• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Setiawan, Agus 2014

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING)

PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi

Ilmu Keolahragaan

Oleh

AGUS SETIAWAN 1006447

(2)

Setiawan, Agus 2014

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING)

PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Oleh Agus Setiawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar

Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

© Agus Setiawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

Setiawan, Agus 2014

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

AGUS SETIAWAN 1006447

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING, DAN SHOOTING) PADA

CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Iman Imanudin, S.Pd, M.Pd NIP. 197508102001121001

Pembimbing II

Drs. H. Badruzaman, M.Pd NIP. 195911041986011001

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan

(4)

Setiawan, Agus 2014

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

(5)

Setiawan, Agus 2014

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING, DAN SHOOTING) PADA CABANG

OLAHRAGA FUTSAL

Pembimbing 1 : Iman Imanudin, S.Pd, M.Pd Pembimbing 2 : Drs. H. Badruzaman, M.Pd

Agus Setiawan

2014

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya komponen-komponen kondisi fisik dalam olahraga futsal diantaranya kecepatan, kelincahan, koordinasi, kekuatan, keseimbangan, serta daya tahan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik korelasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang pada anggota UKM Futsal UPI Bandung. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan motor ability dengan keterampilan teknik passing_stopping UKM Futsal UPI Bandung. 2) terdapat hubungan yang signifikan antara motor ability dengan keterampilan teknik dribbling UKM Futsal UPI Bandung. 3) terdapat hubungan yang signifikan antara motor ability dengan keterampilan teknik shooting UKM Futsal UPI Bandung. Melihat pada hasil penelitian, disarankan agar para Pembina dan pelatih hendaknya memperhatikan komponen-komponen kondisi fisik yang dapat menunjang terhadap kualitas kemampuan seseorang dalam menguasai teknik dasar dalam cabang olahraga futsal.

(6)

Setiawan, Agus 2014

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTOR ABILITY AND SKILLS OF BASIC TECHNIQUES (PASSING_STOPPING, DRIBBLING, AND SHOOTING) IN

FUTSAL

Promoter 1 : Iman Imanudin, S.Pd, M.Pd Promoter 2 : Drs. H. Badruzaman, M.Pd

Agus Setiawan

2014

This study was motivated by importantly components of physical conditioning in futsal such as speed, agility, coordination, strength, balance, and endurance. This study used descriptive method with correlational technique. Sampling technique used purposive sampling with total of sample were fifth teen athletes from UKM Futsal UPI Bandung. The results of this study are: (1) there was relationship between motor ability and passing-stopping, (2) there was relationship between motor ability and dribbling, (3) there was relationship between shooting. Looked of the results, researcher suggesting trainers and coaches to have attention to components physical conditioning which can support the quality of one’s ability to have a grip on basic technique of futsal.

(7)

Setiawan, Agus 2014

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

A. Kajian Pustaka ... 9

1. Definisi Motor Ability ... 9

2. Aspek-Aspek Dalam Motor Ability ... 10

3. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Motor Ability ... 12

4. Makna Gerak Dan Kemampuan Gerak Dalam Olahraga ... 14

5. Permainan Futsal... 15

6. Peraturan Futsal ... 16

7. Karakteristik Permainan Futsal ... 18

8. Hubungan (Motor Ability) Dengan Keterampilan Teknik Dasar Futsal (Passing_Stopping, Dribbling, Dan Shooting) ... 26

B. Kerangka Pemikiran ... 30

(8)

Setiawan, Agus 2014

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

(9)

Setiawan, Agus 2014

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

(10)

Setiawan, Agus 2014

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Futsal adalah salah satu olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat. Olahraga ini merupakan permainan yang tergolong berat, karena melibatkan seluruh anggota tubuh. Banyak yang berpendapat bahwa futsal sama dengan sepakbola, hanya saja ukuran lapangan, ukuran bola, dan jumlah pemain dilapangan yang menjadi pembeda. Futsal tidak hanya dimainkan olah kaum laki-laki saja melainkan kaum perempuan yang tidak kalah antusias memainkan olahraga ini. Bahkan dari anak-anak hingga orang dewasapun sangat senang memainkan olahraga futsal.

Futsal adalah kata yang digunakan secara internasional untuk permainan sepakbola dalam ruangan. Kata itu berasal dari kata FUTbol atau FUTEbol (dari bahasa spanyol atau Portugal yang berarti permainan sepakbola) dan SALon atau

SALa (dari bahasa prancis atau spanyol yang berarti ruangan) (murhananto, 2006). Futsal dipopulerkan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos

Ceriani. Saat itu, Juan Carlos Ceriani memperkenalkan pertandingan sepakbola lima lawan lima untuk suatu kompetisi bagi remaja. Pertandingan itu dilakukan dilapangan basket. Pertandingan itu tidak memakai dinding pembatas, artinya ada kesempatan bola keluar lapangan dan terjadi tendangan ke dalam. Saat itu pertandingan dilakukan didalam ruangan maupun diluar.

