IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN GERAK DASAR PASSING
SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS V DI SD KADUJAJAR 1 TANJUNGKERTA KABUPATEN SUMEDANG
(STUDI PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA SISWA KELAS V DI SD KADUJAJAR 1)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi
Oleh :
Indra Akbar Kurniawan
1000574
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMBELAJARAN
GERAK DASAR PASSING SEPAKBOLA PADA SISWA
KELAS V DI SD KADUJAJAR 1 TANJUNGKERTA
KABUPATEN SUMEDANG
Oleh
Indra Akbar Kurniawan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Indra Akbar Kurniawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
September 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
IMPLEMENTASI PENDEKATAN TAKTIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMBELAJARANGERAK DASAR PASSING
SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS V DI SD KADUJAJAR 1 TANJUNGKERTA KABUPATEN SUMEDANG
Disusun Oleh :
Indra Akbar Kurniawan 1000574
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:
Pembimbing I,
Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd NIP. 1968807071992032001
Pembimbing II,
Dr. Nuryadi, M.Pd.
NIP. 197101171998021001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Drs. Mudjihartono, M.Pd.
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Indra Akbar Kurniwan Nim. 1000574. Skripsi : Implementasi Pendekatan Taktis Untuk meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di SD Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Skripsi ini dibimbing oleh Pembimbing 1 Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd. Pembimbing II Dr. Nuryadi, M.Pd
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Pendekatan Taktis dapat meningkatan keterampilan pembelajaran gerak dasar passing Sepakbola pada siswa kelas V SDN kadujajar 1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK. Desain Penelitian menurut Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66). Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Kadujajar I Kabupaten Sumedang yang berjumlah 25 siswa, 12 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Data awal dari 25 orang siswa, hanya 7 siswa (28%) yang mampu melakukan passing
dengan baik dan 18 siswa (72%) belum mampu melakukan passing dengan baik. pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, catatan lapangan, dokumentasi dan tes praktek passing. data yang terkumpul diolah, dianalisis sehingga menggambarkan hasil penelitian. Peningkatan kemampuan siswa dengan pembelajaran gerak dasar passing. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan yang dilakukan sebanyak dua siklus. Pada siklus I yang tuntas ada 11 siswa atau 44% dari jumlah 25 siswa, dan pada siklus II meningkat menjadi 22 atau 88%. Hasil melebihi target, yaitu sebesar 80%. Kesimpulan. melalui pendekatan Taktis pada pembelajaran Keterampilan Gerak Dasar Sepakbola meningkat dari siklus ke siklus. diharapkan Pendidik dapat menerapkan pendekatan Taktis pada Pembelajaran Sepakbola.
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
The aim of this research is to know how Tactical Approach can increase learning skill of basic movement of passing in Football at fifth grade students in SDN Kadujajar 1. The method used in this research is PTK. Research design is according to Kemmis and Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66). Research subject is fifth grade students in SDN Kadujajar 1 Kabupaten Sumedang who are about 25 students, 12 girls and 13 boys. First data from 25 students, only 7 students (28%) are capable to do passing well and 18 students (72%) have not been capable yet to do passing. The writer collects the data by doing interview, observation, court record, documentation, and practice test of passing. Data collected is processed, analyzed until describing the research result. Increasing the students’ skill is by learning basic movement of passing. Based on implementation result, action which is done is as many as two cycles. In cycle 1 there are 11 students or 44% from 25 students who are complete and it improves in cycle 2 to be 22 or 88%. The result surpasses the target as big as 80%. The Conclusion. Through Tactical approach of learning Skill of Basic Movement in Football increases from cycle to cycle. Teacher is expected can apply Tactical approach in Football Learning.
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
A. Belajar dan Pembelajaran ...
B. Permainan Sepakbola ...
C. Interaksi Sosial ...
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Hipotesis ...
BAB III PROSEDUR PENELITIAN ……….………..
A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian ……….
B. Desain Penelitian ………...………...
C. Definisi perasional ………..……….
D. Instrumen Penelitian …...……..
E. Pemantapan Instrumen …...……..
F. Analisis Data ………...…………...
G. Prosedur Pengolahan Data ...
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ………...
A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ..………...…………..
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Menggunakan 10 Standar (1-10)
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Menggunakan 5 Standar (A,B,C,D,E)
...………...
Kisi-kisi Angket .………...………..
Skor Untuk Poin Positif ………...
Skor Untuk Poin Negatif
…...………..
Hasil Pengujian Validitas Butir Angket ...
Hasil Uji Validitas ...……….
Hasil Uji Reliabilitas
……...………..
Kriteria Frekwensi Presentase
…..………
Data Hasil Penghitungan Dari Tes Interaksi Sosial Siswa ....……..
Uji Normalitas Interaksi Sosial di SMPN 3 Lembang ...…………..
Hasil Prosentase Interaksi Sosial Pembelajaran Sepakbola di SMPN 3 Lembang ………...………..………...
Hasil Prosentase Interaksi Sosial Pembelajaran Sepakbola
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
di SMPN 3 Lembang
…...…
Hasil Uji Signifikansi Interaksi Sosial dan Hasil Observasi Pembelajaran Sepakbola di SMPN 3 Lembang
………….………..
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A
B
C
D
E
F
G
H
I
Alur Penelitian ………..
Instrumen Penelitian ……….
Lembar Observasi ……….
Angket Interaksi Sosial ……….
Jadwal Latihan Sepakbola SMPN 3 Lembang ……….
Rencana Program Latihan Sepakbola SMPN 3 Lembang ……
Uji Coba Angket ………...
Uji Angket ………....
Rekapitulasi Data Observasi (Pre-Test) Pembelajaran
54
60
64
65
68
70
84
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
J
Sepakbola Siswa SMPN 3 Lembang ………
Rekapitulasi Data Observasi (Post-Test) Pembelajaran
Sepakbola Siswa SMPN 3 Lembang ………
Uji Normalitas Lilliefors Interaksi Sosial ……….
