• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengelompokan Karakterisik Pekerja Migran (Studi kasus:kabupaten Gresik dan Kabupaten Malang )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengelompokan Karakterisik Pekerja Migran (Studi kasus:kabupaten Gresik dan Kabupaten Malang )"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

Analisis Pengelompokan Karakterisik Pekerja Migran

(Studi kasus:Kabupaten Gresik dan Kabupaten Malang )

1Lucky Prasetya dan 2 Kresnayana Yahya

1,2 Jurusan Statistika FMIPA ITS

Email: 1 lucky_prasetya@yahoo.com, 2 kresna49@yahoo.com

Abstrak

Migrasi didefinisikan sebagai perpindahan penduduk yang melewati batas administratif tingkat II dan sekaligus berniat menetap di daerah yang baru tersebut. Tujuan utama migrasi adalah meningkatkan taraf hidup migran dan keluarganya, sehingga umumnya mereka mencari pekerjaan yang dapat memberikan pendapatan dan status sosial yang lebih tinggi di daerah tujuan. Sebagai salah satu jalan menyalurkan kelebihan tenaga kerja di dalam negeri, Indonesia sejak beberapa dekade yang lalu telah mengirimkan angkatan kerja ke negara-negara seperti ke Timur Tengah dan Asia (Timur dan Tenggara). Pada penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik pekerja migrant pada Kabupaten Malang dan Kabupaten Gresik. Untuk mengetahui karakteristik pekerja migran pada Kabupaten Malang dan Kabupaten Gresik, maka dilakukan pengelompokan. Proses pengelompokkan menggunakan Hierarki Cluster Analysis dengan metode Ward’s dan dikelompokkan berdasarkan kabupaten. Hasil pengelompokan pada Kabupaten Malang didapatkan 3 kelompok. Semetara itu hasil pengelompokan pada Kabupaten Gresik juga didapatkan 3 kelompok. Dari hasil pengelompokan pada Kabupaten Malang dan Kabupaten Gresik dapat diketahui tingkat pendidikan migran, negara tujuan migran dan jenis pekerjaan pekerja migran di luar negeri pada masing-masing Kabupaten.

Kata Kunci : Migran, Hierarki Cluster, Analysis Ward’s, Karakteristik Migran

1. PENDAHULUAN

Migrasi didefinisikan sebagai perpindahan penduduk yang melewati batas administratif tingkat II dan sekaligus berniat menetap di daerah yang baru tersebut (Tjiptoherijanto, 2000). Tujuan utama migrasi adalah meningkatkan taraf hidup migran dan keluarganya, sehingga umumnya mereka mencari pekerjaan yang dapat memberikan pendapatan dan status sosial yang lebih tinggi di daerah tujuan. Demikian pesat perkembangan kota-kota di Pulau Jawa khususnya, sebagai dampak langsung maupun tidak langsung dari migrasi desa ke kota, maka sangatlah beralasan jika perhatian para peneliti dan pemerintah saat itu masih terpusat pada masalah-masalah migrasi di dalam negeri (migrasi internal). Indonesia adalah salah satu sumber tenaga kerja yang terbesar di dunia. Salah satu penyumbang tenaga kerja yang cukup besar adalah Provinsi Jawa Timur (BPS 2008). Di provinsi Jawa Timur, kehidupan sebagai petani sawah dirasakan tidak lagi menjanjikan bagi masyarakatnya. Untuk bekerja di sektor lain pun sudah susah untuk diperoleh. Oleh karena itu, wajar kiranya daerah ini menjadi salah satu daerah di Indonesia menjadi sumber tenaga kerja untuk pergi ke luar negeri.

Sebagai salah satu jalan menyalurkan kelebihan tenaga kerja di dalam negeri, Indonesia sejak beberapa dekade yang lalu telah mengirimkan angkatan kerja ke negara-negara seperti ke Timur Tengah dan Asia (Timur dan Tenggara). Beberapa negara di Asia Tenggara yang mengalami perkembangan pembangunan yang sangat pesat dan mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Beberapa negara di kawasan Asia Timur yang selama ini menjadi negara tujuan tenaga kerja adalah Jepang, Taiwan, Korea Selatan dan Hongkong. Untuk negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan sekitarnya (Rahmawati, 2010).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rahmawati, 2010 bertujuan untuk manganalisis faktor yang mempengaruhi minat tenaga kerja untuk bekerja ke luar negeri (kasus: Kota Semarang). Banyaknya jumlah tenaga kerja di Kota Semarang yang belum tertampung oleh lapangan pekerjaan yang tersedia dalam negeri khususnya di Kota Semarang, yang mengakibatkan pengangguran terbuka meningkat tiap tahunnya. Tenaga kerja yang belum dapat tertampung di dalam negeri (khususnya Kota Semarang), dapat mencari pekerjaan di luar daerah asal (dalam negeri), jika di luar daerah asal

