• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR PASSING SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS V DI SD KADUJAJAR 1 TANJUNGKERTA KABUPATEN SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR PASSING SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS V DI SD KADUJAJAR 1 TANJUNGKERTA KABUPATEN SUMEDANG."

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR PASSING

SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS V DI SD KADUJAJAR 1 TANJUNGKERTA KABUPATEN SUMEDANG

(STUDI PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS V DI SD KADUJAJAR 1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Oleh :

Indra Akbar Kurniawan

1000574

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN

GERAK DASAR PASSING SEPAKBOLA PADA SISWA

KELAS V DI SD KADUJAJAR 1 TANJUNGKERTA

KABUPATEN SUMEDANG

Oleh

Indra Akbar Kurniawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Indra Akbar Kurniawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMBELAJARANGERAK DASAR PASSING

SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS V DI SD KADUJAJAR 1 TANJUNGKERTA KABUPATEN SUMEDANG

Disusun Oleh :

Indra Akbar Kurniawan 1000574

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I,

Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd NIP. 1968807071992032001

Pembimbing II,

Dr. Nuryadi, M.Pd.

NIP. 197101171998021001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Drs. Mudjihartono, M.Pd.

(4)

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Indra Akbar Kurniwan Nim. 1000574. Skripsi : Implementasi Pendekatan Taktis Untuk meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di SD Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing 1 Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd. Pembimbing II Dr. Nuryadi, M.Pd

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Pendekatan Taktis dapat meningkatan keterampilan pembelajaran gerak dasar passing Sepakbola pada siswa kelas V SDN kadujajar 1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK. Desain Penelitian menurut Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66). Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Kadujajar I Kabupaten Sumedang yang berjumlah 25 siswa, 12 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Data awal dari 25 orang siswa, hanya 7 siswa (28%) yang mampu melakukan passing

dengan baik dan 18 siswa (72%) belum mampu melakukan passing dengan baik. pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, catatan lapangan, dokumentasi dan tes praktek passing. data yang terkumpul diolah, dianalisis sehingga menggambarkan hasil penelitian. Peningkatan kemampuan siswa dengan pembelajaran gerak dasar passing. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan yang dilakukan sebanyak dua siklus. Pada siklus I yang tuntas ada 11 siswa atau 44% dari jumlah 25 siswa, dan pada siklus II meningkat menjadi 22 atau 88%. Hasil melebihi target, yaitu sebesar 80%. Kesimpulan. melalui pendekatan Taktis pada pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Sepakbola meningkat dari siklus ke siklus. diharapkan Pendidik dapat menerapkan pendekatan Taktis pada Pembelajaran Sepakbola.

(5)

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The aim of this research is to know how Tactical Approach can increase learning skill of basic movement of passing in Football at fifth grade students in SDN Kadujajar 1. The method used in this research is PTK. Research design is according to Kemmis and Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66). Research subject is fifth grade students in SDN Kadujajar 1 Kabupaten Sumedang who are about 25 students, 12 girls and 13 boys. First data from 25 students, only 7 students (28%) are capable to do passing well and 18 students (72%) have not been capable yet to do passing. The writer collects the data by doing interview, observation, court record, documentation, and practice test of passing. Data collected is processed, analyzed until describing the research result. Increasing the students’ skill is by learning basic movement of passing. Based on implementation result, action which is done is as many as two cycles. In cycle 1 there are 11 students or 44% from 25 students who are complete and it improves in cycle 2 to be 22 or 88%. The result surpasses the target as big as 80%. The Conclusion. Through Tactical approach of learning Skill of Basic Movement in Football increases from cycle to cycle. Teacher is expected can apply Tactical approach in Football Learning.

(6)

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

A. Belajar dan Pembelajaran ...

B. Permainan Sepakbola ...

C. Interaksi Sosial ...

(7)

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Hipotesis ...

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ……….………..

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian ……….

B. Desain Penelitian ………...………...

C. Definisi perasional ………..……….

D. Instrumen Penelitian …...……..

E. Pemantapan Instrumen …...……..

F. Analisis Data ………...…………...

G. Prosedur Pengolahan Data ...

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ………...

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ..………...…………..

(8)

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Penilaian Acuan Patokan (PAP) Menggunakan 10 Standar (1-10)

Penilaian Acuan Patokan (PAP) Menggunakan 5 Standar (A,B,C,D,E)

...………...

Kisi-kisi Angket .………...………..

Skor Untuk Poin Positif ………...

Skor Untuk Poin Negatif

…...………..

Hasil Pengujian Validitas Butir Angket ...

Hasil Uji Validitas ...……….

Hasil Uji Reliabilitas

……...………..

Kriteria Frekwensi Presentase

…..………

Data Hasil Penghitungan Dari Tes Interaksi Sosial Siswa ....……..

Uji Normalitas Interaksi Sosial di SMPN 3 Lembang ...…………..

Hasil Prosentase Interaksi Sosial Pembelajaran Sepakbola di SMPN 3 Lembang ………...………..………...

Hasil Prosentase Interaksi Sosial Pembelajaran Sepakbola

(9)

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di SMPN 3 Lembang

…...…

Hasil Uji Signifikansi Interaksi Sosial dan Hasil Observasi Pembelajaran Sepakbola di SMPN 3 Lembang

………….………..

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(10)

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A

B

C

D

E

F

G

H

I

Alur Penelitian ………..

Instrumen Penelitian ……….

Lembar Observasi ……….

Angket Interaksi Sosial ……….

Jadwal Latihan Sepakbola SMPN 3 Lembang ……….

Rencana Program Latihan Sepakbola SMPN 3 Lembang ……

Uji Coba Angket ………...

Uji Angket ………....

Rekapitulasi Data Observasi (Pre-Test) Pembelajaran

54

60

64

65

68

70

84

(11)

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

J

Sepakbola Siswa SMPN 3 Lembang ………

Rekapitulasi Data Observasi (Post-Test) Pembelajaran

Sepakbola Siswa SMPN 3 Lembang ………

Uji Normalitas Lilliefors Interaksi Sosial ……….