Prosentase Interaksi Sosial ………...
Nilai Kritis L untuk Uji Normalitas Lilliefors ………..
Nilai Persentil untuk Distribusi F ……….
Nilai Persentil untuk Distribusi t ………..
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiiki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat pendidikan terdiri dari pendidikan formal dan pendidikan non
formal.Pendidikan formal merupakan proses pendidikan yang ada dalam setiap
satuan pendidikan seperti SD, SLTP dan SMA, pendidikan juga membina dan
mengembangkan kematangan berpikir, sehingga peserta didik memiliki kesehatan
jasmani, rohani, maupun spritual, dengan kata lain untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Didalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no.
20 tahun 2003, disebutkan bahwa:
pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secra aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Pendidikan jasmani merupakan pelajaran yang kompleks, banyak
nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Tidak hanya perkembangan motorik saja yang
didapat, tetapi terdapat juga aspek kognitif dan nilai-nilai apektif yang dipelajari.
2
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
manusia Indonesia seutuhnya”. Pada tujuan ini perencanaan pembelajaran dibuat dan disesuaikan dengan karakteristik siswa.
Pendidikan karakter yang utuh dan menyeluruh akan membentuk siswa
menjadi pelaku perubahan dalam hidupnya sendiri, yang akan menciptakan
perubahan dalam tatanan sosial kemasyarakatan baik, adil, dan manusiawi.
Pendidikan karakter ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pendidikan di
sekolah. Hartati Widiastuti(2011:43) menjelaskan tujuan dari pendidikan karakter
sebagai berikut:
Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan siswa didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Pendidikan jasmani sebagai komponen secara keseluruhan telah disadari
oleh banyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan
jasmani berjalan belum efektif seperti yang diharapkan. Karena dalam
pembelajarannya terkesan membosankan orientasi pembelajaran harus
disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak. Penyampaian materi
pembelajaran harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran
pembelajaran ditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga,
tetapi pada perkembangan pribadi anak seutuhnya yaitu aspek fisik,pengetahuan
serta mental.Hal tersebut sesuai dengan pendapat Lutan (dalam Hidayat, 2013:1) yaitu “Bahwa pendidikan jasmani merupakan alat untuk membina anak muda agar kelak mampu membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang
dilakukan dan menjalani pola hidup sehat disepanjang hayatnya” Dengan
pendidikan jasmani siswa akan memperoleh berbagai keterampilan yang erat
3
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, serta memiliki
pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak.
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah
mempunyai peranan yang sangat penting yaitu memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui
aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan.Salah satu definisi pendidikan jasmani
menurut Bucher dan Kemal et.al( dalam Hidayat, 2013 :1), adalah “bagian yang
integral dari seluruh proses pendidikan yang bertujuan untuk perkembangan fisik,
mental, dan sosial melalui aktifitas jamani yang telah dipilih untuk mencapai hasilnya.”
Menurut Sidentop et.al(dalam Hidayat, 2013 :2) mengemukakan bahwa konsep
murni tujuan pendidikan jasmani adalah: “meningkatkan power fisik seseorang
melalui perkembangan berbagai system organ tubuh. Tubuh mampu beradaptasi,
cepat pulih, tahan terhadap kelelahan, lebih aktif, dan penampilan lebih
baik”.Tujuan perkembangan neuromuscular yaitu menjadikan gerak fisik lebih
berguna dan sedikit energi yang dikeluarkan, gerak menjadi lebih indah dan
efisien.Tujuan perkembangan kognitif yaitu tujuan ini berkaitan dengan
pemerolehan pengetahuan dan kemampuan untuk berfikir dan menginterprestasi.
Olahraga sepakbola di Indonesia merupakan salah satu cabang olahraga
yang sudah popular. Hal ini ditandai dengan memasyarakatnya cabang olahraga
sepakbola di kalangan masyarakat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
cabang olahraga sepakbola dalam perkembangannya sangatlah kompleks, artinya
perkembangan cabang olahraga sepakbola dapat masuk dalam berbagai lapisan
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan cabang olahraga sepakbola
yang sudah digemari oleh kalangan masyarakat luas mulai dari instansi-instansi
baik swasta ataupun negeri, atau bahkan lapisan masyarakat biasa. Permainan
sepakbola dapat dilakukan di mana serta kapan saja, mulai dari anak-anak sampai
orang dewasa, laki-laki ataupun perempuan. Di samping itu pula permainan
cabang olahraga sepakbola merupakan olahraga yang murah dan meriah karena
4
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang tergolong dalam
cabang olahraga permainan. Sepakbola itu sendiri merupakan cabang olahraga
permainan yang dimainkan oleh sebuah tim dengan karakteristik bekerjasama
dalam memainkan bola dan bertujuan untuk memasukkan bola
sebanyak-banyaknya ke gawang lawan, sebaliknya berusaha semaksimal mungkin untuk
menjaga gawang sendiri agar tidak kemasukan bola oleh lawan.Sucipto et.al
(dalam Hidayat, 2013 :2) menjelaskan sebagai berikut:
Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.
Lebih lanjut Sucipto et.al ( dalam Firdaus, 2014: 4) menjelaskan:
Tujuan permainan sepakbola adalah pemain memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawannya dan berusaha menjaga gawangnya sendiri, agar tidak kemasukan. Suatu regu dinyatakan menang apabila regu tersebut dapat memasukkan bola terbanyak kegawang lawannya, dan apabila sama, maka permainan dinyatakan seri/draw.