(2)

2 (dalam negeri) masih belum dapat menampung, maka alternative lainnya adalah bekerja ke luar negeri. Dimana jumlah tenaga kerja yang bekerja di luar negeri asal Kota Semarang masih belum maksimal, dan kesempatan untuk bekerja ke luar negeri masih begitu besar (Kota Semarang sebesar 120 orang tahun 2008), dibandingkan dengan jumlah lapangan kerja dan jumlah pengangguran terbuka di Kota Semarang. Dalam penelitian ini mempunyai beberapa batasan masalah faktor pendapatan yang diperoleh tiap bulannya di daerah asal, sehingga perlu dipertimbangankan solusi untuk mengatasi faktor tersebut, antara lain, perlu untuk mempertimbangkan penyesuaian upah minimum antara kota besar dengan upah minimum, untuk memperkecil arus tenaga kerja bekerja ke luar negeri, serta dapat menyediakan atau menciptakan lapangan pekerjaan.

Penelitian mengenai tenaga kerja Indonesia juga pernah dilakukan oleh beberapa peneliti (Purnomo, 2009; Sari, 2000; Rizal, 2006; Yukimada dalam (anonim_2, 2010)). Namun penelitian-penelitian tersebut hanya terbatas pada pembahasan migrasi yang terjadi dalam negeri seperti Purnomo (2009) yang melakukan penelitian di Wonogiri, Sari (2000) di Jawa Tengah, Rizal (2006) di Medan dan Yukamada dalam (anonim_2, 2010) yang melakukan di Samarinda. Penelitian mengenai TKI pernah dilakukan oleh Nameid dalam (anonim_3, 2010) yang membahas mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi imigrasi tenaga kerja Jawa Tengah ke Malaysia tahun 1995-2002. Tujuannya untuk menganalisis seberapa besar pengaruh pertumbuhan ekonomi Malaysia, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, Investasi, angkatan kerja dan laju inflasi Jawa Tengah terhadap migrasi tenaga kerja Jawa T engah ke Malaysia pada tahun 1995-2002 dengan metode Partial Adjustment Model (PAM). Penelitian mengenai migran dengan studi kasus di Kabupaten Gresik dan Kabupaten Malang pernah dilakukan oleh Fitriana tahun 2010. Pada pemelitian tersebut membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan Negara tujuan pada pekerja migran. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriana tersebut menggunakan metode analisis regresi logistic multinomial. Hasil dari penelitian tersebut antara lain adalah diketahui bahwa negara tujuan terbesar pertama untuk daerah Gresik dan Malang adalah Malaysia dan selanjutnya adalah Arab Saudi dan faktor yang berpengaruh pada pemilihan negara Malaysia adalah daerah asal, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan utama, dan biaya yang dibutuhkan sedangkan yang berpengaruh pada pemilihan negara Arab Saudi adalah jenis kelamin, hubungan dengan kepala rumah tangga, tingkat pendidikan, dan biaya yang dibutuhkan.

Pada penelitian sebelumnya mengenai tenaga kerja hanya menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tenaga kerja tersebut menjadi TKI dan faktor-faktor yang mempengaruhi TKI dalam pemilihan Negara tujuan. Pengetahuan mengenai jenis pekerjaan yang sesuai di negara tujuan masih terbatas, sehingga perlu adanya suatu analisis pengelompokan jenis pekerjaan TKI berdasarkan negara tujuan. Berdasarkan analisis pengelompokan tersebut akan memberikan wawasan bagi calon TKI sebagai bahan pertimbangan dalam hal memilih Negara yang dituju. Pada penelitian yang akan dilakukan saat ini menggunakan analisis kelompok. Hal ini dimaksudkan untuk mengelompokkan karakteristik pekerja TKI berdasarkan negara tujuan.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Statistika Deskriptif

Statistika deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan obyek penelitian yang diambil dari sampel maupun populasi (Bhattacarya dan Johnson,1977). Statistika deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui karakteristik TKI Jawa Timur khususnya Kabupaten Gresik dan Kabupaten Malang. Selain itu, statistik deskriptif dapat pula digunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel yang biasa disebut dengan tabulasi silang.