Prosentase Interaksi Sosial ………...

Nilai Kritis L untuk Uji Normalitas Lilliefors ………..

Nilai Persentil untuk Distribusi F ……….

Nilai Persentil untuk Distribusi t ………..

(12)

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiiki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya

dan masyarakat pendidikan terdiri dari pendidikan formal dan pendidikan non

formal.Pendidikan formal merupakan proses pendidikan yang ada dalam setiap

satuan pendidikan seperti SD, SLTP dan SMA, pendidikan juga membina dan

mengembangkan kematangan berpikir, sehingga peserta didik memiliki kesehatan

jasmani, rohani, maupun spritual, dengan kata lain untuk meningkatkan kualitas

sumber daya manusia. Didalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no.

20 tahun 2003, disebutkan bahwa:

pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secra aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Pendidikan jasmani merupakan pelajaran yang kompleks, banyak

nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Tidak hanya perkembangan motorik saja yang

didapat, tetapi terdapat juga aspek kognitif dan nilai-nilai apektif yang dipelajari.

(13)

2

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

manusia Indonesia seutuhnya”. Pada tujuan ini perencanaan pembelajaran dibuat dan disesuaikan dengan karakteristik siswa.

Pendidikan karakter yang utuh dan menyeluruh akan membentuk siswa

menjadi pelaku perubahan dalam hidupnya sendiri, yang akan menciptakan

perubahan dalam tatanan sosial kemasyarakatan baik, adil, dan manusiawi.

Pendidikan karakter ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pendidikan di

sekolah. Hartati Widiastuti(2011:43) menjelaskan tujuan dari pendidikan karakter

sebagai berikut:

Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan siswa didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.

Pendidikan jasmani sebagai komponen secara keseluruhan telah disadari

oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan

jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Karena dalam

pembelajarannya terkesan membosankan orientasi pembelajaran harus

disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak. Penyampaian materi

pembelajaran harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran

pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga,

tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya yaitu aspek fisik,pengetahuan

serta mental.Hal tersebut sesuai dengan pendapat Lutan (dalam Hidayat, 2013:1) yaitu “Bahwa pendidikan jasmani merupakan alat untuk membina anak muda agar kelak mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang

dilakukan dan menjalani pola hidup sehat disepanjang hayatnya” Dengan

pendidikan jasmani siswa akan memperoleh berbagai keterampilan yang erat

(14)

3

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, serta memiliki

pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak.

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah

mempunyai peranan yang sangat penting yaitu memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui

aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan.Salah satu definisi pendidikan jasmani

menurut Bucher dan Kemal et.al( dalam Hidayat, 2013 :1), adalah “bagian yang

integral dari seluruh proses pendidikan yang bertujuan untuk perkembangan fisik,

mental, dan sosial melalui aktifitas jamani yang telah dipilih untuk mencapai hasilnya.”

Menurut Sidentop et.al(dalam Hidayat, 2013 :2) mengemukakan bahwa konsep

murni tujuan pendidikan jasmani adalah: “meningkatkan power fisik seseorang

melalui perkembangan berbagai system organ tubuh. Tubuh mampu beradaptasi,

cepat pulih, tahan terhadap kelelahan, lebih aktif, dan penampilan lebih

baik”.Tujuan perkembangan neuromuscular yaitu menjadikan gerak fisik lebih

berguna dan sedikit energi yang dikeluarkan, gerak menjadi lebih indah dan

efisien.Tujuan perkembangan kognitif yaitu tujuan ini berkaitan dengan

pemerolehan pengetahuan dan kemampuan untuk berfikir dan menginterprestasi.

Olahraga sepakbola di Indonesia merupakan salah satu cabang olahraga

yang sudah popular. Hal ini ditandai dengan memasyarakatnya cabang olahraga

sepakbola di kalangan masyarakat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

cabang olahraga sepakbola dalam perkembangannya sangatlah kompleks, artinya

perkembangan cabang olahraga sepakbola dapat masuk dalam berbagai lapisan

masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan cabang olahraga sepakbola

yang sudah digemari oleh kalangan masyarakat luas mulai dari instansi-instansi

baik swasta ataupun negeri, atau bahkan lapisan masyarakat biasa. Permainan

sepakbola dapat dilakukan di mana serta kapan saja, mulai dari anak-anak sampai

orang dewasa, laki-laki ataupun perempuan. Di samping itu pula permainan

cabang olahraga sepakbola merupakan olahraga yang murah dan meriah karena

(15)

4

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang tergolong dalam

cabang olahraga permainan. Sepakbola itu sendiri merupakan cabang olahraga

permainan yang dimainkan oleh sebuah tim dengan karakteristik bekerjasama

dalam memainkan bola dan bertujuan untuk memasukkan bola

sebanyak-banyaknya ke gawang lawan, sebaliknya berusaha semaksimal mungkin untuk

menjaga gawang sendiri agar tidak kemasukan bola oleh lawan.Sucipto et.al

(dalam Hidayat, 2013 :2) menjelaskan sebagai berikut:

Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.

Lebih lanjut Sucipto et.al ( dalam Firdaus, 2014: 4) menjelaskan:

Tujuan permainan sepakbola adalah pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawannya dan berusaha menjaga gawangnya sendiri, agar tidak kemasukan. Suatu regu dinyatakan menang apabila regu tersebut dapat memasukkan bola terbanyak kegawang lawannya, dan apabila sama, maka permainan dinyatakan seri/draw.