Dalam sepakbola bila ditinjau dari aspek afektifnya, banyak hal yang di
harapkan dapat tercapai oleh siswa, diantaranya adalah sikap interaksi antar
individu siswa. Hal ini berkaitan dengan tujuan pendidikan secara umum yaitu
meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik pengetahuan, keterampilan
maupun sikapnya.Peraturan permainan sepakbola yang diterapkan secara
sederhana membuat permainan sepakbola menjadi lebih menarik dan dilakukan
tidak saja oleh siswa putera melainkan juga oleh siswa puteri. Aspek-aspek sosial
yang terkandung dalam permainan sepakbola ini nampak dapat diterima dan
5
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelompok, komunikasi, menghentikan permainan jika terjadi pelanggaran,
menerima kekalahan, dan lain sebagainya.
Kerjasama yang baik antar pemain sepakbola dalam memasukkan bola ke
gawang lawan adalah salah satu pelajaran yang perlu kita perhatikan dari sekian
banyak pelajaran dari permainan sepakbola. Kerjasama yang baik antar pemain
dalam sebuah tim mengajarkan kepada kita kerjasama tim yang baik. Kenyataan
yang sering kali ditemui dalam sebuah tim kita terlalu berambisi menjadi pemain
yang memasukkan bola ke gawang lawan tanpa mau menjadi penyerang, bek
kanan atau kiri, penjaga gawang apa lagi pemain cadangan.
Dalam pelaksanaannya pembelajaran sepakbola siswa seringkali kesulitan
dan merasa jenuh dalam pembelajar permainan sepakbola, karena kebanyakan di
lapangan guru sering mengajarkan penguasaan keterampilan teknik dalam
pembelajaran, tanpa dibarengi dengan aktivitas permainan..
Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis di lapangan terhadap
pembelajaran passing Sepak Bola terhadap siswa kelas V SDN Kadujajar 1
Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang, dari 25 siswa hanya 7 siswa atau
sekitar 28%, selebihnya 18 siswa atau sekitar 72% tidak dapat mencapai kriteria
ketuntasan minimal. Hal ini mungkin disebabkan oleh:
1. Kelemahan yang menyebabkan siswa tidak mencapai KKM yang telah
ditentukan adalah siswa merasa jenuh dan kurang senang untuk passingjika
menggunakan permainan yang sesungguhnya, sehingga hanya 13% siswa
yang dikatakan tuntas dan pada saat melakukan passing.
2. Dalam pembelajaran kurang mengembangkan metode/ teknik ataupun media
dan metode yang digunakan masih bersifat konvensional.sehingga hasilnya
kurang optimal.
3. Disini peran guru sangat berpengaruh dalam upaya peningkatan pembelajaran
aktif, kreatif dan menyenangkan melalui pendekatan yang sesuiakan dengan
karakter dan kemampuan siswa
4. Berikut adalah data awal hasil observasi pada pembelajaran passing dalam
6
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 1
Dari nilai-nilai siswa tersebut didapat 7 siswa atau 28% yang dikategorikan
tuntas, sedangkan 18 siswa atau 72% dikategorikan belum tuntas.
Untuk dapat meyelesaikan masalah tersebut maka diperlukan suatu cara atau
teknik yang sesuai dengan pokok permasalahan yang muncul yaitu dengan
pendekatan taktis. Griffin, dalam Saputra et.al (dalam Hidayat, 2013 :5),
mengatakan tentang pendekatan taktis bahwa:”pendekatan taktis adalah suatu
7
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didalamnya terkandung penggabungan unsur kesadaran taktis dan pelaksanaan
kealian”. Hal ini sesuai dengan pendapat Supandi, et.al(dalam Hidayat, 2013 :5)
tentang pendidikan jasmani yang menyatakan bahwa ”Tujuannya menciptakan
kondisi dan kegiatan belajar yang memungkinkan murid lancar belajar dan
mencapai sasaran belajar”.
Terlebih lagi masalah kurangnya motivasi belajar siswa terhadap
pembelajaran penjas disebabkan kurang menariknya pendekatan pembelajaran
yang di sampaikan oleh guru, kemudian siswa merasa jenuh dan kurang senang
ketika melakukan aktivitas pembelajaran upaya yang diajukan adalah siswa
belajar melalui pendekatan taktis, sehingga hasil belajar yang diperoleh akan lebih
maksimal. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengkaji penelitian
dengan isu central penerapan pendekatan taktis dalam passing pada siswa kelas V
SDN Kadujajar 1 Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang terkait dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1. Siswa merasa jenuh dan kurang senang saat melakukan passing pada
pembelajaran sepakbola.
2. Siswa mangerasa kurang antusias dalam melaksanakan aktivitas pembelajara
3. Kurangnya guru memahami tentang pendekatan yang cocok untuk
pembelajaran passing pada pembelajaran sepakbola. .
C. Batasan Masalah
Pembatasan penelitian dilakukan dengan tujuan agar masalah yang akan
dibahas tidak menyimpang dari masalah yang sebenarnya. Adapun batasan
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Ruang lingkup penelitian ini yaitu Implementasi pendekatan untuk
meningkatkan keterampilan pembelajaran passing sepakbola pada anak kelas
8
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Metode penelian yang digunakan adalah metode Penelitian tindakan kelas.
3. Penelitian ini dilakukan pada kegiatan ekstrakulikuler da Sepakbola tempat
pelaksanaan di SDNKadujajar 1 Tanjungkerta Sumedang.
4. Subjek penelitian dalam tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN
Kadujajar I Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang tahun pelajaran
2013/2014 yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan
dan 13 siswa laki-laki.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, tentang permasalahan yang muncul pada kelas
V SDN kadujajar 1 Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Pendekatan Taktis dapat meningkatan keterampilan pembelajaran
gerak dasar passing dalam pembelajaran Sepak bola pada siswa kelas V SDN
kadujajar 1 ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu memperbaiki atau meningkatkan proses
dan hasil pembelajaran pendidikan jasmani di SD khususnya tentang pokok
bahasan passing permainan Sepak Bola pada siswa kelas V SDN kadujajar 1
Kecamatan Tanjung Kerta Kabupaten Sumedang.