Analisis Faktor

Analisis faktor adalah suatu metode yang digunakan untuk melihat adanya kemiripan masing-masing variabel yang mendasari dimensi-dimensi atau regularitas suatu gejala. Tujuan analisis faktor adalah untuk menggambarkan hubungan-hubungan kovarian antara beberapa variabel yang mendasari tetapi tidak teramati. Analisis faktor dapat pula dikatakan sebagai analisis statistika yang bertujuan untuk mereduksi variabel data dengan cara menyatakan variabel asal sebagai kombinasi linear sejumlah faktor, sedemikian hingga sejumlah faktor tersebut mampu menjelaskan sebesar mungkin keragaman data yang dijelaskan oleh variabel asal(Johnson dan Wichern, 2002).

(3)

3 X1 - µ1 = c11 F1 + c12 F2 + c13 F3 + ... + c1m Fm + ε1 X2 - µ2 = c21 F1 + c22 F2 + c23 F3 + ... + c2m Fm + ε2 X3 - µ3 = c31 F1 + c32 F2 + c33 F3 + ... + c3m Fm + ε3 ... Xp - µp = cp1 F1 + cp2 F2 + cp3 F3 + ... + cpm Fm + εp Atau                                                                 =                 p m pm p p p m m m p p F F F F c c c c c c c c c c c c c c c c X X X X

ε

ε

ε

ε

µ

µ

µ

µ

... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 33 32 31 2 23 22 21 1 13 12 11 3 2 1 3 2 1 dengan :

X1, X2,..., Xp adalah variabel asal

µ1, µ2, ...., µp adalah vector rata-rata peubah asal

F1, F2,..., Fm adalah faktor bersama (common faktor)

cij adalah bobot (loading) dari variabel asal ke-i pada faktor ke-j

1

ε

,

ε

2, ... εp adalah spesific faktor ke-i

m = banyaknya faktor yang dibentuk p = banyaknya variabel ke-p

Tahap dalam mengerjakan analsis faktor adalah sebagai berikut : 1. Menghitung matriks korelasi antar semua variabel.

2. Ekstrasi faktor dengan estimasi loading faktor dan spesific variance. 3. Merotasi faktor.

4. Estimasi faktor score. Analisis kelompok

Menurut (Johnson dan Wichern, 2002) Analisis kelompok digunakan untuk mengelompokkan obyek-obyek pengamatan menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengukuran variabel-variabel yang di amati dengan ciri-ciri tertentu yang relatif homogen berdasarkan kedekatan jarak, sehingga obyek dalam kelompok yang sama mirip dan antar kelompok tidak mirip.

Proses pengelompokan yang baik jika kelompok itu mempunyai:

a. Homogenitas (kesamaan) yang tinggi antar anggota dalam satu cluster.

b. Heterogenitas (perbedaan) yang tinggi antar cluster yang satu dengan cluster lainnya. Proses cluster bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu pengelompokan hirarki dan pengelompokan non-hirarki. Pada pengelompokan non-hirarki berbeda dengan metode pengelompokan hirarki. Pada metode non-hirarki digunakan apabila jumlah kelompok yang akan didapatkan sudah diketahui atau ditentukan terlebih dahulu. Prosedur pengelompokan pada metode hirarki adalah dengan menggunakan metodeWard’s.

Tahap-tahap pengelompokan dengan menggunakan cluster K-means adalah sebagai berikut: 1. Tentukan matriks jarak antar data yang dikelompokkan

2. Tentukan dua data yang mempunyai jarak terkecil kemudian gabungkan dua data ini ke dalam satu kelompok

3. Modifikasi matriks jarak sesuai aturan jarak antar kelompok yang sesuai dengan metode pengelompokan yang dipakai.

4. Lakukan langkah 2 dan 3 sampai matriks jarak berukuran 1x1. Jarak Euclidian

Menurut Johnson dan Wichern (2002), Jarak euclidani berawal dari jarak Minkowski dengan dua objek sehingga dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut.

(4)

4 i = 1,2,...,n; j = 1,2,...,n; i ≠ j

𝑑(𝑥𝑖, 𝑥𝑗) adalah jarak antara dua objek i dan j, sedangkan 𝑥𝑖𝑘 adalah nilai objek i pada variabel

k dan 𝑥𝑗𝑘 merupakan nilai objek j pada variabel k. Richards dan Jia (2006) mengatakan bahwa jarak

euclidian pada dasarnya merupakan bentuk perluasan dari Teorema Pythagoras pada data multi dimensional. Persamaan jarak euclidian di atas juga dapat ditransformasi ke dalam persamaan vektor berikut.

