besar, biar keliatan sukses

5 Suara agak digedein, biar

kedengeran cewek di meja sebelah

(9)

6 Kalo weekend sarapan di cafe sambil sibuk laptop-an

8 Kalo tanggal tua, pagi, siang,

malam makannya mie instan.

9 Kalo mau nelpon bisanya cuman

(10)

10 Jadi orang gede menyenangkan, tapi susah dijalanin

4.2 Hasil Penelitian

Dalam membedah iklan Provider 3 (tri) indie+ versi jadi dewasa itu menyenangkan tapi susah dijalani peneliti akan mengklasifikasi dan mengidentifikasi tanda-tanda yang terdapat dalm iklan ini dengan menggunakan metode Charles Sander Peirce.

Menurut Peirce, semiotika adalah 'ilmu umum tentang tanda' dan mencakup strukturalisme, dan hal lainnya, sehingga segala sesuatu harus dilakukan dengan signifikan, Namun dengan bebas terstruktur, beragam dan terpisah-pisah66. Semiotika digunakan untuk menganalisis teks komunikasi, karena asumsinya teks media tidak pernah membawa makna tunggal, ia membawa bias-bias makna67.  

66 Denis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa suatu pengantar.edisi kedua, Jakarta:Erlangga, 1987,

Hal 181

67 Rendra Widyatama, Bias Gender Dalam Iklan Televisi Cetakan pertama. Yogyakarta:Media Pressindo, 2006, Hal 22

(11)

Scene 1 :

Tanda :

1. Qualisign : Pengambilan gambar figur iklan secara close up, bagaimana cara senyum figur iklan dan bagaimana tatapan mata figur dalam iklan. 2. Sigsign : Kepolosan wajah yang memberikan kesan bahwa dia adalah

seorang anak kecil dan prolog kalau aku udah gede

3. Lesign : Seorang perempuan yang menggunakan rok merah serta baju kemeja putih yang menandakan bahwa dia masih duduk di bangku sekolah dasar.

Objek :

Ikon, Simbol dan Indeks :

Seorang anak dengan baju putih dan rok merah sedang naik ayunan menandakan bahwa dia adalah anak kecil yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan masih suka bermain, hal tersebut juga didukung dengan prolog “kalau aku udah gede, aku mau jadi eksmud” anak kecil digunakan dalam scene ini untuk memberikan kesan kejujuran dalam mengatakan cita-citanya

Interpretan : Argumen :

(12)

Pada scene ini, figur iklan memberitahukan bahwa dia adalah seorang anak kecil yang mempunyai cita-cita sebagai seorang eksekutif muda. Scene ini mengambil gambar dengan cara close up atau sebagian dari keseluruhan objek, dari ujung kepala sampai batas bahu atau dada biasanya menampilkan adanya identifikasi psikologi sebuah karakter yang memerlukan perkuatan rincial detail berbagai aksi. Pengambilan secara close up tersebut menurut peneliti untuk menampilkan adanya kesan tidak bahagia/kekecewaan pada diri seorang anak kecil.

Ekspresi singkat yang menunjukkan seseorang sedang bahagia atau senang biasanya ditunjukkan dengan senyuman68. Senyuman merupakan ekspresi positif yang menunjukkan seseorang sedang bahagia atau suka terhadap sesuatu. Hanya saja tidak semua senyum mempunyai arti positif. Senyum juga mempunyai arti yang palsu. Senyum palsu adalah senyum yang dibuat-buat oleh pelakunya. Senyuman palsu bisa muncul ketika komunikator sedang merasa sedih, frustasi, kecewa, kesal dan tidak dapat mengungkapkan apa yang dia rasakan69. Ciri dari senyuman palsu adalah mulut tertarik ke samping, otot wajah dan pipi tidak bergerak, disertai pandangan kosong dan bingung70.

Selain ingin menunjukkan kesan tidak bahagia atau kekecewaan, anak tersebut juga ingin menunjukkan bahwa di jaman sekarang, anak kecil tidak lagi bercita-cita untuk menjadi pilot, dokter ataupun guru tetapi lebih memilih untuk menjadi eksekutif muda yang terkesan lebih berhasil.