(11)

2

Futsal ditegaskan juga oleh Murhananto (2006, hlm. 4) yaitu:

Permainan futsal adalah permainan bola dengan kecepatan. Kunci pokoknya adalah ball feeling. Artinya bagaimana menggunakan perasaan saat menyentuh bola dengan kaki. Penggunaan kaki memang harus tarampil seperti penggunaan tangan, dengan begitu, bola dapat dimainkan dengan leluasa.

Karena lapangan lebih kecil, pemain harus bergerak lebih lincah. Bila tidak, gawang akan lebih cepat kebobolan. Lapangan yang kecil juga menyebabkan pemain selalu dekat dengan lawan, sehingga pemain futsal harus cepat dan lincah bergarak. Pergerakan tanpa bola harus terus dilakukan karenanya kondisi fisik pemain futsal harus prima. Selain kondisi fisik yang prima pemain futsal harus menguasai teknik bermain futsal dengan baik.

Karakteristik bermain futsal yang khas terutama pada ciri bermain yang

menekankan pada peraturan ketat yang meminimalisir terjadinya body contact. Lapangan yang lebih kecil, tingkat tempo permainan yang cepat dan taktis, dengan

waktu bermain lebih singkat mengharuskan para pemain bermain, bergerak lebih cepat, dan inten diantara pemain dalam merebut bola, mengumpan, atau berusaha mencetak gol.

Futsal tidak hanya sebagai olahraga untuk membangun fisik prima. Futsal merupakan permainan yang dapat membantu proses peningkatan kemampuan yang dimiliki terutama, taktik, strategi, dan mental. Ditegaskan oleh Jhon D. Tenang (2008, hlm. 16) bahwa: “futsal ternyata sangat efektif menumbuhkembangkan kemampuan pemain pemula dengan mengasah keterampilan bermain bola dilapangan rumput”. Keterampilan menurut Mahendra (1998, hlm. 146) adalah: “kemampuan untuk membuat hasil akhir dengan kepastian yang maksimum dan pengeluaran energy dan waktu yang minimum”.

(12)

kepala, dan tangan (khusus penjaga gawang) (Aji Rasa Kurniawan, 2008, hlm. 3). Jadi tim yang mencetak jumlah gol paling banyak selama pertandingan adalah pemenang pertandingan. Murhananto (2006, hlm. 36) menjelaskan bahwa:

Gol dapat dikatakan ketika keseluruhan bagian dari bola melewati garis gawang antara kedua tiang gawang dan dibawah palang gawang, asalkan bola tersebut tidak dilemparkan dibawa, atau secara sengaja didorong oleh tangan seorang pemain dari tim penyerang, termasuk penjaga gawang.

Proses terjadinya gol pada olahraga futsal bisa diperoleh diantaranya dari tendangan sudut, tendangan hukuman (tendangan bebas, tendangan penalti 10 meter, tendangan penalti 6 meter), tendangan kedalam dengan terlebih dahulu mengenai

anggota tubuh pemain, tendangan langsung baik dari pemain maupun penjaga gawang, bahkan bisa juga menggunakan sundulan kepala.

Jhon D. Tenang (2008, hlm. 69) menyebutkan beberapa teknik-teknik dasar yang harus dikuasai pemain futsal adalah sebagai berikut:

1. Mengontrol dan menggiring bola.

Melakukan sentuhan pertama yang sempurna merupakan skill yang vital bagi pemain dalam mengontrol bola ketika menerima operan dari rekannya. Ada beberapa cara mengontrol bola, yakni dengan kaki, dada, dan paha.

2. Menendang (kicking).

Dalam permainan futsal, menendang bola tidak harus kencang, kecuali saat mencetak gol. Bola harus ditendang pelan atau lazy pass. Ini sesuai dengan karakteristik futsal sebagai olahraga yang mengutamakan passing game, yakni permainan dengan operan-operan pendek. Menendang bola memang mudah tapi harus dilakukan dengan benar. Perlu latihan rutin karena menendang bola untuk mengumpan, mengoper, atau menyarangkan bola kegawang atau mencetak gol tidak sama. Bergantung pada situasi saat pertandingan.

3. Mengoper bola (passing).

Pengaturan langkah yang tepat bertujuan agar bola bisa digulirkan dengan sempurna dan terukur sehingga memudahkan rekan pemain lain untuk menerimanya dengan

(13)

4

4. Shooting.

Shooting adalah menendang bola dengan keras kegawang guna mencetak gol. Ini juga merupakan bagian tersulit karena perlu kematangan dan kecerdikan pemain dalam menendang bola agar tidak bisa dijangkau atau ditangkap oleh penjaga gawang. Tendangan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Bisa dengan tendangan voli, half voly, atau menyusur tanah. Itu bergantung pada posisi sudut tendang, pergerakan, serta saat belum menendang.