𝑑�𝒙𝒊, 𝒙𝒋� = �(𝒙𝒊− 𝒙𝒋)𝑡(𝒙𝒊− 𝒙𝒋) (2.2)

Dimana 𝒙𝒊 dan 𝒙𝒋merupakan vektor objek i dan objek j.

Metode Ward’s

Menurut Landgrebe (2003), pada metode ini jarak antara dua kelompok adalah jumlah kuadrat antara dua kelompok untuk seluruh variabel.

𝐸𝑆𝑆 = ∑𝑘=1𝐾 ∑𝑗=1𝐽 ∑ �𝑋𝑖=1𝑁𝑘 𝑖𝑗𝑘− 𝑋.𝑗𝑘�2 (2.3)

K adalah jumlah kelompok dan J adalah jumlah variabel sedangkan Nk merupakan observasi

pada kelompok k. Metode ini mencoba memaksimalkan kehomogenan varians dalam kelompok atau meminimumkan varians dalam kelompok. Menurut Gong dan Richman (1994), menyimpulkan bahwa metode Ward’s memiliki kinerja yang lebih baik diantara metode-metode Hierarki Cluster Analysis. Tabel Kontingensi Dua Dimensi

Tabel kontingensi dua dimensi adalah tabel yang mencatat data hasil pengamatan yang terdiri dari dua variabel, yaitu X sebagai variabel baris dan Y sebagai variabel kolom. Masing-masing variabel terdiri atas beberapa kategori, variabel A terdiri dari I kategori dan variabel B terdiri dari J kategori. Sel yang dibentuk baris ke-I dan baris ke-j mempunyai frekuensi pengamatan nij.

Tabel 1 Tabel frekuensi kontingensi ixj B1 B2 ……… Bj Total

A1 X11 X12 X1j X1.

A2 X21 X22 X2j X2.

Ai Xi1 Xi2 Xij Xi.

Total X.1 X.2 X.j X..

Tabel kontingensi dua dimensi terdiri dari dua variabel yaitu variabel A dan variabel B dengan banyaknya baris I dan banyaknya kolom J. Dengan probabilitas selnya sebagai berikut.

Tabel 2 Tabel probabilitas kontingensi ixj B1 B2 ……… Bc Total A1 P11 P12 P1j P1. A2 P21 P22 P2j P2. Ar Pi1 Pi2 Pij Pi. Total P.1 P.2 P.j P..=1 Definisi migran M M M M M M M M M M

(5)

5 Migrasi merupakan perpindahan orang dari daerah asal ke daerah tujuan. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan dengan kedua daerah tersebut. Tujuan utama migrasi adalah meningkatkan taraf hidup migran dan keluarganya, sehingga umumnya mereka mencari pekerjaan yang dapat memberikan pendapatan dan status sosial yang lebih tinggi di daerah tujuan (Tjiptoherijanto, 2000). Sejalan dengan definisi tersebut, Martin (2003) menyatakan migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain, yang terjadi karena adanya perbedaan kondisi kedua daerah tersebut.Dalam arti luas, migrasi merupakan perubahan tempat tinggal secara permanen atau semi permanen. Dalam pengertian yang demikian tersebut tidak ada pembatasan baik pada jarak perpindahan maupun sifatnya, serta tidak dibedakan antara migrasi dalam negeri dengan migrasi luar negeri (Lee, 1991).

Teori migrasi mula-mula diperkenalkan oleh Ravenstein (1885) dan kemudian digunakan sebagai dasar kajian bagi peneliti lainnya (Lee,1966; Zelinsky,1971 dalam wirawan, 2006). Kedua peneliti mengatakan bahwa motif utama yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi adalah alasan ekonomi. Mantra, (2000) menyebutkan bahwa beberapa teori yang mengungkapkan mengapa orang melakukan mobilitas, diantaranya adalah teori kebutuhan dan stres. Setiap individu mempunyai beberapa macam kebutuhan ekonomi, sosial, budaya, dan psikologis. Apabila stres sudah melebihi batas, maka seseorang akan berpindah ke tempat lain yang mempunyai nilai kefaedahan.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berdasarkan hasil survey yang pernah dilakukan mengenai akses keuangan rumah tangga untuk keluarga pekerja migran di Jawa Timur khususnya daerah Kabupaten Gresik dan Kabupaten Malang pada tahun 2009. Berikut ini adalah variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian saat ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Pekerjaan Migran (X1)

Menyatakan jenis pekerjaan miran di luar negeri. variabel jenis pekerjaan migran berskala ordinal.