68 Ramdani, Zaka Putra, Gesture Mengungkap Makna Di Balik Bahasa Tubuh Orang Lain dari

Mikroekspersi hingga Makroekspresi, Klaten:PT Hafamira, 2015, Hal 28

69 Ibid, Hal 80 70

(13)

Scene 2 :

Tanda :

1. Qualisign : Pengambilan gambar tempat tinggal dengan banyaknya baju yang dijemur sembarangan, cat tembok tempat tinggal yang mulai kusam, Penempatan barang yang tidak teratur menandakan pemukiman tersebut tidak rapih dan kumuh

2. Sigsign : Kesan kumuh dan tidak rapih dilihat dari Qualisign

3. Legisign : Pemukiman rumah susun yang tidak rapih dan kumuh, menandakan bahwa adalah pemukiman kalangan mengengah ke bawah

Objek :

Ikon, Simbol & Indeks :

Rumah susun yang terlihat kotor dan tidak rapih. Rumah susun kerap dikonotasikan sebagai apartemen versi sederhana. 71

Rumah susun dibangun oleh Pemerintah untuk menjadi pemukiman bagi masyarakat yang tinggal disekitar daerah tidak layak huni seperti pinggiran rel kereta atau kali. Pada scene ini, menggunakan rumah susun untuk menunjukkan

71

(14)

bahwa anak perempuan yang sedang main diatas ayunan tersebut bukanlan anak dari kalangan berada.

Interpretan : Argumen :

Scene kedua menggunakan teknik Long Shot dalam pengambilan gambar. Teknik pengambilan gambar ini menunjukkan kesan luas pandang dan mengecilnya objek dari pandangan, sehiingga keberadaan objek terlihat jauh dari pandangan mata. Fungsi dari teknik ini ingin menyampaikan keadaan objek yang beraktifitas dengan keluasan suasana lingkungan dimana objek berada. Teknik pengambilan gambar tersebut mendukung penyampaian makna yang terkandung dalam scene kedua.

Scene kedua memperlihatkan rumah susun sebagai latar dari scene pertama. Rumah susun tersebut terlihat tidak rapih karena banyaknya pakaian yang ditempatkan sembarangan dan juga cat tembok yang mulai kusam. Hal tersebut mempunyai makna bahwa anak kecil dalam scene pertama tinggal di pemukiman rumah susun sehingga dia bukanlah anak dari keluarga berada. Anak kecil yang bukan dari kalangan berada tersebut, menyampaikan cita-citanya dikemudian hari untuk menjadi seorang eksekutif muda sehingga bisa tinggal ditempat yang lebih baik.

Penggunaan latar rumah susun sebagai tempat tinggal anak kecil di scene ini adalah menandakan bahwa dia bukanlah dari kalangan berada. Sehingga ketika dia sudah dewasa ingin menjadi eksekutif muda.

(15)

Scene 3 :

Tanda :

1. Qualisign : Tatapan mata, Ekspresi Wajah, Postur Tubuh, Warna kulit, Model rambut, Baju dan celana yang kusam

2. Sigsign : Kepolosan wajah dan postur tubuh anak kecil, Nada bicara seorang anak kecil.

Objek :

Ikon, Simbol, Indeks:

Anak kecil bermain di pipa dengan pakaian yang lusuh dengan latar belakang perkotaan menandakan bahwa anak tersebut tinggal dipinggiran kota dan bukan dari kalangan berada.

Interpretan : Argumentasi :

Scene ketiga menggunakan anak laki-laki sebagai objek utamanya. Sama dengan scene pertama, pada scene ini juga diambil gambar secara close up untuk

(16)

menunjukkan wajah, ekspresi dan tatapan mata seorang anak Dalam scene ini, anak laki-laki yang dijadikan objek berkulit gelap (hitam). Pemakaian objek dengan warna kulit gelap mempunyai makna adanya misteri, ketakuran, dan ketidakbahagiaan didalam diri anak kecil tersebut. Selain itu, latar belakang perkotaan, baju lusuh dan juga pipa mempunyai makna bahwa anak tersebut tinggal dipinggiran kota yang bukan dari kalangan atas.

Pada scene ini, anak kecil juga digunakan untuk menunjukkan bahwa cita-cita yang diinginkan anak pada jaman sekarang adalah menjadi eksekutif muda dan bos. Di scene ini, anak lelaki tersebut menundukkan kepalanya. Kepala tertunduk berarti bahwa ia merasa bersalah dan malu72. Biasanya gerakan ini terjadi secara sengaja dan memang seperti itulah keadaanya. Kepala tertunduk juga menandakan ketidaknyamanan seseorang karena mereka tidak leluasa untuk menolak atau mengutarakan pendapat lain.