Adapun tujuan khususnya yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana meningkatan keterampilan pembelajaran gerak
dasar passing dalam pembelajaran Sepakbola melalui pendekatan taktis pada
siswa kelas V SDN kadujajar 1.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan menjadi
9
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendidikan jasmani. Adapun mafaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini
adalah :
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat meberikan kontribusi bagi pembelajaran di
sekolah, meningkatkan ilmu pengetahuan, peningkatan mutu pendidikan
dalam aspek pembelajaran terutama pada pembelajaran penjas.
2. Manfaat praktis
a) Bagi siswaDapat merasakan pengalaman baru dalam proses
pembelajaran passing Sepakbola melalui pendekatan taktis. Siswa
dapat mengembangkan aspek fisik, skill, pengetahuan dan mental
pada saat pembelajaran berlangsung secara bersamaan.
b) Bagi Guru Memberikan masukan pengembangan metode dalam
pembelajaran pendidikan jasmani dan tidak menutup kemungkinan
metode ini melibatkan siswa secara aktif.
c) Melalui penelitian ini, penulis dapat lebih meningkatkan kualitas
53
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah SDN Kadujajar 1
Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Pemilihan lokasi penelitian
didasarkan pada beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1) Siswa kelas V SDN Kadujajar 1mengalami kesulitan dalam memahami dan
merasa jenuh saat pembelajaran gerak dasar passingpembelajaran sepakbola.
2) Peneliti adalah salah seorang mahasiswa UPI, yang mengobesrvasi dan
memahami keadaan sekolah, karakteristik siswa termasuk proses
pembelajaran di SDN Kadujajar 1.
3) Meskipun penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan insentif, tetapi
diusahan tidak mengganggu proses pembelajaran, dan tidak mengganggu
tugas utama peneliti sebagai guru.
Gambar 3.1
Denah Lokasi SDN Kadujajar 1 a) Keadaan Siswa
TAMAN R. GURU KELAS 1 KELAS 2 KELAS 3 WC
GERBANG
LAPANGAN UPACARA
TAMAN KELAS 6 KELAS 5 KELAS 4
KANTIN
54
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keadaan siswa pada penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Kadujajar 1
Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang tahun ajaran 2013/2014 yang
berjumlah 15 yang terdiri 9 siswa laki-laki dan siswa perempuan 6 namun jumlah
keseluruhan SDN Margamulya berjumlah 148 siswa yang terdiri dari 79 laki-laki
dan 69 orang perempuan.
Tabel 3.2
Daftar Siswa SDN Kadujajar 1
No Kelas Banyak Siswa Jumlah Laki-laki Perempuan
1 I 11 8 20
2 II 13 10 23
3 III 13 13 26
4 IV 15 5 20
5 V 17 14 31
6 VI 19 19 38
Jumlah
79 69 148
b) Keadaan Guru
SDN Kaduajajar 1 Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
mempunyai tenaga pengajar sebanyak 15 orang, yang terdiri dari Pegawai Negeri
Sipil sebanyak 12 orang dan Sukwan sebanyak 3 orang. Selain itu terdapat 1 orang
55
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Daftar Tenaga Pengajar SDN Kadujajar 1
No Nama NIP Gol Jabatan
1 Dede Sutisna, S.Pd 195907301981091001 IV/a Kepala Sekolah
2 Rohaeni, S.Pd 196406141984102003 IV/a Guru PJOK
3 Ade Raenah, S.Pd 196205291982042002 IV/a Guru Kelas II/b
4 Ai Yuhena, S.Pd 195904021984122022 IV/a Guru Kelas V
5 Tati Kustini, S.Pd.I 195601011984121001 IV/a Guru AgamaIII-VI
6 Iryani, S.Pd 196504021986122001 IV/a Guru Kelas IV
7 Yayah Tarsiah 195209101974012001 IV/a Guru Kelas VI
8 Ayati 196511192006041004 II/b Guru Kelas IV
9 Entin Wartini 196605252006042005 II/b Guru Kelas I
10 Ika Nurika N 196410022006042002 II/b Guru Kelas III-IV
11 Eti Rohaeti 196410022006042002 II/b Guru Kelas II
12 Epon Duriah 198202112006042003 III/a Guru Agama I-III
13 Nurbaeti, S.pd - - Sukwan
14 Tita Suswati - - Sukwan
15 IIs Rahmayanti - - Sukwan
56
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
Waktu Pelaksanaan Penelitian
No. URAIAN KEGIATAN
WAKTU PELAKSANAAN
Oktober Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan dan pembekalan 2 Perencanaan
3 Pelaksanaan Siklus 1
4 Pelaksanaan Siklus 2
6 Pengolahan Data
7 Penyusunan Laporan
2. Waktu Penelitian
Lamanya tindakkan dalam penelitian ini diperkirakan selama 3 bulan. Mulai
dari bulan Juli sampai pada bulan september 2014.
Penelitian dilakukan sesuai dengan waktu pelajaran Penjas berlangsung
yaitu hari Rabu mulai pukul 15.30 sampai 17.200 WIB, kegiatan dipusatkan di
lapangan sekolah, mulai dari pelaksanaan sampai evaluasi persiklus, Sedangkan
waktu cadangan seandainya hari tersebut ada halangan seperti hari libur atau hujan
lebat maka kegiatan dipindahkan ke hari Sabtu karena hari tersebut merupakan hari
yang biasa diisi dengan kegiatan pramuka jadi masih ada waktu kosong yang bisa
57
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SDN
Kadujajar IKecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang tahun pelajaran
2013/2014 yang berjumlah 25 siswa yang terdiri dari12 siswa perempuan dan
13siswa laki-laki.