Dalam sepakbola bila ditinjau dari aspek afektifnya, banyak hal yang di

harapkan dapat tercapai oleh siswa, diantaranya adalah sikap interaksi antar

individu siswa. Hal ini berkaitan dengan tujuan pendidikan secara umum yaitu

meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik pengetahuan, keterampilan

maupun sikapnya.Peraturan permainan sepakbola yang diterapkan secara

sederhana membuat permainan sepakbola menjadi lebih menarik dan dilakukan

tidak saja oleh siswa putera melainkan juga oleh siswa puteri. Aspek-aspek sosial

yang terkandung dalam permainan sepakbola ini nampak dapat diterima dan

(16)

5

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelompok, komunikasi, menghentikan permainan jika terjadi pelanggaran,

menerima kekalahan, dan lain sebagainya.

Kerjasama yang baik antar pemain sepakbola dalam memasukkan bola ke

gawang lawan adalah salah satu pelajaran yang perlu kita perhatikan dari sekian

banyak pelajaran dari permainan sepakbola. Kerjasama yang baik antar pemain

dalam sebuah tim mengajarkan kepada kita kerjasama tim yang baik. Kenyataan

yang sering kali ditemui dalam sebuah tim kita terlalu berambisi menjadi pemain

yang memasukkan bola ke gawang lawan tanpa mau menjadi penyerang, bek

kanan atau kiri, penjaga gawang apa lagi pemain cadangan.

Dalam pelaksanaannya pembelajaran sepakbola siswa seringkali kesulitan

dan merasa jenuh dalam pembelajar permainan sepakbola, karena kebanyakan di

lapangan guru sering mengajarkan penguasaan keterampilan teknik dalam

pembelajaran, tanpa dibarengi dengan aktivitas permainan..

Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis di lapangan terhadap

pembelajaran passing Sepak Bola terhadap siswa kelas V SDN Kadujajar 1

Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang, dari 25 siswa hanya 7 siswa atau

sekitar 28%, selebihnya 18 siswa atau sekitar 72% tidak dapat mencapai kriteria

ketuntasan minimal. Hal ini mungkin disebabkan oleh:

1. Kelemahan yang menyebabkan siswa tidak mencapai KKM yang telah

ditentukan adalah siswa merasa jenuh dan kurang senang untuk passingjika

menggunakan permainan yang sesungguhnya, sehingga hanya 13% siswa

yang dikatakan tuntas dan pada saat melakukan passing.

2. Dalam pembelajaran kurang mengembangkan metode/ teknik ataupun media

dan metode yang digunakan masih bersifat konvensional.sehingga hasilnya

kurang optimal.

3. Disini peran guru sangat berpengaruh dalam upaya peningkatan pembelajaran

aktif, kreatif dan menyenangkan melalui pendekatan yang sesuiakan dengan

karakter dan kemampuan siswa

4. Berikut adalah data awal hasil observasi pada pembelajaran passing dalam

(17)

6

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1

Dari nilai-nilai siswa tersebut didapat 7 siswa atau 28% yang dikategorikan

tuntas, sedangkan 18 siswa atau 72% dikategorikan belum tuntas.

Untuk dapat meyelesaikan masalah tersebut maka diperlukan suatu cara atau

teknik yang sesuai dengan pokok permasalahan yang muncul yaitu dengan

pendekatan taktis. Griffin, dalam Saputra et.al (dalam Hidayat, 2013 :5),

mengatakan tentang pendekatan taktis bahwa:”pendekatan taktis adalah suatu

(18)

7

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

didalamnya terkandung penggabungan unsur kesadaran taktis dan pelaksanaan

kealian”. Hal ini sesuai dengan pendapat Supandi, et.al(dalam Hidayat, 2013 :5)

tentang pendidikan jasmani yang menyatakan bahwa ”Tujuannya menciptakan

kondisi dan kegiatan belajar yang memungkinkan murid lancar belajar dan

mencapai sasaran belajar”.

Terlebih lagi masalah kurangnya motivasi belajar siswa terhadap

pembelajaran penjas disebabkan kurang menariknya pendekatan pembelajaran

yang di sampaikan oleh guru, kemudian siswa merasa jenuh dan kurang senang

ketika melakukan aktivitas pembelajaran upaya yang diajukan adalah siswa

belajar melalui pendekatan taktis, sehingga hasil belajar yang diperoleh akan lebih

maksimal. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengkaji penelitian

dengan isu central penerapan pendekatan taktis dalam passing pada siswa kelas V

SDN Kadujajar 1 Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang terkait dapat

diidentifikasi sebagai berikut :

1. Siswa merasa jenuh dan kurang senang saat melakukan passing pada

pembelajaran sepakbola.

2. Siswa mangerasa kurang antusias dalam melaksanakan aktivitas pembelajara

3. Kurangnya guru memahami tentang pendekatan yang cocok untuk

pembelajaran passing pada pembelajaran sepakbola. .

C. Batasan Masalah

Pembatasan penelitian dilakukan dengan tujuan agar masalah yang akan

dibahas tidak menyimpang dari masalah yang sebenarnya. Adapun batasan

masalah pada penelitian ini adalah:

1. Ruang lingkup penelitian ini yaitu Implementasi pendekatan untuk

meningkatkan keterampilan pembelajaran passing sepakbola pada anak kelas

(19)

8

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Metode penelian yang digunakan adalah metode Penelitian tindakan kelas.

3. Penelitian ini dilakukan pada kegiatan ekstrakulikuler da Sepakbola tempat

pelaksanaan di SDNKadujajar 1 Tanjungkerta Sumedang.

4. Subjek penelitian dalam tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN

Kadujajar I Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang tahun pelajaran

2013/2014 yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan

dan 13 siswa laki-laki.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, tentang permasalahan yang muncul pada kelas

V SDN kadujajar 1 Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah Pendekatan Taktis dapat meningkatan keterampilan pembelajaran

gerak dasar passing dalam pembelajaran Sepak bola pada siswa kelas V SDN

kadujajar 1 ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu memperbaiki atau meningkatkan proses

dan hasil pembelajaran pendidikan jasmani di SD khususnya tentang pokok

bahasan passing permainan Sepak Bola pada siswa kelas V SDN kadujajar 1

Kecamatan Tanjung Kerta Kabupaten Sumedang.