Scene 4 :

Tanda :

72

(17)

1. Qualisign : Anak-anak yang terbiasa membuat sirup sendiri dan terkesan mandiri

2. Sigsign : Pengambilan gambar saat membuat sirup jeruk, prolog hari-hari ngomong campur bahasa inggris.

Objek :

Ikon, Simbol dan Indeks :

Anak kecil membuat sirup jeruk sendiri menandakan bahwa anak tersebut adalah anak yang mandiri dan sudah terbiasa untuk membuat minuman sendiri. Selain itu, sirup jeruk diibaratkan sebagai orang juice, dimana minuman tersebut adalah minuman bagi para ekspatriat dan kalangan atas.

Interpretan : Argumen :

Scene 4 menggunakan seorang anak kecil yang sedang membuat sirup jeruk sendirian. Disini, penulis melihat pengiklan ingin menyampaikan bahwa anak tersebut biarpun belum dewasa sudah terbiasa membuat minuman sendiri, hal yang tidak biasa dilakukan oleh anak kecil. Pengiklan ingin mengesankan anak itu mandiri dan bukan dari kalangan berada yang selalu dilayani. Selain itu, sirup jeruk digunakan untuk menyampaikan bahwa anak kecil tersebut ingin terlihat seperti orang dewasa dan orang bule yang biasa minum orange juice.

(18)

Scene 5 :

Tanda :

1. Lesign : Anak kecil yang memegang stick golf, menandakan seperti perilaku orang dewasa, Golf adalah olahraga yang biasa dimainkan oleh orang dewasa kalangan atas

Objek :

Ikon, Simbol, Indeks :

Anak kecil duduk berdua didepan lapangan golf di malam hari. Mereka sedang berbincang menandakan seolah mereka adalah eksekutif yang sedang membicarakan bisnis besar karena golf adalah olahraga para eksekutif. Olahraga golf adalah salah satu yang disukai oleh para eksekutif muda. Salah satu anak sedang memegang stick golf, dimana hal itu ingin menyampaikan bahwa anak tersebut sedang duduk berbincang disaat mereka sedang menunggu diliran bermain golf.

Interpretan : Argumen :

(19)

Dalam scene 5 diperlihatkan dua orang anak laki-laki yang sedang duduk dipinggir lapangan golf sambil berbincang-bincang. Salah satu anak tersebut memegang stick golf ditangannya dan gambar diambil tampak belakang. Hal tersebut mempunyai makna bahwa orang dewasa yang terlihat mapan dan sukses ketika mereka berbincang di lapangan golf yang notabene nya adalah olahraga para eksekutif muda, mereka berbincang mengenai bisnis nya. Scene ini ingin memperlihatkan bagaimana dua orang anak laki-laki berlagak seperti orang dewasa yang sudah terlihat mapan dimatanya.

Scene 6 :

Tanda :

1. Qualisign : Postur Tubuh Kecil, Wajah Polos, Memainkan Air Jeruk, Latar yang diambil secara close up mengisyaratkan sebuah cafe padahal hanya restoran padang.

2. Sigsign : Pengambilan anak kecil yang memainkan minum yang menandakan bahwa orang dewasa sering nongkrong bareng di cafe ditemani secangkir kopi

(20)

Objek :

Ikon, Simbol, Indeks :

Anak kecil yang duduk ditengah kerumunan orang dewasa yang sedang ngobrol-ngobrol dan anak kecil yang sedang duduk sendirian di restoran yang sepi dengan minum yang masih ada setengah menandakan anak kecil tersebut tidak menghabiskan minumnya karena ingin terlihat seperti orang dewasa yang nongkrong lama disebuah cafe dengan hanya memesan 1 minuman.

Interpretan :

Seorang anak perempuan yang duduk sendirian diantara kerumunan orang dewasa, sedang memainkan sirup jeruknya, sampai restoran tersebut sepi dan menyisakan anak perempuan tersebut bersama 1 orang tamu dewasa dan anaknya. Hal ini menandakan bahwa anak tersebut ingin terlihat seperti orang dewasa yang memesan minuman untuk nongkrong lama disebuah cafe. Anak tersebut memainkan minuman jeruk nya agar tidak cepat habis, sehingga tidak harus membeli minuman kembali apabila ingin duduk berlama-lama disebuah cafe.

(21)

Tanda :

1. Qualisign : Anak laki-laki, Wajah Polos, Latar Belakang Rak Minyak Gorang di Supermarket, Seorang Pramuniaga, Rak Mie Instan di Supermarket

Objek :

Ikon, Simbol, Indeks :

Anak kecil yang berada di supermarket dan di rak khusus minyak dan mie instan menandakan bahwa mie instan adalah makanan yang menjadi pilihan disaat orang dewasa tidak mempunyai uang karena harganya yang ekonomis.