5. Menyundul (heading).

Teknik ini memerlukan latihan rutin karena tidak mudah melakukannya. Pemain harus menjaga keseimbangan, ketepatan waktu, dan kecermatan dalam membaca arah sehingga bola bisa disundul dengan baik dan sempurna.

Untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar dibutuhkan pemahaman yang lengkap mengenai kemampuan gerak yang dimiliki atlet. Salah satu kemampuan

gerak untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar futsal dalam latihan adalah motor ability. Motor ability menurut Yudha M. Saputra dan Badruzaman (2009, hlm.

226) bahwa: “Motor ability merupakan sekelompok gerak dari sebagian kategori gerak yang menjadi dasar untuk menunjang keterampilan spesialisasi, atau keterampilan dalam olahraga yang lebih kompleks”. Motor ability menurut Singer yang dikutip didalam Mahendra (1998, hlm. 147) bahwa: “motor ability adalah keadaan segera dari seseorang untuk menampilkan berbagai variasi keterampilan gerak, khususnya dalam kegiatan olahraga”

kemampuan diartikan sebagai ciri individual yang diwariskan dan relatif abadi yang mendasari serta mendukung terbentuknya keterampilan (Schmidt 2000, hlm. 143). Ditegaskan Nurhasan (2000, hlm. 98) bahwa: “motor ability adalah kemampuan umum seseorang untuk bergerak, secara lebih spesifik, motor ability adalah kapasitas seseorang untuk dapat melakukan gerakan yang memerlukan keberanian dalam olahraga”.

(14)

mata dan tangan”. Harsono menjelaskan bahwa: “Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya”. Oxendini (1968) serta Broer dan Zernicke (1979) yang dikutip oleh harsono (1988, hlm. 42) bahwa: “kelincahan adalah speed in change body position or direction, atau kecepatan dalam merubah arah atau posisi tubuh”. Harsono (1988, hlm. 223) bahwa: “Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan system neomuskular tersebut dalam suatu posisi atau sikap yang efisien selagi kita bergerak”. Harsono (1988, hlm. 219) bahwa: “Koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat komplek”. Begitu juga Borrow dan McGee (1979) yang dikutip Harsono (1988, hlm. 220) adalah: “ kemampuan untuk memadukan berbagai macam gerakan kedalam satu atau lebih pola gerak khusus”.

Setiap individu mempunyai kemampuan motor ability yang berbeda-beda, dan akan menghasilkan penguasaan keterampilan dalam olahraga yang berbeda-beda pula. Penelaahan mengenai motor ability dan hubungannya dengan teknik dasar futsal

akan mendorong perbaikan pada rekruitmen calon atlet, pola latihan, dan memberikan gambaran mengenai potensi, kekurangan para atlet sehingga latihan yang dilakukan

efisien dan tepat. Tujuan utama latihan menurut Satriya, Dikdik Japar Sidik dan Iman Imanudin (2007, hlm. 17) adalah: “untuk mengembangkan keterampilan dan performa atlet, atlet dibimbing oleh pelatih untuk mencapai tujuan tersebut”.

(15)

6

. Bermain futsal tidak hanya menggunakan teknik dasar passing_stopping dan shooting. Dribbling adalah bagian yang sangat menentukan terutama pada saat bola diarahkan pada gawang lawan. Dribbling dalam futsal sangat beda dengan sepak bola. Dengan lapangan yang kecil, mobilitas pemain lawan yang tinggi serta ritme permainan yang cepat menuntut dribbling dilakukan dengan efisien, cepat dan efektif. Untuk melakukan dribbring yang cepat dibutuhkan latihan daya tahan serta kemampuan bergerak dengan lincah, kecepatan berlari serta koordinasi mata, tangan, dan kaki agar dribbling tidak menimbulkan pelanggaran, cedera, dan kesalahan.

Dari penjelasan diatas penulis menemukan permasalahan yang sering terjadi. Banyak atlet futsal yang sering melakukan latihan, akan tetapi masih kurang bagus dalam pengguasaan tekniknya. Anggapan penulis karena atlet tersebut tidak memiliki motor ability yang bagus sebagai pendukung pengguasaan teknik.

Dari pemaparan diatas maka penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Motor Ability Dengan Keterampilan Teknik Dasar

(Passing_Stopping, Dribbling, Dan Shooting) Pada Cabang Olahraga Futsal

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mencoba mengemukakan permasalahan yang menjadi dasar penelitian ini, yaitu:.

1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motor ability dengan keterampilan teknik dasar passing_stopping pada cabang olahraga futsal?

2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara motor ability dengan keterampilan teknik dasar dribbling pada cabang olahraga futsal?

(16)

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. untuk mengetahui seberapa besar hubungan motor ability dengan keterampilan teknik dasar passing_stopping pada cabang olahraga futsal.

2. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan motor ability dengan keterampilan teknik dasar dribbling pada cabang olahraga futsal.

3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan motor ability dengan keterampilan teknik dasar shooting pada cabang olahraga futsal.