Adapun tujuan khususnya yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana meningkatan keterampilan pembelajaran gerak

dasar passing dalam pembelajaran Sepakbola melalui pendekatan taktis pada

siswa kelas V SDN kadujajar 1.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan menjadi

(20)

9

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan jasmani. Adapun mafaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini

adalah :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat meberikan kontribusi bagi pembelajaran di

sekolah, meningkatkan ilmu pengetahuan, peningkatan mutu pendidikan

dalam aspek pembelajaran terutama pada pembelajaran penjas.

2. Manfaat praktis

a) Bagi siswaDapat merasakan pengalaman baru dalam proses

pembelajaran passing Sepakbola melalui pendekatan taktis. Siswa

dapat mengembangkan aspek fisik, skill, pengetahuan dan mental

pada saat pembelajaran berlangsung secara bersamaan.

b) Bagi Guru Memberikan masukan pengembangan metode dalam

pembelajaran pendidikan jasmani dan tidak menutup kemungkinan

metode ini melibatkan siswa secara aktif.

c) Melalui penelitian ini, penulis dapat lebih meningkatkan kualitas

(21)

53

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah SDN Kadujajar 1

Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Pemilihan lokasi penelitian

didasarkan pada beberapa pertimbangan sebagai berikut :

1) Siswa kelas V SDN Kadujajar 1mengalami kesulitan dalam memahami dan

merasa jenuh saat pembelajaran gerak dasar passingpembelajaran sepakbola.

2) Peneliti adalah salah seorang mahasiswa UPI, yang mengobesrvasi dan

memahami keadaan sekolah, karakteristik siswa termasuk proses

pembelajaran di SDN Kadujajar 1.

3) Meskipun penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan insentif, tetapi

diusahan tidak mengganggu proses pembelajaran, dan tidak mengganggu

tugas utama peneliti sebagai guru.

Gambar 3.1

Denah Lokasi SDN Kadujajar 1 a) Keadaan Siswa

TAMAN R. GURU KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 WC

GERBANG

LAPANGAN UPACARA

TAMAN KELAS 6 KELAS 5 KELAS 4

KANTIN

(22)

54

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keadaan siswa pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Kadujajar 1

Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2013/2014 yang

berjumlah 15 yang terdiri 9 siswa laki-laki dan siswa perempuan 6 namun jumlah

keseluruhan SDN Margamulya berjumlah 148 siswa yang terdiri dari 79 laki-laki

dan 69 orang perempuan.

Tabel 3.2

Daftar Siswa SDN Kadujajar 1

No Kelas Banyak Siswa Jumlah Laki-laki Perempuan

1 I 11 8 20

2 II 13 10 23

3 III 13 13 26

4 IV 15 5 20

5 V 17 14 31

6 VI 19 19 38

Jumlah

79 69 148

b) Keadaan Guru

SDN Kaduajajar 1 Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

mempunyai tenaga pengajar sebanyak 15 orang, yang terdiri dari Pegawai Negeri

Sipil sebanyak 12 orang dan Sukwan sebanyak 3 orang. Selain itu terdapat 1 orang

(23)

55

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Daftar Tenaga Pengajar SDN Kadujajar 1

No Nama NIP Gol Jabatan

1 Dede Sutisna, S.Pd 195907301981091001 IV/a Kepala Sekolah

2 Rohaeni, S.Pd 196406141984102003 IV/a Guru PJOK

3 Ade Raenah, S.Pd 196205291982042002 IV/a Guru Kelas II/b

4 Ai Yuhena, S.Pd 195904021984122022 IV/a Guru Kelas V

5 Tati Kustini, S.Pd.I 195601011984121001 IV/a Guru AgamaIII-VI

6 Iryani, S.Pd 196504021986122001 IV/a Guru Kelas IV

7 Yayah Tarsiah 195209101974012001 IV/a Guru Kelas VI

8 Ayati 196511192006041004 II/b Guru Kelas IV

9 Entin Wartini 196605252006042005 II/b Guru Kelas I

10 Ika Nurika N 196410022006042002 II/b Guru Kelas III-IV

11 Eti Rohaeti 196410022006042002 II/b Guru Kelas II

12 Epon Duriah 198202112006042003 III/a Guru Agama I-III

13 Nurbaeti, S.pd - - Sukwan

14 Tita Suswati - - Sukwan

15 IIs Rahmayanti - - Sukwan

(24)

56

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Waktu Pelaksanaan Penelitian

No. URAIAN KEGIATAN

WAKTU PELAKSANAAN

Oktober Juli Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan dan pembekalan 2 Perencanaan

3 Pelaksanaan Siklus 1

4 Pelaksanaan Siklus 2

6 Pengolahan Data

7 Penyusunan Laporan

2. Waktu Penelitian

Lamanya tindakkan dalam penelitian ini diperkirakan selama 3 bulan. Mulai

dari bulan Juli sampai pada bulan september 2014.

Penelitian dilakukan sesuai dengan waktu pelajaran Penjas berlangsung

yaitu hari Rabu mulai pukul 15.30 sampai 17.200 WIB, kegiatan dipusatkan di

lapangan sekolah, mulai dari pelaksanaan sampai evaluasi persiklus, Sedangkan

waktu cadangan seandainya hari tersebut ada halangan seperti hari libur atau hujan

lebat maka kegiatan dipindahkan ke hari Sabtu karena hari tersebut merupakan hari

yang biasa diisi dengan kegiatan pramuka jadi masih ada waktu kosong yang bisa

(25)

57

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN

Kadujajar IKecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang tahun pelajaran

2013/2014 yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari12 siswa perempuan dan

13siswa laki-laki.