2. Jenis Kelamin (X2)

Menyatakan jenis kelamin pekerja migran. Variabel jenis kelamin berskala nominal. 3. Hubungan Migran dengan Kepala Keluarga (X3)

Menyatakan hubungan migran dengan kepala keluarga. Variabel tingkat hubungan migran dengan kepala keluarga berskala ordinal.

4. Tingat Pendidikan (X4)

Menyatakan tingkat pendidikan atau pendidikan terakhir dari pekerja migran. Variabel tingkat pendidikan berskala ordinal.

5. Frekuensi Kerja di Luar Negeri (X5)

Menyatakan berapa kali pekerja migran bekerja di luar negeri. Variabel frekuensi kerja di luar negeri berskala rasio.

6. Total Lama Bekerja di Luar Negeri (X6)

Menyatakan lama pekerja migran bekerja di luar negeri. variabel total lama bekerja di luar negeri berskala rasio.

7. Negara Tujuan (X7)

Menyatakan Negara tujuan migran untuk bekerja. Variabel Negara tujuan berskala nominal. 8. Cara Mendapatkan Pekerjaan di Luar Negeri (X8)

Menyatakan cara migran mendapatkan pekerjaan di luar negeri. variabel cara mendapatkan pekerjaan di luar negeri berskala nominal.

9. Total Biaya Pemberangkatan (X9)

Menyatakan total biaya yang dibutuhkan migran untuk berangkat bekerja di luar negeri. variabel total biaya pemberangkatan berskala rasio.

10. Remitan (X10)

Menyatakan rata-rata uang yang dikirim oleh migran. Variabel rata-rata uang yang dikirim berskala rasio.

11. Frekuensi Pengiriman Uang (X11)

Menyatakan frekuensi migran mengirimkan uang kepada keluarga. Variabel frekuensi pengiriman uang berskala interval.

(6)

6 Penentuan variabel-variabel dalam penelitian ini didasari oleh penelitian sebelumnya. Penelitian yang digunakan adalah penelitian Nameid 2003, pada penelitian tersebut membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi imigrasi tenaga kerja Jawa Tengah ke Malaysia tahun 1995-2002. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan untuk mengerjakan penelitian adalah sebagai berikut.

1.

Melakukan statistika deskriptif data untuk mengetahui karakteristik pekerja migran di daerah Kabupaten Gresik dan Kabupaten Malang.

2.

Analisis Faktor untuk mereduksi variabel-variabel data pekerja migran dengan cara menyatakan variabel asal sebagai kombinasi linier sejumlah faktor sedemikian hingga seumlah faktor tersebut mampu menjelaskan sebesar mungkin keragaman data yang di jelaskan oleh variabel asal.

3.

Analsis kelompok untuk mengelompokan data pekerja migran, sehingga data yang berada dalam kelompok yang sama mempunyai sifat yang relative homogen daripada data yang berada dalam kelompok yang berbeda.

4.

Metode clustering yang digunakan adalah non-hierarki dikarenakan banyaknya kelompok belum diketahui.

5.

Analisis log linier untuk mengetahui kecenderungan pekerja migran dalam memilih jenis pekerjaan berdasarkan negara tujuan dan tingkat pendidikan.

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Deskriptif Karakteristik Untuk Kabupaten Malang dan Kabupaten Gresik

Deskripsi karakteristik awal pekerja migran di Kabupaten Malang dan Kabupaten Gresik menunjukkan bahwa pada variabel total biaya untuk berangkat yang digunakan oleh migran masing-masing mempunyai nilai minimum sebesar Rp 200.000 dengan nilai maximum sebesar Rp 88.000.000 dan Rp 13.000.000 dengan rata-rata sebesar Rp 5.743.955 dan Rp 3.528.776. Pada variabel uang yang dikirim oleh pekerja migran mempunyai nilai minimum sebesar Rp 200.000 dan Rp 100.000 dengan nilai maximum sebesar Rp 70.000.000 dan Rp 8.000.000 dengan rata-rata sebesar Rp 2.606.400 dan Rp 1.158.676. Pada variabel total biaya berangkat dan rata-rata-rata-rata uang yang dikirim terdapat varians yang cukup besar.