D.Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan adanya manfaat baik bagi penulis,

pembaca, sampel yang diteliti, bidang keilmuan jurusan Ilmu Keolahragaan dan masyarakat pada umumnya. Untuk itu, harapan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti:

a. Mengetahui mengenai motor ability b. Mengetahui peraturan permainan futsal

c. Mengetahui dan mengerti teknik dasar futsal (passing_stopping, dribbling dan shooting)

2. Bagi Institusi:

a. Dapat mengetahui hubungan antara motor ability dengan keterampilan teknik dasar (passing_stopping, dribbling dan shooting) pada caang olahraga futsal b. Menambah daftar skripsi dalam bidang kajian motorik (motor ability)

(17)

8

F. Strukur Organisasi Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memaparkan urutan dalam

penyusunanya. Adapun urutan dari masing-masing bab akan penulis jelaskan sebagai berikut :

1. pada BAB I tentang pendahuluan akan dipaparkan mengenai : latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikasi penelitian, Sruktur organisasi skripsi

2. pada BAB II tentang kajian teoritis akan di paparkan mengenai : definisi motor ability , definisi olahraga futsal,

3. pada BAB III tentang metode penelitian akan di paparkan secara rinci mengenai komponen yang terdapat dalam metode penelitian diantara nya : lokasi dan subjek populasi /sampel penelitian ,desain penelitian, metode penelitian, definisi

operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengambilan data dan analisis data

4. pada BAB IV tentang hasil penelitian dan pembahasan data akan di paparkan mengenai pengolahan/ pemaparan data dan pembahasan atau analisis temuan 5. pada BAB V tentang kesimpulan dan saran akan di paparkan mengenai

(18)

Setiawan, Agus 2014

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Agar suatu penelitian berjalan dengan mudah maka perlu dibuat langkah-langkah dan desain penelitian. Hal ini dilakukan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan yang sudah ditetapkan dan tujuan serta hasil dari penelitian dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Desain penelitian berfungsi memberikan jalan dan arah proses penelitian yang dilakukan. Desain penelitian diperlukan untuk dijadikan pegangan dalam pelaksanaan penelitian agar penelitian tersebut arahnya jelas dan terencana, sebagaimana yang diungkapkan Nasution (2004, hlm. 40) bahwa:

Tiap penelitian harus direncanakan, untuk itu diperlukan suatu desain penelitian. Desain penelitian merupakan rencana tentang mengumpulkan data,menganalisis data agar dapat dilakukan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu.

Untuk lebih memperjelas jalannya penelitian yang akan dilakukan, desain penelitian digambarkan dalam suatu desain gambaran berikut ini:

r

Keterangan :

X : kemampuan motor ability

Y1 : keterampilan teknik dasar futsal (passing_stopping) Y2 : keterampilan tenik dasar futsal (dribbling)

Y3 : keterampilan teknik dasar (shooting) r : korelasi (hubungan)

X

Y1

Y2

(19)

34

penelitian pada dasarnya merupakan suatu proses pencarian, menghimpun data, mengadakan pengukuran, analisis, sistesis, membandingkan, mencari hubungan, dan menafsirkan hal-hal yang dianggap masalah oleh penulis. Untuk memecahkan permasalahan tersebut diperlukan metode penelitian.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Dengan teknik korelasi. Mengenai metode penelitian, Suharsimi Arikunto (2006, hlm. 89) mengemukakan, “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulkan data penelitiannya.” Pendapat tersebut serupa dengan definisi metode deskriptif yang dikemukakan oleh Hasan (2002, hlm. 22), bahwa “metode deskriptif pada hakekatnya adalah mencari teori, bukan menguji teori. Metode ini menitik beratkan pada observasi dan suasana alamiah.”

Adapun penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu guna menganalisis hubungan kemampuan motor ability dengan keterampilan teknik dasar futsal (passing_stopping, dribbling dan shooting).

B. Partisipan

Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 15 orang mahasiswa yang

mengikuti kegiatan UKM futsal putra UPI. Jumlah ini diambil dari atlet yang mengikuti program latihan untuk persiapan kejuaraan tingkat nasional.

C. Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi

(20)

dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti UKM futsal UPI yang berjumlah 80 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian memiliki peranan penting dalam memperoleh sebuah data yang akan diolah untuk mengungkapkan masalah. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 62) menjelaskan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. penelitian diperoleh dengan mengunakan teknik yang disebut sampling purposive. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 124) bahwa, “sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Karena sampel yang dijadikan penelitian tidak memungkinkan untuk diambil semua, maka peneliti hanya mengambil sebagian sampel dari keseluruhan populasi, sampel yang digunakan 15 orang yang mengikuti program latihan untuk persiapan kejuaraan tingkat nasional.