Penelitian ini sesuai dengan materi pembelajaran Passingpada KurikulumTingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 melalui pendekatan taktis.
C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan
kelas melalui pendekatan penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan rancangan
penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenai
dengan istilah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Metode
penelitian ini dipilih karena memberikan gambaran tentang prilaku siswa selama
kegiatan belajar mengajar. Sugiyono (2005: 1) mengemukakan bahwa :
Berdasarkan latar belakang dari masalah-masalah yang sering mimcul
dalammeningkatkan hasil pembelajaran pada proses kegiatan belajar mengajar di
sekolah.
Upaya dalam memecahkan pennasalahan tersebut guru dapat menggimakan
penelitianpendidikan. Ibrahim dan Sudjana (Suherman, 2010: 3) mengungkapkan
bahwa :
Arti penelitian pendidikan sebagai suatu upaya untuk menjawab suatu permasalahan secara sistematik dengan menggunakan metode-metode tertentu melalui tahapan pengumpulan data empiris, mengolah dan menarik kesimpulan atas jawaban masalah tersebut.
Terdapat beberapa metode penelitian pendidikan menurut Sudjana (2006:
8), adalah:
58
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegiatan pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesis bukti-bukti untuk menegakan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
b. Metode penelitian deskriptif {descriptive research): penelitian untuk membuat pencandraan secara sistwmatis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
c. Metode penelitian pengembangan (developmental research): penelitian untuk mengkaji pola dan urutan pertumbuhan dan/ penibahan sebagai fungsi waktu.
d. Metode penelitian kasus dan penelitian lapangan (case study and field research): penelitian untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan semua unit sosial terrdiri atas individu, kelompok, lembaga, komunitas/masyarakat.
e. Metode penelitian korelasional (correlational research): penelitian untuk mendeteksi tentang sejauhmana variasi suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.
f. Metode penelitian kausal komparatif (causal-comparative research):
penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan cara pengamatan terhadap akibat yang timbul dari faktor-faktor penyebabnya.
g. Metode penelitian eksperimen sungguhan (true-experimental research):
penelitian untuk mengkaji kemungkinan saling hubungan sebab akibat rnengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok dengan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok pembanding yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
h. Metode penelitian eksperimen semu: penelitian untuk memperoleh inforrnasi yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh yang sebenarnya dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/ memanipulasikan semua variabel yang relevan.
i. Metode penelitian masa depan (futures research): penelitian untuk mencandra gejala-gejala yang mungkin terjadi (possible futures), yang dapat terjadi (probable futures), dan/ diharapkan dapat terjadi (preferable futures) di masa depan berdasarkan fakta-fakta atau kondisi pada saat ini. j. Metode penelitian tindakan (action research): penelitian untuk
memecahkan masalah-masalah situasional melalui pendekatan kolaboratif, partisipatif dan evaluasi diri dengan rangkaian kegiatan aksi-refleksi-aksi di lapangan atau dunia kehidupan nyata.
Penelitian tindakan kelas bukan penelitian eksperimental yang dilakukan di
laboratorium, tetapi merupakan penelitian yang bersifat praktis dan berdasarkan
permasalahan keseharian di Sekolah Dasar. Dalam PTK, peneliti tidak bertindak
59
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini siswa tidak diperlakukan sebagai obyek yang dikenai tindakan dan guru sebagai
pelaku dan pengumpul informasi atau data, akan tetapi siswa dimungkinkan secara
aktif berperan dalam melaksanakan tindakan. Berikut beberapa model desain
penelitian tindakan kelas:
a. Model Desain Kurt Lewin
Gambar 3.5
60
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penafsiran Kemmis meliputi bahwa penyusunan gagasan atau rencana
umum dapat dilakukan jauh sebelumnya. Reconnaissen, bukan hanya sekadar
kegiatan menemukan fakta di lapangan, akan tetapi juga mencakup analisis, dan
terus berlanjut pada siklus berikutnya dan bukan hanya pada siklus awal saja.
Implementasi tindakan bukan pekerjaan mudah, karenanya jangan langsung
dievaluasi melainkan dimonitor dahulu sampai langkah implementasi dilakukan
seoptimal mungkin (Wiriaatmadja, 2006:63).
b. Model John Elliot
Model Elliot tampak lebih rinci jika dibandingkan dengan kedua model
yang telah dikemukan di atas. Dikatakan lebih rinci, karena di dalam setiap siklus
dimungkinkan terdiri dari beberapa tindakan, yaitu antara tiga sampai lima
tindakan. Sementara itu setiap tindakan kemungkinan terdiri atas beberapa langkah
yang terealisasi dalam bentuk kegiatan pembelajaran.
Gambar 3.6
61
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Model Kemmis dan Taggart
Model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart tidak terlalu berbeda
dengan model Lewin. Dikatakan demikian karena di dalam satu siklus atau putaran
terdiri atas empat komponen seperti yang dilaksanakan Lewin. Keempat komponen
tersebut adalah : (a) Perencanaan (planning); (b) tindakan (acting); (c) Observasi
(observation); dan (d) refleksi (eflection). Sesudah satu siklus selesai
diimplementasikan, khususnya sesudah ada refleksi, diikuti dengan adanya
perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.
Demikian seterusnya atau dengan beberapa kali siklus.
Kemmis dan Taggart telah melakukan penelitian tindakan kelas, mengenai
proses inkuari pada pelajaran sains. Ia memfokuskan pada strategi benanya kepada
siswa. Keputusannya timbul dari pengamatan tahap awal yang menunjukkan bahwa
siswa belajar sains dengan menghafal bukan dalam proses inkuari. Dalam diskusi,
dipikirkannya cara untuk mendorong siswa berinkuari, apakah dengan mengubah
kurikulum atau mengubah cara bertanya kepada siswa. Akhirnya diputuskan untuk
menyusun strategi bertanya untuk mendorong siswa menjawab pertanyaan. Semua
kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan. Pada kotak act (tindakan), mulai
diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mendorong mereka
mengatakan apa yang mereka pahami dan apa yang mereka minati. Menurut
Moleong (2004: 236), "Rancangan pada dasarnya merencanakan suatu kegiatan
sebelum dilaksanakan". Rancangan ini adalah rancangan tindakan kelas (classroom
action research).