Penelitian ini sesuai dengan materi pembelajaran Passingpada KurikulumTingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 melalui pendekatan taktis.

C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan

kelas melalui pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan rancangan

penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenai

dengan istilah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Metode

penelitian ini dipilih karena memberikan gambaran tentang prilaku siswa selama

kegiatan belajar mengajar. Sugiyono (2005: 1) mengemukakan bahwa :

Berdasarkan latar belakang dari masalah-masalah yang sering mimcul

dalammeningkatkan hasil pembelajaran pada proses kegiatan belajar mengajar di

sekolah.

Upaya dalam memecahkan pennasalahan tersebut guru dapat menggimakan

penelitianpendidikan. Ibrahim dan Sudjana (Suherman, 2010: 3) mengungkapkan

bahwa :

Arti penelitian pendidikan sebagai suatu upaya untuk menjawab suatu permasalahan secara sistematik dengan menggunakan metode-metode tertentu melalui tahapan pengumpulan data empiris, mengolah dan menarik kesimpulan atas jawaban masalah tersebut.

Terdapat beberapa metode penelitian pendidikan menurut Sudjana (2006:

8), adalah:

(26)

58

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kegiatan pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesis bukti-bukti untuk menegakan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.

b. Metode penelitian deskriptif {descriptive research): penelitian untuk membuat pencandraan secara sistwmatis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

c. Metode penelitian pengembangan (developmental research): penelitian untuk mengkaji pola dan urutan pertumbuhan dan/ penibahan sebagai fungsi waktu.

d. Metode penelitian kasus dan penelitian lapangan (case study and field research): penelitian untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan semua unit sosial terrdiri atas individu, kelompok, lembaga, komunitas/masyarakat.

e. Metode penelitian korelasional (correlational research): penelitian untuk mendeteksi tentang sejauhmana variasi suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.

f. Metode penelitian kausal komparatif (causal-comparative research):

penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara pengamatan terhadap akibat yang timbul dari faktor-faktor penyebabnya.

g. Metode penelitian eksperimen sungguhan (true-experimental research):

penelitian untuk mengkaji kemungkinan saling hubungan sebab akibat rnengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok dengan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

h. Metode penelitian eksperimen semu: penelitian untuk memperoleh inforrnasi yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh yang sebenarnya dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/ memanipulasikan semua variabel yang relevan.

i. Metode penelitian masa depan (futures research): penelitian untuk mencandra gejala-gejala yang mungkin terjadi (possible futures), yang dapat terjadi (probable futures), dan/ diharapkan dapat terjadi (preferable futures) di masa depan berdasarkan fakta-fakta atau kondisi pada saat ini. j. Metode penelitian tindakan (action research): penelitian untuk

memecahkan masalah-masalah situasional melalui pendekatan kolaboratif, partisipatif dan evaluasi diri dengan rangkaian kegiatan aksi-refleksi-aksi di lapangan atau dunia kehidupan nyata.

Penelitian tindakan kelas bukan penelitian eksperimental yang dilakukan di

laboratorium, tetapi merupakan penelitian yang bersifat praktis dan berdasarkan

permasalahan keseharian di Sekolah Dasar. Dalam PTK, peneliti tidak bertindak

(27)

59

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini siswa tidak diperlakukan sebagai obyek yang dikenai tindakan dan guru sebagai

pelaku dan pengumpul informasi atau data, akan tetapi siswa dimungkinkan secara

aktif berperan dalam melaksanakan tindakan. Berikut beberapa model desain

penelitian tindakan kelas:

a. Model Desain Kurt Lewin

Gambar 3.5

(28)

60

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penafsiran Kemmis meliputi bahwa penyusunan gagasan atau rencana

umum dapat dilakukan jauh sebelumnya. Reconnaissen, bukan hanya sekadar

kegiatan menemukan fakta di lapangan, akan tetapi juga mencakup analisis, dan

terus berlanjut pada siklus berikutnya dan bukan hanya pada siklus awal saja.

Implementasi tindakan bukan pekerjaan mudah, karenanya jangan langsung

dievaluasi melainkan dimonitor dahulu sampai langkah implementasi dilakukan

seoptimal mungkin (Wiriaatmadja, 2006:63).

b. Model John Elliot

Model Elliot tampak lebih rinci jika dibandingkan dengan kedua model

yang telah dikemukan di atas. Dikatakan lebih rinci, karena di dalam setiap siklus

dimungkinkan terdiri dari beberapa tindakan, yaitu antara tiga sampai lima

tindakan. Sementara itu setiap tindakan kemungkinan terdiri atas beberapa langkah

yang terealisasi dalam bentuk kegiatan pembelajaran.

Gambar 3.6

(29)

61

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Model Kemmis dan Taggart

Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart tidak terlalu berbeda

dengan model Lewin. Dikatakan demikian karena di dalam satu siklus atau putaran

terdiri atas empat komponen seperti yang dilaksanakan Lewin. Keempat komponen

tersebut adalah : (a) Perencanaan (planning); (b) tindakan (acting); (c) Observasi

(observation); dan (d) refleksi (eflection). Sesudah satu siklus selesai

diimplementasikan, khususnya sesudah ada refleksi, diikuti dengan adanya

perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.

Demikian seterusnya atau dengan beberapa kali siklus.

Kemmis dan Taggart telah melakukan penelitian tindakan kelas, mengenai

proses inkuari pada pelajaran sains. Ia memfokuskan pada strategi benanya kepada

siswa. Keputusannya timbul dari pengamatan tahap awal yang menunjukkan bahwa

siswa belajar sains dengan menghafal bukan dalam proses inkuari. Dalam diskusi,

dipikirkannya cara untuk mendorong siswa berinkuari, apakah dengan mengubah

kurikulum atau mengubah cara bertanya kepada siswa. Akhirnya diputuskan untuk

menyusun strategi bertanya untuk mendorong siswa menjawab pertanyaan. Semua

kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan. Pada kotak act (tindakan), mulai

diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mendorong mereka

mengatakan apa yang mereka pahami dan apa yang mereka minati. Menurut

Moleong (2004: 236), "Rancangan pada dasarnya merencanakan suatu kegiatan

sebelum dilaksanakan". Rancangan ini adalah rancangan tindakan kelas (classroom

action research).