D. Instrumen Penelitian

Agar penelitian menjadi lebih konkrit, maka perlu ada data. Data tersebut

diperoleh melalui pengetesan pada beberapa variabel penelitian yang akan diukur. Tujuannya agar dapat mengetahui hubungan yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel terikat pada penelitian ini. Pengumpulan data kemampuan motorik dasar dilakukan dengan menggunakan tes standar, yaitu tes Motor Ability. Pengukuran General Motor Ability, secara teoritis tentunya akan mengukur kemampuan umum yang mencakup berbagai faktor dalam berbagai kemampuan fisik. Oleh karena itu tes ini merupakan tes baterai yang terdiri dari beberapa butir tes. Beberapa butir tes tersebut diantaranya mengukur mengenai aspek kecepatan, kelincahan, koordinasi, keseimbangan. Disamping itu terdapat pula butir-butir tes yang mengukur aspek kekuatan dan daya tahan.

(21)

36

1. Tes Motor Ability

Adapun teknik pengambilan data yang dilakukan melalui pengetesan beberapa variabel dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Standing Broad Jump

Tujuan : Mengukur power otot tungkai

Alat yang digunakan : Bak pasir/matras, pita ukur, bendera juri. Prosedur:

1) Testee berdiri pada papan tolak dengan lutut ditekuk sampai membentuk sudut ± 45º kedua lengan lurus kebelakang.

2) Testee, menolak kedepan dengan kedua kaki sekuat-kuatnya dan mendarat dengan kedua kaki.

3) Testee diberikan 3 kali kesempatan. Skor :

1) Yang dihitung adalah jarak komponen terbaik yang diukur mulai dari papan tolak sampai batas tumpuan kaki/badan yang terdekat dengan

papan tolak, dari 3 percobaan.

b. Soft Ball Throw

Tujuan : Mengukur power lengan Alat yang digunakan : Bola softball, pita pengukur Prosedur:

1) Testee melemparkan bola softball sejauh mungkin ke garis batas tanpa awalan.

2) Testee diberikan kesempatan 3 kali lemparan.

Skor : Yang dihitung adalah jarak lemparan terjauh dari ketiga lemparan.

c. Zig-zag Run

(22)

Prosedur :

1) Berdiri dibelakang garis start.

2) Bila ada aba-aba ya, testee lari secepat mungkin meengikuti arah panah sesuai dengan diagram sampai batas finish.

3) Testee diberi kesempatan tiga kali percobaan. Testee dinyatakan gagal apabila menggeserkan tonggak, tidak sesuai pada diagram tes tersebut.

Skor :

1) Yang dihitung adalah waktu terbaik dari tiga kali percobaan, dan dicatat sampai 1/10 detik.

10 feet

16 feet

Gambar 3.1

Gambar lapangan tes zig-zag run (Nurhasan, 2000, hlm. 100)

d. Wall pass

Tujuan : Mengukur koordinasi mata dan tangan

Alat yang digunakan : Bola basket dan stop watch serta dinding tembok

Pelaksanaan :

1) Subjek berdiri dibelakang garis batas sembil memegang bola basket dengan kedua tangan didepan dada.

2) Bila aba-aba ya diberikan, subjek dengan segera melakukan lempar tangkap kedinding selama 15 detik.

Skor :

1) Dihitung beberapa kali melakukan lempar dan tangkap bola selama 15 detik.

(23)

38

9 feet

Gambar 3.2

Lapangan Tes Wall Pass (Nurhasan, 2000, hlm. 101)

e. Lari cepat 50 meter

Tujuan : mengukur kecepatan

Alat yang digunakan : Stopwatch, lintasan lari berjarak 50 m

Prosedur :

1) Testee berlari secepat mungkin dengan menempuh jarak 50 meter.

Skor :

1) Dihitung adalah waktu dari mulai aba-aba sampai testee tersebut melewati garis finish dan hanya diberi satu kali kesempatan, diukur dengan menggunakan satuan detik sampai 1/10 detik.

Cara menghitung skor keseluruhan digunakan rumus General Motor Ability Scoring, yaitu : 2,2 (standing broadjump) + 1,6 (softball throw) + 1,6 (zigzag run) + 1,3 (wallpass) + 1,2 (medicine ball put) + lari cepat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam suatu penelitian harus sesuai dengan metode yang digunakan. Pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu kegiatan operasional agar tindakannya masuk pada pengertian penelitian yang sebenarnya. Penelitian itu sendiri merupakan suatu upaya mengkaji suatu masalah melalui pengolahan data penafsiran data-data

Jarak antara (x) ke dinding = 9 feet Dinding

Lantai

(24)

2. Tes Passing Dan Stopping Futsal Bangbang Test (2008)

a. Tujuan, menurut Bangbang (2008:47) adalah: "Untuk mengukur kemampuan menendang dan menghentikan bola baik dari arah depan maupun samping.

1) Tester berdiri dibelakang garis, mengarah kedepan atau kesamping. Pada posisi jarak 2 meter dari sasaran bola ditendang dari garis kearah pantulan. 2) Kemudian setelah aba-aba “ya/peluit“, testee menendang kearah papan

pantul dengan cara bergantian arah, bola ditendang (passing) setelah terlebih dahulu (stoping).