Pada hasil tabulasi silang di Kabupaten Malang dan Gresik dapat diketahui pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan tingkat pendidikan yang tertinggi adalah SD sederajat. Pada jenis kelamin laki-laki, jenis pekerjaan dan negara tujuan yang mempuyai prosentase tertinggi adalah sebagai pekerja jasa dengan negara tujuan di Saudi Arabia dan cara mendapatkan pekerjaan melalui PJTKI pada Kabupaten Malang dan bekerja sebagai pekerja kontruksi, negara tujuan di Malaysia dan cara mendapatkan pekerjaan melalui calo pada Kabupaten Gresik. Untuk jenis kelamin perempuan, jenis pekerjaan dan negara tujuan yang mempuyai prosentase tertinggi adalah sebagai pekerja rumah tangga dengan negara tujuan di Saudi Arabia dengan Hongkong dan cara mendapatkan pekerjaan melalui PJTKI dan bekerja sebagai pekerja jasa, negara tujuan di Malaysia dan cara mendapatkan pekerjaan melalui calo pada Kabupaten Gresik.

Analisis Faktor Pada Kabupaten Malang

Pada analisis faktor dapat diketahui bahwa terbentuk 4 faktor. Faktor pertama yang terbentuk adalah faktor pengalaman kerja di luar negeri, faktor kedua yang terbentuk adalah faktor pekerjaan faktor ketiga yang terbentuk adalah faktor remitan dan faktor keempat atau faktor terakhir yang terbentuk adalah faktor pendidikan. Yang termasuk kedalam faktor pertama yakni frekuensi bekerja di luar negeri dan total lama bekerja di luar negeri. Yang termasuk kedalam faktor kedua yakni jenis pekerjaan dan total biaya berangkat. Yang termasuk kedalam faktor ketiga yakni frekuensi pengiriman uang dan uang yang dikirim. Yang termasuk kedalam faktor keempat yakni tingkat pendidikan.

Analisis Faktor Pada Kabupaten Gresik

Pada analisis faktor dapat diketahui bahwa terbentuk 3 faktor. Faktor pertama yang terbentuk adalah faktor pengalaman bekerja di luar negeri, faktor kedua yang terbentuk adalah faktor pekerjaan, faktor ketiga yang terbentuk adalah faktor keuangan (remitan). Yang termasuk

(7)

7 kedalam faktor pertama yakni tingkat pendidikan, frekuensi bekerja di luar negeri, lama kerja di luar negeri dan total biaya berangkat. Yang termasuk kedalam faktor kedua yakni jenis pekerjaan dan uang yang dikirim. Yang termasuk kedalam faktor ketiga yakni frekuensi pengiriman uang. Setelah mendapatkan variabel-variabel beserta faktor-faktor yang terbentuk maka dilanjutkan ke analisis selanjutnya.

Pengelompokkan pada Kabupaten Malang

Setelah itu dilakukan proses penetapan jumlah kelompok terbaik dari beberapa alternatif jumlah kelompok yang telah tersedia, maka didapatkan 3 ke lompok pada Kabupaten Malang. Berikut adalah hasil pengelompokan yang didapatkan dan karakteristik yang terdapat pada masing-masing kelompok.

Tabel 4 Karakteristik Pekerja Migran di Kabupaten Malang

Kabupaten Malang

Kelompok 1 perempuan SD Saudi Arabia PRT PJTKI anak Kelompok 2 laki-laki SMP Taiwan Pabrik PJTKI anak Kelompok 3 perempuan SD Saudi Arabia PRT PJTKI suami/istri

Pada kelompok pertama dapat diketahui bahwa yang mendominasi adalah jenis kelamin perempuan hubungan dengan kepala rumah tangga sebagai anak dengan tingkat pendidikan SD sederajat, negara tujuan di Saudi Arabia dengan pekerjaan sebagai pekerja rumah tangga dan dengan cara mendapatkan pekerjaan melalui PJTKI. Pada kelompok kedua dapat diketahui bahwa yang mendominasi adalah jenis kelamin laki-laki hubungan dengan kepala rumah tangga sebagai anak dengan tingkat pendidikan SMP sederajat, negara tujuan di Taiwan dengan pekerjaan sebagai pekerja pabrik dan dengan cara mendapatkan pekerjaan melalui PJTKI. Pada kelompok ketiga dapat diketahui bahwa yang mendominasi adalah jenis kelamin perempuan hubungan dengan kepala rumah tangga sebagai suami/istri dengan tingkat pendidikan SD sederajat, negara tujuan di Saudi Arabia dengan pekerjaan sebagai pekerja rumah tangga dan dengan cara mendapatkan pekerjaan melalui PJTKI.