2. Desain Penelitian

Sebelum peneliti melakukan obsevasi tindakan lanjut, terlebih dahulu peneliti

melakukan obsevasi tindakan kelas yang hasilnya dituangkan dalam rancangan

penelitian. Hal ini sesuai dengan kriteria penelitian tindakan kelas yaitu : "Masalah

(30)

62

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas". (Sugiyanto, 2007: 5). Dalam perencanaan penelitian menggunakan model

spiral Kemmis dan Taggart dalam Wiriaatmadja (2008: 66). Dengan sistem model

spiral refleksi dari yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi,

perencanaan kembalimerupakan dasar untuk suatu rancangan pemecahan

permasalalian. Model spiral itu tertera pada gambar 3.1 berikut ini:

Gambar 3.7

Desain PTK Menurut Kemmis dan Taggart dalam Wiriatmadja (2008: 23) Desain penelitian yang digunakan adalah dari Kemmis dan Taggart (Susilo

dkk. 2009: 13) yang menyatakan bahwa pelaksanaan tindakan mencakup empat

langkah, yaitu:

a. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan. b. Melaksanakan tindakan dan pengamatan/ monitoring. c. Merefleksi hasil pengamatan.

d. Mengubah/ merevisi perencanaan untuk pengembangan selanjutnya.

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan desain model

penelitian spiral Kemmis dan Taggart, karena berdasarkan latar belakang dari

(31)

63

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bawah dalam pembelajaran bola voli, khususnya siswa kelas V di SD Negeri

Kadujajar I Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang, sehingga

diperlukan perbaikan dalampembelajarannya yang berbentuk pelaksanaan

tindakan menurut model spiral di atas, yang setiap siklus terdiri dan tahap

perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi kemudian kembali

melaksanakan perencanaan jika target yang diharapkan belum tercapai.

Diawali dengan perencanaan (planning), yaitu perencanaan yang matang

yang perlu dilakukan setelah mengetahui masalah dalam pembelajaran, lalu

merencanakan rencana tindakan yang hams dilakukan sebagai suatu solusi dari

masalah: pelaksanaan (actioon) yaitu wujud atau implementasi dari tindakan yang

telah dirancang sebelumnya; pengamatan merupakan kegiatan mengamati mulai

dari proses dan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan; refleksi merupakan

kegiatan memikirkan suatu upaya evaluasi. Dari refleksi ini, akan ditentukan suatu

perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya. Maka rencana tindakan selanjutnya

mengulang suatu tindakan dengan terns memperbaiki dari suatu tindakan

ketindakan sampai dengan target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Tahap

pertama dalam penelitian ini yaitu plan (perencanaan) tindakan, dalam tahap ini

peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, dimana, siapa dan bagaimana tindakan

penggunaan metode eksperimen tersebut diakukan. Kegiatan ini dilakukan secara

kolaborasi antara pihak yang melakukan tindakan (observer) dan pihak yang

mengamati proses (peneliti) jalannya tindakan.

Tahap kedua dalan tindakan ini yaitu pelaksanaan tindakan (action) yang

merupakan inplementasi isi rancangan, tentang penerapan metode eksperimen

dalam pembelajaran Penjas.

Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan (observation), observasi dilakukan

pada saat pembelajaran gerak dasar Passing bawah dengan latihan gerakan

pendekatan taktis ini dilakukan untuk mengumpulkan dan memperoleh data baik

kinerja gum maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung

(32)

64

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap keempat adalah kegiatan reflection (refleksi) merupakan kegiatan

analisis interprestasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari

hasil observasi untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan (kegiatan

refleksi). Tahap inidimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang

telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan

evaluasi (dilakukan antara guru, peneliti dan pihak lain yang terlibat) guna

menyempurnakan tindakan selanjutnya pada siklus berikutnya.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut merupakan satu siklus

atau satu putaran, artinya sesudah langkah keempat, lalu kembali lagi kepertama

dan seterusnya. Jadi satu siklus adalah dimuhi dari tahap penyusunan rancangan

sampai dengan refleksi untuk melakukan evaluasi.

D. Prosedur Penelitian

Penyusunan prosedur yang akan dilakukan sangat penting dalam pelaksanaan

penelitian. Adapun prosedur penelitian ini adalah berbentuk siklus yang akan

dilaksanakan dalam dua atau tiga siklus (tergantung keberhasilan).

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,

oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Perencanaan tindakan

dilakukan secara koiaborasi, misalnya antara guru dengan peneliti untuk

membicarakan tentang pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang akan di

sampaikan.

Perencanaan tindakan merupakan kegiatan yang disusun sebelum

melaksanakan tindakan. Adapun perencanaan tindakan ini meliputi:

a. Mengajukan permohonan izin kepada Kepala SDN Kadujajar

IKecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang untuk mengadakan

penelitian.

b. Melakukan penelitian awal (observasi dan wawancara) untuk

(33)

65

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. MenyusunRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Tahapan menyusun pelaksanaan ini dilakukan dengan menerapkan media

pembelajaran, yaitu:

a. Menyusun rancangan tindakan.

b. Mempersiapkan alat peraga dan bahan untuk melakukan pembelajaran.

c. Menyusun lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melakukan

pembelajaran (kinerja guru dan aktivitas siswa)

d. Menyusun alat penilaian berupa tes penilaian bagi siswa untuk melihat

perabahan peningkatan hasil belajar.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan rancangan yang

kemudian akan diikuti dengan kegiatan observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini

dilakukan tiga siklus di mana siklus sebelumnya yang akan dirasakan belum

berhasil.