3) Testee diberikan waktu selama 30 detik dan diberi 2 kali kesempatan. d. Testee dinyatakan gagal apabila :

1) Bola ditendang didepan garis.

2) Bola ditendang sebelum dihentikan terlebih dahulu. 3) Bola ditendang tidak bergantian arah.

e. Penskoran :

1) Diambil jumlah terbaik dari dua kali kesempatan.

2) Menghitung banyaknya frekuensi tendangan kepapan pantul (backboard) selama 30 detik.

3) Sebelum tes dilakukan, testi harus melakukan pemanasan terlebih dahulu. 4) Pelaksanaan tes dilakukan satu persatu dipanggil secara berurutan sesuai

dengan nama-nama yang di data.

5) Sambil memegang bola testee berdiri di belakang garis batas lemparan, kalau ada aba-aba "ya" testi melakukan lemparan pada angka-angka yang tertera di tembok / dinding.

(25)

40

2 meter

Gambar 3.3

Diagram Tes Passing-Stoping Bambang test (2008, hlm. 47)

3. Tes Dribbling Doni Faizal Test (2008)

a. Tujuan; mengukur keterampilan, kelincahan, dan kecepatan kaki dalam

memainkan bola. Tes ini mempunyai r validitas sebesar 0,89 yang diperoleh dari hasil penghitungan multiple korelasi dengan metode

Werry-Doelittle.

2) Pada aba-aba “ya” testee mulai dribbling kearah kiri melewati rintangan pertama dan berikutnya sesuai dengan arah panah yang telah ditetapkan sampai ia melewati garis finish.

3) Salah arah dribbling, ia harus memperbaikinya tanpa mempergunakan anggota badan selain kaki dimana melakukan kesalahan dan selama itu pula stopwatch tetap jalan.

4) Dribbling dilakukan dengan kaki kanan dan kiri bergantian, atau minimal salah satu kaki telah menyentuh bola satu kali sentuhan.

d. Gerakan tersebut dinyatakan gagal apabila :

1) Testee dribbling hanya dengan menggunakan satu kaki saja. 2) Testee dribbling tidak sesuai dengan arah panah.

1

3

(26)

3) Testee menggunakan anggota badan selain kaki pada saat dribbling. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut

Gambar 3.4

Diagram Tes keterampilan Dribling Doni faizal Test (2008)

Keterangan star / finish :

(27)

42

4. Tes Shooting 8 meter

Tes keterampilan shooting diadopsi dari skripsi Asep Sumpena (2008) memiliki validitas sebesar 0,886 dan reabilitas sebesar 0,866.

a. Tujuan

Tujuan untuk mengukur kemampuan dalam menendang bola ke arah gawang (mencetak gol), dengan target yang telah ditentukan, serta kecepatan yang telah ditentukan pula.

b. Sarana/alat

- Bola futsal - Gawang dengan ukuran standar - Stop Watch - Tali

- Kapur

c. Tatacara Pelaksanaan Test

Pelaku melakukan tendangan langsung ke arah gawang yang telah ditandai dengan tali dan ditandai dengan skor-skor yang berbeda-beda. Hasil tendangan dianggap sah apabila waktu tempuh bola yang telah ditendang kurang dari 0,5 detik, dan bola mengarah masuk ke gawang baik itu tengah, maupun samping.

Diberikan tiga kali kesempatan melakukan tendangan. Hasil tendangan dinyatakan gagal apabila waktu yang ditempuh lebih dari 0,5 detik dan apabila

bola tidak masuk ke gawang. d. Cara Penilaian

Jumlah skor dari tiga kali kesempatan dibagi tiga (diambil rata-rata). Untuk gambar tes shooting dapat dilihat pada gambar

7 5 3 1 3 5 7

Gambar 3.5

Gambar Tes Shooting 8 meter

(28)

Asep sumpena (2008)

E. Prosedur Penelitian

Adapun langkah-langkah dalam penelitian adalah sebagai berikut:

Dari langkah-langkah di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut: langkah pertama adalah menetukan populasi, kemudian memilih sampel yang akan diteliti. Setelah memperoleh sampel langkah berikutnya adalah melakukan tes dan pengukuran terhadap sampel yang telah dipilih. Tes dan pengukuran yang dilakukan adalah tes motor ability , sedangkan variabel terikatnya adalah keterampilan teknik dasar (passing_stopping, dribbling, dan shooting) pada

Populasi

Sampel

Tes kemampuan motor ability: 1. Standing broad jump 2. Soft ball throw 3. Zig-zag run 4. Wallpass 5. Medicine Ball-Put 6. Lari cepat 50 meter

Tes keterampilan teknik dasar futsal: 1. Test passing 2. Test stopping 3. Test dribbling 4. Test shooting

Data

Pengumpulan Data Dan Analisis Data

(29)

44

olahraga futsal. Setelah diperoleh data, langkah berikutnya adalah mengolah dan menganalisis data.