Pengelompokkan pada Kabupaten Gresik

Setelah itu dilakukan proses penetapan jumlah kelompok terbaik dari beberapa alternatif jumlah kelompok yang telah tersedia, maka didapatkan 4 ke lompok pada Kabupaten Gresik. Berikut adalah hasil pengelompokan yang didapatkan dan karakteristik yang terdapat pada masing-masing kelompok.

Tabel 5 Karakteristik Pekerja Migran di Kabupaten Gresik

Kabupaten Gresik

Kelompok 1 laki-laki SMA Malaysia Kontruksi Calo Anak Kelompok 2 laki-laki SD Malaysia Kontruksi Calo suami/istri Kelompok 3 laki-laki SMP Malaysia Kontruksi Calo Anak

Pada kelompok pertama dapat diketahui bahwa yang mendominasi adalah jenis kelamin laki-laki hubungan dengan kepala rumah tangga sebagai anak dengan tingkat pendidikan SD sederajat, negara tujuan di Malaysia dengan pekerjaan sebagai pekerja kontruksi dan dengan cara mendapatkan pekerjaan melalui calo. Pada kelompok kedua dapat diketahui bahwa yang mendominasi adalah jenis kelamin laki-laki hubungan dengan kepala rumah tangga sebagai suami/istri dengan tingkat pendidikan SMP sederajat, negara tujuan di Malaysia dengan pekerjaan sebagai pekerja kontruksi dan dengan cara mendapatkan pekerjaan melalui calo. Pada kelompok ketiga dapat diketahui bahwa yang mendominasi adalah jenis kelamin laki-laki hubungan dengan kepala rumah tangga sebagai anak dengan tingkat pendidikan SD sederajat, negara tujuan di Malaysia dengan pekerjaan sebagai pekerja kontruksi dan dengan cara mendapatkan pekerjaan melalui calo.

(8)

8 5. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Deskripsi awal pekerja migran di Kabupaten Malang dan Kabupaten Gresik pada karakteristik sosial ekonomi dan pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Ekonomi

Pada karakteristik ekonomi diketahui di Kabupaten Malang dan Kabupaten Gresik menunjukkan bahwa pada variabel total biaya untuk berangkat yang digunakan oleh migran rata-rata sebesar Rp 5.743.955 dan Rp 3.528.776. Pada variabel uang yang dikirim oleh pekerja migran mempunyai rata-rata sebesar Rp 2.606.400 dan Rp 1.158.676 tetapi pada rata-rata total biaya berangkat dan uang yang dikirim mempunyai varians yang cukup besar.

b. Pendidikan

Pada karakteristik ekonomi diketahui di Kabupaten Malang dan Kabupaten Gresik untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan tingkat pendidikan yang memiliki prosentase terbesar adalah SD sederajat, tetapi terdapat perbedaan yang cukup kecil pada pendidikan yang lain.

2. Pengelompkkan pada Kabupaten Malang menghasilkan 3 ke lompok sedangkan pada Kabupaten Gresik menghasilkan 3 kelompok dimana masing-masing kelompok mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Pada Kabupaten Malang yang menjadi negara tujuan adalah negara Saudi Arabia, Hongkong dan Taiwan dengan dengan jenis pekerjaan sebagai jasa, kontruksi, pabrik dan pekerja rumah tangga. Sementara pada Kabupaten Gresik yang menjadi negara t ujuan adalah negara Malaysia dengan jenis pekerjaan sebagai jasa, kontruksi dan pekerja rumah tangga.

3. Pada jenis pekerjaan sebagai pekerja rumah tangga responden lebih cenderung memilih negara Saudi Arabia dibandingkan dengan negara lainnya dan lebih cenderung berpendidikan tidak tamat SD hingga SMP sederajat. Pada jenis pekerjaan sebagai kontruksi responden lebih cenderung memilih negara Malaysia dibandingkan negara lainnya dan lebih cenderung berpendidikan SMP dan SMA sederajat. Pada jenis pekerjaan selain sebagai pekerja rumah tangga dan kontruksi responden lebih cenderung memilih negara Malaysia dibandingakan negara lain dan lebih cenderung berpendidikan SD hingga SMA sederajat.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. http://www.bnp2tki.go.id/. Tgl akses : 8 maret 2011.

Bhattacarya, G.K. dan Johnson, R.A.. (1977). Statistical Concepts and Methods. John Wiley & Sons, New York.