4. TahapanObsevasi

Observasi dilakukan pada saat proses diterapkannya tindakan, yaitu saat

tindakan berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan dan

memperoleh data baik kinerja guru maupun aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Observasi dapat dilakukan dengan menggunakan daftar

observasi, catatan siswa yang kesemuanya dapat memberikan masukan tentang

tindakan yang akan dilakukan di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti

menuliskan data yang diperoleh pada lembar observasi kinerja guru dan aktivitas

siswa yang telah disediakan.

5. Tahapan AnaJisis dan Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah

terjadi. Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang

telah dilakukan siklus 1, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian

(34)

66

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rnemberikan masukan untuk menyempumakan tindakan selanjutnya yang akan

dilaksanakan siklus-siklus berikutnya.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap

suatu kegiatan baik langsung maupun tidak langsung. Observasi ini bertujuan untuk

mengamati seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa juga kinerja guru pada saat

pembelajaran gerak Passing. Alat untuk mengumpulkan datanya berupa pedoman

observasi (terlampir).

2. Pedoman Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2005:72) bahwa: Wawancara adalah

''merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya

jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu".

Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui atau mengungkap perasaan dan

kendala-kendala yang dirasakan oleh guru dan siswa baik sebelum penerapan

tindakan maupun setelah penerapan tindakan tentang pembelajaran gerak Passing

bawah dengan menggunakan permainan pendekatan taktis. Format terlampir.

3. CatatanLapangan

Catatan lapangan merupakan alat penting, karena akan membahas dan berguna

sebagai alat sementara, yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan

diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan setiap selesai

mengadakan penelitian. Hal ini selaras dengan pendapat Bogdan dan Biklen dalam

Moleong (2005 : 209) bahwa : "Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa

yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam angka pengumpulan data dan

(35)

67

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F.Teknik Pengolahandan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahap

pengumpulan, kodefikasi dan kategori data. Pada tahap ini data mentah yang

diperoleh dari berbagai instrument yang meliputi observasi, wawancara, dan tes

hasil belajar dirangkum serta dikumpulkan. Data ini diperoleh dari observasi dan

keterampilan. Dalam keterampilandata diperoleh dari kegiatan siswa dan gum

tentang penerapan metode penelitian tindakan kelas. Siswa dan guru diberi

kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya. Pelaksanaan pembelajaran dan

evaluasi pembelajaran serta hambatan-hambatan apa saja yang dialami siswa dalam

pembelajaran.

2. Analisis Data

Analisis dalam penelitian dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,

selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis data yang akan

dilakukan secara kualitatif, mengkategorikan dan mengklarifikasi berdasarkan

analisis kemudian ditafsirkan dalam konteks keseluruhan permasalahan penelitian.

Adapun langkah-langkah pengolalian data adalah sebagai berikut:

a. Kategorisasi dan kodifikasi. Pada tahap ini data yang telah terkumpul kemudian

diseleksi dan dihimpun sesuai dengan karakteristiknya.

b. Reduksi data. Pada tahap ini data yang terkumpul di lapangan, setelah

dikategorisasikan kemudian dikodifikasi dalam laporan.

c. Klasifikasi data, untuk melihat gambaran data secara keseluruhan atau

bagian-bagian tertentu.

(36)

68

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian menggunakan empat keterangan data untuk memeriksa keabsahan

data. Keempat keterangan data tersebbut dapat dijadikan dasar informasi,

pemeriksaan dan komunikasi agar diperoleh dan dilihat serta ditentukan mengenai

kemajuan atau peningkatan dari setiap aspek untuk dideskripsikan sesuai dengan

tujuan penelitian. Validitas diperlukan dalam suatu penelitian. Penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas, maka pengukuran validitas dan reliabilitas

tidak menggunakan perhitungan statistik.

Teknik validasi yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data yang

digunakan dalam penelitian nini adalah sebagai berikut:

1. Triangiilasi

a. Triangiilasi, adalah memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti

dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti

(observer/peneliti/penulis, bersama pendapat guru penjas) secara

kolaboratif. Trigulasi dilakukan dengan cara membandingkan serta

mendiskusikan hasil yang dilaksanakan setelah siklus bersama dengan

teman sejawat.

b. Diskusi merupakan salah satu hal yang dilakukan oleh peneliti untuk

memperoleh informasi dengan meraanfaatkan ..umber data lain dari

sumber yang menunjang data, sebagai keperluan pengecekan derajat

kepercayaan terhadap validasi data yang diperoleh. Maka peneliti

melakukan kegiatan sebagai berikut:

1) Kegiatan memvalidasi data

2) Mengkaji kurikulum yang berlaku yaitu KTSP 2006.

3) Menentukan materi yang sesuai dengan program pembelajaran

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan kelas V semester II tahun

pelajaran 2011/2012.

4) Disesuaikan dengan kompetensi.

5) Disesuaikan dengan kompetensi dasar.

(37)

69

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Hari :

2) Tanggal :

3) Tempat :

4) Peneliti mengadakan diskusi dengan :

a) Guru penjas :

b) Kepala :

NIP :

2. Member Check

Member Check, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau

informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan

cara mengonfirmasikan dengan guru dan siswa melalui diskusi pada setiap kali

pertemuan.Kegiatan selanjutnya adalah melakukan diskusi balikan dengan

kepala sekolah, setelah peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara

mengkonfirmasikan terhadap subyek penelitian maupun sumber lain yang

berkompeten. Diskusi ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh

keabsahan data terhadap kebenaran data tersebut, maka kegiatan yang akan

dilakukan adalah mengecek:

a. Daftar hadir kelas VSDN Kaduajajar 1 Kecamatan Tanjungkerta

b. Nomor Induk Siswa-9

c. Daftar I

d. Jadwal Pelajaran

3. Audit Trial(pemeriksaan sejawat)

a. Audit Trail, adalah mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan

data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing. Kegiatan ini

dilakukan untuk memperoleh data dengan validitas tinggi.

b. Tahap awal yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang dimunculkan

peneliti yaitu dengan mengungkapkan hasil sementara atau hasil akhir yang

(38)

70

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan tersebut harus tetap mempertahankan sikap terbuka dan

kejujuran, tentang:

a. Data awal (hasil observasi) passing bawah melalui permainan pendekatan

taktis.

b. Data akhir hasil onservasi nilai aktivitas siswa, dan nilai akhir belajar siswa

pada setiap siklus dalam pembelajaran passing bawah melalui permainan

pendekatan taktis.

c. Membandingkan dan mendiskusikan serta menganalisis data tersebut.