2. Desain Penelitian
Sebelum peneliti melakukan obsevasi tindakan lanjut, terlebih dahulu peneliti
melakukan obsevasi tindakan kelas yang hasilnya dituangkan dalam rancangan
penelitian. Hal ini sesuai dengan kriteria penelitian tindakan kelas yaitu : "Masalah
62
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kelas". (Sugiyanto, 2007: 5). Dalam perencanaan penelitian menggunakan model
spiral Kemmis dan Taggart dalam Wiriaatmadja (2008: 66). Dengan sistem model
spiral refleksi dari yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi,
perencanaan kembalimerupakan dasar untuk suatu rancangan pemecahan
permasalalian. Model spiral itu tertera pada gambar 3.1 berikut ini:
Gambar 3.7
Desain PTK Menurut Kemmis dan Taggart dalam Wiriatmadja (2008: 23) Desain penelitian yang digunakan adalah dari Kemmis dan Taggart (Susilo
dkk. 2009: 13) yang menyatakan bahwa pelaksanaan tindakan mencakup empat
langkah, yaitu:
a. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan. b. Melaksanakan tindakan dan pengamatan/ monitoring. c. Merefleksi hasil pengamatan.
d. Mengubah/ merevisi perencanaan untuk pengembangan selanjutnya.
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan desain model
penelitian spiral Kemmis dan Taggart, karena berdasarkan latar belakang dari
63
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bawah dalam pembelajaran bola voli, khususnya siswa kelas V di SD Negeri
Kadujajar I Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang, sehingga
diperlukan perbaikan dalampembelajarannya yang berbentuk pelaksanaan
tindakan menurut model spiral di atas, yang setiap siklus terdiri dan tahap
perencanaan, pelaksanaan, tindakan, observasi, dan refleksi kemudian kembali
melaksanakan perencanaan jika target yang diharapkan belum tercapai.
Diawali dengan perencanaan (planning), yaitu perencanaan yang matang
yang perlu dilakukan setelah mengetahui masalah dalam pembelajaran, lalu
merencanakan rencana tindakan yang hams dilakukan sebagai suatu solusi dari
masalah: pelaksanaan (actioon) yaitu wujud atau implementasi dari tindakan yang
telah dirancang sebelumnya; pengamatan merupakan kegiatan mengamati mulai
dari proses dan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan; refleksi merupakan
kegiatan memikirkan suatu upaya evaluasi. Dari refleksi ini, akan ditentukan suatu
perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya. Maka rencana tindakan selanjutnya
mengulang suatu tindakan dengan terns memperbaiki dari suatu tindakan
ketindakan sampai dengan target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Tahap
pertama dalam penelitian ini yaitu plan (perencanaan) tindakan, dalam tahap ini
peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, dimana, siapa dan bagaimana tindakan
penggunaan metode eksperimen tersebut diakukan. Kegiatan ini dilakukan secara
kolaborasi antara pihak yang melakukan tindakan (observer) dan pihak yang
mengamati proses (peneliti) jalannya tindakan.
Tahap kedua dalan tindakan ini yaitu pelaksanaan tindakan (action) yang
merupakan inplementasi isi rancangan, tentang penerapan metode eksperimen
dalam pembelajaran Penjas.
Tahap ketiga yaitu kegiatan pengamatan (observation), observasi dilakukan
pada saat pembelajaran gerak dasar Passing bawah dengan latihan gerakan
pendekatan taktis ini dilakukan untuk mengumpulkan dan memperoleh data baik
kinerja gum maupun aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
64
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahap keempat adalah kegiatan reflection (refleksi) merupakan kegiatan
analisis interprestasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari
hasil observasi untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan (kegiatan
refleksi). Tahap inidimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang
telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan
evaluasi (dilakukan antara guru, peneliti dan pihak lain yang terlibat) guna
menyempurnakan tindakan selanjutnya pada siklus berikutnya.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut merupakan satu siklus
atau satu putaran, artinya sesudah langkah keempat, lalu kembali lagi kepertama
dan seterusnya. Jadi satu siklus adalah dimuhi dari tahap penyusunan rancangan
sampai dengan refleksi untuk melakukan evaluasi.
D. Prosedur Penelitian
Penyusunan prosedur yang akan dilakukan sangat penting dalam pelaksanaan
penelitian. Adapun prosedur penelitian ini adalah berbentuk siklus yang akan
dilaksanakan dalam dua atau tiga siklus (tergantung keberhasilan).
1. Tahap Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,
oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Perencanaan tindakan
dilakukan secara koiaborasi, misalnya antara guru dengan peneliti untuk
membicarakan tentang pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang akan di
sampaikan.
Perencanaan tindakan merupakan kegiatan yang disusun sebelum
melaksanakan tindakan. Adapun perencanaan tindakan ini meliputi:
a. Mengajukan permohonan izin kepada Kepala SDN Kadujajar
IKecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang untuk mengadakan
penelitian.
b. Melakukan penelitian awal (observasi dan wawancara) untuk
65
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. MenyusunRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tahapan menyusun pelaksanaan ini dilakukan dengan menerapkan media
pembelajaran, yaitu:
a. Menyusun rancangan tindakan.
b. Mempersiapkan alat peraga dan bahan untuk melakukan pembelajaran.
c. Menyusun lembar observasi bagi guru dan siswa untuk melakukan
pembelajaran (kinerja guru dan aktivitas siswa)
d. Menyusun alat penilaian berupa tes penilaian bagi siswa untuk melihat
perabahan peningkatan hasil belajar.
3. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi atau penerapan rancangan yang
kemudian akan diikuti dengan kegiatan observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini
dilakukan tiga siklus di mana siklus sebelumnya yang akan dirasakan belum
berhasil.
4. TahapanObsevasi
Observasi dilakukan pada saat proses diterapkannya tindakan, yaitu saat
tindakan berlangsung. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan dan
memperoleh data baik kinerja guru maupun aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung. Observasi dapat dilakukan dengan menggunakan daftar
observasi, catatan siswa yang kesemuanya dapat memberikan masukan tentang
tindakan yang akan dilakukan di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti
menuliskan data yang diperoleh pada lembar observasi kinerja guru dan aktivitas
siswa yang telah disediakan.
5. Tahapan AnaJisis dan Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah
terjadi. Tahap ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang
telah dilakukan siklus 1, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian
66
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rnemberikan masukan untuk menyempumakan tindakan selanjutnya yang akan
dilaksanakan siklus-siklus berikutnya.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
Observasi yaitu pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap
suatu kegiatan baik langsung maupun tidak langsung. Observasi ini bertujuan untuk
mengamati seluruh aktivitas yang dilakukan oleh siswa juga kinerja guru pada saat
pembelajaran gerak Passing. Alat untuk mengumpulkan datanya berupa pedoman
observasi (terlampir).
2. Pedoman Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2005:72) bahwa: Wawancara adalah
''merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu".
Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui atau mengungkap perasaan dan
kendala-kendala yang dirasakan oleh guru dan siswa baik sebelum penerapan
tindakan maupun setelah penerapan tindakan tentang pembelajaran gerak Passing
bawah dengan menggunakan permainan pendekatan taktis. Format terlampir.
3. CatatanLapangan
Catatan lapangan merupakan alat penting, karena akan membahas dan berguna
sebagai alat sementara, yaitu apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan
diraba dengan catatan sebenarnya. Proses pelaksanaan dilakukan setiap selesai
mengadakan penelitian. Hal ini selaras dengan pendapat Bogdan dan Biklen dalam
Moleong (2005 : 209) bahwa : "Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa
yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam angka pengumpulan data dan
67
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F.Teknik Pengolahandan Analisis Data 1. Pengolahan Data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tahap
pengumpulan, kodefikasi dan kategori data. Pada tahap ini data mentah yang
diperoleh dari berbagai instrument yang meliputi observasi, wawancara, dan tes
hasil belajar dirangkum serta dikumpulkan. Data ini diperoleh dari observasi dan
keterampilan. Dalam keterampilandata diperoleh dari kegiatan siswa dan gum
tentang penerapan metode penelitian tindakan kelas. Siswa dan guru diberi
kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya. Pelaksanaan pembelajaran dan
evaluasi pembelajaran serta hambatan-hambatan apa saja yang dialami siswa dalam
pembelajaran.
2. Analisis Data
Analisis dalam penelitian dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Analisis data yang akan
dilakukan secara kualitatif, mengkategorikan dan mengklarifikasi berdasarkan
analisis kemudian ditafsirkan dalam konteks keseluruhan permasalahan penelitian.
Adapun langkah-langkah pengolalian data adalah sebagai berikut:
a. Kategorisasi dan kodifikasi. Pada tahap ini data yang telah terkumpul kemudian
diseleksi dan dihimpun sesuai dengan karakteristiknya.
b. Reduksi data. Pada tahap ini data yang terkumpul di lapangan, setelah
dikategorisasikan kemudian dikodifikasi dalam laporan.
c. Klasifikasi data, untuk melihat gambaran data secara keseluruhan atau
bagian-bagian tertentu.
68
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penelitian menggunakan empat keterangan data untuk memeriksa keabsahan
data. Keempat keterangan data tersebbut dapat dijadikan dasar informasi,
pemeriksaan dan komunikasi agar diperoleh dan dilihat serta ditentukan mengenai
kemajuan atau peningkatan dari setiap aspek untuk dideskripsikan sesuai dengan
tujuan penelitian. Validitas diperlukan dalam suatu penelitian. Penelitian ini
merupakan penelitian tindakan kelas, maka pengukuran validitas dan reliabilitas
tidak menggunakan perhitungan statistik.
Teknik validasi yang digunakan untuk memeriksa keabsahan data yang
digunakan dalam penelitian nini adalah sebagai berikut:
1. Triangiilasi
a. Triangiilasi, adalah memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti
dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti
(observer/peneliti/penulis, bersama pendapat guru penjas) secara
kolaboratif. Trigulasi dilakukan dengan cara membandingkan serta
mendiskusikan hasil yang dilaksanakan setelah siklus bersama dengan
teman sejawat.
b. Diskusi merupakan salah satu hal yang dilakukan oleh peneliti untuk
memperoleh informasi dengan meraanfaatkan ..umber data lain dari
sumber yang menunjang data, sebagai keperluan pengecekan derajat
kepercayaan terhadap validasi data yang diperoleh. Maka peneliti
melakukan kegiatan sebagai berikut:
1) Kegiatan memvalidasi data
2) Mengkaji kurikulum yang berlaku yaitu KTSP 2006.
3) Menentukan materi yang sesuai dengan program pembelajaran
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan kelas V semester II tahun
pelajaran 2011/2012.
4) Disesuaikan dengan kompetensi.
5) Disesuaikan dengan kompetensi dasar.