Interpretan :

Seorang anak laki-laki disupermarket dan berada di rak minyak serta mie instan. Rak yang seharusnya tidak dikunjungi oleh seorang anak kecil. Scene ini mempunyai makna bahwa menjadi seorang dewasa bukan berarti selalu sukses dan hidup dengan kemewahan. Dikala akhir bulan, orang dewasa memilih mie instan dengan harga yang ekonomis menjadi santapan setiap harinya.

Dengan gaya hidup yang biasa dijalani oleh orang dewasa, ada perbedaan antara di awal dan akhir bulan. Dimana mereka biasanya membuang uangnya lebih banyak diawal bulan dengan konsekuensi di akhir bulan makan mie instan.

(22)

4.3 Pembahasan

Merujuk pada analisis diatas, menunjukan ada beberapa kategorisasi tanda yang digunakan dalam iklan provider 3 (tri) versi jadi dewasa itu menyenangkan tapi susah dijalani. Antara lain terlihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2

Kategorisasi Tanda pada Iklan Provider 3 (Tri)

Tanda Makna

Senyuman dan Tatapan Mata Senyuman palsu dengan tatapan mata kosong menunjukkan adanya ketidak bahagiaan dan kekecewaan

Rumah susun yang berantakan Pemukiman masyarakat kalangan menengah kebawah yang menunjukkan strata sosial

Pakaian yang lusuh Menunjukan strata sosial seseorang Warna kulit hitam & Rambut yang

berantakan

Strata sosial kelas bawah yang jauh dari aspek perawatan tubu juga kesan ketakukan dan ketidakbahagiaan

Lapangan golf Olahraga para eksekutif yang bisa memberikan kesan prestige dan sukses apabila bermain olahraga golf

Kemeja Putih dan Rok Merah Pakaian seragam sekolah dasar yang menunjukkan ia masih anak-anak

(23)

Dari tabel diatas, peneliti mengkategorisasikan beberapa karakteristik perbedaan anak kecil dan orang dewasa dalam iklan provider 3 (tri) indie+ versi jadi dewasa itu menyenangkan tapi susah dijalani. Perbedaan karakteristik tersebut antara lain :

Tabel 4.3

Perbedaan Karakteristik Anak Kecil dan Orang Dewasa dalam Iklan

Atribut Anak Kecil Orang Dewasa

Sifat Polos & Berkata Jujur Berbicara dengan Bahasa Inggris

Hobby Suka Bermain Nongkrong di Cafe

Penampilan & Pakaian

Berseragam merah putih Berbaju lusuh

Berbaju rapih

Tempat Tinggal Rumah Susun dipinggir kota

Perkotaan

Gaya Hidup Sederhana Hedonis

Pada tabel diatas, peneliti menjabarkan beberapa karakteristik dari anak kecil dan orang dewasa dalam iklan provider 3 (tri) versi jadi dewasa itu menyenangkan tapi susah dijalani. Peneliti menemukan bahwa perbedaan karakteristik tersebut dapat dilihat dari 5 aspek yaitu, sifat, hobby, penampilan dan pakaian, tempat tinggal dan gaya hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, karakteristik mempunyai arti sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu.

(24)

Dalam beberapa scene, peneliti melihat bahwa pengiklan ingin memberikan kesan ketidakbahagiaan, kekhawatiran, malu dan juga ketidaksejahteraan yang menjadikan keinginan anak kecil untuk seperti orang dewasa. Setiap prolog, diisi dengan komentar anak-anak figur iklan tersebut mengenai bagaimana kehidupan orang dewasa yang sebenarnya tidak memberikan kesan bahwa itu adalah pemikirian dari diri anak-anak itu sendiri.

Etika Pariwara Indonesia nomer 3.1 memberikan aturan mengenai pemakaian anak-anak sebagai pemeran iklan sebagai berikut: (1) Anak-anak tidak boleh digunakan untuk mengiklankan produk yang tidak layak dikonsumsi oleh anak-anak, tanpa didampingi orang dewasa, (2) Iklan tidak boleh memperlihatkan anak-anak dalam adegan-adegan yang berbahaya, menyesatkan atau tidak pantas dilakukan oleh anak-anak, (3) Iklan tidak boleh menampilkan anak-anak sebagai penganjur bagi penggunaan suatu produk yang bukan untuk anak-anak, (4) Iklan tidak boleh menampilkan adegan yang mengeksploitasi daya rengek (pester power) anak-anak dengan maksud memaksa para orang tua untuk mengabulkan permintaan anakanak mereka akan produk terkait.