4. Expert Opinion

Kegiatan akhir dari validasi data adalah melakukan pengecekan terakhir

terhadap kesahihan temuan penelitian dengan para pembimbing penelitian. Expert

Opinion dilakukan dengan cara mengkonsultasikan hasil temuan peneliti kepada

para ahli. Dalam kegiatan expert opinion ini, peneliti mengkonsultasikan temuan

(39)

109

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV maka dapat disimpulkan

bahwa: Penerapan Pendekatan Taktis dalam Pembelajaran Keterampilan Gerak

Dasar Passing dalam Sepakbola terdapat peningkatan dari setiap siklusnya di SDN

Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang.

B. Saran

Dengan memperhatikan data yang diperoleh selama proses penelitian yang

menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar yang diperoleh

siswa pada peningkatkan gerak dasar passing pada pembelajaran sepak bola di

kelas V SDN Kadujajar 1 Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang,

Berdasarkan hasil penelitian penulis mengemukakan saran-saran yang berkaitan

dengan ini sebagai berikut:

Dengan adanya penelitian ini diharapkan Guru menggunakan pendekatan

Taktis pada pembelajaran keterampilan gerak dasar passing untuk di terapkan

dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran Sepakbola di SD kadujajar 1

Tanjungkerta Sumedang. Siswa perlu di tingkatkan lagi Saat melakukan gerak

dasar passing sehingga dengan pembelajaran passing siswa dapat melakukan

dengan baik. Untuk meningkatkan aktivitas Siswa dan prestasi siswa, pihak

sekolah diharapkan mengadakan pembinaan dan pelatihan yang dimaksudkan agar

dapat meningkatkan kemampuan mengajar guru dalam meningkatkan inovasi

(40)

110

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam pelaksanaan pembelajar Passing menggunakan pendekatan taktis

sangat banyak kelebihan-kelebihan dan keuntungan bagi pengajar maupun siswa

maka perlu penelitian lebih lanjut Berkaitan dengan penelitian yang penulis

lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan Subjek penelitian

yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam sehingga bahan ajar yang akan

disajikan atau di presentasikan mendapat hasil secara sempurna, tentunya bahan

(41)

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006) .Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar :Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Darwis, Ratinus. (1992). Olahraga Pilihan Sepak Takraw. Depdikbud, Dirjen Dikti : Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Ekawarna . (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada.

Hamidi, Ahmad. (2007). Sepak Takraw (Konsep & Aplikasi). Bandung: FPOK

UPI

http://ptkguru.wordpress.com/tag/model-pembelajaran-langsung/page/2/

http://www.kamusbesar.com/2141/aplikasi

Indrawati. (2005).Model Model Pembelajaran Langsung. [Online]. Tersedia: http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2005/SMA/Kimia/Model%20Pembel ajaran%20Langsung.pdf. [7 Desember 2012]

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006) .Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar :Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

http://ptkguru.wordpress.com/tag/model-pembelajaran-langsung/page/2/

http://www.kamusbesar.com/2141/aplikasi

Hamalik, Oemar. (19995). Metode Belajar Dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

(42)

Indra Akbar Kurniawan, 2014

Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Juliantine, dkk. (2013). ModulModel-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani.

Bandung: FPOK UPI.

Indrawati. (2005).Model Model Pembelajaran Langsung. [Online]. Tersedia: http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2005/SMA/Kimia/Model%20Pembel ajaran%20Langsung.pdf. [7 Desember 2012]

Mahendra. (2007). Terori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI

uyono dan Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep

dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nurhasan (2000). Tes dan Pengukuran Keolahragaan, Bandung: FPOK UPI

Djamarah dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Sucipto. (2000). Teori dan Praktek Sepakbola. Bandung: FPOK UPI.

Universitas Pendidikan Indonesia (2012). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung:

UPI.

Uno, B, Hamzah. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Widiastuti, Hartati. (2012). Peran Guru Dalam Membentuk Siswa Berkarakter.

Gambar

Tabel  Halaman
Tabel 1 Data Awal Hasil Passing
Gambar 3.1  Denah Lokasi SDN Kadujajar 1
Tabel 3.2 Daftar Siswa SDN Kadujajar 1
+6

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memberikan nilai pada peserta, klik pada Sub Menu Isi Nilai Asesor 1 pada baris nama peserta yang akan dinilai, sehingga akan muncul halaman Form Penilaian Deskripsi Diri

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk organik cair dari sabut kelapa dan pupuk kandang ayam serta interaksinya terhadap ketersediaan dan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK KELOMPOK B MELALUI PERMAINAN POHON HURUF.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

tanda-tanda vital, gelisah. Kaji lokasi, karaktersitik, durasi, frekuensi dan tingkat keparahan. Dorong klien menyatakan persaan tentang nyeri. Perhatikan keluhan peningkatan nyeri

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan

• Teman-temanku, Anink, Anggi, Haeckel, Bangkit, Agus Tri, Agus Padi, Deni, Bayu Ngapak, Ito, Thitis, yang selalu saling support dalam meraih gelar sarjana. • Saudara-saudara

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

[r]