Cai-Hong, Z (2004). China’s Rural Labour Force Out of Faktor Analysis.China

Fitriana, H (2010). Analisis Regresi Logistik Multinomial Pada Pemodelan Pemilihan Negara Tujuan Tenaga Kerja Indonesia Di Jawa Timur. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi 10 Nopember, Surabaya.

Gong X., Richman MB. 1995. On the Application of Cluster Analysis to Growing Season Precipitation Data in North America East of The Rockies. J.Climate 8: 897-931.

Hair J.F. (2006). Multivariate Data Analysis. Sixth Edition, Pearson Education Prentice Hall, Inc http://www.scribd.com/doc/33674236/Regresi-Logistik-Nominal. Tgl akses : 8 maret 2011.

http://skripsi.blog.dada.net/post/821005/ANALISIS+FAKTOR-FAKTOR+YANG+MEMPENGARUHI+IMIGRASI+TENAGA+KERJA+JAWA+TENGAH +KE+MALAYSIA+TAHUN+1995+%E2%80%93+2002. Tgl akses : 8 maret 2011.

Johnson, N. And Wichern, D. (2002). Applied Multivariate Statistical Analysis, 5th

Edition. New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs.

Landgrebe, D.A. 2003. Signal Theory Methods in Multispectral Remote Sensing, John Wiley & Sons, Inc. Hoboken, New Jersey.

Lee, E.S. (1996). A Theory of Migration. USA: University of Pennsylvania. Mantra, I.D. (2000). Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mayhoneys. (2008). Perpustakaan Institut Teknologi Telkom.

[http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=20%3Ainformatika id=183%3Aalgoritma-k-means&option=com_content&Itemid=15]

(9)

9 Tgl akses : 15 Maret 2011.

Perugini C (2003). Labour Market Structure in The Italian Peovinces : Cluster Analysis. The Department of Economic Univesity of Perugia. Italian.

Purnomo, (2009). Fenomena Migrasi Tenaga Kerja Dan Perannya Bagi Pembangunan Daerah Asal: Studi Empiris Di Kabupaten Wonogiri. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.Surakarta

Rahmawati. (2010). Faktor Yang Mempengaruhi Minat Tenaga Kerja Untuk Bekerja Ke Luar Negeri (Kasus: Kota Semarang)”. Universitas Diponegoro. Semarang.

Ravenstein, E. G. (1885). The Laws of Migration. Journal of the Royal Statistical Society, 48: 167-235.

Richards, J.A. dan Jia, X. 2006. Remote Sensing Digital Image Analysis: An Introduction(Fourth Edition), Springer-Verlag. Berlin.

Rizal, (2006). Keputusan Migrasi Sirkuler Pekerja Sektor Formal Di Kota Medan Universitas Negeri Medan. Medan.

Sari, D.K. (2000). Analisis Migrasi Penduduk Propinsi Jawa Tengah.universitas sebelas maret solo Jurnal Ekonomi Pembangunan.

Tjiptoherijanto. P. (2000). Urbanisasi dan Perkembangan Perkotaan di Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Wirawan, I.B (2006). Analisis keputusan TKI bekerja ke luar negeri(Studi Kasus: Kabupaten Malang). Universitas Airlangga, Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah diketahui hasil perhitungan dan membandingkanya, dapat disimpulkan bahwa contoh kasus data testing dengan atribut jenis kelamin laki-laki, jenis sekolah SMK, asal

Adapun hasil jawaban kuesioner kepuasan masyarakat pengguna layanan pengadilan, ruang lingkup produk spesifikasi jenis pelayanan disajikan pada tabel berikut ini... SKM

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 36 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2021 tentang Badan Percepatan Penyelenggaraan Perumahan, perlu

Adegan dalam scene IV kamera dengan posisi long shot memvisualisasikan segerombolan kulit putih menyaksikan dua sosok kulit hitam yang sedang digantung didepannya,

Prajurit Berkaki satu ini menceritakan tentang sebuah prajurit mainan yang memiliki cacat diantara mainan prajurit lainnya, dia hanya mempunyai satu kaki, para

(1) Penghapusan Secara Bersyarat dan Penghapusan Secara Mutlak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, hanya dapat dilakukan setelah Piutang BLUD RSUD diurus secara optimal oleh

Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam pendapatan komprehensif

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis Tema Wanita yang pada pelukis Impresionis Barat, untuk mengungkapkan lukisan impresionis dengan tema wanita,