Apabila dilihat dari EPI 3.1, iklan provider 3 (tri) tersebut melanggar peraturan di nomer 1, dimana provider sebenarnya adalah produk yang tidak layak di konsumsi oleh anak-anak. Pada iklan provider 3 (tri) anak-anak yang digunakan adalah berkisar umur 6-8 tahun, yang mana mereka masih duduk di bangku sekolah dasar dan tidak layak menggunakan provider juga tidak membutuhkan provider, terlebih dalam iklan tidak ada orang dewasa satupun yang mendampingi anak-anak figur iklan tersebut. Iklan provider 3 (tri) ini menimbulkan beberapa

(25)

kesan negative karena dianggap mengeksploitasi anak-anak ke dalam ide tim kreatif biro iklan dan pengiklan. Anggota KPI yaitu Azimah Subagijo menegur iklan operator seluler 3 versi anak kecil yang dinilai sangat tidak mendidik. Menurut Azimah iklan tersebut tidak pantas menampilkan anak kecil yang mengomentari persoalan manusia dewasa73. KPI menilai bahwa iklan provider 3 (tri) telah melanggar Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 pasal 9 dan 14 ayat (2), serta Standar Program Siaran Pasal 9 dan 15 ayat (1) 74. Selain KPI, pemilik aku twitter @budenovi, yang juga adalah mantan Creative Director biro iklan BBDO Worldwide tanggal 22 Juni 2013 mengatakan “sangat terganggu dengan pengeksploitasian anak yang menjadi VO di iklan ‘3’ terbaru. Komisi etika, wahai insan ahensi di mana ya kalian?”, lalu Novi juga menyarankan “wahai para insan ahensi baik yang mendunia maupun melokal, sebaiknya dibaca baik-baik buku panduan etika periklanan sebelum Anda membuat iklan ‘3’.”

Iklan provider 3 (tri) indie+ versi jadi dewasa itu menyenangkan tapi susah dijalani memang banyak menimbulkan kontro versi karena penggunaan anak-anak sebagai pemeran dalam iklan. Pelibatan anak-anak dalam periklanan memang tidak semudah menjadikan artis terkenal sebagai bintang iklan. Peneliti melihat bahwa anak-anak digunakan sebagai sarana untuk menunjukkan adanya ketidakbahagiaan, kekecewaan, kekhawatiran di masa kanak-kanak sehingga membuat mereka harus menjadi orang dewasa yang terlihat sukses. Kesan-kesan tersebut dibangun untuk pengiklan agar masuk dengan produk yang mereka

73 http://www.tribunnews.com/nasional/2013/06/29/kpi-iklan-3-parah diunduh pada : 06 Agustus

2015

74

(26)

promosikan. Mereka ingin memberikan kesan bahwa provider 3 (tri) akan memberikan solusi atas ketidakbahagiaan, kekecewaan, kekhawatiran yang mereka hadapi.

Referensi

Dokumen terkait

'elan#ma maligna dapat teradi pada semua usia dan paling banyak pada usia 40-00 tahun, 'elan#ma maligna dapat teradi pada semua usia dan paling banyak pada

PROV / KAB/ KOTA xx) TAHUN ANGGARAN CAMAT ANREAPI Mengetahui : Kondisi (B, RR, RB ) Asal/Cara Perolehan Barang Tahun Beli/ Perolehan Ukuran Barang/ Konstruksi (P,

Penghitungan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi bergantung pada sistem pencatatan persediaan yaitu sistem fisik dan sistem pertual2. Sementara metode

Dari kedua pengertian diatas yang dimaksud dengan berita konflik dalam penelitia n ini adalah laporan tentang fakta, peristiwa mengenai dua pihak atau lebih, baik individu

Pada rangkaian penguat dengan penguatan tinggi Quad semakin tinggi frekuensi yang diberikan maka bentuk gelombang akan menjadi gelombang sinus, semakin besar lagi akan

Beberapa penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi alat destilasi air enegi surya yang telah dilakukan diantaranya: pengaruh temperatur udara sekitar, jumlah

Indikator PHBS institusi pendidikan (sekolah) yang digunakan di Jawa Tengah terdiri atas 15 indikator yang dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok yaitu kesehatan lingkungan,

Implikasi yang kedua yaitu, berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa variabel Norma subjektif secara signifikan berpengaruh positif terhadap Niat beli