F. Variabel Penelitian

Sebagaimana dikemukakan oleh Hatch dan Farhady (Sugiyono, 2011, hlm. 3) bahwa: “variabel adalah atribut seseorang atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain”. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebes

Variabel bebas dalam penelitian ini yang disimbolkan dengan X = motor ability

2. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini yang disimbolkan dengan Y = keterampilan dasar futsal (passing_stopping, dribbling, dan shooting)

G. Teknik Pengumpulan data

Sesuai dengan metode dan desain yang digunakan, adapun langkah-langkah sebagai berikut dalam pengumpulan data:

1. Menetapkan populasi dan sampel penelitian.

2. Melakukan tes motor ability kepada subyek.

3. Melakukan tes keterampilan teknik dasar futsal (passing_stopping, dribbling,

dan shooting) kepada subyek.

4. Melakukan pengolahan dan analisis data dari hasil semua tes. 5. Menetapkan kesimpulan.

H. Teknik Analisis Data

Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menghitung nilai rata-rata dari setiap kelompok data atau variabel dengan

menggunakan rumus:

=∑n

keterangan:

= skor rata-rata yang dicari/mean

(30)

1 = jumlah skor mentah n = jumlah sample

2. Menghitung nilai simpangan baku dengan pendekatan rumus :

= √∑ –n −

Dalam menguji normalitas disusun langkah-langkah sebagi berikut :

a. Pengamatan Xi, X2, …, Xn dijadikan bilangan baku Zi, Z2, …, Zn dengan menggunakan rumus : = −

s

b. Untuk tiap bilangan ini, menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung F (Zi) = P (Z<Zi).

c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, …, Zn dengan menggunakan rumus yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(Zi).

d. Hitung selisih F(Zi) – S(Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.

e. Ambil angka terbesar dari harga-harga mutlak tersebut selanjutnya harga tersebut dinyatakan dengan harga Lo.

f. Untuk menerima hipotesis, maka kita bandingkan nilai Lo ini dengan nilai kritis L untuk uji liliefors, dengan taraf nyata a = 0,05 dengan kriteria adalah tolak hipotesis Ho, jika Lo ≥ Lt. Selanjutnya jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan lebih kecil dari nilai Lt dari daftar nilai kritis uji liliefors, maka dalam hal ini hipotesis Ho diterima.

4. Pengujian koefesien korelasi. Penghitungan ini dilakukan untuk mencari hubungan antara beberapa variabel. Rumus yang digunakan adalah sebagai

(31)

46

=

� ∑ − ∑ ∑

√{� ∑ − ∑ }{� ∑ − ∑ }

Keterangan : = koefisien korelasi antara variable x dan variable y

x = skor pada variable (x) y = skor pada variable (y) Σx = jumlah skor variable (x) Σy = jumlah skor variable (y) n = jumlah sampel

5. Mengukur signifikansi korelasi antara beberapa variabel dengan pendekatan rumus sebagai berikut:

= √� −

√ −

Keterangan :

t = nilai t-hitung (signifikasi korelasi) r = koefisien korelasi variable

n = jumlah sampel

6. Menghitung korelasi ganda, hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hubungan multi variabel beberapa variabel dalam penelitian. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

=

� +� −� �− .� .� .�

Keterangan:

= korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel

(32)

7. Pengujian signifikasi koofisien korelasi ganda antara variable X1, X2 dan X2 dengan variable Y menggunakan pendekatan rumus :

� = − � / � − � −� /�

Keterangan :

F = koefisien yang dicari

R2 = nilai korelasi yang dikuadratkan n = jumlah sample

k = jumlah butir test

8. Interpretasi korelasi

Adapun pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap korelasi digunakan pedoman yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 184) seperti yang tertera pada tabel berikut:

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0.199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

(33)

Setiawan, Agus 2014

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada latar belakang masalah, tinjauan teoretis, penentuan metode penelitian, pengolahan dan analisis data sebagai deskripsi dari variabel penelitian, serta perumusan bahasan penelitian, maka dalam penelitian ini penulis dapat menyimpulkan penelitian sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan motor ability dengan keterampilan teknik passing_stopping pada UKM Futsal UPI Bandung. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan motor ability dengan

keterampilan teknik dribbling pada UKM Futsal UPI Bandung.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan motor ability dengan keterampilan teknik shooting pada UKM Futsal UPI Bandung .