69
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Hari :
2) Tanggal :
3) Tempat :
4) Peneliti mengadakan diskusi dengan :
a) Guru penjas :
b) Kepala :
NIP :
2. Member Check
Member Check, yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau
informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan
cara mengonfirmasikan dengan guru dan siswa melalui diskusi pada setiap kali
pertemuan.Kegiatan selanjutnya adalah melakukan diskusi balikan dengan
kepala sekolah, setelah peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara
mengkonfirmasikan terhadap subyek penelitian maupun sumber lain yang
berkompeten. Diskusi ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh
keabsahan data terhadap kebenaran data tersebut, maka kegiatan yang akan
dilakukan adalah mengecek:
a. Daftar hadir kelas VSDN Kaduajajar 1 Kecamatan Tanjungkerta
b. Nomor Induk Siswa-9
c. Daftar I
d. Jadwal Pelajaran
3. Audit Trial(pemeriksaan sejawat)
a. Audit Trail, adalah mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan
data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing. Kegiatan ini
dilakukan untuk memperoleh data dengan validitas tinggi.
b. Tahap awal yang dilakukan untuk menguji hipotesis yang dimunculkan
peneliti yaitu dengan mengungkapkan hasil sementara atau hasil akhir yang
70
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kegiatan tersebut harus tetap mempertahankan sikap terbuka dan
kejujuran, tentang:
a. Data awal (hasil observasi) passing bawah melalui permainan pendekatan
taktis.
b. Data akhir hasil onservasi nilai aktivitas siswa, dan nilai akhir belajar siswa
pada setiap siklus dalam pembelajaran passing bawah melalui permainan
pendekatan taktis.
c. Membandingkan dan mendiskusikan serta menganalisis data tersebut.
4. Expert Opinion
Kegiatan akhir dari validasi data adalah melakukan pengecekan terakhir
terhadap kesahihan temuan penelitian dengan para pembimbing penelitian. Expert
Opinion dilakukan dengan cara mengkonsultasikan hasil temuan peneliti kepada
para ahli. Dalam kegiatan expert opinion ini, peneliti mengkonsultasikan temuan
109
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pada bab IV maka dapat disimpulkan
bahwa: Penerapan Pendekatan Taktis dalam Pembelajaran Keterampilan Gerak
Dasar Passing dalam Sepakbola terdapat peningkatan dari setiap siklusnya di SDN
Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang.
B. Saran
Dengan memperhatikan data yang diperoleh selama proses penelitian yang
menunjukkan adanya peningkatan aktivitas siswa dan hasil belajar yang diperoleh
siswa pada peningkatkan gerak dasar passing pada pembelajaran sepak bola di
kelas V SDN Kadujajar 1 Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang,
Berdasarkan hasil penelitian penulis mengemukakan saran-saran yang berkaitan
dengan ini sebagai berikut:
Dengan adanya penelitian ini diharapkan Guru menggunakan pendekatan
Taktis pada pembelajaran keterampilan gerak dasar passing untuk di terapkan
dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran Sepakbola di SD kadujajar 1
Tanjungkerta Sumedang. Siswa perlu di tingkatkan lagi Saat melakukan gerak
dasar passing sehingga dengan pembelajaran passing siswa dapat melakukan
dengan baik. Untuk meningkatkan aktivitas Siswa dan prestasi siswa, pihak
sekolah diharapkan mengadakan pembinaan dan pelatihan yang dimaksudkan agar
dapat meningkatkan kemampuan mengajar guru dalam meningkatkan inovasi
110
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam pelaksanaan pembelajar Passing menggunakan pendekatan taktis
sangat banyak kelebihan-kelebihan dan keuntungan bagi pengajar maupun siswa
maka perlu penelitian lebih lanjut Berkaitan dengan penelitian yang penulis
lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan Subjek penelitian
yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam sehingga bahan ajar yang akan
disajikan atau di presentasikan mendapat hasil secara sempurna, tentunya bahan
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006) .Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar :Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Darwis, Ratinus. (1992). Olahraga Pilihan Sepak Takraw. Depdikbud, Dirjen Dikti : Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Ekawarna . (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada.
Hamidi, Ahmad. (2007). Sepak Takraw (Konsep & Aplikasi). Bandung: FPOK
UPI
http://ptkguru.wordpress.com/tag/model-pembelajaran-langsung/page/2/
http://www.kamusbesar.com/2141/aplikasi
Indrawati. (2005).Model Model Pembelajaran Langsung. [Online]. Tersedia: http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2005/SMA/Kimia/Model%20Pembel ajaran%20Langsung.pdf. [7 Desember 2012]
Badan Standar Nasional Pendidikan. (2006) .Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar :Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1988). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
http://ptkguru.wordpress.com/tag/model-pembelajaran-langsung/page/2/
http://www.kamusbesar.com/2141/aplikasi
Hamalik, Oemar. (19995). Metode Belajar Dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Indra Akbar Kurniawan, 2014
Implementasi Pendekatan Taktis Untuk Meningkatkan Keterampilan Pembelajaran Gerak Dasar Passing Sepakbola Pada Siswa Kelas V Di Sd Kadujajar 1 Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Juliantine, dkk. (2013). ModulModel-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani.
Bandung: FPOK UPI.
Indrawati. (2005).Model Model Pembelajaran Langsung. [Online]. Tersedia: http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2005/SMA/Kimia/Model%20Pembel ajaran%20Langsung.pdf. [7 Desember 2012]
Mahendra. (2007). Terori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI
uyono dan Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep
dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nurhasan (2000). Tes dan Pengukuran Keolahragaan, Bandung: FPOK UPI
Djamarah dan Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta
Sucipto. (2000). Teori dan Praktek Sepakbola. Bandung: FPOK UPI.
Universitas Pendidikan Indonesia (2012). Pedoman Karya Tulis Ilmiah. Bandung:
UPI.
Uno, B, Hamzah. (2006). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Widiastuti, Hartati. (2012). Peran Guru Dalam Membentuk Siswa Berkarakter.