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, khususnya pada cabang olahraga futsal yang mencoba mengungkap tentang tingkat korelasi antara kemampuan motor ability terhadap keterampilan teknik dasar futsal passing_ stopping, dribbling, dan shooting pada cabang olahraga futsal UKM UPI Bandung secara berturut ternyata kedua aspek itu terdapat hubungan yang signifikan. Dengan demikian kemampuan motor ability sangat menentukan dalam mendapatkan hasil terbaik dari penampilan pemain dalam olahraga futsal. Setelah mengetahui hasil penelitian yang telah diperoleh, penulis mengajukan beberapa

saran sebagai berikut :

1. Bagi para pemain, perlunya meningkatkan Kemampuan motor ability bagi

(34)
(35)

Setiawan, Agus 2014

HUBUNGAN MOTOR ABILITY DENGAN KETERAMPILAN TEKNIK DASAR (PASSING_STOPPING, DRIBBLING DAN SHOOTING) PADA CABANG OLAHRAGA FUTSAL

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Agus Dan Amung, (1998). Teori Belajar Dan Pembelajaran Motorik. Bandung: IKIP Bandung Press

Anggar Tombak, (2011). Komponen-komponen motor ability. tersedia di:

http://www.kawandnews.com/2011/09/pengertian-dan-hakikat-motor-ability.htm. Diakses 10 september 2014.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Bompa, (2000). The Thor. The Theory And Methodology Of Training The Key To Athletic Performance. Dubuque, IOWA: Kendall/Hunt

Faizal, Doni. (2008). Kontruksi Tes Keterampilan Dribbling Dalam Cabang Olahraga Futsal. Bandung: Skripsi.

Harsono. (1988). Coaching Dan Aspek-aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: C.V. Tambak Kusuma.

Imanudin, I. (2008). Ilmu kepelatihan olahraga. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia

Irawan, Andri. (2009). Teknik Dasar Modern Futsal. Jakarta: Pena Pundi Aksara.

Iskandar Z. Adi Sapoetra Dkk. (1999). Panduan Teknis Dan Latihan Kesegaran Jasmani. Jakarta: Pusat Pengkajian Dan Pengembangan Iptek Olahraga. Kantor Menteri Negara Pemuda Dan Olahraga

Juliantine, Tite, Dkk. (2007). Teori Latihan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia FPOK

Kirkendall, (1987). Komoponen-komponen motor ability yaitu: kecepatan, kekuatan, daya tahan, power, koordinasi tangan, koordinasi mata-kaki, kelincahan dan kelenturan. Diakses di google

Kurniawan. Feri (2011). Buku Pintar Olahraga. Jakarta: Laskar Aksara

Kusmaedi, Husdarta (2004).Pertumbuhan dan perkembangan sepanjang rentang kehidupan. Bandung : FPOK UPI.

(36)

Lutan et al (2007). Evaluasi Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI

Nurhasan. (2000). Pengembangan Sistem Pembelajaran Modul Mata Kuliah Statistik. Bandung: FPOK UPI.

Nurhasan. (2007). Modul tes dan pengukuran keolahragaan. Bandung: FPOK UPI

Nurhasan. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: FPOK UPI

Mahendra, Agus (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI

Murhanato (2006) Dasar-Dasar bermain Futsal.Jakarta: Kawan Pustaka

Samsudar. Bambang (2008). Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Keterampilan Passing dan Stoping Futsal Putera Hasil Modifikiasi Tes Vernon A. Crew. Bandung: Skripsi

Saputra, M dan Badruzaman. (2010). Perkembangan pembelajaran motoric sebuah konsep dan implementasi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Schmidt. (2000). Motor learning and performance: a situation-based learning approach. Human kinetic. Champaign, IL.

Sugiyono. (2010). Metoda Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta

Sunaryadi. Yadi (2008). Analisi Mekanik Olahraga Bandung: FPOK

Tenang D. Jhon (2008). Mahir bermain futsal. Bandung. Mizan Media Utama (MMU).

Yuda dan Amung (1999). Hubungan Kemampuan Gerak Dasar (Motor Ability) Dengan Keterampilan Teknik Dasar Sepak Bola Pada Usia 16-17 di SSB Tunas Harapan Kab. Ciamis. Bandung: Skripsi

Yusuf, Mulyana dan Sunaryadi (2007). Biomekanika Olahraga.Bandung: FPOK UPI

Gambar

Gambar 3.1 Gambar lapangan tes zig-zag run
Diagram Tes Gambar 3.3 Passing-Stoping Bambang test (2008, hlm. 47)
Gambar 3.4 Diagram Tes keterampilan
Gambar Tes Gambar 3.5 Shooting
+2

Referensi

Dokumen terkait

loughborough soccer passing test. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Oleh karena itu peneliti menarik kesimpulan bahwa

Latihan daya tahan, kekuatan, kecepatan, kelincahan, dan kelenturan merupakan suatu komponen latihan fisik yang tidak dapat dipisahkan di dalam futsal, untuk mendapatkan

Tujuan dalam penelitian ini yaitu : (1) untuk mengetahui kontribusi kecepatan terhadap teknik dasar dribble , (2) untuk mengetahui kontribusi kelincahan terhadap

“Providing videotape feedback (VTFB) as a form of knowledge of performance (KP) to learners is a common instructional tool in teaching and coaching (for a review, see

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mempreoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga. © Dimas Iqbal

Komponen inti dari kecerdasan kinestetik adalah kemampuan- kemampuan fisik yang spesifik, seperti koordinasi, keseimbangan keterampilan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan